LAPORAN KINERJA Tahun 2016
DIREKTORAT PENILAIAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2017 Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2016. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2016 memuat pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi direktorat yaitu capaian indikator kinerja kegiatan tahun 2016 yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Akhir kata dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kinerja organisasi agar kegiatan mendatang dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Jakarta, 30 Januari 2017 Direktur, Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
drg.Arianti Anaya,MKM NIP. 19640924199432001 Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Tahun 2016 merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga beserta jajarannya kepada Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Laporan Kinerja mencakup proses pencapaian hasil, permasalahan yang dihadapi, upaya pemecahan masalah dan strategi keberhasilan untuk kurun waktu 2016. Pada tahun 2015, beban kerja Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan terlalu luas sehingga dilakukan pemekaran satuan kerja dengan memisahkan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan menjadi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. Sasaran kegiatan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga adalah Meningkatnya Pengendalian Pra Pemasaran Alat Kesehatan
dan
Perbekalan
Kesehatan
Rumah
Tangga,
melalui
kegiatan
peningkatan penilaian alat kesehatan dan PKRT yang telah menetapkan 2 (dua) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yaitu: (1) Jumlah Alat Kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif); (2) Persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practices. Dalam rangka pencapaian target Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga melakukan berbagai strategi sebagaimana tercantum dalam Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 20152019 yaitu sebagai berikut : 1. Pelaksanaan bimbingan terhadap stakeholders untuk pemenuhan Good Submission Practice. 2. Pilot project pengembangan industri alat kesehatan. 3. Sosialisasi peningkatan penggunaan produk alkes dalam negeri 4. Pameran produk alat kesehatan dan PKRT 5. Pemetaan pasar alat kesehatan Indonesia. Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
iii
Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2016 Capaian
Capaian
Capaian
Capaian
No.
Indikator Kinerja Kegiatan
Target
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
1
Jumlah alkes yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)
4
3
4
6
7
2
Persentase penilaian premarket tepat waktu sesuai Good Review Practices
66%
86,25%
81,89%
85,96%
90,21%
Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga telah merealisasikan target yang ditetapkan, hal ini tampak pada pencapaian indikator yang melampaui target. Namun masih ditemukan beberapa kendala antara lain sebagai berikut : 1. Perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) menyebabkan perubahan nomenklatur, sehingga dibutuhkan waktu untuk penyesuaian konfigurasi sistem perizinan dan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 2. Kurangnya kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pendaftar dalam tata cara permohonan izin edar alat kesehatan dan PKRT. 3. Belum terkoordinasinya data hasil penelitian baik antara lembaga penelitian maupun dengan industri alat kesehatan. 4. Masih rendahnya penggunaan alat kesehatan dalam negeri di fasilitas pelayanan kesehatan. 5. Masih kurangnya produk alat kesehatan dalam negeri yang ada di dalam daftar e-katalog.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
iv
Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya pemecahan masalah untuk mengatasi kendala yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Melaksanakan koordinasi kepada pihak terkait dalam rangka penyesuaian proses perizinan dan pembayaran PNBP. 2. Mengadakan bimbingan teknis dalam rangka pengajuan permohonan izin edar alat kesehatan dan PKRT (asistensi). 3. Peningkatan kerja sama lintas sektor antara lembaga penelitian, industri alat kesehatan dan pemerintah melalui forum fasilitas ABGC (Academic Business Government Community Colaboration) 4. Melaksanakan sosialisasi peningkatan penggunaan alat kesehatan dalam negeri kepada user baik di fasilitas pelayanan kesehatan dan dinas kesehatan. 5. Mengajukan usulan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memasukkan produk alat kesehatan dalam negeri ke dalam daftar e-katalog. Beberapa prestasi dan penghargaan yang telah dicapai oleh Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga selama kurun waktu 2016 antara lain: 1. Kementerian Kesehatan mendapatkan Peringkat Pertama untuk Anugerah Cinta Karya
Bangsa
kategori
Kementerian/LPNK,
sebagai
apresiasi
dalam
melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Penilaian
tersebut
didasarkan
pada
aspek
komitmen,
perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan pada pengadaan barang/jasa dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Dalam hal ini Direktorat Penilaian Alat Kesehatan
dan
PKRT
berperan
aktif
dalam
mendorong
peningkatan
pengembangan produk alkes dalam negeri dan sosialisasi peningkatan penggunaan alkes dalam negeri. 2. Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT memperoleh resertifikasi ISO 9001: 2015 pada tanggal 20 September 2016 terkait Pelayanan Jasa Otoritas Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga . 3. Periode
Mei-Agustus
2016
Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesia
mendapatkan penghargaan dari Ombusmen kategori Kementerian dan Lembaga mengenai Hasil Kepatuhan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
v
Standar Pelayanan Publik sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Tahun 2016. Adapun dari 12 produk layanan yang mendapatkan penilaian tingat kepatuhan tinggi, salah satunya produk layanan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT yaitu Izin Edar Alat Kesehatan mendapatkan nilai kepatuhan 105.50 masuk kedalam zona hijau (tingkat kepatuhan tinggi).
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
vi
DAFTAR ISI Kata Pengantar………………………………………………………………...
ii
Ikhtisar Eksekutif ………………………………………………………………
iii
Daftar Isi ………………………………………………………………………..
vii
Daftar Tabel……………………………...……………………………………..
viii
Daftar Gambar………………………....………………………………………..
x
Daftar Grafik……………………………………………………………………..
xi
BAB I PENDAHULUAN
……………………………………………….……..
1
A. Latar Belakang ……………………………………………………...
1
B. Maksud dan Tujuan ………………………………………..……….
2
C. Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi ………………………...
2
D. Sistematika …………………………………………………………..
5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ………………......…
6
A. Perencanaan Kinerja ……………………………………………….
6
B. Perjanjian Kinerja …………………………………………………...
9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………..……………….
10
A. Pengukuran Kinerja …………………………………………………
10
B. Analisa Akuntabilitas Kinerja ………………………………………
11
C. Kegiatan Penunjang …………………………………………………
26
D. Kinerja Lainnya ………………………………………………………
28
E. Sumber Daya Manusia……………………..……………………….
31
F. Sumber Daya Barang Milik Negara……………………………….
33
G. Sumber Daya Anggaran ……..……………..……………………..
33
BAB IV PENUTUP ………………………………………...……………………..
35
Lampiran ………………………………………………………………………..
36
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
vii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan tahun 2016
iv
Tabel 2. Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Tahun 2015 – 2019
8
Tabel 3. Definisi operasional indikator kinerja kegiatan
8
Tabel 4. Rumus Perhitungan
9
Tabel 5. Sasaran, Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Tahun 2016
9
Tabel 6. Pengukuran Kinerja Tahun Anggaran 2016
11
Tabel 7. Daftar alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016
12
Tabel 8. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016
12
Tabel 9. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016
12
Tabel 10. Perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2015-2019
12
Tabel 11. Kegiatan pendukung pencapaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016
14
Tabel 12. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja kegiatan Persentase Penilaian pre-market tepat waktu sesuai GRP tahun 2016 18 Tabel 13. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja kegiatan Persentase Penilaian pre-market tepat waktu sesuai GRP tahun 2016 18 Tabel 14. Perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja kegiatan Persentase Penilaian pre-market tepat waktu sesuai GRP tahun 2015-2019
18
Tabel 15. Kegiatan pendukung pencapaian indikator kinerja kegiatan Persentase Penilaian pre-market tepat waktu sesuai GRP tahun 2016 20 Tabel 16. Kegiatan Penunjang lainnya
26
Tabel 17. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan Dan PKRT Tahun 2016
31
Tabel 18. Distribusi PNS di Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Kelompok Umur Tahun 2016
31
Tabel 19. Distribusi Pegawai Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
32 viii
Tabel 20. Distribusi Pegawai Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2016
32
Tabel 21. Distribusi Pegawai Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Golongan Tahun 2016 Tabel 22. Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
33 34
ix
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
4
Gambar 2. Kegiatan Pameran Hari Kesehatan Nasional ke-52 dan Alat Kesehatan Produksi Dalam Negeri
16
Gambar 3. Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Alat Kesehatan Produksi Dalam Negeri Gambar 4. Kegiatan Harmonisasi Regulasi Alkes di Tingkat ASEAN dan Global
17 22
Gambar 5. Kegiatan Evaluasi dan Penilaian Permohonan dalam rangka Persetujuan Izin Edar Alkes dan PKRT
23
Gambar 6. Kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM dalam Tata Cara Pendaftaran Izin Edar Alkes dan PKRT (Asistensi)
24
Gambar 7. Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Teknis Perizinan di Bidang Alat Kesehatan dan PKRT
25
Gambar 8. Kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM dalam Pemberian Pelayanan Publik
27
Gambar 9. Piala Penghargaan Peringkat I Anugerah Cinta Karya Bangsa
28
Gambar 10. Sertifikat ISO 9001 : 2015 tahun 2016
29
Gambar 11. Piagam penghargaan dan rincian Penilaian Ombudsman RI
30
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
x
DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Alat Kesehatan yang diproduksi Di dalam negeri tahun 2015-2019
13
Grafik 2. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penilaian pre-market tepat waktu Sesuai Good Review Practices tahun 2015-2019
19
Grafik 3. Distribusi Pegawai Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut umur
31
Grafik 4. Distribusi Pegawai Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut jenis kelamin
32
Grafik 5. Distribusi Pegawai Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut pendidikan
32
Grafik 6. Distribusi Pegawai Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut golongan A tahun 2014…………….………………………...
