Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada...................57 - 66 RESIKO LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN MEDIA CETAK DI KOTA PADANG TAHUN 2012 Suksmerri, Evino Sugriata (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT This study aims to determine the levels of chemicals Lead (Pb) in the soil, water and air pollution and risk analysis of print media companies in the city of Padang. This research is dsekriptif, which analyzes the environmental risks of the company's print media. By taking samples of soil, water and air porposive random sampling done on 4 media printing. / Data processing is done qualitatively based on the results of measurements of Pb in the environment. The results showed lead concentrations between 0.04 to 0.07 mg/m3 of air. Pb in water levels between 0.0127 to 0.0363 mg/m3, soil lead concentrations between 0.0054 to 0.0206 mg/m3. Risks to workers can occur through the medium of air, water and soil, as well as the habits of workers during the process kondosi percetakan.Pengelola need to consider the work environment, and to supervise the work force in the use of PPE and habits hakl during the printing process. Keywords: The content of Pb in the environment, environmental risk
PENDAHULUAN Pembangunan
yang
tersebut tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
pesat
dibidang ekonomi disatu sisi akan meningkatkan kualitas hidup yaitu dengan
Salah satu kegiatan manusia yang
manusia,
dapat
meningkatnya pendapatan
pencemaran
masyarakat, tetapi di sisi lain akan berakibat
pada
penurunan
menyebabkan
terjadinya
lingkungan adalah limbah
yang berasal media cetak. Media Cetak
kesehatan
merupakan sebuah media penyampai
akibat adanya pencemaran yang berasal
informasi yang memiliki manfaat dan
dari limbah industri dan rumah tangga. Hal
terkait dengan kepentingan
ini karena kurangnya atau tidak
umum dan bukan terbatas pada kelompok
memadainya fasilitas atau peralatan untuk menangani
dan
mengelola
tersebut.
Pencemaran
merupakan
masuknya
dimasukkannya
makhluk
tertentu saja yang disimpulkan secara
limbah
tertulis. Media cetak selain banyak
lingkungan
bermanfaat, dan sangat dibutuhkan orang
atau
pada zaman sekarang, ternyata juga
hidup, zat,
dapat menimbulkan
energy atau komponen lain ke dalam manusia,
sehingga
berbagai masalah
atau berdampak buruk yaitu diantaranya
lingkungan (air, udara dan tanah) oleh kegiatan
masyarakat
karena
kualitas
menghasilkan limbah
yang
berbahaya bagi makhluk sekitarnya dan
lingkungan turun sampai ke tingkat
menimbulkan
tertentu yang
(Anne , 2010).
menyebabkan lingkungan
57
pencemaran
lingkungan
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada ...................57 - 66 Tinta merupakan sebuah media
pekerja maupun terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja.
yang sangat komplek, berisikan pelarut, pigmen (zat warna), celupan, resin dan
Efek logam Pb terhadap tubuh
pelumas sollubilizer (bermacam-macam
manusia terutama dapat berkaitan dengan
senyawa
sel-sel
yang
membentuk
ion-ion
darah
merah
dan
dapat
polimer polar dengan resin tahan air),
memprngaruhi sistem syaraf. Keracunan
surfaktan (unsur basah yang menurunkan
yang
tekanan permukaan dari sebuah cairan,
menimbulkan kelainan pada (1) sistem
memungkinkan penyebaran yang mudah
syaraf.
dan juga menurunkan tekanan antar
jaringan yang sangat peka terhadap bahan
permukaan antara Komponen tinta tersebut
dua cairan. berfungsi
pencemar Pb. Gangguan neurologi akibat
sebagai pembawa tinta, pewarna dan
encephalopathy, ataxia, insomnia, stupor
bahan-bahan aditif lainnya digunakan
dan
untuk mengatur aliran , ketebalan tinta
menimbulkan
jika kering.Salah satu jenis tinta yang
neuropathy perifer, (2) sistem reproduksi,
digunakan untuk mencetak adalah tinta
gangguan terhadap system reproduksi
berpigmen yang berisikan unsur-unsur
dapat berupa keguguran, kesakitan dan
yang memperkuat peresapan dari pigmen
kematian janin. Pb mempunyai efek racun
pada permukaan dan menghindarkan
terhadap gamet dan dapat menyebabkan
tinta dari terhapus oleh gesekan mekanis.
