RENCANA STRATEGIS (Renstra ) DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) TAHUN 2011-2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDAPATAN,PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) Jl.Robert Wolter Monginsidi Bantul telp/fax (0274) 368548, kode pos 55711 Website :http://dppkad.bantulkab.go.id email :
[email protected]
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG Dalam
sistem
akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah,
perencanaan stratejik merupakan langkah pertama yang harus
dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab
tuntutan perubahan lingkungan stratejik lokal, nasional dan
global serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pendekatan stratejik
yang jelas dan sinergis. Guna mendukung terselenggaranya good
governance dibutuhkan perencanaan yang terstruktur dan
terukur dalam batas waktu tertentu sehingga aspirasi masyarakat dan
cita-cita
terselenggaranya
bangsa
dan
pemerintahan
negara dan
terwujud
pembangunan
melalui
dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.
Dengan menggunakan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pada pasal
15 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (2) disebutkan bahwa setiap SKPD mempunyai kewajiban untuk menyusun Rencana Strategis SKPD (RENSTRA-SKPD) untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan,
dan
pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Di
samping itu, juga sesuai dengan Diktum Kedua Instruksi Presiden
Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, disebutkan setiap instansi pemerintah sampai tingkat 1
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Eselon II wajib menyusun Rencana Strategis untuk melaksanakan akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah
pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah.
sebagai
wujud
Semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul
berkewajiban membuat Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra) dengan menggunakan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul tahun 2011-2015 sebagai dasar penyusunan. Rencana
Strategi (RENSTRA) SKPD memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strateji (cara yang digunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan
program-program) disesuaikan dengan bidang kewenangan dan
atau fungsi SKPD tersebut dalam pemerintahan dalam periode waktu lima tahunan.
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Dalam pasal 31 Peraturan Daerah Nomor 17
Tahun 2011 disebutkan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah
di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset dipimpin oleh
Kepala
Dinas
dan
berkedudukan
di
bawah
dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintahan
Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset.
2
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Berdasarkan
hal-hal
tersebut
diatas
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam menyusun Rencana
Stratejik (RENSTRA) dengan tetap memperhitungkan keunggulan Sehubungan dengan hal tersebut diatas Rencana Stratejik yang
disusun oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dengan memaksimalkan keunggulan kompetitif
dan meminimalkan kelemahan internal dengan tetap mengacu dan
memperhatikan
berlaku.
peraturan
perundang-undangan
yang
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul memuat berbagai
pilihan-pilihan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
setiap tahun. Adapun maksud dari disusunnya Rencana Strategis Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul yaitu sebagai dokumen yang digunakan sebagai dasar perencanaan dalam mengarahkan dan menyelaraskan seluruh dimensi kebijakan pembangunan khususnya pada bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. Sehingga program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul setiap tahun dalam
periode waktu 5 (lima) tahun terlaksana secara optimal. Sehingga
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dapat mendukung guna terwujudnya misi Pemerintah Kabupaten
Bantul khususnya misi 3 yaitu “ Meningkatkan kapasitas
pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang empatik”.
3
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Tujuan dari penyusunan Rencana Stratejik Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015
adalah memberikan arah yang jelas dalam upaya mewujudkan terselenggaranya
sebagian
urusan
otonomi
daerah
dan
pemerintahan umum dalam pengelolaan pada bidang pendapatan,
keuangan dan aset daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sehingga melalui dokumen Rencana Stratejik Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015
visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul dituangkan kedalam bentuk visi, misi, strategi, kebijakan,
program
dan
kegiatan SKPD
dengan
mengoptimalkan segala sumber daya atau potensi yang ada guna mewujudkan visi dan misi. I.3
LANDASAN HUKUM RENSTRA Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dalam menyusun Rencana Stetejik (Renstra) menggunakan sejumlah aturan sebagai landasan atau rujukan,
yaitu sebagai berikut : 1.
Landasan idiil Pancasila;
3.
Landasan operasional:
2.
Landasan konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945; a) Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003
No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4286);
b) Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL c) Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4437);
d) Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
e) Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
f)
Sebagai Daerah Otonom;
Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2001 tentang Pembinaan
dan
Pemerintahan Daerah;
Pengawasan
Penyelenggaraan
g) Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 2001 tentang
Pelaporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4124;
h) Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000, tentang i) j)
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 Tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah;
Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga;
k) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaga Negara Republik
5
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Indonesia Tahun 2005, Nomor 140,Tambahan Lembaran l)
Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
Peraturan Pemerintah RI Nomor 06 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Mlik Negara/Daerah;
m) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;
n) Instruksi
Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
o) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ
tanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah;
p) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Bantul Tahun 2006–2025;
q) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 tahun
2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Bantul;
r) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun
2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul;
s) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor Nomor 17
Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Daerah Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul;
6
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL t)
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Bantul tahun 2011-2015;
u) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun
2008
tentang
Pembangunan Pembangunan
tata
Jangka
Jangka
Cara
Penyusunan
Panjang
Menengah
Daerah,
Daerah,
Rencana
Rencana
Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah.
v) Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Tatakerja Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul.
I.4 HUBUNGAN RPJMD KABUPATEN BANTUL TAHUN 2011-2015 DENGAN RENSTRA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul berkewajiban menyusun Renstra dengan tetap
mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Guna mewujudkan
misi
dan
tujuan
seperti
yang
tertuang
dalam
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bantul Tahun 2011-2015 dengan berdasarkan dengan tugas, pokok, fungsi dan tata kerja yang melekat pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yaitu dengan melaksanakan kewenangan pada bidang pengelolaan
pendapatan, keuangan dan aset daerah. Dengan demikian
diharapkan terwujud hasil akhir dari proses penyusunan
7
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL dokumen Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dapat menghasilkan dokumen
rencana yang sinergis dan terpadu dalam aspek pengelolaan pendapatan, keuangan dan aset daerah sebagai salah satu modal dasar terselenggaranya pembangunan daerah dapat berlangsung
secara berdaya guna dan berhasil guna.
Hubungan antara Renstra SKPD dengan dokumen lainnya disajikan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 1.1
Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
RPJP NAS/PROP & RTR NAS
Pedoman
Acuan
RPJP DAERAH Acuan RTRW KAB.
RPJM NAS/PROP & RTR PROP
Dijabarkan
RKP NAS/PROP
PUSAT/ PROPINSI
Memperhatikan
Pedoman
RPJM DAERAH
Dijabarkan
Pedoman
RENSTRA SKPD
RKP DAERAH
Pedoman
RAPBD
APBD
Pedoman
RKA SKPD
RINCIAN APBD
Diacu Pedoman
UU. No. 25/04 SPPN
RENJA SKPD
DAERAH
UU. No. 17/03 KN
Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul setiap tahun akan dijabarkan ke dalam
8
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Rencana Kerja (Renja) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bantul digunakan sebagai dasar/acuan dalam menentukan
dilaksanakan.
program
dan
kegiatan
tahunan
yang
akan
I.5 SISTEMATIKA PENULISAN RENCANA STRATEGI Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latarbelakang, maksud dan
tujuan, landasan hukum, serta hubungan RPJMD
Kabupaten Tahun 2011-2015 dengan Renstra DPPKAD. BAB II
TUGAS, POKOK DAN FUNGSI Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum masa kini masing-masing bidang dan atau fungsi
pemerintahan yang menjadi sektor binaan setiap SKPD.
Sebagai dasar perencanaan kegiatan selama lima tahun,
diuraikan pula statistik tentang proyeksi kondisi yang
diharapkan lima tahun ke depan, sehingga kondisi masa kini
dapat
dibandingkan
dengan
diharapkan lima tahun ke depan.
kondisi
yang
Bab ini juga akan menguraikan rumusan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menurut Peraturan Bupati Bantul
Nomor 80 Tahun 2011. Tugas pokok dan fungsi
bersama sama dengan prediksi perjalanan organisasi 9
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL pada tahun yang akan datang, akan digunakan sebagai landasan
menyusun
indikasi
program/kegiatan. BAB III
rencana
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN Bab ini memuat rumusan visi dan misi unit kerja (SKPD) dalam rangka mencapai visi dan misi daerah
sebagaimana diuraikan dalam RPJM dengan sejauh mungkin menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat matematis dan konkrit sehingga mudah menentukan
target
kinerja
yang
diharapkan.
Selanjutnya, visi dan misi dijabarkan ke dalam tujuan, kebijakan dan strategi. BAB IV
STRATEGI PENGELOLAAN KEAUANGAN DAN ASET DAERAH Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis lingkungan strategis, faktor-faktor penentu keberhasilan, langkah-
langkah strategis, dan analisis skala prioritas serta
strategi (cara untuk mencapai tujuan dan sasaran)
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF Dalam bab ini diuraikan mengenai matrik indikasi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
10
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Bab
ini
pengelolaan pendapatan kebijakan
menjelaskan keuangan daerah,
akuntansi
tentang
daerah
kebijakan daerah
arah
(arah
kebijakan
pengelolaan
belanja dan
daerah,
kebijakan
pembiayaan), kebijakan umum anggaran dan kebijakan pengelolaan aset daerah. BAB VI
PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA. Bab ini menguraikan tentang kerangka pengukuran kinerja
(penetapan
indikator
kinerja,
penetapan
capaian kinerja), evaluasi kinerja (evaluasi kinerja kegiatan, evaluasi kinerja program, evaluasi capaian
sasaran), kesimpulan hasil evaluasi dan analisis pencapaian akuntabilitas kinerja. BAB VII
PENUTUP.
11
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL BAB II TUGAS, POKOK DAN FUNGSI
II.1 STRUKTUR ORGANISASI Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, dengan susunan
organisasi yaitu sebagai berikut : 1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Program; dan
c. Sub Bagian Keuangan dan Aset.
3. Bidang Pendaftaran dan Penetapan, terdiri atas :
a. Seksi Pendataan, Pendaftaran dan Pelayanan;
b. Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan; dan c. Seksi Penetapan.
4. Bidang Penagihan, terdiri atas :
a. Seksi Penagihan dan Piutang;
b. Seksi Keberatan; dan
c. Seksi
Pengendalian
Penindakan.
Operasional,
Pemeriksaan
dan
5. Bidang Anggaran, terdiri atas :
a. Seksi Perencanaan Anggaran; dan 12
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL b. Seksi Pengendalian Anggaran.
6. Bidang Perbendaharaan, terdiri atas :
a. Seksi Belanja Tidak Langsung; dan
b. Seksi Belanja Langsung.
7. Bidang Akuntansi, terdiri atas : a. Seksi Pembukuan; dan
b. Seksi Pengolahan Data dan Laporan.
8. Bidang Aset, terdiri atas :
a. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan;
b. Seksi Penilaian dan Optimalisasi;
c. Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian. Bagan susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 yaitu sebagai berikut :
13
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Kepala Dinas
Sekretariat
Kelompok Jabatan Fungsional
Bidang Pendaftaran dan Penetapan
Seksi Pendataan, Pendaftaraan dan Pelayanan
Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan
Seksi Penetapan
Bidang Penagihan
Seksi Penagihan dan Piutang
Seksi Keberatan
Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Penindakan
Sub Bagian Umum
Bidang Perbendaharaan
Bidang Anggaran
Seksi Belanja Tidak Langsung
Seksi Perencanaan Anggaran
Seksi Pengendalian Anggaran
Seksi Belanja Langsung
Sub Bagian Program
Sub Bagian Keuangan dan Aset
Bidang Akuntansi
Seksi Pembukuan
Seksi Pengolahan Data dan Laporan
Bidang Aset
Seksi Inventarisasi & Penghapusan
Seksi Penilaian & Optimalisasi
Seksi Pengolahan data dan Pengendalian
UPT
14
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL II.2 TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA Tugas, pokok dan fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah diatur dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul sesuai dengan ketentuan Pasal 36 Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten mempunyai 4 fungsi yaitu sebagai berikut : a. Perumusan
kebijakan
teknis
pengelolaan keuangan dan aset;
b. Penyelenggaraan
urusan
di
bidang
pemerintahan
pendapatan, dan
tugas
pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset;
c. Pelaksanaan kesekretaruatan Dinas; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Adapun rincian tugas yang diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 80 tahun 2011 yaitu sebagai berikut : Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan
b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
15
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Sekretariat mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan sekretariat;
d. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis semua bidang;
e. Menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data rencana anggaran dan belanja kegiatan semua bidang;
f. Mengkoordinasikan semua bidang dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dinas;
g. Menyelenggarakan perlengkapan
dan
urusan
rumah
umum,
tangga,
surat-menyurat,
urusan
hukum,
kepegawaian, gaji pegawai, monitoring dan pelaporan, tata naskah dinas, organisasi dan tatalaksana;
h. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan naskah dinas, kepegawaian,
keuangan,
perpustakaan dinas;
sarana
dan
prasarana,
serta
i. Menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
j. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan di bidang tugasnya;
k. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasn sesuai bidang tugasnya; dan
m. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
16
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Sub Bagian Umum mempunyai tugas a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyiapkan dan memfasilitasi urusan hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan dinas;
d. Melaksanakan tata naskah dinas, humas dan protokol, kearsipan, kepustakaan, surat-menyurat, dan alat tulis unit kerja;
e. Mengelola kebersihan, ketertiban, keamanan ruanh kerja serta f.
lingkungan kerja Dinas;
Menyimpan, mendistribusikan dan memelihara barang dinas;
g. Memelihara kendaraan dinas;
h. Melaksanakan adminsitrasi perjalanan dinas bagi pejabat dan
staf di lingkungan Dinas yang akan melakukan perjalanan dinas;
i. Menyiapkan perlengkapan rapat dan melayani tamu dinas;
j.
Menghimpun, menelaah dan mendolumentasikan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;
k. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan pegawai; l.
Melaksanakan administrasi kepegawaian;
m. Menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
n. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
o. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
q. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. 17
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Sub Bagian Program mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menghimpun, menelaah, menganalisis, mengklarifikasi dan
mendokumentasikan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan program dan kegiatan dinas;
d. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan program dan kegiatan dinas;
e. Mengkoordinasikan penyusunan Renstra, Renja, Kebijakan
Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) SKPD;
f. Mengkoordinasikan
penyusunan
bahan
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (LAKIP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
g. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan barang;
h. Menginventarisasi, mengindentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
i. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
18
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL c. Melaksanakan penatausahaan dan pembayaran gaji pegawai;
d. Melaksanakan penatausahaan pengelolaan keuangan sesuai SAP;
e. Mengkoordinasikan penyusunan DPA;
f. Melaksanakan administrasi penerimaan, penyetoran dan pelaporan pajak;
g. Menyusun keuangan;
laporan
h. Melaksanakan
pertanggungjawaban
administrasi,
inventarisasi,
pertanggungjawaban pengelolaan aset;
pengelolaan dan
laporan
i. Mengusulkan penghapusan BMD;
j. Menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
k. Menginventarisasi, mengindentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang usahanya;
l. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
n. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Bidang Pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pendaftaran, penetapan, pendataan dan pelayanan di bidang pajak daerah sesuai bidangnya;
d. Menyelenggarakan
dan
mengkoordinasikan
pendaftaran,
penetapan, pendataan dan pelayanan di bidang pajak daerah;
19
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL e. Menyelenggarakan pengelolaan pajak daerah; f. Menyelenggarakan
pendapatan daerah;
perencanaan
dan
pengembangan
g. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan realisasi hasil penerimaan pendapatan daerah;
h. Menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya; i. j.
Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Seksi Pendataaan, Pendaftaran dan Pelayanan mempunyai
tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Melaksanakan pengamatan potensi pajak daerah, pendataan objek
subjek
pajak,
penilaian
ekstensifikasi pajak daerah;
pajak
dalam
rangka
d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan data dasar pendapatan daerah;
e. Menyusun data dasar perkembangan subjek dan objek pajak daerah;
f. Memproses dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak
Daerah (SPTPD) atau Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) kepada wajib pajak daerah;
g. Menerima dan meneliti Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD)
atau Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) atau Surat 20
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) dari wajib pajak daerah beserta dokumen pendukungnya;
h. Memproses dan menyampaikan surat peringatan/teguran
kepada wajib pajak daerah yang belum mengirimkan Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)/Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) kepada wajib pajak daerah;
i. Memproses pembetulan atas Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT),
Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD), Surat Ketetapan Pajak
Daerah Nihil j.
(SKPDN) dan Surat Ketetapan Pajak Daerah
Lebih Bayar (SKPDLB);
Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan sumber-sumber
pendapatan pajak dan retribusi daerah serta sumber pendapatan lain yang sah;
k. Melaksanakan validasi data sumber-sumber pendapatan pajak l.
dan retribusi daerah serta sumber pendapatan lain yang sah;
Mendokumentasikan berkas layanan pajak daerah;
m. Menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
n. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
o. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
q. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
21
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Melaksanakan verifikasi data subjek dan objek pajak daerah; d. Menyusun data base subjek dan objek pajak daerah;
e. Melaksanakan konfirmasi dan klarifikasi terhadap perubahan dan ketidaksesuaian data pajak daerah;
f. Melaksanakan koordinasi dan pengolahan data dalam rangka perhitungan perolehan pendapatan asli daerah;
g. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi pengolahan data pendapatan daerah;
h. Melaksanakan penatausahaan penerimaan pajak, bagi hasil pajak dan dana perimbangan;
i. Menyiapkan sarana prasarana teknologi informasi; j.
Menyiapkan bahan koordinasi, sosialisasi, dan sinkronisasi bagi hasil pajak;
k. Menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
l.
Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
m. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
o. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Seksi Penetapan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
22
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL c. menyiapkan nota perhitungan dan penetapan pajak daerah;
d. menyiapkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD);
e. memproses dan menyampaikan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD);
f. melaksanakan penatausahaan, monitoring, dan evaluasi Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD);
g. melaksanakan legalisasi benda berharga dan objek pajak daerah;
h. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan j.
