BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/07/53/Th. XVIII, 01 JULI 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JUNI 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) JUNI 2015 SEBESAR 101,71
Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Juni 2015 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100). Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.
Pada bulan Juni 2015, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 101,71 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 104,14 untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P); 99,92 untuk subsektor hortikultura (NTP-H); 93,43 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 105,24 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 103,73 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi).
Jika NTP Juni 2015 dibandingkan dengan NTP Mei 2015, terjadi peningkatan sebesar 0,82 persen.
Di daerah perdesaan terjadi deflasi pada bulan Juni 2015 sebesar 0,46 persen. Sub kelompok bahan makanan dan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta transportasi dan komunikasi yang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0, 95 persen; 0,01 persen dan 0,07 persen, sedangkan sub kelompok lainnya mengalami inflasi.
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada Juni 2015, NTP di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan dibanding Mei 2015 yaitu sebesar 0,82 persen. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan pada indeks harga hasil produksi pertanian dan terjadi penurunan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Ditinjau per subsektor dengan membandingkan NTP Juni 2015 dengan NTP Mei 2015 maka subsektor padi palawija mengalami penurunan sebesar 0,69 persen. Sedangkan subsektor lainnya mengalami peningkatan masingmasing sebesar 0,43 persen untuk subsektor hortikultura; 3,61 persen untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat; 0,44 persen untuk subsektor peternakan dan 0,40 persen untuk subsektor perikanan.
Berita Resmi Statistik No. 02/07/53/Th. XVIII, 01 JuLi 2015 1 dari 6
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juni 2015, indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0, 49 persen dibandingkan Mei 2015 yaitu dari 117,18 menjadi 117,75. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar di pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juni 2015 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan mengalami penurunan dibandingkan Mei 2015 yaitu 116,14 menjadi 115,77 atau menurun sebesar 0,32 persen. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 0,69 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami penurunan lebih besar sedangkan indeks yang dibayar petani yaitu mengalami penurunan lebih kecil yaitu masing-masing turun sebesar 0,98 persen dan 0,30 persen. Turunnya indeks yang diterima petani lebih dipengaruhi oleh penurunan subkelompok padi sebesar 2,57 persen, sedangkan turunnya indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh penurunan pada indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,45 persen. b. Subsektor Hortikultura NTP untuk subsektor hortikultura naik sebesar 0,43 persen. Hal ini karena indeks yang diterima petani naik sebesar 0,03 persen sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,39 persen. Peningkatan pada indeks diterima petani lebih dominan dipengaruhi oleh naiknya subkelompok buah-buahan sebesar 0,16 persen. Sementara penurunan yang terjadi pada indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh penurunan pada indeks subkelompok konsumsi rumahtanga sebesar 0,49 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat NTP subsektor perkebunan rakyat mengalami peningkatan sebesar 3,61 persen. Hal ini karena terjadi peningkatan indeks yang diterima petani sebesar 3,28 persen sedangkan indeks yang dibayar petani hanya turun sebesar 0,32 persen. Pada indeks yang dibayar, indeks subkelompok konsumsi rumahtangga mengalami penurunan sebesar 0,39 persen sedangkan indeks subkelompok BPPBM naik sebesar 0,10 persen. d. Subsektor Peternakan NTP subsektor peternakan mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,11 persen dan indeks yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,33 persen. Peningkatan yang terjadi pada indeks terima dipengaruhi Berita Resmi Statistik No. 02/07/53/Th. XVIII, 01 JuLi 2015 2 dari 6
peningkatan pada subkelompok ternak besar sebesar 0,25 persen. Sementara, penurunan yang terjadi pada indeks bayar dominan dipengaruhi oleh penurunan indeks subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,52 persen. Tabel 1. Nilai Tukar Petani NTT Per Subsektor Mei 2015 – Juni 2015 (2012=100) Bulan
Subsektor (1) 1. Tanaman Padi-Palawija a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5.1 Penangkapan Ikan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5.2 Budidaya Perikanan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani Gabungan/Nusa Tenggara Timur a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani
Mei 2015 (2)
Juni 2015 (3)
Persentase Perubahan (4)
122,24 116,58 104,86
121,04 116,23 104,14
- 0,98 - 0,30 - 0,69
115,90 116,50 99,49
115,94 116,04 99,92
0,03 - 0,39 0,43
109,31 117,45 93,06
112,90 117,08 96,43
3,28 - 0,32 3,61
119,45 114,01 104,78
119,58 113,63 105,24
0,11 - 0,33 0,44
121,64 117,74 103,31
122,10 117,72 103,73
0,38 - 0,02 0,40
123,73 117,89 104,95
124,07 117,95 105,19
0,28 0,05 0,23
116,44 117,36 99,21
117,19 117,14 100,05
0,65 -0,19 0,84
117,18 116,14 100,89
117,75 115,77 101,71
0,49 -0,32 0,82
e. Subsektor Perikanan NTP subsektor perikanan secara umum mengalami peningkatan sebesar 0,40 persen. Hal ini disebabkan naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,38 persen dan turunnya indeks yang dibayar petani sebesar 0,02 persen. Peningkatan pada indeks terima didominasi oleh naiknya indeks terima subkelompok tangkap sebesar 0,38 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi terutama oleh penurunan pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,27 persen.
