Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma penyelenggaraan
pemerintahan
telah
bergeser
“rule
dari
government” menjadi “good governance”. Karakteristik atau unsur utama penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), keterbukaan (openes) dan kerangka hukum (rule of law). Akuntabilitas publik merupakan landasan utama bagi proses penyelenggaraan pemerintahan. Ini diperlukan karena aparatur pemerintah harus mempertanggungjawabkan tindakan dan pekerjaannya kepada publik dan organisasi tempat kerjanya. Akuntabilitas juga merupakan prasyarat mendasar untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan yang didelegasikan dan menjamin kewenangan tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan yang dapat diterima secara luas dengan tingkat efisiensi, efektivitas, kejujuran dan hasil yang sebesar mungkin. Akuntabilitas publik yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah sangat terkait erat
dengan kinerja instansi
yang
bersangkutan.
Keberhasilan/kegagalan
dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi maupun kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan akan terlihat dari pertanggungjawaban yang dilakukannya. Untuk menilai keberhasilan/kegagalan tersebut, pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan. Selama ini pengukuran terhadap kinerja instansi pemerintah lebih ditekankan kepada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran terlepas dari proses dan pelaksanaan kegiatan di lapangan, manfaat, keuntungan maupun dampak yang ditimbulkannya. Dalam melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi. 1
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Berpijak pada konsep tersebut, maka indikator kinerja tidak saja dari aspek inputs, outputs, tapi juga sampai pada out comes, benefits dan impact dari kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Pada gilirannya semua proses yang dilaksanakan untuk dinikmati masyarakat.
B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sesuai dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung adalah Unsur Pelaksana Otonomi Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi merumuskan kebijakan – kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun ruang lingkup tugasnya antara lain di bidang sumber daya manusia dan penyuluhan; bidang sarana dan prasarana; bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura; bidang perkebunan; bidang kehutanan; bidang pengolahan hasil dan pasca panen; serta bidang pengelolaan lahan dan air. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tersebut, Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung terdiri dari seorang Kepala Dinas dengan eselon IIb ; 1 (satu) jabatan Eselon IIIa, yaitu Sekretaris; 7 (tujuh) jabatan Eselon IIIb dan 30 (Tigapuluh) Jabatan eselon Iva dan 6 (Enam) eselon Ivb. Disamping itu, juga terdapat Unit-Unit Pelaksana Teknis Daerah dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi tersebut didukung oleh 165 orang personil dimana 56 orang diantaranya adalah Pejabat Fungsional (PPL ), 1 PPS, dan 45 Jabatan eselon (II, III, IV) dan selebihnya staf. 2
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup akuntabilitas kinerja ini, pada dasarnya berupaya untuk menjawab sasaran RPJMD
kemudian dituangkan
dalam dokumen
Rencana Strategis Dinas
Petanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan yang menjadi tanggung
jawab/kewenangan
SKPD,
maka
setiap
tahun
setiap
SKPD
wajib
mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sesuai instruksi Presiden Nomor
7 tahun 1999. Penyusunan LAKIP harus mengikuti prinsip-
prinsip pelaporan, yaitu laporan harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan. Disamping itu, perlu pula diperhatikan :
- Prinsip Lingkup Pertanggungjawaban, yaitu hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab masing-masing SKPD serta memuat baik keberhasilan maupun kegagalan.
- Prinsip Prioritas, yaitu yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban SKPD yang diperlukan untuk upayaupaya tindak lanjutnya.
- Prinsip Manfaat, yaitu manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya dan bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.
LAKIP mencerminkan kinerja SKPD bersangkutan selama satu tahun anggaran yang berbasis kinerja artinya pelaksanaan kegiatannya terukur, teruji dengan sasaran yang jelas.
3
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan sesuai Visi dan Misi dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, maka pada Tahun Anggaran 2014 terdapat
5 Sasaran yang ingin dicapai, dengan
dukungan 9 Program yang dijabarkan ke dalam 50 Kegiatan dan telah ditetapkan berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2014.