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai l.
bidang tugasnya; dan
mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Bidang Penagihan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis penagihan, piutang, pengurangan/keringanan, keberatan dan banding,
pengendalian
operasional,
penindakan di bidang pajak daerah;
d. menyelenggarakan
dan
pemeriksaan
mengkoordinasikan
dan
penagihan,
piutang, pengurangan/keringanan, keberatan dan banding, pengendalian operasional, pemeriksaan dan penindakan di bidang pajak daerah;
23
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL e. menindaklanjuti surat pengurangan/keringanan, keberatan dan surat permohonan banding atas materi penetapan pajak daerah;
f. menyelenggarakan
evaluasi
tunggakan
pajak
daerah,
penghapusan piutang, penundaaan pembayaran, angsuran
tunggakan, pengurangan/keringanan, keberatan dan banding pengendalian operasional, pemeriksaan dan penindakan di bidang pajak daerah;
g. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan, pemberdayaan, pengawasan dan pengendalian retribusi daerah;
h. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
j.
tugasnya;
menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai l.
bidang tugasnya; dan
mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Penagihan dan Piutang mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. melaksanakan kegiatan penagihan terhadap pajak daerah;
d. melaksanakan penatausahaan piutang pajak, penundaan pembayaran dan angsuran tunggakan pajak;
e. menyiapkan usulan penghapusan piutang pajak;
f. menyiapkan surat tagihan pajak daerah yang telah melampaui batas akhir pembayaran;
24
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL g. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
h. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan penagihan pajak i. j.
daerah;
menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai l.
bidang tugasnya; dan
mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Keberatan mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. memproses permohonan pengurangan/keringanan pajak daerah;
d. memproses permohonan keberatan dan banding atas materi penetapan pajak daerah;
e. menyiapkan bahan
pertimbangan keputusan terhadap
permohonan pengurangan/keringanan dan banding pajak daerah;
keberatan dan
f. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
g. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
h. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
25
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai j.
bidang tugasnya; dan
mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Penindakan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan koordinasi pengendalian operasional, pemeriksaan dan penindakan;
d. memproses
permohonan
pengajuan
pengembalian pembayaran pajak daerah;
e. melaksanakan
penelitian
dan
restitusi
pemeriksaan
atau
kesesuaian
penetapan pajak daerah terhadap objek pajak dan subjek pajak daerah;
f. melaksanakan pemeriksaan pembukuan, pelaporan dan penyetoran pajak dan retribusi daerah;
g. menyusun laporan hasil pemeriksaan subjek dan objek pajak daerah secara berkala;
h. melaksanakan penindakan atas pelanggaran pajak daerah;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi pemungutan pajak j.
daerah;
melaksanakan intensifikasi pajak daerah;
k. menyiapkan l.
bahan
koordinasi
untuk
pelaksanaan,
pemberdayaan dan pengendalian retribusi daerah;
menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
m. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
26
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL n. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
p. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Bidang Anggaran mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
d. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah;
e. mengkoordinasikan penyusunan APBD dan perubahan APBD. f. menerbitkan DPA , DPPA-SKPD, dan SPD;
g. menyusun Analisis Standar Belanja (ASB) dan Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ);
h. menyusun manajemen anggaran kas; i. mengkoordinasikan
j.
penyusunan
anggaran
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);
rencana
menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
l.
tugasnya;
menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
n. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. 27
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Seksi Perencanaan Anggaran mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan koordinasi dan perencanaan APBD dan perubahan APBD;
d. menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan APBD;
kebijakan dan pedoman
e. menyiapkan penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB); f. menyusun APBD dan perubahan APBD;
g. menyusun standarisasi harga barang dan jasa daerah;
h. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan j.
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai l.
bidang tugasnya; dan
mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Pengendalian Anggaran mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah;
d. menyiapkan bahan penyusunan manajemen anggaran kas;
e. menyiapkan bahan penerbitan DPA dan DPPA-SKPD;
f. menyiapkan bahan penerbitan SPD;
28
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL g. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan anggaran rencana pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);
h. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan j.
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai l.
bidang tugasnya; dan
mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang perbendaharaan;
d. menyelenggarakan kebijakan manajemen investasi;
e. menyelenggarakan penerbitan SP2D;
f. menyelenggarakan pengendalian pencairan APBD;
g. menyelenggarakan perimbangan;
rekonsiliasi
dan
pelaporan
dana
h. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan j.
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
29
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai l.
bidang tugasnya; dan
mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pengelolaan belanja tidak langsung;
d. melaksanakan penatausahaan dan pembayaran gaji;
e. melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan dengan belanja tidak langsung;
f. melaksanakan pengujian SPM belanja tidak langsung;
g. memproses penerbitan SP2D belanja tidak langsung;
h. melaksanakan pengendalian pencairan dana belanja tidak langsung;
i. melaksanakan pemotongan, penyetoran dan pelaporan Iuran
Wajib Pegawai (IWP), PPh Pasal 21 gaji PNS dan Tabungan Perumahan (Taperum);
j. melaksanakan sistem informasi gaji;
k. memproses penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian l.
Pembayaran (SKPP) bagi pegawai yang pindah dan pensiun;
menyiapkan bahan penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) dalam pelaksanaan anggaran;
m. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
n. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
30
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL o. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
q. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Seksi Belanja Langsung mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pengelolaan belanja langsung
d. melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan dengan belanja langsung;
e. melaksanakan pengujian SPM belanja langsung;
f.
memproses penerbitan SP2D belanja langsung;
g. melaksanakan pengendalian pencairan dana belanja langsung; h. melaksanakan
i. j.
langsung;
penatausahaan
dokumen
SP2D
belanja
menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
l.
tugasnya;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
31
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Bidang Akuntansi mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang akuntansi;
d. menyelenggarakan penatausahaan pendapatan, belanja dan pembiayaan secara sistematis dan kronologis sesuai SAP;
e. mengkoordinasikan laporan keuangan SKPD dan tugas pembantuan;
f. menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan penyusunan neraca.
g. menyelenggarakan rekonsiliasi bank dan evaluasi realisasi APBD;
h. menyelenggarakan penatausahaan keuangan selain kas;
i. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
j.
menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
l.
tugasnya;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Seksi Pembukuan mempunyai tugas:
a.
menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. melaksanakan
penatausahaan
pendapatan,
belanja
pembiayaan secara sistematis dan kronologis sesuai SAP;
dan
32
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL d. melaksanakan
penelitian
pengeluaran dari kas daerah;
bukti
kas
penerimaan
dan
e. menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan penyusunan f.
neraca;
menyiapkan bahan koordinasi dan pelaporan pengelolaan
dana tugas pembantuan;
g. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
h. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
i. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
j.
tugasnya;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
k. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Seksi Pengolahan Data dan Laporan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan
bahan
penyusunan
pengelolaan keuangan daerah;
kebijakan
akuntansi
d. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
e. menyiapkan bahan penyusunan laporan semesteran;
f. menyiapkan bahan penyusunan laporan neraca daerah;
g. menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran dan laporan alur kas;
h. menyusun
naskah
pengantar
penyampaian
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
laporan
33
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL i. menyiapkan bahan informasi keuangan daerah;
j. l.
menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan APBD;
menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
m. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
n. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
p. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Bidang Aset mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan, pedoman sistem dan prosedur pengelolaan aset
dan petunjuk sistem dan prosedur
penatausahaan persediaan BMD;
teknis di bidang
pengelolaan
d. menyelenggarakan pengelolaan BMD;
e. mengkoordinasikan penyusunan laporan pengelolaan BMD;
f. menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan pengeloaan BMD;
g. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
h. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
i. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
34
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL j.
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
k. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. melaksanakan inventarisasi dan verifikasi BMD;
d. melaksanakan pengamanan administrasi, fisik dan hukum atas seluruh BMD;
e. menyusun buku induk inventaris dan rekapitulasi BMD;
f. menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan inventarisasi dan mekanisme penghapusan BMD;
g. mengumpulkan, menyusun, dan mengolah data rencana penghapusan dan pemindahtanganan BMD;
h. menyiapkan administrasi pelaksanaan penghapusan dan pemindahtanganan BMD;
i. melaksanakan j.
penatausahaan,
inventarisasi,
penyerahan hasil pengadaaan BMD dari SKPD;
verifikasi
menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
k. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan l.
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
n. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
35
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Seksi Penilaian dan Optimalisasi mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan tata cara penilaian BMD;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan penilaian, optimalisasi dan pemeliharaan BMD;
e. menyiapkan bahan dalam rangka pengadaan BMD dengan peraturan yang berlaku;
f. melaksanakan
pengadaan
peraturan yang berlaku;
barang/jasa
sesuai
sesuai dengan
g. melaksanakan penatausahaan BMD hasil pengadaan dan penerimaan hibah;
h. melaksanakan
penyimpanan,
penyaluran,
pemanfaatan, pengawasan serta pelaporan BMD;
penggunaan,
i. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya; j.
menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
l.
tugasnya;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD), Rencana Kebutuhan Pemeliharaan
36
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Barang Milik Daerah (RKPBMD), Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD) dari masing-masing SKPD;
d. menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan BMD;
e. menyiapkan bahan penyusunan standarisasi sarana prasarana kerja;
f. menyusun rekapitulasi mutasi BMD dan laporan pengguna barang, serta pemeliharaan BMD dari masing-masing SKPD secara berkala;
g. menyiapkan
bahan
pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian pada pengurus barang dan penyimpanan barang di SKPD;
h. menyiapkan keputusan tentang pengurus dan penyimpanan barang atau sebutan lainnya;
i. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya; j.
menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
l.
tugasnya;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
37
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL II.3 SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA DAN PRASARANA KERJA Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul merupakan institusi yang dibentuk dengan
menggabungkan 3 (tiga) instansi yaitu Bagian Keuangan, Bagian Perlengkapan dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bantul. Demikian juga untuk sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang terdapat pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Bantul merupakan gabungan dari sumber
daya, sarana dan prasarana yang terdapat pada Bagian Keuangan,
Bagian Perlengkapan dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bantul serta terdapat penambahan sumber daya manusia yang
berasal dari luar ke 3 (tiga) instansi tersebut dan sarana
prasarana melalui pengadaan yang dilaksanakan. Sampai tahun
2012 sebagai gambaran umum kondisi sumber daya manusia, sarana dan prasarana pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dapat dilihat sebagai berikut :
1.
Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Bantul pada tahun 2012 sebanyak 119 orang. Adapun kondisi kepegawaian Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dapat dilihat sebagai berikut :
38
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL a. Berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri : Komposisi PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan JENJANG PENDIDIKAN
JUMLAH
127
SD
SMP
SMA
SMA KEJURUAN
DIPLOMA
2
4
37
18
11
S1
S2
44 11
2. Berdasarkan golongan ruang terdiri :
Gol IV
Gol III
Komposisi PNS Berdasarkan Golongan Ruang Gol II
Gol I
Jumlah
b
a
d
c
b
a
d
c
b
a
d
c
b
a
127
1
3
10
7
39
31
9
9
4
9
2
1
1
1
3. Berdasarkan pendidikan dan pelatihan penjenjangan
Pegawai pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yang telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan sebanyak 12 pegawai.
39
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 4. Jabatan Struktural
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor
17 Tahun 2011 pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul terdapat 26 jabatan struktural dengan perincian yaitu sebagai berikut :
a. Eselon II sebanyak
1 jabatan struktural
c. Eselon IV sebanyak
18 jabatan struktural.
b. Eselon III sebanyak
7 jabatan struktural
Keadaan jabatan struktural pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yaitu sebagai berikut :
40
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Tabel 2.1 KEADAAN JABATAN STRUKTURAL DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL
NO
1
NAMA
2
NIP 3
PANGKAT
GOL
TMT
4
5
JABATAN 6
1
Drs. Trisaktiyana, M.Si
19660219 199303 1 005
IV/b
1-Oct-11
Kepala DPPKAD Kab. Bantul
3
Drs. R. Moelyosubagio, M.Si
19620730 199603 1 002
IV/a
1-Oct-09
Kepala Bidang Belanja DPPKAD Kab. Bantul
2
4 5 6 7 8 9
10
Ari Purwaningsih, S.E, M.Si
Suyono, S.E
Dian Mutiara Sri Rahmawati, S.H, MM Sujarwo, S.E
M. Anas Jauhari, S.E
Drs. Trisna Manurung, M.Si Andus Sarwana, S.H Ani Suryani, S.E
19681109 199008 2 001
19661120 199403 1 008
IV/a
IV/a
1-Oct-09
1-Oct-10
19691112 199603 2 003
III/d
1-Apr-08
19720212 199803 1 011
III/d
1-Apr-10
19710827 199703 1 005
19711230 199603 1 002 19670314 199403 1 009 19700302 199603 2 002
III/d
III/c
III/d III/d
1-Apr-09
1-Oct-08
1-Apr-06 1-Apr-08
Sekretaris DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Bidang Anggaran DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD Kab. Bantul Kepala Bidang Aset DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Bidang Akuntansi DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Bidang Penagihan DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Seksi Penilaian dan Optimalisasi pada Bidang Aset DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset pada Sekretariat DPPKAD Kab. Bantul
41
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
NO
1
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA
Indrijati, S.E
2
Niken Iriani, S.IP
Arum Bidayati, S.IP, MPA
Jugo N Subarkah, S.E, M.Si
Yunis Marlina Nasution, S.E, M.Ec.Dev Dewi Nurharjanti, S.E
Muhammad Baried, S.Sos Sugeng Prihatin, S.H Mulyatmi, S.E
Nurhidayati, S.E Ramiyana, S.IP
Unik Prastiwi Yudiari, S.E R. Surana Nugraha, A.Md
Jonet Rohmanyu, S.E, MSE
NIP 3
19680122 199703 2 003 19600527 198603 2 007 19691205 199803 2 004
19730826 199903 1 005 19740314 199903 2 005 19720629 200003 2 003 19691031 199102 1 001 19621217 199003 1 009 19640731 198603 2 001 19700306 199503 2 002 19680208 199203 1 008 19721207 199503 2 002 19690329 199303 1 004 19690616 199402 1 001
PANGKAT
JABATAN
GOL
TMT
III/d
1-Apr-09
Kepala Sub Bagian Program pada Sekretariat DPPKAD Kab. Bantul
1-Apr-10
Kepala Seksi Belanja Langsung pada Bidang Perbendaharaan DPPKAD Kab. Bantul
4
III/d III/d III/d III/d III/c III/c
III/c
III/c III/c III/c III/c
III/b III/b
5
1-Apr-10
1-Apr-11 1-Apr-11 1-Apr-08 1-Oct-08
1-Apr-10 1-Oct-10 1-Oct-11 1-Oct-11 1-Oct-11
1-Apr-08 1-Oct-09
6
Kepala Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian pada Bidang Aset DPPKAD Kab. Bantul Kepala Seksi Pengendalian Anggaran pada Bidang Anggaran DPPKAD Kab. Bantul Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung pada Bidang Perbendaharaan DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Seksi Inventarisasi dan Penghapusan pada Bidang Aset DPPKAD Kab. Bantul Kepala Seksi Penagihan dan Piutang pada Bidang Penagihan DPPKAD Kab. Bantul Kepala Seksi Verifikasi, Informasi dan Pelayanan pada Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Sub Bagian Umum pada Sekretariat DPPKAD Kab. Bantul Kepala Seksi Pembukuan pada Bidang Akuntansi DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Seksi Pendataan, Pendaftaran, dan Pelayanan pada Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Seksi Pengolahan Data dan Laporan pada Bidang Akuntansi DPPKAD Kab. Bantul Kepala Seksi Perencanaan Anggaran pada Bidang Anggaran DPPKAD Kab. Bantul
Kepala Seksi Keberatan pada Bidang Penagihan DPPKAD Kab. Bantul
42
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
NO
1
25 26
NAMA
Ambar Sutadi, S.H
2
Anggit Nur Hidayat, S.H, M.AP
NIP 3
19730731 199402 1 002 19780918 199803 1 004
PANGKAT
GOL 4
III/b III/b
TMT 5
1-Oct-09 1-Oct-09
JABATAN 6
Kepala Seksi Penetapan pada Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD Kab. Bantul Kepala Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Penindakan pada Bidang Penagihan DPPKAD Kab. Bantul
43
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 5.
Sarana dan Prasarana Kerja Sarana dan prasarana kerja yang terdapat pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yang menunjang pelaksanaan
tugas, fungsi dan tata kerja secara
optimal. Sarana dan prasarana kerja terdiri dari perlengkapan dan peralatan serta sarana mobilitas adalah sebagai berikut :
PERLENGKAPAN & PERALATAN KANTOR
No
Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Jumlah (Unit)
1
Kursi
2
2
Kursi Biro
6
3
Kursi Rapat
189
4
Kursi Busa
3
5
Kursi dengan tangan
5
6
Kursi Kayu
55
7
Kursi Lipat
13
8
Kursi Putar
7
9
Kursi Rotan
120
10
Kursi Busa
7
11
Kursi Spon
6
12
Kursi Spon Tangan
6
13
Kursi Tunggu
8
14
Meja Biro
15
15
Meja 1/2 biro
38
16
Meja bundar
1
17
Meja Counter
2
18
Meja Formulir
4
19
Meja Kayu
100
44
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 20
Meja Komputer
40
21
Meja Kursi Tamu
2
22
Meja Tamu
7
23
Meja Rapat
43
24
Meja Telepon
4
25
Mesin Ketik
19
26
Monitor
7
27
Server
4
28
Komputer
42
29
Laptop
11
30
Note Book
2
31
LCD Proyektor
2
32
Lemari Es
3
33
Lemari Kecil
1
34
Mega phone
1
35
AC
6
36
Almari Besi
8
37
Almari Kaca
3
38
Almari Kayu
12
39
Almari Sorok
1
40
Brankas
8
41
Camera
3
42
Handycam
1
43
Cash Box
1
44
Dingklik Panjang
5
45
Dingklik Bundar
2
46
Dispencer
3
47
Faximilie
1
48
Filling Cabinet
30
49
Genset
1
50
Gerenda
1
51
Hub
1
52
Jam Dinding
10
45
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 53
Kenap
1
54
Kipas Angin
7
55
Papan Rekap PBB
1
56
Perforator Duduk
1
57
Perforator Tangan
1
58
Power Suplay
2
59
Printer
53
60
Proyektor Light/OHP
1
61
Radio Tape
1
62
Rak Besi
7
63
Rak Kayu
17
64
Rak Kayu Kaca
3
65
Rak Telepon
1
66
Skat Ruangan
4
67
Sound System
1
68
Stabilizer
16
69
Swicth
1
70
Tangga
1
71
Telepon
18
72
Televisi
6
73
Wadrobe
1
74
White Board
6
75
Wireless
3
76
LCD
1
46
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Sarana Mobilitas
No
Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah (Unit)
1
Kendaraan Dinas R4
4
2
Kendaraan Dinas R2
42
47
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN III.1. VISI Berdasarkan keadaan saat ini dan perkiraan strategis 5 tahun yang akan datang, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah telah menetapkan visi yang telah dirumuskan dan menjadi
komitmen
stakeholders
bersama
dengan
melibatkan
seluruh
di lingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Adapun visi yang
ditetapkan yaitu sebagai berikut :
Menjadi Institusi yang Terpercaya dan Handal dalam Tata Kelola Keuangan dan Aset Daerah terbaik se Indonesia
Harapan yang dikandung dari visi sebagaimana tersebut diatas adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia selaras
dengan tugas, fungsi dan tatakerja yang diemban dan diatur
dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011.
