PENGARUH AKTIVITAS MENGIKUTI KEGIATAN TPQ TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BANDUNGREJO KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : SYAMSUDIN NIM 11408160
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama
: Syamsudin
NIM
: 11408160
Jurusan
: Tarbiyah
Program
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH
AKTIVITAS
MENGIKUTI
KEGIATAN TPQ TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI PADA SISWA KELAS V DI SDN
BANDUNGREJO
NGABLAK
KECAMATAN
KABUPATEN
MAGELANG
TAHUN 2010 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,
Juli 2010
Pembimbing
Drs. H. Nasafi, M.Pd.I NIP.19551005 198103 1 010
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax.323433 Kode Pos. 50721 Salatiga Htt//www,salatiga.ac.id e-mail:akademik@stain salatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara Syamsudin dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408160 yang berjudul PENGARUH AKTIVITAS MENGIKITU KEGIATAN TPQ TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BANDUNGREJO KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Jurusan Tarbiyah PAI, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.). Salatiga, 18 Ramadlan 1431 H. 28 Agustus 2010 M. Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP: 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP: 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Drs. Miftahuddin, M.Ag NIP: 19700922 199403 1 002
Drs. Mubasirun, M.Ag NIP: 19590202 199003 1 001
Pembimbing
Drs, H. Nasafi, M.Pd.I NIP: 19551005 198103 1 010 iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawag ini : Nama
: Syamsudin
NIM
: 11408160
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulisan orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik Ilmiyah.
Salatiga,
Juli
Yang menyatakan
Syamsudin
iv
2010
MOTTO
ﺍﻦﺍﻠﻠﻪ ﻻ ﻴﻐﻴﺮﻤﺍﺑﻘﻭﻡ ﺤﺘﻰ ﻴﻐﻴﺮﻭﺍ ﻤﺍ ﺑﺍﻧﻔﺴﻬﻡ Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” ( Q.S Ar Ra‟du : 11 ) Seseorang dianjurkan untuk berusaha atau ikhtiar dalam menginginkan sesuatu agar yang diharapkan bisa terwujud atau terpenuhi Allah akan memberi sesuai dengan yang diusakannya Jika Ia berusaha dengan maksimal Allah pun akan memberikan sesuatu secara maksimal Barang siapa menempuh jarak untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan bagi orang itu, karena ilmu tersebut jalan menuju surga ( H.R.Muslim )
v
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Ayahku ( Bapak Ismail ) dan Ibuku ( Marmi ) tercinta Yang telah membimbing dan mendidik kepada penulis sejak kecil dengan penuh kasih 6ancer yang tak mungkin bisa dibalas dengan apapun. 2. Istriku tercinta ( Sugiyanti ) serta anak-anakku tersayang ( Wildan Andy Saputra dan Rizal Fahmi Ananda ) yang selalu memberikan motifasi serta dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas 3. Kakak-kakakku dan adikku yang selalu mengasihiku yang selalu memberi semangat 4. Bapak, Ibu dosen yang tulus mengajar penulis di STAIN Salatiga 5. Sahabat-sahabatku senasip dan seperjuangan, teman – teman ekstensi angkatan 2008 khususnya sahabat karipku dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu 6. Para pembaca yang budiman.
vi
KATA PENGANTAR Assalamu‟alaikum wr wb Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah di STAIN Salatiga, Alhamdulillah dapat berjalan 7ancer dan tanpa suatu halangan apapun. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan nabi Muhammad SAW. Yang selalu kita nantikan syafaatnya di Yaumul Akhir nanti. Amin. Untuk terwujudnya penulis skripsi ini, jelas saya mendapat bantuan, bimbingan serta nasehat dari berbagai pihak yang sangat berarti bagi penulis. Untuk itu ucapan terima kasih penulis haturkan kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga 2. Dra. Siti Asdiqoh,M.Si selaku ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3.
Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua program Ekstensi STAIN Salatiga.
4. Drs. H. Nasafi, M.Pd.I, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberi pengarahan hingga skripsi ini selesai. 5. Bapak Ibu dosen yang tulus mengajar penulis di STAIN Salatiga. 6. Bapak Maryono. S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Bandungrejo Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitihan.
vii
7. Bapak, Ibu Guru, serta karyawan SD Negeri Bandungrejo Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang yang telah memberi informasi data dan bahan seperlunya hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Siswa-siswi SD Negeri Bandungrejo yang telah ikut berpartisipasi mengerjakan angket guna diteliti untuk melengkapi data yang harus dianalisis oleh penulis. 9. Ayah dan Ibu terhormat yang selalu berdo‟a baik siang maupun malam hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 10. Istri tercinta serta anak-anak tersayang yang selalu memberikan motifasi serta dorongan hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 11. Teman specialku dan sahabat-sahabat mahasiswa Ekstensi angkatan 2008 serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan masukan hingga tersusun skripsi ini. Kepada semua pihak penulis tidak dapat memberikan sesuatu kepada siapapun hanya untaian kata yang dapat penulis ucapkan :
ﺟﺯﺍ ﻛﻡ ﺍﻟﻟﻪ ﺨﻴﺮﺍ ﻛﺜﻴﺮﺍ Penulis
hanya
dapat
menyampaikam terima kasih
yang
sebanyak-banyaknya semoga Allah membalas semua amal kebaikan yang telah disumbangkan kepada penulis. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat kurang sempurna walau pikiran sudah tercurahkan sepenuhnya, semua itu karena keterbatasan penulis, dan akhirnya penulis sangat
viii
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Dengan berakhirnya skripsi ini penulis berdo‟a semoga dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan
semua pembaca pada
umumnya. Amin Ya Rabbal „Alamin.
Salatiga, Penulis
Syamsudin
ix
Agustus 2010
ABSTRAK Salah satu tujuan Pendidikan Islam adalah membina adab anakanak didik dan sekolah adalah pihak ketiga yang terkait dalam urusan pendidikan. Ada dua permasalahan apabila dikaitkan dengan tujuan Pendidikan Islam, yaitu minimnya alokasi waktu untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD yang hanya 2 jam perminggu dan juga ketidak pedulian sebagai guru Pendidikan Agama Islam untuk mencari hubungan positif antara Pendidikan Agama Islam di SD dengan Taman Pendidikan Al Qur‟an, dalam keaktifan mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses prestasi belajar mengajar dan merupakan salah satu usaha siswa dalam memenuhi kebutuhan belajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa. Disamping keaktifan dalam mengikuti kegiatan TPQ ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu kecerdasan, motifasi, dorongan dan juga lingkungan masyarakat setempat. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu “ Adakah pengaruh aktifitas mengikuti kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar PAI. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh aktifitas mengikuti kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar PAI pada siswa kelas V di SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar pada anak didiknya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan populasinya sebanyak 36 siswa kelas V, untuk mempermudah pengambilan data melalui angket yang terdapat dua variabel yaitu kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar PAI. Adapun hasilnya dikategorikan kurang dikarenakan yang mendapat nilai A lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang mendapat nilai B atau C. penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh mengikuti kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar PAI pada siswa kelas V SD Negeri Bandungrejo. Dapat dilihat dari hasil yang diperoleh rxy lebih besar yaitu 0,333 dari pada nilai r tabel atau product moment, yang mana dengan N = 36 diperoleh nilai r pada taraf signifikisansi 5 % sebesar 0,329. Sehingga analisis ini menunjukkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan diterima.
X
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................ v HALAMAN PERSENBAHAN ............................................................. vi KATA PENGANTAR ........................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................. xv
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 4 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 4 D. Hipotesis ………………………………………………………….. 5 E. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 5 xi
F. Definisi Operasional ……………………………………………….. 6 G. Metode Penelitian …………………………………………………… 7 H. Sistematika Penulisan Skripsi ………………………………………. 12
BAB II
: LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori ……………………………………………………… 14 1. Pengertian Taman Pendidikan Al Qur‟an ………………………. 14 2. Waktu dan Masa Pendidikan …………………………………… 15 3. Materi Pelajaran ………………………………………………… 15 4. Tujuan dan Target Taman Pendidikan Al Qur‟an ……………… 16 5. Peranan Taman Pendidikan Al Qur‟an ……………………......... 17 B. Prestasi Belajar ……………………………………………………… 19 1. Pengertian Prestasi Belajar ……………………………………… 19 2. Fungsi Prestasi Belajar ………………………………………….. 21 3. Faktor yang Mempengarui Prestasi Belajar ……………………... 22 C. Pendidikan Agama Islam ……………………………………………. 28 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ……………………………. 28 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ……………………………….. 30 3. Faktor-faktor Pendidikan Agama Islam …………………………. 33
BAB III : KONDISI UMUM SD NEGERI BANDUNGREJO A. Keadaan SD Negeri Bandungrejo ……………………………….. 39 1. Sejarah Singkat Berdirinya SDN Bandungrejo …………..,,,,, 39 xii
2. Letak Geografis SDN Bandungrejo ………………………….. 40 3. Sarana dan Prasarana ………………………………………… 41 4. Keadaan Guru SDN Bandungrejo …………………………… 41 5. Keadaan Siswa SDN Bandungrejo …………………………... 42 6. Pelaksanaan Pendidikan di SDN Bandungrejo ………………. 44 7. Visi dan Misi SDN Bandungrejo …………………………….. 45 8. Struktur Organisasi SDN Bandungrejo …………………… ... 46 9. Denah Lokasi SD Negeri Bandungrejo ……………………… 46 B. Penyajian Data Penelitian ………………………………………... 48 1. Daftar nama responden ………………………………….. 48 2. Data tentang jawaban angket kegiatan TPQ …………….. 50 3. Data tentang jawaban angket PAI ……………………….. 52
BAB IV : ANALISIS DATA A. Analisis Data Pertama Tentang Kegiatan TPQ ..……………... 56 B. Analisis Data Kedua Tentang Prestasi Belajar PAI di Kelas V ……………………………………………..………… 64 C. Analisis Ketiga tentang Pengaruh Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran PAI Kelas V ………………………………... 70
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………….. 71 xiii
B. Saran-saran …………………………………….. 72
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL TABEL
Halaman
I.
Keadaan Guru SD Negeri Bandungrejo ………………………..……... 42
II.
Keadaan Siswa di SD Negeri Bandungrejo …………………………… 43
III.
Daftar Tugas Guru di SD Negeri Bandungrejo ……………………….. 44
IV.
Denah Lokasi SD Negeri Bandungrejo ……………………………….. 47
V.
Daftar Nama Responden ………………………………………………. 48
VI.
Jawaban Angket Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an ……………. 50
VII.
Jawaban Angket Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V ………………… 53
VIII.
Jawaban Angket Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an ……………... 58
IX.
Interval Mengikuti Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an ………….. 60
X.
Nilai Nominasi Mengikuti Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an ………………………………………………………………. 61
XI.
Prosentase Kegiatan Taman Pendidian Al Qur‟an …….……………… 64
XII.
Nilai Angket Prestasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran PAI ………..…… 65
XIII. Interval Prestasi Belajar Dalam Pelajaran PAI ………………………… 67 XIV.
Nilai Nominasi Prestasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran PAI Kelas V ……………………………………………….………………… 68
XV.
Prosentase Prestasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran PAI Kelas V …………………………………………………………….…… 70
XVI.
