UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE MEMBACA BEBAS PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN, KEC BANDUNGAN, KAB SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)
Oleh : MUHAMAD SODIQ NIM. 11408183
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
Abdul Aziz, NP, S. Ag, MM Dosen STAIN Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga (0298) 323433 Kode Pos 50721
NOTA PEMBIMBING Lamp : Hal
: Naskah Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudara : Nama
: MUHAMAD SODIQ
NIM
: 114 08 183
Jurusan
: Tarbiyah
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: ”UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN
MEMBACA MELALUI METODE MEMBACA BEBAS PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN, KEC BANDUNGAN, KAB SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010”. Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, 11 Agustus 2010 Pembimbing
Abdul Aziz, NP, S. Ag, MM NIP : 19701028200003 1 001
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected] PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudari MIRATUSOLIHAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 114 08 185 yang berjudul UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI ADAWATUL MADRASAH
MATA
PELAJARAN
BAHASA
ARAB
MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN, BANDUNGAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd. I). Salatiga, 28 Agustus 2010 18 Ramadhan 1431 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris sidang
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1 002 Penguji I
Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd NIP. 1967011 2199203 1 005 Penguji II
Prof. Dr. Budiharjo, M. Ag NIP. 195410021984031001
Muh. Hafidz, M. Ag NIP. 197308012003121002 Pembimbing
Abdul Aziz, NP, S. Ag, MM NIP : 19701028200003 1 001
KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Muhamad Sodiq
Nim
: 11408183
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE MEMBACA BEBAS PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN, KEC BANDUNGAN, KAB SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010”. Betul-betul hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Hal-hal yang diambil dari pendapat orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau diajukan berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 11 Agustus 2010
Yang Menyatakan
Muhamad Sodiq NIM. 11408183
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“BUKU ADALAH JENDELA DUNIA” ”MEMBACA ADALAH KUNCI GUDANG ILMU”
ي سرواوالت ع سروا Yassi ru
wala
tu' assi ru
Permudahlah, jangan dipersukar........... (al-Hadits)
PERSEMBAHAN
-
Untuk Ayah dan Ibu tercinta dengan segala pengorbanan dan kasih sayang.
-
Istri tercinta yang selalu mendampingi penulis dalam suka dan duka
-
Anakku yang masih dalam kandungan yang sedang kunanti kelahirannya
-
Almamaterku tercinta STAIN Salatiga
-
Saudara-saudaraku yang kubanggakan
-
Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan
KATA PENGANTAR
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kenikmatan berupa Iman dan Islam, dengan taufik dan hidayah-Nya penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sebagai syarat penyelesaian gelar Sarjana pada jenjang Strata Satu (S1), pada Jurusan Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam rangka penyelesaian skripsi ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih, serta penghargaan rasa hormat setinggitingginya kepada : 1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M. Ag, yang telah mengizinkan dan memberi restu dalam penyusunan skripsi ini. 2. Dosen Pembimbing, Bapak Abdul Aziz, NP. S. Ag, MM, yang telah mencurahkan pikiran, perhatian, serta pengorbanan banyak waktu untuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Segenap staf pengajar/dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah memberi bekal pengetahuan. 4. Bapak Ibu Tersayang, serta sahabat-sahabatku yang selalu memotivasiku untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini. 5. Istriku tercinta dan anakku yang masih dalam kandungan yang selalu menemaniku dalam duka dan suka. 6. Bapak Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sabilul Huda Jimbaran beserta Dewan Guru yang telah memberi ijin dan membantu dalam proses penelitian.
7. Siswa-siswi kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran sebagai subyek penelitian dengan tulus ikhlas memberi kelonggaran waktu dan kesempatan, serta semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi.
Semoga Allah membalas jasa-jasa mereka. Penulis merasa atas berkat pertolongan Allah SWT serta bantuan dan dorongan yang tersebut di atas, maka skripsi ini dapat terselesaikan, dan penulis berdoa kepada Allah SWT, semoga amal beliau-beliau serta sahabatsahabat sekalian mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Dalam penulisan ini, penulis yakin akan adanya banyak kekurangan dan kesalahan, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis mengembalikan semuanya, dengan harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi diri pribadi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 11 Agustus 2010
Yang Menyatakan
Muhamad Sodiq NIM. 11408183
ABSTRAK
Muhamad Sodiq. 11408183, 2010. Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Metode Membaca Bebas Pada Siswa Kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran, Kec Bandungan, Kab Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Abdul Aziz, NP. S. Ag, Mm . Kata kunci: Kemampuan membaca dan metode membaca bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode membaca bebas dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan membaca bagi siswa dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas di MI Sabilul Huda Jimbaran, Bandungan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang mengambil latar belakang kelas IV di MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang terdiri dari 31 siswa (10 siswa dan 21 siswi). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi atau pengamatan, dan dokumentasi, yang meliputi hasil analisis validitas tabel observasi pada siklus I, II dan III. Analisis persentase dan analisis evaluasi (hasil belajar) dan hasil pengamatan pada proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membaca siswa meningkat setelah penggunaan metode membaca bebas yaitu, pada siklus I nilai rata-rata 49,35, siklus II nilai rata-rata 60,8 dan siklus III nilai rata-rata 64,19.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….……………. i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ……………………………………….. iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………...
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………
v
KATA PENGANTAR……………………………………………………...................
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………………
viii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. ix DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………. xii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………. xiv BAB
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ……………………………………………...
1
B.
Rumusan Masalah ……………………………………………………
6
C.
Tujuan Penelitian ………………………………………...................... 6
D.
Hipotesis Penelitian ………………………………………..................
E.
Kegunaan Penelitian ……………………………………..................... 7
F.
Defenisi Operasional …………………………………………………
8
G.
Metode Penelitian …………………………………….........................
9
H.
Sistematika Penulisan ……………………………………................... 16
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kemampuan Membaca …………………………………………......... 18 1.
7
Pengertian Membaca ……………………………...................... 19
B.
C.
2.
Faedah dan Nilai Membaca ……….……………....................... 20
3.
Peranan Membaca ………………….…………...……………..
4.
Jenis-Jenis Membaca............................…………....................... 21
5.
Tujuan Belajar Membaca ……………………………………...
22
6.
Kemampuan dan Keterampilan Membaca ……………….........
24
7.
Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Membaca …..................
27
8.
Dasar-Dasar Mendidik Siswa Membaca …................................ 29
Metode Bebas ……….………………………………………………..
21
31
1.
Dasar Penggunaan Membaca Bebas …………………………
32
2.
Tujuan Membaca Bebas ………………….................................
33
3.
Sebab-Sebab Kegagalan Membaca Bebas …………………….
35
Penggunaan Metode Membaca Bebas Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca ……………………………..... 36
BAB
BAB
III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Subjek Penelitian ……………………………......................................
38
B.
Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………….
44
1.
Deskripsi Pra Siklus / Kondisi Awal …………………………
45
2.
Pelaksanaan Siklus I …………………………………………
46
3.
Pelaksanaan Siklus II …………………….................................
51
3.
Pelaksanaan Siklus III …………………………………………
55
IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Kondisi Awal ……………………………………………
60
B.
Deskripsi Persiklus …………………………………………………
63
1.
Siklus Pertama ………………………………………………… 66
2.
Siklus Kedua ……………………..............................................
72
3.
BAB
Siklus Ketiga …………………………………………………
78
C.
Pembahasan ………………………………………………………..…
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan …………………………………………………………
90
B.
Saran-Saran …………………………………………………………
93
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
84
DAFTAR TABEL
TABEL
Halaman
I.
Daftar Sarana dan Prasarana MI Sabilul Huda .…………………... 44
II.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...................................
46
III.
Daftar Siswa kelas IV MI Sabilul Huda …………………......…...
47
IV.
Keterangan Kriteria Bacaan Siswa .................................................
49
V.
Lembar Observasi Siklus I untuk Siswa ………………………….
53
VI.
Lembar Observasi Siklus I untuk Guru …………………………...
54
VII.
Lembar Observasi Siklus II untuk Siswa ………………………....
58
VIII.
Lembar Observasi Siklus II untuk Guru .......................................... 58
IX.
Lembar Observasi Siklus III untuk Siswa ………………………...
62
X.
Lembar Observasi Siklus III untuk Guru ........................................
62
XI.
Kondisi Awal Kemampuan Membaca Siswa ……………………..
64
XII.
Rekapitulasi Kriteria Membaca Siswa Pada Kondisi Awal ……...
66
XIII.
Keterangan Kriteria Bacaan Siswa ..................................................
66
XIV.
Pengaruh Metode Membaca Bebas dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa …………………………………….
68
XV.
Prosentase Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa ..................
69
XVI.
Hasil Observasi Siklus I Pada Siswa ……………………………..
70
XVII.
Hasil Observasi Siklus I Pada Guru ................................................
71
XVIII.
Hasil Evaluasi Tes Praktik Membaca Siklus I ..…………………..
72
XIX.
Hasil Evaluasi Tes Tertulis Siklus I dengan Penggunaan Metode Membaca Bebas …………………………………………………..
XX.
74
Rekapitulasi Hasil Nilai Evaluasi Tes Tertulis Pada Siklus I …….. 75
XXI.
Hasil Observasi Siklus II Pada Siswa ……………………………..
76
XXII.
Hasil Observasi Siklus II Pada guru ................................................
77
XIII.
Hasil Evaluasi Tes Praktik Membaca Siklus II ...............................
78
XIV.
Data Hasil Evaluasi Tes Tertulis Siklus II dengan Penggunaan Metode Membaca Bebas .................................................................
79
XV.
Rekapitulasi Hasil Nilai Evaluasi Tes Tertulis Pada Siklus II ……
81
XVI.
Hasil Observasi Siklus III Pada Siswa ……………………………
82
XVII.
Hasil Observasi Siklus III Pada Guru .............................................. 83
XVIII.
Hasil Evaluasi Tes Praktik Membaca Siklus III .............................. 84
XXIX.
Data Hasil Evaluasi Tes Tertulis Siklus III dengan Penggunaan Metode Membaca Bebas ................................................................
85
XXX.
Rekapitulasi Hasil Nilai Evaluasi Tes Tertulis Pada Siklus III …...
87
XXXI.
Daftar Siswa Yang Tuntas Belajar Pada Siklus I ............................
89
XXXII.
Daftar Siswa Yang Tuntas Belajar Pada Siklus II ..........................
90
XXXIII. Daftar Siswa Yang Tuntas Belajar Pada Siklus III .........................
92
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1.
Alur Penelitian Tindakan Kelas ……………………………...........
12
2.
Gambar Struktur Organisasi MI Sabilul Huda Jimbaran .................
43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
: Evaluasi Deskripsi Kemampuan Awal Siswa dalam Membaca
Lampiran
2.
: RPP Siklus I
Lampiran
3.
: Materi dan Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran
4.
: RPP Siklus II
Lampiran
5.
: Materi dan Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran
6.
: RPP Siklus III
Lampiran
7.
: Materi dan Soal Evaluasi Siklus III
Lampiran
8.
: Foto Kegiatan Belajar Mengajar
Lampiran
9.
: Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran
10. : Surat Keterangan
Lampiran
11. : Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Buku merupakan salah satu pintu yang memungkinkan bagi siapapun untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan. Mustahil anak akan memiliki pengetahuan yang luas, bila mereka tidak menyenangi buku. Mustahil anak akan bisa menggali ilmu yang banyak, bila mereka tidak gemar membaca. Membaca adalah kunci untuk masuk pada ruang ilmu dan pengetahuan yang ada di dalam buku (Mustofa : 2005). Kegiatan belajar tidak lepas dari kegiatan membaca. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui kegiatan membaca. Karenanya, buku adalah sumber belajar. Baik belajar secara formal (di sekolah) maupun belajar secara non-formal (di luar sekolah). Untuk itu, kemampuan untuk dapat membaca sangat penting untuk dikuasai. Apalagi, jika kemampuan membaca yang baik yang telah dimiliki, dapat diterapkan lagi dengan menggemari kegiatan membaca tersebut dan menjadikan sebuah kebiasaan. Sebagian terbesar dari proses perkembangan anak didik berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar yang disadari atau tidak, sederhana atau kompleks, belajar sendiri atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau dari media elektronik, belajar di sekolah ataupun belajar di rumah. Menurut Hilgard dalam Nana Saodih Sukmadinata (2003 : 156) menegaskan bahwa “belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilku relatif permanen, yang terjadi karena pengalaman”. Perubahan-perubahan sebagai hasil dari suatu belajar menyangkut hal yang sangat luas, menyangkut semua aspek kepribadian individu. Perubahan
tersebut dapat berkenaan dengan penguasaan dan penambahan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan, minat dan sebagainya. Demikian juga dengan pengalaman, berkenaan dengan segala bentuk pengalaman atau hal-hal yang pernah dialami. Pengalaman tersebut bisa berasal dari membaca, melihat, mendengar, merasakan, melakukan, merencanakan, melakukan, mencoba dan sebagainya (Sukmadinata, 2003 : 156). Sesuai dengan uraian-uraian di atas, salah satu faktor terpenting dalam keberhasilan belajar yaitu pengalaman membaca. Membaca dalam arti luas mempunyai peranan penting dalam kehidupan kita. Semua yang kita ketahui secara umum berasal dari kegiatan membaca. Karena arti penting dari membaca adalah bagian dari hidup kita, maka segala sesuatu yang ingin kita ketahui, yang ingin kita pelajari harus dilakukan dengan cara membaca. Dengan membaca kita bisa mengetahui apa yang terjadi pada masa lampau, masa sekarang, bahkan masa yang akan datang. Dengan membaca kita bisa mengetahui suatu kejadian di suatu tempat tanpa kita melihatnya secara langsung, baik lewat membaca buku, membaca surat kabar, membaca website di internet dan sebagainya. Dalam filsafat Islam sendiri, belajar lewat membaca merupakan hal yang paling Esensial (penting). Bahkan dilihat dari segi historisasi Al-Qur’an (sejarah Al-Qur’an), ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW yaitu perintah untuk membaca (padahal waktu itu Nabi masih dalam keadaan ummy / tidak bisa membaca). Perhatikan firman Allah SWT dalam surat Al-’Alaq ayat 1-4 berikut ini :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Quran In Word Ver 1.0.0.
[email protected]) Secara filosofis manusia diperintah untuk membaca, baik membaca suatu teks, membaca keadaan dan sebagainya. Karena memang pada saat itu Nabi masih dalam keadaan ummy. Karena arti pentingnya membaca dalam kehidupan manusia, maka orang tua berkewajiban mendidik dan membimbing anak agar rajin/gemar membaca. Dan khususnya bagi para pendidik/guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mendidik siswa agar bisa membaca dengan baik dan benar, sehingga segala ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru dapat dipahami dengan mudah dalam proses pembelajaran. Menurut Abdurrahman terjemahan Mary Leonhard (1999 : 27-30) ada sepuluh alasan utama mengapa orang tua harus menumbuhkan cinta baca kepada anak, yaitu : 1. Anak-anak harus gemar membaca agar dapat membaca dengan baik. 2. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang baik. Mereka akan berbicara, menulis, dan memahami gagasan-gagasan rumit secara lebih baik. 3. Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas keberagamannya, yang membuat belajar dalam segala hal lebih mudah.
4. Di SMU, hanya anak-anak yang gemar membacalah yang mempunyai keterampilan bahasa untuk jadi unggul dalam setiap bidang yang memerlukan banyak membaca. 5. Kemampuan istimewa membaca kemungkinan dapat mengatasi rasa tidak percaya diri anak terhadap kemampuan akademik mereka. 6. Kegemaran membaca akan memberikan beragam perspektif kepada anak. 7. Membaca dapat membantu anak-anak untuk memiliki rasa kasih sayang. 8. Anak-anak yang gemar membaca dihadapkan pada suatu dunia yang penuh dengan kemungkinan dan kesempatan. 9. Anak-anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan pola berpikir kreatif dalam diri mereka. 10. Kecintaan membaca adalah salah satu kebahagiaan utama dalam hidup. Sebelum memperhatikan kegemaran anak dalam membaca, satu hal penting yang harus diperhatikan dahulu oleh para orang tua dan para guru yaitu bagaimanakah kemampuan membaca anak didik anda?, apakah termasuk dalam kategori kemampuan membaca yang tinggi? atau dalam kategori sedang? atau malah termasuk dalam kategori rendah dalam kemampuan membaca?. Karena berdasarkan realita yang banyak terjadi saat ini, banyak anak yang seusia Sekolah Dasar (SD) masih banyak yang kemampuan membacanya masih kurang (rendah). Problem mendasar seperti yang diuraikan di atas juga dialami oleh lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sabilul Huda Jimbaran tahun ajaran 2009-2010. Para siswanya masih kurang/rendah dalam kemampuan membacanya. Dan khususnya pada kelas IV di MI tersebut, kebanyakan siswanya kemampuan membacanya masih rendah. Ini terjadi karena kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar anak-anak mereka, juga kurangnya
perhatian guru dalam memotivasi agar anak didik rajin membaca dan guru juga kurang kreatif dalam memberikan pengajaran membaca untuk para siswa. Berkaitan dengan masalah/uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan harapan dapat mengetahui sejauh manakah metode membaca bebas dapat meningkatkan kemampuan membaca para siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran. Selanjutnya, penulis berkeinginan untuk meneliti/mengetahui permasalahan tersebut dalam sebuah judul : UPAYA PENINGKATAN
KEMAMPUAN
MEMBACA
MELALUI
METODE
MEMBACA BEBAS PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN,
BANDUNGAN,
KAB
SEMARANG
TAHUN
AJARAN
2009/2010.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kemampuan membaca siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 sebelum diterapkanya metode membaca bebas? 2. Bagaimana metode membaca bebas diterapkan sebagai upaya peningkatan kemampuan membaca pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010?