Disamping itu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ikut berperan serta dalam mendukung terwujudnya visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bantul yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Menengah Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2011-2015 khususnya pada misi 3 yaitu “ Meningkatkan
48
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL kapasitas
pemerintah
daerah
menuju
tata
kelola
pemerintahan yang empatik”. III.2 MISI Dalam rangka mewujudkan harapan yang terkandung dalam visi
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah maka perlu dirumuskan misi yang merupakan rumusan umum mengenai
upaya-upaya
yang
akan
dilaksanakan
mewujudkan proyeksi kondisi tentang masa depan.
untuk
Selaras
dengan visi yang telah dirumuskan bersama, Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul telah merumuskan dan menetapkan misi untuk periode tahun 2011 s/d 2015 yaitu sebagai berikut :
1. Mengembangkan kebijakan dan tata kelola fiscal daerah yang sehat dan lebih reponsif;
2. Mewujudkan manajemen keuangan dan asset daerah yang semakin berkualitas; dan
3. Pemantapan organisasi yang berbasis manusia yang unggul dalam moral, trampil dan memahami medan kerja.
Pernyataan
misi
tersebut
diatas
harus
diketahui
dan
dilaksanakan oleh seluruh jajaran pegawai di lingkungan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Sehingga seluruh
jajaran
pegawai
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah ikut berperan serta sesuai dengan beban tanggungjawabnya guna mewujudkan harapan-harapan
yang terkandung dalam visi.
49
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL III.3. TUJUAN Berpedoman pada visi dan misi sebagaimana tersebut diatas, terdapat beberapa tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya sistem kerja yang profesional dengan didukung oleh sarana, prasarana dan SDM yang berkualitas;
2. Terwujudnya sistem dan prosedure pengelolaan keuangan dan
aset
undangan;
daerah
berdasarkan
peraturan
perundang-
3. Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah guna meningkatkan kapasitas fiskal daerah;
4. Terwujudnya peningkatan sistem penganggaran yang efisien, efektif, ekonomis dan tepat sasaran;
5. Terwujudnya penatausahaan keuangan yang akuntabel, transparan, profesional dan bertanggungjawab;
6. Terwujudnya pengelolaan aset daerah yang transparan, akuntabel, fungsional, kepastian hukum, kepastian nilai, efisien dan efektif;
7. Terwujudnya daerah; dan
peningkatan
kualitas
laporan
keuangan
8. Terwujudnya sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah yang berbasis teknologi informasi.
III.4. SASARAN Sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan terdapat
sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pendapatan,
50
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah setiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu sebagai berikut :
Misi 1 : “mengembangkan kebijakan dan tata kelola fiskal daerah yang sehat dan lebih reponsif”. Sasaran yang akan diwujudkan dari misi ini adalah :
1. Meningkatnya efisiensi, efektifitas dan responbilitas pelayanan publik;
2. Meningkatkan daerah.
kapasitas
pembiayaan
pembangunan
Misi 2 : “mewujudkan manajemen keuangan dan asset daerah yang semakin berkualitas” Sasaran yang akan diwujudkan dari misi ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengupayakan
terwujudnya
sistem
dan
prosedure
pengelolaan keuangan dan aset daerah berkualitas;
2. Meningkatkan efektivitas APBD;
3. Mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah yang komprehensif;
4. Mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah yang komprehensif;
Misi 3 : “pemantapan organisasi berbasis manusia yang unggul dalam moral, trampil dan memahami medan kerja” Sasaran yang akan diwujudkan dari misi ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan
profesionalitas,
transparansi
akuntabilitas penatausahaan keuangan daerah;
dan 51
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 2. Mewujudkan peningkatan kualitas penilaian atas laporan keuangan daerah;
III.5. STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam
rangka
mewujudkan sasaran yang terkandung dari
misi yang telah ditetapkan
sebagaimana tersebut diatas Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah
menetapkan berbagai upaya dalam bentuk kebijakan dan strategi. Kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diarahkan dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan dan asset daerah yang handal dan terbaik se Indonesian. Melalui visi
tersebut dapat mendukung Pemerintah Kabupaten Bantul meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Daerah. Kebijakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Mengupayakan
terwujudnya
system
dan
prosedure
pengelolaan keuangan dan asset daerah berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang bertumpu pada kepentingan
masyarakat
yang
didukung
prasarana dan SDM yang berkualitas;
oleh
sarana
2. Optimalisasi pendapatan daerah;
3. Optimalisasi tata kelola keuangan dan asset daerah yang berkualitas; dan
4. Implementasi terintegrasi.
Sistem
Manajemen
Keuangan
yang
52
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL III.6 SASARAN DAN TARGET RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2011 s/d 2015 Berdasarkan tujuan, sasaran dan kebijakan sebagaimana telah
diuraikan diatas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah telah menetapkan target sasaran capaian kinerja
sebagai indikator dan instrumen pencapaian visi dan misi yaitu sebagai berikut :
53
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Misi
Sasaran Strategis
1
2
Merumuskan kebijakan umum dan teknis pengelolaan keuangan dan aset daerah
1
Meningkatnya efisiensi, efektifitas dan responbilitas pelayanan publik
1 2 3 4 5 6
2
Mengupayakan terwujudnya sistem dan prosedure pengelolaan keuangan dan aset daerah berkualitas
Target
Indikator Kinerja Sasaran
1
3 Tersedianya jasa komunikasi, penerangan jalan umum dan listrik gedung-gedung Pemda
Terpenuhinya kebutuhan akan barang-barang cetakan Terpenuhinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor
Terpenuhinya kebutuhan ruang rapat yang repesentatif Terpenuhinya kebutuhan kendaraan siap operasional yang memadai Terpenuhi kebutuhan mebelair Jumlah peraturan tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
3
3
3
3
3
Buku Peratu ran Bupati
54
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Misi
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
1
2
3
Mewujudkan peningkatan pendapatan daerah
3
Meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan daerah;
5
Meningkatkan efektivitas APBD
Meningkatkan profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas penatausahaan
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
Prosentase kenaikan pajak dan retribusi daerah
%
21,15
5,41
5
29,17
6,58
2
Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD
%
11,02
11,05
11,3
13,35
13,4
%
10,62
10,64
10,68
12,87
12,93
%
1,91
3,92
3,92
3,25
3,21
Rupiah
878.012.053.000
943.096.041.000
1.004.757.471.000
1.036.663.061.000
Perda /Perb up
6
6
6
6
6
3
3
3
3
3
4
4
2011
1
3
Mewujudkan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Target
Rasio PAD terhadap total pengeluaran APBD Prosentase potensi penerimaan daerah yang dapat digali
5
Jumlah Penerimaan Daerah
1
Jumlah Perda dan Perbup tentang APBD yang ditetapkan dalam 1 tahun
2
Tersedianya informasi keuangan daerah tahun 2007 s/d tahun 2011
Leaffl et/Bu ku
1.099.782.492.000
55
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Misi 1
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
2 keuangan daerah;
3
3 4 5 6 7 8 9
Target 2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
Terlaksananya pengelolaan pelaporan tugas pembantuan ke kanwil tepat waktu
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
Kelancaran penyaluran belanja PPKD
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
Pencetakan daftar gaji PNS
%
100
100
100
100
100
Tertib administrasi gaji PNS
%
100
100
100
100
100
Efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas laporan keuangan
Terlaksananya pengendalian APBD TA 2012
Pedoman dalam pengambilan kebijakan untuk perubahan anggaran
56
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Misi
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
1
2
3 10
11
12 13 14 15 16
Tertib administrasi bagi PNS Purna Tugas dan mutasi
Terwujudnya tertib administrasi atas pengelolaan dan pelaporan potongan IWP, Taperum dan PPh Ps 21 Dokumen penerbitan SP2D dengan penelitian SPJ sesuai dengan peraturan Kelancaran Pencairan Dana dalam rangka mendukung kegiatankegiatan SKPD Proses penerbitan SP2D Belanja tidak langsung yang sesuai peraturan Kelancaran Pencairan Dana Belanja Tidak Langsung Pemulihan kerugian daerah
Target 2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
57
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Misi
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
1
2
3 Laporan Pajak Penghasilan PNS
17 18 19 20 21
22
Tersedianya data belanja SKPD secara akuntabilitas
Kesiapan Pemerintah Daerah guna menerima pelimpahan PBB P2 Pemahaman akan peraturan PerUU-an
Menambah pemahaman dan pengetahuan ttg pengelolaan keuangan dan aset daerah Peningkatan SDM Bendahara pengeluaran dlm mengelola & mempertanggungjwbk an anggaran SKPD berdasarkan peraturan UU yg berlaku
Target 2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
58
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Sasaran Strategis
Misi 1
6
2 Mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah yang komprehensif;
3
1 2 3 4
7
Mewujudkan peningkatan kualitas penilaian atas laporan keuangan daerah;
Target
Indikator Kinerja Sasaran
Peningkatan Pemahaman terhadap aturan yang berlaku Pengelolaan Barang Daerah sesuai dengan sisdur
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
WTP
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
Data RKBU, RKPBU, RTBU,RTPBU, Mutasi
Aset dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya
5
Efisiensi Biaya Pemeliharaan
6
Data aset dapat diyakini kebenarannya
1
Peningkatan nilai atas pengelolaan dan pelaporan keuangan Pemkab Bantul
59
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Sasaran Strategis
Misi 1
8
2 Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah secara terintegrasi.
Target
Indikator Kinerja Sasaran 3
1
2
4
2011
2012
2013
2014
2015
5
6
7
8
9
Kemudahan dan kelancaran entry data barang daerah Terintegrasi sistem penganggaran, penatausahaan dan tersusunnya pertanggungjawaban dalam bentuk pelaporan pertanggungjawaban
60
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL III.7. STRATEGI (CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN) Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sebagaimana tersebut diatas, beberapa upaya strateji yang
dilaksanakan
oleh
Dinas
Pendapatan,
reformasi
untuk
Keuangan dan Aset Daerah yaitu :
1. Penguatan
kepercayaan
upaya
publik
terhadap
Pengelolaan
meningkatkan
pemerintah
transparansi pengelolaan keuangan dan aset daerah;
melalui
2. Penguatan kapasitas dan kualitas pengelolaan keuangan daerah;
3. Penguatan reformasi dalam rangka peningkatan PAD (Pendapatan masyarakat;
Asli
Daerah)
dengan
tidak
membebani
4. Mempedomani kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keuangan daerah;
5. Mengikuti pelatihan dan workshop tentang perkembangan
peraturan pengelolaan keuangan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusar atau lembaga keuangan lainnya;
6. Meningkatkan koordinasi seluruh SKPD/unit kerja atas pengelolaan
keuangan
tanggungjawabnya;
daerah
yang
menjadi
beban
7. Penguatan reformasi untuk meningkatkan kualitas tata kelola aset daerah.
Beberapa upaya strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program.
61
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
62
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
IV.1 ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS Keberhasilan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul seperti yang telah diuraikan dalam Bab III sangat
dipengaruhi oleh kondisi internal dan ekternal serta strategi yang diterapkan. Oleh karena itu strategi yang dipilih dan digunakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul harus dengan pertimbangan dengan tepat dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal. Dikarenakan ketepatan dalam menentukan strategi
sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. a. Faktor Internal Berdasarkan kajian analisis lingkungan internal (ALI) pada
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul terdapat beberapa hal yang merupakan unsur kekuatan (strength)
dan kelemahan (weaknes).
Kedua unsur tersebut pada hakekatnya dibutuhkan untuk
dianalisis dan dievaluasi, dimana unsur kekuatan merupakan potensi
kinerja
sedang
unsur
kelemahan
merupakan
permasalahan/hambatan yang harus segera untuk diatasi dengan harapan dapat menjadi kekuatan bagi Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
Dinas
Daerah 62
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL Kabupaten Bantul. Dengan memperhatikan faktor internal
pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bantul baik yang merupakan kekuatan dan kelemahan diformulasikan dalam rencana strategis Dinas Pendapatan,
Pengelolaan
Kabupaten Bantul.
Keuangan
dan
Aset
Daerah
Faktor internal yang dijumpai pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yang menjadi faktor kekuatan (strength) adalah sebagai
berikut :
1. Tersedianya
peraturan perundang-undangan tentang
pengelolaan keuangan dan kekayaan (aset) daerah sebagai
dasar dan pedoman dalam melaksanakan tugas, pokok
dan tatakerja pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;
2. Adanya kewenangan untuk melaksanakan koordinasi
secara vertikal, horisontal dan diagonal dengan seluruh
SKPD/unit kerja serta semua stakeholders yang terlibat dalam proses pengelolaan keuangan dan aset daerah;
3. Adanya kewenangan dalam bentuk fungsi yang melekat dalam bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah serta fungsi untuk melakukan sinkronisasi pada
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang diajukan oleh SKPD/Unit Kerja dan semua
stakeholders yang terlibat dalam proses pembangunan daerah;
4. Tersedianya data, informasi, dokumen, pedoman dan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset daerah serta
63
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL berbagai bentuk teknik pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Selain unsur kekuatan yang terdapat pada faktor internal Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul tersebut diatas juga terdapat faktor kelemahan (weakness) adalah sebagai berikut :
1. Penataan SDM yang belum merata pada masing-masing bidang baik secara kuantitas maupun keahlian;
2. Belum terdapat aplikasi komputerisasi yang terintegrasi
dari penganggaran sampai pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD;
3. Tidak semua pegawai mempunyai kesempatan untuk mengikuti
bimbingan
teknis
keuangan dan asset daerah;
tentang
pengelolaan
4. Kurang solid (kebersamaan) dan kurang dipahami visi bersama yang telah ditetapkan
5. Belum tersedianya Standart Operasional Prosedure (SOP) dan Standart Pelayanan Minimal (SPM) bagi semua bidang
sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi sehingga tidak ada standart yang digunakan untuk mengukur pekerjaan;
6. Belum digunakan program SIMBADA dengan maksimal;
7. Belum terwujudnya tata kelola aset daerah yang tertib administrasi
pemanfaatan;
dari
perencanaan
sampai
dengan
8. Belum menyatunya tempat kerja sehingga pengawasan, koordinasi, pengendalian belum dapat dilaksanakan secara optimal;
64
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL 9. Kurang solidnya (kebersamaan) dan kurang dipahaminya
visi bersama dari semua stakeholders di lingkungan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam memenuhi tugas dan panggilan;
10. Belum meratanya kemampuan berkomunikasi dan lobby dengan pihak luar;
11. Kurang dimanfaatkannya secara optimal data, informasi dan dokumen-dokumen tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah yang tersedia.
12. Belum dapat diwujudkan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
atas
Kabupaten Bantul.
Laporan
Keuangan
Pemerintah
13. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD masih rendah.
2. Faktor Eksternal Dengan menggunakan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE),
terdapat unsur-unsur yang menjadi peluang (opportunities)
dan yang menjadi ancaman (threats) dari faktor eksternal Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Faktor eksternal yang berupa unsur peluang (opportunity)
merupakan unsur secara tidak langsung memberi dukungan terhadap
keberhasilan
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut :
1. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang Nomor 33
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara 65
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undangundang
Nomor
25
tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Adanya komitmen pemerintah Kabupaten Bantul untuk menjadikan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul sebagai satu-satunya institusi yang
memiliki wewenang pengelolaan keuangan dan aset
daerah Pemerintah Kabupaten Bantul.
3. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul untuk
berpihak kepada kepentingan rakyat secara konsisten
seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.
4. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul untuk
melaksanakan anggaran dalam APBD Kabupaten Bantul secara efisiensi dan efektifitas, serta meningkatkan Pendapatan
intensifikasi
Asli
dan
Daerah
pendapatan asli daerah.
5. Adanya
komitmen
dengan
ekstensifikasi
Pemerintah
melaksanakan
sumber-sumber
Kabupaten
Bantul
meningkatkan pengelolaan keuangan dan aset daerah menuju opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul.
6. Adanya tuntutan dari rakyat, DPRD, LSM dan pihak swasta
yang sangat dominan agar birokrasi pemerintah daerah bekerja lebih pofesional, transparan dan akuntabel.
7. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul untuk
meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola yang empatik.
66
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL 8. Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi sangat membantu dalam data collecting, analisis, peramalan dan
pengambilan keputusan serta mudahnya akses terhadap teknologi informasi.
9. Pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil;
10. Pertumbuhan sektor ekonomi yang cukup dominan.
Faktor ekternal yang berupa ancaman (threat) harus dianalisa
dengan harapan ancaman tersebut dapat menjadi peluang atau kekuatan bagi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut :
1.
Inefisiensi
3.
