RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
Jl. Komplek Perkantoran Bukit Hibul Kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah 74662
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dapat diselesaikan untuk perencanaan 5 tahun kedepan yaitu tahun 2013 sampai dengan 2018. Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau, diharapkan sebagai acuan bagi seluruh elemen aparatur Pemerintah di jajaran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan program pembangunan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dinas dengan tujuan untuk memberikan arah yang jelas, sistematis dan terukur bagi pembangunan pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Untuk lebih berhasilnya pencapaian tujuan kami merasa perlu adanya kritik dan saran dari berbagai pihak, karena banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut disamping keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dalam penyusunan rencana strategis ini. Meskipun demikian dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang baik khususnya di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka rencana strategis ini merupakan langkah awal yang kami paparkan untuk mencapai tujuan dimaksud.
Nanga Bulik, 31 Maret 2014 KepalaDinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi KabupatenLamandau
Drs. Y UA N O, M. Si Pembina Utama Muda NIP. 19630504 199003 1 009
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB. I
PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Landasan Hukum I.3 Maksud dan Tujuan I.4 Sistematika Penulisan
BAB. II GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU II.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II.2 Sumber Daya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi BAB. III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI III.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayananan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi III.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih III.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota III.4 Penentuan Isu-isu Strategis BAB.IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN IV.1 Visi dan Misi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi IV.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi IV.3 Strategi dan Kebijakan BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program dan Kegiatan
i ii
1-4 4-8 8 8-12
13-17 18-23 23-25 32-34
35-36 40-42 42-68 74-75 76-77 78-79 81
84-89
BAB.VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
90
BAB.VII PENUTUP
95
TABEL dan LAMPIRAN 1) Tabel 2.3.1 Pengukuran Kinerja Pelayanan Dinsosnakertrans 26-31 2) Tabel 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinsosnakertrans (lampiran) 3) Tabel 3.1.a Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap Peran Dinsosnakertrans di Lingkungan Strategis Eksternal di Kabupaten Lamandau 36-37 4) Tabel3.1.b Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap Peran Dinsosnakertrans di Lingkungan Strategis Internal di Kabupaten Lamandau 38-40 5) Tabel 3.4 Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/kota terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L 69-73 6) Tabel 4.2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD 80 7) Tabel 4.3.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan 82-83 8) Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Inikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau (lampiran) 9) Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 91-94
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Alamat : Jl. WR.Supratman Komplek Perkantoran Bukit Hibul No. 069 Nanga Bulik 74662 Telp. (0532) 2071017 Fax. (0532) 2071017 KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU NOMOR : 870/
/III/Dinsosnakertrans-2014 TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2013-2018 KEPALA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU, Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan Diktum Ketiga Keputusan Bupati Lamandau Nomor : 188.45/219/III/HUK/2014 tanggal 28 Maret 2014 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau tentang Penetapan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018;
Mengingat
: 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);
2. Undang-undang ...............
2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5.
Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6.
Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Nomor 4720);
7.
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Peraturan Pemerintah ...................
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan
Pemerintah
Pengendalian
Dan
Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
13. Peraturan Presiden ........................
13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994); 17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 Nomor 04, Tambahan Lembaran Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 34); 18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2010 – 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2011 Nomor 01); 19. Peraturan Daerah .................
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 36 Seri E; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2014 Nomor 122, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 105 Seri E). 21. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2012 Nomor 85, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 74 Seri D); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 09 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 18 Seri E);
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
KESATU
:
Menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018, sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini.
KEDUA
:
Rencana Strategis (Renstra) Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau.
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Nanga Bulik Pada tanggal 31 Maret 2014
Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau,
Drs. YUANO, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19630504 199003 1 009
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada hasil-hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun yang dituangkan kedalam matriks tahunan. Renstra SKPD harus memperhitungkan potensi, isu-isu strategis, peluang, kendala yang ada atau mungkin timbul serta kewenangan dan tugas pokok unit kerja. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. Berkaitan dengan dokumen Renstra SKPD, ada tiga masalah yang banyak ditemukan ketika dilakukan evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja instansi Pemerintahan Daerah, ketiga masalah itu adalah : 1.
Adanya inkonsistensi content atau isi dari dokumen yang satu dengan yang lainnya. Padahal seharusnya merupakan satu rangkaian yang runtut berkesinambungan dan saling berkaitan;
2.
Banyak dijumpai rumusan kegiatan yang tidak memberi kontribusi secara langsung terhadap upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran dalam RPJMD atau Renstra SKPD;
3.
Indikator kinerja utama sasaran dan indikator kinerja kegiatan pada tingkat capaian program, keluaran dan hasil tidak dirumuskan secara jelas, terinci dan terukur. Adanya keterkaitan antaraRenstra SKPD dengan RPJMD, Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi melakukan penyusunan terhadap rancangan Renstra SKPD dengan RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
1
maksud untuk mengintegrasikan dan menjamin kesesuaian dengan rancangan awal RPJMD, antara lain dalam : 1.
Memecahkan isu-isu strategis sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD;
2.
Menyelaraskan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran;
3.
Menyelaraskan dengan strategi dan arah kebijakan;
4.
Mempedomani kebijakan umum dan program pembangunan daerah; dan
5.
Mempedomani indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan. Renstra disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip good governance (partisipatif,
transparan, akuntabel), dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1.
Tahap Persiapan Penyusunan Rancangan Renstra Pada tahap ini meliputi pembentukan tim penyusun Renstra SKPD, melakukan orientasi untuk menyamakan persepsi yang berkaitan teknis penyusunan Renstra, penyusunan agenda tim dan penyiapan data dan informasi bagi penyusunan Renstra yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan daerah.
2.
Tahap Perumusan/Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Rancangan Renstra dirumuskan dengan mengacu pada rancangan awal RPJMD. Salah satu dokumen rujukan awal dalam menyusun rancangan Renstra SKPD adalah Rancangan Awal RPJMD yang menunjukkan program dan target indikator kinerja yang harus dicapai oleh SKPD selama lima tahun, baik untuk mendukung visi/misi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan tugas dan fungsi SKPD terkait. Sebaliknya perumusan rancangan awal RPJMD juga menerima masukan dari rancangan Renstra SKPD.
3.
Tahap Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD merupakan penyempurnaan rancangan Renstra SKPD, yang berpedoman pada RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Penyempurnaan rancangan Renstra SKPD dimaksud, bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program dan
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
2
kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang ditetapkan dalam RPJMD. 4.
Penetapan Renstra SKPD Penetapan Renstra SKPD dilakukan dengan tahapan sesuai dengan lampiran VI Renstra Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a.
Rancangan akhir Renstra SKPD, disampaikan kepala SKPD kepada kepala Bappeda untuk memperoleh pengesahan kepala daerah;
b.
Sebelum Bappeda mengajukan kepada kepala daerah untuk disahkan, terlebih dahulu dilakukan verifikasi akhir terhadap rancangan akhir Renstra SKPD oleh Bappeda;
c.
Verifikasi akhir, harus dapat menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD dengan RPJMD, dan keterpaduan dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya;
d.
Verifikasi akhir sebagaimana dimaksud, harus dapat menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD dengan RPJMD, dan keterpaduan dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya;
e.
Pengesahan Renstra SKPD ditetapkan dengan keputusan kepala daerah;
f.
Berdasarkan keputusan kepala daerah tentang pengesahan Renstra SKPD, kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit kerja di lingkungan SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD;
g.
Pengesahan rancangan akhir Renstra SKPD dengan keputusan kepala daerah, paling lama 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan;
h.
Penetapan Renstra SKPD oleh kepala SKPD paling lama 7 (tujuh) hari setelah Renstra SKPD disahkan oleh kepala daerah.
Oleh sebab itu renstra ini dirancang sebagai dokumen perencanaan nasional yang dapat dipakai sebagai pedoman serta acuan dengan memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
3
para perencana, pengelola maupun penyelenggara Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di seluruh wilayah Kabupaten Lamandau. RENSTRA DINSOSNAKERTRANS Kabupaten Lamandau ini kemudian dijabarkan dalam RENJA SKPD sektor Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau. Renstra merupakan dokumen yang mempunyai peran strategis untuk menjabarkan secara operasional visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih seperti yang tertuang dalam RPJMD. Renstra juga merupakan dokumen publik yang memberikan
gambaran wujud
pelayanan yang dapat diberikan oleh SKPD hingga 5 (lima) tahun mendatang. Serta memberikan gambaran mengenai keselarasan berbagai pelaksanaan program SKPD dengan program Renstra Kementerian/lembaga serta Renstra provinsi. Maka kualitas penyusunan Renstra SKPD ditentukan oleh kemampuan SKPD untuk menterjemahkan, mengoperasionalkan dan mengimplementasikan visi, misi dan agenda KDH, tujuan, strategi, kebijakan, capaian program RPJMD ke dalam dokumen Renstra SKPD sesuai tupoksi SKPD. Renstra Sehingga Renstra merupakan bagian dari Kontrak Kinerja Kepala SKPD dengan Bupati. Dengan adanya Renstra SKPD, diharapkan SKPD memiliki pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan setiap tahunnya dalam masa lima tahun ke depannya sehingga menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran. 1.2 LANDASAN HUKUM Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 disusun atas dasar : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
4
2.
Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3.
Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5.
Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6.
Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Nomor 4720);
7.
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
5
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
6
Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);
18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 Nomor 04, Tambahan Lembaran Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 34);
19. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2010 – 2015
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 Nomor 01);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 36 Seri E;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2014 Nomor 122, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 105 Seri E);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2012 Nomor 85, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 74 Seri D); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 09 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
7
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 18 Seri E); 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 ini yaitu untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan Renstra SKPD juga dimaksudkan sebagai pedoman perencanaan pembangunan dibidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari tahun 2013 sampai dengan 2018 serta sebagai kontribusi nyata terhadap kemajuan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai instansi pemerintah daerah yang menangani Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusunan Renstra ini bertujuan untuk lebih memantapkan terselenggaranya program dan kegiatan prioritas untuk periode lima tahun Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dalam mendukung suksesnya pencapaian target indikator serta sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018. Tujuan lainnya yaitu mewujudkan pemerintah yang baik di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. I.4 SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 secara garis besar disusun dengan sistematika yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
8
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.
I.2
Landasan Hukum memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
I.3
Maksud dan Tujuan, berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD.
I.4
Sistematika Penulisan, menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD II.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
9
II.2
Sumber Daya SKPD, memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, aset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
II.3 Kinerja Pelayanan SKPD, berisi uraian mengenai tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target renstra periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atauindikator kinerja pelayanan SKPD, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah. II.4 Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan SKPD
mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD Kabupaten/Kota, hasil telaahan terhadap RTRWP, dan hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan yang dibutuhkan. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD menguraikan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil Analisis Gambaran Pelayanan SKPD.
III.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih menguraikan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
10
penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktorfaktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD. III.3
Telaahan Renstra
K/L dan Renstra Provinsi
bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian/Lembaga ataupun Renstra SKPD Provinsi. III.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis menguraikan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
III.5
Penentuan Isu-isu Strategis memuat tentang review kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari: gambaran pelayanan SKPD; sasaran jangka menengah pada Renstra K/L, sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota, implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD, dan implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1
Visi dan Misi SKPD pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD.
IV.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
11
IV.3
Strategi dan Kebijakan SKPD berisi tentang rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII. PENUTUP berisi tentang kaidah pelaksanaan Renstra-SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
12
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
II.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau, maka Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut : a.
Melakukan perumusan kebijakan teknis di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
b.
Penyelenggara koordinasi pembinaan kesejahteraan sosial, pengembangan tenaga kerja dan transmigrasi;
c.
Penyelenggara
kebijakan
di
bidang
penanggulangan
bencana,
penempatan
ketenagakerjaan, perluasan kerja, pelatihan dan produktivitas, hubungan industrial dan syarat
kerja, pengawasan
keselamatan
dan kesehatan
kerja
serta norma
ketenagakerjaan; d.
Pembinaan pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial, pembinaan pendidikan dan latihan keterampilan tenaga kerja yang produktif dan kompetitif serta pengembangan transmigrasi;
e.
Pelaksanaan perumusan kebijakan pembinaan kesejahteraan sosial masyarakat, dan peraturan perusahaan, lembaga serikat pekerja dan asosiasi pengusaha dan pekerja;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
13
f.
Melakukan koordinasi dan pengendalian bencana, pengembangan masyarakat, penyiapan pemukiman transmigrasi dan kerjasama sumber daya manusia (SDM) transmigrasi;
g.
Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
h.
Penyelenggaraan pembinaan unit pelaksana teknis daerah;
i.
Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau terdiri dari kepala
dinas, 1 (satu) sekretariat, dan 4 (empat) bidang pelayanan teknis yang mempunyai uraian tugas masing-masing sebagai berikut. 1. KEPALA
DINAS,
mempunyai
tugas
memimpin,
membina,
mengkoordinasikan,
merencanakan, serta menetapkan program kerja sebagai kebijakan program dinas, serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi 2. SEKRETARIS,
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan
penyusunan
program
dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan aministratif, pelayanan administrasi ketatausahaan, pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, hubungan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi di atas, Sekretaris dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian, yaitu : a. KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian serta penataan dan peningkatan kapasitas organisasi dan tatalaksana, urusan tata persuratan, rumah tangga, dan perlengkapan di lingkungan dinas. b. KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, menyusun rencana dan program, menyusun informasi program bidang sosial, ketenagakerjaan daerah dan ketransmigrasian, serta evaluasi dan pelaporan. RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
14
c. SUB BAGIAN KEUANGAN mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan adminstrasi keuangan, bimbingan, pembinaan dan pengawasan terhadap bendaharawan. 3. BIDANG SOSIAL mempunyai tugas melaksanakan perumusan petunjuk teknis program jaminan sosial, rehabilitasi sosial dan usaha kesejahteraan sosial. 4. BIDANG PENEMPATAN, PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pelatihan tenaga kerja, informasi pasar kerja, bursa kerja, analisis dan klasifikasi jabatan serta penyuluhan dan bimbingan jabatan, menyusun standarisasi dan sertifikasi. 5. BIDANG PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL mempunyai tugas melakukan perumusan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta petunjuk teknis pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan meliputi norma kerja, norma jaminan sosial tenaga kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pengawasan dan perlindungan tenaga kerja anak dan perempuan serta peningkatan produktivitas tenaga kerja. 6. BIDANG TRANSMIGRASI mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman penyiapan pemukiman, penempatan, pemberdayaan masyarakat kawasan, pengerahan dan fasilitasi perpindahan transmigrasi. Adapun struktur organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau terdiri dari : 1.
KEPALA DINAS;
2.
SEKRETARIAT, membawahkan :
3.
a.
Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program;
b.
Sub Bagian Keuangan;
c.
Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Perlengkapan.
BIDANG terdiri dari :
1. Bidang Sosial, membawahkan : a. Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial; RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
15
b. Seksi Rehabilitasi Sosial; c. Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial 2. Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, membawahkan : a.
Seksi Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja;
b.
Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja;
c.
Seksi Perluasan Kerja dan Padat Karya.
3. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, membawahkan : a.
Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
b.
Seksi Norma Kerja dan Jamsostek;
c.
Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja.
4. Bidang Transmigrasi, membawahkan : a.
Seksi Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi;
b.
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
c.
Seksi Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan.
5.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
6.
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Adapun bagan struktur organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada bagan 2.1 :
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
16
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TANGGAL : 05 Maret 2012 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BAGA BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU KEPALA DINAS
`
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAG PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM
BIDANG SOSIAL
SUB BAG KEUANGAN
BIDANG PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
BIDANG PENEMPATAN, PELATIHAN DAN
SUB BAG UMUM, KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN
BIDANG TRANSMIGRASI
PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA
SEKSI KESEHATAN DAN
SEKSI BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL
SEKSI PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS
SEKSI REHABILITASI SOSIAL
TENAGA KERJA SEKSI PENYALURAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
SEKSI NORMA KERJA
SEKSI PERLUASAN KERJA DAN PADAT KARYA
SEKSI HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN SYARAT KERJA
SEKSI USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL
KESELAMATAN KERJA
DAN JAMSOSTEK
UPTD
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
SEKSI PENYIAPAN PEMUKIMAN & PENEMPATAN TRANSMIGRASI
SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT & KAWASAN TRANSMIGRASI
SEKSI PENGERAHAN & FASILITAS PERPINDAHAN
17
II.2 Sumber Daya SKPD Sumber Daya SKPD memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, aset/modal, dan unit usaha yang masih operasional. II.2.1
Sumber Daya Manusia Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau didukung oleh 41 (empat puluh satu) orang Pegawai, terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) orang Pegawai Negeri Sipil atau dan 17 (Tujuh belas) orang Pegawai Honorer. Kondisi kepegawaian Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau sampai dengan 28 Februari 2014 dapat dilihat pada tabel klasifikasi pegawai sebagai berikut :
Tabel I. Klasifikasi PNS Dinsosnakertrans berdasarkan Tingkat Pendidikan Per – 28 Februari 2014 No.
Tingkat Pendidikan
Jenis Kelamin Pria
Wanita
Jumlah
1.
Pasca Sarjana (S2)
1
-
1
2.
Sarjana (S1)
11
4
15
3.
Sarjana Muda (D3)
2
2
4
4.
SLTA / SLTP / Sederajat
5
2
7
19
7
27
Jumlah
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
Keterangan
18
Tabel II. Klasifikasi PNS Dinsosnakertrans berdasarkan Jabatan / Eselon dan Jumlah Jabatan Per – 28 Februari 2014 No.
Jumlah Jabatan
Jabatan Eselon
Formasi
Terisi
Lowong
Keterangan
1.
Eselon II b
1
1
-
Kadis
2.
Eselon III a
1
1
-
Sekretaris
3.
Eselon III b
4
4
-
Kabid
4.
Eselon IV a
15
6
9
Kasi/Kasubbag
Jumlah
21
12
9
Landasan PERDA 13/2008
TABEL III Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorarium Daerah Berdasarkan Golongan Ruang (Per – 28 Februari 2014) Unit Kerja di Lingkungan Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau N o
Status Kepegawaian
Gol/ Ruang
Bidang Kepala Dinas
Sek
Bidang
Bidang
Pengaw
Bidang
Sosial
P3TK
asan &
Trans
Total
HI 1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
1
PNS Pembina Utama Muda
IV/c
1
-
-
-
-
-
1
Pembina Tingkat I
IV/b
-
1
-
-
-
-
1
Pembina
IV/a
-
-
-
-
-
-
-
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
19
2
Penata Tingkat I
III/d
-
-
1
1
1
1
4
Penata
III/c
-
1
1
1
1
1
5
Penata Muda Tingkat I
III/b
-
-
1
-
1
1
3
Penata Muda
III/a
-
2
1
1
-
1
5
Pengatur Tingkat I
II/d
-
-
-
-
1
-
1
Pengatur
II/c
-
1
1
-
-
-
1
Pengatur Muda Tingkat I
II/b
-
2
1
1
-
4
Pengatur Muda
II/a
-
-
-
-
-
-
-
Juru Tingkat I
I/d
-
-
-
-
-
-
-
Juru
I/c
-
-
1
-
-
-
1
Juru Muda Tingkat I
I/b
-
-
-
-
-
-
-
Juru Muda
I/a
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
2
2
1
2
17
1
17
8
6
6
6
44
Honorarium Daerah TOTAL
II.2.2 Sarana dan Prasarana Dalam melaksanakan tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau didukung oleh sarana dan prasarana sebagaimana Tabel IV berikut :
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
20
TABEL IV Daftar Sarana dan Prasarana Perkantoran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Per - 28 Februari 2014 NOMOR
JENIS SARANA DAN PRASARANA
JUMLAH
1
Bangunan gedung kantor
2 unit
2
Kendaraan roda empat
5 unit
3
Kendaraan roda dua
15 unit
4
Speed boat
1 unit
5
Genset
1 buah
6
Mesin penghisap debu
2 unit
7
AC
8 buah
8
Mesin potong rumput
3 buah
9
Filling besi/metal
8 buah
10
Brankas
1 buah
11
Lemari kayu
16 buah
12
Papan pengumuman
1 buah
13
Meja resepsionis
1 buah
14
White board
3 buah
15
Umbul-umbul
16 buah
16
Meja kayu/rotan
30 buah
17
Meja panjang
3 buah
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
21
NOMOR
JENIS SARANA DAN PRASARANA
JUMLAH
18
Kursi putar
13 buah
19
Kursi lipat
43 buah
20
Meja komputer
3 buah
21
Tenda pameran
1 buah
22
Meja biro
4 buah
23
Sofa
2 unit
24
Jam dinding
1 buah
25
Lemari es
2 buah
26
Kipas angin
8 buah
27
TV
2 buah
28
Wireless
1 buah
29
Unit Power Supply (UPS)
4 buah
30
Stabilisator/stavol
8 buah
31
Tiang umbul-umbul
1 buah
32
Dispenser
3 buah
33
Kamera
4 buah
34
Water jet pump
1 unit
35
PC unit
11 unit
36
Laptop
7 buah
37
Speaker komputer
2 buah
38
Printer
9 buah
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
22
NOMOR
JENIS SARANA DAN PRASARANA
JUMLAH
39
Scanner
1 buah
40
Kursi kerja pejabat eselon II
1 buah
41
Kursi kerja pejabat eselon III
4 unit
42
Proyektor aula
1 buah
43
Sound system
2 buah
44
Pesawat telepon
1 buah
45
Mesin fax
1 buah
46
Proyektor
1 buah
47
Antena parabola
1 buah
II.3 Kinerja Pelayanan SKPD Berisi uraian mengenai tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target renstra periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atauindikator kinerja pelayanan SKPD, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah. Pelaksanaan kapasitas pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dapat dikategorikan pada 5 (lima) peran utama yang saling terkait pada masing-masing bidang, yaitu: 1. Pelayanan dalam bidang administrasi 2. Pelayanan dalam bidang Sosial 3. Pelayanan dalam bidang Penempatan, Pelatihan, dan Produktifitas Tenaga Kerja 4. Pelayanan dalam bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial 5. Serta Pelayanan dalam bidang Transmigrasi
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
23
Kelima kapasitas pelayanan utama tersebut kemudian diuraikan dan dijabarkan kedalam berbagai program dan kegiatan strategis. A. Pelayanan Dalam Bidang Sekretariat Sesuai dengan Tupoksi Bidang Sekretariat pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau melakukan kegiatan Pelayanan Administrasi meliputi Pelayanan Administrasi Kepegawaian dan Umum, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan. B. Pelayanan Dalam Bidang Sosial Kehidupan sosial masyarakat sekarang ini cenderung mengalami banyak permasalahan sosial, seperti tingginya tingkat pengangguran yang menyebabkan taraf hidup masyarakat rendah dan permasalahan psikis lainnya yang ditimbulkan. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau khususnya bidang sosial berusaha membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, pembinaan pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial. C. Bidang Dalam Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau khususnya bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja bertujuan memberikan pelatihan keterampilan berupa pembinaan, pendidikan, penyuluhan untuk meningkatkan sumber daya manusia menjadi tenaga kerja siap pakai diharapkan terpenuhinya kesempatan kerja pada semua sektor dan terbukanya lapangan usaha mandiri, guna menggurangi tingkat pengangguran. D. Pelayanan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial dalam hal ini membantu permasalahan dalam hal ketenagakerjaan yaitu dengan meningkatnya pengawasan, perlindungan dan penegakkan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
24
E. Pelayanan Dalam Bidang Transmigrasi Pembangunan permukiman transmigrasi merupakan pembangunan wilayah yang harus disesuaikan dengan daya dukung sumber daya dan kebutuhan masyarakat setempat, maupun transmigran sebagai pendatang. Pelaksanaan pengembangan masyarakat dan lingkungan permukiman transmigrasi diarahkan pada upaya mengakomodasikan secara optimal kondisi dan muatan lokal serta partisipasi masyarakat, sehingga konsep pembangunan yang dilakukan berlandaskan kebutuhan pada pengembangan masyarakat itu sendiri. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau khususnya bidang transmigrasi di Kabupaten Lamandau membantu program pemerintah untuk melaksanakan ketransmigrasian. Untuk mengukur capaian kinerja pelayanan Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau berdasarkan tugas dan fungsi yang telah dikategorikan pada 5 (lima) tugas dan fungsi utama Dinsosnakertrans di atas, berdasarkan indikator sasaran/target serta anggaran dan realisasi Dinsosnakertrans 2009-2013 disajikan dalam Tabel II.3.1 dan Tabel II.3.2 (terlampir).
