PROSES PRODUKSI PROGRAM PASRAH DI RUMAH PRODUKSI IMAJI BENTANG SELARAS (IBS)
(Periode Agustus-Oktober 2008) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun oleh: Nama
: Haikal Sanad
NIM
: 04103 – 053
Jurusan
: Broadcasting
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA 1 BROADCASTING KOMUNIKASI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI Judul
: Proses produksi program pasrah di rumah Produksi Imaji Bentang Selaras (Periode Agustus Sampai Oktober 2008)
Nama
: Haikal Sanad
NIM
: 04103 – 0053
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Jakarta, 7 September 2009
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
( Heri Budianto, Msi. )
( Afdal Makuraga, M.si )
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA 1 BROADCASTING KOMUNIKASI
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Judul
: Proses Produksi Program PASRAH Di Rumah Produksi Imaji Bentang Selaras Periode Agustus Sampa Dengan Oktober 2008
Nama
: Haikal Sanad
NIM
: 04103 – 053
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Jakarta, 13 Oktober 2009
Di setujui dan di terima oleh,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
( Heri Budianto, M. Si )
( Afdal Makuraga, M. Si ) Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
( Dra. Diah Wardhani, M.Si )
Ketua Bidang Studi
( Ponco Budi Sulistyo, M.Comm )
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA 1 BROADCASTING KOMUNIKASI
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Judul
: Proses Produksi Program PASRAH Di Rumah Produksi Imaji Selaras Periode Agustus Sampa Dengan Oktober 2008.
Nama
: Haikal Sanad
NIM
: 04103 – 053
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Bentang
Jakarta, 14 Oktober 2009 Ketua Sidang Nama : Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M.Comm
(
)
Penguji Ahli Nama : Feni Fasta, S.E, M.Si
(
)
(
)
(
)
Pembimbing I Nama : Heri Budianto, M.Si
Pembimbing II Nama : Afdal Makuraga, M.Si
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN BROADCASTING ABSTRAK Nama Judul
Bibliografi
: Haikal Sanad :Proses Produksi Program PASRAH Di Rumah Produksi Imaji Bentang Selaras Periode Agustus Sampa Dengan Oktober 2008 : 20 buku ( tahun 1985 - 2007)
Banyaknya stasiun televisi yang ada di Indonesia maka penonton akan juga di berikan banyak sekali program yang beragam yang pasti dengan tujuan yang sama yaitu menghibur mulai dari drama,quiz, reality show dan banyak lagi lainya salah satu dari sekian banyak program adalah pasrah. Pasrah adalah program komedi yang berisi rekonstruksi cerita-cerita unik, lucu, dan konyol. Meski demikian cerita-cerita yang ditayangkan mempunyai pesan moral sehingga di harapkan dapat membawa hikmah kepada pemirsa. Gaya pembawaan host-nya merupakan parodi dari acara-acara relegi yang sedang marak di stasiun TV nasional. Pasrah adalah program reality komedi. Pasrah ditayangkan setiap senin samapai dengan juma’at pukul 18.00 di ANTV program berdurasi 30 menit ini berisikan tayangan rekonstruksi dan tayangan studio. Prose produksi PASRAH meliputi pra produksi dimana di dalamnya terdapat Ide, Perencanaan dan persiapan. Selanjutnya dalah tahap produksi yaitu Shooting yang terbagi menjadi 2 Pertama Shooting rekonstruksi dan kedua shooting studio. Yang terlibat dalam produksi shooting adalah sutradara, Camera person, tim kretif, Floor Director, Host serta supporting talent yang membawakan acara PASRAH. Pasca produksi meliputi editng dan take VO. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif, data-data yang diperoleh dari wawancara dengan nara sumber antara lain Produser PASRAH Mellisa Indah Pratiwi, Kreatif scipt studio Lucky andre, Kreatif cerita rekonstruksi Bajay, Kreatif Rundown Sari wahyuni, Editor Murdani dan dipa serta Dubber Pepeng Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan Dapat di simpulkan bahwa suatu proses produksi memerlukan konsep atau gagasan ide yang bagus, tim produksi yang solid serta tim editing yang kreatif sehingga menghasilkan suatu tayangan yang bagus dan menarik.
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirahim, Alhamdullilah akhirnya selesai juga skripsi yang telah dibuat secara tersendatsendat ini, ini semua berkat Kehadirat Allah SWT Raja segala raja di alam semesta ini, salawat serta salam kehadirat junjungan nabi besar Muhammad SAW yang membawa manusia dari zaman jahiliyah menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini. Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas juga dari doa, semangat, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih, antara lain kepada : 1. Bapak Heri Budianto, S.sos, Msi selaku pembimbing atas kesediaannya memberikan waktu untuk konsultasi dan masukan-masukan yang berharga, sehingga skripsi ini bisa berjalan dengan baik dan semestinya. Terima kasih atas dukungan, koreksi, saran dan kritik yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Afdal Makuraga yang senantiasa memberikan dukungan serta bimbingan kepada penulis sehingga rampung skripsi ini 3. Bapak Bapak Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M.Comm selaku Ketua Bidang Studi Broadcasting Universitas Mercu Buana. Terima kasih dukungan serta supportnya 4. Ibu Feni Fasta, M.Si yang selalu memberikuan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini yang pada akhirnya selesai juga. Terima kasih bu.. 5. Seluruh Staff Tata Usaha FIKOM UMB, Mas Ervan, Mas Mawi, Mas Ibeng, dan lain-lain terima kasih atas semua bantuannya selama ini.
6. Keluarga Ben Sanad tercinta, abah, mamah, Abdul Barry, Nadia, Achmad Fachri adik ku Farah Diba dan Silvia terima kasih atas doa dan dukungannya yang sangat berarti sekali dan menguatkan penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga penulis bisa memberikan yang terbaik untuk kalian. 7. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa disebutkan satu-persatu. Peneliti menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti menerima segala saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi dunia Broadcasting dan subyek penelitian. Sekaligus dapat menjadi inspirasi dan wawasan bagi semua orang yang membacanya maupun bagi peneliti sendiri.
Jakarta, September 2009
Peneliti
DAFTAR ISI COVER DEPAN LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ABSTRAKSI....................................................................................................... i KATA PENGANTAR........................................................................................ ii DAFTAR ISI....................................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vii
BAB
BAB
I
PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1
Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2
Perumusan Masalah ...................................................................... 8
1.3
Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
1.4
Signifikansi Penelitian .................................................................. 8 1.4.1
Akademis ......................................................................... .8
1.4.2
Praktis .............................................................................. 8
II
KERANGKA PEMIKIRAN ...................................................... 9
2.1
Komunikasi massa ........................................................................ 9 2.1.1
Karakteristik Komunikasi Massa.................................... 11
2.1.2
Fungsi Komunikasi Massa Massa..................................... 12
2.2
Televisi sebagai Media Massa .................................................... 14
2.3
Program Televisi ......................................................................... 18
2.4
Proses Produksi ...........................................................................24 2.4.1 Pelaksana Produksi.............................................................. 26
BAB
2.5
Manajemen Produksi Program Televisi.........................................35
III
METODOLOGI ..................................................................... 38
3.1
Sifat Penelitian ............................................................................38
3.2
Metode Penelitian .......................................................................38
3.3
Tehnik Pengumpulan Data ........................................................ 39
3.3.1
Primer ............................................................................ 39
3.3.2
Sekunder ......................................................................... 40
3.4
Key Informan .............................................................................. 40
3.5
Defenisi Konsep.............................................................................41
3.6
Fokus Penelitian........................................................................... 42
3.7
Teknik Analisa Data.................................................................... 43
IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................45
4.1
Gambaran Umum Imaji Bentang Selaras..................................... 45
4.1.1
Visi Misi Imaji Bentang Selaras....................................................47
4.1.2
Organisasi Imaji Bentang Selaras..................................................48
4.1.3
PASRAH........................................................................................49
4.1.5
Struktur Organisasi PASRAH........................................................50
4.2
Hasil Penelitian..............................................................................51
4.2.1
Pra Produksi...................................................................................52
BAB
4.2.1.1 Ide..................................................................................................52 4.2.1.2 Perencanaan...................................................................................55 4.2.1.3 Persiapan........................................................................................60 4.2.2
Produksi.........................................................................................60
4.2.3
Pasca Produksi...............................................................................63
4.2.4
Sistematis Proses Produksi PASRAH...........................................66
4.3
Pembahasan...................................................................................67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................70
5.1
Kesimpulan....................................................................................70
5.2
Saran..............................................................................................71
Daftar Pustaka Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah Sering dikatakan bahwa manusia tidak dapat hidup kalau tidak berkomunikasi dengan manusia lainnya, terutama di lingkungan sekitarnya dimana ia selalu berinteraksi dengan orang lain, misalnya komunitas kampus, kantor dan di masyarakat. Bisa kita bayangkan betapa menderitanya manusia yang tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain pasti ia merasa terkucilkan. Setiap kegiatan komunikasi tersebut terus berlangsung dari hari ke hari dari waktu ke waktu, selama manusia hidup dan melakuakn aktifitas. Komunikasi ternyata merupakan aktifitas pokok manusia dan paliang menonjol dalam suatu kehidupan dan bermasyarakat. Dan, bahkan sudah dapat dipastikan dimana manusia hidup bersamasama dengan orang lain, maka disana akan ada kegiatan komunikasi. Defenisi komunikasi itu sendiri sangat luas dan banyak salah satunya menurut ” Berelson dan Stainer ( 1964 )”1 dikatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi, ide-ide, emosi, keterampilan, atau sebagainya dengan mengunakan symbolsimbol, gambar,grafik dan sebagainya. Salah satu jenis atau bagian komunikasi adalah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah
1
.S. Djuarsa Sendjaja, Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka h 34. Jakarta.2002 1
khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan bersifat sesaat. Di dalam komunikasi massa ada beberapa unsur-unsur, penyampaian pesan ( Source ), pesan ( Massage ), saluran ( Channel ) dan penerima pesan ( Reciver ) serta efek ( Effect ) Menurut Horlod D. Lasswell2 guna memahami komunikasi massa, kita harus mengerti unsur-unsur yang di formulasikan olehnya dalam bentuk pertanyaan, Who Says What in Which Channel to Whom and With What Effect ? yang kita bisa artikan siapa berbicara apa dengan saluran apa dan mendapatkan efek apa? Ciri utama dari komunikasi massa adalah berlangsung satu arah dan biasanya komunikatornya melembaga, pesan bersifat umum, media massa menimbulkan keserempakan dan komunikan yang heterogen. Untuk mendukung jalannya komunikasi massa maka diperlukan sebuah media atau sarana yang dikenal sebagai media masa. Mungkin akan timbul pertanyaan mengapa media masa bukan yang lainya? Karena media masa memiliki kapasitas dapat melipat gandakan pesan-pesan komunikasi dalam jumlah yang amat besar serta menyebar luaskan dalam waktu yang relative cepat kepada khalayak. Pada zaman sekarang medium komunikasi massa sangatlah banyak diantaranya surat kabar, stasiun radio, studio film, majalah, atau televisi. Diantara banyaknya medium untuk melakukan komunikasi masa tidak dapat di pungkiri bahwa Televisi-lah alat penyebar informasi yang sangat banyak jangkauan khalayaknya. Selain cepat dalam penyebaran informasi televise juga bisa di nikmati secara audio dan visual. Sehingga
2
Teori komunikasi Massa, Grasindo, Wiryanto, hal 3
tidak dapat di pungkiri televise mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap pembentukan opini publik di dalam masyarakat. Menurut Skornis dalam bukunya “Television and Society:An Incuest and Agenda” (1965), dibandingkan dengan media massa lainya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya), televisi nampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat politis, bisa pula informatif, hiburan, dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikaannya. Penyampaiaan ini pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.3 Sejarah pertelevisian Indonesia diawali dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia ( TVRI ) yang dicatatkan pada 24 Agustus 1962, meskipun sebenarnya sudah melakuakn kegiatan penyiaran pada 17 Agustus 1962 dengan kekuatan hanya 100 watt dan menara untuk antena hanya setinggi 80 meter mempekerjakan 80 orang yang berprofesi ganda- terkadang menjadi reporter merangkap sutradara lapangan, merangkap supir. Baru pada 24 Agustus 1989 televisi Swasta lahir yaitu RCTI dan kemudian pada tahun berikutnya lahirlah SCTV, TPI, INDOSIAR, ANTV ,TV7( kini bernama Trans 7 ) , TRANS TV, LatiVi, dan yang terakhir GLOBAL TV yang memberikan warna bagi pertelevisian di Indonesia, seiring berjalannya waktu jumlah televisi sekarang terus berkembang menjadi 17 stasiun dengan program yang beragam. 3
Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi : Cetakan pertama; (Jakarta: PT. Rineka Cipta ), Maret 1996, hal 8.
