PEMERINTAH ACEH
DINAS KEHUTANAN Jln. Jend. Sudirman No. 21 Telp (0651) 42277–44186 Facsimile 43628 Banda Aceh 23239
RENCANA KERJA (RENJA) 2015
Disampaikan oleh : Dinas Kehutanan
DINAS KEHUTANAN ACEH TAHUN 2014
Renja 2015.doc
Renja 2015.doc
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Penyusunan Renja SKPA Tahun 2015 adalah sebagai arahan kebijakan dan
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
i.
strategi pembangunan Kehutanan di Pemerintahan Aceh serta sebagai rujukan
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................
i.
dalam pelaksanaan kebijakan prioritas yang akan diimplementasikan dalam
BAB I
bentuk program dan kegiatan. Untuk maksud tersebut diatas pelaksanaan program dan kegiatan tersebut dituangkan dalam “Renja SKPA Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2015. Tujuan
Usulan Program ini adalah tercapainya koordinasi dan
BAB II
harmonisasi perencanaan pembangunan Kehutanan di Pemerintahan Aceh yang holistik, terintegrasi, efisiensi dan efektif. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Renja SKPA Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2015 ini saya ucapkan terima kasih, kritik dan saran yang membangun kami harapkan guna penyempurnaan penyusunan Renja SKPA Tahun 2015.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1.2. Landasan Hukum ................................................................. 1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................... 1.4. Sistematika Penulisan ........................................................ EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2012 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPA (Tabel Terlampir).................................................................................. 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPA (Tabel Terlampir) ................................................................................. 2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA .............................................................................. 2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPA (Tabel Terlampir) ................................................................................. 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat (Tabel Terlampir) ..........................................
1. 1. 2. 2.
3. 15. 16. 17. 18.
Kepala Dinas Kehutanan Aceh BAB III
Ir. Husaini Syamaun, MM Pembina Utama Madya Nip. 19600515 198703 1 008
BAB IV
Renja 2015.doc
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ........................ 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPA ...................................... 3.3. Program dan Kegiatan (Tabel Terlampir) ....................
18. 19. 21.
PENUTUP ..............................................................................................
26.
0
produk pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Kehutanan 2015 yang dituangkan dalam Program/Kegiatan Prioritas Dinas Kehutanan Aceh 2014 merupakan penjabaran Rencana Strategik (Renstra) Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2012-2017 sebagai Program/Kegiatan Prioritas tahunan Dinas Kehutanan Aceh. Penyusunan Program/Kegiatan Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2015 ini telah terintegrasi dengan Kebijakan Umum Pembangunan Aceh Hijau dan Program/Kegiatan Prioritas Pemerintah Aceh tahun 2014 s/d 2015. Sebagaimana diketahui Agenda Pembangunan Aceh 2012–2017 terdiri atas : 1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; 2) Keber;lanjutan Perdamaian; 3) Dinul Islam, Adat dan Budaya; 4) Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk; 5) Penanggulangan Kemiskinan; 6) Pendidikan; 7) Kesehatan 8) Infrastruktur yang terintegrasi: 9) Sumberdaya Alam berkelanjutan: 10) Kwalitas Bencana dan Jasa Lingkungan. Berdasarkan Strategi dan Arah Kebijakan pembangunan Aceh, bahwa pwembangunan Kehutanan berada pada misi ke 5 (lima) yaitu mewujudkan peningkatan Nilai Tambah Produksi Pertanian Masyarakat dan Optimalisasi SDA. Adapun tujuan dari Misi tersebut adalah untuk peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi Pemanfaatan SDA.
Arah kebijakannya adalah meningkatkan produksi, produktifitas, distribusi pangan serta pemanfaatan teknologi untuk peningkatan nilai tambah produk pertanian. Sesuai dengan kebijakan umum dan program pembangunan Aceh maka Dinas Kehutanan Aceh telah dikelompokkan ke dalam 2 ( dua ) prioritas pembangunan yaitu : 1) Infrastruktur yang terintegrasi: 2) suberdaya alam yang berkelanjutan: 3) Kualitas Lingkungan dan Bencana. Adapun infrastruktur yang terintegrasi melahirkan program perencanaan dan pengembangan hutan dan sumberdaya alam yang berkelanjutan melahirkan program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan serta kualitas lingkungan dan bencana melahirkan program Rehabilitasi hutan dan lahan dan program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan. Ke 3 (tiga ) Prioritas Pembangunan kehutanan Aceh tersebut diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2015. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Renja SKPA Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2015 di susun dengan landasan : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Strateginya adalah peningkatan produksi, produktifitas dan kuntinuitas produk pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan nilai tambah produk berbasis pangsa pasar pertanian
3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Sasarannya adalah peningkatan produktifitas dan nilai tambah
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
Renja 2015.doc
1
Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawab Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tatacara pertanggungjawaban kepala daerah.
Aceh Tahun 2015 adalah sebagai arahan kebijakan dan strategi pembangunan kehutanan Aceh serta sebagai rujukan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kepala Dinas Kehutanan Aceh. Tujuan penyusunan RENJA ini adalah tercapainya koordinasi dan harmonisasi perencanaan pembangunan Kehutanan Aceh yang holistik, terintegrasi, efisiensi dan efektif.
9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Daerah istimewa Aceh 10. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Kehutanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
1.4. Sistematika Penulisan
11. Qanun Prov. NAD Nomor 14 Tahun 2002 tentang Kehutanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang tata hutan dan penyususunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan.
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan
14. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
BAB II
12. Qanun Prov. NAD Nomor 15 Tahun 2002 tentang Perizinan Kehutanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
15. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2004 tentang perencanaan hutan 16. Peraturan pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan. 17. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. 1.3. Maksud dan Tujuan
: EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2013 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPA (Tabel Terlampir) 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPA (Tabel Terlampir) 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA 2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPA (Tabel Terlampir) 2.5. Penalahaan Usulan Program dan Kegiatan masyarakat (Tabel Terlampir)
Maksud penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPA Dinas Kehutanan Renja 2015.doc
2
BAB III.
: TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPA 3.3. Program dan Kegiatan (Tabel Terlampir)
PROGRAM 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 25.000.000,- mencapai 100%
BAB IV
: PENUTUP
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.18.000.000.,- (72%) Output yang dihasilkan berupa terlaksananya pengiriman surat menyurat kantor untuk kebutuhan administrasi selama setahun.
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2013
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik dari Pagu Anggaran sebesar Rp.
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2013 dan Capaian Renstra SKPA (Tabel terlampir) Realisasi dari program pembangunan kehutanan Aceh diimplementasikan melalui kegiatan yang bersumber dari dana APBA adalah sebagai berikut :
338.302.335,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp.270.028.239,-
(79,82%). Output yang
dihasilkan berupa
tersedianya kebutuhan komunikasi, air dan listrik pada Dinas dan 1 (satu) unit UPTD selama 1 tahun. c. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional dari Pagu Anggaran
I. DANA APBA
sebesar Rp. 13.600.000,-
NON PROGRAM Realisasi fisik kegiatan belanja tidak langsung dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 18.442.917.459,- mencapai 91,60 % sedangkan realisasi keuangan Rp. 16.892.935.039,- (91,60 %). Pada kegiatan ini terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.549.982.420,- (8,40 %) hal ini karena adanya PNS yang pensiun, mutasi
serta uang makan yang tidak dibayarkan yang
disesuaikan dengan jumlah kehadiran pegawai.
keuangan dihasilkan
sebesar berupa
mencapai 100% dengan realisasi
Rp.12.179.523,tersedianya
(89,56%).
Output
pemeliharaan
yang
kendaraan
dinas/operasional pada Dinas dan 1 (satu) unit UPTD selama 1 tahun. d. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Jasa Administrasi Keuangan
dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 313.620.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 310.7400.000,- (99,08%) Renja 2015.doc
3
yaitu tersedianya honorarium Personil ULP, honor petugas
Rp.40.782.600 (99,95%) yaitu tersedianya alat listrik dan elektronik
penerima dan pemeriksa barang, honor tim sensus dan tim lainnya
dan penerangan kantor selama 1 tahun.
serta honor petugas cleaning service di Dinas dan 1 (satu) UPTD selama 1 tahun.
e. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Jasa Kebersihan Kantor dari
i. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Peralatan dan Pelengkapan Kantor dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 102.500.000,mencapai
100%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
Pagu Anggaran sebesar Rp. 210.600.000,- mencapai 100% dengan
Rp. 102.350.000,- (99,85%) yaitu tersedianya mesin pemotong
realisasi keuangan sebesar Rp. 210.599.150,- (100%). Output yang
rumput, AC, printer, computer, notebook, tersedianya Sound System
dihasilkan berupa tersedianya kenyamanan kantor pada Dinas dan 1
Aula kantor dan peralatan/perlengkapan kantor lainnya.
(satu) unit UPTD selama 1 tahun.
j. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan
f. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
Peraturan Perundang-Undangan dari Pagu Anggaran sebesar Rp.
dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 136.296.800,-mencapai 100%
6.720.000,- mencapai 100%dengan realisasi keuangan sebesar
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 109.765.050,- (80,53%)
Rp.6.720.000,- (100%) yaitu tersedianya bahan bacaan/informasi
yaitu tersedianya alat tulis kantor untuk kebutuhan administrasi
tentang Kehutanan sebanyak 1 paket.
Dinas dan 1 (satu) UPTD selama 1 tahun.
k. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Makanan dan
g. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan
Minuman dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 36.000.000,- mencapai
Penggandaan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 120.000.000,-
100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp.21.300.000,- (59,17%)
mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 96.256.950,-
yaitu tersedianya biaya makan dan minum rapat-rapat dinas dan
(80,21%) yaitu tersedianya barang cetakan dan penggandaan untuk
tamu-tamu dinas selama 1 tahun.
administrasi kantor sebanyak 1 paket.
l. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan
h. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi
Konsultasi ke Luar Daerah dari Pagu Anggaran sebesar Rp.
Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor dari Pagu Anggaran sebesar
419.500.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan mencapai
Rp. 40.802.800,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.400.668.000,- (95,51%) yaitu terlaksananya rapat-rapat rutin kantor selama 1 tahun. Renja 2015.doc
4
m. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan
pengecatan, rehab atap
Kantor dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 379.700.000,- mencapai
terlaksanaya rehab lapangan volley ball.
100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp.379.700.000,- (100%)
e. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala
yaitu terbayarnya honor penjaga malam, satpam dan cleaning
Kendaraan Dinas/Operasional dari Pagu Anggaran
servise pada Dinas dan 1 unit UPTD. 2.
dan platfon gedung kantor serta
sebesar
Rp.
139.460.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Rp. 138.262.700,- (99,14%)
yaitu tersediannya jasa service
a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Kantor
kendaraan operasional kantor termasuk tersedianya bahan bakar minyak dan pelumas mobil operasional selama 1 tahun.
dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 207.932.800,- mencapai 100%
f. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 207.000.000,- (99,55%)
Peralatan Gedung Kantor dari Pagu Anggaran sebesar Rp.
yaitu tersedianya DED gedung kantor dinas dan kantor UPTD. b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung
81.600.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
Kantor dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 420.300.000,- mencapai
81.561.000,- (99,95%) yaitu terpeliharanya peralatan kantor
100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 416.851.451,-
seperti note book, computer, printer dan Ac selama 1 tahun.
(99,18%) yaitu tersedianya Peralatan kantor. c. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengadaan Meubeuleur dari
3.
a. Realisasi Fisik Pengadaan Pakaian Dinas berserta perlengkapaannya
Pagu Anggaran sebesar Rp. 163.500.000,- mencapai 100% dengan
dari Pagu
realisasi keuangan sebesar Rp. 162.600.000,- (99,45%) yaitu
tersedianya pakaian dinas harian dan baju koppri untuk pegawai
meja biro dan meja setengah biro, filling cabinet dan kursi.
kantor.
d. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala
mencapai
100%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
Rp.
616.492.000,- (99,11%) yaitu terlaksananya pembuatan selasar,
Anggaran sebesar Rp. 227.000.000,- mencapai 100%
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 224.261.000,- (98,79%) yaitu
tersedianya lemari arsip 2 pintu, kursi sandaran tinggi dan rendah,
Gedung Kantor dari Pagu Anggaran sebesar Rp.622.000.000,-
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal dari Pagu Anggaran sebesar
Renja 2015.doc
Rp. 20.000.000,- mencapai 5
100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 18.200.000,- (91,00%)
selatan, dengan 3 jenis bibit tanaman yaitu gaharu sebanyak 6.270
yaitu terlaksananya pendidikan peningkatan sumberdaya aparatur
batang.
dalam berbagai bidang. b. Realisasi
fisik
pelaksanaan
c. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Monitoring, Evaluasi dan kegiatan
Sosialisasi
Peraturan
Pelaporan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 497.550.000,- mencapai
Perundang-undangan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 120.000.000,-
84,17% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 402.124.600.,-
mencapai 67% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 76.030.150,-
(80,82%) yaitu tersusunnya laporan LAKIP, LPPD, LKPJ dan
(63,36%) yaitu terlaksana sosialisasi perundang-undangan yang
terevaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan kehutanan.
berlaku dan terbaru. 6. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 5. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan, Pengendalian dan
a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hutan Tanaman
Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dari Pagu
dan Hutan Alam dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 382.800.000,-
Anggaran sebesar Rp. 4.240.944.551,- mencapai 99,73% dengan
mencapai
Rp.
realisasi keuangan sebesar Rp.4.142.690.000,- (97,68%) yaitu
355.069.500,- (92,76%) yaitu tersedianya pengadaan bibit di 2
terlaksananya pengadaan bibit mangrove di Kota Langsa, Kab. Aceh
kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Besar, Aceh Tengah, dengan 3 jenis
Besar, dan Pidie, bibit cemara di Kab. Aceh Utara, bibit sengon dan
bibit tanaman yaitu jabon, cawardi, dan durian sebanyak 24.200
jabon di Kab. A. Utara, Pidie Jaya dan Aceh Besar, bibit MPTS untuk
batang.
Kab. Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Besar, Aceh Barat, Simeulue,
92,76%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 831.980.000,- mencapai 94%
Lhokseumawe, A. Jaya, bibit jabon di Kab. Pidie, A. Selatan, A. Barat Daya, Bireuen, A. Besar.
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 779.539.000,- (93,70%) yaitu tersedianya pengadaan bibit di 5 kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Jaya, Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Tenggara dan Aceh
7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan. a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. Renja 2015.doc
6
1.263.620.000,- mencapai 68,09% dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.
