Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
KATA PENGANTAR LKJ (Laporan Kinerja) adalah media akuntabilitas yang dapat dipergunakan oleh suatu organisasi atau instansi pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dan menjawab kepada pihak-pihak yang memerlukan. Media akuntabilitas yang dibuat secara periodik memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak yang memberikan delegasi wewenang. LKJ TA. 2016 ini merupakan pertanggungjawaban hasil kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bantul dalam rangka pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi), Melalui media ini diharapkan secara formal dapat dilakukan pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh pemangku kepentingan (stakeholders). LKJ memuat gambaran capaian kinerja, tugas dan tanggung jawab dalam mereralisasikan Rencana Strategis 2016-2021, dan dimaksudkan untuk : (1) menyampaikan informasi tentang aktivitas di masa lalu dan proyeksi di masa depan; (2) memberikan umpan balik sebagai bahan pengambilan kebijakan dan (3) sebagai media akuntabilitas. Berangkat dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), maka Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul menyusun LKJ TA 2016 yang di dalamnya memuat penilaian kinerja pelaksanaan program ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian baik yang bersumber dana dari APBD Kabupaten, APBD DIY maupun APBN tahun 2016. Dalam menyusun LKJ ini mengacu pedoman terbaru yakni Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN-RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam menyusun laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran kami harapkan demi sempurnanya laporan yang akan datang.
Bantul,
Februari 2017 Kepala Badan ttd
Ir. PULUNG HARYADI, MSc. NIP. 19640819 199003 1 010
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………….……………………………………………….……
i
KATA PENGANTAR ......…………………………………………………………
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………........
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF ………………………………………………
1
PENDAHULUAN ……………………………………………………...
2
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………
2
1.2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi ………………..
2
1.3 Keragaan SDM ……………………………………………………
4
1.4 Isu Strategis ……………………………………………………….
5
1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ………………………...
5
PERENCANAAN KINERJA ..………………………………………..
5
2.1 Penetapan IKU ……………………………………………………
5
2.2 Rencana Strategis …………………………..…………………….
5
2.3 Rencana Kinerja Tahunan …………………. ……………………
10
2.4 Perjanjian Kinerja …………………………………………………
12
AKUNTABILITAS KINERJA...............………………………………..
14
3.1 Capaian Kinerja .......................................................................
15
3.2 Realisasi Anggaran ………………….….…….………………….
24
PENUTUP ……………………………………………………………..
28
4.1 Kesimpulan ...............................................................................
28
4.2 Tindak Lanjut ………………………………………………………..
29
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
DAFTAR GAMBAR Gambar
1.1
Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul …………..…………...
3
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
SDM BKP3 Tahun 2016 .........................................................
4
2.1
IKU BKP3 Tahun 2016 .........................................................
5
2.2
Tujuan dan Sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul …………...............................
8
2.3
Matriks hubungan misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul.......................................................................
9
2.4
Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 2016 ……………………………………..
10
2.5
Perjanjian Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016……………………..
13
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
3.9
Skala Nilai Peringkat Kinerja……………………………………… Pencapaian Kinerja BKP3 Kab. Bantul Tahun 2016……………. Realisasi dan Capaian Indikator Ketersediaan Energi…............ Ketersediaan Energi Tahun 2013-2016 …………………………. Realisasi dan Capaian Indikator Ketersediaan Protein...........
15 16 16 17 19 19
Ketersediaan Protein Tahun 2013-2016 …………………..…… Daftar Lokasi kegiatan Pemberdayaan SDM KWT Tahun 2016………………………………………………….……………… Realisasi dan Capaian Indikator Pola Pangan Harapan………. Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2016…………………………….
21 21 22
3.10 Realisasi dan Capaian Indikator Peningkatan Kelembagaan kelompok tani………………………………………………………
23
3.11 Realisasi Belanja BKP3 Kab. Bantul Tahun Anggaran 2016… 3.12 Alokasi Per Indikator Tahun Anggaran 2016……………………
24
3.13 Pencapaian kinerja dan anggaran tahun 2016………………… 4.1 Permasalahan dan Solusi………………………………………
24
26 29
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang melaksanakan urusan wajib di bidang ketahanan pangan dan
melaksanakan salah satu urusan pilihan di bidang pertanian yaitu penyuluhan.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, yaitu melaksanakan sebagian kewenangan Kabupaten di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan. Untuk
dapat
menjalankan
proses
tersebut
di
atas,
beberapa
kegiatan
direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2016. Rencana kegiatan ini selain sebagai upaya menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi), juga untuk menjalankan capaian-capaian, baik program ataupun kegiatan yang ada dalam RPJMD 2016-2021.
Serta
tuntutan
pencapaian
Standar
Pelayanan
Minimal
bidang
ketahahanan pangan. Sebagai bentuk pertangung jawaban kinerja, maka disusunlah Laporan Kinerja pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan tahun 2016. Tuntutan adanya Laporan Kinerja ini berangkat dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sedangkan informasi yang diharapkan dari laporan tersebut yaitu dapat mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat, menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga dapat menjaga kepercayaan dari masyarakat. Hasil pengukuran kinerja kegiatan, memperlihatkan bahwa pencapaian indikator kinerja yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016 adalah Sangat Baik.