Vandalisme terhadap aset daerah
2. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) Adanya sisa-sisa paradigma egoisme sektoral yang masih
dominan.
Adanya kompetisi yang sangat ketat antar daerah dalam pembangunan dan peraihan dana non APBD masing-
masing daerah otonom. Banyak
daerah-daerah
otonom
yang
komunikasi dan kemampuan lobby tinggi.
Masih
belum
mantapnya
sistem
dan
mempunyai mekanisme
peluncuran anggaran dari pemerintah propinsi dan pemerintah pusat. Bencana alam
Aturan dari pemerintah pusat tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah yang sering mengalami
perubahan dengan cepat.
67
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL 10.
Masih rendahnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah
11.
Obyek retribusi mengalami penurunan;
12. 13.
terhadap APBD;
Rendahnya kapasitas fiskal.
Masih rendahnya kesadaran obyek pajak dan retribusi daerah.
IV.2 Kondisi Yang Diharapkan dan Proyeksi Berdasarkan faktor eksternal dan internal yang terdapat pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten
Bantul yang berupa unsur kekuatan dan peluang perlu dilaksanakan formulasi sehingga menjadi suatu perubahan yang
signifikan dan menjad faktor yang mendukung keberhasilan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat unsur kekuatan
dan peluang Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yang diharapkan dan diproyeksikan
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran yaitu sebagai berikut : 1.
Pencermatan Lingkungan Internal dan Eksternal Tabel 4.1 Kekuatan dan Peluang (Faktor Internal dan Faktor Eksternal)
Pencermatan Lingkungan Internal No 1
Kekuatan (S) Tersedianya
peraturan
Pencermatan Lingkungan Eksternal No
perundang-
undangan tentang pengelolaan keuangan
1
Peluang (O) Diberlakukannya
Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang
68
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL Pencermatan Lingkungan Internal No
Kekuatan (S)
Pencermatan Lingkungan Eksternal No
Peluang (O)
dan kekayaan (aset) sebagai dasar dan
Pemerintahan
pokok
tentang
pedoman dalam melaksanakan tugas, dan
tatakerja
pada
Daerah,
Undang-
undang Nomor 33 tahun 2004
bidang
pengelolaan keuangan dan aset daerah;
Antara
Perimbangan
Pemerintah
Keuangan
Pusat
dan
Pemerintah Daerah, Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, Undang-undang Nomor 17
tahun
Negara;
2
Adanya kewenangan untuk melakukan
koordinasi secara vertikal, horisontal dan
2
diagonal dengan Instansi/Unit Kerja, stakeholders
dalam
Adanya
Kabupaten
tentang
komitmen
menjadikan
Dinas, Badan, Kantor dan Bagian serta semua
2003
Keuangan
Bantul
Dinas
dan
fungsi
yang
melekat
dalam
dalam
bentuk
bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset daerah serta fungsi sinkronisasi pengelolaan keuangan dan aset yang diajukan oleh Dinas, Badan, Kantor, Bagian,
Unit
Kerja
dan
semua
stakeholders yang terlibat dalam proses
Pengelolaan
Aset
Daerah
wewenang pengelolaan keuangan aset
daerah
Pemerintah
komitmen
Pemerintah
Kabupaten Bantul; kewenangan
untuk
satunya institusi yang memiliki dan
Adanya
pemerintah
Kabupaten Bantul sebagai satu-
proses
pengelolaan keuangan dan asset daerah;
3
Keuangan
3
Adanya
Kabupaten Bantul untuk berpihak kepada kepentingan rakyat secara konsisten seperti yang diamanatkan Adanya
komitmen
Pemerintah
Kabupaten Bantul untuk berpihak kepada kepentingan rakyat secara konsisten seperti yang diamanatkan
69
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL Pencermatan Lingkungan Internal No
Kekuatan (S)
Pencermatan Lingkungan Eksternal No
pembangunan daerah 4
dalam Pembukaan UUD 1945;
Tersedianya data, informasi, dokumen, pedoman dan kebijakan
Peluang (O)
pengelolaan
4
keuangan dan aset daerah serta berbagai
Adanya
Kabupaten
komitmen
Bantul
melaksanakan
Pemerintah
anggaran
untuk
dalam
APBD Kabupaten Bantul secara
bentuk teknik pengelolaan keuangan dan asset daerah
efisiensi
dan
efektifitas,
Daerah
dengan
meningkatkan intensifikasi
Pendapatan
dan
sumber-sumber daerah; 5
Adanya
Kabupaten
Asli
melaksanakan
ekstensifikasi
pendapatan
komitmen
serta
asli
Pemerintah
Bantul meningkatkan
pengelolaan keuangan dan aset daerah menuju WTP atas laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul; 6
Adanya tuntutan dari rakyat, DPRD, LSM dan pihak swasta yang sangat
dominan agar birokrasi pemerintah
daerah bekerja lebih pofesional, transparan dan akuntabel; 7
Pesatnya perkembangan Teknologi
Informasi sangat membantu dalam data collecting, analisis, peramalan
70
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL Pencermatan Lingkungan Internal No
Pencermatan Lingkungan Eksternal
Kekuatan (S)
No
Peluang (O) dan pengambilan keputusan serta
mudahnya akses terhadap teknologi informasi.
Tabel 4.2 Kelemahan dan Hambatan (Faktor Internal dan Faktor Eksternal)
Pencermatan Lingkungan Internal No 1
Kelemahan (W)
No
Penataan SDM yang belum merata pada masing-masing
bidang
kuantitas maupun keahlian; 2
Pencermatan Lingkungan Eksternal
baik
secara
1
semua
pengganggaran
pegawai
Antara
tentang
solidnya
(kebersamaan)
dan
kurang dipahaminya visi bersama dari
Pemerintah
Daerah,
Keuangan
Pusat
dan
Undang-
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-
kesempatan untuk mengikuti bimbingan
Kurang
Undang-
undang Nomor 25 tahun 2004
undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
teknis tentang pengelolaan keuangan dan
4
Daerah,
Perimbangan
Pemerintah
mempunyai
aset daerah;
Nomor 32 tahun 2004 tentang
tentang
APBD; Tidak
Undang-undang
undang Nomor 33 tahun 2004
sampai dengan pertanggungjawaban atas
3
Diberlakukannya Pemerintahan
Belum terdapat aplikasi komputerisasi yang terintegrasi dari
Hambatan
2
Adanya
komitmen
pemerintah
Kabupaten Bantul untuk menjadikan
Dinas Pengelolaan Keuangan dan
71
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL Pencermatan Lingkungan Internal No
Kelemahan (W) semua
stakeholders
No
DPKAD
dalam
memenuhi tugas dan panggilan; 5
Pencermatan Lingkungan Eksternal
standart
yang
digunakan
untuk
mengukur pekerjaan;
7
Belum terwujudnya tata kelola asset
pemanfaatan; Belum
sampai
menyatunya
tempat
kerja
sehingga pengawasan, koordinasi belum
Kurang
solidnya
(kebersamaan)
semua stakeholders di lingkungan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 10
3
Belum
meratanya
kemampuan
Bantul
wewenang dan
pengelolaan
aset
Adanya
komitmen
daerah
Pemerintah
Kabupaten Bantul untuk berpihak
kepada kepentingan rakyat secara konsisten seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945; 4
Adanya
Kabupaten
komitmen
Bantul
Pemerintah untuk
melaksanakan anggaran dalam APBD Kabupaten Bantul secara efisiensi dan efektifitas, serta meningkatkan pendapatan asli daerah; 5
Adanya
komitmen
Pemerintah
Kabupaten Bantul meningkatkan
pengelolaan keuangan dan aset
dan
kurang dipahaminya visi bersama dari
Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Bantul
dengan
dapat dilaksanakan secara optimal; 9
keuangan
daerah yang tertib administrasi dari perencanaan
8
memiliki
Belum digunakan program SIMBADA dengan maksimal;
Daerah
sebagai satu-satunya institusi yang
Procedure (SOP) dan Standart Pelayanan
dengan tugas, pokok dan fungsi sebagai
6
Aset
Belum tersusunnya Standart Operasional
Minimal (SPM) bagi semua bidang sesuai
Hambatan
daerah menuju WTP;
7
Adanya tuntutan dari rakyat, DPRD,
LSM dan pihak swasta yang sangat dominan agar birokrasi pemerintah daerah bekerja
lebih pofesional,
transparan dan akuntabel;
72
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL Pencermatan Lingkungan Internal No
Pencermatan Lingkungan Eksternal
Kelemahan (W)
No
Hambatan
berkomunikasi dan lobby dengan pihak luar; 11
Kurang dimanfaatkan secara optimal data, informasi dan dokumen-dokumen
tentang pengelolaan keuangan dan asset daerah yang tersedia; 12
Belum dapat diwujudkan opini WTP (Wajar
Laporan
Tanpa
Keuangan
Kabupaten Bantul; 13
Pengecualian)
atas
Pemerintah
Masih rendanya kontribusi PAD terhadap belanja daerah.
IV.3 FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN Keberhasilan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan visi dan
misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah setiap Stakeholders yang terlibat dalam otonomi daerah harus
memperhatikan tiga isu yaitu : isu pertama sharing of power (pembagian kewengangan), isu kedua distribution of income (pemerataan
pendapatan),
dan
isu
ketiga
empowering
(pemberdayaan dan partisipasi)
Dalam kerangka itu faktor-faktor penentu keberhasilan yang terutama adalah terletak pada :
73
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL 1.
Terciptanya sistem kerja yang solid dan dapat dipahami
2.
Tersedianya SDM yang berkualitas, visioner, mampu dan
3.
sebagai upaya mewujudkan komitmen visi bersama;
mau bekerja sama secara bermoral dan bermartabat;
Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan organisasi;
4.
Tersedianya data dan laporan yang akurat, mutakhir dan
5.
Tersedianya peraturan perundang-undangan yang lengkap.
tepat waktu; dan
IV.4 LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011–2015, langkah-langkah
strategis yang ditempuh oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah sebagai berikut : 1.
Penguatan
kepercayaan
upaya
publik
reformasi
terhadap
untuk
meningkatkan
pemerintah
transparansi pengelolaan keuangan dan aset daerah;
melalui
2.
Penguatan kapasitas dan kualitas pengelolaan keuangan
3.
Penguatan reformasi dalam rangka peningkatan PAD
4.
daerah;
(Pendapatan
masyarakat;
Asli
Daerah)
dengan
tidak
membebani
Penguatan reformasi untuk meningkatkan kualitas tata kelola aset daerah.
74
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL IV.5 STRATEGI Menurut teori pengembangan strategi pada anilisis SWOT, terdapat empat macam tipe umum strategi menuju keberhasilan organisasi, yaitu : 1.
Strategi
Comparative
Advantage
(keunggulan
komparatif), Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Bantul memiliki peluang dan
kekuatan yang dominan pada posisi internal yang signifikan.
Dua elemen tersebut berpotensial untuk saling dapat berinteraksi.
Kekuatan
dan
peluang
sesungguhnya
merupakan keunggulan komparatif yang harus dimanfaatkan secara efisien dan efektif. Persoalan mendasar yang harus
dikembangkan, adalah bagaimana memanfaatkan kekuatan 2.
untuk meningkatkan posisi kompetitifnya.
Strategi Mobilization,
Dalam konteks ini Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul harus mampu
memobilisasi semua sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untuk mengeliminir ancaman dan atau bahkan berusaha untuk merubahnya menjadi suatu peluang. Dengan posisi dan kondisi seperti saat ini Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul
yang merupakan gabungan dari tiga instansi yaitu Bagian
Keuangan, Bagian Perlengkapan dan Dinas Pendapatan Daerah harus mampu memobilisasi semua sumber daya yang ada menjadi suatu organisasi yang solid sebagai sumber 3.
kekuatan utama. Strategi
Investment/Divesment,
dalam
kondisi
ini
Organisasi memang pada posisi yang harus hati-hati. Sebab 75
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL peluang sangat meyakinkan tetapi Organisasi kurang ada
kemampuan organisasi untuk meresponnya. Jika tidak hati4.
hati akan menimbulkan high cost atau inefisien.
Strategi Damage Control, pada posisi ini strategi yang akan ditempuh harus benar-benar lebih hati-hati. Karena sudah
terancam dari luar tetapi juga harus menghadapi sumber
daya yang masih lemah. Untuk itu, harus mengendalikan dan melakukan pembenahan sumber dayanya. Yang paling utama adalah merubah kelemahan menjadi kekuatan potensial.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah merupakan kelembagaan baru gabungan dari (Bagian Keuangan, Bagian Perlengkapan, dan
Dispenda) maka perlu dilakukan penguatan kelembagaan terlebih dahulu dan strategi yang akan dipilih oleh Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam kurun waktu
2011 – 2015 adalah pada dua jenis yaitu :
1.
Strategi optimalisasi keunggulan komparatif, strategi ini
dipilih mengingat adanya kewenangan yang sangat luas yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul untuk
mengelola keuangan daerah (pendapatan, anggaran, belanja, pembiayaan) dan aset (kekayaan) daerah dalam rangka
pembangunan daerah yang bertumpu pada kepentingan 2.
rakyat secara efisien, efektif dan ekonomis.
Strategi mobilisasi sumberdaya dan peningkatan daya saing,
strategi ini dipilih mengingat kompleksitas permasalahan
pengelolaan (manajemen) keuangan dan aset daerah maka perlu memobilisasi sumberdaya yang ada agar menjadi suatu
76
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL institusi yang solid dan profesional untuk memasuki pasar global.
IV.6. SASARAN STRATEJIK PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Berdasarkan uraian tugas, pokok dan tata kerja yang diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bantul serta Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan
Eksternal
(ALE),
maka
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menetapkan target
sasaran capaian kinerja untuk 5 (lima) tahun yang akan datang yang akan diwujudkan sebagai indikator pencapaian visi dan misi sebagaimana dibahas dalam BAB III pada tabel
77
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis 1
Mengembangkan kebijakan dan tata kelola fiskal daerah yang sehat dan lebih responsif
2
1
Meningkatnya efisiensi, efektifitas dan responbilitas pelayanan publik
Target
Indikator Kinerja Sasaran 3
1 2 3 4 5 6
Tersedianya jasa komunikasi, penerangan jalan umum dan listrik gedung-gedung Pemda Terpenuhinya kebutuhan akan barang-barang cetakan Terpenuhinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor Terpenuhinya kebutuhan ruang rapat yang repesentatif Terpenuhinya kebutuhan kendaraan siap operasional yang memadai Terpenuhi kebutuhan mebelair
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
30
30
30
30
%
100
100
100
100
100
%
100
10
10
10
10
%
100
30
30
30
30
78
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
2
3
1
2
Mewujudkan manajeman keuangan dan asset daerah yang semakin berkualitas; dan
3
Mengupayakan terwujudnya sistem dan prosedure pengelolaan keuangan dan aset daerah berkualitas Meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan daerah;
1
Jumlah peraturan tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah
1
Prosentase kenaikan pajak dan retribusi daerah
2 3 4
Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD Rasio PAD terhadap total pengeluaran APBD Prosentase potensi penerimaan daerah yang dapat
Target 2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
Buku Perat uran Bupa ti
3
3
3
3
3
%
21,15
5,41
5
29,17
6,58
%
11,02
11,05
11,3
13,35
13,4
%
10,62
10,64
10,68
12,87
12,93
%
1,91
3,92
3,92
3,25
3,21
79
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis 1
Target
Indikator Kinerja Sasaran
2
3
4
2011
2012
2013
2014
2015
5
6
7
8
9
1.004.757.471.000
1.036.663.061.000
1.099.782.492.000
digali
Pemantapan organisasi yang berbasis manusia yang unggul dalam moral, trampil dan memahami medan kerja.
4
Meningkatkan efektivitas APBD
5
Meningkatkan profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas penatausahaan keuangan daerah;
5
Jumlah Penerimaan Daerah
Rupi ah
1
Jumlah Perda dan Perbup tentang APBD yang ditetapkan dalam 1 tahun
Perd a/Pe rbup
6
6
6
6
6
Leaff let/B uku
3
3
3
3
3
%
100
100
100
100
100
2
3
Tersedianya informasi keuangan daerah tahun 2007 s/d tahun 2011 Terlaksananya pengelolaan pelaporan tugas pembantuan ke kanwil tepat waktu
878.012.053.000
943.096.041.000
80
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis 1
Target
Indikator Kinerja Sasaran
2
3
4 5 6 7 8 9 10
Efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas laporan keuangan Kelancaran penyaluran belanja PPKD Terlaksananya pengendalian APBD TA 2012 Pedoman dalam pengambilan kebijakan untuk perubahan anggaran
Pencetakan daftar gaji PNS Tertib administrasi gaji PNS Tertib administrasi bagi PNS Purna Tugas dan mutasi
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
81
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis 1
Target
Indikator Kinerja Sasaran
2
3
11
12
13
14 15
Terwujudnya tertib administrasi atas pengelolaan dan pelaporan potongan IWP, Taperum dan PPh Ps 21 Dokumen penerbitan SP2D dengan penelitian SPJ sesuai dengan peraturan Kelancaran Pencairan Dana dalam rangka mendukung kegiatan-kegiatan SKPD Proses penerbitan SP2D Belanja tidak langsung yang sesuai peraturan Kelancaran Pencairan Dana Belanja Tidak
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
82
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis 1
Target
Indikator Kinerja Sasaran
2
3
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
Langsung 16 17 18 19 20 21
Pemulihan kerugian daerah
Laporan Pajak Penghasilan PNS
Tersedianya data belanja SKPD secara akuntabilitas Kesiapan Pemerintah Daerah guna menerima pelimpahan PBB P2 Pemahaman akan peraturan PerUUan Menambah pemahaman dan pengetahuan ttg pengelolaan
83
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis 1
Target
Indikator Kinerja Sasaran
2
3
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
%
100
100
100
100
100
%
75
75
75
75
75
%
100
100
100
100
100
keuangan dan aset daerah
22
6
Mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah yang komprehensif;
1 2
Peningkatan SDM Bendahara pengeluaran dlm mengelola & mempertanggungj wbkan anggaran SKPD berdasarkan peraturan UU yg berlaku Peningkatan Pemahaman terhadap aturan yang berlaku Pengelolaan Barang Daerah sesuai dengan sisdur
84
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
2
3
1
3
Mewujudkan peningkatan kualitas penilaian
4
4
5
Efisiensi Biaya Pemeliharaan
Rupi ah
Peningkatan nilai atas pengelolaan dan pelaporan
WTP
1
Data aset dapat diyakini kebenarannya
2011
2012
2013
2014
2015
5
6
7
8
9
Kendaraan Dinas (SKPD)
Kend dinas pinjam pakai (lurah) dihibahkan 75 R2, Eks Dikmennof disewakan Aisyah (SMP Unggulan)
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
Jumla h Baran g yang dibutu hkan
Aset dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya
6 7
Data RKBU, RKPBU, RTBU,RTPBU, Mutasi
Target
85
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
Misi Sasaran Strategis 1
2
8
Target
Indikator Kinerja Sasaran 3
atas laporan keuangan daerah;
keuangan Pemkab Bantul
Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah secara terintegrasi.