Tabel Untuk Mencari Koefisien Korelasi antara Variabel TPQ ( X ) Dan Variabel Prestasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran PAI di Kelas V ( Y ) ………………………………………………………….,.. 71 xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Pendidikan Al Qur‟an ( TPQ ) di Indonesia merupakan suatu lembaga pendidikan non formal, keberadaan lembaga tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan lembaga pendidikan formal di Indonesia. Terbukti banyaknya lembaga pendidikan formal yang outputnya lemah di bidang agama Islam, karena hal tersebut disebabkan terbatasnya faktor pendukung, misalnya terlalu sedikitnya jam pelajaran pendidikan agama Islam dalam pendidikan formal, banyaknya guru agama (SDM) yang rendah kualitasnya, lebih-lebih tidak ada kemauan atau niat yang ikhlas untuk meningkatkan pengetahuan agama bagi anak didiknya ( Mansur,
2004, hlm. 10).
Taman pendidikan Al Qur‟an atau yang dikenal dengan TPQ di masyarakat kita telah di kenal sebagai lembaga pendidikan non formal yang telah di percaya untuk mendidik masyarakat terutama anak-anak. Hal ini tentunya menjadi fenomena tersendiri di dalam dunia pendidikan untuk memacu lembaga pendidikan tersebut agar lebih profesional. Para ahli menganggap, metodologi pengajaran TPQ sebagai ilmu bantu proses belajar
Ia memang bersifat netral dan umum, tidak di warnai oleh sesuatu
bidangpun mengandung unsur-unsur yang inofatif karena memberi alternative lain yang dapat dipergunakan di kelas, oleh karena ilmu bantu ini bersifat luwes.
(Syaiful
Bahri Djamaroh, 1996, hlm 146) 1)
Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an (TPQ) sangat dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), sebagai salah satu cara dalam meningkatkan
prestasi belajar, sehingga setidaknya akan
memberikan suatu kontribusi yang positif terhadap siswa dan juga bagi pihak-pihak terkait (H.Mansur,Mita. 1991 : 199. Hal
146)
Salah satu tujuan Pendidikan Islam adalah membina adab anak-anak didik. Ada dua permasalahan apabila di kaitkan dengan tujuan Pendidikan Islam yaitu minimnya alokasi waktu untuk Pelajaran Agama Islam di SD yang hanya dua jam perminggu dan ketidak pedulian sebagian guru Pendidikan Agama Islam untuk mencari hubungan atau pengaruh positif antara Pendidikan Agama Islam di SD dengan Taman Pendidikan Al Qur‟an ( TPQ ). Keaktifan siswa mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar dan merupakan salah satu usaha siswa dalam memenuhi kebutuhan belajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi yang hendak di capai oleh siswa (Slameto,
2003. hlm. 59 ).
Disamping keaktifan ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kecerdasan,motifasi, sikap, minat dan bakat. Kewajiban seorang anak didik adalah belajar atau menuntut ilmu seperti hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Bari sebagai beriku : )ﺍﻂﻠﺑﻮﺍﺍﻠﻌﻠﻢ ﻮﻠﻮﺑﺍﺍﻠﺼﯿﻦ ﻔﺍﻦ ﻂﻠﺐ ﺍﻠﻌﻠﻢ ﻔﺮﯿﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﻜﻞ ﻤﺴﻠﻢ ﻮﻤﺴﻠﻤﺔ( ﺮﻮﻩﺑﻦﻋﺑﺪﺍﻠﺑﺮﻰ Artinya : Carilah ilmu walau sampai negeri cina mencari ilmu itu kewajiban bagi setiap orang islam pria dan wanita. ( Hadist Riwayat bin „abdul Bari ) Menurut (Slameto) prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai melalui proses berusaha supaya mendapatkan suatu kepandaian, sehingga permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini yaitu, adakah pengaruh mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, sedangkan tujuan yang hendak di capai adalah untuk mengetahui pengaruh anak
mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur‟an terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V pada SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Dukungan masyarakat sangat diharapkan demi kelangsungan dan kelancaran keberadaan TPQ. Tanpa adanya dorongan yang kuat dari masyarakat lembaga tersebut tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan. 148)
, tantangan
(Dr Mansur. M.A. 2005. Hlm.
internal yang cenderung meningkat dimana-mana antara lain
meningkatnya kebodohan umat Islam terutama generasi mudanya dalam hal membaca al Qur‟an maupun pengetahuan agama lainnya, penulis prihatin melihat kondisi anak - anak
berkeliaran disaat jam-jam yang seharusnya mengikuti
kegiatan TPQ. Kondisi Taman Pendidikan al Qur‟an di dusun Bandungrejo saat ini bisa dibilang hidup segan mati tak mau, perlu figur pengelola atau pelaksana yang handal untuk lebih idealnya agar dimobilisasi oleh seorang takoh masyarakat yang dikenal sebagai ustadz atau ustadzah yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat, familier maupun lawan komunikasinya. hal diatas yang mendorong penulis untuk meneliti masalah tersebut yang penulis beri judul “PENGARUH AKTIVITAS MENGIKUTI KEGIATAN TPQ TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI
BANDUNGREJO
MAGELANG TAHUN 2010”
B. Rumusan Masalah
KECAMATAN
NGABLAK
KABUPATEN
Dari latar belakang yang ada maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana variasi kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar PAI di kelas V pada SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang b. Bagimanakah gambaran prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V di SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang c. Adakah pengaruh mengikuti kegiatan TPQ terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siswa kelas V di SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
C.Tujuan Penelitian Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui variasi mengikuti kegiatan TPQ terhadap siswa kelas V di SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang
2.
Untuk mengetahui bagaimanakah gambaran prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang
3.
Untuk mengetahui adakah pengaruh mengikuti kegiatan TPQ terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siswa SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
D. Hipotesis
Sumardi Surya Brata
mengatakan bahwa hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah penelitian. Yang kebenarannya harus masih diuji secara empiris (
Sumardi Surya Brata, 1995, hlm.69. )
Hipotesis yang dapat dikemukakan
sesuai dengan permasahan di atas adalah : “Ada pengaruh kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar PAI Kelas V di SD Negeri Bandungrejo “
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi ada tidaknya pengaruh mengikuti kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar pendidikan Agama Islam siswa SDN Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Kalau terbukti ada, berarti penelitian ini akan berguna sekali bagi guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam dan sebagai
guru Pendidikan Agama Islam untuk
memotivasi siswanya agar lebih giat dalam mengikuti kegiatan TPQ agar prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dapat meningkat sesuai yang diharapkan. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata dan judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian 1.
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu orang atau benda yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang .(Em
Zul Fajri
Ratu Aprilia Senja, hlm.638) 2.
TPQ adalah suatu lembaga pendidikan non formal dalam bidang keagaman. Mansur, M.A. 2005. hlm. 135)
(Dr.
3.
Anak adalah (Al Walad jamak dari aulad) yaitu turunan manusia yang masih kecil. .(Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam,
4.
1977, hlm. 141)
Prestasi adalah produksi yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu.(Ensiklopedia Umum, Kanisius 1977, hlm. 904)
5.
Belajar adalah suatu proses kegiatan reaksi terhadap lingkungan.(Fatah
Syukur,
2005, hlm. 17) 6.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyampaikan peserta didik dalam memahami menyadari dan mengamalkan agama Islam
melalui
kegiatan
bimbingan,
pengajaran
atau
latihan
dengan
memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kurikulum antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.(Zakiah Daradjat,
2000, hlm.86)
Prestasi belajar Agama Islam yang penulis maksudkan dalam skripsi ini adalah prestasi yang dicapai oleh siswa dari hasil belajar agama Islam yang dibuktikan dari hasil nilai menjawab soal-soal yang diberikan oleh peneliti kepada responden. Adapun indikator pengaruh mengikuti kegiatan TPQ adalah sebagai berikut: 1. Keaktifan anak-anak dalam mengikuti kegiatan 2. Jenis materi yang di sampaikan pada anak-anak 3. Kontinyunitas dalam mengikuti kegiatan TPQ 4. Motivasi dari orang tua terhadap anak-anak Sedangkan indikator prestasi PAI adalah : 1. Kedisiplinan siswa mengikuti pelajaran PAI 2. Dukungan orang tua terhadap pelajaran PAI
3. Bahan materi yang disampaikan disekolah 4. Tingkat kemampuan siswa dalam menerima pelajaran
G. Metode Penelitian Bahasan yang terdapat dalam metode penelitihan mencakup beberapa hal antara lain : 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitihan Guna memperoleh data yang falit peneliti melaksanakan pendekatan dengan cara peneliti langsung dilapangan dengan tujuan untuk mengatur strategi dan juga mengetahui beberapa hal yang berpengaruhi antara variabel yang satu dengan lainnya. 2. Lokasi dan Waktu Penelitihan Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitihan, maka penelitihan ini dilaksanakan sebagai berikut : a. Letak Geografis SD Negeri Bandungrejo merupakan lembaga pendidikan formal yang berada di tengah-tengah Desa Bandungrejo, sekolah terletak di tengah dusun dan sekitar kantor kepala desa 3 KM tepatnya dari SMK Negeri Ngablak ke arah grabag. b. Waktu Pelaksanaan Penelitihan Waktu
: tanggal 4 Mei 2010 s/d 4 Juni 2010
Tempat
: SD Negeri Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten
Magelang 3. Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah keseluruhan aspek penelitian. 107).Populasi
( Suharsimi Arikunto, 1983, hlm.
ini adalah keseluruhan siswa – siswa SD Negeri Bandungrejo
yang berjumlah 172 siswa. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. ( Suharsimi Arikunto, 1983 hlm. 104)
dalam mengambil jumlah sampel penelitian peneliti
menunjuk pendapat Suharsimi Arikunto sebagai berikut : Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitihan populasi. Jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 25 %
(Suharsimi Arikunto. hlm.
107)
Adapun sampel penulis mengambil dalam penelitian ini adalah 29 peserta didik yang berada di kelas V SD Negeri Bandungrejo.
4. Pengumpulan Data Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah dari subyek dimana data dapat diperoleh sedangkan data adalah hasil dari penelitian yang diperoleh melalui subyek penelitian. Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan beberapa metode yaitu sebagai berikut : a. Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi ini penulis digunakan sebagai pelengkap dalam pengumpulan data tentang bagaimana keadaan siswa di SD Negeri Bandungrejo dalam proses belajar. Dalam rangka menerapkan metode ini
hanya digunakan untuk mngumpulkan data, yang berwujud surat-surat atau dokukentasi jumlah siswa dan tenaga pengajar ataupun sarana yang disediakan. b. Metode Angket Metode angket atau yang disebut juga metode kuessioner. Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh data mengenai siswa yang mengikuti kegiatan TPQ dan data prestasi belajar PAI di kelas V. caranya adalah dengan menyebarkan angket terhadap peserta didik di SD Negeri Bandungrejo. c. Metode Tes Melalui metode tes guru dapat mengefaluasi peserta didik dalam memahami pelajaran PAI di SD Bandungrejo. Mengadakan evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur dan menilai.(Suharsimi
Arikunto,
1995, hlm.3).
mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran (Pengukuran bersifat kuantitatif) sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (Penilaian bersifat kualitatif)
Ibid.
Penulis menggunakan metode tes untuk mengetahui prestasi peserta didik dalam bidang studi PAI dengan mengadakan tes tertulis agar dapat diketahui sampai dimana keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Dengan menggunkan sistem skor, untuk skor 75 % - 100 % peserta didik dikatakan berhasil dalam proses belajar sedangkan untuk skor 75 % ke bawah dikatakan tidak berhasil dalam proses pembelajaran.
