VI. PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI 6.1. Identifikasi Potensi Pengembangan Masyarakat (Penguatan Kelembagaan Koperasi dalam Masyarakat Pasca Konflik). Berdasarakan hasil pelaksanaan Praktek Lapangan satu dan Praktek Lapangan dua diperoleh berbagai informasi tentang potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia, sumber daya kapital dan sumber daya
kelembagaan di desa Tuada yang menjadi potensi untuk pengembangan masyarakat khusunya pengembangan koperasi perikanan sihida ngone. Potensi pengembangan tersebut meliputi : a. Potensi sumber daya alam baik laut (perikanan) yang belum dimanfaatkan secara optimal dan potensi pertanian dan perkebunan juga belum di kelola secara optimal. b. Tingkat Pendidikan anggota koperasi yang dapat dikatakan sedang (SO/SLTP), namun ketrampilan dan pengalaman dalam berkoperasi yang masih kurang. c. Lembaga Koperasi Perikanan Sihida Ngone yang telah memiliki unit-unit usaha dan memiliki jumlah anggota 54 orang. d. Tradisi dan budaya masyarakat dengan semangat gotong royong berupa
"babari" dalam kegiatan membangun rumah dan pengolahan pertanian dan perkebunan. Ini juga nampak pada acara pesta perkawinan, kematian atau acara ada!. Begitu pula dengan hubungan kekerabatan yang ada, memberi kemudahan bagi anggota koperasi untuk melakukan aktivitas berkoperasi. Hal ini merupakan modal sosial yang dapat dikembangkan dalam penguatan pertisipasi anggota koperasi. e. Perhatian Pemerintah Oaerah terutama Dinas Koperasi dan UKM yang setiap saat melakukan berbagai pembinaan terhadap lembaga-Iembaga ekonomi desa.
Dan berusaha menciptakan lingkungan usaha yang
kondusif sehingga usaha-usaha koperasi dapat berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.
52 6.2.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion)
yang
dilakukan
terdapat
beberapa
masalah
dalam
upaya
penguatan
kelembagaan koperasi yaitu : 1. Masih rendahnya pengetahuan dan pengalaman dalam berkoperasi. Sebagian besar anggota koperasi pernah menjalani pendidikan formal (SD/SL TP). Namun dari pengetahuan dan pengalaman dalam berkoperasi masih sangat minim. 2. Keterbatasan unit-unit usaha yang dimiliki koperasi dalam memberikan kesempatan bagi anggota koperasi untuk terlibat dalam unit-unit usaha tersebut. Unit-unit usaha yang dimiliki koperasi perikanan sihida ngone yang diharapkan dapat memberi kesempatan bagi anggota untuk berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan
usaha ternyata
belum
dapat menyediakan
kesempatan. Ini disebabkan unit-unit usaha yang berjalan saat ini hanya dapat memberi peluang kerja pad a beberapa anggota koperasi. untuk itu dengan adanya unit-unit usaha baru dan dapat memberikan kesempatan kepada anggota koperasi akan berdampak pad keterlibatan anggota koperasi untuk berpartisipasi. 3. Modal usaha yang dimiliki koperasi masih terbatas sehingga untuk membiayai kegiatan koperasi masih terbatas. Ketersediaan modal bagi koperasi untuk mengembangkan usaha-usaha koperasi sangat terbatas. Pada awal koperasi di bangun modal yang didapat dari anggota koperasi baik simpanan wajib anggota maupun simpanan sukarela anggota koperasi sebesar Rp.12.150.000.-. Modal ini digunakan untuk modal usaha Simpan Pinjam, Waserda, BBM dan Jasa Transportasi laut.
52
53
Tabel 2 : Permasalahan, sebab-sebab dan pemecahan permasalahan dalam penguatan partisipasi anggota koperasi. No 1
2
3
Permasalahan
Sebab-sebab
Pemecahan
Pengetahuan dan Ketrampilan dan pengalaman anggota koperasi rendah
Pelatihan dan penyuluhan kurang. Media informasi tentang koperasi tidak tersedia
Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan 3n990t3 koperasi. Penyediaan informasi tentang koperasi. Studt banding ke koperasi yang $udah maju
Unit usaha yang ada belum sekarang dapat memberikan kesempatan yang besar bagi anggota koperasi untuk terlibat.
