UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PANCAR NGAMPELDENTO SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: ASRIYAH NIM. 11410164
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN (STAIN) SALATIGA 2012
i
ii
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PANCAR NGAMPELDENTO SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: ASRIYAH NIM. 11410164
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN (STAIN) SALATIGA 2012
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Asriyah
NIM
: 11410164
Jurusan
: Jurusan Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: UPAYA
MENINGKATKAN
PENDIDIKAN
AGAMA
PRESTASI
ISLAM
BELAJAR
MATERI
SALAT
DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PANCAR NGAMPELDENTO SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
iv
SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAKAN SALAT WAJIB MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BANJARHARJO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DISUSUN OLEH ASRIYAH NIM : 11410164
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 9 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Asriyah
NIM
: 11410164
Jurusan
: Jurusan Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 26 Juli 2012 Yang Menyatakan,
Asriyah
vi
MOTTO
… … “Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”. (QS. Al „Ankabuut 29: 45)
vii
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk: Anak-anakku tersayang yang telah memberikan motivasi. Segenap teman-teman guru di SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Siswa siswaku di SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Segenap teman-teman seperjuanganku
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya serta limpahan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya, shalawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Mumammad SAW. Peneliti menyusun skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT DENGAN METODE DEMONSTRASI
PADA
SISWA
KELAS
IV
SD
NEGERI
PANCAR
NGAMPELDENTO SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012”, yang merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pada kesempatan ini peneliti dengan tulus hati mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
2.
Suwardi, M.Pd. selaku ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri Salatiga, beserta Jajaran dan Staf tingkat Jurusan.
3.
Drs. Joko Sutopo selaku ketua Prodi Ekstensi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.
4.
Achmad Maimun, M.Ag selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama studi.
5.
Rubangiyati, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman beserta guru dan stafnya yang telah memberi dorongan dan bantuan demi kelancaran selama penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
ix
6.
Segenap dosen Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Stain (Stain) Salatiga yang telah memberikan penulis ilmu dan pengetahuan yang tak terhingga nilainya.
7.
Anak-anakku tercinta.
8.
Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
semua pihak atas bantuan yang telah diberikan kepada peneliti. Akhirnya peneliti berharap skripsi ini berguna bagi semuanya.
Magelang, Peneliti
Asriyah
x
Juli 2012
ABSTRAK Asriyah. 2012. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Salat dengan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Achmad Maimun, M.Ag. Kata kunci: Metode Demonstrasi dan Prestasi Belajar. Penggunaan metode pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, maka perlu adanya solusi yang tepat untuk perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman yaitu perlunya meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat melalui inovasi metode pembelajaran. Peneliti bersama guru melakukan kolaborasi untuk mengatasi permasalahan tersebut dan menetapkan metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan pembelajaran. Berdasarkan alasan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas guna memperbaiki proses pembelajaran dengan metode demonstrasi. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan model persekolahan yang bermakna bagi SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil penilaian praktek salat pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 64,6 dan setelah siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 76,9. Hasil penilaian tes tertulis pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 64,6 dan setelah siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 77,2. Dari hasil penilaian tersebut, prestasi siswa mengalami peningkatan dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65,0 lebih dari 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
xi
DAFTAR ISI Sampul ..................................................................................................................
i
Lembar Berlogo ....................................................................................................
ii
Judul ......................................................................................................................
iii
Persetujuan Pembimbing.......................................................................................
iv
Pengesahan Kelulusan ...........................................................................................
v
Pernyataan Keaslian Tulisan .................................................................................
vi
Motto .....................................................................................................................
vii
Persembahan .........................................................................................................
viii
Kata Pengantar ......................................................................................................
ix
Abstrak ..................................................................................................................
xi
Daftar Isi................................................................................................................
xii
Daftar Tebel ..........................................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...........................
5
E. Kegunaan Penelitian ......................................................................
6
F. Penegasan Istilah ...........................................................................
6
G. Metode Penelitian ..........................................................................
8
1.
Rancangan Penelitian .............................................................
8
2.
Subjek Penelitian ....................................................................
9
xii
BAB II
3.
Langkah-langkah ....................................................................
9
4.
Instrumen Penelitian ...............................................................
12
5.
Metode Pengumpulan Data ....................................................
14
6.
Analisis Data ..........................................................................
14
H. Sistematika Penulisan Skripsi........................................................
15
KAJIAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi ......................................................................
16
1.
Pengertian Metode Demonstrasi ............................................
16
2.
Tujuan Metode Demonstrasi ..................................................
17
3.
Langkah-langkah dalam Mengaplikasikan Metode Demonstrasi ............................................................................
4.
18
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Dalam Proses Belajar Mengajar .........................................................
21
B. Salat ...............................................................................................
21
1.
Pengertian Salat ......................................................................
21
2.
Kedudukan Salat.....................................................................
22
3.
Hikmah Salat ..........................................................................
24
C. Peningkatan Prestasi Belajar dengan Metode Demonstrasi ..........
29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ...........................................................................
32
B. Visi dan Misi .................................................................................
32
C. Profil Sekolah ................................................................................
32
D. Keadaan Siswa dan Guru...............................................................
33
xiii
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I......................................................
35
F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ....................................................
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN43 A. Deskripsi Persiklus ........................................................................
BAB V
43
1.
Deskripsi Siklus I ...................................................................
43
2.
Deskripsi Siklus II ..................................................................
48
B. Pembahasan ...................................................................................
53
PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................
56
B. Saran ..............................................................................................
56
Daftar Pustaka Lampiran
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................
13
Tabel 1.2 Nilai Siswa .........................................................................................
13
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SD Negeri Pancar ........................................................
33
Tabel 3.2 Keadaan Guru Kelas dan Guru Agama Tetap ....................................
34
Tabel 3.3 Keadaan Guru Wiyata Bakti ..............................................................
34
Tabel 3.4 Keadaan Guru Kelas dan Guru Agama Tetap ....................................
35
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................................
43
Tabel 4.2 Nilai Praktek Salat Siklus I ................................................................
45
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Praktek Salat Siklus I ...........................................
46
Tabel 4.4 Nilai Tes Tertulis Siklus I ..................................................................
46
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Tes Tertulis Siklus I .............................................
47
Tabel 4.6 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...................................................
48
Tabel 4.7 Nilai Praktek Salat Siklus II ...............................................................
50
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Praktek Salat Siklus II .........................................
51
Tabel 4.9 Nilai Tes Tertulis Siklus II .................................................................
51
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Tes Tertulis Siklus II ...........................................
53
Tabel 4.11 Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................
53
Tabel 4.12 Rekapitulasi Prestasi Siswa ................................................................
54
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikannya materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru (Asnawir dan Usman, 2002: 1). Dalam pembelajaran di sekolah guru dituntut kemampuannya untuk mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan (komunikasi yang produktif), dimana para siswa dapat memperoleh kemudahan dalam belajar. Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Proses pembelajaran merupakan tahapan-tahapan yang dilalui dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik seseorang,
1
2
dalam hal ini adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa atau peserta didik. Salah satu peran yang dimiliki oleh seorang guru untuk melalui tahaptahap ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru harus berupaya dengan optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik, demi mencapai tujuan pembelajaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Mulyasa (2007: 21), bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik. Untuk mampu melakukan proses pembelajaran guru harus mampu menyiapkan proses pembelajarannya. Pendidikan Agama Islam adalah sebagai mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam kurikulum sekolah mulai dari pendidikaan dasar sampai perguruan tinggi (Hasbullah, 2008: 150). Legalitas tersebut, tercantum dalam Undang-Undang dan Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSISDIKNAS) Bab II, Pasal 30 Ayat (1), (2) dan (3) bunyinya adalah: Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) terbagi menjadi lima pokok masalah: Al Qur'an, Aqidah, Tarikh, Akhlak dan Fiqih. Di antara kelima materi tersebut, materi Fiqih merupakan materi yang dirasakan oleh siswa sebagai materi yang paling sulit. Padahal dalam materi tersebut adalah tentang salat,
3
dimana salat merupakan ibadah yang pertama diwajibkan Allah SWT kepada umat Islam. Karena begitu pentingnya salat, sehingga anak didik harus faham dan sadar tentang salat. Namun di kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman, pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat yang disampaikan masih dijumpai beberapa permasalahan. Setelah diadakan TKM (Tes Kendali Mutu), dari jumlah siswa 39 anak, rata-rata nilai pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat hasilnya dengan rata-rata 62,7. Nilai tersebut belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena KKM Pendidikan Agama Islam materi salat kelas IV di SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman adalah 65. Hasil tersebut menunjukkan bahwa anak didik belum menguasai materi secara maksimal. Hasil yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diakibatkan, siswa cenderung bersifat pasif, seperti mencatat, diam, duduk, ngantuk, mendengarkan, tidak memiliki keberanian dalam berpendapat, bertanya serta menjawab pertanyaan. Di samping itu juga guru hanya menggunakan metode ceramah saja dan tidak melibatkan partisipasi anak dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi salat, sehingga siswa menjadi kurang minat dalam mengikuti proses pembelajaran dan siswa kurang memiliki kreativitas dalam belajar. Dari permasalahan-permasalahan di atas, masalah yang utama adalah penggunaan metode pembelajaran guru di dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan oleh guru harus diinovasi, sehingga metodenya menjadi lebih
4
variasi dan siswa tidak merasa bosan. Penggunaan metode pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, maka perlu adanya solusi yang tepat untuk perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman yaitu perlunya meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat melalui inovasi metode pembelajaran. Peneliti bersama guru melakukan kolaborasi untuk mengatasi permasalahan tersebut dan menetapkan metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan pembelajaran. Berdasarkan alasan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas guna memperbaiki proses pembelajaran dengan metode demonstrasi. Menurut Suaedy (2011: 6) metode demonstrasi sangat efektif diterapkan untuk menunjukkan proses suatu kegiatan. Metode ini bisanya digabungkan dengan metodeh ceramah dan tanya jawab. Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut di atas, maka peneliti mengambil judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Salat dengan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012?”