5. Instrumen Penelitian Dalam melakukan penelitian Instrumen yang digunakan pengambilan data menggunakan Instrumen yang berwujud surat-surat atau dokumentasi, jumlah siswa dan tenaga pengajar ataupun sarana yang disediakan, dengan menyebar angket untuk mempermudah dan mengetahui variabel yang akan diukur. 6. Analisis Data Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang telah diperoleh sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai :
a. Untuk mencapai tujuan nomor satu dan dua dengan menggunakan rumus : P = N X 100 F Keterangan : P = Prestasi F = Frekuensi N = Jumlah Sempel c. Untuk menganalisis tujuan nomor tiga dengan menggunakan tehnik statistik dengan rumus korelasi product moment :
′𝑋𝑌 =
𝑁. N.
𝑋𝑌 −
X2-(
𝑋.
X)2 (N.
𝑌 Y2-(
Y)2
Keterangan : „XY
= Coffecient Korelation Variabel X dan Variabel Y
XY
= Product dari Aktifitas TPQ terhadap prestasi PAI
X
= Nilai aktifitas TPQ
Y
= Nilai prestasi belajar PAI
X2
= Nilai aktifitas TPQ dikuadratkan
Y2
= Nilai prestasi belajar PAI Kelas V dikuadratkan.
N
= Banyaknya Sampel
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah di dalam mempelajari dan memahami serta mengetahui pokok bahasan skripsi ini, maka akan dideskripsikan dalam sistematika yang terdiri dari lima bab, masing-masing bab memuat sub-sub bab. Adapun sistematika adalah sebagai berikut : 1.Bagian muka yang memuat Halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan keaslihan tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian Inti yang memuat
BAB I
Menggunakan alasan pemilihan judul, rumusan Tujuan
penelitihan,
hipotsis
kegunaan
masalah penelitihan,
Metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II Landasan teori yang membahas mengenai pengertian
aktifitas
kegiatan TPQ, waktu dan masa pendidikan materi pelajaran, tujuan TPQ, peranan TPQ dan prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) BAB III
Laporan hasil penelitian yang mengurai gambaran tentang gambaran
umum
sekolah
Dasar
Negeri
Bandungrejo,
pembahasan tentang kegiatan TPQ serta laporan hasil prestasi belajar PAI di kelas V BAB IV
Analisis hasil penelitian kegiatan TPQ dan prestasi belajar peserta didik antara lain analisis data dan analisis antar fariabel
BAB V
Kesimpulan dan saran – saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Taman Pendidikan Al Qur’an 1. Pengertian Taman Pendidikan al Qur’an Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an adalah pendidikan untuk baca dan menulis al qur‟an dikalangan anak-anak. Tujuan pengajarannya merupakan salah satu aspek atau komponen dalam pendidikan yang harus diperhatikan, karena pendidikan akan dikatakan berhasil apabila tujuan tersebut dapat tercapai atau paling tidak mendekati target yang telah ditentukan, taman pendidikan al qur‟an bertujuan dalam rangka untuk menyiapkan anak-anak didiknya menjadi generasi qur‟ani yaitu komitmen dan menjadikan al qur‟an sebagai pandangan hidup sehari-hari. (Dr Mansur, M.A. 2005. hlm. 134)
Untuk mencapai tujuan tersebut taman pendidikan al qur‟an perlu merumuskan target yang dijadikan sebagai tujuan dalam waktu lebih kurang satu tahun, hal ini sesuai dengan petunjuk dalam buku pedoman TPA atau TPQ Nasional yaitu dapat membaca al Qur‟an dengan benar sesuai dengan tajwid, dapat melakukan sholat dengan baik dan terbiasa hidup dalam suasana yang Islami, dapat menulis huruf-huruf Al Qur‟an, hafal surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan dan do‟a sehari-hari. Kemampuan membaca Al Qur‟an dengan baik dan benar merupakan target dan sekaligus merupakan tujuan pokok dan perdana yang harus dicapai dan dimiliki oleh setiap siswa, karena itu pada saat pelaksanaan
Kemampuan membaca Al Qur‟an dengan baik dan benar merupakan target dan sekaligus merupakan tujuan pokok dan perdana yang harus dicapai dan dimiliki oleh setiap siswa, karena itu pada saat pelaksanaan penerimaan siswa setiap lembaga pendidikan Islam kemampuan membaca Al Qur‟an hendaknya dijadikan sebagai materi pertama dan utama, (Ibid,135) sedang materi-materi yang lain sebagai penunjang, materi penunjang juga penting namun prioritas kedua setelah membaca Al Qur‟an, sedangkan materi-materi penunjang baru diberikan setelah para murid masuk ke program lanjutan, dalam arti materi penunjang tersebut sebagai pendukung atau sebagai tambahan setelah materi membaca Al Qur‟an 2. Waktu dan Masa Pendidikan. Keberadaan TPQ merupakan penunjang bagi pendidikan agama Islam pada lembaga - lembaga
pendidikan sekolah (TK-SD-MI) untuk itu,
penyeleggaraannya pada siang dan sore hari di luar jam sekolah. Sedang bagi lingkungan masyarakat yang memiliki Madrasah Diniyah pada jam-jam tersebut, maka TPQ dapat dijadikan sebagai kegiatan “Pra Madrasah Diniyah”.Lama Pendidikan satu tahun dan terbagi dalam dua semester. Tiap kali masuk TPQ diperlukan waktu 60 menit. 3. Materi Pelajaran Sesuai dengan tujuan dan targetnya, maka materi pelajaran dibedakan menjadi dua macam yaitu materi pokok dan materi tambahan. Yang dimaksud materi pokok adalah materi yang harus dikuasai benar oleh setiap siswa dan dijadikan tolok ukur keberhasilan siswa. Sebagai materi pokok siswa adalah belajar membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan buku iqro‟ jilid 1- 6
(susunan Ustadz As Human). Bila siswa telah menyelesaikan jilid 6 dengan baik, dapat dipastikan ia dapat membaca Al-Qur‟an dengan benar. Untuk selanjutnya ia mulai belajar membaca Al-Qur‟an. Adapun materi tambahan adalah materi yang belum dijadikan syarat untuk menentukan lulus tidaknya siswa tersebut ( As‟ad dan Budiyanto 1995:16). Sebagai materi tambahan adalah : Hafalan bacaan shalat dan prakteknya, hafalan doa sehari-hari, hafalan surat surat pendek, hafalan kalimat thoyibah, bermain cerita, ibadah,aqidah dan akhlak.
4. Tujuan dan Target TPQ Kurikulum
dan
Pola
Penyelenggaraan
Pendidikan
(KP3) Taman
Pendidikan Al Qur‟an bertujuan : a. Menyiapkan para santri agar tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang Qur‟ani, mencintai Al-Qur‟an sebagai pedoman dan pandangan hidup. b. Sebagai lingkungan pergaulan yang sehat dan Islami, hal ini penting bagi perkembangan jiwa anak, utamanya dalam proses sosialisasi. c. Secara
lebih
khusus
mulai
membekali
para
siswa
dengan
kemampuan berfikir kreatif, mengembangkan dan mengasah potensi kepemimpinan yang ada pada dirinya. Sedang
untuk
mencapai
tujuan
di
atas
ditentukan
target
Operasional yaitu : a.
Siswa mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid.
b.
Siswa
mampu terbiasa melaksanakan shalat 5 waktu
terbiasa hidup
dengan adab-adab Islam sesuai dengan
serta tingkat
perkembangan jiwanya. c. Siswa hafal doa sehari - hari, mengerti cara menulis huruf-huruf
Al
Qur‟an d. Siswa mengenal dan memahami dasar-dasar berfikir kreatif dan tehnik ketrampilan kepemimpinan sesuai dangan tingkatnya.
5. Peranan TPQ Program pengelolaan TPQ di Indonesia saat ini berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat dan berdasarkan LPTQ Tingkat Nasional No 1 tahun 1991 tertanggal 7 pebruari 1991 yang diresmikan oleh Menteri Agama pada waktu itu Bapak Munawir Syadzali pada tanggal 10 pebruari 1991. TPQ sebagai lembaga pendidikan nonformal yang mempunyai peran utama mengajarkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an juga sangat berperan bagi perkembangan jiwa anak seperti pengetahuan tentang ibadah, akidah, dan akhlak/akhlak. Mengingat bahwa materi yang diajarkan tidak hanya terpaku pada materi baca tulis Al-Qur‟an melainkan juga memberikan materi tentang ibadah, aqidah, akhlak atau akhlak yang bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi pribadi yang Qur‟ani dan menjadikan Al-Qur‟an sebagai pedoman dalam hidupnya. Terkait dengan hal ini, Muzayyin Arifin (2003:38 ) berpendapat bahwa dalam proses pemberdayaan umat manusia, adanya lembaga pendidikan dalam masyarakat merupakan syarat mutlak yang mempunyai tanggung
jawab kultural-edukatif. Selanjutnya Muzayyin Arifin, menyebutkan bahwa tanggung jawab lembaga lembaga pendidikan dalam segala jenisnya, menurut pandangan Islam adalah berkaitan dengan usaha menyukseskan misi dalam tiga macam tuntutan hidup seorang muslim, yaitu sebagai berikut: a. Pembebasan manusia dari ancaman api neraka. b. Pembinaan umat manusia menjadi hamba Allah yang memiliki keselarasan
dan keseimbangan hidup bahagia di dunia dan di akhirat
sebagai realisasi cita-cita seseorang yang beriman dan bertakwa yang senantiasa memanjatkan doa sehari-hari. c. Membentuk diri pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan yang kaya
dengan
ilmu
pengetahuan,
yang
satu
sama
lain
saling
mengembangkan hidupnya untuk menghambakan dirinya kepada khaliknya. Keyakinan dan keimanannya berfungsi sebagai penyuluh terhadap akal budi yang sekaligus mendasari ilmu pengetahuannya. atas dasar pandangan inilah lembaga-lembaga pendidikan Islam berpijak untuk mencapai cita-cita yang ideal, yaitu bahwa idealitas Islam dijadikan elan vitale-nya (daya pokok) tanggung jawab kulturaledukatifnya. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa lembaga-lembaga pendidikan berkembang dalam masyarakat merupakan cermin dari idealitas umat (Islam).
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Zaenal Arifin, bahwa kata prestasi berasal dari bahasa Belanda Yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha.(Zaenal Arifin, 1988. hlm. 2-3 ) sedangkan “belajar” adalah suatu proses perubahan tingkah laku indifidu melalui interaksi dengan lingkungan.(Slameto, 2003. hlm. 2 ) Dalam kamus umum Bahasa Indonesia bahwa “prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dsb) (W.J.S.Purwadarminta, 1999. hlm. 768 ) sedangkan belajar adalah berusaha ( berlatih dsb ) supaya mendapatkan suatu kepandaian (Ibid, hal. 108 ) Adapun pengertian menurut para ahli adalah sebagai berikut : a. Morgan dalam buku Intoduction to Psychology (1987)
mengemukakan
“Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”(Ngalim Puranto, 1987. hlm. 85 )
b. Whiterington dalam buku Educational Psychology mengemukakan “belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”(Ibid, hlm. 86 ) Makna belajar juda dapat didefinisikan sebagai berikut : a. Cronbach memberikan difinisi “Learning is shown bachange in behavior as a of experience” b. Horald Spears
memberikan
batasan
“Learning
observase” to read, to imatite, to try something listen, to direction”.
to
is
to
themselves, ti
c. Geoch, mengatakan “Learning
is
a
change
in performance as an
Result of practice” (Sardiman, 1996, hlm 20 )
dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan dengan melalui usaha dan latihan serta pengalaman secara sadar dan sengaja yang menimbulkan perubahan tingkah laku. Dari pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil dai aktifitas belajar atau dengan kata lain prestasi belajar merupakan hasil dari usaha, latihan, dan pengalaman serta dipengarui oleh factor eksternal (dari luar diri siswa) dan factor internal. Adapun hasil yang diperoleh oleh anak didik setelah mereka mengikuti pendidikan agama ini adalah, berupa kecakapan, pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Sedang yang dimaksud dengan Pendidikan Islam adalah lebih banyak ditujukan pada perbaikan sikap, tingkah laku yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik untuk keperluan diri sendiri maupun orang lain. (Zakiah Daradjat, 1992. hlm 28 )
Dengan demikian, maka dari kedua pengertain,yakni antara pengertian prestasi belajar dengan pengertian Pendidikan agama Islam dapat diperolah kesimpulan bahwa yag dimaksud dengan prestasi belajar Pendidikan agama Islam adalah suatu hasil bukti nyata yang diperoleh oleh siswa atau anak didik setelah mereka mengikuti didikan atau latihan-latihan dalam proses kegiatan belajar mengajar terutama pada bidang studi Pendidikan agama Islam.