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
33
40
xi
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan
kinerja
pada
instansi
pemerintah,
dalam
rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga untuk mencapai visi dan misi organisasi dapat diwujudkan melalui Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja tahun 2016. Berdasarkan RAK tahun 2015-2019, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga melakukan kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dengan sasarankegiatan meningkatnya pengendalian pra pemasaran alat kesehatan dan PKRT. Dokumen perjanjian kinerja menyajikan Indikator Kinerja Kegiatan yang menggambarkan hasil-hasil dan kondisi yang seharusnya. Laporan kinerja tahunan menggambarkan pencapaian indikator kinerja yang
ditetapkan
didalam
dokumen
perjanjian
kinerja
dan
dokumen
perencanaan. Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan mendorong instansi pemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efektifitas Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
1
dari kebijakan dan kegiatan serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah. B.
MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga merupakan bentuk pertanggungjawaban Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga secara tertulis kepada Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan atas pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
C.
TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tanggamempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Penilaian alat kesehatan dan PKRT sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka melaksanakan tugas Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk radiologi, produk diagnostik, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan produk mandiri. 2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk radiologi, produk diagnostik, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan produk mandiri;
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
2
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk radiologi, produk diagnostik, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan produk mandiri; 4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk radiologi, produk diagnostik, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan produk mandiri 5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian alat kesehatan kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, produk radiologi, produk diagnostik, alat kesehatan khusus, produk perbekalan kesehatan rumah tangga, dan produk mandiri. 6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga terdiri dari 4 (empat) Subdit dan 1 (satu) Sub Bagian Tata Usaha serta Kelompok Jabatan Fungsional yaitu: a. Subdirektorat melaksanakan
Alat
Kesehatan
penyiapan
Kelas
perumusan
A
dan
dan
B
mempunyai
pelaksanaan
tugas
kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian alat kesehatan kelas A dan B. b. Subdirektorat melaksanakan
Alat
Kesehatan
penyiapan
Kelas C
perumusan
dan
dan
D mempunyai tugas pelaksanaan
kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian alat kesehatan kelas C, kelas D, dan produk radiologi. c. Subdirektorat Produk Diagnostik dan Alat Kesehatan Khusus mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian produk diagnostik dan alat kesehatan khusus. Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
3
d. Subdirektorat Produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Produk Mandiri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penilaian produk perbekalan kesehatan rumah tangga dan produk mandiri. e. Subbagian
Tata
Usaha
mempunyai
tugas
melakukan
koordinasi
penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan, serta kerumahtanggaan Direktorat.
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
4
D. SISTEMATIKA Sistematika
penyajian
Laporan
Kinerja
Direktorat
Penilaian
Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sebagai berikut: IKHTISAR EKSEKUTIF Bab I – Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, tugas, fungsi, dan susunan organisasi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, serta sistematika penyajian laporan. Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja tahun 2016. Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pengukuran kinerja, pencapaian kinerja tahun 2016, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran kegiatan untuk tahun 2016. Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan atas laporan kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tahun 2016 Lampiran - Lampiran
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A.
PERENCANAAN KINERJA Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yaitu dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/SK/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Untuk menjabarkan Rencana strategis (Renstra) tingkat kementerian maka telah disusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sebagai acuan dalam pencapaian tujuan organisasi. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan penjabaran lebih lanjut dari sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan menggambarkan sasaran kegiatan, indikator kinerja kegiatan dan target indikator kinerja kegiatan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. Rencana Kinerja Tahunan disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas dan fungsi secara sistematik, terarah dan terpadu. 1. Visi dan Misi Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong- royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu: 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan
mencerminkan
kepribadian
Indonesia
sebagai
negara
kepulauan. Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
6
2. Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkesinambungan
dan
demokratis
berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Selanjutnya terdapat 9 (sembilan) agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat
pemerintah
tidak
absen
dengan
membangun
tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 2. Tujuan Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
7
daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. 3.Sasaran Untuk mendukung sasaran strategis Kementerian Kesehatan dalam meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, maka Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menetapkan sasaran yang akan dicapai yaitu “Meningkatnya pengendalian pra pemasaran alat kesehatan dan PKRT”. 4. Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Untuk mencapai kinerja secara terarah maka telah ditetapkan indikator kinerja kegiatan dan target sebagaimana tabel 2 berikut : Tabel 2. Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Tahun 2015-2019 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
TARGET 2015
2016
2017
2018
2019
1.
Jumlah alkes yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)
2
4
6
8
10
2.
Persentase penilaian premarket tepat waktu sesuai Good Review Practices
63%
66%
69%
72%
75%
Untuk
menyamakan
persepsi
tentang
definisi
indikator
kinerja
Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, maka telah dirumuskan definisi operasional masing-masing indikator kinerja tersebut sebagai berikut: Tabel 3. Definisi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan NO 1. 2.
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
DEFINISI OPERASIONAL
Jumlah alkes yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) Persentase penilaian premarket tepat waktu sesuai Good Review Practices
Jenis alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri Jumlah permohonan izin edar alkes dan PKRT yang dievaluasi sesuai dengan janji layanan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
8
Rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Rumus Perhitungan. Jumlah alkes yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) Persentase penilaian premarket tepat waktu sesuai Good Review Practices
:
-
B. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja pada dasarnya merupakan komitmen, tekad, dan janji antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki. Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga telah menyusun perjanjian kinerja tahun 2016 yang mengacu pada Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan 2016. Target kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2016 sebagaimana diuraikan pada tabel 5 yang menjadi komitmen bagi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga untuk dicapai pada tahun 2016. Tabel 5. Sasaran, Indikator Kinerja Kegiatan, dan Target Tahun 2016 SASARAN
Meningkatnya pengendalian pra pemasaran alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
1.
2.
INDIKATOR KINERJA TARGET KEGIATAN Jumlah alkes yang diproduksi di dalam negeri 4 (kumulatif) Persentase penilaian premarket tepat waktu sesuai Good Review Practices
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
66%
9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A.
PENGUKURAN KINERJA Salah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klasifikasi output yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang terealisasi dengan target yang diharapkan. Pengukuran kinerja dilakukan secara berkala (triwulanan) dan tahunan oleh Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian indikator kinerja kegiatan. Tahun 2016 merupakan awalandari Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tanggadalam pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi yang berkaitan dengan masing-masing indikator, target, dan capaian kinerja tahun 2016. Infomasi tersebut bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihakinternal dan eksternal apakah capain kinerja sudah sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata melaluikegiatan peningkatan penilaian alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran kegiatan peningkatan penilaian alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sebagai berikut: Meningkatnya pengendalian pra pemasaran alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
10
Gambaran pengukuran kinerja dalam rangka pencapaian target indikator kinerja tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 6. Pengukuran Kinerja Tahun Anggaran 2016 Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Alkes yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) Persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice
B.