3. Apakah ada peningkatan kemampuan membaca pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 setelah diterapkannya metode membaca bebas?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka ada beberapa tujuan yang hendak dicapai, antara lain : 1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca sebelum diterapkannya metode membaca bebas. 2. Untuk mengetahui bentuk penerapan metode membaca bebas sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca bagi siswa. 3. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan metode membaca bebas dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca para siswa.
D. Hipotesis Penelitian Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, (Sugiyono, 1990 : 78). Dari pengertian hipotesis tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “Metode membaca bebas dapat meningkatkan kemampuan membaca para siswa”, artinya anak yang diberi kebebasan dalam membaca buku maka secara perlahan anak akan semakin tertarik (senang) dengan buku yang dia baca dan pada akhirnya kemampuan membacanyapun meningkat.
E. Kegunaan penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, diharapkan dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan khususnya, dan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan pada umumnya. 2. Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan berharga bagi pembuat kebijakan dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan tingkatan perkembangan peserta didik, dan bagi praktisi pendidikan dapat
mengambil
hasil
penelitian
sebagai
bahan
bandingan dalam
menggunakan waktu secara efektif serta mengembangkan metode-metode tertentu dalam meningkatkan kemampuan membaca anak didik. 3. Dapat dijadikan pelajaran bagi semua lapisan masyarakat, tentang arti pentingnya penggunaan metode-metode tertentu khususnya metode membaca bebas dalam mengajarkan/mendampingi anak-anak dalam belajar membaca. F. Definisi Operasional Untuk menghindari adanya salah pengertian dalam memahami judul di atas, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang digunakan, antara lain sebagai berikut : 1. Upaya Sesuai dengan Kamus Umum Bahasa Indonesia upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud (Poerwadarminto, 1982 : 1132). 2. Meningkatkan Meningkatkan adalah menaikkan derajat, taraf (Poerwadarminto, 1982 : 1132). Dalam penelitian ini, yang dimaksud meningkatkan adalah meningkatkan kemampuan membaca. 3. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan
Dalam penelitian ini, yang dimaksud kemampuan adalah kemampuan dalam membaca. 4. Metode membaca bebas Dalam pemakaian umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu (Poerwadarminto, 1982 : 71). Sedangkan
bebas
berartikan
tidak
terhalang,
leluasa,
tidak
terikat
aturan/perintah (Em Zul Fajri 2006 : 133), jadi metode membaca bebas adalah cara membaca secara leluasa, baik dalam memilih tema/topik bacaan dan bebas memilih buku bacaan yang akan dibaca.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian a. Perencanaan Dalam perencanaan ini meliputi : 1). Membuat rencana pelaksanaan penelitian 2). Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung. 3). Membuat alat observasi untuk mengetahui kondisi kemampuan membaca siswa. 4). Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan. b. Perencanaan Tindakan meliputi
Dalam pelaksanaan tindakan ini penulis menyusun tindakan-tindakan terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang akan dilaksanakan saat penelitian. Langkah – langkah yang dilakukan yaitu : 1) Guru mengadakan pre-test formatif dan tes praktik membaca untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca siswa secara individu. 2) Guru
mengadakan
proses
pembelajaran
membaca
dengan
menggunakan metode membaca bebas. 3) Guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil dari pelakasanaan penelitian. c. Observasi 1) Mengetahui
kesesuaian pelaksanaan tindakan
dengan rencana
tindakan yang telah diterapkan. 2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan
yang sedang
berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diharapkan. d. Analisis dan Refleksi Analisis dan refleksi berfungsi untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak, sehingga pada formatif dapat mencapai kategori lancer (Aqib, 2009 : 30-32). 2. Subyek dan Waktu Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat langsung dalam upaya peningkatan kemampuan membaca pada siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran, Bandungan, Kab Semarang Tahun ajaran 2009/2010
yang terdiri dari seluruh siswa kelas IV dan khususnya guru kelas sebagai penanggung jawab secara langsung. Penelitian dilaksanakan pada waktu semesester dua, mulai tanggal 24 Mei – 19 Juni 2009, yaitu waktu sebelum dan sesudah para peserta didik melaksanakan ujian semester genap. Pemilihan waktu ini dilakukan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa.
3. Langkah-langkah Penelitian / Siklus Penelitian Sesuai dengan yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini tidak hanya dilakukan satu tahapan/langkah (siklus) kegiatan melainkan beberapa kali kegiatan. Karena penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, resiko dan internalisasi teori dan praktik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yang berjenis PTK Empiris. PTK Empiris yaitu suatu penelitian apabila peneliti terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal samapai hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian, peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data, lalu menganalisisnya serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya (Aqib, 2006 : 20). PTK partisipan dapat dilakukan disekolah seperti halnya contoh secara langsung dan terus menerus sejak awal sampai berakhirnya penelitian. Daur ulang dalam penelitian diawali dengan perencanaan tindakan (planning). Penerapan tindakan (action) mengobservasi dan mengevaluasi
proses dan hasil tindakan (observation and evaluation) dan melakukan refleksi ( reflecting)
dan seharusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang
diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan) (Aqib, 2006 : 21).
Secara rinci, alur/langkah-langkah dalam tindakan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran kontekstual model berbasis masalah. c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk melaksanakan pada siklus berikutnya. Siklus spiral dan tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilihat pada gambar berikut :
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
GAMBAR 1. ALUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
4. Populasi penelitian Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002 : 55). Sedangkan yang penulis maksud dengan populasi yaitu seluruh individu yang akan diteliti, adapun populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran tahun ajaran 2009/2010, sebanyak 31 siswa dengan perincian sebagai berikut : -
Siswa laki-laki berjumlah 10 siswa
-
Siswa perempuan berjumlah 21 siswa
5. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah tehnik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu melalui : a. Wawancara b. Observasi c. Dokumentasi. a. Wawancara Wawancara (interviu) adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sefihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan (Hadi, 1995 : 193). Pada penelitian kali ini peneliti melakukan tes wawancara kepada guru untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dalam membaca sebelum dan sesudah penelitian tindakan kelas dilakukan.
b. Observasi Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen tang diselidiki (Hadi, 1995 : 136). Observasi/pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disesuaikan sebelumnya. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sikap dan respon pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Dokumentasi Jika data dicari dalam dokumen atau sumber pustaka maka kegiatan pengumpulan data ini disebut studi dokumen atau sumber pustaka. Data ini merupakan data sekunder karena sudah tertulis atau diolah oleh orang lain. Dengan kata lain, datanya sudah jadi (Wirartha, 2006 : 36). 6. Analisa Data Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah dikumpulkan lengkap dan valid, jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya tidak akan memiliki nilai ilmiah yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu, seorang peneliti perlu memahami tehnik analisis data yang tepat agar manfaat penelitiannya memiliki nilai ilmiah yang tinggi. (Arikunto dkk, 2008 : 131 ) Untuk mengetahui hasil ketuntasan belajar membaca bebas sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca, penulis menggunakan rumus prosentasi sebagai berikut : (Umah, 2010 : 12)
P
F 100% N
Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi/nilai rata-rata N : Jumlah Subjek
H. Sistematika Penulisan Setiap kegiatan penelitian harus selalu disusun laporan penelitian secara sistematis. Adapun penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut: Bab I adalah PENDAHULUAN, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II berisi KAJIAN PUSTAKA, pada bab ini, diuraikan berbagai pembahasan teori yang berkaitan dengan teori-teori yang berhubungan dengan metode membaca bebas sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa. Yang bisa dijadikan rujukan adalah beberapa buku, artikel, makalah dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, tentunya yang berkaitan erat dengan judul penelitian ini. Bab III, PELAKSANAAN PENELITIAN, pada bab ini lebih difokuskan pada pelaksanaan penelitian, yang terdiri dari subjek penelitian yang meliputi lokasi dan waktu penelitian, obyek penelitian serta karakteristik obyek penelitian. Serta terdiri dari paparan deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan
siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III (mulai perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi). Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, bab ini berisi tentang analisa dari data-data dan hasil penelitian tentang penggunaan metode membaca bebas dalam mengajarkan membaca sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa. Deskripsi kondisi awal sebelum diadakannya penelitian dan deskripsi persiklus (data hasil pengamatan/evaluasi/tes). Bab terakhir adalah bab V PENUTUP, yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian, juga saran-saran yang ditujukan kepada berbagai pihak.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Membaca Kegiatan belajar, tidak lepas dari kegiatan membaca. Karenanya, kemampuan untuk dapat membaca sangat penting untuk dikuasai. Apalagi, jika kemampuan membaca yang baik yang telah dimiliki, dapat diterapkan lagi dengan menggemari kegiatan membaca tersebut dan menjadikan sebuah kebiasaan. Dari sini sebuah kegemaran membaca akan lahir, seiring dengan kebiasaan membaca serta akan terbiasa untuk belajar lewat buku bacaan. Farida Rahim (2005 : 1) mengungkapkan bahwa proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa mendatang. (Posted on 16/12/2008 by pencil books) Membaca merupakan hal yang seharusnya dilakukan dimanapun dan kapanpun, selain itu juga membaca dapat memberikan informasi dan pengetahuan. Dengan kegiatan membaca seseorang dapat memperoleh pengetahuan baik melalui buku, majalah, internet dan lain-lain. Membaca merupakan hal yang harus kita lakukan karena dengan membaca, wawasan dan pengetahuan tentang dunia akan bertambah. Dengan membaca kita dapat mengetahui banyak hal tentang berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia. Karena akan pentingnya kemampuan membaca yang telah diuraikan diatas, maka salah satu faktor penting agar manusia dapat memahami dan menyerap semua berita dari berbagai media yaitu melalui membaca. Berikut akan
penulis bahas mengenai membaca, mulai dari pengertian membaca, faedah/nilai membaca, peranan membaca, jenis-jenis membaca, tujuan belajar membaca, kemampuan dan keterampilan membaca, faktor yang mempengaruhi kesiapan membaca, dan dasar-dasar mendidik siswa membaca.. 1. Pengertian Membaca Kebiasaan para ahli terdahulu menjelaskan, membaca adalah semacam kreasi berfikir, dan berfikir kritis. Klein, dkk. (dalam Farida Rahim, 2005 : 3) mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup: Pertama, membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Kedua,
membaca
adalah
strategis.
Pembaca
yang
efektif
menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. Ketiga, membaca merupakan interaktif. Keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks. (Posted on 16/12/2008 by pencilbooks) Sedangkan menurut Em Zul Fajri (2006 : 949) membaca adalah suatu ketrampilan berbahasa dalam bentuk kegiatan melihat serta memahami isi tulisan, baik dengan cara diujarkan maupun hanya dalam hati.
Jadi pengertian “membaca” secara garis besar adalah suatu proses/ kegiatan pengambilan informasi dan pengetahuan tertulis lewat melihat dengan menggunakan berbagai stategi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Faedah dan Nilai Membaca Adapun faedah dan nilai membaca menurut Ngalim Purwanto dan Djeniah Alim (1997 : 27) yaitu sebagai berikut : a. Di sekolah, membaca itu mengambil tempat sebagai pembantu bagi seluruh mata pelajaran. b. Mempunyai nilai praktis. Sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Bagi perseorangan, membaca itu merupakan alat untuk menambah pengetahuan. c. Sebagai penghibur. Untuk mengisi waktu luang (seperti membaca syairsyair, sajak-sajak, majalah dan sebagainya). d. Memperbaiki akhlak dan bernilai keagamaan, jika yang dibaca adalah buku-buku yang bernilai etika ataupun keagamaan. e. Bernilai fungsional. Dalam arti berguna bagi pembentukan fungsi-fungsi kejiwaan, seperti pembentuk daya ingatan, daya fantasi, daya pikir (akal), berbagai jenis perasaan, dan sebagainya. Nilai membaca pada zaman sekarang ini cenderung bertujuan untuk menggali informasi yang sedang berkembang. Sisi lain dari nilai membaca sebagai kebiasaan/kesenangan sudah mulai hilang. Ini disebabkan karena sebagian masyarakat sudah mempunyai kebiasaan konsumtif dengan selalu mencari-cari berita, isu, bahkan gosip yang sedang ramai dibicarakan oleh orang banyak. 3. Peranan Membaca
Dunia modern ini tidak dapat dipisahkan dari dunia perbukuan. Peradaban manusia modern identik dengan peradaban buku. Melalui buku kebudayaan manusia direkam, dilestarikan dan diteruskan ke generasi mendatang. Dunia kita memang benar adalah dunia buku. Minat baca berbanding lurus dengan kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang maju besar minat bacanya pastilah bangsa yang maju. Mereka akan membaca dalam setiap kesempatan. Terdapat suatu peribahasa Membaca adalah kunci ke gudang ilmu, ilmu yang tersimpan di dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan membaca. (Djago Tarigan dan H.G Tarigan, 1987 : 135) Dunia zaman sekarang adalah dunia yang penuh dengan tantangan dan harapan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Salah satu cara untuk mengimbangi kemajuan zaman tersebut adalah dengan cara belajar agar tidak ketinggalan apalagi terperosok karena pengaruh sisi negatif dari perkembangan teknologi. Dari sinilah muncul pentingnya peranan membaca dalam mengimbangi perkembangan zaman saat ini. 4. Jenis-Jenis Membaca Menurut Em Zul Fajri (2006 : 949) kegiatan membaca dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut : a. Membaca nyaring Adalah kegiatan membaca yang ditandai dengan ujaran secara lengkap dan menggunakan intonasi baca yang baik agar isi bacaan tersebut dapat didengar dan dipahami orang lain (yang menyimaknya). b. Membaca dalam hati
Adalah membaca dengan cara tidak mengeluarkan ujaran tetapi cukup dalam hati. Disebut juga membaca secara diam atau membaca yang sebenarnya. Kegiatan dalam hati dilakukan untuk kepentingan sendiri. c. Membaca pemahaman Adalah suatu kegiatan membaca yang dilakukan pembaca agar tercipta suatu pemahaman terhadap isi yang terkandung dalam bacaan. d. Membaca kritis Adalah suatu kegiatan membaca menuntut pembaca mampu mengerti, memahami dan kemudian mengemukakan suatu pernyataan “apa dan bagaimana” pokok pikiran yang terkandung dalam suatu bacaan. e. Membaca ide Adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan mencari, mendapatkan dan memanfaatkan ide-ide yang terkandung dalam bacaan. 5. Tujuan Belajar Membaca Banyak guru Sekolah Dasar yang beranggapan bahwa tujuan utama belajar membaca itu adalah menumbuhkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam berbahasa. Sedangkan para orang tua siswa menganggap bahwa tujuan membaca adalah sebagai sarana untuk mengisi waktu serta sebagai sarana dalam belajar bagi anak-anak mereka. Namun bukan itu saja tujuan dasar belajar membaca, menurut Fahim Mustofa (2005 : 60) tujuan belajar membaca antara lain sebagai berikut : a. Mengembangkan keterampilan dasar membaca, seperti mengenal kalimat, mengetahui arti kalimat, memahami dan dapat menjelaskan teks bacaan, susunan kata, dan lain-lain.