1.213.466.914,-
(96,03%)
yaitu
c. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Identifikasi Perambahan
terlaksananya
Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan dari Pagu
perlindungan dan pengamanan kawasan Taman Hutan Raya Pocut
Anggaran sebesar Rp.250.000.000,- mencapai 91,68% dengan
Meurah Intan di Saree Kabupaten Aceh Besar .
realisasi keuangan sebesar Rp.229.068.150,- (91,63%) yaitu
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pamhut, Kontrak
teridentifikasinya
dan Pengamanan Hutan/Operasi Illegal logging dari Pagu Anggaran
perambahan
kawasan
hutan
dan
potensi
pengembangan hutan.
sebesar Rp. 38.011.600.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 37.590.948.000,- (98,89%) yaitu terbayarnya
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang bersumber dana
honor pamhut kontrak di 23 kab/kota dan tersedianya sarana dan
Reguler adalah sebesar Rp. 47.832.619.551,- dengan realisasi fisik yang
prasarana penunjang pengamanan hutan.
dapat dilaksanakan mencapai 98,42 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 46.403.205.964,- (97,01 %), sehingga anggaran
8. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
yang tersisa sebesar
Rp. 1.429.413.587,- (2,99%).
a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan, Statistik dan Laporan Kondisi Hutan dari Pagu
Realisasi dari program-program dan kegiatan pembangunan kehutanan
Anggaran sebesar Rp.278.300.000,- mencapai 95,83% dengan
dimplementasikan melalui kegiatan yang bersumber dari APBN sebagai berikut :
realisasi keuangan sebesar Rp.263.838.600,- (94,80%) yaitu
II. Dana DAK Kehutanan
tersedianya data statistik kehutanan.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemantapan dan Pengendalian
a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Hutan dari Pagu
kawasan Hutan dari Pagu Anggaran sebesar Rp.2.075.825.000,-
Anggaran sebesar Rp.563.081.000,- mencapai 100% dengan realisasi
mencapai
keuangan
74,40%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
sebesar
Rp.556.703.200,-
(98%)
yaitu
terlaksananya
Rp.1.426.461.200,- (68,72%) yaitu tersedianya tata batas kawasan
Pengkayaan tanaman, pembangunan arboretum dan pembangunan taman
hutan dilapangan.
buah.
Renja 2015.doc
7
b.
c.
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Bangunan Konservasi tanah dan Air
a.
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hutan Tanaman
dari Pagu Anggaran sebesar Rp.240.000.000,- mencapai 100% dengan
dan Hutan Alam dari Pagu Anggaran sebesar
realisasi
851.790.000,- mencapai 97,71% dengan realisasi keuangan sebesar
keuangan
sebesar
Rp.236.460.000,-
(98,53%)
yaitu
Rp.
terlaksananya pembangunan talud
Rp. 831.148.875,- (97,58%) yaitu tersedianya pengadaan bibit jabon
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sarpras Penyuluh
di Kabupaten Aceh Jaya sebanyak 1.100 batang.
dari Pagu Anggaran sebesar Rp.92.894.555,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp.90.700.000,- (97%) yaitu terbentuknya
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang bersumber dana
demplot tanaman obat dan rambu/plang petujuk.
TDBH Migas Kabupaten/Kota adalah sebesar Rp. 851.790.000,- dengan
d. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sarpras Pengelolaan
realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai 97,71 %
dan Pengamanan Tahura dari Pagu Anggaran sebesar Rp.723.180.000,-
realisasi
keuangan
mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp.720.345.000,-
anggaran yang tersisa sebesar Rp. 20.641.125,- (2,42 %).
dengan
sebesar Rp. 831.148.875,- (97,58 %), sehingga
(99%) yaitu tersedianya alat kelengkapan personil, alat penyelamatan dan alat-alat komunikasi. e.
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pendukung DAK dari Pagu Anggaran sebesar Rp.38.084.445,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan
IV. Otsus Provinsi 1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. a.
sebesar Rp.32.162.900,- (84%) yaitu tersedianya laporan kegiatan
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pengendalian dan Pengawasan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dari Pagu Anggaran
Anggaran Dana DAK Kehutanan adalah sebesar Rp. 1.657.240.000,-
sebesar Rp. 775.000.000,- mencapai 98,45% dengan realisasi
dengan realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai 100 % dengan
keuangan sebesar Rp.725.795.000,- (93,65%) yaitu terlaksannya
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.636.371.100,- (98.74 %), sehingga
pengadaan bibit jabon di 4 Kab yaitu Kab. A. Timur, A. Singkil, Kota
anggaran yang tersisa sebesar Rp. 20.868.900,- (1,26 %).
Subulussalam dan Pidie
III. Dana TDBH Migas Kabupaten/Kota 1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang bersumber Otsus
Provinsi
Renja 2015.doc
adalah
dana
sebesar Rp. 775.000.000,- dengan realisasi 8
fisik yang dapat dilaksanakan mencapai keuangan
98,45% dengan
realisasi
-
sebesar Rp.725.795.000,- (93,65%), sehingga anggaran yang
Tanaman dan Hutan Alam dari Pagu Anggaran sebesar Rp.
tersisa sebesar Rp. 49.205.000,- (6,35 %), (terlampir).
140.000.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan
V. Otsus Kabupaten/Kota
sebesar Rp. 109.639.600,- (78,31%) yaitu terlaksananya
1. Kota Banda Aceh a.
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hutan
pengadaan bibit jabon sebanyak 10.937 batang.
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan -
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pengendalian
b.
dan Pengawasan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan dari Pagu
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan -
Realisasi
fisik
pelaksanaan
kegiatan
Pembinaan
Anggaran sebesar Rp.85.000.000,- mencapai 54,60% dengan
Pengendalian dan Pengawasan Rehabilitasi Hutan dan
realisasi keuangan sebesar Rp.39.982.880,- (47,04%) yaitu
Lahan dari Pagu Anggaran sebesar Rp.170.000.000,-
terlaksananya pengadaan bibit angsana, trembesi, tanjung, asam
mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar
jawa dan cemara.
Rp.155.099.750,- (91,24%) yaitu terlaksananya pengadaan bibit mangrove sebanyak 24.500 batang.
2. Kabupaten Pidie a.
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. -
4.
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu mencapai
Kabupaten Bireuen a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 425.382.000,100%
dengan
realisasi
keuangan
-
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pamhut,
sebesar
Pengamanan Hutan dan Operasi Illegal Logging dari Pagu
Rp.424.946.525,- (99,90%) yaitu terlaksananya pengadaan bibit
Anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- mencapai 100%
gaharu sebanyak 15.000 batang.
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
Rp.197.975.000,-
(98,99%) yaitu terlaksananya pelatihan pengamanan hutan 3. Kabupaten Pidie Jaya
dan operasi illegal logging.
a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan. Renja 2015.doc
9
5. Kabupaten Aceh Utara
sebanyak 10.200 batang, bibit sengon 10.000 batang, bibit
a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. -
durian 4.500 batang
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hutan
b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Tanaman dan Hutan Alam dari Pagu Anggaran sebesar Rp.
-
385.000.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan
dan Pengawasan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dari
sebesar Rp. 369.090.000,- (95,87%) yaitu terlaksananya
Anggaran
pengadaan bibit sengon laut (7.000 batang), jabon (13.000
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 215.307.100,-
batang) dan petai papan (4.200 batang)
(97,87%) yaitu tersedianya pengadaan bibit bakau sebanyak
b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan -
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pengendalian
Realisasi
fisik
pelaksanaan
sebesar
Pagu
Rp. 220.000.000,- mencapai 100%
44.550 batang, kegiatan
Pembinaan c.Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
pengendalian dan Pengawasan Rehabilitasi Hutan dan
-
Lahan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 115.000.000,-
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pamhut, Pengamanan Hutan dan Operasi Illegal Logging dari Pagu
mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar
Anggaran sebesar Rp.250.000.000,- mencapai 88% dengan
Rp.110.400.000,- (96%) yaitu terlaksananya pengadaan
realisasi keuangan sebesar Rp.218.309.000,- (87,32%) yaitu
bibit bakau
terlaksananya pemeliharaan patroli hutan. 6. Kabupaten Aceh Timur a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. -
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hutan
7.
Kabupaten Aceh Tamiang a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber daya Hutan
Tanaman dan Hutan Alam dari Pagu Anggaran sebesar Rp.
-
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hasil
450.000.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan
Hutan
sebesar Rp.446.392.600,- (99,20%) yaitu terlaksananya
Rp. 140.000.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan
pengadaan bibit jabon sebanyak 16.000 batang, bibit mahoni
sebesar Rp.139.706.050,- (99,79%) yaitu terlaksananya Renja 2015.doc
Non
Kayu
dari
Pagu
Anggaran
sebesar
10
pengadaan bibit rotan sebanyak 4.058 batang, dan kayu
-
manis sebanyak 7.700 batang
Hutan
Non
Kayu
dari
Pagu
Anggaran sebesar
Rp.
130.000.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan
b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan -
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hasil
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pengendalian
sebesar Rp.129.350.000,- (99,50%) yaitu terlaksananya
dan Pengawasan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dari Pagu
pengadaan bibit gaharu sebanyak 15.000 batang
Anggaran sebesar Rp. 1.181.000.000,- mencapai 100% dengan
realisasi
keuangan sebesar
Rp.1.171.648.000,-
(99,21%) yaitu terlaksananya rehabilitasi hutan mangrove
9. Kabupaten Gayo Lues a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
melalui pengadaan bibit bakau sebanyak 44.000 batang,
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan pamhut,
cemara laut sebanyak 7.500 batang, dan bibit kelapa
Pengamanan Hutan dan Operasi Illegal Logging dari Pagu
sebanyak 5.500 batang. Terlaksananya reboisaasi melalui
Anggaran sebesar Rp. 150.000.000,- mencapai 92% dengan
pengadaan bibit trembesi sebanyak 13.200 batang, bibit
realisasi keuangan sebesar Rp. 145.305.000,- (96,87%) yaitu
mahoni 13.200 batang dan bibit kayu manis 17.600 batang.
terlaksananya patroli pengamaanan hutan
c.Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan -
-
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemantapan dan
10. Kabupaten Aceh Tenggara a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
Pengendalian Kawasan Hutan dari Pagu Anggaran sebesar
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan pamhut,
Rp. 125.000.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan
Pengamanan Hutan dan Operasi Illegal Logging dari Pagu
sebesar Rp.117.630.000,- (94,10%) yaitu terbangunnya pal
Anggaran sebesar Rp.436.000.000,- mencapai 100% dengan
batas kawasan hutan.
realisasi keuangan sebesar Rp.428.320.000,- (98,24%) yaitu terlaksananya patroli pengamanan hutan.
8. Kabupaten Bener Meriah a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
11. Kabupaten Aceh Jaya Renja 2015.doc
11
a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
VI. DANA DEKONSENTRASI (APBN)
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hutanan Tanaman dan Hutan Alam
dari Pagu Anggaran sebesar
Rp. 520.000.000,- mencapai 98% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 508.496.800,- (97,79%) yaitu terlaksananya pengadaan bibit sengon sebanyak 55.000 batang
SUMBER DANA KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. DIPA DITJEN BINA USAHA KEHUTANAN. a.
Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi. - Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Peningkatan tertib Peredaran Hasil Hutan dan Iuran Hasil Hutan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 350.202.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 345.566.000,- (98,68%) dan output yang dihasilkan adalah
12. Kabupaten Aceh Singkil
data dan informasi peredaran dan iuran hasil hutan dan tertibnya
a. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. - Realisasi
fisik
pelaksanaan
kegiatan
Pembinaan,
peredaran hasil hutan.
Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Peningkatan Usaha Hutan
dan Lahan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 119.000.000,-
Alam dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 126.715.000,- mencapai
mencapai
sebesar
100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 124.598.000,-
Rp.117.995.000,- (99,16%) yaitu terlaksananya pengadaan
(98,33%) dan output yang dihasilkan adalah bertambahnya areal
bibit bakau sebanyak 20.100 batang.
pada hutan Alam
100%
dengan
realisasi
keuangan
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang bersumber dana Otsus Kabupaten/Kota adalah sebesar Rp. 5.241.382.000,- dengan realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai 98,26 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 5.045.593.305,- (96,26 %), sehingga anggaran yang tersisa sebesar Rp. 195.788.695,- (3,74 %).
Tanaman dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 181.100.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 180.949.000,(99,92%) dan output yang dihasilkan adalah bertambahnya areal pada hutan tanaman - Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Peningkatan Usaha Industri Primer
Kehutanan
dari
Pagu
Anggaran
sebesar Rp.
96.445.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Renja 2015.doc
12
Rp. 95.545.000,- (99,07%) dan output yang dihasilkan adalah data
100% dengan realisasi keuangan mencapai Rp. 109.500.000,-
dan informasi mengenai industri primer kehutanan.
(100%) dan output yang dihasilkan adalah terlaksananya pembenihan tanaman kehutanan.
2. DIPA DITJEN BINA PENGELOLAAN DAS DAN PERHUTANAN SOSIAL a. Program
Peningkatan
Fungsi
Daya
Dukung
DAS
Berbasis
a. Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan
Pemberdayaan Masyarakat. - Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 245.600.000,- mencapai 73,67 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 176.600.000,(71,91 %) dan output yang dihasilkan adalah meningkatnya
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 493.250.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 493.250.000,- (100 %) dan output yang dihasilkan adalah meningkatnya fungsi hutan melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan. - Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan DAS
Hutan. - Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi, Ekosistem Esensial dan Pembinaan Hutan Lindung dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 188.000.000,- mencapai 95,85% dengan realisasi
perhutanan sosial.
Pengelolaan
3. DIPA DITJEN PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
dari
Pagu Anggaran Rp. 58.500.000,-
mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 58.500.000,- (100 %) dan output yang dihasilkan DAS terjaga. - Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan dari Pagu Anggaran Rp. 109.500.000,- mencapai
keuangan sebesar Rp. 178.700.000,- (95,05%)
dan output yang dihasilkan adalah semakin meningkatnya pembinaan hutan lindung. - Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 324.100.000,- mencapai 96,33% dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 309.192.700,-
(95,40%) dan output yang dihasilkan adalah semakin menurunnya kegiatan-kegiatan perambahan dan kebakaran hutan. - Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyidikan dan Pengamanan Hutan
dari
Pagu
Anggaran
sebesar Rp. 464.000.000,-
mencapai 94,56% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 433.271.300,- (93,38%) dan output yang dihasilkan adalah semakin menurunnya kegiatan-kegiatan kejahatan/ pelanggaran Renja 2015.doc
13
kehutanan dan terselesaikannya pemberkasan kasus tindak pidana
267.900.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar
kehutanan yang diajukan ke pengadilan.
Rp. 260.600.000,- (97,28%) dan output yang dihasilkan adalah terinventarisasinya permasalahan tenurial kawasan hutan.
4. DIPA DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN a. Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan
5. DIPA
BADAN
PENYULUHAN
DAN
PENGEMBANGAN
Kawasan Hutan.
KEHUTANAN
- Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Batas Kawasan
a. Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan.
