PUTUSAN
Nomor 314/PDT/2016/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada peradilan tingkat banding menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ------------------------------------------------------
PT. SELO ARTO beralamat di Jl. Lebak Wangi Bunar, Rt. 002 Rw. 001, Bangun Jaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Jawa Barat, dalam hal ini memberikan kuasa kepada MUH DIRVAN SAID, SH. Dkk, Advokat pada Kantor Hukum “PRISMA &
CO Advocate, Legal & Tax Consultant” berkedudukan dan berkantor pusat di Cyber 2 Tower Lantai 22 Jl. H.R Rasuna
Said Blok X-5 No. 13 Jakarta berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 11 November 2015 yang kemudian surat kuasa
tersebut dicabut
pada
tanggal
6
Juni
2016.
Selanjutnya menunjuk kuasa baru dengan memberikan
kuasa kepada DJOKO PURWANTO, SH, MH., MARBUN
PURBA, SH,. HASUDUNGAN SITOMPUL, SH., M ANGGUN BAGASKORO MALINTO,SH., dan RACHMAT SANTOSO,
SH. Advokat dan Konsultan hukum pada Law Office DJOKO
PURWANTO, SH, MH., & Partners, beralamat di Jl. Lautze
Raya No. 99, Jakarta Pusat 10750, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 6 Juni Pembanding
semula
2016, selanjutnya disebut sebagai Tergugat
Konvensi/Penggugat
Rekonvensi; --------------------------------------------------------------Lawan:
PT. DEWI MAYANG MANIK, dalam perkara ini diwakili oleh Andi Erwin Sose,
Ca Bin Andi Sose selaku Direktur PT. Dewi Mayangmanik berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar sebagaimana
termuat pada Akta No. 9 tanggal 23-6-2010 yang dibuat dihadapan
YESTINA
RIA
KARTIKA
Notaris
yang
berkedudukan di Jakarta, beralamat di Jl. Permata Berlian
V No. 07 Rt. 003, Rw. 002, Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan, yang selanjutnya memberikan kuasa kepada Halaman 1 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
AKBAR ARIES, SH., AHMAD, SH. dan PUJI RAHAYU, SH.,
Para Advokat pada Kantor AA & Partners, yang beralamat di Jl. Tipar (RGTC, Blok Akasia No. 17) Jakarta Timur,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 11 April 2016, selanjutnya
disebut
sebagai
Terbanding
semula
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi; ----------------
Pengadilan Tinggi tersebut; ---------------------------------------------------------
Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat
tanggal 28 Juni 2016 Nomor 314/PEN/PDT/2016/PT BDG tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini; ----------------------------Telah membaca berkas perkara dan surat-surat
yang berhubungan
dengan perkara ini; -------------------------------------------------------------------------------TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 9 Maret
2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong
pada
tanggal
09
Maret
2015
dalam
Register
Nomor
50/Pdt.G/2015/PN Cbi, telah mengajukan gugatan sebagaimana telah dirubah sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------------RANGKAIAN FAKTA HUKUM; -----------------------------------------------------------1. Bahwa
Penggugat
adalah
Perusahaan
yang
bergerak
di
bidang
penambangan batu Andesit (Quarry Industry) yang didirikan pada tahun 1982, dimana pada tahun 1985 Penggugat telah berhasil membebaskan lahan dan mendapatkan Surat Ijin Pertambangan Daerah (SIPD)
Pertambangan Batu Andesit (Quarry) yang terletak Gunung Sudamanik, Ds. Rengas Jajar, Kampung Kedaung Kec. Cigudeg, Bogor dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat; ------------------------------------------------------
2. Bahwa sejak dikeluarkan ijin sebagaimana tersebut diatas pengelolaan
atas tambang batu andesit (quarry industry) dilakukan sendiri oleh Penggugat dibantu masyarakat sekitar yang bekerja pada Penggugat; -----
3. Bahwa seiring berjalannya waktu usaha Penggugat semakin berkembang dan banyak permintaan batu split yang tidak dapat Penggugat lakukan sendiri,
sehingga
Penggugat
bekerjasama
dengan
Sdr.
Chandra
Halaman 2 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Gunawan yang tertuang dalam Akta Nomor : 1 tanggal 7 Januari 2002
dibuat dan ditanda tangani dihadapan EDDI SETIADI, SH., Notaris/PPAT di Jakarta terhitung tanggal 7 Januari 2002 sampai tanggal 7 Januari 2007; -----------------------------------------------------------------------------------------
4. Bahwa sebelum kerjasama berakhir antara Penggugat dengan Sdr. Chandra
Gunawan,
lalu
kemudian
kerjasama
ditingkatkan
antara
Penggugat dengan Sdr. Chandra Gunawan dengan memakai PT. DIAN PURNAWIRASWASTA dengan jabatan selaku Direktur Utama, untuk membantu mengelola tambang milik Penggugat sebagaimana dituangkan
dalam Perjanjian Kerjasama Nomor : 178 tanggal 17 Juni 2003 dihadapan
Abdul Muis, SH, Notaris/PPAT di Makassar, yang berakhir tanggal 17 Juni 2011; -----------------------------------------------------------------------------------------
5. Bahwa sebelum perjanjian kerjasama Akta Nomor : 178 tanggal 17 Juni
2011 berakhir, dimana Penggugat dengan PT. Selo Arto (TERGUGAT)
yang diwakili oleh Sdr. Chandra Gunawan selaku Direktur Utamanya, telah bersepakat membuat perjanjian kerjasama dan investasi baru yang
dituangkan dalam Akta Nomor : 1 tanggal 2 Agustus 2010, di hadapan LANAWATI DEWI SOEGIANTO, SH., Notaris/PPAT di Jakarta, untuk membantu Penggugat mengelola Quarry Industry di atas lahan seluas 12 Ha (dua belas hektare) tersebut; ------------------------------------------------------
6. Bahwa kesepakatan perjanjian kerjasama dan investasi antara Penggugat dengan
Tergugat
yang
ditandatangani
dihadapan
Lanawati
Dewi
Soegianto, SH., Notaris/PPAT di Jakarta berlangsung selama 10
(sepuluh) tahun terhitung sejak ditandatangani perjanjian tersebut tanggal 2 Agustus 2010 dan berakhir tanggal 2 Agustus 2020 dan dapat diperpanjang; -------------------------------------------------------------------------------
7. Bahwa kesepakatan kerjasama dan investasi dimaksud telah sempat berjalan selama 3 (tiga) tahun, namun memasuki tahun ke-4 (empat) baru
diketahui oleh Penggugat bahwa telah terjadi pelanggaran-pelanggaran diluar kesepakatan yang dilakukan oleh Tergugat, bahkan sebelum terjadi kesepakatan
Akta
Nomor
:
1
tanggal
2
Agustus
2010
antara
PENGGGUGAT dengan TERGUGAT, telah didahului dan mengadakan
serta membuat kesepakatan berupa perjanjian kerjasama tersebut (gugatan angka 4 di atas), pelanggaran sudah terjadi dan dilakukan oleh
Direktur Utamanya PT. Dian Purnawiraswasta yang saat ini selaku Halaman 3 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Direktur Utama PT. Selo Arto (TERGUGAT), yang nyata-nyata menciderai
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam asas-
asas perjanjian dimaksud yang merupakan itikad buruk Tergugat terhadap Penggugat; ----------------------------------------------------------------------------------
Pengalihan Faktur oleh Tergugat (semula atas nama Penggugat berubah menjadi atas nama Tergugat); --------------------------------------------------------------
8. Bahwa sekitar awal Maret 2013 Penggugat mendapatkan Laporan
mengenai terdapatnya Pengalihan Faktur Penjualan yang berakibat
adanya terguran pajak dari instansi yang terkait menjadi tidak sesuai, oleh karenanya sekita Akhir Maret 2013 Penggugat meminta kepada Tergugat
untuk dilakukan Internal Audit pada perusahaan milik Penggugat yang
dikelola oleh Tergugat tersebut, namun secara tegas Tergugat menolak,
dimana ternyata hal-hal sebagaimana yang Penggugat dapatkan Laporan semua hal tersebut terbukti dilakukan oleh Tergugat; ---------------------------
9. Bahwa atas permasalahan dimaksud Penggugat berusaha dan mencoba berkali-kali berkoordinasi dengan Tergugat dan meminta agar Tergugat
bersedia di Audit agar dapat terlihat dengan jelas letak ketidak sesuaian
yang mengakibatkan kesalahan dalam pelaporan pajak Penggugat,
sehingga mengakibatkan Penggugat mendapatkan teguran Pajak dan diduga terdapatnya Pertambangan tanpa ijin (Ilegal Mining), serta akibat
dari tindakan sepihak Tergugat dengan melakukan pengalihan faktur penjualan atas nama Tergugat yang semula atas nama Penggugat secara
melawan hukum telah melanggar asas Objektifitas sebagaimana Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No. 1 tertanggal 2 Agustus 2010, yang dilakukan di hadapan Notaris LANAWATI DEWI SOEGIANTO, SH jo
Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sahnya Perjanjian terutama menganai itkad baik para pihak jo Pasal 93 ayat (1) UU No. 4 tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang intinya menyatakan “Pemegang IUP dan IUPK tidak boleh memindahkan IUP dan IUPK-nya
kepada pihak lain” dan Perda Izin Usaha Pertambangan Produksi (IUP) atas nama Penggugat No. 541.3/048/KPts/ESDM/2011 diktum 3 dengan perpanjangan IUP No. 541/009/Kpts/ESDM/2013 diktum 4 dan 5 sebagaimana Keputusan Bupati Kabupaten Bogor; ------------------------------
Penggugat berusaha menyelesaikan secara Musyawarah Mufakat; --------------
Halaman 4 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
10. Bahwa mengetahui fakta-fakta praktek penyimpangan sebagaimana
tersebut diatas, Penggugat telah berusaha menyelesaikan permasalahan dimaksud secara Musyawarah demi tercapainya kemufakatan, ternyata
Tergugat tidak bersedia dilakukan Audit atas perusahaannya bahkan Tergugat melakukan ancaman untuk menghentikan kerjasama, dimana hal tersebut terlontar pada pertemuan tertanggal 22 Mei 2013; ---------------
11. Bahwa Penggugat tidak berhenti dan masih terus berupaya mencoba membangun
komunikasi
dengan
Tergugat
untuk
menyelesaikan
permasalahan dimaksud secara musyawarah, tetapi hingga akhir Agustus
2013 tidak juga tercapai kemufakatan antara Penggugat dengan Tergugat; ------------------------------------------------------------------------------------
12. Bahwa akibat permasalahan yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat,
maka
pertambangan
Penggugat
yang
berakibat
menghentikan pada
sementara
masyarakat
kegiatan
sekitar
yang
menggantungkan hidupnya pada berjalannya pertambangan tersebut,
karena demi hajat hidup orang banyak serta agar adanya perlindungan kepentingan bagi masyarakat (protection of social interest) sehingga memaksa
Penggugat
melakukan
kegiatan
pertambangan
dan
pengolahannya kembali per-tanggal 1 September 2013; -----------------------
13. Bahwa Musyawarah telah dilakukan berulang kali antara Penggugat dengan Tergugat, akan tetapi dengan dimediasi dan difasilitasi oleh
beberapa pihak namun tidak pernah terjadi titik temu hingga diajukan Gugatan aquo; -----------------------------------------------------------------------------
SIFAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERGUGAT; -----------------------------
14. Bahwa atas tindakan hukum Tergugat yang secara diam-diam dan
sepihak telah melakukan Pengalihan Faktur Penjualan yang semula atas nama Penggugat berubah menjadi atas nama Tergugat, sebagaimana diterangkan diatas, maka Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata; ---------------------
15. Bahwa berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No. 1
tertanggal 2 Agustus 2010, yang dilakukan di hadapan Notaris LANAWATI DEWI SOEGIANTO, SH Faktur Penjualan harus atas nama Penggugat
sebagai pemilik ijin atas penjualan dimaksud sedangkan Tergugat tidak
memilikinya, sebaimana IUP (Ijin Usaha Pertambangan Produksi) atas nama Penggugat No. 541.3/048/KPts/ESDM/2011 diktum 3 dengan
Halaman 5 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
perpanjangan IUP No. 541/009/Kpts/ESDM/2013 diktum 4 dan 5 sebagaimana Keputusan Bupati Kabupaten Bogor; ------------------------------
16. Bahwa atas perbuatan dan tindakan tersebut di atas, maka dalam hal ini Tergugat dapat dikategorikan telah melakukan Illegal Mining (Penjualan secara melawan hukum) atas hasil tambang milik Penggugat tanpa sepengetahuan dan persetujuan Penggugat; --------------------------------------
17. Bahwa atas tindakan Tergugat yang telah melakukan pengalihan Faktur Penjualan menjadi atas nama Tergugat adalah dapat diduga merupakan
tindakan penyerobotan dan penggelapan atas hasil tambang milik
Penggugat dengan demikian Tergugat telah beritikad buruk terhadap Penggugat dan dengan tidak mengijinkan perusahaannya di Audit dapat diduga
keras
bermaksud
menguasai
sendiri
dan
menyingkirkan
Penggugat sebagai Pemilik tambang dan ijin penjualannya; ------------------
18. Bahwa tindakan hukum yang dilakukan sebagaimana tersebut diatas dapat dilihat dengan jelas dan tegas merupakan pelanggaran atas kerjasama antara Penggugat dengan Tergugat sehingga patut kiranya jika
Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No. 1 tertanggal 2 Agustus 2010, yang dilakukan di hadapan Notaris LANAWATI DEWI SOEGIANTO, SH
dinyatakan BATAL DEMI HUKUM atau setidaknya ditetapkan batal dengan diputuskan bersamaan dengan putusan terhadap Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan Tergugat; ----------------------------------------
Melanggar Asas Kepatutan, Kejujuran dan Keterbukaan; ----------------------------
19. Bahwa atas perbuatan Tergugat yang tanpa kepentingan yang layak telah mengalihkan Faktur Penjualan menjadi atas nama Tergugat dan dengan
tidak mengijinkan perusahaannya di Audit sehingga sangat merugikan Penggugat adalah bertentangan dengan asas kepatutan, kejujuran dan keterbukaan; --------------------------------------------------------------------------------
KERUGIAN YANG DIDERITA PENGGUGAT; ------------------------------------------
20. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum, sebagaimana diuraikan diatas
membuktikan dengan tak terbantahkan lagi bahwa akibat Perbuatan Tergugat yang Melawan Hukum maka Penggugat telah menderita Kerugian-kerugian Materiil dan Imateriil sebagai berikut : ----------------------
1. Kerugian Materiil (Vermogenrechtelijk); -----------------------------------------Halaman 6 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Berupa biaya yang dikeluarkan Penggugat dalam rangka meyelesaikan permasalahan atas perbuatan Tergugat dan hak yang semestinya dimiliki
Penggugat
yang
berusaha
dihilangkan
Tergugat,
yang
jumlahnya dirinci sebagai berikut : ------------------------------------------------
a) Hak yang semestinya didapatkan Penggugat akan tetapi digelapkan
Tergugat dengan Penjualan selama 3 tahun (2010 – 2013) sebesar Rp. 103.000.000.000,- (seratus tiga milyar rupiah); ----------------------
b) Biaya Modal Kerja Tahap I (awal beroperasi kembali penambangan September 2013) sebesar Rp. 6.000.000.000,- (enam milyar rupiah)
c) Modal Kerja Tahap II (Pinjaman dari Bank UOB 2014) sebesar Rp. 12.000.000.000,- (dua belas milyar rupiah); --------------------------------
d) Royalty Stagnan 6 bulan (April 2013 – September 2013) sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah); ------------------------------------
Total Jumlah Kerugian Materiil yang di derita Penggugat sebesar Rp. 124.000.000.000,- (seratus dua puluh empat milyar rupiah); ---------
2. Kerugian Immateriil (Smartegeld); -------------------------------------------------
Bahwa kerugian Immateriil yang di derita Penggugat terdiri atas hancurnya harga diri dan hilangnya kehormatan Penggugat sebagai
pengusaha dan profesional maupun akibat hukum (rechgevolg) yang timbul akibat perbuatan Tergugat mengakibatkan Penggugat tidak bisa
berusaha dengan baik dan hilangnya kepercayaan rekan-rekan sejawat
Pengusaha pada Penggugat serta dikhawatirkan dapat mengakibatkan ijin Penggugat dicabut sekaligus pidana badan; -------------------------------
Kerugian tersebut pada hakekatnya sulit disetarakan dengan uang, akan tetapi jika hendak diperhitungkan besarnya tidak kurang dari Rp.