2) Fungsi Prestasi Belajar Prestasi Belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan kerena mempunyai beberapa fungsi, antara lain : a) Prestasi belajar sebagai indicator kwalitas dan kwantitas
pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik. b)
Prestasi belajar sebagai lembang pemuasaan hasrat ingin tahu asumsinya bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia.( Abraham H. Maslow. 1984)
c)
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d)
Prestasi belajar sebagai indicator intern da ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indicator intern dalam hal ini bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indicator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakan dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembanguan masyarakat.
e) Prestasi belajar datat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.(Zaenal Arifin, Op.Cit. hlm. 3 )
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Pada prinsipnya belajar adalah merupakan suatu aktifitas yang berlangsugnya dengan melalui proses dimana proses tersebut tidak lepas dari adanya pengaruh. Demikian halnya dengan prestasi atau hasil dari adanya suatu proses atau aktifitas belajar juga tidak lepas dari adaya pengaruh. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa pada intinya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalak faktor yang ada dalam diri indifidu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar indifidu. (Slameto, Op. Cit, hlm. 54) Berkaitan dengan hal ini, Drs. Sumadi Suryabrata mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain adalah sebagai berikut : a)
Faktor-faktor
yang
berasal dari
luar
diri si pelajar
dan
ini
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu : - Faktor-faktor non sosial dan - Faktor sosial b) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar dan ini pun dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu : - Faktor-faktor fisiologi dan - Faktor-faktor psikologis. (Sumardi Suryabrata, 1995. hlm. 249) c) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri si pelajar - Faktor-faktor non sosial
Yang dimaksud dengan faktor non sosial di sini adalah meliputi beberapa factor antara lain : - Faktor lingkungan Alam Termasuk dalam kelompok faktor ini adalah seperti keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu maupun tempat belajar. Hal ini karena belajar pada kondisi udara yang sehat akan berbeda hasilnya dengan belajar pada kondisi udara yang tidak segar. - Faktor Instrumental Yaitu suatu faktor yang adanya dan penggunaannya sesuai dengan hasil belajar sebagaimana yang diharapkan, faktor ini berupa gedung, alat perlengkapan dan sebagainya. - Faktor sosial Faktor sosial yang dimaksud disini adalah faktor manusiawi. Yang dalam hal ini adalah adanya interaksi antara sesama manusia yakni lingkungan dimana anak itu melakukan pendidikan Lingkungan pendidikan dapat dibedakan menjadi tugas
beberapa
macam, yaitu: i. Lingkungan sekolah ii. Lingkungan masysrakat. (Sutari
Imam Barnadib, 1994, hlm. 40)
iii. Lingkungan keluarga Keluarga adalah merupakan lingkungan pertama dan utama yang dikenal digeluti oleh anak didik, sehingga pada lingkungan ini banyak identifikasinya yang diperoleh anak dari anggota keluarga, baik yang berupa mimbingan ataupun didikan-didikan yang secara informal
diberikannya, dan bahkan yang tidak diberikan di sekolahnya. Berkaitan dengan lingkungan keluarga ini, maka keluarga sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, Negara dan dunia.(Slameto,
hlm. 61)
a) Lingkungan Sekolah sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa lingkungan sekolah adalah merupakan lingkungan belajar secara sistematis dan trampil, terarah serta terkontrol sehingga boleh dikatakan bahwa di sekolah inilah merupakan tempat belajar yang sangat efektif. Maka dari itu tugas dan tanggung jawab sekolah mempunyai arti yang cukup besar dalam mempengaruhi pendidikan anak. b) Lingkungan Masyarakat lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting terhadap berhasil atau tidaknya pendidikan. Karena perkembangan anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Lingkungan dapat memberikan pengaruh yang positif maupun pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan jiwanya dalam sikapnya, maupun akhlaknya dan budi pekertinya. Pengaruh tersebut terutama datang dari teman-teman sebaya dan masyarakat sekitarnya. Hal ini sependapat dengan pernyataan berikut ini : Saling meniru diantara anak dengan temannya sangat cepat dan sangat kuat. Pengaruh kawan adalah sangat besar terhadap akal dan akhlaknya, sehingga dengan demikian kita dapat memastikan bahwa
hari depan anak adalah tergantung kepada keadaan masyarakat di mana anak itu bergaul. Anak yang hidup diantara tetangga-tetangga yang baik, maka anak akan menjadi baik juga, sebaliknya anak yang hidup diantara orang-orang yang buruk akhlaknya, tentu anak tersebut akan menjadi buruk. Mengingat demikian besarnya pengaruh dari lingkungan masyarakat maka perlu sekali untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap siswa atau anak didik, sehingga ia dapat belajar dengan sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan. d) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar 1. Faktor Fisiologi Pada faktor ini umumnya memiliki pengaruh terhadap aktifitas seseorang. Kondisi jasmani yang sehat akan berlainan pengaruhnya dengan kondisi jasmani yang kurang sehat terhadap proses dan hasil belajar. Selain itu juga ada kondisi fisiologis tertentu yang tidak kalah pentingnya yaitu kondisi fungsi-fungsi indra seseorang terutama penglihatan
dan
pandangan
dan
lain
sebagainya,
sangatlah
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar pula, sebab pada kenyataannya indra-indra tersebut sangat penting dalam belajar anak. 2. Faktor Psikologis Dalam kegiatan belajar siswa kehadiran faktor-faktor psikologis ini akan memberikan andil dan pengaruh yang cukup besar, karena
faktor-faktor psikologis ini, anak senantiasa memberikan landasan dan kemudahan
dalam
upaya
mencapai
tujuan
belajar
secara
optimal.(Sardiman, Op, Cit, hlm. 38) Berkenaan dengan faktor-faktor psikologis dalam belajar ini. Arden N. Frandsen. Mengatakan ( Sumardi Suryabrata, hal 253 ) bahwa hal-hal yang mendorong seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut: 1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. 2) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. 3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman. 4)
Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi.
5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. 6)
Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.(Ibid, hlm. 253) Kemudian yang dikemukakan oleh Maslow (menurut Frandsen, 1961, P. 216. Ibid, hal, 253-254 ) bahwa motof-motif untuk belajar itu adalah : 1) Adanya kebutuhan fisik
2) Adanya kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran 3) Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain. 4) Adanya kebutuhan untuk mendapatkan kehormatan
dari
masyarakat. 5)
Sesuai
dengan
sifat
untuk
mengemukakan
atau
mengetengahkan diri.(Sumardi Suryabrata, hlm. 253-254)
C. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Sebelum menguraikan lebih jauh tentang Pendidikan Agama Islam perlu terlebih dahulu kita kupas pengertian pendidikan dan pendidikan Islam . Secara etomologi (ilmu akar kata) berasal dari tiga kelompok kata, pertama, raba, yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh. Kedua, rabiya, yarba yang berarti menjadi besar. Dan ketiga, rabba yarubbu yang berarti memperbaiki dan memelihara, pendidikan harus dipahami sebagai suatu proses kea rah yang lebih baik. Pendidikan adalah sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.(Ahmad Tafsir, 1992. hlm 24) Sedangkan pengertian pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumberdaya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (Insan kamil) sesuai dengan norma Islam.(Ahmadi. 1987. hlm. 10)
Berangkat dari definisi di atas, maka dapat dikatakan baha Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk memberikan bimbingan kepada anak didik dan mempunyai tujuan pada pemahaman, penghayatan serta pengamalan ajaran-ajaran Islam, agar memiliki pedoman dalam segala larangan hidup. Dengan demikian terciptanya insan yang cukup melaksanakan kegiatan keduniaan, dan amalan-amalan akherat tercipta kebahagiaan bersama antara dunia dan akherat secara seimbang. Definisi-definisi diatas, baik berkenaan pendidikan dan pendidikan Islam, bisa kita kemukakan tentang Pendidikan Agama Islam, menurut para ahli Pendidikan Agama Islam dituliskan bahwa : “Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekan untuk mengembangkan fitrah keberagaman anak didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam”(Ibid, hlm. 10) Sedangkan Zakiah Daradjat dkk, dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam berpendapat Pendidikan Agama Islam ada beberapa pengerian: 1) Usaha berupa bimbingn dan asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life) 2) Pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan agama Islam. 3) Dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran
Islam
itu
sebagai
pandangan
hidupnya
demi
keselamatan
dan
kesejahteraan hidup di dunia maupun akherat .(Zakiah Daradjat, 1992. hlm. 86) Dengan demikian pengertian Pendidikan Agama Islam mempunyai makna yang luas, yakni suatu upaya atau usaha secara sadar, dengan melalui bimbingan atau latihan dalam rangka memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kurikulum, serta menjadikan ajaran Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup baik dunia maupun di akherat kelak. 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan adalah upaya untuk memanusiakan manusia. Manusia pada hakekatnya makhluk Tuhan yang paling tinggi dibandingkan dengan makhuk lain ciptaan-Nya, disebabkan memiliki kemampuan berbahasa dan akal pikiran serta rasa sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang berbudaya. Kemampuan mengembangkan diri dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subyek didik setelah mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku indifidu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana indifidu itu hidup.(Ahmadi, 1992, hlm. 59) Dalam masalah tujuan pendidikan Islam akan penulis sampaikan beberapa pendapat pakar pendidikan, yang merumuskan tentang tujuan
pendidikan Islam, ungkapan-ungkapan yang sesungguhnya hanya berbeda redaksionalnya saja, esensi yang dikandungnya adalah sama, misalnya dalam bukunya Ahmad Tafsir yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam disebutkan bahwa Al Attas menghendaki tujuan pendidikan Islam adalah menjadi manusia yang baik. Al Abrasy menghendaki tujuan akhir pendidikan Islam adalah”manusia yang berakhlak mulia”. Munir Munsyi menyatakan bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah “manusia sempurna”. Menurut Abdullah Fatah Jalal tujuan umum pendidikan Islam adalah “terwujudnya manusia sebagai hamba Allah SWT. Sedangkan Muhammad Quthb merumuskan tujuan umum pendidikan Islam adalah “Manusia yang taqwa”.(Ahmad Tafsir, Op, Cit, hlm. 46-48) Sedangkan menurut Drs Abdul Mujib dalam buku Ilmu Pendidikan Islam bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah “terbentuknya insane kamil yang didalamnya memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan kekhalifaan dan pewaris Nabi”. (Abdul Mujib, M.Ag, hlm.83-84) Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT. Tujuan hidup manusia itu menurut ayat al Qur‟an ialah beribadah kepada Allah SWT. Ini di ketahui dari ayat 56 surat Adz Dzariyaat :
ﻭَﻤَﺍﺧَﻟَﻘْْﺖُﺍﻟْﺠِﻦﱢ ﻭَﺍﻻِْْﻧﺱَ ﺍِﻧﱢﺍ ﻟِﻴَﻌْﺑُﺪُ ﻭْﻦ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada Ku. (Khadim al Haramain asy Syrifain, Alqur‟an Terjamah, hlm. 862) Dalam surat al An‟am ayat 162
ﻠِﻠَّﻪِ ﺭَﺐِّﺍﻠﻌَﺍﻠﻤِﻳْﻦ ِ ْﻗُﻞْ ﺍِﻦَّ ﺼَﻼ ﺗِﻲْ ﻭَﻨُﺴُﻜِﻲْ ﻭَﻤَﺤْﻳَﺍﻱَ ﻭَﻤَﻤَﺍﺗِﻲ
“Katakanlah” sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup, dan matiku hanya untuk Allah Tuhan sekalian alam.(Ibid, hlm. 216) Tujuan pendidikn Al-Qur‟an-ul-Karim dapat dibedakan menjadi 4 macam di antaranya: 1) Memperkenalkan kepada manusia akan tempatnya diantara
makhluk-
makhluk, dan akan tanggung jawab peseorangan dalam hidup ini. 2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubngan-hubungan
sosialnya
dan manusia.tanggung jawab dalam rangka suatu sistem sosial 3)
Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam), dan mengajaknya untuk memahami hikmat (rahasia penciptaannya dalam menciptakan dan memungkinkan manusia untuk menggunakannya (investment)
4) Memperkenalkan kepada manusia dan penciptaan alam ini. (Omar Muhammad Al Toumy Al Syaibana 1979, hlm. 419-420)
Dari pandangan Islam tentang tujuan pendidikan Islam
tersebut
tampaklah dengan jelas bahwa tujuan asasi dari adanya manusia di dalam alam ini adalah beribadah dan tunduk kepada Allah SWT, serta menjadi
khalifah di muka bumi ini untuk memakmurkannya dengan melaksanakan syari‟at dan menaati Allah SWT serta dalam rangka untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam syari‟at Islam. Oleh sebab itu sudah semestinya dalam mengkaji pendidikan lebih dulu menjelaskan tujuannya yang luhur, sehingga tujuan pendidikan Islam identik dengan tujuan hidupnya, yakni beribadah kepada-Nya begitu pula pendidikan pun harus mempunyai tujuan yang sama yaitu mengembangkan pikiran manusia dan mengatur tingkah laku serta perasaannya berdasarkan Islam. 3. Faktor-faktor Pendidikan Agama Islam Dalam melaksanakan Pendidikan Agam Islam , perlu memerlukan faktor-faktor pendidikan yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan agama tersebut. Factor-faktor pendidikan itu ada 5 (lima) macam, di mana actor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat, kelima factor tersebut adalah : 1) Faktor anak didik Anak didik merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan sebab tanpa anak didik, mata pelajaran tidak akan berlangsung untuk keberhasilan
pendidikan.
