Modul ke:
PERILAKU KONSUMEN Motivasi Kebutuhan
Fakultas
ILMU KOMUNIKASI
Program Studi
MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id
SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom.
PENGERTIAN MOTIVASI
Schiffman dan Kanuk (2008:72): Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak atau melakukan sesuatu, khususnya tindakan-tindakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
American Encycopedia dalam Setiadi (2010:25): Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
PENGERTIAN MOTIVASI Merle J. Moskowits dalam Setiadi (2010:26): Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Edwin B. Flippo dalam Setiadi (2010:26): Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
MODEL PROSES MOTIVASI
Belajar
Kebutuhan, keinginan, dan hasrat yang belum terpenuhi
Ketegangan
Dorongan
Perilaku
Proses Kesadaran
Pengurangan Ketegangan
Sumber: Schiffman dan Kanuk (2008:72)
Pemenuhan Tujuan atau Kebutuhan
SIFAT MOTIF
1
Kebutuhan tidak pernah terpuaskan
2
Kebutuhan baru muncul setelah kebutuhan yang lama terpenuhi
3
Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan mempengaruhi tujuan berikutnya
4
Motif bersifat majemuk
Sumber: Suryani (2008:30)
KLASIFIKASI MOTIF
1
Motif Fisiologis dan Psikogenik
2
Motif Disadari dan Tidak Disadari
3
Motif Positif dan Motif Negatif
Sumber: Suryani (2008:30)
JENIS MOTIVASI
Motivasi instrinsik
Motivasi ini berasal dari dalam individu, merupakan motivasi/dorongan murni dari individu untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya.
Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul melalui lingkungan sekitar seperti pekerjaan atau penghargaan diberikan setelah pekerjaan sempurna. Motivasi ini muncul dari luar individunya.
Sumber: Siagian (2005:143)
JENIS MOTIVASI
Motivasi instrinsik
Seorang siswa yang belajar, karena memang dia ingin mendapatkan pengetahuan, nilai ataupun keterampilan agar dapat mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang lain.
Motivasi ekstrinsik
Seseorang belajar karena tahu besok akan ada ulangan dengan harapan mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh guru, atau temannya. Atau bisa jadi seseorang rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya.
MOTIVASI BELAJAR
A
B
FUNGSI MOTIVASI
1
Mendorong individu untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan oleh seseorang.
Sumber: Sardiman A.M (2009:85)
2
Motivasi berfungsi menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
Sumber: Sardiman A.M (2009:85)
3
Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Sumber: Sardiman A.M (2009:85)
TEORI MOTIVASI
Hierarki Kebutuhan dari Maslow
Hierarki Kebutuhan dari Maslow
CONTOH HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW
Fisiologis
Makan, minum, tempat tinggal, serta bebas dari berbagai penyakit.
Keselamatan dan Keamanan
Dari ancaman baik jiwa maupun harta benda.
CONTOH HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW Kebutuhan Sosial / Rasa Memiliki
Kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi, keikutsertaan dalam aktifitas lingkungan, cinta dan sebagainya.
Kebutuhan Harga Diri
Penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain.
Aktualisasi Diri
Memaksimalkan kemampuan, keahlian, dan potensi.
DAFTAR PUSTAKA Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi Kesebelas.Index Kelompok Gramedia. Jakarta. Peter, J. Paul dan Jerry C.Olson. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. Edisi 9. Salemba Empat. Jakarta. Sardiman, AM. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajawali Pers. Jakarta. Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. PT Indeks. Jakarta. Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Kencana. Jakarta Siagian, Sondang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama.Graha Ilmu. Yogyakarta.
Jurnal: Bassett-Jones, Nigel, Geoffrey C. Lloyd. (2005). Does Herzberg’s Motivation Theory Havr Staying Power? The Journal of Management Development; Vol.24, No.10; ABI/INFORM Research. pg. 929. Ikwukananne I, Udechukwu. (2009). Correctional Officer Turnover: Of Maslow's Needs Hierarchy and Herzberg's Motivation Theory. Public Personnel Management; Volume 38. No. 2.pg. 69 O’Connor, Dennis, Leodones Yballe. (2007). Maslow Revisited: Constructing a Road Map of Human Nature. Journal of Management Education. Vol. 31 No.6. pp:738-756 Standage, Martyn, Joan L. Duda & Nikos Ntoumanis. (2006). Students' Motivational Processes and Their Relationship to Teacher Ratings in School Physical Education: A SelfDetermination Theory Approach. Research Quarterly for Exercise and Sport. Physical Education, Recreation and Dance. Vol. 77. No.1, pp:100-110. Tikkanen, Irma. (2007). Maslow’s hierarchy and food tourism in Finland: Five Cases. British Food Journal. Vol. 109 No. 9. pp. 721-734
Terima Kasih SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom.