LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Komplek LIPI Gedung 30 Jl. Sangkuriang Bandung 40135 Telp. (022) 2503053, Fax. (022) 2504577 http://www.bpi.lipi.go.id, email:
[email protected]
LAPORAN KINERJA (LKj) Tahun 2014
UPT BALAI PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA i
©2014 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) - UPT Balai Pengembangan Instrumentasi
Katalog dalam Terbitan
Laporan Kinerja (LKj) UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/Kedeputian JasaI lmiah-LIPI. – Bandung: UPT BPI LIPI, 2014. xii + 85 hlm.; 21 x 29,7 cm
1.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 UPT Balai Pengembangan Instrumentasi
Penyusun
Editor PenataLetak PenataSampul
: : : : : :
Kunkun Kobul Kurniawan Demi Soetraprawata Hanif Fakhrurroja Hanif Fakhrurroja Kunkun Kobul Kurniawan Hanif Fakhrurroja
Diterbitkan oleh: UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Komplek LIPI Gedung 30 Jl. Sangkuriang, Bandung 40135 Telp. (022)2503053. Fax. (022) 2504577 Website: http://www.bpi.lipi.go.id atau http://www.uptlin-kalibrasi.com E-mail:
[email protected]
ii
KATAPENGANTAR Prinsip manajemen berbasis kinerja mengharuskan setiap instansi pemerintah untuk Mempertanggung-jawabkan kinerjanya melalui Laporan Kinerja (LKj) instansi Pemerintah yang mencakup keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja. Hal ini juga merupakan wujud pemenuhan kewajiban UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI (UPT BPI LIPI) terhadap amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. UPT BPI LIPI telah menyelesaikan progam dan kegiatan yang berkaitan dengan implementasi dari Rencana Kinerja Tahun 2014 yang juga masa akhir dari Rencana Implementatif UPT BPI LIPI Tahun 2010-2014. Rencana Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah tahun 2010-2014 memberikan arah dan fokus bagi pelaksanaan program dan kegiatan tersebut. LKj Instansi Pemerintah disusun dengan memuat perspektif keberhasilan dan kegagalan yang akan menjadi tantangan bagi UPT BPI LIPI melalui peningkatan kinerja yang lebih baik, fokus dan terarah, pengembangan SDM dengan berbagai kompetensi serta mengedepankan perspektif para pemangku kepentingan, sehingga dapat menambah nilai manfaat bagi UPT BPI LIPI dan sejalan dengan harapan dari para pemangku kepentingan. Harapan kami, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang objektif bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai kinerja UPT BPI LIPI serta memberikan masukan bagi peningkatan dan penguatan peran UPT BPI LIPI untuk memenuhi harapan masyarakat, yaitu terwujudnya good governance.
Bandung, Januari 2015 Kepala UPT BPI LIPI,
Demi Soetraprawata, MT
iii
iv
DAFTAR ISI KATAPENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF
xi
BAB I KONDISI UMUM ORGANISASI 1.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 1.2 Permasalahan Utama / Strategic Issue
1 1 8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Umum 2.2 RencanaStrategis LIPI 2010–2014 2.2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis LIPI 2.2.2 Tanggung Jawab LIPI 2.3 Kebijakan 2.3.1 Strategi Kedeputian Jasil 2.3.2 Kebijakan Kedeputian Jasil 2.3.3 Program Kedeputian Jasil 2.3.4 Lingkup Kegiatan 2.3.5 Strategi Pencapaian 2.4 Strategi 2.4.1 Strategi UPT BPI LIPI 2.4.2 Kebijakan UPT BPI LIPI 2.5 Program dan Kegiatan 2.6 Penetapan Kinerja Tahun 2014
11 11 11 12 15 15 16 19 21 24 25 27 28 30 31 31
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 2014 3.1 Capaian Kinerja Organisasi 3.1.1 Akuntabilitas Kinerja 3.1.2 Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2014 3.1.3 Evaluasi Capaian Renstra 2010-2014 3.1.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 3.1.5 Analisis Program/Kegiatan 3.2 Realisasi Anggaran
35 35 35 39 60 64 64 65
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Rencana Tindak Lanjut
73 73 74
v
LAMPIRAN 1-PENETAPAN KINERJA UPT BPI LIPI LAMPIRAN 2- RENCANA KINERJA TAHUNAN UPT BPI LIPI TAHUN 2014 LAMPIRAN 3-PENGUKURAN KINERJA UPT BPI LIPI TAHUN 2014 LAMPIRAN 4-RENCANA STRATEGIS
vi
77 80 82 84
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10
Gambar 3.11
Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14
Gambar 3.15 Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19 Gambar 3.20
StrukurOrganisasi UPT BPI LIPI berdasarkanKeputusanKepala LIPI Kepala LIPI No. 1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002 Profil SDM UPT BPI LIPI Tahun 2014 Skema Struktur Kelompok Kegiatan LIPI 2010-2014 Gambaran Umum Rencana Implementatif UPT BPI 2010-2014 Diagram Rod Map Adopsi Inovasi di UPT BPI periode 2010-2014 Grafik Perbandingan Realisasi Meningkatnya Kualitas Pengetahuan para Peneliti Grafik Perbandingan Realisasi Meningkatnya Hasil dan Kapasitas Penelitian Beberapa paper Peneliti UPT BPI LIPI yang dipublikasikan di Jurnal International Beberapa paper Peneliti UPT BPI LIPI yang dipublikasikan di Jurnal Nasional Beberapa paper Peneliti UPT BPI LIPI yang dipublikasikan International Conference Beberapa paper Peneliti UPT BPI LIPI yang dipublikasikan Konferesi Nasional AMTEQ 2014 Pendaftaran Paten Pengaman Regulator Tabung LPG versi terintegrasi. Grafik Perbandingan Realisasi Meningkatnya Kreativitas dalam Menciptakan Iptek yang bernilai Ekonomis Prototipe EEG dan Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan berbasis GIS Grafik Perbandingan Realisasi Meningkatnya Jaringan antara LIPI dengan Industri dan Pihak terkait lainnya dalam meningkatkan Adopsi Inovasi (a) Dokumen Kerjasama dengan PT Semen Padang, (b) Dokumen Kerjasama dengan PT PJB, (c) Dokumen Kerjasama dengan Pemda Samosir, dan (d) Dokumen Kerjasama dengan PT Trakindo Grafik Perbandingan Realisasi MeningkatnyaAkses Terhadap Pengetahuan Grafik Perbandingan Realisasi meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat (a) Pameran Ritech Expo di JI Expo, 6 Juni-7 Juli2013, (b) Pameran LIPI Expo pada 11-13 September 2014 di Gedung Indonesia Culture Collection (InaCC), di Cibinong Science Center, (c) Pekan Inovasi dan Teknologi pada 23-26 September 2014 di Dyandra Convention Center, Jl. Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur Grafik Perbandingan Realisasi Sarana dan Prasarana Penelitian Yangmemenuhi kebutuhan Sertifikat Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 Grafik Perbandingan Realisasi terhadap Terwujudnya Tata Kelola yang baik Grafik Perbandingan Realisasi Terhadap Terbinanya SDM Rata-Rata Capaian Kinerja UPT BPI LIPI Periode 2012-2014 Grafik Perbandingan Pagu Anggaran DIPA Tahun 2010-2014
4 6 19 28 29 40 42 43 44 46 47 47 49 51 51
52
53 54 55
56 57 58 59 63 66 vii
Gambar 3.21 Gambar 3.22 Gambar 3.23 Gambar 3.24 Gambar 3.25 Gambar 3.26
viii
Grafik Perbandingan Pagu DIPA PNBP Tahun 2010-2014 Grafik Perbandingan Realisasi PNBP Tahun 2010-2014 Grafik Perbandingan Posisi Asset Tahun 2010-2014 Prototip Electric Boiler Feed Water Treatment Prototipe Paket Kompak EEG Portable Kegiatan Iptekda di Kabupaten Samosir
66 67 68 71 72 72
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6
Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20
Perpindahan SDM UPT BPI LIPI per 31 Desember2014 Jenjang Peneliti UPT BPI LIPI per 31 Desember2014 Alokasi Anggaran Kedeputian Jasa Ilmiah LIPI 2010–2014 Penetapan Kinerja UPT BPI LIPITahun 2014 Target dan Capaian Terhadap Sasaran Melalui Pengukuran Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2014 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2012, 2013, dan 2014 Target dan Capaian Terhadap Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengetahuan para Peneliti. Target dan Capaian Terhadap Sasaran Meningkatnya Hasil dan Kapasitas Penelitian Target dan Capaian Terhadap Sasaran Meningkatnya Kreativitas dalam Menciptakan Iptekyang Bernilai Ekonomis Target dan capaian terhadap sasaran memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Target dan Capaian Terhadap Sasaran Meningkatnya akses terhadap pengetahuan Target dan Capaian Terhadap Sasaran meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat Target dan capaian terhadap sasaran sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Target dan capaian terhadap sasaran terwujudnya tata kelola yang baik Target dan capaian terhadap sasaran terbinanya SDM Target dan Capaian Terhadap Sasaran Melalui Pengukuran Kinerja UPT BPI LIPI Periode 2012-2014 Pagu Anggaran DIPA dan Realisasi Tahun 2010-2014 Target Penerimaan PNBP dan Realisasi Tahun 2010-2014 Pagu dan Realisasi Penggunaan PNBPTahun 2010-2014 Posisi Aset Tahun 2010 sampai 2014 Optimalisasi APBN UPT BPI LIPI Tahun 2014 Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran DIPA UPT BPI LIPI per Kegiatan Anggaran Kegiatan Program Kompetitif LIPI Tahun 2014 Anggaran KegiatanProgram IPTEKDA LIPI Tahun 2014
7 7 20 32 36 37 40 41
48 51
53 54 56 57 59 61 65 66 67 67 69 70 71 72
ix
x
RINGKASAN EKSEKUTIF Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Instrumentasi–LIPI, selanjutnya disebut UPT BPI LIPI merupakan institusi pemerintah yang berada dalam lingkup organisasi Kedeputian Jasa Ilmiah (Jasil) LembagaI lmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sebagai lembaga pemerintah, UPT BPI LIPI turut serta mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik ini, UPT BPI LIPI dalam koordinasi dengan LIPI berupaya untuk mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) sehingga dapat mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di LIPI. Dengan sistem AKIP ini, UPT BPI LIPI telah menyusun Rencana Implementatif 2010-2014 yang mengacu pada Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah Tahun 2010–2014 yang merupakan turunan dari Rencana Strategis LIPI Tahun 2010– 2014, dan berdasarkan Rencana Implementatif ini, telah disusun pula Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2014. Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014 mempunyai landasan kegiatan Tematik setiap tahunnya dan lima buah pilar sasaran output, yaitu (1) Dokumen Sistem Mutu SNI 17025:2008, (2) Prototipe Standar Kalibrator, (3) Sarana Laboratorium, (4) Prototipe Knowledge Management System Instrumentasi, dan (5) Dokumen Hasil Kerjasama.Landasan Kegiatan Tematik dan lima buah pilar output tersebut sebagai sarana untuk mencapai tujuan UPT BPI LIPI, yaitu peningkatan mutu layanan jasa bidang kalibrasi dan instrumentasi bagi masyarakat industri kecil/menengah melalui hasil-hasil disain rekayasa, penerapan SNI 17025:2008, dan penyebarluasan kegiatan.
Laporan Kinerja (LKj) merupakan wujud pertanggung-jawaban kinerja UPT BPI LIPI dalam mencapai tujuan lembaga. Di dalam Laporan Kinerja (LKj) UPT BPI LIPI tahun 2014 ini
xi
disampaikan pencapaian kinerja UPT BPI LIPI sepanjang tahun 2014. Laporan Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2014 merupakan tahun kelima dan sebagai Laporan Kinerja dari akhir periode Rencana Implementatif UPT BPI LIPI. UPT BPI LIPI dalam melaksanakan programnya untuk turut mewujudkan misi dan tujuan LIPI yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014 serta untuk mencapai sasaran Kedeputian Jasil yang telah ditetapkan dalam Rencana Koordinatif Tahun 2010–2014. Program dan kegiatan untuk mencapai sasaran UPT BPI LIPI ditetapkan dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI yang mengacu pada Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah dengan memperhatikandan berorientasi pada Renstra LIPI 2010–2014. Capaian kinerja UPT BPI LIPI ditunjukkan oleh kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan Iptek yang termasuk dalam Program Tematik LIPIdan Program Kompetitif LIPI.Pada Tahun 2014 ini UPT BPI LIPI menghasilkan 1 Paten, 5 Jurnal Nasional yang terakreditasi, 14 Jurnal Internasional yang diakui,dan 18 buah prosiding di berbagai seminar atau konferensi baik level Nasional maupun Internasional. Capaian kinerja lain ditunjukkan dengan terlampauinya target pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk layanan jasa kalibrasi dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan mengeluarkan 197sertifikat kalibrasi dan 106 sertifikat personal pelatihan. Selain itu, pada Tahun 2014 ini UPT BPI LIPI berhasil melakukan perjanjian kerjasama dengan 4 instansi, yaitu PT Semen Padang, PT PJB Indramayu, Pemerintah Daerah Samosir dan PT. Trakindo. Capaian kinerja dalam bentuk penyerapan DIPA UPT BPI LIPI juga mendekati target yang diharapkan, yaitu sebesar 97,33%. Penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pembangunan ekonomi menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Persaingan dalam era globalisasi pada dasarnya adalah kompetisi penguasaan dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta kualitas jasa. LIPI dengan hasil dan kegiatan penelitiannya berupaya memberikan kontribusi yang nyata dalam membantu pembangunan tersebut, terutama dalam bentuk dukungan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun berbagai keluaran yang dihasilkan telah terbukti memiliki relevansi dengan harapan masyarakat, yang tercermin dengan dimanfaatkannya dan dikomersialisasikannya beberapa keluaran oleh berbagai pihak, namun disadari masih banyak harapan masyarakat yang belum dapat dipenuhi. Pada tahun-tahun mendatang, UPT BPI LIPI akan lebih memfokuskan program untuk mengoptimalkan pengembangan iptek dan kontribusinya untuk pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi perubahan, baik akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan berbagai negara lain maupun akibat dari proses politik yang sedang terjadi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, masalah ini disebabkan oleh faktor-faktor masih sulitnya menyesuaikan karakteristik administrasi keuangan untuk penyelenggaraan penelitian dengan kebijakan dan peraturan administrasi negara yang berlaku serta tingkat kemampuan pegawai administrasi. Ciri-ciri utama yang mengarah pada pemberian penjelasan terhadap masalah ini adalah data-data yang berkaitan dengan pembelanjaan PNBP dan pengadaan barang dan jasa penelitian.
xii
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapai organisasi.
1.1 Kondisi Umum Organisasi 1.1.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia, selanjutnya disebut UPT BPI LIPI merupakan institusi pemerintah yang berada dalam lingkup organisasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah-LIPI. Sebagai lembaga pemerintah, UPT BPI LIPI turut serta mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Langkah-langkahnya dituangkan dengan mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk diantaranya adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama. Selain itu, juga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Selain itu, Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi juga menjadi landasan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik ini, UPT BPI LIPI berupaya untuk mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) sehingga dapat mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di UPT BPI LIPI.Sistem AKIP pada dasarnya adalah sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan sistem AKIP ini, UPT BPI LIPI telah menyusun Rencana Implementatif Tahun 2010-2014 yang merupakan bagian dari Rencana Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah Tahun 2010–2014 yang merupakan turunan dari Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014. Berdasarkan Rencana Implementatif ini, telah disusun pula Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan implementasi dari Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.Inpres ini mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk membuat laporan yang berisi sistem pengukuran dari seluruh aktivitas kegiatan dan program yang telah dijalankannya. Pengukuran tersebut merupakan bentuk indikator kinerja keberhasilan bahkan kegagalan yang meliputi aspekLaporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 1
aspek input, output, proses, manfaat, dan dampak yang dapat terlihat secara nyata dalam satu tahun anggaran. Laporan Kinerja (LKj) UPT BPI LIPI Tahun 2014 ini dibuat dengan mengikuti format dan struktur yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Di dalam LKj UPT BPI LIPI Tahun 2014 ini disampaikan pencapaian kinerja UPT BPI LIPI sepanjang Tahun 2014, sebagai bentuk pertanggungjawaban UPT BPI LIPI dalam melaksanakan programnya untuk turut mewujudkan misi dan tujuan LIPI yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014 serta untuk mencapai sasaran Kedeputian Jasil yang telah ditetapkan dalam Rencana Koordinatif Tahun 2010–2014 dan Rencana Implementatif UPT BPI LIPI Tahun 20102014. Tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi diperoleh dengan membandingkan Capaian Kinerja (performance results) 2014 dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) 2012 dan 2013. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban UPT BPI LIPI sekaligus sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja UPT BPI LIPI di tahun-tahun berikutnya. Capaian kinerja yang merupakan indikator keberhasilan dari program dan kegiatan yang telah direncanakan, yang juga merupakan tanggung jawab kepada negara dan masyarakat akan optimalisasi dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan semua detail dari kegiatan yang telah dijalankan dituangkan dalam sebuah laporan yang transparan dan akuntabel ini. UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (UPT BPI LIPI) berdiri sejak tahun 1987, berdasarkan SK Ketua LIPI No. 1333/Kep/D.5/1987 pada tanggal 25 Nopember 1987. Saat itu, UPT BPI LIPI bernama UPT Balai Pemanfaatan hasil Penelitian dan Pengembangan Instrumentasi, kemudian pada tahun 2002 berubah nama menjadi UPT Balai Pengembangan Instrumentasi dengan Keputusan Kepala LIPI No.1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002. UPT BPI LIPI merupakan salah satu unit kerja di bawah Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI dan pembinaan sehari-harinya dilakukan oleh Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi LIPI (Puslit KIM-LIPI) atau sekarang yang bernama Pusat Penelitian Metrologi LIPI (P2M LIPI). UPT BPI LIPI merupakan unit kerja yang sangat potensial di bidangnya, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung dan bisa dijadikan peluang untuk meningkatkan kinerja, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Tupoksi UPT BPI LIPI yang merupakan mekanisme penyebarluasan hasil-hasil penelitian di bidang kalibrasi dan instrumentasi serta menunjang pelaksanaan program pengembangan Metrology, Standards, Testing, and Quality (MSTQ). 2. Peningkatan daya saing pada era perdagangan bebas mendatang dimana salah satunya adalah menerapkan standar yang dipersyaratkan. 3. Telah terakreditasinya laboratorium kalibrasi UPT BPI LIPI sejak tahun 1997 oleh Komite Akreditasi Nasional dengan Nomor Akreditasi LK-006-IDN dengan kecenderungan meningkatnya rentang ukur yang dimiliki setiap tahunnya.
2 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Tugas UPT BPI LIPI adalah Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai tugas pokok di bidang pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan dan penerapan hasil-hasil penelitian pada bidang kalibrasi serta mempunyai program pengembangan MSTQ. UPT Balai Pengembangan Instrumentasi berada dibawah tanggung jawab Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI, dimana pembinaan sehari-harinya dilakukan oleh Puslit KIM LIPI atau sekarang yang dikenal dengan nama Pusat Penelitian Metrologi LIPI (P2M LIPI) . Fungsi UPT BPI LIPI menyelenggarakan fungsi: 1. Pengembangankalibrasi dan penerapan hasil-hasil penelitian dibidang instrumentasi. 2. Pelayanan kalibrasi untuk masyarakat industri dalam rangka peningkatan mutu produk. 3. Pelaksanaan dukungan program pengembangan MSTQ dengan jalan memasyarakatkan hasil-hasil yang sudah dicapai dalam program pengembangan MSTQ di bidang kalibrasi. 4. Pelaksanaan peningkatan sumber daya manusia industri di bidang instrumentasi dan kalibrasi. 5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
1.1.2 Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia Struktur Organisasi UPT BPI LIPI ditetapkan dalam Keputusan Kepala LIPI No.1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPI LIPI. UPT BPI LIPI dipimpin oleh seorang Kepala yang bertugas memimpin UPT BPI LIPI sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh pemerintah. UPT BPI LIPI membawahi 3 (tiga) Seksi dan 1 (satu) Sub Bagian, setingkat Eselon IV dan 1 (satu) kelompok fungsional. Keempat tingkat Eselon IV dan kelompok fungsional adalah sebagai berikut: 1. Sub Bagian Tata Usaha; 2. Seksi Rekayasa Instrumentasi; 3. Seksi Pengembangan Metoda Pengukuran Instrumentasi; 4. Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi; 5. Kelompok Fungsional.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 3
Berikut adalah struktur organisasi dari UPT BPI LIPI.
Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 1.1 Strukur Organisasi UPT BPI LIPI berdasarkan Keputusan Kepala LIPI No. 1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002
Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata pesuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga. Seksi Rekayasa Instrumentasi Seksi Rekayasa Instrumentasi mempunyai tugas mengkoordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan program pengembangan, pembinaan dan pelayanan di bidang rekayasa instrumentasi. Seksi Pengembangan Metoda Pengukuran Instrumentasi Seksi Pengembangan Metoda Pengukuran Instrumentasi mempunyai tugas memberikan pelayanan jasa untuk melakukankegiatan kalibrasi terhadap besaran-besaran alat ukur sesuai dengan ruang lingkup yang diakui. Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi mempunyai tugas mengkoordinasikan, integrasi dan sinkronisasi penyebaran informasi dan mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan industri dalam rangka penyebarluasan pemanfaatan hasil penelitian di bidang instrumentasi dan kalibrasi. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Seksi mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas beberapa jabatan fungsional yang terbagi 4 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Masingmasing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala UPT. Kelompok Jabatan Fungsional yang ada di UPT BPI LIPI terdiri atas peneliti, perekayasa, litkayasa, arsiparis, dan analis kepegawaian.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 5
1.1.3 Profil SDM UPT BPI LIPI Tahun 2014 Profil SDM UPT BPI LIPI per 31 Desember 2014 diperlihatkan pada bagan berikut: PENELITI** 11
PERENCANA 1
PRANATAHUMAS 1
PEREKAYASA 1
ANALISIS KEPEG. 1
ARSIPARIS 1
LITKAYASA 5
FUNGS. UMUM P: 1, T: 16, A: 19 = 36
Tenaga Honorer = 9 ADM 4
Protestan
S2 10
57
Hindu Katolik 2
Usia ≤ 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 46 - 50 51 – 55 56 - 60 Jum.
1 4 4 5 10 9 15 9 57
S3 S2 S1 Jum
DN 2 1 1 4
2
S1 17 <S1 28
Tugas dan Izin Belajar LN 1 1
STPM
S3 2
3 Islam 52
OB 3
Pensiun/Pindah* Jum 3 1 1 5
Gol. I II III IV Jum
2014 1 1
Golongan IV III II I Jum
5 49 3 57
Struktural Es. I II III IV Jum
Gambar 1.2 Profil SDM UPT BPI LIPI Tahun 2014 6 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Jum 1 4 5
Komposisi SDM Ka.UPT TU Metur Reki Sebarluas Jumlah
P 1 20 15 10 4 50
W 1 2 2 2 7
Jum 1 21 17 12 6 57
Jumlah SDM UPT BPI LIPI per 31 Desember 2014 adalah sebanyak 57 orang, terdiri atas: 1. Kompoisi SDM berdasarkan Jabatan Fungsional: a. Jabatan fungsional peneliti 11 orang b. Jabatan fungsional perekayasa 1 orang c. Jabatan fungsional analisis kepegawaian 1 orang d. Jabatan fungsional arsiparis 1 orang e. Jabatan fungsional litkayasa 5 orang f. Jabatan fungsional umum 36 orang, terdiri dari: Pejabat: 1 orang Teknisi : 16 orang Administrasi: 19 orang 2. Komposisi SDM berdasarkan pendidikan: a. S3 sebanyak 2 orang b. S2 sebanyak 10 orang c. S1 sebanyak 17 orang d. SMA – D3 sebanyak 28 orang 3. Komposisi SDM berdasarkan agama: a. Islam sebanyak 52 orang b. Protestan sebanyak 3 orang c. Katolik sebanyak 2 orang Perpindahan SDM di UPT BPI LIPI per 31 Desember 2014 diperlihatkan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Perpindahan SDM UPT BPI LIPI per 31 Desember 2014 SDM Berdasarkan Golongan
Jumlah Pegawai Pensiun
Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV
1 Orang
Jumlah Pegawai Meninggal Dunia -
Jumlah Pegawai Pindah ke Satker Lain -
Jumlah Pegawai Pindah Ke Instansi Lain -
Jumlah Tambahan Pegawai -
Jumlah Pegawai Kontrak/Non PNS di UPT BPI LIPI per 31 Desember 2014 sebanyak 8 orang, meliputi tenaga honorer administrasi 2 orang, tenaga Satpam 2 orang dan pramu kantor sebanyak 3 orang. Jenjang peneliti di UPT BPI LIPI per 31 Desember 2014 diperlihatkan pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Jenjang Peneliti UPT BPI LIPI per 31 Desember 2014 Jenjang Peneliti Peneliti Pertama Peneliti Muda Peneliti Madya Peneliti Utama Total
Jumlah 2 Orang 7 Orang 2 Orang 11 Orang
Keterangan Aktif Aktif Aktif Aktif
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 7
1.2 Permasalahan Utama / Strategic Issue Modernisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melandasi langkah pembangunan, mengubah masyarakat agraris Indonesia menjadi masyarakat industri. Industrialisasi ini mendorong kemampuan mengindustri dan kebutuhan barang industri. Kemampuan mengindustri dan kebutuhan barang-barang industri menumbuhkan pembangunan pranata industri, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Adanya aktivitas pengembangan pranata industri menciptakan kegiatan ekonomi yang meluas dan mendalam. Pada gilirannya, aktivitas ekonomi itu turut memperkuat dan mempercepat pembangunan industri. Dalam kaitan ini, Instrumentasi hadir sebagai strategic issue dan berperan secara esensial dalam pranata industri. Oleh karena itu, Instrumentasi dapat mendorong aktivitas ekonomi. Sebagai komoditi ekonomi, Instrumentasi adalah produk teknologi tak-sederhana. Umunya, kebutuhan instrumentasi harus datang dari luar domestik. Ini yang menjadikan perdagangan luar negeri (import-export) Instrumentasi memerlukan perhatian. Pusat utama aktivitas industri adalah pabrik (plant). Perangkat lunak industri berkembang dan memusatkan diri pada pembangunan ini. Aktivitas ke-instrumentasian menjadi bagian dan mengambil peran dalam tahaptahap pembangunan industri. Peran ini semakin penting, sejalan dengan makin tingginya teknologi industri yang digunakan. UPT BPI LIPI yang ada di bawah Kedeputian Jasa Ilmiah sebagai pintu depan layanan LIPI kepada masyarakat di bidang pengembangan instumentasi, perlu terus menyempurnakan perilaku organisasi dan kinerja agar mampu selalu tampil sebagai perintis layanan inovatif ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, salah satunya dengan mengembangkan layanan jasa kalibrasi berbasis e-Commerce. Masalah yang sering dialami UPT BPI LIPI dalam melaksanakan kegiatannya antara lain terbatasnya sarana dan prasarana laboratorium juga jumlah sumber daya baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya anggaran. Untuk itu, perlu segera dicari pemecahannya karena permintaan masyarakat terhadap produk layanan jasa UPT BPI LIPI cukup besar. Disamping itu, masih sulitnya menyesuaikan karakteristik administrasi keuangan untuk penyelenggaraan penelitian dengan kebijakan dan peraturan administrasi negara yang berlaku serta tingkat kemampuan pegawai administrasi. Ciri-ciri utama yang mengarah pada pemberian penjelasan terhadap masalah ini adalah data-data yang berkaitan dengan pembelanjaan PNBP dan pengadaan barang dan jasa penelitian. Hasil identifikasi resiko tehadap kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT BPI LIPI pada tahun-tahun sebelumnya dihadapkan permasalahan utama yang dihadapi. Adapun permasalahan utama yang dihadapi adalah : 1. Bidang Sarana dan Prasarana - Terbatasnya kapasitas laboratorium dan prasarana - Performa peralatan standar kualitasnya semakin menurun 8 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
2. Bidang Sumber Daya - Terbatasnya jumlah anggaran untuk kebutuhan operasional - Terbatasnya jumlah SDM yang memadai 3. Bidang Ketatalaksanaan - Terbatasnya pemahaman terhadap regulasi dalam mekanisme pengelolaan kegiatan yang bersumber dari PNBP - Biaya produksi pelayanan lebih tinggi dibanding PP tarif PNBP
- oOo -
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 9
10 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA Bab II ini menjelaskan tentang rencana strategis LIPI tahun 2010–2014 yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran; rencana koordinatif Kedeputian Jasil 2010–2014 yang berisi strategi, kebijakan, program; rencana implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014, rencana kinerja tahunan UPT BPI LIPI tahun 2014; dan penetapan kinerja UPT BPI LIPI tahun 2014.
2.1 UMUM Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai salah satu lembaga riset di Indonesia sesuai dengan tugas dan fungsinya menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa dan pembinaan perkembangan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang efisien, efektif, dan berkualitas.Akumulasi temuan dan hasil penelitian yang terhimpun sejalan dengan perjalanan sejarah LIPI sebagai institusi penyelenggara penelitian terkemuka di Indonesia dapat ditingkatkan kemanfaatan dan nilai tambahnya melalui berbagi dengan para pemangku kepentingan dan pengguna akhir.Berbagi dalam hal ini dapat dilaksanakan dalam bentuk diseminasi, alih pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya untuk keperluan pemberdayaan melalui pengembangan usaha.Untuk keperluan ini perlu dilakukan upaya penyesuaian pengetahuan yang diusung sesuai dengan kebutuhan yang terus berkembang, kemudahan mengaksesnya, meningkatkan kemampuan, dan menyediakan sistem layanan yang efektif.Mengembangkan kapasitas adopsi inovasi untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan dipandang sebagai langkah yang strategis untuk mencapai maksud tersebut. UPT BPI LIPI yang ada di bawah Kedeputian Jasa Ilmiah sebagai pintu depan layanan LIPI kepada masyarakat, perlu terus menyempurnakan perilaku organisasi dan kinerja agar mampu selalu tampil sebagai perintis layanan inovatif ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, salah satunya dengan mengembangkan layanan jasa kalibrasi berbasis eCommerce. Pengukuran dan evaluasi kinerja UPT BPI LIPI dalam melaksanakan kegiatannya pada tahun 2014 dilakukan dengan memperhatikan dan memahami tiga dokumen penting, yaitu Rencana Implementatif UPT BPI LIPI, Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil 2010–2014, dan Rencana Penetapan Kinerja tahun 2014. Ketiga dokumen inilah yang menjadi titik tolak UPT BPI LIPI melakukan kegiatan dalam tahun 2014. Penetapan program dan kegiatan yang tertera dalam dokumen tersebut memperhatikan dan berorientasi pada Renstra LIPI 2010– 2014, dengan memperhatikan kepentingan nasional melalui Program Utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
2.2 RENCANA STRATEGIS LIPI 2010–2014 LIPI menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa dan pembinaan perkembangan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang efisien, efektif, dan berkualitas untuk dapat menjawab permasalahan-permasalahan pembangunan, Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 11
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.Untuk melaksanakan tugas tersebut, diperlukan peningkatan dan pengelolaan berbagai sumber daya. Bertitik tolak berbagai hal tersebut, LIPI menyusun Rencana Strategis 2010–2014, yang berisi rencana program penelitian dan pengembangan, rencana penguatan SDM, sarana dan prasarana, rencana kebijakan anggaran serta kebijakan investasi strategis. Rencana-rencana tersebut disusun dengan memperhatikan keterkaitannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014 dan juga kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional serta Visi dan Misi dan tujuan strategis LIPI dan juga kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
2.2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis LIPI a. Visi Dalam Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010–2014, dinyatakan bahwa Visi RPJMN 2010–2014 adalah TerwujudnyaIndonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan. Di tengah perubahan dunia yang sangat dinamis, LIPI yang merupakan salah satu garda depan dalam mendorong agar visi pembangunan nasional dapat tercapai melalui landasan keilmuan yang mendasar, mencanangkan Visi: Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut, dan sejalan dengan Visi Pembangunan 2010–2014, LIPI menetapkan Visi (target capaian) tahun 2014, sebagai berikut: Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan iptek guna meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian nasional. b. Misi Untuk mencapai visi tersebut, dan dengan memperhatikan Misi Pembangunan Nasional 2010–2014 maka LIPI menetapkan 5 (lima) misi yang akan dilaksanakan di masa mendatang, yaitu. 1) Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional; 12 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
2) Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI; 3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan; 4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional; 5) Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).
c. Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi adalah sebagai berikut. 1) Menciptakan “great science” (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Tujuan: a) Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas. b) Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi. Sasaran: a) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional. b) Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. c) Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari jumlah catatan (record) dan spesies baru. d) Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai. e) Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama. 2) Mendorongpeningkatanpemanfaatanpengetahuandalamproses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI. Tujuan: Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance. Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 13
Sasaran: a) Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional, yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI. b) Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan, yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai. 3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan. Tujuan: Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan. Sasaran: a) Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional. b) Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI. 4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional. Tujuan: a) Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional. b) Meningkatkan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada aras internasional. Sasaran: Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional, yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional. 5) Memperkuat infrastruktur dan sistem kelembagaan. Tujuan: a) Meningkatkan, memelihara, dan memanfaatkan sarana atau prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah. b) Memantapkan sistem manajemen kelembagaan. 14 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Sasaran: a) Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik, yang dipakai untuk kegiatan. b) Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian. c) Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja.
2.2.2 Tanggung Jawab LIPI Dalam menjalankan misi dan upaya mencapai tujuan, LIPI sebagai institusi pemerintah yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan tidak hanya menjalankan tugas kepemerintahan, tetapi juga menjalankan tugas negara, merumuskan posisinya dengan 3 (tiga) tanggung jawab, sebagai berikut: 1. Tanggung jawab kepada dunia ilmu pengetahuan, 2. Tanggung jawab kepada masyarakat, 3. Tanggung jawab kepada pihak yang berkepentingan. Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014 ini mengikat dan diperuntukkan sebagai penyelaras berbagai bidang keilmuan yang majemuk yang dimiliki LIPI serta sebagai pedoman bagi setiap Kedeputian dan Satuan Kerja LIPI dalam menyusun Rencana Koordinatif (Rencana Strategis Tingkat Kedeputian) dan Rencana Implementatif (Rencana Strategis Tingkat Satuan Kerja) untuk tahun 2010–2014.
2.3 KEBIJAKAN Dalam menjalankan Visi dan Misi serta upaya mencapai tujuan dan sasaran LIPI yang telah diuraikan di atas, Kedeputian Jasil dalam hal ini memandang perlu untuk menempatkan diri pada posisi terdepan sebagai Penggerak Pengetahuan (New Knowledge Power House). Implikasi penting dari pandangan tersebut di antaranya adalah bahwa Kedeputian Jasil harus lebih mengutamakan pengembangan sistem-sistem pengelolaan keluaran dari kegiatan-kegiatan penelitian LIPI agar dihasilkan dampak empiris yang dapat meningkatkan manfaat keluaran-keluaran tersebut yang akan mengangkat nilai kegiatan penelitiannya sendiri. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Kedeputian Jasil telah menetapkan strategi, kebijakan, dan program yang dituangkan dalam Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil Tahun 2010–2014 yang disusun agar usaha pencapaian Visi LIPI yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara terarah. Rencana Koordinatif tersebut dikembangkan dengan Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 15
menggunakan Renstra LIPI 2010–2014 sebagai acuan utama. Selanjutnya, dokumen Rencana Koordinatif (Rencana Strategis Tingkat Kedeputian Jasil) Tahun 2010–2014 harus dijadikan acuan atau rujukan utama dalam penyusunan rencana kegiatan bagi seluruh satuan kerja di bawah Kedeputian Jasil dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Bila kita tinjau berdasarkan kebijakan iptek nasional maka strategi pembangunan iptek dilaksanakan melalui dua prioritas pembangunan, yaitu: 1. Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) yang berfungsi sebagai wahana pembangunan iptek menuju visi pembangunan iptek dalam jangka panjang. SIN Indonesia diatur melalui Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnasiptek). Undang-undang ini memberikan landasan hukum bagi pengaturan pola hubungan yang saling memperkuat antara unsur penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan iptek dalam satu keseluruhan yang utuh untuk mencapai tujuan.Unsur yang dimaksud dalam SIN terdiri atas unsur kelembagaan, unsur sumber daya, dan unsur jaringan iptek. Untuk mencapai hasil tersebut, akan dilaksanakan kegiatan pembangunan dengan keluaran-keluaran, sebagai berikut. a) Regulasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi hubungan kerja sama antarlembaga litbang dan antara lemlit dan perguruan tinggi; b) Terbangunnya pusat-pusat pengetahuan dan teknologi tematis dalam tingkat nasional dan regional sebagai bagian dari dan terintegrasi dengan “teknopolis” Indonesia yang melibatkan cluster pengetahuan tertentu, pengembangan kawasan, dan pelayanan jasa. c) Terbangunnya pusat-pusat intermediasi yang menghubungkan antara lemlit dan industri/masyarakat pengguna; d) Tersedianya pusat purwarupa (prototype center) di beberapa kota; e) Perumusan standar nasional Indonesia (SNI) untuk menjamin kualitas proses produksi, sesuai dengan kebutuhan pasar, perkembangan teknologi dan standar internasional serta untuk memperkuat penilaian kesesuaian yang terkait erat dengan kegiatan akreditasi dan sertifikasi. 2.
Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 Iptek) yang dilaksanakan sesuai dengan arah yang digariskan dalam RPJPN 2005–2025. Dari delapan fokus program prioritas pembangunan Iptek yang telah diadopsi oleh LIPI, Kedeputian Jasil mengadopsi 3 (tiga) fokus, terdiri atas: a)
b)
Energi, energi baru, dan terbarukan yang mencakup kegiatan litbang dalam bidang sumber daya energi, konservasi dan konversi energi serta tenaga listrik dan mekatronika yang diarahkan untuk mendukung ARN di bidang energi. Industri, rancang bangun, dan rekayasa mencakup kegiatan pengembangan dalam bidang industri proses, industri manufaktur, industri hankam, teknologi
16 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
c)
dan sistem transportasi, instrumentasi, teknologi produksi pertanian serta agroindustri. Informatika dan komunikasi yang mencakup kegiatan litbang dalam bidang informasi dan komunikasi, elektronika dan telekomunikasi serta informatika.
2.3.1 Strategi Kedeputian Jasil Sejalan dengan empat program prioritas nasional yang telah diadopsi oleh LIPI, tiga di antaranya menjadi program Kedeputian Jasil maka untuk mempercepat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, LIPI dalam melaksanakan programnya menetapkan strukturisasi yang didasarkan pada penguatan kapasitas dan kompetensi satker-satker, pendekatan terpadu multidisplin serta menjawab isu-isu nasional dan internasional. Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek LIPI disusun dalam 5 (lima) kelompok. 1)
Kelompok Penelitian Lanjut (Advanced Researches) Kelompok ini dirancang untuk melakukan kegiatan penelitian lanjut di berbagai bidang keilmuan yang sejajar dengan penelitian lanjut di berbagai lembaga riset lainnya di dunia dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan mendukung pembangunan nasional. Kelompok ini ditujukan khusus untuk kegiatan LIPI yang akan membawa LIPI berada pada aras iptek global. Kelompok ini akan diisi oleh beberapa kegiatan terpilih yang sifatnya benar-benar suatu frontier researches. Kegiatan ini hanya dapat diisi oleh peneliti yang mampu membangun jaringan/network internasional dan melakukan suatu kegiatan riset yang menjadi perhatian/pertarungan tingkat global dengan outcome berkelas dunia, seperti publikasi pada jurnal international, world class discovery, world class invention, dan sitasi internasional. Salah satu kegiatan untuk menjalankan subprogram ini adalah dengan membangun International Center for Interdisciplinary Advanced Research (ICIAR).
2)
Kelompok Penelitian Mendasar (Basic Strategic Research) LIPI mempertimbangkan perlunya pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didasarkan pada penelitian mendasar dan strategis yang akan menghasilkan ilmu pengetahuan baru maupun pendalaman atas pengetahuan yang sudah ada, yang akan diperlukan untuk pembangunan di masa depan. Penelitian mendasar ini merupakan pilar penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air. Kelompok ini ditujukan khusus untuk pelaksanaan penelitian mendasar dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, baik di bidang eksakta, social, dan kemanusiaan. Penelitian mendasar ini diperlukan untuk menunjang pembangunan teknologi yang akan diperlukan dalam pembangunan nasional di kemudian hari.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 17
3)
Kelompok Penelitian Divisional Cutting Edges Sudah sejak lama dirasakan sulitnya membangun kerja sama dengan pihak lain terkait yang dianggap potensial, terutama industri, dalam upaya meningkatkan pemanfaatan dan menerapkan hasil penelitian LIPI. Untuk itu mulai tahun 2010, LIPI melanjutkan dan memperkuat kegiatan yang ditujukan untuk mencari terobosan dalam implementasi hasil litbang ini.Kelompok ini ditujukan untuk menjawab tantangan/isu nasional yang memerlukan berbagai keahlian maupun hasil litbang LIPI dan sekaligus melibatkan pihak eksternal LIPI. Kegiatan dalam kelompok ini dilaksanakan antara lain melalui Kegiatan Inkubator Teknologi dan Bisnis, yang terintegrasi dalam taman pengetahuan (science park)/teknopolis untuk meningkatkan kemampuan alih teknologi dan adopsi inovasi oleh industri dan pengguna lainnya dalam rangka peningkatan daya saing perekonomian nasional. Keberhasilan inkubasi sangat ditentukan oleh program dukungan pada tahap pascainkubasi, seperti berbagai layanan yang disediakan oleh science park. Tanpa langkah integratif ini tingkat keberhasilan inkubasi pada umumnya sangat rendah.Di Indonesia di bawah 30% versus di atas 80% di negara-negara anggota OECD, Cina, dan Taiwan dengan program integratif tersebut.
