PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS KEHUTANAN
Jalan Majapahit No. 54 Mataram 83115 Telp. : (0370) 633071, Fax. : (0370) 633961
Website: www.dishut.ntbprov.go.id, Email :
[email protected]
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KEHUTANAN PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
MATARAM,
OKTOBER 2014
PEMERINTAH PROVINSI NTB RENSTRA DINAS KEHUTANAN PROV.NTB TAHUN 2013-2018
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadlirat Allah SWT-Tuhan Yang Maha Esa, atas curahan rahmat dan karunianya yang tak ternilai harganya berupa sumber daya hutan sebagai ekosistem penyangga kehidupan dan merupakan bagian asset yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Nusa Tenggara Barat memiliki sumberdaya hutan 53,18 % dari luas wilayah daratan berperan sangat penting mendukung pembangunan daerah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Potensi Sumberdaya hutan tersebut harus dikelola dengan sebaik-baiknya secara rasional, arif dan berkeadilan serta bertanggung gugat untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat Nusa Tenggara Barat. Mengingat permasalahan pembangunan kehutanan dan kebutuhan masyarakat akan fungsi hutan dimasa mendatang semakin komplek, maka perlu dirumuskan pengelolaan hutan jangka menengah yang prioritas sesuai visi dan misi pemerintahan daerah Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2013-2018 dalam rencana strategis. Akhirnya Rencana Strategis ini dapat disusun berkat bantuan pemikiran semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya disampaikan apresiasi penghargaan ucapan terima kasih, semoga bermanfaat dan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkahi upaya kita Amiin.
Mataram,
Oktober 2014
KEPALA DINAS KEHUTANAN
Ir. ANDI PRAMARIA, M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19611122 198903 1 005
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi BAB. I
PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Landasan Hukum
2
1.3. Maksud dan Tujuan
3
1.4. Sistematika Penulisan
3
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI NTB
5
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
5
2.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang Dikelola
8
2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
11
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
13
3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan SKPD
13
3.2. Hasil-hasil yang Dicapai Lima Tahun Sebelumnya
17
3.3. Analisis Isu Strategis Terkait dengan Tugas dan Fungsi SKPD
31
3.4. Analisis Lingkungan Strategis
36
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
38
4.1. Visi dan Misi
38
4.2. Tujuan dan Sasaran
41
4.3. Strategi dan Kebijakan
43
BAB. V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
45
BAB. VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
58
BAB VII
PENUTUP
64
BAB. II
BAB. III
BAB. IV
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi berupa kawasan hutan yang mencapai 53,18 % dari luas wilayah daratannya. Posisi strategis sumberdaya hutan tersebut dalam konteks pembangunan daerah memiliki dua fungsi utama, yaitu peran hutan dalam pembangunan ekonomi dan peran hutan dalam pelestarian lingkungan hidup. Kedua peran tersebut harus mempertimbangkan kontribusi sektor kehutanan terhadap pembangunan ekonomi daerah dan masyarakat serta kontribusinya dalam menjaga keseimbangan sistem tata air, tanah dan udara sebagai unsur utama daya dukung lingkungan Potensi sumberdaya hutan tersebut harus dikelola dengan sebaikbaiknya secara rasional, arif dan berkeadilan serta bertanggung gugat untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat Nusa Tenggara Barat. Mempertimbangkan kebutuhan akan fungsi hutan dan permasalahan yang akan timbul, maka perlu dirumuskan pengelolaan hutan jangka menengah sebagai bagian dari perencanaan pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang sistem pembangunan nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra). Rencana strategis SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana ini merupakan sebuah pendekatan untuk mencapai tujuan dengan mengarahkan pada pengambilan keputusan terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD tersebut. Renstra merupakan
Dinas
Kehutanan
kerangka
kerja
Provinsi
Dinas
NTB
Kehutanan
Tahun Provinsi
2013-2018 NTB
ini
dalam
melaksanakan pembangunan kehutanan di Provinsi NTB. Renstra ini disusun berrdasarkan isu-isu strategis di bidang kehutanan, analisis yang mendalam dan perumusan strategi yang akan dilakukan serta kajian terhadap kondisi periode sebelumnya. Rencana pengelolaan
strategis
hutan
yang
ini
berisi
berbagai
sesuai dengan
program
prinsip-prinsip
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
dan
kegiatan
pembangunan 1
kehutanan
berkelanjutan
dengan
pertimbangan
sosial,
ekonomi
dan
lingkungan. Renstra ini akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Bidang dan Unit Pelaksana Tugas Daerah yang merupakan rincian dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Renstra ini diharapkan dapat mencerminkan komitmen kuat dari Dinas Kehutanan Provinsi NTB untuk melaksanakan pengelolaan hutan secara lestari melalui pendekatan baru yang diharapkan mampu mengakomodir kepentingan seluruh pihak terkait. 1.2 Landasan Hukum Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013-2018 didasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku antara lain : a. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT. b. Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. c.
Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
d. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintahan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota e. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 Jo Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan, Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan. f.
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara penyusunan,
pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah g. Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di luar Kegiatan Kehutanan Yang Berlaku Pada Departemen Kehutanan. h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah i.
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 11 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NTB.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
2
j.
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Provinsi NTB
k. Peraturan Daerah Nomor: 2 Tahun 2014 tentang RPJMD NTB 2013 – 2018. l.
Peraturan Gubernur NTB No. 21 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas- Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
m. Keputusan
Kepala
Dinas
Kehutanan
Provinsi
NTB
Nomor
:
188/24/Kpts/Dishut/2014 tentang Penunjukan Tim Penyusun Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013-2018. 1.3 Maksud dan Tujuan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat dimaksudkan agar terwujud kesinambungan program dan kegiatan dalam kurun waktu 2013-2018. Hal ini penting agar hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai sebelumnya dapat dipertimbangkan sebagai acuan sasaran periode berikutnya untuk kemudian dapat dipertajam prioritas sasaran kinerjanya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Tujuan penyusunan Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB 2013-2018 ini antara lain : a. Merumuskan strategi, program dan kegiatan Dinas Kehutanan Provinsi NTB dalam rangka pencapaian visi dan misi organisasi 2013-2018. b. Memberikan arah pembangunan sektor kehutanan di Provinsi NTB 20132018. c.
Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Kehutanan Provinsi NTB.
d. Menjadi dasar penilaian kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB dalam kurun waktu 2013-2018. 1.4 Sistematika Tulisan Sistematika penulisan Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN, bab ini merupakan penjelasan secara garis besar dari Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Hal-hal yang termuat dalam bab ini antara lain Latar belakang penyusunan Renstra, Aturan-aturan hukum yang menjadi landasan penyusunan Renstra,
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
3
Maksud
dan
tujuan
penyusunan
Renstra
serta
Sistematika
penulisan Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB 2013-2018. BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI NTB, bab INI menyajikan data dan informasi mengenai organisasi Dinas Kehutanan Provinsi NTB yang meliputi kedudukan, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, sumberdaya aparatur serta sarana dan prasarana aset yang dikelola dan jenis pelayanan serta kelompok sasarannya.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI, bab ini menyajikan tentang gambaran umum daerah terkait dengan pelayanan SKPD Dinas Kehutanan. Selanjutnya dijelaskan hasil capaian dari lima tahun sebelumnya. Dilanjutkan dengan analisis
isu-isu
strategis,
disertai
dengan
analisis
terhadap
lingkungan strategis baik terkait dengan kondisi internal maupun eksternal. BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Bab ini mengemukakan pernyataan visi dan misi Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Pada bagian ini juga dikemukakan rumusan tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan yang akan ditempuh oleh Dinas Kehutanan Provinsi NTB dalam kurun waktu 5 tahun ke depan sampai dengan Tahun 2018.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF. Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan dengan masingmasing
indikatornya,
kelompok
sasaran
serta
alternatif
pendanaannya secara indikatif. BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD. Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2.1.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor : 21 Tahun 2008, Kepala Dinas Kehutanan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Kehutanan berdasarkan Azas Otonomi, Tugas Pembantuan dan Tugas Dekonsentrasi. Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala Dinas Kehutanan menyelenggarakan beberapa fungsi antara lain : a. Perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan; b. Perencanaan program dan kegiatan bidang kehutanan; c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kehutanan; d. Pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang kehutanan; e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kehutanan; f.
Pelaksanaan
tugas
lain
yang
diberikan
oleh
Gubernur
sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya. Susunan Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi NTB, terdiri dari : A. Kepala Dinas; B. Sekretariat; Sekretariat dalam
mempunyai tugas
melaksanakan
membantu
pembinaan
administrasi
Kepala yang
Dinas meliputi
ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan pemeliharaan kantor. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. C. Bidang Planologi dan Pengamanan Hutan; Bidang
Planologi
tugas melaksanakan
dan
Pengamanan
Hutan
mempunyai
penyusunan pedoman/petunjuk, perencanaan
kegiatan, pembinaan, pengawasan
dan
pengendalian,
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
serta
5
monitoring
dan
evaluasi
dalam
urusan
planologi
dan
pengamanan hutan. Bidang Planologi dan Pengamanan Hutan, membawahi : 1. Seksi Inventarisasi dan Rencana Pengelolaan Hutan; 2. Seksi Kawasan Hutan; 3. Seksi Pengamanan Hutan. D. Bidang Pemanfaatan Hutan. Bidang Pemanfaatan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman/petunjuk, perencanaan pengawasan dan pengendalian, serta
kegiatan, pembinaan,
monitoring
dan
evaluasi
dalam bidang pemanfaatan hutan pada kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi dan kawasan taman hutan raya lintas kabupaten/kota. Bidang Pemanfaatan Hutan, membawahi : 1. Seksi Budidaya dan Produksi Hasil Hutan; 2. Seksi Pengolahan dan Peredaran Hasil Hutan; 3. Seksi Aneka Usaha Kehutanan. E. Bidang Rehabilitasi dan Konservasi Hutan Bidang Rehabilitasi dan Konservasi Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman/petunjuk,
kegiatan, pembinaan,
pengawasan pengendalian, monitoring dan evaluasi dalam bidang rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan. Bidang Rehabilitasi dan Konservasi Hutan, membawahi : 1. Seksi Reboisasi; 2. Seksi Rehabilitasi Lahan; 3. Seksi Konservasi Sumber Daya Lahan. F. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari : 1. UPTD Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan 2. UPTD Taman Hutan Raya Nuraksa 3. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Rinjani Barat G. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari : 1. Fungsional Perencana 2. Fungsional Surveyor Pemetaan 3. Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan 4. Fungsional Polisi Hutan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
6
Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat KEPALA DINAS KEHUTANAN PROV. NTB SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
PERENCANA
PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN
KASUBAG PROGRAM DAN PELAPORAN
KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KABID PLANOLOGI DAN PENGAMANAN HUTAN
KABID PEMANFAATAN HUTAN
KABID REHABILITASI DAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN
KASIE KAWASAN HUTAN
KASIE BUDIDAYA DAN PRODUKSI HASIL HUTAN
KASIE REBOISASI
KASIE INVENTARISASI DAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN
KASIE PENGOLAHAN DAN PEREDARAN HASIL HUTAN
KASIE REHABILITASI LAHAN
KASIE PENGAMANAN HUTAN
KASIE ANEKA USAHA KEHUTANAN
KASIE KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN
KA. BALAI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH)
KASUBAG TATA USAHA
KASUBAG KEUANGAN
POLISI KEHUTANAN
SURVEYOR
KASIE BUDIDAYA DAN PRODUKSI
KASIE PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
KA. BALAI PERBENIHAN DAN PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN
KASUBAG TATA USAHA
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
KASIE PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
KASIE PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN
KA. BALAI TAMAN HUTAN RAYA NURAKSA
KASUBAG TATA USAHA
KASIE KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
KASIE PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN
7
2.2.
Susunan Kepegawaian dan Aset yang Dikelola A. Susunan kepegawaian Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh instansi/badan usaha, karena kinerja para pegawai akan menentukan tingkat kinerja instansi/badan usaha tersebut. Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah pegawai Dinas Kehutanan Provinsi NTB adalah sejumlah 120 orang yang terdiri atas 78 orang staf dan 32 orang
pejabat
struktural
dan
fungsional.
Komposisi
pegawai
berdasarkan golongan kepangkatan, didominasi oleh pegawai golongan III (67,23 %) dan golongan II (24,37 %), sedangkan sisanya 6,72 % dengan golongan IV dan 1,68 % pada golongan I. Tabel 2.1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan GOLONGAN / RUANG
ESELON
NON ESELON
GOLONGAN IV
-
1
6
JUMLAH TENAGA STAF FUNGSIONAL 1 2 10
Golongan Golongan Golongan Golongan Golongan
-
1 -
4 2
1
2
-
1 4 5
GOLONGAN III Golongan III/d Golongan III/c Golongan III/b Golongan III/a
-
-
1 1 -
20 12 8 -
14 3 5 4 2
44 2 6 17 19
79 18 19 21 21
GOLONGAN II Golongan II/d Golongan II/c Golongan II/b Golongan II/a
-
-
-
-
-
29 2 3 17 7
29 2 3 17 7
GOLONGAN I Golongan I/d Golongan I/c Golongan I/b Golongan I/a TOTAL
-
1
7
21
16
2 2 75
2 2 120
IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a
I
II
III
IV
Berdasarkan jenis kelamin, pegawai laki-laki berjumlah 93 orang (77,50%) dan pegawai perempuan berjumlah 27 orang (22,50%). Dari
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
8
jumlah tersebut, pejabat Eselon II adalah laki-laki, pejabat Eselon III 6 orang (85,71%) adalah laki-laki dan 1 orang (14,29 %) adalam perempuan, Eselon IV 16 orang (76,19 %) adalah laki-laki dan 5 orang (23,81%) adalah perempuan, sedangkan staf 70 orang (76,92 %) lakilaki dan 21 orang (23,08%) perempuan. Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jabatan
L
Persentase
Jumlah
P
L
P
Eselon II
1
0
1
100,00
0,00
Eselon III
6
1
7
85,71
14,29
Eselon IV
16
5
21
76,19
23,81
Staf
70
21
91
76,92
23,08
93
27
120
77,50
22,50
Total
Komposisi golongan kepangkatan juga didukung oleh faktor tingkat pendidikan yang didominasi oleh SLTA, S1 dan S2 dengan perincian sebagai berikut : Tabel 2.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan
Jumlah
SD SLTP SLTA D1 D2 D3 S1 S2 TOTAL
Persentase
2 1 52 0 0 5 46 14 120
1,68 0,84 43,70 0,00 0,00 4,20 37,82 11,76 100
Dari komposisi tersebut di atas, dukungan tenaga teknis juga berupa ketersediaan pegawai dengan kualifikasi Perencana, Pengendali Ekosistem Hayati, Surveyor, Polisi Hutan termasuk kualifikasi tenaga teknis menengah yang berasal dari lulusan Sekolah Kehutanan Menengah Atas. Selain itu, terdapat pegawai Dinas Kehutanan Provinsi NTB yang memiliki kualifikasi Pengawas Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari
(WASGANISPHPL)
dalam
beberapa
jenis
yaitu
Pengukuran dan Pengujian Kayu Bulat Rimba Indonesia (6 orang), Pengukuran dan Pengujian Kayu Gergajian Rimba Indonesia (5 orang),
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
9
Perencanaan Hutan (2 orang) dan Pembinaan Hutan (1 orang). Dukungan kualifikasi tenaga teknis kehutanan ini tentunya juga akan didukung oleh pegawai pada Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kehutanan RI yang ada di NTB dan pada masing-masing Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota se Provinsi NTB dengan tingkat pendidikan dan kualifikasi berbagai bidang. B. Aset yang dikelola Dinas Kehutanan Provinsi NTB memiliki
sarana dan prasarana
untuk mendukung kegiatan kantor dengan lokasi dari ibukota provinsi sampai dengan tingkat lapangan di kabupaten/kota se Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sarana prasarana tersebut berupa bangunan kantor di Jalan Majapahit Nomor 54 Mataram dan Bangunan Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Rinjani Barat di daerah Sayang-sayang sampai
dengan
bangunan
Pos
Jaga
dan
kantor-kantor
Satuan
Pengelolaan Hutan (SPH) di kabupaten/kota se Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah sebagian dari bangunan-bangunan tersebut khususnya di kabupaten/kota saat ini peruntukkan adalah untuk kepentingan di luar sektor kehutanan. Seharusnya
bangunan-bangunan
tersebut
bisa
dioptimalkan
keberadaannya sebagai pendukung kegiatan sektor kehutanan di tingkat lapangan. Selain itu banyak tersedia aset berupa lahan kosong yang tentunya bisa diarahkan sebagai lokasi pengembangan kegiatan pembibitan tanaman kehutanan. Tabel 2.3. Aset tidak bergerak No 1
Jenis Aset Bangunan gedung tempat
Luas/ Panjang 1.384
Nilai 1.038.997.199
kerja 2
Bangunan gedung tempat
174
73.119.400
tinggal 3
Bangunan air irigasi
115.680.000
4
Jalan dan jembatan
49.879.000
TOTAL
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
1.277.675.599
10
Dukungan sarana juga berupa kendaraan dinas roda dua, roda 3 dan roda empat dengan fungsi operasional kantor sampai kendaraan dengan kualifikasi kendaraan lapangan. Kegiatan pada Dinas Kehutanan Provinsi NTB juga didukung dengan tersedianya alat berupa penentu Global Positioning System (GPS), PC Unit, Laptop, Ploter, Printer, Planitop, Optical Pantograf, Teodolit, Altimeter, Telescope, Curve meter, kompas, peralatan pemetaan ukur, serta ketersediaan alat komunikasi dan jaringan internet. Tabel 2.4. Aset bergerak No
Jenis Aset
Jumlah
1
Alat-alat bantu
2
2
Alat angkutan darat bermotor
136
2.303.633.000
3
Alat bengkel dan alat ukur
13
65.096.667
4
Alat pertanian
1
3.000.000
5
Alat kantor dan rumah tangga
1.773
6
Alat studio dan alat komunilasi
146
343.230.720
7
Alat laboratorium
5
26.780.704
8
Barang-barang perpustakaan
1
10.500.000
TOTAL
2.3.
