”Salinan” PUTUSAN Nomor : .../Pdt.G/2013/PA.Pso.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 26 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Kec. Poso Pesisir, Kab. Poso, sebagai Penggugat; LAWAN TERGUGAT, umur 24 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Kabupaten Poso, sebagai Tergugat; ”dalam hal ini diwakili oleh wali pengampu Tergugat atas nama ... (ayah kandung Tergugat), agama Islam, tempat tinggal di Kec. Poso Pesisir, Kabupaten Poso; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan wali pengampu Tergugat di muka sidang; Telah memeriksa bukti-bukti yang diajukan dalam persidangan;
DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya bertanggal 02 Oktober 2013 yang kemudian diterima dan didaftar sebagai perkara pada Pengadilan Agama Poso pada tanggal 10 Oktober 2013 dengan Nomor : .../Pdt.G/2013/PA.Pso.
menyampaikan
alasan-alasan
dengan
penambahan pada pokoknya sebagai berikut sebagai berikut :
mengalami
2 1. Bahwa pada hari Selasa tanggal 7 Maret 2006, Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Poso Pesisir Kab. Poso dan sesuai Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : …/…/III/2006, tanggal 10 Maret 2006; 2. Bahwa setelah perkawinan Penggugat dan Tergugat mengambil tempat di Tabalu kediaman nenek Penggugat selama kurang lebih satu bulan lamanya dan selanjutnya pindah di rumah sendiri sebagai tempat kediaman bersama terakhir hingga Penggugat dan Tergugat berpisah; 3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama : Lk., umur 7 tahun; Lk., umur 3 tahun; Anak-anak tersebut dalam asuhan Penggugat; 4. Bahwa sejak bulan Oktober 2010 ketenteraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan
dan
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkna antara lain : - Tergugat tidak memberi nafkah yang cukup kepada Penggugat; - Tergugat sering memukul Penggugat; - Kurang lebih 3 tahun lalu sampai dengan sekarang Tergugat dalam keadaan hilang ingatan (gila) dan hingga sekarang dalam perawatan rumah sakit jiwa; 5. Bahwa puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tersebut terjadi kurang lebih sejak bulan November 2010 yang akibatnya antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah selama kurang lebih 3 (tiga) tahun lamanya dan yang meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Tergugat;
3 6. Bahwa Penggugat tidak memiliki pekerjaan sehingga tidak ada penghasilan, oleh karenanya mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Poso untuk membebaskan Penggugat dari biaya perkara (prodeo) bersama ini Penggugat lampirkan Surat Keterangan Miskin Nomor :…/400-KSG/IX/2013, tanggal 26 September 2013; 7. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit untuk dipertahankan lagi, dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternatif
terakhir
bagi
Penggugat
untuk
menyelesaikan
permasalahan
Penggugat dengan Tergugat; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Poso cq Majelis Hakim dapat memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya: PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shugrha Tergugat (TERGUGAT) kepada Penggugat (PENGGUGAT); 3. Membebaskan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER : Apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa selanjutnya pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat dan wali pengampu Tergugat telah datang menghadap di persidangan; Menimbang,
bahwa
setiap
persidangan
Pengadilan
telah
berupaya
mendamaikan Penggugat dengan cara menasehati Penggugat agar hidup rukun kembali dengan Tergugat untuk membina rumah tangga dengan baik, akan tetapi tidak berhasil. Sedangkan wali pengampu Tergugat keberatan dengan gugatan
4 Penggugat dan berharap agar Penggugat dapat membina kembali rumah tangganya dengan Tergugat; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat dalam keadaan hilang ingatan (sakit
jiwa),
maka Majelis Hakim
berpendapat bahwa
prosedur mediasi
sebagaimana ketentuan PERMA Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Mediasi tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa Penggugat tergolong keluarga miskin mohon agar dibebaskan dari biaya perkara; Menimbang, bahwa sesuai Putusan Sela Nomor : .../Pdt.G/2013/PA.Pso tanggal 06 Nopember 2013, putusan mana sebagaimana lengkapnya tertuang dalam Berita Acara Persidangan perkara ini, permohonan Penggugat telah dikabulkan untuk berperkara secara Cuma-Cuma (prodeo); Menimbang, bahwa persidangan dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat dalam sidang tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat tersebut, wali pengampu Tergugat menjawab secara lisan pada pokoknya mengakui seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali waktu pisah antara Penggugat dengan Tergugat bukan 3 tahun akan tetapi kurang lebih 2 tahun lamanya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya maka Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa : A. Bukti Surat - Asli Surat Keterangan Miskin Nomor .../.../KSG/2013 tanggal 26 September 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh Lurah Kasiguncu, Kec. Poso Pesisir, Kabupaten Poso, telah bermeterai cukup, (bukti P1.); - Fotokopi Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Nomor: 3hopk89465... atas nama (bukti P2.) Bukti berupa fotocopi tersebut setelah dicocokkan dengan
