RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014
BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR TAHUN 2014
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
KATA PENGANTAR RENKIN (RENCANA KINERJA) tahun 2014 merupakan rencana tahunan yang ditujukan untuk melengkapi rencana kegiatan setiap tahun yang telah dibuat oleh setiap unit instansi pemerintah khususnya Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar (BBIHP) Kementerian Perindustrian, dengan mengikuti petunjuk pedoman penyusunan RENKIN, sesuai Permenperin Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 Dokumen
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
tentang Pedoman Penyusunan
Pemerintah
di
Lingkungan
Kementerian
Perindustrian. Penyusunan RENKIN BBIHP TA. 2014 masih berpedoman kepada Renstra BBIHP 2010-2014 Tugas Pokok dan Fungsi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/6-2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan), sehingga tidak terlepas dari arah kebijakan Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian. Harapan kami, bahwa Rencana Kinerja (RENKIN) tahun 2014 ini dapat dijadikan bahan informasi dan evaluasi serta bahan pertimbangan bagi pimpinan BPKIMI dalam menetapkan strategi kebijakan operasional dan pembinaan, dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dalam tahun berjalan agar program kegiatan sedapat mungkin terealisasi dengan baik.
Makassar, 30 Januari 2014 Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan,
ANDOYO SUGIHARTO
i
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................1 A.
LATAR BELAKANG ....................................................................................................1
B.
MAKSUD DAN TUJUAN .............................................................................................4
C.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ...............................................................................4
D.
RUANG LINGKUP.......................................................................................................6
BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI ......................................................... 7 A.
HASIL-HASIL PEMBANGUNAN .................................................................................7
B.
ARAH PEMBANGUNAN ...........................................................................................12
BAB III RENCANA KERJA ......................................................................................................15 A.
SASARAN KEGIATAN TAHUN 2014 ....................................................................... 15
B.
INDIKATOR KINERJA ..............................................................................................16
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................18 LAMPIRAN - 1 .........................................................................................................................19 RENCANA KINERJA BBIHP TA. 2014 ...................................................................................19
ii
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) turut secara aktif mendukung pengembangan kompetensi di bidang industri hasil perkebunan baik secara lokal maupun regional melalui penyediaan jasa layanan teknis dan teknologi di bidang penelitian dan pengembangan industri, standardisasi dan sertifikasi. Namun, dengan perkembangan lingkungan yang demikian pesat sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan perdagangan bebas dunia menimbulkan permasalahan yang harus dihadapi, yaitu : a. Bidang Penelitian dan Pengembangan Industri Kualitas kelitbangan sudah seharusnya dipandang sebagai penentu keberhasilan pembangunan industri karena apa yang dihasilkan oleh lembaga litbang bisa diukur, baik input maupun outputnya. Namun, peranan kelitbangan dalam pembangunan industri masih jauh dari apa yang diharapkan karena berbagai permasalahan yang dihadapi yaitu: 1. Keterbatasan Sumber Daya Litbang; 2. Minimalnya hasil Litbang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha; 3. Rendahnya kemampuan Litbang Nasional; 4. Kerjasama antar Lembaga Litbang Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Dunia Industri relatif masih rendah; 5. Belum berkembanganya budaya Litbang Industri di kalangan masyarakat; 6. Belum efektifnya penerapan sistem manajemen litbang di lingkungan BBIHP; 7. Manajemen keuangan yang kurang akomodatif terhadap tuntutan kegiatan litbang.