cacat kromosom. Paparan Pb konsentrasi
Pigmen
rendah dan berlangsung cukup lama dapat
atau
pewarna
parah
Susunan
tercemar
tersebut
berasal syaraf
Pb
coma,
dari
merupakan
dapat
pada
berupa
anak-anak
kejang
timbal
dapat
tubuh
dan
mengandung salah satu logam yang
menurunkan
beracun yaitu timbal (Pb).
hemopoitik. Unsur hemopoitik yang peka
Timbal (Pb) dan gas-gas lainnya
IQ,
dan
(3)
sistem
terhadap Pb adalah haemoglobin yang
seperti crom (Cr) dan Kadmium (Cd),
menyebabkan terjadinya
merupakan logam yang berasal dari zat
disertai sedikit peningkatan kadar delta-
warna (pigmen) yang terdapat dalam tinta
aminolevulinat dehidratase (ALAD) dalam
yang
darah
digunakan
percetakan. seperti
untuk
Pada
media,
menghasilkan
waktu
logam
pencetakan
tersebut
dan
jumlah
anemia yang
asam
delta-
aminolevulinat (β-ALA) dalam urine, dan
akan
menyebabkan
terjadinya
penurunan
dilepaskan ke udara sehingga bahan-
sintesis globin. Faktor lingkungan kerja
bahan kimia du lingkungan kerja akan
yang
meningkat terutama pada perusahaan
kerja di sektor industri, seperti perusahaan
media
media cetak adalah lingkungan kimia.
cetak.
peningkatan
Dengan
bahan
adanya
tersebut
akan
dapat
mempengaruhi
kesehatan
Lingkungan kimia yang terdapat pada
mengganggu kenikmatan kerja dari
lingkungan
kerja
media
cetak
merupakan lingkungan yang mengandung 5 8
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada ...................57 - 66 bahan kimia tertentu, hal ini dapat terjadi
tanah hanya dibicarakan secara terbatas,
akibat pemakaian bahan kimia yang
apabila dibandingkan dengan komponen
digunakan
pencetakan.
lingkungan yang lainnya seperti air dan
Bentuk fisik bahan kimia tersebut dapat
udara. Hal ini terjadi, karena proses
berbentuk
kerusakan tanah berjalan begitu lambat
pada debu
waktu yang
dihasilkan
dari
kegiatan pencetakan media dapat terhisap
serta
melalui saluran pernapasan dan akan masuk ke alveoli dan akan
pencemaran tanah tidak terserapi oleh
mengakibatkan
langsung oleh manusia (Sarwono,2003).
(Malaka,
gangguan
indra
kesehatan
1994). Dalam partikel
debu
dampak manusia
dan
dengan
pencemaran
yang
dan
ditimbulkan dirasakan
dari
secara
Seiring dengan kemajuan zaman
terdapat beberapa logam yang berbahaya konsentrasi
yang
bervariasi
perkembangan terhadap
tanah
meningkat
mempunyai gangguan yang berbeda dan
kuantitas. Hal ini disebabkan karena tanah
sangat
merupakan sistem biologis dinamis yang
oleh
lamanya
secara
semakin
tergantung pada sumber debunya dan ditentukan
baik
penduduk, kualitas
dan
satu
berkapasitas besar untuk menampung dan
diantaranya adalah Pb (Morowska dan
mengembalikan bahan-bahan biologis dan
Marcazzan, 2000).
kimiawi tak berbahaya. Berbagai jenis
pemajanan
seseorang.
