RINGKASAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan
Renstra
periode
2014-2018
merupakan
amanat
perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara penyusunan ,pengendalaian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP nomor 8 tahun 2008. Renstra merupakan penjabaran RPJMD Kota Tangerang tahun 2014-
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt
2018 sehingga Renstra menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota Nomor 87 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara umum bahwa Tupoksi BPBD teridiri dari : 1) pencegahan dan kesiapsiagaan
penanggulangan/prabencana;
2)
pelaksanaan
kegiatan
kedaruratan dan logistik pada saat bencana; 3) pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana; 4) pelaksanaan ketatausahaan Badan; 5) pengelolaan UPT. Struktur organisasi BPBD teridiri dari Kepala BPBD secara Ex-Officio dijabat oleh Sekretaris Daerah yang bertanggung jawab mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan tugas unsur pengarah dan unsur pelaksana, unsur pengarah terdiri dari Pejabat Pemerintah Daerah serta anggota masyarakat professional dan ahli, yang dipilih melalui uji kepatutan yang dilakukan oleh DPRD, sedangkan unsur pelaksana terdiri dari Kepala Pelaksana, Sekretaris yang membawai 3 sub bagian, dan 3 bidang yang terdiri dari bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, bidang kedaruratan dan Logistik dan bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, masing-masing bidang membawahi 2 seksi dan terdapat 4 UPT Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Korban. Pegawai BPBD berjumlah 365 orang terdiri dari yang menduduki Jabatan Struktural sebanyak 17 orang, jabatan fungsional umum sebanyak 48 orang dan jabatan teknis operasional sebanyak 300 orang yang berstatus tenaga harian lepas, didalamnya terdiri dari 17 wanita, 348 Laki-laki. rata-rata pendidikan pegawai BPBD didominasi lulusan Strata satu sebesar 44 persen, disusul dengan lulusan SLTA yakni sebesar 40 persen.
Sedangkan lulusan D3 6%, SMP 4%, SD 3% dan S2 3%. Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai BPBD secara umum sudah memadai, yang perlu dianalisa lebih lanjut adalah status kepegawaian yang masih THL, dengan status THL mengakibatkan sulitnya mengembangkan kemampuan personil melalui pendidikan dan pelatihan formal terkait teknik operasi pemadaman. Berdasarkan Revisi Renstra rumusan permasalahan yang dihadapi BPBD terdiri dari : 1). Rentang pelayanan yang cukup luas; 2).Status anggota pemadam kebakaran THL; 3).Sarana dan prasarana kantor yang belum memadai; 4).Lemahnya kegiatan koordinasi dengan OPD yang terkait dengan penanganan
penanggulangan
bencana;
5).Dokumentasi
dan
sistem
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt
pengarsipan masih lemah 6). Peraturan/regulasi yang ada sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini dan 7) sulitnya mensinkronkan fungsi badan sebagai fungsi koordinatif dan masih adanya fungsi teknis operasional. Berdasarkan pembobotan terhadap rumusan masalah maka issu strategis BPBD dirumuskan sebagai berikut : 1). Kinerja aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 2). Kualitas koordinasi dan pelayanan penanggulangan bencana;
3).
Pastisipasi
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
penanggulangan bencana. 4). Sumber air yang terbatas dan belum terpetakan;
5).program
penyelenggaraan
dan
kegiatan
penanggulangan
yang
bencana
terkait
dengan
upaya
belum
masuk
dalam
program/kegiatan pada OPD yang terkait dengan penanggulangan bencana; 6).Kondisi topografi Kota Tangerang yang cenderung datar dan berpotensi banjir dan; 7).tidak seimbangnya pertembuhan kendaraan dengan ruas jalan. Permasalahan dan isu strategis BPBD serta Visi dan misi RPJMD Kota Tangerang 2014-2018 menjadi acuan dalam penyusunan visi dan misi BPBD yaitu
“
TERWUJUDNYA
BPBD
YANG
PROFESIONAL
UNTUK
MENJADIKAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG YANG TANGGUH DALAM MENGHADAPI BENCANA”, sedangkan misi terdiri dari 1. Meningkatkan kemampuan SDM dalam penanggulangan bencana; 2. Menetapkan regulasi, standar, kebutuhan dan prosedur penyelengaraan penanggulangan bencana; 3. Meningkatkan perlindungan kepada masyarakat dari bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh;
4. Mengembangkan pemanfaatan teknologi pencegahan, kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi untuk mengahadapi ancaman dan resiko bencana; 5. Memenuhi hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana sesuai dengan SOP. Visi dan Misi BPBD dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Terdapat lima tujuan dalam Renstra BPBD yang terdiri dari : 1. Meningkatkan kemampuan kapasitas Aparatur BPBD dan masyarakat dalam penanggulangan bencana 2. Terwujudnya regulasi, standar, kebutuhan dan prosedur penyelengaraan penanggulangan bencana. 3. Terselenggaranya
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt
perlindungan kepada masyarakat dari bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh
4.