4
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Badung Tahun 2010-2015 pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaian tujuan melalui perbaikan-perbaikan sistematika dan kebijakan di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan. Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutaan di Kabupaten Badung
yang diselaraskan
dengan arah pembangunan dan program
pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maupun Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung 2010-2015 digunakan sebagai dasar
acuan penyusunan
kebijakan,
program dan kegiatan serta
sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta
tujuan organisasi. Visi dan Misi Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut : a.
Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf;
b.
Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf;
c.
Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ;
d.
Terfokus pada permasalahan utama; 5
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
e.
Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan perkembangan;
f.
Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.
Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Organisasi. Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c) menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan. Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi Visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber Organisasi. Dalam
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten
Badung
selalu
memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan yang terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah ”Tri Hita Karana”,
khususnya
dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung: “ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh, Mandiri dan Berkelanjutan menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “ Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja. 6
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Misi suatu Instansi harus jelas dan sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki, peraturan perundangan dan kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang dipilih. Perumusan Misi Instansi harus memperhatikan memberikan
masukan
peluang
pihak-pihak
untuk
yang
berkepentingan
perubahan/penyesuaian
sesuai
(stakeholders), dengan
dan
tuntutan
perkembangan lingkungan strategis. Rumusan Misi hendaknya mampu: (a) melingkupi semua pesan yang ada pada Visi, (b) memberikan petunjuk terhadap Tujuan yang akan dicapai, (c) memberikan petunjuk kelompok Sasaran mana yang akan dilayani, dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholders.
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan Misi (Misi 2010-2015) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai berikut:
1.
Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan
2.
Memantapkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing
3.
Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukung ekonomi kreatif
4.
Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki
5.
Mewujudkan ikon/program
unggulan
yang dapat
Kabupaten Badung.
7
Lakip Tahun 2014
menumbuhkan citra daerah
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Tujuan Mengacu pada pernyataan Visi dan Misi yang telah ditetapkan serta berdasarkan pada isu-isu dan analisis strategis,
langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan
Tujuan Instansi. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Tujuan akan mengarahkan perumusan Sasaran, Kebijakan, Program dan
Kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi. Adapun Tujuan dari masing – masing Misi tersebut, yaitu : 1.
Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan sumber daya Pertanian dan Kehutanan
2.
Mewujudkan Ketahanan Pangan
3.
Meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian agar mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional dan internasional
4.
Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani
5.
Menciptakan produk unggulan yang menjadi kebanggan daerah Kabupaten Badung Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan dan menggambarkan hal yang ingin
dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan selama 1 (satu) tahun. Sasaran juga memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, teruji, dapat diukur dan dapat dicapai serta saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun Sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan periode tahun 2010 – 2015 adalah sebanyak 5 Sasaran, yaitu : 1
Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air
2
Tercapainya target produksi dan produktivitas
3
Tercapainya target pemasaran
4
Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra produksi
5
Terciptanya pasar
8
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Adapun korelasi antara misi, tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel berikut : Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan Tujuan:
Sasaran :
Meningkatkan daya guna dan pemanfaatan
hasil guna
sumber daya Pertanian dan
Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air
Kehutanan Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing Tujuan:
Sasaran :
Mewujudkan Ketahanan Pangan
Tercapainya produktivias
target
produksi
dan
Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif Tujuan: Meningkatkan
nilai
Sasaran :
tambah
pertanian agar mampu
komoditi
Tercapainya target pemasaran
memenuhi pasar
lokal, nasional dan internasional Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki Tujuan:
Sasaran :
Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program
Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan Tumbuhnya sentra produksi unggulan
yang dapat
menumbuhkan citra
daerah Kabupaten Badung. Tujuan:
Sasaran :
Menciptakan produk nggulan yang menjadi kebanggaan daerah Kabupaten Badung
9
Lakip Tahun 2014
Terciptanya pasar
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator Kinerja Utama merupakan acuan kerja yang digunakan oleh unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung
untuk
menetapkan rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan
kinerja, menyusun
laporan akuntabilitas
serta melakukan
evaluasi
pencapaian kinerja sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung adalah sebagai berikut :
No 1.
