PENGARUH NON PERFORMING LOAN, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (Studi Kasus pada PT. BPR Cipatujah Jawa Barat Periode 2008-2016)
PRAMA TRIANDY P 123403234
[email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRACT The purpose of this study was to describe (1) Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio Capital Adequacy Ratio, and Return On Assets in PT. BPR Cipatujah Jabar, (2) influence of Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio Capital Adequacy Ratio (3) correlation amon influence Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio Capital Adequacy Ratio partially and simultaneously to Return On Assets in PT. BPR Cipatujah Jabar. The research method used analysis descriptive method and correlation method. The data analysis technique used path analysis. Partial hypothesis testing by t test and simultaneously by the F test. The results of data processing with SPSS version 16.0 indicates that :(1) significant relation between Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio , and Capital Adequacy Ratio to Return On Assets (2) No significant relation between Non Performing Loan, and Loan to Deposit Ratio to Return On Assets and (3) significant relation between Capital Adequacy Ratio to Return On Assets. Keywords : Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio and Return On Assets.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Return On Assets pada PT. BPR Cipatujah Jabar, (2) Hubungan Non Performing Loan , Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio (3) Pengaruh Non Performing Loan , Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio secara parsial maupun simultan terhadap Return On Assets pada PT. Cipatujah Jabar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan metode korelasional. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16.0 menunjukkan bahwa : (1) Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (2) Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets dan (3) Capital Adequacy Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On assets. Kata Kunci : Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Return On Assets.
PENDAHULUAN Tingkat kesehatan BPR dapat dinilai dari berbagai aspek yang mempengaruhi kondisi dan perkembangan BPR. Aspek-aspek tersebut meliputi Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Rentabilitas dan Likuiditas. Tingkat kesehatan BPR dapat dilihat dari kualitas kinerja keuangan bank. Kualitas kinerja keuangan bank dapat terlihat dari besarnya tingkat profitabilitas/rentabilitas. Kualitas kinerja keuangan diantaranya terdiri dari ratio Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR).
Rasio NPL digunakan dalam mengukur kemampun manajemen Bank dalam pengelolaan kredit bermasalah. Pemberian kredit oleh BPR kepada nasabah akan menimbulkan resiko bagi BPR. Risiko tersebut diantaranya kegagalan/kemampuan nasabah dalam membayar kreditnya atau mengembalikan pinjamannya. Dalam PSAK 31 Non Performing Loan terdiri atas kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPL maka laba atau profitabilitas bank (ROA) tersebut akan semakin meningkat. Rasio LDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar hutangnya dan dapat memenuhi permintaan kredit. LDR merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank tersebut. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut akan mengalami rugi. Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasional bank, dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA). Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat profitabilitas bank sangat penting untuk diketahui oleh direktur atau pimpinan top manajemen, agar dapat mengetahui kendala-kendala yang terjadi agar dapat diantisipasi dan mencari solusi atas kendala yang ada dan diharapkan dapat melakukan pembenahan dan perbaikan terhadap pengelolaan bank untuk dapat meningkatkan profitabilitas bank tersebut. Karena profitabilitas merupakan sumber utama dalam kegiatan operasional bank, sehingga bank dituntut untuk berada dalam keadaan menguntungkan (profitable) dengan tujuan mendapatkan dana pihak ketiga agar dapat menunjang masa depan perusahaan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pentingnya hal di atas, peneliti melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik tersebut di PT. Bank Perkreditan Rakyat Cipatujah Jabar. Hal ini dikarenakan PT. BPR Cipatujah Jabar menunjukan perkembangan rentabilitas yang cukup signifikan pada operasional 4 tahun terakhir ini dan dapat membawa pengaruh besar terhadap masyarakat sekitar dan pengembangan umkm dalam melakukan transaksi keuangan, serta aktitas lain yang membutuhkan atau melibatkan bank didalamnya Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengetahui Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Return on Asset di PT BPR Cipatujah Jabar. 