Pemanfaatan teknologi pencegahn,
kesiapsiagan, peringatan dini dan mitigasi untuk mengahadapi ancaman dan resiko bencana. 5. Penanganan pengungsi sesuai dengan SOP. Sasaran Renja BPBD yang ingin dicapai tahun 2016 dirumuskan berdasarkan rumusan sasaran di Renstra BPBD, yang tujuan di Renstra BPBD nya sudah dirumuskan sebelumnya. Sasaran Renstra BPBD dirumuskan sebagai berikut :1. Meningkatnya Administrasi Pemerintahan. 2. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Meningkatkan kualifikasi aparatur BPBD sesuai dengan aturan perundang-undangan. 4. Koordinasi penyusunan regulasi, standar, kebutuhan dan prosedur dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan bencana. 5. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi resiko dan ancaman bencana. 6.
Meningkatkan
pengelolaan
data
dan
informasi
penyelenggaraan
penanggulangan bencana. 7. Meningkatkan keterpaduan dan kesiapsiagaan dengan masyarakat dalam menghadapi bencana. 8. Pengkajian, pemantauan dan penanganan tanggap darurat bencana, 9. Pengerahan peralatan, pemberian bantuan dan logistik, 10. Penyelamatan, evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar, 11. Penerapan teknologi pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, 12. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan lembaga usaha dalam menghadapi bencana, 13. Peringatan dini, Mitigasi dan Gladi/Simulasi, 14. Penyaluran dana bantuan sosial rehabilitasi rekontruksi dan 15. penilaian, pengumpulan dan pengolahan data kerusakan dan kerugian akibat bencana
Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran BPBD menyusun strategi dan kebijakan. Dengan pendekatan metode SWOT, Strategi BPBD dirumuskan sebagai berikut: 1). Peningkatan keterpaduan program dan anggaran; 2). Peningkatan sarana dan prasarana; 3). Optimalisasi pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana; 4). Peningkatan regulasi dan standar penyelenggaraan penanggulangan bencana; 5). Mewujudkan standar dan prosedur penyelengaraan penanggulangan bencana; 6). Peningkatan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penanggulangan bencana; 7). Penyusunan Informasi daerah rawan bencana yang mudah diaskes oleh masyarakat; 8). Meningkatnya pelaksanaan pengkajian dan penentuan status
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt
darurat bencana; 9). Optimalisasi penyelamatan evakuasi korban dan harta benda. 10) Optimalisasi pemenuhan kebutuhan dasar perlindungan dan pengurusan pengungsi, 11) Mengimplementasikan teknologi pencegahan dalam
menghadapi
masyarakat
dan
bencana,
lembaga
12)
usaha
Optimalisai
dalam
hubungan
menghadapi
kerjasama
bencana,
13)
Optimalisasi pelaksanaan sosialisasi potensi dan gladi/simulasi bencana, 14) Peningkatan
keterlibatan
dan
pemberdayaan
masyarakat
dan
15)
peningkatan akurasi penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana. Kebijakan yang diambil sebagai payung pelaksanaan program terdiri dari 23 Program yang dilaksanakan dengan 112 jenis indikator program, sementara jumlah kegiatan yang dilaksanakan rata-rata pertahun kurang lebih 64 kegiatan dengan total pagu indikatif Rata-rata pertahun 14 sampai 44 Milyar
Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan
menyeluruh bagi seluruh pegawai BPBD dan stakeholder.
G AN id ER go. NG ta. TA gko TA ran KO e H ang TA .t IN ww ER /w M p:/ PE htt