Nilai 2.250.000
1.328.464.994
4.082.956.085
Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran Dinas Kehutanan Prov. NTB sesuai dengan tupoksinya memberikan pelayanan terkait dengan bidang kehutanan baik itu untuk kepada pemerintah, masyarakat, maupun swasta. Tabel 2.5. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
No 1
Bidang Sekretariat
2
Planologi dan Pengamanan Hutan
3
Pemanfaatan Hutan
Jenis Pelayanan Pelaksanaan persiapan perumusan kebijakan dan koordinasi Pengelolaan urusan keuangan Pelaksanaan pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keprotokolan Pengelolaan urusan inventarisasi dan rencana pengelolaan hutan Pengelolaan urusan kawasan hutan Pengelolaan urusan pengamanan hutan Pelaksanaan urusan budidaya dan produksi hasil hutan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Kelompok Sasaran Internal Internal Internal Pemerintah, swasta Pemerintah Pemerintah, masyarakat, swasta Pemerintah, masyarakat, swasta
11
No
Bidang
Jenis Pelayanan Pelaksanaan urusan pengolahan dan peredaran hasil hutan Pelaksanaan urusan aneka usaha kehutanan
4
Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
Pelaksanaan urusan reboisasi Pelaksanaan urusan rehabilitasi lahan dan urusan konservasi sumber daya hutan
5
6
7
Balai perbenihan dan pembibitan tanaman hutan Balai taman hutan raya nuraksa Balai kesatuan pengelolaan hutan rinjani barat
Pelaksanaan urusan pembenihan tanaman hutan Pelaksanaan urusan pembibitan tanaman hutan Pelaksanaan urusan konservasi sumberdaya alam di wilayah Tahura Pelaksanaan urusan pemanfaatan jasa lingkungan di wilayah Tahura Pelaksanaan urusan budidaya dan produksi hasil hutan di wilayah KPH Rinjani Barat Pelaksanaan urusan pengolahan dan pemasaran hasil hutan di wilayah KPH Rinjani Barat
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Kelompok Sasaran Pemerintah, masyarakat, swasta Masyarakat, swasta Pemerintah, masyarakat, swasta Pemerintah, masyarakat, swasta Masyarakat, swasta Masyarakat Masyarakat, swasta Masyarakat, swasta Masyarakat, swasta Masyarakat, swasta
12
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD 3.1.
Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan SKPD Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan tersebut merupakan salah satu ekosistem yang berperan sebagai penyangga kehidupan dan penyeimbang lingkungan hidup baik yang bersifat lokal maupun global. Memperhatikan peran hutan yang sangat penting bagi negara dan bagi hajat hidup orang banyak, maka pemerintah mempunya kewajiban
untuk
menguasai,
melindungi dan
mengelola
kawasan hutan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu bentuk peran pemerintah adalah penetapan kawasan hutan.
Berdasarkan
Undang-undang
Nomor
41
tentang
Kehutanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, kawasan hutan disebutkan sebagai wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Selanjutnya, Undang-undang tersebut juga mengamanatkan bahwa hutan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dikelola oleh negara untuk memberikan manfaat yang serbaguna bagi masyarakat Indonesia sehingga wajib disyukuri dan dikelola secara optimal bagi generasi sekarang dan mendatang. Penetapan kawasan hutan tersebut juga ditujukan untuk menjaga dan mengamankan keberadaan kawasan hutan sebagai penggerak perekonomian lokal, regional dan nasional. Provinsi NTB terdiri dari 2 (dua) pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang terletak antara 115o46’ – 119o10’ BT dan 8o10’ – 9o5’ LS. Luas wilayah provinsi NTB 2.015.315 Ha. Dari luas wilayah tersebut, 53,18% atau 1.071.722,83 Ha adalah kawasan hutan. Kawasan hutan tersebut terbagi berdasarkan fungsinya yaitu Hutan Konservasi seluas 173.636,40 Ha, Hutan Lindung seluas 447.272,86 Ha, dan Hutan Produksi seluas 450.813,57 Ha. Secara rinci, luas hutan berdasarkan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut:
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
13
Tabel 3.1. Data Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi Hutan No
Fungsi Hutan
Luas (Ha)
1
Hutan Konservasi - Cagar Alam - Taman Nasional - Suaka Margasatwa - Taman Buru - Taman Wisata Alam - Taman Hutan Raya 2 Hutan Lindung 3 Hutan Produksi - Hutan Produksi Tetap - Hutan Produksi Terbatas TOTAL Sumber: Statistik Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2012 Hutan
Konservasi
adalah
kawasan
173.636,40 36.832,61 41.330,00 21.674,68 48.668,05 21.976,06 3.155,00 447.272,86 450.813,57 160.085,74 290.727,83 1.071.722,83
hutan dengan
ciri
khas
tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan
sistem
penyangga
kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. Hutan Produksi
adalah
kawasan
hutan
yang
mempunyai
fungsi
pokok
memproduksi hasil hutan. Dinas kehutanan Provinsi NTB, sebagai pemegang amanat dalam mengelola kawasan hutan di Provinsi NTB berusaha untuk memenuhi tugas utamanya dalam mengelola kawasan hutan yaitu untuk menjaga kelestarian hutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Hutan yang lestari diwujudkan
melalui
kegiatan
rehabilitasi
dan
perlindungan
serta
pengamanan kawasan hutan. Dalam mekanisme pengelolaannya, untuk hutan yang lestari dititikberatkan pada penanganan lahan kritis baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Berdasarkan penafsiran citra lansat tahun 2010 diketahui bahwa luas lahan kritis di Provinsi NTB adalah seluas 444.409,19 Ha dengan komposisi lahan kritis di dalam kawasan hutan seluas 181.188,66 Ha (40,77 % dari luas lahan kritis) dan lahan kritis di luar kawasan hutan seluas 263.220,53 Ha (59,23 % dari luas lahan kritis). Penanganan lahan kritis dilakukan dengan pola partisipatif bekerjasama dengan stakeholder kehutanan di berbagai lapisan yang nantinya akan menjadi salah satu indikator kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB selaku
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
14
SKPD pembantu Gubernur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kehutanan. Sedangkan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera diwujudkan dengan memberikan akses serta mendorong masyarakat sekitar kawasan hutan untuk mengelola kawasan hutan. Desa sekitar hutan adalah wilayah desa yang secara geografis dan administratif berbatasan langsung dengan kawasan hutan atau kawasan sekitar hutan. Masyarakat yang berada di desa tersebut melakukan aktivitas atau kegiatan yang berinteraksi dengan sumberdaya hutan untuk mendukung kehidupannya. Kawasan hutan NTB berbatasan langsung dengan 461 desa dari total 1.117 desa se-NTB. Pemberian hak kelola kawasan hutan kepada masyarakat tersebut dilakukan melalui program Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan serta pengembangan hasil hutan bukan kayu. Dalam kurun waktu 2009-2013, Dinas Kehutanan Provinsi NTB telah mendorong pembangunan Hutan Tanaman baik oleh swasta melalui Hutan Tanaman Industri (HTI) maupun kelompok masyarakat sekitar hutan melalui Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Dari target pembangunan HTI seluas 24.000 Ha, Dinas Kehutanan Provinsi NTB berhasil mendorong masuknya investor yang bergerak di pembangunan hutan tanaman yaitu PT. Usaha Tani Lestari dengan luas izin 22.820 Ha, PT. Koinesia dengan luas izin 41.960 Ha dan PT. Sadhana Arif Nusa dengan luas izin 3.810 Ha. Kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk pembangunan HTR seluas 4.396 ha. Dari luasan tersebut, yang telah dibebani Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR) adalah seluas 1.728,81 Ha. Jika dibandingkan dengan Tahun 2011, terdapat penambahan luas areal HTR yang sudah memiliki izin yaitu seluas 492,27 Ha. Penambahan areal ini berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat. Jumlah luas areal HTR yang sudah berijin, sampai dengan Tahun 2012 mencapai kurang lebih 39 % dari luas areal yang telah dicadangkan. Dinas Kehutanan Provinsi NTB juga berhasil mendorong masuknya investasi di bidang pengelolaan hasil hutan kayu pada hutan alam yaitu atas nama PT. Agro Wahana Bumi (AWB) dengan luasan 28.644 Ha. Selain
melalui HTR, masyarakat
juga diberikan
akses untuk
memanfaatkan kawasan hutan melalui Hutan Kemasyarakatan (HKm). Dinas Kehutanan Provinsi telah berhasil memfasilitasi dan mendorong terbitnya keputusan Menteri Kehutanan tentang pencadangan areal HKm pada 12
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
15
lokasi dengan total luas 14.836,50 Ha. Dari luasan tersebut, 10.469,58 Ha sudah ditetapkan menjadi Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm). Sektor
Kehutanan
juga
memberikan
sumbangan
terhadap
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Jika mengacu kepada indikator kinerja
utama
Kementerian
Kehutanan
dimana
diharapkan
terjadi
peningkatan jumlah PNBP sebesar 10 % dalam kurun waktu 5 tahun (2009 – 2013 ), jumlah PNBP Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 205 % jika dibandingkan dengan Tahun 2009. Hal ini jauh di atas target Kementerian Kehutanan yaitu 10 % (2 % per tahun). Data rinci capaian PNBP dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sebagai berikut : Tabel 3.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2009-2013 Tahun
DR
Tahun
PSDH
2009 2010 2011 2012 2013
596.126.350,00 444.540.421,18 2.244.523.174,64 2.363.225.174,61 1.309.000.015,03 6.957.415.135,46
2009 2010 2011 2012 2013
237.462.002,00 112.326.095,00 946.391.878,00 847.797.809,00 399.035.256,00 2.543.013.040,00
Sumber : Laporan Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2012 Untuk mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan Dinas Kehutanan Provinsi NTB telah melaksanakan pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan sebanyak 5.554.500 batang melalui pola konvensional sebanyak 1.245.000 batang, bibit bakti sosial di Pulau Sumbawa sebanyak 780.000 batang, penguatan kelembagaan Pondok Pesantren (Ponpes) sebanyak 2.140.000 batang, ujicoba pot tray sebanyak 1.500 batang, pembuatan persemaian semi permanen sebanyak 855.000 batang, ujicoba anakan tanaman unggulan NTB sebanyak 33.000 batang dan persemaian trembesi 500.000 batang. Untuk mendukung kegiatan rehabilitasi telah dilaksanakan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
kepada
242
unit
kelompok masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. kegiatan ini dilakukan melalui pelatihan pembuatan persemaian dan penanganan pasca panen antara lain melalui pembuatan bibit 68 kelompok, rehabilitasi areal taman hutan raya 23 kelompok, pembuatan demplot tanaman mangrove 37 kelompok, rehabilitasi sumber mata air 35 kelompok, silvopastura 17 kelompok, pengembangan benih
tanaman
kehutanan
25 kelompok,
pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) dan Jasling 30 kelompok, Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
16
pembangunan MKKHD 20 kelompok dan pengembangan AUK pada areal KPH Rinjani Barat sebanyak 7 kelompok. 3.2.
Hasil-hasil yang Dicapai Lima Tahun Sebelumnya Program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kehutanan diarahkan pada program-program pembangunan berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran serta kebijakan dan strategi pembangunan kehutanan Provinsi NTB yang tertuang dalam Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB 2009-2013. Realisasi pelaksanaan pembangunan bidang kehutanan berdasarkan Renstra Dinas
Kehutanan
Provinsi
NTB
2009-2013
merupakan
gambaran
pelaksanaan dari upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan
Provinsi
NTB
dalam
memecahkan
permasalahan
bidang
kehutanan dan mendukung tercapaianya sasaran dan indikator kinerja yang telah
ditetapkan
oleh
Pemerintah
Provinsi
NTB
dalam
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2009-2013. Pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB 2009-2013 akan menjadi salah satu acuan dalam menetapkan sasaran program dan kegiatan dalam
Renstra
2013-2018.
Gambaran
umum
pencapaian
kegiatan
kehutanan dalam pelaksanaan Renstra 2009-2013 adalah sebagai berikut : Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja Utama Dishut Prov. NTB sesuai RPJMD 2009-2013 No
Indikator Kinerja Utama
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
1
Menurunkan lahan kritis ≤ 507.778,17 Ha
Target Realisasi
492.605 492.175
455.184 444.409
412.889 396.179
355.000 338.289
297.754 281.123
2
Mempertahan kan kawasan hutan tetap seluas 1.069.997,78 Ha Operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Membentuk MKKHD
Target Realisasi
1.069.997,78 1.069.997,78
1.069.997,78 1.069.997,78
1.069.997,78 1.071.722,83
1.071.722,83 1.071.722,83
1.071.722,83 1.071.722,83
Target Realisasi Target Realisasi
1 1
3 8 1 1
3 8 3 3
3 12 3 3
3 12* 3 4**
3 4
0 0
Ket: *) Termasuk KPH Kabupaten yang kewenangan pengelolaannya berada pada Pemerintah Kabupaten. **) MKKHD Tatar Sepang, MKKHD Tambora, MKKHD Parado dan ODTW Gunung Sasak
Pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan tersebut dicapai melalui kegiatan: 1. Menurunkan Luas Lahan Kritis ( ≤ 507.778,17 Ha ) Untuk menurunkan luas lahan kritis, upaya yang telah dilakukan adalah melalui :
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
17
(a) Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan dengan kegiatan pemanfaatan kawasan hutan tanaman, pengembangan hasil hutan bukan kayu & jasa lingkungan, pengembangan aneka usaha kehutanan pada wilayah KPH Rinjani Barat, (b) Program rehabilitasi hutan dan lahan dengan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan melalui pembibitan tanaman hutan, rehabilitasi dan pemantapan Taman Hutan Raya (Tahura), rehabilitasi hutan dan lahan pada daerah cathment area atau sumber mata air, kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan melalui pola silvopastura, pengembangan perbenihan tanaman hutan, (c) Program peningkatan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungan (DAS)
berbasis
pengembangan
pemberdayaan perhutanan
masyarakat
sosial,
dengan
penyelenggaraan
kegiatan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (RHL) dan reklamasi hutan di DAS prioritas, pembinaan
penyelenggaraan
pengelolaan
DAS,
pengembangan
perbenihan tanaman hutan, pengadaan bibit Kebun Bibit Rakyat (KBR),
pengadaan
bibit
penghijauan
lingkungan,
rehabilitasi
mangrove, pembuatan persemaian bibit untuk masyarakat, reboisasi pengkayaan
pada
hutan
konservasi,
pembuatan
hutan
kota,
persemaian permanen, kegiatan reklamasi hutan oleh perusahaan di areal pinjam pakai kawasan hutan, reboisasi pengkayaan pada hutan lindung dan produksi, (d) Program peningkatan usaha kehutanan dengan kegiatan peningkatan usaha hutan tanaman, perencanaan pemanfaatan dan peningkatan usaha kawasan hutan dan kegiatan peningkatan usaha industri primer kehutanan. 2. Mempertahankan Kawasan Hutan Tetap ( 1.069.997,78 Ha) Untuk mempertahankan kawasan hutan tetap, upaya yang telah dilakukan adalah melalui : (a) Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan dengan kegiatan operasi pengamanan hutan lintas kab/kota, (b) Program perencanaan dan pengembangan hutan dengan kegiatan orientasi batas kawasan hutan dalam rangka pemeliharaan batas, (c) Program rehabilitasi hutan dan lahan dengan kegiatan rehabilitasi dan pemantapan Taman Hutan raya (Tahura),
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
18
(d) Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan dengan kegiatan pengembangan, pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan, (e) Program peningkatan usaha kehutanan dengan kegiatan peningkatan tertib peredaran hasil hutan dan iuran hasil hutan, (f) Program perencanaan makro bidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan dengan kegiatan penyiapan pemantapan kawasan hutan, pengendalian penggunaan kawasan hutan, identifikasi dan inventarisasi permasalahan tenurial kawasan hutan, (g) Program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan dengan kegiatan pengendalian kebakaran hutan, penyidikan dan pengamanan hutan (h) Program penataan kawasan dengan kegiatan pemeliharaan batas kawasan konservasi, sosialisasi batas kawasan konservasi. (i) Program penanganan tindak pidana kehutanan dengan kegiatan penyelesaian
kasus
hukum
kejahatan
kehutanan,
pencegahan,
pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan, operasi pengamanan hutan, penanganan perambahan dan penanganan pasca operasi perambahan dikawasan konservasi. 3. Operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) ( 3 unit) Untuk operasionalisasi kesatuan pengelolaan hutan (KPH), upaya yang telah dilakukan adalah melalui : (a) Program perencanaan makro bidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan dengan kegiatan pembangunan KPH, (b) Program peningkatan usaha kehutanan dengan kegiatan perencanaan pemanfaatan dan peningkatan usaha kawasan hutan. 4. Terbentuknya Model Konservasi Keanekaragaman Hayati Daerah ( 3 lokasi ) Untuk terbentuknya model konservasi keanekaragaman hayati daerah, upaya yang telah dilakukan adalah melalui : (a) Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan dengan kegiatan pembangunan Model Konservasi Keanekaragaman Hayati Daerah (MKKHD),
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
19
(b) Program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan dengan kegiatan pengembangan kawasan konservasi, ekosistem esensial dan pembinaan hutan lindung. Tabel 3.4. Total Anggaran dan Realisasi APBD Dinas Kehutanan Prov. NTB Tahun 2009-2013 TOTAL 2009-2013 NO
