No. 09/02/72/Th. XX, 01 Februari 2017
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN IV TAHUN 2016 A. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)
Pertumbuhan produksi IBS Provinsi Sulawesi Tengah di triwulan IV tahun 2016 (q-to-q) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 1,68 persen, sementara IBS Nasional pada periode yang sama mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -0,34 persen.
Peningkatan pertumbuhan IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan IV 2016 (q-to-q) yang sebesar 1,68 persen terutama disebabkan oleh peningkatan jenis industri makanan (KBLI 10) yang sebesar 1,69 persen. Sementara itu untuk golongan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI 16) mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -2,04 persen.
Produksi IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan IV tahun 2016 dilihat dari pertumbuhan (yon-y) mengalami pertumbuhan sebesar 7,99 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Sementara secara Nasional pertumbuhan (y-on-y) triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 2,06 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015.
B. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)
Produksi IMK di Sulawesi Tengah pada triwulan IV tahun 2016 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,27 persen dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu produksi IMK Nasional pada periode yang sama mengalami pertumbuhan (q-to-q) sebesar 0,51 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan IV 2016 (q-to-q) yang sebesar 2,27 persen pertumbuhan terjadi di beberapa golongan industri, yang tertinggi golongan industri mesin dan perlengkapan YTDL meningkat sebesar 22,57 persen. Meskipun demikian ada juga golongan industri yang mengalami penurunan pertumbuhan di antaranya yang tertinggi golongan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menurun sebesar -26,11 persen.
Pertumbuhan produksi IMK Sulawesi Tengah selama triwulan IV tahun 2016 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) adalah sebesar 13,87 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Sedangkan pertumbuhan produksi IMK Nasional triwulan IV tahun 2016 (y-on-y) adalah sebesar 4,88 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No.09/02/72/Th. XX, 01 Februari 2017
1
Sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Peningkatan pertumbuhan sektor ini, diharapkan semakin besar sejalan dengan adanya transformasi struktural perekonomian Indonesia yang semakin mengarah pada meningkatnya peranan sektor sekunder dan tersier, dari kondisi yang sebelumnya didominasi oleh sektor primer. Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah yang tertuang dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sampai saat ini masih mengandalkan Sektor Pertanian dengan kontribusi mencapai sekitar 40 persen, sementara sektor industri manufaktur peranannya baru mencapai sekitar 7 - 8 persen. Dalam pembahasan ini industri manufaktur dipilah menjadi dua yaitu Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK). A. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Di Provinsi Sulawesi Tengah IBS tersebar di 10 dari 13 Kabupaten/Kota yang ada, kabupaten yang belum ada perusahaan IBS tersebut adalah Kabupaten Banggai Kepulauan, Poso, dan Sigi. Gambar 1. Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I 2011 – Triwulan IV 2016 (q-to-q) 20.0
Sulawesi Tengah
Persen
15.0
Indonesia
10.0 5.0
-1.41
0.0 -5.0
Tw I 2011
Tw II 2011
Tw III 2011
Tw IV 2011
Tw I 2012
Tw II 2012
Tw III 2012
Tw IV 2012
TW I 2013
TW II 2013
TW III 2013
TW IV 2013
TW I 2014
TW II 2014
TW III 2014
TW IV 2014
TW I 2015
TW II 2015
TW III 2015
TW IV 2015
TW I 2016
TW II 2016
TW III 2016
TW iv 2016
-10.0
Data terbaru tentang Sektor IBS Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan IV Tahun 2016 (q-to-q) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 1,68 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih rendah dibanding triwulan III tahun 2016 yang sebesar 5,47 persen (Gambar 1). Sementara itu secara nasional pertumbuhan IBS mengalami penurunan pertumbuhan (q-to-q) sebesar -0,34 persen pada triwulan IV tahun 2016, lebih rendah jika dibanding triwulan III tahun 2016 yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,70 persen. Peningkatan pertumbuhan IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan IV 2016 adalah pada golongan industri makanan tumbuh sebesar 1,69 persen, sedangkan golongan industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya, tumbuh negatif sebesar -2,04 persen.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 09/02/72/Th. XIX, 01 Februari 2017
Tabel 1. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan IV 2015 – Triwulan IV 2016 Pertumbuhan(q-to-q) IBS (Persen)
Pertumbuhan (y-on-y) IBS (Persen)
Uraian Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016 *)
Triwulan IV 2016 **)
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016 *)
Triwulan IV 2016 **)
Sulawesi Tengah
3,52
-1,04
1,75
5,47
1,68
9,50
7,40
5,05
9,94
7,99
Nasional
1,69
-1,41
3,54
0,70
-0,34
4,02
4,08
5,54
4,87
2,06
Keterangan : *) Angka perbaikan **) Angka sangat sementara