2. Mengetahui hubungan Hubungan antara Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Capital Adequacy Ratio di PT BPR Cipatujah Jabar. 3. Mengetahui pengaruh NPL, LDR, CAR terhadap ROA secara simultan dan parsial pada PT BPR Cipatujah Jabar.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan korelasional. Menurut Sugiyono (2010: 29) mengemukakan metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Rus (2003: 31) metode korelasional merupakan metode penelitian yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih. Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan empat variabel yang terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen yaitu : 1. Variabel Independen (X) Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel terikat (Sugiyono, 2011 : 4). Variabel
Independen dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan sebagai X1, Loan to Deposit Ratio sebagai X2, dan Capital Adequacy Ratio sebagai X3. 2. Variabel Dependen (Y) Variabel Dependen adalah variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011 :4). Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Return on Asset. Adapun operasionalisasi variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep
Non
Non
Performing
Loan (X1)
Indikator
Performing
Loans
-
(NPLs) adalah kredit yang masuk ke dalam kategori kredit
kurang
Kredit
Ukuran
Skala
Rasio
%
Rasio
%
Rasio
%
Bermasalah -
Total Kredit
-
Jumlah
lancar,
diragukan,
dan
macet
berdasarkan
kriteria
yang
sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia. (Bramantyo Djohanputro & Ronny Kountur 2007: 101) Loan to Deposit
Loan to Deposit Ratio adalah
Ratio (X2)
rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan
Kredit
yang Diberikan -
dana yang diterima oleh
Jumlah
Dana
Pihak Ketiga
bank. Lukman Dendawijaya (2009 : 116) Capital Adequacy
Rasio yang memperlihatkan
-
Modal Bank
Ratio (X3)
seberapa jauh seluruh aktiva
-
ATMR
bank
yang
mengandung
resiko ikut dibiayai dari dana modal
sendiri
bank
di
samping memperoleh danadana dari sumber-sumber di luar
bank,
seperti
dana
masyarakat, pinjaman dan lain-lain.
(Lukman
Dendawijaya 2009 : 121)
Return on Asset
Return on Assets merupakan
(Y)
rasio
rentabilitas
yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan bank
dalam
keuntungan keseluruhan.
-
Laba Sebelum
Rasio
%
Pajak -
Total Aktiva
manajemen memperoleh (laba)
secara (Lukman
Dendawijaya 2009 : 118)
Teknik Pengumpulan data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dalam memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui studi kepustakaan melalui buku-buku literatur, sumber data, informasi yang ada hubungannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknik Analisis Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang mendukung penelitian. Teknik data dalam penelitian ini melalui data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung terhadap suatu objek penelitian dan hasil wawancara dengan pihak PT. BPR Cipatujah Jabar. Data yang digunakan adaah data kuantitaif yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka, menunjukan nilai terhadap besaran variabel yang diwakili. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Non Performing Loan Pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya Non Performing Loan (NPL) adalah kredit yang masuk ke dalam kategori kredit kurang lancar, diragukan, dan macet berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh
Bank Indonesia (Bramantyo Djohanputro & Ronny Kountur 2007: 101).
Adapun
besarnya Non Performing Loan pada PT. BPR Cipatujah Jabar dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Non Performing Loan pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2016 Tahun Semester
Kredit
Total Kredit
NPL (%)
Bermasalah
(2)
(1:2)
(1) 2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
I
233,809,000
21,307,358,000
1.10
II
299,592,000
22,406,741,000
1.34
I
269,139,000
23,623,757,000
1.14
II
43,607,000
25,704,394,000
0.17
I
66,973,000
32,796,979,000
0.20
II
92,674,000
37,095,715,000
0.25
I
130,091,000
47,380,165,000
0.27
II
199,368,000
51,514,001,000
0.39
I
278,855,000
50,695,010,000
0.55
II
364,107,000
70,057,369,000
0.52
I
706,214,000
98,723,605,000
0.72
II
375,958,000
106,901,094,000
0.35
I
494,120,000
129,138,312,000
0.38
II
834,390,000
128,824,457,000
0.65
I
659,941,000
149,548,570,000
0.44