Kehadiran televisi-televisi swasta baru tersebut memang tidak bisa dihindari, hal ini sesungguhnya merupakan impilikasi dari membaiknya perekonomian di negara kita dalam beberapa tahun terakhir. Karena didalam perekonomian yang sehat, stasiun televisi dapat menjadi tambang emas bagi pemiliknya, namun dalam perekonomian yang lemah stasiun televisi justru hanya akan menghabiskan dana pemiliknya. Dengan meningkatnya jumlah stasiun televisi baik swasta maupun lokal, tentu saja diuntungkan adalah pemirsa televisi itu sendiri. Pemirsa akan memiliki banyak sekali pilihan tontonan baik yang bersifat informatif, edukatif bahkan hiburan sesuai dengan kebutuhan. Maka hal ini tentu saja menuntut kreatifitas yang lebih dari setiap pengelolah stasiun televisi dalam menayangkan setiap programnya guna melayani kebutuhan pemirsa tersebut. Di industri televisi terdapat berbagai macam jenis program atau tayangan, semua terbagi atas tiga kebutuhan dasar yaitu informasi, pendidikan dan hiburan. Kebutuhan informasi di sajikan dalam bentuk siaran berita, pendidikan diwakili lewat programprogram yang mengangkat tema pengetahuan, sedangkan hiburan di sajikan lewat tayangan Reality show, kuis, game, film, komedi dan lain-lain. Televisi merupakan media yang dapat memberikan kepada khalayak penonton apa yang disebut dengan Simulated Experience, yaitu pengalaman yang dapat ketika melihat sesuatu yang belum pernah di lihat sebelumnya, seperti berjumpa dengan seseorang yang sebelumnya belum pernah di jumpai atau datang ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi.4
4
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.2002
Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa melalui penonton tayangantayangan yang ada di televisi maka akan dapat memberikan pengalaman atau hal-hal baru kepada khalayak penonton. Misalnya ketika menonton tayangan kuliner, maka akan membuat mereka seolah-olah merasakan apa yang dirasakan Host sehingga ada ketertarikan yang membuat kita ingin mencobanya.hal inilah yang membuat penonton mendapatkan pengalaman baru saat menonton televisi. Pada dasarnya isi program siaran televisi terdiri dari program yang sifatnya informasi (news), pendidikan (education), dan hiburan (enteraiment). Salah satu jenis program yang cukup ringan dan menghibur adalah program Komedi. Hampir disetiap stasiun televisi mempunyai program komedi mulai berupa Sketsa komedi sampai dengan Stand Up Comedi Komedi memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dapat mudah menarik pemirsa untuk menyaksikannya. Oleh karena itu, Setiap stasiun Televisi berlomba-lomba menyuguhkan program unggulan. Dalam upaya mencapai hasil berdasarkan perencanaan, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena pada dasarnya siaran itu merupakan hasil kerja kolektif yaitu manusia sebagai pengelola siaran, teknik, administrasi harus mampu bekerja sama secara efektif dan efisien, untuk menghasilkan output siaran yang berkualitas dan sesuai dengan norma, etika dan estetika yang berlaku5. Agar mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan kerjasama tim dalam mencari, mengolah, menulis dan menyajikan tayangan yang menarik dibutuhkan banyak tenaga kreatif dan profesional dengan sarana canggih yang harganya relatif mahal6.
5
Fred Wibowo.Tehnik Produksi Televisi. Pinus Book Publisher. 2007 hal 18 JB.Wahyudi. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. PT Gramedia Pusaka Utama. 1999. hal. 4 6
Rumah Produksi Imaji Bentang Selaras ( IBS ) adalah salah satu Rumah Produksi yang berdiri pada tahun 2001 yang membuat berbagai berbagai macam program mulai dari Game Show, Reality Show,Comedy Show,Reality Comedy,dan Drama. Dengan komitmen yang sangat kuat IBS juga mempunyai pengalaman dalam membuat program dengan mempekerjakan Sumber Daya yang kompeten dibidangnya masing-masing yang siap menerima tantangan, selain itu IBS juga ditunjang dengan peralatan yang mendukung sehingga menghasilkan program-program yang dapat bersaing dengan Rumah Produksi lainnya. Pada Agustus 2008 IBS dan ANTV bekerja sama dalam membuat Program Reality Comedy berjudul PASRAH ( PAS Ramadhan dapat Hidayah), salah satu program yang ada menjelang bulan Ramadhan. PASRAH adalah sebuah program komedi yang berisi rekonstruksi cerita-cerita unik, lucu, dan konyol. Meski demikian cerita-ceritayang ditayangkan mempunyai pesan moral sehingga di harapkan dapat membawa hikmah kepada pemirsa. Gaya pembawaan host-nya merupakan parodi dari acara-acara relegi yang sedang marak di stasiun TV nasional. Dalam dunia penyiaran sumber daya manusia yang terlibat dalam strategi produksi sebuah program acara di sebut pelaksana produksi atau broadcaster. Sebuah program merupakan hasil kerja sama, melibatkan tenaga profesional dibidangnya antara lain, juru kamera (cameraman), penyunting gambar (editor), tim kreatif, ahli grafis, staf profesional, floor director, program director, pengarah acara, art director, director of photografi, disain grafis, penata rias, penata cahaya, dan penata suara.7
7
Fred Wibowo. Op. Cit hal 60
Untuk menghasilkan program yang bagus dan menarik maka di butuhkan suatu proses yang baik pula. Disinilah pelaksana produksi di tuntut profesional dalam menjalankan proses produksi supaya menghasilkan program yang baik. Penulis memilih program PASRAH sebagai objek penelitian karena PASRAH salah satu program yang menawarkan dua proses produksi, yang pertama proses produksi di luar studio atau yang biasa disebut sebagai REKONSTRUKSI dan yang kedua Proses produksi didalam studio. Selain menghibur juga bisa melihat lebih dekat bagaimana proses sebuah tayangan dari pra produksi sampai dengan pasca produksi secara langsung Melalui pendeskripsian di atas, penulis tertarik untuk meneliti secara deskriptif mengenai Proses Produksi Program PASRAH di Rumah Produksi IBS (Periode Agustus sampai dengan Oktober 2008).
1.2
Perumusan masalah Berdasarkan hal tersebut di atas maka untuk penelitian ini dirumuskan masalah : Bagaimana Proses Produksi Program PASRAH di Rumah Produksi Imaji Bentang Selaras ( IBS ) Periode Agustus sampai Dengan Oktober 2008 ?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penulisan ini yaitu untuk mengetahui :Proses Produksi Program PASRAH di Rumah Produksi Imaji Bentang Selaras ( IBS ) Agustus sampai Dengan Oktober 2008
1.4
Signifikansi Penelitian
Periode
1.4.1
Signifikansi Akademis Penelitian ini di harapkan dapat menjadikan bahan referensi atau sumbangan
pemikiran dibidang ilmu komunikasi khususnya di bidang broadcasting (penyiaran), terutama bagaimana kita mengaplikasikan mata kuliah praktikum produksi mengenai proses suatu produksi acara. 1.4.2
Signifikansi Praktis Penelitian ini di harapkan mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat
khususnya bagi pihak Produksi Rumah Produksi Imaji Bentang Selaras ( IBS ) dalam memproduksi, sehingga dapat memproduksi lebih baik lagi dan dapat mencapai tujuan yang di inginkan dengan lebih efektif dan efesien.
BAB II KERANGKA TEORI
2.1
Komunikasi Massa Komunikasi massa8 kita adopsi dari istilah bahassa inggris mass communication,
kependekan dari mass media communication ( komunikasi media massa ). Artinya, komunikasi menggunakan media massa atau komunikasi yang “ mass medientid “ Kata massa dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih dari skedar orang banyak seperti orang-orang yang berada di pasar yang sedang membeli sayuran dengan harga yang murah. Massa mengandung pengertian orang banyak, tetapi mereka tidak harus berada di suatu lokasi tertentu yang sama. Mereka dapat tersebar atau terpencar dio berbagai lokasi yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama Komunikasi massa menurut Gerald A. Miller dalam bukunya yang berjudul On Defining Communications Another Stob, menyatakan pada pokonya komunikasi mengandung suatu perilaku sebagai minat sentral, dimana seseorang sebagai sumber menyampaikan kesan kepada seseorang atau sejumlah penerima yang secara sadar bertujuan mempengaruhi prilakunya.9 Sedangkan definisi dari komunikasi massa menurut Pool ( 1973 )10 adalah “Komunikasi yang berlangsung dalam situasi Interposed ketika antara sumber dan
8
Wiriyanto, pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, hal 2 Bachtiar Aly, Tehnik hubungan masyarakat, Universitas Terbuka, Jakarta 1993 hal 7 10 Wiriyanto, pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, hal 3 9
9
penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film” Komunikasi massa juga dapat didefinisikan dengan memusatkan perhatian pada lima variabel, yaitu sumber, khalayak, pesan, proses, dan konteks yang terkandung dalam setiap tindak komunikasi dan memperlihatkan bagaimana variabel-variabel ini bekerja pada media massa.11 Media massa diklasifikasikan dalam media cetak dan elektronik sebagai berikut :12 1. Surat Kabar Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Dalam menyampaikan informasi, surat kabar memuat hal-hal yang aktual dan terdiri dari berbagai jenis berita. 2. Majalah Dalam penyajian informasi atau berita majalah membahasnya lebih mendalam dan memiliki nilai aktualitas lebih lama, visual dalam majalah lebih menarik 3. Radio Radio merupakan media audio atau suara, pesan yang disampaikan selintas, maka radio siaran dapat mengajak komunikannya bersifat imajinatif. Selain informasi radio juga menyajikan lagu-lagu terbaru dan terdahulu.
11
Joseph A Devinto. Komunikasi Antar Manusia. Profesional book. 1997. hal 505 Elvinaro Ardianto. Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004 hal 97-147 12
4. Televisi Televisi merupakan media audio visual yang mempunyai dampak yang sangat kuat bagi pemirsa. Merupakan media informasi yang lengkap bagi pemirsa. 5. Film Film adalah media yang dinamis dan karya seni yang diproduksi secara kreatif dan untuk memenuhi imajinasi orang orang yang bertujuan memperoleh estetika yang sempurna. 6. Komputer dan Internat Komputer merupakan perangkat atau alat yang dapat memudahkan pekerjaan individu, komputer dapat disambungkan dengan kabel telepon sehingga dapat mengakses internet. Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah orang secara elektronik dan merupakan sarana untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber di dunia.
2.1.1
Karakteristik Komunikasi Massa Ada lima ( 5 ) ciri-ciri Komunikasi Massa diantaranya adalah
1.
Berlansung satu arah Tidak seperti Komunikasi Antar Pribadi yang berlangsung 2 arah, tetapi komunikasi massa berlangsung satu arah. Dan ini berarti tidak terdapat arus balik atau feed back kepada komunikator.
2
Komunikator yang melembaga
Media masa sebagai alat komunikasi massa merupakan lembaga yakni organisasi yang bersifat kompleks. 3.
Pesan bersifat umum Pesan yang disampaikan bukan untuk orang-orang tertentu yang khusus tetapi pesan di sampaikan untuk Khalayak umum dan luas.
4.
Media massa menimbulkan keserempakan Karena mengungunakan media masa sebagai saluran maka pesan yang disampaikan akan diterima oleh banyak orang sehingga menimbulkan keserempakan. Dan ini adalah cirri yang mudah di ingat dari Komunikasi Massa
5.
Komunikan yang heterogen Komunikasi Massa tidak di tunjukan kepada audience tertentu yang ekslusif, melaikan untuk sasaran yang di duduki berbagai jenis posisi misalnya jenis kelamin, latar belakang pendidikan, tempat tanggal lahir dan sebagainya.
2.1.2
Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa menurut Joseph De Vito mengemukakan bahwa media
masa berfungsi sebagai 1. Fungsi Menghibur
: Yakni media masa selalu mendapatkan perhatian yang
luas dari masyarakat 2. Fungsi Meyakinkan tahapan diantaranya :
( To Persuade ) :dari fungsi meyakinkan ini terdapat
A. Mengukuhkan sikap
: media dipercaya dapat mengukuhkan
sikap dan opini seseorang menjadi lebih kuat di bandingan yang lain. B. Mengubah Sikap : media akan mengubah sementara orang yang tidak memihak dalam suatu masalah tertentu. C. Mengerakan : biasanya fungsi ini di gunakan dalam sudut perikalanan yakni di gunakan agar para konsumen bergerak untuk mengambil tindakan untuk mengambil suatu produk tertentu D. Menawarkan etika atau system nilai tertentu 3. Fungsi Menginformasikan : semua informasi yang kita tyerima bukan sekedar dari sekolah atau kampus melaikan dari banyak media hal yang kita pelajari dari suatu media misalnya sejarah, musik, film dan sebgainya 4. Fungsi menganugrahkan status : media mempunyai otoritas memberikan ststus tertentu kepada orang-orang 5. Fungsi membius : apabila media menyajikan informasi tentang suatu hal tertentu penerima percaya bahwa tindakan tersebut telah diambil 6. Fungsi menciptakan kebersamaan : fungsi dimana kita akan terbawa dalam susasana kebersamaan terhadap kelompok tertentu 7. Fungsi pengawasan : dalam hal ini di bagi menjadi 2 yaitu a. pengawasan peringatan yaitu pengawasan yang memberikan informasi tentang ancaman seperti Tsunami, Gempa Bumi, dan sebagainya.
b. Pengawasan Instrumental
: pengawasan yang memberikan
informasi sehari hari 8.
Fungsi kontrol Sosial: merupakan suatu pengawasan yang di lakuakan oleh media terhadap Negara dan masyarakat. Fungsi control soisal yang dilakuakn media terhadap Negara di lakaukan kepada Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.
