SALINAN
P
U
T
U
S
A
N
NOMOR: 22/Pdt.G/2012/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara pihak-pihak sebagai berikut: Pembanding, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan pegawai swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Bekasi, semula Tergugat sekarang Pembanding; melawan: Terbanding, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan pegawai swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Bekasi, semula Penggugat sekarang Terbanding. Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah
membaca
berkas
perkara
dan
semua
surat-surat
yang
berhubungan dengan perkara ini. TENTANG DUDUK PERKARANYA Memperhatikan dan menerima keadaan-keadaan mengenai
duduk
perkaranya seperti tertera dalam Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung Nomor: 22/Pdt.G/2012/PTA.Bdg. tanggal 19 Januari 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 25 Safar 1433 Hijriyah yang amarnya sebagai berikut: 1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding; 2. Memerintahkan Pengadilan Agama Cikarang untuk membuka kembali persidangan dalam perkara yang dimohonkan banding guna memenuhi apa yang diperintahkan dalam putusan sela ini dan agar segera mengirim berita
acara
persidangan
pemeriksaan
perkara
tersebut
kepada
Pengadilan Tinggi Agama Bandung; 3. Menangguhkan biaya perkara sampai pada putusan akhir. Menimbang, bahwa menurut Berita Acara Persidangan Nomor: 0889/Pdt.G/2011/PA.Ckr. tanggal 13 Pebruari 2012 dan tanggal 27 Pebruari 2012 perintah untuk melakukan pemeriksaan tambahan telah dipenuhi yang Hal 1 dari 6 hal Put.No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Bdg.
isinya
untuk
mempersingkat
uraian
putusan
ditunjuk
pada
hal-hal
sebagaimana tertera dalam berita acara persidangan perkara tersebut. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama dalam hal ini bersandar pada apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan sela tersebut. Menimbang,
bahwa selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Agama Bandung akan memberikan pertimbangan mengenai pokok perkara sebagaimana tersebut di bawah ini: Bahwa keberatan-keberatan Pembanding dalam memori bandingnya pada pokoknya mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. bahwa putusan Pengadilan Agama tidak tepat dan tidak benar karena tidak mencerminkan rasa keadilan; 2. bahwa Tergugat melakukan kekerasan terhadap Penggugat bermaksud memberi pelajaran sebab nasehat Tergugat sudah tidak digubris; 3. bahwa saksi Penggugat yang bernama Armawati binti Paino tidak pernah melihat, mendengar dan mengalami sendiri perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat, hanya atas dasar informasi dari Penggugat; 4. bahwa Tergugat tidak pernah berlaku kasar kepada Penggugat, tidak ada bukti maupun saksi-saksi; 5. bahwa Tergugat masih tinggal satu rumah dan masih melakukan hubungan suami isteri; 6. bahwa apa yang diterangkan oleh Penggugat/Terbanding tidak benar. Bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat sebagaimana tertera dalam Berita Acara
Persidangan tanggal 12 Oktober 2011 telah terbukti adanya
fakta-fakta hukum sebagai berikut: - bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi pertengkaran; - bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah ranjang; - bahwa Penggugat tidak pernah mau diajak berhubungan suami isteri; - bahwa Tergugat telah melakukan kekerasan fisik terhadap Penggugat; Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut keberatan Pembanding butir 2, 4, 5, dan 6 tidak beralasan hukum sehingga tidak perlu dipertimbangkan. Bahwa keberatan Pembanding butir 3 mengenai saksi Terbanding yang bernama Asmawati binti Paino yang menurut Pembanding saksi tidak melihat, mendengar dan mengalami sendiri hanya didasarkan atas informasi dari Terbanding, adalah benar. Akan tetapi dalam hal ini terbukti tidaknya dalil Terbanding bukan semata-mata hanya
didasarkan atas keterangan saksi
tersebut. Nilai keterangan saksi de auditu seperti ini hanyalah sebagai Hal 2 dari 6 hal Put.No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Bdg.
persangkaan saja. Berdasarkan pengakuan Pembanding dan keterangan saksi Manah binti Umun serta keterangan Asmawati binti Paino sebagaimana tertera dalam berita acara persidangan, maka terbuktilah dalil dalil gugatan Terbanding. Oleh karena itu keberatan Pembanding ini pun tidak beralasan hukum sehingga tidak perlu dipertimbangkan. Menimbang, bahwa selain fakta hukum tersebut di atas, Pembanding juga mendalilkan bahwa Terbanding sering bermain face book , sudah punya pacar lagi, dan tidak mau mematuhi dan menuruti perintah Pembanding. Terhadap dalil Pembanding tersebut, Terbanding dalam repliknya membantah bahwa tidak benar Terbanding punya pacar. Atas bantahan itu Pembanding tidak membuktikannya. Meskipun Pembanding tidak dapat membuktikan dalilnya, dengan adanya sangkaan seperti itu menunjukkan pula adanya perselisihan
antara
Pembanding
dengan
Terbanding,
setidak-tidaknya
disebabkan karena rasa cemburu. Menimbang, bahwa telah terbukti adanya fakta hukum bahwa antara Pembanding dengan Terbanding berpisah ranjang dan tidak berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri yang hal itu telah berjalan sekurangkurangnya selama 10 bulan terhitung sejak terjadinya perpisahan ranjang sampai diajukannya gugatan, menunjukkan bahwa selama itu antara Pembanding dengan Terbanding terus-menerus dalam keadaan berselisih dan mencapai puncaknya dengan diajukannya gugatan cerai oleh Terbanding. Menimbang, bahwa atas dasar apa yang telah dipertimbangkan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa antara Pembanding dengan Terbanding terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran. Menimbang, bahwa adapun tentang apakah antara Pembanding dengan Terbanding masih dapat
diharapkan untuk hidup rukun lagi dalam rumah
tangga atau tidak, telah terbukti adanya fakta hukum bahwa antara Pembanding dengan Terbanding telah berpisah ranjang sekurang-kurangnya 10 bulan dan tidak lagi berhubungan sebagaimana layaknya seorang suami isteri yang baik; dari pihak keluarga telah berupaya merukunkan kedua belah pihak, akan tetapi tidak berhasil; mediator yang ditunjuk telah gagal untuk mendamaikan kedua belah pihak; Terbanding sampai akhir pemeriksaan persidangan bersi keras tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Pembanding. Menimbang, bahwa selain fakta-fakta tersebut di atas, Pembanding dan Terbanding yang dalam putusan sela diberi kesempatan untuk menjelaskan Hal 3 dari 6 hal Put.No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Bdg.
