1 Modul ke: Programming TV Perilaku Audien Dalam Memilih Media Penyiaran Fakultas Ilmu Komunikasi Syaifuddin, S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting2 ...
Programming TV Perilaku Audien Dalam Memilih Media Penyiaran
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id
Syaifuddin, S.Sos, M.Si
Positioning Media Penyiaran • Dalam penelitiannya, Levy dan Windahl menyatakan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara pengukuran aktivitas audiens dengan indikatorindikator pencarian kepuasan dan pemerolehan kepuasan. Pada kasus hubungan antara aktivitas dengan pencarian kepuasan, ditemukan bahwa individu menggunakan media untuk memperoleh kepuasan sosial maupun psikososialnya, dan audiens akan aktif memenuhi harapannya itu dalam proses komunikasi yang dilakukannya.
• Sebaliknya, hubungan antara aktivitas dengan pemerolehan kepuasan, memperlihatkan bahwa pengalaman individu yang lebih aktif akan berada pada level kepuasan yang lebih tinggi, dan aktivitas harus dilihat sebagai variabel independen.
• Levy dan Windahl menyusun tipologi aktifitas audiens yang dibentuk melalui dua dimensi, diantaranya : • 1. Dimensi orientasi audiens • Selektivitas terhadap isi media Æ • Keterlibatan (involvement) Æ • Kegunaan (utility) Æ • 2. Dimensi temporal (urutan komunikasi)
• Dinamika dan dimensi audiens massa itu pun selalu terhubung dengan budaya massa yang ada pada komunikasi massa. Budaya massa terbentuk karena perkembangan era globalisasi yang terjadi di sekitar kita.
Karakter yang terbentuk dari budaya massa
• 1. Non-tradisional • Umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya populer. Budaya populer ini lebih cenderung menonjolkan unsur kepopulerannya. Contoh: kontes pencarian bakat di bidang tarik suara seperti Indonesian Idol, KDI, AFI, dsb.
• 2. Merakyat • Tersebar di basis massa sehingga tidak mengerucut di tingkat elite, namun apabila ada elite yang terlibat dalam proses ini, maka itu bagian dari basis massa itu sendiri. • 3. Infotainment • Produk pemberitaan yang diperuntukkan kepada massa secara luas. Kita tahu bahwa semua orang juga dapat memanfaatkannya sebagai hiburan umum.
• 4.Budaya massa sangat berhubungan dengan budaya popular sebagai sumber budaya massa. • Contoh: acara-acara seni pertunjukan tradisional mulanya hanya menjadi tontonan/ diminati oleh pemilik budaya dari seni yang bersangkutan. Namun begitu dikemas dan ditayangkan di media massa maka akan berubah menjadi budaya populer yang ditonton juga oleh berbagai kalangan dan latar belakang budaya yang berbeda.
• 5. Budaya massa, terutama yang diproduksi oleh media massa diproduksi menggunakan biaya yang cukup besar, karena itu harus menghasilkan keuntungan untuk kontinuitas budaya massa itu sendiri, karena itu budaya massa diproduksi secara komersial agar tidak saja menjadi jaminan keberlangsungan sebuah kegiatan budaya massa namun juga menghasilkan keuntungan bagi kapital yang diinvestasikan pada kegiatan tersebut.
• 6. Budaya massa juga diproduksi secara ekslusif menggunakan simbol-simbol kelas sosial sehingga terkesan diperuntukkan kepada masyarakat modern yang homogen, terbatas dan tertutup.
Konsep Audiens • 1. Audiens sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, dan pemirsa • 2. Audiens sebagai massa • 3. Audiens sebagai publik atau kelompok sosial • 4. Audiens sebagai pasar
Konsep Jangkauan Audiens • 1. the available : daya jangkau penerimaan pesan • 2. the paying : audiens yang bersedia membayar untuk mendapat produk media • 3. the attentive : audiens yang memperhatikan kandungan utama media • 4. the internal : audiens yang memusatkan perhatian pada bagian tertentu dari isi utama kandungan media • 5. the cumulative: keseluruhan audiens potensial yang terjangkau dalam kurun waktu tertentu • 6. the target : satuan audiens potensial yang sengaja dijangkau untuk tujuan khusus
Tipologi Formasi Audiens • 1. • 2. • 3. rasa • 4.
Kelompok atau publik Kelompok Kepuasan Kelompok penggemar atau budaya cita Audiens medium