Modul ke:
Programming TV Menghitung Rating & Audience Share
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Broadcasting www.mercubuana.ac.id
Syaifuddin, S.Sos, M.Si
Pengumpulan Data • 1.Menggunakan catatan (diary). Peneliti memberikan kertas isian (formulir) yang harus diisi responden yang mewakili satu rumah tangga. Responden harus mencatat penggunaan pesawat TV atau radio di rumah setiap hari. • Untuk TV, responden diminta tidak hanya mencatat program TV apa saja yang ditonton tetapi juga informasi demografis mengenai seluruh anggota keluarga di rumah tangga itu (jenis kelamin, umur, dan lain-lain) termasuk
• 2. Alat pemantau (recordimeter). Alat yang dipasang pada pesawat tv ini dapat mencatat informasi mengenai program tayangan yang ditonton sebuah rumah tangga secara lengkap dan menyeluruh. Alat pemantau ini dihubungkan dengan komputer yang disebut Storage Instantaneous Audimeter. • Alat ini mengumpulkan data dari tiap rumah tangga berdasarkan aktivitas menonton TV. Kelemahan alat ini tidak bisa memberikan informasi komposisi audien dan tak dapat
• 3.Telephone Coincidental method. Metode ini menggunakan telepon dan menghubungi responden yang tengah menonton tv atau mendengarkan radio. • Karena kebetulan sedang menonton tv maka diharapkan jawaban yang diterima saat ditelpon adalah jawaban spontan. • Kelemahan metode ini adalah tidak semua orang yang dihubungi per telepon sedang menyaksikan tv. Sehingga butuh panggilan yang banyak untuk mendapatkan responden
• 4. Telephone Recall. Melakukan wawancara melalui telepon dalam kurun waktu tertentu tentang kebiasaan menggunakan media tv. • Kelemahannya hasil penelitian bisa berubah atau tak valid jika di hari tertentu responden sedang tidak menyaksikan tv atau berada di luar rumah. • Sehingga terjadi inkonsistensi pada data yang didapat dari responden.
• 5.Wawancara Langsung. Metode ini dilakukan dengan mendatangi satu persatu responden door to door dan mewawancarainya secara langsung. • Namun cara ini sudah ditinggalkan karena menyebabkan ketidaknyamanan pada diri responden. • Wawancara bisa juga dilakukan di tempat ramai dengan mengambil sampel secara acak. • Namun cara tersebut tidak mencerminkan populasi secara keseluruhan.
• Rating program tidak mencerminkan kualitas program. Rating adalah presentase dari penonton suatu acara dibandingkan dengan total atau spesifikasi populasi pada waktu tertentu. Yang diukur dalam rating ini adalah kuantitas dan bukan kualitas suatu acara. • Pengukuran rating tandingan yang berbasis kualitas sekitar tahun 2009-an pernah dilakukan yayasan SET. Sayangnya pengukuran ini tak bertahan lama. Ketiadaan biaya menjadi salah satu alasan tidak berlanjutnya
• Untuk mengukur rating kepermirsaan rumusnya sederhana. • Jumlah penonton program A dibagi populasi pemilik TV dikalikan 100 %. • • Rating = Jumlah penonton program A x 100 % • Populasi TV
Menghitung Share • Apakah itu share? Apa bedanya dengan rating? • Share adalah persentase jumlah pemirsa atau target pemirsa pada ukuran satuan waktu tertentu pada suatu channel tertentu terhadap total pemirsa di semua channel. • Share = Program Rating x 100 % • Total Rating
• Ada pula istilah Channel Share yakni persentase pemirsa TV di satu periode tertentu pada saluran TV. Rumus perhitungannya sebagai berikut: • • Channel Share = Channel Share x 100 % • Total Pemirsa
• Pada Channel Share yang dibandingkan bukan lagi acaranya, melainkan stasiun TV-nya. Singkat kata, beda rating dan share yakni, angka rating menghitung jumlah penonton TV pada sebuah acara, sedang share menghitung persentase penonton TV di antara stasiun TV lain. • Misal, jika ada 3 stasiun TV dengan populasi 10 ribu dan TV1 mempunyai angka penonton 2 ribu, TV2 seribu, dan TV3 seribu, maka rating TV1 20% dan share-nya 50%; TV2 rating 10%,
Membaca Rating • Lalu bagaimana data rating televisi bisa menjadi “kebijakan” para programmer televisi? Data rating yang dibeli dari AGB Nielsen bisa ditelaah dengan mudah oleh bagian departemen programming televisi, production house atau agency. • Data berupa grafik dan angka suatu acara di televisi “A” bisa dikomparasi dengan acara di televisi “B” di waktu yang sama. Program acara juga bisa dilihat minutes by minute, sehingga bisa terbaca pada menit ke berapa acara
• Inilah yang nantinya diolah sehingga pada akhirnya menjadi “kebijakan” programing, misalnya apakah acara itu akan terus dilanjutkan, dihentikan, atau “direvisi” sanasini. • Data rating yang telah diolah tadi lantas didistribusikan pada para produser dan tim kreatif. Maka seperti penjelasan di atas, angka nol koma sekian saja menjadi sangat penting untuk mereka.
• Daily Rating ABC Kamis, 18 Desember 2014: 1. Mahabharata ANTV 5,8/23,4 2. Ganteng Ganteng Serigala SCTV 5,3/21,3 3. Jodha Akbar ANTV 5,2/20.0 4. 7 Manusia Harimau RCTI 4,7/20,4 5. Tukang Bubur Naik Haji RCTI 4,4/17,5 6. Ramayana ANTV, 4,1/19,3 7. Adit & Sopo Jarwo MNCTV 4,0/22.0 8. Diam Diam Suka SCTV 3,5/16,9 9. Emak Ijah Pengen Ke Mekah SCTV 3,3/14,9 10 Jilb b I L RCTI 3 1/15 1
Terima Kasih Syaifuddin, S.Sos., M.Si