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
Realisasi
TOTAL BTL DAN BL (I + II)
59.417.679.433
Keu (Rp) 54.957.222.667
I
Belanja Tidak Langsung
36.574.690.123
33.846.725.824
92,54
100,00
II
Belanja Langsung
22.842.989.310
21.231.116.338
92,94
98,73
1
Program pelayanan administrasi perkantoran
2.408.143.900
2.296.685.199
95,37
99,60
22.605.000
17.950.254
79,41
100,00
2
3
5
Fisik (%) 99,38
-
Penyediaan jasa surat menyurat
-
Penyediaan jasa komunikasi; sumberdaya air dan listrik
369.400.000
318.352.235
86,18
96,00
-
Penyediaan jasa administrasi keuangan
350.903.500
346.161.944
98,65
100,00
-
Penyediaan jasa kebersihan kantor
155.504.000
155.501.966
100,00
100,00
-
Penyediaan alat tulis kantor
97.137.100
95.325.512
98,14
100,00
-
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor
17.000.000
16.999.100
99,99
100,00
-
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
112.583.000
108.207.835
96,11
79,80
-
Penyediaan bhn bacaan & peraturan perundang-undangan
78.175.000
70.689.620
90,42
99,80
-
Penyediaan makanan dan minuman
34.678.000
32.535.600
93,82
100,00
-
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
595.655.000
580.357.794
97,43
100,00
-
Penyediaan jasa administrasi dan teknis perkantoran
526.863.300
507.107.804
96,25
100,00
-
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
16.140.000
16.067.890
99,55
100,00
-
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
31.500.000
31.424.850
99,76
100,00
1.507.863.500
1.390.349.296
92,21
99,80
1.194.478.000
1.094.752.987
91,65
99,60
306.385.500
288.586.228
94,19
100,00
7.000.000
7.000.000
100,00
100,00
272.472.500
266.151.091
97,68
100,00
272.472.500
266.151.091
97,68
100,00
404.679.000
344.760.352
85,19
97,50
248.750.000
229.807.115
92,38
100,00 100,00
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur -
Pemeliharaan rutin/ berkala kend. dinas/ operasional
-
Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan kantor
-
Pemeliharaan rutin/ berkala meubelair
Program peningkatan disiplin aparatur -
4
% 92,49
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur -
Pembinaan , pengendalian dan pengawasan kepegawaian
-
Bimbingan dan pelatihan olah raga aparatur
1.800.000
1.800.000
100,00
-
Pelatihan dan pendidikan formal
4.750.000
-
-
-
-
Pembinaan mental dan fisik aparatur
5.600.000
4.099.760
73,21
100,00
-
Peningkatan iman dan taqwa aparatur
34.300.000
27.459.450
80,06
100,00
-
Peningkatan keterampilan dan profesionalisme
6.000.000
2.400.000
40,00
100,00
-
Pengembangan sistem informasi manajemen daerah
4.000.000
4.000.000
100,00
100,00
-
Penyebarluasan informasi pembangunan daerah
48.479.000
32.849.370
67,76
100,00
-
Penilaian kinerja SKPD
1.000.000
-
-
-
-
Peningkatan SDM aparatur
50.000.000
42.350.000
84,70
100,00
374.474.500
354.350.906
94,63
100,00
78.445.000
78.215.554
99,71
100,00
6.750.000
5.250.150
77,78
100,00
Prog peningkatan pengemb sistem pelaporan capaian kinerja & keuangan - Peningkatan pengawasan dan pengendalian keuangan -
Peny lap. capaian kinerja & ikhtisar realisasi kinerja SKPD
-
Penyusunan Rencana Kinerja (RENJA)
20.100.000
20.100.000
100,00
100,00
-
Peningkatan manajemen aset barang daerah
58.620.000
49.457.694
84,37
100,00
-
Penyusunan RKA dan DPA SKPD
41.629.500
41.629.500
100,00
100,00
-
Peningkatan tertib inventaris barang daerah
138.730.000
129.776.202
93,55
100,00
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
20
TOTAL 2009-2013 NO
6
7
8
9
10
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
Realisasi
21.800.000
Keu (Rp) 21.520.960
% 98,72
Fisik (%) 100,00
-
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
-
Penyusunan dokumen pelaporan akuntabilitas SKPD
8.400.000
8.400.000
100,00
100,00
Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
2.261.063.650
2.035.638.713
90,03
97,00
353.849.250
302.052.578
85,36
95,00
18.129.000
18.118.123
99,94
100,00
-
Pengembangan hutan tanaman
-
Pengelolaan dan pemanfaatan hutan
-
Pengemb pengujian & pengendalian peredaran hasil hutan
221.410.000
204.918.698
92,55
100,00
-
Pengendalian produksi hasil hutan
38.696.000
37.980.130
98,15
100,00
-
Inventarisasi potensi KPH Rinjani Barat
64.895.000
62.325.158
96,04
100,00
-
Inventarisasi hutan tanaman di KPH lintas Kab/ Kota
96.475.000
87.512.473
90,71
100,00
-
Penyebarluasan informasi kehutanan
55.039.000
14.976.112
27,21
50,00
-
Inventarisasi potensi KPH Batulanteh
117.591.250
115.333.498
98,08
100,00
-
Penyusunan data dan informasi KPH
68.300.000
65.397.250
95,75
100,00
-
Pengembangan HHBK & jasling
302.515.000
275.011.627
90,91
97,00
-
Pengemb aneka usaha kehutanan pd wil KPH Rinbar
143.500.000
115.287.900
80,34
100,00
-
Pemanfaatan kawasan hutan tanaman
19.110.000
19.035.471
99,61
100,00
-
Pengemb. aneka usaha kehutanan pada wilayah KPH
761.554.150
717.764.786
94,25
100,00
12.344.260.816
11.616.591.609
94,11
99,84
Program rehabilitasi hutan dan lahan -
Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
3.422.655.850
3.250.789.284
94,98
100,00
-
Rehabilitasi dan pemantapan kawasan hutan raya
238.044.500
232.221.142
97,55
100,00
-
Pembuatan demplot penanaman mangrove
419.144.500
408.873.242
97,55
100,00
-
Rehabilitasi hutan dan lahan melalui RSMA
1.459.518.816
1.425.904.500
97,70
100,00
-
Pemberdayaan masy hutan melalui keg silvopasture
1.160.528.750
1.087.760.504
93,73
99,33
-
Rehabilitasi hutan dan lahan melalui kegiatan KIM
263.913.750
239.467.066
90,74
100,00
-
Pengembangan benih tanaman kehutanan
301.275.000
259.804.683
86,24
100,00
-
Pengemb. aneka usaha kehutanan HHBK & jasling
308.869.000
284.937.300
92,25
100,00
-
Pemb. model konservasi keanekaragaman hayati daerah
1.227.810.800
1.171.699.846
95,43
100,00
-
Fasilitasi pemberdayaan masy dlm pengemb. HHBK
210.230.000
165.303.849
78,63
93,75
-
Pengembangan hutan tanaman
41.322.000
35.326.178
85,49
100,00
-
Pengemb. aneka usaha kehutanan pada wil KPH Rinbar
187.219.000
180.834.832
96,59
100,00
-
Rehab hutan dan lahan melalui pembibitan tanaman hutan
778.900.000
752.728.960
96,64
100,00
-
Rehabilitasi dan pemantapan Taman Hutan Raya
1.883.435.850
1.691.479.019
89,81
100,00
-
Rehabilitasi hutan dan lahan pada cathment area & RSMA
205.266.000
195.823.764
95,40
100,00
-
Rehabilitasi hutan dan lahan melalui pola sylvopasture
236.127.000
234.208.844
99,19
100,00
Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan - Operasi pengamanan hutan lintas daerah
1.309.146.000
1.080.200.697
82,51
95,00
638.228.000
480.621.720
75,31
91,67
-
Operasi pengamanan hutan partisipatif
215.100.000
149.804.910
69,64
100,00
-
Pemb, Model Konservasi Keanekaragaman Hayati Daerah
455.818.000
449.789.250
98,68
100,00
1.871.760.344
1.761.035.795
94,08
100,00 100,00
Program perencanaan dan pengembangan hutan -
Pengukuran garis ikatan ke jaringan titik control
270.980.000
268.888.469
99,23
-
Penyusunan rencana pembangunan kehutanan
999.031.344
926.913.577
92,78
99,17
-
Penyusunan draft Raperda bidang kehutanan
75.418.000
74.618.569
98,94
100,00
-
Fasilitasi legalisasi batas kelola HKm
186.885.000
183.309.240
98,09
150,00
-
Penyusunan peraturan hukum bidang kehutanan
109.290.000
82.606.274
75,58
100,00
-
Penyusunan rencana pengelolaan hutan
30.250.000
30.059.425
99,37
100,00
-
Penyebarluasan informasi kehutanan
115.950.000
112.022.030
96,61
100,00
-
Orientasi bts kwsan htn dlm rangka pemeliharaan bts
83.956.000
83.956.000
100,00
100,00
Program peningkatan partisipasi masyarakat
79.125.100
74.440.894
94,08
100,00
-
Sosialisasi kebij dlm rangka peningktn partisipasi masy
55.697.800
53.364.062
95,81
100,00
-
Koordinasi & konsultasi prog pemberd masy. pedesaan
8.000.000
5.943.200
74,29
100,00
-
Pembinaan, monev program pemberd masy pedesaan
15.427.300
15.135.724
98,11
100,00
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
21
TOTAL 2009-2013 NO
11
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
Program koordinasi dan sinergi dengan Kab/ Kota -
Pembinaan pembangunan ekonomi Kabupaten/ Kota
Realisasi Keu (Rp)
%
Fisik (%)
10.000.000
9.670.000
96,70
100,00
10.000.000
9.670.000
96,70
100,00
Uraian capaian program dan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan Dinas Kehutanan Provinsi NTB melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan antara lain melalui : a. Pengembangan Hutan Tanaman Dalam kurun waktu 2009-2013, Dinas Kehutanan Provinsi NTB telah membangun Hutan Tanaman Cadangan Pangan dan Energi (HTCPE) seluas 50 Ha di wilayah Kabupaten Lombok Tengah dengan jenis tanaman berupa lamtoro, mahoni, gamal dan nangka. Kegiatan ini kemudian diikuti dengan kegiatan pemeliharaan pada tahun 2010-2013. Pada Tahun 2010 juga dilaksanakan kegiatan pemeliharaan I terhadap tanaman unggulan campuran di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Sebagai kegiatan pendukung, pada Tahun 2009 s/d 2013 telah dilaksanakan
bimbingan
teknis
sebagai
upaya
pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan ini difokuskan pada areal-areal pembangunan hutan tanaman baik berupa Hutan Tanaman Cadangan Pangan dan Energi (HTCPE), Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang berada di 5 kabupaten/kota yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa dan Dompu. Materi yang umumnya disampaikan adalah terkait dengan penanganan produk pasca panen, penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Usaha (RKU) kelompok serta pengembangan koperasi kelompok tani yang sudah ada. Dari target pembangunan HTI seluas 24.000 Ha, Dalam kurun waktu 2009-2013, Dinas Kehutanan Provinsi NTB berhasil mendorong masuknya investor yang bergerak di pembangunan hutan tanaman yaitu PT. Usaha Tani Lestari dengan luas izin 22.820 Ha, PT. Koinesia dengan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
22
luas izin 41.960 Ha dan PT. Sadhana Arif Nusa dengan luas izin 3.810 Ha. Di Provinsi NTB, kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk pembangunan HTR seluas 4.396 ha. Dari luasan tersebut, yang telah dibebani Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR) adalah seluas 1.728,81 Ha. Jika dibandingkan dengan Tahun 2011, terdapat penambahan luas areal HTR yang sudah memiliki izin yaitu seluas 492,27 Ha. Penambahan areal ini berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat. Jumlah luas areal HTR yang sudah berijin, sampai dengan Tahun 2012 mencapai kurang lebih 39 % dari luas areal yang telah dicadangkan. Masing-masing lokasi HTI memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi yang apabila tidak dilakukan pengawasan yang ketat akan menimbulkan masalah di kemudian hari. HTI yang berada di Kabupaten Dompu dan Bima tampak tidak terawat dan ditinggal oleh pengelolanya. Informasi yang diperoleh di lapangan, bahwa permasalahan utamanya adalah terkait modal perusahaan. Sedangkan lokasi HTI di Pulau Lombok, permasalahan utama adalah resistensi dari masyarakat sekitar areal HTI terhadap keberadaan perusahaan “kayu” di sekitar mereka. Dibutuhkan sosialisasi dan pendekatan yang intensif dari pihak pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) demi menghindari konflik antara masyarakat setempat dan perusahaan. b. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Dalam rangka mendukung upaya pengelolaan dan pemanfaatan hutan, Dinas Kehutanan Provinsi NTB memandang perlu untuk melakukan penyebarluasan informasi mengenai berbagai kegiatan dan hasil-hasil kegiatan serta produk yang dihasilkan dari kegiatan di bidang kehutanan. Dalam kurun waktu Tahun 2009-2013, Dinas Kehutanan telah melaksanakan sosialisasi rencana aksi pembangunan kehutanan “NTB Hijau” di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok masing-masing 1 kali dan mengikuti Pameran NTB Expo sebanyak 3 kali pada Tahun 2009 dan 2010. Selain itu, Dinas Kehutanan Provinsi NTB juga melaksanakan promosi sampai ke tingkat nasional pada Tahun 2010.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
23
Terkait dengan pemanfaatan hutan, Dinas Kehutanan Provinsi NTB berhasil mendorong masuknya investasi di bidang pengelolaan hasil hutan kayu pada hutan alam yaitu atas nama PT. Agro Wahana Bumi (AWB) dengan luasan 28.644 Ha. Saat ini perusahaan tersebut sedang melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Usaha (RKU). Dalam kurun waktu Tahun 2009-2013, jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak yang diterima dari kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan cenderung mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan karena menurunnya jumlah produksi kayu dari areal Ijin Pemanfaatan kayu (IPK) yang selama ini menjadi penyumbang terbesar PNBP dari sektor kehutanan di Provinsi NTB. Namun demikian, jika mengacu kepada indikator kinerja utama Kementerian Kehutanan dimana diharapkan terjadi peningkatan jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 10 % dalam kurun waktu 5 tahun (2009 – 2013 ), jumlah PNBP Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 205 % jika dibandingkan dengan Tahun 2009. Hal ini jauh di atas target Kementerian Kehutanan yaitu 10 % (2 % per tahun). Data rinci capaian PNBP dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sebagai berikut : Tabel 3.5. Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2009-2013 Tahun
DR
Tahun
PSDH
2009 2010 2011 2012 2013
596.126.350,00 444.540.421,18 2.244.523.174,64 2.363.225.174,61 1.309.000.015,03 6.957.415.135,46
2009 2010 2011 2012 2013
237.462.002,00 112.326.095,00 946.391.878,00 847.797.809,00 399.035.256,00 2.543.013.040,00
Sumber : Laporan Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2012 Adapun persentase PNBP di atas, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sebagai berikut : Tabel 3.6. Perbandingan PNBP kurun waktu 2009-2013 Tahun
Persentase dibanding tahun sebelumnya (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2009-2013
Tahun 0
74,57 504,91 105,29 55,39 219,58
Persentase dibanding tahun sebelumnya (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2009-2013
0 47,30 842,54 89,58 47,07 168,04
Sumber : Laporan Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2012
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
24
c. Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Dinas Kehutanan Provinsi NTB dalam kurun waktu 2009-2013 telah melaksanakan Diklat Pengukuran dan pengenalan jenis kayu rakyat sebanyak 1 angkatan yaitu 40 orang. Selain itu, pada Tahun 2012 mendapatkan dukungan dari Kementerian Kehutanan sebanyak 1 angkatan 40 orang dan dari Lembaga Swadaya Masyarakat SAMANTA 2 angkatan sebanyak 60 orang. Selain itu Dinas Kehutanan Provinsi NTB mendapatkan dukungan dari BP2HP Wilayah IX Denpasar sebanyak 98 orang, sehingga total Kepala Desa/Lurah yang telah mendapatkan pembekalan sebanyak 238 orang. Dari sejumlah itu, sudah ada 140 orang yang mendapatkan penetapan sebagai penerbit SKAU dari Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota. Dalam rangka pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan, Dinas Kehutanan Provinsi secara rutin setiap tahunnya melaksanakan pengawasan penggunaan SKSKB, pemantauan peneriaan iuran kehutanan, pembinaan terkait pelaporan pejabat PUHH. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis setiap tahunnya dalam rangka antisipasi dinamika aturan dan kebijakan bidang pengolahan dan peredaran hasil hutan yang sangat dinamis. d. Pengendalian Produksi Hasil Hutan. Program ini dilakukan melalui monitoring dan evaluasi terhadap ijin-ijin pemanfaatan kayu baik yang berasal dari hutan negara maupun hutan rakyat. Data pada tabel jumlah produksi menunjukkan bahwa sebagian besar kayu yang dimanfaatkan berasal dari kayu rakyat. Kayu dari hutan negara hanya berasal dari 2 unit IPK Pinjam Pakai yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat yaitu IPK PT. Newmont Nusa Tenggara dan IPK Bintang Bano. Pada Tahun 2010 dan 2011, Dinas Kehutanan Provinsi mendorong terbentuknya 2 (dua) unit industri primer hasil hutan kayu yang juga bertempat di Kabupaten Sumbawa Barat atas nama CV. Veneeria dan HM. Syafi’i dengan kapasitas produksi sampai dengan 2.000 m3/tahun. Pengendalian produksi hasil hutan juga dilakukan dengan pengawasan terhadap pembuatan dan pengesahan Laporan Hasil Produksi pada masing-masing IPK. Setiap tahun dilakukan penetapan Pembuat Laporan Hasil Produksi pada masing-masing IPK. Selanjutnya,
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
25
terhadap pelaksanaan penebangan di areal IPK tersebut dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penatausauhaannya. Sejak akhir Tahun 2012, dengan terbitnya Permenhut Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal Dari Hutan Hak, tidak ada lagi data perijinan kayu rakyat karena dalam aturan tersebut disebutkan bahwa dalam pemanfataan kayu rakyat tidak diperlukan perijinan. Dari hasil identifikasi potensi bahan baku yang dilaksanakan di Pulau Lombok pada Tahun 2012, diketahui bahwa terdapat 27 jenis pohon yang berpotensi menghasilkan bahan baku dengan rata-rata potensinya berkisar antara 26 m3 s/d 66 m3 per hektarnya. Lokasi pengembangan hutan rakyat berada pada lahan kebun, penggir jalan, halaman rumah, pinggir kali dengan luas bervariasi antara 0,1 s/d 1,2 Ha. e. Inventarisasi Potensi KPH Untuk melengkapi data potensi sumber daya alam yang ada di kawasan hutan dalam rangka mendukung pembangunan KPH, Dinas Kehutanan Provinsi NTB telah melaksanakan inventarisasi potensi pada areal KPH Rinjani Barat, KPH Mareje Aik Bukak, KPH Batulanteh dan KPH Lintas kabupaten/kota. Masing-masing kegiatan inventarisasi telah tersusun dalam bentuk dokumen Laporan Hasil inventarisasi. Dari hasil inventarisasi diperoleh data bahwa kondisi areal pada KPH-KPH tersebut masih cukup baik dengan keragaman potensi bukan hanya berupa kayu, melainkan juga non kayu dan jasa lingkungan. Selain itu, ditemukan beberapa tegakan jenis tanaman tertentu yang secara teori bukan merupakan jenis tanaan endemik wilayah nusa tenggara misalnya meranti dan tengkawang. Keberadaan tegakan tersebut dapat diarahkan untuk pengembangan sumber tegakan benih yang dapat dijadikan sebagai alternatif jenis tanaman yang bisa dikembangan di hutan negara. 2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Berdasarkan progres fisik pembangunan kehutanan dari Tahun 2009 s/d 2013, dalam kurun waktu tersebut Dinas Kehutanan Provinsi NTB telah melaksanakan
