PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
ANALISIS KEBUTUHAN MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH TERHADAP PELAYANAN KONSELING Oleh: Fadila, M.Pd. Hartini, M.Pd., Kons. (Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Islam STAIN Curup) Abstrak Mahasiswa dipandang cukup dewasa untuk dapat mengatur kehidupannya sendiri dalam mengelola hidupnya dan dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri, mencari dan menemukan sumber-sumber belajar dan buku- buku sumber sendiri, mengkaji dan memperdalam bahan perkuliahan sendiri tanpa banyak diatur, diawasi dan dikendalikan oleh dosen-dosennya, pandangan tersebut kadang kala tidak berjalan dengan mulus. Pelayanan bimbingan konseling di perguruan tinggi merupakan wadah yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa, warga kampu. Hasil analisis data membuktikan bahwa tingkat kebutuhan mahasiswa jurusan Tarbiyah termasuk dalam kategori sangat butuh dalam memanfaatkan pelayanan konseling skor tertinggi terdapat pada layanan orientasi dan layanan bimbingan kelompok yaitu mencapai 50-51% Sedangkan tingkat perbedaaan kebutuhan menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat perbedaankebutuhan mahasiswa jurusan Tarbiyah dalam memanfaatkan pelayanan konseling di STAIN Curup, hal ini terlihat dari perolehan skor rata-rata pada prodiBK adalah 181,83 prodi PAI 159,32. prodi PBA 179,43. Prodi PBI 194,73 dan Prodi PGMI 174,33. Sedangkan kebutuhan mahasiswa dalam memanfaatkan pelayanan konseling minimal pada prodi PGMI yaitu119 dan Kebutuhan mahasiswa dalam memanfaatkan pelayanan konseling pada prodi BK yaitu 217. Kata kunci : kebutuhan mahasiswa, bimbingan konseling
kemandirian, baik dalam pelaksanaan
PENDAHULUAN
kegiatan belajar mengajar, maupun dalam
A. Latar Belakang Masalah Studi di suatu perguruan tinggi memiliki
beberapa
karakteristik
yang
berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan sebelumnya. Karakteristik utama dari studi pada tingkat ini adalah lebih kepada
pengelolaan dirinya sebagai mahasiswa. Seorang mahasiswa telah dipandang cukup dewasa untuk memilih dan menentukan program studi yang sesuai dengan bakat, minat dan cita-citanya. Mahasiswa juga dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri, 190
PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015 mencari dan menemukan sumber-sumber
Bagi perguruan tinggi yang memiliki
belajar dan buku- buku sumber sendiri,
UPBK/UPKT
mengkaji
menyelenggarakan
dan
memperdalam
bahan
dalam pelayanan
BK
perencanaan
yang
perkuliahan sendiri tanpa banyak diatur,
diperlukan
diawasi dan dikendalikan oleh dosen-
matang. Perencanaan tersebut tertuang
dosennya, dalam mengelola hidupnya juga
dalam program
mahasiswa telah dipandang cukup dewasa
sistematis.
untuk
dapat
mengatur
kehidupannya
sendiri.
adanya
usaha
yang disusun secara
Semua bentuk pelayanan konseling yang ada diharapkan dapat membantu
Dalam
usaha
merealisasikan
berbagai
kesulitan
dan
kemandirian tersebut perkembangan tidak
akademik
dan
selalu mulus dan lancar, banyak hambatan
dihadapi
mahasiswa
dan problema yang mereka hadapi, untuk
menjalani kehidupan pada dasarnya semua
mengembangkan diri, menghindari serta
mahasiswa
mengatasi
problema-
kesulitan yang pada kenyataannya tidak
problema tersebut diperlukan bimbingan
semua mahasiswa mampu memecahkan
dari para dosen yang dilakukan secara
kesulitanya
sistematik dan berpegang kepada prinsip
pertolongan orang lain salah satunya
"Tut
Secara
pelayanan yang ada di Unit Pelayanan
keseluruhan problema yang dihadapi oleh
Konseling Terpadu (UPKT) yang ada
para mahasiswa dapat dikelompokkan atas
diperguruan tinggi. Hal ini memperkuat
dua
perlunya
hambatan
Wuri
kategori,
dan
Handayani".