4)
Kelompok Penelitian Interdisiplin (Interdiciplinary Researches) Kelompok ini untuk membangun kegiatan litbang yang interdisiplin antarsatker, menyinergikan berbagai keahlian dan kemampuan yang ada di LIPI untuk melaksanakan kegiatan prioritas LIPI dalam rangka menghasilkan produk litbang yang prospektif dan strategis melalui cara yang kompetitif dan selektif. Kegiatan dalam kelompok ini mengikuti rancangan yang disusun secara Top-Down. Kegiatan dalam kelompok ini dilaksanakan antara lain melalui Kegiatan Kompetitif LIPI.
5)
Kelompok Penelitian Tematik (Competency Building Researches) Untuk membangun kemampuan organisasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, LIPI menetapkan Kelompok Penelitian Tematik. Kelompok Penelitian Tematik ini ditujukan untuk membangun kompetensi lembaga di bidang yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja guna peningkatan kualitas peneliti, terutama peneliti junior, dan meningkatkan kemampuan personel fungsional lainnya, agar memiliki keahlian di bidang ilmu yang direncanakan.
Keseluruhan 5 (lima) kelompok ini bila digambarkan secara skematis membentuk kerucut dan puncaknya adalah Advanced Researches seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.1. Kelima kelompok tersebut akan didukung oleh perencanaan anggaran, kemampuan SDM, dan kompetensi inti, ketersediaan sarana dan prasarana riset, difusi hasil litbang dan pemanfaatannya oleh masyarakat (terutama industri dan stakeholders lainnya) serta mengikuti perkembangan iptek yang terjadi (state of the art).
18 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Gambar 2.1 Skema Struktur Kelompok Kegiatan LIPI 2010-2014
2.3.2 Kebijakan Kedeputian Jasil 1. Kebijakan SDM Kebijakan Kedeputian Jasil tentang pengembangan sumber daya manusia secara garis besar diuraikan sebagai berikut: a. Memantapkan pengembangan SDM peneliti dengan komposisi perbandingan S3 : S2 : S1 yang ideal, yaitu 1 : 2 : 4 untuk komposisi kompetensi yang sama, sedangkan perbandingan tenaga peneliti dengan tenaga penunjang/administrasi idealnya adalah minimal 2 : 1 di setiap unit kerja. Komposisi ideal ini akan dicapai dengan melakukan penerimaan pegawai dan pemanfaatan tenaga luar, sesuai dengan program kerja di masing-masing unit di LIPI, dan mengurangi/memperkecil penerimaan pegawai penunjang; b. Penerimaan pegawai baru akan terus diupayakan setiap tahunnya, paling kurang dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah pegawai yang pensiun; c. Kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pendidikan dan pelatihan di tingkat S1, S2, S3, dan program post doctoral didukung oleh sumber daya (SDM, dana, dan infrastruktur) di masing-masing pihak secara timbal balik dan dengan memanfaatkan ICIAR. 2. Kebijakan Anggaran Kedeputian Jasil LIPI menetapkan kebijakan bahwa sumber anggaran DIPA sebagai investasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yang hasilnya dapat diukur melalui indikator-indikator kinerja. Di samping itu, anggaran DIPA yang terdiri atas komponen mengikat dan tidak mengikat, akan terus diupayakan agar anggaran mengikat tercukupi dan anggaran tidak mengikat meningkat. Selain itu, peningkatan PNBP akan terus diupayakan dengan meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 19
Alokasi pendanaan satker-satker di Kedeputian Jasa ILmiah untuk periode 2010–2014 yang disusun bersama dapat dilihat pada table berikut ini. Tabel 2.1 Alokasi anggaran Kedeputian Jasa Ilmiah LIPI 2010–2014
Tahun
Mengikat
PNBP
Tidak mengikat
TOTAL
2010 2011 2012 2013 2014
34,913,982,000 37,130,707,000 40,150,000,000 42,650,000,000 45,300,500,000
4,425,719,000 5,003,856,000 5,700,000,000 6,250,500,000 7,400,500,000
10,892,687,000 15,600,000,000 16,000,000,000 21,000,000,000 27,500,000,000
50,232,388,000 57,734,563,000 61,850,000,000 69,900,500,000 80,201,000,000
Alokasi anggaran seperti pada Tabel 2.1 tersebut di atas merupakan alokasi dasar yang ditetapkan dan diusulkan oleh Kedeputian Jasil dan belum mencakup kegiatan-kegiatan PHLN yang direncanakan akan dilakukan pada tahun-tahun mendatang. Di samping itu, perlu dicatat, dalam Renstra LIPI 2010–2014, dicantumkan beberapa rencana Kedeputian Jasa Ilmiah-LIPI untuk membangun dan memperkuat fasilitas dan prasarana penelitian, antara lain untuk pembangunan sarana pengembangan Science Park di Komplek CSC-Cibinong, Laboratorium Permanen Konversi Energi dan gedung administrasi, sarana prasarana pengembangan JMKC, penggantian peralatan pengujian dan kalibrator yang telah tua serta kebutuhan anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium yang cukup besar, terutama laboratorium rujukan NMI dan pengujian. 3. Kebijakan Kerja Sama Kedeputian Jasa Ilmiah-LIPI akan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang dapat memberikan peningkatan citra LIPI di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya untuk peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri akan mendapatkan perhatian khusus mengingat berbagai hal, antara lain untuk memperlihatkan peran Indonesia dalam perkembangan iptek dunia, membangun jaringan (networking) dengan berbagai lembaga litbang dalam upaya peningkatan kemampuan dan bertukar informasi serta pencarian berbagai sumber dana untuk kegiatan kerja sama riset yang bersifat inovatif. Berbagai kerja sama yang telah dilakukan dengan negara lain, seperti Jepang, Cina, Korea, Uni Eropa, Amerika, Australia, dan lembaga-lembaga internasional, seperti ASEAN, WAITRO, APCTT, APMP, BIPM, CODATA, UNESCO, ISDS, ANF, METI, akan terus dikembangkan dalam rangka memperbesar peran Indonesia dalam berbagai lembaga tersebut guna dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan bangsa dan iptek. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan insentif pada anggaran LIPI sehingga anggaran dari berbagai kerja sama, baik yang berasal dari pihak swasta maupun pihak-pihak pemberi donor, semakin mendekati pada angka 30% dari anggaran LIPI. 4. Kebijakan Penentuan Prioritas Dalam pemantapan perencanaan program penelitian jangka panjang di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penentuan Prioritas Program Penelitian LIPI 20 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
yang merupakan bagian dari proses perencanaan strategis jangka panjang, ditetapkan berdasarkan penelaahan berkelanjutan.Perencanaan berjangka panjang tidak terlepas dari amanat RPJPN 2005–2025 yang pada dasarnya menekankan pada daya saing dan kemandirian perekonomian nasional berbasis iptek.Secara spesifik, perencanaan bersifat inovatif harus diletakkan secara dini dan mencakup dimensi-dimensi inovatif yang melibatkan peran akademik, peran ekonomi, peran kepemerintahan, peran kemasyarakatan, dan peran kenegaraan dari iptek.Selain itu, beberapa Satker telah mendapatkan kepercayaan dan mengemban tugas khusus nasional di bidang-bidang yang mendukung daya saing perekonomian nasional di tataran global. LIPI menugaskan: a) Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi sebagai National Metrology Institute yang berperan untuk memelihara ketertelusuran pengukuran di Indonesia sesuai dengan standar satuan ukuran internasional. b) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian untuk berperan aktif dalam penjaminan mutu produk peralatan konversi energi yang menjadi program nasional. c) Pusat Inovasi, Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, dan Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkembangan Iptek-LIPI melakukan kajian dalam upaya mendukung penentuan prioritas program penelitian 2010–2014 dan program jangka panjang hingga tahun 2030. Untuk tahun 2010–2014, LIPI mendukung 4 dari 11 bidang prioritas nasional (Ketahanan Pangan, Energi, Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana serta Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi. Dari ke-4 bidang tersebut, Kedeputian Jasa Ilmiah melaksanakan3 dari 4 bidang tersebut, sebagai berikut: a) Energi Kegiatan yang akan dilakukan LIPI dalam bidang ini adalah pilot plan untuk biogasolindari ligno selulosa serta standardisasi teknologi pengujian konversi energi untuk mendukung upaya konversi minyak tanah ke gas. b) Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Kegiatan yang akan dilakukan LIPI dalam bidang ini adalah pengembangan sistem informasi dan penelitian kerusakan terumbu karang, penyusunan dokumen ilmiah kontribusi Indoneisa untuk perubahan iklim, penyusunan panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat serta konservasi ex-situ dalam bentuk kebun raya daerah. c) Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi Kegiatan yang akan dilakukan LIPI dalam bidang ini adalah pengembangan dan perlindungan bahasa masyarakat lokal, drafting paten, dan pendaftaran HKI atas produk inovasi teknologi LIPI serta kapitalisasi, pemanfaatan paten, dan invensi LIPI.
2.3.3 Program Kedeputian Jasil 2.3.3.1 Penguatan Sistem Inovasi Nasional 1. Penataan Kelembagaan Iptek Kedeputian Jasa Ilmiah mendukung dan mengimplementasikan usaha LIPI untuk membangun dan menyempurnakan tata kelola litbang yang profesional, efisien, dan efektif serta meningkatnya kesadaran iptek di masyarakat. Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 21
a.
b.
Beberapa kegiatan LIPI yang terkait adalah sebagai berikut: Perencanaan, Penganggaran, Verifikasi, dan Perbendaharaan Berjalannya sistem pengelolaan keuangan, perencanaan, dan penganggaran yang efektif dan selaras dengan pola perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan keuangan negara serta sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM, termasuk Reformasi Birokrasi Kebijakan reformasi birokrasi di LIPI diharapkan dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik sehingga meningkatkan kinerja organisasi litbang. Beberapa keluaran yang diharapkan adalah terciptanya sistem kerja dan prosedur pelayanan penelitian yang standar dan teruji; penguatan peran organisasi litbang yang semakin handal; pengintegrasian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian; pembinaan dan pengembangan karir SDM; Implementasi perencanaan pengembangan SDM; dan Penerimaan PNS sesuai kualifikasi kebutuhan organisasi.
2. Penguatan Sumber Daya Iptek Penguatan sumber daya iptek ditujukan untuk membangun pusat-pusat keunggulan pengetahuan regional dan tematis yang kompeten mendukung kebutuhan strategis nasional di lingkungan Jasil.Beberapa kegiatan LIPI yang terkait adalah sebagai berikut: a. Penataan Pengembangan Organisasi dan SDM Peningkatan kompetensi SDM Iptek, dengan peningkatan jumlah peneliti yang mengikuti pendidikan S2 dan S3 sehingga tercapai komposisi SDM yang makin baik. b. Pengelolaan sarana dan prasarana Meningkatnya kualitas fasilitas-fasilitas riset yang ada, termasuk jaringan teknologi informasi dan komunikasi/TIK. Dengan demikian, dapat dilakukan transformasi Kompetensi dan Infrastruktur Sarana dan Prasarana di kampus-kampus LIPI Gatot Subroto, Bandung, Serpong, dan Cibinong menjadi pusat-pusat unggulan inovatif nasional secara berjejaring dengan pusat-pusat di mancanegara. c. Pembangunan pusat penelitian maju dan interdisipliner bertaraf internasional Terbangunnya International Center for Interdisciplinary Research (ICIAR) dan fasilitasnya di Jakarta dan Bogor. d. Pembangunan sarana dan prasarana laboratorium Terbangunnya prasarana dan sarana untuk memfasilitasi kegiatan Adopsi Inovasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di masyarakat. Pengembangan laboratorium pengujian terakreditasi, laboratorium pendukung program Technopolis (Biohydropolis). 3. Penguatan Jaringan Iptek Terbangunnya pola kerja sama antarlembaga litbang serta lembaga penelitian dengan perguruan tinggi, dan antara lembaga penelitian dengan industri/masyarakat pengguna. a. Pengembangan jaringan kerja sama penelitian dan pemanfaatan iptek Meningkatnya kerja sama dengan berbagai pihak dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek. Hal ini dicapai, antara lain melalui penyebarluasan hasil riset, produk, teknologi, dan kemampuan riset LIPI; penguatan standar pelayanan jasa ilmiah ke masyarakat, diantaranya layanan ISSN. 22 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pembangunan Teknopolis Pengembangan pusat unggulan tematik teknopolis LIPI yang melibatkan pengembangan kawasan dan pelayanan jasa alih teknologi.Termasuk di dalamnya adalah pengembangan sarana dan prasarana pusat inkubator teknologi dan bisnis LIPI serta kegiatan kewirausahaan teknologi (technopreneurship) sebagai sarana sirkulasi inovasi hasil litbang.Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah dapat berjalannya keterkaitan yang saling mendukung antara unsur-unsur dalam sistem inovasi yang tercermin dari tumbuhnya usaha inovatif baru yang berdaya saing. Pengembangan dan Penerapan Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Mengupayakan penerapan sistem penjaminan mutu dan teknologi pengujian dalam rangka peningkatan mutu layanan kepada masyarakat/industri yang pada prinsipnya dalam rangka meningkatkan daya saing produk-produk industri nasional.Upaya peningkatan daya saing produk nasional ini dilakukan melalui pengujian produk sesuai standar nasional dan internasional yang diacu.Sasaran utama kegiatan ini adalah terwujudnya National Testing Technology House untuk UMKM serta penerapan sistem mutu dan teknologi pengujian untuk produk alat kesehatan, elektronik, alat pertahanan dan keamanan, IT, dan transportasi. Pengembangan Kalibrasi, Instrumentasi dan Pengukuran Ilmiah (KIPI) yang mendukung daya saing industri dan perekonomian nasional Merupakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi garda depan yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah ekonomi dan finansial tinggi serta yang mampu memberikan dampak signifikan bagi transformasi sosial dan masyarakat dalam waktu yang relatif singkat. Pengembangan Kalibrasi, Instumentasi dan Pengukuran llmiah, baik fisika maupun kimia, sebagai satu kesatuan paket rujukan metrologi nasional. Sasaran yang ingin diwujudkan pada kegiatan ini adalah terbangunnya sistem standardisasi nasional yang mencakup pengukuran metrologi dan perangkat kalibrasi nasional. Pelaksanaan Litbang dan Aplikasi Teknologi Hasil Litbang serta Penerapan Aplikasi berkandungan iptek dan nilai tambah tinggi di daerah Penerapan ini terkait dengan hasil litbang yang berasal dari Program Divisional Cutting Edge. Terwujudnya hubungan kerja antara lembaga penelitian; Pemerintah Daerah dan dunia usaha/industri; Penerapan dan pengembangan hasil litbang LIPI di daerah yang berjejaring dengan Teknopolis. Pengembangan Indonesian Knowledge Ring (Indo K-Ring) Terbangunnya jejaring pengetahuan relasi kompetensi litbang tematis regional-global antarlembagalitbang,pelayananjasakomersial,danpemangkukepentingan.Pendekatan yang dilakukan dapat melalui innovation fair yang memungkinkan interaksi dan adopsi inovasi hasil riset/produk berbasis KI milik LIPI dengan calon pengguna/industri. Pengembangan Pusat Keunggulan Manajemen Pengetahuan Inovatif dan Penguatan Masyarakat Berbasis Pengetahuan (Jakarta Green Knowledge Management Center) Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya sirkulasi pengetahuan dan inovasi yang dapat mendukung pengembangan kawasan inovatif, cluster-cluster pengetahuan dan Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 23
peningkatan pelayanan jasa pengetahuan (bibliotainment).Termasuk di dalamnya pengembangan e-knowledge,berupapengembangan sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi ilmiah berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
2.3.4 Lingkup Kegiatan Program Penguatan Kapasitas dan Adopsi Inovasi menjadi landasan perencanaan kegiatan Kedeputian Jasa Ilmiah dalam melaksanakan perannya untuk mendukung pencapaian visi LIPI Tahun 2010–2014.
2.3.4.1 Tematik teknopolis dan inkubator Program ini meliputi kegiatan: 1. Kajian Pengembangan Science Park (Teknopolis) di Cibinong Science Center 2. Penguatan Kekayaan Intelektual LIPI 3. Pengelolaan KI LIPI sebagai aset tak berwujud 4. Pemanfaatan Produk berbasis KI/teknologi LIPI dalam skala terbatas 5. Pengembangan inkubator teknologi 6. Peningkatan komersialisasi dan difusi hasil teknologi LIPI.
2.3.4.2 Green Jakarta Millennium Knowledge Center (Green JMKC) 1.
2.
3.
Pengembangan bibliotainment sebagai paduan sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi ilmiah melalui reposisi perpustakaan konvensional dan penerapan perkembangan teknologi terkini. a. pengembangan sistem database dan portal ilmiah, b. pengembangan scientific publishing house (e-book dan e-journal), c. pengembangan e-library, d. pelaksanaan preservasi dokumen ilmiah dan dokumen langka, e. Pengembangan produk kemasan dan jasa Informasi Teknologi berbasis Multimedia. Pengembangan sistem informasi manajemen a. Pembuatan SOP untuk membentuk sistem pengelolaan dokumen dan layanan informasi ilmiah yang handal. b. Peningkatan nilai dan pengakuan internasional terhadap dokumen nasional melalui penominasian dokumen terpilih ke program Memory Of the World (MOW) – UNESCO. Pengembangan portal dan sistem pengelolaan pengetahuan a. Penelitian dan pengembangan Indonesian Knowledge Ring. b. Pengembangan portal ilmiah Indonesia.
2.3.4.3 National Testing Technology House 1. 2.
Penelitian dan pengembangan sistem mutu manajemen dan laboratorium pengujian/kalibrasi; Penelitian dan pengembanganteknologi pengujian untuk peralatan rumah tangga dan industri berbasis kelistrikan, peralatan kesehatan, pertahanan keamanan, IT dan
24 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
3. 4.
5.
transportasi, energi dan peralatannya terutama untuk mendukung penerapan SNI wajib bagi berbagai produk. Sertifikasi Auditor Sistem Manajemen Mutu ISO 9000-series melalui Lembaga Sertifikasi Personil Sistem Mutu yang bersertifikat KAN. Peningkatan jaminan mutu produk industri (UKM maupun besar) melalui layanan pengujian berdasarkan SNI ataupun standar lain yang dipersyaratkan produk untuk peningkatan daya saing. Penguatan manajemen organisasi dan laboratorium melalui advokasi (bimbingan teknis) dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 ataupun ISO/IEC 17025untuk laboratorium pengujian/kalibrasi.
2.3.4.4 Kalibrasi, Instrumentasi dan Pengukuran Ilmiah (KIPI)/National Calibration, Instrumentation, and Scientific Measurements 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Penelitian dan pengembangan sistem pengukuran standard, Partisipasi dalam uji banding internasional, Partisipasi dalam forum metrologi ilmiah di tingkat regional dan internasional, Assessment dan surveillance layanan kalibrasi oleh assessor internasional dan nasional, Pemeliharaan ketertelusuran (rekalibrasi) standar nasional satuan ukuran, Pelaksanaan pertemuan ilmiah, E-Commerce untuk Pelayanan Jasa Kalibrasi dan Rekayasa Instrumentasi Pengembangan Rekayasa Instrumentasi berbasis Web Enable Manufacturing (eManufacturing) Benchmarking prototipe produk melalui uji terap.
2.3.5 Strategi Pencapaian Untuk mencapai keempat kebijakan utama tersebut akan dilakukan melalui beberapa strategi, antara lain:
1. Mengembangkan jaringan kerja sama penelitian dan pemasyarakatan iptek Tujuan: Meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek. Sasaran: a. meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kehidupan yang berkualitas melalui adopsi iptek terkini; b. penyebarluasan hasil riset, produk, teknologi, dan kemampuan riset LIPI; c. penguatan standar pelayanan dan pengendalian mutu; d. kerja sama penguatan kapasitas penelitian dan pengembangan e. penerapan dan pelayanan standar ilmiah ke masyarakat; f. kegiatan sosialisasi/pembinaan/temu ilmiah,
2. Mengembangkan pusat unggulan tematik teknopolis LIPI Tujuan: Mengembangkan pusat unggulan tematik teknopolis LIPI yang melibatkan pengembangan kawasan dan pelayanan jasa alih teknologi. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan sarana dan prasarana pusat inkubator teknologi dan bisnis LIPI Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 25
serta kegiatan kewirausahaan teknologi (technopreneurship) sebagai sarana sirkulasi inovasi hasil litbang. Sasaran: Terwujudnya keterkaitan yang saling mendukung antara unsur-unsur dalam sistem inovasi yang tercermin dari tumbuhnya usaha inovatif baru yang berdaya saing.