1
b. Penerapan SNI
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
1. Ketersediaan dan kapasitas infrastruktur standardisasi laboratorium penguji untuk mendukung penerapan SNI dengan semua parameter masih terbatas; Salah satu kendala dalam mendukung penerapan SNI yang diberlakukan secara wajib selama ini adalah terbatasnya kemampuan dan jumlah laboratorium uji yang telah di akreditasi KAN. Disadari bahwa untuk mendapat akreditasi dari KAN bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana beserta tenaga analis yang cukup memadai 2. Masih banyak SNI yang belum disesuaikan dengan standar internasional dalam mendukung perdagangan bebas; Banyak SNI yang tidak harmonis dengan standar internasional disebabkan pada saat penetapan SNI masih banyak mengadopsi Standar Industri Indonesia (SII) yang lama dan kemungkinan besar sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi atau kebutuhan pasar 3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap mutu. Kesadaran masyarakat terhadap mutu masih sangat rendah terutama bagi masyarakat golongan menengah kebawah. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena daya beli masyarakat atau konsumen Indonesia masih rendah mengingat mereka selalu menginginkan produk dengan harga murah meskipun berkualitas rendah.
Untuk merencanakan strategi dan langkah-langkah yang berorientasi kedepan dalam menghadapi tantangan tersebut diperlukan perencanaan strategis yang sistimatis. Perencanaan sitematis disusun dalam RPJM dalam bentuk Rencana Strategi (RENSTRA) dengan kurun waktu lima tahun dan Rencana Kinerja tahunan dalam bentuk Rencana Kinerja (RENKIN). Renstra dan Renkin Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar disusun berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
150/M-IND/PER/12/2011
tentang
Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian.
2
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, dan cara mencapai tujuan dan sasaran, yang meliputi kebijakan, program, dan aktifitas yang realistis dan mengantisipasi pengembangan masa depan. Dalam upaya mencapai sasaran yang ditetapkan telah dilakukan kajian potensi dan arah kebijakan yang harus dilakukan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan seperti tertuang dalam RENSTRA
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan tahun 2010-2014. RENSTRA
tersebut memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan. Visi
Balai
Besar
Industri
Hasil
Perkebunan
Makassar
adalah
“Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis
yang Unggul dan
Terdepan” Misi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan adalah sebagai
berikut
yaitu : a.
Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan industri
b.
Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan profesional
c.
Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya
Tujuan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan menggambarkan arah prioritas strategis institusi dan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi institusi. Tujuan ini merupakan penjabaran atau implementasi dari misi institusi, dan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1(satu) tahun ke depan. Tujuan strategi BBIHP mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Meningkatkan peran dan kualitas hasil litbang dalam mendukung Industri Hasil Perkebunan b. Meningkatkan kegiatan pelayanan jasa teknis c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten d. Meningkatkan jejaring yang luas antara lembaga litbang dan institusi terkait
Sasaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan disusun berdasarkan kriteria spesifik, dapat diukur, berorientasi hasil, dapat dicapai dalam jangka waktu lima tahun. Sasaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan ditetapkan sebagai berikut: a. Terwujudnya hasil riset teknologi terapan yang inovatif dan dapat dimanfaatkan
3
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
dan diterapkan oleh dunia industri, masyarakat, pemerintah daerah dan dunia pendidikan. b. Terwujudnya peningkatan kegiatan konsultansi teknologi, pelatihan, pengujian, standardisasi, sertifikasi, inspeksi teknis, kalibrasi peralatan, dan sistem manajemen mutu terhadap masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan nilai jasa (JPT) dan daya saing produk yang dihasilkan c. Terwujudnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang handal dan profesional d. Terwujudnya kerjasama yang luas dengan industri atau instansi terkait di bidang Iptek, Litbang, pelatihan maupun kegiatan lainnya
RENKIN BBIHP 2014 masih mengacu pada penjabaran RENSTRA BBIHP 2010-2014, dan tupoksi BBIHP (Permenperin Nomor 150/M-IND/PER/12/2011) yang tentunya menyesuaikan kondisi kebutuhan dan perkembangan pembangunan pada tahun 2014. Penyusunan RENKIN 2014 mencakup penetapan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Renkin ini merupakan komitmen bagi BBIHP untuk pencapaian kinerja dalam TA. 2014