yaitu
problema
studi
tak
non
permasalahan
lepas
sendiri
pelayanan
akademik
yang
karena
dalam
dari
kesulitan-
sehingga
perlu
bimbingan
dan
(Akademik) dan problema sosial pribadi.
konseling di perguruan tinggi (Wingkel,
Adapun bimbingan yang dapat dilakukan
1997:174)
oleh para dosen antara lain melalui
Mengingat perlunya pelayanan bimbingan
menjalin
kerjasama
dengan
Unit
dan konseling diperguruan tinggi maka
Pelayanan
Konseling
Bimbingan
dan
dalam
pelaksanaan
layanan
sangat
konseling (UPBK) ada juga perguruan
fleksibel sesuai dengan kebutuhan klien
tinggi yang mengunakan nama Unit
atau pemanfaat layanan. Adapun waktu
Pelayanan Konseling Terpadu (UPKT)
pelaksanaan
yang ada di Perguruan Tinggi tersebut.
perguruan tinggi dapat dilakukan sebagai
pelayanan
konseling
di
berikut : 191
PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015 1.
Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, 2.
3.
4.
Tujuan
Spontan, adalah kegiatan tidak
1. Tingkat kebutuhan mahasiswa
terjadwal,
jurusan Tarbiyah STAIN Curup
Keteladanan, adalah kegiatan
terhadap
dalam bentuk perilaku sehari-
dalam
hari
permasalahan yang dihadapi?
Terprogram, adalah kegiatan
pelayanan
konseling
menyelesaikan
2. Kendala
mahasiswa
jurusan
yang dirancang secara khusus
Tarbiyah dalam memanfaatkan
dalam kurun waktu tertentu
pelayanan konseling di STAIN
untuk memenuhi kebutuhan
Curup ? 3. Perbedaan kebutuhan mahasiswa
kelompok, dan klasikal. Pengkondisian, pengadaan
jurusan adalah
sarana
mendorong
terbentuknya
dalam pelayanan
konseling di STAIN Curup ? Manfaat Hasi l penelitian ini dapat bermanfaat
Pembatasan Masalah
bagi :
1. Bagaimana tingkat kebutuhan mahasiswa
Tarbiyah
memanfaatkan
yang
perilaku terpuji.
jurusan
Tarbiyah
1.
Hasil penelitian ini selanjutnya dapat
dijadikan
stain Curup terhadap pelayanan
penelitian
konseling dalam menyelesaikan
dengan
permasalahan yang dihadapi?
kebutuhan
2. Apa kendala mahasiswa jurusan
Tarbiyah
dasar
lanjutan penelitian mahasiswa dalam
analisis jurusan
memanfaatkan
pelayanan
pelayanan konseling di STAIN
konseling di STAIN Curup.
3. Adakah
untuk
berkenaan
Tarbiyah dalam memanfaatkan
Curup ?
bimbingan
dan
2. Sebagai sumbangan pemikiran di perbedaan
kebutuhan
dalam khasanah intelektual bagi
Tarbiyah
Program Studi PAI, BK, PBI, PBA
dalam memanfaatkan pelayanan
dan PGMI STAIN Curup dalam
konseling di STAIN Curup ?
membantu berbagai permasalahan
mahasiswa
Tujuan
untuk
mendiskripsikan :
peserta didik secara individual,
5.
adalah
jurusan
yang dihadapi melalui pemanfaatan 192
PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015 pelayanan
bimbingan
dan
mengambarkan fenomena secara detail apa
konseling yang ada di STAIN
adanya.
Curup.
adalah seluruh mahasiswa semester IV
3. Bahan masukan bagi Prodi PAI,
Adapun populasi penelitian ini
jurusan Tarbiyah
yang ada di STAIN
BK, PBI, PBA dan PGMI dalam
Curup. maka sampel pada penelitian ini
memotivasi
berjumlah 121 mahasiswa yang tersebar
mahasiswa
untuk
memanfatkan pelayanan konseling
pada
sehingga
yang ada di jurusan Tarbiyah STAIN
dapat
membantu
meningkatkan kualitas mahasiswa dalam
menghadapi
proses
perkuliahan
prodi BK, PBA, PBI dan PGMI
Curup. Analisa data angket dan observasi penelitian ini selanjutnya
mengunakan
4. Bahan masukan bagi para konselor dan
dosen
menyusun
prodi
BK
dalam
meningkatkan
unjuk
kerjanya yang teraplikasi dalam penerapan
berbagai
bimbingan
dan
kreteria penilaian adalah digunakan tehnik analisa data statistik deskriptif, dengan mengunakan tehnik presentase dengan
kegiatan
konseling
di
lingkungan STAIN Curup sehingga dapat menciptakan pelayanan yang dapat memacu mahasiswa lebih kreatif, efektif dan inovatif.