5.000.000.000,-, sehingga untuk kerugian immateriil ini adalah sebesar Rp. 1.000.000.000.000,- (satu trilyun rupiah); ----------------------------------
Keseluruhan kerugian yang timbul adalah kerugian materiil sebesar Rp. 124.000.000.000,-
dan
kerugian
immateriil
sebesar
Rp.
1.000.000.000.000,- Sehingga jumlah kerugian seluruhnya sebesar Rp. 1.124.000.000.000,- ( satu trilyun seratus dua puluh empat milyar
rupiah) yang dibayarkan Tergugat kepada Penggugat secara Tunai dan
Sekaligus dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap; --------------------------------
Halaman 7 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
21. Bahwa oleh karena itu adalah tepat dan adil adanya apabila Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No. 1 tertanggal 2 Agustus 2010, yang dilakukan di hadapan Notaris LANAWATI DEWI SOEGIANTO, SH dinyatakan
BATAL
DEMI
HUKUM
atau
setidaknya
ditetapkan
batal/dianggap tidak ada dengan diputuskan bersamaan dengan putusan terhadap Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan Tergugat; -------------
22. Bahwa agar Tergugat mau melaksanakan isi putusan dalam perkara ini
dengan tertib maka Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Cibinong
Kab. Bogor Jawa Barat menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) perhari dan dibayar secara tunai dan sekaligus atas kelalaian Tergugat dalam melaksanakan isi putusan ini dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah
putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap sampai dengan dibayarkannya ganti rugi kepada Penggugat; ---------------------------
23. Bahwa Penggugat juga sangat khawatir oleh karena kerugian yang di derita Penggugat sangat besar sebagaimana telah terurai maka Tergugat
akan melarikan diri dari tanggung jawab yang akan diputuskan untuk
membayar kerugian-kerugian Penggugat, hal mana sudah tentu membuat nilai gugatan menjadi nihil yang berakibat kerugian Penggugat tidak dapat dipulihkan, karena itu sangat beralasan Pengadilan Negeri Cibinong Kab.
Bogor Jawa Barat meletakan sita jaminan atas segala harta benda Tergugat baik harta bergerak maupun harta tidak bergerak, yang
sebanding dengan nilai kerugian Penggugat dalam perkara aquo yang seluruhnya akan dinventarisir serta akan diajukan kemudian. Serta Tergugat dihukum membayar biaya perkara yang timbul hingga putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu
7 (tujuh) hari setelah putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (in krach van gewijsde); ------------------------------------------------
Maka berdasarkan seluruh uraian diatas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Cibinong Kab. Bogor Jawa Barat berkenan untuk memeriksa dan memutuskan sebagai berikut : -----------------------------------------
PRIMAIR; ----------------------------------------------------------------------------------------1. Menerima dan Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; -------
2. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad); ---------------------------------------------
Halaman 8 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
3. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat yang
harus dibayarkan secara Tunai dan Sekaligus dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan
hukum tetap sebesar Rp. 1.124.000.000.000,- ( satu trilyun seratus dua puluh empat milyar rupiah) dengan rincian kerugian materiil sebesar Rp.124.000.000.000,- (seratus dua puluh empat milyar rupiah) dan kerugian Immateriil sebesar Rp.1.000.000.000.000,- (satu trilyun rupiah); -
4. Menyatakan Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No. 1 tertanggal 2
Agustus 2010, yang dilakukan di hadapan Notaris LANAWATI DEWI SOEGIANTO, SH dinyatakan BATAL DEMI HUKUM atau setidaknya ditetapkan batal/diiangggap tidak ada; -----------------------------------------------
5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) perhari kepada Penggugat dan dibayar
secara tunai dan sekaligus atas kelalaian Tergugat dalam melaksanakan isi putusan ini dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap; ------------------------------------
6. Memutuskan sah dan berharga sita jaminan atas segala harta benda Tergugat baik harta bergerak ataupun tidak bergerak sepanjang senilai dengan kerugian Penggugat; -----------------------------------------------------------
7. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul hingga putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (in krach van gewijsde); ------------------------------------------------------------------------------
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibinong yang memeriksa
perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; ----------------
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut: ------------------------------DALAM KONVENSI; --------------------------------------------------------------------------
DALAM EKSEPSI; ----------------------------------------------------------------------------1. GUGATAN PENGGUGAT KABUR / TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)
1.1. Bahwa dalam gugatan pada butir 1 s/d 7 Penggugat mendalilkan
pada beberapa perjanjian yaitu Akta Pembatalan No.177 tgl 17-602003, Akta Perjanjian Kerjasama No.178 tgl 17-6-2003, Akta
Perjanjian Kerjasama, No.15 tgl 10-5-2004, dan Akta Perjanjian Kerjasama & Investasi No.1 tgl 2-8-2010, sehingga menjadi tidak
Halaman 9 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
jelas /kabur perjanjian mana yang sebenarnya dipermasalahkan Penggugat dalam perkara a quo; -----------------------------------------------
1.2. Bahwa dalam gugatan pada butir 1 s/d 7 Penggugat mendalilkan bekerja sama dengan beberapa pihak yaitu Chandra Gunawan, Direktur PT. Dian Purnawiraswasta,
PT. Dian Purnawiraswasta,
Direktur PT. Selo Arto atau PT. Selo Arto, sehingga menjadi tidak jelas/kabur hubungan hukum Penggugat dengan siapa sebenarnya
yang dipermasalahkan dalam perkara a quo, termasuk mengenai
posisi para pihak/Tergugat apakah bekerja sama, atau membantu atau kontraktor atau investor tidak jelas/kabur; -----------------------------
1.3. Tidak jelas dalil gugatan Penggugat, karena antara posita dengan petitum saling bertolak belakang, sebagaimana terbukti dari
dalil
gugatan Penggugat pada butir 20 angka 1 huruf a) dan huruf d) halaman 5 dan 6
mengenai adanya kerugian atas
penjualan selama 3 tahun (2010 – 2013) dan
: “hak atas
Royalti stagnan 6
bulan (April s/d September 2013)” artinya : mendasarkan pada
adanya perjanjian, sementara petitum butir 4 menuntut : “agar Akta
Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tanggal 2 Agustus 2010
dinyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya ditetapkan batal/dianggap tidak ada” artinya : tidak mengakui adanya perjanjian,
sehingga jelas antara posita dengan petitum adalah saling bertolak belakang sehingga gugatan penggugat menjadi kabur/tidak jelas; ---2. GUGATAN PENGGUGAT SALAH ALAMAT (EROR IN PERSONA); ------
Bahwa sebagaimana dalil Penggugat pada butir 7 hal. 3, menyatakan : “...., pelanggaran sudah terjadi dan dilakukan oleh Direktur Utama PT.Dian Purnawiraswasta yang saat ini selaku
Direktur Utamanya
PT.Selo Arto ......” namun Direktur Utama PT.Dian Purnawiraswasta
dan/atau Direktur Utama PT. Selo Arto TIDAK DIGUGAT, oleh karena itu
gugatan a quo harus ditolak karena salah pihak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk verklaard); -----------------
3. GUGATAN KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS CONSORTIUM); ------------
3.1. Bahwa sebagaimana dalil Penggugat pada butir 7 halaman 3, yang seakan-akan Direktur Utama PT.Dian Purnawiraswasta dan Direktur
Utama PT.Selo Arto ada melakukan pelanggaran-pelanggaran diluar Halaman 10 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
kesepakaan Akta No.1 tanggal 2 Agusus 2010 bahkan sebelumnya, namun
dengan
Purnawiraswasta,
tidak
digugatnya
Direktur
Utama
PT.Dian
PT.Dian Purnawiraswasta dan Direktur Utama
PT.Selo Arto dalam perkara a quo, sehingga jelas gugatan a quo kurang pihak; ------------------------------------------------------------------------
3.2. Bahwa sebagaimana dalil Penggugat pada butir 5 halaman 2, dan butir 9 halaman 3, yang seakan-akan Tergugat telah melakukan
pelanggaran hukum atas Perjanjian Kerjasama dan Investasi sesuai
Akta No.1 tanggal 2 Agustus 2010 dibuat Lanawati Dewi Soegianto, SH., Notaris di Jakarta, dan meminta akta tersebut dibatalkan atau
batal demi hukum, namun dengan tidak digugatnya Notaris Lanawati Dewi Soegianto, SH., dalam perkara a quo menjadi gugatan a quo kurang pihak; ------------------------------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas terbukti gugatan Penggugat
Kabur / tidak jelas (Obscuur libel), salah alamat (Eror in Persona), kurang pihak (Plurium Litis Consortium) sehingga gugatan tersebut haruslah ditolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk verklaard); --------------------------------------------------------------------------------------DALAM POKOK PERKARA; ---------------------------------------------------------------
1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat
kecuali
yang
secara
tegas
dan
nyata-nyata
diakui
kebenarannya; -----------------------------------------------------------------------------
2. Bahwa apa yang termuat dalam bagian Eksepsi dianggap termuat dan terulang kembali dalam bagian Pokok Perkara ini, sehingga menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan; --------------------------------------------------------
3. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat pada
butir 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 halaman 2 yang disebut Penggugat sebagai fakta hukum adalah salah dan keliru, dengan alasan sebagai berikut : -------------
3.1. Tidak benar fakta hukum Chandra Gunawan bekerja sama dengan
Penggugat terhitung tgl 7 Januari 2002 sampai tgl 7 Januari 2007 (sebagaimana
dalil
Penggugat
pada
butir
3
halaman
2),
sebagaimana dimaksud dalam Akta Perjanjian Kerjasama No.1 tgl 71-2002 dibuat Eddi Setiadi, SH., Notaris di Jakarta, karena faktanya
perjanjian tersebut terpaksa dihentikan, karena ternyata Lahan Halaman 11 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Tambang tersebut sedang dijaminkan kepada Bank, dan akan eksekusi; -----------------------------------------------------------------------------
Bahwa agar duduk permasalahaan dan latar belakang terjadinya
kerja sama antara Tergugat dengan Penggugat, dan adanya
beberapa perjanjian kerjasama, perbuatan-perbuatan hukum lainnya
yang dilakukan oleh Penggugat dan Tergugat serta keterkaitan pihak-pihak lainnya, maka bersama ini akan disampaikan kronologis usecara berurutan sebagai berikut : ------------------------------------------i.
Perjanjian Kerjasama No.1 tgl 7-1-2002 dibuat Eddi Setiadi, SH,
Notaris di Jakarta, antara Penggugat dengan CHANDRA
GUNAWAN; Kerjasama tersebut hanya berjalan kurang lebih setahun, karena Tergugat baru mengetahui, ternyata Pergugat
telah menjaminkan asetnya yaitu Lahan Tambang Batu Andesit (Quary Industry) yang terletak di Gunung Sudamanik, Desa Rengas Jajar, Kampung Kedaung, Kec. Cigudeg, Bogor yang menjadi objek perjanjian tersebut dan
rumah Pengugat yang
beralamat di Jl. Permata Berlian V No. 07 Rt.003 Rw.002,
Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan kepada Bank Pembangunan Indonesia (Bank Bapindo), dan ternyata kredit Penggugat tersebut sudah kredit macet, sehingga kedua jaminan tersebut terancam dieksekusi oleh Bank Bapindo, dan karena
saat itu Bank Bapindo masuk dalam kategori Bank tidak sehat
maka diambi alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN),
yang secara otomatis kredit Penggugat juga diambil
Direktur
Penggugat
oleh BPPN. Padahal sebelumnya Andi Erwin Sose selaku menyatakan
tidak
ada
permasalahan
terhadap lahan tambang tersebut, sehingga Chandra Gunawan bersedia
bekerjasama,
namun
ternyata
faktanya
berbeda
sehingga Chandra Gunawan telah merasa dibohongi oleh Penggugat; ----------------------------------------------------------------------
a. Tanggal 30 Januari 2003, Piutang BPPN terhadap Penggugat dibeli oleh PT. KAPITA SEKURINDO, berdasarkan akta
Perjanjian Pengalihan Hutang (Cessie) No. 24 tertanggal 301-2003, dan Perjanjian Jual Beli Piutang tertanggal tgl 30-12003; -------------------------------------------------------------------------
Halaman 12 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
b. Tanggal 26 Februari 2003, PT.Kapita Sekurindo menjual lagi kepada Tuan Cahya Santoso berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Dan Pengalihan Piutang No.103 tgl 26-2-2003; ------
Bahwa oleh karena Chandra Gunawan sudah kepalang tanggung bekerja
sama
dengan
Penggugat
sebelumnya
sudah
mengeluarkan biaya dan investasi yang cukup besar namun tidak berjalan karena adanya kredit macet dan aset yaitu lahan
tambang dan rumah Penggugat terancam disita oleh Bank, maka
walaupun sudah dibohongi Penggugat dan atas permohonan Penggugat agar dapat membantu menyelamatkan kedua asset Penggugat tersebut, dengan cara membuat kembali perjanjian kerjasama
baru,
dan
membatalkan
Perjanjian
Kerjasama
sebelumnya dengan Akta Pembatalan No.177 tanggal 17-06-
2003 dibuat Abdul Muis, SH., Notaris di Makassar, selanjutnya dibuatlah : ----------------------------------------------------------------------ii.
