BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Standar Fasilitas Pelabuhan Kapal Pesiar V.1.1. Fasilitas Wisatawan Kapal Pesiar
Fasilitas untuk wisatawan kapal pesiar terbagi menjadi dua bagian, yaitu
fasilitas primer dan fasilitas sekunder. a. Fasilitas Primer merupakan fasilitas untuk berkumpul atau melakukan pertemuan pada saat wisatawan berada di darat. Tabel 5. 1 : Fasilitas Primer Wisatawan Kapal
Sumber : (Analisis penulis)
b. Fasilitas Sekunder merupakan fasilitas pendukung yang sebagaian besar bersifat komersial. Bisa dibilang, sebuah terminal penumpang yang berkelas
bisa
berfungsi
sebagai
penggerak
atau
perputaran
perekonomian bagi pelabuhan. Tabel 5. 2 : Fasilitas Sekunder Wisatawan Kapal
Papan Pengumuman
Eskalator / Elevator
Ruang Tunggu Crew
AC untuk terminal
Kebebasan Berbelanja
Toko Souvenir
Restoran
Jasa Pos
Internet Café
Klinik Kesehatan
Ice Cream Bar
Toko Buku/ majalah
Florist
Fasilitas Parkir Kapal
Harbour Cruise Facility
Laundry
Pusat Hiburan
Ruang Pertemuan
Sumber : STUPPA, Indonesia
V.1.1. Fasilitas Untuk Kapal-‐kapal Pesiar
Fasilitas ini diperlukan oleh kapal pesiar, supaya kapal-‐kapal tersebut
bisa memperpanjang masa berlabuh dan dapat memberikan kesempatan bagi penumpang untuk berjelajah di tempat yang disinggahi. Tabel 5. 3 : Fasilitas-‐fasilitas Untuk Kapal Pesiar
Bangunan Terminal
Gangway
Aerobridge
Truk Untuk Menangani Baggage Conveyor System Kantor-‐kantor Bagasi
Biro
Perjalanan
Balkon Keberangkatan
Ship Chandelling
Bunker Bahan Bakar
Fasilitas
Suplai Air Bersih
Pembuangan
Sampah Sumber : STUPPA, Indonesia
V.2.
Analisis Fungsi Terhadap Tapak
V.2.1. Pemilihan Lokasi
Bali sebagai pulau dewata yang menawarkan sejuta wisata. Bergerak di
bidang jasa sebagai pergerakan aktivitas ekonomi, tentunya akan sangat mengandalkan kelancaran moda transportasi. Pemerintah Bali telah menentukan zona transportasi darat, udara, maupun laut sebagai sarana transportasi dan insfrastruktur yang cukup memadai. Pusat aktivitas transportasi laut di pulau ini terletak di bagian selatan, berdekatan dengan bandara utama Pulau Bali.
Fungsi TPKL sendiri terletak pada bagian timur kawasan Pelabuhan
Benoa. Di sebelah selatan site, sekitar 50 meter terdapat terminal Pelabuhan Benoa yang lama. Luas site untuk terminal kapal pesiar ini sekitar 1,3 Ha. Untuk KDB bangunan komersil di kawasan ini sendiri yaitu 50%, sehingga luas terminal yang akan terbangun bisa mencapai 6500 m2. Untuk sisanya akan digunakan sebagai tempat parkir, sirkulasi dan area hijau.
Gambar 5. 1 : Site Terminal Pelabuhan Sumber : Analisis Penulis
Lokasi pelabuhan Benoa ini sendiri akan menjadi kawasan revitalisasi yang dilakukan oleh pemerintahan Provinsi Bali. Kawasan pelabuhan masuk ke dalam masterplan yang sudah direncanakan oleh pemprov Bali, sehingga kawasan Teluk Benoa ini akan terlihat seperti Dubai, yang memiliki lahan reklamasi yang dibentuk seperti busur. Tetapi rancangan masterplan Benoa sendiri berbeda dengan Dubai, karena di Bali sendiri terdapat konservasi alam berupa hutan mangrove di daerah pesisir teluk Benoa. V.2.2. Rencana Revitalisasi Kawasan Teluk Benoa Adanya rencana revitalisasi kawasan Teluk Benoa sudah muncul sejak lama. Rencana pembangunan kawasan seluas lebih dari 800 Ha ini memicu beberapa hambatan, karena banyak warga yang menentang rencana reklamasi lahan yang akan dilakukan. Masterplan untuk rencana revitalisasi ini sendiri juga sudah keluar. Kawasan ini nanti akan dibangun fasilitas wisata untuk menarik minat wisatawan asing.