B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2014 adalah menetapkan
komitmen tentang kinerja yang akan
dilaksanakan dan diwujudkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dalam melaksanakan kegiatan tugas dan fungsinya pada Tahun Anggaran 2014. C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Balai Besar Industri Hasil Perkebunan sebagai unit pelaksana teknis di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri diharapkan akan menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kebijakan Kementerian Perindustrian. Dalam menjalankan kebijakan litbang, BBIHP berpedoman pada kebijakan Pembangunan Industri, serta Kebijakan Teknis
BPKIMI dengan mempertimbangkan segala potensi
yang ada, baik itu sumber daya manusia, maupun potensi sumber daya alam hasil perkebunan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/6-2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, Tugas Pokok BBIHP adalah melaksanakan kegiatan Penelitian, Pengembangan, Standardisasi, Sertifikasi, Kalibrasi dan Pengembangan Kompetensi Industri Hasil Perkebunan sesuai
4
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
Kebijakan Teknis yang ditetapkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Sedangkan fungsi BBIHP sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri Perindustrian tersebut di atas yaitu: a. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dan Pelayanan Jasa Teknis bidang teknologi
bahan
baku,
bahan
pembantu,
proses,
produk,
peralatan
dan
penanggulangan pencemaran industri hasil perkebunan. b. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses. c. Penelitian, pengembangan, perancangan, penerapan standardisasi. d. Pelaksanaan Pelayanan Teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu, produk akhir, hasil perkebunan dan limbah. e. Pelaksanaan pelayanan teknis kalibrasi peralatan. f.
Pelaksanaan inspeksi teknis.
g. Pelaksanaan alih teknologi penelitian dan pengembangan. h. Pelaksanaan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultansi dan informasi. i.
Pelaksanaan pemasaran dan kerja sama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.
j.
Pelayanan teknis dan administrasi pada semua unsur di lingkungan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar dan penyusunan laporan serta evaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam upaya memaksimalkan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, Balai
Besar Industri Hasil Perkebunan menyusun kebijakan strategi sebagai berikut : •
Menciptakan kondisi ilmiah yang kondusif bagi terciptanya hasil-hasil riset terapan dan inovasi iptek yang bernilai komersil, dan memberikan manfaat nyata bagi industri dan dunia usaha.
•
Menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya kegiatan pelayanan jasa teknis (standardisasi/pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan dan konsultansi) sesuai dengan misi institusi.
•
Memberikan
peluang
yang
sama
bagi
karyawan
untuk
meningkatkan
pengetahuan dan keahlian untuk mendukung misi institusi, berdasarkan tugas dan kompetensi masing-masing pegawai. •
Memperluas jejaring/kemitraan dengan lembaga litbang atau industri terkait.
•
Memperkuat
sarana
dan
prasarana
kelembagaan
untuk
meningkatkan
pelayanan kepada mitra jejaring.
5
D. RUANG LINGKUP
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
Ruang lingkup Rencana Kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi
Balai
Besar
industri
Hasil
Perkebunan
Makassar
dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program/kegiatan utama Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar, yaitu kegiatan-kegiatan yang keluarannya merupakan faktor kunci keberhasilan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar.
6
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI A. HASIL-HASIL PEMBANGUNAN Pada Dasarnya Renstra BBIHP adalah penjabaran dari Renstra BPKIMI. Guna pencapaian Visi dan Misi Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan telah menyusun sasaran dan strategi pelaksanaannya. Sasaran utama visi yang akan dicapai Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar adalah: “Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang unggul dan terdepan”. Untuk mencapai sasaran utama tersebut, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan memiliki sasaran – sasaran penunjang yang ingin dicapai yaitu : 1. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan industri; 2. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan professional; 3. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya;
Pada Tahun Anggaran 2014 untuk menunjang sasaran - sasaran tersebut dicapai dengan beberapa strategi sebagai berikut: 1.
Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;
2.
Meningkatnya kerja sama litbang;
3.