Sedangkan untuk penyerapan
anggaran adalah sebesar 95,15 % dengan efisiensi anggaran sebesar 4,85 %.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai tuntutan keadaan, setiap organisasi publik saat ini diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, organisasi publik diharapkan dapat
membuat suatu
Rencana Stratejik (Strategic Plan), serta Laporan pertanggung jawaban Kinerja (Performance
Accountability
Report)
organisasi
yang
dapat
mencerminkan
transparansi dan akuntabilitas organisasi. Rencana Kinerja (Performance Report) tahun 2016 merupakan uraian lebih lanjut secara periodik dan rencana stratejik. Rencana stratejik merupakan rencana umum lima tahunan yang diuraikan lebih lanjut kedalam rencana tahunan agar program dan kegiatan lebih terfokus. Dengan adanya rencana kinerja yang tersusun dengan baik diharapkan kinerja organisasi dapat semakin baik dan lebih terfokus. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan yaitu melaksanakan sebagian kewenangan Kabupaten di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan. 1.2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; b. Penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan
tugas pembantuan di bidang
ketahanan pangan dan penyuluhan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; d. Melaksanakan kesekretariatan Badan; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan membawahi :
Sekretariat
Kelompok Jabatan Fungsional
Bidang Ketahanan Pangan
Bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan
Unit Pengelola Teknis
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul
Badan Ketahananan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan merupakan SKPD yang melaksanakan salah satu
urusan wajib ketahanan pangan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007. Pada implementasi penyelenggaran urusan tersebut dijabarkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketahanan pangan yang meliputi
ketersediaan energi dan protein per kapita,
informasi pasokan, harga dan akses pangan, stabilitas harga dan pasokan pangan, cadangan pangan, penanganan desa rawan pangan, skor Pola Pangan Harapan,
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. Berdasarkan target yang ditentukan dalam SPM tersebut, maka lembaga ini menjadi sangat strategis terutama dalam rangka mengkoordinasikan dan melaksanakan terciptanya kemandirian pangan. Penyuluhan merupakan bagian terpenting dari keberhasilan suatu program pembangunan pertanian dalam arti luas. Peran penyuluh sangat berarti dalam transfer teknologi. Beberapa hal penting yang harus diampu di antaranya pengembangan institusi yang menangani penyuluhan, peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh, penyusunan programa penyuluhan yang mengarah pada pemecahan masalah petani, peningkatan sarana dan prasarana penyuluh,
serta peningkatan
pembinaan dan pengawasan kinerja penyuluh. Selanjutnya guna melaksanakan
bentuk pertanggung jawaban kinerja,
disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan tahun 2016, berdasarkan sistematika peraturan perundangundangan yang berlaku. 1.3 Keragaan SDM Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Kabupaten Bantul memiliki sumber daya manusia sebagai berikut : Tabel 1.1 SDM BKP3 Tahun 2016 Pegawai
2016
Struktural
11
Jabatan fungsional
63
THL-TBPP
64
Jumlah
138
BKP3 2016
Untuk pegawai honorer merupakan Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB PP) dari pusat.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Kabupaten Bantul memiliki POS simpul Penyuluhan di 17 Kecamatan yaitu Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, sebagai tempat berkumpulnya Penyuluhan pertanian di tingkat Kecamatan yang mempunyai tugas
dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan
pertanian. Penyuluh Pertanian juga diperkuat dengan adanya sejumlah 14 orang Penyuluh Swadaya. Adapun Kelompok tani yang terdaftar di Kabupaten Batul berjumlah 818 kelompok yang tersebar di 17 Kecamatan. 1.4 Isu Strategis Perlu dirumuskan
isu-isu strategis yang mempengaruhi pembangunan
ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan di Kabupaten Bantul dalam lima tahun mendatang yaitu : 1.
Alih fungsi lahan pertanian,
2.
Belum beragamnya pola konsumsi pangan masyarakat.
3.
Belum optimalnya inovasi pengolahan pangan lokal.
4.
Masih terdapatnya desa rawan pangan.
5.
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
6.
Sustainable Development Goals (SDGs)
7.
NAWA CITA
8.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, dan agamis
9.
Pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian yang memberdayakan masyarakat lokal.
1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja LKJ BKP3 2016 disusun menurut sistematika sebagai berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Struktur Organisasi Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
1.3 Keragaan SDM 1.4 Isu Strategis 1.5 Sistematika Penyajian Laporan
BAB II. PERENCANAAN KINERJA 2.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) 2.2 Rencana Strategis (Renstra) 2.2.1 Visi dan Misi 2.2.2 Tujuan 2.2.3 Sasaran 2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2.4 Perjanjian Kinerja
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja 3.1.1 Capaian IKU 2016 3.1.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 3.2 Realisasi Anggaran
BAB IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Tindak Lanjut
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU), yang merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis suatu organisasi. IKU Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul untuk tahun 2016 adalah : Tabel 2.1 IKU BKP3 tahun 2016 No.