Gambar 5. 2 : Masterplan Revitalisasi Teluk Benoa Sumber : http://tolakreklamasi.com/wp-‐content/gallery/twbi/visualisasi-‐teluk-‐benoa-‐01.jpg
Gambar 5. 3 : Masterplan Revitalisasi Teluk Benoa Sumber : http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/10/3548609_20140910062933.jpg
Gambar 5. 4 : Perspektif Fisherman’s Cove Sumber : http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/26/7049639_20140926080015.jpg
Gambar 5. 5 : Site Plan Revitalisasi Teluk Benoa Sumber : http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/26/7049639_20140926075940.jpg
V.2.3. Tipe Bangunan yang Tepat
Dengan lokasi site yang berada lepas pantai, akan diperlukan reklamasi
lahan untuk mendapatkan bentuk dan luasan site yang sesuai dengan konsep perancangan. Rancangan terminal pelabuhan yang baru akan menyesuaikan
dengan fungsi dan kebutuhan yang ada. Tidak lupa menerapkan unsur adat atau budaya Bali dalam perancangan. Selain itu desain juga harus memberikan kesan yang cukup dalam baik dari segi interior maupun eksterior.
IV.3 Konsep Perancangan
Diagram 5. 1 : Konsep Perancangan Sumber : Analisis Penulis
Secara garis besar, terdapat tiga kegiatan utama yang ada di Terminal Penumpang Kapal Laut (TPKL), yaitu debarkasi, embarkasi, dan pengelola. Untuk kelancaran sirkulasi di dalam terminal, tiga zona ini akan sangat berperan penting dalam pemrograman ruang.
Diagram 5. 2 : Konsep Perancangan Sumber : Analisis Penulis
V.3.1. Program Ruang Pelabuhan
Tabel 5. 4 : Program Ruang Pelabuhan
Fasilitas
Jenis Ruang
Standard
Persyaratan dan Kapasitas 350 orang duduk 150 orang berdiri sirkulasi 80 %
0,65m2/ penumpang duduk 0,45m2/ penumpang berdiri
Luas m2 227,5 75 242
Total
544,5
Ruang pemeriksaan Imigrasi
Meja pemeriksaan 3m2/unit
3 x 12 meja Sirkulasi 40%
36 14,4
Total
50,4
Meja bagasi 3 m2/unit 1,5 m2/petugas berdiri Counter bagasi 6m2/ unit Pelayanan fiscal 20m2/ unit Ruang tunggu 100 m2/ unit penumpang 65 tempat duduk
Meja pemeriksaan 3 unit Jumlah petugas 10 orang Sirkulasi 20% Total 4 unit 1 unit 2 unit Sirkulasi 80% Total
9 15 4,8
Debarkasi Hall
Pelayanan Embarkasi Hall Embarkasi dan Debarkasi Pesiar
Pemeriksaan keamanan
Pemeriksaan Meja bagasi 3 4 meja bagasi keamanan & bea m2/ unit
28,2 24 20 200 160 360 12
cukai
1,5 m2/ petugas berdiri 1,5 m2 set meja petugas
12 petugas 4 meja petugas Sirkulasi 20%
Baggage claim
Meja barang 3 4 unit m2/ unit
18 6 7,2 12
Kantor bea cukai
25
Kantor keamanan Kantor imigrasi
25
25
Ruang Barang
0,5/ barang Lift barang 1,5 m2 / unit Petugas berdiri 1,5 m2 / orang
Lift barang 1 unit Jumlah petugas 3 orang Asumsi jumlah barang 20 % dari jumlah penumpang 20 %x 300 Sirkulasi 20 %
1,5 4,5 30 7,2
Public hall
0,49 / orang Arus penumpang pesiar berdiri 600 Arus penumpang 0,65 / orang kapal penumpang 600 duduk 90% berdiri 1080 orang 10% duduk 120 orang Sirkulasi 80 %
Pelayanan Umum
Rental komersial Restaurant cafe
Asumsi 20 m2 / unit & Cafe 0.83/ orang Restaurant 1,4/ orang Sevis 30% Dapur 20% Sirkulasi 30%
Ruang Informasi