3. Mengembangkan dan menerapkan sistem mutu dan teknologi pengujian untuk peningkatan daya saing industri nasional Tujuan: Menerapkan sistem penjaminan mutu dan teknologi pengujian dalam rangka peningkatan mutu produk dan layanan kepada masyarakat/industri yang prinsipnya dalam rangka meningkatkan daya saing produk-produk industri nasional. Peningkatan daya saing produk nasional ini dilakukan melalui pengujian produk sesuai standar nasional dan internasional yang diacu. Sasaran: Terwujudnya National Testing Technology House untuk peningkatan daya saing industri dan UMKM serta penerapan sistem mutu dan teknologi pengujian untuk produk energi, alat kesehatan, elektronik, alat pertahanan dan keamanan, IT, dan transportasi
4. Mengembangkan dan menerapkan kalibrasi, instrumentasi dan pengukuran ilmiah untuk mendukung daya saing industri dan perekonomian nasional Tujuan: Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi garda depan yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah ekonomi dan finansial tinggi serta yang mampu memberikan dampak signifikan bagi transformasi sosial dan masyarakat dalam waktu yang relatif singkat. Pengembangan Kalibrasi, Instumentasi dan Pengukuran llmiah sebagai satu kesatuan paket rujukan metrologi nasional. Sasaran: Terbangunnya Sistem Standar Nasional Satuan Ukuran yang mencakup pengukuran, metrologi dan perangkat kalibrasi nasional
5. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi hasil litbang dengan nilai tambah yang tinggi di daerah Tujuan: Menerapkan hasil litbang yang berasal dari Program Divisional Cutting Edge. Sasaran: Terwujudnya hubungan kerja antara lembaga penelitian; Pemerintah Daerah dan dunia usaha/industri; Penerapan dan pengembangan hasil litbang LIPI di daerah yang berjejaring dengan Teknopolis.
6. Mengembangkan Indonesian Knowledge Ring (Indo K-Ring) sebagai sebuah jejaring pengetahuan yang dihubungkan dengan relasi kompetensi litbang tematis antarlembaga litbang secara regional dan global Tujuan: Membangun jejaring pengetahuan relasi kompetensi litbang tematis regionalglobal antarlembaga litbang, pelayanan jasa komersial, dan pemangku kepentingan. Sasaran: Terlaksananya innovation fair yang memungkinkan interaksi dan adopsi inovasi hasil riset/produk berbasis KI milik LIPI dengan calon pengguna/industri.
26 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
7. Mengembangkan pusat keunggulan manajemen pengetahuan inovatif dan penguatan masyarakat berbasis pengetahuan (Jakarta Green Knowledge Management Center) Tujuan: Mengembangkan pengelolaan pengetahuan berupapengembangan sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi ilmiah berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sasaran: Terwujudnya sirkulasi pengetahuan dan inovasi yang dapat mendukung pengembangan kawasan inovatif, cluster-cluster pengetahuan dan peningkatan pelayanan jasa pengetahuan (bibliotainment), termasuk e-knowledge dan e-library.
2.4 STRATEGI Rencana Implementatif (Renstra) adalah rencana lima tahun ke depan yang disusun berdasarkan pertimbangan kondisi internal dan eksternal, terutama yang terkait dengan keunggulan, kendala, tantangan dan peluang satuan kerja pelaksana. Renstra ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan arahan dalam upaya pencapaian sasaran penelitian dan pengembangan bidang instrumentasi dan kalibrasi yang telah ditetapkan untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia serta pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan disusunnya Rencana Implementatif (Renstra) UPT BPI LIPI lima tahun ke depan(2010-2014), yang merupakan kelanjutan Renstra lima tahun sebelumnya (20052009),maka UPT BPI mempunyai acuan umum tentang arah pengembangan instrumentasi dan kalibrasi ke depan dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal serta dinamika lingkungan strategis. Renstra disusun dalam rangka memenuhi Inpres No.7 tahun 1999 tentang kewajiban Penyusunan Renstra dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan Rencana Implementatif UPT BPI 2010-2014 mengacu dan berpedoman kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional II (RPJMN II), Reformasi Perencanaan dan Penganggaran berbasis kinerja, Renstra Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 20102014 dan Rencana Koordinatif Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2010-2014. Dengan disusunnya Rencana Implementatif UPT BPI 2010-2014 ini, maka unit kerja di lingkup UPT BPI mempunyai acuan umum tentang arah pengembangan instrumentasi dan kalibrasi ke depan untuk dituangkan dalam rencana kegiatan penelitian dan pengembangan yang disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis dan respon dari stakeholder. Gambaran umum Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014 diperlihatkan pada Gambar 2.2.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 27
Gambar 2.2 Gambaran Umum Rencana Implementatif UPT BPI 2010-2014 Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014 mempunyai landasan kegiatan Tematik setiap tahunnya dan lima buah pilar sasaran output, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Dokumen Sistem Mutu SNI 17025:2008, Prototipe Standar Kalibrator, Sarana Laboratorium, Prototipe Knowledge Management System Instrumentasi, dan Dokumen Hasil Kerjasama.
Landasan Kegiatan Tematik dan lima buah pilar output tersebut sebagai sarana untuk mencapai tujuan UPT BPI LIPI, yaitu peningkatan mutu layanan jasa bidang kalibrasi dan instrumentasi bagi masyarakat industri kecil/menengah melalui hasil-hasil disain rekayasa, penerapan SNI 17025:2008, dan penyebarluasan kegiatan.
2.4.1 Strategi UPT BPI LIPI Strategi UPT BPI LIPI untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan adalah sebagai berikut. 1. Mengupayakan peningkatan kuantitas dan kualitas SDM melalui usulan-usulan rekruitmen, peningkatan pendidikan dan pelatihan baik melaui anggaran APBN ataupun melalui anggaran lain dari dalam dan luar negeri guna mencapai perbandingan struktur SDM penelitian sesuai dengan target sasaran Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI. 28 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
2. Pelaksanaan setiap kegiatan di UPT BPI 2010-2014 harus diupayakan agar mempunyai output yang terukur kemudian dikelola dengan baik sesuai dengan “Rencana Kegiatan Koordinatif kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI”. Untuk memandu pelaksananaan kegiatan di UPT BPI perlu menetapkan tahapan kegiatan berbasis kompetensi yang dapat dijadikan acuan bersama dalam upaya peningkatan nilai kegiatan adalah sebagai berikut. 1. Tahap Pengembangan. 2. Tahap Penerapan Output/ Hasil. 3. Tahap Penyebarluasan. 4. Pengelolaan Tahapan (Manajemen Aset /Knowledge Mananagement). “Pengelolaan Tahapan” diperlukan sebagai pendukung pengelolaan masukan dan keluaran dari keempat tahapan tersebut di atas, selanjutnya seluruh rangkain tahapan kegiatan di UPT-BPI pada periode 2010-2014 dikemas dalam suatu rangkaian kegiatan pertumbuhan nilai yang disebut sebagai “Value Creation”untuk mempermudah proses integrasi dan sinkronisasi antara kompetensi, masukan dan keluaran yang diperlukan pada pelaksanaan kegiatan koordinatif dalam pelaksanaan Adopsi Inovasi di UPT BPI periode 2010-2014 dan hal ini tergambar pada diagram berikut.
Gambar 2.3 Diagram Road MapAdopsi Inovasi di UPT BPI periode 2010-2014 3. Mengoptimalkan kapasitas unit kerja UPT BPI untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian dan pengembangan untuk memperkuat inovasi teknologi instrumentasi yang berorientasi ke depan, memecahkan masalah, berwawasan lingkungan, menjamin keselamatan manusia serta dihasilkan dalam waktu yang relatif cepat, efisien dan berdampak besar. 4. Meningkatkan intensitas promosi, komunikasi melalui media dan partisipasi pada kegiatan ilmiah nasional dan internasional. Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 29
5. Meningkatkan kerja sama penelitian dan pengembangan dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pengguna dan pasar. Kerjasama penelitian dan pengembangan ini, juga diarahkan untuk pencapaian pengakuan kompetensi yang mengarah pada peningkatan perolehan pendanaan diluar APBN. 6. Mengembangkan sistem alih teknologi berbasis HaKI hasil litbang ke dunia industri melalui lisensi. 7. Melaksanaan monev dituangkan dalam LAKIP, dan Laporan pelaksanaan Monev. Langkah-langkah kegiatan monev 2010-2014 mencakup: 1) menyiapkan petunjuk teknis monev yang disusun secara berjenjang, 2) melaksanakan monev secara reguler dan berjenjang, dan 3) mengevaluasi capaian sasaran Rencana Implementatif setiap tahun. Secara operasional, dalam rangka pencapaian good governance di lingkup UPT BPI, Sistem Pengawasan Internal (SPI) diterapkan di setiap seksi dan dilengkapi dengan pedoman standar operasional (SOP) SPI. Selain itu untuk mengukur indikator kinerja, UPT BPI mencanangkan sistem pengendalian kinerja kegiatan dengan menyusun Pedoman Manajemen Operasional (PMO) yang berisi uraian kegiatan utama serta target dan realisasi pencapaiannya secara reguler pada setiap triwulan. 8. Menerapkan kebijakan reformasi birokrasi secara konsisten pada semua tingkatan.
2.4.2 Kebijakan UPT BPI LIPI Arah kebijakan UPT BPI dalam rangka melaksanakan pengembangan instrumentasi dan kalibrasi berjangka menengah 2010-2014, selaras dengan arah kebijakan Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah sebagaimana tertuang dalam Rencana Koordinatif Kedeputian Bidang Jasil 2010-2014, khususnya pengembangan bidang instrumentasi dan kalibrasi. Kebijakan dan strategi UPT BPI merupakan bagian integral dari kebijakan dan strategi Kedeputian Bidang Jasil dan upaya implementatif untuk mencapai target-target sasaran, tujuan melalui penyelenggaraan 5 (lima) misi untuk mewujudkan visi LIPI 20102014, disusun berdasarkan hasil analisis terhadap faktor lingkungan strategis. Kebijakan UPT BPI LIPI adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan kapabilitas sumber daya penelitian dan pengembangan Instrumentasi dan kalibrasi melalui peningkatan kuantitas dan kualitas SDM menuju pada arah perbandingan yang ideal baik dari sisi tingkat pendidikan maupun dari jumlah peneliti terhadap SDM pendukungnya, penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana, dan struktur penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan. 2. Memfokuskan penciptaan inovasi teknologi instrumentasi berbasis perkembangan teknologi kekinian yang mendorong pada peningkatan kemampuan kompetensi inti UPT BPI, untuk dapat menghasilkan produk-produk penelitian dan pengembangan yang mengarah pada implementasi di masyarakat. 3. Memperluas jejaring kerja sama, promosi dan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan kepada seluruh pemangku kepentingan nasional untuk mempercepat proses pencapaian target-target sasaran yang ditetapkan.
30 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
4. Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual ) secara nasional. 5. Meningkatkan penerapan manajemen penelitian dan pengembangan instrumentasi dan kalibrasi yang akuntabel dan good governance.
2.5 PROGRAM DAN KEGIATAN Program merupakan kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program UPT BPI LIPI merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis UPT BPI LIPI. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Untuk setiap program ditetapkan satu atau beberapa indikator hasil program beserta target-targetnya untuk mengukur tingkat keberhasilan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program. Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang diarahkan untuk mencapai program dan tujuan organisasi. Penentuan kegiatan dalam suatu program berdasarkan keterkaitan logis bahwa keberhasilan kegiatan akan mendukung tercapainya program. Sesuai denganPokok-pokokReformasi Perencanaan dan Penganggaran (SEB Meneg PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menkeu, No.0412.M.PPN/ 06/2009 19 Juni 2009) program hanya ada di Eselon I dan kegiatan di Eselon II/Eselon III (unit kerja mandiri). Program Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah (Eselon I) pada periode 2010-2014 adalah Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek. Sejalan dengan program tersebut, UPT Balai Pengembangan Instrumentasi menetapkan kebijakan alokasi sumber daya Litbang menurut prioritas bidang P3-IPTEK yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah, yaitu industri, rancang bangun dan rekayasa. Sesuai dengan Rencana Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah tentang lingkup kegiatan UPT BPI berada di dalam lingkup Penelitian dan Pengembangan Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi atau Kalibrasi, Instrumentasi, dan Pengukuran Ilmiah (KIPI) dengan sub-sub kegiatannya adalah: 1. e-Commerce kalibrasi dan instrumentasi, yaitu cakupan kegiatan untuk peningkatan Pelayanan Jasa kepada mayarakat tentang hasil-hasil pengembangan kalibrasi dan rekayasa instrumentasi dengan menggunakan Teknologi Informasi; 2. Pengembangan Rekayasa Instrumentasi berbasis e-Manufacturing,yaitu cakupan kegiatan tentang pengembangan inovasi teknologi rekayasa instrumentasi berbasis perkembangan Iptek kekinian; 3. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Kalibrasi berbasis ISO/IEC 17025:2005 atau SNI 17025:2008 Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Uji dan Kalibrasi, yaitu cakupan kegiatan untuk meningkatkan mutu sistem pengukuran baik teknik maupun ilmiah yang akan diberikan kepada masyarakat industri; 4. Diseminasi hasil-hasil kegiatan penelitian melalui kunjungan industri, pameran, dan update informasi melalui website dan Knowledge Management System (KMS) UPT BPI LIPI.
2.6 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Penetapan Kinerja (PK) tahun 2014 UPT BPI LIPI ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014. Penetapan Kinerja UPT BPI LIPI tahun 2014 Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 31
disusun berdasarkan pada RKT 2014 yang telah disesuaikan dengan anggaran DIPA yang diterima oleh UPT BPI LIPI. Format PK UPT BPI LIPI2014 tersebut telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 sebagai yang diperlihatkan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Penetapan Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2014 NO (1) 1.
SASARAN (2) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti
INDIKATOR KINERJA
e.
1 dokumen
a.
Jumlah Perusahaan/Industri yang terlayani
60 organisasi
b.
Jumlah Sertifikat Kalibrasi yang diterbitkan untuk masyarakat industri Jumlah alat/prototipe hasil penelitian yang dipakai masyarakat Jumlah kerjasama (SPK) dengan institusi/ industri Jumlah workshop yang diselenggarakan Jumlah keikutsertaan dalam seminar ilmiah lokal/nasional Jumlah keikutsertaaan dalam seminar global/internasional Jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi iptek yang terselenggara Jumlah peserta/masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi/diberi informasi Jumlah Laboratorium yang terpelihara status akreditasi SNI ISO/ IEC 17025:2008 Jumlah penambahan sarana laboratorium
450 lembar
a. b.
2.
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
a. b. c. d.
3.
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis
c. 4. 5.
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri Meningkatnya akses terhadap pengetahuan
a. a. b. b. c.
6.
7.
8.
Meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan
Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance)
TARGET 2014
(3) Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya Jumlah peneliti yang naik jabatan fungsional Jumlah KTI pada jurnal lokal/nasional terakreditasi Jumlah KTI pada jurnal global/internasional yang diakui Jumlah KTI pada prosiding lokal/Nasional Jumlah KTI pada prosiding global/Internasional Jumlah Prototip di daftar Paten-kan
a. b.
a. b. c.
Jumlah penambahan prasarana laboratorium
a.
Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu (PK, Renja, RKT) Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu
b. c. d. e.
32 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
(5) 1 orang 5 orang 10 artikel 3 artikel 11 artikel 5 artikel
4 prototip 4 dokumen 1 kali 10 kali 5 kali 3 kali 84 org
1 Lab. 1 paket 1 paket
1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen 4 kali 5 dokumen
NO (1) 9.
SASARAN (2) Terbinanya SDM
INDIKATOR KINERJA a. b. c.
(3) Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah Pegawai yang mengikuti training kompetensi teknik dan administrasi Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional nonpeneliti
TARGET 2014 (5) 1 orang 8 orang 17 orang
-oOo-
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 33
34 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 2014 Dalam bab ini, Laporan Akuntabilitas Kinerja meliputi hasil pengukuran capaian kinerja, hasil analisis capaian kinerja, dan akuntabilitas keuanganUPT BPI LIPI tahun anggaran 2014.Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara target Rencana Kinerja Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dengan realisasi capaian.
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas UPT BPI LIPI merupakan tolok ukur keberhasilan UPT BPI LIPI dalam menjalankan tugasyang telah dirumuskan di dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014, Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah 2010–2014, yang merupakan terjemahan/penjabaran/turunan dari Renstra LIPI 2010–2014. Dalam Renstra LIPI, pada tahun anggaran 2014, ditargetkan untuk pencapaian tiga belas sasaran. Dari ketiga belas sasaran LIPI tersebut, Kedeputian Jasil menetapkan 11 sasaran yang ditargetkan pada tahun 2014 ini. Dari 11 sasaran yang ditargetkan Kedeputian Jasil, UPT BPI LIPI menetapkan 9 sasaran di Tahun 2014 ini, yaitu: 1. Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti, 2. Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian, 3. Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis, 4. Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri, 5. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan, 6. Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, 7. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, 8. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance), dan 9. Terbinanya SDM. Kesembilan sasaran UPT BPI LIPI tersebut ditetapkan untuk turut serta mewujudkan keenam tujuan LIPI untuk mencapai misi LIPI, yaitu sebagai berikut: 1) Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas, dicapai melalui dua sasaran, yaitu sasaran 1 dan 2; 2) Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi, dicapai melalui sasaran 3 dan 4; 3) Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan, dicapai melalui sasaran 5 dan 6; 4) Meningkatkan, memelihara, dan memanfaatkan sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan,dicapai melalui sasaran 7, 8, dan 9. Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 35
Pengukuran tingkat capaian kinerja UPT BPI LIPI dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada indikator sasaran. Untuk memperoleh persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) dari masing-masing indikator, digunakan rumus sebagai berikut. Persentase pencapaian rencana tingkat capaian = Realisasi / Target x 100% Target dan capaian terhadap sembilan sasaran yang telah ditetapkan UPT BPI LIPI pada tahun 2014 berdasarkan indikator kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini. Target dan realisasi yang tercantum merupakan target dan realisasi hanya untuk tahun 2014, dan bukan merupakan target sasaran sampai tahun 2014. Tabel 3.1
NO (1) 1.
2.
Target dan Capaian Terhadap Sasaran Melalui Pengukuran Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2014
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
(2) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
(3)
(4)
(5)
(6)
1 orang
0
0
b.
Jumlah peneliti yang naik jabatan fungsional Jumlah KTI pada jurnal lokal/nasional terakreditasi Jumlah KTI pada jurnal global/internasional yang diakui Jumlah KTI pada prosiding lokal/Nasional Jumlah KTI pada prosiding global/Internasional Jumlah Prototip di daftar Paten-kan Jumlah Perusahaan/Industri yang terlayani
5 orang
4 orang
80
10 artikel
5 artikel
50
3 artikel
14 artikel
466,7
11 artikel
8 artikel
72,7
5 artikel
18 artikel
360
1 dokumen 60 organisasi
1 dokumen 75 organisasi
100 125
Jumlah Sertifikat Kalibrasi yang diterbitkan untuk masyarakat industri Jumlah alat/prototipe hasil penelitian yang dipakai masyarakat Jumlah kerjasama (SPK) dengan institusi/ industri
450 lembar
197 lembar
43,8
4 prototip
9 prototip
225
4 dokumen
4 dokumen
100
Jumlah workshop yang diselenggarakan Jumlah keikutsertaan dalam seminar ilmiah lokal/nasional Jumlah keikutsertaaan dalam seminar global/internasional Jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi iptek yang terselenggara
1 kali
1 kali
100
10 kali
13 kali
130
5 kali
8 kali
160
3 kali
3 kali
100
84orang
106 orang
126,2
1 Lab.
1 lab.
100
a.
d. e. a.
b. c. 4.
5.
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri Meningkatnya akses terhadap pengetahuan
a. a. b. b. c.
6.
Meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat
a.
b.
7.
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan
CAPAIAN (%)
Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya
c.
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis
REALISASI
a.
b.
3.
TARGET 2014
a.
Jumlah peserta/masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi/diberi informasi Jumlah Laboratorium yang terpelihara status akreditasi SNI ISO/ IEC 17025:2008
36 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
NO
SASARAN
(1)
(2)
INDIKATOR KINERJA (3) b. c.
8.
Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance)
a.
b. c.
d. e. 9.
Terbinanya SDM
a. b.
c.
Jumlah penambahan sarana laboratorium Jumlah penambahan prasarana laboratorium Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu (PK, Renja, RKT) Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah Pegawai yang mengikuti training kompetensi teknik dan administrasi Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional nonpeneliti
TARGET 2014
REALISASI
CAPAIAN (%)
(4)
(5)
(6)
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
1 dokumen
1 dokumen
100
1 dokumen
1 dokumen
100
2 dokumen
2 dokumen
100
4 kali
3 kali
75
5 dokumen
5 dokumen
100
1 orang
3 orang
300
8 orang
26 orang
325
17 orang
13 orang
76,5
Dari Tabel 3.1 di atas tampak bahwa secara umum UPT BPI LIPI telah berhasil mencapai sasaran strategis 2014 yang diukur dari capaian indikator kinerjanya.Beberapa kegiatan yang direncanakan pada tahun 2014 telah terlaksana dengan optimal. Namun, ada juga beberapa pencapaian sasaran tidak dapat mencapai hasil 100%, seperti (1) pencapaian Sasaran 1 pada indikator Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya dan Jumlah peneliti yang naik jabatan fungsional, (2) pencapaian Sasaran 2 pada indikator kinerja Jumlah KTI pada jurnal lokal/nasional terakreditasi dan Jumlah KTI pada prosiding lokal/Nasional, (3) pencapaian Sasaran 3 pada indikator kinerja Jumlah Sertifikat Kalibrasi yang diterbitkan untuk masyarakat industri, (4) pencapaian sasaran 8 pada indikator kinerja Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan), dan (5) pencapaian sasaran 9 pada indikator kinerja Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional non peneliti. Penyebab tidak tercapainya sasaran kinerja tersebut karena kurangnya kompetensi pegawai untuk menduduki jabatan fungsional non peneliti dan juga adanya pergeseran akun belanja akibat dari revisi DIPA. Jika dibanding terhadap realisasi per indikator kinerjatahun 2012-2014 seperti digambarkan pada tabel berikut ini.