2016
II
958,847,000
140,944,591,000
0.68
I
1,182,977,000
154,444,498,000
0.77
(Sumber : Laporan Keuangan PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya) Dari tabel di atas jumlah Non Performing Loan pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya paling besar pada tahun 2008 semester II yaitu sebesar 1,34% dan yang paling kecil pada tahun 2009 semester II yaitu sebesar 0,17%. Loan to Deposit Ratio pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya Loan to Deposit Ratio adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Lukman Dendawijaya (2009 : 116). Adapun besarnya Load to Deposit Ratio pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Load to Deposit Ratio pada pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2016 Tahun Semester
Jumlah Kredit
Jumlah DPK
LDR (%)
(2)
(1:2)
yang diberikan (1)
2008
2009
2010
I
21,307,358,000
21,394,855,000
99.59
II
22,406,741,000
24,225,950,000
92.49
I
23,623,757,000
26,532,624,000
89.04
II
25,704,394,000
31,649,678,000
81.22
I
32,796,979,000
35,786,369,000
91.65
II
37,095,715,000
41,858,605,000
88.62
2011
2012
2013
2014
2015
2016
I
47,380,165,000
61,036,860,000
77.63
II
51,514,001,000
58,302,650,000
88.36
I
50,695,010,000
63,597,510,000
79.71
II
70,057,369,000
80,195,150,000
87.36
I
98,723,605,000
149,971,742,000
65.83
II
106,901,094,000
121,410,503,000
88.05
I
129,138,312,000
134,772,968,000
95.82
II
128,824,457,000
149,971,742,000
85.90
I
149,548,570,000
151,209,204,000
98.90
II
140,944,591,000
163,719,224,000
86.09
I
154,444,498,000
189,559,374,000
81.48
(Sumber : Laporan Keuangan PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya) Dari tabel di atas jumlah Loan to Deposit Ratio pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya paling besar pada tahun 2008 semester I yaitu sebesar 99,59% dan yang paling kecil pada tahun 2013 semester I yaitu sebesar 65,83%. Capital Adequacy Ratio pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman dan lain-lain. (Lukman Dendawijaya 2009 : 121) Adapun besarnya Capital Adequacy Ratio pada pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Capital Adequacy Ratio pada pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2016 Tahun Semester
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Total Modal
ATMR
CAR (%)
(1)
(2)
(1:2)
I
5,448,404,000
18,560,232,000
29.36
II
6,302,485,000
20,046,403,000
31.44
I
6,927,721,000
21,075,340,000
32.87
II
7,595,981,000
23,988,299,000
31.67
I
7,940,554,000
29,318,256,000
27.08
II
8,565,306,000
34,043,191,000
25.16
I
9,239,388,000
50,024,991,000
18.47
II
9,935,389,000
47,600,074,000
20.87
I
10,177,985,000
54,656,556,000
18.62
II
12,234,782,000
65,996,050,000
18.54
I
15,106,518,000
91,129,492,000
16.58
II
19,157,332,000
97,873,796,000
19.57
I
20,092,216,000
115,934,957,000
17.33
II
24,041,722,000
119,567,234,000
20.11
I
24,226,057,000
125,536,686,000
19.30
II
26,913,794,000
129,079,678,000
20.85
I
26,894,232,000
153,683,230,000
17.50
(Sumber : Laporan Keuangan PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya)
Dari tabel di atas dapat dilihat Capital Adequacy ratio yang diperoleh PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya yang paling besar diperoleh pada tahun 2009 semester I yaitu sebesar 32,87% dan yang paling kecil diperoleh pada tahun 2013 semester I yaitu sebesar 16,58%. Return On Assets pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya Return on Assets merupakan rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. (Lukman Dendawijaya 2009 : 118). Adapun besarnya Return On Assets pada pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Return On Assets pada pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2016 Tahun Semester
Laba Sebelum
Total Aktiva
ROA (%)
Pajak
(2)
(1:2)
(1) 2008
2009
2010
2011
2012
I
2,233,528,000
21,128,638,000
10.57
II
2,368,221,000
23,164,075,000
10.22
I
2,797,453,000
25,482,115,000
10.98
II
3,110,969,000
28,709,289,000
10.84
I
3,497,943,000
33,013,218,000
10.60
II
3,885,720,000
38,936,829,000
9.98
I
4,152,784,000
49,210,190,000
8.44
II
4,649,319,000
60,959,896,000
7.63
I
4,987,884,000
66,455,471,000
7.51
II
5,701,163,000
73,364,445,000
7.77
I
10,727,019,000
143,235,106,000
7.49
II
8,105,088,000
127,179,721,000
6.37
I
9,492,342,000
130,315,397,000
7.28
II
10,727,019,000
143,236,168,000
7.49
I
10,135,634,000
153,286,178,000
6.61
II
11,747,784,000
160,549,964,000
7.32
I
13,008,076,000
174,250,984,000
7.47
2013
2014
2015
2016