1
Indikator Kinerja
Satuan
2016
Ketersediaan energy
KKal / kapita/hari
3075
Ketersediaan Protein
Gram / kapita / hari
72
tanpa satuan
93,2
kelompok
27
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 2
Peningkatan kelembagaan kelompok tani
Sumber : BKP3, 2016 2.2 Rencana Strategis (RENSTRA) Sesuai tugas pokok dan fungsinya Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul telah mempunyai rencana stratejik yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima (5) tahun yaitu untuk tahun 2016-2021, dengan selalu memperhitungkan perubahan lingkungan Rencana Strategis Kantor / Badan Kabupaten Bantul yang mencakup Visi, Misi, tujuan, sasaran serta cara mencapai tujuan dan sasaran, yang akan diuraikan dalam bagian ini. 2.2.1 Visi dan Misi Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama dengan melibatkan seluruh eksponen pegawai di lingkungan Badan Ketahanan Pangan dan Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul, maka Visi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul adalah:
” Terwujudnya Ketahanan Pangan yang mantap dan sistem Penyuluhan berkelanjutan”
Adapun penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pangan, adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. 2. Ketahanan Pangan, adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. 3. Ketahanan Pangan yang mantap, adalah kondisi dari suatu keterkaitan yang padu di sepanjang sistem ketahanan pangan, mulai dari sub sistem ketersediaan dan kewaspadaan pangan, sub sistem distribusi dan akses pangan hingga sub sistem konsumsi dan keamanan pangan. 4. Penyuluhan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha
agar
mereka
mau
dan
mampu
menolong
dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya penyuluhan lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas,
efisiensi
usaha,
pendapatan
dan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. 5. Sistem penyuluhan berkelanjutan, adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan keterampilan serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan secara terus menerus secara bertahap sesuai dengan tingkat kemampuan petani.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Perkembangan situasi nasional yang dipacu oleh revolusi transformasi global
menuntut
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul untuk melakukan pengembangan / pembaharuan : Program / kegiatan sesuai dengan fungsi dan tugas pokok sehingga dapat beroperasi secara lebih efektif, efisiensi dan ekonomis serta memiliki akuntabilitas. Perkembangan inilah yang membawa Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul harus menjadi suatu institusi yang akuntabel, kredibel, dan bertanggungjawab, yang berupaya menempatkan posisi dirinya sebagai pelayan publik /masyarakat. Dari visi yang telah ditetapkan, dapat dirumuskan misi yang diemban oleh Kantor / Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul sebagai berikut : 1. Meningkatkan kapabilitas sumberdaya manusia dan sistem penyuluhan; 2. Meningkatkan kemitraan guna alih teknologi dan peningkatan nilai tambah; 3. Meningkatkan pola konsumsi pangan yang aman, beragam, bergizi dan berimbang dengan memanfaatkan potensi lokal; 4. Meningkatkan ketersediaan pangan, cadangan pangan, distribusi dan akses pangan, penanganan kerawanan pangan, serta mempertahankan fungsi lahan pertanian 2.2.2 Tujuan : 1. Meningkatkan ketersediaan pangan masyarakat yang cukup baik, kualitas maupun kuantitas dan tertanganinya daerah rawan pangan secara optimal 2. Meningkatkan
kemampuan
dan
pengetahuan
petani
melalui
sistem
penyuluhan yang mantap guna terwujudnya swasembada pangan 2.2.3 Sasaran Dengan memperhatikan kondisi saat ini dan tantangan yang dihadapi serta visi dan misi pembangunan yang telah dirumuskan, maka pembangunan
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian diarahkan pada pencapaian sasaran pembangunan sebagai berikut : 1. Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup 2. Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompok tani
Pernyataan tujuan dan Sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul beserta indikatornya disajikan dalam tabel berikut :
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul
Target per tahun No.
1
2
Tujuan
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Ketersediaan energi*
Meningkatkan ketersediaan pangan masyarakat yang cukup baik, kualitas maupun kuantitas dan tertanganinya daerah rawan pangan secara optimal
Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup
Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani melalui sistem penyuluhan yang mantap guna terwujudnya swasembada pangan
Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompoktani
Satuan
KKal / kapita/hari
2016 2017
2018
2019
2020 2021
3075 3080
3085
3090
3095 3100
Ketersediaan Protein *
Gram / kapita / hari
72
72,2
72,4
72,6
72,8
73
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)*
tanpa satuan
93,2
93,3
93,4
93,5
93,6
93,7
kelompok
27
29
30
31
32
34
Peningkatan kelembagaan kelompok tani*
*Indikator Kinerja Utama
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 2.3 Matriks hubungan misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Misi Kabupaten
Misi BKPPP
Tujuan BKPPP
Sasaran Strategis
Strategi
Kebijakan Optimalisasi pengendalian alih fungsi lahan pertanian berkelanjutan
1.Meningkatkan kapabilitas sumberdaya manusia dan sistem penyuluhan
Misi II : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, dan berkepribadian luhur
2. Meningkatkan kemitraan guna alih teknologi dan peningkatan nilai tambah
Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani melalui sistem penyuluhan yang mantap guna terwujudnya swasembada pangan
Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompoktani
Meningkatkan aktivitas ekonomi dan sosial kelompoktani
Optimalisasi kapasitas kelembagaan, sumberdaya penyuluh dan sistem penyuluhan Optimalisasi regenerasi sumber daya petani
Peningkatan pemasaran dan nilai tambah agar berdaya saing tinggi
Optimalisasi lembaga distribusi pangan
3. Meningkatkan pola konsumsi yang aman, beragam, bergizi dan berimbang dengan memanfaatkan potensi lokal
1. Meningkatkan ketersediaan pangan masyarakat yang cukup baik, kualitas maupun kuantitas dan tertanganinya daerah rawan pangan secara optimal
Penanganan desa rawan pangan dan pemberdayaan desa mandiri pangan Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup
Meningkatkan ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup
Peningkatan ketersediaan pangan melalui optimalisasi pendampingan oleh penyuluh Peningkatan konsumsi dan keamanan pangan Peningkatan diversifikasi pangan dan gizi melalui peningkatan inovasi produk lokal
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
4. Meningkatkan ketersediaan pangan, cadangan pangan, distribusi dan akses pangan, penanganan kerawanan pangan, serta mempertahankan fungsi lahan pertanian
BKP3 Kab. Bantul. 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Optimalisasi pemanfaatan pekarangan, lahan marginal dan lahan pantai
2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2016 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai selama tahun 2016, yang mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam Review Rencana Stratejik Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolak ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.4 Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 2016 No.