Produksi IBS Provinsi Sulawesi Tengah triwulan IV tahun 2016 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 7,99 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Sementara secara nasional pertumbuhan produksi IBS (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 2,06 persen. B. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai dengan 19 orang. Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil, produksi IMK Sulawesi Tengah (q-to-q) untuk triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 2,27 persen diibanding triwulan sebelumnya. Adapun produksi IMK nasional (q-to-q) triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 0,51 persen dibanding triwulan sebelumnya. Gambar 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I 2011 – Triwulan IV 2016 (q-to-q) 20.0
Sulawesi Tengah
15.0
Indonesia
Persen
10.0 5.0 0.0 -5.0
Tw I 2011
Tw II 2011
Tw III 2011
Tw IV 2011
Tw I 2012
Tw II 2012
Tw III 2012
Tw IV 2012
TW I 2013
TW II 2013
TW III TW IV 2013 2013
TW I 2014
TW II 2014
TW III TW IV 2014 2014
TW I 2015
TW II 2015
TW III TW IV 2015 2015
TW I 2016
TW II 2016
TW III TW IV 2016 2016
-10.0
Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan IV 2016 (q-to-q) sebesar 2,27 persen terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan golongan industri mesin dan perlengkapan YTDL meningkat cukup signifikan sebesar 22,57 persen, disusul golongan industri pengolahan lainnya meningkat sebesar 9,98 persen, selanjutnya golongan industri makanan meningkat 5,63 persen, golongan industri percetakan dan reproduksi media rekaman meningkat 5,62 persen, dan Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No.09/02/72/Th. XX, 01 Februari 2017
3
yang mengalami pertumbuhan positif terendah adalah golongan industri barang logam bukan mesin dan peralatannya tumbuh sebesar 2,38 persen. Meskipun demikian ada juga golongan industri yang mengalami penurunan pertumbuhan yakni golongan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menurun cukup signifikan sebesar -26,11 persen, golongan industri farmasi produk obat kimia dan tradisional menurun sebesar -21,95 persen, golongan industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan menurun sebesar -17,74 persen, sedangkan golongan industri yang pertumbuhan negatif terendah adalah golongan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya menurun sebesar -0,54 persen. Pertumbuhan produksi IMK Sulawesi Tengah selama triwulan IV tahun 2016 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 13,87 persen jika dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Demikian pula pertumbuhan produksi IMK Nasional selama triwulan IV tahun 2016 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 4,88 persen. Dari Tabel 2 dibawah dapat dilihat perkembangan pertumbuhan (y-on-y) IMK Sulawesi Tengah dan Nasional sejak triwulan IV 2015 sampai triwulan IV 2016. Tabel 2. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan IV 2015 – Triwulan IV 2016 Pertumbuhan (q-to-q) IMK (Persen)
Uraian/
Pertumbuhan (y-on-y) IMK (Persen)
KBLI
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016
Triwulan IV 2016
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016
Triwulan IV 2016
Sulawesi Tengah
3,48
4,49
4,49
1,97
2,27
6,30
11,38
18,41
15,21
13,87
Nasional
1,35
0,76
5,74
-2,06
0,51
5,79
5,91
6,56
5,75
4,88
Bila dilihat dari (y-on-y) maka pertumbuhan IMK triwulan IV 2016, tiga golongan industri tertinggi adalah golongan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya yakni sebesar 40,35 persen, kemudian disusul oleh golongan industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 35,02 persen, serta industri barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar 17,97 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2015. Sedangkan pertumbuhan (y-on-y) IMK tiga golongan industri tertinggi yang negatif adalah berasal dari golongan industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatannya yang mengalami penurunan sebesar -34,64 persen, kemudian golongan industri farmasi produk obat kimia dan obat tradisional menurun sebesar -17,27 persen, dan golongan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menurun sebesar -16,03 persen terhadap triwulan yang sama tahun 2015.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 09/02/72/Th. XIX, 01 Februari 2017
Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV Tahun 2016
Pertumbuhan Triwulan IV (persen) No
Uraian KBLI
Jenis Industri
(3)
q-to-q
y-on-y
(4)
(5)
(1)
(2)
1
10
Industri Makanan
5,63
13,87
2
11
Industri Minuman
4,07
0,63
3
13
Industri Tekstil
-8,65
2,12
4
14
Industri Pakaian Jadi
-5,72
7,36
5
16
Industri kayu, barang dari kayu dan gabus(bukan furniture) dan barang anyaman dari bamu, rotan dan sejenisnya
-0,54
40,35
6
18
Industri Percetakan dan reproduksi media rekaman
5,62
35,02
7
20
Industri Bahan kimia dan barang dari bahan kimia
-26,11
-16,03
8
21
Industri Farmasi, Produk Obat kimia dan obat tradisional
-21,95
-17,27
9
23
Industri barang galian bukan logam
2,90
-0,14
10
25
Industri Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya
2,38
17,97
11
28
Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
22.57
-7.16
12
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
0.00
17,83
13
31
Industri Furniture
4,34
8,77
14
32
Industri Pengolahan Lainnya
9,98
-9,84
15
33
Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatannya
-17,74
-34,64
2,27
13,87
Industri Mikro Kecil (IMK)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No.09/02/72/Th. XX, 01 Februari 2017
5