b. Memberi
kesempatan
kepada
siswa
untuk
memperoleh
banyak
pengalaman saat membaca. Dan yang jelas, bahwa dengan kegiatan membaca, sekolah banyak membekali siswanya pengalaman-pengalaman yang baik dalam hidupnya. c. Siswa dapat menikmati bacaanya dengan senang hati. Hal tersebut akan terlihat ketika siswa memilih materi bacaan. d. Menumbuhkan kegemaran anak dalam membaca, sebab gemar membaca dianggap sebagai faktor penting dalam meningkatkan bacaan dan keterampilannya. e. Siswa dapat meningkatkan kemampuan bahasanya, baik dari segi penguasaan kosakata, susunan kalimat, dan lain-lainya. f. Melatih siswa memanfaatkan apa yang dibacanya dalam kehidupan seharihari di lingkungan sekolah dan lingkungan bermainnya, serta dalam kondisi-kondisi khusus. Tujuan belajar membaca secara umum adalah agar anak mulai terbiasa membaca, yang lama kelamaan akan menjadi semacam hobi yang sangat bagus untuk terus dikembangkan. Karena dengan begitu, anak setiap kali ada waktu luang tidak akan menyia-nyiakannya untuk membaca. Dengan begitu, pengetahuan serta pengalaman anak akan terus berkembang dan bertambah. 6. Kemampuan dan Keterampilan Membaca Mengenal kalimat dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan pemikiran siswa, dan ini sangat tergantung pada kemampuan setiap individu. Maka sangat penting, kita mengetahui terlebih dahulu kemampuan dan keterampilan yang harus ada dalam belajar membaca, menurut Fahim Mustofa
(2005 : 57-60) kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki setiap siswa dalam belajar membaca, yaitu : a. Fasih dalam berbicara b. Kemampuan mendengar c. Kemampuan melihat d. Pengaruh lingkungan e. Faktor emosi f. Faktor kecerdasan a. Fasih dalam berbicara Setelah siswa dapat membaca dengan lancar, maka ia dapat memanfaatkan kemampuan ini untuk menjelaskan arti kalimat dan memahami susunannya. Seiring dengan penguasaan kosakatanya yang bertambah, maka ia dapat memahami bacaannya. Agar siswa sampai pada tingkat ini, maka materi bacaannya harus terdiri dari kalimatkalimat yang dapat dimengerti dan biasa terdengar oleh siswa di rumah, di sekolah, atau di jalan. b. Kemampuan mendengar Mendengar merupakan langkah awal dalam belajar bahasa dan suara, serta hubungan antara pembicaraan dan bacaan secara jelas. Tidak dapat mendengar dengan baik akan menghambat siswa membedakan suara yang ia dengar dengan kalimat yang ia lihat dan ia baca. Kesulitan mendengar ini akan membuatnya tegang dan tidak percaya diri, yang pada akhirnya menyebabkan pemahaman salah. Keadaan seperti ini dapat menghambat keberhasilan siswa dalam belajar membaca.
c. Kemampuan melihat Belajar membaca itu membutuhkan kemampuan melihat kalimat dan memperhatikan perbedaan-perbedaannya. Penglihatan siswa yang kurang baik dapat menyebabkan penglihatannya terhadap kalimat bergoyang atau berubah dari bentuk aslinya. Di antara gangguan penglihatan itu adalah melihat sebuah objek secara terbalik, misalnya kata “lupa” menjadi “palu”. Dalam hal ini, guru harus mencatat indikasi-indikasi yang menunjukkan adanya gangguan
penglihatan
siswa,
sehingga
langkah-langkah
penanganannyapun cepat dilakukan.
d. Pengaruh lingkungan Iklim rumah yang sehat dapat membantu pertumbuhan bahasa siswa, sebab dalam kondisi yang baik anak dapat berkomunikasi dengan orang tuanya, berdiskusi, bercakap-cakap, dan orang tuanya pun dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh anak. Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa, siswa yang lemah dalam membaca biasanya lebih banyak berasal dari keluarga yang miskin (baik dari segi sosial maupun ekonomi) daripada keluarga yang kaya dan berkecukupan. Siswa yang lemah membaca juga lebih banyak berasal dari keluarga besar daripada keluarga kecil. Kelemahan ini juga lebih banyak terjadi jika seorang ibu sibuk bekerja daripada ibu yang hanya mengasuh anaknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, keharmonisan hubungan antara siswa dengan
orang tuanya sangat besar pengaruhnya terhadap kegemaran siswa dalam membaca, sebab hubungan seperti ini dapat memacu siswa untuk terus belajar. e. Faktor emosi Faktor-faktor emosi yang turut mempengaruhi aktifitas belajar membaca, yaitu petunjuk membaca dan masalah pribadi. 1). Petunjuk membaca Memperbanyak faktor-faktor pendukung agar siswa membaca merupakan hal yang sangat penting, sebab aktifitas membaca sangat kompleks, menuntut konsentrasi dan minat. 2). Persoalan pribadi Persoalan pribadi akan berpengaruh terhadap keterlambatan siswa membaca. Dalam kasus ini, sebuah penelitian menunjukan bahwa 70% siswa yang terlambat membaca itu memiki persoalan pribadi, seperti kesulitan dalam pengucapan, perasaan malu, atau masalah emosi yang belum matang. f. Kecerdasan Kecerdasan sangat berpengaruh dalam belajar membaca. Banyak penelitian menunjukan bahwa, keterlambatan siswa membaca itu banyak disebabkan oleh tingkat kecerdasannya yang rendah. 7. Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Membaca Membaca bukanlah pekerjaan yang mudah dipelajari oleh siswa, bagaimanapun kesiapan intelektual, perasaan, dan fisiknya, apalagi untuk mencapai tingkat ahli. Menurut Fahim Mustofa (2005 : 42-44), ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi kesiapan siswa dalam membaca, yaitu :
a. Pertumbuhan IQ b. Pertumbuhan kepribadian c. Pertumbuhan fisik Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa, faktor-faktor penting ini terfokus pada dua aspek, yaitu : kematangan kepribadian siswa serta latihan dan pengalaman.
a. Latihan kepribadian Faktor ini meliputi unsur-unsur susunan syaraf yang berpengaruh terhadap kesiapan siswa membaca, yaitu : 1). Siswa harus mencapai usia tertentu 2). Siswa mampu menggabungkan arti 3). Siswa mampu mengingat kalimat dan materi bacaan 4). Siswa mampu membedakan bentuk persaman dan perbedaan 5). Siswa mampu berpikir konkrit tentang sesuatu yang dapat diraba b. Latihan dan pengalaman Latihan dan pengalaman dapat diperoleh siswa dari lingkungan keluarganya. Dalam mendidik anak, keluarga menanamkan berbagai pengalaman dan nilai-nilai di samping memperkuat hubungannya dengan pihak sekolah. Sedangkan sekolah mendidik siswa dengan dua cara, yaitu dengan melanjutkan apa yang telah dicapai siswa pada fase awal di tengah keluarga dan melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran yang menghasilkan target pencapaian sebagai berikut : 1). Kemampuan bahasa
2). Pengucapan yang benar 3). Gemar membaca 4). Kemampuan dalam mempergunakan kalimat secara benar 5). Pemahaman yang luas dan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah.
8. Dasar-Dasar Mendidik Siswa Membaca Saat
ini
dasar-dasar
mendidik
siswa
membaca
menunjukkan
perkembangan yang pesat, banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan
sebelumnya.
Tujuan
membaca
dalam
konstelasi
pendidikan
kontemporer saat ini adalah mempersiapkan individu yang paripurna, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. (Mustofa, 2005 : 47) Pendidikan modern menginginkan aktifitas membaca dapat menjadi sarana dalam mewujudkan tujuan-tujuan di atas. Saat ini, metode pembelajaran membaca bagi pemula banyak mengalami perubahan, sebagian besar mengacu pada dasar-dasar pembelajaran sebagai berikut : a. Menumbuhkan sikap gemar membaca Biasanya siswa yang berusia antara enam dan tujuh tahun sangat peduli terhadap dirinya sendiri. Artinya, siswa usia ini akan gemar membaca jika materi bacaan yang disediakan sesuai dengan pengalaman dan membahas masalah-masalah yang ia ketahui dan ia sukai. Jika pendidik memahami masalah ini, niscaya membaca akan menjadi kegiatan yang digemari oleh siswa. b. Memerhatikan perbedaan setiap siswa
Guru yang baik adalah guru yang menghargai keberagaman siswa. Dalam mengajar, terkadang guru menemukan siswa yang dapat membaca dan terkadang pula ia menemukan siswa yang membutuhkan waktu lama untuk terampil membaca. Oleh sebab itu, metode pengajaran membaca harus fleksibel dan sesuai dengan kondisi kesiapan masing-masing siswa. c. Kemampuan siswa dalam membedakan kalimat. Kemampuan ini dianggap sebagai dasar dalam belajar membaca. Siswa yang tidak dapat membedakan kalimat, tentu ia tidak akan dapat membaca. Karena itu, siswa harus belajar membedakan setiap kalimat, seperti mengetahui bentuknya, membacanya dengan baik, membacanya sepotongpotong dan mengetahui jenis suaranya. Selain itu, siswa juga harus dapat mengurai klaimat dan merangkainya. d. Siswa harus memahami arti bacaanya Ini merupkaan salah satu syarat membaca yang baik. Kemampuan memahami arti teks bacaan adalah kemampuan yang harus berkembang dan tumbuh pada siswa, dan itu membutuhkan usaha keras dan perhatian lebih, sebab siswa harus belajar memahami arti susunan kalimat, cerita pendek, dan arti puisi e. Bacaan siswa harus memiliki arah Artinya siswa harus memahami tujuan yang hendak dicapai dalam membaca. Karena itu, membaca dapat dijadikan sarana dalam mencapai tujuan tersebut, misalnya untuk mencari jawaban atas pertanyanpertanyaan
dalam
pikirannya,
pengetahuannya tentang
untuk
topik tertentu,
memperluas atau untuk
wawasan
dan
mendapatkan
ketenangan jiwa dengan membaca kisah-kisah yang menyenangkan, dan
seebagainya. Guru harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik ini sejak pertama kali siswa belajar membaca. Guru yang baik adalah guru yang dapat mengarahkan siswa membaca secara terarah. f. Siswa harus membaca secara bebas Kondisi ini sangat penting, tidak boleh diabaikan oleh guru sejak awal siswa belajar membaca. Pada awalnya, siswa sangat tergantung pada arahan guru dan ini harus dilakukannya ketika pertama kali ia belajar membaca. Hanya saja, guru harus menganggap bahwa membiasakan siswa membaca dengan bebas sangat penting. Sebab dengan demikian secara bertahap siswa akan melepasakan diri dari arahan-arahan gurunya, sehingga ia dapat membaca sendiri dengan benar.
B. Membaca Bebas Anggrahini KD dalam tulisannya “Susah Ajak Anak Membaca” pada surat kabar Suara Merdeka Edisi Minggu, 25 April 2010, dalam paparan tersebut berisi “Salah satu cara agar anak mau membaca adalah dengan mengajak anak untuk membaca buku bersama-sama, jika belum bisa membaca, bisa dibacakan dengan metode menarik. Dan luangkan waktu untuk mengajak anak ke toko buku atau perpustakaan, lalu bebaskan anak memilih buku”. Dengan cara siswa dibebaskan memilih buku bacaan yang disukai, maka dengan sendirinya mereka akan suka membaca. Dengan cara begitu anak akan terbiasa membaca sendiri tanpa diperintah oleh orang tuanya. Untuk selanjutnya penulis akan menguraikan lebih jelas mengenai membaca bebas sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa, mulai dari dasar penggunaan membaca bebas, tujuan membaca bebas, sebab-sebab kegagalan membaca bebas, serta langkah-langkah sederhana dalam penerapan metode membaca bebas.
1. Dasar Penggunaan Membaca Bebas Membaca bebas yang paling ideal adalah metode yang membuat siswa terfokus pada aktifitas pembelajaran dan membuatnya aktif dalam mengikuti diskusi, berdialog, bertanya, dan bekerjasama. Dengan demikian metode ini akan menjadi kegiatan yang mengasyikkan yang memperhatikan aspek-aspek psikologis dan perbedaan pada siswa baik dalam hal minat, kemampuan, dan kesiapan belajarnya. Selain itu, metode ini akan membuat siswa tertarik pada pelajaran, dan dapat meningkatkan minatnya, dan akan membuatnya lebih pecaya diri (Mustofa (2005 : 213). a.
Penerimaan siswa dan metode pengajaran membaca bebas Membaca bebas dapat menghubungkan siswa pada sumber-sumber kebudayaan apabila didorong oleh rasa senang dan minat pribadi. Karena itu, maka menetapkan tujuan membaca memiliki peran yang strategis dalam keberhasilan sebuah metode pembelajaran. Misalnya memberikan kebebasan siswa dalam memilih materi bacaan yang disukainya atau menyediakan beberapa buku kepada siswa, lalu membiarkan mereka memilih sendiri buku yang disukainya.
b.
Langkah-langkah Penerapan Metode Pengajaran Membaca Bebas 1). Mengeratkan
siswa
dengan
referensi
bacaan
bebas
dengan
memperkenalkan kepadanya referensi-referensi pengetahuan yang ada di perpustakaan sekolah. Dengan demikian, dapat diketahui ukuran yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan minat bacaan siswa, menentukan buku, majalah, dan materi-materi yang sesuai dengan tingkatan siswa terhadap bacaanya.
2). Menjelaskan kepada siswa manfaat
membaca dan berdiskusi
dengannya tentang materi yang dibaca, sejauh manakan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap bacaannya. 3). Guru harus mengetahui dengan baik metode pendidikan yang dipergunakannya dan mengetahui dengan baik cara-cara penilaiannya. 4). Menyelaraskan waktu membaca bebas dengan waktu kegiatan lainya. 5). Melatih siswa berpikir ilmiah yang benar saat membaca dan merangkum bacaannya. 6). Guru menambah perbendaharaan kosa kata baru, susunan kalimat, ungkapan, dan beberapa keterampilan berbahasa yang dimiliki siswa. 7). Menentukan buku yang sesuai pada setiap kelas. 2. Tujuan Membaca Bebas Menurut Fahim Mustofa (2005 : 211-213) ada tiga tujuan membaca bebas 1. Tujuan Keterampilan Membaca bebas dapat menumbuhkan keterampilan-keterampilan dalam : a. Keterampilan memahami dan menghubungkan bacaan dengan pengalamannya. b. Keterampilan mengucapkan dan memperoleh ucapan yang bermakna dan terarah. c. Lincah dalam membaca tanpa suara maupun membaca dengan keras. d. Keterampilan mengungkapkan sesuatu secara lisan maupun tulisan dan mengungkapkan pikiran dan perasaan pribadi. 2. Tujuan Pengetahuan 1). Membantu siswa memahami dan menguasai bacaan.
2). Membantunya berpikir rasional dan mengetahui cara memecahkan masalah pribadi. 3). Meningkatkan kemampuan bahasanya. 4). Memperluas pengetahuannya. 5). Memperkenalkan
kepadanya
buku-buku
lama
dan
bagaimana
memanfaatkan perpustakaan untuk memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dengan usaha efektif dan efesien. 6). Membantunya dalam melakukan perbandingan-perbandingan dengan materi-materi bacaan lain, sehingga dapat ditetapkan kualitas bacaannya. 7). Kemampuan menyusun alur cerita, kemampuan menyimpulkan nilai, dan menyelesaikan masalah saat membaca. 3. Tujuan yang Berkaitan dengan Perasaan 1). Membentuk arahan dan nilai-nilai positif pada siswa, memprioritaskan satu nilai dari pada nilai lainya, kemudian mengembangkannya. 2). Meningkatkan perhatian dan minat siswa pada bacaan yang bertujuan. 3). Membantu siswa menikmati bacaanya. 3. Sebab-Sebab Kegagalan Membaca Bebas Seringkali kegagalan sebuah metode pembelajaran membaca disebabkan karena kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk sebab-sebab kegagalan membaca bebas menurut Fahim Mustofa (2005 : 211-213) antara lain sebagai berikut: a. Metode-metode
yang digunakan tidak mengindahkan aspek-aspek
keterampilan membaca. Misalnya tingkat
pemahaman siswa dan
kemampuannya menarik kesimpulan atau membiarkan siswa pindah dari satu buku ke buku lain tanpa mengetahui dengan baik isi kandungannya. b. Metode yang dipergunakan dalam proses pembelajaran tidak tepat, bersifat memaksa, tidak memperhatikan perkembangan dan keterampilan dan kecenderungan siswa. Selain itu, ia juga tidak memperhatikan perbedaan individu siswa, baik dari segi kegemaran, kesiapan, kemampuan, kecerdasan, dan kondisi sosialnya. c. Guru tidak memerhatikan jam pelajaran membaca bebas, hal itu karena banyaknya kesibukan dan tanggung jawab yang dibebankan kepada siswa. Barang kali, dengan membaca secara bebas, siswa memiliki kesempatan untuk bertistirahat dari padatnya beban kurikulum sekolah. d. Banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas. Kondisi ini akan menyulitkan guru dalam mengajar membaca bebas dan mengontrol kesulitan yang dialami siswa. e. Penyebab lainnya adalah guru tidak memahami minat dan kecenderungan bacaan siswa yang beragam. Seringkali guru memaksakan sebuah buku kepada siswa, padahal buku tersebut tidak sesuai dengan kecenderungan siswa. f. Kebanyakan materi bacaan tidak sesuai dengan kenyataan empiris siswa. Gurupun
tidak
peduli
terhadap
metode-metode
empiris
yang
menghubungkan materi bacaan dengan kenyataan-kenyatan terkini. g. Keterbatasan jam pelajaran membaca bebas, lebih-lebih di Sekolah Dasar. Jika jam pelajaran membaca bebas hanya satu jam dalam dua minggu, mana mungkin akan terwujud tujuannnya. Bisa saja, satu jam materi itu habis hanya untuk pulang pergi ke perpustakaan atau untuk memilih buku
tanpa dapat membacanya. Kenyataan inilah, yang kerap kali membuat siswa berpaling dari kegiatan membanca bebas. h. Tidak adanya kerja sama antara orang tua dan pihak sekolah. Kebanyakan orang tua disibukkan oleh pekerjaan dan persoalan mereka sendiri ketimbang mengawasi anak-anak mereka.