(Sumber : Laporan Keuangan PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya) Dari tabel di atas dapat dilihat Return On Assets yang diperoleh PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya yang paling besar diperoleh pada tahun 2009 semester I yaitu sebesar 10,98% dan yang paling kecil diperoleh pada tahun 2013 semester II yaitu sebesar 6,37%. PEMBAHASAN Pengaruh Secara Parsial Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset pada PT. BPR Cipatujah Jabar Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh Loan To Deposit Ratio terhadap Return On Asset dinyatakan dalam koefisien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta () untuk pengaruh Non Peforming Loan terhadap Return On Asset adalah sebesar 0,184. Hal ini berarti bahwa ketika Loan to Deposit Ratio mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap Return On Asset sebesar 18,4%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset, yakni (YX1)2 sebesar (0,184)2 = 0,033856 atau 3,3856%. Artinya bahwa, 3,3856% variabilitas dan variabel (Y) atau Return On Asset
dipengaruhi oleh variabel (X2) yang dalam hal ini adalah Loan To Deposit Ratio sebesar 18,4%. Sisanya √1 − 0,033856 sebesar 0,966144 atau 96,6144% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain Loan To Deposit Ratio. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 (terlampir), dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung= -1,353 sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-k-1) = 2,160. Dengan melihat hasil sig 0,199 > α 0,05 maka dapat diartikan Ho diterima dan Ha ditolak dengan kata Loan To Deposit Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset. Pengaruh Secara Parsial Capital Adequacy Ratio Terhadap Return On Asset pada PT. BPR Cipatujah Jabar Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Asset dinyatakan dalam koefisien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta () untuk pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Asset adalah sebesar 0,909. Hal ini berarti bahwa ketika Capital Adequacy Ratio mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap Return On Asset sebesar 90,9%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Asset, yakni (YX1)2 sebesar (0,909)2 = 0,826281 atau 82,6281%. Artinya bahwa, 82,6281% variabilitas dan variabel (Y) atau Return On Asset dipengaruhi oleh variabel (X3) yang dalam hal ini adalah Capital Adequacy Ratio sebesar 90,9%. Sisanya √1 − 0,826281 sebesar 0,173719 atau 17,3719% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain Capital Adequacy Ratio. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 (terlampir), dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung= 8,345 sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-k-1) = 2,160. Dengan melihat hasil sig 0,000 < α 0,05 maka dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset.
Pengaruh Secara Simultan Non Performing Loan, Loan To Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Return On Asset Pada PT. BPR Cipatujah Jabar Pengaruh seara simultan dapat diketahui dari pengolahan data SPSS 16.0 (lampiran). Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai R antara variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y sebesar 0,925 dengan kategori keterikatan hubungan sangat kuat karena berada diantara 0,080-1,00. Maka secara simultan Non Performing Loan (X1), Loan To Deposit Ratio (X2) dan Capital Adequacy Ratio (X3) terhadap Return On Asset (Y) mempunyai hubungan sebesar 92,5%. Koefisien jalur (YX1X2X3) sebesar 0,925 dan koefisien determinasinya (YX1X2X3)2 yaitu (0,925)2 = 0,855625 atau 85,5625%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu Non Performing Loan (X1), Loan To Deposit Ratio (X2) dan Capital Adequacy Ratio (X3) terhadap Return On Asset (Y) adalah sebesar 92,5% dengan nilai residu sebesar 100%-92,5% = 7,5%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa kredit bermasalah, total kredit, jumlah kredit yang diberikan, jumlah dana pihak ketiga, modal bank, dan aktiva tertimbang menurut resiko, terhadap return on assets. Dari pengolahan data SPSS 16.0 uji F (lampiran). Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai Fhitung sebesar 25,792 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dan Ftabel sebesar 3,41. Dengan melihat hasil sig 0,000 < 0,05 maka dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Non Performing Loan, Loan To Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Return On Asset sebesar pengaruh langsung 0,855625 atau 85,5625%. Sisanya √1 − 0,855625 sebesar 0,144375 atau 14,4375% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain yang mempengaruhi Return On Asset selain Non Performing Loan, Loan To Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio.
