PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2015

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/06/53/Th. XVIII, 01 JUNI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2015 SEBESAR 100,89 

Nilai Tukar Petani (NTP) bulan April 2015 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100). Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.



Pada bulan Mei 2015, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 100,89 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 104,86 untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P); 99,49 untuk subsektor hortikultura (NTP-H); 93,06 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 104,78 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 103,31 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi).



Jika NTP Mei 2015 dibandingkan dengan NTP April 2015, terjadi peningkatan sebesar 0,35 persen.



Di daerah perdesaan terjadi deflasi pada bulan Mei 2015 sebesar 0,24 persen. Sub kelompok bahan makanan saja yang mengalami deflasi sebesar 0, 60 persen, sedangkan sub kelompok lainnya mengalami inflasi.

1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada Mei 2015, NTP di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan dibanding April 2015 yaitu sebesar 0,35 persen. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan pada indeks harga hasil produksi pertanian dan terjadi penurunan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Ditinjau per subsektor dengan membandingkan NTP Mei 2015 dengan NTP April 2015 maka subsektor padi palawija dan subsektor peternakan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,87 persen dan 0,24 persen. Subsektor hortikultura,

subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan mengalami

peningkatan masing-masing sebesar sebesar 0,40 persen, 2,67 persen, dan 0,77 persen.

Berita Resmi Statistik No. 02/06/53/Th. XVIII, 01 Juni 2015 1 dari 6

2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Mei 2015, indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0, 19 persen dibandingkan April 2015 yaitu dari 116,96 menjadi 117,18. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar di pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Mei 2015 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan mengalami penurunan dibandingkan April 2015 yaitu 116,34 menjadi 116,14 atau menurun sebesar 0,16 persen. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 0,87 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami penurunan lebih besar sedangkan indeks yang dibayar petani yaitu mengalami penurunan lebih kecil yaitu masing-masing turun sebesar 1,05 persen dan 0,19 persen. Turunnya indeks yang diterima petani lebih dipengaruhi oleh penurunan subkelompok padi sebesar 1,36 persen, sedangkan turunnya indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh penurunan pada indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,25 persen. b. Subsektor Hortikultura NTP untuk subsektor hortikultura naik sebesar 0,40 persen. Hal ini karena indeks yang diterima petani naik sebesar 0,25 persen sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,15 persen. Peningkatan pada indeks diterima petani lebih dominan dipengaruhi oleh naiknya subkelompok buah-buahan sebesar 0,44 persen. Sementara penurunan yang terjadi pada indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh penurunan pada indeks subkelompok konsumsi rumahtanga sebesar 0,20 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat NTP subsektor perkebunan rakyat mengalami peningkatan sebesar 2,67 persen. Hal ini karena terjadi peningkatan indeks yang diterima petani sebesar 2,55 persen sedangkan indeks yang dibayar petani hanya turun sebesar 0,12 persen. Pada indeks yang dibayar, indeks subkelompok konsumsi rumahtangga mengalami penurunan sebesar 0,17 persen sedangkan indeks subkelompok BPPBM naik sebesar 0,18 persen. d. Subsektor Peternakan NTP subsektor peternakan mengalami penurunan sebesar 0,24 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,44 persen dan indeks yang dibayar petani mengalami penurunan lebih kecil lagi yaitu hanya sebesar 0,20 persen. Penurunan yang terjadi pada Berita Resmi Statistik No. 02/06/53/Th. XVIII, 01 Juni 2015 2 dari 6

indeks terima dipengaruhi penurunan pada subkelompok ternak besar sebesar 0,50 persen. Sementara, penurunan yang terjadi pada indeks bayar dominan dipengaruhi oleh penurunan indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,31 persen. Tabel 1. Nilai Tukar Petani NTT Per Subsektor April 2015 – Mei 2015 (2012=100) Subsektor (1) 1. Tanaman Padi-Palawija a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5.1 Penangkapan Ikan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5.2 Budidaya Perikanan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani Gabungan/Nusa Tenggara Timur a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani

Bulan April 2015 (2)

Mei 2015 (3)

Persentase Perubahan (4)

123,54 116,80 105,78

122,24 116,58 104,86

- 1,05 - 0,19 - 0,87

115,61 116,67 99,09

115,90 116,50 99,49

0,25 -0,15 0,40

106,59 117,59 90,65

109,31 117,45 93,06

2,55 -0,12 2,67

119,97 114,23 105,03

119,45 114,01 104,78

-0,44 -0,20 -0,24

120,79 117,82 102,53

121,64 117,74 103,31

0,70 -0,06 0,77

122,34 117,95 103,72

123,73 117,89 104,95

1,13 -0,05 1,19

116,94 117,47 99,55

116,44 117,36 99,21

-0,43 -0,09 -0,34

116,96 116,34 100,54

117,18 116,14 100,89

0,19 -0,16 0,35

e. Subsektor Perikanan NTP subsektor perikanan secara umum mengalami peningkatan sebesar 0,77 persen. Hal ini disebabkan naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,70 persen dan turunnya indeks yang dibayar petani sebesar 0,06 persen. Peningkatan pada indeks terima didominasi oleh naiknya indeks terima subkelompok tangkap sebesar 1,13 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi terutama oleh penurunan pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,28 persen. 