C. Penggunaan Metode Membaca Bebas Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Banyak teknik/metode yang sering digunakan dalam pengajaran membaca di sekolah tingkat dasar, seperti membaca keras, membaca dalam hati, membaca sepintas, menceritakan kembali dan sebagainya. Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode membaca bebas dalam pengajaran membaca sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa. Dalam penelitian ini, metode membaca bebas dilakukan dengan tiga bentuk kegiatan pembelajaran, yang pertama : siswa diberi kebebasan untuk memilih buku bacaan yang mereka senangi, kedua : siswa diberi kebebasan untuk memilih topik/tema bacaan, ketiga : siswa diberi kebebasan untuk memilih tempat yang nyaman yang mereka sukai untuk membaca. Adapun langkah-langkah penerapan metode membaca bebas sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa secara sederhana dapat penulis uraikan sebagai berikut : 1.
Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2.
Sebutkan topik atau materi bacaan yang harus dibaca kepada peserta didik.
3. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang di ambil dari buku-buku bacaan yang akan dibaca siswa.
4. Sediakan buku-buku bacaan (sesuai dengan topik/materi ) atau ajaklah para siswa ke perpustakaan. 5. Perintahkan para siswa untuk memilih buku bacaan yang disukai yang telah disediakan. 6.
Berikan waktu secukupnya bagi para siswa untuk membaca dengan cermat.
7. Perintahkan siswa untuk membaca buku yang telah dipilihnya di depan teman-temannya dengan suara yang keras secara bergantian. 8. Setelah selesai membaca, berikan pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelum kegiatan membaca. 9. Evaluasi hasil bacaan para siswa serta hasil dari jawaban-jawaban pertanyaan yang telah diberikan (Mustofa, 2005 : 213-219).
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang (A) subjek penelitian yang meliputi lokasi dan waktu penelitian, obyek penelitian serta karakteristik obyek penelitian, dan (B) deskripsi pelaksanaan siklus penelitian yang meliputi perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).
A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian dan memperoleh data penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MI Sabilul Huda Jimbaran, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Yang beralamatkan di Jl. Raya Blater No. 5 Jimbaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. MI sabilul huda mempunyai organisasi guru, Pengelola dan jabatan dalam sekolah yang secara umum bekerja sama dalam pelaksanaan tugas harian. Pengelola dan jabatan guru dalam organisasi MI Sabilul Huda Jimbaran dapat dilihat dalam gambar struktur di bawah ini :
DEPAG Kab. Semarang
PPAI
Kepala MI Sohani, S. Ag. KOMITE Wakil Kepala MI Amir Khozin, A. Ma Sekretaris Turiyah, S. Pdi Bendahara Yuliati Umami,S. Pdi
Kelas VI Sunadi, S. Pdi Kelas V Amir Khozin, A. Ma Kelas IV Munadharoh, A. Ma Kelas III Ana Krismiyati, S. Pdi
GAMBAR. 2. GAMBAR STRUKTUR
Kelas II Yuliati Umami, S. Pdi Kelas I Turiyah, S.Pdi
ORGANISASI MI
SABILUL HUDA (Hasil Studi Dokumen pada tanggal 5 Juni 2010) Sebagaimana MI lainnya MI Sabilul Huda Jimbaran juga memiliki sarana dan prasarana sebagai sarana keberlangsungan kegiatan belajar
mengajar di sekolah, seperti ruang kantor, ruang guru, perpustakaan dan lainlainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : TABEL I. SARANA DAN PRASARANA MI SABILUL HUDA TAHUN 2009/2010 No
Nama Ruang
Jumlah
Keadaan
1.
Kelas I
1
Baik
2.
Kelas II
1
Baik
3.
Kelas III
1
Baik
4.
Kelas IV
1
Baik
5.
Kelas V
1
Baik
6.
Kelas VI
1
Baik
7.
Kantor
1
Baik
8.
Ruang Guru
1
Baik
9.
Ruang Kepala Sekolah
1
Baik
10.
Koperasi
1
Baik
11.
Perpustakaan
1
Baik
12.
UKS
1
Baik
13.
Mushola
1
Baik
14.
Toilet Guru
2
Baik
15.
Toilet Siswa
4
Baik
16.
Gudang
1
Baik
(Hasil Studi Dokumen pada tanggal 5 Juni 2010)
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Mei – 19 Juni 2009, yaitu waktu sebelum dan sesudah para peserta didik melaksanakan ujian Semester
Genap. Pemilihan waktu ini dilakukan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa. 3. Mata pelajaran Mata pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah Bahasa Indonesia kelas IV sesuai dengan Kompetensi Dasar/Silabus. Pada saat penelitian ini dilaksanankan, pokok bahasan yang diambil adalah membaca dengan Standar Kompetensi (SK) yaitu : Memahami teks agak pnajang (150200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus / ensiklopedi. Dengan kompetensi dasar sebagai berikut : a. Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca bebas. b. Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk pemakaian yang dibaca c. Menemukan makna dan informasi secara tepat dalam kamus/ensiklopedi melalui membaca bebas. Sebagai dasar pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran, peneliti menggunakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan sebagai acuan dalam proses tindakan pembelajaran. Ini dilakukan agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat dipahami dalam tabel berikut ini : TABEL II. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.1 menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca bebas MEMBACA 3
3.2
melakukan
sesuatu
Memahami teks agak panjang (150-200
berdasarkan
kata), petunjuk pemakaian, makna kata
pemakaian yang dibaca
dalam kamus ensiklopedi
3.3
Menemukan
informasi
secara
petunjuk
makna tepat
kamus/ensiklopedi
dan dalam
melalui
membaca bebas
Sumber : Tim Penyusun, Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran, Tahun 2007/2008. 4. Karakteristik siswa Jumlah siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah 31 siswa, terdiri atas 10 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas ini secara lebih detail dapat digambarkan sebagai berikut : a. Usia siswa bervariasi, yaitu sebagai berikut 11 tahun 13 anak, 10 tahun 15 anak, dan 9 tahun 3 anak. b. Latar belakang keluarga/orang tua, mayoritas berpendidikan SD/MI dan berprofesi sebagai petani dan wirausaha.
c. Tingkat kecerdasan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar adalah 14 siswa cukup pandai, 13 siswa berkemampuan sedang, dan sisanya 4 siswa kurang/lambat belajar. d. Tingkat kebahasaan (kemampuan berbahasa) siswa, 11 siswa cukup baik, 14 siswa berkemampuan sedang, dan sisanya 6 siswa kurang baik. TABEL III. DAFTAR SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN NO
NAMA SISWA
JENIS
ALAMAT RUMAH
KELAMIN 1.
Fitri Laelatul M
P
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
2.
Puji Rahayu
P
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
3.
Dwi Susyanto
L
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
4.
Atika Sa’diyah
P
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
5.
Bahij Banavasaj
P
Desa Jimbaran, Kec. Bandungan
6.
Dewi Latifatul H
P
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
7.
Diki Adam Aria Putra
L
Blater Kidul, Jimbaran, Kec Bandungan
8.
Durfi Nadifah
P
Desa Poncoruso, Kec. Bandungan
9.
Danastri Rifki Afifah
P
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
10.
Dawini Wening Ati
P
Desa Poncoruso, Kec. Bandungan
11.
Elfaza Sonia W
P
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
12.
Eka Arina Wahidah P
P
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
13.
M. Fatkhul Karim
L
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
14.
Fitri Masithoh
P
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
15.
Irvan Muhamad Faza
L
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
16.
Ihda Mulia Rif’ati
P
Desa Perengsari, Kec Bandungan
17.
Ika Nuria Ulfa Aulia
P
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
18.
Lutfi Nurrokhim
L
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
19.
M. Rifqi Mukhibbilah
L
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
20.
Nur Azizah
P
Desa Poncoruso, Kec. Bandungan
21.
Novan Ardiyansah
L
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
22.
Nur Faizatul Chusni
P
Krasak, Jimbaran, Kec. Bandungan
23.
Fitriyani
P
Krasak, Jimbaran, Kec. Bandungan
24.
Riki Sakdullah
L
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
25.
Rika Masruroh
P
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
26.
Serli Fatimaturroh M
P
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
27.
Siti Rumayah
P
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
28.
Siti Mudrikah
P
Manggung, Jimbaran, Kec Bandungan
29.
Willis Pangesti R
P
Desa Poncoruso, Kec. Bandungan
30.
Bayu Ariyanto
L
Blater Lor, Jimbaran, Kec. Bandungan
31.
Wiku Wicaksono.
L
Desa Kalikembar, Kec. Bandungan
(Hasil Studi Dokumen pada tanggal 5 Juni 2010) Dari karakteristik siswa yang berbeda-beda, serta dari keluarga atau kondisi orang tua yang berbeda-beda pula, maka secara umum kemampuan membaca para siswa pun berbeda-beda. Untuk itu dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan kemampuan membaca para siswa meningkat dengan rata-rata sudah tuntas belajarnya.
B. Pelaksanaan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang istilah populernya adalah Classroom Action Research (CAR) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca para siswa dengan metode membaca bebas. Dalam penelitian ini, yang pertama kali peneliti lakukan adalah mencari data tentang kondisi awal kemampuan membaca para siswa, setelah itu baru dilaksanakan siklus penelitian. Gambaran pelaksanaan tindakan penelitian tersebut, dapat dilihat dalam deskripsi persiklus sebagai berikut: 1. Deskripsi Pra Siklus / Kondisi Awal Pada awal penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan
kondisi
kemampuan
membaca
siswa
sebelum
diterapkannya metode membaca bebas. Metode pengumpulan data yang dipakai penulis adalah dengan menggunakan wawancara dengan guru kelas selaku penanggung jawab keberhasilan belajar siswa dan tes evaluasi praktik membaca yang ditujukan kepada para siswa. Dalam tiap observasi dan evaluasi bacaan siswa peneliti membagi hasil bacaan siswa menjadi tiga kriteria, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengetahui aspek-aspek yang peneliti amati dan peneliti nilai lihat dalam tabel keterangan berikut ini : TABEL IV. KETERANGAN KRITERIA BACAAN SISWA No
Kriteria
Keterangan
Bacaan 1.
Rendah
Bacaan tidak lancar/sering terbata-bata, tidak memperhatikan tanda baca, intonasi bacaan tidak bagus.
2.
Sedang
Bacaan
kurang
lancar/terkadang
terbata-bata,
sedikit
memperhatikan tanda baca, intonasi bacaan lumayan bagus. 3.
Tinggi
Bacaan lancar/tidak terbata-bata, memperhatikan tanda baca, intonasi bacaan bagus.
2. Pelaksanaan Siklus I Siklus penelitian dilaksanakan dengan empat tahapan yang harus dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Begitu juga dengan penelitian yang peneliti laksanakan ini, karena penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka peneliti juga menggunakan empat tahapan dalam satu siklus penelitian, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa, untuk lebih jelasnya penulis uraikan sebagai berikut :
Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada Minggu terakhir bulan Mei tepatnya pada tanggal 27 Mei 2010, dengan pokok bahasan materi membaca dengan Standar Kompetensi: Membaca (Memahami teks agak panjang (150200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus ensiklopedi). Dengan Kompetensi Dasar: Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca bebas. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1). Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap hasil wawancara dan hasil tes praktik membaca siswa,
serta
perenungan
dari
proses
pembelajaran
sebelum
diadakannya penelitian dengan hasil yang menunjukkan kelemahan serta kekurangan dalam proses belajar mengajar. 2). Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Dan didapat bahwa selama ini selama proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode konvensional seperti membaca dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca kritis dan sebagainya. 3). Penyusunan jadwal penelitian, lengkap dengan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, kompetensi dasar dan instrumen yang lain. 4). Penyiapan perangkat/sarana dan media pengajaran yang meliputi: rencana pembelajaran, alat-alat pengajaran yang mendukung, soal-soal evalusi, dan lembar observasi.
b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode membaca bebas. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi: a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi/metode/langkahlangkah dalam RPP. a). Guru membuka pembelajaran dengan salam b). Guru mengabsensi siswa c). Apersepsi d). Guru memberikan materi bacaan dengan tema pertanian e). Guru membacakan satu bagian demi satu bagian diikuti oleh seluruh siswa. f). Siswa menirukan sambil memahami isi bacaan g). Guru mengajak siswa pergi ke perpustakaan h). Guru menyuruh siswa untuk mencari buku bacaan tentang pertanian dengan panjang teks 150-200 kata. i). Guru menyuruh siswa untuk menguraikan isi bacaan yang telah dibaca secara bergantian. j). Guru menutup pembelajaran dengan salam. b. Melaksanakan evaluasi belajar tentang kemampuan siswa dalam membaca dan dalam memahami isi bacaan. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan membaca, maka observasi difokuskan pada kemampuan siswa dalam membaca suatu teks bacaan dengan baik dan benar. Dalam
siklus ini observasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode membaca bebas dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru kelas (bersifat kolaboratif/kerja sama) untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi/pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:
TABEL V. LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I UNTUK SISWA
No
Aspek yang diamati
1.
Minat siswa
2.
Perhatian siswa
3.
Keaktifan siswa
4.
Kemampuan
Kemunculan Komentar Ya
Tidak
membaca siswa
Keterangan : 1. Minat siswa, yaitu minat atau keinginan siswa unutk mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai selesai. 2. Perhatian siswa, yaitu perhatian siswa kepada guru dalam memberikan materi pelajaran.
3. Keaktifan siswa, yaitu aktifitas siswa dalam proses pembelajaran yang melingkupi keaktifan dalam bertanya, berdialog, diskusi dan bekerja sama dengan teman. 4. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan yang dimiliki siswa melingkupi kemampuan membaca.
TABEL VI. LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I UNTUK GURU No
Aspek Yang Diamati
1.
Perencanaan pembelajaran
2.
Appersepsi
3.
Penyampaian tujuan
Baik
Kemunculan Cukup Kurang
Komentar
pembelajaran 4.
Penyampaian materi pelajaran
5.
Penggunaan media pengajaran
6.
Memotivasi siswa
7.
Usaha melibatkan siswa dalam pembelajaran
8.
Menyimpulkan materi
9.