Subkelompok Penangkapan Ikan NTP subkelompok penangkapan ikan mengalami peningkatan sebesar 0,23 persen. Hal ini disebabkan naiknya indeks diterima petani sebesar 0,28 persen dan peningkatan pada indeks yang Berita Resmi Statistik No. 02/07/53/Th. XVIII, 01 JuLi 2015 3 dari 6
dibayar petani sebesar 0,05 persen. Peningkatan pada indeks terima didominasi oleh naiknya indeks terima subkelompok penangkapan ikan laut sebesar 0,28 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,05 persen. Subkelompok Budidaya Perikanan
NTP subkelompok budidaya perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,84 persen. Hal ini disebabkan peningkatan pada indeks yang diterima petani sebesar 0,65 persen, sedangkan pada indeks yang dibayar petani terjadi penurunan hanya sebesar 0,19 persen. Peningkatan pada indeks terima didominasi oleh naiknya indeks terima subkelompok budidaya air tawar sebesar 2,89 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,26 persen. Tabel 2. Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani per Subkelompok Pengeluaran serta Perubahannya Juni 2015 (2012=100) Kelompok/Sub Kelompok (1) 1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA 2.1.1. Bahan Makanan 2.1.2. Makanan Jadi 2.1.3. Perumahan 2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 2.2. BIAYA PRODUKSI & PENAMBAHAN BARANG MODAL
2.2.1. Bibit 2.2.2.Obat-obatan dan Pupuk 2.2.3. Sewa Lahan. Pajak dan Lainnya 2.2.4. Transportasi 2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh Tani 3. NILAI TUKAR PETANI
Indeks Gabungan Subsektor Mei Junii 2015 2015 (2) (3) 117,18 116,14 117,93 121,52 114,54 112,54 120,51 111,15 106,18 123,25 109,77 109,71 107,28 106,06 127,54 108,84 106,06 100,89
Persentase Perubahan
117,75 115,77 117,40 120,36 114,52 112,55 120,78 111,21 106,21 123,17 109,99 109,69 107,23 105,97 127,92 109,14 106,39 101,71
(4) 0,49 -0,32 -0,46 -0,95 -0,01 0,01 0,22 0,05 0,03 -0,07 0,20 -0,02 -0,05 -0,08 0,30 0,28 0,31 0,82
5, Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara umum di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Juni 2015 di daerah pedesaan mengalami deflasi sebesar 0,46 persen yang utamanya dipengaruhi oleh subkelompok bahan makanan sebesar 0,95 persen. Selanjutnya bila ditinjau menurut subsektor tampak bahwa semua subsektor mengalami deflasi. Subsektor padi palawija mengalami deflasi sebesar 0,45 persen, subsektor hortikultura mengalami deflasi sebesar 0,49 persen, subsektor TPR yaitu mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, subsektor peternakan mengalami deflasi sebesar 0,52 persen dan dan subsektor perikanan mengalami deflasi sebesar 0,27 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/07/53/Th. XVIII, 01 JuLi 2015 4 dari 6
Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Juni 2015 (2012=100) Subsektor Kelompok
NTT
Padi palawija
Hortikultura
Tanaman Perkebunan Rakyat
Peternakan
Perikanan
Umum/ KRT
-0,45
-0,49
-0,39
-0,52
-0,28
-0,46
Bahan Makanan
-0,93
-1,01
-0,77
-1,13
-0,85
-0,95
Makanan Jadi
-0,08
-0,03
0,02
0,03
0,24
-0,01
Perumahan
0,07
0,03
-0,11
0,03
0,03
0,01
Sandang
0,25
0,22
0,20
0,21
0,19
0,22
Kesehatan
0,04
0,06
0,06
0,06
0,21
0,05
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
0,03
0,03
0,02
0,03
0,81
0,03
Transportasi dan Komunikasi
-0,10
-0,06
-0,06
-0,02
0,12
-0,07
Pada bulan Juni 2015 terjadi deflasi di pedesaan sebesar 0,46 persen, dimana deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,95 persen. Sedangkan pada bulan Mei 2015 terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,24 persen dengan deflasi tertinggi terjadi di subkelompok bahan makanan sebesar 0,60 persen. Inflasi year on year sebesar 5,70 Persen, sedangkan inflasi tahun kalender adalah 0,20 persen. Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Periode Mei 2014 – Mei 2015 (2012=100) Kelompok Bulan
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga (7)
Juni
1,25
0,65
0,42
0,47
-0,02
Juli
0,13
0,24
0,46
0,30
Agustus
0,54
0,22
-0,06
September
0,09
0,22
Oktober
0,53
0,39
November
1,55
Desember
Transportasi & Komunikasi
Umum/KRT
(8)
(9)
0,21
0,05
0,80
0,01
0,19
-0,01
0,18
0,41
0,30
0,32
0,05
0,34
0,30
-0,05
0,35
0,46
0,27
0,18
0,47
0,18
0,09
-0,23
0,35
0,41
0,29
0,15
1,09
0,58
0,31
2,83
1,15
2,88
1,36
1,39
1,42
1,11
0,25
5,95
2,44
Januari
1,41
0,05
0,19
0,88
0,58
-0,15
-3,07
0,49
Februari
-0,38
0,24
0,34
0,27
0,26
0,39
-2,10
-0,25
Maret
1,00
0,20
0,09
1,01
0,40
0,43
0,60
0,67
April
-0,28
-0,21
0,14
0,25
0,28
0,29
1,26
-0,01
Mei
-0,60
0,04
0,20
0,10
0,10
0,05
0,15
-0,24
Juni
-0,95
-0,01
0,01
0,22
0,05
0,03
-0,07
-0,46
2014
2015
Berita Resmi Statistik No. 02/07/53/Th. XVIII, 01 JuLi 2015 5 dari 6
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Informasi lebih lanjut hubungi:
Dr. Drs. Anggoro Dwitjahyono, M.Si. Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Telp (0380) 826289, 821755 e-mail :
[email protected],id.
[email protected]
Berita Resmi Statistik No. 02/07/53/Th. XVIII, 01 JuLi 2015 6 dari 6