PERCEPATAN PENGEMBANGAN PARIWISATA PERDESAAN
TIM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PARIWISATA PERDESAAN DAN PERKOTAAN 2017
BASIC RATIONALE
• Desa memiliki potensi daya tarik alam, budaya serta kearifan lokal dan keseharian masyarakat, sebagai kekuatan dan keunikan daya tarik wisata;
W H Y ?
• Sekitar 120 juta penduduk Indonesia ;nggal di perdesaan dan 17,9 juta diantaranya tergolong penduduk miskin (BPS,2015); • Perubahan paradigma berlibur dari pariwisata konvensional ke pariwisata minat khusus, dengan tujuan mendapatkan pengalaman baru, ingin liburannya ;dak merusak lingkungan dan dapat memberikan manfaat pada masyarakat setempat, termasuk berkunjung ke desa, berinteraksi dan bermalam di rumah masyarakat. • Pariwisata sebagai salah satu sektor yang mengharmonikan ;ga elemen, ekonomi, sosial dan lingkungan, jika dikelola dengan baik. • Pariwisata dapat meningkatkan “nilai tambah” sektor pertanian dan perkebunan paska panen serta indutri kerajinan masyarakat. • Pariwisata untuk peningkatan ekonomi lokal dan peluang kerja di desa, sehingga dapat berperan menekan laju migrasi ke kota besar. • UU no 6 tahun 2014 tentang Desa, yang memungkinkan pendanaan di ;ngkat desa untuk mendorong pembangunan desa dari berbagai sektor, termasuk sektor pariwisata.
DE FI NI TI ON
Rural tourism comprises a spectrum of ac;vi;es and services organised by the rural popula;on which showcase rural life, art, culture and heritage. Is based on principles of sustainability. Interna;onal trends suggest that rural tourism is becoming an increasingly broader concept and that the needs and expecta;ons of domes;c and interna;onal demand are becoming ever more sophis;cated. (UNWTO) Rural tourism can be defined as tourism experience which encompasses a wide range of a6rac7ons and ac7vi7es that take place in agricultural or non-‐urban areas (Tourism Alberta, Canada) Rural tourism is tourism that concentrates in geographic areas outside the main urban areas (Visit England, UK)
STRATEGIC RATIONALE
§ Perlu peningkatan akses menuju daya tarik di perdesaan; § Terbatasnya SDM di Perdesaan untuk sektor pariwisata, baik kuan;tas maupun kualitas; § Memerlukan waktu panjang dan biaya yang cukup untuk membangun pariwisata perdesaan, karena membutuhkan pendampingan dalam perencanaan dan peningkatan kapasitas masyarakat; § Masih minimnya fasilitas pariwisata didaya tarik perdesaan; § Dalam menarik pasar, produk wisata perdesaan ;dak dapat berdiri sendiri, sehingga diperlukan strategi pengembangan pola perjalanan yang didukung Pemerintah Daerah dalam peningkatan aksesibilitas, dan fasilitas pariwisata; § Dari sisi pasar, WISMAN cenderung melakukan perencanaan sebelum berwisata, memesan perjalanan melalui TO (Tur Operator) atau mengatur perjalanan sendiri, sehingga perlu strategi promosi yang cerdas.
STRATEGIC FORMULATION
CLUSTER BOROBUDUR (KSPN BOROBODUR-‐MENDUT-‐PAWON,)
TOP 3
CLUSTER JOGLOSEMAR KSPN MERAPI –MERBABU, KPPN SOLO ) CLUSTER BROMO (KSPN IJEN – BALURAN)
TOP 5 TOP 10
CLUSTER FLORES ( KSPN KOMODO, KPPN LABUAN BAJO)
CLUSTER KSPN TOBA CLUSTER KSPN ENDE, KELIMUTU DAN SEKITARNYA CLUSTER RINJANI (Tetebatu, Sembalun) CLUSTER RAJA AMPAT (KSPN RAJA AMPAT KPPN WAIGEO, KPPN SORONG)
JOGLOSEMAR
§ Memperkuat peran Kota Semarang, Surakarta dan Yogyakarta sebagai tujuan utama dan mendorong efek tetesan (tricle down effect) ke desa-‐desa di jalur penghubung serta mendukung des;nasi pariwisata prioritas BOROBUDUR § Memperkuat kualitas atraksi, amenitas dan aksesibilitas wilayah.
JOGLO SEMAR
Prioritas Peningkatan Kualitas Pariwisata Perdesaan dan konek;vitas KOTA – DESA di JALUR WISATA JOGLO SEMAR : JAVA-BALI
Map of G-‐ Adventure
OVERLAND
JAVA OVERLAND
SEMARANG ü DESA SODONG
PROBOLINGGO
KSPN BOROBUDUR
BOROBUDUR ü DESA CANDIREJO ü DESA KARANGREJO ü DESA WANUREJO
JOGYAKARTA ü DESA PENTINGSARI ü DESA NGLANGGERAN
LUMAJANG ü DESA ARGOSARI
SOLO ü DESA WIRUN
KSPN BROMO TENGGER SEMERU KAB. MALANG
ü DESA NGADAS ü DESA GUBUK KLAKAH
Ø Koridor Wisata KSPN BORBUDUR-‐ BTS
CLUSTER BOROBUDUR
FLORES OVERLAND
Prioritas Pengembangan Percepatan Pariwisata Perdesaan di KORIDOR WISATA FLORES
Tado Liang Ndara
Tololela, Gurusina, Bena
§ Mengembangkan Des;nasi Pariwisata Perdesaan pada koridor wisata Flores antara KSPN TN.KOMODO & TN. KELIMUTU § Meningkatkan standar pelayanan dan fasilitas wisata pada desa-‐desa terpilih. § Mengembangkan produk wisata berbasis kekuatan desa (budaya, kampung adat, alam, agrikultur)
KORIDOR WISATA KOMODO-‐KELIMUTU
TN Kelimutu
TN Komodo Kab. MANGGARAI BARAT
Bena
Kab. MANGGARAI
Kab. NGADA
Ø Koridor Wisata KSPN TN.KOMODO & TN. KELIMUTU
SUMATRA OVERLAND ü TANGKAHAN
MEDAN KSPN DANAU TOBA ü DESA MEAT
Ø Memperkuat Koridor Wisata KSPN TANGKAHAN-‐ DANAU TOBA
STRATEGIC IMPLEMENTATION
Compara;ve Strategy
Des;na;on Excellence Pemetaan dan pengembangan desa sebagai daya tarik penunjang des;nasi prioritas dan memperkuat jalur wisata klasik (classic or mainstream route).
Compe;;ve Strategy
Focus
• Peningkatan kualitas produk melalui penerapan standar pelayanan dan fasilitas pariwisata perdesaan; • Penguatan jalur wisata klasik yang menghubungkan des;nasi prioritas.
Speed
• Memperkuat jejering dengan TO yang memasok wisman. • Meningkatkan kerjasama dengan BUMN dan Swasta untuk CSR di pengembangan wisata desa.
Differen;a;on
• Menigkatkan USP desa terpilih, untuk diversifikasi produk dan “event” yang ada.