1
2
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup
Ketersediaan energi*
Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompoktani
Peningkatan kelembagaan kelompok tani*
Ketersediaan Protein * Skor Pola Pangan Harapan (PPH)*
Satuan
Target
KKal / kapita/hari
3075
gram / kapita / hari
72
tanpa satuan
93,2
kelompok
27
Sumber : BKP3, 2016 a. Program dan Kegiatan Untuk tahun 2016 mencakup kegiatan program dan sasaran tahunan dalam 10 (sepuluh) program untuk mendukung sasaran stratejik Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul merencanakan beberapa program kegiatan baik yang telah ditentukan dalan RJPMD Pemerintah Kabupaten Bantul, maupun kegiatankegiatan spesifik Badan sebagai perwujudan perkembangan pelayanan kepada masyarakat. Adapun program dan kegiatan tahun 2016 adalah :
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan Listrik c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/ Operasional d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor f. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja g. Penyediaan Alat Tulis Kantor h. Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan i. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan k. Penyediaan Makanan dan Minuman l. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi keluar Daerah m. Rapat -Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah n. Penyediaan Jasa Keamanan 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor d. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Penilaian angka kredit pejabat fungsional 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD b. Penyusunan Laporan Capaian Keuangan, Barang dan Kepegawaian 5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis b. Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Petani dan Penyuluh c. Demplot Budidaya Pangan Lokal
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
d. Penyuluhan Partisipasi Masyarakat dalam rangka Peningkatan Kelembagaan Kelompok e. Penyuluhan dan Pendampingan Kelembagaan Petani f.
Pemberdayaan Pengolahan Pangan Lokal
g. Pengembangan OVOP Toga 6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan a. Penanganan daerah rawan pangan b. Pengembangan Desa Mandiri Pangan c. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan e. DAK Bidang Pertanian f.
Penyusunan Pola Pangan Harapan
g. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan h. Pemantauan Distribusi Pangan Masyarakat i.
Hari Pangan Sedunia(HPS)
j.
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
k. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan l.
Ketersediaan Pangan
m. Penguatan Cadangan Pangan n. Ketersediaan Informasi Pasokan Harga dan Akses Pangan di Daerah o. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan p. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat q. Analisis Konsumsi Pangan Lokal r.
Pemberdayaan SDM Kelompok Wanita Tani
7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan b.
Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah
8. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan a.
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan
9. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Kelembagaan a. Peningkatan pendataan dan statistik 10. Program Pengelolaan Barang Daerah a. Verifikasi dan Inventarisasi Barang Milik Daerah. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
2.4 Perjanjian Kinerja Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki oleh instansi. Dalam hal ini SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul menyusun penetapan kinerja setelah menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan ditandatangani oleh Bupati Bantul serta Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul. Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul No.
Sasaran Daerah
Indikator Kinerja
Ketersediaan energi
1
Satuan
KKal / kapita/hari
Target
Program
3.075
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
72
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
93,2
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Ketersediaan Protein
2
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan ( PPH )
3
Meningkatnya kualitas perekonomian daerah
Peningkatan kelembagaan kelompok tani
gram / kapita / hari
tanpa satuan
kelompok
27
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas
kinerja
adalah
kewajiban
untuk
menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung jawaban secara tepat, jelas dan terukur. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bantul dalam memberikan pertanggung jawaban tersebut kepada yang memberikan amanah yaitu masyarakat dilaksanakan melalui media penyusunan Laporan Kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah serta dalam rangka perwujudan pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016 disusun sesuai dengan ketentuan
yang
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tanggal 21 April 2014 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tanggal 16 Desember 2014. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul tahun 2016 adalah memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Sasaran-Sasaran strategis dan ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2016 yang sesuai dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 maupun yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016, yang diukur melalui formulir Pengukuran Kinerja sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Publik Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pengukuran
kinerja
adalah
kegiatan
manajemen
khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan selanjutnya akan dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran srategis yang dtietapkan dalam mewujudkan visi, misi instansi pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul tahun 2016-2021. Pijakan yang dipergunakan berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan PK dan Pelaporan AKIP. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga dipakai dalam penyusunan LKJ ini. Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja Interval Nilai Realisasi
Kriteria Penilaian Realisasi
1.
Kinerja 91 ≤
Kinerja Sangat Baik
2.
76 ≤ 90
Tinggi
3.
66 ≤ 75
Sedang
4.
51 ≤ 65
Rendah
5.
≤ 50
Sangat Rendah
No.
Kode
Sumber :Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, diolah
3.1
Capaian Kinerja Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.1 selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja BKPPP untuk tahun 2016.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
3.1.1 Capaian IKU 2016 Pencapaian
IKU
BKPPP tahun
2016 secara ringkas
ditunjukkan oleh tabel berikut ini : Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja BKP3 Kab. Bantul Tahun 2016 No.
Indikator Kinerja
1
Ketersediaan Energi
2
Ketersediaan Protein
3
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
4
Peningkatan kelembagaan kelompok tani
Tahun 2016
Capaian Target s/d 2016 RPJMD terhadap (2016) 2016 (%)
Reali -sasi 2016
Target
3079
Kkal/ 3075 kapita/ hari
100,13
3072
100,29
gram/ kapita/ hari
104,17
72
104,17
99,36
93,3
99,25
100
27
100
75
Realisasi (%)
72
92,6
27
93,2
27
kelom pok
Dari 4 Indikator Kinerja BKP3 tahun 2016, kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa semua telah memenuhi kriteria Sangat Baik. 3.1.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Selanjutnya evaluasi dan analisis pengukuran kinerja terhadap indikator
kinerja
yang
telah
dicapai
pada
tahun
2016
yang
membandingkan antara target dan realisasi pada Indikator Kinerja adalah sebagai berikut :
A. 1. Sasaran 1: Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup Pada sasaran 1 (satu) terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran dengan kategori Sangat Berhasil. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