2.2
Televisi sebagai saluran Komunikasi Massa Komunikasi Massa tidak dapat kita lepaskan dari pengunaan alat-alat yang
dipakai dalam menyebarkan informasi diantaranya surat kabar, majalah, radio dan televisi. Demikian pentingnya penggunaan alat-alat tersebut dalam mendukung terjadinya Komunikasi Massa dan yang paling mudah diterima dan memiliki efek yang dahsyat adalah televisi. Perkembangan televisi bagi media massa elektronik pada awalnya dimulai dengan hadirnya kamera televisi yang ditemukan oleh Vladimir Zworykin pada tahun 1923-1948, kehadiran televisi dianggap hanya untuk kalangan elit. Baru pada tahun 1946 televisi berwarna mulai diperkenalkan oleh CBS dan NBC. Dan, ditahun 1948 televisi mulai menyiarkan berita dan hiburan secara teratur maka perkembangan televisi sebagai media komunikasi massa memasuki tahap populer sampai dengan tahun 1987.13 Sebagai salah satu saluran Komunikasi Massa televisi juga mempunyai kelebihan dalam menyampaikan pesan yaitu kemampuan dalam menyajikan komentar atau pengamatan langsung pada saat kejadian berlangsung. Sehingga pesan yang disampaikan dapat langsung di terima secara serentak oleh khalayak. 13
Alo Liliweri,MS. Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat (Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991 ) Hlm 15
Menurut Scram bahwa televisi telah digunakan secara efektif untuk mengajarkan hampir segala macam subjek, baik yang teoritis maupun yang praktis. Televisi telah digunakan untuk mendidik orang dari hampir seluruh kelompok umur dan seluruh tingkat pendidikan, baik disekolah maupun luar sekolah, dengan bantuan seorang guru yang terlatih ataupun tidak, dengan hasil yang mengsankan.14 Dalam prakteknya televisi mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan media cetak maupun seperti media elektronik lainnya seperti film dan radio sifat dari media televisi diantaranya adalah : 1. mengunakan kata-kata sederhana sehingga mudah di terima dan di mengerti oleh pemirsa atau penonton. 2. tidak mengunakan kalimat majemuk. 3. tidak mengunakan kata-kata asing, tetapi untuk lebih di mengerti oleh penonton kata-kata asing yang ada di perjelas artinya. 4. mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.15 Sedangkan menurut Amri Jahi ada beberapa sifat televisi sebagai generasi baru dalam media elektronik yang dapat menyampaikan pesannya secara audio dan visual secara serempak, yakni : 1. Dapat mencapai khalayak yang lebih besar sekali, dan mereka itu tetap dapat mengambil manfaat, sekalipun tidak bisa membaca. 2. Televisi dapat dipakai untuk mengajarkan banyak subjek dengan baik. 3. Televisi dapat bersifat otoritas dan bersahabat.16
14
.Amril Jahi, Komunikasi Massa Dan Pembangunan Pedesaan Di Negara-Negara Dunia ketiga, (Jakarta, Gramedia, 1993 ) Hlm 140 15 J.B Wahyudi,BA. Jurnalistik Tentang Dan Sekitar Siaran Berita Hal 40
Televisi memiliki ciri–ciri sebagai berikut: 17 1. Informasi yang disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancar atau transmisi. 2. Isi pesan audio visual, artinya dapat didengar dan dilihat pada waktu bersamaan. 3. Sifatnya periodik atau tidak dapat diulang 4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan). Pesan–pesan yang diterima
hanya
bisa dilihat dan didengar secara sekilas. 5. Serentak dan global 6. Meniadakan jarak dan waktu 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi,secara langsung atau orisinil dan tunda (perekam) 8. Bahasa yang digunakan formal dan non formal (bahasa tutur) 9. Kalimat singkat, padat, jelas, dan sederhana. Keberadaan televisi memiliki peranan penting dalam peradaban manusia, televisi merupakan salah satu sumber informasi dan hiburan masyarakat untuk itu masyarakat membutuhkan televisi sebagai media memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Sama halnya dengan media lain, televisi juga memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Keunggulan televisi bias dilihat dari sisi progmatis dan teknologis.18 Keungulan televisi dari sisi progmatis yaitu:
16
Amril Jahi, IBID Wawan Kuswandi. Komunikasi Massa Sebuah Analis Media Televisi. PT. Rieka Cipta. Jakarta. 1996 hal 8-9 18 A. Alatas Fahmi. Bersama Merenda Wajah Bangsa. Jakarta .YPKMD. hal 30-32 17
1.
Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realitas dan tidak terbatas.
2.
Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya.
3.
Memiliki tokoh berwatak (rill maupun rekayasa), sementara media lain (film) hanya memiliki bintang yang direkayasa.
Keungulan televisi dari sisi teknologis adalah kemampuan televisi dalam menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersama. Sehingga televisi dapat menghantarkan secara langsung suatu peristiwa disuatu tempat yang lain. Televisi juga mampu menciptakan suasana bersaman di berbagai wilayah jangkaunnya, mendorong pemirsa untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi secara langsung. Dibalik kelebihan, televisi juga memiliki kelemahan. Kelemahan ini berkaitan langsung dengan kelebihannya. Berikut kelemahan televisi:19 1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayak sebagai objek gang pasif, sebagai penerima pesan. 2. Mendorong peruses alih nilai dan pengetahuan yang cepat. Hal ini terjadi tanpa mempertimbangkan peradaban yang ada di wilayah jangkauannya. 3. Sifatnya sangat terbuka dan menjadikan sulit untuk dikontrol dampak negatif. 4. Pegerakan teknologi penyiaran televisi yang begitu cepat mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayak pemirsanya. Hal ini pada gilirannya melahirkan pro dan kontra tentang implikasi kultural dari televisi.
19
Ibid hal 33
5. Kecenderungan para pengelolah televisi yang memanfaatkan kelebihankelebihan televisi dan lebih berorentasi pada pertimbangan komersial atau bisnis, sehingga menyampingkan faktor pendidikan.
2.3 Program Televisi Beragamnya tayangan televisi, tetapi tidak banyak program televisi yang sungguh bernilai, sebab memproduksi program yang sungguh baik dalam arti menarik, menghibur, tapi juga bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, tidaklah mudah. Dibutuhkan kerja keras dan pengalaman untuk menciptakan program yang baik.untuk menciptakan sebuah program televisi perlu diketahui genre program untuk mengetahui program seperti apa yang ingin di produksi. Dalam dunia televisi program acara terdiri dari 20 : 1. Talk show Talks show adalah program acara televisi mengenai perbincangan, percakapan orang perorang atau beberapa orang tentang suatu masalah yang hangat dan menarik perhatian khalayak Contoh : Dorce Show yang di tayangkan di TRANS TV dimana di dalamnya mengangkat tema-tema yang hangat yang bisa terjadi di dunia selebritis ataupun masyarakat sekitar. 2. Reportase Reportase adalah suatu program acara televisi yang menyajikan berita-berita aktual. 20
R.M. Soenarto. Manajemen Penyiaran Televisi. Institut Kesenian Jakarta. Jakarta. 2002
Contoh : Seputar Indonesia, RCTI yang menyajikan berita – berita teraktual atau peristiwa yang terjadi pada saat itu dan disiarkan melalui televisi dengan didukung suara serta gambar yang singkron. 3. Feature Feature adalah program acara televisi yang khas dalam penyajian baik dari segi narasi, suara, latar maupun pengambilan sudut gambar. Contoh : Jelajah TransTV yang merupakan sajian khas, dimana narasinya mempergunakan gaya bahasa tanpa mengurangi fakta yang ada serta didukung dengan pengambilan gambar berbeda dan diiringi suara musik, sehingga singkron dalam menyajikan. 4. Variety musik Variety musik berisi berbagai ragam jenis lagu dan dipandu oleh satu atau dua orang presenter. Dalam program ini disisipi lelucon, sulap atau cara lain non musik, agar tidak membosankan dan acara tersebut berlangsung di panggung ( stage ) atau studio. Contoh : DAHSYAT yang ditayangkan di RCTI setiap hari Senin sampai Jum’at menampilkan dua presenter dengan menampilkan bintang tamu acara ini juga menampilkan 20 tangga lagu yang sedang In. 5. Sinetron drama Sinetron drama berisikan cerita fiksi atau non fiksi ( true story ). Menurut isitilah Festival Film Indonesia jenis sinetron terbagi atas : A. Sinetron seri
Sinetron drama seri adalah sinetron yang terdiri dari beberapa episode, episode satu dan lainnya berdiri sendiri, tetapi memunculkan pemain – pemain tetap. Contoh
: Si Eneng dan Kaos Kaki Ajaib merupakan sinetron yang
ditayangkan setiap hari di RCTI dengan cerita yang berbeda setiap tayang. B. Drama lepas Drama lepas adalah serial drama yang terdiri dari satu episode dan panjang durasi 90 menit. Contoh : FTV di SCTV yang menanyangkan hanya satu episode sekali tayang selesai atau habis. C. Drama serial Drama serial adalah drama yang terdiri atas beberapa episode, dimana satu episode dengan episode laninya berhubungan atau bersambung. Dalam drama ini penonton diajak untuk menyaksikan secara kontinu sampai selesai agar penonton mengetahui jalan cerita. Contoh : Cinta Fitri yang di tayangkan SCTV setiap senin sampai jum’at Pukul 22.00 merupakan salah satu contoh Drama Seri 6. Sinetron Komedi Sinetron komedi adalah program televisi mengenai cerita dramatik berkarakter dan berisi humor. Adegan–adegannya menyenangkan dan happy ending. 7. Video klip Video klip adalah format acara mengenai lagu–lagu yang diperdengarkan kepada audience dan tujuannya untuk mempromosikan lagu tersebut.
8. Dokumenter Program dokumenter tersusun seperti membuat dokumentasi, pembuatannya direncanakan terlebih dahulu, disiapkan naskah, dilakukan pengumpulan data, survey, mencari referensi dan topik mengenai peristiwa kehidupan, sejarah, maupun prilaku muncul dimasyarakat.
9. Stage play Stage play adalah program televisi yang aktivitasnya berlangsung di panggung dan para pemain hanya berada disekitar panggung, tetapi dekorasi bisa berganti– ganti sesuai situasi. 10. Dokudrama Dokudrama adalah program dokumenter yang didramatisir, diberi peran ada dialog, dibuat set dan sesuai dengan adegan tertentu. 11. Olah Raga Program ini berisikan pertandingan olah raga baik langsung maupun tunda dan selain itu dapat juga disajikan seperti berita. Selain itu, televisi memiliki program acara siaran Rohani atau keagamaan, infotaiment dan iklan. Acara keagamaan dapat dilihat pada manajemen Qalbu yang merupakan tayangan pagi hari.
Infotainment
merupakan
program
acara
yang
berisikan materi–materi ringan mengenai orang–orang populer atau terkenal. Acara tersebut membahas keseharian atau kehidupan pribadi mereka.
Semakin berkembangnya pertelevisian Indonesia, genre tayangan pun bertambah diantaranya: 1. Reality show Reality show adalah salah satu jenis dari program TV yang menampilkan situasi dramatis, humoris, dokumentasi kejadian yang aktual dan juga feature tentang orang-orang biasa (ordinary people) yang dipresentasikan atau dipandu oleh aktris professional.21 2. Quiz dan Games Show Games show melibatkan peserta masyarakat dan selebritis, kadang–dilakukan keluarga untuk bermain dan ada unsur menjawab pertanyaan untuk mendapatkan hadiah. Sedangkan Quiz show merupakan bentuk paling sederhana dimana orang–orang berkompetisi melawan satu sama lain dengan menjawab pertanyaan atau menyeleksi persoalan atau gambar.22 3. Magazine Televisi Magazine Televisi adalah format acara TV yang mempunyai format menyerupai majalah, yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase aktual atau timeless sesuai dengan minat dan tendensi target penontonnya. Format acara siaran televisi dapat di pandang sebagai suatu metode penyampaian pesan yang di produksi menurut formatnya. Karena dapat dipandang sebagai suatu metode, tidak semua genre program cocok atau diterima masyarakat.23
21
http://id.wikipedia.org/wiki/Reality_show http://id.wikipedia.org/wiki/Games_show 23 Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. PT Grasindo. Jakarta. 2004 hal 64 22
2.4
Proses Produksi Merencanakan sebuah produksi program televise,seorang produser akan
dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam,yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi(financial), Organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksana produksi. Maka untuk dapat membuat sebuah program yang berkualitas tentunya sebuah stasiun televisi harus membuat perencanaan produksi yang baik, kemudian melakukan kegiatan produksi sesuai dengan perencaan yang sudah dibuat, dan melakukan proses penyelesaian yang baik pula. Ada tiga tahapan yang bagi Production House dalam menyenggarakan kegiatan produksi televisi, yaitu:24 1.
Tahapan Pra Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan). Tahapan ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagaian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahapan pra-produksi meliputi tiga bagian seperti berikut ini: A. Ide Tahapan ini dimulai ketika seseorang produser dan tim kreatif menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. B. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja, penyempurnaan naskah, pemilihan narasumber, lokasi dan kru. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya
24
Darwanto Sastro Subroto. Op Cit. hal 375
dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.
C. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat-menyurat. Menghubungi narasumber yang akan diundang ke studio. Meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan. 2.
Tahapan Produksi (pelaksanaan) Setelah perencanan dan persiapan selesai, pelaksanan produksi dimulai. Pada program yang dilakukan distudio maupun lapangan, baik secara langsung maupun rekaman. Produser bekerja sama dengan Program Director (Pengarah Acara) dan kru di studio yang terdiri dari Juru kamera, Penata Cahaya, Penata Suara, dan lain-lain.
3.
Tahapan Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan). Paska Produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line,
editing on
line, dan mixing.25 Selain itu, rapat evaluasi merupakan hal terpenting juga dalam tahapan pasca produksi.