pembuatan
bibit/benih
tanaman
kehutanan
sebanyak
5.554.500 batang melalui pola konvensional sebanyak 1.245.000 batang,
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
26
bibit bakti sosial di Pulau Sumbawa sebanyak 780.000 batang, penguatan kelembagaan ponpes sebanyak 2.140.000 batang, ujicoba pot tray sebanyak 1.500 batang, pembuatan persemaian semi permanen sebanyak 855.000 batang, ujicoba anakan tanaman unggulan NTB sebanyak 33.000 batang dan persemaian trembesi 500.000 batang. Kegiatan rehabilitasi dan pemantapan kawasan hutan raya dilakukan melalui pemeliharaan satwa berupa rusa sebanyak 8 ekor dan pembelian rusa 1 ekor, penanaman baru tanaman langka seluas 8 ha, pemeliharaan tanaman tahun I dan II, penanaman pada arboretum seluas 10 ha, penataan trayek batas sepanjang 120 km, reboisasi pada kawasan Tahura seluas 600 ha, pemeliharaan tanaman seluas 900 ha dan pembangunan sarana prasarana di areal Tahura dan penyusunan desain tapak pada Tahun 2013. Dinas Kehutanan Provinsi NTB dalam kurun waktu 2009-2012 melakukan penanaman mangrove dalam bentuk demplot seluas 45 Ha yang ditindaklanjuti dengan kegiatan pemeliharaan I dan II pada lokasi yang sama. Pemberdayaan masyarakat dilakukan terhadap 7 kelompok tani hutan mangrove
melalui
pelatihan
persemaian
dan
penanganan
produksi
mangrove. Terhadap
sumber
mata
air,
dilaksanakan
rehabilitasi
melalui
penanaman baru seluas 400 ha di 7 kabupaten yang diikuti dengan pemeliharaan I dan II. Selain itu, Dinas Kehutanan Provinsi NTB membangun kantong air di wilayah-wilayah sekitar mata air yaitu 8 unit di Pulau Lombok dan 7 unit di Pulau Sumbawa. Dinas
Kehutanan
Provinsi
melaksanakan
Kampanye
Indonesia
Menanam (KIM) sebanyak 3 kali pada Tahun 2009-2011 bertempat di Kabupaten Dompu. Sejak Tahun 2012, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi NTB. Selain itu, dilaksanakan pengembangan benih tanaman kehutanan melalui identifikasi pohon induk sebagai sumber benih unggul di 20 lokasi yang didukung dengan sosialisasi perbenihan bagi kelompok sumber benih di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Sumbawa, Dompu dan Bima. Pengembangan aneka usaha kehutanan berupa pengembangan HHBK dan jasa lingkungan berupa pembuatan demplot sukun seluas 30 Ha di Kabupaten Dompu dan Lombok Barat, Demplot nyamplung 30 Ha di Kabupaten Dompu dan Lombok Barat yang diikuti dengan kegiatan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
27
pemeliharaan
I
namun
tidak
dilakukan
Pemeliharaan
II
karena
,
pengembangan kelompok usaha HKm untuk 2 kelompok tani di Lombok Tengah, pembinaan kelompok tani madu hutan di 8 kabupaten/kota Se NTB. Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dilakukan melalui penanaman bambu seluas 20 Ha dan rumput ketak seluas 5 Ha, penyediaan alat pengukur kadar air madu sebanyak 5 unit di sentra penghasil madu, pemberian bantuan bibit jenis buah-buahan misalnya nangka, durian, sukun dan tanaman kehutanan berupa mahoni dan sengon serta pelatihan pengolahan produk HKm untuk 12 kelompok tani. Selain
itu,
Dinas
Kehutanan
Provinsi
NTB
juga
melakukan
pengembangan aneka usaha kehutanan di wilayah KPH Rinjani Barat berupa penanaman bambu seluas 10 ha yang telah dilakukan pemeliharaan tahun I, penanaman rumput ketak di wilayah Lombok Barat seluas 30 ha disertai dengan pemeliharaan tahun I, serta penanaman pandan seluas 5 ha untuk mendukung pengembangan industri kreatif di bidang pariwisata. Selain itu, terdapat kegiatan RHL dengan proporsi tanaman karet 75 % dan sengon 25 % seluas 75 ha. Dalam rangka mendukung kegiatan tersebut, Dinas Kehutanan Provinsi NTB melengkapi dengan pengadaan kendaraan roda 2 untuk tenaga pengamanan hutan dan penyuluh kehutanan sebanyak 9 unit, kendaraan roda 3 untuk distribusi bibit sebanyak 6 unit. Dalam kurun waktu Tahun 2009-2013, untuk mendukung kegiatan rehabilitasi telah dilaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kepada 242 unit kelompok masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. kegiatan ini dilakukan melalui pelatihan pembuatan persemaian dan penanganan pasca panen antara lain melalui pembuatan bibit 68 kelompok, rehabilitasi areal taman hutan raya 23 kelompok, pembuatan demplot tanaman mangrove 37 kelompok, rehabilitasi sumber mata air 35 kelompok, silvopastura 17 kelompok, pengembangan benih
tanaman
kehutanan
25 kelompok,
pengembangan Aneka Usaha Kehutanan (AUK) dan Jasling 30 kelompok, pembangunan MKKHD 20 kelompok dan pengembangan AUK pada areal KPH Rinjani Barat sebanyak 7 kelompok. Berdasarkan memori serah terima jabatan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB, diperoleh data bahwa terlihat dampak dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan pada catchment area melalui berbagai sumber dana menampakkan keberhasilan dengan munculnya sumber mata air baru di dalam kawasan hutan sebanyak 155 mata air.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
28
3. Program Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Hutan Program pengamanan
ini hutan
dilaksanakan lintas
daerah
dalam
bentuk
setiap
kegiatan
tahunnya
di
operasi seluruh
kabupaten/kota se NTB. Dalam rangka peningkatan kapasitas, petugas Polhut juga diikutsertakan dalam pelatihan menembak bagi 63 orang dalam kurun waktu 5 tahun. Terkait dengan batas kelola Tahura yang belum jelas sehingga diperlukan pemantapa kawasan Tahura melalui koordinasi dan sinkronisasi dengan berbagai pihak, pada tanggal 31 Januari 2013 telah dilakukan rapat pembahasan trayek Tahura yang menghasilkan “Piagam Kesepakatan” yang antara lain berisi kesanggupan masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan pengelolaan hutan khususnya areal Tahura bersama pemerintah.
4. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan Dalam rangka menjaga kepastian letak batas-batas kawasan hutan, Dinas Kehutana Provinsi NTB telah melaksanakan pengikatan pal batas ke jaringan titik kontrol sepanjang 185 km yaitu Kabupaten Dompu 65 km dan Kabupaten Bima 120 km. sebagai langkah antisipasi terhadap kerawanan sumber bencana, pada Tahun 2009 telah dilaksanakan identifikasi kawasan hutan sumber bencana di 20 lokasi yang berada di dalam kawasan hutan. Selain itu, untuk keperluan perencanaan dan pengembangan hutan, areal HKm di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur telah dilakukan penataan batas lokasinya. Sebagai pendukung kegiatan, telah dilakukan pemberdayaan terhadap masyarakat pada Tahun 2009 dan 2010 sebanyak 4 kelompok. Dalam kurun waktu 2009-2013, Dinas Kehutanan Provinsi NTB secara rutin setiap tahunnya melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pembangunan kehutanan di 9 kabupaten/kota, penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD, Laporan Kinerja setiap tahunnya. Selain itu, setiap tahunnya secara rutin dilaksanakan rapat evaluasi, ,rapat Musrenbanghutda dengan melibatkan seluruh UPT Kementerian Kehutanan RI yang bertempat di NTB dan yang bertempat di Bali namun wilayah kerjanya sampai ke NTB serta Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota se NTB. Dalam pertemuan ini dibahasa realisasi dan kemajuan program dan kegiatan bidang kehutanan yang dilaksanakan oleh masing-masing instansi
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
29
serta rencana kegiatan ke depan. Hal in penting sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan lokasi dari masing-masing instansi. Pelaksanaan program ini juga dilakukan melalui penyusunan draft rancangan peraturan daerah terkait dengan bidang kehutanan antara lain terkait dengan pengendalian industri. Hasilnya adalah berupa penerbitan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 46 Tahun 2010 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Gubernur NTB kepada Bupati/Walikota se NTB untuk penerbitan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) kapasitas produksi sampai dengan 2.000 m3/tahun. Selain itu, telah diinisiasi penyusunan rancangan peraturan daerah terkait dengan tata niaga kayu bakar dan peraturan gubernur tentang sumbangan pihak III hasil pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan pada KPH Rinjani Barat. Penyusunan berbagai rancangan aturan daerah ini telah dilakukan konsultasi publik ke seluruh kabupaten/kota se NTB. Pada tahun
2010
s/d
2012 Dinas
Kehutanan
Provinsi NTB
memfasilitasi pelaksanaan penentuan legalisasi batas kelola HKm yaitu seluas 500 ha di Sesaot-Lombok Barat, 20 km di Kabupaten Bima dan 895 ha di Kabupaten Bima. Pada kawasan hutan di Kabupaten Dompu dan Bima dilakukan orientasi batas kawasan hutan sepanjang 120 km. Dalam rangka penyebarluasan
informasi
dan
penggalian
ide,
permasalahan, rencana program dan kegiatan telah dilaksanakan koordinasi pembangunan ekonomi bidang kehutanan dengan kabupaten/kota. Selain itu,
Dinas
Kehutanan
Provinsi
NTB
turut
serta
dalam
pameran
pembangunan kehutanan pada Tahun 2013. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, berbagai program dan capaian hasil kegiatan dapat diketahui oleh berbagai pihak dalam rangka menggali gagasan-gagasan untuk pembangunan kehutanan ke depannya. Melalui kegiatan ini diharapkan tumbuh sinergitas antara program dan kegiatan pembangunan kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi NTB dengan Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota se NTB. Selain itu, dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan, dilaksanakan sosialisasi pembangunan kehutanan ke masing-masing kabupaten/kota se NTB termasuk melakukan evaluasi terkait dengan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pedesaan dengan fokus pada desa-desa yang berada di dalam dan di sekitar kawasan hutan Negara.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
30
3.3.
Analisa Isu Strategis Terkait dengan Tupoksi Beberapa permasalahan yang dihadapi saat ini dan menjadi landasan dalam
perumusan
dan
penetapan
program,
kegiatan
dan
target
pembangunan kehutanan sesuai dengan indikator kinerja Provinsi NTB adalah sebagai berikut : Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya hutan termasuk di dalamnya pemanfaatan
jasa lingkungan, pariwisata alam, PNBP
kehutanan yang berasal dari HHBK. Tingginya gangguan keamanan hutan baik terhadap kawasan dan hasil hutannya yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerusakan sumber daya hutan dan terjadinya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor. Keberadaan lahan kritis yang berdampak pada menurunnya daya dukung DAS. Berdasarkan data statistik Dinas Kehutanan Provinsi NTB,Luas lahan kritis di Provinsi NTB seluas ± 444.409,19 Ha yang kondisinya didominasi oleh areal dengan tingkat kekritisan agak kritis. Terdapat kesenjangan antara suply dan demand kebutuhan kayu masyarakat. Kemampuan suplai kayu Provinsi NTB sebesar 55.000 m3 sementara demand sebesar 210.000 m3 kayu bulat atau setara dengan 105.000 m3 kayu olahan, sehingga masih terdapat kekurangan suplai sebesar 50.000 m3 kayu olahan atau 100.000 m3 kayu bulat. Kebutuhan kayu bakar mencapai 480.000 m3 per tahun untuk keperluan industri kecil dan rumah tangga. Sejalan dengan kenaikan harga BBM dan distribusi bahan bakar fosil yang semakin sulit, terdapat kecenderung peningkatan kebutuhan bahan bakar kayu. Jika harga BBM, batubara dan gas terus naik, oven tembakau virginia sebanyak 13.509 unit di P. Lombok diperkirakan memerlukan 480.000 m3 kayu bakar per tahun, sehingga total kebutuhan kayu bakar di Provinsi NTB mendekati 960.000 m3 . Kekurangan tersebut diperkirakan diisi oleh aktivitas illegal
logging dan illegal trading. Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat dan petugas kehutanan terhadap aturan di bidang kehutanan
di tingkat lapangan
masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena kurangnya penyebaran data dan informasi kehutanan dalam bentuk yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan para pihak.. selain itu, hal ini juga merupakan akibat dari sangat dinamisnya perubahan aturan dan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
31
kebijakan di bidang kehutanan. Akibatnya, kuantitas dan kualitas SDM kehutanan
baik
pada
tataran
pemerintah
terutama
pemerintah
kabupaten/kota dan masyarakat khususnya yang berada di dalam dan di sekitar kawasan hutan menjadi sangat terbatas. Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan pada wilayah pemanfaatan hutan kemasyarakatan masih terkendala kurangnya keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil panen dari areal kelola masyarakat baik di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Tidak
tertibnya
penyampaian
laporan
oleh
masing-masing
kabupaten/kota menyebabkan minimnya data yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Tidak tertibnya pelaporan tersebut juga menyebabkan fluktuasi data yang cukup signifikan pada setiap tahunnya karena data dan informasi yang dihimpun dan kemudian disajikan oleh Dinas Kehutanan Provinsi NTB sebagian besar berasal dari pelaporan Dinas Kehutanan Kabupaten/kota. Investasi bidang kehutanan masih terhambat oleh permasalahan tenurial dan perbedaan pemahaman antara instansi perijinan dengan instansi teknis kehutanan. Hal ini berpotensi menurunnya minat pelaku usaha untuk berinvestasi di bidang kehutanan. Dukungan sarana dan prasarana kehutanan masih minim terutama bagi tenaga yang berada di tingkat lapangan. Teknologi di bidang pemanfaatan hutan belum sampai ke tahap aplikasi. Terbatasnya alokasi anggaran di bidang kehutanan, apalagi jika dibandingkan dengan luasan kawasan hutan yang mencapai 53 % dari luas daratan Provinsi NTB. Tabel 3.7. Keterkaitan Masalah dengan Isu No 1
Bidang Pemanfaatan Hutan
Masalah Data potensi belum mantap Produksi kayu berijin terbatas
2
Planologi dan Pengamanan Hutan
Anggaran pendampingan masyarakat terbatas Kemampuan SDM terkait teknologi hasil hutan kurang Jumlah Polhut kurang Permasalahan tenurial membutuhkan keterlibatan multipihak
Isu Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya hutan Terdapat kesenjangan antara suply dan demand kebutuhan kayu masyarakat Kurangnya keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil hutan Teknologi di bidang pemanfaatan hutan belum sampai ke tahap aplikasi Tingginya gangguan keamanan hutan Investasi bidang kehutanan masih terhambat oleh permasalahan tenurial dan perbedaan pemahaman antara instansi perijinan dengan instansi teknis kehutanan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
32
No 3 4
Bidang
Masalah
Rehabilitasi dan Konservasi Hutan Sekretariat
Isu
Anggaran rehabilitasi hutan dan lahan tidak sebanding dengan luas lahan kritis Pembinaan SDM masih minim
Tidak adanya petugas khusus untuk pengumpulan data kehutanan sampai tingkat kecamatan Kemampuan membuka alternatif pendanaan dari luar masih kurang 5
BPPTH
6
Tahura Nuraksa
7
KPH Rinjani Barat
Pengelolaan sumber benih belum optimal Terbatasnya anggaran dan SDM untuk tenaga di tingkat tapak Terbatasnya anggaran dan SDM untuk tenaga di tingkat tapak
Pengelolaan
hutan
lestari
Keberadaan lahan kritis yang berdampak pada menurunnya daya dukung DAS Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat dan petugas kehutanan terhadap aturan di bidang kehutanan di tingkat lapangan masih rendah Tidak tertibnya penyampaian laporan oleh masing-masing kabupaten/kota menyebabkan minimnya data yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan Provinsi NTB Terbatasnya alokasi anggaran di bidang kehutanan, apalagi jika dibandingkan dengan luasan kawasan hutan yang mencapai 53 % dari luas daratan Provinsi NTB Kurangnya ketersediaan benih bersertifikat Dukungan sarana dan prasarana kehutanan masih minim terutama bagi tenaga yang berada di tingkat lapangan Dukungan sarana dan prasarana kehutanan masih minim terutama bagi tenaga yang berada di tingkat lapangan
merupakan
cita-cita
dalam
proses
pembangunan kehutanan. Pengelolaan tersebut mengedepankan prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan dengan tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan. Konsep pembangunan hutan lestari antara lain bahwa pengelolaan hutan diarahkan untuk penggunaan sumberdaya ekosistem yang berkelanjutan, bersifat menyeluruh, berbasis ekosistem, dilakukan berdasarkan perspektif bentang alam dan diarahkan pada pencapaian tujuan dengan multikriteria. Namun dihadapkan
demikian,
pada
pengelolaan
sumberdaya
permasalahan-permasalahan
yang
hutan
senantiasa
sangat
dinamis.
