No. 45/08/72/Th. XIX, 01 Agustus 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2016 A. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Sulawesi Tengah di triwulan II tahun 2016 (q-to–q) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 1,75 persen, sementara IBS Nasional pada periode yang sama mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 3,54 persen.
Peningkatan pertumbuhan IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II 2016 (q-to-q) yang sebesar 1,75 persen terutama disebabkan oleh peningkatan jenis industri makanan (KBLI 10) yang sebesar 2,09 persen. Sementara itu untuk golongan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16) juga mengalami pertumbuhan sebesar 0,47 persen, dan industri minuman (KBLI 11) juga tumbuh sebesar 0,81 persen.
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II tahun 2016 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Sementara secara Nasional Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 5,54 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2016.
B. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)
Produksi IMK di Sulawesi Tengah pada triwulan II tahun 2016 (q-to–q) mengalami pertumbuhan sebesar 4,49 persen dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu produksi IMK Nasional pada periode yang sama mengalami peningkatan pertumbuhan (q-to–q) sebesar 5,74 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan II 2016 (q-to-q) yang sebesar 4,49 persen pertumbuhan terjadi di beberapa golongan industri, yang tertinggi golongan industri logam dasar meningkat sebesar 21,69 persen. Meskipun demikian ada juga golongan industri yang mengalami penurunan pertumbuhan di antaranya yang tertinggi golongan industri pengolahan lainnya menurun sebesar -24,12 persen.
Pertumbuhan produksi IMK Sulawesi Tengah selama triwulan II tahun 2016 dilihat dari pertumbuhan (y–o –y) adalah sebesar 18,41 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Sedangkan pertumbuhan produksi IMK Nasional selama triwulan II tahun 2016 (y–on–y) adalah sebesar 6,56 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 45/08/72/Th. XIX, 01 Agustus 2016
1
Sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Peningkatan pertumbuhan sektor ini, diharapkan semakin besar sejalan dengan adanya transformasi struktural perekonomian Indonesia yang semakin mengarah pada meningkatnya peranan sektor sekunder dan tersier, dari kondisi yang sebelumnya didominasi oleh sektor primer. Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah yang tertuang dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sampai saat ini masih mengandalkan Sektor Pertanian dengan kontribusi mencapai sekitar 40 persen, sementara sektor industri manufaktur peranannya baru mencapai sekitar 7 - 8 persen. Dalam pembahasan ini Industri Manufaktur dipilah menjadi dua yaitu Industri Manufaktur Besar dan sedang (IBS), dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK). A. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Di Provinsi Sulawesi Tengah tersebar di 10 dari 13 Kabupaten/Kota yang ada. Kabupaten yang belum ada perusahaan IBS tersebut adalah Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi. Gambar 1. Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I 2011 – Triwulan I 2016 (q-to-q) 20.0
Sulawesi Tengah
15.0
Indonesia
Persen
10.0 5.0
-1 .41
0.0
-5.0
Tw I 2011
Tw II 2011
Tw III 2011
T w IV 2011
Tw I 2012
Tw II 2012
T w I II 2012
Tw IV 2012
TWI 2013
TWI I 2013
TW III 2013
T W IV 2013
TW I 2014
TW II 2014
T W II I 2014
TWI V 2014
TW I 2015
TW II 2015
T W I II 2015
TW IV 2015
TW I 2016
TW II 2016
-10.0
Data terbaru tentang Sektor Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan II Tahun 2016 (q-to-q) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 1,75 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding triwulan I tahun 2016 yang sebesar -1,04 persen (Gambar 1). Sementara itu secara nasional pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Indonesia mengalami peningkatan pertumbuhan (q-to-q) sebesar 3,54 persen pada Triwulan II tahun 2016, lebih tinggi jika dibanding triwulan I tahun 2016 yang mengalami pertumbuhan sebesar -1,29 persen. Peningkatan pertumbuhan IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II 2016 tertinggi adalah pada golongan industri makanan, yakni tumbuh sebesasr 2,09 persen, golongan industri minuman mengalami pertumbuhan sebesar 0,81 persen. Sementara pertumbuhan terendah yakni golongan industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya, yakni tumbuh sebesar 0,47 persen.. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 45/08/72/Th. XIX, 01 Agustus 2016
Tabel 1. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan II 2015 - II Tahun 2016
Pertumbuhan(q-to-q) IBS (Persen)
Pertumbuhan (y-on-y) IBS (Persen)
Uraian Triwulan II 2015
Triwulan III 2015
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016 *)
Triwulan II 2016 **)
Triwulan II 2015
Triwulan III 2015
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016 *)
Triwulan II 2016 **)
Sulawesi Tengah
4,03
0,78
3,52
-1,04
1,75
7,70
7,82
9,50
7,40
5,05
Nasional
2,34
0,83
1,69
-1,41
3,54
5,44
4,00
4,02
4,08
5,54
Keterangan : *) Angka perbaikan **) Angka sangat sementara