sepenuhnya kondisi anak,
Seorang
pendidik
karena seringkali
harus
mengetahui
tidak semua usia
perkembangan seorang mengalami perkembangan yang sama jauhnya. Dengan demikian anak harus dididik, karena pada hakekatnya anak itu makhluk sosial tanpa pendidikan ia tidak akan mencapai tingkat
kesusilaan. Anak menurut sifat-sifatnya dapat dididik dan mempunyai bakat-bakat dan disposisi untuk dapat dididik. 2) Faktor Pendidik Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena pendidik itulah yang akan bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak didiknya, terutama pendidik (Pendidikan Agama Islam). Ia mempunyai pertanggug jawaban yang lebih berat dibandingkan dengan pendidik pada umumnya, karena selain bertanggung jawab terhadao pembentukan pribadi anak yang sesuai dengan ajaran Islam, ia juga bertanggung jawab terhadap Allah SWT. Adapun tugas pendidikan agama Islam pada umumnya adalah: a) Mengajarkan ilmu pendidikan agama Islam b) Menanamkan keimanan ke dalam jiwa anak c) Mendidik anak agar taat menjalankan agama d) Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia Sebagimana dikutip oleh Ahmad Tafsir,M. Athiyah Al Abrasyi, mengemukakan pendaparnya supaya guru agama dapat melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya harus memiliki syarat-syarat, diantaranya : a) Guru agama harus zuhud. b) Bersih asmani dan rohani. c) Bersifat pemaaf, sabar dan pandai menahan diri. d) Seorang guru harus terlebih dahulu menjadikan seorang bapak sebelun ia menjadi guru
.
e) Mengetahui tabiat dan tingkat berfikir anak. f) Menguasai bahan yang diberikan.(Ahmad Tafsir, Op, Cit, hlm. 82) Dengan demikian guru harus memiliki syarat-syarat yang harus dimiliki dalam mendorong, membimbing dan memberi fasilitas bagi siswa untuk mencapai tujuan, sehingga guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat suatu yang terjadi di dalam proses perkembangan siswa dan penyampaian materi pelajaran. 3) Faktor Tujuan Tujuan pendidikan adalah faktor yang penting, karena merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidik itu. Demikian halnya dengan agama, maka tujuan pendidikan agama itulah yang hendak dicapai dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan agama. Adapun tujuan pendidikan dan pengajaran agama dapat dirumuskan menjadi umum dan tujuan khusus. Tujuan umumnya meliputi : a) Tujuan nasional. b) Tujuan institusional. c) Tujuan kurikuler d) Tujuan Instruksional. Sedangkan tujuan khusus adalah tujuan pada setiap tahap yang dilalui oleh pendidikan itu, misalnya tujuan pendidikan agama di SD berbeda dengan SLTP. Tujuan pendidikan agama di SMA berbeda pula dengan di Perguan Tinggi.(Zuhairini, et, al. op. Cit, hlm. 46) 4) Faktor alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah perbuatan atau situasi yang diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian yang dimaksud alat pendidikan agama adalah segela sesuatu yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan agama. alat-alat pendidikan cukup banyak akan tetapi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : a) Alat Pengajaran Agama Alat pengajaran agama dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : - Alat pendidikan klasik - Alat pengajaran indifidu - Alat peraga b) Alat pendidikan yang langsung Alat pendidikan agama yang langsung yaitu alay-alat yang sifatnya menganjurkan saja dan dengan maksud usaha, dengan menanamkan pengaruh yang positif terhadap murid. c) Alat Pendidikan agama yang tidak langsug Alat pendidikan yang tidak langsuang alat-alat yang bersifat penegahan dan pembasmian hal-hal yang bertantangan dengan maksud usaha.(Zuhairini, et, al, Op, Cit, hlm. 50-53) 5. Faktor Lingkungan / Millieu Lingkungan (milieu) mempunyai peranan yang sangat penting terhadap berhasil tidaknya pendidikan agama, karena perkembangan jiwa anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Lingkungan dapat memberikan pengaruh positif maupun pengaruh yang negatif
terhadap pertumbuhan jiwanya, dalam sikapnya, dalam akhlaknya maupun dalam peranan agmanya. Menurut
Muchtar
Yahya
dalam
bukunya
Fannut
Tarbiyah
mengatakan “saling meniru diantara anak dengan temannya sangat cepat dan sangat kuat. Pengaruh kawan adalah sangat besar terhadap akal dan akhlaknya, sehingga dengan demikian kita dapat memastikan bahwa hari depan anak adalah tergantung kepada keadaan masyarakat di mana anak itu bergaul”(Ibid, hlm. 55) Dengan demikian lingkungan hendaknya mendapat perhatian besar, sehigga senantiasa dapat memberikan pengaruh positif terhadap anak. Beberapa ahli pendidikan membagi lingkungan menjadi 3 macam, yaitu : a) Lingkungan keluarga b) Linhkungan Sekolah c) Lingkungan Masysrakat (Sutari Imam Bernadib, Op, Cit, hlm. 40) Hal ini berarti pendidikan anak merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah, dan masyarakat. Oleh karena itu orang tua, pendidik (guru), maupun pelaku pendidikan bahkan pemerintah khususnya, hendaknya memberikan lingkungan yang sebaik-baiknya kepada anak didiknya agar terbentuk kepribadian yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan yang dikehendakinya. Uraian di atas jelas bahwa kelima faktor pendidikan saling menunjang dalam pencapaian pendidikan yang dari kelimanya merupakan Gestlt, yaitu keseluruhan yang berarti apabila salah satu dihilangkan, maka tidak akan berarti bagian-bagian tersebut.
BAB III HASIL PENELITIAN A. Keadaan SD Negeri Bandungrejo 1. sejarah singkat Berdirinya SD Negeri Bandungrejo Sejarah berdirinya sekolah yang terletak di Dusun Bandungrejo ini adalah awal mulanya karena adanya musyawarah dari tokoh-tokoh masyarakat yang sangat prihatin dengan keadaan anak-anak disekitar karena mereka ingin menjadikan anak-anak disekeliling mereka memiliki pendidikan yang cukup baik, maka keprihatinan tersebut membuat para takoh-tokoh masyarakat membangun sekolah di dusun Bandungrejo yang di bantu oleh pemerintah. Usulan tersebut di setujui oleh Kepala Desa Bandungrejo dan para tokoh-tokoh masyarakat yang pada akhirnya ditinak lanjuti oleh pihak-pihak yang terakait utamanya para Muspika Kecamatan Ngablak. SD Negeri Bandungrejo berdiri atas kerjasama antara warga
masyarakat
dengan
pemerintah,
lahan
yang
digunakan milik penduduk setempat dan sebagai gantinya warga tersebut di beri lahan milik mayarakat (bengkok) secara resmi SD Negeri Bandungrejo didirikan pada tanggal 01 Agustus 1961 oleh
pemerintah dan diakui sebagai SD Negeri sejak 01 Agustus 1968 dengan Surat Keputusan Nomor : 421 / 3 / 03 / 1 / 68. 2. Letak Geografis SD Negeri Bandungrejo SD Negeri Bandungrejo merupakan lembaga pedidikan formal yang berada di tengah-tengah masyarakat Desa Bandungrejo, sekolah ini terletak di sekitar kantor Kepala Desa, di tepi jalan raya 3 KM dari SMK Negeri Ngablak arah ke Grabag mulai tahun ajaran 2008/2009 di jadikan SD SMP SATU ATAP Bandungrejo. SD tersebut menghadap ke utara dan berdiri di atas lahan seluas 600 m2 untuk lebih jelasnya berikut kami jabarkan letak SD Negeri Bandungrejo : a.sebelah utara SD Negeri Bandungrejo adalah jalan raya Ngablak – Grabag. b. Sebelah
selatan
SD Negeri Bandungrejo adalah rumah
penduduk c. Sebelah timur SD Negeri Bandungrejo adalah Kantor Kepala Desa Bandungrejo d. Sebelah
barat
SD Negeri Bandungrejo adalah rumah
penduduk.