Salah
zat
pollutan yang menimbulkan pencemaran
mencemari
terhadap tanah, baik yang bersumber dari
permukaan tanah, maka bahan tersebut
alam maupun akibat dari aktifitas manusia.
dapat menguap, tersapu oleh air hujan
Bahan
dan
tanah.
aktifitas manusia misalnya dari kegiatan
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah
industri, pembuangan air limbah dan tinja,
kemudian terendap sebagai zat kimia
pembuangan sampah maupun kegiatan
beracun di tanah. Zat beracun di tanah
pertanian. Tanah sebagai salah satu unsur
tersebut
habitat
Ketika
suatu
berbahaya/beracun
atau
telah
masuk
dapat
ke
dalam
berdampak
langsung
pencemar
perlu
yang
berasal
diketahui
dari
kapasitas
kepada manusia ketika bersentuhan atau
kemampuannya jika hendak melakukan
dapat mencemari air tanah dan udara
pertanaman pada tanah itu (Hakim, 1986). Akibat
diatasnya (Darmono, 2006).
pencemaran
lingkungan
komponen
tersebut akan berdampak dari berbagai
lingkungan yang secara mutlak harus
pihak, salah satunya terhadap pekerja
dilindungi atau dihindarkan dari dampak
pada perusahaan media cetak baik itu
yang merugikan, terutama bagi negara
media cetak skala kecil (sablon) maupun
agraris seperti Indonesia. Tanah yang
dalam skala besar seperti media cetak
subur
yang menghasilkan koran dan printing
Tanah
merupakan
merupakan
faktor
utama
yang
menentukan kualitas lingkungan hidup
digital. Hal tersebut perlu dilakukan suatu
kita. Namun dalam debat lingkungan, 5 9
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada ...................57 - 66 analisis dampak akibat risiko lingkungan
cat yang dibuang di sekitar lingkungan
yang terjadi pada perusahaan tersebut.
perusahaan, perlu kiranya diketahui risiko
Risiko
lingkungan
adalah
lingkungan
perusahaan
media
cetak
probabilitas dari kerusakan lingkungan
terhadap
sehingga dapat menghambat suatu kinerja
dilakukan suatu penelitian dengan tujuan
perusahaan
untuk
untuk
untuk
mencapai
pekerja
tersebut
menganalisis
risiko
dan
perlu
lingkungan
tujuannya, hal ini dapat juga disebabkan
tersebut. Hal ini didukung karena belum
karena
pernah
ketidakmampuan
dalam
mengelola
perusahaan
penelitian
pada
berbahan
lingkungan media cetak terutama resiko
berbahaya dan beracun (B3), oleh karena
yang akan ditimbulkan akibat penggunaan
itu
risiko
tinta
tujuan
untuk
Berdasarkan latar belakang yang menjadi
dengan
tujuan
permasalahan dari penelitian ini adalah
perlu
lingkungan
adanya
limbah
dilakukannya
manajemen
dengan
mengidentifikasi
risiko
dalam
proses
pencetakan.
untuk menganalisa dan menghindari risiko
“Apakah
baik berupa potensi bahaya, penurunan
perusahaan media cetak di Kota Padang
produksi dari perusahaan.
tahun 2012”?.
ada
risiko
lingkungan
pada
Berdasarkan sifat racun Pb yang terkandung dalam limbah atau sisa-sisa II), CV. Permata Gravindo (titik III), dan PD. Jasa Grafika (titik IV).
METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif,
Populasi penelitian adalah media
yaitu menganalisis risiko lingkungan dari
cetak yang terdaftar di Dinas Perindustrian
perusahaan media cetak terhadap pekerja
dan perdagangan kota Padang. Sampel
di Kota Padang tahun 2012 yang meliputi
diambil adalah mewakili dari media cetak
mengidentifikasi kadar Pb pada media air,
yang
tanah, dan udara dari perusahaan media
melakukan
cetak., menganalisis pajanan terhadap
media cetak, sehingga lokasi penelitian
pekerja
dari
berjumlah 1 buah skala besar dan 3 buah
perusahaan media cetak, analisis risiko
skala menengah serta seluruh pekerja
lingkungan dari perusahaan media cetak
pada bagian proses percetakan pada
terhadap pekerja
media cetak tersebut berjumlah 14 orang.
akibat
risiko
lingkungan
terdaftar
Intrumen/
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Pengukuran
Juni – November 2012. Lokasi penelitian
dan
ada
izin
penelitian
dari
perusahaan
Bahan Pb
dan ,
Cara
untuk
Kerja
Spektrofotometer
Serapan Atom, Labu Ukur dan Gelas Ukur,
di PT Padang Graindo Media Tama (titik I)
Low Volum Air Sampler (LVAS), Filter, Air
yang mencetak media Padang Ekspress
Pollution Test Kitt, Alat pengambil sampel
Group, Post Metro, dan Sumbar Ekspress
tanah, Alat pengambil sampel air, Bahan
serta percetakan Sukma Advertising (titik
Kimia untuk pemeriksaan kimia udara, 60
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada ...................57 - 66 Bahan Kimia untuk pemeriksaan kimia air.