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II tahun 2016 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Sementara secara Nasional Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,54 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. B. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai dengan 19 orang. Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil produksi IMK Sulawesi Tengah (q-to-q) untuk triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 4,49 persen diibanding triwulan sebelumnya. Adapun produksi IMK nasional (q-to-q) triwulan II tahun 2016 mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 5,74 persen dibanding triwulan sebelumnya. Gambar 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I 2011 – Triwulan II 2016 (q-to-q) 20.0
Sulawesi Tengah
15.0
Indonesia
Persen
10.0 5.0 0.0 -5.0
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I 2 011 201 1 2011 20 11 2012
Tw II Tw III Tw IV TW I TW II TW III TW IV TW I 2012 20 12 2012 2 013 201 3 2013 2 013 2014
TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II 2014 20 14 2014 2015 201 5 2015 2015 201 6 2016
-10.0
Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan II 2016 (q-to-q) sebesar 4,49 persen terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan golongan industri logam dasar meningkat Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 45/08/72/Th. XIX, 01 Agustus 2016
3
sebesar 21,69 persen, kemudian golongan industri makanan meningkat sebesar 8,94 persen, golongan industri tekstil meningkat sebesar 8,80 persen, golongan industri furnitur meningkat sebear 7,13 persen, dan golongan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya meningkat sebesar 4,16 persen. Meskipun demikian ada juga golongan industri yang mengalami penurunan pertumbuhan yakni golongan industri pengolahan lainnya menurun sebesar -24,12 persen, golongan industri karet, barang dari karet dan plastik menurun sebesar - 10,55 persen, kemudian golongan industri alat angkutan lainnya menurun sebesar -10, 07 persen, golongan industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan menurun sebesar -6,38 persen dan golongan industri minuman menurun sebesar -2,16 persen. Pertumbuhan produksi IMK Sulawesi Tengah selama triwulan II tahun 2016 dilihat dari pertumbuhan (y–on–y) mengalami peningkatan sebesar 18,41 persen jika dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Demikian pula pertumbuhan produksi IMK Nasional selama triwulan II tahun 2016 (y–on–y) adalah mengalami peningkatan sebewsar 6,56 persen jika dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Dari Tabel 2 diatas dapat dilihat perkembangan pertumbuhan (y-on-y) IMK Sulawesi Tengah dan Nasional sejak triwulan I 2015 sampai triwulan II 2016. Tabel 2. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan I 2015 - II Tahun 2016 Pertumbuhan (q-to-q) IMK (Persen)
Pertumbuhan (y-on-y) IMK (Persen)
Uraian/ KBLI
Triwulan II 2015
Triwulan III 2015
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016 *)
Triwulan II 2016 **)
Triwulan II 2015
Triwulan III 2015
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016 *)
Triwulan II 2016 **)
Sulawesi Tengah
- 1,71
4,81
3,48
4,49
4,49
4,75
5,48
6,30
11,38
18,41
Nasional
5,09
-1,31
1,35
0,76
5,74
4,57
6,87
5,79
5,91
6,56
Keterangan : *) Angka perbaikan **) Angka sangat sementara
Bila dilihat dari golongan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil, maka pertumbuhan (y-on-y) triwulan II 2016 tertinggi adalah golongan industri logam dasar yakni sebesar 41,59 persen, kemudian disusul oleh golongan industri tekstil sebesar 37,20 persen dan golongan industri percetakan dan reproduksi media rekamani sebesar 27,42 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Sedangkan pertumbuhan (y-on-y) IMK terendah adalah berasal dari golongan industri karet dan barang dari karet dan plastik yang mengalami penurunan sebesar - 14,21 persen terhadap triwulan yang sama tahun 2015.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 45/08/72/Th. XIX, 01 Agustus 2016
Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II Tahun 2016 Pertumbuhan Triwulan II (persen) No
Uraian KBLI
Jenis Industri
q-to-q
y-on-y
1
10
Industri Makanan
8,94
19,70
2
11
Industri Minuman
-2,16
1,87
3
13
Industri Tekstil
8,80
37,20
4
14
Industri Pakaian Jadi
-7,87
15,88
5
16
Industri kayu, barang dari kayu dan gabus(bukan furniture) dan barang anyaman dari bamu, rotan dan sejenisnya
4,14
20,16
6
18
Industri Percetakan dan reproduksi media rekaman
-9,14
27,42
7
20
Industri Bahan kimia dan barang dari bahan kimia
-3,99
14,86
8
21
Industri Farmasi, Produk Obat kimia dan obat tradisional
-4,83
-4,05
9
22
Industri Karet dan barang dari karet
-10,55
-14,21
10
23
Industri barang galian bukan logam
-3,35
-3,34
11
24
Industri Logam Dasar
21,69
41,59
12
25
Industri Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya
-5,33
8,58
13
28
Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
-2,99
-9,18
14
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
-10,07
0,21
15
31
Industri Furniture
7,13
20,88
16
32
Industri Pengolahan Lainnya
-24,12
-28,68
17
33
Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatannya
-9,31
-4,58
4,49
18,41
IMK (Industri Mikro Kecil
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 45/08/72/Th. XIX, 01 Agustus 2016
5