SDM
Hutan dari Pagu Anggaran mencapai Rp. 364.660.000,- mencapai
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Manajemen dan Pelaksanaan
100% dengan realisasi keuangan mencapai Rp. 359.511.600.000,-
Tugas Teknis Lainnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
(98,59%) dan output yang dihasilkan adalah terlaksananya
Kehutanan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 799.880.000,-
sosialisasi batas kawasan hutan
mencapai 80,17 %
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Provinsi dari
Pagu Anggaran sebesar Rp.
197.940.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 195.966.500,- (99,00 %) dan output yang dihasilkan adalah tersusunnya neraca sumber daya hutan.
Hutan
(KPH)
dari
realisasi keuangan sebesar Rp.
606.080.000,- (75,77%) dan output yang dihasilkan adalah terbayarnya honor penyuluh dan terlaksananya penyuluhan di lapangan. Anggaran
APBN
Dekonsentrasi
yang
bersumber
dana
dari
Departemen Kehutanan dari total pagu sebesar Rp. 4.455.172.000,-,
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembentukan Kesatuan Pengelolaan
dengan
Pagu
Anggaran Rp.
187.380.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar
realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai 93,98% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.114.609.500,- (92,36 %), sehingga anggaran yang tersisa sebesar Rp. 340.562.500,- (7,64%)
Rp. 186.779.400,- (99,68 %) dan output yang dihasilkan adalah terbentuknya Kesatuan Pengolahan Hutan
III. PERMASALAHAN DAN SOLUSI.
- Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Identifikasi Inventarisasi Permasalahan Tenurial Kawasan Hutan
dari Pagu Anggaran Rp.
A. Permasalahan Secara keseluruhan pelaksanaan pembangunan kehutanan Aceh telah dapat Renja 2015.doc
14
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya namun demikian masih terdapat
Secara general, kegiatan pembangunan kehutanan yang dibiayai oleh
permasalahan di lapangan, adapun permasalahan tersebut adalah sebagai
dana pemerintah baik
berikut :
beberapa kegiatan diantaranya yaitu kegiatan pengembangan hutan
APBA Provinsi dan APBN Dekontrasi. Dari
Masih kurangnya koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota dalam
tanaman, pengembangan hasil hutan non kayu, kegiatan pembinaan
pelaksanaan dilapangan.
pengendalian dan pengawasan GRHL, Pengembangan Taman Hutan Raya
Untuk dana Dekonsentrasi dan perbantuan pada dasarnya sampai akhir
Pocut Meurah Intan, Pembinaan PAMHUT Kontrak dan Pengamanan
kegiatan tidak mengalami kendala, hanya saja ketidak jelasan
Hutan/Operasi Illegal Logging, Pemantapan dan Pengendalian Kawasan
pemanfaatan dana perjalanan membuat beberapa kegiatan yang harus
Hutan,
dibatalkan.
Pengembangan Hutan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dan
Identifikasi
Perambahan
Kawasan
Hutan
dan
Potensi
Pengolahan dan pemutakhiran Data Statistik.
B. Solusi Dalam upaya penyelesaian masalah tersebut diatas, langkah-langkah yang
Implementasi dari 41 jenis kegiatan pembangunan kehutanan yang
ditempuh antara lain :
dibiayai dari APBA dan APBN dapat diselesaikan, namun terdapat kendala
Adanya koordinasi dan fokus penyelesaian yang cepat dan tanggap
yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu bahwa kurangnya motivasi
terhadap permasalahan yang timbul.
dari Petani Penerima manfaat dalam upaya pemeliharaan terhadap
Untuk dana dekonsentrasi yang tidak jelas pemanfaatan dana perjalanan
tanaman kehutanan dan secara ekonomi tanaman kehutanan masih
sebaiknya
dianggap belum memiliki prospek yang baik. Walaupun pekerjaan-
ada
percepatan
kejelasan
terhadap
dana-dana
yang
ditangguhkan pihak pelaksana.
pekerjaan tersebut diatas telah dilakukan koordinasi dengan instansi
Diharapkan untuk tahun-tahun yang akan datang pengesahan APBA
lembaga terkait di kabupaten. Oleh karena itu perlu memberikan
dapat dilakukan tepat waktu sehingga setiap instansi akan dapat
pengarahan kepada masyarakat bahwa tanaman kehutanan memiliki nilai
melaksanakan aktivitas pembinaan publik sesuai dengan rencana yang
ekonomis yang baik dan tidak membutuhkan biaya perawatan yang besar
ditetapkan.
serta perlu dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya manfaat tanaman kehutanan.
2.2.
Analisis Kinerja Pelayanan SKPA (Tabel terlampir) Renja 2015.doc
15
Walaupun 2.3.
Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA Selama tiga dekade terakhir, sumberdaya hutan telah menjadi modal
utama pembangunan ekonomi nasional dan daerah. Hal tersebut memberi dampak positif antara lain terhadap peningkatan devisa, penyerapan tenaga kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain kebijakan pembangunan pada masa lalu tersebut juga menyebabkan berbagai permasalahan baik ekonomi, sosial, dan lingkungan.
dampak
positif
pembangunan
kehutanan
terhadap
pembangunan ekonomi nasional dan daerah tidak diragukan tetapi fakta menunjukkan adanya konflik sosial dalam pengelolaan sumberdaya hutan. Hal ini terindikasi oleh banyaknya perambahan dan okupasi lahan hutan sampai demonstrasi dan
gugatan terhadap hak pengusahaan hutan. Manfaat
pembangunan kehutanan masih kurang dirasakan oleh daerah yang memiliki potensi sumberdaya hutan yang besar. Selain itu kebijakan pembangunan kehutanan masa lalu yang sentralistis dan mengabaikan sendi-sendi kehidupan masyarakat yang hidup di sekitar kawasan hutan, mengakibatkan timbulnya rasa
Degradasi hutan antara lain disebabkan oleh pengelolaan hutan yang
ketidakpedulian yang menjurus kepada kegiatan-kegiatan kontra produktif
tidak tepat, pembukaan kawasan hutan dalam skala besar, perubahan
terhadap kelestarian hutan. Pengelolaan hutan belum berjalan sebagaimana
peruntukan kawasan hutan baik legal maupun illegal, over cutting dan illegal
mestinya akibat kurang membudayanya kesadaran akan pentingnya prinsip
logging, perambahan, okupasi lahan dan kebakaran hutan maupun bencana
kelestarian, orientasi pengusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek.
alam. Pada aspek sosial-ekonomi masyarakat lokal, dampak kegiatan pengusahaan hutan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya tidak cukup nyata. Kondisi tersebut menjadi tekanan yang menyebabkan sulit tercapainya pengelolaan hutan secara lestari.
Saat ini Kesenjangan bahan baku merupakan masalah besar yang sangat berpengaruh terhadap kelestarian sumberdaya hutan. Kekurangan bahan baku untuk industri pengolahan kayu telah mendorong banyaknya penebangan melebihi ketentuan (overcuting) maupun penebangan ilegal. Sementara itu
Permasalahan mendasar yang mengakibatkan terjadinya kelemahan
upaya pengembangan sumber bahan baku dengan membangun hutan tanaman
tersebut antara lain disebabkan oleh orientasi yang terlalu bertumpu pada
tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, sehingga belum dapat diandalkan
paradigma pertumbuhan ekonomi dan menitikberatkan pada produksi primer,
sebagai sumber bahan baku.
kebijakan alokasi sumberdaya yang tidak adil, sistem pengelolaan yang tidak memenuhi kaidah kelestarian, KKN, lemahnya penegakan hukum dan pengawasan, serta koordinasi antar sektor yang belum berjalan baik.
Pengembangan alternatif pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu dari hutan rakyat akan merupakan salah satu opsi yang strategis. Selain itu, Renja 2015.doc
16
Kebakaran hutan merupakan masalah besar yang secara signifikan mengancam
di Aceh.
pula kelestarian sumberdaya hutan, sementara penanganannya belum berjalan baik. Kondisi ini pun tidak terlepas dari lemahnya sistem pengawasan yang
2.4.
diakibatkan oleh orientasi pada produksi kayu dan kurang memperhatikan kelestarian sumberdaya hutan sebagai indikator kinerja.
Review terhadap Rancangan Awal RKPA (Tabel Terlampir) Dari rancangan awal yang telah disusun pada Dinas Kehutanan Aceh telah
disesuaikan dengan perencanaan kinerja Dinas. Perencanaan Kinerja merupakan proses penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
Adanya musibah bencana alam dan tsunami di Nanggroe Aceh Darusslam pada akhir tahun 2004 juga telah memperbesar degradasi kawasan lindung daerah pesisir yang sebelumnya memang telah berada dalam kondisi yang relatif kritis akibat “tekanan penduduk” untuk berbagai keperluan. Sumberdaya alam berupa hutan mangrove sebagian besar telah rusak dan bahkan hilang sehingga akan berdampak negatif bagi kualitas lingkungan.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Aceh, yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai berikut indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya yang merupakan representasi tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan Aceh. Di samping itu, dokumen rencana kinerja juga memuat informasi tentang program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan
Pada aspek sumberdaya manusia dan sarana kehutanan, jumlah
rencana capaiannya. Melalui dokumen kinerja ini akan diketahui keterkaitan
aparatur kehutanan baik di Provinsi maupun di Daerah, relatif sangat kurang
antara kegiatan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta
memadai jika dibandingkan dengan luasan kawasan hutan yang ada. Secara
keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Kehutanan
kualitatif juga masih perlu dilakukan peningkatan dari berbagai disiplin ilmu,
Aceh.
sehingga pelaksanaan tugas di lapangan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Keseluruhan berbagai kondisi tersebut di atas maka untuk 5 (lima) tahun ke depan pembangunan Kehutanan di Aceh lebih ditekankan pada aspek-
2.5.
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat (Tabel terlampir)
aspek keadilan, demokrasi, partisipasi dan transparansi serta peningkatan
Rencana program merupakan cara untuk mendukung arah kebijakan
kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kehutanan. Hal inilah yang ingin
yang telah ditetapkan. Dinas Kehutanan Aceh dalam mendukung arah kebijakan
dicoba untuk diwujudkan dalam paradigma baru pengelolaan hutan mendatang
telah menetapkan rencana program utama untuk program lima tahun ke depan. Renja 2015.doc
17
Adapun rencana program dimaksud yang sesuai dalam RPJM adalah Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan dalam unit kerja, dalam hal ini Dinas Kehutanan Aceh mempunyai beberapa kegiatan yang dilakukan dalam menunjang program yang telah ditetapkan yaitu: 1. Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam 2. Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu 3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 4. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 5. Pengembangan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan 6. Pembinaan PAMHUT Kontrak dan Pengamanan Hutan/Operasi Illegal Logging 7. Penyusunan Neraca Sumberdaya Hutan, Statistik dan Laporan Kondisi Hutan 8. Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan 9. Identifikasi Perambahan Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan.
BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap kebijakan nasional Untuk melaksanakan pembangunan kehutanan yang aspiratif, pelaksanaan pembangunan kehutanan harus bertumpu pada prinsip manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi program di lapangan sangat tergantung pada pemahaman dan pemenuhan aspirasi masyarakat. Sebagai konsekuensi pemenuhan aspirasi masyarakat tersebut maka pembangunan kehutanan harus berazaskan adil, proporsional, dan bertanggungjawab. Disektor kehutanan, distribusi manfaat yang adil dan proporsional harus dimaknai secara komprehensif, bukan hanya menyangkut sharing berdasarkan output produksi tetapi juga sharing dalam tanggung jawab pengelolaan hutan sehingga daerah penghasil jasa lingkungan hutan juga ikut menikmati porsi kesejahteraan dari pertumbuhan sektor kehutanan. Hutan sebagai salah satu sumber kekayaan alam selama ini pemanfaatannya hanya berorientasi pada eksploitasi kayu. Pengelolaan hutan sekarang dan ke depan tidak lagi hanya bertumpu pada kayu tapi resources management yang berbasis masyarakat (community based forest resources management). Hal ini berarti seluruh potensi sumberdaya hutan hasil hutan baik kayu, non-kayu dan kebun maupun jasa lingkungan harus dimanfaatkan secara optimal. Selain itu adanya kebutuhan kayu yang sangat besar yang tidak tercukupi oleh penyedia (supply) kayu yang legal menjadi masalah besar yang sangat berpengaruh terhadap kelestarian sumberdaya hutan. Kekurangan bahan baku untuk industri pengolahan kayu ini telah mendorong banyaknya penebangan ilegal. Sementara itu upaya pengembangan sumber bahan baku dengan membangun hutan tanaman belum terlaksana sebagaimana diharapkan, sehingga belum dapat diandalkan sebagai sumber bahan baku. Pengembangan hutan tanaman ini harus terus didorong karena inilah andalan untuk pemenuhan kebutuhan Renja 2015.doc
18
kayu di masa depan. Ancaman lain terhadap hutan adalah kebakaran hutan yang terjadi di beberapa tempat yang hampir terjadi secara priodik setiap tahun, baik karena kegiatan pembersihan lahan perkebunan/pertanian, kegiatan peternakan lepas dan sebagainya. Kondisi ini pun tidak terlepas dari lemahnya kesadaran masyarakat terhadap arti penting dari hutan. Hutan selain dapat dimanfaatkan juga harus dilindungi. Berbagai kekayaan sumberdaya alam yang terdapat di dalam hutan bukan hanya dapat dimanfaatkan untuk keperluan saat ini tetapi juga merupakan aset potensial untuk kehidupan generasi yang akan datang. Oleh karena itu upaya-upaya perlindungan hutan senantiasa harus tetap dilakukan. Melibatkan masyarakat secara luas. Inilah visi pembangunan kehutanan ke depan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan memahami konteks permasalahan yang ada serta kondisi ideal yang ingin diwujudkan, maka visi pengelolaan hutan di Aceh dirumuskan sebagai “Hutan Lestari Rakyat Aceh Sejahtera. Untuk mencapai cita-cita sebagaimana tergambar dalam arah dan kebijakan strategis kebijakan nasional sebagai berikut : 1. Pemantapan Kawasan Hutan 2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) 3. Pengamanan Hutan dan pengendalian Kebakaran Hutan. 4. Konservasi Keanekaragaman Hayati. 5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan. 6. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan. 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPA Berdasarkan hasil identifikasi faktor kekuatan, peluang, kendala dan tantangan, diperoleh alternatif-alternatif strategi jangka menengah
pembangunan kehutanan Aceh sebagai berikut : Adapun kebijakan stratejik daerah dalam pengelolaan Kehutanan di Pemerintah Aceh adalah sebagai berikut : Melakukan revisi tata ruang sesuai kebutuhan pembangunan berimbang (ekologi, ekonomi dan sosial) Meninjau kembali status luas dan izin konsesi hutan Merasionalisasi industri kayu sesuai dengan ketersediaan bahan baku Pengembangan hasil hutan non kayu Penataan kembali lembaga dan tata hubungan kerja pengelolaan hutan aceh Reorientasi prioritas lokasi penanaman (RHL) Mengupayakan berbagai sumber dana (APBK, APBA, APBN, Donor, Karbon Market, dll) Mengembangkan hutan tanaman (HTI/HTR, Hutan Rakyat). Penegakan hukum Penerapan sistem pengamanan hutan menjadi lebih efisien dan efektif Menambah jumlah jagawana dan rekruitment Polhut Kontrak Penertiban peralatan eksploitasi Melakukan restrukturisasi kelembagaan dan penyelenggaraan pengelolaan hutan Memantapkan pengurusan hutan berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2006. Adapun Tujuan Pembangunan Kehutanan adalah : 1. Meningkatkan kepastian kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumberdaya hutan secara lestari 2. Meningkatkan optimalisasi pengelolaan hutan produksi 3. Menurunkan gangguan keamanan hutan dan hasil hutan dalam penyelenggaraan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam 4. Meningkatkan kondisi, fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS), sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, dan dikelola secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5. Untuk meningkatkan kapasitas SDM kehutanan yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan serta penyuluhan kehutanan. Renja 2015.doc
19
Sasaran Program/Kegiatan SKPA Dinas Kehutanan : 1.
Memantapkan batas kawasan hutan dan melakukan tata guna hutan sebagai prakondisi untuk pengelolaan hutan secara lestari.
2.
Terlaksananya pengembangan produksi pemberdayaan masyarakat disekitar hutan.
hasil
hutan
3. Komitmen dan integritas Pemerintah dan Pemerintah Provinsi terhadap rehabilitasi dan rekonstruksi Provinsi Aceh pasca musibah gempa dan sunami. 4. Kecenderungan sebagian kelompok masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kelestarian sumberdaya hayati dan ekosistemnya.
dan
3.
Mengamankan dan meningkatkan kualitas sumber daya hutan serta mendukung usaha jasa wisata alam untuk pengembangan usaha masyarakat dan perekonomian daerah.
4.
Pemantapan desentralisasi pengelolaan hutan di Aceh.
5.
Menata perangkat peraturan perundangan daerah/qanun.
6.
Mengembangkan profesionalisme dan kualitas sumberdaya manusia kehutanan berserta peningkatan sarana dan prasarana kerjanya.
Untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah sebagaimana diuraikan sebelumnya, Dinas Kehutanan Aceh menetapkan 12 (dua belas) Kebijakan Prioritas periode 2012 (Prioritas Kebijakan Pembangunan Nasional) : 1. Pemberantasan pencurian kayu di hutan negara dan perdagangan kayu illegal. 2. Revitalisasi sektor kehutanan. 3. Rehabilitasi dan konservasi sumberdaya hutan. 4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan. 5. Pemantapan kawasan hutan. 6. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup Beberapa ‘Kekuatan (strenght)’ berikut perlu dimanfaatkan secara optimal dalam melaksanakan pembangunan Kehutanan Aceh, antara lain : 1. Tersedianya peraturan perundang-undangan. 2. Tersedianya anggaran dan sumberdaya manusia.
Berbagai ‘peluang (opportunities)’ yang tersedia dan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam pembangunan Kehutanan di Pemerintah Aceh antara lain: 1. Tersedianya potensi sumberdaya yang cukup besar. 2. Hasil pembangunan Kehutanan periode sebelumnya sebagai modal. 3. Adanya kecenderungan peningkatan permintaan pasar terhadap hasil hutan di dalam maupun di luar negeri. 4. Keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang potensial dalam mendukung pembangunan kehutanan melalui keterlibatannya dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. 5. Perhatian dunia internasional yang besar terhadap kelestarian hutan di Aceh. Selain adanya peluang tersebut, maka beberapa ‘tantangan (threat)’ berikut perlu diantisipasi dalam melaksanakan pembangunan Kehutanan di Pemerintah Aceh, antara lain : 1. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penyediaan bahan baku. 2. Perambahan, pencurian kayu dan illegal logging serta penyelundupan kayu yang belum dapat dihentikan. 3. Kebakaran hutan yang belum mampu diatasi dengan baik. 4. Banyaknya penduduk miskin yang tinggal di dalam dan di sekitar hutan 5. Masih rendahnya keberhasilan pengembangan hutan tanaman. 6. Masih rendahnya kualitas dan pemanfaatan iptek. 7. Adanya kecenderungan persyaratan ecolabelling hasil hutan di pasar internasional. 8. Kondisi keamanan daerah yang relatif belum kondusif. 9. Kurangnya minat pengusaha untuk memanfaatkan hasil hutan non kayu dan jasa lingkungan. Renja 2015.doc
20
10. Luasnya areal kawasan hutan mangrove yang rusak akibat musibah tsunami. 11. Keinginan Pemerintah Provinsi untuk menjadi Pemerintah Aceh sebagai “Green Province”
3. 4. 5. 6.
Beberapa ‘kendala (weakness)’ yang perlu diperhatikan antara lain:
Pada dasarnya sepuluh jenis program diatas bersifat saling melengkapi. Sebagai contoh, program Rehabilitasi Hutan dan Lahan serta Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan beberapa kegiatannya dilakukan dengan sekaligus bertujuan untuk mendukung pembangunan bidang ekonomi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Bentuk kegiatan disesuaikan dengan daya dukung lingkungan / ekosistem alamiah kawasan berdasarkan kepentingan sosial ekonomi masyarakat sekitar dan pembangunan daerah.
1. 2.
Belum selesainya redesain Hak Pengusahaan Hutan. Kondisi lapangan yang cukup berat, assesibilitas yang rendah serta luasnya areal yang harus dikelola. 3. Gangguan kekeringan, gejala elnino yang memicu terjadinya kebakaran hutan. 4. Terbatasnya anggaran, penguasaan teknologi, dan mutu SDM dalam menunjang keberhasilan pembangunan kehutanan. 5. Kesulitan memperoleh benih atau bibit yang bermutu tinggi dalam jumlah yang cukup untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan. 6. Praktek pengelolaan hutan yang belum sesuai dengan azaz kelestarian hutan. 7. Penegakan hukum (law enforcement) yang belum berjalan sepenuhnya. 8. Sistem pendanaan tahunan rutin dan pembangunan yang tidak sejalan dengan pelaksanaan kegiatan yang ditentukan oleh kondisi musim dan iklim. 9. Sistem dan aturan perbankan yang kurang mendorong investasi di sektor kehutanan. 10. Sikap sebagian kelompok masyarakat terhadap hutan belum sepenuhnya menunjang pembangunan kehutanan yang berkelanjutan. 11. Tingkat ketergantungan masyarakat sekitar hutan terhadap lahan hutan yang relatif masih tinggi. 3.3 Program Dan Kegiatan (Tabel terlampir) Untuk mencapai Program tujuan dan sasaran pembangunan Dinas Kehutanan Aceh maka pada Tahun 2013 S/D 2014 ditetapkan 10 (sepuluh) program/kegiatan prioritas sebagai berikut : 1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah
Sepuluh Program SKPA Tahun 2014 Dinas Kehutanan di atas mendukung 5 (lima) Pembangunan Daerah, sebagai berikut : Pembangunan Ekonomi Pembangunan Pendidikan Pembangunan Kesehatan Pembangunan Infrastruktur Pembangunan Sosial Keagamaan dan Penanggulangan Kemiskinan Adapun Kegiatan Pokok masing-masing Program/Kegiatan SKPA Tahun 2014 Dinas Kehutanan tersebut adalah : 1. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan Tujuan : Memantapkan batas kawasan hutan dan melakukan tata guna hutan sebagai prakondisi untuk pengelolaan hutan secara lestari. Justifikasi : Mantapnya batas kawasan hutan baik secara de jure maupun de facto merupakan prasyarat untuk terwujudnya pengelolaan hutan secara lestari Pemantapan batas kawasan hutan dilakukan melalui kegiatan Renja 2015.doc
21
pengukuhan kawasan hutan yang meliputi kegiatan penunjukan kawasan hutan, penataan batas kawasan hutan, pemetaan kawasan hutan dan penetapan kawasan hutan. Perencanaan dan tata guna hutan perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan secara lestari dengan didukung oleh data potensi sumber daya hutan yang akurat, kualitas tenaga teknis kehutanan yang baik dan teknologi yang modern
Kegiatan pokok antara lain : 1. Pemantapan dan pengendalian kawasan hutan 2. Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) 3. Penyusunan rencana kehutanan 4. Pengukuhan dan penatagunaan batas kawasan hutan 5. Pembentukan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 6. Identifikasi perambahan kawasan hutan 7. Inventarisasi Sumber Daya Hutan 8. Penyiapan tata ruang hutan provinsi 9. Pengembangan Sistem Informasi Assessment Pembangunan Kehutanan (SIAPHUT) 10. Pengukuran dan pemetaan hutan
2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tujuan : Memperbaiki kawasan lindung pantai serta membuka peluang usaha masyarakat sekitar dan peningkatan daya dukung DAS. Justifikasi: Luasnya kawasan hutan mangrove yang rusak pasca musibah tsunami sehingga perlu dilakukan rehabilitasi agar dampak negatif terhadap kualitas lahan dan air tanah dapat diminimalisir. Degradasi hutan mangrove sebelum tsunami terjadi karena tingginya tekanan penduduk terhadap hutan mangrove antara lain berupa konversi hutan untuk usaha tambak dan pemenuhan kebutuhan bahan kayu.
Ekosistem mangrove dan hutan pantai bersifat kompleks dan hanya dapat pulih dalam jangka panjang (± 35 tahun) sehingga diperlukan upaya penelitian, monitoring dan evaluasi. Luasnya kawasan hutan dan lahan kritis yang perlu direhabilitasi yang tersebar pada semua tipe dan fungsi hutan. Tingginya opportunity cost untuk membiarkan lahan rusak karena dampak eksternalitas (banjir, erosi, kualitas udara) yang sangat besar, baik dampak on-site maupun off-site. Peranan sumberdaya hutan sebagai sistem penyangga kehidupan dan sebagai penyerap karbon dan penghasil oksigen memiliki potensi dalam perdagangan karbon.
Kegiatan pokok antara lain : 1. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2. Pengembangan pemanfaatan wisata alam 3. Rehabilitasi hutan dan lahan 4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan 5. Penguatan kelembagaan staf Dinas Kehutanan 6. Pengendalian kebakaran hutan 7. Pengelolaan hutan lindung 8. Penelitian dan pengembangan kehutanan 9. Pengembangan penyuluhan kehutanan 10. Pengelolaan DAS 11. Pengembangan informasi kehutanan
3. Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. Tujuan : Meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya hutan produksi, peluang usaha masyarakat potensi produksi bahan kayu rakyat. Justifikasi : Renja 2015.doc
22
Pemanfaatan hutan produksi masih belum maksimal terlihat dari produktivitas lahan dan nilai tambah yang masih relatif rendah. Peran masyarakat masih relatif terbatas sehingga perlu peningkatan kapasitas Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kualitas produk. Pengelolaan kawasan hutan produksi belum optimal sehingga perlu dilakukan pembentukan kesatuan pengelolaan dan pengembangan hutan tanaman. Partisipasi dalam memelihara dan melindungi hutan belum terorganisir secara optimal, sehingga perlu adanya upaya pengamanan hutan oleh masyarakat sebagai tatanan hukum adat gampong. Pemenuhan kekurangan bahan baku kayu dari hutan alam masih sangat terbatas sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi kayu dari hutan rakyat. Produk hutan masih terbatas antara lain pada komoditi kayu dan olahan tingkat pertama. Jenis kayu yang dikenal dan dimanfaatkan masih jauh dari potensi yang sebenarnya dimiliki. Pemanfaatan hasil hutan masih belum optimal.
Kegiatan pokok antara lain : 1. Pengembangan hasil hutan non kayu 2. Pengelolaan dan pemanfaatan hutan 3. Perencanaan dan penyiapan unit kelola pemanfaatan hutan produksi 4. Pengembangan pengelolaan pemanfaatan hutan alam 5. Pengembangan pengelolaan pemanfaatan hutan tanaman 6. Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan 7. Pengendalian peredaran hasil hutan dan optimalisasi PNBP 8. Pengelolaan hutan produksi alam yang tidak dibebani hak/ijin pemanfaatan 9. Pengelolaan (pemanfaatan) hutan produksi alam 10. Restrukturisasi industri primer kehutanan 11. Penertiban Tata Usaha Hasil Hutan 12. Penyusunan rencana kehutanan 13. Pembangunan UPTD DAS
14. Pengembangan pemanfaatan HHBK 15. Pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan 4. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Tujuan: Mengamankan dan meningkatkan kualitas sumber daya hutan serta mendukung usaha jasa wisata alam untuk pengembangan usaha masyarakat dan perekonomian daerah. Justifikasi : Status kawasan hutan masih belum mantap, sehingga menimbulkan permasalahan hukum Kerusakan kawasan lindung akibat penjarahan, okupasi masyarakat dan bencana alam masih belum tertangani dengan baik. Kawasan Pelestarian Alam Daerah (Tahura) belum didayagunakan secara optimal untuk berbagai kegiatan pariwisata, pendidikan, pelatihan, budaya dan pengembangan budidaya. Masih terjadinya penjarahan hasil hutan dan kebakaran hutan yang belum dapat ditangani secara tuntas. Banyaknya potensi plasma nutfah yang belum teridentifikasi penggunaannya, sehingga tingkat pemanfaatannya masih rendah. Potensi ekowisata belum berkembang dengan baik. Kegiatan pokok antara lain : 1. Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan 2. Kegiatan pengembangan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan 3. Kegiatan pengelolaan kawasan lindung, pengamanan dan perlindungan hutan dan hasil hutan 4. Rekruitmen tenaga Polhut dan masyarakat (Reintegrasi) dan operasi pemberantasan illegal logging 5. Perlindungan dan pengamanan hutan 6. Perencanaan dan pengendalian pengelolaan kawasan konservasi 7. Pengadaan peralatan pengamanan hutan Renja 2015.doc
23
8. 9. 10. 11.
Pengembangan hutan rakyat dan hutan tanaman rakyat Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan Sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan dan lahan Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
5. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan Kegiatan pokok antara lain : 1. Sosialisasi peraturan daerah mengenai pengelolaan industri hasil hutan 2. Pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah mengenai pengelolaan industri hasil hutan 3. Perluasan akses layanan informasi pemasaran hasil hutan
refungsionalisasi serta integrasi dengan institusi penelitian dan pengembangan serta dengan organisasi Pemerintah Daerah. Sarana dan prasarana kerja yang ada masih belum memadai untuk menunjang iklim kerja yang baik.