5 aslinya, ternyata sesuai dan telah dilegalisir oleh Penitera serta bermeterai cukup (bukti P.2); - Fotokopy Kutipan Akta Nikah Nomor .../.../III/2006 tanggal 10 Maret 2006, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Poso Pesisir, yang telah disesuaikan dengan aslinya, bermeterai cukup, cap kantor pos serta dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Poso (bukti P.3), A. Saksi-Saksi 1. SAKSI I,
di bawah sumpahnya menerangkan yang pada pokoknya adalah
sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal Penggugat dan Tergugat karena saksi tante Penggugat;
-
Bahwa awalnya Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah nenek Penggugat kemudian pindah di Patiwunga;
-
Bahwa Penggugat dan Terggugat dikaruniai 2 orang anak dalam asuhan Penggugat;
-
Bawha sekarang antara Penggugat dan Tergugat
sudah tidak rukun lagi
karena sudah pisah; -
Bahwa penyebabnya karena Tergugat sakit ingatan (gila). Dengan sakitnya tersebut Penggugat sering dipukul Tergugat yang akibatnya mulut Penggugat bengkak dan berdarah;
-
Bahwa saksi melihat Penggugat lari ke depan rumah sedangkan mulut Penggugat bengkak dan berdarah;
-
Bahwa kurang lebih 3 tahun lalu Penggugat meninggakan Tergugat karena trauma dan takut dengan keadaan dan sikap Tergugat;
-
Bahwa hingga saat ini Penggugat masih takut dan trauma terhadap Tergugat apalagi baru beberapa bulan lalu Tergugat pernah membunuh cucu keponakannya sendiri;
-
Bahwa ada upaya untuk memdamaikan, namun Penggugat tidak mau lagi karena takut dan trauma ;
6 2. SAKSI II,
di bawah sumpahnya menerangkan yang pada pokoknya adalah
sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal Penggugat dan Tergugat karena saksi sepupu Penggugat;
-
Bahwa awalnya Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah nenek Penggugat kemudian pindah di Patiwunga;
-
Bahwa Penggugat dan Terggugat dikaruniai 2 orang anak dalam asuhan Penggugat;
-
Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi karena sudah pisah;
-
Bahwa penyebabnya karena Tergugat sakit ingatan (gila) sejak selesai lebaran haji tahun 2010. Dengan sakitnya tersebut Penggugat sering dipukul Tergugat;
-
Bahwa ketika Penggugat dipukul Tergugat, Penggugat datang kepada saksi sambil menangis karena dipukul Tergugat;
-
Bahwa kurang lebih 3 tahun lalu Penggugat meninggakan Tergugat karena trauma dan takut dengan keadaan dan sikap Tergugat bahkan Penggugat pernah diancam akan digerek;
-
Bahwa Tergugat pernah membunuh cucu keponakannya sendiri sehingga Penggugat takut untuk kembali lagi;
-
Bahwa ada upaya untuk didamaikan seperti mengantar kembali Penggugat kepada Tergugat namun Penggugat kembali lagi; Menimbang,
bahwa
terhadap
keterangan
para
saksi-saksi
tersebut
Penggugat dan wali pengampu Tergugat membenarkan dan menerima; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat telah mencukupkan buktibuktinya dan tidak akan mengajukan bukti-bukti lagi serta berkesimpulan tetap pada gugatannya dan mohon putusan sedangkan wali pengampu Tergugat tidak mengajukan bukti oleh karena dalil-dalil pokok gugatan Penggugat telah diakui;
7 Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka ditunjuk segala sesuatu yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari uraian putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas;Menimbang, bahwa Pengadilan telah berupaya mendamaikan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, dengan cara menasehati Penggugat agar rukun kembali membina rumah tangga yang bahagia bersama Tergugat, akan tetapi tidak berhasil, hal tersebut dipandang telah memenuhi maksud pasal 154 ayat (1) RBg. Jo. Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemeriintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa wali pengampu Tergugat keberatan dengan gugatan Penggugat dan berharap agar Penggugat dapat membina kembali rumah tangganya dengan Tergugat; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat (pihak prinsipal) dalam keadaan hilang ingatan (sakit jiwa), maka prosedur mediasi sebagaimana ketentuan PERMA Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Mediasi tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa permohonan Penggugat untuk berperkara secara cumacuma