Akta Pembatalan No.177 tanggal 17-06-2003 dibuat Abdul Muis,
SH., Notaris di Makassar, terhadap Perjanjian Kerjasama No.1 tgl 7-1-2002; --------------------------------------------------------------------
iii. Perjanjian Kerjasama No.178 tgl 17-06-2003 dibuat Abdul Muis, SH., Notaris di Makassar, antara Penggugat dengan PT.Dian
Purnawiraswasta dimana Chandra Gunawan selaku Direktur Utama-nya; ---------------------------------------------------------------------
Sehingga jelas kerjasama yang dimaksud oleh Penggugat dengan Chandra Gunawan tidak berjalan sebagaimana mestinya apalagi disebut sampai tgl 7 Januari 2007 adalah dalil yang salah dan keliru; c. Tanggal 25 Juni 2003,
PT.Dian Purnawiraswasta dimana
Chandra Gunawan selaku Direktur Utama-nya telah membeli dan pengalihan piutang dari Tuan Cahya Santoso atas hutang-hutang Penggugat berdasarkan Perjanjian Jual Beli Dan Pengalihan
Piutang (Cessie) No.8 tgl 25-6-2003 sebesar Rp.3.750.000.000,(tiga milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah, sebagaimana permohonan dari Penggugat sendiri; -------------------------------------
d. Tanggal 10 Mei 2004, oleh karena satu dan lain hal PT.Dian Purnawiraswasta menjual kembali hutang-hutang Penggugat
tersebut kepada Chandra Gunawan selaku pribadi, berdasarkan Halaman 13 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Akta Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Piutang Cessie No.14 tanggal 10-05-2004, dibuat Eddi Setiadi, Notaris di Jakarta; -------
Dan oleh karena hutang-hutang Penggugat sudah dibeli oleh Chandra
Gunawan,
maka
Penggugat
minta
agar
perjanjian
kerjasama dibuat baru lagi, padahal perjanjian sebelumnya juga belum berakhir; ---------------------------------------------------------------------
iv. Perjanjian Kerjasama
No.15 tanggal 10-05-2004, dibuat Eddi
Setiadi, Notaris di Jakarta, antara Penggugat dengan chandra
gunawan, dan prinsip perjanjian kerjasama ini adalah konsen untuk penyelesaian hutang Penggugat yang sudah dibeli oleh
Chandra Gunawan dengan cara mencicil dari hasil kerja sama tersebut; Namun
lagi-lagi sebelum berakhir masa kerja sama
tersebut yaitu tanggal 10 Mei 2011 Penggugat meminta Perjanjian tersebut dirubah kembali; --------------------------------------
v. Perjanjian Kerjasama dan Investasi sesuai Akta No.1 tgl 2
Agustus 2010 dibuat Lanawati Dewi Soegianto, SH., Notaris di Jakarta, namun kali ini kerja sama tersebut antara Penggugat
dengan PT.Selo Arto (Tergugat) dimana Direktur Utamanya adalah Chandra Gunawan; -------------------------------------------------Dalam perjanjian tersebut telah disepakati kerjasamanya
jangka waktu
selama 10(sepuluh) tahun sejak 2 Agustus 2010
s/d 2 Agustus 2020, Namun Tergugat bukan membantu
Penggugat mengelola Quary Industry diatas lahan seluas 12 Ha
sebagaimana didalilkan salah dan keliru oleh Penggugat pada dalil butir 5 hal. 2 gugatannya, tapi yang benar hubungan Tergugat dengan Penggugat adalah Kerja Sama dan Investasi, dimana Tergugat harus mengeluarkan biaya atau modal serta peralatan
mesin-mesin
guna
melaksanakan
kerja
sama
penambangan batu andesit (batu split); ---------------------------------
3.2. Tidak benar fakta hukum Chandra Gunawan ataupun PT.Dian
Purnawiraswasta membantu mengelola tambang Penggugat atau
adanya kerjasama yang ditingkatkan (sebagaimana dalil Penggugat pada
butir
4
halaman
2),
karena
yang
benar
PT.Dian
Purnawiraswasta bekerja sama dengan Penggugat untuk melakukan kerja sama mengelola hasil tambang yang berada dalam lahan milik
Halaman 14 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Penggugat
sebagaimana
disebutkan
dalam
Akta
Perjanjian
Kerjasama No.178 tgl 17-6-2003 dibuat Abdul Muis, SH., Notaris di
Makassar, dan sebelumnya Chandra Gunawan dengan Penggugat
telah menandatangani Akta Pembatalan No.177 tgl 17-6-2003 terhadap Akta Perjanjian Kerjasama No.1 tgl 7-1-2002; -----------------
3.3. Tidak benar fakta hukum Tergugat hanya membantu Penggugat
mengelola Quarry industri di atas lahan seluas 12 Ha (dua belas hektare) (sebagaimana dalil Penggugat pada butir 5 halaman 2),
karena yang benar Tergugat adalah selaku investor yang membantu mengelola
lahan
mengoperasikan
dengan
seluruh
kewenangan
kegiatan
mengelola
Quarry
dan
sebamagaimana
disebutkan dalam keterangan para pihak pada halaman 3 baris ke-
14 dan Pasal 2 Akta Perjanjian Kerjasama & Investasi No.1 tgl 2-82010
(“Perjanjian
Kerjasama”),
sebagai pengelola lahan
sedangkan
Penggugat
adalah
sebagaimana disebutkan pada pada
halaman 3 baris ke-11 dan 20, namun
disisi lain juga disebut
sebagai pemilik sebagaimana disebut pada Pasal 2 dan Pasal 6 Perjanjian Kerjasama; -------------------------------------------------------------
4. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat butir 7 halaman 3, yang menyatakan Tergugat melakukan pelanggaran-pelanggaran diluar kesepakaan, bahkan sebelum kesepakatan Akta No.1 tanggal 2 Agusus
2010, yaitu pada saat kerjasama dengan PT.Dian Purnawiraswasta, dalil tersebut salah dan keliru, karena Tergugat telah melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai kesepakatan yang telah disepati bersama, hal mana terbukti kerja sama ini telah berjalan sejak tahun 2003 s/d saat ini dengan
beberapa kali perpanjangan kerja sama dengan badan hukum yang berbeda, dan selama itu pula baik Chandra Gunawan, PT. Dian Purnawiraswasta serta Tergugat tidak pernah ada masalah atau teguran dari
pihak
lain
maupun
dari
intansi
pemerintah,
Tergugat
telah
menyelamatkan nasib Penggugat dari sitaan pihak ketiga, dengan
membayar atau mengambil alih piutang dari Sdr. Cahya Santoso,
kemudian dari bagian royalti Penggugat dari hasil operasional tambang yang dilakukan Tergugat di lahan Penggugat dicicil hutangnya yaitu
sebesar Rp. 3.750.000.000.000,- serta memberikan keuntungan / royalti yang sangat besar kepada Penggugat, karena memang Tergugat menjalankan kerjasama tersebut dengan prinsip saling menguntungkan;
Halaman 15 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Tergugat tidak pernah menciderai ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam asas perjanjian, melakukan pelanggaran baik terhadap perjanjian maupun peraturan perundangan yang berlaku,
sehingga
terbukti Tergugat telah beritikad baik dalam menjalankan kerja sama tersebut; ------------------------------------------------------------------------------------TIDAK
ADA
PENGALIHAN
FAKTUR,
KARENA
PENJUALAN
DAN
PEMBAYARAN PAJAK TELAH SESUAI DENGAN PERJANJIAN YANG TELAH DISEPAKATI BERSAMA DAN TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU; ----------------------------------
5. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada butir 8 dan
9 halaman 3, karena dalil tersebut adalah salah, keliru dan mengada-ada, karena fakta hukum yang benar adalah sebagai berikut : ----------------------
5.1. Bahwa sebelum Perjanjian No.1 tanggal 2 Agustus 2010, Rekanan
Tergugat
atas nama CHANDRA GUNAWAN, sudah melakukan
kerjasama dengan Penggugat, yaitu perjanjian No.15 tanggal 10 Mei
2004, dan dalam perjanjian tersebut Penggugat meminta beberapa ketentuan yang kemudian telah disepakati bersama,
antara lain
mengenai : --------------------------------------------------------------------------- Royalti Penggugat sebesar 23,8 % dan
Chandra Gunawan
sebesar 76,2 %; -----------------------------------------------------------------
- Pajak penjualan ditanggung oleh Penggugat; ---------------------------
5.2. Bahwa sebelum jangka waktu berlakunya perjanjian Akta No.15
tanggal 10 Mei 2004 habis, tersebut
Penggugat meminta agar Perjanjian
diperbaharui khususnya mengenai ketentuan pembagian
royalti dan pembayaran pajak penjualan, dan Chandra Gunawan
telah mengikuti kemauan Penggugat, namun kerjasamanya bukan lagi dengan Chandra Gunawan melainkan Tergugat / PT. Selo Arto,
yang kebetulan saat ini Chandra Gunawan adalah Direktur di PT. Selo Arto, maka dibuatlah Perjanjian No.1 tanggal 2 Agustus 2010, dan sesuai permintaan Penggugat yang antara lain telah disepakati mengenai ketentuan sebagai berikut : ----------------------------------------
- Royalti Penggugat sebesar 13,8% dan Tergugat sebesar 86,2%; -- Pajak Penjualan ditanggung oleh Tergugat; ----------------------------Namun
dalam
pelaksanaannya
ketentuan
dilaksanakan, karena saat itu Tergugat
tersebut
belum
menambah kembali
Halaman 16 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
investasinya
dengan membeli
1(satu) unit Stone Cruser dan
membangun sarana dan prasarana pendukungnya, dan baru beroperasi sejak September 2010, sehingga perjanjian tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya; ------------------------------------------
5.3. Namun ketika mesin Stone Cruser milik Tergugat yang baru mulai
beroperasi, maka kembali
Penggugat
meminta Tergugat untuk
merubah Perjanjian No.1 tanggal 2 Agustus 2010 dengan beberapa permintaan, Royalti
dan
khususnya
memberlakukan
pembayaran
pajak
ketentuan
penjualan,
maka
Addendum Perjanjian No.1 tanggal 2 Agustus
pembagian dibuatlah
2010 yang
ditandatangani pada tanggal 4 Oktober 2011, yang pada pokoknya mengatur mengenai : --------------------------------------------------------------
Royalti Penggugat sebesar 13,8% dan Tergugat sebesar 86,2%.
-
Penghapusan beban Penggugat
-
Pajak penjualan ditanggung oleh Tergugat; -----------------------------
untuk biaya Sewa Genset
sebesar Rp.9.000.000,-; ------------------------------------------------------
Bahwa dari awal kerjasama masih berjalan dengan baik walaupun Penggugat selalu melakukan perubahan dan permintaan-permintaan namun Tergugat dengan itikad baik sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundangan selalu berusaha untuk mengikuti seluruh permintaan Penggugat,
dari mulai pembagian royalti,
pembayaran pajak penjualan dan penjualan sampai dengan sewa Genset; -------------------------------------------------------------------------------
5.4. Bahwa sungguh saat NAIF dalil Penggugat yang menyatakan “ ...
sekitar awal Maret 2013 Penggugat mendapatkan laporan mengenai
terdapatnya pengalihan faktur penjualan yang berakibat adanya teguran pajak dari instansi yang terkait menjadi tidak sesuai, ...”. Alangkah MUNAFIKNYA dalil Penggugat tersebut, dengan mencari-
cari alasan yang tidak benar (mengada-ada) atau bahkan memutar
balikkan fakta bahkan seperti peribahasa “Lempar batu, sembunyi tangan”,
bagaimana
tidak
!
jelas-jelas
segala
sesuatunya
menyangkut kerja sama penambangan tersebut telah diatur
dan
disepakati bersama dalam perjanjian; -----------------------------------------
Bagaimana mungkin Penggugat dapat menyatakan awal Maret 2013 mendapat laporan adanya pengalihan faktur ? Padahal setiap hari
Halaman 17 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
dan
setiap
saat
Pengguagat
dengan
diwakili
3(tiga)
orang
karyawannya berada di lokasi tambang, setiap ada pengiriman batu selalu diketahui oleh Penggugat, dan dengan dasar itu pulalah Penggugat
dapat
mengetahui
atau
menghitung
prosentase
pembagian Royalti untuk setiap bulannya dan sejak dulu sudah berjalan demikian yaitu sejak perjanjian Akta No.15 tanggal 10 Mei
2004 dan perjanjian Akta No.1 tanggal 2 Agustus 2010 sebagaimana yang sudah disepakati dalam perjanjian, sehingga sangat mustahil apabila ada “pengalihan faktur secara sepihak” ( - quod non - ) tersebut baru diketahui
awal Maret 2013, apalagi dikatakan
Penggugat secara asal karena tanpa dasar bahkan sejak perjanjian
kerjasama No.15 tanggal 10 Mei 2004, adalah jelas dalil yang mengada-ada; -----------------------------------------------------------------------
Apalagi selama itu juga Penggugat sudah menerima seluruh Royalti dari Tergugat sesuai kesepakatan, dan selama itu juga Penggugat
tidak pernah ada keberatan, sehingga jelas dalil Penggugat tersebut tidak benar; --------------------------------------------------------------------------
5.5. Bahwa demikian juga mengenai dalil Penggugat yang meminta
perusahaan Tergugat untuk dilakukan Internal Audit
sebenarnya
adalah sangat tidak masuk akal karena tidak ada dasar hukumnya
perusahaan Tergugat diaudit atas permintaan Penggugat, namun demikian sepanjang mengenai hasil produksi tambang dan hasil
penjualan yang menjadi dasar pembagian royalti dan pembayaran pajak atau khusus menyangkut pelaksanaan kerjasama antara Penggugat dan Tergugat (bukan pekerjaan
Tergugat diluar
kerjasama tersebut), Tergugat sudah mempersilahkan Penggugat
untuk melakukan audit namun tidak dilakukan Penggugat bahkan menyatakan Tergugat menolaknya, sehingga jelas dalil Penggugat tersebut hanya dalil yang mengada-ada dengan bertikad buruk; ------
5.6. Bahwa lagi-lagi dalil Penggugat sangat tidak masuk akal dan
mengada-ada, bagaimana tidak, dengan mendalilkan oleh karena Penggugat mendapat
teguran dari kantor pajak dan diduga
terdapatnya Pertambangan tanpa ijin (ilegal mining), karena laporan
pajaknya tidak benar atau bahkan Penggugat tidak membayar pajak, maka seakan-akan kesalahan tersebut dilempar kepada Tergugat,
dan meminta perusahaan Tergugat dilakukan Internal Audit, padahal
Halaman 18 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
secara logika bagaimana mungkin Laporan Pajak Penggugat tidak benar atau mungkin tidak bayar pajak kemudian Tergugat diminta di Audit, jelas dalil yang mengada-ada; ------------------------------------------
5.7. Bahwa
sebagaimana
yang
telah
dan
faktur
disepakati
bersama
dalam
perjanjian baik mengenai pembagian royalti, pembayaran pajak penjualan,
penjualan
pajak-nya,
tergugat
telah
menjalankannya sesuai perjanjian, tidak satupun yang dilanggar oleh
tergugat, dan tidak ada satu tindakan atau perbuatan apapun yang dilakukan tergugat yang tidak diketahui oleh penggugat, dari mulai pertama tergugat mulai kerjasama, masuk ke lokasi tambang,
membawa alat-alat mesin-mesin, segala macam material untuk melakukan kegiatan pemasangan mesin-mesin, membangun sarana dan prasarana penunjang kegiatan penambangan, alat transportasi, alat-alat
berat,
sumber
daya
manusia
/
pekerja
kegiatan
penambangan, berapa hasil produksi tambang setiap hari, berapa yang dijual setiap hari dan pembukuan /administrasi hasil produksi
dan penjualan setiap hari seluruhnya diketahui oleh penggugat, dan
dari hal itu pulalah menjadi dasar penggugat dapat menghitung pembagian rolyalti yang diperoleh atau dinikmati oleh penggugat untuk setiap bulannya; ------------------------------------------------------------
5.8. Bahwa oleh karena itu jelas seluruh kegiatan Tergugat menyangkut
operasional tambang telah diketahui oleh penggugat, sehingga baik pembagian royalti sesuai hasil produksi setiap bulan, pembayaran pajak penjualan, dan pembuatan faktur pajak baik yang awalnya
ditanggung oleh penggugat, maupun tergugat sesuai ketentuan yang