Dinamika tersebut terkait dengan adanya pengaruh dari tindakan manusia serta adanya gangguan alam. Berdasarkan kajian terhadap kondisi dan permasalahan yang diuraikan di atas, dapat disebutkan beberapa issu-issu strategis terkait dengan pembangunan kehutanan di NTB yang wajib mendapat perhatian antara lain : 1. Kerusakan hutan dan lahan Keadaan ini antara lain disebabkan oleh terjadinya berbagai tindak pidana kehutanan yang cukup beragam antara lain pengangkutan hasil hutan tanpa disertai dokumen legalitas kayu, penebangan liar,
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
33
penggembalaan dan lain sebagainya. Permintaan atau kebutuhan kayu yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaannya menyebabkan terbukanya pasar untuk kayu yang berasal dari sumber yang tidak sah. Akibat dari adanya gangguan hutan tersebut telah menimbulkan kerusakan hutan yang berakibat adanya kerugian bagi negara berupa hilangnya potensi penerimaan negara bukan pajak serta kerugian berupa hilangnya nilai fungsi dari hutan itu sendiri. Gangguan keamanan hutan belum terpetakan dalam bentuk konsentrasi, lokasi dan intensitas gangguan sehingga perencanaan dalam rangka pengendalian dan pengamanan hutan belum dilaksanakan secara tepat sasaran. Hal inilah yang kemudian membuat pelaksanaan kegiatan pengamanan hutan masih belum sepadan dengan intensitas gangguan yang berlangsung. 2. Belum Optimalnya Kegiatan Pemanfaatan Hutan Secara keseluruhan, kawasan hutan di Provinsi NTB memiliki berbagai
potensi
yang
dapat
dikembangkan
dalam
rangka
pembangunan di sektor kehutanan dan mendukung pembangunan di sektor lainnya. Namun demikian, potensi tersebut belum tergali dan dieksplorasi secara nyata sehingga belum termanfaatkan secara optimal. Pengelolaan kawasan hutan di NTB masih terfokus pada upaya-upaya pemanfaatan hasil hutan kayu sebagai kegiatan utamanya baik secara legal maupun illegal. Selain itu, upaya pemanfaatan HHBK masih dilakukan secara tradisional dengan melakukan pemungutan langsung dari kawasan hutan tanpa disertai dengan perijinan. Perlu
adanya
upaya
yang
sungguh-sungguh
dalam
mengoptimalkan berbagai potensi tersebut melalui monitoring dan evaluasi terhadap perijinan yang sudah ada, mendorong masyarakat untuk mengurus perijinan HHBK, peningkatan akses masyarakat dalam turut serta mengelola hutan termasuk pengembangan potensi jasa lingkungan sumber daya hutan sebagai obyek dan daya tarik wisata. Namun demikian, eksploitasi sumberdaya kehutanan tersebut juga harus mengindahkan kemampuan dan daya dukung dari sumberdaya tersebut agar tidak menyebabkan terjadinya kerusakan dan merosotnya kualitas lingkungan hidup.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
34
3. Tingginya Permasalahan Tenurial Dalam Kawasan Hutan Tingkat kemiskinan Provinsi NTB berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2013 adalah sebesar 17, 25 %. Jumlah penduduk ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode Maret – September 2012 yaitu sebesar 828,330 orang atau 18,02 persen dari jumlah penduduk. Dari sejumlah itu, penduduk miskin di daerah pedesaan berjumlah sekitar 412.940 orang atau sekitar 15,41 %. Memperhatikan bahwa banyak desa di masing-masing kabupaten yang letaknya berbatasan dengan kawasan hutan tentu akan turut memberikan tekanan sosial dan ekonomi terhadap kawasan hutan. Luas lahan rata-rata petani di NTB hanya mencapai 0,3 ha/KK dengan pola pengelolaan yang mengedepankan ekstensifikasi lahan pertanian menjadikan kawasan hutan sebagai areal yang logis sebagai arah pengembangan. Kondisi kemiskinan ini juga menjadikan setiap kegiatan pembangunan termasuk pembangunan kehutanan harus diarahkan untuk pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan namun di sisi lain keberadaan dan kondisi hutan harus dijaga dan dipelihara. 4. Belum Mantapnya Kelembagaan Pengelolaan Hutan Dari 23 KPH yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan RI, sampai dengan saat ini baru 12 unit yang beroperasi baik berupa KPH Lintas yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi maupun KPH Kabupaten yang menjadi kewenangan kabupaten/kota. Dalam rangka pemantapan pengelolaan kawasan, keberadaan institusi sampai ke tingkat tapak berupa KPH dan Tahura harus didorong sampai kemudian seluruh kawasan hutan di Provinsi NTB dikelola oleh masing-masing KPH sebagaimana telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, kurangnya koordinasi antar lembaga sektor kehutanan juga menyebabkan belum optimalnya pengelolaan kawasan. Masyarakat masih belum menjadikan kelompok tani hutan sebagai landasan dalam melaksanakan kehutanan
pengelolaan
masih
hutan.
terkendala
Penegakan
dengan
hukum
terbatasanya
di
jumlah
sektor Polisi
Kehutanan dan tenaga penyidik di bidang kehutanan. Selain itu, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi belum menyentuh pada aspek aplikasi karena membutuhkan biaya yang cukup besar.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
35
3.4.
Analisa Lingkungan Strategis Berdasarkan gambaran kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh pembangunan bidang kehutanan di NTB saat ini, dapat disampaikan analisis strategis terhadap kondisi lingkungan internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan serta kondisi lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman, secara berturut-turut berdasarkan peringkatnya pada masingmasing faktor berdasarkan perbandingan berpasangan dengan faktor-faktor lainnya. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal tersebut kemudian diperoleh alternatif strategi yang dibagi dalam: a. Strategi SO (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang) b. Strategi ST (menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman) c. Strategi WO (mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang) d. Strategi WT (meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman) Tabel 3.8. Matriks SWOT Penentuan Strategi Komitmen Pemerintah Kekuatan (Strength) 1. Kawasan hutan yang mantap 2. Adanya organisasi tingkat tapak Lingkungan Internal
Kelemahan (Weaknesses) 1. Implementasi pengawasan dan pengendalian pengelolaan hutan belum efektif
3. Kepastian anggaran dari pemerintah daerah 4. Ketersediaan aparatur bidang kehutanan
2. Terbatasnya alokasi anggaran bidang kehutanan 3. Sarana prasarana tingkat lapangan belum memadai
5. Tersedianya SOP, Juklak dan
4. Kapasitas SDM dalam
Lingkungan
Juknis berbagai kegiatan
pengelolaan hutan
Eksternal
kehutanan 6. Sarpras kantor yang memadai
5. Kurang proaktif berkoordinasi dengan pihak lain 6. Sistem pengelolaan data dan informasi bidang kehutanan belum baik
Peluang (Opportunity) 1. Potensi sumberdaya hutan
Strategi SO 1. Mengembangkan jaringan
yang tersebar di dalam dan di
kerjasama dengan lembaga-
luar kawasan hutan
lembaga terkait baik di tingkat
2. Peluang pengembangan kemitraan dengan berbagai pihak 3. Tersedianya regulasi yang mendukung sektor kehutanan 4. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan hutan 5. Dukungan pembiayaan dari
lokal dan nasional 2. Membangun kemitraan antara Dinas Kehutanan dengan pelaku usaha dan masyarakat 3. Penyempurnaan data potensi sumber daya hutan 4. Pengembangan hasil hutan
Strategi WO 1. Reformasi birokrasi dan koordinasi 2. Evaluasi berkala terhadap capaian visi dan misi dinas 3. Peningkatan kapasitas aparatur dalam pengelolaan hutan 4. Mendorong investasi usaha bidang kehutanan 5. Implementasi teknologi bidang kehutanan
bukan kayu
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
36
APBN 6. Adanya investor bidang penggunaan dan pemanfaatan hutan 7. IPTEK bidang kehutanan
5. Optimalisasi pengawasan kegiatan penggunaan dan pemanfaatan hutan 6. Menyusun arahan penggunaan kawasan hutan
semakin berkembang Ancaman (Threats) 1. Terjadinya pelanggaran dan
Strategi ST 1. Peningkatan peran KPH dan
tindak pidana dalam hal
Tahura dalam pengelolaan
penggunaan dan pemanfaatan
hutan di tingkat tapak
hutan 2. Kemiskinan masyarakat di sekitar kawasan hutan 3. Aplikasi teknologi
2. Membangun sistem koordinasi berbasis sistem informasi
Strategi WT 1. Distribusi data dan informasi kepada para pihak 2. Optimalisasi petugas lapangan 3. Pengelolaan hutan berbasis masyarakat
antara provinsi dan kabupaten 3. Peningkatan peran serta
membutuhkan waktu dan
masyarakat dalam kegiatan
biaya yang besar
pengelolaan hutan
4. Meningkatnya potensi terjadinya bencana alam 5. Perubahan aturan dan kebijakan bidang kehutanan sangat dinamis
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
37
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1.
Visi dan Misi SKPD Kondisi sumberdaya hutan di Provinsi NTB menunjukkan bahwa hutan memiliki kedudukan, fungsi dan peran yang sangat penting bagi pembangunan di Provinsi NTB. Dengan demikian, pengelolaannya harus dilakukan bersama-sama secara efektif, efisien oleh seluruh pihak yang terkait dengan pembangunan kehutanan. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka Dinas Kehutanan Provinsi NTB perlu menetapkan visi yang ingin diwujudkan dalam periode lima tahun ke depan. Visi tersebut merupakan gambaran umum dari keadaan yang ingin dicapai Dinas Kehutanan Provinsi NTB pada akhir Tahun 2018. Mengacu pada tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan Provinsi NTB, permasalahan yang dihadapi serta program sektor kehutanan yang tertuang dalam RPJMD Provinsi NTB Tahun 2013-2018, Visi Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013-2018 adalah : “MEWUJUDKAN
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA
HUTAN
YANG
OPTIMAL UNTUK MENDUKUNG KESEJAHTERAAN MASYARAKAT” Pengelolaan hutan yang dimaksud adalah meliputi kegiatan tata hutan dan penyusunan
rencana
pengelolaan
hutan,
pemanfaatan
hutan
dan
penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan serta perlindungan hutan dan konservasi alam. Upaya pengelolaan tersebut tidak berarti melakukan eksploitasi secara berlebihan melainkan harus disesuaikan dengan daya dukung sumberdaya tersebut untuk menghindari terjadinya kerusakan dan merosotnya kualitas lingkungan hidup. Pengelolaan harus dilakukan dengan mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya hutan yang ada baik berupa kawasan hutan, hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan dan sumberdaya lainnya serta meningkatkan nilai tambah dari model pengelolaan sumberdaya hutan yang telah berlangsung saat ini sehingga akan mengarah pada upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Upaya partisipatif,
pengelolaan terpadu,
berkelanjutan, berintegritas
aspiratif,
dengan moral
dilakukan
berkeadilan,
didukung
yang
baik,
secara
oleh
terencana,
berkesinambungan
sumberdaya
profesional,
transparan,
manusia
kompeten
dan
dan yang
mampu
bekerjasama. Selain itu harus memperhatikan nilai budaya masyarakat yang
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
38
didasari pada kebijakan kehutanan nasional, kebijakan provinsi, kabupaten / kota untuk diimplementasikan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian untuk memperoleh manfaat optimal dan lestari. Mendukung Kesejahteraan Masyarakat berarti sektor kehutanan diharapkan dapat menjadi pendukung utama dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat baik dari aspek ekonomi, ekologi dan sosial budaya. Sektor kehutanan harus mampu menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan sumber pangan dan kebutuhan ruang yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hutan dengan kondisi sumber daya dan pengelolaan yang optimal diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja, kesempatan usaha, dan peningkatan pendapatan. Penerapan teknologi budidaya hutan dan pertanian yang baik berupa agroforestry dapat meningkatkan keanekaragaman hasil tanaman misalnya bahan pangan dan bahan obat-obatan, sehingga membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara adil maka diperlukan pengembangan manajemen hutan dan pemanfaatan lahan secara kolaboratif/partisipatif, keterbukaan akses dan pengembangan kapasitas masyarakat. Untuk
mewujudkan
visi
pembangunan
kehutanan
tersebut
dirumuskan ke dalam MISI sebagai berikut : 1. Meningkatkan
kualitas
perencanaan
kehutanan
berbasis
kewilayahan Menitikberatkan pada model perencanaan kehutanan yang berbasis
kewilayahan
(spasial)
dengan
membentuk
arahan
indikatif pemanfaatan kawasan hutan yang sesuai dengan kajian dan
analisis
memberikan
fungsinya. panduan
Hal
yang
ini
dilakukan
komprehensif
untuk
untuk
mengenai
model
perencanaan kehutanan khususnya untuk jangka menengah. 2. Penguatan entitas pengelola kehutanan di tingkat tapak Penguatan
entitas
pengelola
kehutanan
khususnya
di
tingkat tapak tujuannya adalah untuk meningkatkan tugas dan fungsi
entitas
kehutanan
dalam
proses
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
pembangunan
39
kehutanan.