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;
4.
Meningkatnya usulan penerapan SNI;
5.
Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;
6.
Meningkatnya standardisasi industri daerah;
7.
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;
8.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Selanjutnya, dalam Tabel 2.1 akan diuraikan Indikator Kinerja dan Target dari Sasaran Strategis diatas.
7
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
[2014]
Tabel 2.1 Sasaran Strategis Target 4
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1 2 3 Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang Hasil litbang yang siap diterapkan yang dimanfaatkan oleh industri Hasil litbang yang telah diimplementasikan
2 Penelitian
Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi 2 Meningkatnya kerja sama litbang Kerja sama litbanginstansi dengan industri
2 Kerjasama
3 4 5
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang Meningkatnya usulan penerapan SNI
Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan
5 Karya Tulis Ilmiah
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium
4,7 %
Meningkatnya jasa pelayanan
Jumlah Orang Jumlah sampel Jumlah Desain/Prototip
5 Orang 1870 Sampel 1 Desain/Prototip
Jumlah Perusahaan yang dilayani
100 Perusahaan
Nilai (Rp.) JPT 6
1 Penelitian
Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat Jumlah pengadaan alat laboratorium Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
7
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja
8
Meningkatkan kualitas pelayanan Tingkat kepuasan pelanggan publik
Rp. 1.450.000.000,10 Orang 3 alat 18 Lingkup 1 Sistem
Indeks 4
Selama kurun waktu pelaksanaan RPJMN 2010-2014, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) turut secara aktif mendukung pengembangan kompetensi di bidang industri hasil perkebunan. Capaian perkembangannya dalam kurun waktu 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 2.2. Dalam rangka mendukung RPJMN 2010-2014 BBIHP mempunyai sasaran utamanya yaitu Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan yang unggul dan terdepan. Jumlah penelitian dan perekayasaan yang telah dilakukan oleh BBIHP tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
8
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2015]
Tabel 2.2. Capaian Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun Anggaran 2010-2014 2010 No.
2012
2013
2014
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
TARGET RENSTRA
REALISASI
TARGET RENSTRA
REALISASI
TARGET RENSTRA
REALISASI
TARGET RENSTRA
REALISASI
TARGET RENSTRA
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
1
2
2
2
5
2
2
2
5
5
5
5
5
16
5
5
5
3
3
2
2
2
4
2
2
2
10 1025 0 134
10 1025 0 134
10 915 0 116
10 915 0 116
20 1000 0 107
9 1030 0 264
25 1025 0 132
2148 0 176
5 1870 0 138
1 VI
2011
Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan Berdasarkan Renstra BPKIMI
a.
b.
Penelitian dan pengembangan teknologi industri
Pelayanan jasa teknis industri
1 Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan 2 Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 3 Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan 1 2 3 4
Jumlah Orang Jumlah Sampel Jumlah Desain/Prototip Jumlah Perusahaan yang dilayani
5 Nilai (Rp.) JPT c.
Peningkatan Standardisasi Industri Daerah
Prioritas Kementerian/Lembaga a. Penelitian dan pengembangan teknologi industri
1 Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat 2 Jumlah pengadaan alat laboratorium 3 Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
933,523,000
669,565,455
936,063,000
4
4
12
12
3
11
11
24
Jumlah hasil litbang teknologi baru
5
5
5
Jumlah kerjasama litbang dan rancang bangun
2
2
2
1025
1025
915
b.
Pelayanan Teknis pengujian industri
Jumlah JPT
c.
Peningkatan Standardisasi Industri Daerah
Jumlah RSNI
4
485,374,900 4
936,065,000
800,137,850
3
13
3
2
24
10
5
1
915
936,065,000
1,652,106,185
1,450,000,000
9
64
10
40
2
15
3
8
10
3
1
6
6
8
8
4
2
6
2
4
2
1000
1030
1025
1866
1870
3
3
1
9
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
Tabel 2.3. Matrik Judul Penelitian dan Perekayasaan Tahun Anggaran 2010-2014 No 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14. 15. 16. 17.