disepakati dalam perjanjian dan peraturan perundangan yang berlaku, serta
penjualan sudah diketahui penggugat atau dengan
kata lain sudah seijin dan sepengetahuan pengguigat dari sejak awal hingga diajukannya gugatan a quo,
karena fakta hukum apabila
tidak diketahui atau tidak disetujui oleh penggugat maka bagaimana mungkin penggugat bisa menerima rolyati untuk setiap bulannya; ----
5.9. Bahwa dengan demikian terbukti Tergugat tidak ada mengalihkan
faktur penjualan, faktur pajak atau perubahan lainnya tanpa sepengetahuan dan seijin Penggugat karena fakta sudah diatur dan disepakati dalam perjanjian, sehingga Tergugat tidak ada melakukan
perbuatan melawan hukuam atau melanggar objektifitas Akta
Halaman 19 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Perjanjian No. 1 tanggal 2 Agustus 2010 jo Pasal 1320 KUHPerdata jo Pasal 93 ayat (1) UU No.4 tahun 2009
sebagaimana yang
didalilkan salah dan keliru oleh Penggugat, oleh karena itu gugatan
Penggugat tidak berdasar menurut hukum sehingga haruslah ditolak seluruhnya; --------------------------------------------------------------------------
UPAYA
PENYELESAIAN SECARA
MUSYAWARAH
MUFAKAT
SELALU GAGAL KARENA PENGGUGAT TIDAK BERITIKAD BAIK; -------
6. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada gugatannya butir 10, 11, 12 dan 13 halaman 4 karena dalil tersebut tidak benar dan hanya mengada-ada, dengan alasan sebagai berikut : -------------------------6.1. Bahwa sebagaimana
yang telah diuraikan dengan jelas diatas
bahwa pembagian royalti, pebayaran pajak penjualan, pembuatan faktur pajak dan penjualan telah dilakukan sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati bersama, dan seluruh kegiatan operasional yang dilakukan oleh Tergugat telah diketahui dan disetujui oleh
Penggugat sehingga tidak ada praktek penyimpangan sebagaimana yang didalilkan salah dan keliru oleh Penggugat tersebut; --------------
6.2. Bahwa walaupun secara hukum tidak ada hak Penggugat untuk
meminta Internal Audit terhadap Tergugat, namun dengan itikad baik Tergugat telah bersedia dilakukan audit namun Penggugat tidak
melakukannya, bahkan dalam dalil gugatannya tersebut telah
mengada-ada seakan-akan Tergugat tidak mau diaudit hal tersebut jelas merupakan itikad buruk dari Penggugat; ------------------------------
6.3. Bahwa apabila ada teguran kepada Penggugat dari Kantor Pajak
baik mengenai laporan pajak atau pembayaran pajak yang tidak dilakukan
oleh
Penggugat
sesuai
dengan
kesepakatan
atau
peraturan perundangan yang berlaku maka itu semua adalah resiko
dan tanggung jawab Penggugat sendiri, dan tidak dapat dialihkan
kesalahan tersebut kepada Tergugat, dengan mencari-cari alasan seakan-akan karena Tergugat melakukan pembayaran royalti dan
pembuatan faktur penjualan dan faktur pajak secara tidak benar adalah merupakan akal licik dan itikad buruk Penggugat; ---------------
6.4. Bahwa dari sejak awal Tergugat selalu beritikad baik dalam
melaksanakan perjanjian kerjasama tersebut, termasuk musyawarah atas penyelesaian masalah a quo, namun akibat adanya kesalahan
Halaman 20 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
pelaporan pajaknya atau bahkan Penggugat tidak membayar pajak secara benar, maka dengan arogan
dan sewenang-wenang
kesalahan tersebut dibebankan kepada Tergugat
karena seakan-
akan kesalahan tersebut akibat perbuatan Tergugat, oleh karena itu jelas
Penggugat
telah beritikad buruk sehingga musyawarah
penyelesaian masalah a quo tidak tercapai; Oleh karena itu jelas tidak tercapainya musyawarah mufakat dalam penyelesaian ini diakibatkan karena adanya permintaan dari Penggugat yang
berlebihan atau mengada-ada, walau tanpa alasan dan dasar hukum yang jelas, oleh karena itu dalil Penggugat tersebut haruslah ditolak seluruhnya; -------------------------------------------------------------------------TERGUGAT
TIDAK
PERNAH
MELAKUKAN
PERBUATAN
MELAWAN
HUKUM; ------------------------------------------------------------------------------------------
7. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada gugatannya butir 14, 15 halaman 4, dan butir 16, 17, 18 hal. 5
karena dalil-dalil
tersebut tidak benar dan hanya mengada-ada, dengan alasan sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------------
7.1. Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah melakukan perbuatan
melawan hukum
sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat
tersebut yaitu mengenai pengalihan Faktur Penjualan, karena sebagaimana diuraikan diatas bahwa fakta hukum pebagian royalti, pembayaran pajak penjualan, faktur pajaknya dan penjulan
telah
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama dan seluruh kegiatan operasional pertambangan yang dilakukan oleh Tergugat
telah diketahui dan disetujui oleh Penggugat sehingga tidak ada perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh Tergugat; -----------
7.2. Bahwa lagi - lagi dalil Penggugat
Penjualan yang perjanjian
dilakukan
tersebut
oleh
hanya mengada - ada karena Tergugat
tidak
menyalahi
dan tidak menyalahi Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku, termasuk SK Bupati Bogor mengenai IUP
dan IUPK, karena asal-usul barang atau hasil tambang batu tersebut tetap berasal dari Penggugat, apalagi seluruh kegiatan operasional pertambangan yang dilakukan oleh Tergugat
telah diketahui dan
disetujui oleh Penggugat, jadi jelas tidak ada perbuatan melawan
Halaman 21 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
hukum yang dilakukan oleh Tergugat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata; ---------------------------------------------------------
7.3. Bahwa oleh karena Tergugat tidak melakukan perbuatan melanggar
hukum dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1
tanggal 2 Agustus 2010, maka tuntutan pembatalan Penggugat atas Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tanggal 2 Agustus 2010
adalah tidak berdasar menurut hukum sehingga tuntutan tersebut haruslah ditolak seluruhnya, atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; ----------------------------------------------------------------------
TERGUGAT
TIDAK
8. Bahwa
Tergugat
PERNAH
MELANGGAR
AZAS
KEPATUTAN,
KEJUJURAN DAN KETERBUKAAN; ------------------------------------------------------
menolak dengan tegas dalil Penggugat pada
gugatannya butir 19, halaman 5 karena dalil-dalil tersebut tidak benar dan hanya mengada-ada, dengan alasan sebagai berikut : --------------------------
8.1. Bahwa oleh karena pembuatan faktur penjualan, pembayaran pajak
penjualan dan faktur pajak penjualan telah dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama,
dan seluruh kegiatan
operasional yang dilakukan oleh Tergugat telah diketahui dan disetujui oleh Penggugat maka
tidak ada perbuatan melanggar
hukum yang dilakukan oleh Tergugat, demikian juga dengan
permintaan audit oleh Penggugat terhadap Tergugat, walaupun sebenarnya tidak ada hak Penggugat, namun Tergugat sudah mempersilahkan Penggugat untuk mengadit yang berhubungan dengan perjanjian kerjasama a quo, namun tidak dilakukan oleh
Penggugat sehingga justru Penggugatlah yang sebenarnya beritikad buruk
dan telah melanggar azas kepatutan, kejujuran dan
keterbuakaan; -----------------------------------------------------------------------
Dalam pelaksanaan kerjasama dalam mengelola dan menjalankan operasional pertambangan tersebut Tergugat telah menjalankannya
dengan baik dengan penuh tanggung jawab, dan selalu dilaksanakan dengan manajemen terbuka setiap hari dan setiap saat diawasi
langsung oleh Penggugat melaluai 3(tiga) orang Karyawannya dan selalu
memberikan
hak-hak
Penggugat
sesuai
kesepakatan
bersama, sehingga tidak ada alasan Penggugat menyatakan Tergugat
telah
melanggar
asas
kepatutan,
kejujuran
dan
Halaman 22 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
keterbukaan, oleh karena itu dalil Penggugat tersebut hanya
mengada-ada dan tanpa dasar hukum sehingga dalil-dalil tersebut haruslah ditolak seluruhnya; -----------------------------------------------------
AKIBAT PENGHENTIAN OPERASIONAL TAMBANG JELAS MERUPAKAN PEMUTUSAN KERJASAMA SECARA SEPIHAK MAKA
TERGUGATLAH
YANG
MENGALAMI
(OLEH PENGGUGAT) KERUGIAN
BUKAN
PENGGUGAT; ----------------------------------------------------------------------------------
9. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada gugatannya butir 20, halaman 5
yang mendalilkan seakan-akan dengan adanya
permasalahan tersebut Penggugat mengalami kerugian, adalah dalil yang salah dan hanya mengada-ada, justru malah sebaliknya Penggugatlah yang telah dan sangat dirugikan, dengan alasan sebagai berikut : ----------9.1. Bahwa dalam kerjasama ini jelas Tergugat adalah
pengelola dan menyiapkan
sebagai
investor artinya pihak yang mengeluarkan atau
dana
untuk
operasional
tambang
seluruhnya,
sedangkan Penggugat tidak ada kerugian apapun karena hanya
menerima pembagian Royalti dari Tergugat tanpa mengeluarkan
biaya atau mengerjakan apapun, sehingga apabila dihentikan operasionalnya atau diputuskan sepihak perjanjian kerjasamanya
oleh Penggugat dengan alasan apapun jelas Tergugatlah yang sangat dirugikan; -------------------------------------------------------------------
9.2. Dalil kerugian materil yang didalilkan oleh Penggugat pada huruf a)
halaman 6 adalah sangat mengada-ada, karena disamping tidak jelas hak apa yang dimaksud dan tidak ada perinciannya, padahal hak
Royalty
sepenuhnya
sudah
diterima
oleh
penggugat,
sebagaimana terbukti dari kwitansi tanda terima pembayaran royalti
dari tahun 2010 s/d tahun 2013, apalagi jika dihubungkan antara dalil tersebut dengan petitum
butir 4 halaman 7 yaitu : “tuntutan
pembatalan atas akta perjanjian kerjasama dan investasi no.1
tanggal 2 agustus 2010” jelas dalil dan petitum tersebut bertolak
belakang karena satu sisi dalil “penggugat meminta ganti rugi atas hak penjualan selama 3 tahun (2010 – 2013)”, artinya : tuntutan tersebut mendasarkan pada adanya perjanjian kerjasa, namun disisi
lain, “petitum penggugat minta agar perjanjian tersebut dinyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya ditetapkan batal/dianggap
Halaman 23 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
tidak ada” sehingga bagaima mungkin meminta ganti rugi atas hak yang tidak ada perjanjiannya ??? !!!; ------------------------------------------
9.3. Dalil kerugian materil yang didalilkan oleh Penggugat pada huruf b)
dan c) halaman 6 mengenai modal kerja tahap I dan tahap II adalah sungguh sangat tidak relevan disebutkan akibat permasalahan a
quo, apalagi dibebankan kepada Tergugat sungguh sangat tidak masuk akal, bagaimana mungkin Penggugat mulai berusaha dengan menambang sendiri namun biayanya dibebankan kepada Tergugat,
sungguh sangat luar biasa !!!???, oleh karena itu dalil tersebut haruslah ditolak; --------------------------------------------------------------------
9.4. Dalil kerugian materiil yang didalilkan Penggugat pada huruf d)
halaman 6 adalah mengada-ada karena royalti penjualan bulan april
2013 telah diterima oleh penggugat sesuai kwitansi tanda terima tertanggal 6 mei 2013, sedangkan tuntutan Royalti bulan Mei s/d
September 2013 sungguh sangat tidak masuk akal, karena bagaimana
mungkin
Penggugatlah
yang
telah
menghentikan
operasional penambangan tersebut namun tetap menginginkan
pembagian royaltinya sungguh sangat luar biasa, dan apalagi jika dihubungkan antara dalil tersebut dengan petitum butir 4 halaman 7 yaitu : “tuntutan pembatalan atas akta perjanjian kerjasama dan investasi no.1 tanggal 2 agustus 2010” jelas dalil dan petitum tersebut bertolak belakang karena satu sisi dalil
“penggugat
meminta ganti rugi atas royalti stagnan 6 bulan (april 2013 – september 2013)”, artinya : tuntutan tersebut mendasarkan pada adanya perjanjian kerjasama, namun disisi lain, “petitum penggugat
minta agar perjanjian tersebut dinyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya ditetapkan batal/dianggap tidak ada” sehingga
bagaima mungkin meminta ganti rugi atas hak yang tidak ada perjanjiannya ??? !!!; --------------------------------------------------------------
9.5. Demikian juga tuntutan kerugian immateriil yang didalilkan oleh
Penggugat tersebut adalah sangat tidak masuk akal karena hanya
mengada-ada dan dengan liciknya memutar balikkan fakta yang sebenarnya, dimana dengan niat dan itikad buruk Penggugat yang tidak
mau
membayar
Pajak
yang
merupakan
kewajibannya,
kemudian mencari-cari alasan dan membebankan kepada Tergugat dengan
mengatakan
seakan-akan
Tergugat-lah
yang
tidak
Halaman 24 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
membayar Pajak, meminta Tergugat diaudit secara keseluruhan,
walaupun Tergugat sudah bersedia diaudit khusus yang menyakut perjanjian kerjasama dengan Penggugat, namun dikatakan Tergugat
tidak mau diaudit, padahal baik dalam perjanjian kerjasama maupun berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
tidak
ada
hak
Tergugat
dan
Penggugat untuk mengaudit Tergugat secara keseluruhan, sampai pada
akhirnya Penggugat
telah
menghentikan
memutuskan secara sepihakl atas perjanjian kerjasama tersebut; ----
Bahkan yang lebih parah lagi, hasil produksi tambang yaitu batu yang telah dikerjakan oleh tergugat, telah dijual oleh penggugat
tanpa ijin dan pemberitahuan kepada tergugat dan hasilnya tidak
dibagi kepada tergugat, dan hal tersebut telah dilaporkan oleh tergugat ke Aparat Kepolisian dan saat ini perkaranya sedang berjalan proses persidangannya di Pengadilan Negeri Cibinong dengan perkara pidana No.185/Pid.B/2014/PN.Cbn
yang saat ini
sudah sampai sidang Pemeriksaan Saksi-Saksi; --------------------------
Berdasarkan uraian diatas jelas dalil Penggugat tersebut tidak berdasar hanya mengada-ada, justru akibat tindakan dan perbuatan
penggugat sendirilah mengakibatkan harga dirinya hancur dan kehilangan
kehormatan
dan
kepercayaan
dari
rekan-rekan
pengusaha, khususnya dari tergugat, karena penggugat sebagai
pengusaha sudah tidak professional, bertindak sewenang-wenang tidak
mematuhi
kesepakatan
bersama,
peraturan
perundang-
undangan dan tidak taat pajak, sehingga konsekwensinya adalah ijin
Penggugat akan dicabut bahkan sekaligus pidana badan seperti yang didalilkan oleh Penggugat sendiri adalah merupakan resiko yang harus ditanggung oleh Penggugat; -------------------------------------
10. Bahwa tuntutan ganti rugi immateriil yang didalilkan oleh Penggugat
tersebut sangat tidak berdasar menurut hukum sehingga haruslah ditolak,
apalagi agar Penggugat mengkoreksi ulang nilai kerugiannya tersebut karena
disampaikan
secara
asal-asalan,
disebutkan
immaterillnya tidak kurang dari Rp.50.000.000.000,kemudian
kerugian
immaterillnya
disebut
kerugian
akan tetapi
menjadi
Rp.1.000.000.000.000,- (satu triliyun rupiah) tidak tahu dari mana perhitungannya ???!!!