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
25
TABEL II.3.1 PENGUKURAN KINERJA PELAYANAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU
NO (1) 1
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD (2)
Target Target Renstra SKPD Tahun keTarget Target Indikator SPM IKK Lainnya 2009 2010 2011 2012 2013 (9)
(10)
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
Catatan Analisis
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-
-
-
10 anak
10 anak
10 anak
10 10 anak 10 anak anak
10 anak
10 anak
30 anak
65 anak
100%
100%
100%
3%
6,5%
-
Jumlah penyandang cacat yang dibina
25%
-
-
10 orang
10 orang
10 orang
10 orang
10 orang
10 orang
10 orang
10 orang
30 orang
30 orang
100%
100%
100%
3%
3%
-
Jumlah Lanjut Usia Terlantar yang dibina
25%
-
-
10 orang
10 orang
10 orang
10 orang
10 orang
10 orang
10 10 10 orang lorang orang
20 orang
100%
100%
100%
100%
2%
-
MENINGKATNYA KUALITAS HIDUP PMKS Jumlah Anak Terlantar yang dibina
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
26
NO
(1)
2
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD (2)
Target Target Target Indikator SPM IKK Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Catatan Analisis
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial
86%
-
-
30 orang
30 orang
530 orang
430 orang
315 orang
30 orang
30 orang
530 orang
430 orang
315 orang
100%
100%
100%
100%
100%
-
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi sosial
-
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tingkat Pengangguran Terbuka
-
-
-
Jumlah lulusan S1/S2/S3
-
-
-
MENINGKATNYA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA 5,20% 4,76% 4,66% 4,56% 2,35% 4,86% 2,95% 2,53% 2,40% 2,35% 9,35% 6,20% 5,43% 5,26% 100%
689
1.414
718
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
798
898 orang
212
962
395
459
898 30,77% 68,03% 55,01% 57,52% 100% orang
27
NO
(1)
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD (2) Laju Pertumbuhan Angkatan Kerja
Besaran pencari kerja terdaftar yang ditempatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
3
Target Renstra SKPD Tahun keTarget Target Target Indikator SPM IKK Lainnya 2009 2010 2011 2009 2010 (3)
(4)
(5)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011
2009
2010
2011
2009
2010
2011
2009
2010
2011
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
Target Renstra SKPD Tahun ke(21)
15,10% 27,84% 28,54% 30,54% 31,15% 10,15% 16,01% 13,80% 10,15% 10,04% 6,72% 5,75% 4,84% 3,32% 3,22%
2875
2889
2895
2912
2980
538
1962
1487
414
2870 18,71% 67,91% 51,36% 14,22% 96,31%
20%
-
66,70% 67,34% 68,68% 70,05% 86,91% 65,70% 69,60% 75,19% 85,70% 86,91% 9,85% 10,33% 10,95% 12,23% 100%
PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)
20%
20%
20%
20%
20%
20%
20%
20%
20%
20%
100%
100%
100%
100%
100%
20%
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
28
Target Renstra SKPD Tahun keNO
(1)
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(2) Persentase keselamatan dan perlindungan tenaga kerja
Target Target Target Indikator SPM IKK Lainnya 2009
(3)
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2010
2011
2009
2009
2010
2011
2009
2009
2010
2011
2009
2009
2010
2011
Target Renstra SKPD Tahun ke-
(21)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
-
-
20%
20%
20%
20%
0,5%
0,4%
0,4%
0,4%
0,5%
0,5%
2,0%
2,0%
2,0%
10%
100%
-
-
20%
20%
20%
20%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
2,5%
2,5%
2,5%
2,5%
100%
-
-
10 kasus
10 kasus
10 10 kasus kasus
10 10 10 10 10 100% kasus kasus kasus kasus kasus
100%
100%
100%
100%
-
Persentase perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah
-
Angka sengketa pengusaha – pekerja per tahun
-
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
10 kasus
29
NO
(1) 4
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD (2)
Target Renstra SKPD Tahun keTarget Target Target Indikator SPM IKK 2009 2010 Lainnya 2009 2010 2011
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011
2009
2010
2011
2009
2010
2011
2009
2010
2011
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Persentase pengukuran lahan yang telah dilakukan pengukuran untuk unit Permukiman Transmigrasi Baru
-
-
-
-
75
100
100
100
-
50
75
100
100
Lokasi permukian transmigrasi baru
-
Target Renstra SKPD Tahun ke(21)
TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI Belum ada pegukuran lahan transmigrasi baru di tahun 2009
-
-
-
-
-
-
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
30
Berdasarkan Tabel 2.3.1 diatas dapat dilihat bahwasanya dalam Bidang Sosial, hampir semua target dapat dicapai dengan baik dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara pihak Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten itu sendiri, serta kerjasama yang baik pula dari kalangan masyarakat terkait. Sedangkan pada Bidang P3TK (Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja)masih terlihat adanya keterhambatan dalam pencapaian target pada tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan masih kurangnya sumber daya manusia yang terlatih untuk melaksanakan tugas selaku pengantar kerja, sehingga yang melaksanakan tugas pengantar kerja hanya dilaksanakan oleh petugas antar kerja. Serta lowongan pekerjaan yang ada di lembaga swasta tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja sehingga antara pencari kerja dan pemberi kerja sulit dipertemukan. Sedangkan pada Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan masih adanya keterhambatan dalam pencapaian target yang diantaranya dikarenakan masih kurangnya pegawai pada Bidang Pengawas Ketenagakerjaan dan pegawai Mediator. Serta masih kurangnya kendaraan operasional untuk dapat menjangkau perusahaan-perusahaan swasta yang sebagian besar berada pada jalur yang sulit untuk diakses. Sedangkan adanya beberapa keberhasilan pencapaian target pada Bidang P3TK dan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dikarenakan adanya kekompakan antara aparatur dari masing-masing bidang. Sehingga mudahnya ditemui kata sepakat dalam melaksanakan tugas.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
31
Untuk Tabel II.3.2 (terlampir), sedangkan dari tabel tersebut dapat dilihat bahwasanya rasio antara realisasi dan anggaran selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun antara belanja langsung dan belanja tidak langsung. Hal ini dikarenakan SKPD selalu melakukan pembenahan dalam hal administrasi keuangan terutama, agar dana yang tersedia dapat dialokasikan dengan baik sesuai dengan perencanaan. Selain itu juga SKPD selalu melakukan pembenahan dalam hal birokrasi kepegawaian dari tahun ke tahun dengan melakukan evaluasi pada akhir tahunnya sehingga selalu ada perubahan dalam hal penempatan posisi kepegawaian. Akan tetapi di tahun 2011 dalam hal belanja langsung mengalami penurunan dikarenakan untuk pembayaran anggaran gaji PNS besar, karena diwacanakan ada penambahan CPNS dan kekosongan posisi jabatan tertentu sehingga realisasinya tidak sesuai dengan anggaran. II.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Pada bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau selama lima tahun mendatang. II.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinsosnakertrans, meliputi: 1.
Keterbatasan
sumber daya manusia sehingga masih kosongnya beberapa
jabatan yang ada di dalam struktur organisasi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau; 2.
Banyak peraturan perundangan yang saling tumpang tindih dan terus mengalami perubahan di dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah;
3.
Pemekaran wilayah desa, kelurahan dan kecamatan beberapa tahun kedepan akan menambah beban kerja bagi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau jika tidak diiringi dengan pertambahan jumlah pegawai;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
32
4.
Munculnya dinamika sosial di masyarakat menambah beragam permasalahan sosial di lingkungan masyarakat, sehingga menjadi prioritas tersendiri bagi bidang sosial khususnya dalam mengatasinya;
5.
Masih tingginya angka pencari kerja di Kabupaten Lamandau khususnya, membuat bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja harus lebih luas lagi dalam membuka jalinan kerjasama pendidikan dan pelatihan calon tenaga kerja serta memberikan informasi lowongan kerja;
6.
Terbatasnya lapangan kerja formal yang tersedia, sementara jumlah angkatan kerja terus bertambah. Disisi lain, banyak perusahaan yang di buka namun tidak dapat menyerap tenaga kerja lokal.
7.
Beraneka ragamnya suku yang ada di tengah-tengah masyarakat khususnya dalam lingkup kerja, membuat masih tingginya angka perselisihan antar serikat pekerja. Sehingga hal ini membuat bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial harus mencari strategi untuk mengatasinya
8.
Tantangan utama dalam pembangunan masyarakat di daerah transmigrasi adalah bagaimana melakukan pembinaan transmigran untuk memanfatkan potensi yang dimiliki baik SDM maupun SDA, pendatang maupun masyarakat setempat untuk dapat meningkatkan keterampilan, potensi kehidupan ekonomi, sosial budaya, dan kondisi lingkungan.
9.
Disamping itu pengolahan/pemanfaatan lahan usaha belum optimal, produktivitas lahan masih rendah, kegiatan pengembangan usaha belum diprioritaskan, serta aksesibilitas menuju lokasi sangat terbatas karena kerusakan pada jalan kabupaten dan jalan provinsi, legalitas lahan.
10. Tingginya angka transmigran di Kabupaten Lamandau, pun menjadi prioritas tersendiri untuk dapat mampu meningkatkan kualitas hidup para transmigran tersebut.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
33
II.4.2 Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Peluang yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan untuk pengembangan pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, meliputi: 1.
Penambahan jumlah pegawai yang memiliki kompetensi, keahlian yang ada sehingga Dinsosnakertrans maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan struktur organisasi yang ada;
2.
Peningkatan profesionalisme aparatur Dinsosnakertrans serta melakukan inovasi pelayanan dan Good Governance (transparasi, partisipasi, akuntabilitas) guna memberikan pelayanan prima terhadap publik;
3.
Terbitnya Undang-Undang nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial telah memberikan angin segar bagi pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial karena dalam Undang Undang dimaksud berbagai perkembangan permasalahan sosial dan upaya pemecahannya telah disesuaikan dengan kondisi terkini masyarakat Indonesia.
4.
Terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antar Dinas Sosial dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota dan intern Dinas Sosial diharapkan mampu mewujudkan yang lebih integratif.
5.
Dukungan infrastruktur PSM, Karang Taruna, Orsos, Relawan Sosial, Tokoh Masyarakat maupun lembaga masyarakat.
6.
Adanya kebijakan daerah terhadap pembangunan Kesejahteraan Sosial.
7.
Memonitoring sarana dan prasarana sumber daya alam dan wilayah, apa yang menjadi kebutuhan daerah seperti sarana infrastruktur dan non infrastruktur yang lebih maju sehingga segala aspek-aspek ekonomi dan pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
34
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
III.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau didasarkan pada hasil Analisis Gambaran Pelayanan SKPD. Bagian ini menguraikan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya,
telaah visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Lamandau 2013-2018, serta telaahan Renstra Dinsosnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah. Identifikasi permasalahan Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan adalah sebagai berikut : 1.
Kurangnya ketersediaan sumber daya aparatur yang berkualitas, disiplin dan berintegritas sehingga di masa mendatang perlu dioptimalkan dengan regenerasi atau penambahan pegawai, pendidikan dan pelatihan, peningkatan disiplin secara merata serta penempatan pegawai berdasarkan kompetensi yang dimiliki sesuai dengan disiplin bidang studi;
2.
Permasalahan asset barang yang tumpah tindih dikarenakan pemindahan asset masih belum dilimpahkan pada saat asset menjadi asset tetap Dinsosnakertrans maupun asset yang sudah keluar dari Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau. Diharapkan dengan adanya pelimpahan asset menjadi asset tetap maupun asset keluar, penataan asset barang menjadi tertib administrasi;
3.
Permasalahan tingginya angka pencari kerja, diharapkan bidang penempatan, pelatihan, dan produktifitas tenaga kerja mampu meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja yang meliputi pendidikan keterampilan bagi pencari kerja agar dapat ditempatkan pada sektor kerja tertentu atau bahkan mampu berwirausaha.
4.
masih banyaknya perselisihan antar serikat pekerja, diharapkan dengan adanya bidang pengawasan ketenagkerjaan dan hubungan industrial mampu melakukan Peningkatan
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
35
pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta mengatasi perselisihan yang ada melalui sosialisasi peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan 5.
Beragamnya permasalahan sosial di masyarakat, membuat bidang sosial agar terus meningkatkan pelayanan pada masyarakat melalui pengembangan jaminan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini juga tidak terlepas dari peran aktif masyarakat. Tahapan selanjutnya dilakukan analisis terhadap identifikasi potensi dan
permasalahan strategis serta tindak lanjut terhadap peran Pemerintah Kabupaten Lamandau, baik di lingkungan strategis eksternal pada Tabel III.1.a, maupun di lingkungan strategis internal pada Tabel III.1.b Tabel III.1.a Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap Peran Dinsosnakertrans di Lingkungan Strategis Eksternal di Kabupaten Lamandau Potensi 1. Globalisasi
Permasalahan 1.a. Ketatnya tingkat
Tindak Lanjut 1.a.i. Mempersiapkan SDM
persaingan global
Dinsosnakertrans dengan
menuntut peningkatan
mengikuti peningkatan
kapasitas SDM
kapasitas dan frekuensi
Dinsosnakertrans;
keikutsertaan pada pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Kementerian/Lembaga
2. Desentralisasi
2.a. Tuntutan pemekaran wilayah;
2.a.i. Mempersiapkan sejak dini hal-hal yang terkait dengan permasalahan pemekaran wilayah khususnya wilayah transmigrasi.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
36
3. Koordinasi antar lembaga
3. a. banyaknya
3.a.i. lebih dibuka lagi akses untuk
permasalahan yang
berkomunikasi dengan
muncul dalam bidang
berbagai pihak terkait
sosnakertrans salah
dalam berbagai hal agar
satunya dikarenakan
terjalin kesepakatan dan
banyaknya
kesepahaman sehingga
kesalahpahaman dalam
dapat memecahkan
berkomunikasi
permasalahan sosnakertrans dengan baik
4. Peraturan Perundangundangan
4.a. adanya beberapa perubahan perundang-
4.a.i. Menyesuaikan mekanisme dan sistematika penulisan.
undangan mengenai sosnakertrans 5. Lingkungan Hidup
5.b. Belum tersedianya SDM
5.b.1. Menyiapkan SDM
Dinsosnakertrans
Dinsosnakertrans melalui
Kabupaten Lamandau
manajemen kepegawaian
yang berkualifikasi
yang khusus menangani
khusus dalam
isu-isu lingkungan hidup.
penanganan isu-isu lingkungan hidup.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
37
Tabel III.1.b Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap Peran Dinsosnakertrans di Lingkungan Strategis Internal di Kabupaten Lamandau Potensi 1. Sumber Daya Manusia
Permasalahan 1.a. Penempatan SDM belum
Tindak Lanjut 1.a.i. Pengembangan
sesuai dengan kualifikasi
manajemen SDM
pendidikan dan disiplin ilmu
berbasis kompetensi
yang dimiliki;
dan penilaian kinerja;
1.b. Belum adanya penilaian kinerja dan kompetensi SDM secara khusus; 1.c. Longgarnya penegakan disiplin SDM.
1.b.i. Penerapan manajemen berbasis kinerja; 1.c.i. Penegakan disiplin secara merata disertai dengan pembinaan SDM.
2. Sarana dan Prasarana
2.a. Tuntutan terhadap
2.a.i. Peningkatan anggaran
pemeliharaan dan
pemeliharaan serta
pembaharuan sarana
pengadaan sarana dan
prasarana kantor
prasarana kantor;
semakin meningkat; 2.b. Penyediaan sarana
2.b.i. Pemilihan sarana
prasarana belum
prasarana kantor
menyesuaikan dengan
dengan tepat dan
kebutuhan kantor.
memiliki kualitas serta kuantitas yang memadai.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
38
3. Kewenangan
3.a. Kurang optimalnya
3.a.i. Meningkatkan koordinasi
pemanfaatan kewenangan
dengan masyarakat dan
Dinsosnakertrans dalam
instansi/pihak terkait
koordinasi antara masyarakat dan pihakpihak terkait dalam lingkup permasalahan sosnakertrans 4. Data dan Informasi
4.a. Data permasalahan
4.a.i. Adanya database
sosnakertrans yang belum
dinsosnakertrans
terorganisasi dengan baik;
dengan memanfaatkan teknologi informasi;
4.b. kurang menyeluruhnya
4.b.i. lebih mendalam lagi
informasi mengenai
dalam mencari data dan
permasalahan
informasi terkait
sosnakertrans hingga ke
permasalahan
pelosok wilayah Kabupaten
sosnakertrans di
Lamandau
masyarakat agar terselenggaranya kesejahteraan sosial masyarakat
5. Anggaran
5.a. Keterbatasan anggaran
5.a.i. Perlunya pemeringkatan
menjadi permasalahan
prioritas dalam
klasik dalam pelaksanaan
penentuan program dan
kegiatan;
kegiatan yang direncanakan;
5.b. Penentuan kegiatan yang
5.b.i. Mengefisiensikan
tidak berdampak secara
penggunaan anggaran
langsung pada masyarakat;
kegiatan dengan hasil
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
39
yang efektif; 5.c. Anggaran koordinasi yang
5.c.i. Memaksimalkan fungsi
tidak terserap secara
koordinasi dan
maksimal.
konsultasi baik ke provinsi maupun ke pusat.
III.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Visi Bupati Lamandau terpilih tahun 2013-2018 adalah: “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat, Terlaksananya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bebas Dari KKN Yang Dilandasi Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa” Misi Bupati Lamandau terpilih tahun 2013-2018 adalah : 1.
Membangun ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi penduduk miskin, angka pengangguran sehingga masyarakat sejahtera;
2.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar generasi muda memiliki pengetahuan, keterampilan dan mampu mandiri;
3.
Mewujudkan pola hidup masyarakat sehat agar angka harapan hidup meningkat, angka kematian ibu dan bayi menurun;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
40
4.
Menciptakan ketentraman, keamanan dan kenyamanan masyarakat secara keseluruhan yang berada di Kabupaten Lamandau;
5.
Membuka keterisolasian daerah pedesaan dan kecamatan agar lancarnya angkutan orang, barang dan jasa;
6.
Meningkatkan martabat masyarakat Kabupaten Lamandau melalui keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan olahraga, adat dan budaya;
7.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bebas dari KKN agar pemerintahan menjadi kuat, berwibawa, demokratis dan serta melayani;
8.
Menumbuhkan kembangkan kehidupan beragama agar mempunyai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
9.
Menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu kekuatan ekonomi kerakyatan;
10. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan. Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau. Hal ini ditunjukkan melalui: a.
Pernyataan misi ke 1: Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau dalam memberikan pelayanan sebagai fasilitasi kehidupan masyarakat yang kurang mampu sehingga menurunnya angka kemiskinan, terbukanya lahan pekerjaan bagi pencari kerja atau bahkan mampu berwirausaha mandiri sehingga menurunnya tingkat pengangguran terbuka di masyarakat.
b.
Pernyataan misi ke-4: Pada misi ini terlihat peran serta Dinsosnakertrans dalam Meningkatkan pembinaan kepada PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial).
c.
Pernyataan misi ke 7: Pada misi ini terlihat peran serta Dinsosnakertrans dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan yang semakin transparan, responsif dan akuntabel. Serta meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk menciptakan kepuasan masyarakat atas layanan publik.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
41
Berdasarkan telaahan dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati yang telah disusun dalam dokumen RPJMD Kabupaten Lamandau 2013-2018, Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau secara langsung mendukung keberhasilan Bupati dan Wakil Bupati yaitu pada misi ke-1, ke-4, dan ke-7 yang selaras dengan peran DINSOSNAKERTRANS itu sendiri yaitu menurunnya tingkat pengangguran terbuka di masyarakat, meningkatkan
pembinaan
kepada PMKS
(Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial), dan penangggulangan bencana, serta meningkatnya kualitas sumberdaya aparatur pemerintah sehingga terwujudnya pelayanan prima. III.3
Telaahan Renstra Dinsosnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah Hasil telaahan terhadap Renstra Dinsosnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah 20102015, yang bertujuan untuk mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Dinsosnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah. Tujuan lainnya untuk mengidentifikasi potensi, peluang dan tantangan pelayanan sebagai masukkan penting dalam perumusan isu-isu strategis serta mencegah tumpang tindih program dan kegiatan antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Pemerintah Kabupaten Lamandau. III.3.1 Telaahan Renstra Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah Dengan memperhatikan dokumen Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah 2010-2015, berikut ini Visi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah 2010-2015 adalah : “TerwujudnyaKesejahteraan Sosial Masyarakat Kalimantan Tengah yang Adil dan Bermartabat” Sedangkan Misi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah 2010-2015 : a.
Mewujudkan kemitraan yang sistematis antar pemerintah daerah dan masyarakat serta penguatan partisipasi kelompok- kelompok masyarakat bagi pencegahan dan peningkatan kecepatan penanggulangan masalah sosial kemasyarakatan yang berkesinambungan.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
42
b.
Mewujudkan penanggulangan masalah sosial yang dapat direspon secara cepat dan tepat. Berdasarkan visi dan misi Renstra Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah 2010-
2015, maka Dinas Sosial Kabupaten Lamandau harus memperhatikan beberapa hal yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pelayanan SKPD dalam 5 (lima) tahun kedepan : 1.
Selalu melaksanakan fungsi konsultasi dan koordinasi ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat di dalam pelaksanaan kegiatan, yang berkaitan dengan pelayanan sosial masyarakat, demi terciptanya kesejahteraan sosial yang merata di wilayah Kabupaten Lamandau khususnya;
2.
Lebih mengoptimalkan fungsi pendataan atas berbagai permasalahan sosial dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait sehingga dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat dalam penanggulangan berbagai bentuk permasalahan sosial. Beberapa hal tersebut di atas menjadi masukan di dalam menentukan visi dan misi
Dinas Sosial Kabupaten Lamandau 2013-2018. III.3.2 Telaahan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah Dengan memperhatikan dokumen Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah 2010-2015, berikut ini Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah 2010-2015 adalah : “Terwujudnya Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi yang Mandiri” Sedangkan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah 2010-2015 : a.
Mewujudkan pembangunan ketenagakerjaan melalui perluasan lapangan kerja, penempatan tenaga kerja dan peningkatan kesempatan kerja;
b.
Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
c.
Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan jaminan social tenaga kerja;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
43
d.
Meningkatkan pengawasan ketenagakerjaan;
e.
Meningkatkan kualitas SDM transmigran dan penyebaran perpindahan penduduk yang seimbang antar kabupaten/kota dan Kerjasama antar daerah;
f.
Mengembangkan kapasitas masyarakat dan kawasan transmigrasi yang berkelanjutan.
g.
Mengembangkan desa transmigrasi produktif menuju desa maju, mandiri dan produktif. Berdasarkan visi dan misi Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Tengah 2010-2015, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau harus memperhatikan beberapa hal yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pelayanan SKPD dalam 5 (lima) tahun kedepan : a.
Selalu melaksanakan mengedepankan kualitas calon tenaga kerja khususnya agar dapat menghasilkan kinerja yang berkualitas di lingkup kerjanya;
b.
Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak perusahaan guna memperoleh informasi penempatan calon tenaga kerja, sekaligus melakukan pengawasan di bidang ketenagakerjaan agar tenaga kerja memperoleh haknya;
c.
Lebih mengoptimalkan fungsi pendataan para transmigran pendatang, agar dapat merata penyebarannya dan melakukan lebih banyak lagi pendidikan dan pelatihan guna peningkatan kualitas transmigran;
d.
Selalu melaksanakan evaluasi mengenai peningkatan kualitas hidup para transmigran menuju kesejahteraan para transmigran dan perkembangan desa transmigrasi. Beberapa hal tersebut di atas menjadi masukan di dalam menentuka visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau 2013-2018.
III.4 Telaahan Renstra Kementerian Sosial dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3.4.1 Telaahan Renstra Kementerian Sosial Untuk melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia Kementerian Sosial telah menyusun Renstra Tahun 2010 – 2014 dengan program dan kegiatan. Telaahan mengenai Renstra Kementerian Sosial sebagai berikut :
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
44
1.
Program pemberdayaan sosial dengan kegiatan meliputi : -
Penanggulangan kemiskinan. Pemberdayaan Sosial merupakan salah satu dari empat intervensi kesejahteraan sosial yang diarahkan untuk mewujudkan warga negara yang mengalami masalah kesejahteraan sosial dan tidak berdaya agar mereka mampu memenuhi kebutuhan dasarnya sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. Pengertian mengenai pemberdayaan sosial harus dimaknai secara arif, di mana tujuan pemenuhan kebutuhan dasar itu adalah tujuan awal agar untuk selanjutnya secara bertahap kehidupan sosial yang lebih baik dan berkualitas serta kemandirian dapat dicapai. Pemberdayaan sosial juga diarahkan agar seluruh sumber dan potensi kesejahteraan sosial yang ada pada masyarakat secara individu, keluarga, kelompok atau komunitas dapat digali dan akhirnya menjadi sumber kesejahteraan sosial yang dapat didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan. Lingkup sasaran pemberdayaan sosial adalah Keluarga terutama Fakir Miskin dan Komunitas Adat Terpencil. Pemberdayaan sosial juga diarahkan untuk menggali nilai-nilai dasar kesejahteraan sosial dan Kelembagaan Sosial Masyarakat. Melihat luas cakupan tugas serta kinerja yang harus dicapai, perlu dicermati lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan kondisi aktual permasalahan utama, capaian, proyeksi ke depan, modal dasar, tantangan dan peluang agar dapat dirumuskan suatu rencana strategis yang tepat.
-
Pemberdayaan komunitas adat terpencil. Komunitas adat terpencil (KAT) pada umumnya merupakan kelompok masyarakat yang termarginalisasi dan belum terpenuhi hak-haknya, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Marginalisasi terhadap KAT muncul sebagai akibat dari lemahnya posisi tawar (bargaining position) mereka dalam menghadapi persoalan yang dihadapinya. KAT sering kali
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
45
menjadi korban dari konflik kepentingan ekonomi wilayah. Eksploitasi sumber daya alam oleh pendatang (kekuatan ekonomi yang besar) di wilayah pedalaman menjadikan hak-hak ulayat masyarakat atas tanah mereka hilang. Terjadi pula, lunturnya sistem budaya kearifan lokal, serta rusaknya lingkungan tempat mereka hidup. Selain itu, rendahnya aksesibilitas ke wilayah tempat tinggal KAT menyebabkan sulitnya KAT setempat menjangkau fasilitas layanan publik yang disediakan pemerintah. Berbagai kondisi tersebut menyebabkan ketidakberdayaan dan rendahnya kualitas hidup KAT. Komponen kegiatan pemberdayaan komunitas adat terpencil, meliputi: (1) Persiapan pemberdayaan melalui kegiatan pemetaan sosial. (2) Penjajakan awal, studi kelayakan, dan pemantapan kesiapan masyarakat. (3) Pelaksanaan pemberdayaan (tahun I, II, dan III) baik secara insitu maupun eksitu. Stimulus pengembangan masyarakat (insitu) bagi KAT yang sudah bertempat tinggal menetap dan memiliki mata pencaharian. (4) Pemantapan kelompok kerja (pokja) dan forum konsultasi pemberdayaan KAT. (5) Penempatan petugas lapangan (pendamping sosial). (6) Pengembangan sumber daya manusia (SDM), baik pengelola, pendamping sosial, maupun warga dampingan sosial. (7) Perlindungan dan advokasi sosial KAT. (8) Pemantapan
peraturan
perundang-undangan
berkaitan
dengan
pemberdayaan KAT. (9) Pengembangan manajemen sistem informasi KAT. (10) Monitoring dan evaluasi. -
Pemberdayaan keluarga. masalah sosial, psikologis, dan wanita rawan sosial ekonomi masuk ke dalam golongan/kelompok fakir miskin adalah memfasilitasi mereka dalam kegiatan yang bersifat bimbingan sosial dan pemberdayaan, baik
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
46
dilakukan dalam mekanisme kelompok maupun perseorangan. Selanjutnya, mengembangkan peran dan fungsi kelembagaan formal sebagai pusat informasi dan pelayanan konsultasi kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat ataupun organisasi sehingga mendapatkan pelayanan tepat sasaran. -
Pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat. Di bidang pengembangan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS), selama lima tahun terakhir Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Masyarakat telah melakukan upaya pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat yang merupakan infrastruktur pembangunan kesejahteraan sosial seperti karang taruna (KT), pekerja sosial masyarakat (PSM), organisasi sosial (orsos), dunia usaha, dan kelompok-kelompok sosial masyarakat diantaranya wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (kelompok arisan, pengajian, usaha kecil, paguyuban suku/etnis dan kampung asal) dalam bentuk pelatihan manajemen pengelolaan dan pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
-
Pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial. Pengembangan dan potensi sumber kesejahteraan sosial tidak hanya infrastruktur kesejahteraan sosial yang menjadi mitra dalam penanganan masalah sosial semata, tetapi juga terhadap nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial melalui pemberian bantuan dan santunan sosial kepada warakawuri pahlawan Selain itu, kepada mereka diberikan pula bantuan kesehatan dan bantuan perbaikan rumah untuk warakawuri
pahlawan,
perintis
kemerdekaan,
dan
janda
perintis
kemerdekaan. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kecenderungan semakin melemahnya pemahaman dan penghayatan nilai K2KS, menurunnya kondisi sosial ekonomi dan kesejahteraan para perintis kemerdekaan/ janda
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
47
perintis kemerdekaan, dan pejuang serta kondisi taman makam pahlawan, makam pahlawan nasional sebagian besar kurang terawat. Upaya penanganan diarahkan untuk tetap terpeliharanya nilai keteladanan dan jiwa kejuangan bagi kalangan generasi muda. Komponen kegiatan keperintisan, kepahlawanan, dan kesejahteraan sosial meliputi: (1) Penelusuran riwayat/sejarah perjuangan calon penerima penghargaan. (2) Pemberian tanda kehormatan/jasa dan penghargaan tingkat nasional. (3) Pengenalan, penanaman dan penghayatan nilai K2KS (ziarah wisata, sarasehan kepahlawanan, dan napak tilas). (4) Bantuan perbaikan rumah keluarga pahlawan, perintiskemerdekaan/ janda perintis kemerdekaan. (5) Bimbingan
pelestarian
K2KS
kepada
guru,
tokoh
masyarakat/agama/pers. (6) Pemugaran dan pemeliharaan TMP/MPN/MPK. 2. Program rehabilitasi sosial -
Pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial anak. Pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial anak berupa penyelenggaraan penyantunan,perawatan, perlindungan, pengentasan anak di luar pengasuhan orang tua dan pengangkatan anak dengan sasaran anak balita terlantar,anak terlantar, anak tanpa pengasuhan orang tua, anak jalanan, anak yang berada dalam asuhan panti sosial. Sedangkan anak yang membutuhkan perlindungan khusus yang ditangani melalui RPSA di 15 lokasi dan 20 Lembaga Perlindungan Anak (LPA).. Selain sasaran yang dikemukakan tersebut ada sasaran lain yang perlu mendapatkan perhatian terkait dengan permasalahan kesejahteraan sosial anak, seperti kasus penculikan anak, kasus perdagangan anak, anak terpapar asap rokok, anak korban peredaran narkoba, anak yang tidak dapat mengakses sarana pendidikan, anak dengan HIV/AIDS, anak yang belum tersentuh layanan kesehatan, dan anak yang tidak punya akte kelahiran.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
48
Adapun strategi pelayanan sosial anak yang saat ini dikembangkan adalah sebagai berikut, (1) Sosialisasi dan promosi hak-hak anak: upaya ini diarahkan
untuk
meningkatkan kesadaran keluarga dan masyarakat akan hak-hak anak sehingga anak merasa aman dan terlindungi serta terpenuhinya kebutuhan sosial dasar anak. (2) Penguatan keluarga dan pemberdayaan masyarakat: adalah upaya yang diarahkan pada peningkatan peran dan fungsi keluarga dan masyarakat dalam memberikan perlindungan dan rasa aman pada anak. Dengan demikian anak akan tumbuh kembang secara wajar dalam lingkungan yang melindungi. (3) Fasilitasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan: adalah upaya yang diarahkan untuk meningkat peran dan fungsi lembaga sebagai institusi penganti keluarga sedarah (keluarga inti). Melalui peningkatan ini diharapkan kelembagaan sosial pelayanan anak dapat berperan secara optimal dalam memberikan perlindungan dan rasa aman serta memperhatikan hak-hak anak. (4) Penguatan dan pengembangan kerja sama serta kemitraan strategis adalah
upaya
yang
diarahkan
untuk
meningkat
sinergisitas
penyelenggaraan kesejahteraan sosial anak. Dengan demikian dapat dikembangkan program dan kegiatan yang utuh, menyeluruh dan berkelanjutan. (5) Pengembangan model pelayanan sosial anak berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi: adalah upaya mencari solusi dengan menggunakan kerangka kajian dan analisis konsep dan teori untuk mengenali penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang memenuhi rasa aman dan hak-hak anak. (6) Peningkatan kualitas manajemen dan sistem informasi pelayanan sosial anak adalah upaya yang lebih bersifat sistem pendukung untuk RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
49
memberikan informasi dan pelayanan sosial anak dalam kerangka penyelenggaraan yang profesional, transparan, dan bertanggung jawab serta didasari oleh pemahaman hak-hak anak sebagai bagian dari solusi rehabilitasi dan perlindungan sosial anak. -
Pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial lanjut usia. Kebijakan sosial lebih diarahkan kepada pelayanan kesejahteraan sosial basis keluarga dan komunitas atau masyarakat di samping tetap memperhatikan kenyataan di lapangan bahwa banyak sekali lanjut usia telantar sekalipun mereka masih memiliki keluarga sehingga panti sosial dengan pelayanan gratisnya masih menjadi pilihan bagi mereka. Arah kebijakan ini ditempuh untuk mewujudkan sistem perlindungan dan jaminan sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia, dengan memberikan kesempatan yang luas untuk terus beraktivitas dan bekerja selama mungkin sehingga aktualitas dirinya di dalam keluarga dan masyarakat lebih terjamin.
-
Pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial penyandang cacat. Jenis kecacatan yang ditangani Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yaitu tunanetra, cacat mental, cacat tubuh, tunagrahita, tunalaras, tunarungu wicara, dan penyakit kronis. Program dan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat tersebut dilaksanakan melalui tiga sistem: (1) Institutional-based yang mencakup program reguler, multilayanan, dan multitarget group melalui day care dan subsidi silang, dan program khusus yang meliputi outreach (penjangkauan), Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK), dan bantuan ahli kepada organisasi sosial dan rehabilitasi sosial berbasis masyarakat,
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
50
(2) Noninstitutional-based yang mencakup pelayanan pendampingan dengan
pendekatan
family-based
dan
community-based
yang
menyelenggarakan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM), (3) Pelayanan sosial lainnya mencakup Loka Bina Karya, Praktek Belajar Kerja (PBK), Usaha Ekonomi Produktif/Kelompok Usaha Bersama (UEP/KUBE). Setiap tahunnya terdapat kecenderungan meningkatnya penyandang cacat dari tahun ke tahun. Sementara itu, program pemberian bantuan dana Jaminan sosial bagi Penyandang Cacat Berat baru dapat menjangkau jumlah yang sangat terbatas. Hal ini disebabkan keterbatasan anggaran pemerintah, dan sistem pendataan dalam rangka verifikasi. Dalam konteks ini diperlukan adanya dana pendampingan dari pemerintah daerah untuk menjamin keberlangsungan program dan untuk
meningkatkan jumlah penyandang
cacat berat yang dapat menerima program tersebut. -
Pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial penyandang tuna sosial. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tunasosial dilakukan melalui kegiatan bimbingan sosial dan keterampilan serta bantuan usaha ekonomi produktif. Upaya lain yang dilakukan dalam kerangka pelayanan sosial bagi tunasosial adalah melalui kegiatan bimbingan sosial, bimbingan keterampilan dan pemberian bantuan Usaha Ekonomis Produktif (UEP) dalam rangka pembinaan lanjut yang diarahkan pada pemberdayaan tuna susila (wanita dan waria tunasusila), gelandangan dan pengemis serta bekas warga binaan pemasyarakatan. Pembentukan jaringan kerja sangat membantu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan penyandang tunasosial, khususnya untuk kasus ODHA dan tunasusila. Kedua kasus ini cukup signifikan karena berdampak ganda terhadap keluarga dan lingkungan sekitar.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
51
-
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) dilakukan oleh Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial melalui rehabilitasi sosial terpadu atau pemulihan terpadu. Rehabilitasi sosial terpadu ini mencakup aspek psikososial dan spiritual, dan vokasional Di dalam upaya merehabilitasi sosial, dilaksanakan juga upaya peningkatan dan perluasan jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban napza, terutama pencegahan dan/atau rehabilitasi sosial berbasis masyarakat, peningkatan koordinasi intra- dan inter-instansi pemerintah terkait dan partisipasi masyarakat, mengembangkan dan memantapkan peran serta masyarakat/lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam kegiatan pencegahan, pelayanan dan rehabilitasi sosial korban napza, pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana pelayanan rehabilitasi sosial bagi korban napza baik secara fisik maupun sumber daya manusia.Di samping itu, ada upaya peningkatan profesionalisme pelayanan sosial melalui pengembangan dan penyediaan sistem informasi tentang permasalahan sosial penyalahgunaan napza, dan kegiatan pelayanan serta rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan napza yang mencakup kegiatan pencegahan, rehabilitasi sosial, pengembangan dan pembinaan lanjut, serta kegiatan kelembagaan, perlindungan, dan advokasi sosial. Penyalahgunaan Napza adalah permasalahan kesejahteraan sosial yang memiliki
kecenderungan
meningkat.
Penambahan
jumlah
kasus
penyalahguna Napza bersumber pada dua arus. Pertama, penambahan yang berasal dari pengguna yang baru. Kedua, penambahan dari mereka yang telah pulih setelah melaksanakan kegiatan rehabilitasi kambuh kembali menggunakan Napza (relapse). Kompleksitas masalahnya sering kali dipengaruhi oleh perubahan pola dan gaya hidup korban.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
52
Untuk mengetahui capaian program dan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Napza mulai dari pencegahan, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pembinaan lanjut, pelembagaan, perlindungan dan advokasi sosial tentang masalah korban penyalahgunaan Napza dapat dilihat dalam uraian berikut. (1) Tersedianya
buku-buku,
pedoman/acuan/panduan
tentang
penanggulangan penyalahgunaan Napza, termasuk pedoman yang berbasis institusi ataupun rehabilitasi berbasis masyarakat. (2) Terlatihnya sumber daya manusia (SDM) sebagai petugas/tenaga pencegahan penyalahgunaan Napza di seluruh Indonesia. (3) Meningkatnya profesionalisme petugas dan lembaga di bidang manajemen dan teknis pelayanan. (4) Meningkatnya persentase korban penyalahgunaan Napza yangtelah mendapat pelayanan rehabilitasi sosial dan menurunnya angka kekambuhan. (5) Meningkatnya
kesadaran dan peran
serta
masyarakat dalam
menanggulangi penyalahgunaan Napza. (6) Tersedianya database eks korban Napza, lembaga dan SDM petugas/pekerja sosial di bidang penanggulangan Napza. (7) Tersedianya informasi, media, dan sarana dalam kegiatan pencegahan dan rehabilitasi sosial penyalah guna Napza sehingga mudah untuk diakses masyarakat. (8) Meningkatnya jumlah Orsos/LSM/dunia usaha/ masyarakat yang ikut terlibat dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan Napza, termasuk dalam pembinaan lanjut (baik dari dalam maupun luar negeri). (9) Terbentuknya jaringan kerja antarlembaga rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Napza. (10) Meningkatnya aktivitas sosial ekonomi eks korban Napza.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
53
(11) Tersedianya
perangkat
perundang-undangan
yang
mendukung
pemulihan korban penyalahgunaan Napza. (12) Adanya forum perlindungan dan advokasi sosial pada tingkat nasional, provinsi, kota dan kabupaten. 3. Program perlindungan dan jaminan sosial -
Bantuan sosial korban bencana alam. Indonesia memiliki tingkat intensitas dan frekuensi bencana yang tinggi di hampir seluruh wilayah karena letak geografis dan geologis dan banyaknya vulkanis. Bencana alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, musim kemarau yang panjang. Musim kemarau dan musim hujan dengan intensitas tinggi dan panjang mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor. Setiap tahun berbagai jenis bencana alam seperti itu selalu terjadi dan mengakibatkan korban jiwa dan kerugian harta benda dalam jumlah tidak sedikit. Penentuan target pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana alam setiap tahunnya mengalami kecenderungan meningkat dan melampaui target yang ditentukan. Hal ini terkait dengan kejadian bencana alam yang tidak dapat diprediksi sehingga penyiagaan bagi keadaan darurat misalnya menjadi sangat penting. Oleh karena itu untuk menghindari kondisi yang lebih sulit, Kementerian Sosial telah menyediakan gudang/baffer stock di setiap provinsi untuk mengantisipasi kejadian dan keadaan darurat tersebut. Untuk membangun sistem dan mekanisme penanggulangan bencana secara terpadu di pusat dan di daerah dilakukan melalui kegiatan: a. Kesiapsiagaan, merupakan upaya untuk meminimalisasi jumlah korban bencana dan kerusakan sarana prasarana akibat bencana. Upaya ini dilaksanakan dalam bentuk penyediaan berupa bantuan darurat, peralatan evakuasi, dan mobilisasi kendaraan siaga bencana, penyiapan masyarakat untuk memahami risiko bencana melalui penyuluhan sosial, latihan, simulasi, dan gladi lapangan penanggulangan bencana;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
54
b. Tanggap darurat, merupakan upaya dalam rangka
percepatan
penanganan korban bencana dan mencegah terjadinya permasalahan sosial baru akibat bencana. Upaya ini dilakukan dalam bentuk aktivasi sistem penanggulangan bencana melalui upaya penyelamatan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan bantuan terapi psikososial, serta pelibatan personel terlatih dalam penanggulangan bencana (Taruna Siaga Bencana/Tagana); c. Pasca bencana, merupakan upaya yang dilaksanakan dalam rangka penguatan kondisi fisik dan psikososial korban bencana. Upaya ini dilaksanakan dalam bentuk rehabilitasi sosial secara fisik ataupun nonfisik melalui bantuan stimulan bahan bangunan rumah (BBR), santunan sosial (bantuan biaya bagi korban meninggal), dan bantuan sosial dalam rangka penguatan kondisi psikososial korban; d. Penanggulangan bencana berbasis masyarakat dengan personel terlatih yang dinamakan Taruna Siaga Bencana (Tagana). -
Bantuan sosial korban bencana sosial. Penanganan masalah kebencanaan sosial masih terus dilakukan pada saat ini yakni melalui penuntasan pengungsi akibat konflik sosial, kebakaran, orang telantar di luar negeri, pelintas batas, pencemaran limbah, ledakan bom dan kejadian luar biasa yang dinyatakan pemerintah sebagai bentuk bencana sosial. Bencana sosial yang melanda tanah air dalam beberapa tahun terakhir telah menyadarkan kita tentang dampak sosial yang ditimbulkannya baik fisik maupun nonfisik, dan terganggunya ketertiban dan tatanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sementara itu, Indonesia juga dihadapkan pada fenomena sosial baru dengan munculnya dampak sosial akibat pencemaran lingkungan oleh limbah industri, kebakaran hutan, dan berbagai kejadian luar biasa yang telah menjadi kenyataan sosial, antara lain, peristiwa busung lapar, endemi flu burung,
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
55
penataan lingkungan permukiman kumuh dan lain-lain yang berdampak luas dalam kehidupan masyarakat dan memerlukan penanganan secara khusus. Penangana bencana sosial dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu penanganan: (1) Prabencana Merupakan upaya untuk meminimalisasi jumlah korban bencana dan kerusakan sarana prasarana akibat bencana. Tahapan ini dilaksanakan dalam rangka mencegah terjadinya bencana sosial dan atau mencegah muncul kembali bencana sosial yang pernah ada, yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: a) Keserasian Sosial dengan target penuntasan masalah kesejahteraan sosial di “hulu” b) Penggalian kearifan lokal melalui forum-forum saresehandengan tokoh masyarakat lokal. c) Penanganan implementasi MoU antara Pemerintah RI dan GAM dari tahun 2005 hingga tahun 2009 melalui kegiatan Reintegrasi Aceh. (2) Tanggap Darurat Merupakan upaya dalam rangka percepatan penanganan korban bencana dan mencegah terjadinya permasalahan sosial baru akibat bencana.sosial melalui bantuan dalam bentuk bantuan bahan bangunan rumah (BBR) dan pembangunan rumah bagi korban konflik yang berada di tempat pengungsian (3) Pasca Bencana Merupakan upaya yang dilaksanakan dalam rangka penguatan kondisi fisik dan psikososial korban bencana. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk rehabilitasi sosial bagi korban bencana sosial akibat konflik.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
56
-
Bantuan tunai bersyarat. Kegiatan yang dikembangkan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus sebagai sarana untuk pengembangan sistem jaminan sosial bagi masyarakat sangat miskin dilakukan melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini di negara-negara lain dikenal dengan Conditional Cash Transfers (CCT). Program nasional di bidang penanggulangan kemiskinan dari perspektif kesejahteraan sosial ini adalah bantuan sosial tunai bersyarat bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) dengan katagori memiliki ibu hamil, ibu menyusui, mempunyai balita, mempunyai anak usia sekolah SD dan SMP. Bentuk bantuan yang diberikan berupa biaya transpor anak ke sekolah dan biaya transpor mengunjungi pusat pelayanan kesehatan. Tujuan PKH secara umum adalah untuk meningkatkan jangkauan atau aksesibilitas RTSM terhadap layanan publik, khususnya pendidikan dan kesehatan. Pemberian bantuan uang tunai untuk jangka pendek diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran RTSM. Sedangkan jangka panjang diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku yang pada akhirnya dapat memutus mata rantai kemiskinan RTSM tersebut.