SD Negeri Bandungrejo letak bangunannya berbentuk leter U dikarenakan di kelilingi oleh rumah penduduk. Dari keterangan di atas bahwa SD Negeri Bandungrejo mudah di jangkau
oleh
masyarakat
sekitar
desa
Bandungrejo
dan
keamanannya lebih terjamin karena berada di tengah-tengah dusun di kelilingi oleh rumah penduduk. 3. Sarana dan Prasarana SD Negeri Bandungrejo mempunyai beberapa ruang yang terdiri dari : a. Ruang Kepala Sekolah b. Ruang Guru c. Ruang Tamu d. 8 Ruang kelas e. Ruang perpustakaan f. Ruang UKS g. Ruang Dapur h. Kamar Mandi / WC i. Tempat Parkir j. Lapangan Lompat Tinggi k. Halaman Senam ( Upacara ) melihat daftar ruangan yang ada di SD Negeri Bandungrejo sebagai tersebut di atas rasanya cukup memadai sebagai sarana kegiatan proses belajar mengajar. 4 Keadaan Guru SD Negeri Bandungrejo Guru yang berada di SD Negeri Bandungrejo berjumlah 13 orang yang terdiri dari 8 guru tetap, 1 Kepala Sekolah, 1 penjaga, dan 3 Wiyata Bhakti. Para guru selain mengajar, membentuk
atau
membangun
potensi
anak-anak
yang
mempunyai kelebihan tersendiri, dan jua membentuk peserta didik berkepribadian yang baik. TABEL I KEADAAN GURU SD NEGERI BANDUNGREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO
NAMA
KETERANGAN
1
Maryono.S.Pd
Kepala Sekolah
2
Mujiyono
Guru
3
Wagiono
Guru
4
Agustinus Ngadiman
Guru
5
Zumrotul Arifah
Guru
6
Tri Utami
Guru
7
Isrowiyah
Guru
8
Kristi Handayani
Guru
9
Agustinus Rahmanto
Guru
10
Ester Maryani
GWB
11
Budi Nurhayati
GWB
12
Sugiarti
GWB
13
Jemu
Penjaga
5. Keadaan Siswa di SD Negeri Bandungrejo
Keadaan siswa SD Negeri Bandungrejo berjumlah 179 siswa dengan perincian sebagai berikut :
TABEL II KEADAAN SISWA SD NEGERI BANDUNGREJO Jenis Kelamin No
Kelas
L
P
jumlah
1
I
9
4
13
2
II
15
8
23
3
III
17
15
32
4
IV
12
19
31
5
VA
9
10
19
6
VB
9
9
18
7
VI A
13
9
22
8
VI B
12
9
21 179
Jumlah peserta didik di SD Negeri Bandungrejo berjumlah 179 dengan penduduk dusun Noyogaten, dusun Bandungrejo 6. Pelaksanaan Pendidikan di SD Negeri Bandungrejo
TABEL III DAFTAR TUGAS GURU DI SD NEGERI BANDUNGREJO
NO
NAMA
KETERANGAN
1
Maryono.S.Pd
Kepala Sekolah
2
Mujiyono
Guru Kelas II
3
Wagiono
Guru Kelas VI A
4
Agustinus Ngadiman
Guru Kelas VI B
5
Zumrotul Arifah
Guru Olah Raga
6
Tri Utami
Guru Kelas I
7
Isrowiyah
Guru Kelas V A
8
Kristi Handayani
Guru Kelas III
9
Agustinus Rahmanto
Guru Kelas V B
10
Ester Maryani
Guru Kelas IV
11
Budi Nurhayati
Guru Kelas III
12
sugiarti
Guru Agama
7. Visi dan Misi SD Negeri Bandungrejo
Visi
: Beriman Cerdas dan Berbudaya Dengan Indikator :
1. Unggul dalam Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Cerdas dalam mengikuti perkembangan jaman dan tehnologi
3. Menyatu dengan budaya yang ada sesuai perkembangan jaman Misi -
: Penumbuhan, pengamalan
peningkatan terhadap
penghayatan
nilai-nilai
Keimanan
dan dan
Ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang di anut. -
Menuntaskan wajib belajar 9 tahun, dengan menampung dan mendidik anak usia sekolah yang ada di lingkungan
sekolah tanpa
membedakan kecerdasannya. - Mendorong dan membantu siswa dalam mengenali dirinya dalam upaya peningkatan prestasi akademik dan non akademik. - Mengembangkan dan memelihara kebudayaan daerah yang ada di lingkungan masyarakat.
8. Struktur Organisasi SD Negeri Bandungrejo
Kepala Sekolah Maryono.S.Pd
Komite Sekolah
Gr Kl II Mujiyono
Gr Kl VI A Mugiono
Gr Kl VI B Ngadiman
Zumrotul A Gr OR
Gr Kl I Tri Utami
Gr Kl V A Isrowiyah
Gr Kl III A Kristi H
Gr Kl V B Agus R
Gr Kl IV E.Maryani
Gr Kl III B B.Nurhayati
Gr PAI Sugiarti Penjaga Jemu Siswa
Masyarakat
Dari struktur di atas dapat kita lihat bahwa semua guru mendapatkan tugas sesuai kemampuan. Dan dikerjakan secara gotong royong atau saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang belum tercapai tidak ada kecemburuan sosial.
TABEL IV
DENAH LOKASI SD NEGERI BANDUNGREJO
7
6
5
12
13
8
4
9
3
10
2
11
1
15 Grabag
Ngablak
Keterangan : 1. Kantor Guru
9. Kelas V B
2. Kelas VI A
10. Ruang Kepala Sekolah
3. Kelas VI B
11. Rumah Dinas Penjaga
4. Kelas IV
12. Tempat Parkir
14
5. Kelas I
13. WC Guru
6. Kelas II
14. WC Murid
7. Kelas III
15. Pintu Gerbang
8. Kelas V A
B. Penyajian Data Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai kegiatan TPQ dengan prestasi belajar PAI di SD Negeri Bandungrejo, peneliti mendistribusikan angket yang berisi 35 item pertanyaan tentang dua fariabel tersebut kepada responden. 15 item soal berisi pertanyaan tentang kegiatan TPQ dan 20 item soal berisi pertanyaan tentang prestasi belajar PAI di kelas V tahun 2010.
1.
Daftar nama responden
TABEL V DAFTAR NAMA RESPONDEN NO
NAMA
1
Nurhuda
2
David Listiyanto
3
Effendi
4
Siti Aldiyah
5
Ahmad Dieky
6
Ahmad Kholil
7
Siswanto
8
Wahdari
9
Muslikah
10
Romiyatun
11
Siti Aminah
12
Afifudin
13
Agus Wartiningsih
14
Ana Listiyani
15
Azky Rizky Amelia
16
Endra Kurniawan
17
Eni Krisnawati
18
Evi Rochayati
19
Nafisatun
20
Taryono
21
Zaenal Abidin
22
Irfanudin
23
Muhamad Rifa‟i
24
Muttakim
2.
25
Nasoim Ridlo
26
Nafita Rahmadani
27
Nur Aliyah
28
Nur Hidayah
29
Nur Rohman
30
Puji Lestari
31
Romelah
32
Solikin
33
Solekah
34
Susanti
35
Syaifudin Yusuf
36
Umi Alifianti
Data tentang jawaban angket kegiatan TPQ TABEL VI JAWABAN ANGKET KEGIATAN TPQ
No Resp
Nomor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
C C C C A B C C A
B
C
C
A
B
A
2
A B B C B C B B A
A
C
C
B
C
B
3
C C B C B B C C C
B
A
B
C
B
B
4
C B C C B C C C C
B
B
C
B
B
B
5
B A B B A B B B C
A
A
B
B
C
B
6
B B C C B B B C C
C
A
C
C
B
B
7
C B B A C C B B B
C
B
C
B
B
C
8
C B B C C B B B C
B
A
B
B
C
B
9
A C B C A C B C B
C
A
C
A
A
C
10
C C C C C B C C C
A
C
B
C
A
C
11
B C B B A B C B C
B
B
B
C
C
B
12
B B C C C A C C C
C
B
C
B
B
C
13
A B A C C B A C C
B
A
C
C
C
C
14
C B C C B C B B C
B
C
B
C
C
C
15
A B B C B B B B
3
C
B
B
C
C
B
16
B B B A C A A B C
B
C
A
B
C
B
17
B B B C B B C C C
B
A
B
C
A
B
18
B B C C B B B C C
B
A
C
B
C
C
19
A C C A C B C C C
C
B
C
C
A
C
20
B B B C B B C C C
B
B
B
C
B
A
21
B C C B C B B B C
A
B
B
B
C
A
22
B B C A C C C B B
B
C
C
B
B
C
23
C C B C A B C C B
B
B
C
C
B
B
24
B B A B C A B B C
B
B
B
A
C
C
25
B C A B C C B B B
A
C
C
B
B
C
26
B C C B B C C C B
A
C
B
C
C
A
27
A B B C B C C C B
B
C
B
C
B
B
28
C C B C A B B C B
A
C
B
A
B
A
29
A C C C B C C C C
B
C
A
C
C
A
30
C
C C B B C C C
B
C
A
C
C
B
31
B A C B A B C C C
B
B
C
B
B
B
32
B B C A C C C C B
B
B
C
C
B
B
33
B B C B C C B B B
C
C
B
C
A
B
34
B C B C B B C C C
B
A
C
B
C
B
35
B B A C B A B C C
B
B
B
B
B
A
36
A C C B C A C C B
B
C
C
C
B
B
3.
3
Data tentang jawaban prestasi belajar PAI Adapun penyebaran angket prestasi belajar siswa dalam pelajaran PAI Kelas V dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
BAB IV ANALISIS DATA Melalui angket yang telah disebarkan kepada responden, maka telah terkumpul data penelitian tentang kegiatan TPQ dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri Bandungrejo. Setelah data tersebut terkumpul lengkap, maka selanjutnya adalah
mengklasifikasikan
data
tersebut
untuk
dianalisa.
Sebagaimana yang telah dilaporkan pada BAB I. mengenai tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui variasi kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an ( TPQ ) 2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PAI di SD Negeri Bandugrejo. 3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar PAI di kelas V di SD Negeri Bandungrejo. Oleh karena itu, untuk mengetahui dari ketiga point tentang tujuan penelitian tersebut, penulis menggunakan analisis statistik. Adapun untuk analisis point pertama dan kedua penulis menggukan rumus presentase sebagai berikut :
P = N X 100 F Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah Sempel
Untuk analisis point ketiga, yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang studi PAI di kelas V. Sekaligus menguji hipotesis yang telah diajukan digunakan tehnik analisis product moment dengan rumus sebagai berikut : ′𝑋𝑌 =
𝑁 . 𝑋𝑌 − 𝑁.
𝑋 –(
𝑋.
𝑋 ) ( 𝑁.