Subkelompok Penangkapan Ikan NTP subkelompok penangkapan ikan mengalami peningkatan sebesar 1,19 persen. Hal ini disebabkan naiknya indeks diterima petani sebesar 1,13 persen dan penurunan pada indeks yang Berita Resmi Statistik No. 02/06/53/Th. XVIII, 01 Juni 2015 3 dari 6

dibayar petani sebesar 0,05 persen. Peningkatan pada indeks terima didominasi oleh naiknya indeks terima subkelompok penangkapan ikan laut sebesar 1,13 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,28 persen. Subkelompok Budidaya Perikanan



NTP subkelompok budidaya perikanan mengalami penurunan sebesar 0,34 persen. Hal ini disebabkan penurunan pada indeks yang diterima petani sebesar 0,43 persen, sedangkan pada indeks yang dibayar petani terjadi penurunan hanya sebesar 0,09 persen. Penurunan pada indeks terima didominasi oleh turunnya indeks terima subkelompok budidaya laut sebesar 0,73 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,28 persen. Tabel 2. Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani per Subkelompok Pengeluaran serta Perubahannya Mei 2015 (2012=100) Kelompok/Sub Kelompok (1) 1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA 2.1.1. Bahan Makanan 2.1.2. Makanan Jadi 2.1.3. Perumahan 2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 2.2. BIAYA PRODUKSI & PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Bibit 2.2.2.Obat-obatan dan Pupuk 2.2.3. Sewa Lahan. Pajak dan Lainnya 2.2.4. Transportasi 2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh Tani 3. NILAI TUKAR PETANI

Indeks Gabungan Subsektor April Mei 2015 2015 (2) (3) 116,96 116,34 118,21 122,25 114,48 112,32 120,38 111,04 106,13 123,06 109,64 109,58 107,36 105,84 126,94 108,54 106,05 100,54

Persentase Perubahan

117,18 116,14 117,93 121,52 114,54 112,54 120,51 111,15 106,18 123,25 109,77 109,71 107,28 106,06 127,54 108,84 106,06 100,89

(4) 0,19 -0,16 -0,24 -0,60 0,04 0,20 0,10 0,10 0,05 0,15 0,12 0,13 -0,07 0,21 0,48 0,27 0,00 0,35

5, Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara umum di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Mei 2015 di daerah pedesaan mengalami deflasi sebesar 0,24 persen yang utamanya dipengaruhi oleh subkelompok bahan makanan sebesar 0,60 persen. Selanjutnya bila ditinjau menurut subsektor tampak bahwa semua subsektor mengalami deflasi. Subsektor padi palawija mengalami deflasi sebesar 0,25 persen, subsektor hortikultura mengalami deflasi sebesar 0,20 persen, subsektor TPR yaitu mengalami deflasi sebesar 0,17 persen, subsektor peternakan mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dan dan subsektor perikanan mengalami deflasi sebesar 0,28 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/06/53/Th. XVIII, 01 Juni 2015 4 dari 6

Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Mei 2015 (2012=100) Subsektor Kelompok Padi palawija

Hortikultura

Tanaman Perkebunan Rakyat

Peternakan

Perikanan

NTT

Umum/ KRT

-0,25

-0,20

-0,17

-0,31

-0,28

-0,24

Bahan Makanan

-0,61

-0,52

-0,46

-0,75

-0,85

-0,60

Makanan Jadi

0,02

0,04

0,07

0,03

0,24

0,04

Perumahan

0,22

0,20

0,23

0,17

0,03

0,20

Sandang

0,10

0,10

0,09

0,10

0,19

0,10

Kesehatan

0,12

0,12

0,10

0,06

0,21

0,10

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

0,05

0,04

0,02

0,03

0,81

0,05

Transportasi dan Komunikasi

0,13

0,16

0,15

0,18

0,12

0,15

Pada bulan Mei 2015 terjadi deflasi di pedesaan sebesar 0,24 persen, dimana deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,60 persen. Sedangkan pada bulan April 2015 terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,01 persen dengan deflasi tertinggi terjadi di subkelompok bahan makanan sebesar 0,28 persen. Inflasi year on year sebesar 5,79 Persen, sedangkan inflasi tahun kalender adalah 0,66 persen. Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Periode Mei 2014 – Mei 2015 (2012=100) Kelompok Bulan

Bahan Makanan

Makanan Jadi

Perumahan

Sandang

Kesehatan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga (7)

Mei

-0,71

-0,17

-0,15

0,26

0,35

Juni

1,25

0,65

0,42

0,47

Juli

0,13

0,24

0,46

Agustus

0,54

0,22

September

0,09

Oktober

0,53

November Desember

Transportasi & Komunikasi

Umum/KRT

(8)

(9)

0,66

-0,06

-0,33

-0,02

0,21

0,05

0,80

0,30

0,01

0,19

-0,01

0,18

-0,06

0,41

0,30

0,32

0,05

0,34

0,22

0,30

-0,05

0,35

0,46

0,27

0,18

0,39

0,47

0,18

0,09

-0,23

0,35

0,41

1,55

0,29

0,15

1,09

0,58

0,31

2,83

1,15

2,88

1,36

1,39

1,42

1,11

0,25

5,95

2,44

Januari

1,41

0,05

0,19

0,88

0,58

-0,15

-3,07

0,49

Februari

-0,38

0,24

0,34

0,27

0,26

0,39

-2,10

-0,25

Maret

1,00

0,20

0,09

1,01

0,40

0,43

0,60

0,67

April

-0,28

-0,21

0,14

0,25

0,28

0,29

1,26

-0,01

Mei

-0,60

0,04

0,20

0,10

0,10

0,05

0,15

-0,24

2014

2015

Berita Resmi Statistik No. 02/06/53/Th. XVIII, 01 Juni 2015 5 dari 6

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Drs. Anggoro Dwitjahyono, M.Si. Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Telp (0380) 826289, 821755 e-mail : [email protected],id. [email protected]

Berita Resmi Statistik No. 02/06/53/Th. XVIII, 01 Juni 2015 6 dari 6