1. Indikator Ketersediaan Energi Tabel 3.3 Realisasi dan Capaian Indikator Ketersediaan Energi No.
1
Indikator Kinerja
Ketersediaan Energi
Reali -sasi 2016
3079
Tahun 2016 Target Realisasi (%) 3075
Kkal/ kapita/ hari
100,13
Capaian Target s/d 2016 RPJMD terhadap (2016) 2016 (%)
3072
100,29
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013 dan Rekomendasi dari Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi XI Tahun 2012, rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk Indonesia masing-masing sebesar 2.150 kilo kalori perkapita perhari dan 57 gram perkapita perhari pada tingkat konsumsi. Dalam
tahun
2016,
realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan
Energi menunjukkan bahwa realisasi indikator ini telah melebihi target yang ditetapkan, dengan pencapaian sebanyak 3079 Kkal/kapita/hari dari target 3075 Kkal/kapita/hari, atau sebanyak 100,13 %. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk indikator ini. Sedangkan bila
dilihat
dalam kaitannya dengan target kinerja pada RPJMD,
pencapaian ini telah mencapai 100,29 % dari rencana kinerja tahun 2016. Dengan Angka Kecukupan energi sebesar 3.079 Kkal/Kap/hr, sehingga capaian ini sudah di atas standar Nasional (2.200 Kkal/Kap/hr). Ketersediaan energi pada tahun 2013-2016 seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Ketersediaan Energi Tahun 2013-2016
No.
Tahun
Energi (Kal/Kap/Hr)
1 2 3 4
2013 2014 2015 2016
2.950 3.050 3.072 3.079
Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Walaupun ketersediaan energi sudah di atas dari standar Nasional, namun ketersediaan per kapita per hari untuk beberapa jenis bahan makanan seperti susu, ikan, buah-buahan masih perlu ditingkatkan. Sementara ini untuk jenis bahan makanan susu hanya susu sapi, padahal susu kambing juga ada dan perlu dihitung. Untuk jenis bahan makanan buah-buahan, telur, dan ikan dapat ditingkatkan melalui optimalisasi peningkatan pekarangan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2015 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Instruksi Bupati Bantul Nomor 3 Tahun 2012 tentang Optimalisasi pemanfaatan Pekarangan. Indikator sasaran Ketersediaan Energi dilaksanakan melalui 2 Program dengan 3 Kegiatan. Program tersebut yaitu 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan : a. Kegiatan Ketersediaan Pangan Kegiatan ini bertujuan untuk impor, stok / cadangan pangan, ketersediaan
pangan
untuk
mengetahui gambaran produksi, mengetahui penggunaan serta konsumsi
penduduk
maupun
perubahannya di suatu wilayah pada waktu tertentu (setiap tahun) serta memperoleh gambaran detail tentang tingkat ketersediaan pangan (defisit atau surplus). Dalam kegiatan ini disajikan angka ratarata jumlah pangan yang tersedia untuk konsumsi penduduk per kapita (kg/kap/th atau gr/kap/hr atau zat gizi tertentu/kap/hr), tersedia di tingkat pedagang atau rumah tangga maupun konsumen yang diperoleh berdasarkan data dari Dinas/Instansi terkait dan selanjutnya dianalisis. Melalui hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan penetapan kebijakan
pangan secara menyeluruh, menyusun perencanaan
produksi atau perdagangan pangan maupun program perbaikan pangan dan gizi dalam konteks pembangunan wilayah. Ketersediaan pangan di Kabupaten Bantul diperoleh dari produksi berbagai bahan pangan pokok seperti padi, jagung, umbi-umbian
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
seperti ubi kayu, ubi jalar, garut, uwi, gadung serta raskin. Data ketersediaan bahan pangan pokok tersebut diperoleh dari masingmasing desa sebanyak 75 desa dan 17 kecamatan. b. Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja lumbung pangan masyarakat yang ada di Kabupaten Bantul. Keberadaan lumbung pangan ini untuk meningkatkan penyediaan pangan untuk menjamin pasokan pangan antar waktu antar daerah, menjaga stabilitas harga pangan dan mengatasi defisit pangan tak terduga. Tahun 2016 terjadi peningkatan jumlah lumbung pangan masyarakat sebesar 8,7% dibanding tahun 2015, yaitu dari 46 lumbung pangan masyarakat pada tahun 2015 berkembang menjadi 50 pada tahun 2016.
Bertambahnya
jumlah
lumbung
pangan
merupakan
implementasi dari program peningkatan Ketahanan Pangan salah satunya adalah dengan digalakkannya lumbung-lumbung pangan masyarakat dan pemerintah terutama di daerah rawan bencana. 2.
Indikator Ketersediaan Protein Tabel 3.5 Realisasi dan Capaian Indikator Ketersediaan Protein
No.
2
Indikator Kinerja
Ketersediaan Protein
Dalam
tahun
2016,
Reali -sasi 2016
75
Tahun 2016 Target Realisasi (%) 72
gram/ kapita/ hari
104,17
Capaian Target s/d 2016 RPJMD terhadap (2016) 2016 (%)
72
104,17
realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan
Protein menunjukkan bahwa realisasi indikator ini telah melebihi target yang ditetapkan, dengan pencapaian sebanyak 75 gram/kapita/hari dari target 72 gram/kapita/hari, atau sebanyak 104,17 %. Pencapaian indikator ini menunjukkan kinerja yang sangat baik. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan target kinerja pada akhir tahun RPJMD, pencapaian ini Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
telah mencapai 104,17 % dari rencana kinerja tahun 2016. Dengan Angka Ketersediaan Protein sebesar 75 gram/kapita/hari maka capaian ini di atas standar Nasional (57 gram/kapita/hari). Ketersediaan protein pada tahun 2013-2016 seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6 Ketersediaan Protein Tahun 2013-2016 Protein (Gram/Kap/hr) No.
Tahun Nabati
Hewani
Total
1
2013
55,41
18,05
73,46
2
2014
55,98
18,99
74,97
3
2015
54,61
23,20
77,80
4
2016
56,93
18,80
75,73
Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
Indikator sasaran Ketersediaan Protein dilaksanakan melalui Program Peningkatan
Ketahanan
Pangan,
Pertanian/Perkebunan
dengan
Kegiatan : 1. Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan salah satu indikator dalam SPM bidang ketahanan pangan sebagai upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman (B2SA) guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Di samping itu juga pengembangan pekarangan sebagai alternatif penyedia sumber pangan keluarga.