Kemudahan dan kelancaran entry data barang daerah
1
2
4
2011
2012
2013
2014
2015
5
6
7
8
9
Terintegrasi sistem penganggaran, penatausahaan dan tersusunnya pertanggungjawa ban dalam bentuk pelaporan pertanggungjawa ban
86
Renstra DPPKAD KAB. BANTUL
30
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL BAB V ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
I.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Dengan diberlakukan
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah sebagai pengganti Undang-undang
Nomor 22 tahun 1999 memberi warna baru sebagai landasan terselenggaranya roda pemerintah Nomor 32 Tahun 2004
di daerah. Undang-undang
tersebut memberi kewenangan yang
seluas-luasnya bagi pemerintah daerah dalam menyelenggarakan
segala urusan di daerah dalam rangka mewujudkan good governance yang ditunjuk dengan meningkatnya pengembangan
dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur dan terlegimetasi sehingga kinerja pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotismen yang berdampak dengan meningkatkatnya kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pengelolaan keuangan
daerah tidak terlepas dari kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang dilakukan dengan menekankan pada prinsip money
follow function sebagai dampak hubungan keuangan antara 87
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pengelolaan keuangan daerah berdasarkan pada Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 tersebut bertumpu pada upaya peningkatan efisiensi,
efektifitas, akuntabilitas, akuntabel dan transparansi pengelolaan keuangan publik baik dari aspek pendapatan maupun aspek
belanja.
Perubahan yang terjadi dengan diberlakukan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan
daerah antara lain dipertegas esensi pengelolaan keuangan
daerah dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menyangkut penjabaran terhadap hak dan kewajiban daerah dalam mengelola keuangan publik, meliputi penyusunan,
pengendalian
pelaksanaan dan
dan
pengawasan
penatausahaan, serta
mekanisme
pembinaan,
pertanggungjawaban
keuangan daerah dengan bertumpu kepada peraturan yang berlaku. Keuangan daerah wajib dikelola dengan memperhatikan azas-azas umum dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu sebagai berikut :
1. Secara tertib, keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna didukung dengan bukti-bukti adminstrasi yang
dapat dipertanggungjawabkan.
88
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 2. Taat
pada
peraturan
perundang-undangan,
bahwa
pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
3. Efektif, merupakan pencapaian hasil program dengan target
yang telah ditetapkan dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil.
4. Efisien, merupakan pencapaian keluaran yang maksimun dengan
masukan
tertentu
atau
penggunaan
terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
5. Ekonomis,
merupakan
pemerolehan
masukan
masukan
dengan
kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.
6. Transparan, merupakan prinsip keterbukaan yang memberi peluang
kepada
mengakses
daerah.
masyarakat
informasi
7. Bertanggungjawab,
untuk
seluas-luasnya
merupakan
mengetahui
tentang
perwujudan
dan
keuangan
kewajiban
seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
89
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 8. Keadilan, merupakan keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaan dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif.
9. Kepatutan, merupakan suatu tindakan atau suatu sikap yang dilakukan secara wajar dan proporsional.
10. Manfaat, keuangan daerah diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Landasan peraturan perundang-undangan yang digunakan oleh
Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai dasar dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 16
Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang;
2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-undang
Nomor
Perbendaharaan Negara;
1
tahun
2004
tentang
90
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 4. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa sekali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
5. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2001 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri 91
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Teknis Pengelolaan Barang Daerah;
13. Peraturan Daerah Nomor Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun
2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul; dan
14. Peraturan Daerah Nomor Kabupaten Bantul Nomor 30 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Daerah.
Ruang lingkup dari pengelolaan keuangan daerah yaitu meliputi 1) hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta
melakukan
pinjaman,
2)
kewajiban
daerah
untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar
tagihan pihak ketiga, 3) penerimaan daerah, 4) pengeluaran daerah, 5) kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan daerah, dan 6) kekayaan pihak pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan
tugas
pemerintahan
daerah
dan/atau
kepentingan umum. Dengan demikian pengelolaan keuangan
daerah merupakan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dari 92
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban
atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Keuangan
daerah harus dikelola secara tertib, taat terhadap peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan dan
kepatutan. Pengelolaan keuangan daerah merupakan bagian
penting dari proses pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bantul. II.
KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, mengandung amanat bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan otonomi daerah yang
disertai pemberian wewenang yang luas bagi Pemerintah Daerah untuk
melaksanakan
segala
urusan
(kewenangan)
dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang bersangkutan. Penyerahan
desentralisasi
kewenangan diikuti
ini
dengan
dalam
rangka
penyerahan
dan
pelaksanaan pengalihan
pembiayaan. Desentralisasi sendiri memiliki tujuan untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat, pengembangan kehidupan berdemokratis, keadilan, pemerataan
dan pemeliharaan hubungan yang harmonis antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah. Keberhasilan dari implementasi
93
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL kebijakan
desentralisasi
membutuhkan
berbagai
faktor
pendukung yang signifikan. Salah satu faktor pendukung
keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah adalah kemampuan
daerah dalam membiayai pelaksanaan kekuasaan/kewenangan yang dimiliki. Definisi dari kemampuan daerah adalah sejauh
mana pemerintah daerah menggali sumber-sumber pendapatan daerah
guna
membiayai
belanja
daerah
tanpa
harus
menggantungkan pendapatan atau bantuan yang berasal dari
pemerintah pusat maupun pemerintah propinsi yaitu dengan menggali dan mengembangkan potensi sumber pendapatan yang dimiliki oleh daerah.
Pendapatan daerah sendiri mempunyai arti sebagai semua
penerimaan daerah yang melalui rekening kas umum daerah,
yang dapat menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Sumber pendapatan Pemerintah Kabupaten Bantul
berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lainlain Pendapatan yang Sah. Kebijakan pendapatan daerah
Pemerintah Kabupaten Bantul mempunyai tujuan utama adalah guna
meningkatkan
kapasitas
fiskal
daerah
dengan
mengoptimalkan pendapatan asli daerah antara lain melalui memobilisasi pendapatan asli daerah dengan tujuan untuk 94
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL mewujudkan
terselenggaranya
pemerintah
daerah
dan
pembangunan sehingga fungsi pelayanan dasar publik dapat ditingkatkan. Arah kebijakan pendapatan daerah tersebut
dikarenakan sampai saat ini kemampuan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dan
pembangunan sumber pembiayaannya masih sangat tergantung pada
pendapatan
dana
perimbangan
yang
berasal
dari
pemerintah pusat terdiri dari dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak.
Kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah mulai efektif
dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah meningkatkan kemampuan
keuangan daerah yang lebih baik yang tercermin dengan
meningkatnya kapasitas fiskal dan berkurangnya celah fiskal dari tahun
ke
tahun
dengan
mengoptimalkan
sumber-sumber
pendapatan daerah yang merupakan komponen kapasitas fiskal daerah. Peningkatan kapasitas fiskal daerah tidak hanya
dilaksanakan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, tetapi perlu diperhatikan dampak yang timbul dari meningkatnya kapasitas fiskal daerah terhadap roda perekonomian masyarakat.
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah diusahakan tidak boleh menimbulkan dampak langsung terhadap penurunan pendapatan
95
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL kelompok masyarakat tertentu. Oleh sebab itu arah kebijakan
pengelolaan pendapatan daerah ini harus dilaksanakan dengan
cermat dan hati-hati dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Kabupaten Bantul belum
memiliki peranan yang besar atau belum mampu memberi
kontribusi yang besar terhadap pendapatan daerah guna untuk membiayai belanja daerah. Sebagai gambaran perkembangan
realisasi pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Bantul selama kurun waktu tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
96
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Tabel 5.1
Realisasi Pendapatan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2006 s/d 2010 NO
URAIAN
2006
Tahun
2007
2008
dalam Rupiah
2009
2010
PENDAPATAN DAERAH 1
PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.1
Pajak Daerah
1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
1.2
1.4 2
Retribusi Daerah
Lain-lain PAD yang sah
DANA PERIMBANGAN
2.1
Bagi Hasil Pajak & Bukan Pajak
2.3
Dana Alokasi Khusus
2.2
2.4
Dana Alokasi Umum
Dana Perimbangan dari Propinsi
44,005,310,869.67
57,229,726,493.62
69,800,761,508.85
88,691,362,690.38
81,637,099,293.07
9,836,299,528.00
10,191,535,467.00
12,070,898,846.00
14,108,451,478.99
16,541,249,955.00
2,579,134,676.79
3,014,646,125.98
3,449,914,968.58
7,512,838,194.82
7,424,932,057.58
22,412,839,917.00
9,177,036,747.88
30,808,408,803.00
13,215,136,097.64
37,171,638,611.00
17,108,309,083.27
58,205,951,445.00
8,864,121,571.57
15,978,422,097.00
41,692,495,183.49
555,614,340,014.95
602,943,019,186.00
679,250,090,167.00
668,488,989,539.37
688,676,566,702.00
22,016,134,017.00
30,941,019,186.00
38,632,739,167.00
44,351,846,539.37
54,598,729,702.00
470,847,000,000.00
524,293,000,000.00
583,169,351,000.00
568,502,143,000.00
573,512,337,000.00
28,861,205,997.95
0.00
0.00
0.00
0.00
33,890,000,000.00
47,709,000,000.00
57,448,000,000.00
55,635,000,000.00
60,565,500,000.00
97
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH 3
YANG SAH
-
67,664,166,300.00
274,539,356,083.00
124,969,436,200.00
216,553,236,368.00
3.1
Pendapatan Hibah
-
450,250,000.00
185,337,360,000.00
68,100,000.00
17,169,480,000.00
3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
-
32,704,154,000.00
41,982,752,900.00
39,137,058,900.00
42,558,702,674.00
Daerah
-
22,142,804,400.00
13,626,129,999.00
48,172,499,300.00
18,395,631,000.00
Pemda Lainnya
-
12,366,957,900.00
33,593,113,184.00
18,071,678,000.00
138,429,422,694.00
727,836,911,979.62
1,023,590,207,758.85
882,149,788,429.75
986,866,902,363.07
3.2
3.4 3.5
3.6
Dana Darurat
-
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Bantuan Keuangan dari Propinsi dan Tunjangan Kependidikan
JUMLAH
599,619,650,884.62
-
-
-
-
-
-
19,520,100,000.00
-
-
98
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Dari tabel tersebut diatas pendapatan daerah yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bantul selama periode tahun 2006-2010
menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahun. Kontribusi
terbesar yang diberikan terhadap pendapatan daerah bersumber dari dana perimbangan, sedangkan pendapatan asli daerah kontribusi yang
diberikan masih relatif rendah. Hal ini menggambarkan sumber pembiayaan
guna
terselenggaranya
pemerintahan
daerah
dan
pembangunan di Kabupaten Bantul masih tergantung dari dana perimbangan yang berasal dari pemerintah pusat.
Pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan asli daerah yang dicapai Pemerintah Kabupaten Bantul selama periode tahun 2006
sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan setiap tahun, yang menggambarkan perkembangan ekonomi daerah dan kemajuan
aktivitas perekonomian masyarkat yang dapat dijadikan obyek pungut.
Pencapaian target pendapatan asli daerah merupakan salah satu faktor yang penting dalam menilai keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul.
Dalam rangka
mengelola pendapatan asli daerah dengan melakukan identifikasi
potensi masing-masing komponen pendapatan asli daerah sebagai
sumber pendapatan daerah yang perlu ditingkatkan. Indentifikasi komponen-komponen pendapatan asli daerah dapat dilaksanakan
dengan menggunakan analisa rasio pertumbuhan dan kontribusi yang
diberikan masing-masing komponen pendapatan asli daerah terhadap
total pendapatan asli daerah. Sedang kebijakan yang digunakan
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengelola pendapatan asli
daerah yaitu dengan melaksanakan kebijakan insentif dan disinsentif
obyek-obyek pungut tertentu. Melalui kebijakan tersebut pendapatan asli daerah diharapkan pada tahun-tahun mendatang akan mampu
memberi kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Bantul.
99
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Sehingga kebijakan intensifikasi, ekstensifikasi dan identifikasi potensi
komponen-komponen Pendapatan Asli Daerah sebagai sumber
penerimaan pendapatan daerah yang telah dilaksanakan pada tahuntahun sebelumnya dapat digunakan dalam periode tahun 2011 sampai
dengan tahun 2015. Melalui kebijakan tersebut diharapkan komponen Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempunyai pertumbuhan yang
meningkat dan memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah yang terus meningkat dengan menggali sumber-sumber baru dari komponen Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Peningkatan pajak daerah merupakan sumber pendapatan asli daerah juga didukung dengan diberlakukan Undang-undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retibusi Daerah yang mengatur
tentang pajak dan retribusi yang menjadi wewenang daerah. Berdasarkan undang-undang tersebut Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi Bangunan (PBB) Perkotaan dan Perdesaan yang sebelumnya menjadi wewenang dan dikelola oleh Pemerintah Pusat dilimpahkan
kewenangan pengelolaan kepada
pemerintah daerah. Mulai tahun 2011 dengan ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPTB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPTB) menjadi pajak daerah yang dikelola oleh daerah. Sedangkan Pajak
Bumi
dan
Bangunan (PBB) Perkotaan dan Perdesaan
berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 213/PMK.07/2010 dan Nomor 58 Tahun 2010 tentang
Tahapan Persiapan Pengalihan PBB Perkotaan dan Pedesaan sebagai pajak daerah, maka pada tahun 2012 dilakukan Persiapan Pengalihan
Wewenang PBB Perkotaan dan Pedesaan sebagai pajak daerah. Pemerintah Daerah Bantul mulai tahun 2013, PBB Perkotaan dan
Pedesaan akan dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2013.
100
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Sedangkan komponen Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan belum mampu memberi kontribusi yang cukup besar
terhadap Pendapatan Asli Daerah serta menunjukkan pertumbuhan
dengan kecenderungan/trent yang signifikan maka Pemerintah Kabupaten Bantul pada periode tahun 2011-2015 perlu melaksanakan reposisi terhahap pos-pos pada komponen Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah. Diharapkan pada periode berikutnya komponen Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah dapat menunujukkan pertumbuhan yang terus meningkat dan memberi kontribusi yang cukup besar terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Upaya yang dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul untuk meningkatkan komponen Pendapatan Asli Daerah sehingga dapat
menutup terjadinya kesenjangan fiskal yaitu dengan melaksanakan strategi mengoptimalkan pajak daerah, retribusi daearh dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. Adapun strategi akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Optimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah melalui langkah-langkah intesifikasi dan ekstensifikasi:
1) Intensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah terutama
ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan (compliance) dan
memperkuat basis pajak/retribusi yang ada. Secara umum, proses ini meliputi:
a. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi) sistem perpajakan dan retribusi daerah;
b. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak dan retribusi;
c. Sosialisasi dan pemberian penyuluhan yang memadai
kepada masyarakat mengenai ketentuan pajak daerah dan retribusi daerah;
101
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL d. Peningkatan
pengawasan
pemungutan pendapatan daerah;
terhadap
pelaksanaan
e. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar unit satuan f.
kerja terkait;
Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah;
2) Ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah terutama
ditujukan untuk memperluas basis pajak/retribusi. Proses ini meliputi:
a. Updating data basis pajak daerah serta optimalisasi pemanfaatan data perpajakan yang bersangkutan;
b. Pengkajian penerapan jenis retribusi baru;
c. Optimalisasi penyerapan penerimaan dari basis pajak
BPHTB yang telah didaerahkan dan basis pajak PBB yang akan didaerahkan.
3) Meningkatkan kontribusi perimaan dari BUMD melalui upaya
pengelolaan BUMD secara efisien dan efektif yang dapat ditempuh
dengan
perbaikan
manajemen,
peningkatan
profesionalisme BUMD, serta memperkuat permodalan BUMD.
4) Optimalisasi penerimaan yang berasal dari bagi hasil perpajakan
melalui kerjasama pusat dan daerah dalam menyerap basis pajak terkait.
Dengan diberlakukan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Berdasarkan strategi tersebut diatas diharapkan Pendapatan Asli
Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah diharapkan pada jangka waktu tahun 2011-2015 mempunyai pertumbuhan dengan
kecenderungan
(trent)
yang
meningkat/positif
serta
dapat
meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap Anggaran
102
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul. Sehingga
dapat mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap
pemerintah pusat dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam penyediaan pelayanan umum kepada masyarakat.
Secara umum besarnya Pendapatan Asli Daerah menunjukkan kemajuan aktivitas perekonomian pada masyarakat yang dapat
dijadikan obyek pungut. Oleh sebab itu, tercapainya target Pendapatan Asli Daerah merupakan faktor yang penting dalam menilai laju pembangunan di daerah. Roda perekonomian masyarakat di wilayah
Kabupaten Bantul dapat terpacu, Pemerintah Kabupaten Bantul menerapkan arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah dengan
melaksanakan insentifikasi, eksentifikasi dan disinsentifikasi untuk obyek-obyek pungut tertentu dengan harapan mampu memberi kontribusi terhadap pemerataan pendapatan masyarakat.