Target Indikator Capaian Indikator 2016 TW1
% Capaian % Capaian Capaian Indikator % Capaian Capaian Indikator Capaian Indikator Indikator Indikator TW2 Indikator TW2 TW3 TW4 TW1 TW3
% Capaian Indikator TW4
4
3
75%
4
100%
6
150%
7
175%
66%
86,25%
130,68%
81,89%
124,08%
85,96%
130,24%
90,21%
136,68%
ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA Dalam rangkameningkatkan keamanan, mutu dan manfaat alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga maka Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga melaksanakan kegiatan peningkatan pengendalian pra pemasaran alat kesehatan dan PKRT. Berikut ini akan diuraikan analisa capaian indikator kinerja Direktorat
Penilaian Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga: 1. Jumlah Alat Kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif) Kondisi yang dicapai: Peningkatan kebutuhan terhadap alat kesehatan belum diikuti dengan perkembangan industri alat kesehatan dalam negeri. Hal ini menyebabkan sekitar ± 94% produk alat kesehatan yang beredar merupakan produk alat kesehatan impor. Dalam rangka meningkatkan kemandirian produk alkes dalam negeri, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga telah melakukan berbagai upaya mulai dari hulu sampai ke hilir, seperti: Mendorong hilirisasi penelitian di bidang alkes; melakukan pembinaan terhadap industri alkes; memberikan bimbingan teknis kepada pelaku usaha yang akan membangun industri alkes; melakukan sosialisasi dan promosi peningkatan penggunaan alkes; kerjasama penelitian dan pengembangan alat kesehatan antara akademisi/universitas/lembaga penelitian, industri alkes dan pemerintah; sosialisasi peningkatan penggunaan alat kesehatan dalam negeri kepada fasyankes; mengadakan pameran alkes dalam negeri. Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
11
Jumlah alat kesehatan yang diproduksi dalam negeri (kumulatif) sampai dengan tahun 2016 sejumlah 7 (tujuh) produk. Dari jumlah tersebut, produk alkes yang diproduksi dalam negeri tahun 2015 sebanyak 3 (tiga) dan tahun 2016 sebanyak 4 (empat). Sehingga capaian indikator kinerja kegiatan jumlah alkes yang diproduksi dalam negeri (kumulatif) adalah 175%. Perbandingan target, realisasi anggaran, dan capaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 8 dan 9. Tabel 7. Daftar alat kesehatan yang di produksi di dalam negeri (kumulatif) sampai dengan tahun 2016 No. 1 2 3 4 5 6 7
Produk Karixa Renograf Triton Sutures Triron Skin Marker DOMAS Flexi-Cord Progressive ORTHINDO Pedicle Screw Titanium ID BIOSENS Dengue NS1 INA-SHUNT Semilunar Flushing Valve
Produsen PT. Sarandi Nugraha PT. Triton Manufacturer PT. Triton Manufacturer PT. Dutamulti Intioptic Pratama PT. Marthys Orthopaedic Indonesia PT. Indec Diagnostics PT. Swayasa Prakarsa
Tabel 8. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016 Indikator Kinerja Kegiatan
Target Indikator Capaian Indikator 2016 TW1
Jumlah Alkes yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)
4
% Capaian % Capaian Capaian Indikator % Capaian Capaian Indikator Capaian Indikator Indikator Indikator TW2 Indikator TW2 TW3 TW4 TW1 TW3
3
75%
4
100%
6
150%
% Capaian Indikator TW4
7
175%
Tabel 9. Perbandingan pagu dan realisasi anggaran pendukung indikator kinerja kegiatan Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016 Indikator Kinerja Kegiatan
Pagu Anggaran 2016
Jumlah Alkes yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif)
10.782.829.000
Realisasi Anggaran TW1
256.468.750
% Realisasi Realisasi Anggaran Anggaran TW2 TW1 2,38%
3.693.356.250
% Realisasi Anggaran TW2 34,25%
Realisasi Anggaran TW3
4.480.949.610
% Realisasi Anggaran TW3 41,56%
Realisasi Anggaran TW4
10.252.670.950
% Realisasi Anggaran TW4 95,08%
Tabel 10. Perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2015-2019 Capaian indikator setiap Tahun 2015-2019 Keterangan
2015
2016
2017
2018
2019
Target indikator
2
4
6
8
10
Realisasi
3
7
150%
175%
Persentase Capaian
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
12
10 8 6
Target indikator
4
Realisasi
2 0
2015
2016
2017
2018
2019
Grafik 1. Capaian Indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2015-2019 Dari data di atas (tabel 10 dan grafik 1) tampak bahwa capaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri pada tahun 2016 telah mengalami kenaikan sebesar 25% dibandingkan capaian tahun 2015. Peningkatan capaian indikator di tahun kedua RESNTRA ini menunjukkan hal positif dan diharapkan dapat mencapai target indikator akhir tahun RENSTRA 2015-2019 yaitu 10 jenis alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri (kumulatif). Permasalahan: Terdapat beberapa kendala yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri yaitu: a. Belum terkoordinasinya data hasil penelitian baik antar lembaga penelitian maupun dengan industri alat kesehatan. b. Masih rendahnya penggunaan alat kesehatan dalam negeri di fasilitas pelayanan kesehatan. c. Masih kurangnya produk alat kesehatan dalam negeri yang ada di dalam daftar e-katalog.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
13
Usul Pemecahan Masalah Upaya
pemecahan
masalah
terhadap
kendala
yang
dialami
dalam
pencapaian indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri adalah sebagai berikut: a. Peningkatan kerja sama lintas sektor antar lembaga penelitian, industri alat kesehatan dan pemerintah melalui forum fasilitasi ABGC (AcademicBusiness-Government Community Colaboration). b. Melaksanakan sosialisasi peningkatan penggunaan alat kesehatan dalam negeri kepada user baik di fasilitas pelayanan kesehatan dan dinas kesehatan. c. Mengajukan usulan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memasukkan produk alat kesehatan dalam negeri ke dalam daftar e-katalog. Hasil indikator kinerja tersebut di atas dapat dicapai melalui kegiatan pada tabel 9sebagai berikut: Tabel 11. Kegiatan yang mendukung indikator kinerja kegiatan jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016 NO
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
NAMA KEGIATAN Kegiatan Pendukung Indikator Jumlah Alkes yang Diproduksi di Dalam Negeri Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Alkes Dalam Negeri Koordinasi Lintas Sektor Terkait Produk Dalam Negeri dalam rangka Pengembangan Industri Alkes Dalam Negeri Koordinasi Fasilitasi Lintas Sektor Penilaian Alkes dan PKRT Pameran Produk Alkes dan PKRT Pilot Project Pengembangan Industri Alat Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat terhadap Keamanaan dan Mutu Produk PKRT Pemetaan Pasar Alat Kesehatan di Indonesia Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Fundamental Leadership Penyusunan Rancangan Permenkes di Bidang Pra Pemasaran Alkes dan PKRT Sosialisasi dan Koordinasi Teknis di Bidang Penilaian Alkes dan PKRT
ALOKASI SETELAH ANGGARAN REVISI
REALISASI ANGGARAN TW 1
9.577.137.000 10.782.829.000 256.468.750
TW 2
TW 3
TW 4
3.693.356.250
4.480.949.610
10.252.670.950
570.240.000
453.431.000
0
188.621.150
440.759.600
445.259.600
350.080.000
350.080.000
21.925.400
214.210.950
264.880.950
347.700.950
376.274.000 3.000.000.000
376.274.000 4.826.484.000
46.743.000 0
142.736.000 0
172.434.300 0
373.778.800 4.513.926.750
1.039.658.000
176.449.000
15.644.600
160.334.600
161.804.600
169.374.600
434.555.000 958.360.000
434.555.000 958.360.000
0 0
362.156.000 0
362.156.000 256.498.110
377.276.000 862.018.700
743.164.000
1.212.206.000
0
910.978.000
927.012.500
1.197.547.000
632.500.000
522.684.000
172.155.750
245.615.050
426.699.050
497.084.050
1.472.306.000
1.472.306.000
0
1.468.704.500
1.468.704.500
1.468.704.500
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
14
Berikut merupakan beberapa kegiatan yang mendukung indikator kinerja kegiatan Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri tahun 2016 : Pameran Hari Kesehatan Nasional ke-52 dan Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri Pameran Hari Kesehatan Nasional ke 52 dan Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri diselenggarakan untuk mempertemukan berbagai komponen terkait dalam rangka peningkatan pembangunan kesehatan, sehingga dapat mensosialisasikan hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai sekaligus promosi kesehatan oleh Kementerian Kesehatan dan lintas sektor terkait untuk mewujudkan Masyarakat Hidup Sehat Indonesia Kuat sesuai tema Hari Kesehatan Nasional ke-52. Selain itu, Pameran Hari Kesehatan Nasional Ke-52 Dan Produksi Alat Kesehatan
Dalam
Negeri
merupakan
salah
satu
kegiatan
untuk
mensosialisasikan dan mempromosikan produk alat kesehatan dalam negeri. Pameran ini merupakan sarana promosi bagi industri alat kesehatan untuk memperkenalkan produknya kepada stakeholder yaitu fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta, tenaga kesehatan, pemerintah pusat maupun daerah dan masyarakat secara luas. Kegiatan Pameran Hari Kesehatan Nasional ke-52 dan Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri diselenggarakan tanggal 18-20 November 2016 di Hall C3 Jl. Expo Kemayoran, Jakarta. Terlaksananya rangkaian kegiatan Pameran Hari Kesehatan Nasional Ke-52 Dan Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri, terinformasinya program-program kesehatan termasuk kebijakan kesehatan dan menambah pengetahuan pengunjung pada produk alat kesehatan dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing tinggi terhadap produk impor.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
15
Gambar 2a. Para penerima penghargaan anugerah karya anak bangsa pada kegiatan Pameran Hari Kesehatan Nasional ke-52 dan Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri, tanggal 18-20 November 2016 di Hall C3 JlExpo Kemayoran, Jakarta.