𝑌 𝑌 –(
𝑌)
Keterangan : „XY XY
= Coffecient Korelation Variabel X dan Variabel Y = Product dari kegiatan TPQ terhadap prestasi Belajar siswa
X
= Nilai kegiatan TPQ
Y
= Nilai prestasi belajar siswa
X
= Nilai kegiatan TPQ dikuadratkan
Y
= Nilai prestasi belajar PAI Kelas V dikuadratkan
N
= Banyaknya Sempel A. Analisis Data Pertama Tentang Kegiatan TPQ
Analisis data pertama adalah untuk mengetahui tentang kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an dan data tersebut diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 15 item. Jawaban pertanyaan masing-masing disediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut : a. Alternatif jawaban A, memiliki nilai 3 b. Alternatif jawaban B, memiliki nilai 2 c. Alternatif jawaban C, memiliki nilai 1
TABEL VIII JAWABAN ANGKET KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR‟AN No Resp
Nomor Item
Jml
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
1
1
1
1
3
2
1
1
3
2
1
1
3
2
3
26
2
3
2
2
1
2
1
2
2
3
3
1
1
2
1
2
28
3
1
1
2
1
2
2
1
1
1
2
3
2
1
2
2
24
4
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
2
22
5
2
3
2
2
3
2
2
2
1
3
3
2
2
1
2
32
6
2
2
1
1
2
2
2
1
1
1
3
1
1
2
2
24
7
1
2
2
3
1
1
2
2
2
1
2
1
2
2
1
25
8
1
2
2
1
1
2
2
2
1
2
3
2
2
1
2
26
9
3
1
2
1
3
1
2
1
2
1
3
1
3
3
1
28
10
1
1
1
1
1
2
1
1
1
3
1
2
1
3
1
21
11
2
1
2
2
3
2
1
2
1
2
2
2
1
1
2
26
12
2
2
1
1
1
3
1
1
1
1
2
1
2
2
1
22
13
3
2
3
1
1
2
3
1
1
2
3
1
1
1
1
26
14
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
1
2
1
1
1
21
15
3
2
2
1
2
2
2
2
3
1
2
2
1
1
2
28
16
2
2
2
3
1
3
3
2
1
2
1
3
2
1
2
30
17
2
2
2
1
2
2
1
1
1
2
3
2
1
3
2
27
18
2
2
1
1
2
2
2
1
1
2
3
1
2
1
1
24
19
3
1
1
3
1
2
1
1
1
1
2
1
1
3
1
23
20
2
2
2
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
2
3
26
21
2
1
1
2
1
2
2
2
1
3
2
2
2
1
3
27
22
2
2
1
3
1
1
1
2
2
2
1
1
2
2
1
24
23
1
1
2
1
3
2
1
1
2
2
2
1
1
2
2
24
24
2
2
3
2
1
3
2
2
1
2
2
2
3
1
1
29
25
2
1
3
2
1
1
2
2
2
3
1
1
2
2
1
26
26
2
1
1
2
2
1
1
1
2
3
1
2
1
1
3
24
27
3
2
2
1
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
2
25
28
1
1
2
1
3
2
2
1
2
3
1
2
3
2
3
29
29
3
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
3
1
1
3
23
30
1
3
1
1
2
2
1
1
1
2
1
3
1
1
2
23
31
2
3
1
2
3
2
1
1
1
2
2
1
2
2
2
27
32
2
2
1
3
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
2
24
33
2
2
1
2
1
1
2
2
2
1
1
2
1
3
2
25
34
2
1
2
1
2
2
1
1
1
2
3
1
2
1
2
24
35
2
2
3
1
2
3
2
1
1
2
2
2
2
2
3
30
36
3
1
1
2
1
3
1
1
2
2
1
1
1
2
2
24
Dari tabel di atas,dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 32 dan nilai terendah adalah 21. Selanjutnya mencari intervalnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut : i
= ( Xt – Xr ) + 1 Ki
Keterangan : I
= Interval
Xt
= Nilai tertinggi
Xr
= Nilai terendah
Ki
= Kelas tertinggi
Jadi i
= ( Xt – Xr ) + 1 Ki = ( 32 – 21 ) + 1 3 = 12 3 = 4
Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa yang mengikuti kegiatan TPQ, apa berkatagori aktif (baik), kurang aktif (cukup), kadang kala (kurang) TABEL IX INTERVAL MENGIKUTI KEGIATAN TPQ No
Interval
Jumlah siswa
Nilai Nominasi
1
32 – 29
5
A
2
28 – 25
15
B
3
24 - 21
16
C
Dengan demikian dapat diketahui : 1. Untuk keaktifan kegiatan TPQ yang berkategori tinggi, yang mendapat nilai antara 32 – 29 sebanyak 5 siswa. 2. Untuk keaktifan kegiatan TPQ yang berkategori sedang, yang mendapat nilai antara 28 – 25 sebanyak 15 siswa 3. Untuk keaktifan kegiata TPQ yang berkategori rendah, yang mendapat nilai antara 24 – 21 sebanyak 16 siswa Kemudian dibuat tabel nominasi A ( Baik ), B (Cukup), C ( Kurang ) Untuk mengetahui mengikuti kegiatan TPQ kategori baik, cukup dan kurang TABEL X NILAI NOMINASI MENGIKUTI KEGIATAN TPQ No Resp
Skor
Nilai Nominasi
1
26
B
2
28
B
3
24
C
4
22
C
5
32
A
6
24
C
7
25
B
8
26
B
9
28
B
10
21
C
11
26
B
12
22
C
13
26
B
14
21
C
15
28
B
16
30
A
17
27
B
18
24
C
19
23
C
20
26
B
21
27
B
22
24
C
23
24
C
24
29
A
25
26
B
26
24
C
27
25
B
28
29
A
29
23
C
30
23
C
31
27
B
32
24
C
33
25
B
34
24
C
35
30
A
36
24
C
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang mengikuti kegiatan TPQ dan berkategori baik, cukup dan kurang, kemudian dipersentase masing-masing perolehan per kategori dengan rumus sebagai berikut :
P = N X 100 F 1. Untuk kegiatan TPQ yang berkategori baik, yang mendapat nilai antara 32 – 29 sebanyak 8 siswa P
= 5 x 100 36 =
13,90 %
2. Untuk kegiatan TPQ yang berkategori cukup, yang mendapat nilai antara 28 – 25 sebanyak 15 siswa P
= 15 x 100 36 =
41,66 %
3. Untuk kegiatan TPQ yang berkategori kurang, yang mendapat nilai antara 24 – 21 sebanyak 13 siswa P
=
16 x 100 36
=
44,44 %
Untuk lebih jelas maka penulis menyajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
TABEL XI PROSENTASE KEGIATAN TPQ Nilai mengikuti No
Kegiatan TPQ
Jumlah Interval
Siswa
Prosentase
1
Kategori A
32 – 29
5
13,90 %
2
Kategori B
28 – 25
15
41,66 %
3
Kategori C
24 – 21
16
44,44 %
36
100%
B. Analisis Data Kedua Tentang Prestasi Belajar PAI di Kelas V Analisa data kedua adalah untuk mengetahui tentang prestasi belajar siswa dalam pelajaran PAI Kelas V, diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 20 item. Jawaban pertanyaan jika benar bernilai 1 dan jika salah bernilai 0. Dari tabel diatas penulis menyajikan dalam bentuk tabel yang berisi tentang jumlah dan nilai hasil kerja peserta didik dalam
mengerjakan soal PAI kelas V. Perolehan nilai yang akan disajikan yaitu menggunakan rumus sebagai berikut : Nilai
= Jumlah Benar x 100 Jumlah soal
TABEL XII NILAI ANGKET PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN PAI Nomor Responden
Jumlah
Nilai
1
13
65
2
17
85
3
16
80
4
14
70
5
10
50
6
11
55
7
10
50
8
14
70
9
12
60
10
14
70
11
13
65
12
9
45
13
16
80
14
14
70
15
8
40
16
15
75
17
10
50
18
10
50
19
9
45
20
11
55
21
10
50
22
10
50
23
14
70
24
13
65
25
13
65
26
16
80
27
17
85
28
12
60
29
15
70
30
14
70
31
13
65
32
16
80
33
14
70
34
13
65
35
15
75
36
14
70
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 85 dan terendah adalah 40. Dalam bagian ini nilai untuk kategori baik adalah 80 – 100, nilai untuk kategori cukup adalah 75 – 60 dan
nilai untuk kategori kurang adalah 55 – 0. Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa yang berkategori baik, cukup atau kurang.
TABEL XIII INTERVAL PRESTASI BELAJAR SISWA DALA PELAJARAN PAI KELAS V Interval
Jumlah siswa
Nilai Nominasi
80 -100
5
A
60 – 75
20
B
0 - 55
11
C
Dengan demikian dapat diketahui : 1. Untuk prestasi belajar berkategori baik, yang mendapat nilai antara 80 – 100 sebanyak 5 siswa 2. Untuk prestasi belajar berkategori cukup, yang mendapat nilai antara 60 - 75 sebanyak 20 siswa 3. Untuk prestasi belajar berkategori kurang, yang mendapat nilai antara 0 – 55 sebanyak 11 siswa Setelah dibuat tabel nominasi A ( Baik ), B ( Cukup ),dan C ( Kurang ) untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam pelajaran PAI di kelas V. TABEL XIV
NILAI NOMINASI PRESTASI BELAJARA SISWA DALAM PELAJARAN PAI KELAS V Nomor Responden
Sokor
Nilai Nominasi
1
65
B
2
85
A
3
80
A
4
70
B
5
50
C
6
55
C
7
50
C
8
70
B
9
60
B
10
70
B
11
65
B
12
45
C
13
80
A
14
70
B
15
40
C
16
75
B
17
50
C
18
50
C
19
45
C
20
55
C
21
50
C
22
50
C
23
70
B
24
65
B
25
65
B
26
80
A
27
85
A
28
60
B
29
75
B
30
70
B
31
65
B
32
80
A
33
70
B
34
65
B
35
75
B
36
70
B
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang mengerjakan soal PAI kelas V dengan kategori Baik, Cukup dan Kurang, kemudian dipersentase masing-masing perolehan per kategori dala tabel berikut ini : TABEL XV PROSENTASE PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN PAI DI KELAS V
No
Prestasi Belajar
Interval
Jumlah siswa
Prosentase
1
Kategori A
80 – 100
5
13,90 %
2
Kategori B
60 – 75
20
55,55 %
3
Kategori C
0 - 55
11
30,55 %
36
100
Jumlah
C. Analisis Data Ketiga Tentang Pengaruh Kegiatan TPQ Terhadap Prestasi Belajar S Dalam Pelajaran PAI Kelas V Analisis data ketiga ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar siswa dalam pelajaran PAI di kelas V. Adapun analisa yang digunakan adalah tehnis analisa product
moment, kemudian langkah-langkah operasional
penggunaan rumus tersebut adalah sebagai berikut :
TABEL XVI TABEL UNTUK MENCARI KOEFISIEN KORELASI ANTARA VARIABEL KEGIATAN TPQ ( X ) DAN VARIABEL PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN PAI DI KELAS V ( Y ) No Resp
X
Y
X2
Y2
X.Y
1
26
65
676
4225
1690
2
28
75
784
5625
2100
3
24
55
576
3025
1320
4
22
50
484
2500
1100
5
32
70
1024
4900
2240
6
24
55
576
3025
1320
7
25
65
625
4225
1625
8
26
70
676
4900
1820
9
28
60
784
3600
1680
10
21
70
441
4900
1470
11
26
65
676
4225
1690
12
22
45
484
2025
990
13
26
80
676
6400
2080
14
21
55
441
3025
1155
15
28
70
784
4900
1960
16
30
75
900
5625
2250
17
27
65
729
4225
1755
18
24
50
576
2500
1200
19
23
45
529
2025
1035
20
26
65
676
4225
1690
21
27
70
729
4900
1890
22
24
50
576
2500
1200
23
24
70
576
4900
1680
24
29
85
841
7225
2465
25
29
80
841
6400
2320
26
24
80
576
6400
1920
27
25
85
625
7225
2125
28
29
80
841
6400
2320
29
23
70
529
4900
1610
30
23
70
529
4900
1610
31
27
65
729
4225
1755
32
24
80
576
6400
1920
33
25
70
625
4900
1750
34
24
65
576
4225
1560
35
30
75
900
5625
2250
36
24
70
576
4900
1680
Jumlah
920
2415
23962
167025
62225
Jadi dari table di atas dapat diketahui :
𝑋 𝑌
= 920 = 2415
𝑌2
= 167025
𝑋. 𝑌
= 62225
N
= 36
Kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut :
„XY
=
N.