5
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat dengan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.
Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Hipotesis penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.
Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini adalah adanya peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode demonstrasi yang ditandai dengan rata-rata nilai lebih dari 65,0 dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 70%.
6
E. Kegunaan Penelitian 1.
Bagi Teori Penelitian ini diharapkan dapat memberi, menambah serta mengembangkan khasanah pengetahuan di bidang pendidikan khususnya
mengenai
pentingnya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat. 2.
Bagi Praktisi a.
Dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang berkepentingan khususnya guru dalam meningkatkan prestasi belajar khususnya Pendidikan Agama Islam materi salat dengan metode demonstrasi.
b.
Memberikan informasi bagi sekolah dalam meningkatkan perbaikan pembelajaran khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat dengan penggunaan metode yang sesuai.
F. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi ini, maka perlu diberikan penegasan terhadap istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini. Adapun istilah yang dimaksud adalah: 1.
Upaya Sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, upaya: usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. Upaya yang dimaksud dalam skripsi ini
7
adalah usaha-usaha dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. 2.
Meningkatkan Prestasi Belajar Meningkatkan berarti menaikkan, prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Meningkatkan prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah upaya secara sengaja yang dilakukan kepada para siswa untuk meningkatkan dan memaksimalkan kecakapan aktual, kecakapan potensial atau dalam istilah yang lebih umum yaitu kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut.
3.
Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, dan mengamalkan Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan (Nazarudin, 2007: 12). Pendidikan Agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diajarkan kepada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
4.
Materi Salat Materi adalah sesuatu yang menjadi bahan, sedangkah salat adalah rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim, mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai
8
dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Materi salat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan pelajaran tentang ketentuan salat berupa rukun salat, sunah-sunah salat, syarat sah dan syarat wajib salat. 5.
Metode Demonstrasi Menerapkan adalah mempraktikkan, sedangkan metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Demonstrasi yaitu suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan suatu proses atau kegiatan (Suaedy, 2011: 6). Metode demonstrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang guru memperaktikkan atau memperagakan langsung tata cara salat yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masingmasing murid.
G. Metode Penelitian 1.
Rancangan Penelitian Dalam istilah bahasa Inggris Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
9
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto. 2006: 3). Alasan dipilihnya penelitian tindakan kelas ini karena sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang dilakukan oleh guru dan muridnya. Penelitian tindakan kelas juga dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Selain itu, guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya (Arikunto, 2006: 4). 2.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 39 siswa, yaitu 21 laki-laki dan 18 perempuan.
3.
Langkah-langkah Langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: a.
Siklus I 1) Perencanaan a) Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlengkapan salat, sedangkan sumber pembelajaran adalah buku tuntunan salat lengkap karya Minan Zuhri tahun 2010 yang diterbitkan oleh
10
Putera Menara, Yogyakarta dan buku Khazanah Pendidikan Agama Islam 4 karya Achmad Farichi tahun 2007 yang diterbitkan oleh Yudhistira. b) Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat adalah 3 × 35 menit. c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RKH) d) Menyusun lembar observasi siswa (LOS). 2) Pelaksanaan Tindakan Dalam penelitian direncanakan melalui dua siklus. Siklus pertama meliputi satu pertemuan selama 3 × 35 menit. Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan. Adapun proses tindakannya meliputi meliputi tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a) Kegiatan Pendahuluan (1) Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. (2) Menjelaskan
materi
yang
akan
diajarkan
beserta
kompetensi yang akan dicapai secara singkat. (3) Meminta siswa untuk menyiapkan Al Qur‟an dan buku pelajaran. b) Kegiatan Inti (1) Siswa bertanya tentang syarat salat.
11
(2) Guru menjelaskan perbedaan syarat syah dengan syarat wajib salat. (3) Guru menjelaskan tentang syarat syah dan syarat wajib salat. c) Kegiatan Penutup (1) Guru memberi tugas siswa untuk menghafal syarat wajib dan syarat syah salat. (2) Siswa bersama-sama membaca bacaan hamdalah dan doa sebagai penutup kegiatan. 3) Observasi Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktek profesional melalui pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar observasi menurut indikator yang digunakan untuk menilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat. 4) Refleksi Tahapan
ini
dimaksudkan
untuk
mengkaji
secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah
terkumpul,
kemudian
dilakukan
evaluasi
guna
menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis,
12
sintesis, dan penilaian tehadap hasil observasi atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya. Kegiatan refleksi ini dilakukan setiap akhir pembelajaran. b.
Siklus II Pada tahap siklus kedua ini mengikuti tahapan pada siklus pertama. Artinya rencana tindakan siklus kedua dan ketiga disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Kegiatan pada siklus kedua dilakukan sebagai penyempurnaan atau perbaikan siklus sebelumnya terhadap upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012
4.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan pada waktu melasanakan penelitian dalam upaya mencari dan mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang dibutuhkan adalah : a.
Peneliti Peneliti merupakan instrumen yang sangat penting daam penelitian, karena peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, penganalisis data, penafsir data dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitiannya.
13
b.
Lembar Observasi Lembar observasi di sini digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pengamatan pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat. Dari lembar observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran aktivitas selama proses penelitian tindakan kelas. Hasil observasi berupa proses pelaksanaan pembelajaran, bacaan dan gerakan salat. Hasil observasi tersebut diadministrasikan dalam tabel sebagai berikut:
No
Tabel 1.1 Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Nama Siswa Menyimak Bertanya Menjawab
1 2 3 Dst Jumlah
No
Nama Siswa
Tabel 1.2 Nilai Siswa Aspek yang Dinilai Bacaan Gerakan
Rata-rata Nilai
1 2 3 Dst Rata-rata
c.
Dokumentasi Siswa Dokumentsi siswa ini berupa catatan siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi siswa ini dilihat akhir pertemuan berupa hasil rangkuman dan foto pada saat proses pembelajaran
14
5.
Metode Pengumpulan Data a.
Metode Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
b.
Metode Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan data dan gambar/foto saat proses pembelajaran.
c.
Tes Praktek Salat Tes praktek salat merupakan alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara lisan atau secara perbuatan tentang rukun, gerakan, dan bacaan salat.
6.
Analisis Data a.
Rata-rata Nilai Nilai rata-rata siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: X=
x N
Keterangan: X
= Nilai rata-rata
∑x
= Skor
N
= Banyaknya data
15
b.
Pengolahan Data Indikator Keberhasilan Siswa Untuk mencari persentase siswa yang mencapai KKM dihitung dengan rumus sebagai berikut: Jumlah siswa yang mencapaiKKM 100% Jumlah seluruh siswa
H. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I
Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
Kajian Pustaka Bab ini berisi teori tentang upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat dengan metode demonstrasi.
BAB III
Hasil Penelitian Bab ini berisikan mengenai pelaksanaan penelitian yang diperoleh, meliputi uraian tentang gambaran umum lokasi, subjek penelitian dan uraian per siklus dalam penelitian pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
BAB IV
Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis peningkatan prestasi belajar, pengujian hipotesis, dan pembahasan.
BAB V
Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Demonstrasi 1.
Pengertian Metode Demonstrasi Menurut Syah (2000: 201) pengertian metode secara harfiah berarti .cara. Dalam pemakian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara-cara melakukan kegiatan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Menurut Muzayyin Arifin (1987: 100) pengertian metode adalah cara, bukan langkah atau prosedur. Kata prosedur lebih bersifat teknis administratif atau taksonomis. Seolah-olah mendidik atau mengajar hanya diartikan cara mengandung implikasi mempengaruhi. Maka saling ketergantungan antara pendidik dan anak didik di dalam proses kebersamaan menuju kearah tujuan tertentu. Pengertian metode demonstrasi menurut Syah (2000: 208) adalah .metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Suaedy (2011) metode demonstrasi adalah suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan suatu proses atau kegiatan. Metode ini sangat efektif diterapkan untuk menunjukkan proses suatu
16
17
kegiatan. Metode ini bisanya digabungkan dengan metodeh ceramah dan tanya. Menurut Darajat (1995: 296) metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Dengan menggunakan metode demonstrasi, guru atau murid memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas mengenai suatu proses, misalnya bagaimana cara salat yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dari uraian dan definisi di atas, dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing murid. Semenjak zaman Nabi Muhammad SAW, bahkan semenjak awal sejarah kehidupan manusia, penggunaan metode demonstrasi dalam pendidikan sudah ada. Contohnya pada waktu itu Nabi, seorang pendidik yang agung, banyak menggunakan metode demonstrasi perilaku keseharian sebagai seorang muslim, maupun praktek ibadah seperti mengajarkan cara sholat, wudhu dan lain-lain. Semua cara tersebut dipraktekkan atau ditunjukkan oleh Nabi, lalu kemudian para umat mengikutinya. 2.
Tujuan Metode Demonstrasi Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai tujuan. Begitu juga dengan metode demonstrasi yang berkaitan dengan pendidikan atau pengajaran. Adapun tujuan metode demonstrasi dalam proses belajar
18
mengajar adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu (Syah, 2000: 208). Menurut Sudjana (2004: 217) tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampilan yang akan dipelajari siswa. Pendapat tersebut sejalan dengan Roestiyah yang menyebutkan bahwa tujuan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan terhadap anak didik bagaimana sesuatu harus terjadi dengan cara yang paling baik. Dari berbagai uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk menghilangkan verbalisme dalam materi pelajaran, sehingga siswa akan semakin mengerti, memahami dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terhadap materi yang telah dipelajarinya, sedangkan ditinjau dari sudut tujuan penggunaanya dapat dikatakan bahwa metode demonstrasi bukan merupakan metode yang dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar secara independen, karena metode demonstrasi merupakan alat bantu untuk memperjelas apaapa yang diuraikan, baik secara verbal maupun secara tekstual. Metode demonstrasi banyak dipergunakan dalam bidang ibadah, misalnya cara salat. 3.