(prodeo)
telah
dikabulkan
sesuai
Putusan
Sela
Nomor
:
.../Pdt.G/2013/PA.Pso tanggal 06 Nopember 2013, putusan mana sebagaimana lengkapnya tertuang dalam Berita Acara Persidangan perkara ini,; Menimbang, bahwa meskipun pada tahap jawab menjawab wali pengampu Tergugat mengakui dalil-dalil pokok Penggugat, namun karena perkara ini menyangkut perceraian yang mempunyai sifat khusus (lex specialist), maka Penggugat harus membuktikan dalil-dalil gugatannya;
8 Menimbang, bahwa Penggugat telah memberikan keterangan secukupnya serta telah meneguhkan dalil-dalil dan penjelasan gugatannya dengan bukti-bukti sebagaimana akan dipertimbangkan di bawah ini; Menimbang,
bahwa
sebelum
mempertimbangkan
substansi
gugatan
perceraian sebagaimana didalilkan Penggugat tersebut di atas, terlebih dahulu Pengadilan harus mempertimbangkan hubungan hukum (suami istri) antara Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil pernikahannya, Penggugat telah mengajukan bukti P.3 berupa akta otentik yang telah memenuhi syarat formil suatu akta otentik sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan pembuktian yang sah, sempurna dan mengikat. Oleh karena itu berdasarkan bukti tersebut harus dinyatakan terbukti Penggugat dan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa Penggugat pada pokok gugatannya didasarkan atas alasan-alasan sejak bulan Oktober 2010 ketenteraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan
dan
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkan antara lain : - Tergugat tidak memberi nafkah yang cukup kepada Penggugat; - Tergugat sering memukul Penggugat; - Kurang lebih 3 tahun sampai dengan sekarang Tergugat dalam keadaan hilang ingatan (gila) dan hingga sekarang dalam perawatan rumah sakit jiwa; Akibatnya Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama kurang lebih 3 tahun lamanya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan alasan/dalil-dalil gugatannya Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang pada prinsipnya kedua orang saksi tersebut tidak bertentangan dengan hukum acara Peradilan Agama, maka saksi-saksi tersebut dapat diterima untuk menjadi saksi dalam perkara ini (vide : pasal 76 ayat (1) Undang-Undang 50 tahun 2009, tentang perubahan kedua
9 atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang Peradilan Agama, jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ). Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan Penggugat, kedua saksi Penggugat tersebut saling bersesuaian keterangannya
pada intinya dapat
mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat berkenaan ketidakrukunan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat disebabkan Tergugat mengalami gangguan ingatan (gila) yang berdampak terhadap prilaku Tergugat yang menyakiti/memukul Penggugat dan tidak dapat lagi mencari nafkah untuk Penggugat dan anakanaknya sehingga pada puncaknya kurang lebih 3 tahun lalu Penggugat turun dari rumah kediaman bersama hingga sekarang tidak pernah kembali lagi dan selama itu pula tidak ada komunikasi lagi di antara keduanya serta tidak ada lagi hubungan lahir maupun batin; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua saksi Penggugat yang dikuatkan dengan pengakuan wali pengampu Tergugat, Majelis Hakim menilai dalildalil Penggugat tersebut dapat dibuktikan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan dari hal-hal yang terbukti di atas maka didapat fakta di persidangan sebagai berikut : - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah dan selama berumah tangga telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun disebabkan Tergugat mengalami gangguan ingatan (gila) yang berdampak terhadap prilaku Tergugat yang menyakiti/memukul Penggugat dan tidak dapat lagi mencari nafkah untuk Penggugat dan anak-anaknya; - Bahwa kurang lebih 3 tahun lamanya antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal karena Penggugat turun dari rumah kediaman bersama hingga sekarang tidak pernah kembali lagi dan di antara keduanya tidak ada komunikasi lagi baik hubungan lahir maupun batin; - Bahwa hingga akhir persidangan ternyata tidak ada perubahan sikap dari