4. Program asuransi kesejahteraan sosial. Kemiskinan bukan saja masalah yang dihadapi bangsa Indonesia Kemiskinan sudah menjadi isu global dan menjadi agenda bersama bangsa-bangsa di dunia untuk menanggulanginya. Oleh karena itu, program penanggulangan kemiskinan harus dilaksanakan secara bersama-sama dan bersinergi. Semua pihak dapat terlibat aktif dalam penanganannya. Program terobosan itu antara lain melalui percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus sebagai sarana untuk mengembangkan sistem jaminan sosial bagi masyarakat sangat miskin. Jaminan kesejahteraan sosial dikembangkan Kementerian Sosial dan dilaksanakan oleh Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial berupa Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askesos). Askesos dimaksudkan sebagai program pengganti pendapatan,
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
57
pemeliharaan dan peningkatan pendapatan di mana peserta Askesos dapat melakukan proteksi sosial secara mandiri. 5. Program perlindungan bagi korban kekerasan dan pekerja migran. Ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas di dalam negeri memicu banyaknya penduduk usia kerja yang menganggur mencari peluang kerja di luar negeri. Namun sering kali niat kuat ini tidak diiringi dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang berbagai hal yang perlu disiapkan dalam pengurusan perizinan ke luar negeri dan keterampilan kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh negara penerima. Berbagai permasalahan kesejahteraan sosial muncul ketika pekerjamigran berada di luar negeri seperti korban tindak kekerasan (KTK), korban perdagangan manusia (human trafficking), pelecehan seksual dan eksploitasi tenaga kerja. Pekerja migran yang menjadi korban tindak kekerasan menjadi permasalahan kesejahteraan sosial yang mengemuka karena para korban selain bermasalah mengenai keimigrasian tetapi juga menjadi korban tindak kekerasan. Isu tindak kekerasan tidak hanya dialami oleh pekerja migran. Dewasa ini kasuskasus korban tindak kekerasan banyak ditemukan di lingkungan terdekat, seperti kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh pasangannya atau oleh orangtua terhadap anaknya. Yang lebih luas lagi adalah kasus kekerasan yang terjadi karena konflik sosial. Korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah yang teridentifikasi diberikan bantuan UEP dan mendapat pendampingan dari pekerja sosial masyarakat sebagai pendamping. Bantuan sosial bagi pekerja migran bermasalah dilaksanakan melalui bantuan makanan dan pemulangan ke daerah asal melalui kerjasama dengan PT DAMRI dan PT Pelni. Pekerja migran yang telah dipulangkan ke daerah asal direkomendasikan melalui Dinas Sosial setempat untuk mendapat bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
58
6. Program penyelenggaraan undian. Peningkatan partisipasi dunia usaha, khususnya penyelenggara Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) ditandai dengan meningkatnya pengajuan permohonan izin penyelenggaraan UGB dan PUB sebanyak 30 persen setiap tahunnya. Hal ini mencerminkan adanya rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial yang besar dari kalangan dunia usaha terhadap masalah kesejahteraan sosial. 7. Program
pendidikan,
pelatihan,
pemeliharaan
dan
pengembangan
kesejahteraan sosial. Kegiatan
penelitian
dan
pengembangan
kesejahteraan
sosial
yang
dikembangkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (Puslitbang Kesos) yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan, arah kebijakan, dan program pembangunan kesejahteraan sosial, serta kegiatan-kegiatan yang telah diluncurkan kementerian. Bahkan telah dikembangkan suatu penelitian untuk kebutuhan unit teknis kementerian (by research programme) seperti yang telah diimplementasikan pada kegiatan pola konsentrasi di wilayah perbatasan antar-negara dan daerah terpencil (Kepulauan Miangas, Kepulauan Marore dan Kabupaten Sukabumi). Kegiatannya langsung memberikan intervensi kepada masyarakat sasaran, terutamakearifan lokal dan institusi-institusi lokal untuk mendukung program penguatan desa yang berketahanan sosial. 8. Program pengembangan sistem perlindungan sosial. Mengembangkan sistem perlindungan sosial yang bisa membantu memecahkan permasalahan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dari paparan RENSTRA Kementerian Sosial dapat membuktikan bahwa pemerintah menyadari pentingnya pembangunan di bidang kesejahteraan sosial untuk mengupayakan agar berbagai masalah sosial seperti kemiskinan. ketelantaran, kecacatan, ketunaansosial, penyimpangan perilaku, ketertinggalan/ keterpencilan, serta korban bencana dan akibat tindak kekerasan dapat ditangani secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan. Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
59
untuk meningkatkan harkat dan martabat sebagian warga masyarakat yang menyandang permasalahan sosial. Perkembangan pembangunan kesejahteraan sosial saat ini diwarnai oleh adanya perubahan paradigma pembangunan nasional, yang bergeser dari sentralistik ke arah desentralistik. Hal ini merupakan penjabaran dari kebijakan pemerintah untuk memberikan peran dan posisi yang lebih besar kepada masyarakat sebagai pelaku dan pelaksana utama pembangunan. III.4.2 Telaahan RENSTRA Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Arah kebijakan dan strategi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 20102014 disusun untuk mendukung pencapaian tujuan Pembangunan Nasional dan Kontrak Kinerja yang telah ditetapkan. Arah kebijakan akan dilaksanakan melalui berbagai program prioritas yang terdiri dari prioritas nasional, prioritas bidang dan prioritas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kontrak Kinerja Menteri melalui 6 program teknis dan 3 program pendukung. A. Bidang Tenaga Kerja Pembangunan ketenagakerjaan tahun 2010-2014 diarahkan untuk: (1) Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang baik (decent work), yaitu lapangan kerja produktif serta adanya perlindungan dan jaminan sosial yang memadai; (2) Mendorong terciptanya kesempatan kerja seluas-luasnya dan merata dalam sektor-sektor pembangunan; (3) Meningkatkan kondisi dan mekanisme Hubungan Industrial untuk mendorong kesempatan kerja; (4) Menyempurnakan
peraturan-peraturan
ketenagakerjaan
dan
melaksanakan peraturan ketenagakerjaan pokok (utama), sesuai hukum internasional; (5) Mengembangkan jaminan sosial dan pemberdayaan pekerja; (6) Meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas; (7) Menciptakan kesempatan kerja melalui program-program pemerintah; (8) Menyempurnakan kebijakan migrasi dan pembangunan; RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
60
(9) Mengembangkan kebijakan pendukung pasar kerja melalui informasi pasar kerja. Memasuki pembangunan tahun 2010-2014, pembangunan di bidang ketenagakerjaan diperkirakan masih diwarnai permasalahan, antara lain: 1) Tingginya tingkat pengangguran; 2) Rendahnya perluasan kesempatan kerja; 3) Rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja; 4) Belum kondusifnya kondisi hubungan industrial. Untuk melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia Kementerian Sosial telah menyusun Renstra Tahun 2010 – 2014 dengan program dan kegiatan. Telaahan mengenai Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, melalui kegiatan: a. Pelatihan Kewirausahaan; b. Pengembangan Standardisasi Kompetensi Kerja danProgram Pelatihan; c. Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Kepelatihan; d. Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas; e. Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri; f.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sarana dan Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas;
g. Pengembangan Sistem dan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Profesi; h. Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Kerja; i.
Pelaksanaan dan Peningkatan Produktivitas;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
61
j.
Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Pengembangan Program Pelatihan Bidang Industri;
k. Peningkatan Kualitas Transmigran dan Calon Transmigran; l.
Pengembangan Program dan Peningkatan Kapasitas SDM Pelatihan Ketransmigrasian;
m. Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Kerja; n. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Bidang Industri; o. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas; p. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Program kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing. 2.Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan kegiatan meliputi: a. Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri; b. Pembinaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri; c. Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja; d. Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja; e. Peningkatan Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing; f.
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja;
g. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja. Program kegiatan ini bertujuan untuk perluasan penciptaan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk mendukung program ini Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
62
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu dalam RENSTRA
2011-2015
telah
menyusun
Program
Peningkatan
Kesempatan Kerja beserta kegiatannya. Indikator kinerja dari program ini adalah meningkatnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja melalui fasilitasi pelayanan penempatan tenaga kerja, yang diukur melalui: a. Jumlah penempatan tenaga kerja; b. Jumlah lembaga pelayanan penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan standar pelayanan minimum. 3. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dengan kegiatan meliputi : a. Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan; b. Pengelolaan
Kelembagaan
dan
Pemasyarakatan Hubungan
Industrial; c. Konsolidasi Pelaksanaan Peningkatan Intensitas Pencegahan PHK dan Penyelesaian Hubungan Industrial; d. Konsolidasi Peningkatan Pelaksanaan Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Yang Lebih Baik; e. Konsolidasi Pembinaan Syarat-Syarat Kerja Non Diskriminasi; f.
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Indikator
kinerja
Program
Pengembangan
Hubungan
Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja melalui persyaratan kerja, kesejahteraan dan analisis diskriminasi, pengupahan, penyelesaian perselisihan hubungan industrial, yang diukur dari: RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
63
a. Jumlah tenaga kerja yang menjadi anggota Jamsostek; b. Persentase kasus perselisihan hubungan industrial yang dapat diselesaikan melalui mediator; c. Jumlah Lembaga Kerjasama Bipartit yang terbentuk; d. Jumlah Lembaga Kerjasama Tripartit yang dibentuk; e. Jumlah Peraturan Perusahaan yang disahkan; f.
Jumlah Perjanjian Kerja Bersama yang didaftarkan.
4. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Dengan kegiatan meliputi : a. Peningkatan Penerapan Norma Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; b. Peningkatan Peran Serta Lembaga-Lembaga dan Personil Dalam Penerapan Norma Ketenagakerjaan; c. Peningkatan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; d. Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak; e. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan. Indikator Kinerja dari program ini adalah meningkatnya penerapan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan di tempat kerja, yang diukur dari: a. Jumlah perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3); b. Jumlah tenaga pengawas yang memenuhi standar kompetensi; c. Jumlah pekerja anak yang ditarik dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak; d. Persentase perusahaan yang memenuhi norma pekerja perempuan; e. Jumlah pekerja yang memperoleh hak jaminan sosial tenaga kerja. RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
64
B. Bidang Transmigrasi Penyelenggaraan transmigrasi tahun 2010-2014 diarahkan sebagai alternatif dalam mengurangi kesenjangan wilayah, dapat berkonstribusi dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan kecukupan papan, memperkuat
pilar
ketahanan
nasional,
mendukung
kebijakan
pengembangan energi alternatif, mendukung pemerataan investasi secara berkelanjutan yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Kebijakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan ketransmigrasian adalah: 1) Mengembangkan potensi sumberdaya alam perdesaan terintegrasi dengan pengembangan perkotaan dalam satu kesatuan sistem pengembangan
ekonomi
wilayah
dalam
bentuk
Wilayah
Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT), serta fasilitasi perpindahan dan penempatan penduduk untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia dan memberikan peluang usaha di kawasan transmigrasi. Strategi yang ditempuh untuk mendukung kebijakan tersebut adalah: a. Mengintegrasikan pembangunan WPT atau LPT dengan pemugaran permukiman penduduk setempat, pembangunan permukiman pada kawasan potensial, dan revitalisasi permukiman transmigrasi yang ada untuk membentuk atau mendukung kawasan perkotaan baru dengan skema KTM; b. Menetapkan
produk
unggulan
sejak
perencanaan
dan
pembangunan permukiman melalui pola pengembangan agribisnis dan agroindustri; c. Mengembangkan investasi melalui kerjasama kemitraan Badan Usaha dengan masyarakat di kawasan transmigrasi;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
65
d. Memberikan akses kepada masyarakat terhadap informasi potensi dan peluang yang tersedia di kawasan transmigrasi; e. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia calon transmigran serta pembekalan mental dan etos kerja; f.
Meningkatkan kualitas seleksi calon transmigran;
g. Meningkatkan kualitas mediasi kerjasama antar daerah. 2) Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi dan pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru dalam mendukung pengembangan perdesaan dan ekonomi lokal dan daerah untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dan daya saing kawasan transmigrasi. Strategi yang ditempuh untuk mendukung kebijakan tersebut adalah: a. Peningkatan kapasitas SDM dan masyarakat, melalui pemberian input dan modal, penguatan lembaga sosial, fasilitasi kewirausahaan, penguatan lembaga sosial dan lembaga masyarakat, pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan mental spiritual; b. Pengembangan usaha ekonomi melalui fasilitasi pengembangan usaha produktif, pendampingan, peningkatan produktivitas masyarakat, serta fasilitasi dan mediasi pengembangan bisnis dan kemitraan; c. Peningkatan sarana dan prasarana kawasan, penyediaan prasarana intra dan antar kawasan, pembangunan sarana dan prasarana pusat pertumbuhan baru; d. Peningkatan kemandirian masyarakat transmigrasi di kawasan transmigrasi; e. Penguatan kapasitas SDM Pengelola dalam pengembangan kawasan sebagai embrio pusat pertumbuhan/perkotaan baru.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
66
Arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang ketransmigrasian dilaksanakan melalui 2 (dua) program yaitu: 1) Program Pembangunan Kawasan Transmigrasimeliputi: a. Penyediaan Tanah Transmigrasi; b. Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Transmigrasi dan Penempatan Transmigrasi; c. Pembangunan Permukiman di Kawasan Transmigrasi; d. Fasilitasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi; e. Pengembangan peranserta masyarakat dalam pembangunan transmigrasi; f.
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen. Pembinaan
Penyiapan
Permukiman
dan
Penempatan
Transmigrasi. Indikator kinerja dari program ini adalah terbangunnya permukiman di Kawasan Transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak, yang diukur dari: 1)
Jumlah permukiman transmigrasi, sarana dan prasarana Kawasan Transmigrasi yang dibangun;
2)
Jumlah transmigran yang difasilitasi perpindahan dan penempatannya di Kawasan Transmigrasi serta jumlah penduduk
setempat
yang
ditata
terintegrasi
dengan
penempatan transmigran di Kawasan Transmigrasi; 3)
Nilai rencana investasi yang akan dikembangkan di Kawasan Transmigrasi.
2. Program
Pengembangan
Masyarakat
Transmigrasi
dan
Kawasan Transmigrasi, meliputi: a. Penyusunan Rencana Teknis Pengembangan Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
67
Peningkatan Kapasitas SDM dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi; b. Pengembangan Usaha di Kawasan Transmigrasi; c. Pengembangan
Sarana
dan
Prasarana
di
Kawasan
Transmigrasi; d. Penyerasian Lingkungan di Kawasan Transmigrasi; e. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen. Pembinaan
Pengembangan
Masyarakat
dan
Kawasan
Transmigrasi. Indikator Kinerja Program Pengembangan Masyarakat transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi adalah berkembangnya masyarakat dan kawasan transmigrasi yang terintegrasi dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah yang berdaya saing, yang diukur dari: a.
Jumlah permukiman dan keluarga yang dibina dan ditingkatkan kapasitasnya di kawasan transmigrasi;
b.
Jumlah lahan produktif dan kelembagaan ekonomi di kawasan transmigrasi;
c.
Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri;
d.
Jumlah
kawasan
transmigrasi
sebagai
embrio
pusat
pertumbuhan/perkotaan baru;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
68
Tabel III.4 Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/kota terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L Capaian Sasaran No
Indikator Kinerja
Sasaran pada Renstra
Sasaran pada Renstra
SKPD Provinsi
K/L
(3)
(4)
(5)
- Kegiatan Pelestarian Nilai-
- Melaksanakan pelestarian
Renstra SKPD Kabupaten/Kota
(1)
(2) Bidang Sosial
1
- Tersedianya bantuan sosial bagi veteran dan
nilai Kepahlawanan,
nilai-nilai Kepahlawanan,
keluarganya
Keperintisan dan
Keperintisan, Kejuangan
Kesetiakawanan Sosial
dan Kesetiakawanan
keluarga pahlawan perintis
dapat dilaksanakan
Sosial
kemerdekaan/ janda
- Berlanjutnya pembangunan makam pahlawan
2
- Pemugaran dan
- Berkembang dan
pemeliharaan TMP - Bantuan perbaikan rumah
perintis kemerdekaan
- Terlaksananya Kegiatan
-Peningkatan kualitas
- Pelayanan kesejahteraan
berfungsinya
Pengembangan
Pendidikan dan pelatihan
sosial bagi lanjut usia
kelembagaan sosial bagi
Kelembagaan
bagi penghuni panti
berbasis keluarga dan
lanjut usia
Perlindungan Bagi Lanjut
asuhan/panti jompo (klien
komunitas atau
Usia (Lansia)
yang ada di PSTW Sinta
masyarakat
Rangkang) 3
- Meningkatnya kualitas dan
- Terlaksananya Kegiatan
- Terlaksananya Pelatihan
- Tersedianya fasilitas bagi
produktifitas keluarga
Sosialisasi/Penyuluhan/Bi
keterampilan berusaha
keluarga miskin dalam
miskin
mbingan Berusaha Bagi
bagi keluarga miskin
kegiatan yang bersifat
Keluarga Miskin
pemberdayaan atau bimbin gan sosial
4
- Meningkatnya jumlah dan
- Terselenggaranya
-
- Bimbingan sosial dan
kapasitas lapangan
Kegiatan Pemberdayaan
keterampilan serta
pekerjaan bagi fakir
Fakir Miskin Melalui
bantuan usaha bagi fakir
miskin melalui KUBE
Kelompok Usaha
miskin
Bersama (KUBE)
- Pelatihan manajemen pengelolaan dan pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi fakir miskin
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
69
4
- Meningkatnya kesejahteraan KAT
- KAT dapat memperoleh
-
- Pelaksanaan
tempat tinggal yang layak
pemberdayaan (tahun I, II,
melalui bantuan bedah
dan III) baik secara insitu
rumah
maupun eksitu. Stimulus pengembangan masyarakat (insitu) bagi KAT yang sudah bertempat tinggal menetap dan memiliki mata pencaharian. - Pemantapan kelompok kerja (pokja) dan forum konsultasi pemberdayaan KAT.
5
Meningkatnya penyaluran
- Fakir miskin memperoleh
-
- Bantuan sosial tunai
bantuan sosial bagi fakir
bantuan JSLU melalui
bersyarat bagi rumah
miskin
kegiatan pemeberdayaan
tangga sangat miskin
fakir miskin dan lanjut
(RTSM)
usia
- Pemberian Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askesos).
6
Meningkatnya Kemampuan (Capacity Building) Petugas
- Terwujudnya kesejahteraan PMKS
- Melaksanakan peningkatan
- Pemberdayaan
kualitas Monitoring dan
Kelembagaan Sosial
Dan Pendamping Sosial
Evaluasi program
Masyarakat dalam bentuk
Pemberdayaan Fakir Miskin,
Pemberdayaan Fakir
pelatihan manajemen
Komunitas Adat Terpencil
Miskin, Komunitas Adat
pengelolaan dan
dan Penyandang Masalah
Terpencil (KAT) dan
pengembangan Usaha
Kesejahteraan Sosial
Penyandang Masalah
Ekonomi Produktif (UEP)
(PMKS)
Kesejahteraan Sosial lainnya
7
Meningkatnya kemampuan
- Warga miskin memiliki
-Terlaksananya Pelatihan
- Pelayanan sosial lainnya
warga miskin dalam hal
ketrampilan Otomotif
keterampilan berusaha
mencakup Loka Bina
perbengkelan dan meubelair
(Perbengkelan) dan
bagi keluarga miskin
Karya, Praktek Belajar
khususnya bagi wilayah
Meubelair
Kabupaten Lamandau
Kerja (PBK), Usaha Ekonomi Produktif/Kelompok Usaha Bersama (UEP/KUBE).
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
70
8
Meningkatnya kemampuan anak terlantar
- Anak terlantar dapat
- Terlaksananya Pelatihan
- Penguatan dan
memiliki kemampuan
keterampilan dan praktek
pengembangan kerja
untuk hidup mandiri
belajar kerja bagi anak
sama serta kemitraan
terlantar (klien yang dikirim
strategis adalah upaya
ke PSBRKW)
yang diarahkan untuk meningkat sinergisitas penyelenggaraan kesejahteraan sosial anak.
9
Meningkatnya kualitas para
- Para penyandang cacat
- Terlaksananya Pendidikan
- Pelayanan sosial
penyandang cacat dan eks
dapat memiliki
dan pelatihan keterampilan
mencakup Loka Bina
trauma di wilayah Kabupaten
kemampuan tertentu
berusaha bagi eks
Karya, Praktek Belajar
penyandang penyakit sosial
Kerja (PBK), Usaha
Lamandau
Ekonomi Produktif/Kelompok Usaha Bersama (UEP/KUBE). 10
Terlaksananya Pembinaan
- Para penyandang penyakit
- Terlaksananya Pendidikan
- Kegiatan bimbingan sosial,
Eks Penyandang Penyakit
sosial dapat tumbuh dan
dan pelatihan bagi
bimbingan keterampilan
Sosial (Eks Narapidana,
berkembang serta hidup
penyandang cacat dan eks
dan pemberian bantuan
PSK, Narkoba dan Penyakit
berdampingan bersama
trauma
Usaha Ekonomis Produktif
Sosial Lainnya) di wilayah
masyarakat sekitar
dalam rangka pembinaan
Kabupaten Lamandau
dengan mandiri
lanjut yang diarahkan pada pemberdayaan tunasusila (wanita dan waria tunasusila), gelandangan dan pengemis serta bekas warga binaan pemasyarakatan.