Membuka unit usaha yang anggota melibatkan koperasi.
Kesadaran anggota untuk menyimpan uang di koperasi untuk dijadikan modal kurang. Simpanan Sukarela yang tidak berjalan maksimaL
kesadaran Menumbuhkan keswadayaan modal Mencarai informasi dan melakukan kerjasama dengan pihak swasta dan perbankan untuk mengakses modal usaha.
Keterbatasan unit-unit usaha
Modal usaha terbatas
dapat
Dari permasalahan yang berhasil diidentifikasi dan dianggap sebagai penyebab masalah keberlanjutan
menimbulkan akibat dan
yang
kelembagaan
koperasi
perikanan
pengaruh terhadap
sihida
ngone.
Analisis
permasalahan dapat dilihat pad a Gambar 3. Gambar 3 : Analisis Permasalahan Partisipasi anggota koperasi menjadi kurang
Illformasi tentang koperasi tidak tersedia
i
i
Simpanan sukarela anggota tidak maksimal
i i"-
L
A
K I B A
T
Kurangnya pemahaman anggota dalam ber1
/),.
t Pengetahuan, Ketrampilan dan pengalaman anggota Koperasi rendah
t Keterbatasan unit-unit usaha
T Modal usaha terbatas
5 E
B A
B
54
Dari analisis permasalahan, maka dapat ditetapkan skala prioritas permasalahan pokok penguatan kelembagaan koperasi dalam masyarakat pasca
konflik.
Tahapan
anal isis
permasalahan
dilaksanakan
untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh kelembagaan koperasi sehingga masalah yang muncul mengakibatkan partisipasi anggota koperasi menjadi kurang, informasi tentang koperasi tidak tersdia, simpanan anggota koperasi tidak maksimal. Berdasarkan analisi permasalahan, langkah selanjutnya dilaksanakan analisi tujuan yang dapat dijadikan pedoman dalam membuat rancangan program penguatan kelembagaan koperasi dalam masyarakat pasca konflik, sehingga rancangan program yang dibuat mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat. Analisis tujuan dimaksud dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 : Analisis Tujuan dan Sasaran
Tersedianya informasi tentang koperasi
Meningkatnya partisipasi anggota koperasi
f
H A S I
Meningkatnya simpanan sukarela anggota koperasi
f
f
<>
L
Kuatnya Kelembagaan Koperasi
<> t
T
t
Pelatihan bagi anggota dan pengurus koperasi
Rumusan masalah.
t
Pengembangan unit-unit usaha koperasi
anal isis
Tujuannya
tujuan
untuk
I N D A
dibuat
berdasarkan
mengidentifikasi
K
Peningkatan modal usaha koperasi
tujuan
rumusan dan
A N
analisis
sasaran
dari
rancangan program yang akan dibuat secara partisipatif. Dari tindakantindakan yang harus dilakukan melalui perancangan program yaitu pelatihan bagi
anggota
dan
pengurus
koperasi,
pengembangan
koperasi serta peningkatan modal usaha koperasi.