penggunaan
Bahan Kimia untuk pemeriksaan kimia
peningkatan gizi kerja, kebiasaan selama
tanah
bekerja, keluhan kesehatan pekerja, dan Cara
kerja.
pemeriksaan
Pengambilan
sampel
Pb
alat
pengelolaan
dan
lingkungan
pelindung
tinta
wawancara
dilakukan
dengan
kuesioner,
partikel debu dengan menggunakan LVAS.
dilakukan melalui observasi.
Sampel debu dipreparasi dengan cara destruksi
menggunakan
(HNO3)
pekat
asam
Analisis
kondisi
data
melalui
menggunakan
pengambilan sampel Pb di udara melalui
dan
diri,
lingkungan
dilakukan
secara
nitrat
univariat dengan menyajikan kadar Pb
untuk
(udara, air, dan tanah) yang diperoleh
pemeriksaan kadar Pb udara dianalisa
pada masing-masing lokasi dan yang
dengan menggunakan SSA. Sementara
berkaitan dengan pekerja disajikan dalam
untuk pemeriksaan kadar Pb dalam air
bentuk
dan tanah dilakukan melalui pengambilan
karakteristik. Dari data yang ada dilakukan
sampel air dan tanah di lokasi penelitian.
analisis risiko dari Pb baik terhadap
kemudian
Pengumpulan data lainnya tentang
tabel
untuk
masing-masing
pekerja maupun terhadap lingkungan yang dilakukan secara kualitatif
tentang pekerja meliputi umur, masa kerja, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pemakaian APD dan Kebiasaan Pekerja Percetakan Dalam Melaksanakan Proses Pencetakan No
Variable
Sering f
Kadang-kadang %
1 2 3 4 5 6 7
Tdk pernah
f
%
f
%
4 10 0 3 0 0 5
28.5 71.4 0 21.4 0 0 35.7
8 4 9 8 14 13 9
57.2 28.6 64.3 57.2 100 92.8 64.3
0
0
0
0
Sarung tangan 2 14.3 Masker 0 0 Baju kerja 5 35.7 Sepatu boot 3 21.4 Helm 0 0 Kaca mata 1 7.2 Merokok selama 0 0 bekerja 8 Mencuci tangan setelah 14 100 bekerja Dari table 1 di atas dapat dilihat sebagian
terdapat 35.7 % mereka makan dan
besar pekerja tidak menggunakan APD
minum serta merokok selama bekerja.
dalam melaksanakan pencetakan
dan
61
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada ...................57 - 66 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peningkatan Gizi Pekerja Percetakan Dalam Melaksanakan Proses Pencetakan No 1 2 3
Variable
Sering f 3 5 5
Minum Susu Makan Telur Minum Vitamin
Kadang2 % 21.4 35.7 35.7
f 4 5 0
% 28.6 35.7 0
Tdk pernah f 7 4 9
% 50 28.6 64.3
Table 2 di atas dapat dilihat sebagian kecil pekerja sering minum susu, makan telur dan minum vitamin setelah bekerja. Tabel .3. Distribusi Frekuensi Keluhan Kesehatan Pekerja Percetakan Selama Melaksanakan Proses Pencetakan No
Variable
Sering f
1 2 3 4 5 6
Kadang2 %
f
Tdk pernah
%
Sesak nafas 2 14.3 2 Mual 1 7.1 4 Muntah 1 7.1 1 Pusing 1 7.1 6 Sakit Kepala 2 14.3 5 Gatal-gatal 5 35.7 3 Table 3 di atas dapat dilihat sebagian kecil mereka
14.3 28.6 7.1 42.9 35.7 21.4
f
%
10 71.4 9 64.3 12 85.8 7 50 7 50 6 42.9 pernah merasakan keluhan
selama melaksanakan proses pencetakan. Tabel 4.Distirbusi Kadar Debu dan Pb Pada Titik I
No
Parameter
Hasil Pemeriksaan
1
Debu
1,36
2
Pb Udara
0,0717 mg/m3
3
Pb dalam air
4
mg/m3
- Bak penampungan
0,0363 mg/m3
- Inlet dari industry
0,0319 mg/m3
- Air sumur masyarakat
0,0302 mg/m3
Pb dalam tanah
0,0206 mg/m3
Berdasarkan table 4 kadar Pb tertinggi terdapat pada lingkungan udara, sedangkan yang paling rendah terdapat pada lingkungan tanah.