Dengan adanya program P2KP di Kabupaten
Bantul banyak anggota kelompok tani khususnya Kelompok Wanita Tani
yang memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan
keluarga. Selain itu melalui program tersebut pola konsumsi pangan makin beragam, bergizi, seimbang, aman dan halal karena adanya kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang ada dalam menu makanan sehari-hari. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
2. Kegiatan Pemberdayaan SDM Kelompok Wanita Tani Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga dalam mencukupi kebutuhan gizi keluarga dengan menanam tanaman buah-buahan, sayuran, budidaya perikanan atau peternakan serta pengembangan olahan pangan lokal. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan budidaya tanaman pangan dan olahan pangan lokal. Manfaat yang diperoleh dari program ini adalah keluarga mampu menyediakan kebutuhan pangan sehari-hari sehingga dapat mengurangi pengeluaran harian, meningkatkan nilai tambah produk dan peningkatan pendapatan keluarga. Lokasi pelaksanaan kegiatan tahun 2016 meliputi 15 KWT di 15 desayang tersebar di beberapa kecamatan. Tabel 3.7 Daftar Lokasi kegiatan Pemberdayaan SDM Kelompok Wanita Tani (KWT) Tahun 2016 No 1. 2. 3.
Nama KWT Beji Lestari Rukun Sejati Tunas Mekar
4. 5. 6. 7. 8 9 10 11 12 13 14
Amanah Anugrah Ngudi lestari Rejeki Lancar Sekar Tanjung Sedyo Mukti Sido Mekar Aspari Melati Anggrek Sido Makmur
15
Amanah
Alamat Beji, Sumberagung, Jetis Bojong, Wonolelo, Pleret Glagah Lor, Tamanan, Banguntapan Karangjati, Tamantirto,Kasihan Kentolan Lor, Guwosari, Pajangan Sonopakis, Ngestiharjo,Kasihan Semampir, Argorejo, Sedayu Karng Lo, Argorejo, Sedayu Girirejo, Imogiri Grogol X, Parangtritis, Kretek Sabdodi, Bantul Monggang, Srihardono, Pundong Piring, Srihardono, Pundong Somokaton, Sitimulyo, Piyungan Cangkring, Sidomulyo, Bambanglipuro
Ketua Sumartini Eni Yanaroh Darmiati Supriyati Naillul Muna Hartuti Caecilia Ngatilah Siti Musrikah Sadiyem Dyah Pratiwi, SIP Ratna Suyati Nunuk Warsiyati Erna Ristanti Muryati
Sumber: BKP3, 2016
3. Indikator Pola Pangan Harapan Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu. Pola konsumsi pangan menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat yang ditunjukkan dengan indikator Pola Pangan Harapan (PPH). Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 3.8 Realisasi dan Capaian Indikator Pola Pangan Harapan No.
Indikator Kinerja
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
3
Tahun 2016
Reali -sasi 2016
Target
92,6
93,2
Realisasi (%)
Capaian Target s/d 2016 RPJMD terhadap (2016) 2016 (%)
99,36
93,3
99,25
Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk indikator kinerja ini menunjukkan
bahwa capaian kinerjanya sangat baik meski hanya
mencapai 99,36 % dari target yang dirumuskan. Pencapaian ini juga mencapai 9 9 , 2 5 % dari rencana target kinerja RPJMD pada tahun 2016 yaitu skor PPH sebesar 93,3. Untuk mewujudkan indikator kinerja ini, diharapkan dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan, Pertanian/Perkebunan dengan 1 Kegiatan yaitu Kegiatan Penyusunan Pola Pangan Harapan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.9. Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2016 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kelompok Pangan Padi-padian Umbi-umbian Pangan hewani Minyak dan lemak Buah/biji berlemak Kacangkacangan Gula Sayur dan buah Lain-lain Total
Skor Pola Pangan Harapan 2013
2014
2015
2016
25,0 2,1
25,0 1,5
25,0 1,6
25,0 1,5
20,8
24,0
24,0
24,0
2,4
1,2
1,2
2,8
0,8
1,0
1,0
0,7
10,0
10,0
10,2
10,0
2,1
1,1
1,1
1,1
29,0
29,0
29,0
27,5
0 92,1
0 92,8
0 93,10
0 92,6
Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Kegiatan Penyusunan Pola Pangan Harapan ini untuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat. Kegiatan ini berbentuk survei rumah tangga yang dilakukan oleh petugas gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul di 17 kecamatan, 75 desa, di mana tiap desa 10 responden sehingga total 750 responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak (software) aplikasi dari Badan Ketahanan Pangan pusat. Hasil skor PPH tahun 2016 sebesar 92,6, menurun dibandingkan tahun 2015 sebesar 93,1 dan tahun 2014 sebesar 92,8
karena kurangnya
konsumsi kelompok bahan pangan umbi-umbian, buah/biji berlemak, kacang-kacangan serta sayur dan buah, serta kurangnya penerapan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di masyarakat. Sedangkan pada konsumsi padi-padian, pangan hewani, serta gula tidak terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
B.
Sasaran 2: Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompok
tani Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian kinerjanya sangat baik, karena mencapai 100 % dari target yang dirumuskan. Pencapaian ini juga telah 100 % dari rencana target kinerja RPJMD pada tahun 2016 yaitu sebesar 27 kelompok tani. 1. Indikator Peningkatan kelembagaan kelompok tani Tabel 3.10 Realisasi dan Capaian Indikator Peningkatan kelembagaan kelompok tani
No.
