No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2016 TUMBUH 5,62 PERSEN MENGALAMI KONTRAKSI MINUS 0,61 PERSEN DIBANDINGKAN TRIWULAN IV/2015 Perekonomian Jakarta triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 518,96 triliun rupiah, sementara menurut harga konstan mencapai 371,81 triliun rupiah. Ekonomi Jakarta pada triwulan I-2016 tumbuh 5,62 persen bila dibandingkan dengan triwulan I-2015 (y on y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 11,15 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 5,26 persen. Ekonomi Jakarta triwulan I-2016 mengalami kontraksi sebesar minus 0,61 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa perusahaan (1,46 persen), dan dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengeluaran konsumsi LNPRT (1,03 persen). Struktur perekonomian Jakarta triwulan I-2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,71 persen; industri pengolahan sebesar 13,84 persen; dan konstruksi sebesar 12,83 persen, sementara itu dari sisi pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga (58,53 persen) dan PMTB (40,72 persen).
A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Perekonomian DKI Jakarta
Grafik 1. Pertumbuhan PDRB y-on-y
pada triwulan I-2016 tumbuh sebesar
7.00
6.48
6.24
6.50
6.16
6.12
6.00 5.50
5,62 persen. Pertumbuhan terjadi pada
5.88
seluruh
lapangan
usaha.
Pertumbuhan ekonomi triwulan I5.54
5.38
5.00
5.62
5.33
2016 lebih cepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang
4.50
dicapai pada triwulan I/2015 yang
4.00
I
II
III 2014
IV
I
II
III 2015
IV
I
tumbuh 5,54 persen. Jasa keuangan
2016
merupakan lapangan usaha yang
mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 11,15 persen, diikuti oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 9,95 persen dan transportasi, pergudangan sebesar 9,71 persen.
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
1
Grafik 2. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha, Triwulan I-2016
Bila
dilihat
setiap lapangan usaha terhadap PDRB,
11.15 9.95
9.71
10.59
maka
perekonomian
struktur
Jakarta
menurut
lapangan usaha pada triwulan I2016
7.21
konstribusi
didominasi
lapangan
usaha
oleh
empat
utama
yaitu:
perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda
3.34
motor
(16,71
persen);
pengolahan Transportasi dan Pergudangan
Informasi dan Komunikasi Pertumbuhan
Jasa Keuangan
persen),
konstruksi (12,83 persen) dan jasa keuangan
Distribusi
(13,84
industri
dan
asuransi
(10,59
persen). Pada periode yang sama, pertumbuhan lapangan usaha utama selain jasa keuangan dan asuransi adalah sebagai berikut: perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor tumbuh 5,18 persen, kemudian untuk industri pengolahan dan konstruksi masing-masing tumbuh 3,82 persen dan 0,14 persen. Pertumbuhan kedua lapangan usaha ini lebih lambat jika dibandingkan dengan triwulan I-2015 yang masing-masing sebesar 5,06 persen dan 4,10 persen. Grafik 3. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha 5.54 2.64
5.62 2.11
Bila dilihat dari besarnya penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan I2016,
lapangan
mampu
usaha
menciptakan
yang sumber
1.17
pertumbuhan tertinggi adalah jasa
0.96
keuangan dan asuransi. Pada
0.58 0.52
0.84
periode tersebut lapangan usaha
0.55
ini
Trw I-2015
Trw I-2016
0.90 0.89
Lainnya Jasa Keuangan
memiliki
angka
sumber
pertumbuhan sebesar 1,17 basis poin dari pertumbuhan ekonomi
Informasi dan Komunikasi
sebesar 5,62 poin. Setelah itu
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