103
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Tabel 5.2
Indikator Capaian
Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah N O
Periode Tahun 2011-2015
URAIAN
Satu an
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015
1
Meningkatkan pajak daerah dan retribusi daerah
%
21,1 5
5,41
5,00
29,1 7
6,58
3
Rasio PAD terhadap total pengeluaran APBD
%
10,7 1
10,7 2
10,5 8
12,9 6
13,0 2
2 4 5
Rasio PAD terhadap total penerimaan daerah Rasio pertumbuhan pendapatan daerah
Potensi penerimaan daerah yang dapat digali
% % %
11,1 2 0,21
1,91
11,1 3 7,41
3,92
10,9 7 6,54 3,92
13,4 5 3,18
3,25
13,4 9
6,09 3,21
Sedang proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Bantul selama periode tahun 2011-2015 dapat dilihat sebagai berikut :
104
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Tabel 5.3
Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2011 s/d 2015 Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
NO
I
PENDAPATAN ASLI DAERAH -
Pajak Daerah
-
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
-
-
II
PREDIKSI
URAIAN
PENDAPATAN
Retribusi Daerah
Lain-lain PAD
DANA PERIMBANGAN -
Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak
dalam Rupiah
2011
2012
878,012,053,000.00
943,096,041,000.00
97,611,741,000.00
2014
2015
1,004,757,471,000.00
1,036,663,061,000.00
1,099,782,492,000.00
105,010,502,000.00
110,261,028,000.00
139,391,181,000.00
148,360,738,000.00
24,741,578,000.00
26,340,907,000.00
27,657,953,000.00
52,657,953,000.00
57,290,850,000.00
7,471,045,000.00
7,844,598,000.00
8,236,828,000.00
8,648,669,000.00
9,081,102,000.00
63,534,118,000.00
1,865,000,000.00
66,710,824,000.00
4,114,173,000.00
2013
70,046,365,000.00
4,319,882,000.00
73,548,683,000.00
4,535,876,000.00
77,226,117,000.00
4,762,669,000.00
685,016,131,000.00
736,302,733,000.00
787,249,497,000.00
784,287,587,000.00
832,413,246,000.00
36,158,924,000.00
39,774,817,000.00
43,752,298,000.00
23,127,528,000.00
24,283,904,000.00
104
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL -
Dana Alokasi Umum
-
Dana Penyesuaian Infrastruktur dan Lainnya
-
III
Dana Alokasi Khusus
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SYAH
586,635,081,000.00
634,305,790,000.00
681,275,073,000.00
698,937,933,000.00
745,907,216,000.00
-
-
-
-
-
62,222,126,000.00
62,222,126,000.00
62,222,126,000.00
62,222,126,000.00
62,222,126,000.00
95,384,181,000.00
101,782,806,000.00
107,246,946,000.00
112,984,293,000.00
119,008,508,000.00
-
Pendapatan Hibah
17,588,280,000.00
20,097,108,000.00
21,476,964,000.00
22,925,812,000.00
24,447,103,000.00
-
Dana Bagi Hasil Pajak dr Propinsi & Pemda Lainnya
39,163,788,000.00
41,121,978,000.00
43,178,077,000.00
45,336,980,000.00
47,603,829,000.00
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
24,655,685,000.00
25,888,470,000.00
27,182,893,000.00
28,542,038,000.00
29,969,140,000.00
-
-
Dana Darurat
Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya Dana Penyesuaian Infrastruktur dan Lainnya Dana Tunjangan Pendidikan
JUMLAH
-
13,976,428,000.00
14,675,250,000.00
-
-
878,012,053,000.00
943,096,041,000.00
-
-
15,409,012,000.00
-
1,004,757,471,000.00
16,179,463,000.00
-
1,036,663,061,000.00
16,988,436,000.00
-
1,099,782,492,000.00
105
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam mendukung
terwujudnya capaian indikator tersebut diatas yaitu program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah,
program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, program penataan peraturan perundang-undangan, program pengelolaan
barang daerah dan program pengembangan data/informasi/statistik daerah. III.
KEBIJAKAN BELANJA DAERAH Sejalan dengan diberlakukan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, maka mulai diberlakukannya otonomi daerah yang memberi peluang sekaligus tantangan bagi daerah untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat
setempat
dengan
memperhitungkan
prakarsa
dan
kreativitas sendiri berdasarkan aspirasi yang dijaring dari masyarakat setempat. Oleh karena itu belanja daerah membutuhkan tata kelola
yang baik dikarenakan belanja daerah dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan
urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan
pemerintah daerah yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan antara pemerintah dan pemerintah daerah yang
106
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. Belanja daerah
yang dipergunakan untuk menyelenggarakan urusan wajib diutamakan
untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya untuk memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan
dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan
sistem jaminan sosial. Sedangkan belanja daerah yang dipergunakan untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan diprioritaskan mengembangkan potensi unggulan (core comptence)
yang merupakan ciri khas daerah Bantul dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Urusan wajib dan urusan pilihan yang
menjadi kewenangan dan harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 13
Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul. Dengan demikian arah kebijakan belanja daerah Pemerintah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
1. Anggaran belanja daerah dialokasikan untuk memperbesar
kebutuhan belanja langsung yang diperlukan guna melaksanakan
fungsi layanan publik meliputi penyediaan layanan kesehatan, pendidikan,
penyediaan
kemiskinan; dan
infrastruktur
dan
penanggulangan
107
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 2. Anggaran belanja daerah yang dialokasikan pada belanja tidak
langsung lebih efisien dan efektif dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan publik sebagai salah satu wujud reformasi birokrasi.
Perencanaan dan penganggaran yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten
dengan
penganggaran
yang
menggunakan berbasis
sistem
kinerja
perencanaan
mengingat
dan
terbatasnya
kemampuan keuangan yang dimiliki serta masih tinggi belanja pegawai yang menjadi beban. Perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja merupakan sistem perencanaan, penganggaran dan evaluasi
yang menekankan pada keterkaitan antara anggaran dengan hasil yang diinginkan. Atau dengan kata lain perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja merupakan suatu sistem penyusunan anggaran yang
lebih mengutamakan kepada upaya pencapaian hasil kerja (output) dari perencanaan alokasi biaya (input). Penerapan dari penyusunan
anggaran berbasis kinerja guna mengaitkan langsung antara keluaran (output) dengan hasil (outcome) yang disertai dengan penekanan
terhadap efektivitas dan efisiensi anggaran. Tujuan dilaksanakan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja yaitu sebagai berikut :
1. Efisiensi pelaksanaan anggaran dengan menghubungkan kerja dan kegiatan terhadap biaya;
108
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 2. Mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas program dan kegiatan;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik;
4. Pencapaian kinerja pelaksanaan program atau kegiatan diukur dengan indikator-indikator yang jelas.
III.1. BELANJA DAERAH TAHUN 2006 S/D TAHUN 2010 Sebagai gambaran arah kebijakan pengelolaan belanja daerah yang
telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dapat dilihat dari realisasi belanja daerah tahun 2006 s/d 2010 yaitu sebagai berikut :
109
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Tabel 5.4 REALISASI BELANJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 S/D 2010 NO 1
URAIAN 2
1 BELANJA APARATUR 2 BELANJA PUBLIK 3
BELANJA TIDAKLANGSUNG
4 BELANJA LANGSUNG Jumlah
2006
TAHUN
2007
3
118,338,774,610.59 426,793,361,322.79 -
4
2008
-
451,495,661,530.06 225,339,820,093.00
5
dalam Rupiah
2009 -
598,167,227,346.78 447,256,076,181.00
545,132,135,933.38 676,835,481,623.06 1,045,423,303,527.78
6
2010 -
7
-
-
634,893,132,281.01 725,484,515,717.49
-
268,873,868,148.00 286,872,331,518.00
903,767,000,429.01 1,012,356,847,235.49
110
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Pada tahun 2006 berdasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
29
Tahun
2002
tentang
Pedoman
Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara
Penyusunan
Pelaksanaan
Tata
Anggaran Usaha
Pendapatan
Keuangan
dan
Daerah
Belanja
dan
Daerah,
Penyusunan
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah , belanja daerah
dikelompokkan menjadi belanja pelayanan publik dan belanja aparatur daerah. Belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan, belanja modal, belanja bagi hasil, belanja
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga merupakan kelompok
dari belanja pelayanan publik, belanja ini digunakan untuk membiayai
kegiatan yang hasil manfaatnya dan berdampak secara langsung
dinikmati oleh masyarakat. Sedangkan belanja aparatur daerah digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil manfaatnya dan dampak tidak secara langsung dinikmati masyarakat, meliputi belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan dan belanja modal.
Belanja daerah mulai tahun 2007 dengan menggunakan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai dasar, belanja daerah dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
111
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 1. Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
2. Belanja langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.
Pada tabel realisasi belanja daerah sebagaimana tersebut diatas, menunjukkan pada tahun 2006 belanja daerah sebesar 78,29%
dialokasikan pada belanja publik dan sebesar 21,71% dialokasikan
untuk belanja aparatur. Sedang dalam kurun waktu tahun 2007 s/d
tahun 2010 belanja daerah rata-rata pertahun sebesar 66,46%
dialokasikan untuk belanja tidak langsung dan sebesar 33,54%
dialokasikan untuk belanja langsung.
Pembiayaan atas pengeluaran/belanja daearah Pemerintah Kabupaten Bantul masih tergantung pada dana perimbangan sebagai sumber
utama penerimaan daerah. Melalui tabel realisasi pendapatan daerah
dan realisasi belanja daerah selama kurun waktu tahun 2006 s/d tahun 2010
tersebut
diatas
dapat
diketahui
kemampuan
keuangan
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam membiayai pengeluaran/belanja daerah dengan menggunakan instrumen berupa rasio pendapatan asli
112
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL daerah terhadap belanja daerah dan rasio dana perimbangan terhadap belanja daerah. Melalui kedua rasio tersebut dapat diketahui tingkat
ketergantungan Pemerintah Kabupaten Bantul terhadap pemerintah pusat dan tingkat kemandirian Pemerintah Kabupaten Bantul dalam
membiayai pengeluaran/belanja daerah dengan pendapatan asli
daerah yang diperoleh. Selama rentang waktu tahun 2006 s/d tahun 2010 penerimaan daerah yang bersumber dari dana perimbangan rata-
rata pertahun memberi kontribusi sebagai sumber pembiayaan terhadap pengeluaran/belanja daerah sebesar
79,59%. Sebaliknya
dalam rentang waktu tersebut perolehan pendapatan asli daerah yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bantul memberi sumbangan
sebagai sumber pembiayaan pengeluaran/belanja daerah rata-rata pertahun sebesar 8,22%. Kontribusi tersebut memberi gambaran tentang
kemandirian
Pemerintah
Kabupaten
Bantul
dengan
menggunakan pendapatan asli daerah yang dicapai guna membiayai
belanja/pengeluaran daerah. Dengan demikian pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan memberi pengaruh yang besar
terhadap pengeluaran/belanja daerah daripada pengaruh perolehan pendapatan asli daerah terhadap pengeluaran/belanja daerah.
113
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL III.2 Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah Belanja daerah dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka membiayai terselenggaranya urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintah daerah yang terdiri dari urusan wajib
dan urusan pilihan yang telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor13 Tahun 2007 serta terselenggaranya urusan yang
penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan .
Berdasarkan kondisi belanja daerah dalam rentang waktu tahun 2006-
2010, perencanaan belanja daerah diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan
program/kegiatan
dalam
rangka
melindungi
dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang akan diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta dalam rangka mengembangkan sistem jaminan sosial.
Kebijakan perencanaan belanja daerah yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu sebagai :
1. Prioritas penggunaan dana perimbangan
(a) Dana Alokasi Umum (DAU) diperuntukkan mendanai
kebutuhan belanja pegawai dan pelaksanaan urusan wajib guna meningkatkan pelayanan dasar;
114
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL (b) Dana bagi hasil pajak diperuntukkan membiayai perbaikan lingkungan pemukiman di perkotaan dan perdesaan, pembangunan irigasi, jaringan jalan dan jembatan; dan
(c) Dana Alokasi Khusus diperutukkan untuk mendanai
kebutuhan fisik atau sarana/prasarana dasar yang menjadi urusan daerah antara lain jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan.
2. Penggunaan Dana Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dibiayai oleh APBD, sedangkan penyelenggaraan
kewenangan
pemerintah
yang
menjadi
tanggungjawab
pemerintah pusat dibiayai oleh APBN. Dana tugas pembantuan
yang diperoleh oleh pemerintah daerah dimaksudkan untuk mendanai
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
guna
terlaksananya kewenangan pusat yang didekonsentrasikan
kepada pemerintah daerah. Adapun sumber dana tugas pembantuan ini berasal dari APBN.
Pada tahun 2010 Kabupaten Bantul mendapat alokasi dana tugas
pembantuan sebesar Rp 39.025.286.000,00 dalam rangka
melaksanakan 12 (dua belas) program pemerintah pusat meliputi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Daerah
(P2TPD),
Pemberdayaan
Komunitas
Perumahan,
115
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Perluasan dan
Pengembangan
Kesempatan
Kerja,
Pengembangan
Agrobisnis, Peningkatan Kesejahteraan Petani, Peningkatan Ketahanan Pangan, Pengembangan Sumber Daya Perikanan, Pengembangan
Budidaya
Perikanan,
Pengembangan
dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, Pengembangan Industri Kecil dan Menengah serta Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan.
Tugas pembantuan pada tahun 2011 yang diperoleh Kabupaten Bantul Rp. 16.153.384.000,00.
III.3 Kebijakan Belanja Tidak langsung. Kelompok belanja tidak langsung terdiri atas komponen belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja
bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan dan
belanja tidak. Pembebanan anggaran belanja tidak langsung
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya dianggarkan untuk belanja pegawai, sedang untuk belanja tidak langsung kecuali komponen belanja pegawai pembebanan anggaran pada
anggaran Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Perencanaan atas pelaksanaan belanja tidak langsung dengan menerapkan kebijakan sebagai berikut :
116
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL a. Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi yang direncanakan untuk dianggarkan
• Membayar gaji dan tunjangan PNS/CPNS se Kabupaten Bantul dengan memperhitungkan adanya kenaikan gaji pokok dan gaji ke 13 serta menggunakan accres 2,5% yang diperuntukkan membayar kekurangan gaji dan tunjangan.
Serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan peraturan •
perundang-undangan;
Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota
DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta penghasilan dan penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang• •
•
undangan;
Membayar gaji untuk pamong desa Jagalan dan Triwurti;
Tambahan penghasilan PNS berdasarkan prestasi kerja sesuai dengan Peraturan Bupati yang ditetapkan;
Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan (Askes) PP 28 bagi
PNS/CPNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul;
117
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL b. Belanja
bunga
digunakan
untuk
menganggarkan
pembayaran bunga yang dihitung atas kewajiban pokok utang (principal outstanding);
c. Belanja
hibah
digunakan
untuk
mengganggarkan
pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukkannya;
d. Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, serta belanja bantuan sosial diberikan tidak secara terus menerus/tidak berulang setiap
tahun anggaran, selektif dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya;
e. Belanja bagi hasil kepada propinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa digunakan untuk menganggarkan bagi
hasil f.
pendapatan
pemerintah lainnya;
kepada
pemerintahan
desa
atau
Belanja tidak terduga digunakan untuk menganggarkan
kegiatan yang mempunyai sifat tidak biasa atau diharapkan 118
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.
III.4 Kebijakan Belanja Langsung
Belanja langsung merupakan belanja yang dipengaruhi adanya program atau kegiatan yang direncanakan, serta dapat diperbandingkan
(output/outcome)
antara
dengan
hasil
alokasi
kinerja
belanja
dari
kegiatan
(input)
yang
direncanakan. Pembebanan anggaran belanja langsung ke dalam anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kelompok
belanja langsung dari suatu kegiatan terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Rincian
kebijakan atas komponen belanja langsung yaitu sebagai berikut • Belanja
Pegawai,
digunakan
untuk
pengeluaran
honorarium/upah dalam melaksanakan program atau kegiatan.
• Belanja
Barang
dan
Jasa,
digunakan
untuk
pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya
kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.
• Belanja Modal, digunakan untuk pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan aset tetap 119
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12
(duabelas) bulan12 (duabelas) bulan12 (duabelas) bulan untukdigunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan. Irigasi dan sebagainya.
Kebijakan pengelolaan belanja daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul seperti tersebut diatas tidak berlawanan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka strategi yang diambil sebagai pedoman/cara Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam menyusun dan menetapkan
program-program yang tertuang dalam berbagai macam kegiatan yang
akan dilaksanakan selama periode tahun 2011-2015. Sehingga akan
mendukung terwujudnya visi, misi, sasaran dan tujuan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
seperti yang tersirat dalam Rencana
Pembangunan Daerah Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul tahun 2011-2015. Adapun strategi yang akan ditempuh yaitu sebagai berikut: 1.
Belanja
daerah
dianggarkan
dengan
prioritas
utama
melaksanakan program-program yang mendukung terwujudnya
visi, misi dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015;
120
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 2.
Tata Kelola belanja daerah wajib mempertimbangkan analisis standart belanja, standart harga barang dan jasa, tolok ukur
kinerja dan standart pelayanan minimal (SPM).
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dalam merencanakan dan menganggarkan belanja daerah yang berbasis kinerja diarahkan untuk memenuhi kebutuhan fiskal terutama terlaksananya fungsi layanan
publik, maka alokasi belanja daerah yang terbesar untuk kebutuhan belanja langsung. Dalam rangka terlaksananya program/kegiatan untuk
memenuhi
penanggulangan
kebutuhan/pelayanan
kemiskinan,
pengurangan
dasar
masyarakat,
pengangguran
dan
penyediaan infrastruktur publik serta kegiatan yang mendukung revitalisasi perdesaan melalui pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu anggaran belanja tidak langsung diupayakan lebih efisien dan
efektif untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik sebagai salah satu wujud reformasi birokrasi.