No.
1. 2.
Table 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2012, 2013 dan 2014 Realisasi Indikator Tahun Tahun Tahun Indikator Kinerja 2012 2013 2014 (%) (%) (%) a. Jumlah Peneliti yang meningkat Pendidikannya 100 0 b. Jumlah Peneliti yang naik jabatan fungsionalnya 100 133 80 Jumlah jurnal nasional terakreditasi dan internasional 40 78,9 * a. Jumlah KTI pada jurnal lokal/nasional terakreditasi ** ** 50 Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 37
No.
3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
Indikator Kinerja
b. Jumlah KTI pada jurnal global/internasional yang diakui Jumlah Prosiding c. Jumlah KTI pada prosiding lokal/Nasional d. Jumlah KTI pada prosiding global/Internasional e. Jumlah Paten Jumlah layanan pelatihan teknik kalibrasi (sertifikat) a. Jumlah Perusahaan/Industri yang terlayani b. Jumlah layanan kalibrasi (sertifikat) c. Jumlah alat/prototipe hasil penelitian yang dipakai masyarakat Jumlah dokumen surat perjanjian kerjasama (SPK) antar institusi/industri a. Jumlah workshop yang diselenggarakan b. Jumlah seminar ilmiah nasional yang diikuti c. Jumlah keikutsertaaan dalam seminar global/internasional a. Jumlah pameran diikuti/Jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi iptek yang terselenggara b. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi instrumentasi dan kalibrasi a. Jumlah Laboratorium yang terpelihara status akreditasi SNI ISO/ IEC 17025:2008 b. Jumlah penambahan sarana laboratorium c. Jumlah penambahan prasarana laboratorium Jumlah Laporan (Renstra, RKT, PK, LAKIP, Lap. Tahunan) kegiatan yang taat azas Jumlah dokumen laporan (SAI, Persedian, SABMN, Triwulan) yang akuntabel, taat azas dan tepat waktu a. Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu (PK, Renja, RKT) b. Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) c. Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) d. Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) e. Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu a. Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3
Realisasi Indikator Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 (%) (%) (%) **
**
466,7
160
100
*
**
**
72,7
**
**
360
0
50
100
88,75
111,25
***
**
**
125
147
106,5
43,8
100
100
225
100
100
100
**
**
100
75
170
130
**
**
160
100
100
100
88,75
111,25
126,2
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*
100
100
*
**
**
100
**
**
100
**
**
100
**
**
75
**
**
100
100
100
300
38 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
No.
Indikator Kinerja
b. Jumlah Pegawai yang mengikuti training kompetensi teknik dan administrasi c. Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional non Peneliti
Realisasi Indikator Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 (%) (%) (%) 70
53
325
0
0
76,5
Keterangan: * : Indikator Kinerja pada Tahun 2014 dibuat lebih detail. ** : Indikator kinerja pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 tidak ada atau diganti menjadi indikator baru di Tahun 2014. *** : Indikator Kinerja pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 dihilangkan. Dari Tabel 3.2 menunjukkan realisasi indikator kinerja UPT BPI LIPI secara agregasi meningkat, peningkatan tertinggi dicapai melalui sasaran meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian (pada indikator Jumlah KTI pada jurnal global/internasional yang diakui dan Jumlah KTI pada prosiding global/Internasional) dan sasaran Terbinanya SDM (pada indikator Jumlah Pegawai yang mengikuti training kompetensi teknik dan administrasi). Namun demikian, masih terdapat beberapa Indikator yang mengalami penurunan realisasi, bahkan tidak ada perubahan. Kondisi ini terjadi karena belum adanya kesempatan para peneliti untuk mengikuti pendidikan formal dan kurangnya kompetensi pegawai untuk menduduki jabatan fungsional non peneliti serta adanya revisi anggaran tahun 2014 yang mengakibatkan pergeseran antar akun belanja.
3.1.2 ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA TAHUN 2014 Analisis dan evaluasi kinerja dalam mencapai target optimal sesuai Rencana Implementatif UPT BPI LIPI dan Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil diuraikan secara rinci dalam subbab ini. Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat sebagai beriktu : Sasaran 1: Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional. Peningkatan kualitas peneliti merupakan salah satu sasaran pada rencana peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penelitian. Renstra LIPI 2010–2014 menyebutkan bahwa peningkatan SDM penelitian, baik kuantitas maupun tingkat kompetensinya, merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk meningkatkan kapasitas LIPI dalam menjalankan misi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Dengan sangat memperhatikan perkembangan tuntutan dan lingkungan strategis dari berbagai aspek, upaya termaksud difokuskan pada peningkatan tingkat pendidikan pascasarjana serta memperkuat kompetensi inti para peneliti, diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur dan sarana penelitian yang sesuai kebutuhan. Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 39
Peningkatan kualitas peneliti dilakukan selain dengan mengikutsertakan peneliti dalam diklat fungsional peneliti, juga dengan upaya mendorong peneliti untuk meningkatkan tingkat pendidikan pascasarjana, seperti dijabarkan lebih lanjut pada Sasaran 9, yaitu pembinaan SDM. Berbagai kegiatan dan upaya tersebut di atas, secara keseluruhan telah berkontribusi pada peningkatan kuantitas dan kualitas pengetahuan peneliti UPT BPI LIPI.Peningkatan kuantitas dan kualitas peneliti diukur dari jumlah peneliti yang meningkat pendidikan dan jabatan fungsionalnya, seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 3.3 Target dan Capaian Terhadap Sasaran Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti Realisasi Realisasi Target Realisasi % Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2014 Capaian Peneliti yang meningkat Orang 3 1 0 0 Pendidikannya Peneliti yang naik jabatan Orang 3 4 5 4 80 fungsional
4 4
3
4
3
3
Tingkat Pendidikan
2 1
0
0
2013
2014
Naik Jabatan
0 2012
Gambar 3.3 Grafik Perbandingan Realisasi Meningkatnya Kualitas Pengetahuan para Peneliti
Jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2013, jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya tidak ditargetkan karena peneliti tersebut telah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2013. Demikian juga pada tahun 2014, peneliti yang meningkat pendidikannya ditargetkan 1 orang, tetapi tidak terealiasi karena adanya perpanjangan waktu studi Program Doktor (S3) di National Taiwan University of Scince and Technology (NTUST) atas nama Irwan Purnama. Capaian peningkatan jabatan fungsional peneliti adalah sebanyak 4 orang, kurang dari target yang ditetapkan (80%). Capaian ini dari tahun 2013 cukup stabil, yaitu sebanyak 4 orang. Adapun peneliti yang naik jabatan fungsional, di antaranya Dr. Arjon Turnip, MT (Peneliti Muda III/d ke Peneliti Madya IV/a), Dwi Esti Kusumandari, MT (Peneliti Muda III/c ke Peneliti Muda III/d), Aris Munandar, S.Si. (Peneliti Pertama III/a ke Peneliti Pertama III/b) dan Iwan Rohman Setiawan, MT (Kandidat Peneliti ke Peneliti Muda III/c).
Sasaran 2: Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai lembaga keilmuan mempunyai tugas dan fungsi antara lain menyelenggarakan riset keilmuan yang bersifat mendasar, inter dan multidisipliner. Mata rantai dari kegiatan riset tersebut antara lain dihasilkannya Hak 40 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Kekayaan Intelektual (HKI), baik berupa Hak Cipta maupun Hak Kekayaan Industri. Hasil penelitian LIPI yang dituangkan dalam bentuk publikasi ilmiah yang termuat dalam buku berISBN dan terbitan berkala yang ber-ISSN merupakan bagian dari Hak Cipta, sedangkan hasil penelitian lainnya adalah berupa Hak Kekayaan Industri. Publikasi ilmiah dan HKI merupakan hasil penelitian yang memiliki nilai tinggi. Walaupun indikator-indikator tersebut tidak sepenuhnya dapat dinyatakan sebagai indikator keluaran, UPT BPI LIPI telah menetapkannya sebagai pengukur keberhasilan pencapaian target tahunan. Indikator-indikator tersebut menunjukkan ekspresi akumulasi pengetahuan yang dikuasai para peneliti, tidak sekadar menunjukkan kemampuan peneliti dalam menyelesaikan pekerjaan penelitian. Capaian atau realisasi dari indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur hasil dan kapasitas penelitian LIPI pada tahun 2014 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.4
Target dan Capaian terhadap Sasaran Meningkatnya Hasil dan Kapasitas Penelitian Realisasi Realisasi Target Realisasi % Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2014 Capaian Jumlah jurnal nasional terakreditasi dan Paper 4 15 * * * internasional Jumlah KTI pada jurnal lokal/nasional artikel ** ** 10 5 50 terakreditasi Jumlah KTI pada jurnal global/ internasional yang artikel ** ** 3 14 466,7 diakui Jumlah Prosiding Paper 8 17 * * * Jumlah KTI pada Prosiding artikel ** ** 11 8 72,7 lokal/ Nasional Jumlah KTI pada Prosiding artikel ** ** 5 18 360 global/Internasional Jumlah Paten Paten 1 * * * Jumlah Prototip didaftar dokumen ** ** 1 1 100 Patent-kan
Keterangan: * : Indikator Kinerja pada Tahun 2014 dibuat lebih detail. ** : Indikator kinerja pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 tidak ada atau diganti menjadi indikator baru di Tahun 2014.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 41
18 16
17
15
14 12
11 10
10 8 8 6
2012
5 4
2013
4
3
2014
2
1 0
0
0
0
0
0
1 0
00
0
Gambar 3.2 Grafik Perbandingan Realisasi Meningkatnya Hasil dan Kapasitas Penelitian
Target capaian indikator jumlah jurnal nasional terakreditasi dan internasional pada tahun 2013 mencapai 15 dari target 19. Target publikasi Jurnal pada tahun 2014 adalah 13 Jurnal (10 Jurnal Nasional dan 3 Jurnal Internasional) dengan harapan dapat memicu para peneliti berkreasi mengolah data yang sudah tersedia menjadi tulisan yang dipublikasikan. Selain itu, peneliti berupaya mendapatkan kerjasama dengan mitra luar negeri. Hasilnya, capaian melebihi target yaitu 19 jurnal, yang terdiri atas 14 Jurnal Internasional dan 5 Jurnal Nasional. Artikel yang dibuat oleh para Peneliti di UPT BPI LIPI telah berhasil dipublikasikan dalam Jurnal Internasional yang diakui, yaitu: (1) Turnip, A., Redhyka, G. G., Alam, H. S., and Setiawan, I. R., “An Experimen of Spike Detection Based Mental Task with Ayes Movement Stimuli”, WIT Transactions on Engineering Sciences; (2)Turnip, A., and Soetraprawata, D., "Electrooculography Detection from Recorded EEG Signals by Extended Independent Component Analysis”, Advanced Science Letters; (3) Turnip, A. and Kusumandari, D. E., "Nonlinear Adaptive Filter for EEG-P300 Extraction based Four Inter-Stimulus Intervals", Journal of Information and Communication Technology, accepted to be Published in 2014; 42 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
(4) Turnip, A., Pardede, J., Turnip, M., and Manalu, D. R., "Adaptive Recurrent Neural Network for Reduction of Noise and Estimation of Source from Recorded EEG Signals", ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences, accepted to be Published in 2015; (5) Turnip, A. and Budiutomo, F., “SOBI-RO for automatic removal of electroocular artifacts from EEG data-based motor imagery”, International Journal of Computational Vision and Robotics, accepted to be published in 2014; (6) Turnip, A., “Comparison of ICA-based JADE And SOBI Methods EOG Artifacts Removal”, Journal of Medical and Bioengineering; (7)Turnip, A. and Siahaan, M., “Adaptive Principal Component Analysis based Recursive Least Squares for Artifact Removal of EEG Signals”, Advanced Science Letters; (8)Turnip, A. and Kusumandari, D. E., “Improvement of BCI performance through nonlinear independent component analisis extraction”, Journal of Computer, vol. 9, no. 3, pp. 688-695, March 2014. (http://ojs. academypublisher.com/index.php/jcp/issue/view/492); (9) Turnip, A.,Haryadi, Soetraprawata, D., and Kusumandari D. E., A “Comparison of Extraction Techniques for the rapid EEG-P300 Signals”, Advanced Science Letters, vol. 20, no. 1, pp. 80-85(6), January, 2014; (10) Hilman Syaeful Alam, Imam Djunaedi and Demi Soetraprawata, “Fitness for Service Assessment of High Pressure Heater Tube at Coal Fired Power Plant”, Applied Mechanics and Materials Vol. 664 (2014) pp. 204-209, Trans Tech Publications, Switzerland; (11) Hilman Syaeful Alam, Imam Djunaedi, and Aditya Sukma Nugraha, “Rotor-dynamic Characteristic Evaluation of Generator Geothermal Power Plant using Finite Element Method”, Applied Mechanics and Materials, Vol. 664 (2014) pp 170-174 (2014) Trans Tech Publications, Switzerland; (12) Hilman Syaeful Alam, Imam Djunaedi, Aditya Sukma Nugraha and Demi Soetraprawata, “Structural Integrity Evaluation of Generator Retaining Ring at Dieng Geothermal Power Plant”, Journal of Clean Energy Technologies, Vol. 3, No. 6, November 2015, pp. 457-462; (13) Hilman Syaeful Alamand Imam Djunaedi, “In Situ Inspection for Generator Retaining Rings Of Geothermal Power Plant 60 MW”, Journal of Clean Energy Technology, Vol. 3 No. 6, November 2015, pp. 470-473; (14) Demi
Soetraprawata and Arjon Turnip, “Spike Detection of Recording EEG Signal Based Mental Task with ICA, Brain Imaging Behaviour”, Springer, ISSN/ ISBN/IBSN : ISSN: 1931-7557 (print version), ISSN: 1931-7565 (electronic version).
Gambar 3.3 Beberapa paper Peneliti UPT BPI LIPI yang dipublikasikan di Jurnal International
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 43
Artikel yang dibuat oleh para Peneliti di UPT BPI LIPI telah berhasil dipublikasikan dalam Jurnal Nasional yang terakreditasi, yaitu: (1) Hilman Syaeful Alam, Pudji Irasari, “Rotor-Dynamic Characteristic Evaluation of Interior Permanent Magnet Motor using Finite Element Method”, Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology, 2014, 05, 1-8; (2) Hilman Syaeful Alam, “Evaluasi Unjuk Kerja Kalibrator Torsi Statik Hasil Rancang Bangun Melalui Uji Banding Kalibrasi”, Jurnal Standardisasi Vol. 16 No. 3 Tahun 2014, Hal. 177-185; (3)Arjon Turnip, Edy Junaidi, and Nguyen Lee Hoa, “Blind Source Separation for Ocular Artifacts Elimitation from EEG Signals”,Journal of Mechatronics, Electrical Power and Vehicular Technology, Submitted; (4) Arjon Turnip, Dwi Esti Kusumandari, Hilman Syaeful Alam, and Hariyadi, “Sensorless Control with Kalman Filter in an Active Engine Mount System”, Jurnal Instrumentasi; (5) Arjon Turnip, “Adaptive Feed forward Controller applied for Active Engine Mount System”, Journal of Mechatronics, Electrical Power and Vehicular Technology.
Gambar 3.4 Beberapa paper Peneliti UPT BPI LIPI yang dipublikasikan di Jurnal Nasional
Selain dalam bentuk Jurnal Nasional dan Internasional, para peneliti di UPT BPI LIPI turut serta berpartisipasi mengirimkan paper ke beberapa konferensi internasional dan nasional, sehingga menghasilkan terbitan ilmiah dalam bentuk 18 prosiding internasional dan 8 prosiding nasional. Artikel yang dipublikasikan pada konferensi Internasional, yaitu: (1) A. Turnip, “Automatic Artifacts Removal of EEG Signals using Robust Principal Component Analysis”, International Conferences on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environtment, 19-21 August 2014, Bandung Indonesia; (2) A. Turnip, D. Soetraprawata, D. E. Kusumandari, M. Siahaan, I. R. Setiawan, S. Saepulloh, A. Saad, “Extraction of Mental Task in Recorded EEG Signals Using ICA-JADE Alghoritm”, International Conferences on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environtment, 19-21 August 2014, Bandung Indonesia; (3) Turnip, A. and Surya, F. H.,“Spike based Mental Task of Recorded EEG Signal with FOBI and AMUSE Algorithms”, International Conference on Kinematics, Mechanics of Rigid Bodies, and Materials (KINEMATICS), Sheraton Hotel, Bandung, Indonesia, 29-30 November 2014; (4) Turnip, A. and Setiawan, I. R.,“EEG-P300 Extraction 44 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
using nonlinear adaptive filter based inter-stimulus intervals”, International Research Conference on Engineering and Technology (IRCET), 27-29 June 2014 Bali, Indonesia; (5) Kusumandari, D. E., Fakhrurroja, H., Hutagalung, S. Kumbara, B., Simarmata, J. And Turnip, A., "Removal of EOG Artifacts: Comparison of ICA Algorithm from Recording EEG”, International Conferences on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environtment, 19-21 August 2014, Bandung Indonesia; (6) Turnip, A., Munandar, A., Redhyka, G. G., Sebleku, P., Firmanto, A. B., Saragi, T., Tumbeleka, B. Y.,and Junaidi E., "Removing Ocular Artifact of EEG Signal Using SOBI-RO on Motor Imagery Experiment”, International Conferences on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environtment, 19-21 August 2014, Bandung Indonesia; (7) Turnip, A. and Junaidi E., "Removal Artifacts from EEG Signal Using Independent Component Analysis and Principal Component Analysis”, International Conferences on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environtment, 19-21 August 2014, Bandung Indonesia.; (8) Dwi Esti Kusumandari, Arjon Turnip, Aris Munandar, “JADE-ICA Algorithm for EOG Artifact Removal in EEG Recording”, International Conferences on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environtment, 19-21 August 2014, Bandung Indonesia; (9) Arjon Turnip, Imamul Muchlis, Sutrisno Salomo Hutagalung, “Removal of Chemical and Biological Contaminants on Peat Water by Ozone-Based Advanced Oxidation Processes with Reverse Osmosis” International Conferences on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environtment, 19-21 August 2014, Bandung Indonesia; (10) Hanif Fakhrurroja, Hariyadi and Novan Agung Mahardiono, “The Comparison of a Pulse Electromagnetic Field Effect on CaCl2 and FeSO4 Solutions”, Proceedings of the 3rd International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET) 2014; (11) Hanif Fakhrurroja and Hariyadi, “Design and Development of a Temperature Control System for Catfish Spawning”, Proceedings of the 3rd International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET) 2014; (12) Arjon Turnip, Dwi Esti Kusumandari, and Hanif Fakhrurroja, “Noise Cancelation of Recorded EEG using Robust Principal Component Analysis”, Proceedings of the 3rd International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET) 2014; (13) Arjon Turnip, Demi Soetraprawata, and Sutrisno Salomo Hutagalung, “Integrated of Advanced Oxidation Processes with Reverse Osmosis for Water Treatment”, Proceedings of the 3rd International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET) 2014; (14) Arjon Turnip, Sutrisno Salomo Hutagalung, Imamul Muchlis, “Development of Peat Water Treatment Technology based Advanced Oxidation Processes with O3-UV-H2O2”, Proceedings of the 3rd International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET) 2014; (18) Arjon Turnip, Sutrisno Salomo Hutagalung, Imamul Muchlis, M Faizal Amri, “Water Purification Technology Based Advanced Oxidation Processes Emerging Ozone”, International Conferences on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environtment, 19-21 August 2014, Bandung Indonesia.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 45
Gambar 3.5 Beberapa paper Peneliti UPT BPI LIPI yang dipublikasikan International Conference
Artikel yang dipublikasikan pada konferensi Nasional, yaitu: (1) Hilman Syaeful Alam, Demi Soetraprawata, Novan Agung Mahardiono, “Optimasi Struktur S-Beam Load Cell Menggunakan Algoritma Genetik”, Annual Meeting on Testing and Quality (AMTEQ) 2014, 25-26 September 2014, hal. 325-335. (2) Novan Agung Mahardiono, Hilman Syaeful Alam, “Sensor Semi-Standard Platinum Resistance Thermometer (Ssprt) Berdasarkan Standar Acuan Ea-10/13”, Prosiding AMTEQ, 2014, hal. 316-324. (3) Hilman Syaeful Alam, Perancangan struktur S-Beam load cell menggunakan teknik virtual prototyping,Annual Meeting on Testing and Quality (AMTEQ) 2014, 25-26 September 2014, hal. 336-346. (4) Hilman Syaeful Alam, “Optimasi Struktur S-Beam Load Cell Menggunakan Metode Permukaan Respon”, Seminar Nasional Fisika 2014, Pusat Penelitian Fisika-LIPI Serpong, 4 November 2014. (5) Dwi Esti Kusumandari, Novan Agung Mahardiono, “Perancangan Perangkat Pengolah Citra Digital untuk Akuisisi Data Pengukuran Analog Pressure Gauge”, Prosiding AMTEQ, 2014. (6) Novan Agung Mahardiono, Hanif Fakhrurroja, Hariyadi, “Pengaruh Pulsa Medan Elektromagnetik Pada Total Dissolved Solids (TDS) Larutan Fe2SO4 dalam Kondisi Aliran Dinamik”, Prosiding AMTEQ 2014. (7) Hanif Fakhrurroja dan Demi Soetraprawata, “Indeks Kepuasan Masyarakat untuk Layanan Jasa Kalibrasi UPT BPI LIPI”, Prosiding AMTEQ 2014, (8) Aris Munandar, Iwan Rohman Setiawan, “Implementasi Teknologi Sindikasi (RSS) Pada Perangkat Android untuk Peningkatan Layanan Berita LIPI”, Prosiding AMTEQ 2014.