rumus :
P = f/N Keterangan:
x 100
P = tingkat persentase jawaban f = frekuensi jawaban N = jumlah sampel Untuk melihat kreteria tingkat
METODOLOGI Penelitian ini termasuk penelitian deskripitif kuntitatif.
kebutuhan
mahasiswa
dalam
Penelitian ini akan
mengungkapkan tentang gejala peristiwa dan kajian apa adanya yang sebenarnya terjadi. jenis penelitian yang berbertujuan
memanfatkan pelayanan konseling di STAIN Curup mengunakan rumus sebagai berikut :
untuk mendiskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba
Baik sekali Mean + 1,5. SD Baik 193
PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015 Mean + 0,5 SD
layanan orientasi dan layanan bimbingan Cukup
Baik Mean – 0,5 SD Kurang Baik Mean – 1,5 SD
kelompok
yaitu
sedangkan
tingkat
kategori
butuh
pelayanan
Tidak baik (Sudijono, 2006: 329).
mencapai
50-51%,
kebutuhan
dalam
pada
memanfaatkan
konseling
skor
tertinggi
terdapat pada layanan konseling kelompok yaitu mencapai 34,71%, tingkat kebutuhan
Sedangkan perbedaan
kesiapan
untuk
melihat
mahasiswa dalam
menghadapi proses perkuliahan pada prodi
pada
kategori
BK,
mengunakan
PBA, rumus
PBI
dan
PGMI
ANOVA
melalui
tertinggi
terdapat
dalam
dan
pada
layanan
penyaluran
yaitu
23,55%,tingkat kebutuhan pada kategori kurang
butuh
pelayanan
program komputer SPSS V.16.
butuh
memanfaatkan pelayanan konseling skor
penemapatan PAI,
cukup
dalam
memanfaatkan
konseling
skor
tertinggi
terdapat pada layanan konseling individual yaitu HASIL
PENELITIAN
DAN
11%,
dan
tingkat
kebutuhan pada kategori tidak butuh dalam memanfaatkan pelayanan konseling
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil deskriftif data dan pengujian yang telah diurai, maka diperoleh beberapa temuan sesuai dengan pertanyaan penelitian yaitu : 1.
mencapai
skor tertinggi
terdapat pada layanan
konsultasi yaitu 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan mahasiswa setiap prodi BK, PAI, PBA,
Tingkat kebutuhan mahasiswa
PBI,
jurusan Tarbiyah STAIN Curup
pelayanan konseling perlu ditingkatkan
terhadap pelayanan konseling
khususnya pada layanan informasi dan
dalam
layanan konseling individual, padahal
menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi.
dan
PGMIdalam
memanfaatkan
menurut Prayitno layanan informasi dapat
Hasil analisis data membuktikan bahwa
membantu peserta didik menerima dan
tingkat kebutuhan mahasiswa jurusan
memahami berbagai informasi diri, sosial,
Tarbiyah termasuk dalam kategori sangat
belajar,
butuh dalam memanfaatkan pelayanan
lanjutan dan layanan konseling perorangan
konseling skor tertinggi terdapat pada
dapat membantu peserta didik dalam
karir/jabatan,
dan
pendidikan
194
PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015 mengentaskan
masalah
pribadinya
(Prayitno, 2010: 3)
dan
kelompok
sudah
melalui
pelayanan
konseling
mencapai 45-55%, selain itu kendala yang
Sedangkan kebutuhan akan pelayanan orientasi
dibantu
layanan
bimbingan
mencapai
dialami 80,83%
mahasiswa
jurusan
Tarbiyah
mahasiswa jurusan Tarbiyah
50-51%
tidak pernah memanfaatkan pelayanan
sehingga hendaknya pihak kampus dapat
konseling dan 57% mahaisiswa Tarbiyah
memenuhi kebutuhan mahasiswa jurusan
tidak mendapatkan informasidari pihak
Tarbiyah
orientasi
kampus tentang pelayanan konseling yang
tentang fasiltas yang ada di kampus yang
dapat dimanfaatkan mahasiswa sehingga
dapat dimanfaatkan mahasiswa, Hak dan
mahasiswa merasa tidak terbuka dalam
tanggung
mengutarakan
khususnya
jawab
mahasiswa,
pada
selama
menjadi
peraturan dan tata tertib
memasuki/mengunakan
kantir,
masalahnya.