Gambar 2b. Pembukaan Pameran Hari Kesehatan Nasional ke-52 dan Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri, tanggal 18-20 November 2016 di Hall C3 JlExpo Kemayoran, Jakarta.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
16
Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Alat Kesehatan Dalam Negeri
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia yaitu kurang lebih 250 juta jiwa yang menjadikannya sebagai pasar terbesar dunia khususnya ASEAN untuk alat kesehatan. Kenyataan ini diperkuat dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang semakin baik sehingga Indonesia menjadi pasar alat kesehatan yang menarik untuk investor bisnis alat kesehatan. Jumlah industri terus meningkat dari tahun ke tahun dan jenis alat kesehatan yang dapat diproduksi di dalam negeri juga mengalami penambahan. Walaupun masih berkisar pada teknologi sederhana ke menengah. Peningkatan tersebut tentunya harus diimbangi dengan peningkatan pemanfaatan alat kesehatan oleh fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga industri juga dapat mengembangkan dirinya menjadi industri yang lebih maju, sehingga dapat meningkatkan jumlah dan jenis alat kesehatan yang dapat diproduksi.Untuk itu perlu dilakukan suatu sosialisasi terhadap penggunaan produk alat kesehatan dalam
negeri
oleh
fasilitas
pelayanan
kesehatan.Kegiatan
sosialisasi
peningkatan penggunaan produk alat kesehatan dalam negeri bertujuan untuk meningkatkan minat penggunaan alat kesehatan dalam negeri dan sebagai upaya untuk membangun kemandirian industri alat kesehatan.
Gambar 3. Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Alat Kesehatan Dalam Negeri
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
17
2. Persentase Penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice Kondisi yang dicapai: Jumlah permohonan pre-market yang masuk selama tahun 2016 sejumlah 15.253 berkas dan yang telah selesai proses evaluasinya sejumlah 10.483 berkas. Dari jumlah tersebut, perizinan yang sudah selesai tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016 sejumlah 9.457. Sehingga capaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016 adalah 90,21% dapat dilihat pada table11 dan tabel 12. Tabel 12. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja kegiatan Persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016 Indikator Kinerja Kegiatan
Target Indikator Capaian Indikator 2016 TW1
Persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice
66%
86,25%
% Capaian % Capaian Capaian Indikator % Capaian Capaian Indikator Capaian Indikator Indikator Indikator TW2 Indikator TW2 TW3 TW4 TW1 TW3 130,68%
81,89%
124,08%
85,96%
130,24%
90,21%
% Capaian Indikator TW4 136,68%
Tabel 13. Perbandingan pagu dan realisasi anggaran pendukung indikator kinerja kegiatan Persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016 Indikator Kinerja Kegiatan
Pagu Anggaran 2016
Persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice
12.972.237.000
Realisasi Anggaran TW1
1.901.364.890
% Realisasi Anggaran TW1
Realisasi Anggaran TW2
14,66%
4.530.000.475
% Realisasi Anggaran TW2
34,92%
Realisasi Anggaran TW3
7.826.546.812
% Realisasi Anggaran TW3 60,33%
Realisasi Anggaran TW4
12.757.822.162
% Realisasi Anggaran TW4
98,35%
Tabel 14. Perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2015-2019 Capaian indikator setiap Tahun 2015-2019 Keterangan 2015 2016 2017 2018 Target indikator 75% 77% 79% 81% Realisasi 78.18% 90.21% Persentasi Capaian 104.24% 136.68%
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
2019 83%
18
100% 80% 60%
Target indikator
40%
Realisasi
20% 0%
2015
2016
2017
2018
2019
Grafik 2. Capaian Indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2015-2019 Pada tahun 2015, capaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice adalah sebesar 78.18% dengan target sebesar 75% sehingga diperoleh persentase capaian indikator kinerja sebesar 104.24%, sedangkan pada tahun 2016 capaian indikatornya adalah sebesar 90.21% dengan target sebesar 77% sehingga diperoleh persentase capaian indikator kinerja sebesar 136.68% (dapat dilihat pada tabel 14). Dari data diatas tampak bahwa capaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016 telah mengalami kenaikan 32,44% dibandingkan dengan capaian tahun 2015. Peningkatan capaian indikator di tahun kedua RENSTRA ini menunjukkan hal positif dan diharapkan dapat mencapai target indikator akhir tahun RENSTRA 2015-2019 yaitu 83%. Permasalahan: Terdapat beberapa permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practices yaitu: a. Perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) menyebabkan perubahan nomenklatur, sehingga dibutuhkan waktu untuk penyesuaian konfigurasi sistem perizinan dan pembayaran PNBP.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
19
b. Kurangnya kompetensi SDM pendaftar dalam tata cara permohonan izin edar alat kesehatan dan PKRT. Usul Pemecahan Masalah: Upaya
pemecahan
masalah
terhadap
kendala
yang
dialami
dalam
pencapaian indikator kinerja kegiatan persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practices adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan koordinasi kepada pihak terkait dalam rangka penyesuaian proses perizinan dan pembayaran PNBP. b. Mengadakan bimbingan teknis dalam rangka pengajuan permohonan izin edar alat kesehatan dan PKRT (asistensi). Hasil indikator kinerja tersebut di atas dapat dicapai melalui kegiatan sebagai berikut: Tabel 15. Kegiatan pendukung dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan Persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016 NO
NAMA KEGIATAN
ALOKASI ANGGARAN SETELAH
REALISASI ANGGARAN TW 2 TW 3
TW 4 Kegiatan Pendukung Indikator Persentase Penilaian Pre Market Tepat Waktu sesuai 14.539.029.000 12.972.237.000 1.901.364.890 4.530.000.475 7.826.546.812 12.757.822.162 Good Review Practices Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Tata Cara 1 Permohonan Pendaftaran Izin Edar Alkes A dan 344.592.000 344.592.000 56.702.000 170.088.500 283.483.250 340.182.250 B Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Tata Cara 2 Permohonan Pendaftaran Izin Edar Alkes C dan 340.752.000 340.752.000 58.092.750 274.172.750 336.360.250 336.360.250 D Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Tata Cara 3 Permohonan Pendaftaran Izin Edar Produk DIV Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Tata Cara 4 Permohonan Pendaftaran Izin Edar PKRT Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Evaluasi 5 Teknis Perizinan Alat Kesehatan
TW 1
351.500.000
351.500.000
0
203.552.950
339.566.650
340.866.650
319.348.000
319.348.000
76.198.500
147.948.500
260.885.650
305.765.650
304.500.000
304.500.000
0
151.883.300
227.820.800
303.764.300
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
20
NO
NAMA KEGIATAN
Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Good 6 Review Practice Evaluasi dan Penilaian Permohonan Izin Edar Alkes dalam rangka Persetujuan Izin Edar Alkes 7 Kelas A dan B Evaluasi dan Penilaian Permohonan Izin Edar Alkes dalam rangka Persetujuan Izin Edar Alkes 8 Kelas C dan D 9 Evaluasi dan Penilaian Permohonan Izin Edar Produk DIV dalam rangka Persetujuan Izin Edar Evaluasi dan Penilaian Permohonan Izin Edar 10 PKRT dalam rangka Persetujuan Izin Edar Koordinasi dengan Tim Ahli Alkes, DIV dan 11 PKRT dalam rangka Evaluasi Keamanan Produk Evaluasi dan Penilaian Iklan Alkes dan PKRT 12 dalam rangka Persetujuan Iklan Peningkatan Kemampuan SDM dalam 13 Implementasi ASEAN Medical Devices Directive (AMDD) Peningkatan Kemampuan SDM dalam rangka 14 Pemberian Pelayanan Publik Monitoring dan Evaluasi Penilaian Proses Produksi dan Distribusi dalam rangka Penilaian 15 Izin Edar Alkes kelas A dan B Monitoring dan Evaluasi Penilaian Proses Produksi dan Distribusi dalam rangka Penilaian 16 Izin Edar Alkes kelas C dan D Monitoring dan Evaluasi Penilaian Proses 17 Produksi dan Distribusi dalam rangka Penilaian Izin Edar Produk DIV dan Alkes Khusus Monitoring dan Evaluasi Penilaian Proses 18 Produksi dan Distribusi dalam rangka Penilaian Izin Edar PKRT dan Produk Mandiri Koordinasi dengan Tim Ahli dalam Evaluasi Pemasukan Produk Alkes dan PKRT melalui 19 Jalur Khusus Peningkatan Kemampuan Komunikasi SDM 20 dalam memberikan Pelayanan Publik Analisa dan Evaluasi Hasil Penilaian Alkes dan 21 PKRT 22 Harmonisasi Regulasi Alkes di tingkat ASEAN Koordinasi Lintas Sektor dalam rangka Ratifikasi 23 AMDD Penyusunan Pedoman Klasifikasi Izin Edar 24 Alkes sesuai Harmonisasi ASEAN Penyusunan Pedoman Perizinan Alat Kesehatan 25 Bilingual Penyusunan Standar Penilaian Produk Alat 26 Kesehatan Penyusunan Good Review Practice sesuai 27 Harmonisasi Regulasi ASEAN Penyusunan SOP Perizinan Alat Kesehatan dan 28 PKRT Penyusunan Pedoman Tata Cara Pemasukan 29 Alkes dan PKRT melalui Jalur Khusus Penyusunan Modul Bimbingan Teknis Perizinan 30 Alkes 31 Penyusunan Modul Asistensi In Vitro Diagnostik Penyusunan Pedoman Penandaan Alkes dan 32 PKRT Pengadaan Integrasi dan Maintenance Sistem 33 Perizinan di Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT Survey dan Pengukuran Indeks Kepuasan 34 Masyarakat terhadap Pelayanan Perizinan Alkes dan PKRT Evaluasi Pelayanan Publik terkait Perizinan 35 Alkes dan PKRT Penataan dan Pemutakhiran Data Perizinan 36 Alkes dan PKRT Analisa dan Evaluasi ISO 9001 Direktorat 37 Penilaian Alkes dan PKRT
ALOKASI SETELAH REVISI
REALISASI ANGGARAN
ANGGARAN
TW 1
TW 2
TW 3
TW 4
444.270.000
0
0
0
0
0
718.900.000
718.900.000
144.020.500
230.749.500
409.324.750
718.037.250
718.900.000
718.900.000
150.804.500
338.640.125
508.708.872
711.810.972
664.000.000
664.000.000
117.846.600
297.731.900
456.443.500
660.946.700
523.680.000
523.680.000
167.317.500
282.057.650
361.867.650
511.466.050
691.740.000
691.740.000
161.870.500
252.894.250
418.386.250
669.863.750
275.960.000
275.960.000
87.363.500
210.345.700
270.498.700
272.898.700
325.400.000
325.400.000
0
0
325.395.750
325.395.750
199.000.000
199.000.000
0
0
0
198.978.500
0
0
0
0
0
11.520.000
90.048.350
285.478.050
0
0
0
0
334.866.000
285.888.000
-
285.888.000
285.888.000
-
285.660.000
150.022.000
4.320.000
22.579.000
48.165.000
148.878.600
368.910.000
368.910.000
0
0
120.454.900
367.569.100
170.000.000
170.000.000
0
0
0
162.580.000
88.750.000 1.162.741.000
88.750.000 1.162.741.000
12.800.000 671.926.540
17.157.400 671.926.540
34.535.300 875.946.580
87.796.350 1.161.165.380
350.416.000
87.604.000
0
82.060.000
82.060.000
86.060.000
262.600.000
262.600.000
79.935.000
80.232.900
160.467.900
259.452.200
237.434.000
237.434.000
0
80.960.000
155.258.000
234.695.000
308.200.000
308.200.000
0
30.598.000
208.327.000
302.147.000
222.500.000
222.500.000
0
151.014.410
219.634.310
220.434.310
170.000.000
170.000.000
0
0
83.539.600
167.718.600
262.812.000
262.812.000
0
86.099.300
260.918.000
260.918.000
211.484.000
211.484.000
57.367.000
172.100.500
192.147.500
192.147.500
179.086.000
179.086.000
0
0
174.487.500
174.487.500
232.092.000
232.092.000
0
75.870.800
228.778.900
228.778.900
1.316.700.000
1.213.382.000
0
0
0
1.213.362.000
489.000.000
489.000.000
0
0
0
449.150.000
285.000.000
285.000.000
0
131.600.000
131.600.000
276.218.000
450.000.000
450.000.000
54.800.000
257.579.500
331.282.900
443.911.900
356.460.000
356.460.000
0
98.637.000
230.153.000
338.537.000
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
21
Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Dalam rangka melindungi masyarakat dari penggunaan produk alat kesehatan dan PKRT yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat, maka produk alat kesehatan dan PKRT sebelum diedarkan harus didaftar terlebih dahulu pada Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. Berikut merupakan beberapa kegiatan yang mendukung indikator kinerja kegiatan penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practice tahun 2016 : Harmonisasi Regulasi Alkes di Tingkat ASEAN dan Global Proses perizinan di lingkungan Direktorat Penilaian alat kesehatan dan PKRT sudah dilaksanakan secara online akan tetapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang alat kesehatan dan PKRT berkembang sangat pesat. Mulai berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mengharuskan adanya harmonisasi regulasi di masing-masing negara. Untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi evaluator dalam melaksanakan proses penilaian baik dari sisi keilmuan maupun peraturan untuk itu dilakukan kegiatan Peningkatan kemampuan SDM dalam Harmonisasi Regulasi Alat Kesehatan ASEAN dan global. Dalam kegiatan diundang perwakilan dari organisasi AHWP (ASEAN Harmonization Working Party) sehingga peserta mendapatkan ilmu langsung dari sumbernya.