2.4.1
25
Pelaksana Produksi
Darwanto Sastro Subroto. Op Cit. hal 375
Bekerja di dunia penyiaran pada dekade terakhir ini, yakin sejak munculnya televisi swasta menjadi impian masyarakat, yang berminat dalam dunia broadcasting dan ketika dibukanya kesempatan masyarakat mendirikan televisi swasta berdasarkan SK Menpen No. 111/Kep/Menpen/1990 (yang merupakan pembaruan dari SK Menpen RI No 190A/Kep/Menpen/1987), sudah barang tentu membutuhkan tenaga-tenaga ahli dibidang komunikasi dan penyiaran yang handal dan profesional.26 Untuk memberikan gambaran tentang pelaksana produksi program televisi secara lebih rinci sebagai berikut.27 1) Executive Produser Executive Produser adalah seorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan dan memiliki kemampuan menuangkan ide atau pemikirannya dalam pembuatan program televisi, selain itu mampu mengelolah dan melakukan koordinasi, kontribusi dan distribusi produksi secara keseluruhan secara sistematis dan efisien. Executive Produser bertangung jawab terhadap penyusunan dan pengembangan ide untuk program siaran. 2) Produser Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatau program siaran dan harus mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide dalam suatu tulisan atau proposal untuk suatu program acara
26
Tommy Suprapto. Bekarier dibidang broadcasting. Media Presindo. Yogyakarta.2006 hal 56 27 Ibid hal 60-82
secara baik dan sistemmatis, serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan seluruh ker abat kerja dan unsur-unsur produksi terkait :
1) Pengarah acara Pengarah acara adalah seorang yang bertanggung jawab secara teknis pelaksanan produksi program siaran, pengarah acara bertugas dilapangan untuk mengendalikan produksi yang ditangganinya, oleh karena itu pengarah acara memiliki peranan yang sangat strategis dalam sebuah acara televisi. Menurut Maxine & Reed (1982) pengarah acara dalam proses produksi mempunyai kewajiban mengubah konsep atau ide dalam naskah menjadi program yang terpadu, menarik, kereatif dan efektif. 2) Script witer/ penulis naskah Script witer/ penulis naskah adalah seseorang yang bekerja membuat naskah untuk bahan siaran dalam karya artistik, ia memiliki kemampuan merubah ide kedalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah proses pengindraan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki pesan baik bagi pemirsa. Naskah produksi dapat meliputi beberapa model yaitu scenario, screenplay, sence, sequence, shooting script. 3) Unit manager
Unit manager adalah seseorang yang bertugas menyediakan kebutuhan logistik yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen produksi dan pengawasi setiap pengunaan dana produksi, mengkordinasikan semua aktivitas produksi dan penyiaran, menyusun dan mempertanggung jawabkan administrasi keuangan. 4) Art director /Penata artistik Art director /Penata artistik adalah seseorang yang ahli menata ruang/lokasi pengambilan gambar sesuai yang dikehendaki dalam skenario dengan menyiapkan gambar visual untuk produksi siaran televisi dalam bentuk tercetak. 5) Graphic artist Graphic artist adalah seseorang yang memiliki keahlian dibidang grafis dengan kemampuan menciptakan, mendisain dan menentukan variasi bentuk bentuk visual untuk keperluan program, termasuk mengkreasikan bagan, grafis, dan title card. 6) Penata cahaya Penata cahaya adalah seseorang yang mampu mendisain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi baik di dalam atau di luar studio. 7) Audio / video engineering Audio / video engineering adalah seseorang yang mengoperasikan peralata audio/video
distasiun
televisi, bertangung
jawab
terhadap
porsi
suara termasuk bunyibunyian, musik danspesial efek. 8) Technical director Technical director
adalah
penghubung
atau
perantara yang
prinsip
antara pengarah acara dan kru tehnik dalam menetapkan produksi. Ia selalu mengawasi teknisi studio dalam produksi 9) Kamera person/ kameraman Kameraman adalah seseorang yang bertangung jawab untuk pengoperasian kamera selama rehearsals dan produksi program televisi. Ia mengoperasikan kamera mengunakan tripod dan dolly baik mengunakan kamera mini.
Dalam membuat program televisi, pelaksana produksi harus mengetahui apakah program ini ditujukan pada target baru. Juga perlu diketahui siapa yang menjadi target audien dari program agar sehingga target dapat tercapai. Dalam proses produksi diperlukan orang-orang yang memilikipikiran kreatif juga guna mendukung keberhasilan bentuk kreatif. Didalam orang-orang kreatif tersebut terdapat
sifat-sifat
mendukung
suatu karya yang
timbulnya ide-ide kreatif sehingga
menghasilkan
yang
kreatif pula. Kreatifitas berurusan dengan ide, dan ide bukan suatu perkara mudah diperoleh. Ide kreatif sering kali muncul tak terduga, bisa jadi sangat sederhana namun berhasil menjadi pendorong yang sangat kuat dari pesan yang disampaikan.28 Dalam memproduksi program acara televisi, kreativitas merupakan hal yang penting dan perlu dikembangkan berikut strategi mengembangkan kreativitas produksi acara.29
28 29
Petty Geoffrey. Creativity. PT Elex Media Komputindo Jakarta 1997 hal 4 Naratama. Op. Cit hal 112
1) Target audien Sebelum memproduksi program acara televisi perlu mengkaji tentang target penonton yang ingin disasar agar program yang diproduksi sukses dan di sukai banyak orang. 2) Bahasa naskah Bahasa yang digunakan dalam naskah disesuaikan dengan target penonton agar mudah diterima audien. 3) Format acara Format acara merupakan landasan kreativitas dan disean produksi yang akan dibagi dalam berbagai kiteria utama untuk mencapai tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Agar dapat dengan mudah mengklasifikasikan apa yang ingin diproduksi stasiun televisi. 4) Gimmick Untuk menarik selera penonton agar tidak pindah ke channel, gunakan gimmick-gimmick dalam segmen-segmen tertentu, gimmick adalah trik-trik yang digunakan untuk mendapatkan perhatian penonton dalam bentuk sound effect, ilustrasi musik, ekspresi, kelucuan, tehnik editing dan pergerakan kamera. 5) penata artistik Setting studio atau lokasi yang menarik dengan memperhatikan detail seperti pencahayaan, efek-efek khusus, kombinasi warna dan lain-lain. Akan membuat program tersebut menarik dan disukai pemirsa.
2.5
Manajemen Produksi Program Televisi Manajemen adalah suatu proses mengkoordinasi dan mengintergrasi kegiatan-
kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif melalui orang lain, manajemen juga dapat diartikan sebagai peranan yaitu pemberian informasi dan pengambilan keputusan.30 Manajemen yang diterapkan kedalam organisasi penyiaran perlu di sesuaikan dengan sifat kerja penyiaran. Dengan demikian, pada dasarnya manajemen penyiaran adalah pengabungan antara prinsip-prinsip dasar manajemen dan prinsip-prinsip penyiaran. Langkah pengabungan ini berkonsentrasi pada tujuan yang hendak dicapai melalui penyelenggaran siaran yang berkualitas, baik dan benar.31 Dalam kaitannya dengan produksi program televisi, manajemen adalah bagaimana menerapkan prinsip-prinsip manajemen untuk mendapatkan hasil maksimal, efisian dan efektif dengan cara mengetahui fungsi-fungsi manajemen. Manajemen memiliki fungsi sebagai berikut:32 1.
Perencanaan Perencanaan mencakup proses perumusan sasaran atau tujuan, menetapkan suatu strategi dan menyusun untuk mencapai sasaran guna mengintergrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kehiatan. Perencaan merupakan tulang pungung kegiatan karena semua bermulai pada tahap ini, semua ide yang diuntungkan dan berusaha direalisasikan. Perencanaan
30
Steven P. Mary Robins Coulter. Manajemen. PT Prenhalinda. Jakarta 1999 hal 8 J.B Wahyudi. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. Gramedia Pustaka Umum Jakarta.1994 hal39 32 Sukanto Reksohadiprodjo. Dasar-dasar Manajemen. BPFE. Yogyakarta.1992. hal 1331 31
meliputi:33 1) Tujuan Tujuan adalah segala sesuatu yang menjadi arah akhir yang ingin dituju dengan memanfaatkan rencana, tujuan dapat memotivasi para anggota untuk mencapai yang direncanakan. 2) Misi Misi adalah dasar kegiatan yang diharapkan masyarakat dari badan usaha, dan dapat mempengaruhi tujuan. Misi dipengaruhi beberapa unsur
seperti
lingkungan, kekuatan dan kelemahan badan usaha, perkembangan badan usaha serta nilai-nilai manajemen. 3) Visi Visi adalah wawasan seseorang, apabila seseorang mempunyai visi yang luas maka didalmnya menentukan sesuatu pun memilih yang sifatnya luas. 4) Target Target merupakan sasaran yang ingin dicapai badan usaha. Di bidang pertelevisian, target tersebut meliputi: 1. Target audien berdasarkan:34 a. Segmentasi demografi yaitu target meliputi jenis kelamin,
pendidikan,
pendapatan, agama, suku, dan lain-lain. b. Segmen geografis yaitu menurut wilayah tempat tinggal atau kesaman karakter. c. Segmentasi geodemografis merupakan gabungan dari segmentasi geografis 33 34
Ibid hal 21 Naratama. Op.Cit hal 111
dengan segmentasi demografis. d. Segmentasi psikologi yaitu gaya hidup kepribadian manusia. 2. Target iklan Pengelolah stasiun penyiaran akan selalu berfikir bahwa setiap program acara ditonton audiennya adalah bisnis diharapkan mendatangkan keuntungan. 3. Target rating Program acara televisi pasti memperhatinkan hasil rating programnya untuk mengetahui kenaikan atau kemunduran program acara yang diproduksi. B. Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan proses menentukan mana tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas itu harus dikelompokan, dan siapa melapor pada siapa, dan pada tingkat mana keputusankeputusan diambil. C. Pengarahan Pengarahan merupakan usaha yang berhubungan dengan segala suatu agar semuanya itu dapat dilakukan. Apa yang direncanakan dan diorganisasikan mungkin tak berjalan kecuali jika bawahan diberitahu tentang apa yang harus dilakukan.
D. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian merupakan usaha mensinkronkan dan menyatukan segala kegiatan dalam organisasi agar tercapai tujuan organisasi. E. Pengawasan Pengawasan merupakan proses pemantau, membandingkan dan mengkoreksi kegiatan. Dalam dunia penyiaran, manajemen yang diterapkan adalah sebagai“motor penggerak” organisasi penyiaran dalam pencapaian tujuan. Tujuan dari organisasi media penyiaran adalah menyelenggarakan penyiaran dengan output berupa siaran yang ditujukan kepada khalayak yang dapat menerima siaran televisi. Sedangkan Pringle membagi tujuan media penyiaran ke dalam tiga halyang terdiri atas tujuan ekonomi, pelayanan dan personal. 1. Tujuan ekonomi mencakup ha-halyang terkait dengan posisi keuangan media bersangkutan dengan perhatian utamanya tertuju pada targetpendapatan, pengeluaran, keuntungan dan rating. 2. Tujuan pelayanan meliputi kegiatan penentuan program yang dapatmenarik audien, penentuan program yang dapat memenuhi minat dan kebutuhan audien sekaligus kegiatan penentuan peran media penyiaran ditengah masyarakat. 3. Tujuan personal adalah tujuan individu yang bekerja pada media penyiaran bersangkutan. Seperti mendapat penghasilan, mendapat pengalaman,keahlian, kepuasan kerja, dll. Organisasi penyiaran merupakan tempat orang-orang penyiaran (siaran,teknik, dan administrasi) yang saling bekerja sama secara efektif dalammerencanakan, memproduksi atau mengadakan materi siaran. Sekaligus menyiarkannya dalam usaha mencapai tujuan
yang ditetapkan. Dan keberhasilanmedia penyiaran ditopang oleh kreativitas dan kualitas manusia yang bekerjasama pada tiga pilar utama tersebut. Maka untuk memenuhi tujuan yang dimaksud, diperlukan suatu peranan perencanaan dalam memilih mata acara yang akan diproduksi. Serta dibutuhkan sebuah kemampuan manajemen dan kepemimpinan mengembangkan sikap salingpengertian, menghargai
dan
mengawasi,
disertai
penciptaan
iklim
kerja
yang
mampu
mengembangkan kreativitas dalam penyajian program pada khalayak. Setelah itu barulah diupayakan proses komunikasi massa dapat berlangsung secaraefektif hingga isi pesan dapat menarik perhatian (selective attention), dapatditerima secara selektif (selective perception), dan tetap diingat (selectiveretention) oleh khalayak. Ketiganya merupakan bentuk seleksi tiap-tiap individu dalam menerima isipesan media massa. Selective attention adalah individu yang hanya akanmemperhatikan isi pesan yang memang menarik bagi dirinya. Selective retention adalah seleksi individu dalam mengartikan isi pesan sesuai dengankemampuannya. Dan selective retention adalah seleksi individu yang hanya maumengingat isi pesan yang memang ingin dia ingat. Ketiga bentuk seleksi tersebutmerupakan hak otoriter khalayak. Siaran
sebagai
output
dari
stasiun
penyiaran
adalah
hasil
perpaduan
antarakreativitas manusia dan kemampuan sarana/alat, atau antara perangkat keras dengan perangkat lunak yang meliputi : a. Perangkat keras (hardware), sebagai sarana dan prasarana penunjang siaran yang terdiri dari : studio dan peralatannya, pemancar/transmisi,gedung, gudang dan peralatan teknis lainnya.
b. Perangkat lunak meliputi program/mata acara, manusia pengelola program, teknik, dan administrasi, peraturan peraturan di dalamnya. Perangkat keras baru dapat berfungsi bila ada perangkat lunaknya. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan atau manajemen penyiaran yang di dalamnya terdapat tiga unsur yaitu individu pengelola siaran, pengelola teknik, (sarana dan prasarana), dan pengelola administrasi. Dan untuk menggerakkan para penyiar(broadcasters) diperlukan broadcast management yang merupakan penggabung anantara prinsip dasar manajemen dengan prinsip dasar penyiaran yang memilikitujuan penciptaan siaran yang berkualitas, baik dan benar. a. Siaran berkualitas, adalah siaran yang kualitas audio visualnya sangat bermutu prima. b. Siaran yang baik, yakni siaran yang isi pesannya bersifat informatif,edukatif, persuasif dan komunikatif sejalan dengan ideologi, norma, etikadan estetika yang berlaku. c. Siaran yang benar, meliputi siaran yang isi pesannya diproduksi sesuai dengan sifat fisik media televisi itu sendiri. Karier dalam penyiaran pada umunya hanya melingkupi tiga aspekpekerjaan yaitu bidang administrasi, teknik dan siaran. Sedangkan JB Wahyudi menggolongkan ruang lingkup kerja di dunia penyiaran menjadi dua golongan besar, yaitu : a. Golongan siaran, seperti programmer, penulis naskah, pengadaan program. b. Golongan penunjang, seperti administrasi dan teknik.
Golongan siaran terdapat dua spesialisasi bidang kerja masingmasingyakni bidang kerja karya artistik dan jurnalistik. Proses karya artistik bertujuanmengutamakan kepuasan khalayak, sedang karya jurnalistik selain mengutamakankepuasan khalayak juga
mengutamakan
kecepatan.
Untuk
membuat
karya
artistikdiperlukan
tenagatenagakreatif dan profesional yang dapat menghasilkan karyayang kreatif dan inovatif, sedangkan karya jurnalistik memerlukan tenaga-tenagajurnalis yang memiliki sense of news yang kuat, yang tidak hanya sekedar menulis berita.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini bersifat tidak mencari atau menjelaskan hubungan, ataupun menguji hipotesis,justru mencari teori. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasiaktual secara terperinci yang melukiskan gejala yang ada dan mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktekyang berlaku. Untuk itu dibutuhkan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian kualitatif lebih dimaksudkan untuk memperoleh gambaran atau pemahaman mengenai gejala dari perspektif subjek atau si pelaku. Penelitian kualitatif lebih mengutamakan proses daripada hasil, bagaimana gejala tersebut muncul dan mencari jawaban atas pertanyaan why bukan what.
3.2
Metode Penelitian Penelitian mengenai Proses Produksi Program PASRAH di Rumah Produksi
ImajiBentang Selaras menggunakan metode studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why” yaitu peneliti sedikit memiliki peluang mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan
38
diteliti, bilamana fokus penelitiannya teletak pada fenomena kontemporer (masa kini), berdasarkan penelitiannya deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.35 Dalam Observasi secara langsung dan wawancara, peneliti akan menganalisa Proses Produksi Program PASRAH di Rumah Produksi Imaji Betang Selaras Periode Agustus sampai dengan Oktober 2008.
3.3
Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh pengumpulan data, peneliti mengunakan teknik sebagai
berikut: 1. Data primer Data yang diambil secara langsung dari narasumber dengan melakukan wawancara mendalam (Indepth Interview). Yaitu dengan melakukan wawancara tatap muka dan terus menerus untuk menggali informasi. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban informan antara lain mencangkup
opininya,
motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalaman-
pengalamannya.36 Dalam hal ini narasumber yang dimaksud terdiri dari Produser, Tim Produksi, kreatif dan Editor 2. Data sekunder Data sekunder yaitu menggumpulan dokumen-dokumen mengenai Rumah Produksi Imaji Betang Selaras yang menyangkut mengenali segala informasi seperti profil perusahaan, profil program, sinopsis program, konsep program. Data sekunder 35
Robert K Yin. Studi Kasus Desain dan Metode Manajemen.PT. Raja Grafindo Persada.1996.h 1 36 Burhan Bungin Metode Penelitian Kualitatif . PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2004 hal 144
ini didapat dengan cara mencari pada perusahaan, perpustakaan atau pada situs yang dapat dikunjungi di media internet data ini di gunakan sebagai data pengunjung objek penelitian.
3.4
Key Informan Menurut Lexy Moleong. “Key Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk
memberi informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian”.37 Dengan demikian key informan atau nara sumber adalah orang yang di anggap peneliti paling mampu dalam memberikan informasi yang berkaiatan dengan penelitian. Orang yang berperan besar dan bertangung jawab dalam penyenggaraan kegiatan produksi. Dan berarti, key informan haruslah memiliki kapabilitas dan kompetensi untuk memberikan informasi yang terkait. Nara sumber dalam penelitian ini terdiri dari Lima Divisi yang terkait dalam pembuatan tayangan PASRAH : 1.
Melisah, selaku Produser PASRAH, yang lebih memahami proses pembuat tayangan PASRAH dari awal Pra produksi hingga paska produksi.
2.
Bajay, Pepeng, Aldi, Sawah, Indarti, Fani dan Rudi selaku creative yang menyaring cerita dari pemirsa lewat E-mail dan pembuat skrip cerita studio
3.
Satrio, Sigit, Iqbal, Sawah, Sucipto, Ion adalah Tim Produksi yang mengeksekusi cerita dari kreatif dari berbentuk sinopsi menjadi tayangan tetapi masih berupa tayangan setengah jadi.
37
Lexy Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. 1990 hal 90
4.
Murdani, Nurman, Dipa, Adip, Ricky, Sendy selaku editor yang merupakan hasil akhir dari suatu produksi.
5.
3.5
Pepeng selaku Dubber dalam program PASRAH.
Defenisi Konsep Untuk pelaksanaan penelitian ini berbagai konsep dan istilah perlu diperjelas,
defenisi konsepnya adalah: 1. Proses produksi program televisi adalah proses merencanakan program televisi yang memerlukan pemikiran mendalam mulai dari materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi dan organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksana produksi. 2. Program PASRAH ditampilkan dalam dua format yaitu Tayangan rekonstruksi yang di dapat dari Tim Kreatif berupa cerita cerita yang telah dibuat yang selanjutnya di buat oleh Tim Produksi bisanya dilakukan diluar studio. Selain tayangan Rekonstruksi di program PASRAH juga ada tayangan Host dimana pengambilan gambar di lakukan di dalam studio.
3.6 Fokus Penelitian Sebagai Rumah Produksi IBS menampilkan program acara Reality Show Religius yang menghibur dan berkualitas dengan kemasan menarik. Fokus penelitian terletak pada Proses Produksi PASRAH ( Periode Agustus sampai dengan Oktober 2008) yang menyangkut bidang produksi acara televisi yaitu: 1. Tahapan Pra Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan).
Tahapan ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagaian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahapan pra-produksi meliputi tiga bagian seperti berikut ini: Ide Tahapan ini dimulai ketika seseorang produser dan tim kreatif menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja, penyempurnaan naskah, pemilihan narasumber, lokasi dan kru. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat-menyurat. Mencari figuran-figuran untuk ke studio. Meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan. 2. Tahapan Produksi (pelaksanaan) Setelah perencanan dan persiapan selesai, pelaksanan produksi dimulai. Pada program yang dilakukan distudio maupun lapangan, secara rekaman. Produser bekerja sama dengan Director (Sutradara) dan kru di studio yang terdiri dari Juru kamera, Penata Cahaya, Penata Suara, dan lain-lain. 3. Tahapan Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan).
Paska Produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing on line, dan mixing.38 Selain itu, rapat evaluasi merupakan hal terpenting juga dalam tahapan pasca produksi.
3.7 Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh mulai dari pengumpulan informasi maupun wawancara, maka digunakan melalui pendekatan kualitatif. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan penelitian untuk menganalisis data yang diperoleh adalah melalui trigulasi data yaitu: 1.
Mengumpulkan data informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi.
2.
Masing-masing data dan informasi tersebut digabungkan secara sistematis dengan mendeskrifsikan secara kualitatif untuk mencari hubungan antara jawaban dengan pertanyaan penelitian. 3. Uraian dari hubungan tersebut merupakan jawaban dari masalah penelitian. Deskripsi disajikan dalam bentuk kualitatif sebagai hasil oleh data dan wawancara
mendalam dengan nara sumber yang berkaitan dengan proses produksi program PASRAH di Rumah Produksi Imaji Bentang Selaras ( Periode Agustus sampai dengan Oktober 2008 ).
38
Darwanto Sastro Subroto. Op Cit. hal 375
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Imaji Bentang Selaras ( IBS ) PT. INDRA BHAWANA SIPTA adalah sebuah production house. Berdiri
sejak tahun 2001 dengan nama dagang INTEGRATED BROADCAST SOLUTION. Menempati sebuah bangunan di Wisma Ariani Jl. Raya Kebon Jeruk No. 6 Jakarta Barat. Diprakarsai oleh Mr. Henricus Heriyanto dan Mr. Lilik Oetomo sebagai komisaris, serta Mr. Hendro Seputro sebagai Direktur Utama. Ketiganya mempercayakan kepada Mr. Paul K. Nontasak untuk mengelola dan mengibarkan bendera IBS, selanjutnya bertindak sebagai Managing Director. Di Indonesia sendiri jumlah production house yang memiliki system secara lengkap mungkin bisa dihitung dengan jari, IBS merupakan salah satu production house yang memiliki sumber daya serta fasiitas pendukung yang lengkap. Hal tersebut merupakan nilai plus serta keunikan tersendiri bagi IBS. Sejak berdirinya, IBS memang di-design untuk menghasilkan beragam program yang menghibur namun berkualitas. Karena itu IBS selalu memilah, memproduksi, menghasilkan program bagus guna investasi jangka panjang. Kekekuatan IBS terletak pada sumber daya manusia yang masih muda dengan keahlian yang beragam. Walau mereka masih muda, namun telah berpengalaman baik dalam membuat program in studio maupun program yang sifatnya live action. Dengan keahlian serta kerja keras team, IBS selalu menghasilkan sejumlah program yang berkualitas bagi dunia pertelevisian.
44
Awalnya IBS hanya memiliki 15 karyawan, namun seiring bertambahnya program kemudian bertambah menjadi 50 karyawan tetap. Dalam perjalanannya IBS sempat berganti nama. Ketika pada tahun 2007, jajaran komisaris memilih mundur karena bisnis pertelevisian saat itu memang sedang turun drastis. Namun di saat banyak sejumlah production house memilih gulung tikar, Mr. Paul K. Nontasak tetap memilih untuk mempertahankan IBS dengan mengambil alih semua. Sehingga pada tahun yang sama IBS berganti nama menjadi PT. IMAJI BENTANG SELARAS. Di bawah komando Mr. Paul K. Nontasak, IBS masih tetap berdiri sampai sekarang dengan 30 orang karyawan tetap. Berawal dari membuat produksi bergenre Game Show seperti, Game Zone, Game Seru yang disiarkan di stasiun TPI, kini IBS semakin berkembang dengan membuat acara-acara reality show yang segmen nya, anak-anak dan remaja. Bukan hanya itu saja IBS juga membuat programprogram Reality Comedy Show seperti Tangkap, Tangkap 2, Pasrah, dan Mati Gaya
Berikut ini logo IBS :
4.1.1
Visi dan Misi Imaji Bentang Selaras
Visi dari IBS adalah Fun and Learn, menjadi media yang dapat memberikan hiburan dan pembelajaran kepada pemirsa. Dengan begitu masyarakat indonesia mendapatkan pengetahuan, imajinasi, kreatif dan sosial dalam kehidupannya. Misi dari IBS adalah dapat menjadi suatu media yang berisi anak-anak muda yang siap menerima tantangan dan bersaing dalam membuat suatu program yang berkualitas dalam memberikan hiburan bagi pemirsa sekaligus dapat menjadi media terefektif bagi agencies dan pemasang iklan.
4.1.2
Struktur Organisasi Imaji Bentang Selaras PT. IMAJI BENTENG SELARAS SUSUNAN ORGANISASI
2009 DEVI MONICA LUMANAUW DIREKTUR
PAUL K. NONTASAK MANAGING DIRECTOR
R. ARIYANI TJOKRODIHARDJO HRD MANAGER
R. A.RIYANI. TJOKRODIHARDJO FINANCE /ACCOUNT MANAGER
PRA-PRODUCTION
FANNY NOVIANY PRODUCER
ATIN ARTIST & TALENT COORD.
NENNY CREATIVE
KHAIRUNISAK CREATIVE
RUDI FERDIANSYAH CREATIVE DIRECTOR
ARISTA CREATIVE
HAIKAL CREATIVE
A. SATRIO PROGRAM DIRECTOR
PRODUCTION DEPT
POST PRODUCTION DEPT
SUCIPTO CHIEF OF CAMERAMAN
MURDANI UMAR EDITOR
SIGIT HANDOKO CAMERAMAN
PRIMA EDITOR
A. IQBAL CAMERAMAN
DIPA NUSWANTARA EDITOR
HARYO BUDIONO CAMERAMAN
NURMAN EDITOR
DIRJO CAMERAMAN
RYAN SYAHPUTRA EDITOR
KANDA FEBRIAN CAMAERAMAN
SONA WIGUNA MANAGER LOCATION
ASENK PROPERTY
TONY GENERAL AFFAIR
4.1.3
IDRIS GENERAL AFFAIR
BASUKI GENERAL AFFAIR
ROHMAN GENERAL AFFAIR
PASRAH Pasrah adalah sebuah program komedi yang berisi rekonstruksi cerita-cerita unik,
lucu, dan konyol. Meski demikian cerita-ceritayang ditayangkan mempunyai pesan moral
sehingga di harapkan dapat membawa hikmah kepada pemirsa. Gaya pembawaan hostnya merupakan parodi dari acara-acara relegi yang sedang marak di stasiun TV nasional. Tayangan yang di tayangkan setiap hari senin-jum’at pukul 18.00. Berikut ini deskripsi program PASRAH :
4.1.4
Judul program
: PASRAH
Format Program
: Reality Comedi
Elemen program
: Rekonstruksi cerita dan sketsa studio
Durasi
: 30 menit
Frekuensi tayang
: Senin sampai dengan Jum’at
On air time
: 18.00 WIB
Target Audience
: MF, 15-45 AB
Setting
: indoor / studio dan outdoor
Struktur Oraganisasi Pasrah
Berikut ini kerabat kerja Pasrah : Eksekutif produser
: Paul K. Nontasak
Produser
: Mellisah Indah Putri
Director
: Satrio Sucipto
Floor Director
: Risma dan Sari wahyuni
Creative Cerita Studio : Lucky Andre Creative Cerita
: Aldi Sari Wahyuni Bajay
Aldi Pepeng Creative VO
: Rudi Fani
Campers
: Sigit Ion Iqbal
Editor
: Murdock Nurman Dipa Ricky Sendy Prima Adip
VO
: Haikal dan Ricky
Audioman
: Dirjo
Property
: Asenk
Tallent Artis
: Atinsky Ariani
Wardrobe 4.2
: Dylan
Hasil penelitian Setelah melakukan wawancara dengan narasumber terkait dengan penelitian
proses produksi. Peneliti akan meneliti urutan-urutan proses dalam menyajikan program televisi yang menarik, sebelumnya perlu diketahui juga garis besar produksinya.
Berikut ini bagan proses produksi PASRAH :
PASRAH
Pra produksi
Produksi
Pasca Produksi
Meeting
shooting rekonstruksi
Editing
cerita rekonstruksi,
shooting studio
take VO
Script Studio dan rundown Proses Produksi PASRAH meliputi tahapan dan langkah langkah yaitu tahapan pra produksi, pada tahap ini merupakan perencanaan dan persiapan. Tahap produksi merupakan realisasi dari tahap sebelumnya. Selanjutnya tahap paska produksi, berupa evaluasi dari tahap sebelumnya.