Kegiatan pokok antara lain : 1. Pendidikan dan pelatihan formal 2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
6. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah Tujuan : Pemantapan desentralisasi pengelolaan hutan di Provinsi Aceh. Menata perangkat peraturan perundangan daerah/qanun, mengembangkan profesionalisme dan kualitas sumberdaya manusia kehutanan beserta peningkatan sarana dan prasarana kerjanya. Justifikasi : Dalam rangka pelaksanaan otonomi khusus, diperlukan pengaturan kewenangan dalam pengelolaan hutan yang ditetapkan ke dalam qanun. Untuk menyelenggarakan pengurusan kehutanan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berdasarkan otonomi khusus dimaksud, diperlukan restrukturisasi organisasi Dinas Kehutanan dan pengembangannya. Profesionalisme SDM sebagai faktor penting dalam pengelolaan hutan belum sepenuhnya tersedia dalam jumlah yang mencukupi. Pembangunan kehutanan perlu dilandasi oleh hasil-hasil riset. Peningkatan peran riset memerlukan upaya reposisi, revitalisasi dan
BAB IV. PENUTUP Renja 2015.doc
24
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja 2015) Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2015 memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dalam kegiatan Kehutanan Aceh. Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut: 1. Satuan Kerja Perangkat daerah berkewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Renja Tahun 2015 yang memuat evaluasi pelaksanaan, sasaran, analisis kinerja, isu-isu penting, penelaahan usulan program kebijakan serta Kegiatan Pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi pada Satuan kerja perangkat daerah. 2. Penguatan peran para stakeholders/pelaku dalam pelaksanaan Program/Kegiatan SKPA Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten/Kota maupun masyarakat termasuk dunia usaha juga berkewajiban untuk melaksanakan program-program yang tertera dalam Renja Satuan Kerja Perangkat Aceh (Renja -SKPA) Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2015. Program/Kegiatan Kehutanan ini dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kehutanan. Hutan lestari, Rakyat Aceh Sejahtera menuntut kemampuan SDM yang handal, menguasai teknologi pengelolaan hutan modern, memiliki visi ke depan dan didukung sarana/prasarana untuk memajukan Aceh yang mandiri dan sejahtera. Kepala Dinas Kehutanan Aceh
Ir.Husaini Syamaun, MM Pembina Utama Madya Nip. 19600515 198703 1 008
Renja 2015.doc
25
TABEL 2.1 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPA DAN PENCAMPAIAN RENSTRA SKPA S.D TAHUN 2014 PROVINSI ACEH Nama SKPD
: DINAS KEHUTANAN ACEH
Kode
Lembar : ……
Urusan/Bidang Urusan
Indikator
Realisasi Target
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan
Pemerintah Daerah dan
Kinerja Program
Target Kinerja
Kinerja Hasil Program
Tahun Lalu (n-2)
Program /Kegiatan
(Outcomes)/
Capaian Program
dan Keluaran Kegiatan
Target Renja
Realisasi Renja
Tingkat
(Renja SKPD
Realisasi Capaian Program
Kegiatan (Output)
(Renstra SKPD)
s/d tahun
SKPD Tahun
SKPD Tahun
Realisasi
Tahun 2013)
dan Kegiatan s/d Tahun Realisasi Target
2011
2012
2012
(%)
3
4
5
6
7
8 = (7/6)
1
2
Target Program Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra dan Kegiatan
SKPD s/d tahun berjalan
9
Tingkat Capaian
berjalan (tahun 2013)
Renstra
10 = (5+7+9)
11 = (10/4)
2 2 02
URUSAN PILIHAN KEHUTANAN
5
1
BTL
Terbayarnya Gaji dan Tunjangan Pegawai
291.825.000.000
29.362.676.431
31.679.460.990
29.911.751.960
94,42
18.718.048.676
77.992.477.067
26,73
5
2
BL
Terlaksananya Administrasi Perkantoran
1.966.157.000.000
174.375.247.942
214.725.463.013
200.667.263.373
93,45
54.451.731.386
429.494.242.701
21,84
15.441.045.300
6.045.341.450
5.655.488.414
5.048.360.600
89,26
2.765.540.000
13.859.242.050
89,76
APARATUR
2 02 01 15 Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 2 02 15 02 Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam
Terbangunnya hutan tanaman dan terserapnya tenaga kerja
2 02 15 03 Pengembangan hasil hutan non-kayu
Termanfaatkannya hasil hutan bukan kayu secara komersil dan lestari. Tersedianya potensi hasil hutan bukan kayu unggulan
7.409.434.450
481.540.000
224.942.097
211.165.000
93,88
1.221.632.000
1.914.337.000
25,84
2 02 15 09 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Tersusunya laporan LAKIP, LPPD, LKPJ dan Rapt Evaluasi
8.961.000.000
722.474.900
1.003.495.000
795.482.300
79,27
300.000.000
1.817.957.200
20,29
300.000.000
300.000.000
-
-
0,00
-
-
0,00
16.258.976.431
3.540.586.500
3.973.493.410
3.732.572.950
93,94
3.972.784.551
11.245.944.001
69,17
6.897.710.000
1.011.957.750
1.317.122.470
1.192.164.800
90,51
2.317.240.000
4.521.362.550
65,55
203.298.000.000
40.273.139.600
40.452.571.786
39.629.371.305
97,97
39.701.000.000
119.603.510.905
58,83
-
-
-
-
-
-
02 01 15 13 Pembinaan dan Pengendalian Peredaran Industri Hasil Hutan
Tertipnya peredaran industri hasil hutan
2 02 01 16 Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2 02 16 05
Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
Pembinaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Provinsi Aceh
2 02 01 17 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 2 02 17 16 Kegiatan Pengembangan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
Penunjang pembangunan arboretum dan pengembangan sarana kawasan Tahura
Terbinanya SDM Petugas POLHUT dan PAMHUT Kontrak dan terpenunya sarana 2 02 17 18 Pembinaan PAMHUT, Pengamanan hutan dan Operasi Ilegal Logging dan prasarana pengamanan hutan
2 02 17 11 Operasi Pengamanan dan Pengawasan Taman Hutan Raya
Terselesaikannya kasus tindak kejahatan kehutanan secara hukum
-
-
Kode
1 2 02 17 17
Urusan/Bidang Urusan
Indikator
Realisasi Target
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan
Pemerintah Daerah dan
Kinerja Program
Target Kinerja
Kinerja Hasil Program
Tahun Lalu (n-2)
Program /Kegiatan
(Outcomes)/
Capaian Program
dan Keluaran Kegiatan
Target Renja
Realisasi Renja
Tingkat
(Renja SKPD
Realisasi Capaian Program
Kegiatan (Output)
(Renstra SKPD)
s/d tahun
SKPD Tahun
SKPD Tahun
Realisasi
Tahun 2013)
dan Kegiatan s/d Tahun Realisasi Target
2011
2012
2012
(%)
2 Pengelolaan Kawasan Lindung, Pengamanan dan Perlindungan Hutan dan Hasil Hutan
3 Terjaganya Fungsi Kawasan Lindung dan Satwa Langka/Liar
4
5
6
Target Program Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra dan Kegiatan
7
8 = (7/6)
-
-
-
-
750.000.000
-
-
-
Terpasangnya PAL Batas Kawasan Hutan. Rekonstruksi dan pemeliharaan pal batas kawasan hutan
6.682.785.000
1.701.557.000
400.000.000
Teridentifikasinya lokasi perambahan kawasan hutan. Jelasnya tanda batas kawasan hutan di lapangan. Terpasanganya titik kontrol batas kawasan
4.000.000.000
1.228.133.700
Terintegrasinya sistem perencanaan kehutanan dan terkoordinasinya, tersinerjinya rencana kehutanan di tingkat nasional, provinsi, kab/kota dan KPH menjadi kesatuan rencana kehutanan yang utuh.
-
SKPD s/d tahun berjalan
9 -
Tingkat Capaian
berjalan (tahun 2013)
Renstra
10 = (5+7+9)
11 = (10/4)
-
-
-
0,00
150.000.000
150.000.000
20,00
315.216.000
78,80
1.325.000.000
3.341.773.000
50,01
400.000.000
360.217.900
90,05
-
1.588.351.600
39,71
-
-
-
-
-
3.502.020.000
154.974.600
274.684.000
269.050.600
97,95
-
424.025.200
12,11
1.267.150.000
49.990.000
-
-
0,00
-
49.990.000
3,95
1.811.000.000
309.660.000
274.420.000
265.373.700
96,70
-
575.033.700
31,75
964.450.000
143.740.000
198.408.000
196.641.000
99,11
-
340.381.000
35,29
2.456.000.000
28.056.950
257.400.000
142.917.000
55,52
245.600.000
416.573.950
16,96
4.932.500.000
382.548.000
467.590.000
440.125.000
94,13
493.250.000
1.315.923.000
26,68
585.000.000
30.550.000
73.210.000
64.348.000
87,90
58.500.000
153.398.000
26,22
1.095.000.000
87.523.200
106.800.000
86.661.000
81,14
109.500.000
283.684.200
25,91
2.000.000.000
-
-
-
0,00
200.000.000
200.000.000
10,00
2 02 01 20 Perencanaan dan Pengembangan Hutan
02 01 20 03
Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan, Statistik dan Laporan Kondisi Hutan
2 02 20 07 Kegiatan Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan
2 02 20 09
2 02
Indentifikasi Perambahan Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan
20 10 Percepatan Perencanaan Pembangunan Kehutanan
029 03 06
Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Alam Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Tanaman Kegiatan Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan
-
Meningkatnya Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan Terbinanya Usaha Hutan Alam Terkendalikannya Peningkatan Usaha Hutan Alam Terbinanya Usaha Industri Primer Kehutanan
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan reklamasi hutan di DAS Prioritas Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
029 05 08
-
Program Bina Usaha Kehutanan Kegiatan Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan
029 04 07
Tersusunyan Dokumen Data Statistik Kehutanan, sebagai acuan kebijakan dalam pembangunan kehutanan
Program Konservasi Keanekararagaman Hayati dan perlindungan Hutan Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi, Ekosisten Esensial dan Pembinaan Hutan Lindung
Terbangunnya hutan masyarakat (HKM). Terbangunnya Hutan Rakyat. Terlaksanya kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan Terbangunnya Hutan Desa dan Pengelolaan DAS prioritas terpadu. Terbangunnya Hutan Rakyat. Terbangunnya sumber benih
Terlaksananya kegiatan pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial dan terbinanya hutan lindung
Kode
1
Urusan/Bidang Urusan
Indikator
Realisasi Target
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan
Pemerintah Daerah dan
Kinerja Program
Target Kinerja
Kinerja Hasil Program
Tahun Lalu (n-2)
Program /Kegiatan
(Outcomes)/
Capaian Program
dan Keluaran Kegiatan
Target Renja
Realisasi Renja
Tingkat
(Renja SKPD
Realisasi Capaian Program
Kegiatan (Output)
(Renstra SKPD)
s/d tahun
SKPD Tahun
SKPD Tahun
Realisasi
Tahun 2013)
dan Kegiatan s/d Tahun Realisasi Target
2011
2012
2012
(%)
7
8 = (7/6)
2 Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan. Kegiatan Penyidikan dan Pengamanan Hutan
029 06 07
Kasus tindak pidana kehutanan (ILLEGAL LOGGING, PERAMBAHAN, PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR)
Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan Kegiatan Sosialisasi Batas Kawasan Hutan Rencana makro penyelenggaraan kehutanan. Tata batas kawasan hutan terdiri dari batas luar dan dalam. Kegiatan Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Kegiatan Penyusunan Neraca Sumber daya Hutan (NSDH) Provinsi Kegiatan Identifikasidan Inventarisasi Permasalahan Tenurial Kawasan Hutan
029 08 10
3 Berkurangnya hotspot (titik api) berkurang setiap tahun
Terwujudnya kepastian hukum batas kawasan hutan dan manfaat hutan bagi masyarakat Tersusunya Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Provinsi. Teridentifikasikannya dan Terinventarisasikannya permasalahan tenurial kawasan hutan
4
5
6
Target Program Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra dan Kegiatan
SKPD s/d tahun berjalan Tingkat Capaian
berjalan (tahun 2013)
Renstra
10 = (5+7+9)
11 = (10/4)
9
4.000.000.000
269.537.700
300.000.000
296.700.000
98,90
400.000.000
966.237.700
24,16
5.000.000.000
199.400.000
365.000.000
357.800.000
98,03
500.000.000
1.057.200.000
21,14
3.646.600.000
-
-
-
0,00
364.660.000
364.660.000
10,00
1.873.800.000
129.430.000
360.855.000
349.195.500
96,77
187.380.000
666.005.500
35,54
1.979.400.000
-
-
-
0,00
197.940.000
197.940.000
10,00
2.679.000.000
-
-
-
0,00
267.900.000
267.900.000
10,00
7.500.000.000
728.932.330
917.000.000
879.238.000
95,88
799.880.000
2.408.050.330
32,11
Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan
Terbentuknya kerjasama kemitraan dalam rangka peningkatan peran serta penyuluh
Banda Aceh,
Maret 2014
Ir. Husaini Syamaun, MM NIP. 19600515 198703 1 008
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPA Provinsi Aceh Target Renstra SKPA
Realisasi Capaian
Proyeksi
No
Indikator
SPM/Standar Nasional
IKK
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 2 3 4
Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam Pengembangan hasil hutan non-kayu Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pembinaan dan Pengendalian Industri dan Peredaran Hasil Hutan
5
Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah I Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah II Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah III Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah IV Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah V Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah VI Kegiatan Pengembangan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Pembinaan PAMHUT, Pengamanan hutan dan pengamanan Operasi Ilegal Logging Operasi Pengamanan dan Pengawasan Taman Hutan Raya Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah I Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah II Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah III Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah IV Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah V Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah VI Pengelolaan Kawasan Lindung, Pengamanan dan Perlindungan Hutan dan Hasil Hutan
5.655.488.414
2.765.540.000
5.171.540.000
6.257.563.400
5.048.360.600
2.765.540.000
5.171.540.000
6.257.563.400
224.942.097
1.221.632.000
1.110.670.000
1.322.000.000
211.165.000
1.221.632.000
1.110.670.000
1.322.000.000
1.003.495.000
300.000.000
1.204.194.000
1.734.039.360
795.482.300
300.000.000
1.204.194.000
1.734.039.360
-
-
300.000.000
360.000.000
-
-
300.000.000
360.000.000
3.973.493.410
3.972.784.551
6.221.747.600
6.652.999.910
3.732.572.950
3.972.784.551
6.221.747.600
6.652.999.910
-
-
-
-
-
-
-
1.500.000.000
-
-
-
-
-
-
-
1.500.000.000
-
-
-
-
-
-
-
1.500.000.000
-
-
-
-
-
-
-
1.500.000.000
-
-
-
-
-
-
-
1.500.000.000
-
-
-
-
-
-
-
1.500.000.000
1.317.122.470
2.317.240.000
6.164.455.000
6.780.000.000
1.192.164.800
2.317.240.000