Gambar 4. Harmonisasi Regulasi Alkes di Tingkat ASEAN dan Global
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
22
Evaluasi dan Penilaian Permohonan Izin Edar Dalam Rangka Persetujuan Izin Edar Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Salah satu tugas dan fungsi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT adalah memberikan pelayanan perizinan alat kesehatan dan PKRT. Hal ini merupakan tahapan scanning awal terhadap keamanan, mutu dan manfaat alkes dan PKRT sebelum diberikan izin untuk dapat diedarkan dan digunakan di wilayah Indonesia. Dalam rangka melaksanakan pelayanan perizinan yang prima yang merupakan persyaratan dalam pelayanan publik maka harus memiliki metode, tata cara, tanggung jawab dan ketepatan waktu. Terkait dengan pengamanan alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dilaksanakan pembinaan Alat Kesehatan dan PKRT baik secara Pre Market (sebelum diedarkan). Pelaksanaan pembinaan Pre Market alat kesehatan dan PKRT meliputi proses penilaian dan evaluasi dalam hal pemberian izin edar dan surat keterangan. Pada proses penilaian dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang alat kesehatan mengingat setiap saat selalu ada pembaharuan di bidang alat kesehatan.
Gambar 5. Evaluasi dan Penilaian Permohonan Izin Edar Dalam Rangka Persetujuan Izin Edar Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
23
Kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Tata Cara Permohonan Pendaftaran Izin Edar Alat Kesehatan dan PKRT (Asistensi) Salah satu tugas dan fungsi Direktorat Penilaian Alat kesehatan dan PKRT adalah memberikan pelayanan perizinan alat kesehatan dan PKRT. Hal ini merupakan tahapan scanning awal terhadap keamanan, mutu dan manfaat alkes dan PKRT sebelum diberikan izin untuk dapat diedarkan dan digunakan di wilayah Indonesia. Dalam rangka melaksanakan pelayanan perizinan yang prima yang merupakan persyaratan dalam pelayanan publik maka harus memiliki metode, tata cara, tanggung jawab dan ketepatan waktu. Untuk memudahkan dan mempercepat proses perizinan perlu dilakukan Asistensi terhadap pendaftar. Untuk itu dilakukan kegiatan Peningkatan kemampuan SDM dalam Tata Cara Permohonan Pendaftaran Izin Edar Alat Kesehatan dan PKRT.
Gambar 6. Kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Tata Cara Permohonan Pendaftaran Izin Edar Alat Kesehatan dan PKRT.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
24
Sosialisasi dan Koordinasi Teknis Perizinan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga melakukan sosialisasi dan koordinasi teknis dengan berbagai pihak antara lain Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Satuan Kerja lain di lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Rumah Sakit Umum Pemerintah baik UPT Vertikal maupun milik pemerintah daerah, asosiasi pengusaha bidang alat kesehatan dan PKRT seperti GAKESLAB, ASPAKI, PEKERTI serta stakeholder lainnya.
Gambar 7. kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Teknis Perizinan Alat Kesehatan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
25
C. KEGIATAN PENUNJANG Dalam
rangka
menunjang
pencapaian
indikatorkinerja
kegiatan
Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga diperlukan kegiatan penunjang lainnya selain kegiatan pendukung indikator kinerja pada tabel 16 Tabel 16. Kegiatan Penunjang Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2016 NO
1 2 3 4 5 6 7 8
NAMA KEGIATAN
ALOKASI SETELAH REVISI 5.623.614.000 5.331.299.000
ANGGARAN
Kegiatan Penunjang Lainnya Koordinasi Lintas Sektor Penilaian Alkes dan PKRT Pengadaan Pencetakan di Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT Evaluasi Pelaksanaan Program Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT Dukungan Pelaksanaan Program Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT Penyusunan Dokumen Perencanaan Analisa dan Evaluasi Indikator Kinerja Penyusunan Laporan Keuangan, PNBP dan BMN Penyusunan Analisa Beban Kerja
9 Penyusunan Laporan Tahunan (Laporan Kinerja) Pengembangan Sistem e-penatausahaan 10 anggaran 11 Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
REALISASI ANGGARAN TW 1
TW 2
TW 3
TW 4
285.789.182
1.099.468.151
2.304.159.751
4.995.908.251
41.146.000
57.315.900
219.221.050
219.485.000
219.485.000
0
570.000.000
570.000.000
0
225.500.000
225.500.000
0
25.650.000
79.930.000
221.265.900
239.520.000 886.615.000 183.000.000
239.520.000 594.300.000 183.000.000
0 0 0
0 70.691.700 0
150.730.300 178.164.700 117.607.000
237.880.300 580.075.700 176.402.950
433.980.000 174.960.000
433.980.000 174.960.000
0 32.640.000
214.105.100 37.101.500
365.405.100 103.817.900
388.145.100 172.440.900
137.840.000
137.840.000
0
0
0
130.640.500
530.000.000 2.022.714.000
530.000.000 2.022.714.000
0 253.149.182
0 710.773.851
0 1.251.188.851
479.060.000 1.964.707.351
426.068.500
Kegiatan penunjang antara lain: Peningkatan Kemampuan SDM dalam Rangka Pemberian Pelayanan Publik Kegiatan
Peningkatan
Kemampuan
SDM
dalam
Rangka
Pemberian
Pelayanan Publik merupakan salah satu upaya Kementerian Kesehatan dalam memberikan pelayanan publik yang prima. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatan kemampuan SDM Pusat sehingga menghasilkan SDM yang berintegritas dan mampu memberikan pelayanan yang prima. Pelayanan publik yang prima merupakan tanggung jawab utama dalam pemerintahan
untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat.
Sadar
akan
pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) dalam memberikan pelayanan publik yang prima, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT menempuh upaya-upaya dalam rangka melakukan peningkatan sumber daya manusianya agar menjadi lebih baik dengan melaksanakan kegiatan capacity building. Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
26
Capacity building adalah
suatu proses untuk melakukan sesuatu, atau
serangkaian gerakan, perubahan multi level di dalam individu, kelompokkelompok, organisasi-organisasi dan sistem-sistem dalam rangka untuk memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat tanggap terhadap perubahan lingkungan yang ada. Sedangkan dalam konteks pembangunan dewasa ini, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menciptakan tata kepemerintahan yang baik atau yang lebih dikenal dengan istilah good governance.
Gambar 8. Peningkatan Kemampuan SDM dalam Rangka Pemberian Pelayanan Publik Tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
27
D. KINERJA LAINNYA Beberapa prestasi dan penghargaan yang diperoleh Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT selama tahun 2016, sebagai berikut : 1. Penghargaan Anugerah Cinta Karya Bangsa Kementerian Kesehatan mendapatkan Peringkat Pertama untuk Anugerah Cinta Karya Bangsa kategori Kementerian/LPNK, sebagai apresiasi dalam melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Penilaian tersebut didasarkan pada aspek komitmen, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pada pengadaan barang/jasa dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Dalam hal ini Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT berperan aktif dalam mendorong peningkatan pengembangan produk dalam negeri dan sosialisasi peningkatan penggunaan alat kesehatan dalam negeri.
Gambar 9. Piala penghargaan peringkat I, Anugerah Cinta Karya Bangsa, tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
28
2. Sertifikat ISO 9001: 2015 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT mempunyai komitmen untuk melakukan sertifikasi ulang (re-sertifikasi) ISO 9001:2008 serta mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 sebagai bentuk peningkatan (upgrading) dari SMM ISO 9001:2008. Resertifikasi ISO 9001:2015 bertujuan untuk meningkatkan kinerja aparatur, system birokrasi yang lebih efektif dan efisien dalam pelayanan publik terkait perizinan alat kesehatan dan PKRT serta surat keterangan alat kesehatan dan PKRT pada Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT.
