PROGRAM REFORMASI KOPERASI
Tim Reformasi Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, 21 Desember 2015
LATAR BELAKANG (1) a.
Selama 15 tahun terakhir perekonomian Indonesia tumbuh ratarata 6% per tahun, namun angka gini ratio Indonesia semakin membesar dari 0,30% tahun 2001 menjadi 0.41 tahun 2014. Artinya, ketimpangan sosial ekonomi masyarakat Indonesia justru semakin melebar.
b.
Koperasi telah diakui PBB mempunyai peran yang nyata dalam membangun integrasi sosial dan mengurangi kemiskinan. Pembangunan koperasi bagi Indonesia, selain merupakan amanat UUD 1945 yang harus di bangun dan membangun dirinya menjadi sosok badan usaha yang mampu memberikan kemanfaatan ekonomi yang maksimal untuk mensejahterakan anggotanya, juga sangat penting untuk mengurangi laju ketimpangan sosial. Oleh karena itu koperasi perlu dipacu perkembangannya dengan tetap berpegang teguh kepada Nilai dan Prinsip Koperasi. 2
LATAR BELAKANG (2) c.
Jumlah koperasi di Indonesia pada tahun 2014 tercatat sebanyak 209.488. Namunbanyak ditemukan penyimpangan praktek koperasi dari jati dirinya berupa: (1) salah ‘niat’ untuk memperoleh bantuan semata, (2) salah ‘paham’ dengan menggunakan badan hukum koperasi untuk kepentingan ‘usaha pribadi’, (3) salah ‘urus’ yang mengakibatkan usaha koperasi tidak berkembang, bahkan defisit, dan (4) salah ‘bina’ akibat keterbatasan kompetensi dan komitmen dari pembina koperasi.
d.
Terbatasnya informasi keberhasilan koperasi, dan banyaknya berbagai penyimpangan praktek koperasi, mengakibatkan kepercayaan masyarakat cenderung semakin menurun. Bahkan saat mengunjungi rumah kelahiran Proklamator RI Moh. Hatta di Bukit Tinggi tanggal 9 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo mengatakan: “ Hingga saat ini Koperasi belum berjalan maksimal. Kita harus berani mereformasi total untuk mengembalikan peran koperasi dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan.” 3
LATAR BELAKANG (3) e.
Arah kebijakan terutama
pembangunan
dalam
RPJMN
2015-2019,
● NAWACITA (2). Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. ● NAWACITA (6). Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. ● NAWACITA (7). Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
dan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM 2015-2019, untuk menumbuhkan Koperasi, menuntut langkah ; perubahan, terobosan yang cepat dalam waktu singkat.
4
KEBIJAKAN REFORMASI KOPERASI (1) a. Reformasi Koperasi: merupakan langkah terobosan dan percepatan pemberdayaan koperasi yang memuat : strategi, kebijakan dan program pemberdayaan Koperasi, yang fokus, sistimatis dan tepat sasaran. b. Program Reformasi Koperasi: merupakan rencana aksi pemberdayaan Koperasi, yang fokus dan sistimatis, mencakup kebijakan (penataan, perbaikan dan harmonisasi kebijakan dan regulasi), program dan kegiatan (pelaksanaan pemberdayaan Koperasi), koordinasi dan sinkronisasi program pemberdayaan Koperasi lintas pelaku.
5
KEBIJAKAN REFORMASI KOPERASI (1) a. Reformasi Koperasi : merupakan gerakan nasional yang memuat strategi, kebijakan dan program pemberdayaan Koperasi, yang fokus, sistimatis dan tepat sasaran, untuk mempercepat kemampuan Koperasi dalam mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan anggota, kemanfaatan masyarakat serta kontribusikoperasi dalam ekonomi, sosial dan budaya pembangunan daerah dan nasional. b. Program Reformasi Koperasi : merupakan rencana aksi pemberdayaan Koperasi, yang fokus dan sistimatis, mencakup kebijakan (penataan, perbaikan dan harmonisasi kebijakan dan regulasi), program dan kegiatan (pelaksanaan pemberdayaan Koperasi), koordinasi dan sinkronisasi program pemberdayaan Koperasi lintas pelaku.
