Presented by: Josua Tarigan SE, MBA, CMA, CFP, CSRS
Important Dates Mei 2000 Fernandes mengundurkan diri sebagai VP dari Warner Music Asia Tenggara. Dalam perjalan pulang dari NY ia melihat EasyJet dan sengaja tinggal 2 hari di bandara untuk melihat lebih dekat tentang EasyJet. Fernandes menjual idenya tentang low cost carrier kepada Mahatir dan ia tertarik. Mengakuisisi Air Asia dengan harga 1 RM (Rp 2500) namun dengan hutang 100 milyar rupiah
Important Dates Jan 2002
Air Asia mengumumkan konsep low fares no frillls. Pesawat Boeing 737-300 ketiga terbang dari AS ke Malaysia April 2002 Menjadi perusahaan penerbangan pertama tanpa tiket di Asia dan memperkenalkan online booking via Agust 2003 Air Asia memperkenalkan penerbangan pertama yg dapat dibooking melalui SMS Sep 2003 Air Asia ekspansi ke Thailand, join venture dengan Shin Corporation
Important Dates Mar 2004 Air Asia ekpansi ke Indonesia dengan brand AWAIR, dengan kepemilikian 49% Juni 2005 Air Asia melayani penerbangan domestik dan internasional di Asia, Eropa, China dan India dengan lebih dari 20 peswat Boeing
Why Low Cost Carrier? Konsep low-cost telah sukses di Amerika yang dipelopori oleh Southwest Airlines (1970s) dan juga di Eropa (Ryanair and EasyJet)
Low Cost Carrier
A low cost carrier (LCC) sangat berbeda dengan traditional carriers, dengan konsep no frills Namun setiap airlines memiliki definisi berbeda LCC, contoh Virgin Express masih memberikan kopi dan majalah
Air Asia
Didirikan tahun 1993 dengan kantor pusat di Kuala Lumpur Enam bulan setelah diakuisisi oleh Tony di tahun 2001 Air Asia meraup keuntungan In 2009, it was awarded the worlds’ best low cost carrier.
Air Asia
Visi: "Now Everyone Can Fly" Misi: 'Affordable Airfares' without any compromise to Flight Safety Standards Memiliki jenis penerbangan lokal dan internasional, dengan lebih dari 400 destinations yang tersebar di 25 negara
Air Asia
AirAsia memenangkan the Skytrax World's best low-cost airline award in 2009, 2010 and 2011 The world's lowest operating costs at $0.035/seat-kilometre in 2010
About Dato' Sri Anthony Francis Fernandes
Merupakan seorang Accountant dari LSE, UK Sekarang memegang gelar Doctor (S3) Melakukan banyak inovasi di tubuh Air Asia Mengimplementasikan “gaya manajemen keliling” Menganggap karyawan itu nomer satu
Market Service
Some of Awards and Recognition Year 2010 Masterclass Global CEO of the Year awarded to YBhg. Dato' Tony Fernandes World's Best Low Cost Airline by Skytrax
AirAsia voted the Air Cargo Industry Newcomer Award at the ACW World Air Cargo Awards 2010 by Air Cargo Week
Some of Awards and Recognition Year 2009
Airline Of The Year By Centre for Asia Pacific Aviation (CAPA)
Tony received the 2009 Frost & Sullivan Excellence in Leadership Award by Frost & Sullivan
Best Asian Low-Cost Carrier By TTG Travel Awards 2009
World's Best Low Cost Airline by Skytrax
Opportunities faced by AirAsia
Low fare of Indonesia-Malaysia trip Air Asia menawarkan Rp 300,000 Surabaya-Kuala Lumpur trip. Sementara, Lion Air menawarkan Rp 1.05 million
Low fare of Singapore-Bangkok service Political connections. AirAsia menguasai 49% of
Thai AirAsia with 1% being held by a Thai individual. Sisanya, 50% dikuasai oleh Shin Corp, merupakan keluarga Thailand’s prime minister, Thaksin Shinawatra
Opportunities faced by AirAsia
Malaysian government support Pemerintah Malaysian mendukung AirAsia di tahun 2001 dengan membantu implementasi di Kuala Lumpur International Airport.
Issue of IPO IPO memperkuat keuangan AirAsia, sehingga mengembangkan kepemilikan pesawatnya menjadi 18 Boeing 737-300s.
Opportunities faced by AirAsia
Funding support from “big” investor. Thai AirAsia merupakan join venture antara AirAsia dengan Shin Corp dimana Thaksin Shinawatra setuju untuk menginvestasikan 900 million baht di Thai AirAsia selama periode lima tahun
Challenges faced by AirAsia
Penumpang Indonesia cukup unik, selalu membawa banyak barang di bagasi atau kabin, dimana konsep ini bertolak belakang dengan Air Asia
Challenges faced by AirAsia (External)
Semula ingin membuka penerbangan KL-Singapore yang merupakan penerbangan sangat prospek. Karena rute ini jalur tersibuk keempat namun termahal di dunia. Hanya 40 menit perlu membayar 2,3 juta dalam harga normal. Air Asia bersedia menawarkan seperempat dengan menggunakan Senai Airport bukan Changi Airport. Namun tidak mendapatkan restu dari pemerintah Singapore. Sama halnya dengan nasib Indoensia Air Asia (Jkt-Sgp)
Air Asia Strategy
Positioning
Low-cost short haul, no frills
Aircraft
Airbus A320 with 180 seats
Seat Type
Single Seat ( Economy class only)
Seat Option
Free seating with Xpress boarding option
In-Flight Services
Wide range of light meals and snacks available for purchase on board
Air Asia Strategy
Penghematan biaya melalui konsep NO-frills, termasuk: NO drinks, NO food, NO headphones, NO newspapers, NO movies, NO VIP lounges, NO expensive offices, NO mileage programs, NO seat allocation, NO children’s fares, NO paper tickets (Electronic tickets only), NO connecting flights (All flight-legs must be booked independently)
Air Asia Strategy
Overhead savings melalui penjualan internet AirAsia fokus pada strategi low cost. Biaya mencapai 2.5 cents untuk average seat kilometer (ASK), setengah dari Malaysia Airlines and Ryanair and sepertiga dari EasyJet. AirAsia melakukan lease (sewa guna usaha) pesawatnya B737300s dengan harga yang kompetitif
Case Discussion Jelaskan bagaimana Tony melihat pasar Air Asia sebagai kue yang besar untuk penerbangan murah (LCC)? Bagimana kue LCC lebih prospek di Asia dibandingkan di Amerika & Eropa? Menurut anda bagaimana peranan pemerintah dalam mengembangkan pasar LCC di sebuah negara yang bermanfaat bagi penduduknya? Bandingkan strategi Air Asia dengan ketiga LCC lainnya, Southwest, Virgin Air, Easy Jet. Apakah perbedaan dan persamaannya? Bagaimana anda menggambarkan strategi kewirausahaan Tony Fernandes?