segala hal berkenaan dengan sebab-musabab terjadinya perselisihan dan pertengkaran.
Kepada
Pembanding
juga
diberi
kesempatan
untuk
menghadirkan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang yang dekat sesuai ketentuan pasal 76 ayat 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009. Akan tetapi keduanya tidak pernah hadir di persidangan meskipun telah dua kali dipanggil secara resmi, sah, dan patut. Dengan ketidak hadirannya itu terutama Pembanding dapat dianggap sebagai sudah tidak sunggguh-sungguh menghendaki untuk hidup rukun lagi dengan Terbanding. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa antara Pembanding dengan Terbanding sudah tidak mungkin dapat diharapkan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, Majelis menilai telah cukup alasan bagi Terbanding untuk melakukan perceraian dengan Pembanding sesuai Pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Menimbang, bahwa
perkawinan menurut Pasal 1 Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1974 bukan hanya ikatan lahir saja yang mungkin dapat dipaksakan, akan tetapi ikatan lahir batin. Faktanya secara lahiriah perkawinan Pembanding dengan Terbanding telah pecah, sedangkan apa yang terlahir adalah perwujudan dari sikap batin, bahkan bisa jadi keretakan batin lebih parah daripada keretakan lahir. Karena itu dengan telah terjadinya keretakan tersebut sebenarnya ikatan perkawinan yang ada hanyalah ikatan lahir saja, yaitu keduanya terikat perkawinan yang sah. Perkawinan yang tanpa didasari ikatan batin telah kehilangan ruh, sama halnya dengan tubuh tak bernyawa sehingga tidak ada manfaatnya untuk dipertahankan. Memaksakan Terbanding untuk tetap dalam ikatan perkawinan, sementara Terbanding sungguh-sungguh sudah tidak merasa terikat secara batiniah dengan Pembanding adalah bertentangan dengan rasa keadilan. Karena itu menurut Majelis telah sesuai dengan rasa keadilan jika perkawinan antara Pembanding dengan Terbanding diceraikan. Dengan demikian keberatan Pembanding sebagaimana tersebut pada butir 1 tidak beralasan hukum sehingga tidak perlu dipertimbangkan.
Hal 4 dari 6 hal Put.No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Bdg.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, putusan Pengadilan Agama Cikarang a quo telah tepat dan benar sehingga putusannya dapat dipetahankan dan dikuatkan. Menimbang, bahwa mengenai biaya perkara sesuai Pasal 89 ayat 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989
yang dirubah, pertama dengan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, pada tingkat banding harus dibebankan kepada Pembanding. Memperhatikan pasal 7 Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947 serta ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang bersangkutan. MENGADILI Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Agama
Cikarang
Nomor
889/Pdt.G/2011/PA.Ckr. tanggal 26 Oktober 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 28 Dzulqa’dah 1432 Hijriyah. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara banding sebesar Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan di Bandung pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 20 Jumadil Awwal 1433 Hijriyah, dalam sidang Pengadilan Tinggi Agama Bandung oleh kami Drs. H. Muhtadin, S.H., sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Muhammad Shaleh, S.H., M.Hum., dan Drs.H.Syamsudin, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh dua orang Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Undang Efendi,S.Ag., sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak yang berperkara.
KETUA MAJELIS, Ttd. Drs. H. Muhtadin, S.H., HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
Ttd.
Ttd.
Drs. H. Muhammad Shaleh, S.H., M.Hum.
Drs. H. Syamsudin, S.H.,
Hal 5 dari 6 hal Put.No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Bdg.
PANITERA PENGGANTI, Ttd. Undang Efendi, S.Ag., Perincian biaya perkara: 1. ATK, Pemberkasan dll
Rp. 139.000,-
2. Redaksi
Rp.
5.000,-
3. Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp. 150.000,-
Untuk salinan yang sama bunyinya oleh PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG PANITERA,
H. TRI HARYONO, SH.
PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG, PANITERA ttd H. TRI HARYONO, SH
Hal 6 dari 6 hal Put.No. 22/Pdt.G/2012/PTA.Bdg.