diikuti oleh informasi komunikasi
Jasa Perusahaan
dengan
angka
sumber
pertumbuhan sebesar 0,96 basis poin. Sementara itu perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebagai lapangan usaha dengan kontribusi nilai tambah terbesar terhadap PDRB (16,71 persen) memiliki angka sumber pertumbuhan sebesar 0,84 basis poin. Selanjutnya jasa perusahaan dan industri pengolahan memiliki angka sumber pertumbuhan sebesar 0,55 basis
2
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
poin dan 0,50 basis poin. Keempat lapangan usaha tersebut secara total memberikan angka sumber pertumbuhan sebesar 4,02 basis poin dari nilai pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta triwulan I-2016 yang sebesar 5,62 persen. Sementara itu sisanya sebesar 1,60 basis poin diberikan oleh 13 lapangan usaha lainnya.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Ekonomi DKI Jakarta
Grafik 4. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Lapangan Usaha
triwulan I-2016 mengalami
8.07 4.30 2.71
1.24 1.00 0.93
2.08
2.17
5.13
4.12
2.09 1.49
0.52
(0.48)
Tw I-15
Tw II-15
Tw III-15
Tw IV-15
sebesar
0,61
persen
dibandingkan 1.24
minus bila triwulan
sebelumnya (q-to-q). Hal ini
0.38
disebabkan hampir semua
(1.71)
(2.80)
Tw IV-14
kontraksi
lapangan
Tw I-16
usaha
pada
triwulan I-2016 mengalami kontraksi
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan
dibandingkan
triwulan IV-2015. Lapangan usaha
yang
mengalami
kontraksi cukup besar diantaranya adalah konstruksi sebesar minus 4,79 persen, pengadaan listrik dan gas sebesar minus 3,76 persen, jasa pendidikan sebesar minus 2,46 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar minus 1,92 persen, dan jasa keuangan sebesar minus 1,71 persen. Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Lapangan Usaha 1.67 0.12 0.20 0.08
0.10
1.26
0.11
0.04
0.06
0.08
Sementara itu pada triwulan ini,
lima
tumbuh
kategori
yang
positif
adalah
jasa
persen),
real
perusahaan
(1,46
mampu
estate (1,44 persen), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (1,33 persen),
Tw.4-2015 Lainnya Informasi dan Komunikasi Jasa Perusahaan Real Estate
Tw.1-2016 -0.99
-0.61
perdagangan besar
dan eceran,
reparasi mobil dan motor (0,38 persen), serta pertambangan dan penggalian (0,27 persen).
Pada triwulan I-2016, delapan lapangan usaha mempunyai angka sumber pertumbuhan negatif. Angka sumber pertumbuhan yang mengoreksi pertumbuhan ekonomi paling dalam pada kategori konstruksi yaitu sebesar minus 0,64 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan angka sumber pertumbuhan konstruksi pada triwulan I-2015 yang sebesar minus 0,22 persen. Kontraksi yang dialami oleh ekonomi Jakarta salah satunya dipicu dari terkontraksinya kategori ini. Di sisi lain lapangan usaha jasa keuangan mengoreksi pertumbuhan ekonomi sebesar minus 0,19 persen.
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
3
Empat kategori Lapangan usaha yang memiliki sumber pertumbuhan q to q
tertinggi adalah
informasi komunikasi, jasa perusahaan, real estate, serta perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor masing masing sebesar 0,12 persen, 0,11 persen, 0,10 persen, dan 0,06 persen.
A.
PDRB MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)
Secara
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran yoy, Triwulan I-2016 IV-14
I-15
II-15
III-15
IV-2015
(yoy), pada triwulan I-2016 tiga komponen mengalami
I-2016
20.00
kontraksi dan komponen
10.00
lainnya
0.00
mengalami
pertumbuhan
-10.00
Kontraksi
-20.00
komponen
-30.00 -40.00
tahunan
positif.