Sasaran Meningkatnya
Indikator Kinerja Utama optimasi
a.
pemanfaatan lahan dan air
Luas
peningkatan
kualitas
penutupan Lahan dan lahan kritis di Kabupaten Badung b.
Panjang infrasruktur Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) yang terbangun
c. Panjang infrastruktur Jalan Usaha Tani (JUT) yang terbangun 2.
Tercapainya target produksi dan
a.
Luas Lahan yang mendapat subsidi benih
b.
Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk
c.
Jumlah Produktivitas Padi
d.
Jumlah Produksi Padi
e.
Jumlah Produksi Palawija
f.
Jumlah Produksi Hortikultura
produktivitas
10
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
g.
Produktivitas Tanaman Perkebunan
h.
Jumlah
produksi
tanaman
perkebunan 3.
Tercapainya target pemasaran
a.
Jumlah
promosi
produk
pertanian/perkebunan b.
Volume pemasaran dalam negeri dan eksport komoditi kopi
4.
Meningkatnya rumah
unit-unit
tangga
petani
usaha
a.
dan
Jumlah
penumbuhan
kelas
kelompok tani utama
tumbuhnya sentra produksi b.
Jumlah penumbuhan
kelompok
tani industri kecil c.
Jumlah
sentra
produksi
yang
dikembangkan 5.
Terciptanya pasar
a.
Jumlah produk yang sudah akses dengan hotel/supermarket
C.
Rencana Kinerja Rencana Kinerja direalisasikan dengan Penetapan kinerja yang merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang akan menerima tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang memberikan tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu unit kerja dalam satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
11
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Ruang lingkup penetapan kinerja lebih diutamakan tehadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-pogram yang dapat mengggambarkan keberadaan organisasi serta
menggambarkan issue strategik yang sedang dihadapi organisasi.
Informasi yang disajikan dalam lampiran penetapan kinerja meliputi :
Sasaran
strategik organisasi, indikator kinerja, target kinerja, program pendukung dan jumlah anggaran yang dialokasikan (terlampir).
12
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran Kinerja sasaran Utama.
dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja
Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data - data kinerja yang
lazimnya dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu : (1) Data internal, berasal dari sistem informasi yang diterapkan di SKPD, dan (2) Data eksternal, berasal dari luar Instansi baik data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan Kinerja Instansi Pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisien dan efektivitas. Pengukuran Tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badug dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Untuk mengukur analisis capaian kinerja maka terdapat 5 sasaran strategis yang hendak dicapai yang diukur dengan 17 indikator kinerja Utama. Program dan kegiatan yang
dilaksanakan pada tahun 2014 merupakan komitmen
pimpinan dan jajaran Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan untuk mencapai target kinerja sasaran yang ditargetkan pada tahun 2014. Hasil sebagai realisasi pencapaian sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) :
13
Lakip Tahun 2014
yang diukur
dapat digambarkan sebagai berikut
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
B.1. Meningkatnya optimasi lahan dan air. Untuk
mengukur sasaran ini digunakan 2
indikator kinerja utama :
Indikator kinerja untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut :
Tahun 2013
Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
1
Luas peningkatan kualitas
110 Ha
951,13Ha
864,66
120 Ha
619 Ha
515,83
6.000 m
8.196 m
136,6
7.000 m
18.630 m
266,14
40.000m
49.870 m
124,69
45.000 m
47.300 m
105,11
penutupan lahan dan lahan kritis di Kabupaten Badung
2
Panjang infrasruktur Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) yang terbangun
3
Panjang infrastruktur Jalan Usaha Tani (JUT) yang terbangun
Luas wilayah Kabupaten Badung yang menjadi
sasaran peningkatan kualitas
penutupan lahan dengan penanamanan bibit kayu hutan dan tanaman berkayu lainnya adalah seluas 17.565 Ha atau 41,96 % dari luas wilayah Kabupaten Badung seluas 41.852 Ha.