Keberadaan
organisasi
kelola
kehutanan
di
tingkat
tapak diharapkan ini akan membangun sinergi yang kuat antara masyarakat
sekitar
hutan
selaku
kehutanan
dengan
Dinas
Kehutanan
proses
pembangunan
pelaku
kehutanan
utama
selaku
mulai
pembangunan
regulator
dari
dalam
perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi hasil pembangunan kehutanan. 3. Meningkatkan
pola
rehabilitasi
berbasis
pemanfaatan
sumberdaya hutan (HHK, HHBK dan jasa lingkungan) Menitikberatkan
pada
upaya
rehabilitasi
tidak
dengan
menggunakan pendekatan penanaman saja namun juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggali potensi sumberdaya hutan untuk diolah dan dimanfaatkan. Selain menggali potensi yang belum dimanfaatkan, maka dipandang penting untuk meningkatkan nilai tambah bagi potensi yang selama ini telah dimanfaatkan sehingga dapat meningkatkan
pendapatan
yang
berimplikasi pada kesejahteraan
masyarakat. Masyarakat
khususnya yang
tinggal dan
menggantungkan
harapan hidupnya dari kawasan hutan merupakan subjek pembangunan kehutanan yang selama ini belum teroptimalkan peran dan fungsinya. Dengan ini diharapkan dapat lebih mengakomodir peran dan fungsi tersebut agar dalam proses perencanaan pembangunan kehutanan lebih mampu membuka ruang untuk memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat sekitar hutan untuk turut terlibat dalam upaya rehabilitasi, tidak lagi sebagai objek namun menjadi subjek yang memiliki kesetaraan tugas dan fungsi dengan Dinas Kehutanan selaku pemegang kebijakan pembangunan kehutanan di Provinsi NTB. Hal ini semua akan mengarah pada meningkatnya rasa memiliki masyarakat sekitar hutan terhadap kawasan hutan sehingga dengan sendirinya akan ikut menjaga dan melestarikan kawasan hutan yang ada di sekitarnya. 4. Memantapkan pola perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan Perlindungan kawasan hutan merupakan suatu langkah untuk bersama-sama melakukan perlindungan terhadap hutan dan segala yang ada di dalamnya. Perlindungan dimaksud tidak hanya terhadap
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
40
gangguan keamanan yang terjadi didalam kawasan namun juga terhadap gangguan yang terjadi terhadap kawasan hutan itu sendiri. Berbagai usaha untuk meminimalisir sertifikasi, perambahan dan penggunaan kawasan hutan tanpa ijin merupakan bentuk kegiatan untuk mempertahankan fungsi kawasan hutan sebagai sebuah kawasan tutupan negara yang legal. 5. Memantapkan data pembangunan kehutanan dan kompetensi Sumberdaya Manusia Fungsi kehutanan
perencanaan merupakan
dan
salah
evaluasi satu
dalam
faktor
kunci
pembangunan keberhasilan
pembangunan kehutanan itu sendiri. Perencanaan pembangunan yang dilakukan dengan basis evaluasi program dan kegiatan akan dapat mengukur seberapa efisien pelaksanaan pembangunan tersebut untuk kemudian dapat menentukan strategi pelaksanaan rencana berikutnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013-2018 sesuai dengan visi dan misi tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
NO
TUJUAN
SASARAN
1
Menciptakan iklim kerja yang berbasis pada data dengan didukung kualitas SDM yang baik
Tersediannya dukungan untuk peningkatan SDM dan sarpras pendukung pelaksanaan pembangunan kehutanan Tersedianya dokumen perencanaan kehutanan Tersedianya data dan laporan hasil pembangunan kehutanan
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE KONDISI 2014 2015 2016 2017 2018 AKHIR
Persentase ketersediaan sarpras pendukung
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Jumlah SDM yang meningkat kualitasnya Jumlah dokumen perencanaan kehutanan yang tersusun Jumlah laporan hasil pembangunan kehutanan yang tersusun
2 orang
2 orang
2 orang
2 orang
2 orang
10 orang
6 judul
5 judul
5 judul
5 judul
5 judul
26 judul
4 judul
4 judul
4 judul
4 judul
4 judul
20 judul
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
41
NO
TUJUAN
2
Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam rahabilitasi hutan dan lahan dengan berbasis pada pemanfaatan hutan
SASARAN Meningkatnya pemanfaatan hasil hutan unggulan
Jumlah produksi yang meningkat
10 ton
20 ton
20 ton
20 ton
30 ton
100 ton
Optimalisasi pemanfaatan jasa lingkungan kehutanan
Jumlah lokasi jasa lingkungan yang di kembangkan Jumlah kelompok masyarakat dan pelaku usaha yang terlibat
-
6 lokasi
2 lokasi
2 lokasi
2 lokasi
6 lokasi
-
-
2 unit
3 unit
2 unit
7 unit
Luas peningkatan penutupan lahan Jumlah daerah tangkapan air yang tertangani Luas lahan yang terfasilitasi untuk masyarakat
2.596 Ha
1.950 Ha
1.200 Ha
1.300 Ha
1.400 Ha
8.446 Ha
2 titik
2 titik
5 titik
5 titik
5 titik
19 titik
-
-
3.000 ha
1.000 ha
2.000 ha
6.000 ha
Jumlah Perda yang mendukung pengelolaan tingkat tapak oleh KPH dan Tahura Jumlah unit KPH dan Tahura yang operasional secara optimal Persentase kasus pidana kehutanan yang diselesaikan
-
2 judul
-
-
-
2 judul
2 unit
2 unit
3 unit
4 unit
5 unit
5 unit
30%
30%
30%
30%
30%
30%
Jumlah dokumen pemantauan evaluasi pelaporan cadangan karbon yang tersusun Jumlah kawasan hutan yang bebas dari masalah
1 judul
1 judul
1 judul
1 judul
1 judul
5 Judul
-
3 lokasi
3 lokasi
7 lokasi
3 lokasi
16 lokasi
Terfasilitasinya masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan Meningkatnya penutupan lahan Tertanganinya daerah tangkapan air
3
4
Mengoptimalkan KPH dan Tahura sebagai organisasi pengelola di tingkat tapak
Mengoptimalkan pola perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE KONDISI 2014 2015 2016 2017 2018 AKHIR
INDIKATOR SASARAN
Terfasilitasinya masyarakat untuk ikut dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan Menguatnya kedudukan KPH dan Tahura sebagai organisasi pengelola di tingkat tapak
Terselesaikannya kasus tindak pidana kehutanan Terpantaunya cadangan karbon tingkat Provinsi
Terjaminnya kawasan hutan bebas masalah
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
42
NO
TUJUAN
5
Mengoptimalkan fungsi kawasan hutan sebagai basis dalam perencanaan kehutanan
4.3.
SASARAN Tersusunnya dokumen perencanaan kehutanan jangka menengah tingkat provinsi yang mantap
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE KONDISI 2014 2015 2016 2017 2018 AKHIR
INDIKATOR SASARAN Jumlah dokumen yang disusun
-
1 judul
-
-
-
1 judul
Strategi dan Kebijakan SKPD Untuk menjabarkan seluruh misi sebagaimana tersebut di atas menjadi satu tahapan proses yang komprehensif dalam bentuk program prioritas dan kegiatan pokok dengan memperhitungkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka Dinas Kehutanan Provinsi NTB menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut :
Tabel. 4.2. Kaitan antara Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ISU STRATEGIS
: 1. Kerusakan hutan dan lahan 2. Belum Optimalnya Kegiatan Pemanfaatan Hutan 3. Tingginya Permasalahan Tenurial Dalam Kawasan Hutan
VISI MISI I Tujuan Mengoptimalkan fungsi kawasan hutan sebagai basis dalam perencanaan kehutanan MISI II Tujuan Mengoptimalkan KPH dan Tahura sebagai organisasi pengelola di tingkat tapak
4. Belum Mantapnya Kelembagaan Pengelolaan Hutan : Mewujudkan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Yang Optimal Untuk Mendukung Kesejahteraan Masyarakat : Meningkatkan kualitas perencanaan kehutanan berbasis kewilayahan Sasaran Strategi Kebijakan Tersusunnya dokumen perencanaan kehutanan jangka menengah tingkat provinsi yang mantap
1. Penyusunan arahan Pemantapan model penggunaan kawasan perencanaan berbasis 2. Pelaksanaan kewilayahan monitoring pola penggunaan dan pemanfaatan kawasan : Penguatan entitas pengelola kehutanan di tingkat tapak Sasaran
Strategi
Menguatnya kedudukan KPH dan Tahura sebagai organisasi pengelola di tingkat tapak
1. Peningkatan peran KPH dan Tahura 2. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung operasional ditingkat tapak 3. Penyediaan petugas lapangan yang berkualitas
Kebijakan Penguatan kelembagaan di tingkat tapak
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
43
MISI III Tujuan Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam rahabilitasi hutan dan lahan dengan berbasis pada pemanfaatan hutan
MISI IV Tujuan Mengoptimalkan pola perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
MISI V
: Meningkatkan pola rehabilitasi berbasis pemanfaatan sumberdaya hutan (HHK, HHBK dan jasa lingkungan) Sasaran Strategi Kebijakan 1. Meningkatnya 1. Peningkatan peran 1. Pelaksanaan rehabilitasi penutupan lahan kelompok hutan dan lahan dengan 2. Tertanganinya masyarakat dan pemberdayaan daerah tangkapan dunia usaha dalam masyarakat air kegiatan rehabilitasi 2. Pemanfaatan potensi 3. Meningkatnya hutan dan lahan sumberdaya hutan pemanfaatan hasil 2. Pengelolaan unggulan hutan unggulan kawasan hutan 4. Optimalisasi partisipatif pemanfaatan jasa 3. Pengembangan hasil lingkungan hutan unggulan kehutanan 4. Implementasi 5. Terfasilitasinya teknologi dalam masyarakat untuk pemanfaatan ikut dalam kegiatan sumberdaya hutan rehabilitasi hutan 5. Mendorong investasi dan lahan sektor kehutanan 6. Terfasilitasinya masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan : Memantapkan pola perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan Sasaran
Strategi
Kebijakan
1. Terjaminnya 1. Penguatan jaringan Perlindungan partisipatif kawasan hutan dalam perlindungan kawasan hutan bebas masalah kawasan hutan 2. Terselesaikannya 2. Penyediaan data dan kasus tindak informasi kawasan pidana kehutanan hutan bermasalah 3. Terpantaunya cadangan karbon tingkat Provinsi : Memantapkan data pembangunan kehutanan dan kompetensi SDM
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Menciptakan iklim kerja yang berbasis pada data dengan didukung kualitas SDM yang baik
1. Tersediannya dokumen perencanaan kehutanan 2. Tersediannya data dan laporan hasil pembangunan kehutanan 3. Tersediannya dukungan untuk peningkatan SDM dan sarpras pendukung pelaksanaan pembangunan kehutanan
1. Penyempurnaan data pembangunan kehutanan 2. Penguatan koordinasi jaringan distribusi dan sistem informasi kehutanan 3. Pelaksanaan evaluasi berkala capaian kinerja 4. Pelaksanaan reformasi birokrasi
1. Penguatan fungsi monitoring dan evaluasi pembangunan kehutanan 2. Peningkatan kapasitas SDM
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
44
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Untuk mendukung pencapaian visi misi Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013-2018, maka perlu dijabarkan dalam beberapa program dan kegiatan yang secara berkesinambungan merupakan tahapan pencapaian visi Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013-2018. Perencanaan program dan kegiatan dilakukan
dengan
berpedoman
pada
program pembangunan daerah dalam
RPJMD 2013-2018 sebagai berikut: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 5. Program Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan 6. Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan Rencana
program
dan
kegiatan
yang
telah
ditetapkan
tersebut,
selanjutnya dirumuskan indikator kinerja dan targetnya, serta pendanaan indikatif untuk membiayai program dan kegiatan selama 5 tahun yang akan datang. Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi selama 5 tahun kedepan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi indikator capaian setiap tahunnya. Sedangkan pendanaan indikatif diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penjabaran
rencana
program,
kegiatan, indikator
kinerja,
dan
pendanaan indikatif Dinas Kehutanan Provinsi NTB selama tahun 2013-2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
45
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
KODE
1
2
3
4
Menciptakan iklim kerja yang berbasis pada data dengan didukung kualitas SDM yang baik
Tersediannya dukungan untuk peningkatan SDM dan sarpras pendukung pelaksanaan pembangunan kehutanan
Persentase ketersediaan sarpras pendukung
2.02.0 1.01
PROGRAM/ KEGIATAN
5
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
7
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2014 TARGET 8
2015 PAGU (x Ribu) 9
TARGET 10
2016 PAGU (x Ribu) 11
TARGET 12
2017 PAGU (x Ribu) 13
TARGET 14
KONDISI AKHIR PERIODE
2018 PAGU (x Ribu) 15
TARGET 16
PAGU (x Ribu) 17
TARGE T 18
PAGU (x Ribu) 19
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
LOKASI
20
21
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase pelayanan administrasi pemerintahan
-
100%
603.681
100%
1.656.8 07
100%
610.124
100%
668.549
100%
668.549
100%
4.207.71 0
Sekretaris
Penyediaan jasa surat menyurat
tersedianya kebutuhan surat menyurat
-
1 tahun
3.300
1 tahun
3.300
1 tahun
3.300
1 tahun
3.300
1 tahun
3.300
5 tahun
16.500
Sekretaris
Mataram
Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik
tersedianya kebutuhan rekening telpon, internet dan listrik
-
1 tahun
83.700
1 tahun
98.400
1 tahun
83.700
1 tahun
83.700
1 tahun
83.700
5 tahun
433.200
Sekretaris
Mataram
Penyediaan jasa administrasi keuangan
tersediannya pembayaran honoraium tim pengelola keuangan dan barang tersedianya alat kebersihan dan jasa kebersihan kantor
-
1 tahun
96.356
1 tahun
133.556
1 tahun
73.544
1 tahun
73.544
1 tahun
73.544
5 tahun
450.544
Sekretaris
Mataram
-
1 tahun
62.080
1 tahun
68.400
1 tahun
62.080
1 tahun
62.080
1 tahun
62.080
5 tahun
316.720
Sekretaris
Mataram
Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
tersediannya alat tulis kantor tersediannya surat dinas dan kelengkapan administrasi perkantoran
-
1 tahun
10.000
1 tahun
10.050
1 tahun
10.000
1 tahun
10.000
1 tahun
10.000
5 tahun
50.050
Sekretaris
Mataram
-
1 tahun
9.500
1 tahun
11.000
1 tahun
9.500
1 tahun
9.500
1 tahun
9.500
5 tahun
49.000
Sekretaris
Mataram
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor.
tersedianya alat elektronik dan kelistrikan
-
1 tahun
3.900
1 tahun
9.500
1 tahun
3.900
1 tahun
3.900
1 tahun
3.900
5 tahun
25.100
Sekretaris
Mataram
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
46
TUJUAN
1
SASARAN
2
INDIKATOR SASARAN
3
KODE
4
PROGRAM/ KEGIATAN
5
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
DATA AWAL PEREN CANAAN
TARGET
PAGU (x Ribu)
10
PAGU (x Ribu) 11
TARGET 12
2017 PAGU (x Ribu) 13
TARGET 14
2018 PAGU (x Ribu) 15
TARGET 16
PAGU (x Ribu)
TARGE T
PAGU (x Ribu)
20
LOKASI
17
18
19
1 tahun
17.600
1 tahun
897.670
1 tahun
150.000
1 tahun
100.000
1 tahun
100.000
5 tahun
1.265.27 0
Sekretaris
Mataram
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan
tersedianya kebutuhan bahan bacaan surat kabar nasional dan peraturan peru ndang undangan bidang kehutanan tersediannya konsumsi untuk rapat kedinasan tersediannya dana dalam mendukung kegiatan koordinasi/kons ultasi /singkronisasi / rapat / pertemuan lainnya ke Jakarta / provinsi lainnya Tersediannya anggaran untuk honorarium PTT
-
1 tahun
11.200
1 tahun
16.400
1 tahun
11.200
1 tahun
11.200
1 tahun
11.200
5 tahun
61.200
Sekretaris
Mataram
-
1 tahun
14.225
1 tahun
12.200
1 tahun
10.000
1 tahun
14.225
1 tahun
14.225
5 tahun
64.875
Sekretaris
Mataram
-
1 tahun
80.800
1 tahun
121.900
1 tahun
75.000
1 tahun
100.000
1 tahun
100.000
5 tahun
477.700
Sekretaris
Mataram
-
1 tahun
67.100
1 tahun
71.100
1 tahun
67.100
1 tahun
67.100
1 tahun
67.100
5 tahun
339.500
Sekretaris
Mataram
Rapat rapat koordinasi dan konsultasi kedalam daerah
Terselenggaran ya rapat koordinasi dan pengendalian evaluasi bidang kehutanan
-
1 tahun
30.800
1 tahun
61.831
1 tahun
30.800
1 tahun
60.000
1 tahun
60.000
5 tahun
243.431
Sekretaris
Mataram
Penyediaan alat listrik dan elektronik
Tersedianya alat listrik dan elektronik
-
1 tahun
55.200
1 tahun
118.000
1 tahun
10.000
1 tahun
50.000
1 tahun
50.000
5 tahun
283.200
Sekretaris
Mataram
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
9
TARGET
2016
-
Penyediaan jasa administrasi teknis dan perkantoran
8
2015
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
tersedianya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kerja
Rapat rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
7
2014
KONDISI AKHIR PERIODE
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan makanan dan minuman
6
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
21
47
TUJUAN
1
SASARAN
2
INDIKATOR SASARAN
3
KODE
4
2.02.0 1.02
Jumlah SDM yang meningkat kualitasnya
2.02.0 1.05
PROGRAM/ KEGIATAN
5
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
DATA AWAL PEREN CANAAN
TARGET
PAGU (x Ribu) 9
TARGET 10
2016 PAGU (x Ribu) 11
TARGET 12
2017 PAGU (x Ribu) 13
TARGET 14
2018 PAGU (x Ribu) 15
TARGET 16
PAGU (x Ribu)
TARGE T
PAGU (x Ribu)
20
LOKASI
17
18
19
-
1 tahun
57.920
1 tahun
23.500
1 tahun
10.000
1 tahun
20.000
1 tahun
20.000
5 tahun
131.420
Sekretaris
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase pemeliharan sarpras aparatur
-
100%
429.800
100%
352.900
100%
335.000
100%
335.000
100%
335.000
100%
1.787.70 0
Sekretaris
Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
Tersediannya dana pemeliharaan berkala setiap tahun
-
1 tahun
147.000
1 tahun
45.200
1 tahun
45.000
1 tahun
45.000
1 tahun
45.000
5 tahun
327.200
Sekretaris
Mataram
Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas operasional
Tersediannya dana pemeliharaan kendaraan dinas berkala
-
1 tahun
263.000
1 tahun
280.500
1 tahun
263.000
1 tahun
263.000
1 tahun
263.000
5 tahun
1.332.50 0
Sekretaris
Mataram
Pemeliharaan rutin / berkala peralatan dan perlengkapan kantor
Dukungan dana untuk pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kantor Persentase pelaksanaan peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Jumlah calon pejabat fungsional
-
1 tahun
19.800
1 tahun
27.200
1 tahun
27.000
1 tahun
27.000
1 tahun
27.000
5 tahun
128.000
Sekretaris
Mataram
100 %
70.450
100 %
115.930
100 %
70.450
100 %
70.450
100 %
70.450
100 %
397.730
Sekretaris
-
2 orang
50.000
2 orang
50.000
2 orang
50.000
2 orang
50.000
2 orang
50.000
10 orang
250.500
Sekretaris
Prov. Lainnya
Pembinaan pengendalian dan pengawasan kepegawaian
Jumlah berkas kepegawaian yang diselesaikan
-
1 berkas
10.350
1 berkas
52.630
1 berkas
10.350
1 berkas
10.350
1 berkas
10.350
5 berkas
94.030
Sekretaris
Mataram
Pembinaan mental dan fisik aparatur
Dukungan anggaran untuk narasumber imtaq
-
48 kali
10.100
48 kali
13.300
48 kali
10.100
48 kali
10.100
48 kali
10.100
240 Kali
53.700
Sekretaris
Mataram
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
8
2015
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
Bahan publikasi, dan bahan pameran
Peningkatan SDM Aparatur
7
2014
KONDISI AKHIR PERIODE
Penyebarluasan Informasi Kehutanan
Program Peningkatan Kapaistas Sumberdaya Aparatur
6
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
21 Mataram
48
TUJUAN
1
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
KODE
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
DATA AWAL PEREN CANAAN
TARGET
PAGU (x Ribu)
10
PAGU (x Ribu) 11
TARGET
PAGU (x Ribu) 13
TARGET
PAGU (x Ribu) 15
TARGET
17
TARGE T
19
20
21
5
Persentase pelaksanaan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
