No. 026/05/16/Th.X, 2 Mei 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2016 INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) NAIK 2,98 PERSEN, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) NAIK 5,16 PERSEN A. INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) pada triwulan I tahun 2016 mengalami kenaikan produksi sebesar 2,98 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan (q-to-q) pada triwulan I tahun 2016 turun sebesar 6,14 persen dari triwulan IV tahun 2015. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan selama tahun 2016 naik sebesar 2,98 persen dibandingkan dengan tahun 2015.
I. Pendahuluan Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur untuk triwulan I ini disajikan untuk keseluruhan skala industri, antara lain Industri Besar dan Sedang (IBS) yaitu industri dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) yaitu industri dengan tenaga kerja 1-19 orang. Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada tahun 2016 ini, seluruhnya akan disajikan dalam kode Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia (KBLI) terbaru tahun 2015 menurut International Standard Industrial Classification of All Economics Activities (ISIC) United Nations, revisi 4 tahun 2008. Kode KBLI yang disajikan adalah untuk kode klasifikasi 2 (dua) digit. Angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk 3 (tiga) jenis industri antara lain industri makanan (kode 10), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), dan industri karet, barang dari karet dan plastik (kode 22).
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 026/05/16/Th. X, 2 Mei 2016
1
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) pada triwulan I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,98 persen dibandingkan triwulan I tahun 2015, sedangkan untuk pertumbuhan nasional naik sebesar 4,08 persen. Kenaikan ini dialami oleh ketiga jenis industri di atas dengan rincian sebagai berikut: -
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia (kode 20), naik sebesar 19,25 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 10,85 persen.
-
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), naik sebesar 6,87 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 3,84 persen.
-
Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 6,25 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 4,54 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Triwulan I Tahun 2016 Provinsi Jambi No
Kode KBLI
1
10
2
3
Jenis Industri
Industri Makanan Manufacture of food products Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 20 Manufacture of chemicals and chemical products Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 22 Manufacture of Rubber and Plastics Products I B S (Industri Besar dan Sedang)
Pertumbuhan Triwulanan (y-on-y) (%) Provinsi Jambi Indonesia 6,25
4,54
19,25
-10,85
6,87
-3,84
2,98
4,08
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) pada triwulan I tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 6,14 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2015, demikian juga pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional mengalami penurunan sebesar 1,34 persen. Jenis industri yang mengalami penurunan pada triwulan I tahun 2016 dibandingkan triwulan IV tahun 2015, adalah : -
2
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22) turun sebesar 5,40 persen, demikian juga untuk angka pertumbuhan nasional turun sebesar 7,66 persen. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya permintaan dan pengaruh perekonomian global dimana persediaan stok karet untuk industri di beberapa negara tujuan ekspor masih terpenuhi. Hal tersebut berdampak terhadap
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 026/05/16/Th. X, 2 Mei 2016
stabilitas harga komoditas dan produksi. Selama triwulan I 2016 ini harga komoditas ini masih mempunyai trend yang menurun meskipun pada bulan terakhir triwulan I mulai naik. -
Industri Makanan (kode 10), turun sebesar 2,40 persen, dan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 0,76 persen. Jenis industri ini didominasi oleh industri minyak kelapa sawit (CPO/Crude Palm Oil) dan juga industri minyak mentah dari kelapa. Trend harga komoditas CPO dan minyak mentah dari kelapa selama Januari sampai Maret tahun 2016 cenderung naik, kenaikan ini cukup menggairahkan petani meskipun produksi sawit cukup merosot tajam akibat pengaruh musim kemarau panjang pada tahun lalu.
Untuk industri yang mengalami kenaikan adalah sebagai berikut : -
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia (kode 20), naik sebesar 19,25 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 0,05 persen. Industri ini berupa industri barang kimia lainnya.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Triwulan I Tahun 2016 Provinsi Jambi No
Kode KBLI
1
10
2
3
Jenis Industri
Industri Makanan Manufacture of food products Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 20 Manufacture of chemicals and chemical products Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 22 Manufacture of Rubber and Plastics Products I B S (Industri Besar dan Sedang)
Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) (%) Provinsi Jambi Indonesia -2,40
-0,76
19,25
-0,05
-5,40
-7,66
-6,14
-1,34
IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Tahunan Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang selama tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,98 persen dibandingkan dengan pertumbuhan produksi tahun 2015, demikian juga pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional juga mengalami peningkatan sebesar 4,08 persen. Kenaikan ini dialami oleh ketiga jenis industri di atas dengan rincian sebagai berikut: -
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia (kode 20), naik sebesar 19,25 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 10,85 persen.
-
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), naik sebesar 6,87 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 3,84 persen.
-
Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 6,25 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 4,54 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 026/05/16/Th. X, 2 Mei 2016
3
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per jenis industri dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Tahun 2016 Provinsi Jambi No
Kode KBLI
1
10
2
3
Jenis Industri
Industri Makanan Manufacture of food products Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 20 Manufacture of chemicals and chemical products Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 22 Manufacture of Rubber and Plastics Products I B S (Industri Besar dan Sedang)
Pertumbuhan Tahunan (%) Provinsi Jambi Indonesia 6,25
4,54
19,25
-10,85
6,87
-3,84
2,98
4,08
B. INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan I tahun 2016 naik sebesar 5,16 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan I tahun 2016 naik sebesar 4,04 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2015. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil tahunan selama tahun 2016 naik sebesar 5,16 persen dibandingkan dengan tahun 2015.