Gambar 10. Sertifikat ISO 9001: 2015, tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
29
3. Penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia Periode Mei-Agustus 2016 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendapatkan penghargaan dari Ombudsman kategori Kementerian dan Lembaga mengenai Hasil Kepatuhan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Standar Pelayanan Publik sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Tahun 2016. Adapun dari 12 produk layanan, dimana salah satu produk layanan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT yaitu Izin Edar Alat Kesehatan mendapatkan nilai kepatuhan 105.50 masuk kedalam zona hijau (tingkat kepatuhan tinggi).
Gambar 11a. Piagam Penghargaan dari Ombudsman : pelayanan publik dengan tingkat kepatuhan tinggi, tahun 2016
Gambar 11b. Rincian Penilaian dari Ombudsman : pelayanan publik dengan tingkat kepatuhan tinggi, tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
30
E.
SUMBER DAYA MANUSIA Sumber
daya
manusia
adalah
salah
satu
asset
organisasi
yang
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kinerja dalam rangka mencapai tujuan. Kondisi Pengawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sampai dengan akhir tahun 2016 berjumlah 43 orang terdiri dari Jabatan Struktrual sebanyak 14 orang dan Jabatan Fungsional Umum/staff 29 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 17. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2016 NO.
UNIT KERJA
STRUKTURAL
FUNGSIONAL UMUM/ STAFF
JUMLAH
9
1
Direktur
1
2
Subdit Penilaian Alat Kesehatan A & B
3
6
3
Subdit Penilaian Alat Kesehatan C & D
3
4
7
4
Subdit Penilaian Produk IVD dan Alkes Khusus
3
7
10
5
Subdit Penilaian PKRT dan Produk Mandiri
3
7
10
6
Subbag TU
1
5
6
14
29
43
Jumlah
1
Tabel 18. Distribusi PNS di Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Kelompok Umur Tahun 2016
NO
USIA
JUMLAH
1
≥ 51 tahun
8
2
41-50 tahun
3
3
31-40 tahun
15
≤ 30 tahun
17
4
Jumlah
43
Grafik 3. Distribusi PNS di Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Kelompok Umur Tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
31
Tabel 19. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 NO
JENIS KELAMIN
JUMLAH
1
Laki-laki
10
2
Perempuan
33
Jumlah
PNS Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016
43
Laki-laki
Perempuan
Grafik 4.Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT menurut jenis kelamin Tahun 2016
Tabel 20. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2016
NO.
PENDIDIKAN
PNS
1
S2
6
2
Apoteker / Profesi
24
3
S1
8
4
D3
1
5
SLTA
4
Jumlah
43
PNS Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2016
S2
Apoteker / Profesi
S1
D3
SLTA
Grafik 5. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
32
Tabel 21. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Golongan Tahun 2016
NO.
GOLONGAN
JUMLAH
1
Golongan IV
8
2
Golongan III
34
3
Golongan II
1
Jumlah
PNS Menurut Golongan Tahun 2016
43
Golongan IV
Golongan III
Grafik 6. Distribusi PNS Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menurut Golongan Tahun 2016
F.
SUMBER DAYA BARANG MILIK NEGARA Data Sumber Daya Barang Milik Negara (BMN) dapat dilihat pada lampiran 7.
G. SUMBER DAYA ANGGARAN Alokasi anggaran belanja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tahun 2016 sesuai dengan surat pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) petikan tahun anggaran 2016 nomor SP DIPA-024.07.1.401738/2016 tanggal 7 Desember 2015 adalah Rp. 29.739.780.000,- dimana telah dilakukan 6 (enam) kali revisi sehingga terdapat pemotongan anggaran senilai Rp. 371.731.000,-, sehingga menjadi Rp. 29.368.049.000,-. Untuk rincian anggaran belanja dapat dilihat pada tabel 23.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
33
Tabel 22. Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 Sumber Dana Anggaran Semula RM PNBP Total
18,918,339,000 10,821,441,000 29,739,780,000
Anggaran Setelah Revisi Terakhir
Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2016 (Bruto)
18,546,608,000 10,821,441,000 29,368,049,000
17,782,179,053 10,224,222,310 28,006,401,363
Persentase Realisasi
Pengembalian Belanja
Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2016 (Netto)
463,311,417 36,664,458 499,975,875
17,318,867,636 10,187,557,852 27,506,425,488
95.88% 94.48% 95.36%
Grafik 4. Realisasi Anggaran DIPA Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2016 Estimasi anggaran pendapatan sesuai dengan surat pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) petikan tahun anggaran 2016 nomor SP DIPA-024.07.1.401738/2016 tanggal 7 Desember 2015 adalah Rp. 21.106.770.000,- , dari estimasi tersebut yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan sebesar 51,27% sehingga diperoleh alokasi anggaran belanja bersumber PNBP sebesar Rp. 10.821.441.000,-. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di punggut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2013 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku di Kementerian Kesehatan. Realisasi anggaran pendapatan PNBP Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga per 31 Desember 2016 adalah Rp. 28.120.399.000,- dengan rincian PNBP fungsional yang berasal dari perizinan sebesar Rp. 28.047.000.000,- dan PNBP umum yang berasal dari pemindah tanganan BMN sebesar : Rp. 73.399.000,-.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
34
BAB IV PENUTUP Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dipertanggungjawabkan dalam bentuk Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tahun 2016. Kegiatan Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dilaksanakan untuk mencapai sasaran “Meningkatnya Pengendalian Pra Pemasaran Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)” sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yang diatur dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
HK.02.02/Menkes/SK/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan telah dijabarkan pada Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. Laporan Kinerja telah memaparkan capaian kinerja yang telah berhasil direalisasikan oleh Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang merupakan perwujudan janji sebagaimana tertuang dalam dokumen perjanjian kinerja berupa formulir rencana kinerja tahunan yang telah ditandatangani pimpinan di awal tahun anggaran. Dengan telah disusunnya Laporan Kinerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada pihak terkait. Sehingga dapat digunakan sebagai bentuk evaluasi kinerja dan menjadi salah satu acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan dan dokumen penetapan kinerja yang akan datang.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
35
Lampiran 1 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
36
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
37
Lampiran 2
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
38
Lampiran 3 SURAT KEPUTUSAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
39
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
40
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
41
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
42
Lampiran 4 SOP PENGUMPULAN DATA KINERJA
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
43
Lampiran 5 PROFIL PRODUK ALAT KESEHATAN DALAM NEGERI TAHUN 2016