Evaluasi
Keterangan : Lembar observasi untuk guru pada siklus ini bertujuan untuk mengamati sejauh mana keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga pada siklus ini dapat diamati kelemahan dan
kekurangannya dan pada siklus berikutnya dapat dilengkapi dan disempurnakan agar tidak terjadi kesalahan dan kekurangan lagi. d. Refleksi Setelah tindakan dan observasi selesai maka sebagai kegiatan terakhir peneliti mengadakan refleksi yaitu kegiatan untuk menilai dari hasil yang telah dilakukan oleh peneliti pada satu siklus. Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan tiga hasil pengamatan pada penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas, pengamatan pada siswa, dan hasil pengamatan pada guru. Karena akan pentingnya kolaborasi dengan teman (termasuk para ahli) maka dalam menagdakan refleksi ini, peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV yaitu ibu Munadharoh A. Ma, selaku penanggung jawab keberhasilan murid-muridnya. Yang secara langsung akan berperan dalam memutuskan seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan. Berdasarkan refleksi pada siklus I ini, peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan/kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan. Hal ini jika ditemukan strategi maka diperlukan rencana untuk melaksanakan tindakan berikutnya. Akan tetapi jika pada refleksi siklus pertama ini didapatkan hasil yang memuaskan (ketuntasan belajar secara klasikal terpenuhi) maka dengan sendirinya siklus ini sudah cukup mewakili dalam penelitian. Sehingga secara langsung penelitian sudah selesai. Dari hasil refleksi siklus I ini ketuntasan belajar belum tercapai maka selanjutnya penulis melaksanakan siklus kedua. 3. Pelaksanaan Siklus Kedua
Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada Minggu pertama bulan Juni tepatnya pada tanggal 5 Juni 2010, dengan pokok bahasan materi membaca dengan Standar Kompetensi Membaca (Memahami teks agak panjang (150200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus ensiklopedi). Dengan Kompetensi Dasar melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk pemakaian yang dibaca. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1). Refleksi kedua, yaitu
peneliti melakukan perenungan-perenungan
berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran membaca pada siklus pertama yang masih menunjukkan adanya kelemahan atau kekurangan. 2). Menentukan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada proses siklus pertama. 3). Menyusun rencana perbaikan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. Melalui penggunaan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. 4). Mempersiapkan perangkat prasarana belajar mengajar dan media pengajaran untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar pada siklus II. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode membaca bebas Adapun
proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi : 1). Melaksanakan pembelajaran sesuai strategi/metode/langkah-langkah dalam RPP, yaitu : a). Guru membuka pembelajaran dengan salam b). Guru mengabsensi siswa c). Apersepsi d). Guru membacakan materi pelajaran e). Guru menyuruh siswa untuk mencari obat-obatan yang ada petunjuk penggunaanya. f). Siswa membaca petunjuk penggunaan pada obat-obatan yang telah didapat. g). Siswa secara bergantian menjelaskan petunjuk obat-obatan yang telah didapat dan dibaca. h). Guru menutup pembelajaran dengan salam 2). Melaksanakan evaluasi tentang kemampuan siswa dalam membaca petunjuk penggunaan pada obat-obatan serta memahami isi petunjuk tersebut. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan membaca maka observasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode membaca bebas dalam meningkatkan kemampuan membaca. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru kelas untuk memperlancar
jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Ini menunjukkan betapa pentingnya nilai kolaboratif (kerja sama) dengan rekan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini. Dalam observasi peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut : TABEL VII. LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II UNTUK SISWA Aspek yang
No
diamati
1.
Minat siswa
2.
Perhatian siswa
3.
Keaktifan siswa
4.
Kemampuan
Kemunculan Komentar Ya
Tidak
membaca siswa
TABEL VIII. LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II UNTUK GURU No
Aspek Yang Diamati
1.
Perencanaan pembelajaran
2.
Appersepsi
3.
Penyampaian tujuan pembelajaran
4.
Penyampaian materi pelajaran
5.
Penggunaan media pengajaran
6.
Memotivasi siswa
7.
Usaha untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran
8.
Menyimpulkan materi
9.
Evaluasi
d. Refleksi
Kemunculan Baik
Cukup
Kurang
Komentar
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai hasil evaluasi tiap siklus. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti masih menemukan kelemahan dan kekurangan pada pembelajaran. Selanjutnya perbandingan nilai hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II tetapi belum maksimal. Berdasarkan dua hal diatas, masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang perlu direvisi untuk dilakukan pada siklus III 3. Pelaksanaan Siklus Ketiga Siklus ketiga penelitian dilaksanakan pada Minggu ke 2 bulan Juni tepatnya pada tanggal 13 Juni 2009, dengan pokok bahasan materi membaca, dengan Standar Kompetensi Membaca (Memahami teks agak panjang (150200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus ensiklopedi). Dengan Kompetensi Dasar menemukan makna dan informasi secara tepat dalam kamus/ensiklopedi melalui membaca bebas. Tahapan dan langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1). Refleksi ke-3, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran membaca pada siklus kedua yang masih menunjukkan adanya kelemahan atau kekurangan. 2). Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan dan kekurangan pada pembelajaran siklus kedua.
3). Menyusun rencana perbaikan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 4). Penyiapan perangkat/sarana pembelajaran dan media pengajaran untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaaan perbaikan yaitu menggunakan metode membaca bebas, dengan pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca. Adapun proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II sehingga kesalahan atau kekurangan tidak terulang lagi pada siklus III. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi : 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi/metode /langkahlangkah dalam RPP, yaitu : a). Guru membuka pembelajaran dengan salam b). Guru mengabsensi siswa c). Apersepsi d). Guru memberikan materi pelajaran e). Guru membacakan materi bacaan kepada siswa f). Siswa menirukan bacaan guru g). Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih tempat untuk membaca (di dalam kelas/di luar kelas) dan memahami materi bacaan dan mencari kata-kata sulit dalam teks bacan h). Guru menyiapkan kamus/ensiklopedi i). Guru menyuruh siswa mencari arti kata-kata sulit dalam kamus
j). Guru memberikan tugas untuk membuat kalimat dari kata-kata yang ditemukan dalam bacaan. k). Guru menutup pelajaran dengan salam 2. Melaksanakan evaluasi tentang kemampuan siswa dalam membaca teks bacaan, serta mengetahui kemampuan siswa dalam menggunkan kamus dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks bacaan. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan
membaca
siswa,
maka
observasi
difokuskan
pada
kemampuan siswa dalam membaca suatu teks bacaan. Dalam siklus III ini observasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode membaca bebas dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru kelas untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam melakukan observasi pada siklus ketiga ini, peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: TABEL IX. LEMBAR OBSERVASI SIKLUS III UNTUK SISWA Kemunculan No
Aspek yang diamati
Komentar Ya
1.
Minat siswa
2.
Perhatian siswa
3.
Keaktifan siswa
4.
Kemampuan membaca siswa
Tidak
TABEL X. LEMBAR OBSERVASI SIKLUS III UNTUK GURU No
Aspek Yang Diamati
1.
Perencanaan pembelajaran
2.
Appersepsi
3.
Penyampaian tujuan
Kemunculan Baik
Cukup
Kurang
Komentar
pembelajaran 4.
Penyampaian materi pelajaran
5.
Penggunaan media pengajaran
6.
Memotivasi siswa
7.
Usaha untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran
8.
Menyimpulkan materi
9.
Evaluasi
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai hasil evaluasi tiap siklus. Berdasarkan dua hasil pengamatan pada siklus ketiga ini, peneliti memperoleh data bahwa pembelajaran membaca sudah dianggap cukup karena kemampuan membaca siswa dan hasil belajar siswa secara klasikal sudah tuntas, dengan demikian penelitian sudah berhasil dan tindakan penelitian sudah dihentikan hanya sampai pada siklus III ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini akan penulis uraikan hasil-hasil dari penelitian yang terdiri dari hasil observasi dan juga hasil dari evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kondisi awal sebelum diterapkannya metode membaca bebas serta sejauh mana metode membaca bebas dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IV MI Sabilul Huda. Dan juga akan penulis paparkan pembahasan tiap siklus, dari siklus I, II dan siklus III.
C. Deskripsi Kondisi Awal Melihat dan mengamati serta mengevaluasi kondisi awal kemampuan para siswa dalam membaca dapat disimpulkan sebagian besar siswa masih jauh dari harapan guru dalam proses pembelajaran membaca, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : TABEL XI. KONDISI AWAL KEMAMPUAN MEMBACA SISWA No
Nama Siswa
Kriteria Bacaan Rendah
Sedang
Tinggi
1.
Fitri Laelatul M
√
2.
Puji Rahayu
√
3.
Dwi Susanto
√
4.
Atika Sa’diyah
5.
Bahij Banavasaj
√
6.
Dewi Latifatul H
√
7.
Diki Adam Aria P
8.
Durfi Nadifah
9.
Danastri Rifki A
√
√ √ √
√
10.
Dawini Wening Ati
11.
Elfaza Sonia W
12.
Eka Arina Wahidah
13.
M. Fatkhul Karim
14.
Fitri Masithoh
15.
Irvan M Faza
√
16.
Ihda Mulia Rif’ati
√
17.
Ika Nuria Ulfa Aulia
√
18.
Lutfi Nurrokhim
√
19.
M.Rifqi Mukhibbilah
√
20.
Nur Azizah
√
21.
Novan Ardiyansah
22.
Nur Faizatul Chusni
23.
Fitriyani
24.
Riki Sakdullah
√
25.
Rika Masruroh
√
26.
Serli Fatimatur R
√
27.
Siti Rumayah
√
28.
Siti Mudrikah
√
29.
Willis Pangesti R
√
30.
Bayu Ariyanto
31.
Wiku Wicaksono.
√ √ √ √
√ √ √
√ √
Jumlah
7
10
14
TABEL XII. REKAPITULASI KRITERIA MEMBACA SISWA PADA KONDISI AWAL No
Kriteria
Jumlah Siswa
1.
Rendah
7
2.
Sedang
10
3.
Tinggi
14
TABEL XIII. KETERANGAN KRITERIA BACAAN SISWA No
Kriteria Bacaan
1.
Rendah
Keterangan Bacaan tidak lancar/sering terbata-bata, tidak memperhatikan tanda baca, intonasi bacaan tidak bagus.
2.
Sedang
Bacaan
kurang
lancar/terkadang
terbata-bata,
sedikit
memperhatikan tanda baca, intonasi bacaan lumayan bagus. 3.
Tinggi
Bacaan lancar/tidak terbata-bata, memperhatikan tanda baca, intonasi bacaan bagus.
Dari hasil wawancara dan tes praktik membaca di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi awal kemampuan siswa dalam membaca belum sepenuhnya tuntas dalam satu kelas. Ini terbukti kriteria membaca siswa yang tinggi hanya berjumlah 14 siswa dengan prosentase 45 %. Jadi secara klasikal pembelajaran membaca yang selama ini dilakukan belum tuntas. Untuk itu pada tindakan selanjutnya penulis menggunakan metode membaca bebas dalam proses pembelajaran tiap siklus, dengan tujuan agar kemampuan membaca para siswa meningkat. D. Deskripsi Persiklus Hasil penelitian ini menggambarkan tentang hasil observasi serta hasil belajar dari para siswa sebagai obyek dan sampel dari penelitian di tiap siklus. Dari hasil observasi/pengamatan, peneliti mendapatkan data-data dari para siswa di waktu proses pembelajaran, mulai dari minat belajar siswa, perhatian siswa, keaktifan siswa, serta kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Selain hasil pengamatan pada siswa peneliti juga mengadakan pengamatan pada guru. Pengamatan ini bertujuan agar kekurangan dan kelemahan yang dilakukan guru saat proses pembelajaran dapat diperbaiki dan tidak terulang lagi pada siklus berikutnya. Sedangkan dari hasil belajar dapat dilihat dari tabel-tabel tiap siklus yang selalu mengalami peningkatan mulai dari siklus I, II, dan siklus III. Peningkatan tersebut terjadi karena peneliti mencoba dengan menggunakan metode membaca bebas pada tiap siklus dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui pengaruh metode membaca bebas dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa, peneliti menggunakan lembar observasi atau pengamatan dengan meminta bantuan guru kelas yang bernama Ibu Munadharoh A. Ma untuk memperoleh data yang valid. Dari hasil pengamatan pada tiap-tiap siklus disajikan dalam tabel 5 sebagai berikut :
TABEL XIV. PENGARUH METODE MEMBACA BEBAS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA
No
Nama Siswa
Kemunculan
Kemunculan
Kemunculan
Kemampuan
Kemampuan
Kemampuan
Membaca Pada
Membaca Pada
Membaca Pada
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Fitri Laelatul M
-
-
-
2.
Puji Rahayu
-
-
√
3.
Dwi Susanto
-
√
√
4.
Atika Sa’diyah
√
√
√
5.
Bahij Banavasaj
√
√
√
6.
Dewi Latifatul H
√
√
√
7.
Diki Adam Aria P
-
-
-
8.
Durfi Nadifah
-
√
√
9.
Danastri Rifki A
√
√
√
10. Dawini Wening Ati
√
√
√
11. Elfaza Sonia W
-
√
√
12. Eka Arina Wahidah
-
-
-
13. M. Fatkhul Karim
√
√
√
14. Fitri Masithoh
√
√
√
15. Irvan M Faza
√
√
√
16. Ihda Mulia Rif’ati
√
√
√
17. Ika Nuria Ulfa Aulia
√
√
√
18. Lutfi Nurrokhim
√
√
√
19. M.Rifqi Mukhibbilah
-
-
-
20. Nur Azizah
√
√
√
21. Novan Ardiyansah
-
-
√
22. Nur Faizatul Chusni
√
√
√
23. Fitriyani
-
-
√
24. Riki Sakdullah
√
√
√
25. Rika Masruroh
√
√
√
26. Serli Fatimatur R
-
√
√
27. Siti Rumayah
-
-
-
28. Siti Mudrikah
√
√
√
29. Willis Pangesti R
√
√
√
30. Bayu Ariyanto
√
√
√
31. Wiku Wicaksono.
-
-
-
18
22
25
Jumlah
Keterangan : Kemunculan kemampuan membaca adalah hasil pengamatan dan evaluasi praktik membaca siswa dengan kriteria tinggi, jadi siswa yang kriteria
membacanya rendah atau sedang dinyatakan kemampuan membacanya belum muncul. TABEL XV. PROSENTASE PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA Kemunculan Respon dan evaluasi Membaca No
Siklus Frekuesi
Prosentase
1.
Pertama
18
58 %
2.
Kedua
20
70 %
3.
Ketiga
25
80 %
Dari hasil rekapitulasi prosentase peningkatan kemampuan membaca siswa di atas mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan III, yaitu pada siklus I berjumlah 58 %, siklus II 70 %, dan siklus III 80 %. Melihat kemunculan kemampuan membaca dari siklus I sampai siklus III di atas, ada enam anak yang secara terus menerus tidak memunculkan kemampuan membaca. Ini dikarenakan tingkat kecerdasan mereka memang rendah dan mereka juga kurang aktif dalam proses pembelajaran. Untuk selanjutnya akan penulis sajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan persiklus dalam penelitian, yaitu : 1. Siklus Pertama Pada siklus pertama ini, peneliti menggunakan metode membaca bebas untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Dan dari hasil pengamatan/observasi dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL XVI. HASIL OBSERVASI SIKLUS I PADA SISWA No
Aspek yang
Kemunculan
Komentar
diamati 1.
Ya
Tidak
√
Minat siswa
Sebagian besar siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran
2.
√
Perhatian siswa
3.
Perhatian siswa kepada guru baru sebagian kecil yang memperhatikan
√
Keaktifan siswa
Sebagian besar siswa tidak aktif dalam
mengikuti
proses
pembelajaran 4.
√
Kemampuan membaca
Mayoritas memunculkan
siswa
belum kemampuan
membacanya.
Keterangan : 1). Minat siswa dalam belajar sudah ada tinggal meneruskannya dalam proses pembelajaran. 2). Perhatian siswa kepada guru dan pelajaran masih kurang, dibuktikan masih banyak siswa yang berbicara sendiri pada waktu proses pembelajaran. 3). Sebagian siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar, ini terjadi karena guru kurang kreatif dalam memberikan materi pelajaran. 4). Pada siklus I ini sebagian siswa masih kesulitan dalam memahami tanda baca dalam teks bacaan. TABEL XVII. HASIL OBSERVASI SIKLUS I PADA GURU No
Aspek Yang Diamati
1.
Perencanaan pembelajaran
KEMUNCULAN Baik
Cukup √
Kurang
KOMENTAR Guru sudah cukup dalam merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembelajaran
2.
√
Appersepsi
Guru sudah cukup dalam mengadakan appersepsi
3.
Penyampaian tujuan
√
Guru sudah cukup dalam
pembelajaran
menyampaikan tujuan pembelajaran
4.
√
Penyampaian materi
Guru masih kurang dalam
pelajaran
menyampaikan materi pelajaran
5.
Penggunaan media
√
Guru sudah cukup dalam
pengajaran
menggunakan media pengajaran
6.
√
Memotivasi siswa
Guru masih kurang dalam memotivasi siswa
7.
8.
√
Usaha untuk
Guru masih kurang dalam
melibatkan siswa
melibatkan siswa dalam
dalam pembelajaran
pembelajaran √
Menyimpulkan
Guru sudah cukup dalam
materi 9.
menyimpulkan materi √
Evaluasi
Guru sudah cukup dalam mengevaluasi pembelajaran
Kriteria hasil bacaan siswa setelah dievaluasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : TABEL XVIII. HASIL EVALUASI TES PRAKTIK MEMBACA SIKLUS I No
Nama Siswa
Kriteria Bacaan Rendah
Sedang
Tinggi
1.