18. 19.
Judul Litbang dan Rekayasa Pengembangan produk pangan dari kedelai dan kakao pembuatan partikel pembawa obat-Solid Lipid Nanopartikel (SNL) dari lemak kakao Pemanfaatan pulp kakao sebagai bioetanol Pengaruh temperatur roasting dan alkalisasi terhadap jenis warna dan mutu bubuk kakao Pembuatan krim anti aging perpaduan ekstrak polifenol kakao dengan alovera dan rumput laut Pembuatan tablet effervescent cokelat jahe dan cokelat kayu manis Pembuatan makanan kesehatan dari pasta cokelat non fermentasi kaya polifenol Penentuan umur simpan cokelat oles dengan metode ASLT model arrhenius dan model kadar air kritis Desain dan uji unjuk kerja alat tempering tipe silinder berjaket air Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal (Kedelai Dan Jagung) Sebagai Bahan Substitusi Susu Bubuk Dan Lesitin Dalam Pembuatan Produk Cokelat Batangan Peningkatan Mutu Hand And Body Lotion Dari Lemak Kakao Penyusunan Pohon Industri Kakao Sebagai Referensi Pengembangan Industri Dan Riset Kakao Nasional Pembuatan Minuman Moka Jahe Dari Biji Kakao Fermentasi Pemanfaatan Biji Kakao Menjadi Produk Perawatan Kulit Modifikasi Alat Roasting Tipe TC-20 Dengan Sistem Pengabutan Uap Dan Alkali Pembuatan Alas Bedak Tabir Surya Berbahan Aktif Polifenol Kulit Buah Kakao Pembuatan Minuman Fungsional Berbasis Kakao dengan Suplemen Serat, Protein, Vitamin dan Mineral dari Jagung Manis dan Kacang Formulasi Candy Cokelat untuk Makanan Kesehatan Pembuatan Masker Wajah dari Biji Kakao Non Fermentasi
Tahun
Anggaran 59.460.000 108.460.000
2010
87.660.000 68.770.000
92.685.000
72.685.000 2011
100.525.000 66.455.000
86.245.000 76.325.000
86.763.000 46.795.000 2012 63.055.000 79.420.000 82.170.000 82.655.000 106.425.000 2013 80.885.000 94.248.000
10
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
No
Judul Litbang dan Rekayasa
20.
Pengembangan Pemanfaatan Biji Kakao Non Fermentasi dan Kulit Biji sebagai Komponen Aktif Pasta Gigi Peningkatan Mutu Produk Sabun Spa dari Lemak Kakao Kajian Finger Print Mutu (Komponen Kimia dan Organik) Biji Kakao di Sulawesi Penyempurnaan Sistem Termal dan Sistem Kontrol Pada Alat Tempering Cokelat Tipe Silinder Berjaket Desain dan Uji untuk Performa Dry Aglomeration Crystalizor untuk Pembuatan Minuman Serbuk Berbasis Kakao Pemanfaatan Kulit Buah kakao untuk Pembuatan Arang dan Asap Cair Pengembangan Produk Kosmetik Berbasis Lemak Kakao Diversifikasi Produk Biji Kakao Menjadi Dark dan White Chocolate Kajian Finger Print Mutu Biji Kakao (Komponen Organik) di Sulawesi Barat dan Tenggara) Pembuatan Alat Kristalisasi Portabel
21. 22. 23.
24.
25. 26. 27. 28.
29.