Coopera;ve Strategy
Crea;ng Synergy Value
• Memperkuat organisasi lembaga pariwisata di ;ngkat desa. • Memperkuat kemitraan dengan Pemerintah Daerah dan Propinsi; • Memperkuat kemitraan antara lembaga pariwisata desa dengan Tur Operator ;ngkat nasional dan regional; • Memperkuat kemitraan dengan Swasta/BUMN untuk pemanfaatan program CSR; • Memperkuat jaringan dengan Responsible Rural Network di ;ngkat global
Strategi Pengembangan
3A
ATTRACTIONS ü Memperkuat pengelolaan kegiatan tur di desa; ü Meningkatkan standar pelayanan informasi, kepemanduan, kuliner dan homestay; ü Meningkatkan industri krea;f dan industri rumahan sebagai daya tarik; AMENITIES ü Miningkatkan standar kualitas homestay, toilet ü Meningkatkan kualitas jalan desa ü Meningkatkan kualitas kebersihan lingkungan desa ü Meningkatkan kualitas puskemas untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan wisatawan; ACCESSIBILITY ü Miningkatkan kualitas, kapasitas dan konek;fitas pencapaian desa dari kota ANCILLARY ü Memperkuat kelembagaan pariwisata desa
Strategi Promosi
BAS
BRANDING ü Membuat branding desa sesuai dengan keunikan dan kekuatan kelokalannya; ü Melakukan branding kluster wisata desa yang ada pada jalur wisata klasik ADVERTISING ü Membuat akun di sosial media (facebook, twieer, instagram, line) untuk masing-‐masing desa; ü Memasang iklan dan informasi terkini secara reguler dimedia sosial ü Membangun jejaring dengan TO dan Online Travel Agent. SELLING ü Menyelenggarakan “Community Based Tourism Bussiness Forum” yang berisi pertemuan B2B, B2C yang mengundang TO internasional dan nasional serta lembaga pengelola wisata di 10 kawasan prioritas. ü Melakukan Fam Trip pariwisata berbasis masyarakat. ü Melakukan kontrak kerjasama antara TO dengan lembaga pariwisata desa untuk target kunjungan wisatawan mancanegara;
Strategi Pemasaran DESTINATION
DOT
ü JOGLOSEMAR: Desa Nglanggeran, (D.I.Jogyakarta); Desa Wanurejo, desa Candirejo, Desa Karangrejo (Prioritas Borobudur, Kab. Magelang); Desa Ngadas, Kab Malang (Des;nasi Prioritas Bromo Tengger Semeru). ü Flores Overland: Desa Liang Ndara, desa Nampar Mancing/Tado (Kab. Manggarai Barat), Kampung Adat Gurusina, Kampung adat Tololela, kampung adat Bena, Kab. Ngada ü Rinjani Circle Route-‐Lombok; (Desa Tetebatu dan Sembalun, Kab. Lombok Timur)
ORIGIN
ü Eropa Barat, Asia dan Pacific
TIME ü ü ü ü
Q1– Melakukan pertemuan dengan TO, Swasta, Pemda untuk komitmen; Q2 – Selling, adver;sing Q3 – Fam Trip, Disertakan dalam Travel Mart; Q4 – Monitoring dan evaluasi
PROGRAM IMPLEMENTATION
Rencana Dukungan Stakeholder Dalam Pengembangan Pariwisata Perdesaan NO NAMA KEGIATAN 1 ATRAKSI Memperkuat pengelolaan kegiatan tur di desa: Survey penguatan informasi pada storytelling desa wisata Bimtek penyusunan paket wisata Bimtek storytelling Pembuatan signage & interpreta7on Meningkatkan standar pelayanan informasi, kepemanduan, kuliner dan homestay: Pela7han dan ser7fikasi pengelola wisata Pela7han dan ser7fikasi pemandu Pela7han pembuatan produk/souvenir Meningkatkan industri krea;f dan industri rumahan sebagai daya tarik: Pembangunan workshop dan/atau gallery Pembelian alat produksi 2 AMENITAS Miningkatkan standar kualitas homestay, toilet Renovasi rumah adat
PELAKSANA Kementerian Pariwisata Kementerian Pariwisata Kementerian Pariwisata Kementerian Pariwisata Depu; Kelembagaan Depu; Kelembagaan Depu; Kelembagaan Kementerian Desa, Bumdes Kementerian Desa, Bumdes Kemendikbud
Pembangunan toilet di pusat2 atraksi wisata Kementerian Pariwisata Renovasi dan pembangunan homestay Kementerian PUPR, dana desa Pemerintah daerah, masyarakat Meningkatkan kualitas kebersihan lingkungan desa Meningkatkan kualitas puskemas untuk memberikan pertolongan pertama Pemerintah daerah, masyarakat pada kecelakaan wisatawan
Rencana Dukungan stakeholder dalam pengembangan pariwisata perdesaan (2) NO NAMA KEGIATAN 3 AKSESIBILITAS Miningkatkan kualitas, kapasitas dan konek;vitas pencapaian desa dari kota Meningkatkan kualitas jalan di desa 4 KELEMBAGAAN Memperkuat kelembagaan pariwisata desa (BUMDES) 5 BRANDING Membuat branding desa sesuai dengan keunikan dan kekuatan kelokalannya; Melakukan branding kluster wisata desa yang ada pada jalur wisata klasik 6 ADVERTISING Membuat akun di sosial media (facebook, twieer, instagram, line) untuk masing-‐masing desa; Memasang iklan dan informasi terkini secara reguler dimedia sosial Membangun jejaring dengan TO dan Online Travel Agent. (gala dinner) 7 SELLING Menyelenggarakan “Community Based Tourism Bussiness Forum” yang berisi pertemuan B2B, B2C yang mengundang TO internasional dan nasional serta lembaga pengelola wisata di 10 kawasan prioritas.