Bidang P3TK 1
Meningkatnya kesempatan kerja bagi pencari kerja
- Terlaksananya kerjasama
-
Pendidikan dan Pelatihan
- Mendorong terciptanya kesempatan kerja seluasluasnya dan merata dalam sektorsektor pembangunan; - Menciptakan kesempatan kerja melalui programprogram pemerintah
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
71
2
3
- Meningkatnya penerapan
- Terlaksananya sosialisasi
peraturan daerah tentang
peraturan daerah tentang
perpanjangan ijin
perpanjangan ijin
menggunakan tenaga
menggunakan tenaga
kerja asing
kerja asing
Berkembangnya operasional bursa kerja online
- SDM aparatur dapat mengoperasikan bursa
- Monitoring dan Pembinaan
- Bimbingan pengendalian
Tenaga Kerja Asing
penggunaan tenaga kerja asing
- Terlaksananya operasional
-
bursa kerja online
kerja online dan membimbing pencari kerja dalam menggunakannya 4
Meningkatnya produktifitas
Tenaga kerja mampu
Pelatihan Ketrampilan
tenaga kerja
mencapai hasil maksimal
berbasis Kompetensi
- pelatihan kewirausahaan
dalam bekerja
Bidang Pengawasan 1
2
3
Menurunnya Kasus
- Terlaksananya
-Fasilitasi Penyelesaian
- Penerapan Norma
perselisihan hubungan kerja
Perlindungan dan
prosedur penyelesaian
Ketenagakerjaan dan
industri
Pengembangan Lembaga
perselisihan hubungan
Jaminan Sosial Tenaga
Ketenagakerjaan
industrial
Kerja;
Peningkatan penerapan Apel
- Terlaksananya Apel Bulan
Bulan Keselamatan dan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Kesehatan Kerja (K3)
Nasional
Nasional
Meningkatnya Penerapan
- Terlaksananya Kegiatan
Peraturan Perundang-
Pemeriksaan Berkala
undangan ketenagakerjaan
Penerapan Norma Kerja
di tempat kerja
dan Norma K3 serta
- Kampanye dan upacara
-
bendera bulan K3
-Penyuluhan kader norma Ketenagakerjaan -Penyuluhan SMK3
SMK3
- Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan - Peran Serta LembagaLembaga dan Personil Dalam Penerapan Norma Ketenagakerjaan
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
72
4
5
Meningkatnya kualitas
- Ditemukannya sebab
pemeriksaan khusus
akibat suatu kecelakaan
terhadap kecelakaan kerja
kerja
Meningkatnya Sosialisasi
- Terlaksananya Sosialisasi
-
-
-
Fasilitasi
Penyelesaian Perselisihan
Penyelesaian
prosedur
Hubungan Industrial
Perselisihan Hubungan
perselisihan
Industrial
industrial
Penyelesaian
- Konsolidasi Pelaksanaan
penyelesaian
Peningkatan Intensitas
hubungan
Pencegahan PHK dan Penyelesaian Hubungan Industrial
Bidang Transmigrasi 1
2
3
Berkembangnya Masyarakat
- Masyarakat transmigran
-
- Memberikan akses kepada
dan Kawasan Transmigrasi
dapat hidup mandiri dan
masyarakat terhadap
(P2MKT)
kawasan transmigrasi
informasi potensi dan
menjadi kawasan yang
peluang yang tersedia di
potensial
kawasan transmigrasi;
Berkembangnya kawasan
Terlaksananya Kegiatan
penghijauan di lokasi
Penghijauan di lokasi
transmigrasi
transmigrasi
Terbangunnya permukiman
- Terlaksananya Program
di Kawasan Transmigrasi
Pengembangan dan
sebagai tempat tinggal dan
Pemberdayaan Kawasan
tempat berusaha yang layak,
Transmigrasi
-
- Pengembangan Sarana dan Prasarana
- Fasilitasi Perpindahan dan
- Pengembangan Peran serta Masyarakat
dalam
Penempatan Transmigrasi - Dukungan Manajemen dan
Pembangunan
Dukungan Teknis Lainnya
Transmigrasi
Ditjen. Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi.
III.5 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau melaksanakan urusan Pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan Tugas Pembantuan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi. Sehingga secara khusus tidak ada keterkaitan langsung dengan Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Lamandau serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis. RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
73
Untuk Pembangunan bidang kesejahteraan Sosial, dalam menangani berbagai permasalahan penyandang masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) harus menyentuh berbagai aspek baik yang ada di desa maupun di perkotaan. Begitu juga dengan bidang ketenagakerjaan. Sedangkan untuk kawasan transmigrasi pada hakikatnya merupakan kawasan pemukiman dengan kegiatan bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan maupun kehutanan serta kegiatan usaha ekonomi lainnya sehingga didalam pemetaan wilayahnya juga belum diatur secara khusus. III.6 Penentuan Isu-isu Strategis Isu-isu Strategis yang berkaitan dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sebagai berikut : Bidang Sosial : 1. Kesempatan Kerja dan Pendapatan Rumah Tangga 2. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Isu strategis berkaitan dengan Kesempatan Kerja dan Pendapatan Rumah Tangga adalah hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau lima tahun kedepan dikarenakan: a. Kesempatan kerja sekalipun cukup terbuka namun bekerja hanya sebagai buruh kasar seperti di perusahaan perkebunan, buruh angkut dan petani. b. Kompetisi antar pencari kerja semakin meningkat, khususnya pekerja dari pendatang yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja Sedangkan, isu strategis berkaitan dengan Penanganan Penyandang Masalah Sosial adalah hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau lima tahun kedepan dikarenakan: a. Pemetaan yang dilakukan SKPD terkait belum cermat dilakukan terhadap kelompokkelompok penyandang masalah sosial. b. Kerawanan sosial yang rentan meningkat disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan ketercapaian ekonomi dalam memunuhi kepentingan-kepentingan yang rawan mengarah pada patologi sosial. RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
74
c. Penduduk Usia Lanjut terus meningkat dikarenakan oleh tingginya Usia Harapan Hidup (UHH), namun tidak banyak tercover oleh pemerintah dalam penanganannya. Bidang Ketenagakerjaan : Isu-isu strategis Bidang Ketenagakerjaan adalah: 1. Peluang dan Persaingan Kerja di sektor swasta 2. Kualitas Tenaga Kerja Isu strategis berkaitan dengan Ketenagakerjaan adalah hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau lima tahun kedepan dikarenakan: a.
Kesempatan kerja sekalipun cukup terbuka, namun bekerja hanya sebagai buruh kasar baik di perusahaan perkebunan, buruh angkut dan petani.
b.
Semakin meningkatnya arus in migration rentan peluang kerja bagi penduduk sekitar termarjinalkan sehingga meningkatkan jumlah pengangguran. Adapun, isu strategis berkaitan dengan Kualitas Tenaga Kerja adalah hal yang perlu
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau lima tahun kedepan dikarenakan: a.
Tinggi angka keluaran SLTP dan SLTA menjadi angkatan kerja untuk siap menjadi tenaga kerja.
b.
Masih rendahnya sumber daya manusia dan keterampilan lulusan untuk masuk dunia kerja karena tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga tercover pada pekerjaan buruh kasar seperti Tenaga kerja lulusan SD dan SLTP , atau masuk dalam sektor Tersier.
Bidang Ketransmigrasian : Isu Strategis sebagai berikut : 1.
Klaim lahan warga transmigrasi oleh pihak luar sehingga penyediaan calon lokasi transmigrasi harus betul-betul memenuhi kriteria 2C (Clean and Clear) dan 4L (Layak Huni, Layak Usaha, Layak Berkembang dan Layak Lingkungan).
2. Tapal batas antara desa ex UPT dengan desa lama maupun tapal batas bersama desa ex UPT. Untuk ini perlu diadakan penataan batas desa di wilayah Kabupaten Lamandau.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
75
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN
IV.1.
Visi dan Misi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Visi dan Misi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau menunjang
akan
dan menjabarkan dukungan terhadap visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Lamandau pada RPJMD Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018. Visi dan misi SKPD harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik SKPD baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan. IV.1.1
Visi Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Sesuai dengan visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018, maka visi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 adalah : “ Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat dan transmigrasi yang di
dukung oleh tenaga kerja yang terampil dan mandiri “ Makna yang terkandung didalamnya dapat dijelaskan dan diuraikan sebagai berikut : 1.
Kesejahteraan Sosial Masyarakat, yaitu suatu kondisi dimana kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi secara berkesinambungan dan mandiri.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
76
2.
Transmigrasi, yaitu suatu perpindahan penduduk antar pulau dari yang berpenduduk padat ke penduduk yang sedikit untuk mendapat penghidupan yang lebih layak.
3.
Tenaga Kerja, yaitu sumber daya manusia yang memiliki potensi
4.
Terampil, yaitu suatu keahlian tertentu yang dimiliki seseorang
5.
Mandiri, yaitu suatu kemampuan seseorang untuk dapat berdiri sendiri. Dari penjabaran mengenai Visi Dinsosnakertrans di atas, dapat di tarik
kesimpulan mengenai Visi Dinsosnakertrans secara keseluruhan yaitu masyarakat dan para transmigran Kabupaten Lamandau dapat mencapai kondisi hidup yang sejahtera dimana mereka dapat memperoleh hak-hak sebagai berikut : a. Mempunyai mata pencaharian/penghasilan yang memadai (mampu memenuhi kebutuhan dasar); b. Mempunyai rasa aman dan nyaman dalam keluarga dan masyarakat; c. Bisa beribadah dengan baik (beriman) dan rukun; d. Memperoleh perlakuan hukum yang adil (supremasi hukum dapat ditegakkan); e. Dapat hidup dengan demokratis; Serta dapat menciptakan kualitas tenaga kerja yang produktif, terampil dan mandiri hingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan
serta
meratanya
pembangunan
infrastruktur
dan
hasil-hasil
pembangunan lainnya IV.1.2
Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas, Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi Dinsosnkertrans Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut :
-
Melakukan upaya-upaya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
77
-
Memfasilitasi, melayani dan membantu upaya peningkatan ke produktivitas tenaga kerja di perusahaan, transmigrasi dan masyarakat.
-
Mendorong dan meningkatkan pengembangan SDM secara optimal.
-
Mendorong terwujudnya kemandirian dan kesejahteran masyarakat tenaga kerja dan transmigrasi sehingga mampu setara dengan masyarakat sekitarnya.
IV.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) - 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi. Tujuan ditetapkan berdasarkan potensi, isu-isu strategis dan permasalahan yang ada pada pelayanan Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau. Tujuan jangka menengah Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan tata kelola Pemerintahan yang semakin transparan, responsif dan akuntabel
2.
Meningkatkan investasi melalui penyediaan fasilitas dan insentif serta kemitraan dengan berbagai pihak terkait
3.
Mewujudkan kehidupan yang tenteram, nyaman, dan terpeliharanya keamanan serta semangat berkebangsaan
4.
Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan terwujudnya Transmigran yang mampu, mandiri dan sejahtera Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau dalam jangka waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.Sasaran yang ingin dicapai dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun jangka waktu Rencana Strategis SKPD Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau sebagai berikut :
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
78
1.
Meningkatnya kualitas sumberdaya aparatur Pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik
2.
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka
3.
Meningkatnya
pembinaan
kepada
penyandang
Kesejahteraan
Sosial
dan
Penanggulangan Bencana 4.
Meningkatnya pemukiman PTB dan kualitas transmigran Keterkaitan antara tujuan, sasaran dengan indikator capaiannya dapat dilihat pada
Tabel IV.2.1
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
79
Tabel IV.2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Meningkatkan tata kelola
- Meningkatnya
kualitas - Persentase peningkatan kualitas
Pemerintahan yang semakin
sumberdaya aparatur Pemerintah
transparan, responsif dan akuntabel
dalam
rangka
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
100%
100%
100%
100%
100%
45.342
49.879
54.866
60.352
66.387
2,3%
2,25%
2,2%
2,15%
2,1%
93,42%
95,43%
96,3%
97,45%
98,5%
73,5%
86,5%
76,9%
92,5%
85,7%
500
450
400
350
300
75%
80%
90%
95%
100%
pelayanan publik
meningkatkan
kualitas pelayanan publik 2.
Meningkatkan
investasi
melalui
Menurunnya
tingkat -
penyediaan fasilitas dan insentif serta
pengangguran terbuka dan jumlah
kemitraan dengan berbagai pihak
penduduk miskin
terkait
Angka partisipasi angkatan kerja
- Tingkat pengangguran terbuka - Tingkat partisipasi angkatan kerja
3.
4.
Mewujudkan kehidupan yang tenteram,
Meningkatnya pembinaan kepada
nyaman, dan terpeliharanya keamanan
penyandang Kesejahteraan Sosial
serta semangat berkebangsaan
dan Penanggulangan Bencana
Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan terwujudnya Transmigran yang
- Meningkatnya pemukiman PTB dan kualitas transmigran
- Persentase penanganan PMKS - Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial
-
Teroptimalisasinya kawasan transmigrasi yang potensial
mampu, mandiri dan sejahtera
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
80
IV.3 Strategi dan Kebijakan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan strategi. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal, yaitu kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat. Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang dapat dilihat pada Tabel IV.3.1
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
81
Tabel IV.3.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Visi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau 2013-2018 : “Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat dan transmigrasi yang didukung oleh tenaga kerja yang terampil dan mandiri” Misi I
: Melakukan upaya-upaya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Tujuan
Sasaran
Mewujudkan kehidupan yang tenteram,
Meningkatnya
nyaman, dan terpeliharanya keamanan serta
penyandang Kesejahteraan Sosial dan
semangat berkebangsaan
Penanggulangan Bencana
Misi II
pembinaan
Strategi kepada
Peningkatan pemberdayaan masyarakat
Kebijakan Peningkatan pemberdayaan masalah Kesejahteraan Sosial
: Memfasilitasi, melayani dan membantu upaya peningkatan ke produktivitas tenaga kerja di perusahaan, transmigrasi dan
masyarakat Tujuan
Sasaran
Meningkatkan investasi melalui penyediaan
Menurunnya tingkat pengangguran
fasilitas dan insentif serta kemitraan dengan
terbuka dan jumlah penduduk miskin
Strategi Pemberdayaan masyarakat miskin dan pengangguran
Kebijakan Mengembangkan tempat pelatihan kerja terhadap masyarakat yang belum bekerja
berbagai pihak terkait
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
82
Misi III
: Mendorong dan meningkatkan pengembangan SDM secara optimal. Tujuan
Sasaran
Strategi
Meningkatkan tata kelola Pemerintahan yang
- Meningkatnya kualitas sumberdaya
semakin transparan, responsif dan akuntabel
aparatur Pemerintah dalam rangka meningkatkan
kualitas
- Peningkatan
pemberdayaan
Kebijakan SDM
Aparatur
Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan berbasis kompetensi
pelayanan
publik
-
- Peningkatan sarana dan prasarana
Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana Aparatur
aparatur
Misi IV
: Mendorong terwujudnya kemandirian dan kesejahteran masyarakat tenaga kerja dan transmigrasi sehingga mampu setara dengan masyarakat sekitarnya. Tujuan
Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan terwujudnya Transmigran yang mampu,
Sasaran - Meningkatnya pemukiman PTB dan kualitas Transmigran
mandiri dan sejahtera
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
Strategi
Kebijakan
- Peningkatan akses dan kualitas layanan sarana
dan
prasarana
wilayah
-
Pengembangan sarana dan prasarana pemukiman transmigrasi
transmigrasi
83
BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI V.1 Rencana Program Tahun 2013 - 2018 Penyusunan program pembangunan akan terus berlanjut dan di prioritaskan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KabupatenLamandau, dengan 6 (enam) Program Prioritas untuk Bidang Sosial yaitu: 1.
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
2.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya.
3.
Program Pembinaan Anak Terlantar.
4.
Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Trauma.
5.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.
6.
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya Selanjutnya untuk program prioritas Bidang Ketenagakerjaan, diantaranya :
1.
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
2.
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
3.
Program Peningkatan dan Produktivitas Tenaga Kerja
4.
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
Sedangkan untuk Bidang Transmigrasi dengan 3 (tiga) Program Pilihan yaitu : 1. Program Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi 2. Program Pengembangan Permukiman Transmigrasi Baru 3. Program Pengembangan Masyarakat dan Permukiman Transmigrasi. V.2 Rencana Kegiatan tahun 2013 – 2018 Rencana kegiatan pembangunan di Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kabupaten Lamandau untuk kurun waktu tahun 2013 – 2018 secara rinci masing-masing program sebagaimana tersebut diatas, dapat diuraikan sebagai berikut: RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
84
V.2.1 Program Prioritas 1. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan meliputi : a. Pengembangan Kelembagaan Perlindungan Bagi Lanjut Usia (Lansia) b.
Pemberdayaan Karang Taruna
c.
Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN)
2 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya dengan kegiatan meliputi : a. Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas Dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS a. b. Bimbingan/ S Penyuluhan Berusaha Bagi Keluarga Miskin o c. Pendampingan Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Melalui s
Bantuan Bedah Rumah (BBR-RTLH)
i d. Pendampingan Kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Rehabilitasi Sosial a
Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH)
l e. Pendampingan Kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Bantuan Jaminan i
Sosial Lanjut Usia (JSLU) dari Kementrian Sosial RI
s f. Pelatihan keterampilan automotif (perbengkelan) dan meubelair bagi warga a
miskin
s g. Pendampingan pemberdayaan fakir miskin melalui kegiatan penanggulangan i
kemiskinan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Kemensos RI
/ h. Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui KUBE Penumbuhan Fakir Miskin i. Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Bantuan Jaminan sosial Lanjut Usia (JSLU) P j. Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional . k. Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi Warga Miskin 3 Program Pembinaan Anak Terlantar dengan kegiatan meliputi : a. Bimbingan/ Penyuluhan Belajar dan Berusaha Bagi Anak Terlantar RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
85
b. Pemberdayaan Anak Terlantar / Putus Sekolah c. Penyuluhan / Bimbingan Berusaha Bagi Anak Putus Sekolah d. Paket Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Bagi Anak Terlantar / Putus Sekolah 4 Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Trauma dengan kegiatan meliputi: a. Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma b. Bimbingan dan penyuluhan bagi penyandang cacat dan eks trauma c. Pendampingan kegiatan pemberdayaan penyandang cacat melalui bantuan jaminan sosial bagi penyandang cacat berat/ganda d. Pemberdayaan penyandang cacat melalui bantuan jaminan sosial, bantuan operasi bibir sumbing, alat kursi roda, alat tongkat dan bantuan pendengaran e. Paket Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Untuk Penyandang Cacat f. Peringatan Hari Disabilitas Internasional g. Pelayanan sosial bagi penyandang cacat dan trauma h. Pendataan penyandang cacat dan penyakit kejiwaan 5. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan meliputi : a. Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan b. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat kejadian luar biasa c. Pendataan PMKS d. Pembangunan sarana dan prasarana bagi penyandang cacat dan lanjut usia (Panti jompo/Panti rehabilitasi) e. Pemberdayaan keluarga harapan f. Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial g. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat kejadian luar biasa h. Pelayanan sosial lanjut usia dalam keluarga RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
86
i. Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan tunai bersyarat/Keluarga harapan) j. Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan bencana alam / bencana sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial 6. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya), dengan kegiatan meliputi : a. Penyuluhan Sosial Bagi Wanita Tuna Susila (WTS) b. Paket Bantuan usaha Ekonomi produktif bagi eks wanita tuna susila (WTS) 7. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan meliputi : a. Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan 8. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, dengan kegiatan meliputi : a. Fasilitasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial b. Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan c. Dewan Pengupahan Kabupaten Lamandau (surey KHL) d. Apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional e. Pemeriksaan Berkala Penerapan Norma Kerja dan Norma K3 f. Pembinaan penerapan SMK3 g. Sosialisasi penanggulangan dan pecegahan HIV/AIDS di tempat kerja h. Sosialisasi anti penyalahgunaan narkoba di tempat kerja i. Pendataan objek pengujian K3 j. Pemetaan masalah ketenagakerjaan k. Pemeriksaan khusus terhadap kecelakaan kerja l. Pembuatan data base ketenagakerjaan m. Monitoring dan evaluasi ketenagakerjaan n. Monitoring norma kerja dan jamsostek 9. Program Peningkatan dan Produktivitas Tenaga Kerja, dengan kegiatan meliputi : a.
Sosialisasi Pemagangan dalam negeri (dalam rangka Pembentukan Forum
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
87
Komunikasi Jejaring Pemagangan) b.
Pelatihan kerja berbasis kompetensi (Pelatihan security)
c.
Belanja modal pembebasan tanah untuk sarana umum lokasi Balai Latihan Kerja (BLK)
d.
Pelatihan Berbasis Teknologi Tepat Guna (Kegiatan Pelatihan Pembuatan Batako dan Paving Stone)
e.
Pelatihan Menjahit Bagi Pencari Kerja (pelatihan kerja berbasis masyarakat)
f.
Pelatihan Kerja Bidang Otomotif
10. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan meliputi : a.
Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan
b.
Sosialisasi Peraturan Daerah tentang Retribusi Perpanjangan Ijin
c.
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
d.
Pelayanan dan Analisa Informasi Pasar Kerja
e.
Operasional Bursa Kerja Online
f.
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang penempatan dan perlindungan Tenaga kerja di luar negeri
g.
Penyusunan rancangan Peraturan Bupati Lamandau tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Tentang Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
h.
Perencanaan Tenaga Kerja Makro
V.2.2 Program Pilihan Bidang Transmigrasi 1. Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, dengan kegiatan meliputi : a.
Pengembangan kawasan permukiman Transmigrasi baru
2. Pengembangan Permukiman Transmigrasi Baru, dengan kegiatan meliputi : a.
Pembebasan lahan UPT
b.
Penyusunan dokumen perencanaan tata ruang permukiman transmigrasi
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
88
c.
Pengembangan areal potensial permukiman transmigrasi baru
3. Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dengan kegiatan meliputi : a. Pendampingan pengembangan sarana dan prasarana kawasan transmigrasi melalui bantuan dari Kemenakertrans RI b. Pendampingan pengembangan usaha di kawasan transmigrasi melalui bantuan dari Kemenakertrans RI c. Pendampingan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di kawasan transmigrasi melalui bantuan dari Kemenakertrans RI dan beasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman Purwakarta Secara rinci tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif, dapat dilihat dalam daftar tabel, pada Tabel 5 (terlampir).
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
89
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Diperlukan adanya suatu indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja yang akan dicapai Bappeda Kabupaten Lamandau dalam pencapaian target lima tahun mendatang. Untuk mengukur kinerja target capaian setiap tahun yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 dapat dilihat pada Tabel VI.1.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
90
Tabel VI.1 Indikator Kinerja SKPD Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No.
Bidang Urusan
Satuan
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
Akhir
Akhir
Tahun
Tahun
2018
2013
1.12
2014
2015
2016
2017
2018
Sosial
1.12.1
Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial
orang
315
500
450
400
350
300
300
1.12.3
Persentase penanganan PMKS
persen
50
73,5
86,5
76,9
92,5
85,7
85,7
1.12.4 1.13
Sarana Panti Sosial Ketenagakerjaan
Unit
0
0
1
0
0
0
1
1.13.1
Angka Partisipasi angkatan kerja Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Persentase keselamatan dan perlindungan Persentase perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebjakan pemerintah daerah Fokus Sumber Daya Manusia
jiwa
41.220
45.342
49.879
54.863
60.352
66.387
66.387
angka
10
20
15
15
15
15
15
persen
86,91
93,42
95,43
96,3
97,45
98,5
98,5
persen
2,35
2,3
2,25
2,2
2,15
2,1
2,1
persen
0,5
0,5
0,5
0,7
0,7
0,7
0,7
persen
5
0,4
0,35
0,25
0,2
0,2
0,2
Jumlah
2368
2.486
2.611
2.741
2.878
2.878
2.878
Persen
65
80
-
90
95
100
100
1.13.2 1.13.3 1.13.4 1.13.5 1.13.6
4 4.1 4.1.1 -
Ketenagakerjaan Jumlah lulusan S1/S2/S3 Ketransmigrasian Persentase wilayah transmigran yang mencapai sasaran
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
91
No
Bidang Urusan
Satuan
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
Akhir
Akhir
Tahun
Tahun
2018
2013
1 1.1 (jenis pelaya nan dan kegiat an) Indika tor Indika tor Indika tor 1.2 (jenis pelaya nan dan kegiat an) Indika tor 1.3 (jenis pelaya nan dan kegiat an) Indika tor 1.4 (jenis pelaya nan
2014
2015
2016
2017
2018
SPM BIDANG KETENAGAKERJAAN Pelayanan Pelatihan Kerja
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Persen
-
-
40
50
60
75
75
Persen
20
30
40
50
60
60
60
Persen
-
30
40
50
60
75
75
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Persen
20
30
40
50
60
70
70
Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) Pelayanan Kepesertaan Jamsostek
Persen
20
30
40
45
55
70
70
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
92
dan kegiat an) Indika tor 1.5 (jenis pelaya nan dan kegiat an) Indika tor Indika tor 2 2.1 (jenis pelaya nan dan kegiat an)
Indika tor
Indika tor
2.2 (jenis pelaya nan dan kegiat an)
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
Persen
35
40
45
55
65
80
80
Besaran Pemeriksaan Perusahaan Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan BIDANG SOSIAL Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial : a. Pemberian bantuan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial skala Kabupaten/Kota b. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala Kabupaten/Kota Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
Persen
15
25
40
50
65
80
80
Persen
10
25
35
50
70
80
80
Persen
86
89
90
95
97
100
100
Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya Penyediaan sarana dan prasarana sosial a. Penyediaan sarana prasarana pantai sosial skala kabupaten/kota b. Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala kabupaten/kota
Persen
60
75
85
90
95
100
100
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
93
Indika tor
Presentase (%) panti sosial skala kabupaten/kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.
