Mahaza; Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan.,,,,,,,,,,hal 42 - 52
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUD dr.RASYIDIN PADANG TAHUN 2013
Mahaza, Awaluddin (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this study was to determine the factors associated with Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) inpatients at medicine ward of dr. Rasidin hospital Padang. The study design was descriptive analytic with cross sectional study. The entire populations were subjected to experiments, with the number of 36 people. The data was processed by computerized statistical test Chi-Square. The results of research conducted found, (58.3%) respondents had a low knowledge, (66.7%) of respondents had a positive attitude, (86.1%) of respondents had either no action on the prevention of Dengue Hemorrhagic Fever, (55 , 6%) of respondents suffering from dengue. From the results of Chi Square test a significant association between knowledge with the dengue incidence (p = 0.009 means p <0.05), there was no significant correlation between the incidence of dengue attitude (p = 0.55, means p> 0.05) , a significant association between the incidence of dengue measures (p = 0.012, means p> 0.05) in patients treated in the hospital ward of dr. Rasyidin Hospital Padang in 2013. Keywords: Dengue – knowledge - Attitudes and Actions ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Pasien yang dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD dr. Rasidin Padang. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Seluruh populasi dijadikan objek penelitian, dengan jumlah 36 orang. Data di olah dengan cara komputerisasi dengan uji statistik Chi-Square.. Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan, (58,3%) responden mempunyai pengetahuan yang rendah, (66,7%) responden memiliki sikap positif, (86,1%) responden mempunyai tindakan yang tidak baik tentang pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue, (55,6%) responden menderita DBD. Dari hasil uji Chi Square didapatkan hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian DBD (p = 0,009 bearti p < 0,05),Tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kejadian DBD (p = 0,55, bearti p > 0,05), hubungan yang bermakna antara tindakan dengan kejadian DBD (p = 0,012, bearti p > 0,05) pada pasien yang dirawat dibangsal penyakit dalam RSUD dr.Rasyidin Padang tahun 2013. Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue – Pengetaahuan- Sikap dan Tindakan
42
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
PENDAHULUAN Penyakit
Demam
Berdarah
Berdasarkan
Dinas
Padang
propinsi
Dengue adalah penyakit menular yang
Kesehatan
berbahaya disebabkan oleh virus dengue
Sumatera
dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk
menyatakan jumlah penderita Demam
dapat
Berdarah Dengue sebanyak 1045 kasus,
Aedes Aegypti. menyerang
Penyakit
ini
semua orang dan dapat
yang
Kota
data
Barat
pada
meninggal
tahun
dunia
2010
tahun
2011
menyebabkan kematian dalam waktu
berjumlah 5 orang dari 965 kasus.
singkat serta menimbulkan kejadian luar
Penderita
biasa atau wabah. (misnadiarly,2009).
pada tahun 2012 sebanyak 1626 kasus,
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan menekan
oleh
pemerintah
angka
kejadian
untuk penyakit
yang
Demam
Berdarah
meninggal
tercatat
Dengue
12 orang.
Terjadinya peningkatan jumlah korban akibat
kurangnya
pengetahuan
dan
DBD dan akibat yang ditimbulkannya,
kesadaran masyarakat dan ditambah
diantaranya
kondisi lingkungan yang tidak dijaga
memerintahkan
semua
rumah sakit baik Negeri atau swasta
kebersihannya
untuk tidak menolak
yang
genangan air yang menjadi sarang utama
menderita DBD, melakukan foging atau
nyamuk Aedes Aegypti (Profil Dinkes
pengasapan
dan
Kota Padang, 2012).. Berdasarkan latar
secara
belakangkan dirumuskan suatu masalah
membagikan
pasien
secara
masal
bubuk
abate
sehingga
gratis pada daerah yang penduduknya
yaitu
banyak
penyebaran
berhubungan dengan kejadian penyakit
pamflet dan poster tentang pentingnya
Demam Berdarah Dengue pada pasien
melakukan pencegahan DBD dengan
yang di rawat di bangsal penyakit dalam
melakukan kegiatan 3M (Dirjen P2PL
RSUD dr. Rasidin Padang”.
terkena
DBD,
“Faktor-faktor
apa
adanya
saja
yang
Depkes RI, 2007). Penelitian ini dilaksanakan di Bangsal METODE PENELITIAN
Penyakit
Desain penelitian yang digunakan yaitu
deskriptif
analitik
Dalam
RSUD
dr
Rasyidin
Padang, waktu penelitiannya yaitu Bulan
dengan
Mai sampai dengan bulan September
pendekatan cross sectional study dimana
2013. Sampel penelitian semua pasien
pengukuran terhadap variabel bebas dan
yang sedang dirawat selama penelitian di
variabel terikat dilakukan dalam waktu
bangsal
bersamaan
Rasyidin Padang.