Secara lengkap pengaruh antara variabel X1, X2 dan variabel X3 Secara simultan terhadap variabel Y dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :
∈1
Non Performing Loan (X1) rX2X1 rX3X1 (0,224)
(0,152)
Loan to Deposit Ratio (X2) rX3X2
(0,351)
pYX1 (-0,101) pYX2 (-0,152)
pY∈1 (0,144) Return On Asset (Y)
pYX3 (1,001)
Capital Adequacy Ratio (X3)
Gambar 4.1 Struktur Pengaruh Antara Variabel X1, X2 dan X3 Terhadap Y Secara Lengkap
Dari gambar 4.1 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.5 Tabel 4.5 Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y Variabel X1
Pengaruh Variabel
Total Pengaruh
Pengaruh langsung = (pYX1) (pYX1) = (-0,101) X (-0,101)
0,010
Pengaruh tidak langsung = (pYX1) (rX2X1) (pYX2) = (-0,101) (0,152) (-0,152)
0,002
= (pYX1) (rX3X1) (pYX3) = (-0,101) (0,377) (1,001)
0,038
Total pengaruh X1 terhadap Y X2
-0,026
Pengaruh langsung = (pYX2) (pYX2) = (-0,152) (-0,152) Pengaruh tidak langsung
0,023
= (pYX2) (rX2X1) (pYX1) = (-0,152) (0,152) (-0,101) = (pYX2) (rX3X2) (pYX3) = (-0,152) (0,351) (1,001)
0,002 -0,053
Total pengaruh X2 terhadap Y X3
-0,028
Pengaruh langsung = (pYX3) (pYX3) = (1,001) (1,001)
1,002
Pengaruh tidak langsung = (pYX3) (rX3X1) (pYX1) = (1,001) (0,377 (-0,101)
-0,038
= (pYX3) (rX3X2) (pYX2) = (1,001) (0,351) (-0,152)
-0,053
Total pengaruh X3 terhadap Y
0,910
Total pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y
0,856
Total Pengaruh Variabel Residu (1-0,856)
0,144
Total Pengaruh (0,856+0,144)
1
Dari hasil analisis berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa total pengaruh Non Peforming Loan terhadap Return On Asset sebesar -0,026%. Untuk total pengaruh Loan To Deposit Ratio terhadap Return On Asset sebesar -0,028%. Sedangkan total pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Asset adalah sebesar 0,910%. Dari hasil diatas dapat terlihat bahwa yang memiliki nilai pengaruh tinggi terhadap Return On Asset adalah Capital Adequacy Ratio karena semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka Return On Asset (ROA) yang diperoleh bank akan semakin besar, karena semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya, sehingga kinerja bank juga akan meningkat.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, mengenai pengaruh Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio terhadap Return on Assets pada PT. BPR Cipatujah Jabar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil perhitungan rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy ratio dan return on assets pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya sangat bervariatif. Tingkat Non Performing Loan tertinggi diperoleh pada tahun 2008 semester II, sedang yang terendah ada pada tahun 2009 semseter II. Untuk loan to deposit ratio tertinggi diperoleh pada tahun 2008 semester I, sedang loan to deposit ratio terendah pada tahun 2013 smeseter I. sedangkan tingkat capital adequacy ratio paling tinggi pada tahun 2009 semester I. Dan yang paling rendah pada tahun 2013 semester I. Sedangkan untuk tingkat Return on Assets yang tertinggi pada tahun 2009 semester I, dan yang terendah pada tahun 2013 semester II. 2. Pengaruh non performing loan, loan to deposit ratio secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return on assets dan capital adequacy ratio berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya. 3. Pengaruh non performing loan, loan to deposit ratio dan capital adequacy ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada pada PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa saran diberikan penulis dengan harapan dapat memberikan manfaat dan masukan yang berguna bagi kemajuan perusahaan khususnya bagi PT. BPR Cipatujah Jabar Kabupaten Tasikmalaya maupun bagi peneliti lainnya dimasa yang akan datang. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: a. Bagi Pihak Perbankan Suatu perusahaan harus mampu menjaga tingkat non performing loan dalam keadaan lancar agar tidak menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap laba (ROA) yang diperoleh bank yang mengindikasikan kinerja keuangan bank semakin baik. Perusahaan tentap menjaga loan to deposit ratio agar dapat memenuhi hutang jangka pendeknya dengan memberi perhatian kepada bank agar lebih memperhatikan risiko-risiko yang akan dihadapi dalam hal likuiditas. Dan tentunya bank tersebut harus memperbaiki manajemen likuiditas pada perusahaan agar dianggap sehat, sesuai dengan tingkat kesehatan bank yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Sehingga suatu perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sehat sehingga akan meningkatkan kepercayaan nasabah. Diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara melakukan perbaikan terus menerus, baik dalam skala kecil maupun skala besar yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja agar mampu bersaing dalam memperoleh kepercayaan investor sehingga dapat memudahkan untuk memperoleh modal dari luar perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, salah satunya dapat tercermin dari semakin besarnya nilai ROA, maka semakin baik suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, sehingga perusahaan perlu meningkatkan nilai ROA untuk mendapatkan kepercayaan dari para investor.