4.2.1
Pra produksi
4.2.1.1 Ide Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau cita-cita. Ide yang sudah dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta. Untuk mengubah ide menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan seringkali realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus sehingga antara ide awal yang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain saling bersesuaian sebagai kenyataan39.
39
http://id.wikipedia.org/wiki/IDE
Sama halnya dengan proses penciptaan yang dilakukan dalam program PASRAH, tim kreatif yang dalam hal ini adalah pencipta ide tidak bisa sesegera mungkin dapat menciptakan apa yang di inginkan oleh pihak stasiun televisi, baru kemudian beberapa hari kemudian tercetuslah gagasan menciptakan program Ramadhan yang terinspirasi oleh program-program mistis yang sedang marak di televisi. Melisah Indah Pratiwi selaku produser menjelaskan tentang hal tersebut40 “Sebelum menjelaskan itu saya menjelaskan dulu kapan terciptanya pasrah itu, pasrah itu secara ide tercipta pada tahun 2006, kita udah sempet buat demonya tapi baru dealnya itu 2008 itu sedikit proses pasrah,sekarang terciptanya PASRAH. format dasar terciptanya pasrah itu agak sedikit sulit karena kita biasa buat program reality show tapi kita coba cari-cari apa yang pas untuk format yang diminta karena katanya buat ditayangkan pada bulan Ramadhan. Nah baru ketemu idenya pas lagi meeting malem waktu itu di televisi lagi banyakbanyaknya program mistis yang ga jelas, sampe pada akhirnya tercetuslah program Religi yang bisa memberikan hidayah. Kalau di program mistis itu selalu berakhir dengan kematian yang membuat serem tapi berbeda di PASRAH penonton diberikan tayang yang ada sebab dan akibatnya secara komedi”. Memang tidak mudah menciptakan sebuah ide atau gagasan karena diperlukan daya imajinatif yang sangat tinggi sehingga dapat berfikir dengan cepat apa-apa saja yang di perlukan untuk membuat sebuah program. Proses terciptanya sebuah ide atau gagasan biasanya berbeda-beda setiap orangnya ada yang sedang duduk dengan segelas kopi hangat, ada yang sedang bercanda mengomentari sebuah program lain dan lain sebagainya. Bajaj selaku Tim kreatif PASRAH menjelaskan mengenai hal itu41 “agak sulit menciptakan sebuah ide apalagi dalam keadan date line, setiap orang punya caranya masing-masing dalam menciptkan ide kalau saya baca buku dan mendengarkan cerita-cerita lucu nah dari cerita lunya itu saya bisa kembangkan menjadi sebuah ide tinggal saya tambahkan sedikit”.
40 41
Hasil wawancara dengan melisah selaku produser PASRAH 30 juli 2009 Hasil wawancara dengan Bajaj selaku kreatif PASRAH 2009
Selain memikirkan sebuah ide atau gagasan dalam menciptkan program tim kreatif pun juga membuat suatu karakter-karakter yang membuat acara ini lebih menarik karena merekalah yang akan membawakan acara yang dibuat sehingga karekter tokoh per tokoh menjadi satu kesatuan dengan program yang ada. Ada pun tokoh-tokoh yang ada dalam program PASRAH adalah sebagai berikut : a. Andre
: tokoh pemuda di jalan kebenaran yang sangat hobi sekali berhutang dan paling takut sama Emak.
b. Pa Haji
: tokoh ulama yang ada di jalan kebenaran yang pada akhirnya berebut Astuti tokoh pelayan cafe yang di taksir juga oleh Andre
c. Astuti
: tokoh pelayan café yang cantik tapi agak sedikit lemot
d. Vincent
: tokoh pelayan café yang “agak” gemulai yang selalu saja ribut dengan Andre karena selalu hutang di café tempat iya bekerja
e. Bang Toyib : Penjual Koran dijalan kebenaran yang sangat senang sekali tidur disaat bekerja f. Ce’ Ela
: penjual kue yang centil,cerewet dan suka di hutangi oleh Andre
g. Emak
: Ibu dari andre yang sangat cerewt dan sok up to date
h. Mang udin
: penjual buah yang perhitungan alias pelit
i. Pa RT
: tokoh yang hanya lewat jarang ngomong panjang lebar kalimat jargonya adalah BAGUS..BAGUS…BAGUS..
Tokoh-tokoh diatas yang di inginkan oleh tim kreatif lalu kemudian di berikan kebagian Talent untuk segera melakuakn casting guna memenuhi kebutuhan dari Host dan supporting talent.
Atinsky selaku Talent artis menjelaskan hal tersebut diatas42 “Casting program pasrah harus berulang-ulang beda dengan casting yan lain karena kita harus mencari yang bener-bener pas. Karena juga kita cari pemain ini yang sebisa mungkin actingnya natural dang a berlebihan”.
4.2.1.2 Perencanaan Dalam proses pra produksi ini merupakan tahap awal dari produksi yaitu perencanaan. Dalam tahap ini kegiatan awalnya Produser melakukan meeting formal untuk membahas apa-apa saja yang diperlukan. Dalam tahap ini produser membagi Tim Creative menjadi 3 kelompok yakni Tim yang bertugas membuat Cerita rekonstuksi, Tim yang bertugas membuat Rundown script, Tim yang bertugas membuat Script Host Mellisa Indah Putri selaku produser menjelaskan mengenai meeting pra Produksi43
“Biar jelas kita bagi tim creative nya menjadi 3 dengan tugasnya masing-masing ada yang ngerjain cerita buat rekonsturksi, ada yang ngebuat rundown script, dan ada yang ngebuat script studio, pada awal meeting agak ribet karena harus di meetingin mulu setiap hari mulai, dari mulai meeting cerita sampe meetingin script studio,tapi buat pasrah meeting cerita hampir setiap hari karena harus di kirim dulu ke ANTV nya, mereka yang milih cerita yang mana buat di shooting sama kita”. Dalam pembuatan cerita produser menugaskan tim Creative untuk membuat cerita kemudian setelah selesai cerita itu kembali di meeting kan. Mellisa indah putri selaku produser menjelaskan tentang pembuatan cerita tersebut44 “Biasanya dalam pembuatan cerita setiap anggota creative ditargetkan membuat sedikitnya 10 cerita per hari ide cerita bisanya datang dari pengalaman, pernah denger cerita dari orang kemudian di kembangkan lagi dan cerita kiriman
42
Hasil wawancara dengan Atinsky selaku talent artis 30 juli 2009 Hasil wawancara dengan Mellisa Indah Putri tanggal 30 juli 2009 44 Hasil wawancara dengan Mellisah Indah Putri 30 juli 2009 43
pemirsa. mengingat target dari ANTV meminta 200 cerita dalam produksi PASRAH, itu pun belum tentu semua cerita di approve oleh mereka”. Selain itu, pada tahapan pra produksi juga membuat rundown script. Rundown script adalah naskah yang berisikan garis besar dari informasi yang akan di sampaikan.45 Rundown script merupakan acuan untuk membagi segmen agar lebih sistematis. Dalam program PASRAH, rundown script dibuat oleh Tim Creative. Sari Wahyuni, selaku Creative PASRAH menjelaskan tentang pembuatan rundown script :46
“Harus dua minggu sebelum shooting studio karena kalau ada yang kurangkurang bisa di perbaikin jadi kerjanya ga terburu-buru. lagi pula kan ga Cuma satu episode saja, biasanya sekali shooting itu sampai 7 sampai 8 episode dan ngebuatnya di bantu sama melli” Dalam sebuah produksi tahap perencanaan di buat secara berhati-hati dan teliti. Tahap persiapan meliputi pemberesan semua keperluan dan elemen pendukung produksi.47 Memproduksi program televisi dibutuhkan kemampuan imajinasi, menulis yang baik (tertata, terstrukur dan taat pada deadline) dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tim produksi yang akan mengubah setiap huruf, kata, dan berbagai kalimat naskah menjadi tayangan yang spektakuler.48 Bajaj selaku Kreatif cerita rekonsturksi menjelaskan hal tersebut49 “Perlu imajinasi yang tinggi karena Program PASRAH adalah Program komedi yang menuntut kelucuan di setiap ceritanya jadi bukan hanya lucu tapi juga bisa memberikah hidayah sesuai dengan nama PASRAH nya Pas Ramadhan dapat Hidayah”.
45
Widyo.Op.Cit hal 32 Hasil wawancara dengan Sari Wahyuni Kreatif PASRAH 30 juli 2009 47 Fred wibowo.Op.Cit 192 48 Sonny.S. Op.Cit 49 Hasil wawancara dengan Bajaj Kreatif PASRAH 30 juli 2009 46
Selain rundown, dan cerita untuk rekonstruksi tim creative juga membuat script studio untuk shooting host dan supporting talent, script yang di buat berdasarkan tematema di bulan ramadhan Lucky Andre selaku kreatif script studio menjelaskah hal tersebut50 : “Tema yang dibuat berdasarkan tema dibulan ramadhan ada yang bertemakan tentang Zakat, Lailatu Qadar, Tadarusan, Sahur, Buka Puasa pokonya yang berhubungan dengan puasa, selain itu pasrah kan ga pas bulan puasa aja tayangnya seminggu sebelum puasa juga jadi ada beberapa tema yang ga berhubungan dengan puasa tapi masih ada kaitannya dengan puasa biar agak nyambung dengan bulan puasa”. Selain semua yang ada diatas ada beberapa hal yang sangat penting dalam proses pembuatan program PASRAH yaitu lokasi shooting di luar studio serta estimasi biaya. Penentuan lokasi di luar studio berdasarkan kebutuhan berdasarkan cerita, biasanya cerita yang ada di dalam program PASRAH lebih kepada pemukiman padat penduduk, Masjid, terminal, dan lain-lain Sona sebagai manager lokasi menjelaskan mengenai hal tersebut diatas51 “Pemilihan tempat berdasarkan kebutuhan shooting dan bukan Cuma itu masalah perizinan juga harus di perhatikan setelah tempat yang dibutuhkan sesuai dengan kriteria yang ada baru saya akan izin ketempat RT dan RW setempat nah bukan Cuma itu biar shooting berjalan lancar biasanya kita juga mengajak beberapa anggota masyarakat sekitar yang akan membantu kita dalam memilih lokasi yang ada misalkan kita shooting di daerah Tanjung Duren Jakarta Barat setelah selesai perizinan kita akan mengajak beberapa orang yang sudah kenal betul daerahnya sendiri sehingga memudahkan kita dalam melakukan shooting”. Sedangkan estimasi biaya yang dikeluarkan untuk program PASRAH dalam sekali shooting Estimasi biaya produksi pasrah per episode PT IMAJI BENTANG SELARAS 50 51
Hasil wawancara dengan Lucky Andre selaku Kreatif script studio 30 juli 2009 Hasil wawancara dengan sona selaku Manager Location 30 juli 2009
PROJECT : PASRAH (Pas Ramadan Dapat Hidayah) COST PER DAY
COST PER EPS
A. Studio
6.500.000
6
1.083.333
B. Equipment Set Multi Camera D-35 + Jimmy Jip (4) Set Lighting Set Audio Genset Accessories-Ligjting
8.500.000 2.000.000 1.000.000 3.000.000 5.000.000
6
3.250.000
19.500.000
C. MATERIAL Betacam 60SP
800.000
D. Production Crew Program Director Asst. Program Director Floor Director Asst. Floor Director Switcher Video Audio Operator Asst Audio Cameraman JJ Lighting Operator Asst Lighting Creative Director Asst Creative Participant Coordinator Asst. Participant Coord. Production Staff E. PRESENTER Host F. STUDIO & REKON PARTICIPANT Talent (Main, Supporting, Figuran) I. OPERATIONAL Catering
15.000.000
13
1.153.846
2.000.000 2.000.000 1.500.000 1.500.000 4.000.000
Foods
2.000.000
Transportaion Office Supply Telephone
500.000 1.000.000 500.000
J. SET & PROPERTIES Art Work
13.000.000
1.000.000
3.269.231
3.269.231
3.000.000
Set Props
10.000.000 -
K. POST PRODUCTION Editting
750.000
Graphics
3.500.000
4
3.000.000
13
269.231
L. SENSOR TOTAL PROGRAM COST PER-EPISODE
250.000 18.306.410
4.2.1.4 Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan shooting harus sudah selesai satu bulan sebelumnya dari mulai masalah kontark host, supporting talent, figuran sampai dengan kelengkapan studio yang meliputi set studio, property pendukung , lighting, hingga kamrea studio.