-
100%
273.497
100%
228.425
100%
231.000
100%
234.750
100%
234.750
100%
1.202.42 2
Sekretaris
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Renstra Dishut 2013 - 2018 yang dibuat, Dokumen RKA SKPD, Dokumen RKA DPA Perubahan Dan Rencana Kerja SKPD yang dibuat Dokumen Monitoring evaluasi Pembangunan Kehutanan
-
4 judul
18.000
3 Judul
48.700
3 Judul
50.000
3 Judul
50.000
3 Judul
50.000
16 judul
216.700
Sekretaris
Mataram
-
1 judul
134.722
1 judul
65.600
1 judul
65.000
1 judul
65.000
1 judul
65.000
5 judul
395.322
Sekretaris
Se-NTB
Rumusan kesepakatan pengelolaan hutan antar stakeholders
-
1 judul
Sekretaris
Mataram
Penyusunan Statistik Dinas Kehutanan NTB
Dokumen Statistik SKPD yang dibuat
-
1 judul
46.675
1 judul
46.875
1 judul
45.000
1 judul
45.000
1 judul
45.000
5 judul
228.550
Sekretaris
Se-NTB
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Laporan Akuntabilitas SKPD yang dibuat
-
1 judul
17.950
1 judul
18.200
1 judul
20.000
1 judul
20.000
1 judul
20.000
5 judul
96.150
Sekretaris
Mataram
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Laporan Keuangan (Neraca Keuangan dan Neraca Aset Daerah) SKPD yang dibuat
-
1 judul
17.400
1 judul
15.200
1 judul
16.000
1 judul
16.000
1 judul
16.000
5 judul
80.600
Sekretaris
Mataram
1 judul
18
PAGU (x Ribu)
LOKASI
Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1 judul
16
PAGU (x Ribu)
4
1 judul
14
2018
2.02.0 1.06
1 judul
12
2017
3
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
9
TARGET
2016
Jumlah dokumen perencanaan kehutanan yang tersusun
Jumlah laporan hasil pembangunan kehutanan yang tersusun
8
2015
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
2
Tersedianya data dan laporan hasil pembangunan kehutanan
7
2014
KONDISI AKHIR PERIODE
Tersedianya dokumen perencanaan kehutanan
Penyusunan Rencana Pembangunan Kehutanan
6
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
5 judul
49
TUJUAN
1
Meningkatka n peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam rahabilitasi hutan dan lahan dengan berbasis pada pemanfaatan hutan
SASARAN
2
Meningkatnya pemanfaatan hasil hutan unggulan
Optimalisasi pemanfaatan jasa lingkungan kehutanan
INDIKATOR SASARAN
3
Jumlah produksi yang meningkat
Jumlah lokasi jasa lingkungan yang di kembangkan
KODE
4
2.02.0 1.15
PROGRAM/ KEGIATAN
5
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
2014
2015 PAGU (x Ribu)
TARGET
7
8
TARGET
9
10
2016 PAGU (x Ribu)
TARGET
11
12
2017 PAGU (x Ribu)
TARGET
13
14
KONDISI AKHIR PERIODE
2018 PAGU (x Ribu)
TARGET
15
16
PAGU (x Ribu) 17
TARGE T 18
PAGU (x Ribu) 19
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB 20
LOKASI
21
Peningkatan tertib Inventaris Barang Daerah
Tersedianya data dan informasi mengenai aset Pemprov. Yang dikelola dinas
-
1 judul
38.750
1 judul
33.850
1 judul
35.000
1 judul
38.750
1 judul
38.750
5 judul
185.100
Sekretaris
Program Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
Persentase pelaksanaan kegiatan pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
-
100%
162.735
100%
563.133
100%
350.000
100%
350.000
100%
330.000
100%
1.755.86 8
Bid. Pemanfaatan Hutan
Pengembangan hasil hutan nonkayu
Jumlah HHBK unggulan yang didata secara valid (Gaharu, kemiri, ketak, rotan, madu)
-
1 jenis
115.140
1 jenis
139.083
1 jenis
100.000
1 jenis
100.000
-
100.000
4 jenis
554.223
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
Jumlah ijin pemungutan HHBK yang difasilitasi
-
-
1 jenis
1 jenis
1 jenis
1 jenis
4 ijin, 4 jenis
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
Jumlah produksi HHBK unggulan
-
10 ton
20 ton
20 ton
20 ton
30 ton
100 ton
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
Jumlah model unit usaha skala mikro berbasis HHBK yang terbentuk
-
-
-
-
-
1 unit
1 unit
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
Kawasan geopark yang dikembangkan
-
-
Pengembangan jasa lingkungan wisata alam
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
-
6 lokasi
201.800
2 lokasi
40.000
2 lokasi
40.000
2 lokasi
40.000
6 lokasi
321.800
Se-NTB
Se-P. Lombok, Kab. Dompu, Kab. Bima
50
TUJUAN
1
SASARAN
2 Terfasilitasiny a masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan
INDIKATOR SASARAN
3 Jumlah kelompok masyarakat dan pelaku usaha yang terlibat
KODE
4
PROGRAM/ KEGIATAN
5 Pengembangan kawasan hutan produksi
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
2014
2015 PAGU (x Ribu)
TARGET
7
8
TARGET
9
-
-
Unit pengelola HT yang disertifikasi
-
-
-
Jumlah kelompok yang disosialisasi dan diidentifikasi mengenai komoditas tanaman bawah tegakan HTR Jumlah kelompok yang didampingi dalam pengembangan usaha berbasis komoditas tanaman bawah tegakan Jumlah kelompok yang diinisiasi dengan pelaku usaha dan swasta (HTI) untuk membangun jejaring pemasaran
-
-
1 kelompok
-
-
-
-
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
-
10
Unit pengelola HA yang disertifikasi
-
2016 PAGU (x Ribu)
TARGET
11 159.700
12 1 unit
2017 PAGU (x Ribu)
TARGET
13
14
60.000
KONDISI AKHIR PERIODE
2018 PAGU (x Ribu)
TARGET
15 60.000
16 -
PAGU (x Ribu) 17 50.000
TARGE T 18 1 unit
PAGU (x Ribu) 19 329.700
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB 20
LOKASI
21
Bid. Pemanfaatan Hutan
Kab. Dompu
1 unit
-
1 unit
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
-
-
-
1 kelomp ok
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
-
1 kelompok
-
-
1 kelomp ok
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
-
-
1 kelompok
1 kelomp ok
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
51
TUJUAN
1
SASARAN
2
INDIKATOR SASARAN
3
KODE
4
PROGRAM/ KEGIATAN
5
Perencanaan dan pengembangan hutan kemasyarakatan
Pengendalian Pengolahan dan Peredaran Hasil Hutan
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
2014
7
2015
TARGET
PAGU (x Ribu)
8
9
2016
TARGET
PAGU (x Ribu)
10
11
TARGET
PAGU (x Ribu)
12
13
TARGET
PAGU (x Ribu)
14
15
16
17
Se-NTB
1 kelompok
3 kelomp ok
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
Se-NTB
1 Unit
3 Unit
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
Se-NTB
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
-
-
1 kelompok
1 kelompok
1 kelompok
-
-
-
1 kelompok
1 kelompok
-
-
-
1 Unit
1 Unit
Tersedianya data dan informasi potensi sumber PNBP sektor kehutanan
-
1 judul
47.595
1 judul
62.550
1 judul
50.000
1 judul
50.000
21
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
1 unit
100.000
20
3 kelomp ok
-
1 kelompok
19
Se-NTB
-
100.000
18
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
-
1 kelompok
PAGU (x Ribu)
LOKASI
Se-NTB
Jumlah kelompok yang disosialisasi dan diidentifikasi mengenai produk unggulan HKm Jumlah kelompok yang didampingi dalam pengembangan usaha berbasis produk unggulan Jumlah kelompok yang diinisiasi dengan pelaku usaha untuk membangun jejaring pemasaran Jumlah unit usaha skala mikro pada kelompok HKm yang berbadan hukum
-
TARGE T
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
Bid. Pemanfaatan Hutan
-
-
-
TARGET
PAGU (x Ribu)
-
-
-
2018
Jumlah unit usaha skala mikro pada kelompok HTR yang berbadan hukum
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
-
2017
KONDISI AKHIR PERIODE
1 kelompok
1 judul
1 unit
100.000
40.000
3 kelomp ok
5 judul
300.000
250.145
52
TUJUAN
1
SASARAN
2
Meningkatnya penutupan lahan
INDIKATOR SASARAN
3
Luas peningkatan penutupan lahan
KODE
4
2.02.0 1.16
PROGRAM/ KEGIATAN
5
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
2014
7
2015
TARGET
PAGU (x Ribu)
8
9
2016
TARGET
PAGU (x Ribu)
10
11
2017
KONDISI AKHIR PERIODE
2018
TARGET
PAGU (x Ribu)
TARGET
PAGU (x Ribu)
12
13
14
15
TARGET
PAGU (x Ribu)
16
17
TARGE T
PAGU (x Ribu)
18
19
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB 20
LOKASI
21
Jumlah wilayah yang diidentifikasi dan diverifikasi mengenai Hutan Hak
-
4 Kabupate n se-P. Lombok
5 Kab./Kot a se-P. Sumbaw a
-
-
9 Kab./Ko ta
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
Jumlah lokasi Hutan Hak yang diinventarisasi potensinya
-
-
-
4 lokasi
-
4 lokasi
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
Jumlah lokasi Hutan Hak yang diusulkan untuk disertifikasi
-
-
-
-
-
1 unit
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Persentase pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
-
100%
2.315.4 50
100%
2.841.5 41
100%
2.470.0 00
100%
2.795.0 00
100%
2.970.0 00
100%
13.391.9 91
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
Reboisasi Sumber Daya Hutan
Luas kawasan hutan yang ditanam dan dipelihara
-
1.226 Ha
1.236.5 50
600 Ha
1.193.7 00
800 Ha
1.600.0 00
900 Ha
1.800.0 00
1000 Ha
2.000.0 00
4.526 Ha
7.830.25 0
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
Se-NTB
Penghijauan Lingkungan
Luas lahan di luar kawasan hutan yang ditanam dan dipelihara
-
570 Ha
200.000
100 Ha
200.000
100 Ha
200.000
100 Ha
200.000
100 Ha
200.000
970 Ha
1.000.00 0
KPH dan Tahura
Se-NTB
Pengembangan perbenihan tanaman hutan
Jumlah benih yang tersedia
-
5 jenis
57.950
5 jenis
58.600
5 jenis
60.000
5 jenis
60.000
5 jenis
60.000
5 jenis
296.550
Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan
Se-NTB
Penyediaan bibit tanaman kehutanan
Jumlah bibit tersedia
-
400.000 batang
445.950
625.000 batang
884.241
150.000 batang
200.000
150.000 batang
200.000
150.000 batang
200.000
1.475.0 00 batang
1.930.19 1
Balai Perbenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan
Mataram
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
1 unit
53
TUJUAN
1
SASARAN
2 Terfasilitasinya masyarakat untuk ikut dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
Mengoptimal kan KPH dan Tahura sebagai organisasi pengelola di tingkat tapak
Menguatnya kedudukan KPH dan Tahura sebagai organisasi pengelola di tingkat tapak
INDIKATOR SASARAN
3 Luas lahan yang terfasilitasi untuk masyarakat
Jumlah Perda yang mendukung pengelolaan tingkat tapak oleh KPH dan Tahura
KODE
4
PROGRAM/ KEGIATAN
5 Fasilitasi areal HKm dan HTR
Penguatan kelembagaan KPH
Penguatan kelembagaan Tahura
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
2014
2015 PAGU (x Ribu)
TARGET
7
8
PAGU (x Ribu)
TARGET
9
10 -
TARGET
11 -
2017 PAGU (x Ribu)
TARGET
2018 PAGU (x Ribu)
TARGET
12
13
14
15
16
17
75.000
1.000 ha
30.000
2.000 ha
50.000
20 Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
Se-NTB
Bid. Pemanfaatan Hutan
Se-NTB
KPH
Se-NTB
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Se-NTB
Tahura
Kab. Lobar
1 judul
Tahura
Kab. Lobar
-
2.579,1 9 Ha
Tahura
Kab. Lobar
1 judul
1 judul
Tahura
Kab. Lobar
Luas areal HTR yang dimonitoring IUPHHK-HTR
-
-
Jumlah Perda KPH yang dibuat
-
-
Jumlah kelembagaan KPH yang difasilitasi
-
-
Jumlah perda Tahura yang tersusun
-
-
Jumlah SK Menteri Kehutanan yang difasilitasi tentang perubahan penunjukan batas Tahura
-
-
-
1 judul
-
-
Luas kawasan Tahura yang ditata batas
-
-
-
-
2.579,19 Ha
Jumlah SK Menteri yang difasilitasi terkait penetapan batas fungsi Tahura
-
-
-
-
-
1 judul
2.000 Ha
175.000
1 unit
-
1 Judul
-
-
4.000 ha
2.000 Ha
30.000
1 unit
125.000
18
PAGU (x Ribu)
-
3.000
1 unit
30.000
-
-
30.000
1 unit
150.000
LOKASI
19
-
-
TARGE T
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
155.000
-
-
PAGU (x Ribu)
1.000 ha
Luas areal HKm yang difasilitasi penetapan areal kerja oleh Menteri Kehutanan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
-
2016
KONDISI AKHIR PERIODE
-
1 judul
238.000
4 unit
30.000
1 judul
335.000
21
54
TUJUAN
1
SASARAN
2
INDIKATOR SASARAN
3
KODE
4
Jumlah unit KPH dan Tahura yang operasional secara optimal
PROGRAM/ KEGIATAN
5 Penguatan perencanaan organisasi tingkat tapak
Pengembangan SDM dan Sarpras pendukung KPH dan Tahura
Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam rahabilitasi hutan dan lahan dengan berbasis pada pemanfaatan hutan
Tertanganinya daerah tangkapan air
Jumlah daerah tangkapan air yang tertangani
2.02.0 1.26
Program Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
2014 TARGET
7
8
2015 PAGU (x Ribu)
TARGET
9
10
TARGET
11
12
13
14
20
Se-NTB
4 judul
KPH dan Tahura
Se-NTB
1 judul
4 judul
KPH
Se-NTB
1 unit
1 unit
KPH
Se-NTB
KPH
Se-NTB
5 paket
Tahura
Kab. Lobar
90 orang
KPH dan Tahura
Se-NTB
1 judul
1 judul
Tersedianya dokumen Bussines Plan KPH Fasilitasi kemitraan dalam rangka pengembangan jasa lingkungan
-
-
1 judul
1 judul
1 judul
-
-
-
-
-
Jumlah KPH NTB yang disediakan sarpras
-
1 unit
Jumlah sapras Tahura yang dibangun
-
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
Jumlah SDM pengelola KPH dan Tahura yang dilatih untuk pengembangan jasa lingkungan
-
-
-
30 orang
30 orang
30 orang
Persentase pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
-
100 %
132.935
100 %
138.725
100 %
135.000
100 %
135.000
4 unit
100 %
100.000
300.000
135.000
18
PAGU (x Ribu)
KPH dan Tahura
1 Judul
17
TARGE T
LOKASI
19
1 judul
250.000
PAGU (x Ribu)
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
350.000
1 judul
3 unit
75.000
16
-
200.000
1 Judul
15
-
2 unit
75.000
TARGET
Dokumen Design Tapak KPH dan Tahura yang tersusun
130.000
1 Judul
TARGET
PAGU (x Ribu)
1 judul
-
75.000
PAGU (x Ribu)
2018
-
350.000
1 Judul
PAGU (x Ribu)
2017
Tersedianya dokumen RP KPH dan Tahura
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
25.000
2016
KONDISI AKHIR PERIODE
5 judul
4 unit
100 %
1.230.00 0
676.660
21
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
55
TUJUAN
1
SASARAN
2
INDIKATOR SASARAN
3
KODE
4
PROGRAM/ KEGIATAN
5 Penanganan Titik Mata Air
Mengoptimal kan pola perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
Terselesaikan nya kasus tindak pidana kehutanan
Persentase kasus pidana kehutanan yang diselesaikan
2.02.0 1.17
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
7
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2014 TARGET 8
2015 PAGU (x Ribu) 9 132.935
TARGET 10 1 unit
2016 PAGU (x Ribu)
TARGET
11 138.725
12
PAGU (x Ribu)
TARGET
13 135.000
14
PAGU (x Ribu)
TARGET
15 135.000
16
17 135.000
TARGE T 18
19
20
676.660
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
Se-NTB
21
Bid. Rehabilitasi dan Konservasi Hutan
Se-NTB
Jumlah mata air yang tertangani
-
2 titik
Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
Persentase pelaksanaan perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
-
100%
314.855
100%
564.230
100%
390.000
100%
440.000
100%
390.000
100%
2.099.08 5
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Operasi pengamanan hutan partisipatif
Jumlah kasus tindak pidana kehutanan yang ditangani
-
10 kasus
84.150
10 kasus
231.210
10 kasus
100.000
10 kasus
100.000
10 kasus
100.000
50 kasus
615.360
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Se-NTB
Jumlah pemberkasan tindak pidana kehutanan yang ditangani
-
6 berkas
6 berkas
6 berkas
6 berkas
6 berkas
30 berkas
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Mataram
Jumlah tindak pidana kehutanan yang divonis pengadilan
-
2 vonis
2 vonis
2 vonis
2 vonis
2 vonis
10 vonis
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Mataram
5 titik
5 unit
PAGU (x Ribu)
LOKASI
1 unit
5 titik
1 unit
PAGU (x Ribu)
-
5 titik
1 unit
2018
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
Jumlah bangunan sipil teknis dan KTA yang dibangun
2 titik
1 unit
2017
KONDISI AKHIR PERIODE
19 titik
Terpantaunya cadangan karbon tingkat Provinsi
Jumlah dokumen pemantauan evaluasi pelaporan cadangan karbon yang tersusun
Pemantauan evaluasi dan Pelaporan cadangan karbon
Laporan hasil PEP cadangan karbon Provinsi NTB
-
1 judul
201.555
1 judul
118.520
1 judul
120.000
1 judul
120.000
1 judul
120.000
5 Judul
680.075
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Se-NTB
Terjaminnya kawasan hutan bebas masalah
Jumlah kawasan hutan yang bebas dari masalah
Fasilitasi Penyelesaian Tenurial Kawasan Hutan
Persetujuan substansi kehutanan dalam RTRWP NTB
-
1 judul
29.150
1 judul
114.500
-
50.000
-
100.000
-
50.000
1 judul
343.650
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Mataram dan Jakarta
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
56
TUJUAN
1
Mengoptimal kan fungsi kawasan hutan sebagai basis dalam perencanaan kehutanan
SASARAN
2
Tersusunnya dokumen perencanaan kehutanan jangka menengah tingkat provinsi yang mantap
INDIKATOR SASARAN
KODE
3
4
Jumlah dokumen yang disusun
PROGRAM/ KEGIATAN
5
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA AWAL PEREN CANAAN
6
2014
7
2015
TARGET
PAGU (x Ribu)
8
9
2016
TARGET
PAGU (x Ribu)
10
11
TARGET
PAGU (x Ribu)
12
13
TARGET
PAGU (x Ribu)
14
15
16
17
PAGU (x Ribu)
18
19
Sosialisasi batas kawasan hutan
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi terkait batas kawasan hutan
-
-
-
-
-
4 lokasi (240 orang)
80.000
4 lokasi (240 orang)
80.000
4 lokasi (240 orang)
80.000
12 lokasi (720 orang)
Perencanaan Monitoring dan Evaluasi Pola Penggunaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan
Tersedianya rencana kehutanan tingkat provinsi
-
-
-
1 judul
100.000
-
40.000
-
40.000
-
40.000
1 judul
Tersedianya data dan informasi mengenai penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan
-
-
-
-
1 judul
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
3 lokasi
TARGE T
-
6.456. 691
7 lokasi
TARGET
PAGU (x Ribu)
-
4.303. 403
3 lokasi
2018
Jumlah lokasi yang difasilitasi penyelesaian masalah tenurial
TOTAL
3 lokasi
2017
KONDISI AKHIR PERIODE
1 judul
4.591. 574
5.028. 749
21 Se-NTB
240.000
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Se-NTB
220.000
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Mataram
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
Se-NTB
3 judul
5.133. 749
20
LOKASI
Bid. Planologi dan Pengamanan Hutan
16 lokasi
1 judul
UNIT KERJA SKPD PENANGGUNG JAWAB
25.514. 166
57
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja diharapkan menjadi alat ukur kuantitatif dan atau kualitatif untuk menggambarkan tingkat capaian kinerja dari sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB 2013-2018. Dinas Kehutanan Provinsi NTB melalui Renstra 2013-2018 wajib mendukung visi, misi, tujuan, sasaran yang ada dalam RPJMD Provinsi NTB 2013-2018 dengan memperhatikan program prioritas pembangunan daerah dan bidang urusannya dimana Dinas Kehutanan menjadi salah satu SKPD penanggungjawabnya. Beberapa tujuan dan sasaran yang kemudian terkait dengan bidang urusan dan tanggungjawab sektor kehutanan antara lain : 1. Misi Kelima “ Meningkatkan Kesejahteraaan Masyarakat, mempercepat Penurunan Kemiskinan dan Mengembangkan Keunggulan Daerah” dengan tujuannya adalah Meningkatkan efektifitas pemanfaatan sumberdaya alam. Prioritas pembangunannya adalah agroindustri dan ketahanan pangan. Sasaran yang terkait dengan sektor kehutanan antara lain : a. Tersedianya data dan informasi potensi sumber daya alam. Strategi dan arah kebijakannya adalah dengan identifikasi dan inventarisasi data sumberdaya alam dengan fokus pada pengembangan sistem informasi dalam rangka mendukung program prioritas berupa pengembangan data/informasi/statistik daerah.