Berdasarkan kebijakan pengelolaan belanja daerah yang akan dilaksanakan sebagai gambaran proyeksi kebutuhan fiskal terhadap belanja langsung dan belanja tidak langsung yang dianggarkan selama tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
121
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Tabel 5.5 Prediksi Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 s/d 2015 dalam Rupiah
URAIAN
Prediksi 2011
2012
2013
2014
2015
2
3
4
5
6
BELANJA TIDAK LANGSUNG
656,107,685,400.00
725,776,296,400.00
790,383,164,400.00
825,122,483,400.00
880,806,924,400.00
-
Belanja Pegawai
596,311,257,000.00
666,979,038,000.00
732,052,736,000.00
766,792,055,000.00
822,476,496,000.00
-
Belanja Bunga
120,145,200.00
120,145,200.00
120,145,200.00
120,145,200.00
120,145,200.00
-
Belanja Subsidi
-
Belanja Hibah
462,865,000.00
462,865,000.00
462,865,000.00
462,865,000.00
462,865,000.00
-
Belanja Bantuan Sosial
25,795,408,000.00
25,795,408,000.00
25,795,408,000.00
25,795,408,000.00
25,795,408,000.00
1,952,010,200.00
1,952,010,200.00
1,952,010,200.00
1,952,010,200.00
1,952,010,200.00
29,466,000,000.00
28,466,830,000.00
28,000,000,000.00
28,000,000,000.00
28,000,000,000.00
2,000,000,000.00
2,000,000,000.00
2,000,000,000.00
2,000,000,000.00
2,000,000,000.00
1
Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota/Desa -
Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kab./Kota/Desa
-
Belanja Tidak Terduga
122
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
BELANJA LANGSUNG -
Belanja Pegawai
-
Belanja Barang dan Jasa
-
Belanja Modal Jumlah
255,417,095,000.00
253,544,621,000.00
251,828,525,000.00
250,276,623,000.00
258,897,127,000.00
36,662,070,000.00
38,495,173,000.00
40,419,932,000.00
42,440,928,000.00
44,562,975,000.00
121,000,000,000.00
116,000,000,000.00
111,000,000,000.00
106,000,000,000.00
111,000,000,000.00
97,755,025,000.00
99,049,448,000.00
100,408,593,000.00
101,835,695,000.00
103,334,152,000.00
911,524,780,400.00
979,320,917,400.00
1,042,211,689,400.00
1,075,399,106,400.00
1,139,704,051,400.00
123
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Berdasarkan tabel proyeksi belanja daerah tahun 2011-2015 tersebut diatas pengelolaan belanja daerah khusus untuk belanja langsung diarahkan untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan
dalam rangka pemenuhan
kebutuhan atau pelayanan dasar atau belanja daerah diarahkan untuk memenuhi kebutuhan fiskal terhadap urusan pada pelayanan publik. Sedang pengelolaan belanja tidak langsung diupayakan lebih efisiensi dan efektif guna meningkatkan kinerja pelayanan publik sebagai salah satu wujud reformasi birokrasi. Kebijakan pengelolaan anggaran belanja daerah yang berbasis kinerja diarahkan pada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut : 1.
Efisiensi dan efektivitas anggaran Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal untuk kepentingan masyarakat. Efisiensi dan efektivitas anggaran dapat dikendalikan yaitu dalam menyusun perencanaan anggaran perlu secara jelas ditetapkan tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang akan diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan yang diprogramkan dengan menggunakan analisis standar belanja, standar harga dan standar pelayanan prima sebagai bahan pertimbangan.
2.
Keadilan anggaran Anggaran belanja daerah dalam rentang waktu tahun 2011 s/d 2015 dialokasikan secara tepat berdasarkan skala prioritas. Dalam rentang waktu tersebut belanja daerah dialokasikan untuk melaksanakan program atau kegiatan di bidang pelayanan publik yang mempunyai dampak langsung pada 124
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL kesejahteraan masyarakat dan untuk melaksanakan berbagai pembangunan yang mendukung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh karena itu alokasi belanja daerah diarahkan untuk memenuhi kebutuhan fiskal terhadap urusan pada pelayanan publik. 3.
Perencanaan dan penganggaran disusun dengan pendekatan kinerja Dalam
merencanakan
mengutamakan
upaya
dan
menganggarkan
pencapaian
hasil
belanja
kerja
daerah
dengan
(output/outcome)
dari
perencanaan alokasi biaya (input) yang telah ditetapkan. Perencanaan dan penganggaran belanja daerah yang dilakukan setiap unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul berbasis kinerja dengan tolok ukur dan target pada setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil yang jelas dan akan dicapai sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi serta bidang wewenang masing-masing unit kerja. 4.
Transparansi dan akuntabilitas Perencanaan dan penganggaran belanja daerah harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dari program/kegiatan yang dianggarkan. Perencanaan dan penganggaran belanja daerah harus dapat dipertanggungjawabkan dengan bertumpu pada peraturan perundang-undang yang berlaku.
IV.
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN Pembiayaan pemerintah daerah merupakan semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, pembiayaan ini terdiri 125
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Kebijakan pembiayaan yang ditempuh oleh Pemerinatah Kabupaten Bantul dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dalam hal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperkirakan defisit, maka untuk menutup defisit tersebut diantaranya dapat bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman dan penerimaan kembali pemberian pinjaman atau penerimaan piutang. Pembiayaan defisit anggaran yang bersumber dari pinjaman daerah seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang pinjaman daerah.
Pinjaman daerah perlu dilaksanakan dengan
sangat hati-hati agar tidak menimbulkan beban bagi keuangan daerah pada masa yang akan datang dengan mempertimbangkan debt service coverage (DSCR) serta aspek prediksi kondisi ekonomi daerah dalam jangka panjang. Sebaliknya apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperkirakan surplus, diutamakan
untuk pembayaran pokok utang,
penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian pinjaman kepada pemerintah pusat/daerah dan/atau pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial. Berdasarkan tabel tentang proyeksi pendapatan dan tabel proyeksi belanja daerah 5 (lima) tahun yang akan datang menggambarkan bahwa Pendapatan daerah Kabupaten Bantul selama periode tahun 2011-2015 diproyeksikan akan mengalami pertambahan dengan tingkat rata-rata pertambahan pertahun sebesar Rp 46.215.603.638,20 , sedangkan kebutuhan belanja daerah 126
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL diperkirakan
mengalami
pertambahan
rata-rata
sebesar
Rp
1.033.732.106.886,79 setiap tahun. Kondisi tersebut menggambarkan selama tahun 2011-2015 proyeksi kebutuhan belanja daerah lebih besar daripada proyeksi pendapatan daerah serta menggambarkan selama periode tersebut proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul mengalami defisit rata-rata per tahun sebesar Rp 987.516.503.248,60 setiap tahun. Dari tabel proyeksi pendapatan dan proyeksi belanja daerah tersebut dapat dlihat besar proyeksi defisit yang terjadi dalam rentang tahun 2011 s/d tahun 2015 pada tabel sebagai berikut :
127
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Tabel 5.6 Prediksi Surplus (Defisit) dan SiLPA (SiKPA) Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2011 s/d 2015 dalam Rupiah
NO
U R A I A N
T A H U N 2011
2012
2013
2014
2015
I
PENDAPATAN
878,012,053,000.00
943,096,041,000.00
1,004,757,471,000.00
1,036,663,061,000.00
1,099,782,492,000.00
II
BELANJA
911,524,780,400.00
979,320,917,400.00
1,042,211,689,400.00
1,075,399,106,400.00
1,139,704,051,400.00
SURPLUS (DEFISIT) I-II
-33,512,727,400.00
-36,224,876,400.00
-37,454,218,400.00
-38,736,045,400.00
-39,921,559,400.00
38,627,958,400.00
41,340,107,400.00
42,569,449,400.00
43,851,276,400.00
45,036,790,400.00
5,115,231,000.00
5,115,231,000.00
5,115,231,000.00
5,115,231,000.00
33,512,727,400.00
36,224,876,400.00
38,736,045,400.00
39,921,559,400.00
-
-
III
PEMBIAYAAN
1
Jumlah penerimaan pembiayaan
2
Jumlah pengeluaran pembiayaan PEMBIAYAAN NETO Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
5,115,231,000.00 37,454,218,400.00 -
-
-
128
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Berdasarkan tabel tersebut diatas, dengan mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku kebijakan yang diambil guna menutup proyeksi defisit dalam rentang waktu tahun 2011 s/d tahun 2015 dengan menggunakan penerimaan pembiayaan yaitu dengan menggunakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA); pencairan dana cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan penerimaan piutang. Sebagai alternatif pertama yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul apabila terjadi defisit anggaran dengan memanfaatkan adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA) yang dapat dilihat dari perkembangan selama tahun 2006 s/d tahun 2010,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul
menunjukkan adanya defisit APBD yaitu target pendapatan daerah yang akan dicapai lebih kecil daripada belanja daerah yang dianggarkan, defisit anggaran yang terjadi ditutup dengan penerimaan pembiayaan dengan menggunakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA). Perkembangan surplus (defisit) SiLPA(SiKPA) selama periode tahun 2006-2010 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
129
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Tabel 5.7 Perkembangan Surplus (Defisit) dan SiLPA (SiKPA) Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2006 s/d 2010 dalam Rupiah
NO
U R A I A N
T A H U N 2006
2007
2008
2009
2010
I
PENDAPATAN
599,619,650,884.62
727,836,911,979.62
1,023,590,207,758.85
882,149,788,429.75
986,866,902,363.07
II
BELANJA
545,132,135,933.38
676,835,481,623.06
1,045,423,303,527.78
903,767,000,429.01
1,012,356,847,235.49
54,487,514,951.24
51,001,430,356.56
-21,833,095,768.93
-21,617,211,999.26
-25,489,944,872.42
36,985,119,311.87
88,468,641,260.85
119,713,769,894.59
84,776,365,285.09
61,043,922,609.57
3,003,993,002.26
19,756,301,722.82
13,104,308,840.57
2,115,230,676.26
446,230,676.26
33,981,126,309.61
68,712,339,538.03
106,609,461,054.02
82,661,134,608.83
60,597,691,933.31
88,468,641,260.85
119,713,769,894.59
84,776,365,285.09
61,043,922,609.57
SURPLUS (DEFISIT) I-II III
PEMBIAYAAN
1
Jumlah penerimaan pembiayaan
2
Jumlah pengeluaran pembiayaan PEMBIAYAAN NETO
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
35,107,747,060.89
130
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Dalam rentang waktu 2 (dua) tahun pertama pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul mengalami surplus anggaran. Sedang kurun waktu tahun 2007 s/d tahun 2010, pelaksanaan APBD mengalami defisit anggaran. Jumlah defisit anggaran pada tahun 2008
sebesar Rp 21.833.095.768,93, ditutup dengan Sisa Lebih
Perhitungan (SiLPA) tahun 2007 sebesar Rp. 119.713.769.894,59, tahun 2009 terjadi defisit anggaran sebesar Rp 21.617.211.999,26 ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) tahun 2008 sebesar Rp 84.776.365.285,09 dan tahun 2010 terjadi defisit anggaran sebesar Rp 25.489.944.872,42 ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) tahun 2009 sebesar Rp 61.043.922.609,57. Keadaan tersebut selaras dengan kebijakan yang digunakan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam membiayai defisit anggaran diutamakan berasal dari sisa lebih tahun anggaran sebelumnya.
V.
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN Kebijakan anggaran Kabupaten Bantul mempunyai arah dengan menitikberatkan untuk mendukung terlaksananya program-program dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul tahun 2011-2015 untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Sumber penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Bantul berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Dari ketiga sumber pendapatan tersebut yang memberi kontribusi paling besar terhadap Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul
yaitu berasal dari Dana
Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Hal tersebut menunjukkan bahwa 131
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Pemerintah
Kabupaten
Bantul
dalam
membiayai
belanja
daerah
untuk
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sangat tergantung terhadap pendapatan yang berasal dari Pemerintah Pusat. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bantul melaksanakan kebijakan pendapatan daerah mempunyai tujuan utama adalah mengoptimalkan pendapatan asli daerah guna meningkatkan kapasitas fiskal daerah yang berupa ekspansi fiscal dengan melaksanakan penggalian terhadap potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Bantul antara lain dengan mengembangkan kawasan industry, mengembangkan sentral kerajinan sebagai obyek wisata, mengembangkan kawasan wisata, mengembangkan kawasan agropolitan, mengembangkan sector perdagangan, mengembangkan kawasan reklame dan mengembangkan kawasan perdagangan. Sedangkan kebijakan belanja daerah Kabupaten Bantul diarahkan dengan memperbesar belanja langsung yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam rangkan terlaksananya fungsi layanan publik berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih, bertanggungjawab dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bantul dan terselenggara pemerintahan yang good governance. Implementasi kebijakan umum anggaran berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran yang dibutuhkan untuk mengontrol kebijakan keuangan daerah. Adapun prinsip-prinsip penganggaran yaitu sebagai berikut : 1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran; Transparansi anggaran daerah merupakan salah satu persyaratan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good goverment), bersih dan bertanggungjawab karena anggaran daerah merupakan salah satu bentuk 132
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat. APBD harus memberikan informasi yang jelas tentang tujuan,sasaran dan hasil dari kegiatan/program yang dianggarkan. Oleh karena setiap belanja daerah yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan peraturan perundang-undang. 2. Disiplin Anggaran APBD disusun dengan berorientasi pada kebutuhan masyarakat tanpa harus meninggalkan
keseimbangan
antara
pembiayaan
penyelenggaraan
pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Penyusunan APBD berlandaskan pada azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin guna meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal untuk kepentingan masyarakat. Terlaksananya pengendalian terhadap efisiensi dan efektifitas anggaran, maka perencanaan anggaran perlu ditetapkan dengan jelas tujuan, sasaran, hasil dan manfaat dari kegiatan/program. 4.
Format Anggaran Pada dasarnya APBD disusun berdasarkan format anggaran defisit (defisit bugdet). Selisif antara pendapatan dan belanja daerah mengakibatkan surplus dan defisit anggaran. Apabila terjadi surplus anggaran diutamakan untuk pembayaran pokok utang, penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian pinjaman kepada pemerintah pusat/daerah lain dan/atau pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial. Sebaliknya apabila terjadi defisit anggaran ditetapkan pembiayaan untuk menutup defisit. 133
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL VI.
KEBIJAKAN UMUM AKUNTANSI Kebijakan umum akuntansi yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul berpedoman kepada standar akuntansi pemerintahan yang merupakan dasar pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja dan pembiayaan serta laporan keuangan. Kebijakan umum akuntansi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai pedoman Pemerintah Kabupaten Bantul dalam melaksanakan Kebijakan Umum Akuntansi yang memuat definisi, pengakuan, pengukuran dan pelaporan setiap akun dalam laporan keuangan serta prinsipprinsip penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan oleh entitas pelaporan dan entitas akuntansi menyelenggarakan system akuntansi pemerintah daerah Kabupaten Bantul dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Tujuan dari Kebijakan Umum Akuntansi adalah untuk mewujudkan keseragaman pengakuan, pengukuran maupun pelaporan dari semua transaksi yang terjadi pada entitas pelaporan/SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta entitas akuntansi di Kabupaten Bantul. Selain itu kebijakan akuntansi juga bertujuan untuk menjamin bahwa laporan keuangan pemerintah kabupaten dapat dimengerti oleh pengguna laporan keuangan dengan
meminimalkan
terjadinya
bias
terhadap
pengungkapan
komponen laporan keuangan. Informasi yang disampaikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul harus relevan dan andal mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul selama satu periode laporan. Adapun tujuan secara umum Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi 134
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL anggaran, posisi arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenani alokasi sumber daya. Sedangkan tujuan spesifik dari Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumberdaya yang dipercaya. Asumsi dasar dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yaitu : a.
Asumsi Kemandirian Entitas Setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerinyah kabupaten dalam pelaporan keuangan.
b.
Asumsi Kesinambungan Entitas Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berlanjut keberadaannya dengan asumsi tidak bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelaporan jangka pendek.
c.
Asumsi Keterukuran dalam Satuan Uang (monetary measurement) Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang sehingga dapat dilaksanakan analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
Laporan Keuangan harus memiliki beberapa karakteristik kualitatif sebagai ukuranukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuan. Terdapat 4 (empat) karakteristik kualitatif yang merupakan prasyarat normatif yang dibutuhkan guna mewujudkan laporan keuangan pemerintah yang berkualitas, yaitu sebagai berikut : 135
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL a.
Relevan Mempunyai arti bahwa informasi yang disampaikan dalam Laporan Keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan mengevaluasi peristiwa masa lalu dan memprediksi masa depan. Informasi dalam Laporan Keuangan yang relevan harus : 1. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value) artinya laporan keuangan pemerintah kabupaten memuat informasi yang memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasinya di masa lalu. 2. Memiliki manfaat prediktif (predictive value) artinya laporan keuangan pemerintah kabupaten memuat informasi yang dapat membantu pengguna untuk memperdiksi masa yang akan datang berdasarkan hasil evaluasi masa lalu dan kejadian masa kini. 3. Tepat waktu, artinya laporan keuangan pemerintah kabupaten dapat memberikan informasi secara tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. 4. Lengkap dalam arti laporan keuangan pemerintah kabupaten menyajikan informasi akuntansi keuangan pemerintah kabupaten selengkap mungkin yaitu
mencakup
semua
informasi
yang
dapat
mempengaruhi
pengambilan keputusan. b.
Andal Informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan pemerintah kabupaten tidak memberikan pengertian yang menyesatkan, menyaji setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Karakteristik informasi yang andal yaitu sebagai berikut : 1.
Penyajiannya jujur; 136
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
c.
2.
Dapat diverifikasi (veriflability)
3.