terjadi
pada
ekspor
luar
negeri sebesar minus 5,27 PKRT PKP Ekspor Luar Negeri
PKLNPRT PMTB Net Ekspor Antar Daerah
persen, komponen impor luar negeri sebesar minus
4,81 persen, dan komponen net ekspor antar daerah sebesar minus 4,67 persen. Namun karena komponen impor luar negeri adalah pengurang dalam PDRB, maka pertumbuhan negative ini akan mendorong pertumbuhan. Di sisi lain lima komponen yang mengalami pertumbuhan positif yaitu komponen perubahan inventori sebesar 110,08 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,26 persen, pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 5,21 persen, pengeluaran Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran yoy, Triwulan I-2016 5.62
5.54
konsumsi
pemerintah
sebesar 3,31 persen, dan PMTB sebesar 2,83 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber 3.09
3.01
pertumbuhan ekonomi Jakarta triwulan I2016, komponen pengeluaran konsumsi
0.14
0.25
rumah
1.70
1.29
pertumbuhan tertinggi sebesar 3,09 poin,
0.69
0.99
Tw I-2015
Tw I-2016
Lainnya PKRT
4
PMTB Total PDRB
PKP
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
diikuti
tangga
PMTB
pengeluaran
memiliki
sebesar konsumsi
sumber
1,29
poin,
pemerintah
sebesar 0,25 poin, dan komponen lainnya
sebesar 0,99 poin. Dibandingkan triwulan IV-2015, empat komponen mengalami peningkatan yaitu komponen net ekspor antar daerah, pengeluaran konsumsi rumah tangga, perubahan inventori, pengeluaran konsumsi LNPRT, sedangkan tiga komponen yang mengalami penurunan adalah komponen konsumsi pemerintah, PMTB, ekspor luar negeri, dan impor luar negeri.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Ekonomi
Grafik 8. Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran qoq, Triwulan I-2016 IV-14
I-15
II-15
III-15
IV-15
I-16
51.27 34.92 0.41
1.60
0.26
-0.34
2.98
2.04
-1.34
2.21
triwulan
I-2016
negatif
sebesar
0.07
0.65
0.81
0.31
1.03
-0.09
2.05
-1.33
11.50 2.87
triwulan
minus
-55.86
-56.61 PKLNPRT
PKP
IV-2015.
Terjadinya
konstraksi
pertumbuhan Jakarta
PKRT
tumbuh
0,61 persen dibandingkan
37.16 0.09
Jakarta
ekonomi
dipicu
oleh
menurunnya pertumbuhan empat komponen PDRB
PMTB
pengeluaran Jakarta. Komponen net ekspor antar daerah mempunyai pertumbuhan paling besar yaitu 81,43 persen, diikuti komponen perubahan inventori sebesar 33,78 persen, komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 1,03 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,65 persen, dan komponen impor luar negeri yang merupakan pengurang PDRB sehingga menambah pertumbuhan sebesar 2,13 persen. Tiga komponen PDRB Jakarta yaitu komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, perubahan inventori, ekspor luar negeri, serta PMTB mengalami kontraksi masing-masing sebesar minus 56,61 persen, minus 5,57 persen, dan minus
Grafik 9. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran q to q, Triwulan I-2016
1,33 persen.
0.92
1.00 0.70
Struktur ekonomi Jakarta 0.38
0.50 0.01 0.02
I-2016
menurut
terbesar
adalah
komponen pengeluaran konsumsi Lainnya
-1.00
triwulan
pengeluaran
0.04
0.00
-0.50
pada
PMTB
PKLNPRT
PKRT
rumah
tangga
sebesar
58,53
persen, diikuti komponen PMTB
-0.41 -0.60 Tw IV-2015
Tw I-2016
(40,72 persen), net ekspor antar daerah (20,17 persen), ekspor luar
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
5
negeri (14,78 persen), pengeluaran konsumsi pemerintah (7,19 persen). Sementara komponen impor luar negeri sebagai pengurang sebesar 43,77 persen. Pada triwulan I-2016, komponen net ekspor antar daerah dapat menciptakan sumber pertumbuhan paling besar yaitu sebesar 8,91 poin, kemudian komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,38 poin, komponen perubahan inventori sebesar 0,12 poin, dan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 0,02 poin, serta komponen impor luar negeri sebesar minus 1,02 yang menambah sumber pertumbuhan. Sementara itu, tiga komponen yaitu pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor luar negeri, serta PMTB mempunyai angka sumber pertumbuhan negatif.