62
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada...................57 - 66 Tabel 5. Distirbusi Kadar Debu dan Pb Pada Titik II
No
Parameter
Hasil Pemeriksaan
1
Debu
1,08 mg/m3
2
Pb Udara
0,0458 mg/m3
3
Pb dalam air
0,0241 mg/m3
4
Pb dalam tanah
0,0083 mg/m3
Berdasarkan table 5 tampak bahwa kadar Pb tertinggi terdapat pada lingkungan udara, sedangkan yang terendah pada lingkungan tanah. Tabel 6. Distirbusi Kadar Debu dan Pb Pada Titik III No
Parameter
Hasil Pemeriksaan
1
Debu
2,55 mg/m3
2
Pb Udara
0,01253 mg/m3
3
Pb dalam air
0,0285 mg/m3
4
Pb dalam tanah
0,0153 mg/m3
Berdasarkan table.6 tampak bahwa kadar Pb tertinggi terdapat pada lingkungan udara, sedangkan yang terendah dalam air tanah. Tabel .7. Distirbusi Kadar Debu dan Pb Pada Titik IV No
Parameter
Hasil Pemeriksaan
1
Debu
2,18 mg/m3
2
Pb Udara
0,01043 mg/m3
3
Pb dalam air
0,0127 mg/m3
4
Pb dalam tanah
0,0054 mg/m3
Berdasarkan table 7 tampak bahwa kadar
berdasarkan SE 01 tahun 1997, SNI 19-
Pb tertinggi terdapat pada lingkungan
0232 tahun 2005 tentang nilai ambang
udara, sedangkan yang terendah pada
batas zat kimia di udara tempat kerja).
lingkungan tanah..(Pb udara dan debu
6 3
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada ...................57 - 66
mg/m3.
PEMBAHASAN
Apabila
dibandingkan
dengan
Kadar Pb pada air di semua lokasi
Kepmenkes RI No 416 tahun 1990 masih
percetakan masih berada di bawah baku
berada di bawah ambang batas. Artinya
mutu yang telah ditetapkan berdasarkan
kadar Pb di air masih dalam kondisi
Peraturan
memenuhi persyaratan.
Menteri
Kesehatan
Nomor
416/Men.Kes/Per/IX/1990 tentang Syarat-
Timbal yang ada dalam air dapat
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
masuk ke dalam organisme di perairan,
Bersih yaitu sebesar 0.05 mg/m3. Begitu
dan
pula untuk kadar Pb pada tanah semua
konsumsi
lokasi percetakan masih di bawah standar
tersebut tentunya akan masuk ke dalam
yang ditetapkan yaitu sebesar 2 ppm.
tubuh manusia. Baku mutu Timbal di
jika
air
tersebut
merupakan air
masyarakat
maka
timbal
Berdasarkan hasil penelitian,
perairan berdasarkan PP RI No. 20 tahun
perusahaan media cetak tampaknya
1990 adalah 0,1 mg/l. Hasil analisis Timbal
sudah berkontribusi dalam peningkatan
dalam tumbuhan air didapatkan
partikel Timbal di udara. Partikel Timbal
13,0 mg/kg Timbal pada pajanan 10 μg/l.
yang terdapat di udara bisa dalam masa
Akar tumbuhan mengandung 2,5 kali lebih
waktu 4 – 40 hari. Partikel yang sangat
tinggi dari batang. Dengan demikian,
kecil ini memungkinkan timbal terhirup dan
apabila kita menggunakan tanaman air
masuk ke paru-paru. Sedangkan Timbal
tadi sebagai bahan makanan atau sayuran
dalam bentuk gas akan masuk ke dalam
akan mengakibatkan tubuh kita akan
tubuh dan dapat terikat di dalam darah.
