PERENCANAAN PARIWISATA PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT Sebuah Pendekatan Konsep Penulis: Suryo Sakti Hadiwijoyo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail :
[email protected]
Hadiwijoyo, Suryo Sakti PERENCANAAN PARIWISATA PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT; Sebuah Pendekatan Konsep/ Suryo Sakti Hadiwijoyo
- Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2012 x + 112 hlm, 1 Jil.: 26 cm. ISBN:
978-979-756-894-8
1. Pariwisata
I. Judul
PENGANTAR
P
erkembangan satu dasawarsa terakhir ini menunjukkan bahwa betapapun kaum developmentalist yakin akan kemampuan pariwisata sebagai salah satu mesin devisa negara, namun pada saat yang sama dengan adanya era globalisasi, serangkaian akibat negatif selalu mengikutinya, misalnya saja terjadinya penurunan kualitas lingkungan alam, sosial dan kebudayaan, kesenjangan ekonomi antar masyarakat setempat dengan para penanam modal. Selain itu, dengan maraknya ekspansi pariwisata dan intervensi modal asing di daerah-daerah dan wilayah perdesaan, mengakibatkan terjadinya marginalisasi posisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Kenyataan ini mengakibatkan tumbuhnya kesadaran para pembuat kebijakan di negara berkembang akan arti pentingnya pariwisata perdesaan sebagai salah satu wahana pembangunan perdesaan yang berkelanjutan. Kenyataan ini diperkuat oleh terjadinya krisis ekonomi pada akhir dekade 90-an, sebagai akibat berbagai kekuatan rumpil yang menyebabkan berkurangnya kesempatan dan peluang kerja maupun peningkatan kekayaan masyarakat perdesaan. Jalan keluar mengatasi krisis tersebut dapat berupa peningkatan efisiensi serta keefektifan dan kemampuan bersaing usaha pertanian. Namun demikian, hal tersebut tidak lah cukup untuk dapat menjamin kelangsungan hidup perekonomian daerah perdesaan di negara berkembang. Sebaliknya pemecahan masalah yang sangat kompleks tersebut hanya dapat dicapai dengan upaya yang sistematik dan dilakukan secara berkesinambungan sehingga ekonomi perdesaan di negara berkembang dapat menjadi lebih beragam. Dengan kata lain, cara terbaik untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan menggiatkan kembali pembangunan industri skala kecil secara lebih menyebar, termasuk didalamnya pengembangan wisata perdesaan. Berkaitan dengan hal tersebut, pariwisata perdesaan dianggap memiliki kaitan dengan strategi pembangunan yang dapat terus berlangsung di banyak negara berkembang. Oleh karena sifatnya yang khas, pariwisata perdesaan masuk dalam kategori atau jenis industri kecil (Gannon, 1993).
vi
Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat
Keterkaitan tersebut satu dasawarsa ini semakin nyata, sebagai akibat terjadinya perubahan bantuk industri pariwisata internasional yang disebabkan oleh kombinasi berbagai kecenderungan lokal dan global yang terus berubah (Puspar UGM, 1999). Mengapa desa wisata begitu memikat pemerintah untuk dikembangkan? Pertama, indikator terpenting kemajuan sektor pariwisata, selain pemasukan nasional melalui devisa negara, juga peningkatan taraf kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, khususnya di area tempat wisata. Sebagian besar distribusi objek dan daya tarik wisata (ODTW) berada di area pedesaan.Karena itu, amat ironis manakala target kunjungan wisatawan asing dan pendapatan devisa negara serta pembelanjaan wisatawan domestik menunjukkan angka-angka yang tergolong fantastis. Sementara di sisi lain, warga di sekitar tempat wisata tidak ikut merasakan dampak positifnya. Kedua, seiring dengan perubahan tren wisatawan dunia, kepariwisataan haruslah menghargai adat-istiadat lokal, melestarikan lingkungan hidup, dan memberikan dampak nyata positif yang bisa dinikmati warga masyarakat di sekitar tempat wisata. Karena itu, pemerintah perlu memfasilitasi percepatan peningkatan daya saing ODTW di pedesaan. Dengan kekhasan masing-masing, perdesaan kita layak jual dalam kacamata pariwisata. Setiap desa memiliki keunggulan-keunggulan tertentu dengan keunikan pola hidup lengkap dengan produk