I. Pendahuluan Untuk angka pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) akan disajikan menurut 7 (tujuh) jenis industri, antara lain industri makanan (kode 10), industri pakaian jadi (kode 14), industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), industri barang galian bukan logam (kode 23), industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25) dan industri furnitur (kode 31). II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y)
Triwulan I Tahun 2016 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan I Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 5,16 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015. Demikian juga angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk nasional mengalami peningkatan sebesar 5,91 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 026/05/16/Th. X, 2 Mei 2016
Dari ketujuh jenis industri tersebut, jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain : -
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 24,78 persen dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 16,04 persen.
-
Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 20,43 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 11,07 persen. - Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 19,67 persen, demikian halnya dengan angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 5,79 persen.
-
Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 5,17 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 2,59 persen.
-
Industri makanan (kode 10), naik sebesar 1,80 persen dan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 6,16 persen.
-
Industri furniture (kode 31), naik sebesar 0,76 persen dan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan sebesar 0,41 persen.
Adapun penurunan terjadi pada Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar 9,42 persen, begitu pula dengan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 2,27 persen.
Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan I Tahun 2016 Provinsi Jambi Pertumbuhan (%) No
Kode KBLI
Jenis Industri
(3)
Triwulanan (y-on-y) Provinsi Jambi
Indonesia
(4)
(5)
1,80
6,16
(1)
(2)
1
10
Industri Makanan
2
14
Industri Pakaian Jadi
19,67
5,79
3
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
-9,42
-2,27
4
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
24,78
16,04
5
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
5,17
2,59
6
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
20,43
-11,07
7
31
Industri Furnitur
0,76
0,41
5,16
5,91
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 026/05/16/Th. X, 2 Mei 2016
5
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan
I Tahun 2016 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan I tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 4,04 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2015. Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen pada triwulan I tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2015. Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per triwulannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan I Tahun 2016 Provinsi Jambi Pertumbuhan (%) No
Kode KBLI
Jenis Industri
(3)
Triwulanan (q-to-q) Provinsi Jambi
Indonesia
(4)
(5)
(1)
(2)
1
10
Industri Makanan
2,29
1,36
2
14
Industri Pakaian Jadi
9,60
2,06
3
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
1,82
0,82
4
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
-2,02
0,33
5
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
3,80
-0,40
6
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
5,46
-7,70
7
31
Industri Furnitur
-0,35
0,75
4,04
0,76
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan I tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2015 adalah sebagai berikut :
6
-
Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 9,60 persen, hal ini senada dengan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen.
-
Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 5,46 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 7,70 persen.
-
Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 3,80 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 0,40 persen.
-
Industri makanan (kode 10), naik sebesar 2,29 persen, demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional yang mengalami kenaikan sebesar 1,36 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 026/05/16/Th. X, 2 Mei 2016
-
Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 1,82 persen, begitu juga dengan angka pertumbuhan nasional yang mengalami kenaikan sebesar 0,82 persen.
Adapun jenis industri yang mengalami penurunan adalah : -
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), turun sebesar 2,02 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 0,33 persen.
-
Industri furniture (kode 31), turun sebesar 0,35 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 0,75 persen.
IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Tahun 2016 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (c-to-c) selama periode Januari sampai Maret tahun 2016 yang juga merupakan pertumbuhan selama tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 5,16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015. Demikian pula dengan angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami peningkatan sebesar 5,91 persen untuk periode selama bulan Januari sampai Maret tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per jenis industri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Selama Tahun 2016 Provinsi Jambi Pertumbuhan (%) No
Kode KBLI
Jenis Industri
(3)
Tahun 2016 Provinsi Jambi
Indonesia
(4)
(5)
1,80
6,16
(1)
(2)
1
10
Industri Makanan
2
14
Industri Pakaian Jadi
19,67
5,79
3
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
-9,42
-2,27
4
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
24,78
16,04
5
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
5,17
2,59
6
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
20,43
-11,07
7
31
Industri Furnitur
0,76
0,41
5,16
5,91
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Dari ketujuh jenis industri tersebut, jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain : -
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 24,78 persen, demikian Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 026/05/16/Th. X, 2 Mei 2016
7
juga angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 16,04 persen. -
Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 20,43 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 11,07 persen. - Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 19,67 persen, angka pertumbuhan nasional juga meningkat sebesar 5,79 persen.
-
Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 5,17 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 2,59 persen.
-
Industri makanan (kode 10), naik sebesar 1,80 persen, begitu juga untuk angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 6,16 persen.
-
Industri furniture (kode 31), naik sebesar 0,76 persen, dan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan sebesar 0,41 persen.
Adapun penurunan terjadi pada Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar 9,42 persen, demikian pula dengan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 2,27 persen.
CATATAN TEKNIS Sejak tahun 1976 Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Survey Industri Pengolahan Besar dan Sedang (IBS) secara bulanan/triwulanan. Data hasil survei tersebut dipakai sebagai bahan penyusunan Indeks Produksi Industri dan penghitungan Pertumbuhan Produksi Industri. Besaran Pertumbuhan Produksi Industri, selain digunakan sebagai bahan penghitungan PDRB, juga merupakan indikator dini untuk mengetahui perkembangan sektor industri di Indonesia. Data dikumpulkan secara bulanan melalui Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang. Perusahaan/usaha industri yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan industri yang melakukan kegiatan pengolahan, terletak pada bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri, serta mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Suatu kegiatan ekonomi dikatakan sebagai Industri Manufaktur jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, serta sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Sedangkan Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon). Industri Pengolahan dikelompokkan menjadi (empat) klasifikasi usaha berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Industri besar adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih. Industri Sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 (dua puluh) sampai 99 (sembilan puluh sembilan) orang. Industri Kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 5 (lima) sampai 19 (sembilan belas) orang, dan Industri Mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 (satu) sampai 4 (empat) orang.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No. 026/05/16/Th. X, 2 Mei 2016