73%
mahasiswa tidak melakukan apa yang
kelas,
sudah disepakati dalam konseling dan
perpustakaan, musolah, labor dan fasilitas
merasa tidak ada evaluasi terhadap apa
yang lain,
yang sudah dilakukan mahasiswa.
proses belajar mengajar dan
proses evaluasi pembelajaran di kampus, dosen – dosen yang mengajar sesuai dengan jurusan/prodi, Beban mata kuliah dan SKS yang harus ditempuh selama proses
perkuliahan,
ektrakulikuler dimasuki
dan
kegiatan
organisasi
mahasiswa
dikampus
dapat yang
semuanya dapat diberikan saat awal mahasiswa memasuki wilayah kampus. Hasil bahwa
analisis kendala
data
membuktikan
mahasiswa
jurusan
Tarbiyah dalam memanfaatkan pelayanan konseling di STAIN Curup terdapat pada pengetahuan mahasiswa Tarbiyah yang tidak mengetahui tempat/lokasi pelayanan konseling, tidak mengetahui keberadaan konselor dan jenis masalah yang dapat
Apabila fungsi pelayanan konseling sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.5 tahun 1980 tentang pokok-pokok organisasi universitas/institutberjalan
dengan
sebagaimana mestinya maka mahasiswa tidak
akan
terkendalan
dalam
memanfaatkan pelayanan konseling yang ada di kampus. Selain hal di atas kendala yang dihadapi mahasiswa jurusan Tarbiyah dalam memanfaatkan pelayanan konseling di kampus STAIN Curup adalah dari segi minat dan fasilitas kampus yang kurang memadai hal ini terlihat dari 44-46% mahasiswa tidak berminat memanfaatkan pelayanan konseling dan tidak ingin 195
PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015 konseling
kembali
jika
sudah
memanfaatkan pelayanan konseling dan 60-64%
merasa
fasilitas
konseling
Tidak akan tercapai sehingga mahasiswa
akan
banyak
dikampus tidak layak karena ruangan
kendala
kurang memadai. Bila minat mahasiswa
perkuliahan,
rendah
tidak
kampus hendaknya dapat meningkatkan
memadai maka tujuan bimbingan dan
mutu fasilitas yang dapat menunjang
konseling di perguruan tinggi menurut
pelayanan
Kartini Kartono
meningkatkan kenyamanan mahasiswa
dan
fasilitas
kampus
menyebutkan sebagai
berikut:
dalam
mengalami
dalam
a. Membantu muda
oleh
karena
konseling
proses
itu
sehingga
memanfaatkan
pihak
dapat
pelayanan
manusia
konseling dan meningkat pula minat
dapat
mahasiswa dalam memanfaatkan kembali
hidupnya
pelayanan konseling yang ada di kampus
untuk
mengatur
menjalani
sendiri.
STAIN Curup. Hal ini akan berdampak
b. Mengembangkan
terpenuhinya
kebutuhan
mahasiswa
kepribadiannya sesuai
sesuai dengan pendapat Elida Prayitno
dengan
diantaranya kebutuhan emosional yaitu
potensi-potensi
yang
dimilikinya. c. Menentukan
untuk
memiliki
kemampuan, haluan
hidupnya.
berprestasi
kecakapan
kemampuan dan
atau untuk
kebutuhan
untuk
memiliki harga diri dan kebutuhan
d. Menjamin
taraf
kognitif
yaitu
kebutuhan
persoalan
untuk
kesehatan mental yang
memecahkan
secara
yang
wajar.
bersifat konseptual (Elida, 1999:36).
e. Mengintegrasikan studinya dalam pola kehidupan. f. Merencanakan
2.