(Notoadmodjo,
2005).
penyakit
dalam
RSUD
dr
43
Mahaza; Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan.,,,,,,,,,,hal 42 - 52
HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan PasienYang Dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUDdr.Rasyidin Padang, Tahun 2013 No. Tingkat Pengetahuan Frekwensi Persentase 1. 2.
Rendah Tinggi Jumlah
21 15 36
58,3 41,7 100
Tabel 1 dapat diketahui bahwa 58,3% responden mempunyai pengetahuan yang rendah tentang penyakit Demam Berdarah Dengue. Tabel. 2 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan SikapPasien Yang Dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD dr.Rasyidin Padang, Tahun 2013 No. Sikap Frekwensi Persentase 1. Negative 12 33,3 2. Positif 24 66,7 Jumlah 36 100 Tabel.3 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Tindakan PasienYang Dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD dr.Rasyidin Padang, Tahun 2013 No Tindakan Frekwensi Persentase 1. Tidak Baik 31 86,1 2. Baik 5 13,9 Jumlah 36 100
Tabel.3 dapat diketahui bahwa 86,1% responden mempunyai tindakan yang tidak baik tentang pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue. Kejadian penyakit DBD Tabel 4 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Kejadian DBD Pada Pasien Yang Dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD dr.Rasyidin Padang, Tahun 2013 No. Kejadian DBD Frekwensi Persentase 1. 2.
44
Tidak DBD DBD Jumlah
16 20 36
44,4 55,6 100
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
Tabel 5 Distribusi Responden Mengenai Pengetahuan dengan Kejadian DBD Pada Pasien Yang Dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD dr.Rasyidin Padang, Tahun 2013 Kejadian DBD Tingkat Pengetahuan
DBD
Total
Tidak DBD
OR
P Value
CI (95%)
F
%
F
%
F
%
16
76,2
5
23,8
21
100
4
26,7
73,3
15
100
Rendah
8,8
Tinggi
0,009 11 20
Jumlah
1,920 – 40,336 55,6
16
44,4
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa
pasien
rendah
lebih
dengan banyak
pengetahuan (76,2%)
pada
36
100
ditemukan
pada
pasien
dengan Hal
pengetahuan
yang
rendah.
menunjukan
ada
hubungan
ini
yang
pasien yang menderita DBD dari pada
bermakna antara pengetahuan dengan
pasien
DBD
kejadian DBD responden. Dari hasil
yang
analisis diperoleh pula nilai OR = 8,8,
banyak
artinya responden dengan pengetahuan
tidak
yang rendah akan beresiko menderita
menderita DBD dari pada pasien yang
DBD 8,8 kali dibanding responden yang
menderita
berpengetahuan tinggi tentang DBD.
yang
(23,8%).
tidak
menderita
Sedangkan
pengetahuannya
tinggi
(73,3%)
pasien
pada
DBD
pasien lebih yang
(26,7%).
Frekwensi
pasien yang menderita DBD lebih banyak
Hubungan Sikap dengan Kejadian DBD Tabel.6 Distribusi Responden Mengenai Sikap dengan Kejadian DBD Pada Pasien Yang Dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD dr.Rasyidin Padang, Tahun 2013 Kejadian DBD Sikap
Negatif Positif Jumlah
DBD F 8 12 20
% 66,7 50 55,6
Total
Tidak DBD F 4 12 16
% 33,3 50 44,4
OR
P Value
CI (95%) F 12 24 36
100 100 100
2,0 0,473 -8,462
0,55
45
Mahaza; Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan.,,,,,,,,,,hal 42 - 52
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat
yang
menderita
DBD
sama-sama
bahwa pasien dengan Sikap negatif lebih
ditemukan pada pasien dengan sikap
banyak
yang
yang positif dan sikap yang negatif. Hal
menderita DBD dari pada pasien yang
ini menunjukan tidak ada hubungan yang
tidak
bermakna antara sikap dengan kejadian
(66,7%)
pada
menderita
pasien
DBD
(33,3%).