6
PENDEKATAN KEBIJAKAN REFORMASI KOPERASI a. Rehabilitasi: mengembalikan nama baik dan kepercayaan masyarakat terhadap Koperasi menata kelembagaan dan usaha Koperasi berdasarkan data yang tervalidasi secara rinci per individu koperasi (by name, by address) dan sekaligus mengurangi/menekan jumlah koperasi yang tidak aktif untuk
b. Reorientasi: mengubah pola pikir pembinaan dari kuantitas ke kualitas, baik terhadap pembina, pengurus dan anggota koperasi, maupun masyarakat dalam mengembangkan kelembagaan dan usaha koperasi tetap berpegang teguh pada nilai dan prinsip koperasi. c. Pengembangan: mengembangkan skala usaha mencapai skala usaha yang lebih besar dan serta mampu meningkatkan skala usaha skala usaha anggotanya pada berbagai bidang usaha strategis untuk mengurangi ketimpangan sosial, serta handal dalam dipentas nasional dan global. 7
TUJUAN REFORMASI KOPERASI Tujuan Reformasi Koperasi adalah berkembangnya koperasi menjadi organisasi sebagai organisasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan memberikan kemanfaatan kepada masyarakat dengan tetap menerapkan nilai dan prinsip koperasi sehingga memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Indikator kinerja utama (IKU) pencapaian tujuan terdiri dari : (1)
Koperasi yang konsisten menerapkan nilai dan prinsip koperasi.
(3)
Jumlah koperasi yang mampu menggerakkan ekonomi anggota (promosi ekonomi anggota).
(2)
(4)
Jumlah koperasi yang mampu meningkatkan daya saing dan efisiensi usaha di berbagai bidang usaha, terutama sektorsektor strategis dalam RPJM 2015-2019. Jumlah koperasi dan lembaga penggiat koperasi, yang mampu menjalankan fungsi pemberdayaan koperasi secara mandiri, sebagai mitra pemerintahan. 8
SASARAN UMUM REFORMASI KOPERASI
Terwujudnya sasaran RPJM kebijakan peningkatan daya saing UMKM dan Koperasi tahun 2015-2019, sebagai berikut: SASARAN
1. Meningkatnya kontribusi UMKM dan Koperasi dalam perekonomian.
1. 2. 3. 4.
2. Meningkatnya daya saing UMKM
5. 6. 7.
3. Meningkatnya usaha baru
4. Meningkatnya kinerja kelembagaan dan usaha koperasi
8. 9.
INDIKATOR
TARGET
Pertumbuhan kontribusi UMKM dan Koperasi dalam pembentukan PDB (rata-rata/tahun)
6,5-7,5%
Pertumbuhan kontribusi UMKM dan Koperasi dalam ekspor non migas (rata-rata/tahun)
5,0-7,0%
Pertumbuhan jumlah tenaga kerja UMKM (rata-rata/ tahun)
4,0-5,5%
Pertumbuhan kontribusi UMKM dan Koperasi dalam investasi (rata-rata/tahun)
8,5-10,5%
Proporsi UMKM yang mengakses pembiayaan formal (target tahun 2019)
25,0%
Pertumbuhan produktivitas UMKM (rata-rata/tahun)
5,0-7,0%
Jumlah UMKM dan Koperasi yang menerapkan standardisasi mutu dan sertifikasi produk (kumulatif selama lima tahun)
50.000 unit
Partisipasi anggota koperasi dalam permodalan (target tahun 2019)
55,0%
Pertambahan jumlah wirausaha baru melalui program pusat dan daerah (kumulatif selama lima tahun)
10. Pertumbuhan jumlah anggota koperasi (rata-rata/tahun) 11. Pertumbuhan volume usaha koperasi (rata-rata/tahun)
1 juta unit
7,5-10,0%
15,5-18,0% 9
SASARAN KHUSUS REFORMASI KOPERASI a.
b. c.
Meningkatkan kualitas Koperasi aktif sebanyak 147.249 unit yang mampu memberikan kemanfaatan ekonomi yang maksimal untuk mensejahterakan anggotanya dengan tetap berpegang teguh kepada Nilai dan Prinsip Koperasi. Berkurangnya jumlah Koperasi tidak aktif dari sebanyak 62.239 unit untuk sekaligus memperbaiki persepsi masyarakat terhadap koperasi.
Mendukung terwujudnya UMKM ‘naik kelas’ sebanyak 1 juta unit selama 2015-2019 melalui peningkatan skala usaha Koperasi dan atau skala usaha UMKM anggota Koperasi.
10
RENCANA TINDAK REFORMASI KOPERASI (1)
11
RENCANA TINDAK REFORMASI KOPERASI (2)
12
RENCANA TINDAK REFORMASI KOPERASI (3)
13
RENCANA TINDAK REFORMASI KOPERASI (4)
14
RENCANA TINDAK REFORMASI KOPERASI (5)
15
RENCANA TINDAK REFORMASI KOPERASI (6)
16
TIM REFORMASI KOPERASI Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-5, Kuningan Jakarta 12940, Indonesia Email :
[email protected]
17
TIM REFORMASI KOPERASI Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-5 Kuningan Jakarta 12940, Indonesia Email :
[email protected]
18