Oleh karena itu tuntutan kerugian immaterill
Halaman 25 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
tersebut sangat tidak berdasar menurut hukum sehingga haruslah ditolak seluruhnya; ---------------------------------------------------------------------------------
11. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada gugatannya butir 21, halaman 6, karena terbukti Tergugat tidak melakukan perbuatan melawan
hukum sebagaimana yang didalilkan Penggugat dalam
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tanggal 2 Agustus 2010, sehingga tuntutan pembatalan dan anggapan tidak pernah ada atas
Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tanggal 2 Agustus 2010 adalah tidak berdasar menurut hukum sehingga tuntutan tersebut haruslah ditolak seluruhnya, atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; ----------
12. Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah melakukan perbuatan melawan
hukum sebagaimana yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya, maka dalil Penggugat pada butir 22 halaman 6,
agar Tergugat dihukum untuk
membayar uang paksa menjadi tidak berdasar menurut hukum, sehingga
dalil dan tuntutan tersebut haruslah ditolak seluruhnya, atau setidaktidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; -------------------------------------------
13. Bahwa demikian juga dalil Penggugat pada butir 23 halaman 6, mengenai
permohonan sita jaminan terhadap harta benda milik Tergugat menjadi tidak beralasan dan tidak mempunyai dasar secara hukum oleh karena itu
dalil dan tuntutan tersebut haruslah ditolak seluruhnya, atau setidaktidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; -------------------------------------------
Berdasarkan uraian-uraian dan alasan-alasan bantahan Tergugat tersebut diatas maka seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat sama sekali tidak berdasar menurut hukum oleh karena itu gugatan Penggugat tersebut
haruslah ditolak seluruhnya, atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; -------------------------------------------------------------------------------------
DALAM REKONVENSI; ---------------------------------------------------------------------1. Bahwa selanjutnya Tergugat
akan mengajukan Gugatan Rekonvensi
terhadap Penggugat, dan untuk selanjutnya Tergugat
akan disebut
sebagai : Penggugat Rekonvensi, sedangkan Penggugat selanjutnya akan disebut sebagai : Tergugat Rekonvensi; ----------------------------------
2. Bahwa Penggugat Rekonvensi / Tergugat menolak
seluruh
Rekonvensi,
dalil-dalil
kecuali
yang
Gugatan
secara
Konvensi secara tegas
Penggugat
tegas
dan
Konvensi/Tergugat
nyata-nyata
diakui
kebenarannya; -----------------------------------------------------------------------------
Halaman 26 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
3. Bahwa segala sesuatu yang dikemukakan dalam bagian Konvensi mohon
dianggap dikemukakan pula dalam bagian Rekonvensi ini dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan; -------------------------------------------------
PENGGUGAT
REKONVENSI
TELAH
BERITIKAD
BAIK
DALAM
MENJALANKAN PERJANJIAN KERJASAMA; ------------------------------------------
4. Bahwa Penggugat Rekonvensi telah bekerjasama dengan Tergugat
Rekonvensi dalam hal pengelolaan dan penambangan batu spilt / andesit
(quarry industry), berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tgl 2 Agustus 2010 yang dibuat Lanawati Dewi Soegianto, SH.,
Notaris di Jakarta (“Perjanjian”), dimana Penggugat adalah selaku pengelola dan investor, sedangkan Tergugat Rekonvensi adalah sebagai
pemilik lahan dan ijin tambang seluas 12 Ha yang terletak di Gunung Sudamanik, Desa Rengas Jajar, Kampung Kedaung, Kec. Cigudeg, Kab. Bogor, Jawa Barat; -----------------------------------------------------------------------
Bahwa dalam perjanjian No.1 tanggal 2 Agustus 2010 tersebut telah dijelaskan posisi para pihak dan telah ditentukan kemudian disepakati bersama beberapa hal yang menjadi hak dan kewajiban Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi, antara lain sebagai berikut : ------Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tgl 2 Agustus 2010 dibuat Lanawati Dewi Soegianto, SH., Notaris di Jakarta
Posisi Para Pihak
Hak Para Pihak
Penggugat Tergugat
Rekonvens Rekonvensi i
Investor
Penggugat
Rekonvensi
Tergugat
Penggugat Tergugat
si
si
Rekonven Rekonven
- Pemilik lahan- Berwenang 12 Ha.
- Pemilik
1
Stone
Cruiser
- Pemegang IUP, IUPK
- Pemegang ijin ledak.
- Gudang,
Bengkel,
mengelola dan
operasional seluruh
kegiatan
tambang.
- Memperoleh
Royalti 86,2 % dari bruto.
Kewajiban Para Pihak Rekonvensi
- Memper -Berinvesta - Membantu oleh
si
13,8%
ai dengan produksi
Royalti dari
Bruto
Ketentuan lain-lain
Yang telah disepakati bersama
- Jangka
pemasaran. waktu
10
/membiay - Mengawasi
thn
2
2-8-2020.
Stone
line dan
Cruiser, beserta
pembiaya an
lainnya.
penjualan.
- Membayar
pajak-pajak
2010
(2-8-
s/d
- PKS
selesai
mesin2
yang timbul wajib akibat
perjanjian
dikembalik an ke SA.
Halaman 27 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Mes
Karyawan.
-Membayar Iuran
Prduksi Daerah a/n
PT.Dewi Mayang Manik.
ditanggung masingmasing.
- Apabila DMM
memutuska
n sebelum 2-8-2020 dengan alasan
apapun, Maka
tanpa
alasan
apapun,
segala hak dan
kepemilika n
yang
DMM
berkaitan dengan DMM
baik
yang telah disebutkan diatas
(lahan tanah
seluas
12
Ha), mesin-
mesin dan lain-lainnya ataupun
yang belum disebutkan dalam
kesepakata
n ini secara mutlak 20%
akan
menjadi
milik SA.
- Sedang hutang
pribadi dan DMM tidak
Halaman 28 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
menjadi
tanggung
jawab SA.
*) PT. Selo Arto (“SA”) , PT.Dewi Mayang Manik (“DMM”)
5. Bahwa dari uraian diatas jelas Tergugat Rekonvensi wajib membayar
Pajak Penghasilan dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), sedangkan Iuran Produksi Daerah (IPD) atas nama Tergugat Rekonvensi menjadi kewajiban Penggugat Rekonvensi, disamping kewajiban pembayaran atas
pajak masing-masing misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak atas penghasilan yang didapat (PPH) sebagaimana diwajibkan oleh Undang-Undang menjadi tanggung jawab masing-masing; --------------------
6. Bahwa sesuai perjanjian Penggugat Rekonvensi sebagai investor dan pengelola tambang maka guna meningkatkan produksi dari semula
20.000 M3 menjadi 50.000 M3 serta sarana dan pra-sarana penunjang dengan perincian planning Inventasi sebagai berikut: -------------------------- Penambahan cone crusher di plant 1 yaitu Cone Crusher San Bao ; ----
Penambahan Mesin-mesin Produksi di Plant 2 adalah 1 unit Jaw, 3 Unit Cone dan 2 ayakan; -------------------------------------------------------------------
Pembangunan gudang dan mess yang baru yang dibangun dilokasi yang berbeda; --------------------------------------------------------------------------
Perbaikan sarana dan prasarana penunjang; ---------------------------------- Peningkatan daya listrik dan sarana penunjang daya listrik; ----------------
Perluasan areal stock produksi agar dapat menunjang kapasitas produksi 50.000 m3; ------------------------------------------------------------------
Dan mesin tersebut mulai beroperasi pada bulan Oktober 2011, dan pada saat
itu
pula
Tergugat
Rekonvensi
meminta
Rekonvensi agar perjanjian tersebut dirubah
kepada
Penggugat
sehingga dibuatlah
Addendum Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tgl 2 Agustus 2010
yang ditandatangani pada tgl 04 Oktober 2011, yang pada intinya memuat ketentuan sebagai berikut : -------------------------------------------------------------
- Pembagian royalti untuk PT. Dewi Mayang Manik per bulan Oktober 2011 menjadi 13,8% dari omset penjualan; --------------------------------------
- Pembayaran royalti dilakukan 1 kali dalam sebulan; ---------------------------
Halaman 29 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
- Penghapusan beban biaya Bp.Erwin (PT. Dewi Mayang Manik) sejak
Oktober 2011 untuk biaya sewa listrik genset sebesar Rp.9.000.000,dan Pajak Iuran Dispenda dan selanjutnya dibayar oleh PT.Selo Arto; ---
7. Bahwa perlu ditegaskan disini khusus mengenai pembagian royalti, walaupun
dalam perjanjian Akta No.1 tanggal 2 Agustus 2010 sudah
ditentukan pembagian royalti Penggugat Rekonvensi
: 86,2 % dan
Tergugat Rekonvensi : 13,8 %, namun sebenarnya belum dilaksanakan artinya Penggugat Rekonvensi
masih menerima : 76,2 %, sedangkan
Tergugat Rekonvensi memperoleh : 23,8 %,, sehingga dalam Addendum Perjanjian tertanggal 4 Oktober 2011 kembali ditegaskan bahwa pembagian royalti Penggugat Rekonvensi
: 86,2 % dan
Tergugat
Rekonvensi : 13,8 %, dan baru sejak saat itu tepatnya mulai bulan
Oktober 2011 dilaksanakan ketentuan tersebut; Dan oleh karena sudah disepakati demikian maka Penggugat Rekonvensi telah menjalankan kesepakatan
tersebut
baik
dengan
menjalankan
operasional
penambangan, melakukan penjualan dan membagi royalti kepada Tergugat Rekonvensi sebesar 13,8 %, membayar pajak Iuran Produksi
Daerah (IPD) a/n Tergugat Rekonvensi sesuai yang telah disepakati dalam perjanjian dan pajak-pajak yang menjadi kewajiban Penggugat Rekonvensi serta telah melaporkannya ke Kantor Pajak; -----------------------
8. Bahwa kurang lebih setahun berjalan lagi-lagi Tergugat Rekonvensi tidak pernah puas dengan sistem pembagian royalti dari hasil tambang yang
dikerjakan oleh Penggugat Rekonvensi, sehingga kembali Tergugat
Rekonvensi meminta agar dibuat perjanjian dengan sistem sewa lahan, karena menurut Tergugat Rekonvensi sistem pajak yang dipotong dari sewa
lahan
lebih
kecil,
walaupun
Penggugat
Rekonvensi
sudah
menjelaskan bahwa hal tersebut adalah tidak dibenarkan dan akan menimbulkan masalah dikemudian hari, namun Tergugat Rekonvensi tetap memaksakan kehendaknya sehingga Penggugat Rekonvensi tidak
berdaya menolak permintaan Tergugat Rekonvensi, maka dibuatlah Perjanjian Sewa Menyewa No.13 tanggal 24 Nopember 2012 yang dibuat di Vestina Ria Kartika, SH.,MH., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Sewa”),
dan walaupun sebenarnya Penggugat Rekonvensi tidak mau (tidak setuju)
menggunakan sistem sewa lahan sebagaimana yang diinginkan oleh Tergugat
Rekonvensi
namun
karena
sudah
ditandatangani
maka
Penggugat Rekonvensi berusaha untuk mengikuti kemauan Tergugat
Halaman 30 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Rekonvensi,
walaupun
faktanya
Penggugat
Rekonvensi
masih
menjalankan atau memberikan pembagian royalti seperti biasa, sambil menunggu sikap Tergugat
Rekonvensi atas perjanjian sewa tersebut,
karena Penggugat Rekonvensi yakin bahwa Perjanjian Sewa tersebut tidak
semestinya
dibuat,
namun
Penggugat
Rekonvensi
tetap
menjalankan kerja sama tersebut dengan itikad baik; --------------------------
9. Bahwa dari sinilah asal mulanya
timbul masalah, karena
sesuai
perjanjian No.13 tanggal 24 Nopember 2012, maka mulai Desember 2012 seharusnya Tergugat Rekonvensi menerbitkan Faktur Pajak PPN dan memberikan kwitansi/tanda terima uang sewa, namun
Tergugat
Rekonvensi tidak memberikanya kepada Penggugat Rekonvensi sebagai dasar pelaporan pajak ke Kantor Pajak, dan Penggugat telah berkali-kali mengingatkannya namun tetap saja tidak diberikan, sampai pada akhirnya
demi untuk kepastian hukum atas dibuatnya Perjanjian Sewa Menyewa
No.13 tanggal 24 Nopember 2012, maka Penggugat Rekonvensi menahan untuk sementara
sebagian pembagian royalti Maret 2013
sampai adanya kepastian komitmen dari Tergugat Rekonvensi mengenai perjanjian sewa tersebut; Bahwa dari sikap Tergugat Rekonvensi tersebut maka Penggugat Rekonvensi menduga bahwa Tergugat Rekonvensi
selama ini tidak melakukan pembayaran pajak-pajak yang menjadi kewajibanya dan tidak melaporkannya kepada Kantor Pajak, namun
ternyata benar Tergugat Rekonvensi mendapat teguran dari Kantor Pajak sebagaimana diakui sendiri dalam dalil gugatan Tergugat Rekonvensi Dalam Konvensi pada butir 8 dan 9 halaman 3; ----------------------------------
10. Bahwa dengan adanya penahanan sebagian royalti tersebut maka barulah pada tanggal 13 Mei
2013 Tergugat Rekonvensi menyadari dan
mengakui kesalahannya atas pembuatan Perjanjian Sewa Menyewa No.13 tanggal 14 Nopember 2012 tersebut namun dengan menyatakan seakan-akan (padahal belum pernah) hal tersebut sudah
disampaikan
sebelumnya melalui staffnya, padahal hal tersebut adalah merupakan itikad buruk Tergugat Rekonvensi yang tidak mau mengakui namun berusaha menutupi kesalahannya, karena faktanya selama ini Penggugat
Rekonvensi telah beberapa kali menanyakannya namun tidak ada tanggapan apapun dari Tergugat Rekonvensi; Walaupun Tergugat
Rekonvensi pada intinya sudah mengetahui kekeliruannya tersebut namun tetap tidak mau mengakuinya dan dengan itikad buruk selalu saja
Halaman 31 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
mencari-cari alasan dengan mengatakan penerbitan faktur penjualan oleh Penggugat Rekonvensi adalah tanpa izin dan sepengetahuan Tergugat Rekonvensi, dan menunjuk Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati &
Rekan agar melakukan Audit secara menyeluruh terhadap Penggugat Rekonvensi dari tahun 2011 s/d 2012, sungguh sangat tidak masuk akal dan tanpa dasar hukum; -----------------------------------------------------------------
Walau demikian karena pada dasarnya Penggugat Rekonvensi selalu
beritikad baik dalam pelaksanaan perjanjian maka untuk itu telah
mempersilahkan diaudit sepanjang mengenai hasil produksi tambang dan penjualan hasil tambang, namun tidak dilakukan Tergugat Rekonvensi; ---
11. Bahwa dari awal pelaksanaan kerjasama, dimana Penggugat Rekonvensi sebagai
investor
dan
pengelola
operasional
tambang
yang
juga
memasarkan / menjual hasil produksi serta menerima pembayaran dan
telah memberikan royalti kepada Tergugat Rekonvensi sesuai porsi yang telah disepakati dan seluruh kegiatan penambangan tersebut tetap diikuti
dan dibawah pengawasan Tergugat Rekonvensi langsung dilapangan, sehingga proses produksi penambangan dan penjualan
hasil produksi
seluruhnya diketahui oleh Tergugat Rekonvensi dan hal ini telah berjalan dengan baik dan lancar, telah melakukan pembayaran pajak-pajak
Penggugat Rekonvensi sendiri maupun pajak Iuran Produksi Daerah atas nama Tergugat Rekonvensi sebagaimana yang telah ditentukan dalam perjanjian dan juga telah melaporkannya ke Kantor Pajak, namun disisi lain
Tergugat
kehendaknya,
Rekonvensi
dengan
selalu
berbagai
saja
macam
tidak
puas,
alasan
memaksakan
dengan
meminta
perubahan atau penambahan perjanjian, mengatakan penerbitan faktur
penjulan tanpa izin, dan menuduh Penggugat Rekonvensi tidak membayar pajak, meminta Penggugat Rekonvensi diaudit, dan lain sebagainya dan ini membuktikan bahwa Tergugat Rekonvensi memang selalu beritikad buruk; ----------------------------------------------------------------------------------------
12. Bahwa tidak hanya sampai disitu puncak itikad buruk dari Tergugat Rekonvensi adalah pada telah
memutuskan
tanggal 23 Mei 2013, Tergugat Rekonvensi
secara
sepihak
Perjanjian
Kerjasama
dengan
menghentikan seluruh kegiatan operasional penambangan yang dilakukan
Penggugat Rekonvensi dengan perintah segera mengosongkan mess dan mengusir keluar seluruh karyawan Penggugat Rekonvensi dari lahan konsesi tambang dan melarang membawa peralatan atau mesin-mesin
Halaman 32 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
milik Penggugat Rekonvensi, karena dikatakan akan dijadikan jaminan dan dapat dipergunakan Tergugat Rekonvensi, dan saat itu Penggugat
Rekonvensi telah memprotes tindakan Tergugat Rekonvensi tersebut namun karena Tergugat Rekonvensi telah mempersiapkan segala sesuatunya dan untuk menghindari bentrok phisik maka Penggugat
Rekonvensi terpaksa berhenti dan keluar dari lokasi tambang, dan sampai saat ini seluruh mesin-mesin tersebut ditahan/disandera / disita oleh Tergugat Rekonvensi dengan cara melawan hukum; ---------------------
13. Bahwa sejak kejadian tersebut Penggugat telah beberapa kali ingin kembali bekerja atau paling tidak mengambil seluruh barang-barang,
peralatan dan mesin-mesin milik Penggugat Rekonvensi namun tidak diperbolehkan oleh Tergugat Rekonvensi, dan mesin-mesin tersebut ditahan/disandera / disita dengan melawan hukum, bahkan diketahui
Tergugat Rekonvensi telah menggunakan seluruh barang-barang, mesinmesin dan peralatan milik Penggugat Rekonvensi tanpa izin, bahkan produksi hasil tambang yang dikerjakan oleh Penggugat juga telah dijul oleh Tergugat Rekonvensi tanpa seijin dan sepengatuan Penggugat
Rekonvensi dan tidak memberikan pembagian hasil penjualannya kepada Penggugat Rekonvensi sehingga jelas Tergugat Rekonvensi melakukan penggelapan hasil tambang yang sebagainnya adalah milik Penggugat
Rekonvensi dan inilah yang sudah dilaporkan ke Polda Jabar dan saat ini perkaranya sedang disidangkan di Pengadilan Negeri Cibinong dengan nomor perkara
No.185/Pid.B/2015/
PN.Cbn dan
akibat
perbuatan
Tergugat Rekonvensi tersebut jelas merugikan Penggugat Rekonvensi;
Bahwa sebagaimana diuraikan diatas adapun barang-barang milik Penggugat Rekonvensi
baik mesin-mesin maupun alat-alat tambang
lainnya yang masih berada dilokasi tambang sesuai Berita Acara
Peninjauan Lokasi tanggal 16 Januari 2014 yang dilakukan secara
bersama-sama Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi adalah sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------DAFTAR BARANG-BARANG MILIK PENGGUGAT REKONVENSI YANG BERADA DI LOKASI
Halaman 33 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
No Nama Alat
No
Ketera
24.