Sedangkan pasien yang sikapnya positif
DBD
responden.
Dari
sama banyak (50% ) antara pasien yang
diperoleh pula nilai OR = 2 artinya semua
menderita DBD dengan pasien yang
responden
tidak menderita DBD. Frekwensi pasien
DBD.
akan
hasil
beresiko
analisis
menderita
Hubungan Tindakan dengan Kejadian DBD Tabel 7. Distribusi Responden Mengenai Tindakan dengan Kejadian DBD Pada Pasien Yang Dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUD dr.Rasyidin Padang,Tahun 2013 Kejadian DBD
Total
P
OR
Value
Tindakan
Tidak baik Baik Jumlah
DBD F 20
% 64,5
Tidak DBD F % 11 35,4
0 20
0 55,6
5 16
100 44,4
CI (95%) F 31
% 100
0,3
5 36
100 100
0,221-0,570
0,012
Berdasarkan analisis hubungan dengan
analisis
menggunakan uji statistik
chi-square
artinya responden dengan tindakan yang
ditemukan p = 0,01, bearti p > 0,05. Hal
baik akan beresiko menderita DBD 0,3
ini menunjukan ada hubungan yang
kali
bermakna
tindakan
antara
tindakan
dengan
diperoleh pula nilai OR = 0,3,
dibanding
responden
yang
tidak
dengan baik.
kejadian DBD responden. Dari hasil PEMBAHASAN
pengetahuan,
1. Kejadian DBD
mereka.
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat
Menurut
dari 36 orang pasien yang di rawat di
pengetahuan
Bangsal
Penyakit
Dalam,
20
orang
dikarenakan
(55,6%)
menderita
DBD.
Dari
hasil
sikap,
dan
peneliti
tindakan
rendahnya
sebagian belum
pasien
mendapatkan
penyuluhan tentang upaya pencegahan
penelitian ini banyaknya pasien yang
Demam
menderita DBD sangat di pengaruhi oleh
menjaga lingkungan hidup tetap bersih
46
Berdarah
Dengue
dengan
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
dan sehat, membiasakan menguras dan
menguburkan
menyikat
barang-barang bekas seperti kaleng, ban
bak
mandi
secara
teratur
seminggu sekali dan menutup dengan
atau
memusnahkan
dan barang bekas lainnya.
rapat-rapat tempat penampungan air, Hubungan tingkat pengetahuan
perilaku seseorang dalam melaksanakan
dengan kejadian DBD
perilaku hidup sehat, di antaranya adalah
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa
pasien
rendah
lebih
dengan banyak
pengetahuan (76,2%)
pada
tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan
keluarga
mereka.
Adanya
dan
pekerjaan
penyuluhan
dan
pasien yang menderita DBD dari pada
informasi yang diperoleh seseorang serta
pasien
DBD
cara
yang
Dengue dari berbagai media massa
banyak
seperti surat kabar, majalah kesehatan,
tidak
dan leaflet bagi mereka yang memiliki
yang
(23,8%).
tidak
menderita
Sedangkan
pengetahuannya (73,3%
)
pasien
tinggi
pada
lebih
pasien
yang
pencegahan
perilaku
menderita DBD (26,7% ). Frekwensi
tersebut mereka akan mematuhi anjuran
pasien yang menderita DBD lebih banyak
dari
ditemukan
sebaliknya
pasien
dengan
pengetahuan yang rendah.
terhadap
Berdarah
menderita DBD dari pada pasien yang
pada
positif
Demam
informasi
yang
mereka
informasi
diterimanya,
yang
berperilaku
negatif terhadap informasi, cenderung
Berdasarkan analisis hubungan
mengabaikan informasi tersebut.