Langkah-langkah dalam Mengaplikasikan Metode Demonstrasi Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh
19
murid dan diakhiri dengan adanya evaluasi (Hasibuan dan Mujiono, 1993: 31). Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut: a.
Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
b.
Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
c.
Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
d.
Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas.
e.
Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
f.
Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
g.
Selama demonstrasi berlangsung, harus diperhatikan (1) Keteranganketerangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa, (2) Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas, (3) Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya.
20
h.
Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi. Setelah perencanaan-perencanaan telah tersusun sebaiknya diadakan
uji coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan praktek secara
lebih
dini
dan
dapat
peluang
untuk
memperbaiki
dan
menyempurnakannya. Langkah selanjutnya dari metode ini adalah realisasinya yaitu saat guru memperagakan atau mempertunjukkan suatu proses atau cara melakukan sesuatu sesuai materi yang diajarkan. Kemudian siswa disuruh untuk mengikuti atau mempertunjukkan kembali apa yang telah dilakukan guru. Dengan demikian unsur-unsur manusiawi siswa dapat dilibatkan baik emosi, intelegensi, tingkah laku serta indera mereka, pengalaman langsung itu memperjelas pengertian yang ditangkapnya dan memperkuat daya ingatnya mengetahui apa yang dipelajarinya. Metode demonstrasi tepat digunakan apabila bertujuan untuk memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik (Zuhairini, dkk., 1983: 94).
21
4.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Dalam Proses Belajar Mengajar Penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar-mengajar memiliki arti penting. Banyak keuntungan psikologis-pedagogis yang dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain (Syah, 2000: 209): a.
Perhatian siswa lebih dipusatkan.
b.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kekurangan metode demonstrasi (Yusuf dan Anwar, 1997: 53): a.
Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi memerlukan waktu dan persiapan yang matang, sehingga memerlukan waktu yang bayak.
b.
Demonstrasi dalam pelaksanaannya banyak menyita biaya dan tenaga (jika memakai alat yang mahal).
c.
Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.
d.
Metode demonstrasi menjadi tidak efektif jika siswa tidak turut aktif dan suasana gaduh.
B. Salat 1.
Pengertian Salat Dari segi bahasa shalat dapat diartikan doa. Sedangkan menurut istilah adalah perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
22
salam yang berisi bacaan, gerakan tertentu, sesuai dengan syarat dan rukunnya (Bukhari, 2003: 42). Shalat adalah sebagai salah satu ajaran agama islam disyariatkan oleh Allah swt. Dengan cara yang istimewa, yaitu dengan cara memanggil Nabi Muhammad SAW. menghadap kepada-Nya untuk menerima perintah shalat, sebagaimana dikenal dengan peristiwa Israk wa Mi.raj, yakni suatu peristiwa yang yang amat besar terjadi atas diri seorang Nabi, karena itu pantaslah salat dikatakan sebagai satu-satunya ajaran Islam yang disyariatkan Allah dengan cara yang istimewa (Zaini, 1991: 8) 2.
Kedudukan Salat Shalat bukan saja sebagai salah satu unsur agama islam sebagai amalan-amalan lain, akan tetapi juga shalat adalah amalan yang sangat mempunyai kedudukan sebagai unsur pokok dan tiang agama (Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama Islam IAIN, 1983). Rasullullah SAW bersabda:
“Shalat itu adalah tiang agama, barang siapa yang mendirikan shalat sungguh dia telah menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkan shalat dia telah meruntuhkan agama. (H.R. Baihaqy dari Umar)”. (Zaini, 1991: 10). Hadits di atas menjelaskan bahwa shalat itu merupakan tiang agama. Kalau shalat didirikan, maka agama akan berdiri karena sudah ada tiangnya, tetapi kalau shalat tidak didirikan, maka agama tidak akan berdiri. Karena
23
kedudukan salat sebagai tiang agama, maka salat adalah penentu bagi diterima atau tidaknya amalan-amalan manusia yang lain di akhirat nanti. Apabila shalat telah diterima maka amalan-amalan yang lain akan diterima pula, tetapi apabila shalat ditolak, maka amalan-amalan yang lain pun akan ditolak. Menurut Zaini (1991: 8-11) selain salat sebagai tiang agama, shalat juga mempunyai kedudukan tersendiri dalam Islam. Kedudukan dan nilai shalat dalam syariat Islam itu adalah.: a.
Shalat adalah sebagai salah satu ajaran agama Islam disyariatkan oleh Allah SWT. Dengan cara yang istimewa, yaitu dengan cara memanggil Nabi Muhammad SAW menghadap kepada-Nya untuk menerima perintah shalat, sebagaimana dikenal dengan peristiwa Israk wa Mi‟raj, yakni suatu peristiwa yang yang amat besar terjadi atas diri seorang Nabi, karena itu pantaslah shalat dikatakan sebagai satu-satunya ajaran Islam yang disyariatkan Allah dengan cara yang istimewa.
b.
Shalat adalah sebagai ibadah pokok yang diperintahkan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya, serta satu-satunya ibadah pokok yang diwajibkan Allah suatu ketika Nabi SAW masih berada di Makkah, dari sekian banyak ibadah pokok yang ada dalam ajaran agama Islam, shalatlah yang pertama kali diwajibkan kepada Nabi SAW dan umatnya, ibadahi-badah yang lainnya diwajibkan oleh Allah SWT. Setelah Nabi SAW Pindah ke Madinah. Rasulullah bersabda:
24
“Dari Ibn Mas‟ud Allah redho darinya berkata: aku bertanya kepada Rasulullah saw: Amalan apakah yang lebih utama? Rasul bberkata “Shalat pada waktunya, aku berkata: kemudian apalagi? Rasul menjawab: “patuh terhadap kedua orang tua, kemudian amalan apa lagi? Rasul menjawab: jihad pada jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim) c.
Shalat adalah satu-satunya ibadah pokok yang harus dilaksanakan oleh orang-orang yang beriman lima kali sehari semalam, sedangkan ibadah pokok lainnya ada yang diwajibkan hanya sekali dalam satu tahun seperti puasa ramadhan, dan ada pula yang hanya diwajibkan sekali dalam seumur hidup, itupun kalau sanggup, seperti ibadah haji.
d.
Shalat adalah sebagai pembeda antara orang beriman dan orang kafir. Agama islam sangat membenci dan memberikan ancaman berat terhadap siapa saja yang meninggalkan dan melalaikan shalat, bahkan orang yang yang meninggalakannya disejajarkan dengan orang kafir di akhirat dalam menerima siksaan sebab masing-masing dari mereka telah
memutuskan
tali
ubungan
dengan
Allah
swt.
Mengingkarikenikmatan dan anugerah yang telah diberikan dari sisiNya memilih jalan kezaliman, hidup bersimba dosa dan kemungkaran. 3.
Hikmah Shalat Di antara hikmah disyariatkan shalat ialah bahwa shalat itu dapat membersihkan diri dan mensucikannya, membiasakan hamba Allah agar senantiasa bermunajat kepada Allah di dunia dan agar bisa hidup di sisi-Nya di akhirat kelak (Al-Hasyimi, 1996: 33).
25
Allah mewajibkan ibadah Shalat tentu ada hikmah di balik itu semua, dan hikmah itu tentunya diperuntukkan bagi orang-orang yang mengerjakannya. Banyak sekali hikmah yang terkandung di dalam shalat, baik yang dihasilkan melalui bacaan maupun gerakan anggota badan, baik untuk kesehatan jasmani (fisik) maupun rohani (Psikis), baik dari kesehatan (ketundukan) sebagai hamba Allah maupun dari segi peribadatan. Salah satu hikmah shalat ialah dapat mencegah diri dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, dan masih banyak hikmah-hikmah yang ditimbulkan dari shalat sebagaimana banyak diterangkan dalam Al-Quran dan hadits Rasul SAW, antara lain: a.
Mendekatkan Diri Kepada Allah Mendekatkan diri kepada Allah memang langkah yang bagus adalah dengan melaksanakan shalat. Dengan shalat kita sudah termasuk membangun agama islam artinya sudah termasuk salah satu cara untuk menegakkan agama Allah. Dalam kitab Mukhtarul Hadits bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Dari Ibnu Umar Allah redho darinya dia berkata: bahwasanya Rasulullah saw berkata: “Islam itu dibangun atas lima dasar yskni bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Alah, dan Muhammad itu utusan Allah, membayar zakat, naik haji, dan puasa pada bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari dan Muslim) (Abi Zakaria Yahya bin Syarif An-Nawawi At-Damsyik, 1994: 210) .
26
Shalat yang dilakukan dengan benar atau melakukannya dengan khusyuk akan menimbulkan kedekatan diri terhadap Allah swt. Shalat yang dimaksud di sini tidak cukup hanya dengan gerakan dan ucapan, akan tetapi batin kita ikut shalat, atau lebih spesifiknya shalat yang bisa membawa kedekatan seorang hamba kepada Allah ialah shalat secara formal atau secara maknawi. Hal ini akan memberi dampak positif pada hamba dan akan membentuk kedekatan diri kepada Allah. b.
Mencegah dari Sifat Keji dan Mungkar Firman Allah SWT: ... … “… dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu bisa mencegah diri dari perbuatan keji dan muingkar…” (QS. Al-„Ankabuut 29: 45). Apabila manusia meresapi benar-benar makna thaharah dan shalat dari awal sampai akhir, niscaya itu dapat membentuk pikiran dan hatinya dengan sebaik-baiknya. Bacaan shalat yang berisi puji-pujian, pengakuan, pengaduan, doa, dan sebagainya itu merupakan penuntunan ke arah yang kebaikan. Dengan meresapi benar-benar, tidaklah terpikir untuk jahat (Ardani, 2008: 61).
c.