Fitri Laelatul M
√
2.
Puji Rahayu
√
3.
Dwi Susanto
4.
Atika Sa’diyah
√
5.
Bahij Banavasaj
√
6.
Dewi Latifatul H
√
√
7.
Diki Adam Aria P
√
8.
Durfi Nadifah
√
9.
Danastri Rifki A
√
10.
Dawini Wening Ati
√
11.
Elfaza Sonia W
√
12.
Eka Arina Wahidah
√
13.
M. Fatkhul Karim
√
14.
Fitri Masithoh
√
15.
Irvan M Faza
√
16.
Ihda Mulia Rif’ati
√
17.
Ika Nuria Ulfa Aulia
√
18.
Lutfi Nurrokhim
√
19.
M.Rifqi Mukhibbilah
20.
Nur Azizah
21.
Novan Ardiyansah
22.
Nur Faizatul Chusni
23.
Fitriyani
24.
Riki Sakdullah
√
25.
Rika Masruroh
√
26.
Serli Fatimatur R
√
27.
Siti Rumayah
√
28.
Siti Mudrikah
√
29.
Willis Pangesti R
√
30.
Bayu Ariyanto
√
31.
Wiku Wicaksono.
Jumlah
√ √ √ √ √
√ 5
8
18
Sesuai dengan tabel diatas siswa yang dalam kriteria bacannya sudah tinggi/tuntas berjumlah 18 siswa dengan prosentase 59 %, dengan demikian pada siklus I ini belum dinyatakan tuntas dalam pembelajaran membaca. Pada siklus pertama ini, dari hasil evaluasi tes tertulis didapat hasil belajar sebagai berikut :
TABEL XIX. HASIL EVALUASI TES TERTULIS SIKLUS I DENGAN PENGGUNAAN METODE MEMBACA BEBAS (KKM : 62)
No
Nama siswa
Hasil Belajar/Hasil evaluasi
1.
Fitri Laelatul M
55
2.
Puji Rahayu
50
3.
Dwi Susanto
45
4.
Atika Sa’diyah
65
5.
Bahij Banavasaj
65
6.
Dewi Latifatul H
65
7.
Diki Adam Aria Putra
45
8.
Durfi Nadifah
35
9.
Danastri Rifki Afifah
65
10. Dawini Wening Ati
80
11. Elfaza Sonia W
50
12. Eka Arina Wahidah P
30
13. M. Fatkhul Karim
65
14. Fitri Masithoh
70
15. Irvan Muhamad Faza
85
16. Ihda Mulia Rif’ati
65
17. Ika Nuria Ulfa Aulia
75
18. Lutfi Nurrokhim
65
19. M. Rifqi Mukhibbilah
45
20. Nur Azizah
65
21. Novan Ardiyansah
60
22. Nur Faizatul Chusni
65
23. Fitriyani
25
24. Riki Sakdullah
50
25. Rika Masruroh
70
26. Serli Fatimaturrohamania
60
27. Siti Rumayah
50
28. Siti Mudrikah
65
29. Willis Pangesti R
70
30. Bayu Ariyanto
65
31. Wiku Wicaksono
25
Jumlah
1790
Rata-rata
57,74
TABEL XX. REKAPITULASI HASIL NILAI EVALUASI TES TERTULIS PADA SIKLUS I No
Uraian
1.
Nilai rata-rata evaluasi tertulis
2.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3.
Prosentase ketuntasan belajar
Hasil 57,74 17 54 %
Rekapitulasi hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 57,74. Siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar sebanyak 17 siswa atau 54 % dari jumlah keseluruhan. Dengan demikian kemampuan membaca dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih sangat rendah. Hal ini disebabkan karena siswa kurang aktif dan kurang berminat dalam proses pembelajaran karena guru belum maksimal dalam menggunakan waktu secara efesien.
2. Siklus Kedua Pada siklus kedua ini, peneliti menggunakan metode membaca bebas untuk meningkatkan kemampuan membaca para siswa. Dan dari hasil pengamatan/observasi dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL XXI. HASIL OBSERVASI SIKLUS II PADA SISWA
No 1.
Kemunculan
Aspek yang diamati
Komentar Ya
Minat siswa
Tidak
√
Sebagian besar siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran
2.
Perhatian
√
Perhatian siswa kepada guru baru
siswa 3.
sebagian kecil yang memperhatikan √
Keaktifan siswa
Sebagian besar siswa tidak aktif dalam
mengikuti
proses
pembelajaran 4.
Kemampuan membaca
√
Sebagian besar siswa sudah bisa membaca dengan baik dan benar walaupun belum paham dari isi bacan
Keterangan : 1). Minat siswa dalam belajar meningkat dari siklus I ke siklus II dalam proses pembelajaran. 2). Perhatian siswa kepada guru dan pelajaran sudah meningkat, dibuktikan sebagian siswa sudah memperhatikan ketika diberi penjelasan guru pada waktu pelajaran. 3). Sebagian siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar, ini terjadi karena kurangnya dorongan guru dalam memotivasi siswa.
4). Pada siklus II ini sebagian siswa sudah mengalami peningkatan dalam membaca meskipun hanya baru sebagian yang paham dengan isi bacaan. TABEL XXII. HASIL OBSERVASI SIKLUS II UNTUK GURU No 1.
KEMUNCULAN
Aspek Yang Diamati Perencanaan
Baik
Cukup
KOMENTAR
Kurang
√
Guru sudah baik dalam
pembelajaran
merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembelajaran
2.
√
Appersepsi
Guru sudah cukup dalam mengadakan appersepsi
3.
4.
√
Penyampaian
Guru sudah cukup dalam
tujuan
menyampaikan tujuan
pembelajaran
pembelajaran √
Penyampaian
Guru sudah dalam
materi pelajaran
menyampaikan materi pelajaran
5.
√
Penggunaan media
Guru sudah cukup dalam
gambar
menggunakan media papn tulis
6.
√
Memotivasi siswa
Guru masih kurang dalam memotivasi siswa
7.
√
Usaha untuk
Guru sudah dalam
melibatkan siswa
melibatkan siswa dalam
dalam
pembelajaran
pembelajaran 8.
√
Menyimpulkan materi
9.
Evaluasi
Guru sudah cukup dalam menyimpulkan materi
√
Guru sudah baik dalam mengevaluasi pembelajaran
Kriteria hasil bacaan siswa setelah dievaluasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : TABEL XXIII. HASIL EVALUASI TES PRAKTIK MEMBACA SIKLUS II No
Nama Siswa
Kriteria bacaan Rendah
Sedang
Tinggi
√
1.
Fitri Laelatul M
2.
Puji Rahayu
3.
Dwi Susanto
√
4.
Atika Sa’diyah
√
5.
Bahij Banavasaj
√
6.
Dewi Latifatul H
√
7.
Diki Adam Aria P
8.
Durfi Nadifah
√
9.
Danastri Rifki A
√
10.
Dawini Wening Ati
√
11.
Elfaza Sonia W
√
12.
Eka Arina Wahidah
13.
M. Fatkhul Karim
√
14.
Fitri Masithoh
√
15.
Irvan M Faza
√
16.
Ihda Mulia Rif’ati
√
17.
Ika Nuria Ulfa Aulia
√
18.
Lutfi Nurrokhim
√
19.
M.Rifqi Mukhibbilah
20.
Nur Azizah
21.
Novan Ardiyansah
22.
Nur Faizatul Chusni
23.
Fitriyani
24.
Riki Sakdullah
√
25.
Rika Masruroh
√
26.
Serli Fatimatur R
√
27.
Siti Rumayah
28.
Siti Mudrikah
√
√
√
√ √ √ √ √
√ √
29.
Willis Pangesti R
√
30.
Bayu Ariyanto
√
31.
Wiku Wicaksono.
√
Jumlah
6
3
22
Sesuai dengan tabel diatas siswa yang dalam bacannya sudah tuntas berjumlah 22 siswa dengan prosentase 70 %, dengan demikian pada siklus II ini belum dinyatakan tuntas dalam pembelajaran membaca. Pada siklus kedua ini, dari hasil evaluasi belajar didapat hasil belajar sebagai berikut : TABEL XXIV. DATA HASIL EVALUASI TES TERTULIS SIKLUS II DENGAN PENGGUNAAN METODE MEMBACA BEBAS (KKM : 62)
No
Nama siswa
Hasil Belajar/Hasil evaluasi
1.
Fitri Laelatul M
55
2.
Puji Rahayu
60
3.
Dwi Susanto
70
4.
Atika Sa’diyah
75
5.
Bahij Banavasaj
65
6.
Dewi Latifatul H
65
7.
Diki Adam Aria Putra
45
8.
Durfi Nadifah
65
9.
Danastri Rifki Afifah
65
10.
Dawini Wening Ati
85
11.
Elfaza Sonia W
65
12.
Eka Arina Wahidah P
30
13.
M. Fatkhul Karim
65
14.
Fitri Masithoh
70
15.
Irvan Muhamad Faza
85
16.
Ihda Mulia Rif’ati
65
17.
Ika Nuria Ulfa Aulia
75
18.
Lutfi Nurrokhim
65
19.
M. Rifqi Mukhibbilah
45
20.
Nur Azizah
65
21.
Novan Ardiyansah
65
22.
Nur Faizatul Chusni
65
23.
Fitriyani
35
24.
Riki Sakdullah
65
25.
Rika Masruroh
75
26.
Serli Fatimaturrohamania
65
27.
Siti Rumayah
60
28.
Siti Mudrikah
65
29.
Willis Pangesti R
75
30.
Bayu Ariyanto
70
31.
Wiku Wicaksono
25
Jumlah
1945
Rata-rata
62,74
TABEL XXV. REKAPITULASI HASIL NILAI EVALUASI TES TERTULIS PADA SIKLUS II No
Uraian
1.
Nilai rata-rata Pos Tes
2.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3.
Prosentase ketuntasan belajar
Hasil 62,74 23 74 %
Dari hasil hasil Rekapitulasi evaluasi di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 62,74. Siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar sebanyak 23 siswa atau 74% dari jumlah
keseluruhan. Pada siklus II ini secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 62 (KKM) hanya 74 %, tapi pada siklus II ini telah mengalami sedikit peningkatan lebih baik dari pada siklus I. Hal ini disebabkan karena guru mulai mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga banyak siswa yang mulai memperhatikan pelajaran serta para siswa lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Ini terbukti ketika para siswa disuruh untuk membaca dengan nyaring di depan teman-temannya, mereka tidak merasa malu dengan kemampuan membaca mereka, walaupun masih ada kesalahan-kesalahan dalam membaca.
3. Siklus Ketiga Pada siklus ketiga ini, peneliti menggunakan metode membaca bebas untuk meningkatkan kemampuan membaca para siswa. Dan dari hasil pengamatan/observasi dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL XXVI. HASIL OBSERVASI SIKLUS III PADA SISWA
No
1.
Aspek yang diamati Minat siswa
Kemunculan Komentar Ya √
Tidak Sebagian besar siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran
2.
Perhatian
√
siswa 3.
Keaktifan siswa
Perhatian siswa kepada guru baru sebagian kecil yang memperhatikan
√
Sebagian besar siswa tidak aktif dalam
mengikuti
pembelajaran
proses
4.
Kemampuan
√
Kemunculan kemampuan membaca
membaca
siswa sudah tuntas secara klasikal
Keterangan : 1). Minat siswa dalam belajar terus meningkat dari siklus I, II dan siklus III dalam proses pembelajaran. 2). Perhatian siswa kepada guru dan pelajaran terus meningkat, dibuktikan sebagian siswa sudah memperhatikan ketika diberi penjelasan guru pada waktu pelajaran. Serta selalu cepat menjawab ketika diberi pertanyaan-pertanyaan. 3). Sebagian siswa sudah aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar, ini terjadi karena usaha keras dari guru dalam memotivasi siswa untuk selalu aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. 4). Pada siklus III ini sebagian besar siswa sudah mengalami peningkatan dalam membaca walaupun belum 100 %. TABEL XXVII. HASIL OBSERVASI SIKLUS III PADA GURU No 1.
KEMUNCULAN
Aspek Yang Diamati Perencanaan
Baik
Cukup
√
Kurang
KOMENTAR Guru sudah baik dalam
pembelajaran
merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembelajaran
2.
√
Appersepsi
Guru sudah cukup dalam mengadakan appersepsi
3.
4.
Penyampaian
√
Guru sudah baik dalam
tujuan
menyampaikan tujuan
pembelajaran
pembelajaran
Penyampaian materi pelajaran
√
Guru sudah baik dalam menyampaikan materi
pelajaran 5.
Penggunaan
√
Guru sudah baik dalam
media gambar
menggunakan media papn tulis
6.
Memotivasi siswa
√
Guru sudah baik dalam memotivasi siswa
7.
√
Usaha untuk
Guru sudah cukup dalam
melibatkan siswa
melibatkan siswa dalam
dalam
pembelajaran
pembelajaran 8.
Menyimpulkan
√
Guru sudah baik dalam
materi 9.
menyimpulkan materi √
Evaluasi
Guru sudah baik dalam mengevaluasi pembelajaran
Kriteria hasil bacaan siswa setelah dievaluasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : TABEL XXVIII. HASIL EVALUASI TES PRAKTIK MEMBACA SIKLUS III No
Nama Siswa
Kriteria bacaan Rendah
Sedang
Tinggi
√
1.
Fitri Laelatul M
2.
Puji Rahayu
√
3.
Dwi Susanto
√
4.
Atika Sa’diyah
√
5.
Bahij Banavasaj
√
6.
Dewi Latifatul H
√
7.
Diki Adam Aria P
8.
Durfi Nadifah
√
9.
Danastri Rifki A
√
10.
Dawini Wening Ati
√
11.
Elfaza Sonia W
√
√
√
12.
Eka Arina Wahidah
13.
M. Fatkhul Karim
√
14.
Fitri Masithoh
√
15.
Irvan M Faza
√
16.
Ihda Mulia Rif’ati
√
17.
Ika Nuria Ulfa Aulia
√
18.
Lutfi Nurrokhim
√
19.
M.Rifqi Mukhibbilah
20.
Nur Azizah
√
21.
Novan Ardiyansah
√
22.
Nur Faizatul Chusni
√
23.
Fitriyani
√
24.
Riki Sakdullah
√
25.
Rika Masruroh
√
26.
Serli Fatimatur R
√
27.
Siti Rumayah
28.
Siti Mudrikah
√
29.
Willis Pangesti R
√
30.
Bayu Ariyanto
√
31.
Wiku Wicaksono. Jumlah
√
√
√ 2
4
25
Sesuai dengan tabel diatas siswa yang dalam bacaannya sudah baik/tuntas berjumlah 25 siswa dengan prosentase 80 %, dengan demikian pada siklus III ini sudah dinyatakan tuntas dalam pembelajaran membaca. Pada siklus kedua ini, dari hasil evaluasi belajar didapat hasil belajar sebagai berikut : TABEL XXIX. DATA HASIL EVALUASI TES TERTULIS SIKLUS III DENGAN PENGGUNAAN METODE MEMBACA BEBAS (KKM : 60)
No
Nama siswa
Hasil Belajar/Hasil evaluasi
1.
Fitri Laelatul M
55
2.
Puji Rahayu
65
3.
Dwi Susanto
70
4.
Atika Sa’diyah
80
5.
Bahij Banavasaj
70
6.
Dewi Latifatul H
65
7.
Diki Adam Aria Putra
65
8.
Durfi Nadifah
70
9.
Danastri Rifki Afifah
70
10. Dawini Wening Ati
85
11. Elfaza Sonia W
65
12. Eka Arina Wahidah P
45
13. M. Fatkhul Karim
70
14. Fitri Masithoh
75
15. Irvan Muhamad Faza
80
16. Ihda Mulia Rif’ati
65
17. Ika Nuria Ulfa Aulia
70
18. Lutfi Nurrokhim
70
19. M. Rifqi Mukhibbilah
55
20. Nur Azizah
70
21. Novan Ardiyansah
65
22. Nur Faizatul Chusni
65
23. Fitriyani
70
24. Riki Sakdullah
70
25. Rika Masruroh
70
26. Serli Fatimaturrohamania
65
27. Siti Rumayah
50
28. Siti Mudrikah
65
29. Willis Pangesti R
70
30. Bayu Ariyanto
70
31. Wiku Wicaksono
50
Jumlah
2070
Rata-rata
66,77
TABEL XXX. REKAPITULASI HASIL NILAI EVALUASI TES TERTULIS PADA SIKLUS III No
Uraian
1.
Nilai rata-rata Pos Tes
2.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3.