6
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
LAMPIRAN. Tabel 1. PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan (2010) Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016 (Milyar Rupiah) Harga Berlaku
Harga Konstan
Lapangan Usaha
Triw I2015
Triw IV2015
Triw I 2016
Triw I2015
Triw IV2015
Triw I 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B
447,85
485,23
487,47
340,75
347,25
346,52
Pertambangan dan Penggalian
1 202,79
1 261,55
1 263,65
739,28
738,54
740,54
C
Industri Pengolahan
66 171,41
70 575,00
71 848,17
45 714,23
47 447,01
47 461,23
D
Pengadaan Listrik dan Gas
1 426,42
1 608,21
1 552,38
910,48
976,13
939,43
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
182,23
192,55
192,66
158,39
164,34
163,57
F
Konstruksi
62 789,53
67 643,69
66 561,77
47 634,32
50 099,94
47 700,65
78 573,99
85 945,59
86 710,27
57 043,44
59 772,42
59 997,39
15 173,24
17 285,42
17 316,02
10 805,44
11 915,36
11 854,35
G H
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
25 557,87
27 114,09
27 361,28
17 609,43
18 520,67
18 580,44
J
Informasi dan Komunikasi
33 963,99
36 963,28
37 425,76
33 925,13
36 843,62
37 300,87
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
48 396,75
55 580,30
54 952,41
36 936,17
41 765,66
41 053,34
L
Real Estate
29 750,49
31 446,83
31 972,72
24 047,02
24 782,76
25 139,38
Jasa Perusahaan
33 657,58
36 917,69
37 894,16
25 800,70
27 343,29
27 741,93
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
25 636,96
27 605,95
26 756,15
15 309,95
15 822,25
15 518,31
P
Jasa Pendidikan
24 648,86
29 462,36
28 749,87
16 886,24
18 216,08
17 768,46
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
7 829,25
8 559,35
8 657,80
5 668,82
5 978,46
6 046,01
16 880,80
18 914,40
19 255,39
12 481,84
13 353,80
13 458,21
472 289,99
517 561,49
518 957,94
352 011,62
374 087,56
371 810,61
M,N
R,S, T,U
Jasa Lainnya
PRODUK DOMESTIK BRUTO
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
7
Tabel 2. Laju Pertumbuhan PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (Persen)
Lapangan Usaha
Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015
Triw I 2016 Terhadap Triw I 2015
Sumber Pertumbuhan Triw I-2016
(1)
(2)
(3)
(4)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
-0,21
1,69
0,00
B
Pertambangan dan Penggalian
0,27
0,17
0,00
C
Industri Pengolahan
0,03
3,82
0,50
D
Pengadaan Listrik dan Gas
-3,76
3,18
0,01
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
-0,47
3,27
0,00
F
Konstruksi
-4,79
0,14
0,02
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
0,38
5,18
0,84
H
Transportasi dan Pergudangan
-0,51
9,71
0,30
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
0,32
5,51
0,28
J
Informasi dan Komunikasi
1,24
9,95
0,96
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
-1,71
11,15
1,17
L
Real Estate
1,44
4,54
0,31
Jasa Perusahaan
1,46
7,52
0,55
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
-1,92
1,36
0,06
P
Jasa Pendidikan
-2,46
5,22
0,25
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,13
6,65
0,11
Jasa Lainnya
0,78
7,82
0,28
-0,61
5,62
5,62
M,N
R,S,T, U
PRODUK DOMESTIK BRUTO
8
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
Tabel 3. Struktur PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2015 dan Triwulan I-2016 (Persen) 2015
Lapangan Usaha
2015
Triw I
Triw IV
Triw I2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
0,09
0,09
0,09
0,09
B
Pertambangan dan Penggalian
0,25
0,25
0,24
0,24
C
Industri Pengolahan
13,84
14,01
13,64
13,84
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0,30
0,30
0,31
0,30
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,04
0,04
0,04
0,04
F
Konstruksi
13,16
13,29
13,07
12,83
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
16,65
16,64
16,61
16,71
H
Transportasi dan Pergudangan
3,28
3,21
3,34
3,34
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
5,34
5,41
5,24
5,27
J
Informasi dan Komunikasi
7,15
7,19
7,14
7,21
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
10,35
10,25
10,74
10,59
L
Real Estate
6,18
6,30
6,08
6,16
Jasa Perusahaan
7,15
7,13
7,13
7,30
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,40
5,43
5,33
5,16
P
Jasa Pendidikan
5,53
5,22
5,69
5,54
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,66
1,66
1,65
1,67
Jasa Lainnya
3,62
3,57
3,65
3,71
100,00
100,00
100,00
100,00
M,N
R,S,T,U
PRODUK DOMESTIK BRUTO
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
9
Tabel 4. PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016 (Milyar Rupiah)
Komponen