4
Indikator Kinerja
Peningkatan kelembagaan kelompok tani
Tahun 2016
Reali -sasi 2016
Target
27
27
Realisasi (%) kelompok
Capaian Target s/d 2016 RPJMD terhadap (2016) 2016 (%)
100
27
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Untuk mewujudkan sasaran di atas diharapkan mampu dicapai melalui 1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan 1 kegiatan yaitu Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Petani dan Penyuluh. Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja serta kualitas penyuluh petani dan kelompok tani, diselenggarakan penghargaan terhadap teladan/berprestasi bagi petani, petugas dan kelompok tani di 17 Balai Penyuluhan
Pertanian
Perikanan
Kehutanan
(BP3K)
Kecamatan.
Penghargaan yang diberikan di tingkat Kabupaten yaitu pada beberapa kategori yaitu petani berprestasi, Gabungan kelompok tani berprestasi, penyuluh swadaya, penyuluh pertanian, penyuluh perikanan, Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), BP3K, penyuluh kehutanan swadaya, penyuluh PNS kehutanan, Penyuluh Pengabdi lingkungan, KTH, Desa peduli kehutanan. Dari penghargaan ini Kabupaten Bantul berhasil memperoleh penghargaan tingkat nasional untuk kategori Petani teladan Sudiman Imam Suyuti dari Pendowoharjo,, Sewon. Pembinaan dan penilaian Kelas Kelompok tani dengan peningkatan kelas kelompok tani sebanyak 27 kelompok tani. 3.2 Realisasi Anggaran Anggaran untuk Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp 10.395.159.780,- yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci realisasi anggaran Belanja Tidak
Langsung
dan
Belanja
Langsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.11 Realisasi Belanja BKP3 Kab. Bantul Tahun Anggaran 2016 No
Uraian
Rencana (Rp)
Realisasi (%)
1
Belanja Tidak Langsung
7.202.256.300
6.972.027.038
2
Belanja Langsung
3.192.903.480
2.904.231.072
10.395.159.780
9.876.258.110
Jumlah Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 3.12 Alokasi Per Indikator Tahun Anggaran 2016 No.
SASARAN STRATEGIS
1
Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup
2
INDIKATOR
ANGGARAN PERSENTASE (Rp) ANGGARAN
Ketersediaan energi
67.250.000
2,11
Ketersediaan protein
281.155.000
8,81
Skor Pola Pangan Harapan
33.550.000
1,05
Peningkatan Kelembagaan Kelompok Petani
192.940.000
6,04
574.895.000
18,01
Belanja Langsung Pendukung
2.618.008.480
81,99
Total Belanja Langsung
3.192.903.480
100,00
Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompok tani
Jumlah
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Tabel 3.13 Pencapaian kinerja dan anggaran tahun 2016
Tahun 2016 No
Sasaran
Indikator Kinerja
Realisasi (%)
Target
Realisasi
Realisasi (%)
100,13
67.250.000
67.000.000
99,63
104,17
281.155.000
280.652.000
99,82
99,36
33.550.000
33.525.000
99,90
100
192.940.000
190.440.000
98,70
Jumlah Belanja Langsung Utama
574.895.000
571.607.000
99,43
Belanja Langsung Pendukung
2.618.008.480
2.332.624.072
89,10
Total Belanja Langsung
3.192.903.480
2.904.231.072
90,96
Target
1
2
Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup
Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompok tani
Anggaran
Ketersediaan energi
Ketersediaan protein
3075
Kkal/ kapita/ hari
3079
Kkal/ kapita/ hari
72
gram/ kapita/ hari
75
gram/ kapita/ hari
Skor Pola Pangan Harapan
peningkatan kelembagaan kelompok tani
Capaian
93,2
27
kelom pok
92,6
27
kelom pok
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pada Tabel 3.16 dapat dilihat bahwa Anggaran dibagi menjadi Anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran
untuk
belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah
anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp. 574.895.000,- atau sebesar 18,01% dari total belanja langsung, sedangkan
anggaran
untuk
program/kegiatan pendukung sebesar Rp 2.618.008.480,- atau 81,99 % dari total anggaran belanja langsung. Penyerapan 90,96 % dari
anggaran
belanja
langsung
pada tahun 2016 sebesar
total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Realisasi
anggaran untuk
program / kegiatan
utama
sebesar 99,43 %, sedangkan
realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 89,10 %. Jika dilihat dari realisasi anggaran per indikator, penyerapan anggaran terbesar pada indikator Skor Pola Pangan Harapan, yaitu sebesar 99,90 %. Sedangkan penyerapan terkecil indikator peningkatan kelembagaan kelompok tani yaitu sebesar 98,70%. Selain itu, dari Tabel di atas juga terlihat bahwa terjadi efisiensi anggaran sebesar 0,57 %.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan akuntabilitas dalam rangka menilai keberhasilan/kegagalan atau tercapai/tidak tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Untuk dapat menjawab pertanyaan akan tingkat keberhasilan/kegagalan tersebut, telah dilaksanakan pengukuran indikator kinerja sasaran, dan dapat disimpulkan bahwa pencapaian sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bantul Tahun 2016 dengan kategori Sangat Baik.
Sedangkan untuk penyerapan anggaran adalah sebesar 95,15 % dengan efisiensi anggaran sebesar 4,85 %. Walaupun tingkat pencapaian sasaran tersebut masuk kategori Sangat Berhasil, namun masih perlu ditingkatkan lagi karena belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan. Namun demikian masih ditemui beberapa hambatan/ permasalahan sehingga diperlukan upaya pemecahan agar tidak terulang di masa mendatang, seperti tersaji dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Permasalahan dan Solusi Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
No.