Pada tahun tahun 2014 telah
dilakukan penanaman seluas 619 Ha. Dengan demikian dilakukan
tahun 2014 sudah
penanaman
untuk
peningkatan kualitas penutupan lahan dan tegakan tanaman seluas 619 Ha di Kabupaten Badung.
14
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Sedangkan sasaran dengan indikator Luas peningkatan kualitas penutupan lahan dan lahan kritis
di Kabupaten Badung
dalam pencapaian targetnya didukung oleh 4 program dan 7 kegiatan dilaksanakan Perkebunan
oleh
Dinas
yang Pertanian,
dan Kehutanan Kabupaten
Badung. Realisasi yang tinggi dan beberapa kali lipat melampaui target
capaian kinerja
sebesar 515,83 % disebabkan karena adanya tambahan kegiatan pusat yang cukup besar yang bersumber dari dana kementerian kehutanan (DAK Kehutanan). Disamping itu masyarakat Kabupaten Badung sampai saat ini masih memiliki minat yang besar pada sektor tanaman berkayu karena memiliki nilai ekonomi yang menjadi harapan dimasa depan.
Realisasi Indikator Panjang infrasruktur Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani
(JITUT) yang terbangun
tahun 2014
mencapai 266,14 % dari target rencana kinerja tahunan sepanjang 7.000m dapat terealisasi sepanjang 18.630 m. Indikator Panjang infrastruktur Jalan
Usaha
Tani
mencapai
(JUT)
yang
Infrastruktur
terbangun Pertanian
Kabupaten Badung ini 105,11 %. Dari target rencana kinerja tahunan sepanjang 45.000 m dapat terealisasi sepanjang
47.300 m
15
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
B2. Tercapainya target produksi dan produktivitas. Untuk
mengukur
sasaran ini
digunakan 8 indikator kinerja utama :
No
Indikator
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Kinerja
1
2
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Luas lahan yang mendapat subsidi benih
800 Ha
800 Ha
100
2000
4500 ha
225
2000 Ha
7000Ha
350
Luas Lahan yang
4250 Ha
4250 Ha
100
5000 Ha
5000 Ha
100
6000 Ha
7000 Ha
116
62,00 Kw /Ha
63,20 kw/Ha
101,93
63,00 Kw /Ha
64,61
102,55
63,5
62,92
99,07
Kw/ha
Kw/Ha
124.900
108.759
Ton
Ton
13.250 Ton
19.524
mendapat
ha
subsidi
pupuk 3
Jumlah Produktivitas
Kw/Ha
Padi 4
Jumlah
Produksi
124.500 ton
124.598 ton
100,08
124.700 Ton
Jumlah
90,38
Ton
Padi 5
112.704
Produksi
12.750 ton
11.407 ton
89,47
13.000 ton
19.407
149,28
Jumlah
Produksi
34.000 ton
44.958 ton
132,23
35.000 ton
24.499
72,06
35.500 Ton
65.708
185,08
Ton
Hortikultura 7
147,35
Ton
Palawija 6
87,07
520 Kg/Ha
Produktivitas
583 kg/Ha
112,11
530 Kg/Ha
537 Kg/Ha
101,32
Tanaman
540
675
Kg/Ha/Th
Kg?ha/Th
720 Ton
1003
125
Perkebunan 8
Jumlah
produksi
690 ton
757 ton
109,71
710 ton
ton
tanaman perkebunan
16
Lakip Tahun 2014
757
106,62
Ton
139,31
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Luas lahan yang menjadi target
sasaran
susidi benih
7,000
tahun 2014 seluas 2000 Ha dan terealisasi seluas 7.000 ha. . Jadi Capaian Kinerja Luas lahan yang mendapat subsidi benih terealisasi
5,000 4,500
4,250 2,400 800
800
Tahun 2011
Tahun 2012
350 %.