Harga Berlaku Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
(2)
(3)
(4)
(1)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
277 647,05
299 181,95
303 739,76
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
8 546,56
9 178,56
9 390,13
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
33 726,05
85 992,43
37 291,78
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
194 064,90
210 659,51
211 336,40
5
Perubahan Inventori
2 198,10
2 064,27
2 924,33
6
Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri
76 737,80
82 512,02
76 713,87
7
Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar Negeri
236 490,58
240 257,63
227 130,48
8
Net Ekspor Antar Daerah
115 860,12
68 230,39
104 692,15
PDRB
472 289,99
517 561,49
518 957,94
Tabel 5. PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016 (Milyar Rupiah)
Komponen
Harga Konstan Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
(2)
(3)
(4)
(1)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
5
Perubahan Inventori
6
Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri
7
Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar Negeri
8
Net Ekspor Antar Daerah
PDRB
10
206 741,20
216 212,80
217 521,86
6 548,73
6 819,58
6 890,06
26 681,76
63 533,82
27 565,79
160 840,01
167 622,22
165 394,60
816,19
1 281,68
1 714,62
56 016,89
56 197,74
53 065,05
183 551,53
178 521,57
174 722,67
77 918,38
40 941,28
74 281,30
352 011,62
374 087,56
371 810,61
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
Tabel 6. Distribusi Persentase PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016 (Persen) 2015
2016
Komponen
2015
Tw I
Tw IV
Tw I
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
58,38
58,79
57,81
58,53
1,80
1,81
1,77
1,81
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
12,11
7,14
16,61
7,19
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
40,77
41,09
40,70
40,72
5
Perubahan Inventori
0,28
0,47
0,40
0,56
6
Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri
16,63
16,25
15,94
14,78
7
Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar Negeri
47,99
50,07
46,42
43,77
8
Net Ekspor Antar Daerah
18,03
24,53
13,18
20,17
PDRB
100,00
100,00
100,00
100,00
Tabel 7. Laju Pertumbuhan PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016 (Persen)
Komponen
Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015
Triw I 2016 Terhadap Triw I 2015
Sumber Pertumbuhan Triw I-2016
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
0,65
5,26
3,09
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
1,03
5,21
0,10
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
-56,61
3,31
0,25
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
-1,33
2,83
1,29
5
Perubahan Inventori
33,78
110,08
0,26
6
Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri
-5,57
-5,27
-0,84
7
Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar Negeri
-2,13
-4,81
-2,51
8
Net Ekspor Antar Daerah
81,43
-4,67
-1,03
-0,61
5,62
5,62
PDRB
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
11
12
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
PENJELASAN TEKNIS Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Konsep Definisi : Nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
Rumusan -
Pendekatan Produksi Pendekatan Pengeluaran Pendekatan Pendapatan
Kegunaan a. Indikator untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu daerah; b. Bahan analisis tingkat kemakmuran masyarakat dan tingkat perubahan barang dan jasa; c. Bahan analisis produktivitas secara sektoral d. Alat kontrol dalam menentukan kebijakan pembangunan,
Interpretasi Misalnya pada tahun 2005 diketahui PDB Indonesia adalah sebesar 1,750,815,2 milyar rupiah, yang artinya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2005 adalah 1,750,825,2 milyar rupiah,
Laju Pertumbuhan PDB / PDRB Konsep Definisi Menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu, Rumusan
Kegunaan a. Untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional; b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional; c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan.
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016
13
BPS PROVINSI DKI JAKARTA
Informasi lebih lanjut hubungi:
Syarifuddin Nawie, S.Si, ME Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik
Telepon Fax e-mail Homepage
14
: : : :
021-31928493, 31928496 021-3152004
[email protected] http://jakarta.bps.go.id/
Berita Resmi Statistik No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016