Container
MCS 02
Berop
26.
Press Drug Dong
Aktiva
1.
Ayakan Pertama
2.
Jaw Keu Ken
MCJ 02
Ayakan termasuk
MoS 01
3.
4. 5. 6.
(Base Course)
500X750 (2 buah) Conveyor & Rangka (3 unit)
Cone 1000 Merk
San Bao (1) Line 2 Seluruh line 2 termasuk :
TCJ 04
- Cone 1600
TDC 06
1200
(2
- Termasuk Conveyor
- Feeder (a) (2)
Jaw Kotabuki
TCJ 05
Container
MPC 05
Genset Cummin
WPG 03
Travo Las o
WP 1
16. 17.
18. 19.
20. 21. 22. 23.
& 2 + 1000 KVA TCS 08
Compressor
Travo Las o Pompa Air Travo Las
Blower AC
Travo Las o
MP 08
Compressor Angin
MP 09
Travo Las o Meiji
Rusak
35.
Drump Truck
44.
45. 46. 47.
48. 49.
50. 51.
MP 23
52.
53. Baik
Block Mesin Nissan
Baik
Kotak Kunci
Baik
(DMT-8)
(Bengkel)
MHE-10
43.
MP 24
Nitrogen Generator
TP 04
Baik
Baik
Cat E240
42.
MP 32
25)
Baik
33.
41.
MP 7
Motor Fince (MOT-
Baik
Baik
40.
MP 31
Dongkrak Buaya
MP 22
Baik
MHW-
39.
TCF 04
Travo Las
MP 05
Wheloder Cat 950
32.
38.
TCF 03 &
Travo Las
Bagus
Baik
37.
04
(jack)
Baik
MDC-05
36.
& TCS
Catok Tekrio 8”
Baik
Compressor Air
34.
07
8.
15.
erasi
& TDC
Panel Listrik Line 1
14.
Berop
MCC 04
7.
13.
30.
TCS 03 &
Rangka
12.
29.
& 05
MCO 03
- Ayakan (2 buah)
11.
27.
31.
Nakayama (1)
buah)
25.
28.
Cone 1000 Merk
- Cone
10.
erasi
& 03
- Jaw 1000 x 12000
9.
ngan
BPC 07
54.
55.
56.
Mesin
CRD
Drump Truck
Wheeloder KSS 85 Z
03
MDR-02
Rusak
DMT-16
Baik
DMT-09
Baik
Rusak
Bak Mobil +
DMT-35
Rusak
Drump Truck
DMT-21
Rusak
Rangka/Chasis Compressor Denyo DPS-750 SS
Rusak
Drump Truck
DWT-22
Rusak
Drump Truck
DMT-11
Baik
DMT-12
Baik
Drump Truck Drump Truck Drump Truck Drump Truck Drump Truck Drump Truck Drump Truck
PC 2007 Komatsu
DWT-10 DMT-20 DMT-35 DMT-26 DMT-36 DMT-34
MHE-02
SK 330 Kobelco
WHE-11
SK 2008 Kobelco
THE-13
SK 2008 Kobelco
Baik
Baik Baik Baik Baik Baik
Baik
Baik
THE 08
Baik
Drump Truck
DWT-33
Baik
Cat 950 Wholler
MHW-
Drump Truck
57.
Bak Mobil Ex DMT-
58.
Bak Mobil Ex DMT-
23 10
DMT-17 01
Baik Baik
Baik Rusak Rusak
Halaman 34 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
59.
60. 61.
62.
63. 64.
65.
66. 67.
SK 220 Kobelco =
Braker Power King PK 220
Baik
Bucket Capit
Rusak
Travo PLN
Rusak
CRD CRD
MDR-01
Drump Truck
DMT-20
HD
Braker
Bucket 5
68.
Gongpeng
70.
Casis CRD
69.
WHE-04
Block Mesin 13
MHD-01
MHC-01
WP-06
71.
Gardan
Rusak
73.
Motor Dinamo
Rusak
72.
Rusak
74.
Baik
76.
Rusak Baik
Rusak
Bisa
Pakai
Rusak
Rusak
Rusak
75. 77.
78. 79.
80. 81.
82.
Boom Hidrolik Bekas 7
Travo Las
Rusak
MP-06
Container
MPC-08
Tangki Solar
Baik
TP-33
Baik
DWT-15
Tangki Solar
TP-35
Drump Truck
Brankas (Depan
Baik
MP-04
Drump Truck Tangki Solar
Rusak
DMT-18
Baik
Baik
Rusak
Kantor)
Peralatan CCTV & Server
Seluruh barang-barang milik Penggugat Rekonvensi tersebut sampai saat
ini ditahan oleh Tergugat Rekonvensi, dengan alasan sebagai jaminan,
namun anehnya mesin-mesin dan peralatan tersebut dipergunakan Tergugat Rekonvensi tanpa ijin dari Penggugat Rekonvensi dan juga tidak memberikan kompensasi apapun; ----------------------------------------------------
14. Bahwa penghentian kegiatan operasional tambang dan pemutusan secara sepihak perjanjian kerjasama dan
mengusir para pekerja / karyawan
Penggugat Rekonvensi serta menahan seluruh barang-barang, alat-alat
dan mesin-mesin bahkan telah menggunakannya sendiri tanpa izin dan pemberitahuan kepada Penggugat Rekonvensi Perbuatan Melawan
adalah merupakan
Hukum yang merugikan Penggugat Rekonpesi,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata, yang untuk lebih jelasnya disitir dibawah ini : ------------------------------------------------------------
“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”; ----------------------------------------
15. Bahwa akibat penghentian kegiatan operasional tambang dan pemutusan secara sepihak perjanjian kerjasama, menahan dan menggunakan seluruh barang-barang, alat-alat dan mesin-mesin milik Rekonvensi tanpa izin,
Penggugat
maka Penggugat Rekonvensi telah mengalami
kerugian yang cukup besar baik secara materi maupun immateril, dengan perincian sebagai berikut : --------------------------------------------------------------
A. Kerugian Materi : ----------------------------------------------------------------------
Halaman 35 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
1. Sisa stock material hasil produksi (batu split) yang dilakukan oleh Penggugat Rekonvensi sebelum dihentikan Tergugat
Rekonvensi sebanyak 20.000 M3, dan telah dijual Tergugat Rekonvensi namun
tidak memberikan pembagian royalti
sebesar 86,2 % , yaitu, harga per M3 = Rp. Rp.90.000,- Jadi : 20.000,-
M3
x
Rp.
90.000,-
x
86,2%
=...........Rp.
1.551.600.000,-; -------------------------------------------------------------
2. Biaya sewa atas alat-alat dan fasilitas yang sudah digunakan
Tergugat Rekonvensi untuk line 1, sejak 23 Mei'13 s/d 30 Jan 2015 (19 bulan) .......................................... Rp.4.750.000.000,-;
3. Sewa Bangunan Mess + Kantor yang dibangun oleh Penggugat Rekonvensi sejak 23 Mei'13 s/d 31 Jul'15 s/d Maret 2015 Rp. 390.000.000,-; ----------------------------------------------------------------
4. Sisa Bahan Peledak yang dibeli Penggugat Rekonvensi namun belum digunakan ……...................................Rp. 144.858.131,- ;
5. Biaya Penambahan Daya Listrik, Penambahan Voltase dari PLN,
dan
Konstruksi
penunjang
alat-alat
listrik
Rp.
2.717.194.842,-; ------------------------------------------------------------6. Biaya Pembangunan Kontruksi ,
Pengecoran sarana dan
prasarana line 2, yang terdiri dari : -------------------------------------
6.1. Pembuatan Fondasi Jaw , dengan luas bangunan 11 M x 8 M x 1 M = 88 M2, @ Rp. 3.500.000,- jadi 88 M2 x Rp. 3.500.000,- = ..........Rp. 308.000.000,- ;
6.2. Pembuatan Fondasi Ayakan = 17.5 x 13 x 0.6 = 136,5 M, ..................Rp. 477.750.000,- ;
6.3. Pembuatan Fondasi Gudang Batu :
a. Pondasi - 3.5 x 24 x 0.6............................. Rp. 189.000.000,-
b. Lantai atap - 3.5x24 x 0.3................................ Rp. 88.900.000,-
c. Dinding batu kali + beton tulang .....Rp. 497.280.000,-
3.7x24x0.8 x 2 baris
6.4. Pembuatan Fondasi Cone Crusher 15x 8.5 x 0.8.... Rp. 357.000.000,- ;
6.5. Pembuatan Hoper ............................ Rp. 3.000.000.000,- ;
6.6. Pembuatan Konstruksi conveyer+ conveyer (atau kata lain) (12 lane) ....... Rp. 6.700.000.000,- ;
Halaman 36 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
6.7. Biaya pembangunan sarana + prasarana terkait jalan..... Rp. 500.000.000,- ;
7.
Biaya pembangunan bangunan : -------------------------------------
- Mess
10 m x 15 m x 2 lantai = 300 m,
Rp.6.000.000,-
,
jadi
:
300
m
=.............................Rp.1.800.000.000,- ;
x
harga per m2
Rp.
6.000.000,-
- Gudang 10 m x 18 m = 180 m, harga per m2 Rp.4.000.000,jadi 180 m x Rp. 4.000.000,- = ............................................. Rp. 720.000.000,- ; 8. 9.
Hutang / Kas Bon Tergugat Rekonvensi .................. =
Rp.203.000.000,- ; ----------------------------------------------------------
Pembayaran Pesangon Karyawan Penggugat Rekonvensi
akibat
pemutusan
perjanjian
kerjasama
oleh
Tergugat
Rekonvensi 23 Mei 2013,..... Rp. 1.000.000.000,-; -----------------
10. Keuntungan yang diharapkan dari pembagian hasil produksi (royalti 86,2 %) per bulan, yang dihitung dari hasil rata-rata produksi per bulan dan sejak Juni 2015 s/d
Agustus 2020,
yaitu : ---------------------------------------------------------------------------
Periode
bln
jun 1.1
des'13
6
jan 1.2
des'14
12
jan 1.3
des'15
12
jan 1.4
des'16
12
jan 1.5
des'17
12
Kuantitas
x
x
x
x
x
harga m
42.800
3
90.00 x
m 42.800
3
3
x
3
x
3
0 90.00
x
m 42.800
0 90.00
m 42.800
0 90.00
m 42.800
Rp
0 90.00
x
0
Rp/m 3 Rp/m 3 Rp/m 3 Rp/m 3 Rp/m 3
86.2 x % 86.2 x % 86.2 x % 86.2 x % 86.2 x %
Rp.19.922.54 4.000 Rp.39.845.08 8.000 Rp.39.845.08 8.000 Rp.39.845.08 8.000 Rp.39.845.08 8.000
Halaman 37 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
jan 1.6
m
des'18
12
x
42.800
jan 1.7
x
m
des'19
12
x
42.800
jan 1.8
3
90.00
3
90.00 x
m
Aug'20
x
8
42.800
3
0
0 90.00
x
0
Rp/m
86.2
3
Rp.39.845.08 8.000
x %
Rp/m
86.2
3
Rp.39.845.08 8.000
x %
Rp/m
86.2
3
Rp.39.845.08 8.000
x %
Rp.285.556.4 86
TOTAL
64.000
Sehingga jumlah total seluruhnya adalah sebesar 310.951.046.973,- (tiga ratus sepuluh
:
Rp.