Shalat menimbulkan Jiwa Yang Tenang Firman Allah SAWT:
“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.”
27
Salah satu hikmah shalat ialah bisa menimbulkan ketenangan bagi diri seseorang. Jiwa yang tenang itu merupakan sebuah tingkat lanjutan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapainya. Pada tingkat ketenangan, seseorang bisa merasa puas pada kehidupan, pekerjaan, dan keluarga. Semakin kita menyelam ke dalam, hati kita menjadi semakin terbuka dan kita mampu menyentuh percikan ilahiah di lubuk hati terdalam. Kalau perjuangan batiniyah telah usai, akhirnya tabir terakhir, yakni rasa keberadaan yang terpisah, menjadi tersingkap, dan tiada sesuatupun yang tertinggal, kecuali sifat ketuhanan Frager, 2000: 299). d.
Memiliki Sikap Disiplin Dan Tanggung Jawab Disiplin adalah sikap mentaati persatuan dan tata tertib, sedang disiplin disini dimaksudkan untuk ketepatan waktu dan kekhusyuan seseorang dalam mengerjakan shalat setiap hari, sehari semalam. Panggilan shalat adalah manifestasi dari rasa tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah, atas kewajiban yang harus dilaksanakan, shalat yang ditentukan waktunya oleh Allah untuk mengingatkan manusia akan tanggung jawabnya. Waktu-waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan shalat apabila kita perhatikan akan mempunyai makna besar sekali sejak kita bangun di fajar pagi sampai kita akan tidur lagi. Dengan pengaturan waktu shalat, akan membuat dampak atau efek disiplin dalam hidup kita. Waktu diibaratkan seperti pedang, dan waktu
28
itu diibaratkan sebagai uang, tentu amat rugi bagi orang-orang yang tidak dapat mempergunakan waktunya (Ardani, 2008: 64). e.
Memupuk Rasa Solidaritas, Persatuan dan Kesatuan Untuk mencapai jiwa persatuan tentulah banyak metode diberikan dalam ajaran Islam, salah satunya adalah shalat. Shalat merupakan bentuk ibadah pertama yang diwajibkan kepada muslim baligh, berakal sehat dan suci dari haid dan nifas (bagi perempuam). Dalam kewajiban ini tidaklah dibedakan antara kewajiban orang berpangkat dengan rakyat jelata, orang kaya dengan orang miskin, orang berpendidikan tinggi dengan orang yang tidak berpendidikan, semua dihukumi wajib shalat, baik dikala sehat maupun dikala sakit, baik dikala ditempat maupun diperjalanan, baik di kala aman bahkan di kala terjadi peperangan wajib mendirikan shalat dengan ketentuanketentuan tertentu. Dalam ibadah shalat, kesadaran manusia vertikal spiritual dan aksi sosial itu disimbolisasikan dengan ucapan takbir dipermukaan shalat dan diakhiri dengan salam sambil menengok kekanan dan kekiri. Keduanya merupakan bahasa permorfatif dan deklaratif bahwa setiap muslim yang selalu menegakkan perintah shalat baru akan bermakna shalatnya kalau di lanjuti dengan sikap kepedulian sosial secara nyata (Hidayat, 2003: 67).
29
f.
Melatih Konsentrasi Shalat yang dilakukan dengan cara yang khusyuk akan melatih konsentrasi pikiran, perasaan, kemauan dan hatinya dipusatkan (dikonsentrasikan) dan berzikir serta berdoá membaca fatihah dan membaca surat serta membaca bacaan shalat. Semuanya dilakukan dengan memusatkan pikiran dan pemahaman serta renungan akan isi, makna dan maksud yang terkandung dalam rangkaian kalimat tersebut (Umam, 1994: 57).
C. Peningkatan Prestasi Belajar dengan Metode Demonstrasi Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menarik, efektif, kreatif dan inovatif dengan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang sebagian besar prosesnya menitikberatkan pada aktifnya keterlibatan siswa (student centered). Pembelajaran konvensional yang terpusat pada dominasi guru (teacher centered), sehingga siswa menjadi pasif, sudah dianggap tidak efektif dalam menjadikan pembelajaran yang bermakna, karena tidak memberikan peluang kepada siswa untuk berkembang secara mandiri. Sering kali seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran kurang memperhatikan pendekatan, strategi dan metode apa yang sesuai yang harus disajikan dalam satu materi atau pokok bahasan (Ali, 2010). Menurut Trianto (2009: 5) masalah utama yang terjadi pada dunia pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang
30
senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil dari kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya. Pembelajaran akan berlangsung efektif dan efisien apabila didukung dengan peran guru dalam mengatur strategi pembelajaran. Dalam menyajikan metode pembelajaran, seorang guru tidak boleh terpaku hanya pada satu jenis teknik saja. Paradigma lama yang menganggap guru sebagai satu-satunya sumber dan pusat informasi, serta siswa hanyalah ibarat gelas kosong yang dapat diisi apa saja sesuai dengan kemauan guru atau diibaratkan kertas putih yang dapat ditulis apa saja menurut kehendak guru, mungkin perlu ditinjau kembali. Ketika siswa masuk ke dalam kelas, guru harus sadar bahwa dalam diri siswa itu sudah tertanam dan terbangun informasi, pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh di luar kelas dari interaksi dengan lingkungannya. Dengan begitu, guru juga menyadari bahwa ia bukanlah satu-satunya pusat informasi, melainkan terdapat banyak media, cara dan sumber yang dapat dijadikan siswa untuk memperoleh informasi. Belajar Fikih terutama yang berkaitan dengan ibadah seperti shalat pada dasarnya adalah juga belajar keterampilan yang bertujuan untuk memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah, sehingga latihan-latihan yang terarah
31
dan
teratur
sangat
diperlukan.
Banyak
siswa
yang kesulitan
dalam
mempraktekkan konsep yang telah diterima, bagaimana cara yang tepat dan benar dalam melakukan shalat. Dengan menerapkan metode demonstrasi, maka siswa akan mendapatkan contoh dari gerakan-gerakan dan bacaan salat yang dipraktikkan oleh guru, sehingga siswa akan lebih cepat menguasai dan memahami tentang pelaksanaan salat. Menurut Daradjat (1995: 296) metode demonstrasi itu sendiri adalah metode yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Jadi metode demonstrasi, guru dan murid memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas tentang suatu proses, misalnya bagaimana cara shalat yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi siswa dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman. Pada tahun ajaran 2011/2012 ini SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman memiliki siswa sebanyajk 191 orang yang terdiri dari 94 siswa putra dan 97 siswa putri.
B. Visi dan Misi SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman: 1.
Visi : Berprestasi dan Berbudi Pekerti Berdasarkan Imtaq.
2.
Misi a.
Meningkatkan Penghayatan dan pengenalan Agama
b.
Meningkatkan Pembelajaran secara Efektif dan Efisien
c.
Meningkatkan Budaya Kerja Keras dan Disiplin
d.
Meningkatkan Budaya Santun dan Berfikir Kritis
e.
Meningkatkan Kegiatan Ekstrakulikuler 8 Seni, Olahraga dan Pramuka
f.
Meningkatkan Kerja Sama antara Sekolah dan Masyarakat
C. Profil Sekolah 1.
Nama Sekolah
: SD Negeri Pancar
2.
Nomor Statistik
: 101030801015
32
33
3.
Nomor Telepon
: 0293 5528635
4.
Alamat
: Pancar
5.
Desa/Kelurahan
: Ngampeldento
6.
Kecamatan
: Salaman
7.
Kabupaten
: Magelang
8.
Provinsi
: Jawa Tengah
9.
Status Sekolah
: Negeri
D. Keadaan Siswa dan Guru Berdasarkan dokumen yang penulis peroleh, keadaan siswa SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman disajikan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Jumlah Siswa SD Negeri Pancar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelas Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah
Laki-laki
Perempuan
18 18 15 21 9 13 94
14 18 17 18 17 13 97
Jumlah 32 36 32 39 26 26 191
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman terdiri dari 191 siswa yang terdiri dari 94 siswa putra dan 97 siswa putri terdiri dari 6 kelas. Keadaan tenaga pengajar (guru) di SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman disajikan dalam tabel 3.2 dan tabel 3.3.
34
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tabel 3.2 Keadaan Guru Kelas dan Guru Agama Tetap Jenis Tanggal Nama dan NIP Jabatan Kelamin Lahir Rubangiyati, S.Pd P 02-11-1961 Kepala 19611102 198012 2 004 Sekolah Subidin, S.Pd L 17-03-1952 Guru Kelas 19520317 197901 1 002 Risyanto L 10-07-1959 Guru Kelas 19590710 197911 1 004 Nurwahyuningsih, S.Pd P 08-08-1965 Guru Kelas 19650808 198405 2 002 Saryati P 10-10-1963 Guru Kelas 19631010 198308 2 004 Mas‟ud L 25-08-1959 Guru 19590825 198308 1 001 Olahraga Asriyah, A.Ma P 28-10-1955 Guru PAI 19551028 198405 2 001 Andayani, S.Pd P 08-04-1965 Guru Kelas 19650408 198806 2 001 Tarwiyem, S.Pd P 17-07-1965 Guru Kelas 19650717 198903 2 008
Mengajar Kelas IV-VI VI III V II I-VI I-VI IV I
1.
Tabel 3.3 Keadaan Guru Wiyata Bakti Jenis Tanggal Nama TMT Kelamin Lahir Aisah Hilal Rahmawati, S.Pd. P 23/05/1982 01-03-2003
2.
Siti Chafidoh Musalafah, A.Md
No.
P
17/08/1989
02/01/201
Berdasarkan tabel 3.2 dan 3.3 dapat diketahui bahwa jumlah tenaga pengajar SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman sebanyak 11 guru termasuk Kepala Sekolah. Dari 11 guru tersebut 9 di antaranya sudah PNS, sedangkan 2 guru lainnya adalah guru wiyata bakti (GWB). Sedangkan keadaan penjaga tetap disajikan dalam tabel 3.4.