10 Penggugat untuk mengurungkan niatnya bercerai dengan Tergugat walaupun Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar rukun kembali membina rumah tangga, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut di atas, ternyata telah memenuhi unsur-unsur yang diatur dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa di dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ditegaskan bahwa “ Perceraian terjadi karena alasan antara suami isteri terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga “; Menimbang, bahwa telah terbuktinya Tergugat dalam keadaan hilang ingatan (sakit jiwa) yang berakibat Tergugat tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai suami, dan terhadap keadaan tersebut Penggugat trauma dan takut jika hidup bersama Tergugat hal mana khawatir Penggugat terhadap keselamatan jiwa Penggugat dan anak-anak terlebih berdasarkan fakta di persidangan beberapa bulan yang lalu Tergugat telah membunuh cucu keponakannya sendiri sehingga Penggugat menyatakan keberatannya dengan mengajukan gugatan a quo; Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga yang demikian itu tidak patut dipertahankan, karena dikhawatirkan dapat menambah beban penderitaan lahir bathin bagi Penggugat. Oleh karena itu lebih baik perkawinan diakhiri dengan perceraian, hal ini sesuai dengan pendapat pakar hukum islam yang tercantum dalam Kitab Tuhfah Juz III hal 179 yang artinya sebagai berikut : “Apabila terdapat salah seorang suami /isteri berpenyakit gila, sekalipun penyakit itu terputus-putus (temporer) maka suami / isteri boleh memfasah nikahnya “ : Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lelaki dengan seorang perempuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, atau untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah, sebagaimana
11 terkandung dalam
firman Allah s.w.t
surat Ar-Rum ayat 21 dan sesuai pula
dengan ketentuan pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sudah tidak dapat terwujud dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa oleh karena tujuan perkawinan berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang berbunyi :”Perkawinan ialah ikatan lahir bathin di antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” sudah tidak terwujud dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, maka apabila perkawinan Penggugat dan Tergugat tetap dipertahankan justru akan membawa madharat bagi keduanya oleh karena itu akan lebih maslahat apabila perkawinan mereka itu diceraikan; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas, telah terbukti bahwa alasan Penggugat untuk mengajukan perceraian telah memenuhi semua unsur yang dipersyaratkan dalam ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, yaitu adanya perselisihan, yang bersifat terus menerus, yang mengakibatkan rumah tangga tidak ada harapan untuk dirukunkan kembali. Mempertahankannya justru dapat menimbulkan mafsadat (keburukan) yang lebih besar dari pada mashlahah yang dapat diperoleh keduanya. Karenanya gugatan Penggugat patut dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan, dan untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, maka diperintahkan kepada Panitera untuk mengirimkan salinan Putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi pernikahan dilangsungsungkan, dan Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dengan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
12 Menimbang, bahwa Penggugat telah diiberi izin oleh Pengadilan untuk berperkara secara Cuma-Cuma (prodeo) oleh karena permohonan Penggugat cukup alasan berperkara secara cuma-cuma, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 273 RBg. Jo. Pasal 60 B ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 jo Pasal 7 SEMA RI Nomor 10 Tahun 2010; Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku serta hukum Syara` yang berkaitan dengan perkara ini;MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Memberi izin kepada Penggugat untuk berperkara secara prodeo; 3. Menjatuhkan talak satu ba’in shugrha Tergugat (TERGUGAT) kepada Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp. 231.000,- (Dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah);
Demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Poso pada hari Selasa, tanggal 28 Januari 2014 Masehi. bertepatan dengan tanggal 26 Rabi’ul awal 1435 Hijriyah., oleh Kami KAHARUDIN ANWAR, S.HI, MH. sebagai Ketua Majelis, WAHAB AHMAD, S.HI, SH, MH. dan NIRWANA, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota, dan Hj.
13 NURHAYATI, A. BA. sebagai Panitera Pengganti, dihadiri pula oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;-
Hakim Anggota
Ketua Majelis,
Ttd
Ttd
1. WAHAB AHMAD, S.HI., S.H., M.H.
KAHARUDIN ANWAR, S.HI, MH.
Ttd 2. NIRWANA, S.HI.
Panitera Pengganti, Ttd Hj. NURHAYATI A., B.A.
Perincian Biaya : 1. biaya APP 2. Panggilan 3. Redaksi 4. Meterai Jumlah
: Rp. 50.000,: Rp. 170.000,: Rp. 5.000,: Rp. 6.000,: Rp. 231.000,- (Dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah);-
Untuk Salinan Pengadilan Agama Poso PANITERA,
Drs. H.HAKIMUDDIN