Permasalahan
Solusi
1
Komoditas lokal kurang bersaing Fasilitasi pengembangan pangan dengan komoditas impor berbasis sumber daya lokal
2
Pola konsumsi pangan masih Mendorong diversifikasi terfokus pada beras dengan pangan lokal
3
Masih terdapat pangan
4
Cadangan pangan pemerintah dan masyarakat belum optimal
Pemberdayaan dan pengembangan lumbung pangan masyarakat
5
Belum ada petugas Pengawas Mutu Hasil Pertanian
Mengusulkan provinsi/pusat
6
Mayoritas pengurus kelembagaan pertanian sudah berusia lanjut
Kaderisasi pengurus kelembagaan pertanian dengan cara pelatihan kelembagaan pertanian bagi yang relatif muda
7
Terjadi pengurangan penyuluh pertanian lapangan karena memasuki masa pensiun
Mengusullkan provinsi/pusat
8
Generasi muda kurang berminat terhadap usaha pertanian
Melakukan pelatihan bagi petani yang berumur relatif muda dengan materi agribisnis
desa
rawan
pangan
Penanganan desa rawan pangan melalui desa mandiri pangan dan penyuluhan partisipatif
ke
ke
pemerintah
Pemerintah
Sumber: BKP3 Kab. Bantul, 2016
4.2 Tindak Lanjut Laporan Kinerja (LKJ) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul diharapkan dapat dijadikan acuan bagi petugas di lingkungan Badan dalam melaksanakan clean government dan good governance. Di samping itu diharapkan LKJ ini dapat memberikan masukan bagi pemangku kepentingan (stake holders) untuk pengambilan keputusan perumusan kebijakan pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan di masa mendatang.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Workshop Keamanan Pangan dengan peserta Gapoktan, Kelompok Wanita Tani, PPL, kelompok usaha olahan pangan lokal
Workshop SKPG dengan peserta PPL di 17 kecamatan, Tim SKPG dan Tim Analisis serta Narasumber dari Dispertahut, Dinas Kesehatan, BKP3 Kabupaten Bantul
Workshop Hasil Analisis Pola Pangan Harapan (PPH)
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pelatihan Pangan Lokal Kelompok Wanita Tani Kegiatan Pemberdayaan SDM KWT dan Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari.
Pendistribusian gabah sebagai bahan pelatihan Lumbung
Penyerahan bantuan bibit P2KP
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Kegiatan Lomba Cipta Menu 2016 Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis makanan khas daerah dengan peserta anggota PKK dari 17 Kecamatan di Kabupaten Bantul
Salah satu KWT peserta kegiatan P2KP menyajikan hasil olahan pangannya
Hasil pemanfaatan pekarangan oleh KWT dalam P2KP
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Pemberdayaan Kelompok Ekonomi Petani di Kecamatan
Temu Usaha SLA mempertemukan pelaku usaha pasca pelatihan/Sekolah Lapang Agribisnis dengan Pelaku/Pengusaha Agribisnis yang lebih berhasil
Pelayanan konsultasi teknologi dan penanganan dini terkait permasalahan agribisnis dan agroindustri melalui Kegiatan Klinik Agribisnis Keliling
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Mobil hias BKP3 Kab. Bantul turut serta dalam Karnaval Cinta Tanah Air peringatan HUT RI ke-71, menampilkan jambu mete
Aneka kegiatan dalam Pameran Hasil Pertanian dan Olahan Pangan Lokal di 17 BP3K Kecamatan se-Kab. Bantul
Stand BKP3 pada Bantul Expo 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Gerakan “Makarya Bangun Desa” melalui Optimalisasi Lahan Pekarangan Tahun 2016
Kegiatan Peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Kab. Bantul tahun 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS METODE PENYIMPULAN CAPAIAN KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah
:
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Tahun Anggaran
:
2016
Capaian Sasaran = jumlah indikator untuk tiap kategori x nilai mean setiap kategori jumlah indikator sasaran Sasaran Strategis 1 :
Indikator Kinerja
Terpenuhinya ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga dalam jumlah yang cukup
ketersediaan energi ketersediaan protein
Target
3075 72
Realisasi
%
Kategori
3.079 72
100,13 100,00 99,36
sangat berhasil sangat berhasil
%
Kategori
Kkal/ kapita/ hari gram/ kapita/ hari
93,2
Skor Pola Pangan Harapan
93
sangat berhasil
capaian sasaran (kategori sangat berhasil) =(3 x 92,5) / 3 = 92,5 Total capaian sasaran untuk sasaran strategis 1 = 92,5 Sasaran Strategis 2 :
Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial kelompok tani
Indikator Kinerja
Target
Peningkatan kelembagaan kelompok tani
27
kelompok
capaian sasaran(kategori sangat berhasil) =(1 x 92,5) / 1 = 92,5 Total capaian sasaran untuk sasaran strategis 2 = 92,5 Kesimpulan : Capaian sasaran 1 Capaian sasaran 2 Rata-rata capaian
= = =
92,5 92,5 92,5
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016
Realisasi
27
100,0
sangat berhasil
Realisasi Kinerja dan Keuangan Tahun 2016 No
Nama Program
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah Anggaran
Realisasi Kinerja (%)
Realisasi Keuangan ( Rp )
Realisasi Keuangan (%)
286.336.000
94,75
241.689.946
84,41
369.940.000
99,11
335.888.626
90,80
28.420.000
70,43
20.009.500
70,41
31.710.000
74,72
23.692.500
74,72
706.728.000
90,46
613.798.000
86,85
1.468.139.480
97,75
1.417.332.500
96,54
253.890.000
86,56
204.655.000
80,61
18.230.000
100
17.815.000
97,72
22.440.000
100
22.440.000
100
7.070.000
99,29
6.920.000
97,88
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan Program pengembangan sarana dan prasarana kelembagaan Program Pengelolaan Barang Daerah
Sumber : BKP3, 2016
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul Tahun 2016