Indika tor
Presentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial. Penanggulangan korban bencana a. Bantuan sosial bagi korban bencana skalaKabupaten/Kota b. Evaluasi korban bencana skala Kabupaten/kota Presentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
2.3 (jenis pelaya nan dan kegiat an) Indika tor
Indika tor
2.4 (jenis pelaya nan dan kegiat an) Indika tor
Presentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial Penyelenggaraan jaminan sosial skala Kabupaten/Kota Presentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
Persen
-
25
40
50
65
80
80
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Persen
60
10
10
Persen
45
25
10
10
5
5
5
Persen
25
25
15
15
10
10
10
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
10
5
5
5
94
BAB VII PENUTUP
Demikian Renstra ini dibuat untuk waktu 5 (lima) tahun, dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018, semoga terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan profesional serta meningkatnya pendapatan daerah sebagai penyangga pembangunan Kabupaten Lamandau menuju masyarakat yang maju dan sejahtera dalam pelaksanaan otonomi daerah dengan melalui tahapan satu perencanaan, satu tujuan organisasi sesuai yang diinginkan.
Nanga Bulik, 31 Maret 2014 Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau
Drs. Y UA N O, M. Si Pembina Utama Muda NIP. 19630504 199003 1 009
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
95
RENSTRA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018
5-71
1.297.603.185
1.250.000.000
1.650.000.000
1.894.138.276
1.496.715.000
2.752.108.372
960.553.690
1.247.747.213
1.365.053.239
1.247.747.213 1.297.603.185
1.250.000.000
1.650.000.000
1.894.138.276
1.496.715.000
2.752.108.372
960.553.690
1.365.053.239
2.524.557.150
2.382.606.215
2.754.023.962
3.230.916.000
3.223.233.715
1.868.225.910
1.947.758.835
2.330.749.529
3.035.916.123
319.100.000
329.720.000
326.907.000
536.325.000
479.440.000
238.117.000
243.336.000
242.717.000
481.972.200
1.639.895.650
1.816.295.495
2.253.116.962
1.820.059.625
2.293.362.215
1.126.593.410
1.494.465.549
1.914.182.529
1.684.093.923
565.561.500
236.590.720
174.000.000
874.531.375
450.431.500
503.515.500
209.957.286
173.850.000
869.850.000
1.364.777.991
1.364.777.991 2.652.625.391 407.788.600 1.839.796.191 405.040.600
212,0916782
Lampiran Tabel 2.5. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau 2009-2013 Uraian Program (1)
Anggaran pada Tahun ke-
Kegiatan (2)
2009 (4)
Rp Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Rp Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp
2011 (6)
(5) 1.297.603.185,00 Rp 1.250.000.000,00 Rp 1.650.000.000,00 Rp
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (%)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke2012 (7)
1.894.138.276,00 Rp
2.510.557.150,00 Rp 2.382.606.215,00 Rp 2.784.023.962,00 Rp 3.230.916.000,00 Rp 1.090.623.200,00 Rp 838.091.980,00 Rp 1.193.040.137,00 Rp 1.171.675.875,00 Rp
2013 (8)
2009
2010 (11)
2011 (12)
960.553.690,00 Rp
1.247.747.213,00 Rp
3.089.161.215,00 Rp 1.812.473.609,00 Rp 1.947.758.835,00 Rp 1.107.283.715,00 Rp 852.595.409,00 Rp 693.997.184,00 Rp
2.330.749.529,00 Rp 1.075.680.334,00 Rp
(10) 1.496.715.000,00 Rp 2.752.108.372,00 Rp
2012 (13)
2009 (16)
2010 (17)
2011 (18)
2012 (19)
2013 (20)
Anggaran (21)
Realisasi (22)
1.365.053.239,00 Rp
1.364.777.991,00
3.035.852.123,00 Rp 1.070.355.023,00 Rp
2.654.093.891,00 1.022.563.011,00
212 72,19 78,18
76,84 81,75 82,81
75,62 83,72 90,16
72,07 93,96 91,35
91,18 85,92 92,35
22,15 23,42
106 84
11,91
87
-28,79
71
17,57
50
#DIV/0!
#VALUE!
56,03
70
12,37
80
-27,88
99
117,20
92
-165,16
84
#DIV/0!
#DIV/0!
32,07
73
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-15,44
79
76,86
95
147,04
94
77,66
#VALUE!
Rp
12.000.000,00 Rp
8.760.000,00 Rp
5.200.000,00 Rp
7.590.000,00 Rp
7.050.000,00 Rp
5.000.000,00 Rp
6.000.000,00 Rp
2.439.000,00 Rp
7.539.000,00 Rp
7.029.000,00
41,67
68,49
46,90
99,33
99,70
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Rp
33.600.000,00 Rp
49.000.000,00 Rp
47.017.200,00 Rp
49.200.000,00 Rp
35.000.000,00 Rp
15.756.984,00 Rp
25.935.534,00 Rp
24.834.453,00 Rp
23.616.718,00 Rp
17.718.711,00
46,90
52,93
52,82
48,00
50,62
Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Rp
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas Opersional
Rp
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Rp
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Rp
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan
Rp
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Rp
123.061.500,00 Rp
8.000.000,00 Rp
261.350.000,00 Rp
97.445.000,00 Rp
20.000.000,00 Rp
25.000.000,00 Rp
14.812.500,00
4.828.335,00 Rp
232.752.000,00 Rp
60.058.075,00 Rp
35.000.200,00 Rp
15.000.000,00 Rp
Rp
3.600.000,00 Rp
272.172.000,00 Rp
69.990.875,00 Rp
41.850.000,00 Rp
3.550.000,00 Rp
4.000.000,00 Rp
279.900.000,00 Rp
47.687.750,00 Rp
50.940.000,00 Rp
3.000.000,00 Rp
Rp
3.492.870,00 Rp
2.807.425,00 Rp
3.732.125,00 Rp
30.000.000,00 Rp
29.960.000,00 Rp
5.040.000,00 Rp
11.520.000,00 Rp
8.400.000,00 Rp
289.800.000,00 Rp
60.000.000,00 Rp
51.400.000,00 Rp
2.000.000,00 Rp
118.378.000,00 Rp
1.791.000,00 Rp
193.067.000,00 Rp
92.438.475,00 Rp
20.000.000,00 Rp
24.865.000,00 Rp
3.233.715,00
3.086.000,00 Rp
186.951.000,00 Rp
60.000.000,00 Rp
34.900.250,00 Rp
11.041.000,00 Rp
-
96,19
2.863.000,00 Rp
204.092.000,00 Rp
69.990.500,00 Rp
32.830.000,00 Rp
2.955.000,00 Rp
3.999.000,00 Rp
234.414.000,00 Rp
47.687.500,00 Rp
42.226.250,00 Rp
7.078.900,00
255.048.600,00
60.000.000,00
51.040.000,00
2.170.000,00 Rp
1.787.000,00
Rp
3.444.000,00 Rp
2.422.000,00 Rp
3.644.000,00 Rp
3.150.000,00
13.317.500,00 Rp
13.800.000,00 Rp
4.200.000,00 Rp
11.040.000,00 Rp
9.600.000,00
22,39
73,87
94,86
100,00
99,46
#DIV/0!
63,91
80,32
99,90
99,71
73,61
#VALUE!
79,53
74,99
100,00
78,45
83,24
#DIV/0!
99,98
83,75
100,00
82,89
72,33
#DIV/0!
84,27
88,01
100,00
99,30
89,35
98,60
86,27
97,64
97,41
46,06
83,33
95,83
96,00
Rp
Penyediaan Bahan Logistik
Rp
45.560.000,00 Rp
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Rp
10.000.000,00
Penyediaan Makan dan Minum Kantor
Rp
60.000.000,00 Rp
62.100.000,00 Rp
50.716.800,00 Rp
51.216.000,00 Rp
50.400.000,00 Rp
23.220.000,00 Rp
57.030.000,00 Rp
47.932.500,00 Rp
45.027.500,00 Rp
41.796.000,00
38,70
91,84
94,51
87,92
82,93
Rapat-rapat Kordinasi dan Konsultasi Keluar Daearah
Rp
220.000.000,00 Rp
186.720.000,00 Rp
412.111.000,00 Rp
383.320.000,00 Rp
300.000.000,00 Rp
198.246.350,00 Rp
161.732.900,00 Rp
411.020.881,00 Rp
381.534.055,00 Rp
298.624.300,00
90,11
86,62
99,74
99,53
99,54
Rapat-rapat Kordinasi dan Konsultasi Dalam Daearah
Rp
Pameran Pembangunan
Rp
133.206.700,00 Rp
11.400.000,00 Rp
Rp
Rp
95.540.000,00 Rp
20.568.000,00 Rp
258.984.837,00 Rp
20.000.000,00 Rp
259.570.000,00 Rp
20.000.000,00 Rp
270.000.000,00 Rp
20.000.000,00 Rp
17.273.500,00 Rp
14.032.500,00
37,91
7.000.000,00
110.841.600,00 Rp
11.400.000,00 Rp
44,39
37,33
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan
19.500.000,00
10.000.000,00 Rp
5.530.000,00
70,00
92.005.000,00 Rp
18.509.000,00 Rp
250.576.000,00 Rp
19.525.000,00 Rp
Rata-rata Pertumbuhan
2013 (14)
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyedian Peralatan Rumah Tangga
di Tahun 2013 Masuk program Peningkatan Proomosi dan Kerjasama Investasi
2010
249.794.000,00 Rp
17.663.000,00
269.690.500,00
-
83,21
100,00
71,96
#DIV/0!
96,30
89,99
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
96,75
97,63
96,23
88,32
99,89
#VALUE!
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional Roda dua (2)
Rp
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Rp
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Rp
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Rp
Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung kantor
Rp
283.500.000,00 Rp
196.182.435,00
Rp
65.500.000,00 Rp
50.000.000,00
112.500.000,00 Rp
60.000.000,00 Rp
48.000.000,00 Rp
13.000.000,00 Rp
Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung kantor
Rp
47.429.000,00
83.461.720,00
Rp
40.000.000,00 Rp
Rp
40.531.375,00
Rp
40.491.715,00 Rp
5.000.000,00 Rp
19.800.000,00 Rp
943.731.375,00 Rp
36.600.000,00 Rp
20.000.000,00 Rp
8.900.000,00 Rp
563.977.500,00 Rp
405.000.000,00 Rp
Rp
27.000.000,00 Rp
44.600.000,00 Rp
20.000.000,00 Rp
21.600.000,00 Rp
3.627.500,00 Rp
73.100.000,00 Rp
48.500.000,00 Rp
240.982.000,00 Rp
160.307.286,00 Rp
43.253.000,00 Rp
40.000.000,00
98.300.000,00 Rp
58.850.000,00 Rp
37.332.000,00 Rp
6.500.000,00 Rp
33.750.000,00
Rp
43.937.286,00
61.430.000,00
34.220.000,00 Rp
1.000.000,00 Rp
19.720.000,00 Rp
918.042.500,00 Rp
Rp
40.000.000,00 Rp
Rp
39.400.000,00
Rp
25.527.000,00 Rp
9.948.000,00 Rp
7.778.000,00 Rp
495.655.600,00
360.890.600,00
85,00
80,00
87,38
26.150.000,00 Rp
34.510.000,00 Rp
10.157.500,00 Rp
21.125.000,00 Rp
3.000.000,00
49.629.000,00
48.500.000,00
33.636.000,00
98,08
77,78
50,00
#DIV/0!
81,71
#DIV/0!
92,64
73,60
84,51
20,00
99,60
66,04
97,28
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
97,21
#DIV/0!
69,75
49,74
87,39
96,85
77,38
50,79
97,80
87,89
#DIV/0!
#DIV/0!
99,33
#DIV/0!
Pembangunan Gudang Buffer Stock Untuk Bantuan Bencana Alam
Rp
600.000.000,00
Rp
597.700.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
99,62
#DIV/0!
Rp
18.000.000,00 Rp
15.750.000,00 Rp
20.000.000,00
Rp
-
Rp
73.657.200,00 Rp
16.195.000,00 Rp
14.196.000,00 Rp
Rp
16.195.000,00 Rp
14.196.000,00
15.750.000,00
47.502.000,00 Rp
16.000.000,00 Rp
8.000.000,00 Rp
7.900.000,00 Rp
3.100.000,00 Rp
33.650.000,00 Rp
9.150.000,00 Rp
8.000.000,00
17,56
8,86
70,84
57,19
100,00
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional
Rp
45.000.000,00 Rp
35.000.000,00 Rp
47.502.000,00 Rp
16.000.000,00 Rp
8.000.000,00 Rp
7.900.000,00 Rp
3.100.000,00 Rp
33.650.000,00 Rp
9.150.000,00 Rp
8.000.000,00
17,56
8,86
70,84
57,19
100,00
Rp
155.850.000,00 Rp
Pendamping Kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU)
235.000.000,00 Rp
33.950.000,00
Rp
Peningkatan Kemampuan (Capacity Bulding) Petugas dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainya
Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin
351.200.000,00 Rp
Rp
Rp
30.000.000,00 Rp
90.000.000,00 Rp
97,02
60.450.000,00 Rp
153.204.760,00 Rp
232.072.500,00
94,53
89,84
Rp
Rp
20.000.000,00
343.167.750,00 Rp
30.500.000,00
75.000.000,00
26.075.000,00
Rp
84.030.000,00 Rp
25.450.000,00 Rp
90.000.000,00 Rp
73.200.000,00
25.605.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
Rp
19.755.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
48,29
#DIV/0!
#DIV/0!
98,30
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
84,83
#DIV/0!
98,20
#DIV/0!
99,55
#DIV/0!
97,71
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
60,51
75
380,96
54
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-165,52
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-102,82
51
-102,82
51
253,91
88
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Rp
4.851.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
35.000.000,00
174.000.000,00
80,95
99,55 #DIV/0!
45.000.000,00 Rp
63.950.000,00 Rp
19.910.000,00
90,13
Rp
Rp
Rp
90,13
89,97
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.000.000,00
68.806.200,00
89,97
Rp
Masuk Kesra tahun 2009
Rp
81,84 #DIV/0!
Pengadaan peralatan olah raga
Bimbingan penyuluhan fakir Rp miskin
20.000.000,00
-
Rp
Rp
Rp
Rp
Pengadaan Pakaian Dinas Khusus Hari-hari Tertentu
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS
85.000.000,00
19.910.000,00
#DIV/0!
99,66
#DIV/0!
18.000.000,00
#DIV/0!
100,00
149.000.000,00
Rp
#DIV/0!
67,89
Rp
90.000.000,00 Rp
#DIV/0!
82,70
150.000.000,00
Rp
#DIV/0! #DIV/0!
Rp
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapan
84
89,11
Pembuatan Pagar Taman Pahlawan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1203,16
#DIV/0!
#DIV/0!
98,75
#DIV/0!
97,60
#DIV/0!
98,78
Pendamping Kegiatan Pemberdayaan Komunitas adat Terpencil ( KAT ) Melalui Bantuan Bahan Bangunan Rumah Tidak Layak Huni ( BBR-RTLH )
Rp
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Usaha Bagi PMKS dan Keluarga Miskin
Rp
Pendataan PMKS di lokasi PM2L
Rp
99.775.000,00 Rp
Paket Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Untuk Fakir Miskin
30.000.000,00 Rp
30.000.000,00
Rp
30.000.000,00
Penjajagan awal Kegiatan Pemberdayaan komunitas Adat Terpencil ( KAT )
Rp
Rp
Pendamping Kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Penanggulangan Kemiskinan Bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Kementrian RI
Rp
Rp
26.800.000,00 Rp
42.000.000,00
Pengadaan Masalahmasalah Strategis yang Menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa Pemulangan Gelandangan, Pengemis, Orang Terlantar dan Penyandang Cacat
Rp
Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Rp
Penyuluhan Pencegahan Bahaya Narkoba di Lokasi PM2L
Rp
26.800.000,00 Rp
Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Lokasi PM2L Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas rumah dalam Rumah Tangga
Penyuluhan sosial pencegahan KDRT Program Pembinaan Anak Terlantar Pendidikan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi Anak Terlantar
Rp
Rp
Rp
Rp
26.800.000,00
Rp
Rp
25.000.000,00 Rp
28.640.000,00
Rp
60.000.000,00 Rp
35.000.000,00 Rp
30.000.000,00 Rp
Rp
25.000.000,00 Rp
35.000.000,00 Rp
30.000.000,00
26.700.000,00 Rp
5.000.000,00
Rp
10.000.000,00
Rp
-
Rp
60.000.000,00
Rp
30.000.000,00 Rp
26.700.000,00 Rp
30.000.000,00
-
Rp
Rp
-
Rp
-
Rp
27.695.000,00 Rp 27.695.000,00
50.000.000,00 Rp
30.000.000,00 Rp
26.700.000,00
Rp
#DIV/0!
22.170.000,00 Rp
19.790.000,00
28.109.000,00
54.921.250,00 Rp
64.992.500,00
118.467.500,00
34.610.000,00 Rp
29.720.000,00
Rp
24.904.000,00 Rp
34.610.000,00 Rp
29.720.000,00
Rp
265.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
99,63 #DIV/0!
#DIV/0!
9.692.500,00
99,63
4.869.000,00
-
#DIV/0!
#DIV/0!
24.885.250,00
#DIV/0!
Rp
-
Rp
-
26.700.000,00
99,63
99,63
55.900.000,00 Rp
56.447.000,00 Rp
24.665.000,00 Rp
Rp
26.505.000,00 Rp
24.665.000,00
31.942.000,00 Rp
29.415.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
25.169.000,00 Rp
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
39.446.750,00 Rp
-
25.000.000,00
5.000.000,00 Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
29.500.000,00
#DIV/0!
99,83
119.715.000,00
26.800.000,00
63.950.000,00 Rp
29.940.000,00
65.000.000,00
Rp
2.000.000,00 Rp
29.950.000,00 Rp
54.335.000,00
29.132.500,00 Rp
30.000.000,00
56.485.000,00 Rp
98.467.260,00 Rp
20.000.000,00
Rp
Pendamping Kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Rehabilitas Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH)
Program Pelayanan dan Rehabilitas Sosial
30.000.000,00
Rp Rp
Rp
Rp
30.000.000,00
Bimbingan/penyuluhan berusaha bagi keluarga miskin Masuk Kesra tahun 2009
55.000.000,00
87,41 #DIV/0!
#DIV/0!
98,69
97,11 #DIV/0!
99,80
#DIV/0!
95,47
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
93,92 #DIV/0!
#VALUE!
99,54
96,93
#DIV/0!
98,33
#DIV/0! 88,68
#DIV/0!
93,70
#DIV/0!
97,23
#DIV/0!
98,96
98,79
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
94,08
89,06
88,35
89,06
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
63,88 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
43,62
87
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-19,48
86
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
99,07
#DIV/0!
#DIV/0!
99,99
98,89
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
99,62
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
99,07
#DIV/0!
#DIV/0!
98,95
98,89
5,30
#DIV/0!
#DIV/0!
41,95
97,38
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
98,05 #DIV/0!
Masuk Kesra tahun 2009
Bimbingan / Penyuluhan Belajar dan Berusaha Bagi Anak Terlantar
Rp
33.950.000,00
Rp
Masuk Kesra tahun 2009
Paket Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Untuk Anak Terlantar / Putus Sekolah
Rp
30.000.000,00 Rp
Rp
52.475.000,00 Rp
Rp
60.000.000,00
Rp
Rp
25.000.000,00 Rp
10.000.000,00
24.675.000,00 Rp
25.000.000,00 Rp
54.000.000,00 Rp
Pendayagunaan Para Penyandang Cacat dan eks trauma Bimbingan dan Penyuluhan Bagi Penyandang dan eks trauma
Rp
Pendamping Kegiatan Pemberdayaan Cacat Melalui Bantuan Jaminan Sosila Bagi Penyandang Cacat Berat/Ganda Pendidikan Pelatihan Bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma
Rp
22.475.000,00 Rp
30.000.000,00 Rp
Paket Bantuan Usaha Ekonomi Produktifitas Bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma
Rp
30.000.000,00 Rp
30.000.000,00
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Nara Pidana,PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya )
Rp
-
Rp
24.975.000,00 Rp
Rp
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial
Rp
Rp
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesos Rp
- Rp
-
Rp
26.800.000,00 Rp
42.000.000,00
Bimbingan/Penyuluhan Karang Taruna PM2L
Rp
30.000.000,00
Honorarium Tenaga Kerja sosial Kecamatan
Rp
12.000.000,00 Rp
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pemakaman
Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial
25.000.000,00 Rp
20.000.000,00
Rp
Rp
Rp
26.800.000,00
2.300.000,00 Rp
2.300.000,00 Rp
30.900.000,00
Rp
25.000.000,00 Rp
56.511.000,00 Rp
-
Rp
Rp
22.450.000,00 Rp
26.631.000,00 Rp
Rp
29.950.000,00 Rp
29.880.000,00
Rp
-
Rp
-
Rp
10.000.000,00 Rp
15.000.000,00
Rp
10.000.000,00 Rp
15.000.000,00
199.000.000,00 Rp
109.000.000,00 Rp
24.000.000,00 Rp
23.937.000,00 Rp
Rp
Rp
84.000.000,00 Rp
-
Rp
23.125.000,00 Rp
24.000.000,00
175.000.000,00
-
Rp
Rp
7.095.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
19.070.000,00 Rp
17.580.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
40.105.000,00 Rp
Rp
28.105.000,00
Rp
12.000.000,00 Rp
Rp
Rp
20.000.000,00 Rp
15.000.000,00 Rp
Rp
15.000.000,00 Rp
15.000.000,00
23.125.000,00
1.530.000,00 Rp
1.530.000,00 Rp
2.000.000,00
2.000.000,00
99,86
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
41.055.000,00
23.937.000,00
-
99,81
#DIV/0!
19.070.000,00 Rp
16.380.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
9.415.000,00
21.855.000,00
2.000.000,00
Rp
91,02
Rp
Rp
Rp
24.000.000,00 Rp
21.855.000,00 Rp
10.050.000,00
24.000.000,00
2.000.000,00
20.000.000,00
83,33
Rp
52.400.000,00 Rp
21.892.000,00 Rp
29.942.000,00
24.975.000,00
Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
Pemberdayaan Karang Taruna
10.000.000,00
24.675.000,00
Penertiban Tuna Sosial/ Gelandangan/ Pengemis/ WTS/Waria/Terlantar Cacat
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Rp
Rp
- Rp
20.000.000,00 Rp
30.000.000,00
Pemberdayaan Anak Terlantar/Putus Sekolah Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
25.000.000,00 Rp
94,19
#DIV/0!