6.164.455.000
6.780.000.000
40.452.571.786
39.701.000.000
40.159.600.000
40.659.600.000
39.629.371.305
39.701.000.000
40.159.600.000
40.659.600.000
-
-
250.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
250.000.000
-
-
300.000.000
300.000.000
360.000.000
360.000.000
432.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 432.000.000
Catatan Analisis
13
No
1
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Target Renstra SKPA
Realisasi Capaian
Pr
Indikator
SPM/Standar Nasional
IKK
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan, Statistik dan Laporan Kondisi Hutan Kegiatan Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan Indentifikasi Perambahan Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan Percepatan Perencanaan Pembangunan Kehutanan Kegiatan Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Alam Pengembangan Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Tanaman Kegiatan Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan Kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan reklamasi hutan di DAS Prioritas Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi, Ekosisten Esensial dan Pembinaan Hutan Lindung Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan. Kegiatan Penyidikan dan Pengamanan Hutan Kegiatan Sosialisasi Batas Kawasan Hutan Kegiatan Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kegiatan Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Provinsi Kegiatan Identifikasidan Inventarisasi Permasalahan Tenurial Kawasan Hutan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan
350.000.000
150.000.000
200.000.000
240.000.000
305.605.000
150.000.000
200.000.00
400.000.000
1.325.000.000
2.291.231.250
2.634.915.937
315.216.000
1.325.000.000
2.291.231.25
400.000.000
250.000.000
576.000.000
691.200.000
360.217.900
250.000.000
576.000.00
-
-
-
500.000.000
-
-
274.684.000
302.152.400
332.367.640
365.604.404
269.050.600
295.955.660
325.551.22
-
126.715.000
139.386.500
153.325.150
-
126.715.000
139.386.50
274.420.000
181.100.000
199.210.000
219.131.000
265.373.700
181.100.000
199.210.00
198.408.000
96.445.000
106.089.500
116.698.450
196.641.000
96.445.000
106.089.50
257.400.000
245.600.000
294.720.000
353.664.000
142.917.000
245.600.000
294.720.00
467.590.000
493.250.000
600.000.000
720.000.000
440.125.000
493.250.000
600.000.00
73.210.000
58.500.000
100.000.000
120.000.000
64.348.000
58.500.000
100.000.00
106.800.000
109.500.000
130.000.000
156.000.000
86.661.000
109.500.000
130.000.00
-
200.000.000
240.000.000
288.000.000
-
200.000.000
240.000.00
-
400.000.000
480.000.000
576.000.000
-
400.000.000
480.000.00
-
500.000.000
600.000.000
720.000.000
-
500.000.000
600.000.00
-
364.660.000
440.000.000
528.000.000
-
364.660.000
440.000.00
-
187.380.000
230.000.000
276.000.000
349.195.500
187.380.000
230.000.00
-
197.940.000
240.000.000
288.000.000
-
197.940.000
240.000.00
-
267.900.000
320.000.000
384.000.000
-
267.900.000
320.000.00
917.000.000
799.880.000
960.000.000
1.150.000.000
879.238.000
799.880.000
960.000.00
Banda Aceh,
Maret 2014
Ir. Husaini Syamaun, MM NIP. 19600515 198703 1 008
TABEL 2.4 REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPA TAHUN 2015 PROVINSI ACEH NAMA SKPA : DINAS KEHUTANAN ACEH Rancangan Awal RKPA Kode
Hasil Analisis Kebutuhan Pagu Indikatif (Rp.1.000)
Program/ Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Kebutuhan Dana
6
7
8
9
10
11
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
2
3
4
5
Kab.Gayo Lues. Aceh Selatan, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie, Aceh Besar
Berkembangnya budidaya lebah madu dan gaharu oleh masyarakat Termanfaatkannya hasil hutan bukan kayu secara komersil dan lestari. Tersedianya potensi hasil hutan bukan kayu unggulan
96 Ha
1.322.000 Pengembangan hasil hutan nonkayu
Kab.Gayo Lues. Aceh Selatan, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie, Aceh Besar
Termanfaatkannya hasil hutan bukan kayu secara komersil dan lestari. Tersedianya potensi hasil hutan bukan kayu unggulan
96 Ha
1.322.000
02 01 15 02 Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam
Kab. Aceh Besar, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Utara, Pidie Jaya, Aceh Timur
Berkembangnya Hutan Tanaman dan Hutan Rakyat, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di sekitar hutan, dan terserapnya tenaga kerja
96 Ha
6.257.563 Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam
Kab. Aceh Besar, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Utara, Pidie Jaya, Aceh Timur
Terbangunnya hutan tanaman dan terserapnya tenaga kerja
96 Ha
6.257.563
02 01 15 09 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Tersusunya laporan LAKIP, LPPD, LKPJ dan Rapt Evaluasi
2 Kegiatan
1.734.039 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Prov. Aceh, Terlaksanya Kab/Kota pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan
2 Kegiatan
1.734.039
1 2 2
02 01 15 Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 02 15 03 Pengembangan hasil hutan non-kayu
Catatan Penting 12
Rancangan Awal RKPA Kode
2
Program/Kegiatan
1 2 01 15 13 Pembinaan dan Pengendalian Industri dan Peredaran Hasil Hutan
Lokasi 3 Prov. Aceh, Kab/Kota
Hasil Analisis Kebutuhan
Indikator Kinerja
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp.1.000)
4
5
6
Meningkatnya ketertiban industri dan peredaran hasil hutan. Monitoring dan pembinaan tata usaha peredaran hasil hutan. Terkendalinya peredaran hasil hutan dan dapat meminimalisir illegal trade di tujuh kab/kota
Program/ Kegiatan 7 Pembinaan dan Pengendalian Industri dan Peredaran Hasil Hutan
236 Industri
360.000
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Kebutuhan Dana
8
9
10
11
Prov. Aceh, Terlaksananya Kab/Kota ketertiban industri dan peredaran hasil hutan. Monitoring dan pembinaan tata usaha peredaran hasil hutan. Terkendalinya peredaran hasil hutan dan dapat meminimalisir illegal trade di tujuh kab/kota
236 Industri
360.000
Rancangan Awal RKPA Kode
Hasil Analisis Kebutuhan
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
2
3
4
5
1
2 02 01 16 Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2 02 16 05 Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
Kab. Aceh Besar, Aceh Timur, Subulusalam, Aceh Besar, Aceh tamiang, Aceh Selatan
Terbangunnya Tanaman Hutan Pada DAS Prioritas dan Tersedianya Bibit Tanaman Kehutanan
917 Ha
Pagu Indikatif (Rp.1.000)
Program/ Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Kebutuhan Dana
6
7
8
9
10
11
6.652.999 Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
Kab. Aceh Besar, Aceh Timur, Subulusala m, Aceh Besar, Aceh tamiang, Aceh Selatan
Terbangunnya Tanaman Hutan Pada DAS Prioritas dan Tersedianya Bibit Tanaman Kehutanan
917 Ha
6.652.999
Krueng Aceh, Krueng Baroo, Krueng Sabee, Krueng Teunom, Alue Setui dan Alue Raya Pengelolaan dan Krueng Pengembangan Meureudu, Kawasan Hutan Krueng UPTD KPH Wilayah Peusangan II dan Krueng Pase Pengelolaan dan Krueng Pengembangan Jambo Aye, Kawasan Hutan Krueng UPTD KPH Wilayah Peureulak III dan Krueng Tamiang
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah I
6 DAS
1.500.000
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah II
3 DAS
1.500.000
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah III
3 DAS
1.500.000
2 02
16 14
2 02
16 15
2 02
16 16
2 02
16 17
Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah IV
Krueng Woyla, Krueng Merbou dan Lae Lasikin
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah IV
3 DAS
1.500.000
2 02
16 18
Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah V
Krueng Tripa dan Krueng Kuala Batee
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah V
2 DAS
1.500.000
Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah I
Rancangan Awal RKPA Kode
1 2 02
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
2
3
4
5
16 19
2
02 01 17 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
2
02 17 16 Kegiatan Pengembangan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
2
Hasil Analisis Kebutuhan Target Capaian
02 17 18 Pembinaan PAMHUT, Pengamanan hutan dan Operasi Ilegal Logging
Saree Kab. Aceh Besar
Prov. Aceh, Kab/Kota
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di UPTD KPH Tahura Pocut Meurah Intan Terbinanya SDM Petugas POLHUT dan PAMHUT Kontrak dan terpenunya sarana dan prasarana pengamanan hutan
Pagu Indikatif (Rp.1.000) 6
Program/ Kegiatan
Lokasi
7
8
Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah VI
Krueng Kluet, Krueng Singkil/Law e Alas dan Kepulauan Banyak
Indikator Kinerja 9
Target Capaian 10
Kebutuhan Dana 11
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah VI
3 DAS
1.500.000
6.700.000
65 Ha
6.700.000 Kegiatan Saree Kab. Pengembangan Aceh Besar Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
Berkurangnya jumlah perambahan di sekitar kawasan hutan Tahura
65 Ha
1.850 Orang
40.699.600 Pembinaan Prov. Aceh, PAMHUT, Kab/Kota Pengamanan hutan dan Operasi Ilegal Logging
Tersedinya Data dan Informasi gangguan keamanan hutan dan terselasikannya tindak pidana di bidang kehutanan
1.850 Orang
40.699.600
Rancangan Awal RKPA Kode
1
2
2
2
Program/Kegiatan 2
Lokasi 3
02 17 21
2 02
17 22
2 02
17 23
2 02
17 24
2 02
17 25
2 02
17 26
Pengelolaan Kawasan Lindung, Pengamanan dan Perlindungan Hutan dan Hasil Hutan
Indikator Kinerja
Pagu Indikatif (Rp.1.000)
Program/ Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
6
7
8
Target Capaian
Kebutuhan Dana 11
4
5
9
10
Saree Kab. Aceh Besar
Terselesaikannya kasus tindak kejahatan kehutanan secara hukum
1 Paket
300.000 Operasi Saree Kab. Aceh Besar Pengamanan dan Pengawasan Taman Hutan Raya
Persentase Pengamanan dan Pengawasan Taman Hutan Raya
1 Paket
300.000
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terjaganya Fungsi Kawasan Lindung dan Satwa Langka/Liar
1 Paket
300.000 Pengelolaan Prov. Aceh, Kawasan Lindung, Kab/Kota Pengamanan dan Perlindungan Hutan dan Hasil Hutan
Terkelolanya Kawasan Lindung, Pengamanan dan Perlindungan Hutan dan Hasil Hutan
1 Paket
300.000
02 17 11 Operasi Pengamanan dan Pengawasan Taman Hutan Raya
02 17 17
Hasil Analisis Kebutuhan Target Capaian
Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah I Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah II Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah III
Prov. Aceh, Berkurangnya jumlah Kab/Kota perambahan di sekitar kawasan hutan UPTD KPH Wilayah I
6 DAS
1.000.000
Krueng Meureudu, Krueng Peusangan dan Krueng Pase Krueng Jambo Aye, Krueng Peureulak dan Krueng Tamiang
Berkurangnya jumlah perambahan di sekitar kawasan hutan UPTD KPH Wilayah II
3 DAS
1.000.000
Berkurangnya jumlah perambahan di sekitar kawasan hutan UPTD KPH Wilayah III
3 DAS
1.000.000
Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah IV Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah V Operasi Pengamanan dan Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah VI
Krueng Woyla, Krueng Merbou dan Lae Lasikin
Berkurangnya jumlah perambahan di sekitar kawasan hutan UPTD KPH Wilayah IV
3 DAS
1.000.000
Krueng Tripa dan Krueng Kuala Batee
Berkurangnya jumlah perambahan di sekitar kawasan hutan UPTD KPH Wilayah V
2 DAS
1.000.000
Krueng Kluet, Krueng Singkil/Law e Alas dan Kepulauan Banyak
Berkurangnya jumlah perambahan di sekitar kawasan hutan UPTD KPH Wilayah VI
3 DAS
1.000.000
Rancangan Awal RKPA Kode
Hasil Analisis Kebutuhan
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
2
3
4
5
Mantapnya status fungsi dan penggunaan kawasan hutan Terindentifikasikasny a Perambahan Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan Tersusunya Dokumen Data Statistik Kehutanan, sebagai acuan kebijakan dalam pembangunan kehutanan
100 KM
1
2 02 01 20 Perencanaan dan Pengembangan Hutan 02 01 20 07 Kegiatan Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan
02 01 20 09 Indentifikasi Perambahan Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan
02 01 20 03 Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan, Statistik dan Laporan Kondisi Hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Prov. Aceh, Kab/Kota
Prov. Aceh, Kab/Kota
15 Lokasi
3 Paket
Pagu Indikatif (Rp.1.000)
Program/ Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Kebutuhan Dana
6
7
8
9
10
11
2.634.915 Kegiatan Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan 691.200 Indentifikasi Perambahan Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan 240.000 Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan, Statistik dan Laporan Kondisi Hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
100 KM
2.634.915
Prov. Aceh, Terwujudkannya Kab/Kota sebagai data untuk perencanaan pengelolaan kawasan
15 Lokasi
691.200
Prov. Aceh, Tersedianya Kab/Kota Dokumen Data Statistik Kehutanan, sebagai acuan kebijakan dalam pembangunan kehutanan
3 Paket
240.000
Rancangan Awal RKPA Kode
Program/Kegiatan
1 2 02 01 20 10 Percepatan Perencanaan Pembangunan Kehutanan
029 03 06
029 04 07
Lokasi 3 Prov. Aceh, Kab/Kota
Program Bina Usaha Kehutanan Kegiatan Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran Prov. Aceh, hasil hutan Kab/Kota
Hasil Analisis Kebutuhan
Indikator Kinerja
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp.1.000)
Program/ Kegiatan
6
7
4
5
Terintegrasinya sistem perencanaan kehutanan dan terkoordinasinya, tersinerjinya rencana kehutanan di tingkat nasional, provinsi, kab/kota dan KPH menjadi kesatuan rencana kehutanan yang utuh.
1 Paket
500.000 Percepatan Perencanaan Pembangunan Kehutanan
Meningkatnya Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan
100%
365.604.404 Kegiatan Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan 153.325.150 Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Alam 219.131.000 Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Tanaman
Lokasi
Indikator Kinerja
8
9
Prov. Aceh, Tersedianya sistem Kab/Kota perencanaan kehutanan dan terkoordinasinya, tersinerjinya rencana kehutanan di tingkat nasional, provinsi, kab/kota dan KPH menjadi kesatuan rencana kehutanan yang utuh.