milyar sembilan ratus lima
puluh satu juta empat puluh enam ribu sembilan ratus tujuh puluh tiga rupiah); --------------------------------------------------------------------------
B. Kerugian Immateril : -------------------------------------------------------------------
Dengan adanya perkara a quo Penggugat Rekonvensi merasa tidak nyaman, banyak menyita waktu, pikiran dan tertekan secara psikologis
dan walaupun sebenarnya kerugian immaterial tidak dapat dinilai dengan
materi
namun
untuk
mempermudah
Pengadilan
dalam
menentukan besarnya kerugian maka pantas dan wajar dengan ini Penggugat
Rekonvensi
menuntut
kerugian
sebesar
Rp.20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah); -------------------------------Sehingga jumlah total kerugian Penggugat Rekonvensi baik
materi
maupun immaterial seluruhnya sebesar Rp. 330. 951.046.973,- (tiga
ratus tiga puluh milyar sembilan ratus lima puluh satu juta empat puluh enam ribu sembilan ratus tujuh puluh tiga rupiah); ----------------------------
16. Bahwa oleh karena terbukti sejak tanggal 23 Mei 2013 Tergugat
Rekonvensi menghentikan kegiatan operasional penambangan tersebut dan sekaligus memutuskan secara sepihak perjanjian kerjasama sebelum
jangka waktu perjanjian tersebut berakhir yaitu tanggal 2 Agustus 2020, sesuai suratnya tertanggal 23 Mei 2013, maka sesuai Pasal 6 Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tanggal 2 Agustus 2010 maka Penggugat
Rekonvensi secara otomatis sebagai pemilik 20% atas seluruh harta kekayaan / asset Tergugat Rekonvensi termasuk
tanah gunung/lahan
tambang seluas 12 Ha, yang terletak di Desa Regasjajar, Kecamatan Halaman 38 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan mesin-mesin, peralatan tambang, dan seluruh harta kekayaan dan hak-hak lainnya milik Tergugat Rekonvensi,
sebagaimana
yang
telah
disepakati
bersama
dalam
perjanjian tersebut dan untuk lebih jelasnya disitir dibawah ini : -------------“Pasal 6 : PEMUTUSAN KERJASAMA”
“-Apabila Pihak Pertama memutuskan kesepakatan ini sebelum tanggal 2-8-2020 (dua Agustus dua ribu dua puluh), maka tapa
alasan apapun, segala hak dan kepemilikan Pihak Pertama yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas PT.Dewi Mayang Manik baik
yang telah disebutkan diatas (lahan tambang seluas 12 Ha ( dua belas hekatar), mesin-mesin dan lain-lainnya ataupun yang belum
disebutkan dalam kesepakatan ini secara mutlak 20% (dua puluh persen) akan menjadi milik Pihak Kedua” ; --------------------------------
“-Adapun segala hutang dan kewajiban Pihak Pertama baik secara pribadi ataupun corporat yang berkaitan dengan Perseroan
Terbatas PT.DEWI MAYANG MANIK tersebut tidak menjadi tanggung jawab Pihak Kedua dan dengan ini Pihak Pertama
melepaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan/gugatan mengenai hal-hal tersebut diatas”. ; -------------------------------------------------------
Dan untuk pengalihan hak-hak tersebut saat ini Penggugat
Rekonvensi telah mempersiapkan segala sesuatunya dan sesegera mungkin dilaksanakan; --------------------------------------------------------------17. Bahwa agar gugatan Penggugat Rekonvensi
tidak sia-sia (illusoir)
disamping adanya kekhawatiran atas itikad buruk dari
Tergugat
Rekonvensi tidak mau membayar ganti kerugian Penggugat Rekonvensi
dan akan mengalihkan harta bendanya, maka beralasan menurut hukum sesuai dengan Pasal 227 HIR jo 229 RV agar diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap harta benda Tergugat Rekonvensi
baik
berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak yaitu : ---------------
- Sebidang tanah gunung/lahan tambang seluas 12 Ha, yang terletak di Desa Regasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat; -
- Sebidang tanah dan bangunan berdasarkan Sertifikat Hak Guna
Bangunan No.498/Grogol Utara, seluas 850 M2, yang terletak di Kelurahan Grogol Utara, Kec.Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang
dikenal umum dengan Jl. Permata Berlian V No.7 RT.003/RW.002, Kelurahan Grogol Utara, Kec.Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; ---------
Halaman 39 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Bahwa untuk lebih jelas dan lengkapnya permohonan sita jaminan ini akan Penggugat Rekonvensi ajukan kemudian secara tersendiri; --------
18. Bahwa selain tuntutan ganti kerugian tersebut diatas pantas dan wajar
juga Penggugat Rekopensi menuntut uang paksa (dwangsom) kepada Tergugat Rekonvensi
sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
untuk setiap harinya apabila Tergugat Rekonvensi lalai melaksanakan isi
putusan perkara a quo terhitung 7(tujuh) hari setelah putusan perkara a quo mempunyai kekuatan hukum tetap, sampai seluruh isi putusan dilaksanakan; -------------------------------------------------------------------------------
19. Bahwa Penggugat Rekonvensi mengajukan gugatan ini didasarkan pada
bukti-bukti yang sah dan authentik sehingga beralasan menurut hukum untuk dikabulkan seluruhnya dan sesuai Pasal 180 HIR beralasan menurut hukum juga agar putusan dalam perkara a quo dapat dijalankan
terlebih dahulu meskipun ada verzet, banding atau kasasi (Uitvoerbaar bij voorraad); -----------------------------------------------------------------------------------
Mohon Putusan Provisi : -------------------------------------------------------------20. Bahwa sejak tanggal 23 Mei 2013 Penggugat telah menghentikan kegiatan Tergugat dalam melakukan
operasional
penambangan dan
tambang,
membawa barang-barang milik
mengosongkan secara paksa para pekerja / karyawan Tergugat di lokasi dan melarang Tergugat
Tergugat baik mesin-mesin maupun alat-alat tambang lainnya, dengan alasan sebagai jaminan dan anehnya Penggugat
telah melakukan
penambangan sendiri dengan menggunakan barang-barang, mesin-mesin
dan alat-alat milik Tergugat tanpa seijin Tergugat dan tidak memberikan
sewa atau royalti kepada Tergugat, sehingga Tergugat tidak lagi dapat menikmati manfaat atau hasil dari tambang tersebut namun tetap membayar cicilan kepada dealer dan/atau sewa kepada pihak ketiga serta
membayar asuransinya setiap bulan, dan jika hal ini tetap dibiarkan maka seluruh barang-barang milik Tergugat tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan dan bahkan menjadi tidak dapat digunakan sehingga kerugian Tergugat akan menjadi lebih besar; --------------------------------------------------
Bahwa Tergugat telah beberapa kali meminta kepada Penggugat agar alat-alat dan mesin-mesin tersebut dapat diambil oleh Tergugat namun Penggugat tetap saja tidak mengijinkannya; ---------------------------------------
Maka berdasarkan alasan-alasan dan fakta hukum yang diuraikan
tersebut diatas oleh karena sifatnya harus segera diambil tindakan karena
apabila tidak maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, oleh Halaman 40 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
karena itu tuntutan putusan provisi ini berdasar menurut hukum untuk dikabulkan; ---------------------------------------------------------------------------------MAKA :
Berdasarkan uraian-uraian dan alasan-alasan tersebut diatas
dengan ini Tergugat / Penggugat Rekonvensi mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Cibinong agar berkenan kiranya memberikan putusan sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------DALAM PROVISI -------------------------------------------------------------------------
1. Menerima dan mengabulkan permohonan putusan provisi dari Tergugat tersebut; ---------------------------------------------------------------------------------------
2. Menghentikan seluruh kegiatan penambangan yang dilakukan oleh Penggugat,
dan/atau
setidak-tidaknya
melarang
menggunakan mess, gudang yang dibangun serta
Penggugat
untuk
seluruh mesin-mesin
dan alat-alat milik Tergugat yang berada di lokasi tambang; --------------------
3. Memerintahkan Penggugat untuk menyerahkan tanpa syarat dan seketika seluruh barang-barang milik Tergugat kepada Tergugat yang ditahan Penggugat di lokasi tambang yaitu : --------------------------------------------------No
Nama Alat
No
1.
Ayakan Pertama
MCS 02
2.
Jaw Keu Ken
MCJ 02
Ayakan termasuk
MoS 01
3.
4. 5. 6.
Aktiva
(Base Course)
500X750 (2 buah)
(3 unit)
Cone 1000 Merk Seluruh line 2 termasuk :
1000
buah)
1200
x
(2
- Ayakan (2 buah) - Termasuk Conveyor Rangka
11.
Beroper
14.
Travo Las o
WP 1
asi
&
TCJ 04
MCC 04
TDC 06 & TDC 07
TCS 03 & TCS 04
TCF 03 & TCF 04
- Feeder (a) (2)
16. 18. 19.
Beroper
asi
21. 22. 23. 24.
25.
26. 27.
28. 29.
30. 31.
Panel Listrik Line 1 & 2 + 1000 KVA
15. 17.
& 05
MCO 03
San Bao (1) Line 2
- Cone
10.
WPG 03
13.
20.
Nakayama (1)
- Cone 1600
9.
Genset Cummin
Cone 1000 Merk
12000
8.
12.
gan
& 03
Conveyor & Rangka
- Jaw
7.
Keteran
Jaw Kotabuki
TCJ 05
32.
Container
MPC 05
33.
TCS 08
Compressor
MP 31
34.
Travo Las o Pompa Air Travo Las
Blower AC
MP 7
MP 32
MP 24
Travo Las o
MP 08
Compressor Angin
MP 09
Travo Las o Meiji
MP 23
Baik
Block Mesin Nissan
Baik
Kotak Kunci
Baik
(DMT-8)
(Bengkel)
Nitrogen Generator Container
Catok Tekrio 8”
TP 04
BPC 07
Press Drug Dong (jack)
Travo Las Travo Las
Dongkrak Buaya
Compressor Air Mesin
Wheloder Cat 950 Cat E240 CRD
Baik
Baik
Bagus
MP 05 MP 22
Motor Fince (MOT25)
Baik
Baik Baik
Baik Baik
MDC-05
Baik
MHW-
Baik
MHE-10
Rusak
03
MDR-02
Rusak
Halaman 41 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
35.
Drump Truck
37.
Wheeloder KSS 85
36.
38. 39. 40. 41.
42.
43. 44.
45.
46. 47.
48. 49.
50. 51.
52.
53. 54.
55. 56.
Drump Truck Z
DMT-09 DMT-16
Baik Baik
Rusak
Bak Mobil +
DMT-35
Rusak
Drump Truck
DMT-21
Rusak
Drump Truck
DWT-22
Rusak
Drump Truck
DMT-11
Baik
Rangka/Chasis Compressor Denyo DPS-750 SS
Drump Truck Drump Truck Drump Truck Drump Truck Drump Truck Drump Truck Drump Truck
PC 2007 Komatsu SK 330 Kobelco
DWT-10 DMT-20 DMT-12 DMT-35 DMT-26 DMT-36 DMT-34
MHE-02
WHE-11
SK 2008 Kobelco
THE 08
Drump Truck
DWT-33
SK 2008 Kobelco Drump Truck
Cat 950 Wholler
57.
Bak Mobil Ex DMT-
58.
Bak Mobil Ex DMT-
23 10
THE-13
DMT-17 MHW01
Rusak
Baik
59.
60. 61.
62.
63. 64.
65.
66. 67.
SK 220 Kobelco =
Braker Power King PK 220
Bucket Capit
CRD
MDR-01
Drump Truck
DMT-20
HD
70.
Casis CRD
Baik Baik
Baik
71.
72.
73.
Baik
74.
Baik
76.
Baik
Baik Baik
Baik Rusak Rusak
75. 77.
78. 79.
80. 81.
82.
MHC-01
Bucket 5
Baik Baik
MHD-01
Braker
Gongpeng
69.
Rusak
Travo PLN
68.
Baik
Rusak
CRD
Baik Baik
WHE-04
WP-06
Block Mesin 13
Rusak Baik
Rusak
Baik
Rusak
Bisa
Pakai
Rusak
Rusak
Rusak
Gardan
Rusak
Boom Hidrolik
Rusak
Motor Dinamo
Rusak
Bekas 7
Travo Las
MP-06
Rusak
Tangki Solar
MP-04
Baik
Container
MPC-08
Baik
Drump Truck
DWT-15
Baik
Tangki Solar
TP-35
Baik
Tangki Solar
TP-33
Drump Truck
DMT-18
Brankas (Depan
Baik
Rusak
Kantor)
Peralatan CCTV & Server
4. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada banding, verzet maupun kasasi (Uitvoerbaar bij voerraad); ----------------------
DALAM KONVENSI; --------------------------------------------------------------------------
DALAM EKSEPSI; ----------------------------------------------------------------------------1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; ------------
2. Menyatakan gugatan Penggugat kabur/tidak jelas (obscuur libel), salah alamat (eror in persona), kurang pihak (proleum litis konsorsium); ------------
3. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(Niet Onvantkliejk
verklaard); ------------------------------------------------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA; --------------------------------------------------------------1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; ---------------------------------2. Menyatakan Penggugat sebagai
Penggugat yang tidak benar dan
mempunyai itikad buruk; ------------------------------------------------------------------
Halaman 42 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
DALAM REKONVENSI; ----------------------------------------------------------------------
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya; -----------------------------------------------------------------------------------
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat Rekonvensi; -----------------------
3. Menyatakan Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tertanggal 2 Agustus 2010, yang dibuat Lanawati Dewi Soegianto, SH., Notaris di Jakarta, adalah sah dan berkekuatan hukum yang mengikat; -------------------
4. Menyatakan Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tertanggal 2 Agustus 2010, yang dibuat Lanawati Dewi Soegianto, SH., Notaris di Jakarta putus sejak tanggal 23 Mei 2013 dengan segala akibat hukumnya; -
5. Menyatakan Penggugat Rekonvensi beritikad baik dalam melaksanakan Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No.1 tertanggal 2 Agustus 2010, yang dibuat Lanawati Dewi Soegianto, SH., Notaris di Jakarta; ----------------
6. Menyatakan Akta Perjanjian Sewa No.13 tgl 14 -11- 2012 yang dibuat Vestina Ria Kartika, SH.,MH, Notaris di Jakarta batal demi hukum; -----------
7. Menyatakan sah demi hukum, kepemilikan Penggugat Rekonvensi sebesar
20% atas seluruh harta kekayaan milik Tergugat Rekonvensi,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Perjanjian Kerjasama dan Investasi No1 tanggal 2 Agustus 2010; -------------------------------------------------------------------------------
8. Menghukum Tergugat Rekonvensi dan/atau pihak yang menguasai dan
memperoleh hak daripadanya untuk menyerahkan dan/atau melakukan pengalihan hak-hak dan menandatangani akta-akta yang diperlukan untuk itu atas seluruh harta kekayaan / asset milik Tergugat Rekonvensi kepada Penggugat Rekonvensi tanpa syarat dan seketika, yaitu berupa : -------------
Sebidang tanah / lahan tambang seluas 12 Ha, yang terletak di Desa
Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat; ----Seluruh
harta
kekayaan
dan
hak-hak
lainnya
milik
Tergugat
Rekonvensi; -----------------------------------------------------------------------------
9. Menghukum Tergugat Rekonvensi dan/atau siapapun yang menguasai
dan/atau memperoleh hak daripadanya atas seluruh barang-barang, alatalat dan mesin-mesin milik Penggugat Rekonvensi yang berada di lokasi tambang milik Tergugat Rekonvensi mengembalikan
untuk menyerahkan dan/atau
tanpa syarat apapun dan seketika kepada Penggugat
Rekonvensi yaitu berupa : ----------------------------------------------------------------
Halaman 43 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PP.BDG
No
1.
2.
3.
4. 5.
6.
Nama Alat
No
Aktiva
Ayakan Pertama
MCS
(Base Course)
02
Jaw Keu Ken
MCJ
buah)
03
500X750 (2
Conveyor &
Rangka (3 unit)
Cone 1000 Merk
San Bao (1) Line 2
Seluruh line 2 termasuk :
1000
x
- Cone 1600
- Cone 1200 (2 - Ayakan buah)
(2
- Termasuk Conveyor
&
Rangka
- Feeder (a) (2)
7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
Panel Listrik Line
16.
Travo Las
Bero pera si
KVA
Jaw Kotabuki
MCO 03
TCJ 04
MCC 04
TDC 06 & TDC 07
18. 19.
22.
Bero pera si
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30.
Pompa Air
Blower AC
MP 09 Baik
Block Mesin
Baik
Kotak Kunci
Baik
Angin Meiji
(Bengkel) Nitrogen
TP 04 Baik
Container
BPC
Generator
Catok Tekrio 8” (jack)
Travo Las Travo Las
Dongkrak Buaya (MOT-25)
MP 7
Baik Baik
MHW- Baik
35.