Tahun
[2014]
Anggaran 85.413.000
112.800.000 124.230.000 116.850.000
107.210.000
121.063.00 97.300.000 2014
67.661.000 199.998.000
85.075.000
Perkembangan kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan juga bisa dilihat dari perkembangan jasa pelayanan teknis BBIHP atau besarnya penerimaan jasa pelayanan teknis atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang merupakan sasaran utama dari Penyedia Layanan Jasa Teknis. Besarnya total PNBP dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Target dan Realisasi Penerimaan PNBP Tahun 2010 – 2014
Tahun
Penerimaan Target
Realisasi
%
Penggunaan Target
Realisasi
%
2010
933.523.000
669.565.455
71,72
933.523.000
499.297.000
53,49
2011
936.063.000
485.374.900
51,85
936.063.000
511.855.000
54,68
2012
936.065.000
800.137.850
90,86
891.932.000
653.888.000
85,47
2013
936.065.000
1.652.106.185.31
176,49
1.315.608.000
1.201.394.000
91,32
2014
1.450.000.000
1.381.705.000
11
B. ARAH PEMBANGUNAN
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
Visi pembangunan Industri Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025, dengan visi antara pada tahun 2020 sebagai Negara Industri Maju Baru. Untuk mewujudkan target-target tersebut, diperlukan upaya-upaya terstruktur dan terukur, yang harus dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi keinginan pemangku kepentingan berupa strategic outcomes yang terdiri dari: 1) Meningkatnya nilai tambah industri, 2) Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri, 3) Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri, 4) Meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan ramah lingkungan, 5) Menguat dan lengkapnya struktur industri, 6) Meningkatnya persebaran pembangunan industri, serta 7) Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB. Dalam rangka merealisasikan target-target tersebut, Kementerian Perindustrian telah menetapkan dua pendekatan guna membangun daya saing industri nasional yang tersinergi dan terintegrasi antara pusat dan daerah. Pertama, melalui pendekatan topdown dengan pengembangan 35 klaster industri prioritas yang direncanakan dari Pusat (by design) dan diikuti oleh partisipasi daerah yang dipilih berdasarkan daya saing internasional serta potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kedua, melalui pendekatan bottom-up dengan penetapan kompetensi inti industri daerah yang merupakan keunggulan daerah, dimana pusat turut membangun pengembangannya, sehingga daerah memiliki daya saing.
a. Arah Kebijakan dan strategi BPKIMI Sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008, RPJMN 2010-2014 dan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian 2010-2014, maka arah kebijakan BPKIMI dalam kelitbangan industri tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi maju; 2. Peningkatan fasilitas penerapan teknologi dan perlindungan HKI; 3. Peningkatan kualitas hasil litbang industri; 4. Peningkatan
pengembangan
kebijakan
regulasi teknis
dan
kemampuan
pelayanan teknis SNI lingkup industri; 5. Peningkatan pengembangan kebijakan menuju iklim usaha kondusif dan Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang efektif; 6. Peningkatan fasiltasi pengembangan industri hijau;
12
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
7. Peningkatan pemanfaatan SDA lokal di industri
b. Arah Kebijakan dan Strategi BBIHP Sesuai dengan Rencana Strategis BPKIMI 2010-2014, dan mengingat kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran maka arah kebijakan BBIHP berdasarkan visi dan misi yang telah digariskan adalah: 1. Menciptakan kondisi ilmiah yang kondusif bagi terciptanya hasil-hasil riset terapan dan inovasi iptek yang bernilai komersil, dan memberikan manfaat nyata bagi industri dan dunia usaha. -
Mendorong inovasi berbasis litbang;
-
Mendirikan Pusat Inovasi;
-
Memberikan pendampingan kepada industri yang inovatif dan mendorong hasilhasil riset menjadi produk-produk bermafaat;
-
Menerapkan sistem manajemen kelitbangan (KNAPP);
-
Memberikan alokasi yang cukup untuk kegiatan kelitbangan
2. Menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya kegiatan pelayanan jasa teknis (standardisasi/pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan dan konsultansi) sesuai dengan misi institusi. -
Mengembangkan prasarana untuk mendukung penerapan SNI wajib;
-
Memperluas ruang lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN;
-
Mempertahankan akreditasi secara nasional maupun internasional lembaga penilaian kesesuaian (LPK).