dengan menggunakan uji statistik chi-
Hasil penelitian ini
didapatkan
square ditemukan p = 0,009 bearti p <
bahwa responden yang menderita DBD
0,05. Hal ini menunjukan ada hubungan
pengetahuannya
yang bermakna antara pengetahuan
pengetahuan seseorang akan semakin
dengan kejadian DBD responden. Dari
besar
hasil analisis diperoleh pula nilai OR =
berubah perilaku. Pengetahuan yang
8,8,
rendah
artinya
pengetahuan beresiko
responden yang
menderita
dibanding
dengan
rendah DBD
responden
8,8
akan kali yang
berpengetahuan rendah tentang DBD. Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003)
yang
faktor
yang
menyebutkan dapat
berbagai
mempengaruhi
peluang
seseorang
rendah.
mereka
mempengaruhi terhadap
Rendahnya
untuk
tidak
keyakinan
informasi
yang
diterimanya. Rendahnya keyakinan ini yang
mendorong
mengabaikan
semua
seseorang arahan
cara
mencegah Demam Berdarah Dengue yang diinformasikan kepada mereka, sehingga
mereka
berpeluang
untuk
47
Mahaza; Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan.,,,,,,,,,,hal 42 - 52
terjangkit
penyakit
DBD,
selain dari
informasi yang diterima dari petugas
lingkungan yang jauh dari rumah mereka,
kesehatan. Selain itu juga dipengaruhi
lingkungan disekitar rumah mereka juga
oleh rendahnya faktor ekonomi keluarga
menjadi tempat berkembang biaknya
dalam
nyamuk aedes aegypti.
memenuhi syarat kesehatan yaitu layak
menyediakan
hunian
yang
dan bersih, tidak terpenuhi gizi anggota Hubungan Sikap dengan kejadian DBD Berdasarkan tabel .6 dapat dilihat
keluarga
dan
kebersihan
banyak
jarang
pada
pasien
yang
kebiasaan
masyarakat yang kurang peduli dengan
bahwa pasien dengan Sikap negatif lebih (66,7%)
faktor
lingkungan
melakukan
mereka
dan
pembersihan
bak
menderita DBD dari pada pasien yang
mandi dan mengubur barang bekas yang
tidak
dapat menampung air yang ada di
menderita
DBD
(33,3%).
Sedangkan pasien yang sikapnya positif
pekarangan
sama banyak (50%) antara pasien yang
mendukung teori Notoatmodjo (2003)
menderita DBD dengan pasien yang
yang menyatakan bahwa perilaku adalah
tidak menderita DBD. Frekwensi pasien
cerminan
yang
sama-sama
pandangan atau perasaan yang disertai
ditemukan pada pasien dengan sikap
kecendrungan untuk bertindak. Perilaku
yang positif dan sikap yang negatif.
senantiasa terarah kepada suatu sikap
menderita
DBD
Berdasarkan hubungan
dengan
analisis
menggunakan
uji
mereka.
dari
seseorang
sikap.Sikap
terhadap
pencegahan
Temuan
objek
Demam
adalah
(tindakan Berdarah
statistik chi-square ditemukan p = 0,55,
Dengue).Sikap
bearti p > 0,05. Hal ini menunjukan tidak
ataupun negatif.Dalam bersikap positif
ada hubungan yang bermakna antara
terdapat kecenderungan untuk bertindak
sikap dengan kejadian DBD responden.
(melakukan tindakan tersebut). Perilaku
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR
dengan sikap positif terhadap tindakan
= 2 artinya semua responden akan
pencegahan Demam Berdarah Dengue
beresiko menderita DBD.
akan menggerakkan seseorang untuk
Hasil
penelitian
diatas
dapat
ini
bersifat
positif
didapat
mematuhi anjuran tersebut. Semakin
responden dengan sikap negatif lebih
positif sikap seseorang akan semakin
banyak ditemukan pada pasien yang
tinggi seseorang tersebut berperilaku dan
menderita DBD,
Hal ini disebabkan
patuh dengan anjuran yang diberikan
rendahnya pengetahuan mereka tentang
oleh petugas kesehatan kepada mereka,
cara
sebaliknya
semakin
seseorang
akan
pencegahan Demam Berdarah
Dengue dan sikap negatif
48
terhadap
negatif semakin
sikap rendah
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
seseorang
berperilaku
tidak
square ditemukan p = 0,012, bearti p >
patuhnya dengan anjuran yang diberikan.