35
Tabel 3.4 Keadaan Guru Kelas dan Guru Agama Tetap Jenis Tanggal Nama Ijazah TMT Kelamin Lahir Rofii L 31-05-1979 SMP 01-05-2006 Pramesti RL P 04-02-1988 SMA 16-07-2007
No. 1. 2.
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2012. Materi pembelajaran dalam penelitian ini materi salat dengan standar kompetensi mengenal ketentuan-ketentuan salat. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1.
Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: a.
Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlengkapan salat, sedangkan sumber pembelajaran adalah buku tuntunan salat lengkap karya Minan Zuhri tahun 2010 yang diterbitkan oleh Putera Menara, Yogyakarta dan buku Khazanah Pendidikan Agama Islam 4 karya Achmad Farichi tahun 2007 yang diterbitkan oleh Yudhistira.
b.
Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat adalah 3 × 35 menit.
c.
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d.
Menyusun lembar observasi siswa (LOS).
36
2.
Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan. Adapun proses tindakannya meliputi meliputi tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a.
Kegiatan Pendahuluan 1) Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. 2) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. 3) Meminta siswa untuk menyiapkan Al Qur‟an dan buku pendidikan agama Islam.
b.
Kegiatan Inti 1) Guru mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan pengertian rukun salat dan menyebutkan rukun salat. 2) Setelah siswa diberikan penjelasan Guru mendemonstrasikan rukun salat dan siswa menirukannya. Rukunnya salat, yaitu: a) Niat. b) Berdiri tegak. c) Takbiratul ikhram. d) Membaca surat Al Fatihah. e) Rukuk f)
I‟tidal.
g) Sujud.
37
h) Duduk di antara dua sujud. i)
Tahiyat akhir.
j)
Membaca Tasyahud akhir.
k) Membaca shalawat Nabi. l)
Salam.
m) Rukun salat dilaksanakan secara tertib (urut) 3) Setelah guru selesai mendemonstrasikan rukun salat, siswa diminta melakukan sendiri praktek dan gerakan sesuai dengan rukun salat. c.
Kegiatan Penutup 1) Guru memberi tugas siswa untuk menghafalkan urutan rukun salat. 2) Siswa bersama-sama membaca bacaan hamdalah dan doa sebagai penutup kegiatan.
3.
Observasi Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktek profesional melalui pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar observasi menurut indikator yang digunakan untuk menilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat. Adapun indikator yang digunakan dalam kegiatan observasi sebagai berikut: a.
Menjelaskan pengertian rukun salat.
b.
Menyebutkan rukun salat.
38
c. 4.
Mempraktekkan rukun salat.
Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian tehadap hasil observasi atas tindakan yang dilakukan. Berdasarkan hasil
observasi
yang telah dilakukan, peneliti
melakukan analisis terhadap proses pembelajaran materi salat tentang rukun salat melalui metode demonstrasi. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa: a.
Siswa masih terlihat ramai.
b.
Siswa kesulitan dalam demonstrasi gerakan-gerakan sesuai rukun salat. Sesuai hasil observasi di atas, setelah terlebih dahulu berdiskusi
dengan kolabolator, peneliti berinisiatif melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi pelajaran. Menyikapi fakta tersebut di atas, maka diambil langkah-langkah perbaikan untuk tindakan pada siklus berikutnya, sebagai berikut: a.
Memberikan motivasi pada siswa.
b.
Memberikan bimbingan yang lebih intensif pada siswa yang mempunyai kemampuan lebih rendah dari pada yang lain.
39
F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2012. Materi pembelajaran dalam penelitian ini materi salat dengan standar kompetensi mengenal ketentuan-ketentuan salat dan kompetensi dasar menyebutkan sunah salat. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1.
Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: a.
Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlengkapan salat, sedangkan sumber pembelajaran adalah buku tuntunan salat lengkap karya Minan Zuhri tahun 2010 yang diterbitkan oleh Putera Menara, Yogyakarta dan buku Khazanah Pendidikan Agama Islam 4 karya Achmad Farichi tahun 2007 yang diterbitkan oleh Yudhistira.
b.
Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat adalah 3 × 35 menit.
2.
c.
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d.
Menyusun lembar observasi siswa (LOS).
Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan. Adapun proses tindakannya meliputi meliputi tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a.
Kegiatan Pendahuluan
40
1) Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. 2) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. 3) Meminta siswa untuk menyiapkan Al Qur‟an dan buku pendidikan agama Islam. b.
Kegiatan Inti 1) Guru mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan pengertian sunah salat, menyebutkan sunah salat dan mempraktekkan sunah salat. 2) Setelah siswa diberikan penjelasan Guru mendemonstrasikan sunah salat dan siswa menirukannya. Diantara sunah salat yaitu: a) Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ikhram. b) Bersedekap. c) Membaca do‟a iftitah. d) Membaca Ta‟awudz sebelum membaca Surah al-Fatihah e) Membaca amin dan ayat Al-Qur‟an setelah Surah al-Fatihah f)
Membaca do‟a Tasyahud awal.
g) Membaca salam yang kedua. 3) Setelah guru selesai mendemonstrasikan sunah salat, siswa diminta melakukan sendiri praktek dan gerakan sesuai dengan sunah salat. c.
Kegiatan Penutup 1) Guru memberi tugas siswa untuk mempraktekkan sunah salat.
41
2) Siswa bersama-sama membaca bacaan Hamdalah dan doa sebagai penutup kegiatan. 3.
Observasi Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktek profesional melalui pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar observasi menurut indikator yang digunakan untuk menilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat. Adapun indikator yang digunakan dalam kegiatan observasi sebagai berikut:
4.
a.
Menjelaskan pengertian sunah salat.
b.
Menyebutkan sunah salat.
c.
Mempraktekkan sunah salat.
Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian tehadap hasil observasi atas tindakan yang dilakukan. Berdasarkan hasil
observasi
yang telah dilakukan, peneliti
melakukan analisis terhadap proses pembelajaran materi salat tentang sunah
42
salat melalui metode demonstrasi. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa: a.
Siswa sudah tidak terlihat ramai.
b.
Siswa sudah bisa melakukan gerakan-gerakan sesuai sunah salat. Menyikapi fakta tersebut di atas, maka penelitian tindakan kelas
dihentikan pada siklus II karena sudah memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus 1.
Deskripsi Siklus I a.
Tujuan Siklus I 1) Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Pendidikan Agama Islam materi salat tentang rukun salat. 2) Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat dengan menggunakan metode demonstrasi.
b.
Hasil Siklus I Penilaian prestasi belajar siswa dalam penelitian ini didasarkan pada proses pelaksanaan pembelajaran, nilai praktek dan nilai tes tertulis. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dapt dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pelaksanaan Pembelajaran No. Nama Menyimak Bertanya Menjawab 1. Fajar Hasan √ √ √ 2. Anif Sulaiman √ √ √ 3. Ahmad Fauzia √ 4. Ahmad Fauzi B √ 5. Ahmad Riyandika 6. Dafi Febriana √ √ √ 7. Miftakhul Kazimah 8. Muhammad Saeful √ 9. Ahmad Nurul Arifin √ 10. Rohmad -
43
44
Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya Menjawab 11. Siti Fadilah √ √ √ 12. Uun Habibatun Nissa 13. Winda Rochimatul √ √ √ 14. Ahmad Setiawan 15. Ahmad Rozi √ 16. Andreas Rahmadita 17. Dwi Widayani √ √ √ 18. Erlina Saputri √ √ 19. Erni Susilawati √ 20. Fayet Kurnia 21. Gilang Saputra S √ √ √ 22. Ibnu Hasan 23. Hailiya Purna Ningrum 24. Lia Muanifah √ √ √ 25. Mat Tegar 26. Muhammad Irfan Rosidi √ 27. Muhammad Latif √ √ √ 28. Muhammad Khanif √ 29. Nurul Bakhiyatus S 30. Riyan Novaldi √ √ 31. Siti Fatimatul Hidayah √ 32. Siti Mudhikhatul Fata √ 33. Siti Solikhah √ 34. Ulil Albab √ √ √ 35. Umi Hidayatul Amalia 36. Fia Hikmatul Azizah 37. Bayu Romantio √ √ 38. Umi Muzdalifah √ √ √ 39. Adam √ √ Rata-rata 26 15 11 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 No.
Nama
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pada saat proses pembelajaran, siswa yang menyimak materi yang disampaikan oleh guru sebanyak 26 siswa, yang mengajukan pertanyaan sebanyak 15 siswa, sedangkan yang mampu menjawab pertanyaan guru dan siswa sebanyak 11 siswa. Hal ini terjadi karena kondisi kelas masih terlihat ramai.
45
Dari hasil observasi praktek salat siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Nilai Praktek Salat Siklus I Aspek yang Dinilai No. Nama Bacaan Gerakan 1. Fajar Hasan 65 75 2. Anif Sulaiman 70 70 3. Ahmad Fauzia 60 60 4. Ahmad Fauzi B 60 60 5. Ahmad Riyandika 60 60 6. Dafi Febriana 70 70 7. Miftakhul Kazimah 60 60 8. Muhammad Saeful 60 60 9. Ahmad Nurul Arifin 60 60 10. Rohmad 60 60 11. Siti Fadilah 75 85 12. Uun Habibatun Nissa 60 60 13. Winda Rochimatul 70 70 14. Ahmad Setiawan 60 60 15. Ahmad Rozi 65 65 16. Andreas Rahmadita 60 60 17. Dwi Widayani 75 75 18. Erlina Saputri 70 70 19. Erni Susilawati 65 65 20. Fayet Kurnia 60 60 21. Gilang Saputra S 70 70 22. Ibnu Hasan 60 60 23. Hailiya Purna Ningrum 60 60 24. Lia Muanifah 65 75 25. Mat Tegar 60 60 26. Muhammad Irfan Rosidi 60 60 27. Muhammad Latif 65 75 28. Muhammad Khanif 65 65 29. Nurul Bakhiyatus S 60 60 30. Riyan Novaldi 70 70 31. Siti Fatimatul Hidayah 60 60 32. Siti Mudhikhatul Fata 60 60 33. Siti Solikhah 60 60 34. Ulil Albab 65 75 35. Umi Hidayatul Amalia 60 60 36. Fia Hikmatul Azizah 60 60 37. Bayu Romantio 70 70
Rata-rata Nilai 70 70 60 60 60 70 60 60 60 60 80 60 70 60 65 60 75 70 65 60 70 60 60 70 60 60 70 65 60 70 60 60 60 70 60 60 70
46
No.