4.2.2
Produksi Setelah tahap perencanaan dan persiapan selesai, proses selanjutnya adalah
Produksi. Dalam tahapan produksi, shooting PASRAH dilakukan didalam 2 tahap yaitu tahap pertama adalah shooting rekonstruksi dan tahap kedua adalah shooting studio. Sucipto selaku Director menjelaskan hal tersebut52 “Karena shooting studio menampilkan host yang tema-temanya berisikan gimickgimick untuk menghantarkan ke cerita rekonstruksi” 52
Hasil wawancara dengan Sucipto Director PASRAH 30 juli 2009
Biasanya dalam melakukan shooting rekonstruksi tim produksi dibagi menjadi 3 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari seorang cameramen,director dan seorang tim kreatif dimana ketiganya mempunya tugas masing-masing. Cameramen merangkap juga mengatur tata suara dalam pengambilan gambar. Director seorang yang bertanggung jawab secara teknis pelaksanan produksi program siaran, selain itu juga bertugas dilapangan untuk mengendalikan produksi yang ditangganinya, oleh karena itu director memiliki peranan yang sangat strategis. Sedangkan tim kreatif di dalam sebuah produksi adalah sebagai asisten sutradara mempunyai tugas sebagai penterjemah naskah yang telah dibuatnya kepada sutradara serta memberikan gambaran kepada talent yang bermain dalam cerita tersebut dengan dibantu crew dan yang lainnya setiap tim akan mengerjakan 4 cerita yang telah disiapkan sebelumnya. Selain itu crew yang juga berperan dalam produksi adalah penata suara, dia adalah orang yang mengendalikan peralatan audio untuk mengatur suara. Proses shooting rekonstruksi tim produksi mengunakan kamera berjenis sony PD 170 serta Panasonic AG DVX 1000 dengan mengunakan kaset minidv dan setiap tim yang bertugas mengunakan single kamera, camera person juga dituntut kreatif dalm pengambilan gambar, ini dimaksudkan agar pengambilan gambarnya tidak monoton Dalam pengambilan gambar PASRAH ada beberapa angle, antara lain a) FS ( full shoot) / Grup shoot adalah pengambilan gambar atau objek yang diambil secara keseluruhan dari kaki hingga kepala. b) MS (Medium Shoot) adalah pengambilan gambar atau objek yang diambil dari pinggang hinggga kepala.
c) MCU (Medium Close-up) adalah pengambilan hgambar atau objek dari dada hingga kepala. d) Surprise shoot adalah pengambilan gambar yang dimaksudkan untuk membuat kejutan dari sebuah cerita Selain itu angle pengambilan gambar juga ada moving kamera, seperti pan ke kiri atau kanan dan track ke atas atau pun bawah. Dalam proses produksi rekonstruksi bagian Property juga bagain penting dalam shooting yang dilakukan baik dalam hal shooting studio maupun shooting rekonstruksi karena property adalah bagian yang sangat mendukung dalam setiap cerita yang ada. Setelah melewati proses produksi rekonstruksi barulah tahap selanjutnya yaitu melakukan shooting studio dalam hal ini shooting studio di lakukan selama 2 minggu atau sekitar 8 hari efektif untuk shooting. Dalam satu harinya bisa menyelesaikan 5 episode sehingga 8 hari shooting bisa menyelesaikan 40 episode. Dengan mengunakan multi kamera yang berjumlah tiga buah diantanya adalah kamera Sony DXR 50 sebagai kamera master ( kamera utama ) dan sony PD 170 serta Panasonnic AG DVX 1000 sebagai kamera backup. Proses perekaman gambar dalam shooting studio dilakukan dengan menggunakan VTR Sony dengan kaset Dvcam serta Laptop Toshiba D720, sehingga pada saat pengambilan gambar berlangsung maka sistem perekaman memiliki dua format yang berbeda yaitu berupa pita kaset yang terekam dalam DvCam serta AVI yang sudah dapat di edit langsung. Pada shooting studio peran sutradara dan floor director saling berkaitan satu sama lain karena apa yang diinginkan oleh sutradara kepada host dan supporting talent akan disampaikan oleh floor director selain tugas utama dari floor director adalah memberikan
instruksi dari sutradara selain itu sutradara juga bertugas membuat blocking pemain serta blocking kamera sehingga pengambilan gambar terlihat dinamis dan tersusun rapih. Didalam shooting studio, kreatif bertugas mengarahkan Host. dan kreatif juga mengarahkan host untuk gimmick agar menarik selera penonton agar tidak pindah ke channel, dalam segmen-segmen tertentu, gimmick adalah trik-trik yang digunakan untuk mendapatkan perhatian penonton dalam bentuk sound effect, ilustrasi musik, ekspresi, kelucuan, dan pergerakan kamera.
4.2.3
Pasca Produksi Proses editing dalam produksi PASRAH terbagi menjadi menjadi 2 bagian yang
pertama adalah editing untuk cerita Rekonstruksi dan yang kedua adalah untuk Shooting Host. Dalam hal ini biasanya seorang Editor untuk pertama kalinya mengerjakan editing untuk cerita rekonstuksi disamping lebih rumit cerita rekonstruksi harus di susun dari awal sesuai dngan jalannya cerita berbeda dengan Cerita Host yang tidak memerlukan editing terlalu banyak karena sudah memakai sistem live on tape. Murdock selaku editor menjelaskan hal tersebut 53 “Biasanya editor ngerjain yang susah dulu baru yang gampang karena juga shooting host belakangan jadi ngerjain rekonstruksi duluan kan susahan ngerjain yang rekonstruksi, kalau host mah tinggal nempel aja dan mixing dikit karena pas shootingnya juga udah sesuai dengan kebutuhan beda dengan rekonstruksi yang harus di edit abis-abisan biar lucu karena belum tentu ceritanya lucu nah disini lah tugas edito” Tugas pertama seoarang editor sebelum ia mengedit adalah proses mentrasfer data dari berupa kaset mini dv menjadi sebuah format AVI yang kemudian barulah editor
53
Hasil Wawancara dengan Murdock selaku Editor 23 juli 2009
mengeditnya, karena ini program dengan format Reality Komedi maka editor harus mengeditnya sesuai dengan format. Dipa selaku Editor menjelaskan hal tersebut diatas 54 “Karena ini program lucu maka editor harus jeli melihat sisi-sisi mana saja yang harus di berikan efek komedi misalnya musik, sound efek, karena jika tidak jeli sisi lucu dari cerita yang di shooting itu tidak dapat. Malah lebih parah jika cerita awalnya ga lucu kita harus mengexplor daya imajinasi dan berusaha semaksimal mungkin agar bisa membantu cerita itu menjadi lucu”. Seiring dengan berjalannya proses editing maka disini lah tugas creative VO mulai terlihat karena setelah editor membuat Roughcut tim creative VO mulai bisa membuat Script VO untuk cerita yang sedang di edit sehingga pada saat finishing terakhir editor bisa memasukan VO yang sudah di Take. Murdok selaku editor menjelaskan hal tersebut55 : “Selain musik dan sound efek yang harus masukan kedalam editing ada juga yang lebih penting untuk menuntun penonton memahami cerita yaitu Voice Over ( VO ) karena tanpa VO penonton akan kebinggungan,selain itu VO juga sangat membantu membuat cerita sangat ga lucu menjadi sebuah cerita lucu,jadinya keliatan banget kalau proses editingnya memerlukan satu sama lain biar bisa menjadi lucu”. Proses pembuatan Voice Over ( VO ) itu sendiri dilakukan setelah proses pembuatan script VO selesai, namun sang narator juga bisa memberikan masukan kepada tim kreatif VO bila mana script yang dibuat perlu ada penambahan, ini dilakukan biasanya sebelum perekaman suara narator harus melihat hasil editingan supaya apa yang ingin di sampaikan dalam VO sesuai dengan alur ceritanya. Pepeng selaku narator menjelaskan hal tersebut 56
54
Hasil wawancara dengan Murdock selaku Editor PASRAH 23 juli 2009 Hasil wawancara dengan Murdock selaku Editor PASRAH 23 juli 2009 56 Hasil wawancara dengan Pepeng selaku Narator PASRAH 30 juli 2009 55
“Kalau udah mau take VO biasanya saya kalau ga haikal itu udah harus ngerti dulu alur ceritanya supaya enak pas takenya kita sudah tahu kalimat mana yang harus ada penekanan kalimat mana yang harus dibuat lucu jadi semuanya bisa sesuai dengan alur” Setelah proses editing rekonstruksi selesai maka tugas editor berikutnya adalah menyatukan dengan Shooting host yang sudah live on tape yang tidak perlu diedit kembali hanya saja kalau ada kelebihan durasi dipotong sesuai dengan durasi yang sudah ditetapkan. Kemudian editor menyiapkan tayangana yang sudah di edit menjadi satu episode yang siap ditayangkan, tapi sebelum benar-benar On air biasanya satu episode yang sudah diedit harus melalui proses Quality Control ( QC ) yaitu proses preview oleh seorang produser agar tidak terjadi kesalahan dalam penayangan. Setelah melalui proses QC dan tidak ada revisi maka satu episode tersebut siap untuk di print dalam bentuk Betacam dan VHS. Betacam di berikan kepada stasiun Televisi sedangkan VHS di berikan kepada Lembaga Sensor Film ( LSF ) dan dikirim maksimal sehari sebelum tayang.
4.2.4
Sistematis proses produksi PRA PRODUKSI
•
•
PRODUKSI
PASCA PRODUKSI
Penciptaan Ide
•
Shooting rekonstruksi
•
Editing Off line
1. Ide Program
•
Shooting Studio
•
Editing On line
2. Penciptaan karakter
•
Mixing
3. Casting
•
Pembuatan Script VO
Perencanaan
•
Take VO
1. Meeting 2. Pembuatan Script Host/studio 3. Pembuatan Cerita
Rekonstruksi 4. Rundown script 5. Estimasi biaya
•
Persiapan 1. Surat kontrak untuk host 2. Penyediaan peralatan 3. Perizinan 4. Menyiapkan figuran
4.3 Pembahasan Setelah mengumpulkan data-data dari penelitian, maka dalam sub bab pembahasan ini, peneliti membahas hasil penelitian berdasarkan kerangka pemikiran serta teori yang digunakan sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada. Membuat program acara TV membutuhkan kreatifitas pengembangan program sehingga program yang dihasilkan dapat diterima audien dan mencapai semua target yang diinginkan. Kehadiran PASRAH yang ditayangkan senin-Jum’at pukul18.00 WIB merupakan sebuah terobosan yang dilakukan Imaji Bentang Selaras (IBS) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap tayangan televisi yang beragam, sehingga tayangan ini menjadi tayangan alternatif ditengah maraknya program hiburan lainnya. Memproduksi sebuah program televisi melalui beberapa tahapan produksi seperti yang dikemukakan Fred Wibowo. Dalam memproduksi PASRAH meliputi tahap pra produksi meliputi pembentukan ide, perencanaan dan persiapan Menurut George, R Terry perencanaan adalah sesuatu pemikiran pendahuluan dalam usaha mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan. selanjutnya Produksi dan pasca produksi. Tahap produksi meliputi shooting rekonstruksi dan shooting studio. Sedangkan pasca produksi meliputi editing dan Voice Over. Tahap pra produksi dimulai dari meeting yang membahas konsep program hingga penentuan karakter tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Lalu pembuatan Rundown oleh kreatif yang dibantu oleh Produser director, pembuatan Breakdown oleh kreatif cerita rekonstruksi dan pembuatan Script host oleh seorang kreatif cerita studio. Bisa dikatakan dalam tahap ini adalah bagian tersulit dari produksi PASRAH karena tim kreatif dituntut untuk bisa membuat semua segment menjadi menarik dan lucu agar penonton bisa tertarik untuk menyaksikan acara tersebut dari awal hingga selesai. Kesulitan lain dari pra produksi adalah membuat cerita yang akan di buatkan rekonstruksi memerlukan daya imajinasi yang tinggi agar cerita bisa menjadi lucu. Semua hasil meeting yang dilakukan oleh tim kreatif dalam tahap pra produksi akan kembali di meeting-kan oleh tim produksi ini di maksudkan agar dalam proses produksi nanti akan mendapatkan hasil yang ingin di capai.
Tim kreatif dan produser PASRAH mempunyai strategi dalam mengembangkan kreatifitasnya, antara lain : 1. Dalam pembuatan naskah menggunakan bahasa yang ringan. Bahasa yang digunakan dalam naskah disesuaikan dengan target penonton agar mudah diterima audien.57 2. Memberikan gimmick yang menarik sehingga menarik selera penonoton agar tidak pindah ke lain channel, dengan gimmick dalam segmen-segmen tertentu. 57
Naratama. Op.cit hal 112
3. Mencari Supporting talent yang sesuai dengan apa yang di butuhkan yang sudah di konsepkan pada pra produksi. Dari keseluruhan pra produksi periode Agustus sampai dengan Oktober ini, sudah berjalan dengan baik. Setiap crew menjalankan tugasnya sesuai job description masingmasing. Setelah tahapa pra produksi selesai tahap selanjutnya adalah produksi itu sendiri dimulai oleh tahap meeting yang dilakukan oleh director kepada campers membahas tentang cerita yang akan diambil selain director ada juga tim kreatif yang membantu menterjemahkan isi cerita tersebut ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalah fahaman antar tim yang bertugas. Produksi sendiri di persiapakan dari pagi hari dengan menyiapkan pelekangkapan untuk keperluan shooting mulai dari kamera, batrei, tripot, kabel-kabel, rethead, akilight, kaset dan lain sebagainya. Dengan mengunakan multi kamera yang berjumlah tiga buah diantanya adalah kamera Sony DXR 50 sebagai kamera master ( kamera utama ) dan sony PD 170 serta Panasonnic AG DVX 1000 sebagai kamera backup. Proses perekaman gambar dalam shooting studio dilakukan dengan menggunakan VTR Sony dengan kaset Dvcam serta Laptop Toshiba D720, sehingga pada saat pengambilan gambar berlangsung maka sistem perekaman memiliki dua format yang berbeda yaitu berupa pita kaset yang terekam dalam DvCam serta AVI yang sudah dapat di edit langsung. Setelah persiapan perlengkapan selesai kemudian pembagian tim yang dilakukan oleh director biasanya director membagi berdasarkan tingkat kesulitan cerita. Bukan unuk membedakan setiap tim nya ini dimaksudkan agar cerita yang sulit bisa di bagi jadi tidak ada tumpang tindih artinya tidak ada satu tim yang mengerjakan cerita yang sulit semua begitu pun sebaliknya.