99,89
88,77
99,83
99,60
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
88,57
#DIV/0!
88,57
#DIV/0!
95,84
#DIV/0!
95,84
87,57
#DIV/0!
100,00
40,20
94,15
76,28
76,03
#DIV/0!
76,28
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
63,77
95,82
Rp
6.376.500,00 Rp
14.372.500,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
63,77
95,82
197.850.000,00 Rp
95.164.650,00 Rp
82.730.000,00
87,31
98,49
24.000.000,00 Rp
24.000.000,00 Rp
24.000.000,00
173.850.000,00
#DIV/0!
93,68
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
Rp
18.225.000,00 Rp
14.110.000,00
Rp
14.900.000,00
15.000.000,00
Rp
86,29
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
100,00
99,34
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
72,78
87
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
362,36
93
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
14.372.500,00
99,42
#DIV/0!
100,00
6.376.500,00 Rp
95,49
#DIV/0!
100,00
Rp
86,29
#DIV/0!
68,25
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
87,90
#DIV/0!
66,52
#DIV/0!
70,95
#DIV/0!
66,52
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
91,13
94,07
#DIV/0!
#DIV/0!
99,33
100,00
Pengembangan kelembagaan perlindungan bagi Lansia
Program Kesejahteraan Rakyat Pembebasan lahan lokasi makam pahlawan 2 hektar
Rp
Rp
100.000.000,00 Rp
Rp
100.000.000,00
88.000.000,00
Rp
-
Rp
50.000.000,00 Rp
-
Rp
30.000.000,00
-
Rp
Rp
78.344.000,00 Rp
Rp
78.344.000,00
86.524.000,00
Rp
38.039.650,00
-
Rp
Rp
29.620.000,00
-
#DIV/0!
78,34 78,34
#DIV/0!
98,32 #DIV/0!
#DIV/0!
76,08
98,73
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pemantapan Lahan Taman Makam Pahlawan
Rp
35.000.000,00
Rp
34.850.000,00
#DIV/0!
99,57
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Dukungan Penanganan Bencana Alam / Pasca Bencana
Rp
53.000.000,00
Rp
51.674.000,00
#DIV/0!
97,50
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Rp
-
Rp
135.200.000,00
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja
Rp
Pengadaan Peralatan Pendidikan dan Keterampilan Bagi Pencari Kerja
Rp
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja
Rp
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Rp
Rp
Rp
Sosialisasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jamsostek
Rp
Fasilitas Penyelesaian Perselisihan HI dan PHK Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan Tentang Ketenaga Kerjaan
Rp
-
Rp
Rp
Rp
-
Rp
250.000.000,00 Rp
Rp
250.000.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
207.714.875,00 Rp
97.000.000,00 Rp
167.600.000,00 Rp
26.870.000,00
Rp
26.870.000,00
Rp
Rp
20.000.000,00 Rp
31.370.000,00
26.870.000,00 Rp
35.000.000,00 Rp
33.955.750,00 Rp
128.569.500,00 Rp
110.000.000,00
56.500.000,00
125.000.000,00
Rp
Rp
300.000.000,00
112.480.000,00 Rp
-
105.000.000,00
250.200.000,00 Rp
18.800.000,00
Sosialisasi prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Rp
Rp
Rp
Penyuluhan dan penyebaran informasi (pelayanan antar kerja melalui peningkatan efektifitas IPK)
Rp
110.000.000,00
30.200.000,00
300.000.000,00
85.000.000,00
Program Perlindungan dan Pengembangan Kelembagaan Ketenagakerjaan
100.223.250,00 Rp
250.200.000,00 Rp
Pendidikan pelatihan dan Rp keterampilan montir sepeda motor Rp
100.223.250,00 Rp
160.300.000,00 Rp
Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan Keterampilan menjahit
Rp
Rp 97.000.000,00
9.700.000,00 Rp
95.569.250,00 Rp
95.569.250,00 Rp
109.736.000,00
Rp
-
109.736.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
30.200.000,00
#DIV/0!
98.369.500,00
#DIV/0!
134.570.000,00 Rp
250.000.000,00 Rp
300.000.000,00
Rp
250.000.000,00
Rp
250.000.000,00 Rp
300.000.000,00
Rp
250.000.000,00
48.695.000,00
83,95 #DIV/0!
86,19
67.925.000,00
79,91
17.950.000,00
95,48
101.824.000,00 Rp
114.213.500,00 Rp
165.758.750,00 Rp
94.126.200,00 Rp
124.565.500,00
24.705.000,00
90,53
91,94
25.869.000,00
96,27
Rp
14.226.000,00 Rp
28.538.500,00
25.625.000,00 Rp
33.773.000,00 Rp
31.084.500,00 Rp
Rp 94.126.200,00
9.485.000,00
#DIV/0! 95,37
95,10
#DIV/0!
100,00
93,69
95,36
95,36
#DIV/0!
#DIV/0!
99,76
99,76
#DIV/0!
#DIV/0!
99,92
100,00
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
91,37
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
79,80
#DIV/0!
#DIV/0!
71,13
90,97
96,49
91,54
#DIV/0!
#DIV/0!
97,04
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! 97,04
97,78
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pembentukan LKS Tripartit
Rp
25.000.000,00
Rp
23.951.500,00
#DIV/0!
95,81
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
22.829.000,00 Rp
24.943.750,00
95,37
91,32
78,77
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
96,78
87
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
112,94
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
97,17
25.625.000,00 Rp
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Rp
#DIV/0!
#DIV/0!
19.434.000,00
31.668.125,00
#DIV/0!
74,32
Rp
25.000.000,00 Rp
#DIV/0!
#DIV/0!
20.000.000,00
26.870.000,00 Rp
#DIV/0!
#DIV/0!
Rp
Rp
#DIV/0!
#DIV/0!
Pembentukan LKS Bipartit
Sosialisasi Perlindungan dan Penegakan Hukum Terhadap K3
#DIV/0!
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
99,92
#DIV/0!
#DIV/0!
Pengadaan buku UU Rp Ketenagakerjaan, KepMen, Keppres dan UU Jamsostek
-
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Rp
47.861.250,00
Dewan Pengupahan Kabupaten Lamandau
Rp
62.859.750,00
Rp
Apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional
Rp
Pemeriksaana Berkala Penerapan Norma Kerja dan Norma K3
Rp
Pembinaan Penerapan SMK3
Rp
Program Pengembangan Permukiman Transmigrasi Baru
Tahun 2013 Masuk Program Pengembangan dan Pemberdayaan kawasan transmigrasi
5.000.000,00
302.062.500,00
Rp
275.489.000,00 Rp
272.008.375,00 Rp
#VALUE!
37.862.500,00
Rp
45.563.500,00
Rp
35.628.500,00
-
44.662.500,00
Rp
31.800.000,00
Rp
43.575.000,00
312.731.500,00 Rp
77.326.000,00 Rp
211.464.365,00 Rp
113.294.935,00 Rp
40.109.500,00
31.539.000,00
Rp
43.432.000,00
267.996.500,00 Rp
209.859.500,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
95,20
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
56,68
#DIV/0!
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Rp
29.480.000,00
17,04
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Koordinasi dan sosialisasi calon UPT baru
Rp
50.000.000,00
Rp
47.846.000,00
95,69
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyelesaian masalah lahan Rp usaha I
144.878.950,00
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Sosialisasi Calon PTB
Rp
25.000.000,00
Rp
Bantuan Catu Pangan / Jadup Transmigrasi di UPT Bayat
Rp
Indetifikasi Lahan Calon PTB
Rp
Perencanaan Teknis PTB
Rp
25.012.500,00 Rp
275.489.000,00 Rp
250.000.000,00 Rp
66.175.865,00
#DIV/0!
13.980.500,00
#DIV/0!
150.000.000,00
Rp
22.008.375,00
Rp
127.950.000,00
Rp
7.808.000,00 Rp
113.294.935,00 Rp
246.790.000,00 Rp
149.592.000,00
21.206.500,00
123.500.000,00
#DIV/0!
53,32
55,92 #DIV/0!
#DIV/0!
31,22
#DIV/0!
96,52
#DIV/0! #DIV/0!
41,13
#DIV/0! 98,72
96,36
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Rp
19.117.500,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
15,81
Peningkatan unit permukiman transmigrasi
Rp
41.804.000,00
Rp
41.150.000,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
98,44
Operasional Pembinaan UPT Tapin Bini
Rp
100.869.300,00
Rp
25.056.800,00 Rp
86.609.700,00 Rp
18.000.375,00 Rp
229.568.500,00
Rp
14.880.000,00
Rp
14.688.500,00
24.788.450,00
Penyuluhan/Pelatihan Budi Daya Tanaman Perkebunan Sosialisasi Calon PTB
Rp
Pengurusan/Penyelesaian Legalitas Lahan/status kawasan hutan Invetarisasi Warga Transmigrasi dan Lahan UPT Tapin Bini
75.812.500,00 Rp
61.821.250,00
-
Rp
6.848.250,00 Rp
Rp
3.442.000,00 Rp
42.666.500,00 Rp
14.675.000,00 Rp
112.085.280,00
#DIV/0!
6,79
49,26
Rp
11.088.000,00
#DIV/0!
13,74
25,03
Rp
1.468.500,00
#DIV/0!
6.204.500,00
18.000.375,00
Rp Rp
Rp
Rp
200.000.000,00
14.675.000,00 Rp
Rp
3.406.250,00 Rp
36.462.000,00
99.528.780,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4,49
58,98
81,53
48,82
#DIV/0!
74,52
#DIV/0!
10,00
81,53 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-12,98
60
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
120.927.500,00
- Rp
#DIV/0!
99,73
Rp
Rp
#DIV/0!
67,11
Pembebasan Lahan UPT
Program Pembinaan Transmigrasi
#DIV/0!
99,67
173.000.000,00
Rp
#DIV/0!
99,18
Rp
124.100.000,00
98,53
#VALUE!
89,81
Pemantapan calon lokasi PTB Bayat
Rp
41,13
#DIV/0!
367.878.950,00 Rp
Kordinasi dan Konsultasi Program Pengembangan Permukiman Transmigrasi Baru
70,01
#DIV/0!
Rp
-
21,02
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! 49,76
#DIV/0!
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Inikator Kinerja Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan Kode
(1)
BL Bidang Sekretariat Meningkatkan 1 Tata Kelola Pemerintahan yang Semakin Transparan, Responsif dan Akuntabel
(2)
Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah
(3)
Persentase pelayanan administrasi perkantoran
(4)
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1
(5)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 0 1 Penyediaan jasa surat menyurat 1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 0 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
(6)
Cakupan pelayanan administrasi perkantoran
Tersedianyajasa surat menyurat Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Satuan
Data Capaian pada Awal Tahun 2013
2014
2015
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016
2017
Kondisi Kinerja Akhir Periode SKPD
2018
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
100%
100%
1.124.793.900
100%
1.201.000.000
100%
Unit Kerja SKPD Penanggungj awab
Lokasi
(20)
(21)
1.226.950.000
100%
1.271.000.000
100%
1.311.000.000
100%
6.134.743.900
Sekretariat
N. Bulik
1500 Lbr 12 Bulan
8.000.000
1500 Lbr 12 Bulan
8.000.000
7050 Lbr 60 Bulan
37.150.000
Sekretariat
N. Bulik
233.200.000
Sekretariat
N. Bulik
1350 Lbr 1350 Lbr
7.050.000 1350 Lbr
7.050.000 1350 Lbr
7.050.000
12 Bulan 12 Bulan
45.500.000 12 Bulan
46.000.000 12 Bulan
45.700.000
24.000.000
38 Unit
26.000.000 38 Unit
26.000.000
183 Unit
124.475.000
Sekretariat
N. Bulik
48.000.000
48.000.000
Tersedianya jasa 1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 0 3 Penyediaan jasa peralatan dan penyediaan perlengkapan kantor peralatan dan perlengkapan kantor
-
34 Unit
23.975.000
36 Unit
24.500.000
Tersedianya 1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 0 6 Penyediaan jasa pemeliharaan dan jaminan perizinan perizinan kendaraan kendaraan dinas dinas/operasional
21 Blanko Pajak
28 Blanko Pajak
12.900.000
29 Blanko Pajak
13.000.000 29 Blanko Pajak
13.000.000
30 Blanko Pajak
15.000.000
30 Blanko Pajak
15.000.000
146 Blanko Pajak
68.900.000
Sekretariat
N. Bulik
36 Unit
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 0 7 Penyediaan jasa administrasi keuangan
Tersedianya jasa administrasi keuangan
12 Bulan 12 Bulan
375.000.000 12 Bulan
380.000.000 12 Bulan
375.000.000
12 Bulan
385.000.000
12 Bulan
385.000.000
60 Bulan
1.900.000.000
Sekretariat
N. Bulik
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 1 0 Penyediaan alat tulis kantor 1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 1 1 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedianya alat tulis kantor Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
12 Bulan 12 Bulan
75.015.000 12 Bulan
75.015.000 12 Bulan
76.000.000
Sekretariat
N. Bulik
67.000.000
60 Bulan 60 Bulan
386.030.000
66.735.000 12 Bulan
12 Bulan 12 Bulan
80.000.000
66.735.000 12 Bulan
12 Bulan 12 Bulan
80.000.000
12 Bulan 12 Bulan
336.470.000
Sekretariat
N. Bulik
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 1 2 Penyediaan komponen instalasi listrik/peneranganba ngunan kantor
Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
12 Bulan 12 Bulan
3.000.000 12 Bulan
2.800.000 12 Bulan
3.000.000
12 Bulan
3.500.000
12 Bulan
3.500.000
60 Bulan
15.800.000
Sekretariat
N. Bulik
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 1 4 Penyediaan peralatan rumah tangga
Tersedianya peralatan rumah tangga kantor
12 Bulan 12 Bulan
2.618.900 12 Bulan
2.700.000 12 Bulan
2.700.000
12 Bulan
3.500.000
12 Bulan
3.500.000
60 Bulan
15.018.900
Sekretariat
N. Bulik
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 1 5 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
Tersedianya bahan bacaan aparatur
12 Bulan 12 Bulan
13.000.000 12 Bulan
13.200.000 12 Bulan
13.500.000
12 Bulan
14.000.000
12 Bulan
14.000.000
60 Bulan
67.700.000
Sekretariat
N. Bulik
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 1 8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Terlaksananya koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kegiatan luar daerah
300.000.000
55 Kali
1.520.000.000
Sekretariat
Luar Daerah
46 Kali
40 Kali
250.000.000
50 Kali
300.000.000
50 Kali
68.000.000
320.000.000 60 Kali
68.000.000
350.000.000 255 Kali
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 1 1 9 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah
Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
Bertambahnya sarana dan prasarana perkantoran
300.000.000
180 Kali
310.000.000 880 Kali
1.430.000.000
Sekretariat
Dalam Daerah
100%
308.000.000
100%
320.000.000
100%
330.000.000
100%
1.705.159.500
Sekretariat
N. Bulik
Bertambahnya kendaraan dinas/ operasional roda dua
1 unit roda 4 dan 2 Unit Roda 2
2 Unit Roda Dua
66.000.000
2 Unit Roda Dua
50.000.000
2 Unit Roda Dua
50.000.000
2 Unit Roda Dua
65.000.000
2 Unit Roda Dua
65.000.000
10 unit Roda Dua
296.000.000
Sekretariat
N. Bulik
Terlaksananya pengadaan perlengkapan gedung kantor Pengadaan Terlaksananya 1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 2 0 9 peralatan gedung pengadaan kantor peralatan gedung kantor Gedung Kantor 1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 2 2 2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung Terpelihara kantor
1 Paket
1 Paket
61.279.500
1 Paket
45.000.000
1 Paket
60.000.000 1 Paket
57.000.000 1 Paket
57.000.000 5 Paket
280.279.500
Sekretariat
N. Bulik
-
1 Paket
56.100.000
1 Paket
40.000.000
1 Paket
60.000.000 1 Paket
60.000.000 1 Paket
60.000.000 5 Paket
276.100.000
Sekretariat
N. Bulik
12 Bulan 12 Bulan
26.940.000 12 Bulan
28.000.000 12 Bulan
38.000.000
12 Bulan
38.000.000
12 Bulan
38.000.000
60 Bulan
168.940.000
Sekretariat
N. Bulik
Kendaraan dinas / operasional terpelihara
12 Bulan 12 Bulan
93.840.000 12 Bulan
95.000.000 12 Bulan
100.000.000
12 Bulan
100.000.000
12 Bulan
110.000.000
60 Bulan
503.840.000
Sekretariat
N. Bulik
Berlanjutnya pembangunan sarana dan prasarana TMP
1 Paket
-
180.000.000
Sekretariat
N. Bulik
70%
80%
Keikutsertaan aparatur dalam diklat formal
2 Kali
Tingkat kepatuhan pegawai
1 Paket
180.000.000
45.000.000
80%
25.000.000
80%
26.000.000
80%
27.000.000
80%
28.000.000
80%
151.000.000
Sekretariat
N. Bulik
9 Kali
45.000.000
4 Kali
25.000.000
4 Kali
26.000.000
5 Kali
27.000.000
5 Kali
28.000.000
27 kali
151.000.000
Sekretariat
N. Bulik
100%
100%
44.000.000
100%
45.000.000
100%
47.000.000
100%
46.000.000
100%
50.000.000
100%
232.000.000
Sekretariat
N. Bulik
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 3 0 4 Pengadaan pakaian Tersedianya KORPRI pakaian KORPRI dan perlengkapannya
-
44 Stell
22.000.000
-
-
-
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 3 0 5 Pakaian khusus sehari-hari
-
44 Stell
22.000.000
-
-
- 48 Stell
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 5
Peningkatan Persentase kapasitas sumber sumber daya daya aparatur aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 5 0 4 Pendidikan dan pelatihan teknis fungsional Persentase kepatuhan pegawai
300.000.000 180 Kali
438.000.000
Pembangunan Sarana dan Prasarana Taman Makam Pahlawan
Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
180 Kali
100%
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 2 2 4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
270.000.000
304.159.500
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 2 0 7 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah
250.000.000 180 Kali
100%
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 2 0 5 Pengadaan kendaraan dinas/operasional
Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur
180 Kali 160 Kali
100%
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 2
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Terlaksananya koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kegiatan dalam daerah
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 0 3
Peningkatan disiplin aparatur
Tersedianya pakaian batik khas Lamandau beserta perlengkapannya
-
-
-
-
-
-
- 1 Paket
-
-
- 44 Stell
22.000.000
Sekretariat
N. Bulik
22.000.000
-
- 92 Stell
44.000.000
Sekretariat
N. Bulik
Pengadaan Pakaian Tersedianya Dinas Harian Pengadaan Pakaian Dinas Harian
-
-
-
46 Stell
22.000.000
- 48 Stell
Pengadaan pakaian Tersedianya olahraga Pengadaan pakaian olahraga
-
-
-
46 Stell
23.000.000
-
-
Pengadaan Pakaian Teersedianya Linmas Pengadaan Pakaian Linmas
-
-
-
-
-
Pengadaan PSR 2 Meningkatkan Investasi melalui penyediaan fasilitas dan inseftif serta kemitraan dengan UMKM, Koperasi dan IKM
Meningkatnya investasi yang mendorong kesempatan dan penciptaan lapangan kerja serta lapangan usaha
Bertambahnya pendapatan Kabupaten Lamandau
1 1 6 1 1 4 0 1 0 1 1 5
Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
1 1 6 1 1 4 0 1 0 1 1 5 1 6 Penyelenggaraan pameran tingkat pembangunan 3 Mewujudkan kehidupan yang tenteram, nyaman, dan terpeliharanya keamanan serta semangat berkebangsaan
Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum, ketentraman, berbangsa dan bernegara
Persentase partisipasi masyarakat dan aparat dalam BBGRM
Tersedianya Pengadaan PSR Cakupan promosi dan kerjasama investasi
Keikutsertaan Dinsosnakertrans Kab. Lamandau dalam pameran
-
46 Stell
22.000.000
- 94 Stell
46.000.000
Sekretariat
N. Bulik
- 48 Stell
25.000.000 94 Stell
48.000.000
Sekretariat
N. Bulik
- 48 Stell
25.000.000 94 Stell
47.000.000
Sekretariat
N. Bulik
24.000.000
-
-
-
-
46 Stell
25.000.000
-
25.000.000
Sekretariat
N. Bulik
1 Kali
1 Kali
20.000.000
1 Kali
20.000.000
1 Kali
21.000.000
1 Kali
22.000.000
1 Kali
23.000.000
5 kali
106.000.000
Sekretariat
N. Bulik
1 Kali
1 Kali
20.000.000
1 Kali
20.000.000
1 Kali
21.000.000
1 Kali
22.000.000
1 Kali
23.000.000
5 kali
106.000.000
Sekretariat
N. Bulik
-
-
-
-
- 46 Stell
Peningkatan Persentase desa partisipasi terprogram masyarakat dalam BBGRM membangun desa
100%
100%
13.567.315
100%
14.000.000
100%
14.000.000
100%
15.000.000
100%
15.000.000
100%
71.567.315
Sekretariat
N. Bulik
1 2 0 1 1 4 0 1 0 1 3 0 0 3 Penyelenggaraan Terlaksananya Kegiatan Bulan kegiatan BBGRM Bhakti Gotong Royong Masyarakat
1 kali
1 kali
13.567.315
1 kali
14.000.000
1 kali
14.000.000
1 kali
15.000.000
1 kali
15.000.000
5 Kali
71.567.315
Sekretariat
N. Bulik
% lembaga kesejahteran sosial yang mendapatkan pemberdayaan
50,51%
60,61%
43.000.000 80,81%
258.000.000
Bidang Sosial
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 2 1 0 7 Pelestarian Nilainilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial
Terlaksananya Penanaman Nilainilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial
1 Kali
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 2 1 0 8 Pengembangan Kelembagaan Perlindungan Bagi Lanjut Usia (Lansia)
Tersedianya kelembagaan perlindungan bagi lanjut usia
1 2 0 1 1 4 0 1 0 1 3 0
BIDANG SOSIAL 4
Mewujudkan Meningkatnya kehidupan yang pembinaan tenteram, kepada nyaman, dan penyandang terpeliharanya Kesejahteraan keamanan serta Sosial dan semangat Penanggulangan berkebangsaan Bencana
Jumlah Kegiatan KesSos yang dilaksanakan
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 2 1
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Pemberdayaan Karang Taruna
Terlaksananya pemberdayaan karang taruna
1 Kali
38.000.000
14.000.000
65,66%
1 Kali
95.000.000
15.000.000
70,71%
1 Kali
40.000.000
15.000.000
75,76%
1 Kali
42.000.000 80,81%
16.000.000
1 Kali
17.000.000
5 Kali
Kabupate n Lamanda u
77.000.000 Bidang Sosial Kabupate n Lamanda u
12 Bulan 12 Bulan
-
-
24.000.000 12 Bulan
- 12 Bulan
30.000.000 12 Bulan
20.000.000
-
25.000.000
-
12 Bulan
-
26.000.000
-
12 Bulan
-
26.000.000
-
60 Bulan
131.000.000 Bidang Sosial
12 Bulan
20.000.000 Bidang Sosial
Kabupate n Lamanda u Kabupate n Lamanda
Jumlah penanganan Penyandang Kesejahteraan Sosial
Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN)
Terlaksananya peringatan hari kesetiakwanan sosial
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE / kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya
23,07%
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 5 0 1 Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas Dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS
Terlaksananya peningkatan kemampuan petugas dan pendamping sosial
20 orang 23 orang
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 5 0 8 Bimbingan/ Penyuluhan Berusaha Bagi Keluarga Miskin
Terlaksananya sosialisasi berusaha bagi keluarga miskin
50 Orang 25 orang
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 5
-
-
-
1 Kali
30.000.000
-
-
-
-
-
1 Kali
30.000.000 Bidang Sosial Kabupate n Lamanda u
45,21%
382.440.500
38,43%
263.000.000
40,33%
299.000.000 26,93%
319.000.000 23,27%
328.000.000 23,27%
1.591.440.500 Bidang Sosial Kabupate n Lamanda u
69.000.000 15 orang
22.327.500 30 orang
30.000.000 27 orang
25.000.000 30 orang
75.000.000
26.000.000
27 orang
75.000.000
30 orang
30.000.000
27 orang
75.000.000
30 orang
30.000.000