Nama
38. 39.
Aspek yang Dinilai Bacaan Gerakan 65 75 70 70
Rata-rata Nilai
Umi Muzdalifah Adam Rata-rata Sumber: Data primer yang diolah, 2012
70 70 64,6
Hasil observasi dari nilai praktek salat siswa siklus I pada tabel 4.2 diringkas dalam rekapitulasi sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Praktek Salat Siklus I No. Jenis Data Nilai 1. Nilai tertinggi 80 2. Nilai terendah 60 3. Rata-rata 64,6 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai praktek salat nilai tertinggi sebesar 80 dan nilai terendah 60 dengan nila rata-rata kelas sebesar 64,6. Dari hasil penilaian tersebut ditemukan bahwa siswa yang sudah memenuhi KKM sebanyak 18 siswa dengan persentase 46,2%. Sedangkan nilai siswa berdasarkan tes tertulis dapat dilihat dalam tabel berikut.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Tabel 4.4 Nilai Tes Tertulis Siklus I Nama Fajar Hasan Anif Sulaiman Ahmad Fauzia Ahmad Fauzi B Ahmad Riyandika Dafi Febriana Miftakhul Kazimah Muhammad Saeful Ahmad Nurul Arifin Rohmad Siti Fadilah
Nilai 60 70 60 60 80 70 60 70 60 60 70
47
No. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Nama Uun Habibatun Nissa Winda Rochimatul Ahmad Setiawan Ahmad Rozi Andreas Rahmadita Dwi Widayani Erlina Saputri Erni Susilawati Fayet Kurnia Gilang Saputra S Ibnu Hasan Hailiya Purna Ningrum Lia Muanifah Mat Tegar Muhammad Irfan Rosidi Muhammad Latif Muhammad Khanif Nurul Bakhiyatus S Riyan Novaldi Siti Fatimatul Hidayah Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam Rata-rata Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Nilai 60 70 60 60 60 70 70 70 60 70 60 60 70 70 60 70 70 60 70 60 60 60 60 60 60 70 60 70 64,6
Hasil nilai tes tertulis siklus I pada tabel 4.4 diringkas dalam rekapitulasi sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Tes Tertulis Siklus I No. Jenis Data Nilai 1. Nilai tertinggi 80 2. Nilai terendah 60 3. Rata-rata 64,6 Sumber: Data primer yang diolah, 2012
48
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai tes tertulis siswa tertinggi sebesar 80 dan nilai terendah 60 dengan nila rata-rata kelas sebesar 64,6. Dari hasil penilaian tersebut ditemukan bahwa siswa yang sudah memenuhi KKM sebanyak 17 siswa dengan persentase 43,6%. Dari tabel 4.1 dan 4.2 pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan hasil yang cukup baik. Selama pembelajaran siswa terlihat ramai dan banyak ditemukan siswa yang kesulitan dalam demonstrasi gerakan-gerakan sesuai rukun salat. 2.
Deskripsi Siklus II a.
Tujuan Siklus II 1) Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Pendidikan Agama Islam materi salat tentang sunah salat. 2) Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat dengan menggunakan metode demonstrasi.
b.
Hasil Siklus II Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pelaksanaan Pembelajaran No. Nama Menyimak Bertanya Menjawab 1. Fajar Hasan √ √ √ 2. Anif Sulaiman √ √ √ 3. Ahmad Fauzia √ √ √ 4. Ahmad Fauzi B √ √ -
49
Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya Menjawab 5. Ahmad Riyandika √ 6. Dafi Febriana √ √ √ 7. Miftakhul Kazimah √ √ 8. Muhammad Saeful √ √ 9. Ahmad Nurul Arifin √ √ 10. Rohmad 11. Siti Fadilah √ √ √ 12. Uun Habibatun Nissa √ 13. Winda Rochimatul √ √ √ 14. Ahmad Setiawan √ 15. Ahmad Rozi √ √ 16. Andreas Rahmadita √ 17. Dwi Widayani √ √ √ 18. Erlina Saputri √ √ √ 19. Erni Susilawati √ 20. Fayet Kurnia √ 21. Gilang Saputra S √ √ √ 22. Ibnu Hasan √ 23. Hailiya Purna Ningrum √ 24. Lia Muanifah √ √ √ 25. Mat Tegar 26. Muhammad Irfan Rosidi √ 27. Muhammad Latif √ √ √ 28. Muhammad Khanif √ √ 29. Nurul Bakhiyatus S √ √ 30. Riyan Novaldi √ √ √ 31. Siti Fatimatul Hidayah √ √ 32. Siti Mudhikhatul Fata √ √ √ 33. Siti Solikhah √ 34. Ulil Albab √ √ √ 35. Umi Hidayatul Amalia √ √ 36. Fia Hikmatul Azizah √ 37. Bayu Romantio √ √ 38. Umi Muzdalifah √ √ √ 39. Adam √ √ Rata-rata 37 21 20 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 No.
Nama
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pada saat proses pembelajaran siklus II, siswa yang menyimak materi yang disampaikan oleh guru sebanyak 37 siswa, yang mengajukan pertanyaan sebanyak 21
50
siswa, sedangkan yang mampu menjawab pertanyaan guru dan siswa sebanyak 20 siswa. Pada siklus II ini kondisi kelas sudah tidak ramai dan keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab meningkat. Dari hasil observasi praktek salat siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Nilai Praktek Salat Siklus II Aspek yang Dinilai No. Nama Bacaan Gerakan 1. Fajar Hasan 85 85 2. Anif Sulaiman 75 85 3. Ahmad Fauzia 80 80 4. Ahmad Fauzi B 70 70 5. Ahmad Riyandika 80 80 6. Dafi Febriana 80 80 7. Miftakhul Kazimah 65 65 8. Muhammad Saeful 80 80 9. Ahmad Nurul Arifin 70 70 10. Rohmad 70 70 11. Siti Fadilah 90 90 12. Uun Habibatun Nissa 70 70 13. Winda Rochimatul 80 80 14. Ahmad Setiawan 65 75 15. Ahmad Rozi 80 80 16. Andreas Rahmadita 70 70 17. Dwi Widayani 80 80 18. Erlina Saputri 75 85 19. Erni Susilawati 80 80 20. Fayet Kurnia 75 75 21. Gilang Saputra S 80 80 22. Ibnu Hasan 80 80 23. Hailiya Purna Ningrum 70 70 24. Lia Muanifah 90 90 25. Mat Tegar 70 70 26. Muhammad Irfan Rosidi 80 80 27. Muhammad Latif 80 80 28. Muhammad Khanif 75 75 29. Nurul Bakhiyatus S 75 75 30. Riyan Novaldi 80 80 31. Siti Fatimatul Hidayah 75 75
Rata-rata Nilai 85 80 80 70 80 80 65 80 70 70 90 70 80 70 80 70 80 80 80 75 80 80 70 90 70 80 80 75 75 80 75
51
No.
Nama
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Aspek yang Dinilai Bacaan Gerakan 70 70 80 80 80 80 70 70 80 80 80 80 75 75 75 75
Rata-rata Nilai
Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam Rata-rata Sumber: Data primer yang diolah, 2012
70 80 80 70 80 80 75 75 76.9
Hasil observasi dari nilai praktek salat siswa siklus II pada tabel 4.7 diringkas dalam rekapitulasi sebagai berikut. Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Praktek Salat Siklus II No. Jenis Data Nilai 1. Nilai tertinggi 90 2. Nilai terendah 65 3. Rata-rata 76,9 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai praktek salat nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 65 dengan nila rata-rata kelas sebesar 76,9. Dari hasil penilaian tersebut ditemukan bahwa semua siswa sudah memenuhi KKM. Sedangkan nilai siswa berdasarkan tes tertulis dapat dilihat dalam tabel berikut.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 4.9 Nilai Tes Tertulis Siklus II Nama Fajar Hasan Anif Sulaiman Ahmad Fauzia Ahmad Fauzi B Ahmad Riyandika Dafi Febriana Miftakhul Kazimah
Nilai 80 80 80 70 80 80 70
52
No. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Nama Muhammad Saeful Ahmad Nurul Arifin Rohmad Siti Fadilah Uun Habibatun Nissa Winda Rochimatul Ahmad Setiawan Ahmad Rozi Andreas Rahmadita Dwi Widayani Erlina Saputri Erni Susilawati Fayet Kurnia Gilang Saputra S Ibnu Hasan Hailiya Purna Ningrum Lia Muanifah Mat Tegar Muhammad Irfan Rosidi Muhammad Latif Muhammad Khanif Nurul Bakhiyatus S Riyan Novaldi Siti Fatimatul Hidayah Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam Rata-rata Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Nilai 80 70 70 90 70 80 70 80 70 80 90 80 70 80 80 70 90 70 80 80 70 70 80 80 70 80 80 70 80 80 80 80 77,2
Hasil nilai tes tertulis siklus II pada tabel 4.9 diringkas dalam rekapitulasi pada tabel 4.10.