5.A. DOMAS Flexi-Cord Progressive Lensa Progressive fLEXI-CORD Domas adalah lensa Multifocal yang dibuat sesuai dengan proses yang canggih dan modern sesuai dengan standard ISO, Lensa dengan kejernihan yang tinggi, ketepatan ukuran yang precise, daya tahan yang tinggi dari benturan benda keras menjadikan lensa Progressive Domas sangat cocok dan aman untuk dipakai. Lensa progressive FLEXI-CORD Domas juga delengkapi dengan anti gores, anti refleksi dan juga anti UV yang memproteksi mata dari sinar matahari yang berbahaya dengan design Progressive yang sempurna sehingga membuat sangat nyaman untuk dipakai. Munculnya Lensa Progressive berawal dari kebutuhan pasien pemula Presbiopia (rabun dekat) yang ingin berpenampilan bagus dan tidak kelihatan tua. Pada umumnya orang yang berusia 40 tahun keatas sudah memerlukan bantuan lensa untuk membaca dekat. Selain kacamata baca biasanya orang memakai lensa Bifocal yang ada segment baca dibawah yang mengakibatkan keluhan bagi pemakai diketahui dari sisi fisik lensanya, sedangkan Lensa Progressive Domas adalah lensa kacamata bifocal yang segment bacanya menyatu. Tujuan penggunaan alat kesehatan ini adalah untuk mengoreksi keluhan penglihatan dan menjaga kesehatan mata. Alat kesehatan ini diproduksi oleh PT. Dutamulti Intioptic Pratama, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
44
5.B. ORTHINDO Pedicle Screw Titanium Screw ini dalam bidang orthopaedi dikenal sebagai Pedicle Screw Titanium, digunakan untuk operasi tulang belakang yang berfungsi untuk mencengkeram segmen tulang belakang. Pemasaran Pedicle Screw Titanium hanya diperuntukkan di kalangan Rumah Sakit dan dokter bedah orthopaedi. Produk dalam negeri yang sangat murah jika dibandingkan dengan produk import. Sehingga dapat membantu untuk operasi tulang pada pasien kalangan menengah. Alat ini hanya boleh dipakai oleh ahli bedah yang telah dilatih untuk pembedahan pada tulang (ahli bedah orthopaedi). Sehingga cara/tehnik memakai tidak diperlukan lagi. Digunakan untuk operasi tulang belakang yang berfungsi untuk mencengkeram segmen tulang belakang. Contoh penandaan kode 213.45.25 / Lot : 0001 Non Steril 213 artinya nomor kode produk dalam katalog 45 artinya ukuran pedicle screw titanium adalah 4.5mm Lot 001 artinya urutan kelompok produksi Non steril artinya produk ini belum disterilisasikan. Alat kesehatan ini diproduksi oleh PT. Marthys Orthopaedic Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
45
5.C. ID BIOSENS Dengue NS1 Reagen ID NS1 adalah Chromatographic immunoassay untuk mendeteksi dengue nonstructural protein 1 (NS1) pada darah, plasma atau serum manusia untuk diagnosis awal selama fase febrile pada pasien dengan infeksi dengue Tujuan penggunaan: Uji Immunochromatographic rapid generasi baru untuk mendeteksi kualitatif dari virus dengue NS1 antigen pada darah, serum atau plasma. Dengue NS1 antigen terbentuk dari NS1 dengue antibodi band ungu yang terjadi pada uji region dan harus mempertimbangkan hasil positif. Intensitas band akan bervariasi mengikuti jumlah antigen pada sampel. Cara Penggunaan 1. Kondisikan alat pada suhu ruangan 2. Tambah 3 tetes (sekitar 100 µl) dari darah, serum atau plasma kedalam sampel menggunakan dropper atau micropippete 3. Hasil akan terbaca setelah 15 sampai 30 menit. Hasil negatif harus dikonfirmasi setelah 30 menit. Spesimen harus mempertimbangkan infeksi potensial material. Untuk mencegah infeksi, material autoclave pada 121.5⁰C selama 1 jam atau lakukan dengan Sodium hypochlorite (1% solution). Alat kesehatan ini diproduksi oleh PT. Indec Diagnostics, Jakarta.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
46
5.D. INA-SHUNT Semilunar Flushing Valve System INA Shunt merupakan produk alat pirau yang digunakan untuk penatalaksanaan pasien hidrosefalus. INA Shunt mempunyai sistem pirau dengan katup celah semilunar untuk mengalirkan cairan otak searah dari rongga ventrikel menuju rongga peritoneal. Sistem pirau katup semilunar dipasang atau ditanam ke dalam tubuh pasien hidrosefalus dengan melakukan tindakan operasi dengan prosedur yang baku. Peralatan ini mempunyai suatu sistem (alat) pirau dengan katup yang mempunyai bentuk celah setengah lingkaran (halfmoon shape valve flap) atau semilunar slit (flap) valve, yang digunakan dalam sistem alat pirau (shunt device sistem) yang berfungsi untuk mengalirkan cairan otak searah dari rongga ventrikel menuju ke rongga perut (peritoneal) pada pasien hidrosefalus. Desain katup celah semilunar memungkinkan katup mudah membuka dan menutup dibanding katup celah longitudinal yang sudah lazim dipakai sehingga risiko tersumbatnya katup lebih kecil dan aliran cairan yang berlebihan dapat dikendalikan. INA Shunt disterilkan melalui proses sterilisasi akhir menggunakan Etilen Oxide Gas (EOG) dalam kondisi kering dan dikemas dalam medical paper - tray/blister PVC/PVDC. INA Shunt terdiri dari 5 komponen utama : 1. Kateter ventrikel yang menyatu dengan pompa 2. Tabung pompa berbentuk silindris 3. Konektor 4. Kateter peritoneal. INA Shunt ditujukan pada penatalaksanaan pasien hidrosefalus, yaitu untuk mengalirkan cairan otak searah dari rongga ventrikel menuju ke rongga perut (peritoneal) pada pasien hidrosefalus. Alat kesehatan ini diproduksi oleh PT. Swayasa Prakarsa , Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
47
Lampiran 6 DATA PERIZINAN TAHUN 2016
6.A. IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PKRT Data Status Perizinan Permohonan IE EL TERBIT EXPIRED TOLAK PROSES TOTAL IE NE TERBIT EXPIRED TOLAK PROSES TOTAL IE DIV TERBIT EXPIRED TOLAK PROSES TOTAL IE PKRT TERBIT EXPIRED TOLAK PROSES TOTAL
Jan 51 0 0 1 52 105 0 2 1 108 16 0 0 0 16 22 1 2 0 25
Feb 234 7 2 1 244 524 21 14 5 564 384 12 4 3 403 230 4 0 2 236
Mar 316 13 3 0 332 636 20 16 2 674 306 7 4 1 318 196 6 6 3 211
Apr 279 8 1 1 289 356 24 12 0 392 262 4 5 1 272 148 3 6 2 159
Mei 345 19 5 1 370 564 33 16 1 614 288 8 10 0 306 90 11 0 0 101
Jun 354 14 3 0 371 358 18 12 8 396 269 11 11 2 293 101 10 0 4 115
BULAN Jul 195 3 5 3 206 307 14 5 20 346 169 5 3 2 179 69 8 0 17 94
Agu 322 3 0 40 365 560 17 2 112 691 286 28 1 99 414 80 12 0 96 188
Sept 268 4 0 90 362 473 4 1 243 721 287 29 0 184 500 44 5 0 44 93
Okt 167 1 0 141 309 234 4 0 359 597 142 18 0 289 449 27 0 0 136 163
Nov 84 0 0 296 380 176 1 0 489 666 34 0 0 343 377 27 0 0 114 141
Des 8 0 0 327 335 13 0 0 437 450 8 0 0 219 227 4 0 0 135 139
Total 2623 72 19 901 3615 4306 156 80 1677 6219 2451 122 38 1143 3754 1038 60 14 553 1665
Nov 342 342
Des Total 416 4141 404 4119
6.B. SURAT KETERANGAN ALAT KESEHATAN DAN PKRT Jenis Surat Jan Surat Masuk 281 Surat Keluar 278
Feb 317 342
Mar 312 298
Apr 281 293
Mei 399 388
Jun 396 361
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
Jul 291 311
Agu 344 332
Sep 382 396
Okt 380 374
48
6. C. PERHITUNGAN JANJI LAYANAN
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
49
Lampiran 7 Laporan Barang Milik Negara (BMN)
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
RINCIAN Sedan Mini Bus (Penumpang 14 Orang Kebawah) Sepedah Motor Lemari Besi/Metal Lemari Kayu Filing cabinet Besi Brandkas Buffet Tabung Pemadam Api White Board Alat Penghancur Kertas LCD Projector/Infocus Pintu Elektrik (yang Memakai Akses) Meja Kerja Kayu Kursi Besi/Metal Sice Meja Rapat Lemari Es Televisi Handy Cam Karpet Camera Digital Pesawat Telephone Tripod Serial Scanner/Printer P.C Unit Note Book Storage Modul Disk (Peralatan Mini Komputer Printer (Peralatan Personal Komputer) Scanner (Peralatan Personal Komputer) Server Software Komputer
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
SATUAN KUANTITAS Unit 1 Unit 3 Unit 2 Buah 3 Buah 17 Buah 10 Buah 1 Buah 1 Buah 2 Buah 1 Buah 1 Buah 10 Buah 1 Buah 71 Buah 127 Buah 6 Buah 3 Buah 1 Buah 4 Buah 2 Buah 1 Buah 1 Buah 2 Buah 2 Buah 6 Buah 69 Buah 25 Buah 13 Buah 52 Buah 2 Buah 7 Unit 7
50