terkontaminasi oleh Timbal. Apabila
air
di
lingkungan
perusahaan percetakan tersebut tercemar
Kontribusi Pb di udara terhadap sulit
oleh Timbal, dan apabila air tersebut
diperkirakan. Distribusi ukuran partikel dan
digunakan oleh manusia untuk keperluan
kelarutan Pb dalam partikel juga harus
sehari-hari seperti untuk minum, mencuci
dipertimbangkan biasanya kadar Pb di
bahan makanan, mencuci sayuran, berarti
3
udara sekitar 2 mg/m dan dengan asumsi
munculnya risiko kesehatan pada manusia
30 % mengendap di saluran pernapasan
ketika mengkonsumsi bahan makanan
dan diabsorbsi sekitar 14 μg/per hari.
atau sayuran yang hidup dilingkungan air
Hampir semua organ tubuh mengandung
tercemar Timbal tersebut (bayam, salada,
Pb dan kira-kira 90 % dijumpai di tulang,
kangkung).
absorbsi
oleh
tubuh
lebih
kandungan dalam darah kurang dari 1 %. Hasil
penelitian
Adanya kadar Timbal dalam tanah
mendapatkan
akan
bahwa kadar Pb tertinggi dalam air adalah
dapat
mencemari
air
tanah
disekitarnya, tanaman yang hidup di tanah
3
pada titik I yaitu 0,0302 mg/m , dan yang
tersebut juga dapat mengandung Timbal,
paling rendah pada titik IV yaitu 0,0127 6 4
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada ...................57 - 66 karena Timbal dalam tanah ditemukan
Ethylendiaminetetraacetic
akan
mengikat kation Pb dalam tulang dan
juga dalam bentuk ion.
jaringan lunak. Ekskresi lebih dari 600 jig Dampak
Timbal
di
Lingkungan
Pb
Terhadap Kesehatan
dalam
menandakan
spesimen
urin
24
adanya
pajanan
jam
secara
signifikan (Palar, 1994).
Efek logam Pb terhadap tubuh
Tindakan pengendalian yang dapat
manusia terutama dapat berkaitan dengan dapat
diambil guna mencegah intoksikasi Pb
mempengaruhi sistemsyaraf. Keracunan
bisa berupa : (a) Pengawasan ketat
yang
timbal
terhadap sumber debu atau uap Pb, (b)
menimbulkan kelainan pada (1) sistem
peningkatan higiene industri dan higiene
syaraf
perorangan
sel-sel
darah parah dapat
merah
dan
berasal berupa
dari
encephalopathy,
(c)
pemeriksaan
sebelum
ataxia, insomnia, stupor dan coma, pada
penempatan meliputi riwayat medis dan
anak-anak dapat menimbulkan kejang
pemeriksaan
tubuh dan neuropathy perifer, (2) sistem
khusus pada sistem hematopoetik dan
reproduksi, berupa keguguran, kesakitan
kadar Hb darah, (d) pemeriksaan berkala
dan
sistem
setiap tahun untuk mencari tanda dan
hemopoitik. (Mukono, 2009 dan Darmono,
gejala pajanan Pb dan uji laboratorium
1995).
untuk
kematian
janin.
dan
(3)
mengukur
berlebihan
Secara visual akan muncul gejala
fisik
serta
dengan
absorbsi
perhatian
Pb
pemeriksaan
yang untuk
dari dampak keterpaparan Timbal secara
memastikan efek toksik Pb, (e) uji saring
akut maupun kronis. Keterpaparan timbal
dengan frekuensi uji saring tergantung
secara akut melalui udara yang terhirup
terhadap tingkat pajanan potensial dan
akan menimbulkan gejala rasa lemah,
hasil pemeriksaan kesehatan dan hasil uji
lelah, gangguan tidur, sakit kepala, nyeri
saring sebelumnya, dan (f) pendidikan
otot dan tulang, sembelit, nyeri perut, dan
cara mengenal bau uap TEL atau gasoline
kehilangan nafsu makan sehingga dapat
dan cara pencegahan keracunan. Tindakan pencegahan lain yang
menyebabkan anemia. Pada beberapa kasus akut akibat terpapar Timbal terjadi
dapat
dilakukan
adalah
oliguria (urin sedikit) dan gagal ginjal yang
dilakukannya
akut dapat berkembang secara cepat.