PELAKSANA Kementerian PUPR, Dinas PU provinsi Pemerintah daerah, masyarakat Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata, masyarakat setempat Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata, masyarakat setempat Dinas Pariwisata, pengelola wisata/ masyarakat Dinas Pariwisata, pengelola wisata/ masyarakat Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata
Kementerian Pariwisata
Depu; Pemasaran Mancanegara, Dinas Pariwisata, masyarakat Melakukan kontrak kerjasama antara TO dengan lembaga pariwisata desa untuk Kementerian Pariwisata target kunjungan wisatawan mancanegara; Melakukan Fam Trip pariwisata berbasis masyarakat.
TERIMAKASIH
TIM PERCEPATAN PERDESKOT 2017
Dadang Rizky Ratman. Lokot Ahmad Enda.Nurwan Hadiono.Vitria Ariani. Ary Suhendi.Devi Kausar.Rafdinal. Henky Hermantoro. Pricilla.Dani Rahadian.Yuni Cahyo Purnomo.Gunanta.Nur Azizah Irawa;.
LAMPIRAN
USULAN LOKASI PERCEPATAN PERDESAAN NO
KSPN/KPPN -
1 -
2 KSPN Ijen – 3 Baluran dskt KPPN Martapura,dskt KSPN Tanjung 5 Puting,dskt KPPN Melak – 6 Kersik Luway, dskt 4
7
KPPN Sintang, dskt
KPPN Palu,dskt 8 KPPN Lore Lindu,dskt
KABUPATEN
KSPN Morotai,dskt*
LOKASI KAWASAN KECAMATAN DESA
Lebak
Kawasan Wisata Berbasis Agro Bayah, Cilograng
Tangerang
Kawasan Perdesaan Pesisir dan Wisata
Mauk
Sampang*
Kawasa Perdesaan Wisata Desa
Banyuates
Banyuwangi
Pekel,Gumuk, Jelun, Segobang, Banjar, Licin, Kluncing, Tamansari, Kawasan Perdesaan Agrowisata Licin, Glagah, Kalipuro Kampung Anyar, Kemiren, Telemung, Gombengsari, dan Bulusari
Tanah Laut*
Kawasan Wisata Terpadu
Takisung
Kota Waringin Kawasan Agro-Mina-Wisata Barat*
Kumai
Barito Utara*
Kawasan Agrowisata
Teweh Selatan
Sintang*
Kawasan Agrowisata dan Budayat
Kelam Permai, Dedai
Sigi
Agriwisata Mogaya
Sigibiromaru
Kawasan Agrowisata Padang Loang
Balusu, Barru
Kawasan Perdesaan Daloha
Morotai Selatan Barat
9 KPPN Sinjai, dskt Barru 10
NAMA KAWASAN
Pulau Morotai
USULAN LOKASI PERCEPATAN PERDESAAN NO 11 12
KSPN/ KABUPATE NAMA KPPN N KAWASAN KECAMATAN KPPN Bulukumba, Bantaeng Agrowisata Loka Uluere dsk Purbalingga Lembah Asri Karangreja Tampahan
13
14
15
16
17
Toba KSPN Toba Samosir dan sekitarnya
-
Rembang
KSPN Lombok Rinjani, dan Tengah sekitarnya KSPN Ende, Kelimutu dan sekitarnya KSPN Wakatobi, dan sekitarnya
Wisata Danau Toba
Sigumpar
Pintu Pohan Meranti Langkat Kawasan Wisata Lasem Batik Pancur Ekowisata Pantai
LOKASI KAWASAN DESA Bonto Lojong, Bonto Marannu, Bonto Daeeng, Bonto Talassa, Bonto Tangnga, Bonto Rannu Serang, Sirawak, Kutabawa Tangga Batu Barat, Tangga Batu Timur, Gurgur Aek Raja, Lintong Nohuta, Tarabunga, Meat Sigumpar Dangsina, Dolok Jior, Sigumpar, Maju, Marsangap, Mauli, Situa Tua, Sigumpar Barat Ambar Halim, Pintu Pohak Dolok, Pintu Pohan Pasar, Halado, Meranti Timur Tangkahan, Babagan, Karasgede Pancur, Pohlandak, Tuyuhan, Karaskepoh
Batukeliang Utara
Aik berik, Teratak, Setiling, Karang Sidemen, Lantan
Kopang
Mas-Mas, Aik Bukaq, Waja Geseng, Aikbual
Ende
Wisata Danau Kelimutu
Kelimutu
Nduaria, Nuamuri, Nuamuri Barat, Pemo, Waturaka, Wolokelo, Detuena, Woloara, Koanara
Wakatobi