Terlaksananya 1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 5 1 1 Pendampingan Kegiatan pemberdayaan Pemberdayaan KAT Komunitas Adat Terpencil (KAT) Melalui Bantuan Bedah Rumah (BBRRTLH)
50 KK
30 KK
24.000.000
35 KK
32.000.000
30 KK
24.000.000
30 KK
30.000.000 30 KK
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 5 1 2 Pendampingan Kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH)
Terlaksananya pemberdayaan fakir miskin melalui rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni
50 Rumah
100 Rumah
150.000.000
30 Rumah
23.000.000
30 Rumah
30.000.000
30 Rumah
35.000.000
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 5 1 0 Pendampingan Kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Bantuan Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU) dari Kementrian Sosial RI
Terlaksananya pemberdayaan fakir miskin melalui bantuan JSLU
60 Org
25 Org
17.673.000
30 Org
30.000.000
30 Org
35.000.000
35 Org
40.000.000 35 Org
Terlatihnya 1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 5 1 3 Pelatihan keterampilan keluarga miskin automotif dalam berusaha (perbengkelan) dan meubelair bagi warga miskin
-
30 Rumah
119 orang
324.000.000 Bidang Sosial
145 orang
133.327.500 Bidang Sosial
34.000.000 155 KK
35.000.000
220 rumah
40.000.000 155 Org
Kabupate n Lamanda u
Kecamata n dan Desa 144.000.000 Bidang Sosial Desa
273.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
162.673.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
-
50 orang
48.060.000
-
- 50 orang
54.000.000
50 orang
54.000.000
50 orang
54.000.000
200 Orang
210.060.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
Terlaksananya 1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 5 1 4 Pendampingan pemberdayaan fakir pemberdayaan miskin melalui fakir miskin kegiatan penanggulangan kemiskinan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Kemensos RI
-
Pemberdayaan Terlaksananya Fakir Miskin Melalui pemberdayaan KUBE Penumbuhan fakir miskin Fakir Miskin
-
Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Bantuan Jaminan sosial Lanjut Usia (JSLU)
-
Jumlah anak 1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 7 terlantar yang menerima bantuan sosial
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 8
-
-
51.380.000 25 KUBE
- 25 KUBE
-
20 Org
30.000.000 80 KUBE
30.000.000
20.000.000
-
-
55.000.000
-
-
80 KUBE
-
-
55.000.000
-
-
80 KUBE
-
-
60.000.000
-
-
345 KUBE
251.380.000 Bidang Sosial
25 KUBE
30.000.000 Bidang Sosial
20 Org
20.000.000 Bidang Sosial
Kecamata n dan Desa
Kecamata n dan Desa
Kecamata n dan Desa
Peringatan Hari Terlaksananya Lanjut Usia Nasional peringatan Hari Lansia Nasional
-
Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi Warga Miskin
Terlaksananya pelatihan ketrampilan berusaha bagi warga miskin
-
Pembinaan anak terlantar
Jumlah anak terlantar yang dibina
96 Org
Teroptimalisasinya anak terlantar dalam belajar dan berusaha
50 Org
Pemberdayaan Anak Terlantar / Putus Sekolah
Berkembangnya kualitas hidup anak terlantar
46 Org
Penyuluhan / Bimbingan Berusaha Bagi Anak Putus Sekolah
Terlaksananya bimbingan berusaha bagi anak putus sekolah
-
-
-
50 Org
25.000.000
-
-
-
-
-
-
50 Org
Kecamata n dan Desa 25.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
Paket Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Bagi Anak Terlantar / Putus Sekolah Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan eks Trauma
Terlaksananya pengadaan paket bantuan bagi anak terlantar / putus sekolah Jumlah penyandang cacat dan eks trauma yang dilatih
-
-
-
10 Org
20.000.000
-
-
-
-
-
-
10 Org
20.000.000 Bidang Sosial
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 7 0 8 Bimbingan/ Penyuluhan Belajar dan Berusaha Bagi Anak Terlantar
Jumlah penanganan Penyandang Kesejahteraan Sosial
Terlaksananya pemberdayaan fakir miskin melalui bantuan JSLU
80 KUBE
-
-
-
-
1 Kali
2 Kec
23.000.000
20.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 Kali
2 Kec
23.000.000 Bidang Sosial
20.000.000 Bidang Sosial
Kecamata n dan Desa Kecamata n dan Desa
96 Org
50 Org
29.600.000
19.600.000
100 Org
-
65.000.000
-
96 Org
50 Org
32.000.000
20.000.000
96 Org
50 Org
33.000.000 96 Org
21.000.000 50 Org
34.000.000 494 Org
21.000.000 200 Org
193.600.000
Bidang Sosial
Kecamat an dan Desa
81.600.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
46 Org
10.000.000
50 Org
20.000.000
46 Org
12.000.000
46 Org
12.000.000 46 Org
13.000.000 234 Org
67.000.000 Bidang Sosial
Kecamata n dan Desa 73 Org
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 8 0 4 Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
Terlaksananya pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
3 Org
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 8 0 7 Bimbingan dan penyuluhan bagi penyandang cacat dan eks trauma
Terlaksananya penyuluhan bagi penyandang cacat dan eks trauma
50 Org
18 Org
3 Org
31.280.000
10.000.000
95 Org
10 Org
172.000.000
25.000.000
20 Org
5 Org
36.000.000
13.000.000
20 Org
5 Org
37.000.000 20 Org
14.000.000
5 Org
38.000.000
173 Org
14.000.000 28 Org
314.280.000
Bidang Sosial
Kecamat an dan Desa
76.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
-
-
50 Org
22.000.000
-
-
-
-
-
-
50 Org
22.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 8 0 9 Pendampingan kegiatan pemberdayaan penyandang cacat melalui bantuan jaminan sosial bagi penyandang cacat berat/ganda
Jumlah penanganan Penyandang Kesejahteraan Sosial
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 2 3
Tersedianya bantuan jaminan sosial bagi penyandang cacat berat/ganda
20 Org
Pemberdayaan penyandang cacat melalui bantuan jaminan sosial, bantuan operasi bibir sumbing, alat kursi roda, alat tongkat dan bantuan pendengaran
Tersedianya bantuan bagi penyandang cacat berat/ganda
-
Paket Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Untuk Penyandang Cacat
Tersedianya paket bantuan usaha bagi penyandang cacat
-
Peringatan Hari Disabilitas Internasional
Terlaksananya peringatan hari disabilitas internasional
-
Pelayanan sosial bagi penyandang cacat dan trauma
Terlaksananya pelayanan sosial bagi penyandang cacat dan trauma
-
Pendataan penyandang cacat dan penyakit kejiwaan
Terlaksananya pendataan penyandang cacat dan penyakit kejiwaan
-
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)
Jumlah Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) yang menerima bimbingan mental sosial
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 2 3 0 1 Penertiban Tuna Sosial (Gelandangan, Pengemis, WTS dan WARIA)
15 Org
21.280.000
25 Org
30.000.000
15 Org
23.000.000
15 Org
23.000.000 15 Org
24.000.000 85 Org
121.280.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
-
-
10 Org
20.000.000
-
-
-
-
-
- 10 Org
20.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
-
-
1 Paket
15.000.000
-
-
-
-
-
- 1 Paket
15.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
-
-
1 Kali
25.000.000
-
-
-
-
-
-
1 Kali
25.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
-
- 12 Bulan
-
50
Terlaksananya Penertiban Tuna Susila (Gelandangan, Pengemis, WTS dan WARIA)
5 Org
Penyuluhan Sosial Bagi Wanita Tuna Susila (WTS)
Terlaksananya penyuluhan sosial bagi WTS
-
Paket Bantuan usaha Ekonomi produktif bagi eks wanita tuna susila (WTS)
Terlaksananya penyediaan paket bantuan Usaha
-
- 12 Bulan
50
3 Org
1.450.000
1.450.000
50
17 Org
17.000.000
18.000.000
-
-
45.000.000
10.000.000
-
-
50
5 Org
-
-
2.000.000
2.000.000
-
-
50
5 Org
-
-
2.000.000
2.000.000
-
-
50
5 Org
2.000.000
2.000.000
12 Bulan
17.000.000 Bidang Sosial
12 Bulan
18.000.000 Bidang Sosial
50
35 Org
Kecamata n dan Desa Kecamata n dan Desa 52.450.000
Bidang Sosial
Kabupate n Lamanda u
17.450.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
-
-
- 12 Bulan
-
1 Paket
15.000.000
20.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12 Bulan
- 1 Paket
15.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa 20.000.000 Bidang Sosial Kecamata n dan Desa
Jumlah penanganan Penyandang Kesejahteraan Sosial
Persentase PMKS skala Kabupaten yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
75,25
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 6 1 9 Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upayaupaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan
Tertanganinya masalah-masalah strategis dan terlaksananya kegiatan Jambore daerah TAGANA
-
1 kali Jambore
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 6 1 0 Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat kejadian luar biasa
Terlaksananya Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat kejadian luar biasa
-
400 KK
313.520.000
405 KK
320.000.000
405 KK
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 6 1 4 Pendataan PMKS
Jumlah PMKS yang terdata
-
500
54.060.000
450
60.000.000
400
1 1 3 1 1 4 0 1 0 1 1 6
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kes Sos
Pembangunan sarana dan prasarana bagi penyandang cacat dan lanjut usia (Panti jompo/Panti rehabilitasi)
Tersedianya Panti jompo/Panti rehabilitasi
Pemberdayaan keluarga harapan
Terwujudnya keluarga harapan
Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat kejadian luar biasa
Tersedianya data PMKS di 80 desa dan 3 kelurahan
Pelayanan sosial lanjut usia dalam keluarga
Tersedianya pelayanan sosial bagi lanjut usia
Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan tunai bersyarat/Keluarga harapan)
Tersedianya jaminan Kesos
Tersedianya bantuan tanggap darurat dan kejadian luar biasa
78,3
389.580.000
80,25
22.000.000 8 masalah
425.000.000
85,5
45.000.000 9 masalah
436.000.000
87,5
50.000.000 10 masalah
320.000.000 406 KK
66.000.000
350
452.000.000
90,15
60.000.000 13 masalah
326.000.000 407 KK
66.000.000
300
467.000.000
90
2.170 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u
67.000.000
100
244.000.000 DINSOSNAK ERTRANS Kecamata n dan Desa
330.000.000
100
1.609.520.000 DINSOSNAK ERTRANS Kecamata n dan Desa
70.000.000
300
316.060.000 DINSOSNAK ERTRANS Lamanda u Nanga Bulik
Kabupate n Kabupate n Lamanda u Kabupate n Lamanda u
Kabupate n Lamanda u Kabupate n Lamanda u
Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upayaupaya penanggulangan bencana alam / bencana sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial
Upaya penanggulangan bencana dapat berjalan lancar
Pusat, Provinsi
BIDANG P3TK 5 Meningkatkan Investasi melalui penyediaan fasilitas dan inseftif serta kemitraan dengan UMKM, Koperasi dan IKM
Menurunnya Angka 1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 6 tingkat partisipasi pengangguran angkatan kerja terbuka dan jumlah penduduk miskin
Program Cakupan Peningkatan pelayanan Kesempatan Kerja penempatan tenaga kerja
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 6 0 3 Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan
14 Meningkatkan Investasi melalui penyediaan fasilitas dan inseftif serta kemitraan dengan UMKM, Koperasi dan IKM
Menurunnya Angka 1 1 4 1 1 4 0 1 2 0 tingkat partisipasi pengangguran angkatan kerja terbuka dan jumlah penduduk miskin
97,95
98,65
200.000.000
99,3
237.000.000
99,4
244.000.000
99,5
252.000.000
99,7
260.000.000
100
1.194 DINSOSNAK Lamanda ERTRANS u
Tingkat Partisipasi Persentase angkatan kerja
100%
93,42
200.000.000
95,43
237.000.000
96,3
244.000.000
97,45
252.000.000
98,5
260.000.000
99
1.193.000.000 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n DINSOSNAK Nanga ERTRANS Bulik
Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan
Pecaker mempunyai pengetahuan untuk mengikuti seleksi CPNS
Program penempatan dan perluasan kesempatan kerja
Persentase Persentas tenaga kerja yang e ditempatkan
0
0,92
137.340.000
0,92
146.000.000
0,93
150.000.000
0,93
155.000.000
0,93
160.000.000
0,93
748 DINSOSNAK DINSOSN ERTRANS AKERTR ANS
Persentase
-
80
37.340.000
85
40.000.000
90
40.000.000
95
45.000.000
100
50.000.000
100
212.340.000 DINSOSNAK DINSOSN ERTRANS AKERTR ANS
Terciptanya Persentase kegiatan sosialisasi dan penempatan Tenaga Kerja Asing yang sesuai dengan ketentuan perundangundangan dan peraturan lainnya yang terkait
-
80
100.000.000
85
106.000.000
90
110.000.000
95
110.000.000
100
110.000.000
100
536.000.000 DINSOSNAK DINSOSN ERTRANS AKERTR ANS
1 1 4 1 1 4 0 1 2 0 1
Penyusunan Tersedianya Informasi Pasar informasi pasar Melalui Operasional kerja Bursa Kerja Online
1 1 4 1 1 4 0 1 2 0 2
Sosialisasi Peraturan Ketenagakerjaan Tentang Tata Cara Penempatan Tenaga Kerja Asing
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka
Penyuluhan dan Pemahaman akan Bimbingan Jabatan bakat dan minat kepada pelajar SLTA
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Sosialisasi Peraturan Daerah tentang Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
Termonitornya data penempatan Tenaga Kerja Asing
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Pelayanan dan Analisa Informasi Pasar Kerja
Lancarnya informasi pasar kerja
Operasional Bursa Kerja Online
Program percepatan pembangunan sanitasi permukiman berjalan lancar
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang penempatan dan perlindungan Tenaga kerja di luar negeri
Tersedianya PERDA tentang penempatan dan perlindungan Tenaga kerja di luar negeri
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Penyusunan rancangan Peraturan Bupati Lamandau tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Tentang Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
Tersedianya PERBUP tentang Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Perencanaan Tersedianya Tenaga Kerja Makro perencanaan Tenaga Kerja Makro daerah
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Program Peningkatan dan Produktivitas Tenaga Kerja
Cakupan pelayanan dan produktivitas tenaga kerja
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Sosialisasi Pemagangan dalam negeri (dalam rangka Pembentukan Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan)
Terbentuknya forum komunikasi jejaring pemagangan
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Pelatihan kerja Tersedianya berbasis kompetensi tenaga security (Pelatihan security) yang handal
persentase
DINSOSNAK Kabupate ERTRANS n Lamanda u DINSOSNAK Nanga ERTRANS Bulik
Belanja modal Tersedianya lokasi pembebasan tanah BLK untuk sarana umum lokasi Balai Latihan Kerja (BLK)
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Pelatihan Berbasis Terbukanya lahan Teknologi Tepat usaha baru bagi Guna (Kegiatan pencari kerja Pelatihan Pembuatan Batako dan Paving Stone)
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Pelatihan Menjahit Bagi Pencari Kerja (pelatihan kerja berbasis masyarakat)
Terbukanya lahan usaha baru bagi pencari kerja
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
Pelatihan Kerja Bidang Otomotif
Terbukanya lahan usaha baru bagi pencari kerja
DINSOSNAK ERTRANS
Nanga Bulik
100
BIDANG PENGAWASAN 15 Meningkatkan Perlindungan Bagi Tenaga Kerja di Perusahaan
Pihak Perusahaan
Jumlah Perusahaan yang sudah memahami peraturan ketenagakerja an
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7
Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Jumlah fasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Persentas e
0,25
0,35
275.960.000
0,35
320.000.000
0,25
328.000.000
0,2
340.000.000
0,2
351.000.000
0,2
1.616 DINSOSNAK Lamanda ERTRANS u
DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 0 2 Fasilitasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Terfasilitasinya Persentase 97,78% para tenaga kerja di perusahaan dalam menyelesaikan masalah
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 0 4 Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan
Pekerja dapat terhindar dari perbuatan yang melanggar peraturan
Persentase
-
80
52.753.000
85
55.000.000
90
56.000.000
95
56.000.000
100
56.000.000
100
275.753.000 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 0 9 Dewan Pengupahan Kabupaten Lamandau (surey KHL)
Terlaksananya rapat rencana survey kebutuhan hidup layak
Persentase
-
80
43.838.000
85
45.000.000
90
48.000.000
95
50.000.000
100
50.000.000
100
236.838.000 DINSOSNAK Kec. ERTRANS Bulik, Kec. Menthobi Raya
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 1 1 Apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional
Terlaksananya Apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional
Kali
1
1
44.022.000
1
46.000.000
1
46.000.000
1
50.000.000
1
50.000.000
1
236.022.000 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 1 2 Pemeriksaan Berkala Penerapan Norma Kerja dan Norma K3
Terwujudnya penerapan norma kerja dan norma K3
Persentase 99,18%
80
17.817.000
85
20.000.000
90
20.000.000
95
20.000.000
100
20.000.000
100
97.817.000 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
#VALUE!
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 1 3 Pembinaan penerapan SMK3
Pembinaan penerapan SMK3
Terlaksananya Kegiatan Pembinaan penerapan SMK3 di 4 (empat) perusahaan
Persentase 99,67%
80
20.875.000
85
22.000.000
90
22.000.000
95
22.000.000
100
22.000.000
100
Terbinanya pekerja
108.875.000 DINSOSNAK ERTRANS Perusaha an
DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda 98.696.000 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 1 5 Sosialisasi penanggulangan dan pecegahan HIV/AIDS di tempat kerja
Pekerja dapat terhindar dari perbuatan yang melanggar peraturan
Persentase
-
80
14.696.000
85
20.000.000
90
20.000.000
95
20.000.000
100
24.000.000
100
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 1 6 Sosialisasi anti penyalahgunaan narkoba di tempat kerja
Lancarnya pekerja Persentase di perusahaan dalam bekerja
-
80
14.696.000
85
20.000.000
90
20.000.000
95
20.000.000
100
20.000.000
100
94.696.000 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 1 7 Pendataan objek pengujian K3
Tersedianya data Persentase objek pengujian K3
-
80
15.742.000
85
20.000.000
90
20.000.000
95
20.000.000
100
20.000.000
100
Persentase
-
80
11.737.500
85
16.000.000
90
18.000.000
95
19.000.000
100
22.000.000
100
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 1 9 Pemeriksaan khusus terhadap kecelakaan kerja
Lancarnya pekerja Persentase di perusahaan dalam bekerja
-
80
13.139.500
85
18.000.000
90
20.000.000
95
20.000.000
100
22.000.000
100
95.742.000 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda 86.737.500 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda 93.139.500 DINSOSNAK u
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 2 0 Pembuatan data base ketenagakerjaan
Tersedianya data base ketenagakerjaan
-
Monitoring dan evaluasi ketenagakerjaan
Terwujudnya ketenagakerjaan yang baik
1 1 4 1 1 4 0 1 0 1 1 7 1 8 Pemetaan masalah Terselesainya ketenagakerjaan masalah ketenagakerjaan
Persentase
ERTRANS
80
11.902.000
85
18.000.000
90
18.000.000
95
18.000.000
100
20.000.000
100
Kabupate n Lamanda u
85.902.000 DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u Kabupate n Lamanda u
Monitoring norma Terwujudnya kerja dan jamsostek norma kerja dan jamsostek yang baik
Kabupate n Lamanda u
BIDANG TRANSMIGRASI 16 Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan terwujudnya Transmigran yang mampu, mandiri dan sejahtera
Meningkatnya pemukiman PTB kualitas transmigran
Terpenuhinya 2 0 8 1 1 4 0 1 0 1 2 1 kebutuhan hidup transmigran Teroptimalisas inya kawasan transmgrasi
Program Pengembangan Permukiman Transmigrasi Baru (P2MKT)
Persentase Jumlah wilayah transmgrasi yang mencapai sasaran
Persentas 2 0 8 1 1 4 0 1 0 1 2 1 0 3 Pembebasan lahan Terlaksananya UPT pembebasan lahan e
2
2
675.817.500
2
732.000.000
2
752.000.000
2
779.000.000
2
804.000.000
2
-
80
500.000.000
85
550.000.000
90
550.000.000
95
550.000.000
100
550.000.000
100
3.743 DINSOSNAK ERTRANS Lamanda u
2.700.000.000 DINSOSNAK Kawasan ERTRANS Transmigr asi
Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman
Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman
2 0 8 1 1 4 0 1 0 1 2 1 0 4 Penyusunan dokumen perencanaan tata ruang permukiman transmigrasi
Persentas Terlaksananya e penyusunan dokumen redesain rencana teknis satuan permukiman (RTSP) UPT Tapin Bini
-
80
125.000.000
85
130.000.000
90
142.000.000
95
150.000.000
100
150.000.000
100
697.000.000 DINSOSNAK ERTRANS Lamanda u
2 0 8 1 1 4 0 1 0 1 2 1 0 5 Pengembangan areal potensial permukiman transmigrasi baru
Terlaksananya pengembangan areal potensial permukiman transmigrasi baru
Persentas e
-
80
50.817.500
85
52.000.000
90
60.000.000
95
79.000.000
100
104.000.000
100
345.817.500 DINSOSNAK Kawasan ERTRANS Transmigr asi
Pengembangan Masyarakat dan kawasan transmigrasi
Persentase wilayah transmigrasi yang mencapai sasaran
Pendampingan pengembangan sarana dan prasarana kawasan transmigrasi melalui bantuan dari Kemenakertrans RI
Tersedianya dana pendamping pengembangan sarana dan prasarana kawasan transmigrasi
DINSOSNAK UPT ERTRANS Bayat
Pendampingan pengembangan usaha di kawasan transmigrasi melalui bantuan dari Kemenakertrans RI
Tersedianya dana pendamping pengembangan usaha di kawasan transmigrasi
DINSOSNAK UPT ERTRANS Bayat
Pendampingan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di kawasan transmigrasi melalui bantuan dari Kemenakertrans RI dan beasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman Penyiapan Permukiman dan penempatan Transmigrasi
Tersedianya dana pendamping peningkatan kapasitas SDM di kawasan transmigrasi
DINSOSNAK UPT ERTRANS Bayat, UPT Tapin Bini
Meningkatnya kawasan transmigrasi yang potensial
DINSOSNAK ERTRANS
Pengembangan kawasan permukiman transmigrasi baru
Tersedianya permukiman transmigrasi baru
DINSOSNAK ERTRANS Kabupate n Lamanda u
TOTAL
-
795
3.712.988.715
799
3.970.043.900
809
4.076.950.000
812
4.224.000.000
820
4.359.000.000
821
20.344