Netral
Dapat diperbandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan pemerintah kabupaten akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas lain pada umumnya.
d.
Dapat dipahami Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah kabupaten harus dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna laporan keuangan kabupaten.
Dalam akuntansi dan pelaporan keuangan terdapat 8 (delapan) prinsip yang harus dipahami dan ditaati
oleh pembuat standar, penyelenggara akuntansi dan
pelaporan keuangan dalam memahami laporan yang disajikan, yaitu sebagai berikut : a.
Basis Akuntansi Adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana dalam laporan neraca.
b.
Nilai Historis (historical cost) Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Sedang kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah kabupaten. 137
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL c.
Realisasi (realization) Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah kabupaten selama satu tahun fiskal akan dipergunakan untuk membayar hutang dan belanja pada periode tersebut.
d.
Substansi mengungguli bentuk formal (substance over form)
e.
Periodisitas (periodicity)
f.
Konsistensi (concistency)
g.
Pengungkapan Lengkap (full disclosure)
h.
Penyajian Wajar (fair presentation)
Dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul khusus yang mengatur aset tetap perlu dilaksanakan kapitalisasi. Kapitalasi merupakan kegiatan menentukan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan dan atau memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset tersebut. Tujuan dilaksanakan kapitalisasi guna mewujudkan keseragaman dalam menentukan nilai barang milik daerah yang dikapitalisasi sebagai dasar pencatatan nilai barang milik daerah dalam neraca pemerintah daerah. Oleh karena itu setiap SKPD/Unit Kerja diwajibkan melakukan kapitalisasi terhadap belanja barang dan jasa yang memiliki dampak sebagai berikut : 1.
Memperoleh aset tetap hingga siap pakai
2.
Meningkatkan kapasitas/efisiensi barang milik daerah dan atau
3.
Memperpanjang umur teknis barang milik daerah.
Ruang lingkup pengeluaran pada unit kerja/SKPD yang perlu dilaksanakan kapitalisasi meliputi :
138
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 1.
Pengeluaran belanja modal yang nilainya sama atau melebihi batasan minimun
kapitalisasi
aset
tetap
dan
dimanfaatkan
untuk
kegiatan
pemerintahan daerah serta tidak untuk dijual meliputi pembelian/pembuatan peralatan, mesin serta bangunan dan pembelian/pembangunan gedung dan bangunan 2.
Pengeluaran
belanja
rehabilitasi/renovasi/restorasi
yang
berakibat
meningkatnya kualitas kapasitas kuantitas dan/atau umur aset yang dimiliki serta memiliki nilai sama dengan/melebihi batasan minimun nilai kapitalisasi aset. 3.
Pengeluaran
yang
digunakan
untuk
pengadaan
tanah,
pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan dan pembelian/pembuatan aset tetap lainnya.
VII.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN ASET DAERAH Salah satu tolok ukur keberhasilan dari pelaksanaan manajemen keuangan daerah adalah terdapatnya system manajemen aset daerah yang efisiensi dan efektif. Majemen aset daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan
manajemen keuangan daerah, serta aset daerah juga merupakan salah satu unsure penting yang diperlukan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan public. Dalam melaksanakan manajemen aset/barang daerah dengan mendasarkan pada azas yaitu sebagai berikut : 1.
Azas fungsional yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah pada bidang pengelolaan barang milik Negara/daerah yang dilaksanakan oleh kuasa
pengguna
barang,
pengguna
barang,
pengelola
barang,
dan
139
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL gubernur/bupati/walikota sesuai fungsi, wewenang dan tanggungjawab masing-masing; 2.
Azas kepastian hukum yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harus dilaksanakan berdasarkan hokum dan perturan perundang-undangan yang berlaku;
3.
Azas transparansi dan keterbukaan, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang/asset
milik
Negara/daerah
harus
dilaksanakan
dengan
transparan/terbuka terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar; 4.
Azas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik Negara/daerah diarahkan dalam upaya barang milik Negara/daerah digunakan berdasarkan batasanbatasan standart terhadap kebutuhan yang diperlukan dalam rangka mendukung terselenggaranya tugas, pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal
5.
Azas akuntabilitas, yaitu kegiatan pengelolaan barang milik Negara/daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat/rakyat
6.
Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik Negara/daerah harus didukung adanya ketepatan/kepastian jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahantanganan barang milik barang Negara/daerah secara optimalisasi.
Terlaksananya
pengelolaan
barang/aset
milik
daerah
diharapkan
akan
mengamankan barang milik daerah, menyeragamkan langkah-langkah dan tindakan dalam pengelolaan barang milik daerah/negara dan memberikan jaminan kepastian hukum dalam pengelolaan barang milik daerah. Dasar hukum yang
140
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL dijadikan pedoman Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dalam mengelola barang/asset milik daerah yaitu sebagai berikut : 1.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2008; 2.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
3.
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 30 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
4.
Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2008 tentang Sistem Dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Pengelolaan barang/aset milik Negara/daerah mempunyai ruang lingkup yang melputi (1) perencanaan kebutuhan dan penganggaran, (2) pengadaan, (3) penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, (3) penggunaan, (4) penatausahaan, (5) pemanfaatan, (6) pengamanan dan pemeliharaan, (7) penilaian, (8) penghapusan, (9) pemindahtanganan, (10) pembinaan, pengawasan dan pengendalian, (11) pembiayaan dan (12) tuntutan ganti rugi. Pengelolaan barang/aset milik daerah/Negara yang dilaksanakan mempunyai tujuan yaitu sebagai berikut : 1.
Menunjang kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
2.
Mewujudkan akuntabilitas dalam pengelolaan barang milik daerah; dan
3.
Mewujudkan pengelolaan barang milik daerah dengan tertib, efektif dan efisiensi.
Tujuan seperti tersebut diatas akan terwujud apabila pengelolaan barang milik daerah atau manajemen aset dilaksanakan dengan tertib, baik, efektif dan efisien. 141
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL Pengelolaan aset daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sampai saat ini belum dapat mendukung meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan. Salah satu penyebab yang menjadi kendala Pemerintah Kabupaten Bantul dalam meraih opini tersebut adalah nilai aset/barang milik daerah yang ditampilkan dalam neraca pada sisi aset atau aktiva belum menunjukkan angka/jumlah yang valid dan apabila dicermati belum terdapat kejelasan asal usul/historis aset maupun status kepemilikannya serta teradapat secara fisik aset ada tetapi tidak tercatat dalam daftar aset daerah. Kendala tersebut disebabkan adanya kondisi yaitu sebagai berikut : 4.
Belum dipamahami oleh pengelola barang terhadap definisi aset/barang daerah dan barang inventaris yang berdampak kesalahan dalam menyajikan aset/barang daerah dan barang inventaris dalam neraca;
5.
Orientasi pengadaan barang masih hanya membeli bukan mengelola sehingga belum dilaksanakan pengadministrasian dan pengendalian terhadap barang yang
diadakan
misalnya
belum
pernah
diadakan
pengecekan
atau
inventarisasi secara periodik; 6.
Terdapat perbedaan konsep dalam menyajikan asset/barang daerah dalam laporan keuangan dan laporan inventarisasi barang/asset daerah. Nilai asset/barang daerah yang disajikan dalam neraca berdasarkan harga perolehan sedangkan nilai barang/asset yang disajikan dalam laporan inventarisasi berdasarkan nilai beli.
7.
Sering terdapat kesalahan pembebanan belanja modal dengan kode rekening pada APBD, yang disebabkan pada saat dilaksanakan perencanaan anggaran belum dilaksanakan verifikasi terhadap belanja modal sesuai dengan beban kode rekening. Akibat yang timbul seharusnya menambah belanja modal 142
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL tetapi dikarenakan kode rekening yang tidak sesuai sehingga tidak menambah belanja modal. Kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengoptimalkan
pelaksanaan
pengelolaan
barang
daerah
dalam
rangka
mendukung terwujudnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu dengan melaksanakan kegiatan : 1.
Penataan asset;
2.
Penghapusan barang daerah;
3.
Instalasi program SIMBADA (Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah) di seluruh SKPD atau unit kerja;
4.
Mengikutsertakan pengelola aset SKPD dalam Diklat Aset Daerah;
5.
Meningkatkan insentif pengurus barang daerah;
6.
Melakukan inventarisasi dan verifikasi serta penilaian kembali aset daerah sebagai tindak lanjut atas hasil temuan BPK.
Kebijakan seperti tersebut diatas diharapkan pengelolaan barang milik daerah Pemerintah Kabupaten Bantul dapat terlaksana dengan tertib administrasi, professional, transparan, akuntabel, efisien, dan efektif mulai dari perencanaan, pengelolaan/pemanfaatan, serta pengawasan.
143
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
BAB VI PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA
VI.1 PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan kegiatan yang dilaksanakan selaras
dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan guna mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses
pengukuran kinerja ini juga digunakan sebagai alat untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
yang dituangkan dalam formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dilanjutkan dengan menggunakan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).
Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang
sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan. Indikator kegiatan kegiatan yag ditetapkan dikategorikan ke dalam kelompok yaitu sebagai berikut : 1.
Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, misalnya dana, sumber daya
2.
manusia,
material,
informasi,
Keluaran
(Outputs)
adalah
perundang undangan dan sebagainya.
kebijakan/peraturan
segala
sesuatu
berupa
produk/jasa (fisik dan atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu program dan kegiatan berdasarkan masukan yang digunakan.
144
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 3.
4.
Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah atau akibat langsung dari pelaksanaan kegiatan.
Manfaat (Benefit) adalah berfungsinya suatu keluaran
(outputs) yang dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat. sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator kinerja ini menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil. Manfaat
tersebut baru kelihatan/diketahui setelah beberapa waktu kemudian khususnya dalam jangka menengah dan jangka 5.
panjang.
Dampak
(Impact)
memperlihatkan
pengaruh
yang
ditimbulkan dari manfaat baik positif maupun negatif yang diperoleh dari hasil kegiatan seperti halnya indikator
manfaat, indikator dampak juga pada umumnya baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah atau jangka
panjang. Indikator impact ini menunjukkan dasar pemikiran dilaksanakannya kegiatan yang menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan.
Hasil penilaian dari pengukuran kinerja kegiatan dengan mengolah masukan menjadi keluaran atau hasil penilaian dalam
proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan memberi pengaruh yang besar terhadap terwujudnya
pencapaian sasaran dan tujuan. Melalui hasil yang diperoleh dari
Penilaian Pengukuran Kinerja tersebut dapat dilakukan evaluasi-
evaluasi
terhadap
indikator
kinerja
kegiatan
yang
telah
dilaksanakan dengan memberi penjelasan lebih lanjut tentang hal-
hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan dari kegiatan
yang dilaksanakan. Tujuan dilaksanakan evaluasi ini dapat 145
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
diketahui realisasi, kemajuan serta kendala dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan. Dari evaluasi ini dapat menjadi pedoman bagi
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dalam menilai dan memperbaiki pelaksanaan program/kegiatan pada tahun yang akan datang. VI.2. METODE PENGUKURAN KINERJA Ruang lingkup pengukuran kinerja mencakup yaitu sebagai berikut :
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan; dan
2. Tingkat
pencapaian
sasaran
yang
merupakan
tingkat
pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan
ruang
lingkup
sebagaiman
tersebut
diatas
metode/rumus pengukuran kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut : a)
Capaian indikator kinerja dihitung dengan dengan cara
membandingkan rencana dan realisasi atau dengan rumus sebagai berikut :
RealisasiRencana
Capaian Indikator Kinerja =
Realisasi
x 100%
146
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
Rumus tersebut diatas digunakan apabila semakin tinggi
realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya b)
kinerja.
Capaian indikator kinerja dihitung dengan rencana dikurangi realisasi dikurang dengan rencana dibandingkan dengan rencana atau dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Capaian Indikator = Kinerja
Rencana – (Realisasi – Rencana) Rencana
x 100%
Atau :
Capaian Indikator = Kinerja
( 2 x Rencana ) - Realisasi Rencana
x 100%
Rumus tersebut diatas digunakan Apabila semakin tinggi
realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja.
147
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
VI.3 METODE PENYIMPULAN CAPAIAN SASARAN Capaian kinerja sasaran untuk masing-masing indikator kinerja
kegiatan maupun pada tingkat sasaran dapat disimpulkan dengan menggunakan skala pengukuran kinerja yaitu sebagai berikut : • > 85
• 70 < X ≤ 85
= Sangat Berhasil = Berhasil
• 55 < X ≤ 70 = Cukup Berhasil • ≤ 55
= Tidak Berhasil
Tingkat pencapaian pada masing-masing indikator kinerja
sasaran dapat diambil kesimpulan dengan menggunakan Metode Rata-rata Dapa Kelompok yaitu dengan mengalikan jumlah
indikator untuk setiap katagori sesuai dengan skala pengukuran yang terdapat pada masing-masing kelompok sasaran dengan
nilai mean (rata-rata) skala pengukuran dari setiap katagori dibagi dengan jumlah indikator yang terdapat pada kelompok sasaran. Atau rumus dari metode rata-rata data kelompok yaitu sebagai berikut :
Capaian Sasaran =
Jumlah indikator untuk setiap katagori x nilai mean setiap katagori
Jumlah Indikator
Nilai mean atau rata-rata setiap kategori ditetapkan yaitu sebagai berikut:
148
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL • Sangat Berhasil
:
92,5
• Cukup Berhasil
:
62,5
• Berhasil
:
• Tidak Berhasil
77,5
:
27,5
Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran ordinal dengan katagori sangat berhasil, berhasil,
cukup berhasil, dan tidak berhasil. VI.4 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
Penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan suatu proses identifikasi dan klasifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi
tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja sebagai ukuran
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan
program-program yang telah direncanakan untuk dilaksanakan
oleh
instansi.
Penetapan
indicator
kinerja
tersebut
juga
berdasarkan terhadap perkiraan yang realistis dengan tetap
memperhatikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta
data pendukung dari dalam instansi. Keluaran yang direncanakan akan diwujud dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang akan
dilaksanakan juga harus menjadi dasar dalam penetapan indicator
kinerja. Hasil dari keluaran-keluaran dari masing-masing kegiatan
dengan
harapan
berbentuk
kerucut
untuk
terwujudnya sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
Indikator
kinerja
dari
pelaksanaan
kegiatan
mendukung
yang
telah
direncanakan ditetapkan dengan menggunakan pendekatan “ SMART “ yaitu sebagai berikut :
149
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL 1.
Spesifik yaitu tingkat kinerja dapat diindentifikasi dengan
2.
Measurable yaitu target kinerja dinyatakan dengan jelas dan
jelas;
terukur baik untuk indikator yang dinyatakan dalam bentuk kualitas, kuantitas dan biaya;
3.
Achievable yaitu target kinerja dapat dicapai terkait dengan
4.
Relevant, yaitu menggambarkan keterkaitan (relevansi)
5.
kapasitas dan sumber daya yang ada;
antar target output dalam rangka mencapai target outcomes yang ditetapkan;
Time/Bond, waktu yang ditetapkan dan dibutuhkan guna mencapai kinerja yang telah ditetapkan.
VI.5. EVALUASI KINERJA KEGIATAN Evaluasi kinerja dari kegiatan/program yang telah dilaksanakan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang
dapat memberi dukungan terhadap keberhasilan dan kegagalan terhadap kegiatan/program yang telah dilaksanakan. Evaluasi kinerja mempunyai tujuan juga melihat pencapaian terhadap
realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka mendukung terwujudnya misi, agar capaian kinerja dapat dinilai dan
dipelajari
guna
sebagai
pedoman
memperbaiki
program/kegiatan yang dilaksanakan di masa yang akan datang.
Evaluasi kinerja dilakukan dengan membandingkan dari tolok ukur berupa input, output dan outcomes kegiatan/program yang
telah direncanakan dengan realisasi tolok ukur kegiatan/program
yang
telah
dilaksanakan.
Atau
secara
keseluruhan
membandingkan kegiatan/program yang dilaksanakan dengan target sasaran yang telah ditetapkan dan telah dicapai. Evaluasi
150
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
capaian kinerja dilaksanakan dengan menggunakan metode
pengukuran kinerja yang telah diuraikan sebagaimana tersebut diatas.
VI.6. ANALISIS PENCAPAIAN AKUNTABILITAS KINERJA Hasil dari pelaksanaan evaluasi capaian kinerja pelaksanaan kegiatan/program/sasaran
untuk
dapat
diambil
suatu
kesimpulan sebagai dasar penyusunan akuntabilitas kinerja secara keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan/program serta
terwujudnya sasaran yang dicapai. Analisis akuntabilitas kinerja mencakup uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan
dengan program dan kebijakan dalam rangka untuk mewujudkan sasaran, tujuan dan misi serta visi sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam
rencana
stratejik
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Dalam analisis ini juga menjelaskan perkembangan keadaan terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien dan efektif sesuai dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres)
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah mewajibkan seluruh instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara pemerintah negara menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP
disusun berdasarkan analisis pencapaian akuntabilitas kinerja seperti
yang
telah
diuaraikan
diatas
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pengelolaan sumber daya yang didasarkan pada perencanaan stratejik instansi yang ditetapkan.
151
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
152
BAB VII P E N U TUP
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul tahun 2011-2015 disusun sebagai dokumen perencanaan
yang
berdimensi
5
tahun-an
dalam
rangka
mengoperasionalkan RPJMD Kabupaten Bantul yang diselaraskan dengan tugas, funsi dan tata kerja dalam bidang pendapatan, pengelolaan keuangan
dan asset daerah. Melalui Rencana Strategis ini diharapkan dapat menjadi acuan/pedoman
bagi
masing-masing
bidang
di
lingkungan
Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam rangka
menyusun program/kegiatan tahunan dengan lebih fokus pada output dan outcomes yang ditargetkan guna mendukung mewujudkan visi, misi, tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dengan efisien dan efektif. Sehingga
program/kegiatan yang disusun Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sudah memadai dan mendukung untuk mencapai sasaran hasil yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bantul.
152