Target Capaian
Kebutuhan Dana
10
11
1 Paket
500.000
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
365.604.404
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
153.325.150
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
219.131.000
116.698.450 Kegiatan Prov. Aceh, Peningkatan Usaha Kab/Kota Industri Primer Kehutanan
100%
116.698.450
Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Alam
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terbinanya Usaha Hutan Alam
100%
Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Tanaman
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terkendalikannya Peningkatan Usaha Hutan Alam
100%
Kegiatan Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terbinanya Usaha Industri Primer Kehutanan
100%
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terbangunnya hutan masyarakat (HKM). Terbangunnya Hutan Rakyat.
1 Paket
353.664 Kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial
Prov. Aceh, Terbangunnya hutan Kab/Kota masyarakat (HKM). Terbangunnya Hutan Rakyat.
1 Paket
353.664
Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Prov. Aceh, reklamasi hutan di DAS Prioritas Kab/Kota
Terlaksanya kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
1 Paket
Prov. Aceh, Terlaksanya kegiatan Kab/Kota rehabilitasi hutan dan lahan
1 Paket
720.000
Terbangunnya Hutan Das Kr. Desa dan Peusangan & Pengelolaan DAS Kab. A. Tengah prioritas terpadu.
1 Paket
720.000 Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan reklamasi hutan di DAS Prioritas 120.000 Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS
Das Kr. Peusangan & Kab. A. Tengah
1 Paket
120.000
Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial
Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS
Terbangunnya Hutan Desa dan Pengelolaan DAS prioritas terpadu.
Rancangan Awal RKPA Kode
1
Program/Kegiatan 2 Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
029 05 08
Lokasi 3 Prov. Aceh, Kab/Kota
Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan. Prov. Aceh, Kab/Kota
Kegiatan Penyidikan dan Pengamanan Hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi, Ekosisten Esensial dan Pembinaan Hutan Lindung
Prov. Aceh, Kab/Kota
Hasil Analisis Kebutuhan
Indikator Kinerja
Target Capaian
Pagu Indikatif (Rp.1.000)
Program/ Kegiatan
6
7
4
5
Terbangunnya Hutan Rakyat. Terbangunnya sumber benih
1 Paket
156.000 Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
Terlaksananya Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan. Berkurangnya hotspot (titik api) berkurang setiap tahun Terselesaikannya perkara tindak pidana penyidikan dan pengamanan hutan Terlaksananya kegiatan pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial dan terbinanya hutan lindung
100%
288.000 Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan.
100%
100%
Lokasi
Indikator Kinerja
8
9
Prov. Aceh, Terbangunnya Hutan Kab/Kota Rakyat. Terbangunnya sumber benih
Prov. Aceh, Terlaksananya Kab/Kota Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan. Berkurangnya hotspot (titik api) berkurang setiap tahun 576.000 Kegiatan Prov. Aceh, Terselesaikannya Penyidikan dan Kab/Kota perkara tindak Pengamanan Hutan pidana penyidikan dan pengamanan hutan 720.000 Kegiatan Prov. Aceh, Terlaksananya Pengembangan Kab/Kota kegiatan Kawasan pengembangan Konservasi, kawasan konservasi Ekosisten Esensial dan ekosistem dan Pembinaan esensial dan Hutan Lindung terbinanya hutan lindung
Target Capaian
Kebutuhan Dana
10
11
1 Paket
156.000
100%
288.000
100%
576.000
100%
720.000
Rancangan Awal RKPA Kode
1 029 06 07
Hasil Analisis Kebutuhan
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
2
3
4
5
Pagu Indikatif (Rp.1.000)
Program/ Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Kebutuhan Dana
6
7
8
9
10
11
Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan Kegiatan Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terwujudnya kepastian hukum batas kawasan hutan dan manfaat hutan bagi masyarakat
100%
525.110 Kegiatan Prov. Aceh, Pembangunan Kab/Kota Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Terwujudnya kepastian hukum batas kawasan hutan dan manfaat hutan bagi masyarakat
100%
525.110
Kegiatan Sosialisasi Batas Kawasan Hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Rencana makro penyelenggaraan kehutanan. Tata batas kawasan hutan terdiri dari batas luar dan dalam.
100%
269.872 Kegiatan Sosialisasi Prov. Aceh, Rencana makro Batas Kawasan Kab/Kota penyelenggaraan Hutan kehutanan. Tata batas kawasan hutan terdiri dari batas luar dan dalam.
100%
269.872
Kegiatan Penyusunan Neraca Sumber daya Hutan (NSDH) Provinsi
Prov. Aceh, Kab/Kota
Tersusunya Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Provinsi.
100%
285.033 Kegiatan Prov. Aceh, Tersusunya Neraca Penyusunan Neraca Kab/Kota Sumber Daya Hutan Sumber daya Hutan (NSDH) Provinsi. (NSDH) Provinsi
100%
285.033
Teridentifikasikannya dan Terinventarisasikann ya permasalahan tenurial kawasan hutan
100%
385.776 Kegiatan Identifikasidan Inventarisasi Permasalahan Tenurial Kawasan Hutan
100%
385.776
Kegiatan Identifikasidan Inventarisasi Permasalahan Tenurial Prov. Aceh, Kawasan Hutan Kab/Kota
Prov. Aceh, Teridentifikasikannya Kab/Kota dan Terinventarisasikann ya permasalahan tenurial kawasan hutan
Rancangan Awal RKPA Kode
1
029 08
10
Hasil Analisis Kebutuhan
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
2
3
4
5
Terbentuknya kerjasama kemitraan dalam rangka peningkatan peran serta penyuluh kehutanan. Terbentuknya 500 Kelompok masyarakat produktif. Sertifikat penyuluh kehutanan. Pendidikan menengah kehutanan.
78 Orang
Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Pagu Indikatif (Rp.1.000)
Program/ Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Kebutuhan Dana
6
7
8
9
10
11
1.150.000 Peningkatan Prov. Aceh, Meningkatnya SDM Pelayanan Penyuluh Kab/Kota Penyuluh Kehutanan Kehutanan
Banda Aceh,
Maret 2014
Ir. Husaini Syamaun, MM NIP. 19600515 198703 1 008
78 Orang
1.150.000
TABEL 2.5 USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN/MASYARAKAT TAHUN 2015 PROVINSI ACEH Nama SKPA : DINAS KEHUTANAN
Kode
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Besaran/Volume
Catatan
1
2
3
4
5
6
Berkembangnya budidaya lebah madu dan gaharu oleh masyarakat Termanfaatkannya hasil hutan bukan kayu secara komersil dan lestari. Tersedianya potensi hasil hutan bukan kayu unggulan
96 Ha
2 02 01
15 Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
2
02 15 03 Pengembangan hasil hutan non-kayu
Kab.Gayo Lues. Aceh Selatan, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie, Aceh Besar
02
01 15 02 Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam
Kab. Aceh Besar, Aceh Berkembangnya Hutan Tengah, Aceh Jaya, Aceh Tanaman dan Hutan Rakyat, Utara, Pidie Jaya, Aceh Timur Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di sekitar hutan, dan terserapnya tenaga kerja
02
01 15 09 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Prov. Aceh, Kab/Kota
2
01 15 13 Pembinaan dan Pengendalian Industri dan Prov. Aceh, Kab/Kota Peredaran Hasil Hutan
2
2
01 15
Percepatan Perencanaan Pembangunan Kehutanan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Tersusunya laporan LAKIP, LPPD, LKPJ dan Rapt Evaluasi Meningkatnya ketertiban industri dan peredaran hasil hutan. Monitoring dan pembinaan tata usaha peredaran hasil hutan. Terkendalinya peredaran hasil hutan dan dapat meminimalisir illegal trade di tujuh kab/kota Tersedianya sistem perencanaan kehutanan dan terkoordinasinya, tersinerjinya rencana kehutanan di tingkat nasional, provinsi, kab/kota dan KPH menjadi kesatuan rencana kehutanan yang utuh.
96 Ha
2 Kegiatan
236 Industri
1 Paket
02 01 16 Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2 02
Kab. Aceh Besar, Aceh Timur, Terbangunnya Tanaman Subulusalam, Aceh Besar, Hutan Pada DAS Prioritas dan Aceh tamiang, Aceh Selatan Tersedianya Bibit Tanaman Kehutanan 16 14 Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Krueng Aceh, Krueng Baroo, Terkelolanya dan Hutan UPTD KPH Wilayah I Krueng Sabee, Krueng berkembangnya kawasan Teunom, Alue Setui dan Alue hutan UPTD KPH Wilayah I Raya 16 15 Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Krueng Meureudu, Krueng Terkelolanya dan Hutan UPTD KPH Wilayah II Peusangan dan Krueng Pase berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah II
917 Ha
2 02
16 16 Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Krueng Jambo Aye, Krueng Hutan UPTD KPH Wilayah III Peureulak dan Krueng Tamiang
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah III
3 DAS
2 02
16 17 Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Krueng Woyla, Krueng Merbou Terkelolanya dan Hutan UPTD KPH Wilayah IV dan Lae Lasikin berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah IV
3 DAS
2 02
16 18 Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Krueng Tripa dan Krueng Hutan UPTD KPH Wilayah V Kuala Batee
2 DAS
2 02
16 19 Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Krueng Kluet, Krueng Hutan UPTD KPH Wilayah VI Singkil/Lawe Alas dan Kepulauan Banyak
2 02
2 02
16 05 Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah V Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah VI
6 DAS
3 DAS
3 DAS
2 2
Kode
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Besaran/Volume
Catatan
1
2
3
4
5
6
02 01 17 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 02 17 16 Kegiatan Pengembangan Taman Hutan Saree Kab. Aceh Besar Raya Pocut Meurah Intan
2
02 17 18 Pembinaan PAMHUT, Pengamanan hutan dan Operasi Ilegal Logging
2
02 17 11
2
02
2
02
2
02
2
02
2
02
2
02
2
02
2
02 01 20 Perencanaan dan Pengembangan Hutan 01 20 07 Kegiatan Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan
02
Prov. Aceh, Kab/Kota
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di UPTD KPH Tahura Pocut Meurah Intan Terbinanya SDM Petugas POLHUT dan PAMHUT Kontrak dan terpenunya sarana dan prasarana pengamanan hutan
Terselesaikannya kasus tindak kejahatan kehutanan secara hukum Pengelolaan Kawasan Lindung, Prov. Aceh, Kab/Kota Terjaganya Fungsi Kawasan 17 17 Pengamanan dan Perlindungan Hutan dan Lindung dan Satwa Hasil Hutan Langka/Liar Berkurangnya jumlah Operasi Pengamanan dan Pengawasan perambahan di sekitar 17 21 Prov. Aceh, Kab/Kota Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah I kawasan hutan UPTD KPH Wilayah I Berkurangnya jumlah Operasi Pengamanan dan Pengawasan Krueng Meureudu, Krueng perambahan di sekitar 17 22 Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah II Peusangan dan Krueng Pase kawasan hutan UPTD KPH Wilayah II Berkurangnya jumlah Krueng Jambo Aye, Krueng Operasi Pengamanan dan Pengawasan perambahan di sekitar 17 23 Peureulak dan Krueng Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah III kawasan hutan UPTD KPH Tamiang Wilayah III Berkurangnya jumlah Operasi Pengamanan dan Pengawasan Krueng Woyla, Krueng Merbou perambahan di sekitar 17 24 Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah IV dan Lae Lasikin kawasan hutan UPTD KPH Wilayah IV Berkurangnya jumlah Operasi Pengamanan dan Pengawasan Krueng Tripa dan Krueng perambahan di sekitar 17 25 Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah V Kuala Batee kawasan hutan UPTD KPH Wilayah V Berkurangnya jumlah Krueng Kluet, Krueng Operasi Pengamanan dan Pengawasan perambahan di sekitar 17 26 Singkil/Lawe Alas dan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah VI kawasan hutan UPTD KPH Kepulauan Banyak Wilayah VI Operasi Pengamanan dan Pengawasan Taman Hutan Raya
Saree Kab. Aceh Besar
65 Ha
1.850 Orang
1 Paket
1 Paket
6 DAS
3 DAS
3 DAS
3 DAS
2 DAS
3 DAS
Prov. Aceh, Kab/Kota
Mantapnya status fungsi dan penggunaan kawasan hutan
100 KM
02
01 20 09 Indentifikasi Perambahan Kawasan Hutan Prov. Aceh, Kab/Kota dan Potensi Pengembangan Hutan
15 Lokasi
02
01 20 03 Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan, Statistik dan Laporan Kondisi Hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terindentifikasikasnya Perambahan Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan Tersusunyan Dokumen Data Statistik Kehutanan, sebagai acuan kebijakan dalam pembangunan kehutanan
02
01 20 10 Percepatan Perencanaan Pembangunan Kehutanan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Tersedianya sistem perencanaan kehutanan dan terkoordinasinya, tersinerjinya rencana kehutanan di tingkat nasional, provinsi, kab/kota dan KPH menjadi kesatuan rencana kehutanan yang utuh.
1 Paket
Prov. Aceh, Kab/Kota
Meningkatnya Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan Terbinanya Usaha Hutan Alam
100%
029 03 06
Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi Kegiatan Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan
3 Paket
Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Alam
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Tanaman
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terkendalikannya Peningkatan Usaha Hutan Alam
100%
Kegiatan Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terbinanya Usaha Industri Primer Kehutanan
100%
Kode 1 029 04 07
029 05 08
029 06 07
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Besaran/Volume
Catatan
2
3
4
5
6
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terbangunnya hutan masyarakat (HKM). Terbangunnya Hutan Rakyat.
1 Paket
Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan reklamasi hutan di DAS Prioritas Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terlaksanya kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
1 Paket
1 Paket
Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terbangunnya Hutan Desa dan Pengelolaan DAS prioritas terpadu. Terbangunnya Hutan Rakyat. Terbangunnya sumber benih
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terlaksananya Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan. Berkurangnya hotspot (titik api) berkurang setiap tahun
100%
Kegiatan Penyidikan dan Pengamanan Hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi, Ekosisten Esensial dan Pembinaan Hutan Lindung
Prov. Aceh, Kab/Kota
Terselesaikannya perkara tindak pidana penyidikan dan pengamanan hutan Terlaksananya kegiatan pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial dan terbinanya hutan lindung
Terwujudnya kepastian hukum batas kawasan hutan dan manfaat hutan bagi masyarakat Rencana makro penyelenggaraan kehutanan. Tata batas kawasan hutan terdiri dari batas luar dan dalam. Tersusunya Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Provinsi.
100%
Teridentifikasikannya dan Terinventarisasikannya permasalahan tenurial kawasan hutan
100%
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial
Program Konservasi Keanekararagaman Hayati dan perlindungan Hutan Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan.
Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan Kegiatan Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Das Kr. Peusangan & Kab. A. Tengah
Prov. Aceh, Kab/Kota
Kegiatan Sosialisasi Batas Kawasan Hutan Prov. Aceh, Kab/Kota
Kegiatan Penyusunan Neraca Sumber daya Hutan (NSDH) Provinsi
Prov. Aceh, Kab/Kota
Kegiatan Identifikasidan Inventarisasi Permasalahan Tenurial Kawasan Hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
1 Paket
100%
100%
100%
Kode 1 029 08 10
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Besaran/Volume
Catatan
2
3
4
5
6
Terbentuknya kerjasama kemitraan dalam rangka peningkatan peran serta penyuluh kehutanan. Terbentuknya 500 Kelompok masyarakat produktif. Sertifikat penyuluh kehutanan. Pendidikan menengah kehutanan.
78 Orang
Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Banda Aceh,
Maret 2014
Ir. Husaini Syamaun, MM NIP. 19600515 198703 1 008
TABEL 3.3 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPA TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 PROVINSI ACEH Nama SKPA
Kode 1 2 2
: DINAS KEHUTANAN Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2
3
02 01 15 Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 02 15 03 Pengembangan hasil hutan non- Berkembangnya kayu budidaya lebah madu hutan dan gaharu oleh masyarakat Termanfaatkannya hasil hutan bukan kayu secara komersil dan lestari. Tersedianya potensi hasil hutan bukan kayu unggulan
RENCANA TAHUN 2015 Lokasi
Target Capaian
4
5
Kab.Gayo Lues. Aceh Selatan, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie, Aceh Besar
96 Ha
02
01
15
02 Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Alam
Berkembangnya Hutan Tanaman dan Hutan Rakyat, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di sekitar hutan, dan terserapnya tenaga kerja
Kab. Aceh Besar, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Utara, Pidie Jaya, Aceh Timur
02
01
15
09 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Tersusunya laporan LAKIP, LPPD, LKPJ dan Rapat Evaluasi Kegiatan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif 6
Sumber Dana
Catatan Penting
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
7
8
9
10
1.322.000
APBA
Pemeliharaan tanaman kurang maksimal akibat keterbatasan dana.
96 Ha
1.454.200
96 Ha
6.257.563
APBA
Maraknya pembukaan pengelolaan dan pemanfaatan areal pada kawasan hutan oleh berbagai pihak.
96 Ha
6.883.319
2 Kegiatan
1.734.039
APBA
2 Kegiatan
1.907.443
Kode 1 2
2
01
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan 2
15
13 Pembinaan dan Pengendalian Industri dan Peredaran Hasil Hutan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan 3
16
2 02
16
Lokasi 4
Meningkatnya Prov. Aceh, ketertiban industri Kab/Kota dan peredaran hasil hutan. Monitoring dan pembinaan tata usaha peredaran hasil hutan. Terkendalinya peredaran hasil hutan dan dapat meminimalisir illegal trade di tujuh kab/kota
02 01 16 Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2 02 16 05 Pembinaan, pengendalian dan Terbangunnya pengawasan gerakan Tanaman Hutan rehabilitasi hutan dan lahan Pada DAS Prioritas dan Tersedianya Bibit Tanaman Kehutanan 2 02 16 14 Pengelolaan dan Krueng Aceh, Pengembangan Kawasan Hutan Krueng Baroo, UPTD KPH Wilayah I Krueng Sabee, Krueng Teunom, Alue Setui dan Alue Raya 2 02 16 15 Pengelolaan dan Krueng Meureudu, Pengembangan Kawasan Hutan Krueng Peusangan UPTD KPH Wilayah II dan Krueng Pase
2 02
RENCANA TAHUN 2015 Target Capaian 5 236 Industri
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif 6
Sumber Dana
Catatan Penting
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
7
8
9
360.000
APBA
Tingginya kebutuhan kayu rakyat dan industri yang tidak di dukung oleh kewtersediaan pemenuhan bahan baku kayu.
236 Industri
10 396.000
Kab. Aceh Besar, Aceh Timur, Subulusalam, Aceh Besar, Aceh tamiang, Aceh Selatan Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah I
917 Ha
6.652.999
APBA
917 Ha
7.318.299
6 DAS
1.500.000
APBA
6 DAS
1.800.000
Terkelolanya dan berkembangnya kawasan hutan UPTD KPH Wilayah II 16 Pengelolaan dan Krueng Jambo Aye, Terkelolanya dan Pengembangan Kawasan Hutan Krueng Peureulak berkembangnya UPTD KPH Wilayah III dan Krueng Tamiang kawasan hutan UPTD KPH Wilayah III 17 Pengelolaan dan Krueng Woyla, Terkelolanya dan Pengembangan Kawasan Hutan Krueng Merbou dan berkembangnya UPTD KPH Wilayah IV Lae Lasikin kawasan hutan UPTD KPH Wilayah IV
3 DAS
1.500.000
APBA
3 DAS
1.800.000
3 DAS
1.500.000
APBA
3 DAS
1.800.000
3 DAS
1.500.000
APBA
3 DAS
1.800.000
Kode 1
2
2
2
2
2
2 02
16
2 02
16
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2
3
02
02
17
Lokasi 4
18 Pengelolaan dan Krueng Tripa dan Terkelolanya dan Pengembangan Kawasan Hutan Krueng Kuala Batee berkembangnya UPTD KPH Wilayah V kawasan hutan UPTD KPH Wilayah V 19 Pengelolaan dan Krueng Kluet, Terkelolanya dan Pengembangan Kawasan Hutan Krueng Singkil/Lawe berkembangnya UPTD KPH Wilayah VI Alas dan Kepulauan kawasan hutan Banyak UPTD KPH Wilayah VI
02 01 17 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 02 17 16 Kegiatan Pengembangan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
02
RENCANA TAHUN 2015
18 Pembinaan PAMHUT, Pengamanan hutan dan Operasi Ilegal Logging
Meningkatnya Saree Kab. Aceh kualitas dan Besar kuantitas sarana dan prasarana di UPTD KPH Tahura Pocut Meurah Intan
Terbinanya SDM Prov. Aceh, Petugas POLHUT Kab/Kota dan PAMHUT Kontrak dan terpenuhinya sarana dan prasarana pengamanan hutan Terselesaikannya Saree Kab. Aceh kasus tindak Besar kejahatan kehutanan secara hukum
17
Operasi Pengamanan dan 11 Pengawasan Taman Hutan Raya
17
Terjaganya Fungsi Pengelolaan Kawasan Lindung, Kawasan Lindung 17 Pengamanan dan Perlindungan dan Satwa Hutan dan Hasil Hutan Langka/Liar
Prov. Aceh, Kab/Kota
Target Capaian 5
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif 6
Sumber Dana 7
Catatan Penting 8
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif 9
10
2 DAS
1.500.000
APBA
2 DAS
1.800.000
3 DAS
1.500.000
APBA
3 DAS
1.800.000
65 Ha
6.700.000
APBA
65 Ha
7.370.000
1.850 Orang
40.699.600
APBA
1.850 Orang
1 Paket
300.000
APBA
1 Paket
330.000
1 Paket
300.000
APBA
1 Paket
330.000
Perambahan kawasan hutan dan ilegal logging dan ilegal logging yang masih terjadi di Tahura Pocut Meurah Intan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar serta kawasan hutan lindung seulawah agam.
44.769.560
Kode 1
2
2
2
2
2
02
02
02
02
02
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2
3
RENCANA TAHUN 2015 Lokasi
Target Capaian
4
5
17
Operasi Pengamanan dan 21 Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah I
Prov. Aceh, Kab/Kota
Berkurangnya jumlah perambahan di sekitar kawasan hutan UPTD KPH Wilayah I
17
Operasi Pengamanan dan 22 Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah II
Krueng Meureudu, Krueng Peusangan dan Krueng Pase
Berkurangnya jumlah perambahan di sekitar kawasan hutan UPTD KPH Wilayah II
Operasi Pengamanan dan 23 Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah III
Berkurangnya Krueng Jambo Aye, jumlah perambahan Krueng Peureulak di sekitar kawasan dan Krueng Tamiang hutan UPTD KPH Wilayah III
Operasi Pengamanan dan 24 Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah IV
Berkurangnya Krueng Woyla, jumlah perambahan Krueng Merbou dan di sekitar kawasan Lae Lasikin hutan UPTD KPH Wilayah IV
Operasi Pengamanan dan 25 Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah V
Berkurangnya jumlah perambahan Krueng Tripa dan di sekitar kawasan Krueng Kuala Batee hutan UPTD KPH Wilayah V
Operasi Pengamanan dan 26 Pengawasan Kawasan Hutan UPTD KPH Wilayah VI
Berkurangnya Krueng Kluet, jumlah perambahan Krueng Singkil/Lawe di sekitar kawasan Alas dan Kepulauan hutan UPTD KPH Banyak Wilayah VI
17
17
17
2
02
17
2
02 01 20 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
02
01
20
07 Kegiatan Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan
Mantapnya status fungsi dan penggunaan kawasan hutan
Prov. Aceh, Kab/Kota
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif 6 1.000.000
Sumber Dana 7
Catatan Penting 8
9
APBA
10 1.200.000
6 DAS
6 DAS
1.000.000
APBA
1.200.000
3 DAS
3 DAS
1.000.000
APBA
1.200.000
3 DAS
3 DAS
1.000.000
APBA
1.200.000
3 DAS
3 DAS
1.000.000
APBA
1.200.000
2 DAS
2 DAS
1.000.000
APBA
1.200.000
3 DAS
100 KM
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
3 DAS
2.634.915
APBA
Terbatasnya tenaga teknis keplanologian dan peralatan keplanologian.
100 KM
2.898.407
Kode 1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan 2
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Lokasi
7
8
9
09 Indentifikasi Perambahan Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan
Terindentifikasikasny Prov. Aceh, a Perambahan Kab/Kota Kawasan Hutan dan Potensi Pengembangan Hutan
15 Lokasi
691.200
APBA
Maraknya pembukaan pengelolaan dan pemanfaatan areal pada kawasan hutan oleh berbagai pihak.
15 Lokasi
760.320
02
01
20
03 Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan, Statistik dan Laporan Kondisi Hutan
Tersusunyan Prov. Aceh, Dokumen Data Kab/Kota Statistik Kehutanan, sebagai acuan kebijakan dalam pembangunan kehutanan
3 Paket
240.000
APBA
3 Paket
264.000
02
01
20
10 Percepatan Perencanaan Pembangunan Kehutanan
Tersedianya sistem Prov. Aceh, perencanaan Kab/Kota kehutanan dan terkoordinasinya, tersinerjinya rencana kehutanan di tingkat nasional, provinsi, kab/kota dan KPH menjadi kesatuan rencana kehutanan yang utuh.
1 Paket
500.000
APBA
1 Paket
550.000
029 03
06
Kegiatan Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan
6
Sumber Dana
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
20
Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Alam Kegiatan Peningkatan Usaha Hutan Tanaman
5
Indikatif
Catatan Penting
01
Meningkatnya Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan Terbinanya Usaha Hutan Alam Terkendalikannya Peningkatan Usaha Hutan Alam Terbinanya Usaha Industri Primer Kehutanan
4
Target Capaian
Kebutuhan Dana/Pagu
02
Program Bina Usaha Kehutanan Kegiatan Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan iuran hasil hutan
3
RENCANA TAHUN 2015
10
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
365.604.404
APBN
100%
402.164.844
Prov. Aceh, Kab/Kota Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
153.325.150
APBN
100%
168.657.665
100%
219.131.000
APBN
100%
241.044.100
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
116.698.450
APBN
100%
128.368.295
Kode 1 029 04 07
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2
3
Lokasi
Target Capaian
4
5
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif 6
Sumber Dana 7
Catatan Penting 8
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif 9
10
Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial
Terbangunnya hutan Prov. Aceh, masyarakat (HKM). Kab/Kota Terbangunnya Hutan Rakyat.
1 Paket
353.664
APBN
1 Paket
389.030
Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan reklamasi hutan di DAS Prioritas Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS
Terlaksanya kegiatan Prov. Aceh, rehabilitasi hutan Kab/Kota dan lahan
1 Paket
720.000
APBN
1 Paket
792.000
Terbangunnya Hutan Desa dan Pengelolaan DAS prioritas terpadu. Terbangunnya Hutan Rakyat. Terbangunnya sumber benih
1 Paket
120.000
APBN
1 Paket
132.000
Prov. Aceh, Kab/Kota
1 Paket
156.000
APBN
1 Paket
171.600
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
288.000
APBN
100%
316.800
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
576.000
APBN
100%
633.600
Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
029 05 08
RENCANA TAHUN 2015
Das Kr. Peusangan & Kab. A. Tengah
Program Konservasi Keanekararagaman Hayati dan perlindungan Hutan Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan.
Kegiatan Penyidikan dan Pengamanan Hutan
Terlaksananya Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan. Berkurangnya hotspot (titik api) berkurang setiap tahun Terselesaikannya perkara tindak pidana penyidikan dan pengamanan hutan
Kode 1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan 2 Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi, Ekosisten Esensial dan Pembinaan Hutan Lindung
029 06 07
Indikator Kinerja Program/Kegiatan 3
Lokasi 4
Terlaksananya Prov. Aceh, kegiatan Kab/Kota pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial dan terbinanya hutan lindung
Target Capaian 5
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif 6
Sumber Dana 7
Catatan Penting 8
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif 9
10
100%
720.000
APBN
100%
792.000
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
525.110
APBN
100%
577.621
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
269.872
APBN
100%
296.859
Prov. Aceh, Kab/Kota
100%
285.033
APBN
100%
313.536
Teridentifikasikannya Prov. Aceh, dan Kab/Kota Terinventarisasikann ya permasalahan tenurial kawasan hutan
100%
385.776
APBN
100%
424.354
Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan Kegiatan Pembangunan Terwujudnya Kesatuan Pengelolaan Hutan kepastian hukum (KPH) batas kawasan hutan dan manfaat hutan bagi masyarakat Kegiatan Sosialisasi Batas Rencana makro Kawasan Hutan penyelenggaraan kehutanan. Tata batas kawasan hutan terdiri dari batas luar dan dalam. Kegiatan Penyusunan Neraca Tersusunya Neraca Sumber daya Hutan (NSDH) Sumber Daya Hutan Provinsi (NSDH) Provinsi. Kegiatan Identifikasidan Inventarisasi Permasalahan Tenurial Kawasan Hutan
RENCANA TAHUN 2015
Kode 1 029 08 10
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2
3
Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan
RENCANA TAHUN 2015 Lokasi
Target Capaian
4
5
Terbentuknya Prov. Aceh, kerjasama kemitraan Kab/Kota dalam rangka peningkatan peran serta penyuluh kehutanan. Terbentuknya 500 Kelompok masyarakat produktif. Sertifikat penyuluh kehutanan. Pendidikan menengah kehutanan.
78 Orang
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif 6
1.150.000
Sumber Dana 7
Catatan Penting 8
APBN
Banda Aceh,
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif 9
78 Orang
Maret 2014
Ir. Husaini Syamaun, MM NIP. 19600515 198703 1 008
10
1.265.000