unit-unit usaha
Semua rancangan 54
55 program tersebut bertujuan untuk menguatkan kelembagaan koperasi dalam masyarakat pasca konflik yang akan menghasilkan peningkatan partisipasi anggota koperasi, tersedianya informasi tentang koperasi serta meningkatnya simpanan sukarela anggota koperasi. Tahapan
berikut
yang
dilakukan
adalah
melaksanakan
analisis
alternatif program berdasarkan rumusan analisis tujuan yang telah dibuat. Analisis alternatif kegiatan terse but dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini. Gambar 5 : Analisis Alternatif Kegiatan
C __
~
H_A_S_I_L_ _
Pelatihan bagi anggota dan pengurus koperasi
Pengembangan unit-unit usaha koperasi
i T Pelatihan dan penyuluhan bagi anggota koperasi
Peningkatan modal usaha koperasi
i T Studi banding pada kopersi yang sudah maju
T Pembukaan unit usaha perikanan
i T Mengangkat koordinator unit-unit usaha yang baru dikembang kan
T Kerjasama dengan pihak swasta dan perbankan
T Memotivasi
anggota dalam meningkat kan simpanan
sukarela
CTINDAKAN~ Sebelum dibuat rancangan program penguatan kelembagaan koperasi dalam masyarakat pasca konflik, terlebih dahulu dilaksanakan analisis alterntif, yang bertujuan untuk memilih bebrapa program dari beberapa alternatif program yang ada. Hal ini dilakukan agar program pilihan anggota dan pengurus yang dirancang betul-betul merupakan program pilihan anggota dan pengurus. sehingga program penguatan kelembagaan koperasi dalam masyarakat pasca konflik merupakan program yang partisipatif. Langkah selajutnya adalah menyusun matrik analisis pihak terkait. Dalam penguatan kelembagaan koperasi dalam masyarakat pasca konflik
55
56
tentu tidak lepas dari keberadaan pihak-pihak terkait yang berkepentingan terhadap koperasi. Pihak-pihak yang terkait langsung dengan koperasi yaitu, pengurus koperasi, anggota koperasi, dinas koperasi, LSM Semang.
Tabel3 : Analisis Pihak Terkait dalam Penguatan Kelembagaan Koperasi No
Peran yang
Kekuatan
U pay a Peningkatan peran lembaga
Keterbatasan
diharapkan
1
Mendapat kepercayaan dari an990ta koperasi.
Pengurus
Memiliki kesibukan
yang
tinggi belum dan berpengalaman dalam mengelolah koperasi.
Pe[atihan pengurus
bagi
menunjuk
manager sebagai harian
koperasi pelaksana koperasi.
2
Anggota
Keinginan
untuk
yang kuat meningkatkan
I kesejahteraan 3
4
Oinas Koperasi
I Sebagai i I
LSM Semang
Pengetahuan
terbatas a n990ta
dimiliki yang koperasi
dan
dan
Pelatihan penyuluhan
bagi
an990ta koperasi.
pembina
anggaran Terbatasnya di sediakan yang pemerintah daerah.
Memantau perkembangan kegiatan koperasi.
keahlian Memiliki dalam pengembangan masyarakat.
Memiliki kesibukan yang tinggi.
Memperbaiki mekanisme kerja dan pengkaderan pendamping takal.
koperasi
6.3. Penyusunan Program Penguatan Kelembagaan Koperasi Dalam Masyarakat Pasca Konflik. Penyusunan program ini dilaksanakan pada saat dalam bentuk FGD yang dihadiri oleh pengurus koperasi, badan pengawas koperasi, anggota koperasi, Dinas Koperasi dan UKM, serta LSM Semang salah satu LSM yang menjadi pendamping program-program koperasi di kabupaten Halmahera Bara\. Secara keberadaan
keseluruhan Koperasi
perserta
Perikanan
diskusi
Sihida
Ngone
berkepentingan di
Desa
dengan
Tuada
dan
mendukung rencana program penguatan partisipasi anggota koperasi. Para anggota dan pengurus merasa bahwa keberadaan Koperasi Perikanan Sihida Ngone
mampu
memberi
kontribusi
bagi
peningkatan
kesejahteraan
anggotanya pad a khusunya dan masyarakal pad a umumnya. Sejalc didirikan koperasai ini pasca konflik horisontal di propinsi Maluku Utara, masyarakat
56
57 desa tuada terutama anggota koperasi tidak lagi mencari kebutuhan seharihari di ibukota kecamatan bahkan ibukota kabupaten. Hal ini disebabkan karen a unit usaha waserda yang dimiliki koperasi perikanan sudah dapat menyediakan
berbagai
kebutuhan
pokok
sehari-hari
walaupun
belum
mencapai kapasitas yang besar. Peserta diskusi sepakat bahwa pengembangan ekonomi masyarakat melalui koperasi perikanan Sihida Ngone merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu peserta anggota koperasi dan pengurus berpendapat bahwa dalam upaya pengembangan kedepan Koperasi Perikanan Sihida Ngone harus terus mendapatkan dukungan dan pembinaan dari pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya. Hal ini disebabkan karena usia koperasi ini yang begitu muda sehingga perlu mendapat bimbingan dan pengarahan demi keberlanjutannya. Karena bercermin dari pengalaman pembentukan dua koperasi yang sebelumnya di bentuk di desa Tuada yang sampai sekarang keberadaannya tidak jelas. Berdasarkan potensi, permasalahan dan kebutuhan anggota koperasi Perikanan Sihida Ngone, peserta diskusi bersepakat untuk membuat program pengembangan koperasi.