b.
Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian yang selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sifatnya pengembangan dan perbaikan dari penelitian ini, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang permasalahan yang sama. Untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama (Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Return On Assets) disarankan agar menggunakan indikator yang berbeda dan menambah variabel baru
sehingga dapat dilihat apakah hasil yang didapatkan sama atau berbeda, sehingga dapat menjadi perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal, 2005. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Penerbitan Universitas Muhammadiyah, Malang. Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Ahmad Buyung Nusantara. 2009. Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Non Go Publik di Indonesia). Universitas Diponegoro Semarang. Boy Leon dan Sony Ericson. 2007. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Nondevisa. Jakarta: Grasindo. Bramantyo, Djohanputro & Ronny Kountur. 2007. Non Performing Loan (NPL) Bank Prekreditan Rakyat (BPR), Diserahkan Kepada: GTZ dan Bank Indonesia. Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Dhian Dayinta Pratiwi. 2012. Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR Terhadap ROA Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Universitas Diponegoro. Diana Puspitasari. 2009. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR dan Suku Bunga SBI Terhadap ROA. Universitas Diponegoro. Hasibuan, Malayu S. P. 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi : Jakarta. Bumi Aksara
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan. Salemba Empat, Jakarta. Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada _______. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor 30/267/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif, Penggolongan Kualitas Kredit. Laila Suci Amalia. 2010. Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR dan PPAP Terhadap Kinerja rentabilitas Bank (Studi Kasus Pada Bank Devisa dan Bank Non Devisa. Universitas Diponegoro Semarang. Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia. Maria Regina Rosario Sianturi. 2012. Pengaruh CAR, NPL, LDR, NIM, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum yang Listed di BEI). Universitas Hasanuddin. Mudrajad Kuncoro dan Suharjono, 2011. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Nur Aini. 2013. Pengaruh CAR, NIM, LDR, BOPO dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan Vol. 2 No. 1 Mei 2013 Hal 14-25 ISSN : 1979-4878. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Rini Adriyanti. 2011. Pengaruh NPL, dan LDR Terhadap ROA pada Bank BUMN di Indonesia. Universitas Hasanuddin Makassar. Riski Agustiningrum. 2012. Analisis Pengaruh CAR, NPL, dan LDR Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan. Universitas Udayana.
SE BI No. 3/33/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang perhitungan rasio keuangan. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004. Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung. ________. 2012. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Keduapuluhsatu. Bandung: Alfabeta.
Sri Susilo, dkk. 2000. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Satu. Jakarta : Salemba Empat Tan Sau Eng. 2013. Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR Terhadap ROA bank Internasional dan Bank Nasional Go Publik. Jurnal Dinamika Mnajemen Vol. 1 No. 3 Juli-September 2013 ISSN : 2338-123. Tiara Kusuma Hapsari. 2011. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, GWM, dan Rasio Konsentrasi Terhadap ROA. Universitas Diponegoro. Wild, John J. Subramanyam, K.r. Halsey, Robert F. 2005. Analisis Laporan Keuangan, Buku 1. Ed. 8. Yanivi S. Bactiar dan S. Nurwahyu Harahap. Jakarta: Salemba Empat.