Indikator kinerjanya adalah : Data dan informasi kegiatan yang disusun sebanyak 2 kegiatan b. Terwujudnya produk SDA yang berkualitas ekonomi tinggi dan memenuhi standar pasar. Strategi dan kebijakannya adalah melalui ekstensifikasi, intensifikasi dan diversifikasi hasil hutan kayu dan bukan kayu yang diarahkan pada komoditi gaharu, ketak, kemiri, madu dan rotan. Fokus kebijakannya adalah melalui kerjasama dengan berbagai lembaga riset dan pelaku
usaha
dan
pengembangan
HHBK melalui
PHBM. Program
prioritasnya adalah Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
Indikator kinerjanya adalah : Meningkatnya produksi hasil hutan bukan kayu sebesar 100 ton/1 lokasi, dari 300 ton/lokasi menjadi 400 ton/lokasi. 2. Misi
Ketujuh
Berkelanjutan”
“
Memantapkan dengan
tujuan
Pengelolaan Meningkatkan
Lingkungan efektifitas
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Hidup
Yang
pengelolaan
58
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Sasaran yang terkait dengan sektor kehutanan antara lain : a. Terwujudnya masyarakat yang sadar kelestarian lingkungan hidup melalui strategi sosialisasi, edukasi dan regulasi masyarakat yang diarahkan ada masyarakat sekitar kawasan hutan sesuai dengan RTRW Provinsi NTB. Program prioritasnya adalah rehabilitasi hutan dan lahan, perlindungan dan konservasi sumber daya alam.
Indikator kinerjanya antara lain:
Luas hutan dan lahan yang direhabilitasi seluas 20.000 Ha per tahun.
Terlaksananya pemantauan inventarisasi dan identifikasi dampak PI dan PLO melalui program prioritas perlindungan dan konservasi sumberdaya alam
b. Terwujudnya sumberdaya alam yang lestari dengan strategi dan kebijakan umum berupa sosialisasi, rehabilitasi, regulasi dan konservasi sumberdaya alam yang dilakukan dengan mengembangkan model pengelolaan kawasan berbasis adaptasi dan mitigasi bencana serta perubahan iklim. Program prioritasnya adalah Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
Indikator kinerjanya antara lain:
Bertambahnya jumlah areal hutan yang terlindungi dan dikonservasi sebesar 100 ha, dari 250 ha menjadi 350 Ha melalui program prioritas perlindungan dan konservasi sumber daya hutan.
Terlaksananya pemantauan inventarisasi dan identifikasi dampak PI dan PLO melalui program prioritas perlindungan dan konservasi sumberdaya alam
Terlaksananya penanganan titik mata air dari 9 unit menjadi 45 unit melalui rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam.
Indikator Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi NTB Tahun 2013-2018 adalah sebagaimana di bawah ini :
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
59
Tabel 6.1. Indikator Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD No
Indikator
Satuan
Kondisi Awal
2014
Target Capaian Setiap Tahun 2015 2016 2017 1 0 0
1
Data dan informasi sumberdaya alam yang tersusun
Keg
2
0
2
Ton
300
10
20
20
3
Hasil hutan bukan kayu (gaharu, ketak, kemiri, madu, rotan) Luas hutan dan lahan yang direhabilitasi
Ha
226.655
20.000
20.000
4
Areal hutan yang terlindungi dan dikonservasi
Ha
250
20
5
Terlaksananya pemantauan inventarisasi dan identifikasi dampak PI dan PLO
Dok
0
6
Terlaksananya penanganan titik mata air dan tersediannya informasi melalui buku dan peta
Titik
9
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Kondisi Akhir
2018 1
2
20
30
400
20.000
20.000
20.000
326.655
20
20
20
20
350
1
1
1
1
1
5
2
2
12
10
10
45
60
Tabel 6.2. Indikator Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB NO
INDIKATOR
1
Jumlah HHBK unggulan yang didata secara valid (Gaharu, kemiri, ketak, rotan, madu) Jumlah ijin pemungutan HHBK yang difasilitasi Jumlah produksi HHBK unggulan Jumlah model unit usaha skala mikro berbasis HHBK yang terbentuk Kawasan geopark yang dikembangkan Unit pengelola HA yang disertifikasi Unit pengelola HT yang disertifikasi Jumlah kelompok yang disosialisasi dan diidentifikasi mengenai komoditas tanaman bawah tegakan HTR Jumlah kelompok yang didampingi dalam pengembangan usaha berbasis komoditas tanaman bawah tegakan Jumlah kelompok yang diinisiasi dengan pelaku usaha dan swasta (HTI) untuk membangun jejaring pemasaran Jumlah unit usaha skala mikro pada kelompok HTR yang berbadan hukum
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jumlah kelompok yang disosialisasi dan diidentifikasi mengenai produk unggulan HKm Jumlah kelompok yang didampingi dalam pengembangan usaha berbasis produk unggulan Jumlah kelompok yang diinisiasi dengan pelaku usaha untuk membangun jejaring pemasaran Jumlah unit usaha skala mikro pada kelompok HKm yang berbadan hukum Tersedianya data dan informasi potensi sumber PNBP sektor kehutanan Jumlah wilayah yang diidentifikasi dan diverifikasi mengenai Hutan Hak Jumlah lokasi Hutan Hak yang diinventarisasi potensinya Jumlah lokasi Hutan Hak yang diusulkan untuk disertifikasi
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN 2014 1 jenis
2015 1 jenis
1 jenis
1 jenis
-
KONDISI AKHIR 4 jenis
10 ton -
1 jenis 20 ton -
1 jenis 20 ton -
1 jenis 20 ton -
1 jenis 30 ton 1 unit
4 ijin, 4 jenis 100 ton 1 unit
-
6 lokasi 1 kelompok
2 lokasi 1 unit
2 lokasi
-
1 unit -
2 lokasi -
6 lokasi 1 unit 1 unit 1 kelompok
-
-
1 kelompok
-
-
1 kelompok
-
-
-
1 kelompok
-
-
-
-
1 unit
1 unit
-
-
1 kelompok
1 kelompok
1 kelompok
3 kelompok
-
-
1 kelompok
1 kelompok
1 kelompok
3 kelompok
-
-
1 kelompok
1 kelompok
1 kelompok
3 kelompok
-
-
1 Unit
1 Unit
1 Unit
3 Unit
1 judul
1 judul
1 judul
1 judul
1 judul
5 judul
4 Kabupaten seP. Lombok -
5 Kab./Kota se-P. Sumbawa -
-
-
9 Kab./Kota
4 lokasi -
-
4 lokasi 1 unit
2016
2017
1 unit
2018
1 kelompok
61
NO 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
INDIKATOR Luas kawasan hutan yang ditanam dan dipelihara Luas lahan di luar kawasan hutan yang ditanam dan dipelihara Jumlah benih yang tersedia Jumlah bibit tersedia Jumlah bangunan sipil teknis dan KTA yang dibangun Jumlah mata air yang tertangani Luas areal HKm yang difasilitasi penetapan areal kerja oleh Menteri Kehutanan Luas areal HTR yang dimonitoring IUPHHK-HTR Jumlah Perda KPH yang dibuat Jumlah kelembagaan KPH yang difasilitasi Jumlah perda Tahura yang tersusun Jumlah SK Menteri Kehutanan yang difasilitasi tentang perubahan penunjukan batas Tahura Luas kawasan Tahura yang ditata batas Jumlah SK Menteri yang difasilitasi terkait penetapan batas fungsi Tahura Tersedianya dokumen RP KPH dan Tahura Dokumen Design Tapak KPH dan Tahura yang tersusun Tersedianya dokumen Bussines Plan KPH Fasilitasi kemitraan dalam rangka pengembangan jasa lingkungan Jumlah KPH NTB yang disediakan sarpras Jumlah sapras Tahura yang dibangun Jumlah SDM pengelola KPH dan Tahura yang dilatih untuk pengembangan jasa lingkungan Jumlah kasus tindak pidana kehutanan yang ditangani Jumlah pemberkasan tindak pidana kehutanan yang ditangani Jumlah tindak pidana kehutanan yang divonis pengadilan Laporan hasil PEP cadangan karbon Provinsi NTB Persetujuan substansi kehutanan dalam RTRWP NTB Jumlah lokasi yang difasilitasi penyelesaian masalah tenurial
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN 2014 1.226 Ha 570 Ha 5 jenis 400.000 batang 1 unit 2 titik -
2015 600 Ha 100 Ha 5 jenis 625.000 batang 1 unit 2 titik -
2016 800 Ha 100 Ha 5 jenis 150.000 batang 1 unit 5 titik 1.000 ha
2017 900 Ha 100 Ha 5 jenis 150.000 batang 1 unit 5 titik 1.000 ha
2018 1000 Ha 100 Ha 5 jenis 150.000 batang 1 unit 5 titik 2.000 ha
KONDISI AKHIR 4.526 Ha 970 Ha 5 jenis 1.475.000 batang 5 unit 19 titik 4.000 ha
-
1 judul 1 unit 1 Judul -
2.000 Ha 1 unit 1 judul
1 unit -
1 unit -
2.000 Ha 1 judul 4 unit 1 judul 1 judul
-
-
-
2.579,19 Ha -
1 judul
2.579,19 Ha 1 judul
1 judul -
1 Judul 1 judul 1 judul -
1 Judul 1 judul 1 judul -
1 Judul 1 judul 1 judul -
1 Judul 1 judul 1 judul 1 unit
5 judul 4 judul 4 judul 1 unit
1 unit 1 paket -
1 paket -
2 unit 1 paket 30 orang
3 unit 1 paket 30 orang
4 unit 1 paket 30 orang
4 unit 5 paket 90 orang
10 kasus 6 berkas 2 vonis 1 judul 1 judul -
10 kasus 6 berkas 2 vonis 1 judul 1 judul 3 lokasi
10 kasus 6 berkas 2 vonis 1 judul 3 lokasi
10 kasus 6 berkas 2 vonis 1 judul 7 lokasi
10 kasus 6 berkas 2 vonis 1 judul 3 lokasi
50 kasus 30 berkas 10 vonis 5 Judul 1 judul 16 lokasi
62
NO
INDIKATOR
47
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi terkait batas kawasan hutan Tersedianya rencana kehutanan tingkat provinsi Tersedianya data dan informasi mengenai penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan
48 49
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN 2014
2015
-
-
-
1 judul -
2016 4 lokasi (240 orang) 1 judul
2017 4 lokasi (240 orang) 1 judul
2018 4 lokasi (240 orang) 1 judul
KONDISI AKHIR 12 lokasi (720 orang) 1 judul 3 judul
63
BAB VII PENUTUP Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Tahun 2013-2018 merupakan dokumen perencanaan yang akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan berbagai tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam kurun waktu Tahun 2014 sampai dengan 2018. Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013-2018 ini akan menjadi kerangka kerja Dinas Kehutanan Provinsi NTB dalam melaksanakan pembangunan kehutanan di Provinsi NTB. Renstra ini akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Bidang dan Unit Pelaksana Tugas Daerah yang merupakan rincian dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Renstra ini disusun berdasarkan telaahan terhadap isu-isu strategis di bidang kehutanan, analisis yang mendalam dan perumusan strategi yang akan dilakukan serta kajian terhadap capaian periode renstra sebelumnya. Rencana strategis ini berisi berbagai program dan kegiatan pengelolaan hutan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip
pembangunan
kehutanan
berkelanjutan
dengan
pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan. Sebagai suatu bagian dari dokumen perencanaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah Provinsi NTB, Renstra ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam hal pengembangan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan kehutanan di Provinsi Nusa Tenggara Barat selama 5 (lima) tahun ke depan. Rencana ini menggambarkan arah, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan pembangunan kehutanan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kehutanan Provinsi NTB dengan dukungan dari berbagai pihak baik dari instansi kehutanan, masyarakat dan lembaga non pemerintah bahkan pelaku usaha. Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi NTB sehingga periode Renstra ini mengikuti periode berlakunya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya Renstra ini akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kehutanan Provinsi NTB yang secara bertahap akan menuju pada visi yang telah ditetapkan dalam Renstra tersebut. Renstra ini juga diharapkan menjadi panduan bagi pihak lain di luar Dinas Kehutanan Provinsi NTB untuk turut mengambil peran sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. Renstra Dinas Kehutanan Provinsi NTB ini akan diterbitkan melalui Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Segala capaian kinerja Dinas 64 Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
Kehutanan
Provinsi
NTB
tersebut
nantinya
akan
menjadi
bagian
dari
pertanggungjawaban Dinas kepada Gubernur dan Wakil Gubernur serta seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat. Dalam pelaksanaannya akan dilakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap pencapaiannya dan kemudian akan disebarluaskan sebagai bagian dari penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2013 - 2018
65