3. Memberikan peluang yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian untuk mendukung misi institusi, berdasarkan tugas dan kompetensi masing-masing pegawai -
Meningkatkan kualitas SDM litbang melalui berbagai program pendidikan (S2 dan S3) dan pelatihan;
-
Melaksanakan program magang di industri;
-
Mengembangkan potensi SDM litbang melalui kerjasama nasional maupun international.
4. Memperluas jejaring/kemitraan dengan lembaga litbang atau industri terkait -
Mengembangkan sistem kerjasama penelitian;
-
Melaksanakan seminar nasional.
5. Memperkuat sarana dan prasarana kelembagaan untuk meningkatkan pelayanan kepada mitra jejaring
13
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
-
Mengembangkan kapasitas/kemampuan IT yang telah tersedia;
-
Mengoptimalkan sarana dan prasarana IT yng tersedia;
-
Menciptakan ruang pelayanan yang kondusif dan nyaman.
[2014]
14
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
BAB III RENCANA KINERJA A. SASARAN KEGIATAN TAHUN 2014 Sasaran strategis adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam kurun waktu satu tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing. Sasaran
diupayakan dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan strategi secara
berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata terhadap tujuan yang ditetapkan di dalam rencana strategis. Sasaran yang ingin dicapai BBIHP pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;
2.
Meningkatnya kerja sama litbang;
3.
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;
4.
Meningkatnya usulan penerapan SNI;
5.
Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;
6.
Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah;
7.
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;
8.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya pencapaian sasaran strategis tersebut, Pada tahun 2014 BBIHP memiliki satu kegiatan yaitu Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan.
Kegiatan
tersebut terdiri dari 9 output seperti terlihat pada Tabel 3.1, dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kinerja untuk mendukung pelaksanaan Tupoksi,-
15
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
Tabel 3.1 Output Kegiatan BBIHP Tahun 2014 No
KODE
OUTPUT
1
1869.001
2
1869.002
3
1869.003
4
1869.004
5
1869.005
6
1869.994
Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi industri Hasil rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri Layanan Jasa Teknis Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri Dokumen Perencanaan /Penganggaran /Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi Layanan Perkantoran
7
1869.996
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
8
1869.997
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
9
1869.998
Gedung / Bangunan
VOLUME 4 Penelitian 1 Rekayasa 4 Layanan jasa Teknis 19 Kegiatan 5 Dokumen 12 Bulan 9 Unit 19 Unit 36 m2
B. INDIKATOR KINERJA Dalam rangka menguraikan lebih detail sasaran strategis di atas, maka Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar menetapkan Indikator Kinerja dan output pendukung: 1. Sasaran Strategis
:
Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri;
Indikator Kinerja
:
1. Hasil litbang yang siap diterapkan (2 Penelitian) 2. Hasil litbang yang telah diimplementasikan (1 Penelitian)
Output Pendukung
:
1. Hasil Kajian/ Penelitian Penguasaan Teknologi Industri 2. Hasil Rekayasa Mesin/ Peralatan Teknologi Industri
2. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
:
Meningkatkan kerja sama litbang
:
Meningkatkan kerja sama litbang instansi dengan industri (2 Kerja sama)
Output Pendukung
:
Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
:
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
Indikator Kinerja
:
Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan (5 karya tulis ilmiah)
Output Pendukung
:
Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
3. Sasaran Strategis
16
4. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
:
Meningkatnya usulan penerapan SNI
:
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium (4,7%)
Output Pendukung
:
Layanan Jasa Teknis Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
5. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
:
Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha
:
1. Jumlah orang (5 orang) 2. Jumlah sample (1870 sampel) 3. Jumlah desain/prototip (1 desain/prototip) 4. Jumlah perusahaan yang dilayani (100 perusahaan) 5. Nilai JPT (Rp. 1.450.000.000)
Output Pendukung 6. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
:
Layanan Jasa Teknis
:
Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
:
1. Jumlah SDM LPK yang memperoleh sertifikat (10 orang) 2. Jumlah Pengadaan Alat laboratorium (3 alat) 3. Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
Output Pendukung
:
1. Layanan Jasa Teknis 2. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
7. Sasaran Strategis
:
Meningkatkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Indikator Kinerja
:
Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja (1 satker)
Output Pendukung
:
1. Dokumen
Perencanaan
/Penganggaran
/Pelaporan
/Monitoring dan Evaluasi 2. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 8. Sasaran Strategis
:
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Indikator Kinerja
:
Tingkat kepuasan pelanggan (indeks 4 dari skala 5)
Output Pendukung
:
Layanan Jasa Teknis Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
17
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
BAB IV PENUTUP Rencana Kinerja Tahun 2014 merupakan proses penjabaran dari Sasaran, dan Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan oleh BBIHP melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam Rencana Kinerja ditetapkan target kinerja tahun 2014 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Target kinerja ini akan menjadi komitmen bagi institusi untuk mencapainya dalam satu periode tahun 2014, yang disusun setiap awal tahun anggaran atau periode tahun sebelumnya yaitu tahun 2013. Dengan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan oleh BBIHP diharapkan dapat mendukung tercapainya visi dan misi BBIHP sekaligus visi dan misi BPKIMI dan Kementerian Perindustrian. Rencana Kinerja (Renkin) BBIHP merupakan acuan dan arahan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014. Dengan rencana kinerja tersebut diharapkan kinerja BBIHP akan lebih jelas dan terukur sesuai dengan Rencana Jangka Menengah dan Jangka Panjang (RJPM) sehingga setahap demi setahap visi dan misinya dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam Renkin Tahun 2014, Sasaran yang ingin dicapai BBIHP adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;
2.
Meningkatnya kerja sama litbang;
3.
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;
4.
Meningkatnya usulan penerapan SNI;
5.
Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;
6.
Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah;
7.
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;
8.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Rencana Kinerja (Renkin) yang telah ditetapkan diharapkan dapat dimengerti dan dipahami oleh seluruh personil BBIHP sehingga mereka akan mempunyai komitmen untuk mendukung setiap kegiatan yang telah direncanakan. Selain hal tersebut, kondisi perekonomian pada Tahun 2014 diasumsikan sama dengan tahun 2013. Apabila kondisi perekonomian membaik atau terjadi krisis yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dan berdampak pada sektor industri, maka target kinerja dalam Renkin BBIHP Tahun 2014 perlu direvisi dan disesuaikan dengan kondisi tersebut.
18
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
LAMPIRAN - 1 RENCANA KINERJA BBIHP TA. 2014
19
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
[2014]
RENCANA KINERJA Unit
: Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
Tahun Anggaran
: 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1 2 3 Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang Hasil litbang yang siap diterapkan yang dimanfaatkan oleh industri Hasil litbang yang telah diimplementasikan
2 Penelitian
Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi 2 Meningkatnya kerja sama litbang Kerja sama litbanginstansi dengan industri
2 Kerjasama
3 4 5
1 Penelitian
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang Meningkatnya usulan penerapan SNI
Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan
5 Karya Tulis Ilmiah
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium
4,7 %
Meningkatnya jasa pelayanan
Jumlah Orang Jumlah sampel Jumlah Desain/Prototip
5 Orang 1870 Sampel 1 Desain/Prototip
Jumlah Perusahaan yang dilayani
100 Perusahaan
Nilai (Rp.) JPT 6
Target 4
Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
Rp. 1.450.000.000,-
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat Jumlah pengadaan alat laboratorium Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
7
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja
8
Meningkatkan kualitas pelayanan Tingkat kepuasan pelanggan publik
10 Orang 3 alat 18 Lingkup 1 Sistem
Indeks 4
Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan,
Andoyo Sugiharto
20