Wisata Pulau Kapota
Wangi-wangi
Kapota Utara, Kapota, Kabita, Kabita Togo, Wisata Kolo
USULAN LOKASI PERCEPATAN PERDESAAN NO 18
KSPN/KPPN KSPN Gorontalo Kota – Limboto, dan sekitarnya
19 -
KABUPATEN
NAMA KAWASAN
Gorotalo Utara
Wisata Penelo Kepulauan
Mamuju Tengah
Wisata Terpadu Kambunong
KSPN Raja Ampat dskt, 20 KPPN Waigeo dskt, KPPN Raja Ampat Sorong dskt.
21 KSPN Borobudur–Mendut– Pawon dan sekitarnya Magelang KSPN Merapi - Merbabu, 22 dskt Sleman 23 KPPN Solo Kota dskt Sukoharjo
24 KPPN Rawa Pening Gedong Songo, dskt
25 KPPN Batu - Malang,dskt
Kawasan Perdesaan Perbatasan Strategis Pariwisata
KECAMATAN Panelo Kepulauan
LOKASI KAWASAN DESA Katialada, Ponelo, Otiola, Tihengo, Malambe
Karosso
Lara, Salubiro, Tasokko, Kambunong Salupangkang IV, Salupangkang, Topoyyo Bambamanurung Waigeo Utara Kapadiri Waigeo Timur Urbinasopen Arborek, Yenbuba, Yen Waufnor, Meosmanswar Sawandarek, Sawinggrai Waigeo Selatan Kabui, Friwen, Wawiyai, Waisai Salio, Meos Manggara, Saukabu, Pam, Waigeo Bara Mutus, Manyaifun, Gag Teluk Mayalibit Waifol, Kalitoko, Mumes, Beo Batbitiem, Tomolol, Wayelbatam, Gamta, Misool Selatan Kapatcool Tolobi, Deer Kofiau Wailebet, Arefi Betanta Utara
Borobudur
Candirejo, Karangrejo, Wanurejo
Yogyakarta Solo
Pentingsari, Nlanggeran Wirun
Semarang
Semarang
Desa Sodong
Malang
Malang
Ngadas, Gubuk Klakah
USULAN LOKASI PERCEPATAN PERDESAAN
NO
KSPN/KPPN
KSPN Bromo 26 Tengger - Semeru, dskt
KABUPATE NAMA KAWASAN N
Lumajang
Lumajang
KSPN Komodo,dskt 27 KPPN Labuan Bajo, dskt Flores TOTAL
LOKASI KAWASAN KECAMATAN
DESA
Agrosari
Bajo, Liang, Ndara, Tado, Waerebo, Ruteng, Gurusina, Tololela, Bena, Ende, Maumere, Larantuka 184 Desa ~ 184M
• = Kabupaten yang telah memiliki SK kawasan perdesaan sebagai kawasan wisata adalah 6 kawasan • Untuk kawasan tanpa data nama desa diasumsikan memiliki desa per-‐kawasan • Yang di higlight kuning adalah yang menjadi skala prioritas TOP 3,5,10
ALOKASI PENGGUNAAN DANA DESA Sumber: Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Ter7nggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017
Kriteria pemanfaatan dana desa
• Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa • Desa membuat program kegiatan desa sesuai dengan kewenangannya, analisa kebutuhan prioritas dan sumber daya yang dimilikinya
Prinsip Prioritas Penggunaan Dana Desa • KEADILAN, dengan mengutamakan hak atau kepen;ngan seluruh warga desa tanpa membeda-‐bedakan; (Inklusif) • KEBUTUHAN PRIORITAS, dengan mendahulukan kepen;ngan Desa yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepen;ngan sebagian besar masyarakat Desa; dan • TIPOLOGI DESA, dengan memper;mbangkan keadaan dan kenyataan karakteris;k geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan kemajuan desa
Penyelenggaraan Dana Desa
Pembangunan Desa, melipu;: – pembangunan, pengembangan,dan pemeliharaan infrasruktur atau sarana dan prasarana fisik untuk penghidupan, termasuk ketahanan pangan dan permukiman; – pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat; – pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sosialdan kebudayaan; – pengembangan usaha ekonomi masyarakat, melipu; pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana produksi dan distribusi; atau – pembangunan dan pengembangan sarana-‐prasarana energi terbarukan serta kegiatan pelestarian lingkungan hidup.