Prosentase ketuntasan belajar
Hasil 66,77 26 83 %
Data analisis pada siklus III ini, menunjukkan bahwa nilai rata-rata 66,77. Menunjukkan siswa yang kemampuan memahami materi pelajaran
tinggi sebanyak 26 siswa (83 %), sedangkan siswa yang kemampuan memahami materi pelajaran rendah dan sedang sebanyak 5 siswa (17 %). Hal ini menunjukkan bahwa siklus III ini ketuntasaan belajar secara klasikal telah dianggap berhasil. Dilihat dari hasil evaluasi tes praktik membaca dan tes tertulis yang telah diuraikan di atas maka pada siklus III ini sudah dinyatakan tuntas dalam belajar. Adanya keberhasilan belajar pada siklus III ini karena setelah guru memberikan motivasi kepada siswa, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu juga adanya peningkatan pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode membaca bebas. Dengan pembelajaran seperti ini siswa lebih senang dalam membaca dan mengikuti proses belajar mengajar.
E. Pembahasan
Ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca dengan penggunaan metode membaca bebas memiliki dampak positif dalam peningkatan kemampuan siswa dalam membaca dan juga dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya minat belajar siswa, perhatian siswa, keaktifan siswa, serta kemampuan membaca yang dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu juga dapat dilihat dari penguasaan terhadap materi yang disampaikan guru, terbukti dengan ketuntasan belajar yang meningkat dari tiap siklus mulai dari siklus I, II, dan III. 1. Siklus I Berdasarkan analisis data, pada siklus I ini masih mempunyai banyak kekurangan, dimana guru belum bisa memotivasi siswa dengan baik, serta guru masih kurang kreatif dalam memberikan materi pelajaran sehingga siswa belum aktif dan kurang memperhatikan dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada siklus I ini terlihat, kemampuan membaca siswa secara klasikal belum terpenuhi. Jadi ketuntasan belajar pada siklus I belum tuntas. Ketuntasan belajar pada siklus I ini dibagi dalam dua kriteria penilaian yaitu penilaian evaluasi praktik membaca dan penilaian tes tertulis. Adapun hasil penilaian dari hasil tes praktik siswa yang kemampuan membacanya dinyatakan tinggi berjumlah 18 anak atau tuntas mencapai 58% dari jumlah siswa secara keseluruhan dengan menyisakan 13 siswa yang belum tuntas, sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal dari hasil tes tertulis siswa yang tuntas belajar mencapai 17 siswa dengan prosentase 54 % dengan menyisakan 14 anak yang belum tuntas belajar. Dengan demikian pada siklus pertama ini proses pembelajaran belum dinyatakan tuntas.
TABEL XXXI. DAFTAR SISWA YANG TUNTAS BELAJAR PADA SIKLUS I No
Nama Siswa
Kriteria Kemampuan Membaca
Jumlah Nilai ≥ 60 (KKM)
1.
Atika Sa’diyah
Tinggi
65
2.
Bahij Banavasaj
Tinggi
65
3.
Dewi Latifatul H
Tinggi
65
4.
Danastri Rifki Afifah
Tinggi
65
5.
Dawini Wening Ati
Tinggi
80
6.
M. Fatkhul Karim
Tinggi
65
7.
Fitri masithoh
Tinggi
70
8.
Irvan M Faza
Tinggi
85
9.
Ihda Mulia Rif’ati
Tinggi
60
10.
Ika Nuria Ulfa Aulia
Tinggi
75
11.
Lutfi Nurrokhim
Tinggi
65
12.
Nurazizah
Tinggi
65
13.
Nur Faizatul Chusni
Tinggi
65
14.
Riki Sakdullah
Tinggi
-
15.
Rika Msrusoh
Tinggi
70
16.
Siti Mudrikah
Tinggi
65
17.
Willis Pangesti R
Tinggi
70
18.
Bayu Ariyanto
Tinggi
65
2. Siklus II Berdasarkan analisis data, pada siklus II ini sedikit mencapai peningkatan dari siklus I. namun masih ada juga kekurangan dalam proses pembelajaran yaitu guru masih belum optimal dalam mendorong siswa untuk terus rajin dalam belajar membaca, dan guru belum bisa menghidupkan
suasana kelas, namun demikian sebagian siswa sudah bisa membaca dengan baik dan benar walaupun belum sempurna dalam memahami isi bacaan. Ketuntasan belajar meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu masingmasing untuk evaluasi praktik membaca 58 % dan 70 %, tapi ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai, dari 31 siswa yang tuntas belajar hanya 22 siswa atau 58 %, sedang 9 siswa belum tuntas. Sedangkan untuk evaluasi tes tertulis pada siklus II ini juga meningkat dari siklus I, ke siklus II, peningkatan tersebut adalah dari 54 % dan 74 %. Dengan jumlah siswa yang tuntas belajar berjumlah 23 orang, dengan menyisakan 8 orang yang belum tuntas belajar. TABEL XXXII. DAFTAR SISWA YANG TUNTAS BELAJAR PADA SIKLUS II No
Nama Siswa
Kriteria Kemampuan Membaca
Jumlah Nilai ≥ 60 (KKM)
1.
Dwi susanto
Tinggi
70
2.
Atika Sa’diyah
Tinggi
75
3.
Bahij Banavasaj
Tinggi
65
4.
Dewi Latifatul H
Tinggi
65
5.
Durfi Nadifah
Tinggi
65
6.
Danastri Rifki Afifah
Tinggi
65
7.
Dawini Wening Ati
Tinggi
85
8.
Elfaza Sonia W
Tinggi
65
9.
M. Fatkhul Karim
Tinggi
65
10.
Fitri masithoh
Tinggi
70
11.
Irvan M Faza
Tinggi
85
12.
Ihda Mulia Rif’ati
Tinggi
65
13.
Ika Nuria Ulfa Aulia
Tinggi
75
14.
Lutfi Nurrokhim
Tinggi
65
15.
Nurazizah
Tinggi
65
16.
Novan ardiyansah
-
65
17.
Nur Faizatul Chusni
Tinggi
65
18.
Riki Sakdullah
Tinggi
65
19.
Rika Masrusoh
Tinggi
75
20.
Serli Fatimatur R
Tinggi
65
21.
Siti Mudrikah
Tinggi
65
22.
Willis Pangesti R
Tinggi
75
23.
Bayu Ariyanto
Tinggi
70
3. Siklus III Berdasarkan analisis data, pada siklus III ini siswa sudah banyak mengalami peningkatan walaupun belum 100 %, namun sudah mendekati sempurna baik dalam proses kegiatan belajar mengajar, dan juga kemampuan membaca siswa, dengan bukti hasil observasi (hasil pengamatan) dan juga hasil evaluasi yang menunjukkan hasil sebagai berikut : Untuk hasil evaluasi praktik membaca, siswa yang tuntas belajar sebanyak 25 siswa dengan prosentase 80 % dengan menyisakan 6 siswa, sedangkan untuk hasil evaluasi tes tertulis nilai rata-rata mencapai 63,38, dengan siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 siswa (83 %) dengan menyisakan 5 siswa. Pada siklus III ini secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai dari hasil evaluasi tes tertulis ≥ 60 (KKM) mencapai
83 %. Ketuntasan belajar juga dapat dilihat dari hasil praktik
membaca siswa yang secara klasikal sudah tuntas karena mencapai 80 % dari jumlah keseluruhan. Meskipun pada siklus III ini telah mencapai nilai KKM (60) tetapi masih ada 6 siswa (20%) yang masih belum mencapai nilai ketuntasan dalam belajar membaca, ini disebabkan karena : a. Tingkat kecerdasannya kurang/rendah b. Kurangnya perhatian dari orang tua c. Semangat belajar mereka kurang
TABEL XXXIII. DAFTAR SISWA YANG TUNTAS BELAJAR PADA SIKLUS III No
Nama Siswa
Kriteria Kemampuan
Jumlah Nilai ≥ 60
Membaca
(KKM)
1.
Puji Rahayu
Tinggi
65
2.
Dwi susanto
Tinggi
70
3.
Atika Sa’diyah
Tinggi
80
4.
Bahij Banavasaj
Tinggi
70
5.
Dewi Latifatul H
Tinggi
65
6.
Diki Adam Aria Putra
-
65
7.
Durfi Nadifah
Tinggi
70
8.
Danastri Rifki Afifah
Tinggi
70
9.
Dawini Wening Ati
Tinggi
85
10.
Elfaza Sonia W
Tinggi
65
11.
M. Fatkhul Karim
Tinggi
70
12.
Fitri masithoh
Tinggi
75
13.
Irvan M Faza
Tinggi
80
14.
Ihda Mulia Rif’ati
Tinggi
65
15.
Ika Nuria Ulfa Aulia
Tinggi
70
16.
Lutfi Nurrokhim
Tinggi
70
17.
Nur Azizah
Tinggi
70
18.
Novan ardiyansah
Tinggi
65
19.
Nur Faizatul Chusni
Tinggi
65
20.
Fitriyani
Tinggi
70
21.
Riki Sakdullah
Tinggi
70
22.
Rika Masrusoh
Tinggi
70
23.
Serli Fatimatur R
Tinggi
65
24.
Siti Mudrikah
Tinggi
65
25.
Willis Pangesti R
Tinggi
70
26.
Bayu Ariyanto
Tinggi
70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari penelitian yang penulis lakukan dalam penyusunan skripsi ini, baik dari penelitian lapangan maupun dari pembahasan teori-teori yang ada kaitannya dengan judul, yaitu “Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Metode Membaca Bebas Pada Siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran Tahun Ajaran 2009/2010” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kondisi awal kemampuan membaca siswa kelas IV Sabilul Huda Jimbaran setelah diadakan evaluasi berupa tes praktik membaca didapat data sebagai berikut siswa yang kriteria kemampuan membacanya rendah sebanyak 7 siswa (22% dari jumlah keseluruhan siswa), kemampuan membacanya sedang 10 siswa (32% dari jumlah keseluruhan siswa), dan siswa yang kemampuan membacanya tinggi berjumlah 14 siswa (45% dari jumlah keseluruhan siswa). Dengan demikian kondisi awal kemampuan membaca siswa kelas IV MI Sabilul Huda secara klasikal belum tuntas dengan siswa yang tuntas belajar 14 siswa dengan prosentase hanya 45% dari keseluruhan siswa sedangkan 17 siswa (55%) belum tuntas. Ini dikarenakan guru kurang perhatian dalam mengamati dan mengajarkan membaca secara tepat kepada para siswa. 2. Metode membaca bebas diterapkan dengan cara siswa diberi kebebasan untuk memilih buku yang disenanginya, memilih tempat yang paling disukai untuk membaca, dan juga siswa diberi kebebasan untuk memilih topik bacaan yang ia sukai. Dengan demikian siswa merasa senang untuk membaca dan belajar tanpa ada penekanan ataupun perintah yang mungkin tidak ia sukai. Sehingga
secara tidak langsung siswa sudah gemar untuk membaca, dan kemampuan kebahasaan
dan
kemampuan
membacanyapun
akan
semakin
baik
(meningkat). Begitu juga dengan kemampuan membaca siswa kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran, setelah diterapkannya metode membaca bebas pada pembelajaran membaca, kemampuan membaca siswa menjadi meningkat. 3. Peneliti mencoba melakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode membaca bebas pada proses belajar mengajar dengan tujuan kemampuan membaca siswa meningkat. Yaitu melalui tahapan tiap siklus yaitu siklus I, II, dan siklus III, yang secara rinci penulis uraikan sebagai berikut: a. Siklus I Pada siklus I ini hasil yang diperoleh melalui pengamatan dan evaluasi didapat data sebagai berikut : Untuk hasil pengamatan pada tes praktik membaca, siswa yang tuntas membaca sebanyak 18 siswa dengan prosentase 59 % sedangkan siswa yang belum tuntas membaca sebanyak 13 siswa dengan prosentase 41 %. Sedangkan untuk hasil evaluasi tes tertulis siswa yang tuntas belajar sebanyak 17 siswa atau 54 % dari jumlah keseluruhan dengan menyisakan 14 siswa (46 %) yang belum tuntas belajar. b. Siklus II pada siklus II ini hasil yang diperoleh melalui pengamatan dan evaluasi didapat data sebagai berikut : Untuk hasil pengamatan pada tes praktik membaca, siswa yang tuntas membaca berjumlah 22 siswa dengan prosentase 70 % dan yang belum tuntas membaca ada 9 siswa dengan prosentase 30 %. Sedangkan untuk
hasil evaluasi tes tertulis siswa yang tuntas belajar sebanyak 23 siswa atau 74% dari jumlah keseluruhan, menyisakan 8 siswa (26 %) yang belum tuntas belajar. c. Siklus III Pada siklus III ini hasil yang diperoleh melalui pengamatan dan evaluasi didapat data sebagai berikut : Untuk hasil pengamatan pada tes praktik membaca, siswa yang tuntas membaca berjumlah 25 siswa dengan prosentase 80 % dan hanya menyisakan 6 siswa (20 %) yang belum tuntas membaca. Sedangkan untuk hasil evaluasi tes tertulis siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 siswa atau 83 % dari jumlah keseluruhan, menyisakan 5 siswa (17 %) yang belum tuntas belajar.
B. Saran-Saran 1. Untuk Sekolah a. Karena pentingnya peranan membaca bagi para siswa maka hendaknya para
guru
memiliki
komitmen
dalam
memantau
perkembangan
kemampuan membaca para peserta didik. b. Para dewan guru harus memperhatikan kondisi perpustakaan sekolah dan perpustakaan kelas, ini sebagai usaha dalam pendidikan membaca anak.. 2. Untuk Keluarga (Orang Tua)
a. Orang tua hendaknya lebih memperhatikan perkembangan kemampuan membaca anak-anak mereka. b. Orang tua di rumah harus senantiasa mendampingi anak-anak ketika membaca dan belajar dirumah. c. Hendaknya orang tua lebih meningkatkan dalam memberikan bimbingan, motivasi kepada anak-anaknya agar lebih giat dalam belajar serta mencukupi fasilitas pendidikan yang dibutuhkan, seperti buku-buku bacaan anak. 3. Untuk Siswa Karena akan pentingnya peranan membaca dalam kehidupan peserta didik di masa sekarang dan masa yang akan datang, maka hendaknya peserta didik selalu berusaha untuk rajin membaca dan belajar memahami apa yang telah dibacanya. 4. Untuk Pemerintah Agar setiap proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dengan baik, maka hendaknya pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama lebih meningkatkan bantuanya, terutama dalam pengadaan fasilitas pendidikan khususnya mengenai bukubuku perpustakaan. 5. Untuk Masyarakat Karena
kemajuan
bangsa
dan
khususnya
kecerdasan
bangsa
dipengaruhi oleh masyarakat, maka peran masyarakat adalah dengan selalu membudayakan sikap gemar membaca, agar generasi yang akan datang dapat mengikuti langkah jejak positif dari orang tua mereka.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, 99 Cara Menjadikan Anak Anda Keranjingan Membaca, terj. Mary Leonhardt, Kaifa, Bandung, 2000. Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Yrama Widya, Bandung, 2006. Fajri, Em Zul, Kamus Lengkap Bahasa Indosesia, Difa Publiser. Hadi, Sutrisno, Bimbingan Menulis Skripsi Thesis 2, Andi Offset, Yogyakarta, 1993. Hadi Sutrisno, Metodologi Research, Jilid II, Cet Ke XXIV, Andi Offset, Yogyakarta, 1995. Irfan salim, dkk, Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, terj. Yusuf Qardhawi, Gema Insani, Jakarta, 1998. Musthafa, Fahim, Agar Anak Anda Gemar Membaca, Hikmah, Bandung, 2005. Purwanto Ngalim, dan Djeniah Alim, Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar, Rosda Jayaputra, Jakarta, 1997 Sriyanti, Lilik, dan Alfred, Penulisan Karya Ilmiah, STAIN Salatiga, Salatiga, 2009. Suara Merdeka [Semarang], 25 April 2010. Subagyo, dkk, Terampil Berbahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar Kelas 4, Bengawan Ilmu, Semarang, 2004. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2002. Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Angkasa, Bandung, 1987. Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982. Wirartha, I Made, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis, Andi Offset, Yogyakarta, 2006. www.pencilbooks.com Posted on 22/12/2008
Lampiran 1 EVALUASI KEMAMPUAN AWAL SISWA DALAM MEMBACA
Petunjuk Pengisian 1. Pertanyaan di bawah ini sudah ada jawabanya. Anda diminta untuk melingkari huruf di depan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda. 2. Untuk data pribadi siswa tulislah dengan jelas dan mudah dibaca.