Tim produksi dibagi menjadi 3 (tiga) yang didalamnya terdapat 1 campers, 1 director, serta 1 kreatif. Setiap 1(satu) tim mengerjakan 4 cerita sehingga setiap produksi cerita rekonstruksi terdapat 12 cerita. Sedangkan produksi untuk cerita studio dalam 1 (satu) hari shooting sebanyak 7 cerita. Dalam proses produksi PASRAH ini bukan tidak ada kendala ataupun kesalah fahaman antara tim kreatif dengan tim produksi, biasanya adalah kesalah fahaman cerita yang sudah di meeting-kan bersama keika sampai di lapangan tidak sesua dengan apa yang ada, sehigga ini adalah kendala yang membuat cerita kurang lucu. Namun bukan hanya karena kesalah fahaman semata banyak faktor yang menyebabkan cerita kurang lucu diantaranya adalah Talent. Tahap terakhir dari suatu produksi adalah pasca produksi, Proses dari bentuk materi kaset menjadi materi digital yang kemudian di sunting atau di edit dengan memasukan unsur musik dan unsure lainya yang membuat cerita menjadi lebih lucu dan lebih menarik. Proses ini juga tidak kalah penting nya dengan pra produksi dan produksi karena di dalamnya bisa membuat penonton tertarik, namun penulis melihat dan juga merasakan langsung pada tahap ini sering terjadi kesalahpahaman antara kreatif, produksi dan VO karena apa yang sudah di persiapkan di pra produksi akan berbeda ketika sudah di produksi bahkan sesampainya di meja editor pun hasil Shooting ada sedikit perbedaan ini di sebabkan karena situasi di lapangan berbeda dengan apa yang dibayangkan sebelumnya. Sehingga membuat proses kerja pada tahap paska produksi ini sedikit terhambat walaupun dapat diselesaikan dengan segera oleh produser acara tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Setelah melakukan wawancara dan observasi mengenai proses produksi program
reality komedi PASRAH periode Agustus sampai dengan Oktober 2008. Berikut ini kesimpulan dari penelitian yang peneliti lakukan : 1.
Dalam proses pra produksi PASRAH ada tiga tahapan yaitu pembentukan Ide, dimana didalamnya adalah langkah awal dalam pembentukan program PASRAH selanjutnya Pernencanaan kemudian Persiapan. Semua dilakukan oleh Produser serta tim kreatif
2.
Tahap produksi dilaksanakan didalam dan luar studio. Program Director bekerjasama dengan Floor director, Camera person dibantu dengan asisten produser, audio man dan crew yang lainnya dalam mengatur segalanya sehingga menghasilkan kemasan yang menarik untuk ditonton.
3.
Pasca produksi adalah tahap terakhir dari proses produksi editor.membuat sedemikian rupa sehingga program PASRAH menjadi program yang lucu dan membuat penonton menjadi terhibur dengan penambahan Soundefek, musik selain
itu peran dubber dalam program pasrah juga sangat penting karena ketika kurang dimengerti maka dubber bisa dijadikan petunjuk dari sebuah cerita.
5.2
Saran Setelah melakukan penelitian, ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan
sebagai suatu saran dan masukan kepada pihak Imaji Bentang Selaras dalam program PASRAH yaitu : 1.
Jalur koordinasi antara kreatif dan produksi harus jelas sehingga tidak terjadi kesalah fahaman yang membuat cerita menjadi tidak lucu.
2.
koordinasi antara kreatif dan produksi untuk memberitahukan kepada editor apa-apa saja yang mengalami perubahan dalam tahap sooting baik dalam shooting rekonstruksim maupun shooting studio.
3.
Kreatif dalam membuat cerita harus lebih imajinatif sehingga cerita yang ditampilkan menjadi cerita yang lucu yang membuat penonton terhibur.
4.
Kurangnya fasilitas produksi yang ada dan banyaknya cerita yang harus di selesaikan sehingga membuat suatu produksi berjalan lama dan terkesan kurang maksimal.
5.
Tim produksi harus jeli lagi dalam mengesekusi cerita terutama dalam hal pengambilan gambar sehingga dapat membantu editor apabila cerita dirasa kurang lucu.
6.
Kurangnya koordinasi di setiap produksi membuat lambatnya proses produksi itu sendiri dan bahkan membuat cerita itu menjadi kuang lucu.
DAFTAR PUSTAKA
Amril, Jahi, Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia ketiga, Gramedia. Jakarta. 1993 Aly, Bachtiar. Tehnik Hubungan Masyarakat. Remaja Rosda Karya 1993 Ardiyanto, Elvinaro. Komunkasi Massa. Simbiosa Rekatama Media. Jakarta 2004 Bugin, Burhan. Metode Penetian Kualitatif. PT Raja Persada. Jakarta 2004 Coulter, Robins Mary P Steven.. Manajemen. PT Prenhalinda. Jakarta 1999 Creativity, Geoffrey Petty. PT Elex Media Komputindo Jakarta 1997 Devinto, A. Joseph. Komunikasi Antar Manusia. Profesional book, 1997 Fahmi, A. Alatas Bersama Merenda Wajah Bangsa. Jakarta .YPKMD Kusnadi, Wawan, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi : Cetakan pertama; (Jakarta: PT. Rineka Cipta ), Maret 1996 Liliweri, Ms. Alo, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Massa, Citra Aditya Bakti. Bandung 1991 Maleong , Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya Bandung, Miles, Mathew dan Huberman Michael, Analisis Data Kualitatif, UI, 1992, Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. PT Grasindo. Jakarta. 2004 Reksohadiprodjo, Sukanto . Dasar-dasar Manajemen. BPFE. Yogyakarta.1992 Yin, Robert K. Studi Kasus Desain dan Metode Manajemen.PT. Raja Grafindo Persada. 1996 Sendjaja, Djuarsa. Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.2002 Soenarto R.M. Manajemen Penyiaran Televisi. Institut Kesenian Jakarta. Jakarta. 2002 Suprapto, Tommy. Bekarier dibidang broadcasting. Media Presindo. Yogyakarta.2006 Wahyudi, J.B . Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. Gramedia Pustaka Umum Jakarta.1994 Wibowo, Fred. Tehnik Produksi Televisi. Pinus Book Pubhliser. Yogyakarta. 2007 SUMBER LAIN : www.wikipedia.org
LAMPIRAN
Hasil Wawancara Melisa Indah Pratiwi – Produser 1.
Apa saja tugas anda sebagai produser ? Mengawasi seluruh element yang ada seperti kreatif, produksi, dan editing atau biasa disebut paska produksi selain itu juga membuat meeting untuk membahas apa-apa saja yang diperlukan.
2.
Bagaimana terciptanya program PASRAH ini ?
pasrah itu secara ide tercipta pada tahun 2006, kita udah sempet buat demonya tapi baru dealnya itu 2008 itu sedikit proses pasrah,sekarang terciptanya PASRAH. format dasar terciptanya pasrah itu agak sedikit sulit karena kita biasa buat program reality show tapi kita coba cari-cari apa yang pas untuk format yang diminta karena katanya buat ditayangkan pada bulan Ramadhan. Nah baru ketemu idenya pas lagi meeting malem waktu itu di televisi lagi banyak-banyaknya program mistis yang ga jelas, sampe pada akhirnya tercetuslah program Religi yang bisa memberikan hidayah. Kalau di program mistis itu selalu berakhir dengan kematian yang membuat serem tapi berbeda di PASRAH penonton diberikan tayang yang ada sebab dan akibatnya secara komedi
3.
Tayangan Pasrah itu sendiri terbagai menjadi 2 yaitu tayangan rekonstruksi dan tayangan host yang berada di studio bisa jelaskan format itu?
Karena tayangan ini bersifat komedi kalau hanya di ceitakan tanpa ada visual mungkin sangat kurang lucu sehigga apa yang kita buat dalam hal ini cerita kita visualkan agar dapat menarik penonton sehingga membuat cerita tersebut lebih menarik, nah sedangkan cerita studio ini lebih kepada apa yang sering terjadi di kalangan masyarakat, cerita ceita yang ada di studio itu
yang berhubungan langsung dengan bulan ramadhan misalkan cetita tentang pengajian, THR, Petasan, dan sebagainya.
4.
Siapa yang membuat cerita ?
Tim kreatif, karena pada proses PASRAH ini tim kreatif di bagi menjadi 3 yaitu kreatif cerita studio, kreatif cerita rekonstruksi, kreatif VO. Kesemua punya tugas masing-masing, nah kalau buat cerita rekon itu ada bajay, aldi, pepeng sama sari. Sedangkan cerita studio ada lucy andre dan kalau Vo nya ada rudi, fani kadang-kadang dibantu pepeng sama anda juga kan ( HaikalRed)
5.
Meeting produksi biasanya diadakan setiap hari apa?
Pada awal meeting agak ribet karena harus di meetingin mulu setiap hari mulai, dari mulai meeting cerita sampai meeting in script studio, tapi buat pasrah meeting cerita hampir setiap hari karena harus di kirim dulu ke ANTV nya, mereka yang milih cerita yang mana buat di shooting sama kita.
6.
Ada target yang diberikan kepada tim kreatif dalam membuat cerita?
Biasanya dalam pembuatan cerita setiap anggota creative ditargetkan membuat sedikitnya 10 cerita per hari ide cerita bisanya datang dari pengalaman, pernah denger cerita dari orang kemudian di kembangkan lagi dan cerita kiriman pemirsa. mengingat target dari ANTV meminta 200 cerita dalam produksi PASRAH, itu pun belum tentu semua cerita di approve oleh mereka
7.
Bagaimana Proses produksi PASRAH dari Pra produksi sampai dengan pasca produksi ?
Seperti biasa dimulai dengan meeting pada tahap pemilihan certa yang sudah di seleksi oleh ANTV kemudian dari tahap tersebut bisanya kita mengadaka meeting produksi unutk menjelaskan materi yang sudah di persiapkan oleh kraetif untuk selanjutnya di eksekusi oleh tim produksi, setelah selesai shooting oleh tim produksi untuk selanjutnya diberika kepada editor untuk diedit.
8.
Berapa lama Proses pemilihan cerita ?
Semua tergantung ANTV nya sendiri biasanya paling lama 2 hari paling cepetnya pagi di kirim sorenya sudah ada jawaban cerita ini bisa di shooting atau tidak
9.
Budget yang di keluarkan untuk satu episode berapa?
Wah berapa yah kira-kira 18 jutaan lebih
10.
Target audience untuk PASRAH sendiri seperti apa?
Male/Female, 15-45 AB
11.
Bagaimana dengan hasil Rating PASRAH?
Untuk ratingnya sendiri PASRAH cukup lumayan sekitar 0.8 sampai dengan 1.3 dengan share 4.0-5.1 sedangkan ANTV nya sendiri rating tertingginya 3.6 dengan share 7.0 jadi menurut saya itu sudah lumayan baiklah.
12.
Di Program PASRAH ada karekter-kareakter itu menentukanya berdasrkan apa?
Berdasarkan kebutuhan yang ada karena PASRAH untuk kategori studio kita mengangkat kehidupan di jalan Kebenaran dimana didalamnya terdapat anggota masyarakat yang bisa ada. Misalkan tokoh pemuda dalam hal ini Andre Tulani yang digambarkan sebagai pemuda tetapi hobinya ngutang, kita coba mengankat karakter-kareakter yang dekat dengan kehidupan kita jadibisa di cerna oleh penonton
Bajaj– Kreatif Cerita Rekonstruksi
1. Apa tugas anda sebagai kreatif ?
saya bertugas membuat cerita-cerita rekonstruksi dan sesekali juga membuat narasi cerita untuk dubber.
2. Dari mana mendapatkan ide membuat cerita-cerita tersebut?
Kalau saya biasanya mendapatkan cerita dari hasil ngobrol-ngobrol, ceritacerita lucu temen saya atau membaca buku saya hanya tinggal menambahkan saja sehingga terbuat cerita
3. Ada target dalam pembuatan cerita ?
Biasanya date line sehari 10 cerita karena semua cerita harus di kirimkan dulu ke ANTV setelah ANTV seleksi berarti boleh di shooting
4. Kesulitan apa yang sering anda hadapi?
Banyak sich yah salah satunya ya itu tadi membuat cerita karena ceria yang menurut kita lucu belum tentu bagi orang lain lucu. Perlu imajinasi yang tinggi karena Program PASRAH adalah Program komedi yang menuntut kelucuan di setiap ceritanya jadi bukan hanya lucu tapi juga bisa memberikah hidayah sesuai dengan nama PASRAH nya Pas Ramadhan dapat Hidayah
Lucky Andre - Kreatif Cerita Studio
1.
Penentuan karakter anda yang menentukan ?
Oh bukan itu hasil ide sama-sama kebetulan saya yang bertugas membuatnya tapi kalau ide tetep rame-rame.
2.
Pembuatan ide cerita untuk studio bagaimana?
Tema yang dibuat berdasarkan tema dibulan ramadhan ada yang bertemakan tentang Zakat, Lailatu Qadar, Tadarusan, Sahur, Buka Puasa pokonya yang berhubungan dengan puasa, selain itu pasrah kan ga pas bulan puasa aja tayangnya seminggu sebelum puasa juga jadi ada beberapa tema yang ga berhubungan dengan puasa tapi masih ada kaitannya dengan puasa biar agak nyambung dengan bulan puasa 3.
Berapa lama pembuatan cerita satu ke cerita berikutnya ?
20 episode pertama itu dibuat pada bulan juli sampai awal agustus sisanya 20 episode berikutnya dibuat dalam waktu 2 minggu karena dateline mau shooting.
4.
Bahasa yang digunakan lebih kepada bahasa betawi bisa anda jelaskan ?
Secara kebetulan saya menuliskan dengan bahasa indonesia yang baik maksudnya ga menjurus ke betawi Cuma andrekan sebelum main jadi host pasrah dia bermain di Ngelenong yuk nya Trans jadi agak kebawa ya udah dibikin betawi aja sekalian ANTV nya juga suka ko
Atinsky - Kordinator Talent Artis
1.
Apa tugas anda sebagai kordinator Talent Artis ?
Mencari Host dan supporting talent serta mencari figuran untuk shooting studio
2.
Bagaimana anda cara anda mencari host apakah melalui tahap casting ?
Kebetulan kalau host ANTV yang minta jadi saya hanya menghubunginya saja jadi ga perlu casting castingan lagi beda dengan Supporting talentnya harus berulang-ulang beda dengan casting buat program lain kay lemon tea karena kita harus mencari yang bener-bener pas. Karena juga kita cari pemain ini yang sebisa mungkin actingnya natural ga yang terlalu berlebihan berlebihan.
3.
Kalau mencari figuran biasanya kemana? Lewat agency juga?
Kalau figuran kita tinggal hubungin aja yang udah pernah cating ke kita kan kita ounya database nya jadi tinggal di hubungin aja,ada juga si beberapa yang melalui agency itu juga jarang.