46 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Gambar 3.6 Beberapa paper Peneliti UPT BPI LIPI yang dipublikasikan Konferesi Nasional AMTEQ 2014
Capaian hasil dan kapasitas penelitian selain dalam bentuk Jurnal dan prosiding, juga mengusulkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam bentuk paten. Dari target 1 paten, tercapai 1 paten juga, yaitu Paten Pengaman Regulator Tabung LPG versi terintegrasi. Pengusul paten ini adalah Demi Soetraprawata dan Didin Saepudin dengan Nomor Pendaftaran Paten P00201408132 tanggal 23 Desember 2014.
Gambar 3.7 Pendaftaran Paten Pengaman Regulator Tabung LPG versi terintegrasi.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 47
Sasaran 3:
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah sertifikat layanan kalibrasi, sertifikat pelatihan teknik pengukuran dan kalibrasi, serta prototipe penelitian yang dipakai masyarakat.
Peningkatan kreativitas dalam menciptakan nilai UPT BPI LIPI diukur dalam bentuk jumlah produk dan layanan yang digunakan oleh masyarakat. Realisasi pencapaian tujuan kedua LIPI, yaitu “Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi”, dicapai melalui realisasi dari jumlah produk dan layanan yang digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan Pengukuran Penetapan Kinerja Tahun 2014, pencapaian target indikator kinerja UPT BPI LIPI dalam sasaran ini adalah seperti tabel di bawah ini. Tabel 3.5 Target dan capaian terhadap sasaran meningkatnya Kreativitas dalam Menciptakan Iptek yang bernilai Ekonomis Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Target 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Jumlah layanan kalibrasi (sertifikat)
Lembar
368
426
***
***
***
Jumlah perusahaan/ industri yang terlayani
Organisasi
**
**
60
75
125
Jumlah layanan pelatihan (sertifikat)
Lembar
71
89
***
***
***
Jumlah sertifikat kalibrasi yang diterbitkan untuk masyarakat industri
Lembar
**
**
450
197
43,8
Jumlah alat/prototipe yang dipakai masyarakat
Unit
2
2
4
9
225
Keterangan: * : Indikator Kinerja pada Tahun 2014 dibuat lebih detail. ** : Indikator kinerja pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 tidak ada atau diganti menjadi indikator baru di Tahun 2014. *** : Indikator Kinerja pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 dihilangkan.
48 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
450 400
426 368
350 300 250 197
200
150 75
100
71
89
50 0
0
0 0
0
0 0
2 2 9
2012 2013 2014
Gambar 3.8 Grafik Perbandingan Realisasi Meningkatnya Kreativitas dalam Menciptakan Iptek yang bernilai Ekonomis
Dari tabel di atas tampak bahwa persentase capaian kinerja UPT BPI LIPI dari sasaran ketiga ini ada yang melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu untuk jumlah perusahaan/ industri yang terlayani sebanyak 75 organisasi dari target sebanyak 60 organisasi. Demikin juga mulai tahun 2012 sd. 2013 jumlah layanan mencapai 426 dari target 400 sertifikat. Hal ini dikarenakan mulai tahun 2012 telah dibangunnya website UPT BPI LIPI yang terintegrasi dengan layanan jasa kalibrasi berbasis e-commerce sehingga mampu menyebarluaskan informasi layanan jasa kalibrasi kepada masyarakat luas dan mendatangkan pelanggan baru. Capaian untuk indikator kinerja jumlah sertifikat kalibrasi yang diterbitkan untuk masyarakat industri kurang dari target hanya mencapai 197 lembar dari 450 lembar, ada penurunan dibanding tahun 2013. Dengan penurunankurang dari 100% berdampak pada penurunan penerimaan target PNBP Tahun 2014, sehingga pelaksanaan pelatihan dihentikan Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 49
di penghujung Tahun 2014. Hal ini yang menjadi masalah dalam pelayanan terhadap pelanggan atas penolakan beberapa permintaan layanan kalibrasi dan pelatihan bidang kalibrasi. Adapun kendala yang dihadapi adalah keterbatasan pagu PNBP yang mengharuskan revisi DIPA terhadap target PNBP, dengan sisa waktu di penghujung tahun yang sangat terbatas. Pelanggan layanan jasa kalibrasi dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi UPT BPI LIPI terdiri dari berbagai industri dan Instansi Pemerintah, mulai dari industri makanan, manufacturing, konstruksi, farmasi, dan Kesehatan. Industri-industri tersebut antara lain PT. Sugih Instrumendo, PT. Multibrata Anugrah Utama, PT.Trisumber Makmur Indah, PT.Kerta Laksana, PT. INKA – Madiun, PT. Weharima Langgeng Lestari, PT. Marlin Liza Farmasi , PT.Bagja Niaga Teknik, PT.Combiphar, PT. Mulya Jaya Mandiri, PT.Fukuda Technologi, PT. Hankook Tire Indonesia, PT.Bentoel Prima, PT.Kinocare Era Kosmetindo, PT.Genero Pharmaceuticals, PT.Keramika Indonesia,Tbk, PT.Vitabiotics Healthcare, PT.Suryamulya Bangun Indo, PT.Medion Farma, PT. Muhamad Rahimsyah, PT. Indofa Utama Multicore, PT.NR.Karya Murni, Dinas Pekerjaan Umum- Kendari, Pusat Penelitian Kimia, PT Cubic Indonesia, PT Mulia Boga Raya, PT.IEV Gas, PT.HAVY Indonesia, PT Kalbe Farma, PT. Semen Baturaja, PT.Mersi Farma, PT.Otto, PT. Otsuk, PT.Astama Medika, PT. Nestle Indonesia, Metrologi Jogja, PT.Agung Kusuma, PT.Kulinair Food Solution, CV. Sona Jaya Technologi , PT.Adhi Karya (Persero) Tbk, PT.Kimia Farma Plant Bandung, PT.Indan Utama Multicore, NR. Karya Murni, PT. Bukit Muria Jaya, PT.Chitose Indonesia, PT.Promits, PT.IICC, PT. Anugrah Argon Medica Titan, PT.Sinar Rekayasa Teknik, PT.Semen Padang, PT. Eastern Pro Engineering, PT.Holcim Indonesia (Semen), PT. JEIL Fajar Indonesia, PT.Trisco Tailored Apparel Manfct, PT.Trigara Sealisindo, PT. Epsindo Jaya Pratama, Bina Lab, UPTD BPMB Dinas Perindag, PT. Indraloka, Perusahaan Gas Negara, PT.Aerofood Indonesia, PT.Indofarma, PT.Lautan Krimerindo, PT.Nutrifood Indonesia, PT.Kaldu Nabati, PT Afrindo Bersinar, PT.Wilmar Nabati, PT.Tamindo Permai Glass, PT. Mega Andalan Kalasan, PT.Suly Bersama Jaya Steel, PT.Tata Automotive, CV. Purnama Tirtatex, PT.Harvest, PT.INKABA, PT. Sri Trang Lingga Indonesia, dan PT.Trakindo Utama. Alat/prototipe hasil penelitian UPT BPI LIPI yang telah dipakai oleh masyarakat pada Tahun 2014 adalah sebanyak 9 alat/prototipe sesuai dengan yang ditargetkan. Dua diantara 9 alat tersebut adalah Prototip Prototype aplikasi sistem informasi pelanggan layanan instrumentasi BPI LIPI berbasis GIS dan Sistem Intelijen Asistif serta Integrasinya dengan Sistem BCI (Brain Computing Interface).
50 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Gambar 3.9 Prototipe EEG dan Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan berbasis GIS
Sasaran 4: Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah surat perjanjian kerjasama (SPK). Penguatan jaringan antara UPT BPI LIPI dengan industri dan pihak terkait diukur dari jumlah kerja sama yang dilakukan dengan pihak industri dan pemangku kepentingan lainnya. Pencapaian targetindikator kinerja UPT BPI LIPI dalam sasaran ini adalah seperti tabel di bawah ini. Tabel 3.6 Target dan capaian terhadap sasaran memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Indikator Kinerja Jumlah dokumen surat perjanjian kerjasama (SPK) antar institusi/industri
Satuan
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Target 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Dokumen
2
3
4
4
100
4 3
4 3
2 Kerjasama
2 1 0 2012
2013
2014
Gambar 3.10 Grafik Perbandingan Realisasi Meningkatnya Jaringan antara LIPI dengan Industri dan Pihak terkait lainnya dalam meningkatkan Adopsi Inovasi
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 51
Dibanding tahun 2013, pada tahun 2014 ada peningkatan target Jumlah dokumen surat perjanjian kerjasama (SPK) antar institusi/industri. Pada Tahun 2014 telah mencapai target 100%, yaitu (1) PKS Pelatihan dengan PT.Semen Padang Tanggal 20-23 Mei 2014, (2) PKS dengan PT. PJB Indramayu tanggal 6 Juni 2014, (3) PKS dengan Pemkab Samosir Tanggal 10 Oktober 2014, (4) PKS dengan PT. Trakindo Utama Tanggal 24 November 2014.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 3.11 (a) Dokumen Kerjasama dengan PT Semen Padang, (b) Dokumen Kerjasama dengan PT PJB, (c) Dokumen Kerjasama dengan Pemda Samosir, dan (d) Dokumen Kerjasama dengan PT Trakindo.
52 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Sasaran 5: Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional. Realisasi pencapaian tujuan ketiga, yaitu “Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalamberperilaku rasional (ilmiah) dan humanismelalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan”, dicapai melalui realisasi dari jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah secara nasional (seminar, workshop, dan lainlain).Peningkatan akses terhadap informasi iptek yang dilakukan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7
Target dan Capaian Terhadap Sasaran Meningkatnya akses terhadap pengetahuan Satuan
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Target 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Jumlah workshop yang diselenggarakan
Kali
**
**
1
1
100
Jumlah seminar ilmiah nasional yang diikuti
Kali
6
17
10
13
130
Jumlah keikutsertaan dalam seminar ilmiah Global/Internasional
Kali
**
**
5
8
160
Indikator Kinerja
Keterangan: ** : Indikator kinerja pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 tidak ada atau diganti menjadi indikator baru di Tahun 2014.
17
18 16
Jumlah work-shop yang diselenggarakan
13
14
12 10
8
8
6
6 4 2
Jumlah seminar ilmiah nasional yang diikuti
0
0
0
0
1
Jumlah keikutsertaan dalam seminar ilmiah Global/Internasional
0 2012
2013
2014
Gambar 3.12 Grafik Perbandingan Realisasi MeningkatnyaAkses Terhadap Pengetahuan
Dari tabel di atas, terlihat bahwa pada tahun 2014 UPT BPI LIPI telah menyelenggarakan workshop. Pencapaian keikutsertaan seminar ilmiah nasional yang diikuti melebihi dari yang ditargetkan, yaitu mencapai 130% dan seminar internasional mencapai 160%. Dibanding tahun 2013, tidak menyelenggarakan workshop dan hanya mengikuti seminar nasional Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 53
mencapai 17 dari 10 target. Capaian 2014 tersebut tidak terpengaruh walaupun adanya revisi anggaran dengan pergeseran akun yang berdampak pada ketersediaan anggaran untuk mengikuti berbagai aktivitas seminar nasional dan internasional. Seminar nasional yang diikuti para peneliti UPT BPI LIPI sebanyak 13 kali. Seminar internasional yang diikuti para peneliti UPT BPI LIPI sebanyak 8 kali pada: (1)The 2nd International Conference on Renewable Energy and Environment (ICREE 2014), yang diwakili Hilman Syaeful Alam, Demi Soetraprawata di Bali, Indonesia, September 27-28, 2014; (2) The 4th International Conference on Power and Energy Engineering (ICPEE 2014),yang diwakili oleh Hilman Syaeful Alam, Imam Djunaedi and Demi Soetraprawata, di Bali, Indonesia, September 26-27, 2014; (3) International Conference on Technology, Informatics, Management, Engineering & Environment (TIME-E), yang diwakili oleh Grace Gita Redhyka, pada 19-20 Agustus 2014, di Bandung, Jawa Barat; (4) Seminar Internasional AICS, yang diwakili oleh Fajar Budi Utomo, pada 15-16 Sepetember 2014 di Bandung, (5) Konferensi Internasional TIME-E, yang diwakili oleh M. Faizal Amri, pada 19-21 Agustus 2014 di Bandung; (6) International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET) 2014, yang diwakili oleh hanif Fakhrurroja, Hariyadi, Arjon Turnip, pada 7-8 Mei 2014di Planet Holiday Hotel Batam.
Sasaran 6: Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah pameran dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan Iptek oleh BPI LIPI Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek sehingga pada akhirnya tercapai peningkatan perilaku “rasional” dalam masyarakat. Indikator yang digunakan adalah jumlah kegiatan sosialisasi/pemasyarakatan iptek yang terselenggara (pameran) dan jumlah peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan Iptek oleh UPT BPI LIPI, dengan capaian seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 3.8 Target dan capaian terhadap sasaran meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat Realisasi Realisasi Target Realisasi % Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2014 Capaian Jumlah pameran yang diikuti Kali 3 3 3 100 2 Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi instrumentasi dan kalibrasi
Orang
150
50
2
106
89
71
100
71
3
3
0 2012
2013
2014
89
84
106
126,2
Jumlah pameran yang diikuti
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi instrumentasi dan kalibrasi
Gambar 3.13 Grafik Perbandingan Realisasi meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat
54 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Seperti terlihat pada grafik sebelumnya, capaian target jumlah pameran yang diikuti adalah 100% dan capaian jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi instrumentasi dan kalibrasi adalah 126,2%, namun jika dibandingkan dengan tahun 2013 ada peningkatan dari sisi target. Pameran yang diikuti oleh UPT BPI LIPI dalam memasyarakatkan hasil-hasil penelitian adalah (1) Pameran Ritech Expo 2014; (2) Pameran LIPI Expo pada 11-13 September 2014 di Gedung Indonesia Culture Collection (InaCC), Cibinong Science Center, Cibinong, Jawa Barat; (3) Pekan Inovasi dan Teknologi pada 23-26 September 2014 di Dyandra Convention Center, Jl. Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur. .
(b)
(a)
(c)
Gambar 3.14 (a) Pameran Ritech Expo di JI Expo, 6 Juni-7 Juli2013, (b) Pameran LIPI Expo pada 11-13 September 2014 di Gedung Indonesia Culture Collection (InaCC), di Cibinong Science Center, (c) Pekan Inovasi dan Teknologi pada 23-26 September 2014 di Dyandra Convention Center, Jl. Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi layanan instrumentasi dan kalibrasi di UPT BPI LIPI sebanyak 106 orang dari instansi/perusahan, yaitu: PT. Mulya Jaya Mandiri, PT.Fukuda Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 55
Technologi, PT. Hankook Tire Indonesia, PT.Bentoel Prima, PT.Kinocare Era Kosmetindo, PT.Genero Pharmaceuticals, PT.Keramika Indonesia,Tbk, PT.Vitabiotics Healthcare, PT Cubic Indonesia, PT Mulia Boga Raya, PT.IEV Gas, PT.HAVY Indonesia, PT Kalbe Farma, PT. Semen Baturaja, PT.Mersi Farma, PT.Otto, PT. Otsuka, PT.Astama Medika, PT. Nestle Indonesia, PT. Bukit Muria Jaya, PT.Semen Padang, PT. Eastern Pro Engineering, PT.Holcim Indonesia (Semen), PT. JEIL Fajar Indonesia, PT.Trisco Tailored Apparel Manfct, PT.Trigara Sealisindo, PT. Epsindo Jaya Pratama, Perusahaan Gas Negara, PT.Aerofood Indonesia, PT.Indofarma, PT.Lautan Krimerindo, PT.Nutrifood Indonesia, PT.Kaldu Nabati, PT Afrindo Bersinar, PT.Wilmar Nabati, PT.Tata Automotive, PT.Trakindo Utama. Sasaran 7: Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan penelitian sangat signifikan pengaruhnya bagi kualitas hasil penelitian. Oleh karena itu, keduanya mendapat perhatian dan penanganan serius dalam kegiatan. Adapun kinerja pada sasaran ini ditentukan oleh terpeliharanya sarana yang tersedia demi terlaksananya kegiatan penelitian secara optimal melalui perbaikan peralatan atau rehabilitasi infrastrukturserta pengadaan peralatan baru dan penambahan fasilitas. Tabel 3.9 Targetdan capaian terhadap sasaran sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Realisasi Realisasi Target Realisasi % Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2014 Capaian Jumlah Laboratorium yang terpelihara status akreditasi SNI ISO/ IEC 17025:2008 Jumlah penambahan sarana laboratorium Jumlah penambahan prasarana laboratorium
Lab.
1
1
1
1
100
Paket
1
2
1
1
100
Paket
1
1
1
1
100
2 2
Jumlah Laboratorium yang terpelihara status akreditasi SNI ISO/ IEC 17025:2008
1.5 1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah penambahan sarana laboratorium Jumlah penambahan prasarana laboratorium
0.5 0 2012
2013
2014
Gambar 3.15 Grafik Perbandingan Realisasi Sarana dan Prasarana Penelitian Yangmemenuhi kebutuhan
56 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Dari Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa seluruh indikator kinerja pada Sasaran 7 telah berhasil mencapai target 100%. Pada tahun 2014 ini, laboratorium kalibrasi UPT BPI LIPI masih tetap mempertahankan status akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan berlaku sampai 30 Oktober 2017.
Gambar 3.16 Sertifikat Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 Pada tahun 2014 ini, penambahan sarana laboratorium dilakukan sebanyak 1 paket, yaitu Laboratorium kalibrasi dan Laboratorium Instrumentasi. Sasaran 8: Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian.
Tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance) dicerminkan dari akuntabilitas kinerja yang meningkat, dengan indikator kinerja berupa: (1) jumlah paket perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel (LAKIP); (2) jumlah pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris yang tertib dan taat asas (paket laporan keuangan). Kedua indikator tersebut telah tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu, frekuensi pelaksanaan monitoring dan evaluasi juga telah dilaksanakan sesuai dengan target/rencana.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 57
Tabel 3.10 Target dan capaian terhadap sasaran terwujudnya tata kelola yang baik Realisasi Realisasi Target Realisasi % Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2014 Capaian Jumlah Laporan (Renstra, RKT, PK, LAKIP, Lap. Tahunan) kegiatan yang taat azas
Laporan
2
4
*
*
*
Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu (PK, Renja, RKT)
Dokumen
**
**
1
1
100
Jumlah dokumen laporan (SAI, Persedian, SABMN, Triwulan) yang akuntabel, taat azas dan tepat waktu
Dokumen
1
2
*
*
*
Dokumen
**
**
1
1
100
Dokumen
**
**
2
2
100
Kali
**
**
4
3
75
Dokumen
**
**
5
5
100
Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu
5 5 4.5
4
4 3.5
3
3 2.5
2
2
2
2
2012
1.5
1
1
1
2013
1 0.5
2014 0
0 0
0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 Jumlah Jumlah Laporan dokumen (Renstra, RKT, perencanaan PK, LAKIP, yang selesai Lap. Tahunan) tepat waktu kegiatan (PK, Renja, yang taat azas RKT)
Jumlah Jumlah Jumlah dokumen dokumen dokumen laporan (SAI, penganggaran pelaporan Persedian, terselesaikan yang selesai SABMN, (RKAKL, DIPA, tepat waktu Triwulan) POK) (Laporan yang Tahunan, akuntabel, LAKIP) taat azas dan tepat waktu
Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan)
Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu
Gambar 3.17 Grafik Perbandingan Realisasi terhadap Terwujudnya Tata Kelola yang baik
58 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris yang tertib dan taat asas ditunjukkan dengan berkurangnya temuan-temuan pemeriksaan BPK RI atas kepatuhan UPT BPI LIPI terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran 9 :
Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja.