kerajinan khas daerah, dan citra populasi unik bangsa Indonesia. Daya saing desa wisata tidak terlepas dari sejauh mana pemerintah memberikan layanan secara prima dan total. Dalam pemasarannya pun perlu diperhatikan fungsi kinerja pelayan publik. Antara lain, dengan menyiapkan infrastruktur dan sarana penunjang menuju dan di daerah wisata dan aktif meningkatkan pemeliharaan objek dan daya tarik wisata. Ketiga, menyangkut partisipasi aktif masyarakat sebagai ujung tombak sekaligus pelaku pariwisata. Karena itu, pengembangan 104 desa wisata ibarat laboratorium raksasa bagi masyarakat untuk melakukan fungsi-fungsi pariwisata sesuai kapasitas yang dimiliki. Kesejatian pengembangan dan kemajuan setiap destinasi wisata tidak terlepas dari peran penting masyarakat lokal. Mereka lah yang seharusnya disentuh terlebih dahulu untuk memperkuat daya tawar dan daya saing desa wisata sebagai produk unggulan kepariwisataan dalam negeri. Di sinilah kewirausahaan sosial menemukan relevansinya. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mencoba untuk menyusun sebuah karya sederhana dengan judul Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Melalui buku ini, penulis mencoba untuk memperkenalkan apa dan bagaimana proses perencanaan pengembangan dan pembangunan wilayah, perencanaan pembangunan wisata dan kepariwisataan perdesaan, serta arti penting peran masyarakat dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata perdesaan. Lebih lanjut Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa tiada karya yang pasti sempurna karena setiap manusia memiliki keterbatasan. Oleh karena itu dengan kelapangan hati dan kesadaran
Pengantar
vii
pikiran, penulis membuka pintu kritik secara penuh kepada siapapun yang peduli terhadap karya ini dan sekali lagi dengan segala kekurangan yang ada penulis berharap semoga karya yang sangat sederhana ini dapat memberi manfaat kepada siapa saja yang membutuhkan betapapun kecilnya. Tidak lupa mengakhiri pengantar dalam buku ini, penulis ucapkan terima kepada semua pihak baik keluarga, rekan sejawat, maupun semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan, pengeditan sampai dengan penerbitan buku ini.
Salatiga, 2012 Penulis
DAFTAR ISI
PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH A. Pengertian Perencanaan
5 5
B. Teori Perencanaan Pembangunan
7
C. Ruang, Wilayah, dan Pewilayahan
8
D. Arti Penting Perencanaan Wilayah
15
PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT A. Konsep Perencanaan Partisipatif
17 17
B. Tahapan Perencanaan Partisipatif
22
C. Pembangunan Masyarakat
22
D. Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat
26
E. Pola Pemberdayaan Masyarakat
32
F. Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal
36
BAB III
x
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat
WISATA DAN KEPARIWISATAAN A. Pengertian Wisata Dan Pariwisata
41 41
B. Geografi dan Sistem Kepariwisataan
43
C. Obyek Dan Daya Tarik Wisata
49
D. Paradigma Baru Pembangunan Kepariwisataan
49
E. Kepariwisataan Di Era Otonomi Daerah
51
PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN PARIWISATA A. Perencanaan dan Pengelolaan Pariwisata
57 57
B. Prinsip-prinsip Perencanaan Pariwisata
58
C. Komponen-Komponen Pengembangan Pariwisata
59
D. Etika Perencanaan Pariwisata
60
E. Perencanaan dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan
62
PARIWISATA PERDESAAN DAN DESA WISATA A. Pariwisata Perdesaan
67 67
B. Desa Wisata
68
C. Community Based Tourism
71
D. Pariwisata Perdesaan dalam Konteks Suistainable Tourism
74
E. Pariwisata Perdesaan dalam konteks global
75
F. Arti Penting Konsep Desa Wisata
81
PENGEMBANGAN PARIWISATA PERDESAAN DAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT A. Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Community Bassed Rural Tourism)
83 83
B. Pendekatan dalam Pengembangan Desa Wisata
84
C. Model Pengembangan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat
87
D. Pemberdayaan Perempuan dalam Pengembangan Pariwisata Perdesaan
92
PENUTUP
99
DAFTAR PUSTAKA 101 BIOGRAFI PENULIS 111