Identitas Nama Lengkap : ………………………………………… ( L / P ) No Absen
: ……………………………….............................
Kelas
: ……………………………….............................
Alamat
: ………………………………............................. ……………………………….............................
Sekolah
: ……………………………….............................
A. GEMAR MEMBACA SECARA TEORITIS
1. Apakah anda suka membaca buku? a. tidak suka b. suka c. tidak terlalu suka 2. Berapa kali anda membaca buku setiap hari? a. Setiap waktu senggang b. Tiga kali c. Tidak pernah 3. Apakah anda punya buku bacaan di rumah? a. punya b. tidak punya c. ingin punya
4. Buku bacaan apa yang anda suka ?
a. buku cerita b. buku pelajaran c. buku bacaan yang lain 5. Siapakah yang sering menemani anda membaca buku? a. Ibu b. ayah c. ibu guru 6. Uang tabungan anda jika diambil digunakan untuk membeli ... a. mainan baru b. baju baru c. buku bacaan baru 7. Setelah pulang sekolah apa yang anda lakukan? a. belajar b. bermain c. membantu orang tua 8. Apa yang anda lakukan jika mendapat tugas/PR di rumah ? a. mengerjakan sendiri b. minta bantuan ibu c. bekerja sama dengan teman 9. Apakah anda pernah di ajak oleh ayah ke toko buku ? a. belum pernah b. pernah c. ingin 10. Apakah anda sering ke perpustakaan sekolah anda? a. sering b. kadang-kadang c. belum pernah
B. KEMAMPUAN MEMBACA
1. Apakah anda termasuk siswa yang sudah bisa membaca? a. Iya, saya sudah bisa membaca b. Tidak, saya tidak bias membaca c. sedikit-sedikit saya bisa membaca 2. Apakah anda sering ditunjuk oleh ibu guru untuk membaca di dalam kelas? a. Iya sering b. Tidak pernah c. Kadang-kadang 3. Apakah nilai mata pelajaran bahasa Indonesia anda bagus? a. Iya, bagus b. Tidak c. sedang 4. Bagaimana sikap anda apabila disuruh ayah anda untuk membacakan koran? a. Mau membacakannya b. Menolak membacakannya c. Takut karena tidak bisa membaca 5. Apa yang anda lakukan ketika ada tugas kelompok ? a. diam saja b. ikut mengrrjakan c. ikut-ikutan
BACALAH TEKS DI BAWAH INI DENGAN SUARA YANG KERAS !
Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya pantas kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, yang telah memberikan kepada kita semua Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kita dapat melangkahkan kaki kita ke tempat belajar yang dipenuhi oleh para malaikat- malaikat Allah, yang berdoa untuk kebaikan kita. Dan tidak lupa Shalawat serta Salam kita curahkan kepada junjungan kita, suri teladan kita Nabi Besar Muhammad SAW serta para sahabatnya dan orangorang yang selalu senantiasa berada di jalan-Nya. Untuk memulai belajar, alangkah baiknya kita bersama-sama membaca Basmallah. Bismillahirahmannirahim.
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Sekolah
: MI Sabilul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas
: IV
Materi Pokok
: Membaca Teks Agak Panjang
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus/ensiklopedi Kompetensi dasar
: Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas.
Indikator
: -
Membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat
-
Menjawab pertanyaan tentang isi teks
-
Menjelaskan pokok-pokok pikiran di dalam masingmasing paragraf
A. Tujuan Pembelajaran -
Siswa dapat dapat membaca sekilas teks yang disediakan dengan lafal dan intonasi yang tepat
-
Siswa dapat mengidentifikasi isi suatu teks agak panjang yang disediakan
-
Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks
-
Siswa dapat mengidentifikasi pokok-pokok pikiran dalam paragraf
B. Materi Pembelajaran Teks bacaan tentang pertanian yaitu Bercocok Tanam Hidroponik C. Metode -
Ceramah
-
Membaca bebas
-
Tanya jawab
D. Langkah-Langkah Pembelajaran a. Kegiatan awal (10 menit) -
Salam
-
Mengabsensi kehadiran siswa
-
Apersepsi, tanya jawab materi pembelajaran
b. Kegiatan Inti (50 menit)
- Guru mempersiapkan materi pelajaran -
Guru membacakan materi bacaan
-
Siswa menirukan sambil memahami isi bacaan
-
Guru menyuruh siswa untuk pergi ke perpustakaan
-
Guru menyuruh siswa mencari buku bacaan tentang pertanian
-
Siswa membaca dengan sekilas
-
Siswa satu persatu menguraikan isi bacaan
c. Kegiatan Penutup (10 menit) -
Guru menyimpulkan materi
-
Guru memberi tugas untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam bacaan
E. Sumber belajar -
Buku paket pelajaran Terampil Berbahasa Indonesia Kelas IV Untuk Madrasah Ibtidaiyah
-
Buku-buku bacaan di perpustakaan
F. Penilaian -
Teknik
: Tertulis dan Lisan
-
Bentuk soal
: Esay dan membaca
Jimbaran, 27 Mei 2010
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
Sohani, S. Ag
Muhamad Sodiq
NIP. 197512091999031002
NIM . 11408183
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Sekolah
: MI Sabilul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas
: IV
Materi pokok
: Petunjuk Pemakaian
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus/ensiklopedi Kompetensi dasar
:
Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk pemakain yang dibaca
Indikator
: -
Menjelaskan urutan petunjuk pemakaian, obat, pupuk, alat rumah tangga, dan sebagainya
-
Menjawab pertanyaan tentang isi petunjuk
-
Menyampaikan isi petunjuk kepada teman/orang lain
A. Tujuan Pembelajaran -
Siswa dapat dapat menceritakan urutan petunjuk pemakain dari hasil membaca
-
Mengidentifikasi isi suatu petunjuk penggunaan
-
Menjelaskan isi petunjuk yang dibaca kepada teman
-
Menjawab pertanyaan tentang petunjuk
B. Materi Pembelajaran Petunjuk penggunaan obat-obatan, pupuk, perlatan rumah tangga dan sebagainya. C. Metode -
Ceramah
-
Membaca bebas
-
Tanya jawab
D. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan awal (10 menit) -
Salam
-
Mengabsensi kehadiran siswa
-
Apersepsi, tanya jawab materi pembelajaran
b. Kegiatan Inti (50 menit)
- Guru mempersiapkan materi pelajaran -
Guru membacakan materi pelajaran
-
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mencari obat-obatan yang ada petunjuk penggunaanya
-
Guru menyuruh siswa membaca petunjuk pada obat-obatan yang telah didapat
-
Siswa membaca dengan sekilas
-
Siswa satu persatu menjelaskan petunjuk obat-obatan yang telah didapat dan dibaca
c. Kegiatan Penutup (10 menit) -
Guru menyimpulkan materi
-
Guru memberi tugas untuk menjawab pertanyaan tentang penggunaan obat-obatan tersebut.
E. Sumber belajar -
Buku paket pelajaran Terampil Berbahasa Indonesia Kelas IV Untuk Madrasah Ibtidaiyah
-
Majalah, Koran, Tabloid
-
Obat-obatan
F. Penilaian -
Teknik
: Tertulis dan Lisan
-
Bentuk soal
: Esay dan membaca
Jimbaran, 5 Juni 2010
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
Sohani, S. Ag
Muhamad Sodiq
NIP. 197512091999031002
NIM . 11408183
Lampiran 5 MATERI DAN SOAL EVALUASI SIKLUS II
Bacalah petunjuk penggunaan obat berikut !
1. Buka tutupnya dengan gunting atau alat pembuka lain, 2. Kocoklah lebih dahulu sebelum diminum, 3. Sehari diminum tiga kali ; pagi, siang, dan malam (sesudah makan), 4. Sekali minum dua sendok teh, 5. Obat jangandiminum setelah tujuh hari mulai kemasan atau dibuka.
Jelaskan secara lisan petunjuk penggunaan obat batuk di atas kemudian jelaskan urutan petunjuk penggunaannya !
TUGAS Tulislah petunjuk penggunaan obat yang telah anda dapatkan dari rumah. Jelaskan pula secara rinci petunjuk penggunaannya.
Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III
Sekolah
: MI Sabilul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas
: IV
Materi pokok
: Kata-Kata Dalam Kamus
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus/ensiklopedi Kompetensi dasar
: Menemukan makna dan informasi secara tepat dalam kamus/ensiklopedia melalui kegiatan membaca
Indikator
: -
Mengidentifikasi kata-kata sulit dalam bacaan
-
Mengenal kamus (mengetahui cara menggunakan entry) dan mampu menggunakan kamus dengan benar
-
Membuat kalimat dengan kata-kata sulit
-
Menemukan arti kata-kata sulit
dalam petunjuk
kamus/ensiklopedi A. Tujuan Pembelajaran -
Siswa dapat mengidentifikasi kata-kata sulit dalam teks agak panjang
-
Siswa dapat mencari arti kata sulit dalam kamus
-
Siswa dapat menggunakan kamus dengan benar
-
Siswa dapat membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata sulit
B. Materi Pembelajaran Kata-kata sulit dalam sebuah bacaan C. Metode -
Ceramah
-
Membaca bebas
-
Tanya jawab
D. Langkah-langkah Pembelajaran d. Kegiatan awal (10 menit) -
Salam
-
Mengabsensi kehadiran siswa
-
Apersepsi, tanya jawab materi pembelajaran
e. Kegiatan Inti (50 menit)
- Guru mempersiapkan materi pelajaran -
Guru membacakan materi bacaan
-
Siswa menirukan bacaan guru
-
Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih tempat untuk membaca (di dalam kelas/di luar kelas) dan memahami materi bacaan dan mencari kata-kata sulit dalam teks bacan
-
Guru menyiapkan kamus/ensiklopedia
-
Siswa mencari arti kata-kata sulit dalam kamus
f. Kegiatan Penutup (10 menit) -
Guru menyimpulkan materi
-
Guru memberi tugas untuk membuat kalimat dari kata-kata sulit yang didapat dari bacaan
E. Sumber belajar -
Buku paket pelajaran Terampil Berbahasa Indonesia Kelas IV Untuk Madrasah Ibtidaiyah
-
Kamus/ensiklopedia
F. Penilaian -
Teknik
: Tertulis dan Lisan
-
Bentuk soal
: Esay dan membaca
Jimbaran, 13 Juni 2010
Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
Sohani, S. Ag
Muhamad Sodiq
NIP. 197512091999031002
NIM . 11408183
Lampiran 7 MATERI DAN SOAL EVALUASI SIKLUS III Bacalah bacaan berikut di depan teman-teman kalian ! Negeri Harapan Pak Jayus seorang petani yang tinggal di desa Curugsewu, Kendal. Tanah pertanian yang dikerjakannya milik pak Budiman. Tanah itu kering dan tandus. Setahun hanya bisa panen satu kali. Hasil panen tidak cukup untuk keluarganya makan selama satu tahun. Sebenarnya, pak Jayus tergolong orang yang rajin. Ia selalu mencari penghasilan tambahan. Jika tidak berladang, ia membantu pak budiaman mencari kayu bakar, memperbaiki rumah, membersiahkan kebun, dan mencari rumput ternak. Pak Budiman dan keluarganya sangat memeprhatikan nasib pak Jayus. Oleh karena itu, pak Budiman menyarankan agar pak jayus mengikuti program transmigrasi. ”pak jayus masih muda. Keluarga bapak sangat membutuhkan hasil kerja bapak. Kalau pak jayus inigin mencari kehidupan yang lebih mapan, sebaiknya ikut saja program transmigrasi,” kata pak budiman. ”saya ini orang kecil dan miskin pak. Saya tidak punya ongkos untuk biaya transmigrasi,” sahut pak jayus. ”transmigrasi tidak membayar, pak. Hanya perlu kesugguhan, kerja keras, dan keterampilan. Menurut saya, sebagai petani. Pak jayus sudah terampil,” kata pak budiaman menjelaskan lagi. Setelah mendengarkan penjelasan pak budiman, pak jayus mendaftarkan diri ke kantor kepala desa. Sebulan kemudian, ia ebrnqagkat dengan istri dan kedua anaknya. Berbekal penejlasan pak budimana, pak jayus melangkah mantap ke tanah harapan di kalimantan. Apa yang dikatakan pak budiman memang benar. Setiap keluarga memperoleh tempat tinggal dan lahan pertanian seluas dua hektar. Lahan itu bekas hutan. Dengan dibantu istrinya, pak jayus menggarap lahan untuk bercocok tanam. Pak jayus mengerjakannya dengan senag hati. Setelah setahun, jerih payah pak jayus sudah mulai menampakkan hasil. Padi yang ditanam telah menguninig. Kacang dan kedelai tampak hijau subur. Jagung, cabnai, kacang panjang, dan kecipir juga telah berbuah. Terasa hilkang rasa elalh selama setahuh setelah melihat csemua tanamannya sudah berbuah. Lima tahun sudah, pak jayus di daerah transmigarasi, kini pak jayus hidup berkecukupan. Mereka bahagia dan sejahtera di daerah transmigrasi. Atas keberhasilannya, pak jayuys selalu bersyukur kepada tuhan. Ia semaikn giat bekerja. Pak budiman terharu mendengar berita keberhasilan pak jayus. Dengan bangga ia menceritakan kabar bahagia itu kepada seluruh warga desa. Seluruh warga desa yang mendengar kabar keberhasilan pak jayus merasa ikut senang.
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, atau c di bawah ini yang benar ! 1. Pak Jayus adalah seorang .... a. pedagang b. petani c. guru
2. Siapakah yang menyarankan pak jayus untuk bertrasnmigrasi ? a. Pak budiman b. Istri pak jayus c. Pak lurah 3. di manakah pak jayus mendaftarkan diri untuk transmigrasi a. kantor kecamatan b. kantor kabupaten c. kantor kelurahan 4. apa yang pak jayus lakukan setelah samapai di tempat transmigrasi a. bercocok tanam b. berdagang c. menjadi nelayan 5. setelah lima tahun bertransmigrasi kini hidup pak jayus menjadi a. bahagia b. sengsara c. miskin
B. Kata-kata di bawah ini adalah kata-kata yang terdapat dalam teks bacaan Negeri Harapan. Carilah artinya di dalam kamus dan buatlah kalimat yang mengandung kata tersebut. No
Kata
1.
Transmigrasi
2.
Sejahtera
3.
Berladang
4.
Lahan
5.
Penghasilan
No
Kata
1.
Transmigrasi
2.
Sejahtera
3.
Berladang
4.
Lahan
5.
Penghasilan
Arti
Kalimat
Lampiran 8 Foto Kegiatan Belajar Mengajar
Foto pada siklus I II
Foto pada siklus III
Foto pada siklus
Lampiran 9 PERMOHONAN IJIN PENELITIAN
Lampiran 10
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Sohani, S. Ag
NIP
: 197512091999031002
Jabatan
: Kepala MI Sabilul Huda Jimbaran, Bandungan, Kab Semarang
Dengan ini menerangkan bahwa: Nama
: Muhamad Sodiq
NIM
: 114 08 183
Alamat
: Kluwihan, Sidomukti, Kec Bandungan, Kab Semarang Dengan ini menerangkan bahwa nama tersebut di atas telah
mengadakan penelitian di MI Sabilul Huda Jimbaran, Bandungan, Kab Semarang sejak mulai tanggal 24 Mei – 19 Juni 2009, yaitu pada akhir semester genap tahun pelajaran 2009/2010 dalam rangka menyusun skripsi berjudul: ”Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Metode Membaca Bebas Pada Siswa Kelas IV MI Sabilul Huda Jimbaran, Kec Bandungan, Kab Semarang Tahun Ajaran 2009/2010”. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jimbaran, 27 Juli 2010 Kepala Madrasah
Sohani, S. Ag NIP. 197512091999031002
Lampiran 11 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama
: MUHAMAD SODIQ
2. NIM
: 11408183
3. Tempat/tgl lahir
: Semarang/5 Maret 1986
4. Jenis kelamin
: Laki-laki
5. Agama
: Islam
6. Warga Negara
: Indonesia
7. Alamat rumah
: Kluwihan RT/III RW/IV, Sidomukti, Kec Bandungan, Kab Semarang
Jenjang Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri Sidomukti 02
: Lulus Tahun 1999
2. Mts Al-Manar Tengaran Salatiga
: Lulus Tahun 2002
3. MA Al-Ikhsan Cepogo Boyolali
: Lulus Tahun 2005
4. DII PGAMI STAIN Salatiga
: Lulus Tahun 2007
5. Masuk Program Ekstensi PAI STAIN Salatiga : Tahun 2008 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 8 Juli 2010 Penulis
MUHAMAD SODIQ