Luas
Lahan
Tahun 2013
Taun 2014
Luas lahan yang mendapat subsidi benih ( Ha)
yang
Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk (Ha)
mendapat subsidi pupuk seluas
6.000 Ha menjadi target sasaran kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan danKehutanan Kabupaten Badung dalam tahun 2014. Dari target tersebut capaian kinerja sasaran tahun 2014 dapat tercapai
116 %
140,000
dengan realisasi seluas 7.000 Ha
120,000 100,000
Sasaran dengan indikator Jumlah
Produktivitas
capaian
kinerjanya
80,000
padi
60,000
mencapai
40,000
Hal tersebut karena
20,000
produktivitas padi lebih tinggi dari
-
99,07 %.
target
sebesar
dengan padi
63,5
capaian produktivitas
sebesar
Produktivitas
62,91
kw/ha.
lebih rendah dari
target yang ditetapkan
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Jumlah Produksi Padi (Ton)
12,545
124,598
112,700
108,759
Jumlah Produksi Palawija (Ton)
13,005
11,407
19,407
19,524
Jumlah Produksi Hortikultura (Ton)
27,505
44,958
24,499
65,708
Kw/ha
karena
ada berbagai kendala yang di hadapi oleh petani. Cuaca dan hama menjadi faktor hambatan utama yang menurunkan produktivitas padi pada tahun ini.
Jumlah Produksi Padi yang terealisasi sebesar
108.759
ton dengan tingkat
capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 87,07 %. Produksi secara umum mengalami 17
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
penurunan karena adanya penurunan Indeks Pertanaman (IP).
di beberapa wilayah.
Penurunann IP ini dikarenakan adanya pembangunan/perbaikan Jaringan Irigasi yang mencakup pengairan lahan untuk lahan seluas 900 Ha.
Jumlah Produksi Palawija yang terealisasi sebesar tingkat capaian 147,35 % . Capaian kinerja
19.524
ton
dengan
total produksi palawija melebihi target
indikator kinerja, hal tersebut terjadi karena ada perubahan pola tanam dengan indeks tanaman
palawija yang mengalami peningkatan luas tanam cukup besar pada tahun
2014.
Jumlah
Produksi Hortikultura
terealisasi sebesar tingkat capaian
65.708 Ton
185,08 %.
yang
ton dengan
Jumlah produksi
pada tahun 2014 melebihi target cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut
sangat di
tentukan oleh kondisi iklim pada tahun 2014. Dukungan juga
berbagai upaya petani dalam usaha
meningkatkan
produktivitas
tanaman
hortikultura memberikan dampak pada Produktivitas Tanaman Perkebunan (kg/Ha)
peningkatan jumlah produksi tanaman.
Produktivitas Perkebunan
675
terealisasi
Kg/Ha/Th
capaian
125
produktivitas
sebesar tingkat
850
Capaian kinerja
416
dengan %.
Jumlah produksi tanaman perkebunan (Ton)
Tanaman
tanaman perkebunan
757 583
757 537
1,003 675
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
dapat melebihi target tahun 2014. Hal ini selain didukung oleh berbagai program dan kegiatan pada tahun 2014 juga disebabkan oleh kondisi cuaca yang cukup mendukung produktivitas tanaman perkebunan.
18
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Hal
ini
juga
sekaligus
membuat Jumlah produksi tanaman perkebunan
yang
terealisasi
sebesar 1.003 ton dengan tingkat capaian kinerja
139,31 %.
B3. Tercapainya target pemasaran. Sasaran ini diukur dengan 2 indikator kinerja utama. Adapun Indikator Kinerja tersebut adalah :
No
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Target
Realis
Tahun 2013 %
Target
asi 1
Jumlah promosi
3 Kali
3 kali
Real
Tahun 2014 %
Targ
Real
et
isasi
isasi 100
4 kali
4 kali
100
produk
%
5
4
80
Kali
Kali
600
818
136,3
Ton
Ton
3
pertanian/perkeb unan 2
Volume
500
529
pemasaran dalam
ton
ton
105,8
550
531
ton
ton
96,55
negeri dan eksport komoditi kopi
Indikator
Jumlah promosi produk pertanian/perkebunan
sebanyak 4 kali sehingga capaian kinerja indikator ini mencapai 80 %.