Keseluruhan
proses pengambangan Koperasi
Perikanan Sihida Ngone mulai dari identifikasi masalah dan potensi sampai pada pilihan strategi dan kegiatan penguatan kelembagaan koperasi adalah sebagai berikut :
57
58 Tabel 4: Rencana Program Penguatan Kelembagaan Koperasi. PRIORITAS STRATEGI
KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
ALOKASI DANA
· Membuat Kurikulum Pelatihan · Mengadakan Pelatihan bagi
Dinas Koperasi, LSM Pengurus Koperasi
Koperasi
PROGRAM
Pengembangan Usaha Yang Mensejahtrakan Anggota Koperasi
Pengetahuan Koperasi yang komunitas
Anggola berbasis
WAKTU
Me; 2005.
an990ta Koperasi
Manajemen Usaha yang dimiliki Koperasi.
· Pengalokasian Dana untuk Unit Usaha. · Pengangkatan koordinator
Pengurus Koperasi
Koperasi dan Dana Bantuan
Mei
-
Des
2005.
Pengurus Koperasi
unit usaha.
Pemanfaatan sumberdaya Koperasi.
Kebutuhan · Penyediaan an99 0 ta koperasi melalui unit- unit usaha. · Pemberian imbalan dalam bentuk beasiswa bagi anak
Pengurus Koperasi
Maret - Des
Koperasi
2005. Jul; 2005.
Pengurus Koperasi
Koperasi
Pengurus Koperasi
Oana 8antuan
anggola koperas;, Membangun Multipihak
Proposal Komunikasi 1. Membuat kerjasama dengan Pemda. Swasta dan Perbankan
Dalam upaya penguatan
pengembangan koperasi
kelembagaan
koperasi,
maka
Tahun
2005/2006
dalam prioritas
kaitannya
dengan
strategi
adalah
pengembangan usaha yang mensejahterakan anggota koperasi. Namun untuk dapat mencapai strategi ini maka dibutuhkan bebrapa program sebagai berikut: a. Pengetahuan Anggota Koperasi yang Berbasis Komunitas. Untuk
melakukan
mensejahterakan anggota,
pengembangan salah
usaha
koperasi
yang
satu program yang dilakukan adalah
meningkatkan pengetahuan anggota koperasi yang berbasis komunitas, ini dilakukan untuk memberikan kesadaran dan pemahaman kepada anggota koperasi akan arti pentingnya berkoperasi bagi anggota koperasi. Oleh sebab itu dibutuhkan sosialisasi dalam bentuk pelatihan yang diikuti seluruh anggota koperasi. Pelatihan ini akan di laksanakan oleh pengurus koperasi dengan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten sebagai instruktur. Tetapi sebelum pelatihan di laksanakan pengurus bersama-sama dengan pinak Oinas Koperasi dan UKM melakukan penggajian terhadap kurikuJum yang akan di berikan pada saat pelatihan berlangsung.