03
MP 22 Baik
Wheloder Cat
CRD
WPG
MP 05 Baik
MDC-
34.
MP 31
Baik
Compressor Air
04
Compressor
Baik
Bagus
Motor Fince
33.
05
07
Press Drug Dong
TCF 03
MPC
MP 23
Nissan (DMT-8)
32.
Container
MP 24
Compressor
Travo Las o
04
& TCF
MP 32
MP 08
31.
& TCS
WP 1
Travo Las o
TCS 03
05
Genset Cummin
17.
21.
01 &
TCJ
TCS 08
15.
20.
MoS
1 & 2 + 1000
Travo Las o
an
rang
23.
Nakayama (1)
buah)
Travo Las o
05
Cone 1000 Merk
12000
14.
02 &
Ayakan termasuk
- Jaw
Kete
Mesin 950
03
MHE-
Rusak
MDR-
Rusak
Drump Truck
DMT-
Baik
36.
Drump Truck
DMT-
Baik
37.
Wheeloder KSS
38.
Bak Mobil +
DMT-
Rusak
Drump Truck
DMT-
Rusak
39. 40.
Cat E240
05
Baik
85 Z
Rangka/Chasis
Compressor
10 02 09 16
35 21
Rusak
Rusak
Halaman 44 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PP.BDG
Denyo DPS-750 41.
SS
Drump Truck Drump Truck
43.
Drump Truck
44.
Drump Truck
45.
Drump Truck
46.
Drump Truck
47.
Drump Truck
48.
Drump Truck
49.
Drump Truck
50.
PC 2007
51.
SK 330 Kobelco
Drump Truck
56.
Cat 950 Wholler
57.
Bak Mobil Ex
58.
Bak Mobil Ex
63.
66.
Braker
MHC-
Rusak
DMT-
Baik
67.
Bucket 5
DMT-
Baik
68.
Gongpeng
WP-06 Rusak
DMT-
Baik
70.
Casis CRD
Rusak
DMT-
Baik
DMT-
Baik
DMT-
Baik
DMT-
Baik
MHE-
Baik
WHE-
Baik
THE
Baik
THE-
Baik
DWT-
Baik
DMT-
Baik
34
55.
62.
Baik
36
Drump Truck
61.
DWT-
26
54.
60.
Baik
35
SK 2008 Kobelco
59.
DMT-
12
53.
02 11 08 13 33 17
King PK 220
01
72.
73. 74.
75. 76.
Pakai
Rusak
Gardan
Rusak
Boom Hidrolik
Rusak
Motor Dinamo Bekas 7
Travo Las Container
Tangki Solar
Bisa
Rusak MP-06 Rusak
MPC-
08
Baik
MP-04 Baik
Drump Truck
DWT-
78.
Tangki Solar
TP-33 Baik
80.
Drump Truck
77.
79.
Tangki Solar
81.
Brankas (Depan
82.
Peralatan CCTV
15
Baik
TP-35 Baik
DMT18
Rusak
Kantor)
& Server
Rusak
WHE- Baik 04
Bucket Capit
Rusak
Travo PLN
Rusak
CRD CRD
71.
Block Mesin 13
01
Rusak
SK 220 Kobelco = Braker Power
69.
20
MHW- Baik
DMT-23 DMT-10
01
Drump Truck
20
SK 2008 Kobelco
Rusak
65.
11
52.
MHD-
Rusak
10
Komatsu
HD
DWT-
22
42.
64.
Rusak MDR01
Baik
Halaman 45 dari 52 Putusan Nomor 314/PDT/2016/PP.BDG
10. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat Rekonvensi
sebesar Rp. 330. 951.046.973,- (tiga
ratus tiga puluh milyar sembilan ratus lima puluh satu juta empat puluh enam ribu sembilan ratus tujuh puluh tiga rupiah), dengan perincian kerugian materiil sebesar
Rp. 310.951.046.973,- (tiga ratus sepuluh
milyar sembilan ratus lima puluh satu juta empat puluh enam ribu sembilan ratus tujuh puluh tiga rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp.20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah); -----------------------------------
11. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan
(conservatoir beslag)
terhadap harta benda milik Tergugat Rekonvensi yang telah diletakan tersebut; -------------------------------------------------------------------------------------
12. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu
walaupun ada bantahan, banding, ataupun kasasi (Uitvoerbaar bij Voerraad); ----------------------------------------------------------------------------------
13. Menghukum
Tergugat
Rekonvensi
untuk
membayar
uang
paksa (dwangsom) sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah ) setiap
harinya apabila lalai dalam melaksanakan isi putusan ini, terhitung sejak
7(tujuh) hari setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap dan sampai putusan dilaksanakan seluruhnya; ----------------------------------------
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI -----------------------------------------------
Menghukum
Penggugat
Konvensi
/
Tergugat
Rekonvensi
untuk
membayar biaya perkara; --------------------------------------------------------------
Atau : ----------------------------------------------------------------------------------------------
Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); ---------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Cibinong telah menjatuhkan
putusan dalam perkara Nomor 50/Pdt.G/2015/PN.Cbi. tanggal 3 Nopember 2015 yang amarnya sebagai berikut : --------------------------------------------------------
DALAM KONVENSI; --------------------------------------------------------------------------
DALAM EKSEPSI; -----------------------------------------------------------------------------
Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya; ----------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA; --------------------------------------------------------------1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; ------------------------------
2. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad); ---------------------------------------------
Halaman 46 dari 52 halaman putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
3. Menyatakan Akta Perjanjian Kerjasama dan Investasi No. 1 tertanggal 2
Agustus 2010, yang dilakukan di hadapan Notaris LANAWATI DEWI SOEGIANTO, SH, batal demi hukum; -----------------------------------------------
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; -------------------DALAM REKONVENSI; ---------------------------------------------------------------------DALAM PROVISI; -----------------------------------------------------------------------------
Menolak tuntutan provisi Penggugat Rekonvensi; --------------------------------
-
Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya; ------------------
-
Menghukum Tergugat konvensi/Penggugat rekonvensi untuk membayar
DALAM POKOK PERKARA; --------------------------------------------------------------DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI; ----------------------------------------------
biaya yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp.401.000,- (empat ratus satu ribu rupiah); -----------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Tergugat Konvensi/
Penggugat Rekonvensi melalui perantaraan kuasa Hukumnya telah menyatakan
banding pada hari Jum’at tanggal 13 November 2015 sebagaimana Akta Pernyataan Banding Nomor 50/Pdt.G/2015/PN.Cbi. yang ditanda tangani oleh
Panitera Pengadilan Negeri Cibinong, permohonan banding mana telah
diberitahukan secara patut kepada Terbanding semula Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi pada tanggal 4 Desember 2015; ---------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap permohonan bandingnya tersebut, kuasa
Hukum Pembanding semula Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi telah
mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong pada tanggal 27 Juni 2016, dan telah diberitahukan secara seksama
kepada Terbanding semula Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tanggal 27 Juni 2016; -------------------------
Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding semula
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi tersebut, kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong
pada tanggal 10 Agustus 2016 dan telah diberitahukan secara seksama kepada kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 Agustus 2016; ---------
Halaman 47 dari 52 halaman putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Menimbang, bahwa kepada para pihak yang berperkara telah
diberitahukan untuk memeriksa berkas perkara (Inzage) sebelum berkas
tersebut dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung kepada kuasa
Hukum Pembanding semula Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 25 April 2016 dan kepada kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi pada tanggal 12 April 2016; --------------------------------------------------------------------TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara yang ditentukan oleh Undang-undang, sehingga secara formal permohonan banding tersebut dapat diterima; ------------------------------------
Menimbang, bahwa Pembanding didalam memori bandingnya pada
pokoknya mengemukakan keberatan sebagai berikut : ---------------------------------Dalam Eksepsi : ------------------------------------------------------------------------------------
Gugatan Penggugat kabur/tidak jelas (Obscuur Libel); --------------------------
-
Gugatan Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium); ----------------------------------
-
Gugatan Penggugat salah alamat (Error In Persona); ------------------------------
Dalam Pokok Perkara : ---------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa fakta hukum, dalil gugatan Terbanding dalam gugatanya adalah
gugatan perbuatan melawan hukum mengenai pengalihan faktur penjualan yang semula atas nama Terbanding menjadi atas nama Pembanding; -------Bahwa
ternyata
fakta
hukum
yang
terungkap
dalam
persidangan
sebagaimana pertimbangan hukum judex facti dalam putusan a quo sama
sekali tidak ada pembahasan mengenai pengalihan faktur penjualan yang kemudian dianggap sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh Pembanding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata -
sesuai dalil gugatan Terbanding; ---------------------------------------------------------
Bahwa menjadi fakta hukum gugatan Terbanding tidak terbukti mengenai
adanya pengalihan faktur yang dianggap melawan hukum, justru yang dipertimbangkan oleh judex facti sebagaimana kutipan putusan diatas adalah mengenai larangan penerimaan fee oleh Terbanding selaku
pemegang IUP dan larangan pengelolaan tambang oleh Pembanding serta pengalihan IUP mengenai pengalihan faktur sebagaimana yang didalilkan
Halaman 48 dari 52 halaman putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Terbanding dalam gugatannya jelas terbukti tidak ada perbuatan melawan -
hukum; ------------------------------------------------------------------------------------------Sejak
awal
posisi
Pembanding
hanya
membantu
mengelola
dan
berinvestasi dan tidak ada pemindahtanganan IUP milik Terbanding kepada
Pembanding karena sampai saat ini IUP tersebut tetap dipegang dan dimiliki
oleh Terbanding, sehingga tidak ada perbuatan melawan hukum yang -
dilakukan oleh Pembanding; ---------------------------------------------------------------
Bahwa mengenai tuntutan yang diajukan dalam gugatan Konvensi adalah
mengenai pembatalan Perjanjian Kerjasama dan Investasi Akta No. 1
tertanggal 2 Agustus 2010 atau dinyatakan batal demi hukum, ganti kerugian atas hak yang digelapkan selama pelaksanaan perjanjian, modal kerja tahap I dan II, Royalty yang terhenti, sedangkan tuntutan yang
diajukan dalam gugatan Rekonvensi adalah mengembalikan seluruh alatalat, mesin-mesin perlengkapan tambang, 1 (satu) unit stone cruiser,
escavator, drump truck milik Pembanding yang ditahan oleh Terbanding di lokasi tambang, pemutusan Perjanjian Kerjasama dan Investasi Akta No. 1
tertanggal 2 Agustus 2010 sejak tanggal 23 Mei 2013 dengan segala akibat hukumnya, mengenai kepemilikan 20% harta kekayaan Terbanding adalah
milik Pembanding sesuai perjanjian, ganti kerugian atas sisa stock material produksi, sewa alat-alat, sewa mess dan kantor, sisa bahan peledak, biaya -
pembangunan sarana dan prasarana di lokasi tambang; --------------------------
Bahwa oleh karena itu jelas dasar pengajuan gugatan Konvensi dan dasar
pengajuan gugatan Rekonvensi adalah berbeda sehingga pertimbangan
hukum dalam putusan tersebut adalah salah dan keliru sehingga harus dibatalkan; --------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Terbanding telah mengajukan kontra memori
banding yang pada pokoknya menolak dalil-dalil Pembanding semula Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi
dan
mohon
agar
Pengadilan
Tinggi
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Cibinong tanggal 3 November 2015 Nomor 50/Pdt.G/2015/PN.Cbi.; ----------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah meneliti dan mencermati
keberatan-keberatan tersebut ternyata merupakan pengulangan dari surat
jawaban gugatan dan duplik Pembanding semula Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi serta tidak ada hal-hal baru yang perlu dipertimbangkan oleh karena itu keberatan tersebut harus dikesampingkan; -----------------------------------
Halaman 49 dari 52 halaman putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti
secara cermat dan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan
Negeri
Cibinong
tanggal
3
November
2015
Nomor
50/Pdt.G/2015/PN.Cbi. dan telah pula membaca serta memperhatikan dengan
seksama memori banding yang diajukan oleh kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan kontra memori banding
yang diajukan oleh kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat Konvensi/ Tergugat
Rekonvensi
ternyata
tidak
ada
hal-hal
baru
yang
perlu
dipertimbangkan, namun apabila ditinjau dari posita gugatan dan hasil pemeriksaan dipersidangan ternyata persengketaan kedua belah pihak berpangkal dari adanya perjanjian antara Penggugat dan Tergugat sehingga
karenanya gugatan Penggugat yang didasarkan pada perbuatan melawan
Hukum haruslah dipandang sebagai gugatan ingkar janji (wan prestasi) yang
oleh karenanya amar putusan yang menyebutkan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan Hukum haruslah diperbaiki dengan menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji (wan prestasi); ----------------------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis
Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri
Cibinong tanggal 3 November 2015 Nomor 50/Pdt.G/2015/PN.Cbi. haruslah
diperbaiki sekedar mengenai amar putusan dalam pokok perkara angka 2 dan 3 sebagai tersebut dalam putusan dibawh nanti; --------------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena pihak Pembanding semula Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi tetap dipihak yang kalah dalam peradilan
tingkat pertama maupun tingkat banding, maka semua biaya dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepadanya; ---------------------------------------
Mengingat, Undang-undang Nomor 20 tahun 1947 tentang Peradilan
Ulangan di Jawa dan Madura, Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Undang-undang Nomor 49 tahun 2009 tentang Peradilan Umum; ---------------------------------------------------------------------------------MENGADILI -
Menerima
permohonan
banding
dari
Pembanding
semula
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi; ------------------------------
Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Cibinong tanggal 3
November 2015 Nomor 50/Pdt.G/2015/PN.Cbi. yang dimohonkan Halaman 50 dari 52 halaman putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
banding tersebut sekedar mengenai amar putusan dalam pokok perkara angka 2 (dua) dan 3 (tiga) sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : -----------------------------------------------------Dalam Konvensi : ----------------------------------------------------------------
Dalam Eksepsi : ------------------------------------------------------------------
Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya; -------------------------------
Dalam Pokok Perkara : --------------------------------------------------------1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; ----------------
2. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji (wan prestasi); ---------------------------------
3. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya; -------------------Dalam Rekonvensi : -------------------------------------------------------------
Dalam Provisi : --------------------------------------------------------------------
Menolak tuntutan provisi Penggugat Rekonvensi; -----------------
-
Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya; ---
-
Menghukum
Dalam Pokok Perkara : --------------------------------------------------------
Dalam Konvensi dan Rekovensi : -------------------------------------------Pembanding
semula
Tergugat
Konvensi/
Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat
banding sejumlah Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah); ------------------------------------------------------------------------
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada hari Kamis tanggal 6 Oktober 2016, oleh kami H. Edwarman, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, Edi Widodo, S.H.,
M.Hum. dan AA. Anom Hartanindita, S.H., M.H. masing-masing sebagai
Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 12 Oktober 2016 oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-hakim Anggota serta dihadiri oleh Tawid Taryono, S.H.,
Halaman 51 dari 52 halaman putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG
M.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat, tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara. ------------------------------------------------------------------Hakim-hakim Anggota
Hakim Ketua Majelis
Ttd
Ttd
Edi Widodo, S.H., M.Hum. Ttd
H. Edwarman, S.H.
AA. Anom Hartanindita, S.H., M.H.
Panitera Pengganti Ttd
Tawid Taryono, S.H., M.H.
Perincian biaya perkara :
1. Biaya Meterai ..............…… Rp.
6.000,-
2. Biaya Redaksi putusan ….
Rp.
Jumlah ……………………...
Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)
3. Biaya Pemberkasan …….
5.000,-
Rp. 139.000,-
Halaman 52 dari 52 halaman putusan Nomor 314/PDT/2016/PT.BDG