0,05. Hal ini menunjukan ada hubungan
Sikap
yang bermakna antara tindakan dengan
juga
berarti
serta
respon
terhadap
rangsangan yang bersifat terselubung. Hasil
penelitian
ini
kejadian DBD responden. Dari hasil
didapatkan
analisis diperoleh pula nilai OR = 0,3,
hubungan yang tidak bermakna antara
artinya responden dengan tindakan yang
sikap dengan kejadian DBD, dari 24
baik akan beresiko menderita DBD 0,3
orang responden yang bersikap positif 12
kali
orang menderita DBD dan 12 orang yang
tindakan yang tidak baik.
tidak menderita DBD. Menurut asumsi penulis bersikap
walaupun positif
seseorang
tentang
dibanding
responden
dengan
Demam berdarah dengue adalah
sudah
suatu penyakit yang disebabkan oleh
pencegahan
virus dengue yang ditandai dengan
penyakit DBD, tapi akan beresiko juga
demam
tinggi
mendadak
terkena penyakit DBD, karena penyakit
manifestasi perdarahan dan beresiko
ini ditularkan oleh nyamuk yang dapat
terhadap timbulnya kematian. Penyakit
hidup di lingkungan lain, bisa terbawa
demam
oleh kendaraan, dan nyamuk ini juga
penyakit menular yang disebabkan oleh
bisa terbang dengan jarak 40 km.
virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
berdarah
disertai
dengue
adalah
Aedes aegypti yang ditandai demam Hubungan tindakan dengan kejadian
mendadak
DBD
penyebab yang jelas, lemah atau lesu, Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat
2
sampai
7
hari
tanpa
gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda
bahwa pasien dengan tindakan yang
perdarahan
tidak baik lebih banyak (64,5% ) pada
perdarahan
pasien yang menderita DBD dari pada
(eccymosis)
pasien
DBD
kadang-kadang mimisan, berak darah,
yang
muntah darah, kesadaran menurun atau
(35,4%).
yang
tidak
Sedangkan
menderita pasien
tindakannya baik hanya di temukan pada pasien
yang
tidak
menderita
DBD
di
kulit
berupa
bintik
(petechiae), atau
ruam
lebam (purpura),
renjatan (Shock) (Indrawan, 2001). Dari
hasil
penelitian
didapat
(100%). Jadi frekwensi pasien yang
rendahnya tindakan responden dalam
menderita DBD lebih banyak ditemukan
pencegahan
penyakit
DBD.
Dari
pada pasien dengan tindakan yang tidak
pertanyaan
kuesioner
yang
telah
baik.
dibagikan mengenai tindakan responden, Berdasarkan
analisis
hubungan
dengan menggunakan uji statistik
chi-
sebagian besar (80,6% ) responden yang tidak mengubur kaleng bekas, (27,7%)
49
Mahaza; Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan.,,,,,,,,,,hal 42 - 52
yang menyikat bak mandi sekurangnya
seseorang, status ekonomi yang rendah
satu kali seminggu, (41,7%) responden
sangat
susah
yang menutup tempat penampungan air,
tindakan
pencegahan
(41,7%)
tidak
Tapi juga ada sebagian masyarakat yang
membiarkan air tergenang di sekitar
sudah mendapatkan penyuluhan tentang
rumah, (77,7%) reponden yang tidak
pencegahan DBD, namun mereka malas
memakai kelambu saat tidur, (55,6%)
untuk
responden yang tidak memakai obat
mencegah
nyamuk
(80,6%)
sebaliknya mereka sudah melaksanakan
responden yang tidak memakai autan
tindakan pencegahan penyakit DBD dan
saat tidur.
mereka masih terserang oleh virus DBD,
responden
saat
Hasil
yang
tidur
diatas
dan
menurut
untuk
melakukan
menjalankan penyakit
DBD.
tindakan
dalam
DBD.