Pembinaan SDM difokuskan pada perluasan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan/keahlian bagi seluruh pegawai agar lebih profesional.Pimpinan di UPT BPI LIPI senantiasa mendorong para pegawai untuk mengikuti pendidikan formal maupun diklatdiklat teknis/khusus yang menunjang pelaksanaan tugas, baik melalui anggaran LIPI sendiri maupun dengan memanfaatkan tawaran-tawaran beasiswa. Tabel 3.11 Target dan capaian terhadap terbinanya SDM Realisasi Realisasi Target Realisasi Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2014 Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah Pegawai yang mengikuti training kompetensi teknik dan administrasi Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional nonpeneliti
Orang
2
1
1
3
300
Orang
14
8
8
26
325
Orang
-
0
17
13
76,2
26
30 20 10
% Capaian
14
13 8
2
0
1
0
3
Pendidikan Pelatihan Fungsional Non Peneliti
0 2012
2013
2014
Gambar 3.18 Grafik Perbandingan Realisasi Terhadap Terbinanya SDM
Jumlah pegawai UPT BPI LIPI yang terbina pada tahun 2014 ini adalah sejumlah 29 pegawai (3 Pegawai sedang mengikuti Program Doktor/S3 dan 26 pegawai mengikuti pelatihan) dari 9 pegawai yang ditargetkan. Jumlah pegawai yang sedang menempuh pendidikan S3/Doktor sebanyak 3 orang, yaitu Irwan Purnama di National Taiwan University of Scince and Technology (NTUST) Taiwan dan 2 orang di dalam negeri, yaitu Rusdiati Rumiah di Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung dan Rina Ristiana di Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 59
Target Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional nonpeneliti tidak dapat dipenuhi karena kurangnya kompetensi pegawai untuk menduduki jabatan fungsional non peneliti, baik dari sisi pendidikan maupun usia. Dengan tercapainya sasaran 4 ini makaUPT BPI LIPI dapat turut mewujudkanTujuan Keenam LIPI, yaitu Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan.
3.1.3 EVALUASI CAPAIAN RENSTRA 2010-2014 Rencana Strategis LIPI 2010-2014 yang diturunkan menjadi Rencana Implementatif UPT BPI 2010-2014 mengacu dan berpedoman kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional II (RPJMN II), Reformasi Perencanaan dan Penganggaran berbasis kinerja, Renstra Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2010-2014 dan Rencana Koordinatif Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2010-2014. Dengan disusunnya Rencana Implementatif UPT BPI 2010-2014 ini, maka unit kerja di lingkup UPT BPI mempunyai acuan umum tentang arah pengembangan instrumentasi dan kalibrasi ke depan untuk dituangkan dalam rencana kegiatan penelitian dan pengembangan yang disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis dan respon dari stakeholder. UPT BPI LIPI dalam menjalankan tugas yang telah dirumuskan di dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014, Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah 2010– 2014, yang merupakan terjemahan/penjabaran/turunan dari Renstra LIPI 2010–2014. Dalam Renstra LIPI, pada tahun anggaran 2014, ditargetkan untuk pencapaian tiga belas sasaran. Dari ketiga belas sasaran LIPI tersebut, Kedeputian Jasil menetapkan 11 sasaran yang ditargetkan pada tahun 2014 ini. Dari 11 sasaran yang ditargetkan Kedeputian Jasil, UPT BPI LIPI menetapkan 9 sasaran di Tahun 2014 ini, yaitu ( 1) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti, (2) Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian, (3)Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptekyang bernilai ekonomis, (4) Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri, (5) Meningkatnya akses terhadap pengetahuan, (6) Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, (7) Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, (8) Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance), dan (9) Terbinanya SDM. Laporan Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2014 merupakan Laporan Kinerja dari akhir periode Rencana Implementatif UPT BPI LIPI, sehingga di dalam laporan kinerja ini menyajikan capaian kinerja selama masa periode Rencana Implementatif 2010-2014. Capaian kinerja sasaran strategis tahun 2014 dengan membandingkan kinerjanya dengan tahun 2012 sampai dengan 2013. Sampai dengan berakhir periode Rencana Implementatif UPT BPI LIPI tahun 2010-2014 capaian kinerja tujuan yaitu sebanyak 6 tujuan dengan 9 indikator kinerja adalah sebesar 105,52% dengan kategori sangat baik dengan rincian sebagai berikut . 60 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Tabel 3.12 Target dan Capaian Terhadap Sasaran Melalui Pengukuran Kinerja UPT BPI LIPI Periode 2012-2014
No.
1. 2.
3.
4. 5.
6.
Sasaran
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
Indikator Kinerja
a. Jumlah Peneliti yang meningkat Pendidikannya b. Jumlah Peneliti yang naik jabatan fungsionalnya Jumlah jurnal nasional terakreditasi dan internasional a. Jumlah KTI pada jurnal lokal/nasional terakreditasi b. Jumlah KTI pada jurnal global/internasional yang diakui Jumlah Prosiding c. Jumlah KTI pada prosiding lokal/Nasional d. Jumlah KTI pada prosiding global/Internasional e. Jumlah Paten Meningkatnya kreativitas dalam Jumlah layanan pelatihan teknik kalibrasi (sertifikat) menciptakan iptek yang bernilai a. Jumlah Perusahaan/Industri yang terlayani ekonomis b. Jumlah layanan kalibrasi (sertifikat) c. Jumlah alat/prototipe hasil penelitian yang dipakai masyarakat Memperkuat jaringan antara LIPI Jumlah dokumen surat perjanjian kerjasama (SPK) antar dengan industri institusi/industri Meningkatnya akses terhadap a. Jumlah workshop yang diselenggarakan pengetahuan b. Jumlah seminar ilmiah nasional yang diikuti c. Jumlah keikutsertaaan dalam seminar global/ internasional Meningkatnya upaya untuk a. Jumlah pameran diikuti/Jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi mendorong perilaku sadar iptek dalam iptek yang terselenggara masyarakat b. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi instrumentasi dan kalibrasi
Realisasi Indikator Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 (%) (%) (%) 100
-
0
100
133
80
40
78,9
*
**
**
50
**
**
466,7
160
100
*
**
**
72,7
**
**
360
0
50
100
88,75
111,25
***
**
**
125
147
106,5
43,8
100
100
225
100
100
100
**
**
100
75
170
130
**
**
160
100
100
100
88,75
111,25
126,2
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 61
No.
Sasaran
Indikator Kinerja
7.
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan
a. Jumlah Laboratorium yang terpelihara status akreditasi SNI ISO/ IEC 17025:2008 b. Jumlah penambahan sarana laboratorium c. Jumlah penambahan prasarana laboratorium Jumlah Laporan (Renstra, RKT, PK, LAKIP, Lap. Tahunan) kegiatan yang taat azas Jumlah dokumen laporan (SAI, Persedian, SABMN, Triwulan) yang akuntabel, taat azas dan tepat waktu a. Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu (PK, Renja, RKT) b. Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) c. Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) d. Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) e. Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu a. Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 b. Jumlah Pegawai yang mengikuti training kompetensi teknik dan administrasi c. Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional non Peneliti
8.
9.
Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance)
Terbinanya SDM
Realisasi Indikator Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 (%) (%) (%) 100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*
100
100
*
**
**
100
**
**
100
**
**
100
**
**
75
**
**
100
100
100
300
70
53
325
0
0
76,5
95,76 105,52
129,32
Capaian Rata-Rata Per Tahun 91,48 Capaian Rata-Rata dalam Kurun Waktu 2012-2014 Keterangan: * : Indikator Kinerja pada Tahun 2014 dibuat lebih detail. ** : Indikator kinerja pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 tidak ada atau diganti menjadi indikator baru di Tahun 2014. *** : Indikator Kinerja pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 dihilangkan. 62 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Rata-Rata Capaian Kinerja UPT BPI LIPI Periode 2012-2014 100% 80%
60%
91.48 95.76
40%
129.32
20% 0% 2012 2013 2014
Gambar 3.19 Rata-Rata Capaian Kinerja UPT BPI LIPI Periode 2012-2014
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 63
3.1.4 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA UPT BPI LIPI menetapkan kebijakan alokasi sumber daya Litbang menurut prioritas bidang P3-IPTEK yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah, yaitu industri, rancang bangun dan rekayasa. Akan tetapi, pengukuran kinerja UPT BPI LIPI tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan semata, akan tetapi secara terintegrasi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama. Permasalahan yang sering muncul adalah sulitnya mengukur output karena output yang dihasilkan tidak selalu berupa output yang berwujud (tangible output), tetapi kebanyakan juga bersifat output tidak berwujud (intangible output). Ukuran kinerja pada dasarnya berbeda dengan indikator kinerja. Adapun tingkat pencapaian kinerja UPT BPI LIPI selama kurun waktu tahun 20102014 secara rata-rata sebesar 105,52% berada pada kategori kinerja yang sangat baik. Dimana pada tahun 2012 tingkat pencapaian kinerja sebesar 91,48%, tahun 2013 tingkat pencapaian kinerja sebesar 95,76% dan pada tahun 2014 tingkat pencapaian kinerja sebesar 129,32%. Hal ini kinerja UPT BPI LIPI mengalami kenaikan yang cukup signifikan, meskipun terjadi efisiensi dalam hal penggunaan anggaran, seperti adanya pemotongan anggaran terkait kebijakan pemerintah. Namun demikian, manajemen dapat tetap fokus pada proses organisasi secara keseluruhan, lebih meningkatkan komunikasi antara individu dalam organisasi, membawa setiap unit dalam organisasi ke arah yang sama yaitu melayani masyarakat, memotivasi pegawai, dan meningkatkan sistem penghargaan, serta meningkatkan kepuasan kerja sehingga capaian kinerja cenderung meningkat setiap tahunnya.
3.1.5 ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN Program hanya ada di Eselon I dan kegiatan di Eselon II/Eselon III (unit kerja mandiri). Program Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah (Eselon I) pada periode 2010-2014 adalah Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek. Sejalan dengan program tersebut, UPT Balai Pengembangan Instrumentasi menetapkan kebijakan alokasi sumber daya Litbang menurut prioritas bidang P3-IPTEK yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah, yaitu industri, rancang bangun dan rekayasa. Sesuai dengan Rencana Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah tentang lingkup kegiatan UPT BPI berada di dalam lingkup Penelitian dan Pengembangan Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi atau Kalibrasi, Instrumentasi, dan Pengukuran Ilmiah (KIPI) dengan sub-sub kegiatannya adalah: 1. e-Commerce kalibrasi dan instrumentasi, yaitu cakupan kegiatan untuk peningkatan Pelayanan Jasa kepada mayarakat tentang hasil-hasil pengembangan kalibrasi dan rekayasa instrumentasi dengan menggunakan Teknologi Informasi; 2. Pengembangan Rekayasa Instrumentasi berbasis e-Manufacturing,yaitu cakupan kegiatan tentang pengembangan inovasi teknologi rekayasa instrumentasi berbasis perkembangan Iptek kekinian; 64 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
3. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Kalibrasi berbasis ISO/IEC 17025:2005 atau SNI 17025:2008 Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Uji dan Kalibrasi, yaitu cakupan kegiatan untuk meningkatkan mutu sistem pengukuran baik teknik maupun ilmiah yang akan diberikan kepada masyarakat industri; 4. Diseminasi hasil-hasil kegiatan penelitian melalui kunjungan industri, pameran, dan update informasi melalui website dan Knowledge Management System (KMS) UPT BPI LIPI. Hasil analisis program/kegiatan UPT BPI LIPI selama periode 2010-2014 memperlihatkan bahwa program/kegiatan UPT BPI LIPI masih menggunakan asas program/kegiatan yang mengikuti anggaran (function follow money), bukan menggunakan asas anggaran mengikuti program/kegiatan (money follow function). Hal ini berdampak terjadinya overlapping tugas dan fungsi, serta kegiatan yang dilakukan. Kadang-kadang, satker/unit kerja mengusulkan kegiatan, yang disadari atau tidak, sebenarnya bukan merupakan tugas dan fungsinya. Apabila kegiatan-kegiatan ini dialokasikan anggarannya, maka bisa saja terjadi duplikasi kegiatan yang output dan outcome-nya sama. Oleh karena itu, sebaiknya program/kegiatan mendatang menggunakan asas money follow function yang akan mengefisienkan pengalokasian anggaran, karena dapat dihindari overlapping tugas/fungsi/kegiatan. Dengan kondisi Keuangan Negara yang sampai saat ini masih terbatas, tentu sangat menguntungkan apabila efisiensi pengalokasian anggaran dapat dilaksanakan. Karena efisiensi pengalokasian anggaran akan memberi kesempatan pada pemerintah dalam mengalokasikan dana bagi kegiatan-kegiatan lain yang strategis. Asas money follow function akan lebih memungkinkan pencapaian output dan outcomes secara optimal, karena kegiatan yang diusulkan masing-masing satker/unit benarbenar merupakan pelaksanaan dari tugas dan fungsinya. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa satker yang mengusulkan suatu kegiatan adalah benar-benar ahlinya di bidang itu. Asas money follow function juga dapat mendorong pencapaian kinerja masingmasing satker/unit untuk lebih maksimal.
3.2
REALISASI ANGGARAN
Pada Tabel 3.12 sampai Tabel 3.14 diperlihatkan perbandingan realisasi DIPA terhadap Tahun-Tahun sebelumnya, yaitu Tahun 2010 sampai 2014. Tabel 3.13 Pagu Anggaran DIPA dan Realisasi Tahun 2010-2014 Pagu Realisasi Tahun (Rp) (%) 2010 2011 2012 2013 2014
4.334.369.000,4.537.553.000,5.022.781.000,5.314.046.000,6.630.835.000,-
94,10 98,72 94,68 99,17 97,33
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 65
Pagu DIPA UPT BPI LIPI Periode 2010-2014 6,630,835,000
7,000,000,000 6,000,000,000 5,022,781,000
5,000,000,000
4,334,369,000
5,314,046,000
4,537,553,000
4,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000,000 2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 3.20 Grafik Perbandingan Pagu Anggaran DIPA Tahun 2010-2014 Tabel 3.14 Target Penerimaan PNBP dan Realisasi Tahun 2010-2014 Pagu Realisasi Tahun (Rp) (%) 2010 2011 2012 2013 2014
298.368.000,332.000.000,342.000.000,370.000.000,379.464.000,-
58,79 110,02 101,28 103,18 96,05
Pagu PNBP 400,000,000 350,000,000
332,000,000
342,000,000
370,000,000
379,464,000
298,368,000
300,000,000 250,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000 50,000,000 -
2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 3.21 Grafik Perbandingan Pagu DIPA PNBP Tahun 2010-2014
66 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Tabel 3.15 Pagu dan Realisasi Penggunaan PNBPTahun 2010-2014 Pagu Realiasai Tahun (Rp) (%) 2010 2011 2012 2013 2014
267.337.728,294.786.118,306.432.000,331.923.000,324.000.000,-
43,72 99,10 97,35 98,64 93,40
Realisasi PNBP 331,923,000
350,000,000 300,000,000
294,786,118
306,432,000
324,000,000
267,337,728
250,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000 50,000,000 2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 3.22 Grafik Perbandingan Realisasi PNBP Tahun 2010-2014
Jika dilihat dari Tabel 3.13 sampai Tabel 3.15, maka secara umum realisasi penggunaan anggaran pada Tahun 2014, baik DIPA maupun PNBP, terdapat penurunan dari realisasi anggaran pada Tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan adanya penambahan pagu anggaran di akhir tahun baik Rutin (Pagu Belanja Pegawai) dan PNBP yang tidak dapat direalisasikan terkait dengan batas waktu pengajuan telah berakhir. Posisi Aset UPT BPI LIPI dari Tahun 2010-2014 diperlihatkan pada Tabel 3.16.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Tabel 3.16 Posisi Aset Tahun 2010 sampai 2014 Posisi Aset Aset Lancar Aset Tetap (Rp) (Rp) (Rp) 4.817.966.270,5.289.428.328,5.694.334.458,2.784.010.624,3.618.786.042,-
64.551.425,50.643.333,142.308.913,61.269.979,81.049.179,-
4.707.822.845,5.178.799.995,5.493.990.545,2.618.049.399,3.433.038.617,-
Aset Lainnya (Rp) 45.592.000,59.985.000,58.035.000,104.698.246,104.698.246,-
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 67
6,000,000,000 5,000,000,000 4,000,000,000
Total Aset Aset Lancar
3,000,000,000
Aset Tetap 2,000,000,000
Aset Lainnya
1,000,000,000 2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 3.23 Grafik Perbandingan Posisi Asset Tahun 2010-2014
Jika menilai kinerja UPT BPI LIPI dari sisi alokasi belanja, bisa dikatakan belum maksimal. Masih terdapat kesenjangan yang cukup signifikan antara belanja pegawai dengan belanja-belanja yang lain. Kenaikan yang terjadi di belanja pegawai, tidak terlihat di belanja barang dan belanja modal, sekalipun belanja barang dan belanja modal mengalami kenaikan. Akan tetapi dari posisi nilai asset pada tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 51,10%. Terjadinya fluktuasi tersebut diakibatkan dari penyusutan yang dilakukan pada tahun 2013 terhadap nilai asset berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Pada tahun 2014, UPT BPI LIPI memperoleh pagu anggaran DIPA sebesar Rp6.630.835.000,-. Sistem penganggaran belum dilakukan per sasaran, melainkan per program dan per kegiatan. UPT BPI LIPI melaksanakan satu program, yaitu Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek yang dijabarkan ke dalam kegiatan Pengembangan Instrumentasi. Untuk memenuhi sasaran strategisnya, UPT BPI LIPI melalui LIPI menerima dan memanfaatkan dana-dana dari sumber lainnya yang diperbolehkan dan dapat dipertanggungjawabkan, seperti kegiatan Kompetitif dan IPTEKDA. Pagu dan realisasi anggaran DIPA UPT BPI LIPI Tahun 2014 masih disusun berdasarkan kegiatan, belum berdasarkan sasaran, karena belum terintegrasinya sistem yang ada. Optimalisasi APBN UPT BPI LIPI dapat dilihat di Tabel 3.17. Adapun Rincian pagu dan realisasi anggaran per kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.18.
68 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Tabel 3.17 Optimalisasi APBN UPT BPI LIPI Tahun 2014 Kementrian Negara/Lembaga Unit Organisasi
: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (079) : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (01)
Rincian Sisa Anggaran No Urut
Kode dan Nama Program
Pagu Anggaran
Realisasi Anggaran
Sisa Anggaran Hasil Optimalisasi
1
2
3
1
3425.001. Mutu Layanan Jasa Bidang Kalibrasi dan Instrumentasi bagi Masyarakat dan Industri Kecil/Menengah Melalui Hasil-Hasil Pengembangan Desain Rekayasa, Penerapan SNI 17025:2005 dan Penyebarluasannya
2 3
3425.002. Tata Kelola Jasa Ilmiah Pendukung Instrumentasi 001. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
4
002. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
5
3425.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi A. Pembelanjaan Aset
6
4
889.705.000
884.312.791
324.000.000 3.521.108.000
302.612.600 3.385.434.012
704.727.000
692.005.010
5
6
5.392.209
5.392.209
21.387.400
21.387.400
135.673.988
135.673.988
12.721.990
12.721.990
1.151.500.000
1.151.075.200
424.800
424.800
B. Pembelanjaan Aset PNBP
16.000.000
15.625.000
375.000
375.000
3425.997.002 Peralatan Perkantoran
23.795.000
23.353.000
442.000
442.000
6.630.835.000
6.454.417.613
176.417.387
176.417.387
Jumlah
Bukan Hasil Optimalisasi SAYD
SAYTD
7
8
-
-
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 69
Tabel 3.18 AlokasiPagu dan Realisasi Anggaran DIPA UPT BPI LIPI per Kegiatan Realisasi Realisasi Program Kegiatan PAGU (Rp) s.d. 31 Des (%) 2014 (Rp) Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek
Pengembangan Instrumentasi 1. Mutu Layanan Jasa Bidang Kalibrasi dan Instrumentasi bagi Masyarakat dan Industri Kecil/Menengah melalui HasilHasil Pengembangan Desain Rekayasa, Penerapan SNI 17025:2005 dan Penyebarluasannya. 2. Tata Kelola Jasa Ilmiah Pendukung Instrumentasi 3. Layanan Perkantoran 4. Perangkat Pengolah Data dan Informasi 5. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
6.630.835.000,889.705,-
6.453.747.200,878.845.291,-
97,33 98,78
324.000.000,-
302.612.600,-
93,40
4.225.835.000,1.167.500.000,-
4.077.439.022,1.166.700.200,-
96,49 99,93
23.795.000,-
23.353.000,-
98,14
Dalam rangka mempercepat proses peningkatan penyerapan anggaran, telah dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Meningkatkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi setiap triwulan; 2. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa; 3. Meningkatkan koordinasi dengan para penanggung jawab kegiatan. Berdasarkan upaya-upaya yang telah dilakukan, penyerapan anggaran DIPA UPT BPI LIPI sampai dengan akhir tahun 2014 dapat mencapai Rp.6.453.747.200,- atau 97,33%. Penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) UPT BPI LIPI merupakan salah satu indikator kegiatan pelayanan yang dilakukan UPT BPI LIPI terhadap masyarakat, dimana jenis-jenis layanan tersebut adalah berupa layanan jasa kalibrasi, pelatihan teknik pengukuran dan kalibrasi, dan kontrak kerjasama rekayasa instrumentasi. Dari ketiga jenis layanan itu UPT BPI LIPI menetapkan target penerimaan PNBP untuk tahun 2014 sebesar Rp.379.464.000,-, kemudian dalam pelaksanaannya capaian realisasi penerimaannya adalah sebesar Rp.364.492.864,- (96,05%). Sedangkan pagu penggunaan PNBP adalah 89,60% (berdasarkan PerMen Keu) dari target penerimaan atau sebesar Rp.324.000.000,-. Dari pagu penggunaan tersebut hanya dapat direalisasikan sebesar Rp.302.612.600,- atau 93,40%. Disamping anggaran yang diterima melalui DIPA, UPT BPI LIPIjuga memperoleh dana Penelitian Kompetitif LIPI dan IPTEKDA yang turut membantu pencapaian sasaran UPT BPI LIPI, yang tercapat pada Catatan atas Laporan Keuangan 2014 UPT BPI LIPI diperlihatkan pada Tabel 3.19 dan Tabel 3.20.