Perbedaan
kebutuhan
mahasiswa
Tarbiyah
dalam
jurusan masa
memanfaatkan pelayanan konseling di
depannya
dengan
STAIN Curup.
mengingat
situasi
Berdasarkan
hasil
bahwa
penelitian
hidupnya yang konkrit
terungkap
terdapat
(Kartono, 1985:131).
perbedaankebutuhan mahasiswa jurusan 196
PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015 Tarbiyah dalam memanfaatkan pelayanan
Ho ditolak, atau terdapat perbedaan
konseling di STAIN Curup, hal ini terlihat
yang
dari perolehan skor
mahasiswa prodiBK, PAI, PBA, PBI, dan
rata-rata pada
signifikan
antara
prodiBK adalah 181,83 prodi PAI 159,32.
PGMIdalam
prodi PBA 179,43. Prodi PBI 194,73 dan
konseling di STAIN Curup.
Prodi
PGMI
174,33.
Sedangkan
Hal
kebutuhan
memanfaatkan
ini
pelayanan
menunjukan
bahwa
kebutuhan
mahasiswa
dalam
perbedaan prodiBK, PAI, PBA, PBI, dan
memanfaatkan
pelayanan
konseling
PGMIlayanan terletak pada kebutuhan
minimal pada prodi PGMI yaitu119 dan
akan
Kebutuhan
dalam
bimbingan kelompok, layanan konseling
memanfaatkan pelayanan konseling pada
kelompok dan layanan penempatan dan
prodi BK yaitu 217.
penyaluran
mahasiswa
Standar deviasi terendah adalah pada prodi PBI
yaitu14,07 sementara
layanan
kurang
orientasi
dan
layanan
sedangkan layanan
dibutuh
dalam
yang
memanfaatkan
pelayanan konselingkonseling individual
yang tertinggi adalah pada prodi PGMI
padahal
yaitu
menunjukkan
adalah jantungnya pelayanan konseling
keseragaman data, sehingga semakin besar
sehingga perlu ditingkatkan keberadaanya
nilai
menunjukkan
sehingga akan banyak mahasiswa yang
semakin besarnya ketidakseragaman data.
memanfatkan layanan konseling individual
Dengan
sehingga tujuan dari pelayanan konseling.
22,52.
standar
Nilai
ini
deviasi
demikian,
dapat
disimpulkan
bahwa prodi BK, PAI, PBA, PGMI
menunjukkan
layanan
konseling
individual
PBI, dan
ketidakseragaman
(variatif) dalam hal kebutuhan dalam memanfaatkan pelayanan konseling di STAIN Curup. Output Anova menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah sebesar 11.060 dengan sig .000.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa F hitung >
F table
maka Ho yang berbunyi tidak terdapat
DAFTAR PUSTAKA A. Muri Yusuf. 2005. Metode Penelitian, Padang: Program Pascasarjana UNP Padang ---,
2005.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan .Padang.UNP Press.
Elida Prayitno. 1999. Motivasi dalam Belajar. Jakarta. Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK
perbedaan antara prodi BK, PAI, PBA, PBI, dan PGMI ditolak. 197
PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015 Hasil pertemuan Kongres Nasional VIII IPBI di Surabaya 14-16 Desember 1995
Sukardi dan Sumiyati 1993:43. Panduan Perencanaan karir .Surabaya : Usaha Nasional.
Kartini Kartono (1985:131) Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Bina Aksara.
Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No. 0433/P/1993 dan No. 25 Tahun 1993 tanggal 25 Desember 1993.
Nasution 1998.6.Kebutuhan dan Harapan mahasiswa STKIP BIMA terhadap pelayanan Bimbingan dan Konseling. (tesis S2). Bandung. Program Pasca Sarjana IKIP. Peraturan Pemerintah No.5 tahun 1980 tentang pokok-pokok organisasi universitas/institut. Pasal 9 ayat 3. PP-IKI.2011. Kode Etik Indonesia. Semarang.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. W.S. Winkel. 1997.176. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta. Gramedia.
Konselor
Prayitno. 2004. Pengembangan kompetensi dan Kebiasaan siswa melalui pelayanan Konseling. Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP. Padang. -----------. 2010. L1 -L9. UNP. Padang -----------. 2010. P1-P6. UNP. Padang -----------. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud. -----------. 2010. Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling. UNP. Padang. Pusat Kurikulum.2004. Pengembangan diri melalui pelayanan Bimbingan dan konseling. Jakarta. Suharsimi Arikunto. 2006. Metodologi Penelitian.Jakarta : Raja Grafindo.
198