𝑋𝑌 −
𝑋. 𝑌
𝑁. 𝑋 2 – (
2
𝑋 ) { 𝑁. 𝑌 2– (
2
𝑌) }
= (36 x 62225) – (920 x 2415) 36 𝑥 23962 − 920 =
2
𝑥 { 36 𝑥 167025 − 2415
2.240.100 – 2.221.800 862.632 − 846.400 𝑥 6.012.900 − 5.832.225
=
18300 16232 𝑥 180.675
=
18300 2932 716600
=
18300 54154,5
=
0,337
2
}
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Uraian juga analisis tersebut di atas, baik secara teoritik maupun secara empirik, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagi beikut : 1. Keaktivan anak dalam mengikuti Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tergolong rendah, hal tersebut dapat dilihat pada data sebagai berikut : -
Kategori tinggi sebesar 13,90 %
-
Kategori cukup sebesar 41,66 %
-
Kategori rendah sebesar 44,44 % .
2. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SD
Negeri
Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tergolong rendah, terbukti pada data sebagai berikut :
3.
-
Kategori tinggi sebesar 13,90 %
-
Kategori cukup sebesar 55,55 %
-
Kategori rendah sebesar 30,55 %
Analisis data yang didapat dari rumus product moment menunjukkan bahwa “ ada
pengaruh yang
signifikan
variabel X atau variabel pertama yaitu keaktivan mengikuti kegiatan TPQ dengan variable Y atau variabel kedua yaitu prestasi belajar siswa dalam pelajaran PAI
pada siswa SD Negeri Bandungrejo
tahun 2010”. Hal ini terbukti karena rxy lebih besar yaitu 0,337 dari pada nilai r tabel atau r product moment. Yang mana dengan N = 36, diperoleh nilai r pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,329. Sehingga analisis ini menunjukkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan diterima.
B. Saran – saran Untuk memgembangkan wacana yang lebih konduksif sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian pada SD Negeri Bandungrejo Tahun 2010, mengenai pengaruh aktifitas mengikuti kegiatan TPQ terhadap prestasi belajar PAI maka peneliti ingin menyampaikan saran kepada komponen yang ada. 1. Bagi kepala sekolah hendaknya selalu memberikan motifasi terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang berada di tempatnya. 2. Bagi para pengajar atau guru hendaknya meningkatkan dalam kegiatan proses belajar mengajar, mendidik, membimbing kepada siswanya sesuai dengan ahlinya yang
pada akhirnya nanti dapat tercapai dan berhasil prestasi belajar yang maksimal. 3. Bagi para siswa bagiamanapun dorongan serta motivasi dari guru harus diimbangi dengan belajar yang sungguh-sungguh oleh
siswa itu sendiri, jadi semua komponen yang terkait didalamnya saling mengisi sehingga tujuan pendidikan akan tercapai dengan sempurna.
ANGKET UNTUK SISWA I.
IDENTITAS DIRI Nama Kelas
II.
: :
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. Teliti dan perhatikan pertanyaan di bawah ini dan bacalah dengan seksama ! 2. Jawablah dengan memberi tanda (x) pada salah satu huruf a, b, atau c yang kau anggap benar 3. Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai raport. 4. Mohon dikerjakan dengan tenang, jujur dan tidak terpengaruh oleh teman !
III.
ANGKET A. Kegiatan Taman Pendidikan Al Qur‟an 1. Sejak kapan saudara mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan Al Qur‟an ? a. Sejak berumur 5 -6 tahun (sebelum SD) b. Setelah masuk SD c. Setelah naik kelas 6 SD 2. Faktor
apa
yang
mendorong
saudara
pendidikan di TPQ ? a. Pengarahan dan dorongan orang tua b. Kondisi lingkungan yang Islami c. Ajakan dari teman-teman
mengikuti
3. Apakah saudara selalu mengikuti kegiatan yang di lakukan di TPQ ? a. Ya, selalu mengikuti b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 4. Apakah saudara merasa senang mengikuti pendidikan di TPQ ? a. Cukup menyenangkan b. Kadangkala malas c. Sedikit membosankan 5. Bagaimana perasaan saudara jika tidak mengikuti kegiatan TPQ ? a. Malu dan sedih b. Sedikit kecewa c. Biasa saja 6. Kegiatan apa saja yang dilakukan di TPQ ? a. Baca tulis al qur‟an dan belajar beberapa pengetahuan agama b. Khusus belajar baca tulis al qur‟an c. Hanya menambah pengetahuan 7. Jika mau berangkat ke TPQ, apa yang saudara lakukan terlebih dahulu ? a. Mohon ijin dan cium tangan orang tua b. Langsung berangkat
c. Menunggu diampiri teman 8. Sebelum pelajaran dimulai, apa yang perlu saudara lakukan ? a. Berdo‟a dan menyiapkan kitab b. Diam menunggu perintah ustad c. Bermain dengan teman 9. Bagaimana sikap saudara jika di perintah ustad ? a. Taat dan patuh b. Melaksanakan dengan tulus ikhlas c. Dilaksanakan dengan terpaksa 10. Faktor apa saja yang menjadi kendala kegiatan TPQ ? a. Ustad kurang profesional b. Lingkungan kurang mendukung c. Waktu efektif 11. Apakah semua wali santri mendukung adanya kegiatan TPQ ? a. Ya, sangat mendukung b. Hanya sebagian saja c. Hanya terpengaruh lingkungan 12. Saudara merasa malu atau tidak, jika suatu ketika saudara di beri sangsi karena tidak mengerjakan tugas ? a. Sangat malu b. Biasa saja c. Masa bodoh
13. Apa bentuk partisipasi orang tua atau wali santri terhadap TPQ ? a. Menyumbang demi kemajuan TPQ b. Selalu mengkritisi para ustad c. Membantu dengan rasa terpaksa 14. Apa saudara memiliki rasa bosan terhadap kegiatan TPQ ? a. Tidak, sama sekali b. Kadangkala malas c. Sedikit membosankan 15. Apakah manfaatnya setelah saudara mengikuti kegiatan TPQ ? a. Menjadi pandai dalam baca tulis dan menambah pengetahuan agama b. Melancarkan membaca dan menulis c. Bertambah ilmunya
B. PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PAI 1. Seruan untuk mengajak orang melaksanakan solat disebut…. a. Takbir
c. Azan
b. Tasbih
d, Iqomah
2. Pemberitahuan kepada umat islam bahwa solat akan segera didirikan disebut….
a. Azan
c. Iqomah
b. Zikir
d. Tasbih
3. Orang yang mengumandangkan azan disebut… a. Muzazin
c. Muallaf
b. Takzin
d. Muazin
4. Oang yang lalai dari solatnya adalah arti dari ayat yang berbunyi…. a
b
c
d
5. Suart Al Fiil turun dikota.... a. Mekah
c. Yarusalem
b. Madinah
d. Yaman
6. Mempunyai keteguhan hati atau ketabahan yang luar biasa dalam melaksanakan perjuangan agama Allah, arti dari.... a. Mukjizat
c. Al Amin
b. Karomah
d. Ulul Azmi
7. Semua rasul pasti memiliki sifat “Fathonah”yang artinya bahwa rasul pasti memiliki.... a. Kebodohan
c. Kecerdasan
b. Keuletan
d. Kelicikan
8. Abu Bakar As Shidiq selalu membenarkan Rasulullah SAW sehingga diberi julukan.... a. As Shidiq
c. Al Faruq
b. Al Huda
d. Ar Rahman
9. Orang yang mengaku dirinya seorang nabi adalah.... a. Musailamah Al Kazab b. Abu Bakar 10. Sikap
meneladani
c. Abu Lahab d. Abu Jahal
para
khalifah
yang
telah
mengumpulkan mushaf Al Qur‟an adalah.... a. Membeli Al Qur‟an sebanyak-banyaknya b. Mengamalkan ajarannya yang terkandung dalam Al Qur‟an c. Menyimpan di almari sebagai hiasan d. Memasukkan dalam museum 11. Puasa dimulai sejak fajar sampai.... a. Esuk hari
c. terbenamnya matahari
b. Tengah malam
d. Fajar lagi
12. Allah SWT memberikan keringanan bagi orang- orang yang berhalangan puasa dengan....
a. Mengganti dengan uang b. Mengganti pada hari lain c. Tidak usah mengganti d. Membayar zakat 13. Berikut ini yang bukan merupakan hikmah puasa adalah.... a. Mendidik taat kepada peraturan b. Tanda terima kasih kepada Allah SWT c. Mendidik belas kasih kepada fakir miskin d. Membuat lemah tenaga 14. Surat Al Qur‟an yang menceritakan tentang penentangan Abu Lahab dan istrinya adalah.... a. Al Kafirun b. Al Ma‟un
c. An Nasr d. Al Lahab
15. Nama surat Al Kafirun diambil dari lafal Al Kafirun yang berarti.... a. Orang yang bersyukur
c. Orang-orang kafir
b. Orang-orang muslim
d. Orang yang berfikir
16. Ayat Al Qur‟an yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah surat.... a. Al Alaq 1 – 5
c. Al Maidah 1 – 3
b. Al Fatehah 1 – 7
d. Al Ikhlas 1 – 4
17. Kitab Taurat diwahyukan Allah SWT, kepada.... a. Nabi Isa
c. Nabi Muhammad
b. Nabi Daud
d. Nabi Musa
18. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Al Qur‟an didua kota yaitu.... a. Mina dan Arafah
c. Turki dan sofa
b. Mekah dan Madinah
d. Bagdad dan Yerusalem
19. Seorang Nabi yang sabar mendapat ujian dari Allah SWT berupa saki kulit bertahun-tahun adalah.... a. Nabi Musa
c. Nabi Isa
b. Nabi Ayyub
d. Naabi Adam
20. Seorang Nabi yang mempunyai mukjizat dapat berbicara ketika masih bayi adalah.... a. Nabi Isa
c. Nabi Muhammad
b. Nabi Ibrahim
d. Nabi Musa
KUNCI JAWABAN 1. C
11. C
2. C
12. B
3. D
13. D
4. C
14. D
5. A
15. C
6. D
16. A
7. C
17. B
8. A
18. B
9. A
19. B
10. B
20. A
DAFTAR RIWAYAT HIDUP NAMA
: SYAMSUDIN
NIM
: 11408160
TEMPAT, TGL LAHIR
: MAGELANG, 03 JULI 1961
AGAMA
: ISLAM
KEWARGANEGARAAN : INDONESIA NAMA AYAH
: ISMAIL
NAMA IBU
: MARMI
PENDIDIKAN SD
: : PAGERGUNUNG
SLTP
: PGA 4 TAHUN GRABAG
SLTA
: PGA 6 TAHUN GRABAG
D II
: IAIN WALISONGO SEMARANG
S1
: STAIN SALATIGA
DAFTAR PUSTAKA
Mansur.
Diskursus
Pendidikan
Islam.
Global
Pustaka
Utama,
Yogyakarta. 2004 Syaiful Bahri Djamaroh. Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif. PT. Rineka Cipta, Jakarta. 1996 H. Mansur Mita. Pokok Strategi Belajar Mengajar. Departemen Agama. Jakarta. 1991 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhnya. Rineka Cipta. Jakarta. 2003 Dr. Mansur. MA. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2005 Sumardi Surya Brata. Metodologi Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1995 Em Zul Fajri Ratu Aprilia Senja. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Aneka Ilmu Bekerja sama Difa Publiser Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. Ictiar Banivaan Hause. Jakarta. 1977 Fatah Syukur. Tehnologi Pendidikan. Rosail. Semarang. 2005 Arifin Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara Jakarta 2003. Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta Bumi Aksara 2000 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Bina Aksara. 1983 Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara 1995
Zaenal Arifin . evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik dan Prosedur. Remaja Karya. Bandung 1988 WJS Purwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka 1999 Ngalim Puranto. Psikologi Pendidikan. Bandung Remaja Karya 1987 Sardiman. Interaksi dan Motifasi Belajar. Jakarta Raja Gravindo Persada 1996