70 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Tabel 3.19 Anggaran KegiatanProgram Kompetitif LIPI Tahun 2014
No.
Judul Penelitian
Nam a Peneliti (Utam a)
Nilai Anggaran
Sum ber Anggaran
1 Pengembangan Drs.Hariyadi, Metode Peningkatan MT Kualitas Air Secara Fisika-Kimia dengan Menggunakan Electromagnectic Resonance
Rp 375,000,000 Kegiatan Program Kompetitif Peneliti dan Perekayasa LIPI Tahun Anggaran 2013
2 Pengembangan Sistem Asistif Berbasis Sinyal Bio Feedback
Rp 310,000,000 Kegiatan Program Kompetitif Peneliti dan Perekayasa LIPI Tahun Anggaran 2014
Dr. Arjon Turnip, MT.
Realisasi Rp Rp369,521,050
% 98.54%
Rp309,000,000
99.68%
Dana program Kompetitif LIPI yang diperoleh UPT BPI LIPI senilai Rp.685.000.000,terbagi dalam dua kegiatan, yaituPengembangan Metode Peningkatan Kualitas Air secara Fisika-Kimia Menggunakan Electromagnetic Resonance, dengan pagu sebesar Rp.375.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.369.521.000,- atau sebesar 98,54%, sertaPengembangan Sistem Asistif berbasis Sinyal Bio Feedback, dengan Pagu sebesar Rp.310.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.309.000.000,- atau sebesar 99,68%. Kegiatan Pengembangan Metode Peningkatan Kualitas Air secara Fisika-Kimia Menggunakan Electromagnetic Resonancemenghasilkan prototip yang diberi nama Electric Boiler Feed Water Treatment. Kegiatan Pengembangan Sistem Asistifberbasis Sinyal Bio Feedbackmenghasilkan sebuah prototype Paket Kompak EEG Portable.
Gambar 3.24 Prototip Electric Boiler Feed Water Treatment Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 71
Gambar 3.25 Prototipe Paket Kompak EEG Portable Selain kegiatan kompetitif, Balai Pengembangan Instrumentasi juga memiliki kegiatan yang didanai dari Iptekda. Dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.20 Anggaran KegiatanProgram IPTEKDA LIPI Tahun 2014 No.
Judul Penelitian
Nam a Peneliti (Utam a)
1 Implementasi Sistem Dr.Arjon Turnip Pompa Air Berbasis Energy Terbarukan di Kabupaten Samosir.
Nilai Anggaran
Sum ber Anggaran
Rp 153,500,000 Kegiatan Iptekda 2014
Realisasi Rp Rp153,300,000
Gambar 3.26 Kegiatan Iptekda di Kabupaten Samosir
72 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
% 99.87%
BAB IV PENUTUP Bab IV ini menyimpulkan isi Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2014 dan rencana tindak lanjut bagi perbaikan kinerja di masa datang
4.1
KESIMPULAN
Arahan strategi dan sasaran untuk mengoptimalkan usaha UPT BPI LIPI dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya telah diuraikan dalam bentuk program dan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI yang merupakan turunan dari Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil yang sesuai dengan Rencana Stategis (Renstra) LIPI 2010–2014. Beberapa perubahan dan penyempurnaan terus dilakukan selama proses pelaksanaan, karena tahun 2014 merupakan tahun kelima dan sebagai Laporan Kinerja dari akhir periode Rencana Implementatif UPT BPI LIPI, sehingga di dalam laporan kinerja ini menyajikan capaian kinerja tujuan selama masa periode Rencana Implementatif serta capaian kinerja sasaran strategis tahun 2014 dengan membandingkan kinerjanya dengan tahun 2012 sampai dengan 2013. Dari Rencana Strategis 2010–2014, untuk menyesuaikan dengan perkembangan tuntutan dan kebutuhan, dengan tetap dalam koridor kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan proses dan hasil penilaian serta analisis terhadap berbagai capaian kinerja UPT BPI LIPI selama tahun 2014 sebagaimana yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja UPT BPI LIPI telah memenuhi berbagai target yang ditetapkan. Keputusan Kepala LIPI No. 1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002 menegaskan bahwa UPT BPI LIPI mempunyai tugas pokok di bidang pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan dan penerapan hasil-hasil penelitian pada bidang kalibrasi serta mempunyai program pengembangan MSTQ.Keluaran dan dampak kegiatan yang dijalankan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan untuk pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan, dan penerapan hasil-hasil instrumentasi yang memberi landasan inovatif pada usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat serta berperan dalam usaha menciptakan kondisi yang subur untuk pencitraan dan pengembangan daya saing bangsa di tataran global. Capaian kinerja UPT BPI LIPI ditunjukkan oleh kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan Iptek yang termasuk dalam Program Tematik LIPIdan Program Kompetitif LIPI.Pada Tahun 2014 ini UPT BPI LIPI menghasilkan 1 Paten, 5 Jurnal Nasional yang terakreditasi, 14 Jurnal Internasional yang diakui, dan 18 buah prosiding di berbagai seminar atau konferensi baik level Nasional maupun Internasional. Capaian kinerja lain ditunjukkan dengan terlampauinya target pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk layanan jasa kalibrasi dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan mengeluarkan 197 sertifikat kalibrasi dan 106 sertifikat personal pelatihan. Selain itu, pada Tahun 2014 ini UPT BPI LIPI berhasil melakukan perjanjian kerjasama dengan 4 instansi, yaitu PT Semen Padang, PT PJB Indramayu, Pemerintah Daerah Samosir, PT Trakindo. Capaian kinerja dalam bentuk penyerapan DIPA UPT BPI LIPI juga mendekati target yang diharapkan, yaitu sebesar 97,33%. Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 73
Penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pembangunan ekonomi menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi itu sendiri.Persaingan dalam era globalisasi pada dasarnya adalah kompetisi penguasaan dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta kualitas jasa.LIPI dengan hasil dan kegiatan penelitiannya berupaya memberikan kontribusi yang nyata dalam membantu pembangunan tersebut, terutama dalam bentuk dukungan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun berbagai keluaran yang dihasilkan telah terbukti memiliki relevansi dengan harapan masyarakat, yang tercermin dengan dimanfaatkannya dan dikomersialisasikannya beberapa keluaran oleh berbagai pihak, namun disadari masih banyak harapan masyarakat yang belum dapat dipenuhi. Pada tahun-tahun mendatang, UPT BPI LIPI akan lebih memfokuskan program untuk mengoptimalkan pengembangan Iptek dan kontribusinya untuk pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi perubahan, baik akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan berbagai negara lain maupun akibat dari proses politik yang sedang terjadi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, masalah ini disebabkan oleh faktor-faktor masih sulitnya menyesuaikan karakteristik administrasi keuangan untuk penyelenggaraan penelitian dengan kebijakan dan peraturan administrasi negara yang berlaku serta tingkat kemampuan pegawai administrasi. Ciri-ciri utama yang mengarah pada pemberian penjelasan terhadap masalah ini adalah data-data yang berkaitan dengan pembelanjaan PNBP dan pengadaan barang dan jasa penelitian.
4.2
RENCANA TINDAK LANJUT
Menyikapi permasalahan yang dihadapi UPT BPI LIPI dalam tahun keempat Rencana Strategis periode 2010–2014, maka UPT BPI LIPIakan menekankan pada masalah-masalah sebagai berikut: 1. Penajaman fokus program sejalan dengan perkembangan iptek dan isu global serta arahan kebijakan-kebijakan nasional yang menginduk pada RPJMN II (2010–2014) dan RPJP (2009–2024). Beberapa perkembangan pengetahuan dan isu global yang mencuat pada akhir-akhir ini harus diantisipasi oleh UPT BPI LIPI dengan pengembangan program-program yang tepat dan memperhitungkan kebutuhan nasional. 2.
Melakukan penguatan kelembagaan UPT BPI LIPI sebagai lembaga penelitian dan pelayanan kepada masyarakat dengan penekanan pada peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya penelitian dan tenaga penunjangnya. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki, dirasakan sebagai salah satu penyebab kesulitan UPT BPI LIPI secara keseluruhan untuk memenuhi perkembangan kebutuhan dan tuntutan serta untuk mencapai taret-target yang ditetapkan.Pengangkatan pegawai diharapkan dapat menekan laju pengurangan tenaga peneliti, terutama akibat pensiun. Rasio tenaga peneliti dengan strata pendidikan S3:S2:S1 ke arah pembengkakan tingkat S1 diantisipasi dengan memprioritaskan program pendidikan dari jenjang S1 ke jenjang S2. Pendidikan dan pelatihan jangka pendek untuk memberi landasan yang kuat bagi
74 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
pengembangan tenaga peneliti profesional dengan kompetensi yang kuat harus terus dilaksanakan. Mengingat saling ketergantungan antara sarana-prasarana, kualitas pelaksana, dan ketersediaan dana penelitian, pengembangan sarana dan prasarana penelitian tidak dapat dilepaskan dari program pengembangan ini. Ketimpangan atau kelemahan di satu komponen dalam siklus kegiatan penelitian ini secara kumulatif akan mengakibatkan penurunan produktivitas, kualitas, dan efektivitas penelitian itu sendiri. 3.
4.
Meningkatkan efektivitas pengelolaan penelitian (research management) Kinerja kegiatan penelitian akan optimal jika didukung dengan sistem pengelolaan yang baik secara terintegrasi dan menyeluruh. Oleh sebab itu, seluruh sumber daya yang terlibat dalam sistem pengelolaan penelitian perlu ditata dan ditingkatkan kapasitasnya. Pemanfaatan perkembangan teknologi terakhir, terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diutamakan dalam hal ini agar kegiatan penelitian dapat diselenggarakan dengan baik dan hasil-hasilnya dapat memberi manfaat yang sebesarbesarnya kepada masyarakat yang membutuhkan. Perlu dilakukan penyempurnaan sistem monitoring dan evaluasi kegiatan dengan membentuk sistem terpadu. Hasil analisis program/kegiatan UPT BPI LIPI selama periode 2010-2014 memperlihatkan bahwa program/kegiatan UPT BPI LIPI masih menggunakan asas program/kegiatan yang mengikuti anggaran (function follow money), bukan menggunakan asas anggaran mengikuti program/kegiatan (money follow function). Hal ini berdampak terjadinya overlapping tugas dan fungsi, serta kegiatan yang dilakukan. Kadang-kadang, satker/unit kerja mengusulkan kegiatan, yang disadari atau tidak, sebenarnya bukan merupakan tugas dan fungsinya. Apabila kegiatan-kegiatan ini dialokasikan anggarannya, maka bisa saja terjadi duplikasi kegiatan yang output dan outcome-nya sama. Sebaiknya program/kegiatan mendatang menggunakan asas money follow function yang akan mengefisienkan pengalokasian anggaran, karena dapat dihindari overlapping tugas/fungsi/kegiatan. Dengan kondisi Keuangan Negara yang sampai saat ini masih terbatas, tentu sangat menguntungkan apabila efisiensi pengalokasian anggaran dapat dilaksanakan. Karena efisiensi pengalokasian anggaran akan memberi kesempatan pada pemerintah dalam mengalokasikan dana bagi kegiatan-kegiatan lain yang strategis.
-oOo-
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 75
76 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
LAMPIRAN 1- PENETAPAN KINERJA UPT BPI LIPI
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 77
78 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 79
LAMPIRAN 2- RENCANA KINERJA TAHUNAN UPT BPI LIPI TAHUN 2014 Formulir Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Unit Organisasi Eselon II / Unit Kerja Mandiri K/L Unit Esilon III Tahun Anggaran NO (1) 1.
: :
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi 2014
SASARAN (2) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti
INDIKATOR KINERJA
e.
(3) Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya Jumlah peneliti yang naik jabatan fungsional Jumlah KTI pada jurnal lokal/nasional terakreditasi Jumlah KTI pada jurnal global/internasional yang diakui Jumlah KTI pada prosiding lokal/Nasional Jumlah KTI pada prosiding global/Internasional Jumlah Prototip di daftar Paten-kan
1 dokumen
a.
Jumlah Perusahaan/Industri yang terlayani
60 organisasi
b.
Jumlah Sertifikat Kalibrasi yang diterbitkan untuk masyarakat industri Jumlah alat/prototipe hasil penelitian yang dipakai masyarakat Jumlah kerjasama (SPK) dengan institusi/ industri Jumlah workshop yang diselenggarakan Jumlah keikutsertaan dalam seminar ilmiah lokal/nasional Jumlah keikutsertaaan dalam seminar global/internasional Jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi iptek yang terselenggara Jumlah peserta/masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi/diberi informasi Jumlah Laboratorium yang terpelihara status akreditasi SNI ISO/ IEC 17025:2008 Jumlah penambahan sarana laboratorium
450 lembar
Jumlah penambahan prasarana laboratorium Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu (PK, Renja, RKT) Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu
1 paket
a. b.
2.
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
a. b. c. d.
3.
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis
c. 4. 5.
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri Meningkatnya akses terhadap pengetahuan
a. d. b. e. c.
6.
7.
Meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan
a. b.
a. b. c.
8.
Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance)
TARGET 2014
a. b. c. d. e.
80 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
(5) 1 orang 5 orang 10 artikel 3 artikel 11 artikel 5 artikel
4 prototip 4 dokumen 1 kali 10 kali 5 kali 3 kali 84 org
1 Lab. 1 paket
1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen 4 kali 5 dokumen
NO (1) 9.
SASARAN (2) Terbinanya SDM
INDIKATOR KINERJA a. b. c.
(3) Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah Pegawai yang mengikuti training kompetensi teknik dan administrasi Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional nonpeneliti
TARGET 2014 (5) 1 orang 8 orang 17 orang
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 81
LAMPIRAN 3 - PENGUKURAN KINERJA UPT BPI LIPI TAHUN 2014 Formulir Pengukuran Kinerja Tingkat Satuan Kerja Kementrian/Lembaga Unit Satuan Kerja Tahun Anggaran NO (1) 1.
2.
: :
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi 2014
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
(2) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
(3)
(4)
(5)
(6)
1 orang
0
0
b.
Jumlah peneliti yang naik jabatan fungsional Jumlah KTI pada jurnal lokal/nasional terakreditasi Jumlah KTI pada jurnal global/internasional yang diakui Jumlah KTI pada prosiding lokal/Nasional Jumlah KTI pada prosiding global/Internasional Jumlah Prototip di daftar Paten-kan Jumlah Perusahaan/Industri yang terlayani
5 orang
4 orang
80
10 artikel
5 artikel
50
3 artikel
14 artikel
466,7
11 artikel
8 artikel
72,7
5 artikel
18 artikel
360
1 dokumen 60 organisasi
1 dokumen 75 organisasi
100 125
Jumlah Sertifikat Kalibrasi yang diterbitkan untuk masyarakat industri Jumlah alat/prototipe hasil penelitian yang dipakai masyarakat Jumlah kerjasama (SPK) dengan institusi/ industri
450 lembar
197 lembar
43,8
4 prototip
9 prototip
225
4 dokumen
4 dokumen
100
Jumlah workshop yang diselenggarakan Jumlah keikutsertaan dalam seminar ilmiah lokal/nasional Jumlah keikutsertaaan dalam seminar global/internasional
1 kali
1 kali
100
10 kali
13 kali
130
5 kali
8 kali
160
3 kali
3 kali
100
a.
d. e. a.
b. c.
4.
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri
5.
Meningkatnya akses terhadap pengetahuan
a. f. b. g. c.
6.
7.
Meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan
CAPAIAN (%)
Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya
c.
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis
REALISASI
a.
b.
3.
TARGET 2014
a.
Jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi iptek yang terselenggara
b.
Jumlah peserta/masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi/diberi informasi
84 orang
106 orang
126,2
a.
Jumlah Laboratorium yang terpelihara status akreditasi SNI ISO/ IEC 17025:2008 Jumlah penambahan sarana laboratorium Jumlah penambahan prasarana laboratorium
1 Lab.
1 lab.
100
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
b. c.
82 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
NO
SASARAN
(1)
(2)
8.
Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance)
(3)
CAPAIAN (%)
(4)
(5)
(6)
Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu (PK, Renja, RKT)
1 dokumen
1 dokumen
100
b.
Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah Pegawai yang mengikuti training kompetensi teknik dan administrasi Jumlah pegawai yang menduduki jabatan fungsional non peneliti
1 dokumen
1 dokumen
100
2 dokumen
2 dokumen
100
4 kali
3 kali
75
5 dokumen
5 dokumen
100
1 orang
3 orang
300
8 orang
26 orang
325
17 orang
13 orang
76,5
d. e. Terbinanya SDM
REALISASI
a.
c.
9.
TARGET 2014
INDIKATOR KINERJA
a. b.
c.
Jumlah AnggaranKegiatan Tahun 2014 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014
: :
Rp. 6.630.835.000,Rp. 6.453.747.200,- (97,33%)
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 83
LAMPIRAN 4- RENCANA STRATEGIS RencanaStrategis Lembaga/Unit Organisasi Esilon I/II Visi
:
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan IPTEK guna meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian.
Misi : 1) Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional; 2) Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI; 3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan; 4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional; 5) Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem). TUJUAN
SASARAN URAIAN
INDIKATOR
Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas.
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional.
Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai. Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan alih
Target UPT BPI3 (tiga) personal yang meningkat jenjang pendidikannya pertahun Target UPT BPI 5 (lima) personel yang naik jabatan fungsionalnya pertahun Target UPT BPI 7 publikasi pertahun Target UPT BPI 2 paten pertahun Target UPT BPI 1 pengguna teknologi pertahun
Target UPT BPI 2 kerjasama pertahun
CARA MENCAPAI TUJUAN & SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan kapabilitas sumber daya penelitian dan pengembangan Instrumentasi dan kalibrasi melalui peningkatan kuantitas dan kualitas SDM menuju pada arah perbandingan yang ideal baik dari sisi tingkat pendidikan maupun dari jumlah peneliti terhadap SDM pendukungnya, penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana, dan struktur penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan. Memfokuskan penciptaan inovasi teknologi
84 | Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014
Sesuai dengan Pokok-pokok Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (SEB Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menkeu, No.0412.M.PPN/06/ 2009 19 Juni 2009 ) program hanya ada di Eselon I dan kegiatan di Eselon II/Eselon III (unit kerja mandiri). Program Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah (Eselon I ) pada periode 2010-2014 adalah Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek. Sejalan dengan program tersebut, UPT Balai Pengembangan
KET.
TUJUAN
Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan.
Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana atau prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan
SASARAN URAIAN teknologi (adopsi inovasi) yang diukur dari jumlah kerja sama Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional. Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan Iptek LIPI. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja.
INDIKATOR
Target UPT BPI 2 interaksi ilmiah pertahun
Target UPT BPI 2 kegiatan pemasyarakatan Iptek pertahun
Tersedianya sarana instrumentasi di UPT BPI Tersedianya sarana Kalibrasi di UPT BPI
Tersedianya pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian
CARA MENCAPAI TUJUAN & SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM instrumentasi berbasis perkembangan teknologi kekinian yang mendorong pada peningkatan kemampuan kompetensi inti UPT BPI, untuk dapat menghasilkan produk-produk penelitian dan pengembangan yang mengarah pada implementasi di masyarakat. Memperluas jejaring kerja sama, promosi dan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan kepada seluruh pemangku kepentingan nasionall untuk mempercepat proses pencapaian target-target sasaran yang ditetapkan. Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual ) secara nasional. Meningkatkan penerapan manajemen penelitian dan pengembangan instrumentasi dan kalibrasi yang akuntabel dan good governance.
Instrumentasi menetapkan kebijakan alokasi sumber daya Litbang menurut prioritas bidang P3IPTEK yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah, yaitu industri, rancang bangun dan rekayasa.
Target UPT BPI sebanyak 25 personel pertahun yang terbina kompetensinya.
Laporan Kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2014| 85
KET.