surveillance. Bagi masyarakat sekitar dari
program
dengan medical
Pengobatan keracunan Pb akibat
lingkungan perusahaan percetakan dapat
kerja adalah menghentikan penambahan
dengan melakukan penanaman pohon
timah
disekitar
hitam
yang
memasuki
tubuh
percetakan,
supaya
sewaktu
penderita yang pada umumnya melewati
polutan Timbal jatuh dari udara secara
jalan pernafasan atau pencernaan, serta
gravitasi tertahan oleh daunan tumbuhan
mengobatinya
tersebut.
dengan
ethylendiamine
tetraacetic (EDTA) intravenous. 6 5
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada ...................57 - 66
KESIMPULAN DAN SARAN
pekerja dengan tinta (bahan cetakan)
Berdasarkan hasil penelitian yang
serta melalui saluran pencernaan. Kondisi
telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
lingkungan kerja yang tidak dilengkapi
berikut : Kadar Pb pada debu tertinggi
dengan ventilasi yang
terdapat di percetakan lokasi titik III
dilakukannya pengolahan limbah, serta
(2.5500
mg/m3),
terendah
di
memadai, tidak
tidak menggunakan APD dalam proses
lokasi
percetakan titik II (1.0800 mg/m3). Kadar
percetakan merupakan faktor lingkungan
Pb di udara tertinggi di lokasi titik I (0.0717
yang berperan terjadinya paparan Pb
mg/m3) dan terendah di lokasi titik IV
terhadap pekerja
(0.0104 mg/m3). Sementara kadar Pb
sekitarnya.
pada air
Disarankan
tertinggi terdapat di percetakan 3
lingkungan
kepada
Pihak
melengkapi
instalasi
lokasi titik I (0.0302 mg/m ), terendah di
pengelola
lokasi percetakan titik IV (0.0127 mg/m3).
pengolahan limbah untuk memperkecil
Kadar Pb di tanah tertinggi di lokasi titik I
dampak terhadap lingkungan, melengkapi
(0.0206 mg/m3) dan terendah di lokasi titik
ruangan dengan ventilasi, dan melakukan
3
perlu
maupun
IV (0.0054 mg/m . Jalur pajanan Pb
pengawasan terhadap tenaga kerja dalam
terhadap pekerja
hal pemakaian alat pelindung diri.
terjadi
melalui
jalur
pernafasan dan kontak langsung antara Fardiaz. 2001. Polusi Air dan Udara. Jogyakarta: Kanisius.
DAFTAR PUSTAKA Azwar, Azrul. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta; Mutiara. 1994
Hanafiah, Kemas Ali. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta PT Raja Gravindo Persada.
Bertram G Katzung. Basic And Clinical Pharmacology. Ed4. 1984. Departemen Of Pharmacology University Of California. San Francisco. P
Hakim Nurhayati. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung. Penerbit Universitas Lampung. 1986
Day, R.A, Underwood, Analisis Kimia Kuantitatif.. Jakarta. Erlangga. 2002
Khopkar, S,M. Kimia Analitik Jakarta. Universitas Indonesia
Darmono. Logam dalam sistem Biologi Makhluk Hidup. Bogor. Penerbit UI Press. 1995.
Kumar De Anil. Environmental Chemistry. New Delhi Bangalore Bombay Calcuta. Wiley and Sons.1979
De Roes FJ. Smelters and Metal Reclaimmers in Occupational Industry and
Dasar.
Nordberg M. Chemical Properties And Toxicity In : Stillman Jm Ed Encyclopedia of Occupational Health And Safety 4th Ed. 1998. Geneva. 25-52
Environmental Toxicology. New York. 1997. Mosby-Year Book, p. 291-3330
Palar, H. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Penerbit Rineka Cipta
66
Suksmerri; Resiko Lingkungan Pada...................57 - 66
67