No. 25/05/72/Th. XX, 02 Mei 2017
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2017 A. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)
Pertumbuhan produksi IBS Provinsi Sulawesi Tengah di triwulan I tahun 2017 (q-to-q) mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -2,47 persen, sementara IBS Nasional pada periode yang sama mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 0,86 persen.
Penurunan pertumbuhan IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I 2017 (q-to-q) yang sebesar -2,47 persen terutama disebabkan oleh penurunan jenis industri makanan (KBLI 10) yang sebesar -2,64 persen dan jenis industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16) mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -1,56 persen.
Produksi IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I tahun 2017 dilihat dari pertumbuhan (yon-y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,42 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2016. Sementara secara Nasional pertumbuhan (y-on-y) triwulan I tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 4,33 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2016.
B. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)
Produksi IMK di Sulawesi Tengah pada triwulan I tahun 2017 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 1,52 persen lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,27 persen. Sementara itu produksi IMK Nasional pada periode yang sama mengalami pertumbuhan (q-to-q) sebesar 2,44 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan I 2017 (q-to-q) yang sebesar 1,52 persen terjadi di beberapa jenis industri, yang tertinggi jenis industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI 20) yang meningkat sebesar 31,99 persen. Meskipun demikian ada juga jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan di antaranya yang tertinggi jenis industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) yaitu sebesar -7,45 persen
Pertumbuhan produksi IMK Sulawesi Tengah selama triwulan I tahun 2017 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) adalah sebesar 10,63 persen lebih rendah dibanding triwulan yang sama tahun 2016 yang sebesar 11,38 persen. Sedangkan pertumbuhan produksi IMK Nasional triwulan I tahun 2017 (y-on-y) adalah sebesar 6,63 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No.25/05/72/Th. XX, 02 Mei 2017
1
Sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Peningkatan pertumbuhan sektor ini, diharapkan semakin besar sejalan dengan adanya transformasi struktural perekonomian Indonesia yang semakin mengarah pada meningkatnya peranan sektor sekunder dan tersier, dari kondisi yang sebelumnya didominasi oleh sektor primer. Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah yang tertuang dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2016, dimana masih mengandalkan sektor pertanian dengan kontribusi mencapai sekitar 29,6 persen, sementara sektor industri manufaktur peranannya baru mencapai sekitar 11,9 persen. Dalam pembahasan ini industri manufaktur dipilah menjadi dua yaitu Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK). A. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Di Provinsi Sulawesi Tengah IBS tersebar di 10 dari 13 Kabupaten/Kota yang ada, kabupaten yang belum ada perusahaan IBS tersebut adalah Kabupaten Banggai Kepulauan, Poso, dan Sigi. Gambar 1. Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I 2013 – Triwulan I 2017 (q-to-q) 10.0 8.0
Sulawesi Tengah
Indonesia
Persen
6.0 4.0 2.0 0.0 TW I 2013 TW II 2013
-2.0
TW III 2013
TW IV 2013
TW I 2014 TW II 2014
TW III 2014
TW IV 2014
TW I 2015 TW II 2015
TW III 2015
TW IV 2015
TW I 2016 TW II 2016
TW III 2016
TW IV 2016
TW I 2017
-4.0 -6.0
Data terbaru tentang Sektor IBS Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan I Tahun 2017 (q-to-q) mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -2,47 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih rendah dibanding triwulan IV tahun 2016 yang sebesar 1,68
persen (Gambar 1). Sementara itu secara nasional
pertumbuhan IBS mengalami peningkatan pertumbuhan (q-to-q) sebesar 0,86 persen pada triwulan I tahun 2017, lebih tinggi jika dibanding triwulan IV tahun 2016 yang mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -0,34 persen. Penurunan pertumbuhan IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I 2017 adalah pada jenis industri makanan (KBLI 10) dan industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16) tumbuh negatif masing-masing sebesar -2,64 persen dan -1,56 persen.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 09/02/72/Th. XIX, 02 Mei 2017
Tabel 1. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan I 2016 – Triwulan I 2017 Pertumbuhan(q-to-q) IBS (Persen)
Pertumbuhan (y-on-y) IBS (Persen)
Uraian Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016
Triwulan IV 2016
Triwulan I 2017
Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016 *)
Triwulan IV 2016
Triwulan I 2017
Sulawesi Tengah
-1,04
1,75
5,47
1,68
-2,47
7,40
5,05
9,94
7,99
6,42
Nasional
-1,41
3,54
0,70
-0,34
0,86
4,08
5,54
4,87
2,06
4,33
Produksi IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I tahun 2017 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,42 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2016. Sementara secara nasional pertumbuhan produksi IBS (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,33 persen.
B. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai dengan 19 orang. Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil, produksi IMK Sulawesi Tengah (q-to-q) untuk triwulan I tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 1,52 persen. Adapun produksi IMK nasional (q-to-q) triwulan I tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 2,44 persen dibanding triwulan sebelumnya. Gambar 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I 2013 – Triwulan I 2017 (q-to-q) 10.0 8.0
Sulawesi Tengah
Indonesia
Persen
6.0 4.0 2.0 0.0 -2.0
TW I 2013 TW II 2013
TW III 2013
TW IV 2013
TW I 2014 TW II 2014
TW III 2014
TW IV 2014
TW I 2015 TW II 2015
TW III 2015
TW IV 2015
TW I 2016 TW II 2016
TW III 2016
TW IV 2016
TW I 2017
-4.0 -6.0
Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan I 2017 (q-to-q) sebesar 1,52 persen terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan jenis industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI 20) meningkat cukup signifikan sebesar 31,99 persen, disusul jenis industri Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No.25/05/72/Th. XX, 02 Mei 2017
3
pengolahan lainnya (KBLI 32) meningkat sebesar 15,46 persen, selanjutnya jenis industri pakaian jadi (KBLI 14) meningkat 11,69 persen, dan yang mengalami pertumbuhan positif terendah adalah jenis industri barang logam bukan mesin dan perlengkapannya (KBLI 25) yaitu sebesar 0,86 persen. Meskipun demikian ada juga jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan yakni jenis industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) menurun sebesar -7,45 persen dan industri furnitur (KBLI 31) menurun sebesar -5,22 persen, Pertumbuhan produksi IMK Sulawesi Tengah selama triwulan I tahun 2017 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 10,63 persen lebih rendah jika dibanding triwulan yang sama tahun 2016 yaitu sebesar 11,38 persen. Demikian pula pertumbuhan produksi IMK Nasional selama triwulan I tahun 2017 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 6,63 persen. Dari Tabel 2 dapat dilihat perkembangan pertumbuhan (y-on-y) IMK Sulawesi Tengah dan Nasional sejak triwulan I 2016 sampai triwulan I 2017. Tabel 2. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan I 2016 – Triwulan I 2017 Pertumbuhan (q-to-q) IMK (Persen)
Uraian/
Pertumbuhan (y-on-y) IMK (Persen)
KBLI
Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016
Triwulan IV 2016
Triwulan I 2017
Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016
Triwulan IV 2016
Triwulan I 2017
Sulawesi Tengah
4,49
4,49
1,97
2,27
1,52
11,38
18,41
15,21
13,87
10,63
Nasional
0,76
5,74
-2,06
0,51
2,44
5,91
6,56
5,75
4,88
6,63
Bila dilihat dari (y-on-y) maka pertumbuhan IMK triwulan I 2017, tiga jenis industri tertinggi adalah jenis industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI 16) yakni sebesar 29,09 persen, kemudian disusul oleh jenis industri makanan (KBLI 10) sebesar 13,81 persen, serta jenis industri pakaian jadi (KBLI 14) sebesar 10,08 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2016. Sedangkan pertumbuhan (y-on-y) IMK tiga jenis industri tertinggi yang negatif adalah berasal dari jenis industri pengolahan lainnya (KBLI 32) yaitu sebesar -11,80 persen terhadap triwulan yang sama tahun 2016.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 09/02/72/Th. XIX, 02 Mei 2017
Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2017
Kode KBLI
Uraian Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
2
No
Pertumbuhan Triwulan I 2017 (persen) q-to-q
y-on-y
(4)
(5)
Industri makanan
1,45
13,81
11
Industri minuman
6,80
6,48
3
13
Industri tekstil
10,38
4,74
4
14
Industri pakaian jadi
11,69
10,08
5
16
Industri kayu, barang dari kayu dan gabus(bukan furnitur) dan barang anyaman dari bamu, rotan dan sejenisnya
10,25
29,09
6
18
Industri percetakan dan reproduksi media rekaman
-7,45
3,05
7
20
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
31,99
5,81
8
23
Industri barang galian bukan logam
1,89
6,03
9
25
Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya
0,86
5,28
10
31
Industri furnitur
-5,22
3,13
11
32
Industri pengolahan Lainnya
15,46
-11,80
1,52
10,63
Industri Mikro Kecil (IMK)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No.25/05/72/Th. XX, 02 Mei 2017
5