Malah
penyakit
asumsi
ini mungkin dikarenakan nyamuk DBD
penulis kurangnya tindakan responden
dapat terbang 40 meter dari tempat
dalam pencegahan penyakit DBD ini bisa
berkembangnya dan bisa
dari pengetahuan yang rendah, karena
siapa saja, dan juga terbawa oleh
responden
mendapatkan
kendaraan sehingga nyamuk ter sebut
penyuluhan atau arahan dari petugas
dapat berpindah tempat dari tempat yang
kesehatan, selain itu status ekonomi juga
kotor
sangat
lingkungannya.
kurang
mempengaruhi
tindakan
KESIMPULAN DAN SARAN (58,3%)
pengetahuan
yang
mempunyai rendah
tentang
penyakit Demam Berdarah Dengue di RSUD dr RasyidinPadang. Lebih dari separuh responden (66,7%)
memiliki
sikap positif tentang penyakit Demam Berdarah
Dengue
RasyidinPadang.
responden
di
RSUD
dr
Lebih dari separuh
(86,1%)
mempunyai
tindakan yang tidak baik
tentang
pencegahan
Demam
Berdarah
penyakit
Dengue
di
RSUD
dr
RasyidinPadang. Lebih dari separuh 50
yang
bersih
responden (55,6%) menderita DBD
Kesimpulan Lebih dari separuh responden
ketempat
menggigit
di RSUD dr RasyidinPadang. Ada hubungan
yang
bermakna
antara
pengetahuan dengan kejadian DBD pasien
yang
dirawat
dibangsal
penyakit dalam RSUD dr.Rasyidin Padang
tahun
2013.
Tidak
ada
hubungan yang bermakna antara sikap dengan
kejadian
DBD
pasien
yang
dirawat dibangsal penyakit dalam RSUD dr.Rasyidin Padang tahun 2013. Ada hubungan
yang
bermakna
antara
tindakan dengan kejadian DBD pasien yang dirawat dibangsal penyakit dalam RSUD dr.Rasyidin Padang tahun 2013.
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
Disarankan rumah
sakit
penyuluhan penyakit terutama
melalui
PKMRS
Aedes Aegypty.. Kepada Kepala Dinas
:
Meningkatkan
Kesehatan Agar dapat merencanakan
terhadap
pencegahan
agar
Demam
Berdarah
mengubur
Dengue,
barang
bekas,
program
kesehatan
lingkungan
masyarakat melalui kerja sama dengan kelurahan
yang
melibatkan
tokoh
menutup tempat penampungan air, dan
masyarakat untuk menjaga kebersihan
meningkatkan
lingkungan sekitar rumah mereka.
untuk
kebersihan
memberantas
lingkungan
sarang
nyamuk
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Penelitian,Jakarta Cipta
2006.Prosedur : PT Rineka
Depkes, RI. (2005). Pencegahan dan pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Direktorat Jendral PP dan PL: Jakarta _________,(2005). Pencegahan dan pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Ditjen PPM & PL. Jakarta _________,(2005). Pemberantasan Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Ditjen PPM & PL. Jakarta Dinas Kesehatan Kota Padang Sumatera Barat. (2011) : Padang Indrawan,(2001). Mengenal dan Mencegah Demam Berdarah, Pioner Jaya, Bandung. Kementrian Kesehatan. (2012). Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Kesehatan Lingkungan (P2PL) : Jakarta
Medical Record.(2012).RSUD dr.Rasyidin Padang Misnadiarly.(2009).Demam Berdarah Dengue (DBD). Pustaka Populer : Jakarta Notoatmodjo Soekidjo. (2005).Metodologi Penelitian Kesehatan.PT. Rineka Cipta: Jakarta Notoatmodjo Soekidjo. (2003).Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.PT. Rineka Cipta : Jakarta Notoatmodjo Soekidjo. (2007).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.PT. Rineka Cipta : Jakarta Putra E satni.(2010). Mengenal Nyamuk Aedes Aegypti Penyebar Demam Berdarah dan Upaya Pengendaliannya : Padang Sutrisno (2011). Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan pelaksanaan 3M Plus dalam pencegahan DBD : Jambi
51
Mahaza; Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan.,,,,,,,,,,hal 42 - 52
Titing
52
Anastasya Wulandari (2013) Hubungan faktor pencegahan dan perawatan keluarga dengan kejadian penyakit DBD : Padang
WHO. (1999). Demam Berdarah Dengue.Kedokteran EGC : Jakarta