58
59 Ada tidaknya kemampuan anggota koperasi untuk berperan serta terhadap koperasinya dipengaruhi adanya bimbingan dari pengelola koperasi. Dalam hal ini bimbingan diimplementasikan dalam bentuk penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi anggota dengan berpijak pad a aspek
pertama; Merubah pola pokir, sikap dan perilaku, kedua; meningkatkan pengetahuan
dan
ketiga;
ketrampilan,
meningkatkan
kemampuan
kewirausahaan dan kewirakoperasian (Nasution, 2002). Diharapakan dengan pelatihan yang diikuti anggota koperasi
akan
memberi pengetahuan dan nuansa baru bagi anggota koperasi dalam memahami arti pentingnya keterlibatan mereka mulai dari menyusun rencana program atau kegiatan koperasi sampai dengan evaluasi kegiatan koperasi. Disamping
itu
anggota
mengimplementasikan koperasi
adalah
koperasi
secara
pemilik
juga
akan
pengertian
operasional
sekaligus
juga
memiliki
pengguna
kemampuan
bahwa jasa
anggota
dan
produk
koperasinya. Hal ini akan terwujud jika anggota menunjukkan sikap loyal atau
sense of bilonging kepada koperasinya. b. Manajemen Usaha Yang dimiliki Koperasi. Tujuan usaha koperasi ditentukan oleh anggota, sehingga usaha koperasi tidak melenceng dari usaha sebagian besar anggota. Pada koperasi, anggota
merupakan
Mengembangkan
unit
pemilik usaha
dan koperasi
sekaligus dilakukan
sebagai dalam
pelanggan. upaya
untuk
mengaktifkan unit-unit usaha yang dimiliki koperasi. Salah satu kendala yang sangat dirasakan adalah manajemen usaha yang dimiliki koperasi masih belum optimal hal ini terlihat dari kemampuan dan pengetahuan penangung jawab unit-unit usaha koperasi, disamping itu
keterbatasan modal bagi
koperasi untuk mengembangkan unit-unit usaha yang telah ada. Dan salah satu unit usaha yang menjadi perhatian anggota adalah unit usaha perikanan yang sampai dengan sa at ini belum di jalankan. Dari hasil diskusi yang dilakukan sebagian besar anggota menginginkan agar unit usaha perikanan yang harus menjadi prioritas dan menjadi ujung tombak koperasi perikanan sihida ngone. Ada juga beberapa anggota koperasi yang dari perserta diskusi yang menyarankan untuk agar satu unit transportasi laut angkutan barang yang ada untuk dijadikan sebagai alat penangkap ikan.
59
60 Dengan keterbatasan modal yang dimiliki, pengurus koperasi
harus
dapat mencari alternatif pendanaan untuk membiayai unit usaha yang dimiliki Koperasi Perikanan Sihida Ngone yang sampai dengan saat ini belum di operasionalkan di antaranya unit usaha perikanan laut dan perikanan darat. Untuk
itu
pengurus
harus
dapat
membangun
jaringan
baik
dengan
pemerintah daerah, swasta maupun pihak perbankan sehingga dengan jaringan yang ada pihak koperasi dapat membangun kerjasama untuk mendapatkan
modal
dalam
membiayai
unit-unit usaha
yang
akan
di
kembangkan koperasi. Unit-unit usaha yang akan dikembangkan diharapkan nantinya dapat memberi peluang bagi anggota koperasi untuk terlibat dalam unit-unit usaha tersebut. Dengan keterlibatan anggota koperasi dalam unitunit usaha yang ada maka akan menjadi motivasi dalam berpartisipasi di setiap program atau kegiatan koperasi. c. Pemanfaatan Sumber Daya Koperasi. Pelayanan kepada anggota merupakan salah satu ciri utama koperasi. Pelayanan kepada anggota bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, yang pada gilirannya harus dapat memberikan manfaat keuangan, manfaat kesejahteraan dan manfaat sosial kepada anggota dan masyarakat sekitarnya. Koperasi
dapat
dikatakan
berhasil
jika
mampu
meningkatkan