53
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Tes Tertulis Siklus II No. Jenis Data Nilai 1. Nilai tertinggi 90 2. Nilai terendah 70 3. Rata-rata 77,2 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai tes tertulis siswa tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 70 dengan nila rata-rata kelas sebesar 77,2. Dari hasil penilaian tersebut ditemukan bahwa semua siswa sudah memenuhi KKM. Dari tabel 4.6, 4.8 dan 4.10 pada siklus II ini sudah menunjukkan peningkatan hasil yang baik. Selama pembelajaran siswa sudah tidak terlihat ramai, sebagian besar siswa sudah menyimak materi yang disampaikan guru, berani bertanya dan menjawab, siswa sudah bisa melakukan gerakan-gerkan sesuai dengan sunah salat. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima, artinya metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Pembahasan Tabel 4.11 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Menyimak Bertanya I 26 15 II 37 21 Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Menjawab 11 20
54
Dari tabel 4.11 mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat dengan metode demonstrasi, pada siklus I siswa yang menyimak materi yang dijelaskan guru sebanyak 26 siswa, yang bertanya sebanyak 15 siswa dan yang menjawab sebanyak 11 siswa, sedangkan pada siklus II siswa yang menyimak materi yang dijelaskan guru sebanyak 37 siswa, yang bertanya sebanyak 21 siswa dan yang menjawab sebanyak 20 siswa. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa dengan metode demonstrasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Siswa sudah mulai menyimak penjelasan guru, siswa juga berani bertanya dan bisa menjawab pertanyaan guru. Tabel 4.12 Rekapitulasi Prestasi Siswa Nilai Nilai Siklus Praktek Salat Tes Tertulis I 64,6 64,6 II 76,9 77,2 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Dari tabel 4.12 mengenai prestasi siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat dengan metode demonstrasi, pada siklus I nilai praktek salat sebesar 64,6 dan nilai tertulis sebesar 64,6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas masih di bawah KKM 65,0. Karena pada tahap siklus I prestasi siswa masih di bawah KKM, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II. Setelah siswa memperoleh tindakan kelas dengan metode demonstrasi, nilai praktek salat meningkat menjadi 76,9 dan nilai tes tertulis menjadi 77,2. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa dengan metode demonstrasi prestasi siswa mengalami peningkatan. Nilai
55
siswa yang tadinya di bawah KKM 65,0 setelah siswa diberikan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi prestasi siswa menjadi meningkat mencapai melebih nilai KKM 65,0. Jadi dapat dinyatakan pula bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil, sehingga hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima, artinya metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui prestasi siswa mengalami peningkatan dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65,0 lebih dari 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas IV SD Negeri Pancar Ngampeldento Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Saran Saran dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi guru Sebaiknya
guru
menggunakan
metode
demonstrasi
dalam
proses
pembelajaran, terutama pada proses pembelajaran yang lebih banyak menggunakan praktek. 2.
Bagi siswa Sebaiknya siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan materi dan memperhatikan demonstrasi dari guru serta aktif dalam proses pembelajaran agar siswa dapat memahami materi pembelajaran.
56
57
DAFTAR PUSTAKA
Abi Zakaria Yahya bin Syarif An-Nawawi At-Damsyik, Imam. 1994. Riyadhus Asshaalihin. Beirut: Jami‟ Huquq I‟arah At-Thab‟u Mahfulatu Lin-Nasyir. Al-Hasyimi, As-Sayyid Ahmad. 1996. Mukhtaru Al-Hadits An-Nabawiyyah. Semarang: Toha Putra. Ali, Muhammad. 2010. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih Kelas V di MINU KH. Mukmin Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam, Volume 01, Nomor 01, Juni 2010, Hal. 77-86. Ardani, Moh. 2008. Fiqh Ibadah Praktis. Jakarta: Bumbu Dapur CommunicationPT. Mitra Cahaya Utama. Arifin, Muzayyin. 1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Balai Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Bukhari, Imam. 2003. Bekal Hidup Dunia Akherat Hidup & Mati yang Lebih Bermutu. Ponorogo: copyright@ cet 2, Sya‟ban 1424/Okt. Darajat, Zakiah. 1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Frager, Robert. 2000. Buku Hati, Diri, Jiwa, Psikologi Sufi untuk Transformasi, Terjemahan dari buku aslinya Heart, Self, AdanSoul: The Sufi Psychology of Growth, Balance, and Harmony. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Umum dan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Hasibuan, J.J dan Mujiono. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya. Hidayat, Komarudin. 2003. Tuhan Begitu Dekat: Menangkap Makna-makna Tersembunyi di Balik Perintah Beribadah. Jakarta: Paramadina. Mulyasa, Engko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.
58
Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama Islam IAIN. 1983. Ilmu Fiqh. Jakarta: Pusat Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam. Suaedy, Soleh. 2011. Penerapan Berbagai Metode Pembelajaran dalam Kegiatan Diklat. Artikel (http://bdksurabaya.kemenag.go.id, diakses 23 Mei 2012). Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Al Gesido. Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Umam, Chotibul ,dkk. 1994. Fiqh. Kudus: Menara Kudus. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf, diakses 23 Mei 2012). Zaini, Syahminan. 1991. Faedah Shalat Bagi Orang Beriman. Jakarta: Kalam Mulia. Zuhairini, dkk. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional. Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar. 1997. Metodologi Pengajaran Agama Islam dan Bahasa Arab. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
59
60
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIKLUS I
SD/MI
: SD Negeri Pancar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester
: IV/1
Standar Kompetensi : Mengenal ketentuan-ketentuan salat Kompetensi Dasar
: Menyebutkan rukun salat
Indikator
: 1.
Alokasi Waktu
Menjelaskan pengertian rukun salat
2.
Menyebutkan rukun salat
3.
Mempraktekkan rukun salat
: 3 × 35 menit (1 × pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian rukun salat.
2.
Siswa dapat menyebutkan rukun salat.
3.
Siswa dapat mempraktekkan rukun salat.
Materi Pembelajaran : Rukun Salat
Rukun salat berupa gerakan dan bacaan yang wajib dilakukan serta dibaca selama menjalankan salat, rukun salat tidak boleh ditinggalkan. Apabila sengaja meninggalkan, maka salatnya tidak syah, akan tetapi apabila tidak disengaja atau lupa kita cukup mengerjakan sujud syahwi. Rukunnya salat, yaitu: 1.
Niat
2.
Berdiri tegak
3.
Takbiratul Ikhram
4.
Membaca surat Al Fatihah
5.
Rukuk
6.
I‟tidal
7.
Sujud
8.
Duduk di antara dua sujud
61
9.
Tahiyat akhir
10. Membaca Tasyahud Akhir 11. Membaca Shalawat Nabi 12. Salam 13. Tertib (dilaksanakan dengan urut)
Metode Pembelajaran 1.
Demonstrasi Siswa mendemonstrasikan gerakan dan bacaan rukun salat.
2.
Praktek Siswa memperaktekkan gerakan dan bacaan rukun salat
Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Pendahuluan 4) Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. 5) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. 6) Meminta siswa untuk menyiapkan Al Qur‟an dan buku pendidikan agama Islam.
2.
Kegiatan Inti a.
Guru mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan pengertian rukun salat dan menyebutkan rukun salat.
b.
Setelah siswa diberikan penjelasan Guru mendemonstrasikan rukun salat dan siswa menirukannya.
c.
Setelah guru selesai mendemonstrasikan rukun salat, siswa diminta melakukan sendiri praktek dan gerakan sesuai dengan rukun salat.
3.
Kegiatan Penutup a.
Guru memberi tugas siswa untuk menghafalkan urutan rukun salat.
b.
Siswa bersama-sama membaca bacaan hamdalah dan doa sebagai penutup kegiatan.
62
Sumber Belajar 1.
Tuntunan salat lengkap karya Minan Zuhri tahun 2010 yang diterbitkan oleh Putera Menara, Yogyakarta
2.
Buku Khazanah Pendidikan Agama Islam 4 karya Achmad Farichi tahun 2007 yang diterbitkan oleh Yudhistira.
3.
Buku-buku lain yang relevan
Penilaian 1.
Praktek salat Aspek yang Dinilai 1.
Bacaan
2.
Gerakan
Rata-rata
2.
Tes Tertulis
Nilai
63
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIKLUS II
SD/MI
: SD Negeri Pancar
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester
: IV/1
Standar Kompetensi : Mengenal ketentuan-ketentuan salat Kompetensi Dasar
: Menyebutkan sunah salat
Indikator
: 1.
Alokasi Waktu
Menjelaskan pengertian sunah salat
2.
Menyebutkan sunah salat
3.
Mempraktekkan sunah salat
: 3 × 35 menit (1 × pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian sunah salat.
2.
Siswa dapat menyebutkan sunah salat.
3.
Siswa dapat mempraktekkan sunah salat.
Materi Pembelajaran : Sunah Salat
Sunah salat, yaitu apabila kita kerjakan mendapatkan pahala dan apabila kita tinggalkan salatnya tidak batal. Meskipun demikian kita diperintahkan oleh Rasulullah supaya salat seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah yaitu rukun dan sunah dilakukan sebagai rangkaian yang tidak terpisahkan. Diantara sunah salat, yaitu: 1.
Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ikhram.
2.
Bersedekap.
3.
Membaca do‟a Iftitah.
4.
Membaca Ta‟awuz sebelum membaca Surah Al Fatihah.
5.
Membaca amin dan ayat Al Qur‟an setelah membaca Surah Al Fatihah.
6.
Membaca do‟a Tasyahud awal.
7.
Membaca salam yang kedua.
64
Metode Pembelajaran 1.
Demonstrasi Siswa mendemonstrasikan gerakan dan bacaan sunah salat.
2.
Praktek Siswa memperaktekkan gerakan dan bacaan sunah salat
Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Pendahuluan a.
Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.
b.
Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat.
c.
Meminta siswa untuk menyiapkan Al Qur‟an dan buku pendidikan agama Islam.