19
Lakip Tahun 2014
dapat terealisasi
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Untuk indikator volume pemasaran dalam negeri dan eksport
komoditi
kopi
target
kinerja sasaran dengan indikator kinerja ini mencapai
Voume Pemasaran dalam Negeri dan Eksport Komoditi Kopi
136,33%.
Target (Ton)
Realisasi (ton)
Kondisi cuaca yang mendukung 881
dan usaha petani meningkatkan kualitas produk menyebabkan capaian
indikator
melebihi
target
ini
dapat
yang
telah
529 250
500
531
Tahun 2012
Tahun 2013
600
230
ditetapkan.
Tahun 2011
20
Lakip Tahun 2014
550
Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
B4.
Sasaran Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra
produksi diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti dalam tabel berikut.
No
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Target
Tahun 2013
Realisa
Target
si 1
Jumlah kelas
penumbuhan kelompok
90 Klp
Jumlah
3
Target
95 Klp
93 Klp
Realis
%
asi 97,87
102,22
utama 2
%
i
91 Klp
tani
Realisas
Tahun 2014
100
102
Klp
Klp
102
% penumbuhan
60 Klp
65 Klp
kelompok tani industri
108,33
kecil
%
Jumlah sentra produksi
1 Klp
1 Klp
100 %
70 Klp
74 Klp
105,71
80 Klp
82 Klp
102,5
1 Klp
1 Klp
100
1 Klp
1 Klp
100
yang dikembangkan
Indikator Jumlah penumbuhan kelas kelompok tani utama terealisasi sebanyak 102
kelompok
dengan
capaian
indikator kinerja 102% Sasaran dengan indikator Jumlah penumbuhan
kelompok
tani
terealisasi
industri
sebanyak
kecil
82 kelompok dengan
capaian kinerja sebesar 102,5 % dan
sentra
produksi
yang
dikembangkan terealisasi 100 %.
21
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
B5. Sasaran Terciptanya pasar di ukur dengan menggunakan indikator di bawah ini.
No
Indikator
Tahun 2012
Kinerja
Target
Realisa
Tahun 2013 %
Target
si 1
Jumlah produk yang
sudah
akses
dengan
180 kw
246 kw
Realisa
Tahun 2014 %
si 136,66
205 kw
271 Kw
135
Targe
Realisa
t
si
210
519,22
Kw
Kw
hotel/ supermarket
Indikator Jumlah produk yang sudah akses dengan hotel/ supermarket terealisasi mencapai 247,51 % dengan komoditinya adalah produk sayuran asparagus, tomat chery, baby buncis dan sayuran lainnya. C. PEMBANDING Pembanding untuk LAKIP ini lebih ditujukan untuk sebagai spirit untuk kemajuan (kompetisi) dan indikatornya
bukan dalam konteks membanding-bandingkan
apalagi kalau
tidak sama. Sejalan dengan pemikiran itu, maka dicoba untuk mencari
indikator yang relatif sama yang dimiliki oleh Propinsi atau Kabupaten/Kota di Bali. Dalam hal ini dipilih produktivitas padi dan cakupan subsidi pupuk yang akan dibandingkan antara data Kabupaten Badung dan Propinsi Bali. Tahun 2014 capaian produktivitas padi di Kabupaten Badung rata-rata 62,91 Kw/Ha jauh lebih besar dari rata-rata propinsi yang mencapai 58,08 Kw/Ha. 22
Lakip Tahun 2014
%
247,51
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
D. ASPEK KEUANGAN
Untuk
Merealisasikan
dan
mencapai
target-target
sasaran
melalui
pencapaian target indikator kinerja utama menggunakan dana dengan gambaran sebagai berikut :
23
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
24
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
25
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
E. PRESTASI YANG DIRAIH Prestasi yang diraih selama tahun 2014 pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan antara lain : a)
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara. Kategori Pembina Ketahanan Pangan untuk Kepala Desa diraih I Made Karyana, SE. Kepala Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
b)
Gapoktan Berprestasi Tingkat Nasional diraih Gapoktan Tri Mandala Sari, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
c)
Juara II Evaluasi Penerapan Teknologi Usaha Tani Kedelai Tingkat Provinsi Bali yang diraih Subak Abian, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal.