kesejahteraan anggotanya melalui pemberian added value yang diperoleh melalui peran serta dan transaksi para anggota dengan koperasinya. Hal ini sejalan dengan tujuan hakiki yang ingin dicapai koperasi, yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh anggotanya. Disamping itu peningkatan kesejahteraan anggota koperasi tidak terlepas dari peran dan kemampuan koperasi dalam memotivasi anggota untuk berperan serta dan melakukan transaksi terutama dalam kegiatan usaha koperasi. Dalam hal ini, makin kecil peran koperasi maka makin kecil pula kemempuan koperasi mensejahterakan anggotany?l, dan dampaknya tingkat kesejahteraan anggota akan menjadi kendala bagl koperasi
dalam
upaya
menumbuhkan
peran
serta
anggota
terhadap
koperasinya. Dengan adanya kemampuan pengurus dalam memotivasi anggota untuk berperan serta aktif, antara lain melalui transaksi anllgota dengan
60
61
koperasi dan pelayanan lainnya, berarti kebutuhan anggota baik barang maupun jasa sudah terpenuhi dengan baik oleh koperasi. Dari kegiatan transaksi
dan
peran
serta,
anggota
akan
memperoleh
peningkatan
kesejahteraan, baik dalam bentuk pendapatan yang diperoleh dari SHU maupun nilai tambah lainnya yang sangat bermanfaat bagi kegiatan ekonomi anggota dan keluarganya. Dari hasil diskusi yang dilakukan anggota koperasi berpendapat bahwa peningkatan kesejahteraan ini juga akan dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki koperasi. Dimana kebutuhan anggota koperasi akan di sediakan melalui unit-unit usaha yang dimiliki koperasi. Kemudian imbalan
yang
diperoleh
akan
dimanfaatkan
dalam
bentuk
pemberian
beasiswa kepada anak-anak dari anggota koperasi yang sedang studi baik pada tingkat SD, SL TP dan SMU. d. Membangun Komunikasi Multipihak Berbagaf kendala yang dihadapi koperasi perikanan sihida ngone tidak mungkin dapat diatasi sendiri oleh pengurus maupun anggota koperasi. Salah satu jalan keluar yang dilakukan adalah dengan membangun komunikasi dengan berbagai pihak yang punya keberpihakan terhadap pengembangan koperasi. Komunikasi multipihak ini dibangun dalam kerangka mempermuda akses koperasi untuk memperoleh modal dalam membiayai program/kegiatan koperasi. Komunikasi multipihak di bangun dengan pihak pemerintah, swasta (perbankan), dan lembaga-Iembaga swadaya. Komunikasi antar koperasi dan pihak pemerintah sebagai institusi yang bertanggungjawab terhadap pembinaan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki koperasi maupun peluang pemberian modal oleh pemerintah. Pengembangan sumber daya manusia (struktur dan ART) yang dilakukan pemerintah dalam bentuk pelatihan yang melibatkan koperasi dapat menjadi media bagi koperasi dalam melakukan pengembangan usaha koperasi. Membangun komunikasi dengan pihak perbankan (sawasta), dilakukan untuk mempermudah koperasi dalam mengakses modal sehingga usahausaha koperasi dapat berjalan sesuai dengan harapan anggota dan pengurus koperasi. Dalam kurun waktu kurang lebih 5 (lima) tahun, modal adalah salah
61
62 satu faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan usaha koperasi. Untuk itu dengan komunikasi yang dibangun antara pihak koperasi dengan perbankan diharapkan dapat membuka akses dalam memperoleh modal. Komunikasi
multipihak juga
dibangun
dengan
lembaga-Iembaga
swadaya yang berpihak pad a pengembangan koperasi harus dilakukan. Ini terkait dengan berbagai program-program pendampingan yang dilakukan lembaga swadaya dalam upaya mendorong anggota dan pengurus untuk meningkatkan
kinerja
mereka.
Pendampingan
yang
dilakukan
adalah
penataan manajemen administrasi koperasi, mendorong peranserta anggota dalam kegiatan-kegiatan koperasi, membuka jaringan dengan lembagalembaga donor baik pemerintah, swasta, dan perbankan.
62