Penyelenggaraan Dana Desa (2) • Pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan dana desa untuk desa wisata dapat digunakan, antara lain: – – – – – – – – – – –
Pondok wisata Panggung hiburan Kios cinderamata Kios warung makan Wahana permainan anak Wahana permainan outbound Taman rekreasi Tempat penjualan ;ket Rumah penginapan Angkutan wisata Sarana dan prasarana lain sesuai dengan analisis kebutuhan
Prioritas penggunaan dana desa berdasarkan ;pologi desa:
Penyelenggaraan Dana Desa (3) Pemberdayaan Masyarakat Desa, meningkatkan kapasitas warga atau masyarakat desa dalam pengembangan wirausaha, peningkatan pendapatan, serta perluasan skala ekonomi individu warga atau kelompok masyarakat dan desa, melipu;: – peningkatan par;sipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa; – pengembangan kapasitas masyarakat Desa; – dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup; – dukungan permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi produk;f yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama; – Dukungan kegiatan ekonomi oleh Bumdes atau kelompok masyarakat lain, – peningkatan kapasitas untuk program dan kegiatan ketahanan pangan Desa termasuk pembentukan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) – Dukungan terhadap kegiatan pengelolaan Hutan/Pantai Desa dan Hutan/Pantai Kemasyarakatan – Kegiatan pemberdayaan ekonomi lainnya yang sesuai dengan analisa kebutuhan desa dan telah ditetapkan dalam Musyawarah Desa
Target Pemanfaatan Dana Desa untuk Percepatan Desa Wisata § Analisis data sekunder oleh Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, terdapat sekitar 1902 desa (2,5% dari 74.000 desa di Indonesia) yang diiden;fikasi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. § Asdep Pemberdayaan Masyarakat dan Tata Kelola Des;nasi, mengiden;fikasi terdapat 1.440 desa wisata § Usulan kegiatan adalah melakukan overlay dari hasil iden;fikasi kedua kementerian ini dan kemudian menggerakkan pembangunan desa wisata secara serentak oleh dua kementerian pada desa-‐desa yang memenuhi kriteria untuk dapat dikembangkan secara cepat. Prinsip pengembangan adalah “Low Invest High Value”, dengan dana sedikit dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan dan fasilitas, sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan perdesaan. § Simulasi target dana desa untuk pengembangan desa wisata katagori pertumbuhan dan matang sebagai berikut: (60% dihitung dari 40% dana pembangunan desa dan 20% dana pemberdayaan masyarakat desa) 2300 desa overlay x 60% dari rata-‐rata dana alokasi desa tahun 2017 (60%x1,4M) = 1,932 Triliyun § Simulasi target dana desa untuk desa wisata katagori perin;san di 5.180 desa (7% dari total 74.000 desa ) 5.180 desa x 30% dari rata-‐rata dana alokasi desa tahun 2017 (30% x 1.4 M) = 2,175 Triliyun