d)
Juara Harapan I dalam Lomba Simantri Berprestasi Tingkat Provinsi Bali, diraih Kelompok Tani Simantri (404) Tani Mekar, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
e)
Juara Harapan I Pemenang Lomba Olahan Produk Pangan Lokal Kelompok Wanita Tani (KWT) berbahan baku dari Produksi Perkebunan Tingkat Provinsi Bali.
f)
Juara Harapan II Lomba Stand dalam rangka Festival Agribisnis Tahun 2014 Tingkat Provinsi Bali
g)
Juara III Pemenang Lomba Kelompok Tani (Subak Abian) berprestasi tingkat Provinsi Bali atas nama Poktan/SA Giri Sari Desa Belok Sidan Kecamatan Petang Kabupaten Badung
h)
Juara Harapan II Tingkat Nasional Kategori Lomba Kelompok Pecinta Alam (KPA) diraih Sispala Wana Giri Mandala SMA Negeri 2 Mengwi Kecamatan Mengwi, Kab. Badung.
i)
Juara Harapan II Tingkat Nasional Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) diraih SD Negeri 3 Mambal Kec,Abiansemal, Kab.Badung.
j)
Juara I Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi Bali Kategori Kelompok Pecinta Alam (KPA) diraih Sispala Wana Giri Mandala SMA Negeri 2 Mengwi Kecamatan Mengwi, Kab. Badung.
26
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
k)
Juara I Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi Bali Kategori Lomba Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) diraih
SD
Negeri 3 Mambal Kec,Abiansemal, Kab.Badung. l)
Juara II Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi Bali Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) diraih SD Negeri 3 Sobangan, Desa Sobangan, Kec. Mengwi
m) Juara II Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi Bali Kategori Lomba Kader Konservasi Alam (KKA) diraih I Made Raka, SPd Desa Buduk, Kec. Mengwi.
27
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
BAB IV PENUTUP
Secara umum pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung yang merupakan penjabaran dari Sasaran dan Program Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2015, baik terlaksana cukup
Pencapaian Kinerja Sasaran, telah
baik dan lancar walau masih dijumpai adanya kendala dan
permasalahan di lapangan. Dari 31 kegiatan, seluruhnya telah berjalan dengan cukup efektif untuk mendukung pencapaian sasaran
Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2014. Keberhasilan pencapaian sasaran sangat ditentukan oleh komitmen, koordinasi, kerjasama, kerja keras dan kemampuan Pimpinan dalam mengatur dan mengarahkan bawahannya untuk secara bersama-sama bergerak mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Permasalahan, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, diupayakan untuk diperbaiki secara terus menerus agar Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, yaitu “ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang tangguh,
Mandiri dan berkelanjutan
Terciptanya ketahanan pangan yang berbasis agribisnis
menuju
untuk Kesejahteraan
Masyarakat. “ dapat tercapai. Tentunya sangat diperlukan adanya komitmen dari Pimpinan dan Legislatif untuk member perhatian lebih,
memahami dan apresiatif terhadap Sektor Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan di Kabupaten Badung, agar sector ini tetap lestari sepanjang masa, karena sangat terkait erat dengan sosial cultural masyarakat Bali umumnya dan masyarakat Badung khususnya yang agraris.
28
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF.................................................................................
iii
BAB I.
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................
1
B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
Kehutanan Kabupaten Badung ................................................
2
C. Ruang Lingkup .......................................................................
3
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................