2.
Kegiatan Inti a.
Guru mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan pengertian sunah salat, menyebutkan sunah salat dan mempraktekkan sunah salat.
b.
Setelah siswa diberikan penjelasan Guru mendemonstrasikan sunah salat dan siswa menirukannya.
c.
Setelah guru selesai mendemonstrasikan sunah salat, siswa diminta melakukan sendiri praktek dan gerakan sesuai dengan sunah salat.
3.
Kegiatan Penutup a.
Guru memberi tugas siswa untuk menghafalkan urutan sunah salat.
b.
Siswa bersama-sama membaca bacaan hamdalah dan doa sebagai penutup kegiatan.
Sumber Belajar 1.
Tuntunan salat lengkap karya Minan Zuhri tahun 2010 yang diterbitkan oleh Putera Menara, Yogyakarta
2.
Buku Khazanah Pendidikan Agama Islam 4 karya Achmad Farichi tahun 2007 yang diterbitkan oleh Yudhistira.
3.
Buku-buku lain yang relevan
65
Penilaian 1.
Praktek sunah salat Aspek yang Dinilai 1.
Bacaan
2.
Gerakan
Rata-rata
2.
Tes Tertulis
Nilai
66
PEDOMAN OBSERVASI No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Fajar Hasan Anif Sulaiman Ahmad Fauzia Ahmad Fauzi B Ahmad Riyandika Dafi Febriana Miftakhul Kazimah Muhammad Saeful Ahmad Nurul Arifin Rohmad Siti Fadilah Uun Habibatun Nissa Winda Rochimatul Ahmad Setiawan Ahmad Rozi Andreas Rahmadita Dwi Widayani Erlina Saputri Erni Susilawati Fayet Kurnia Gilang Saputra S Ibnu Hasan Hailiya Purna Ningrum Lia Muanifah Mat Tegar Muhammad Irfan Rosidi Muhammad Latif Muhammad Khanif Nurul Bakhiyatus S Riyan Novaldi Siti Fatimatul Hidayah Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam
Aspek yang Dinilai Bacaan Gerakan
67
LEMBAR SOAL SIKLUS I
Isilah titik-titik di bawah ii dengan jawaban yang benar ! 1.
Rukun salat yang pertama adalah ……………….
2.
Jika salah satu rukun salat ditinggalkan, salatnya ……………….
3.
Kita salat harus menghadap ke ……………….
4.
Rukun salat fardu ada ……………….
5.
Pada waktu salat Surah Al Fatihah dibaca setelah ……………….
6.
Ketika I‟tidal membaca ……………….
7.
Salah satu yang membatalkan salat antara lain ……………….
8.
Membaca Al Fatihah ketika ……………….
9.
Rukun salat yang terakhir adalah ……………….
10. Ketika sujud membaca ……………….
68
LEMBAR SOAL SIKLUS II
Isilah titik-titik di bawah ii dengan jawaban yang benar ! 1.
Sebelum salat kita harus ……………….
2.
Jika salah satu sunat salat ditinggalkan, salatnya ……………….
3.
Lafal takbiratul ihram adalah ……………….
4.
Salat secara berjamaah akan melipatgadakan ……………….
5.
Apabila lupa dalam menjalankan sunah ab‟ad disunahkan ……………….
6.
Hukum
membaca
amin
setelah
membaca
surat
Al
Fatihah
adalah
………………. 7.
Salat tidak membaca Surat Al Fatihah, maka salatnya tidak ………………..
8.
Membaca salawat nabi termasuk ………………. salat
9.
Batas aurat perempuan semua tertutup kecuali ……………….
10. Batas aurat pria adalah ……………….
69
HASIL OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Fajar Hasan Anif Sulaiman Ahmad Fauzia Ahmad Fauzi B Ahmad Riyandika Dafi Febriana Miftakhul Kazimah Muhammad Saeful Ahmad Nurul Arifin Rohmad Siti Fadilah Uun Habibatun Nissa Winda Rochimatul Ahmad Setiawan Ahmad Rozi Andreas Rahmadita Dwi Widayani Erlina Saputri Erni Susilawati Fayet Kurnia Gilang Saputra S Ibnu Hasan Hailiya Purna Ningrum Lia Muanifah Mat Tegar Muhammad Irfan Rosidi Muhammad Latif Muhammad Khanif Nurul Bakhiyatus S Riyan Novaldi Siti Fatimatul Hidayah Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam Jumlah
Pelaksanaan Pembelaaran Menyimak Bertanya Menjawab √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 15 11
70
HASIL OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II No.
Nama
40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78.
Fajar Hasan Anif Sulaiman Ahmad Fauzia Ahmad Fauzi B Ahmad Riyandika Dafi Febriana Miftakhul Kazimah Muhammad Saeful Ahmad Nurul Arifin Rohmad Siti Fadilah Uun Habibatun Nissa Winda Rochimatul Ahmad Setiawan Ahmad Rozi Andreas Rahmadita Dwi Widayani Erlina Saputri Erni Susilawati Fayet Kurnia Gilang Saputra S Ibnu Hasan Hailiya Purna Ningrum Lia Muanifah Mat Tegar Muhammad Irfan Rosidi Muhammad Latif Muhammad Khanif Nurul Bakhiyatus S Riyan Novaldi Siti Fatimatul Hidayah Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam Rata-rata
Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya Menjawab √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 37 21 20
71
HASIL OBSERVASI NILAI SISWA SIKLUS I No.
Nama
40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78.
Fajar Hasan Anif Sulaiman Ahmad Fauzia Ahmad Fauzi B Ahmad Riyandika Dafi Febriana Miftakhul Kazimah Muhammad Saeful Ahmad Nurul Arifin Rohmad Siti Fadilah Uun Habibatun Nissa Winda Rochimatul Ahmad Setiawan Ahmad Rozi Andreas Rahmadita Dwi Widayani Erlina Saputri Erni Susilawati Fayet Kurnia Gilang Saputra S Ibnu Hasan Hailiya Purna Ningrum Lia Muanifah Mat Tegar Muhammad Irfan Rosidi Muhammad Latif Muhammad Khanif Nurul Bakhiyatus S Riyan Novaldi Siti Fatimatul Hidayah Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam Rata-rata
Aspek yang Dinilai Bacaan Gerakan 65 75 70 70 60 60 60 60 60 60 70 70 60 60 60 60 60 60 60 60 75 85 60 60 70 70 60 60 65 65 60 60 75 75 70 70 65 65 60 60 70 70 60 60 60 60 65 75 60 60 60 60 65 75 65 65 60 60 70 70 60 60 60 60 60 60 65 75 60 60 60 60 70 70 65 75 70 70
Rata-rata Nilai 70 70 60 60 60 70 60 60 60 60 80 60 70 60 65 60 75 70 65 60 70 60 60 70 60 60 70 65 60 70 60 60 60 70 60 60 70 70 70 64,6
72
HASIL OBSERVASI NILAI SISWA SIKLUS II No.
Nama
40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78.
Fajar Hasan Anif Sulaiman Ahmad Fauzia Ahmad Fauzi B Ahmad Riyandika Dafi Febriana Miftakhul Kazimah Muhammad Saeful Ahmad Nurul Arifin Rohmad Siti Fadilah Uun Habibatun Nissa Winda Rochimatul Ahmad Setiawan Ahmad Rozi Andreas Rahmadita Dwi Widayani Erlina Saputri Erni Susilawati Fayet Kurnia Gilang Saputra S Ibnu Hasan Hailiya Purna Ningrum Lia Muanifah Mat Tegar Muhammad Irfan Rosidi Muhammad Latif Muhammad Khanif Nurul Bakhiyatus S Riyan Novaldi Siti Fatimatul Hidayah Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam Rata-rata
Aspek yang Dinilai Bacaan Gerakan 85 85 75 85 80 80 70 70 80 80 80 80 65 65 80 80 70 70 70 70 90 90 70 70 80 80 65 75 80 80 70 70 80 80 75 85 80 80 75 75 80 80 80 80 70 70 90 90 70 70 80 80 80 80 75 75 75 75 80 80 75 75 70 70 80 80 80 80 70 70 80 80 80 80 75 75 75 75
Rata-rata Nilai 85 80 80 70 80 80 65 80 70 70 90 70 80 70 80 70 80 80 80 75 80 80 70 90 70 80 80 75 75 80 75 70 80 80 70 80 80 75 75 76.9
73
HASIL TES TERTULIS No. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78.
Nama Fajar Hasan Anif Sulaiman Ahmad Fauzia Ahmad Fauzi B Ahmad Riyandika Dafi Febriana Miftakhul Kazimah Muhammad Saeful Ahmad Nurul Arifin Rohmad Siti Fadilah Uun Habibatun Nissa Winda Rochimatul Ahmad Setiawan Ahmad Rozi Andreas Rahmadita Dwi Widayani Erlina Saputri Erni Susilawati Fayet Kurnia Gilang Saputra S Ibnu Hasan Hailiya Purna Ningrum Lia Muanifah Mat Tegar Muhammad Irfan Rosidi Muhammad Latif Muhammad Khanif Nurul Bakhiyatus S Riyan Novaldi Siti Fatimatul Hidayah Siti Mudhikhatul Fata Siti Solikhah Ulil Albab Umi Hidayatul Amalia Fia Hikmatul Azizah Bayu Romantio Umi Muzdalifah Adam Rata-rata
Siklus I 60 70 60 60 80 70 60 70 60 60 70 60 70 60 60 60 70 70 70 60 70 60 60 70 70 60 70 70 60 70 60 60 60 60 60 60 70 60 70 64,6
Siklus II 80 80 80 70 80 80 70 80 70 70 90 70 80 70 80 70 80 90 80 70 80 80 70 90 70 80 80 70 70 80 80 70 80 80 70 80 80 80 80 77,2
74
Dokumentasi Penelitian Tindakan Kelas
75
76