5
A. Rencana Strategis ..................................................................
5
B. Indikator Kinerja Utama ...........................................................
10
C. Rencana Kinerja .....................................................................
12
AKUNTABILITAS KINERJA ..........................................................
13
A. Pengukuran Kinerja .................................................................
13
B. Analisis Capaian Kinerja .........................................................
13
C. Pembanding........................................................................... ...
22
D. Aspek Keuangan.........................................................................
23
E. Prestasi yang diraih................................................................ ....
26
PENUTUP ....................................................................................
28
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran I
: Formulir Rencana Strategis
Lampiran II
: Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran
Lampiran III : Dokumen Penetapan Kinerja Lampiran IV : Dokumen Indikator Kinerja Utama iii 29
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan di Kabupaten Badung disusunlah LAKIP. Hal ini harus selaras
dengan arah
pembangunan dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maupun Rencana Badung
Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
2010-2015. Hal ini perlu
digunakan
sebagai dasar
acuan penyusunan
kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi. Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut : a.
Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf;
b.
Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf;
c.
Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ;
d.
Terfokus pada permasalahan utama;
e.
Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan perkembangan;
f.
Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.
Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran
iv 30
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Organisasi. Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c) menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan. Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi Visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber Organisasi. Dalam
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten
Badung
selalu
memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan yang terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah Tri Hita Karana,
khususnya
dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung: “ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh, Mandiri dan Berkelanjutan, menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “ Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja. Untuk mewujudkan Visi serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan Misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai
berikut :
1.
Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan
2.
Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing
3.
Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukung ekonomi kreatif v 31
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
4.
Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki
5.
Mewujudkan ikon/program
unggulan
daerah Kabupaten Badung.
vi 32
Lakip Tahun 2014
yang dapat
menumbuhkan citra
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2014 dapat diselesaikan pada waktunya. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan ini adalah untuk memenuhi Instruksi Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya dalam mengelola sumber daya dan kebijakan yang telah diberikan berdasarkan Rencana Strategis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam Laporan ini dimuat pertanggungjawaban Kinerja Pembangunan di Bidang Pertanian dan Kehutanan
yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung
tahun 2014, yang diukur dengan
17 indikator kinerja utama untuk pencapaian 5 sasaran strategis yang dilaksanakan dengan di dukung 9 program dengan 31 kegiatan. Dalam laporan ini di sajikan pula uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, analisis tentang capaian indikator kinerja. Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelaksanaan kegiatan pada tahun - tahun berikutnya, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan upaya – upaya perbaikan secara terus menerus baik
i
Lakip Tahun 2014
33
dalam
proses
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.
Demikian Laporan ini disajikan sebagai bahan untuk mendapat kajian dan evaluasi dalam rangka penyempurnaan kinerja di masa mendatang. Semoga laporan singkat ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan.
Mangupura, Pebruari 2015 Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung,
DAFTARIr.ISI I G. A. K. Sudaratmaja, M.S. Pembina Utama Muda NIP. 19570717 198603 1 001
ii
Lakip Tahun 2014
34
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
35
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
36
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
37
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
38
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
39
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan Tujuan:
Sasaran :
Meningkatkan daya guna dan pemanfaatan
hasil guna
sumber daya Pertanian dan
Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air
Kehutanan Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing Tujuan:
Sasaran :
Mewujudkan Ketahanan Pangan
Tercapainya produktivias
target
produksi
dan
Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif Tujuan: Meningkatkan
nilai
Sasaran :
tambah
pertanian agar mampu
komoditi
Tercapainya target pemasaran
memenuhi pasar
lokal, nasional dan internasional Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki Tujuan:
Sasaran :
Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program
Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan Tumbuhnya sentra produksi unggulan
yang dapat
menumbuhkan citra
daerah Kabupaten Badung. Tujuan:
Sasaran :
Menciptakan produk nggulan yang menjadi kebanggaan daerah Kabupaten Badung
40
Lakip Tahun 2014
Terciptanya pasar
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
41
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
42
Lakip Tahun 2014
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
43
Lakip Tahun 2014