1,53 / petugas Asumsi 2,5 m2 /set meja
Loket bank, 20m2 / unit money changer
Total
529,2 78 485,76 1092,96
15 unit
300
1 unit Restaurant Kapasitas asumsi 50 orang Servis area 30 % Dapur area 20 % Sirkulasi 30 % 3 unit Cafe Kapasitas asumsi 30 orang Servis area 30 % Dapur area 20 % Sirkulasi 30% Total Asumsi jumlah petugas 30 orang Jumlah meja 4 set Sirkulasi 30 % Total Jumlah loket 5
70 21 14 31,5 74,7 22,41 14,94 33,61 282,16 45,9 10 16,7 72,6 100
ATM
3m2 / unit
Jumlah atm 5 unit
15
Loket penjualan tiket international Ruang Kesehatan
@ 10 m2
Jumlah loket 5
50
15,48 / unit, kapasitas 1 pasien dan 1 dokter
Jumlah ruang 2
30,9
1000
Kids Play Station Inner Garden
150
250
Lobby
700
Ruang Keamanan
30
Celebration Hall
Perkantoran
Servis
Kantor Pelabuhan Kantor Imigrasi
80
80
Kantor keamanan pelabuhan Kantor bea cukai
80
80
Ruang servis Ruang peralatan Ruang mesin Ruang AHU
50 60 100 30
Sumber : Analisis Penulis
TOTAL KEBUTUHAN RUANG : 5800,1 m2
Diagram 5. 3 : Diagram Fungsi Terminal Penumpang Kapal Pesiar
Sumber : Analisa Penulis
V.4. ARSITEKTUR BALI MODERN Bali merupakan daerah wisata yang begitu kental dengan adat daerahnya. Seperti yang kita lihat sekarang, meskipun sudah didatangi berbagai macam wisatawan dari berbagai macam daerah, Bali tetap mempertahankan ciri khas nya. Ciri khas yang menjadi daya tarik untuk kawasan itu sendiri. Konsep yang menjadi gagasan perancangan terminal pelabuhan ini adalah menggabungkan gaya arsitektur modern dan ciri khas dari pulau Bali. Arsitektur Bali Modern adalah gaya arsitektur yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dari arsitektur Bali tradisional. Perubahan yang terjadi adalah perhatian yang besar terhadap fungsi ruang. Menghindari ornamen (murni gaya modern) atau menggunakan ornament (post modern). Penekanan pada penggunaan material bangunan sebagai estetika. Hasil akhir dari desain
akan menjadi sesuatu yang rekreatif, dan ikonik. Sehingga bisa menjadi sebuah brand baru untuk kawasan Tanjung Benoa.
Para wisatawan akan mendapatkan sensasi pengalaman yang berbeda
sembari menunggu kapal pesiar. Kebutuhan standar para penumpang kapal pesiar disajikan dengan menarik, sehingga wisatawan tidak bosan untuk menunggu.
Proses perancangan pelabuhan juga sesuai dengan adat yang ditetapkan
oleh Kabupaten Badung. Kawasan Pelabuhan Benoa ini masuk dalam Kabupaten Badung. Menurut peraturan daerah yang sudah ditetapkan oleh ”PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN”, bahwa KDB tinggi (50 – 75 %) diterapkan pada kawasan pusat-‐pusat fasilitas pelayanan dan kawasan permukiman. Kawasan ini termasuk kawasan pusat fasilitas pelayanan, sehingga bisa memakai KDB tinggi yaitu 50%. IV. 5. Aktivitas Shopping Arcade
Manusia selalu memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tidak lepas dari kata belanja. Bukti dari para wisatawan telah melancong ke suatu daerah atau tempat wisata adalah souvenir. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa para wisatawan memiliki hobi untuk membeli barang yang menjadi souvenir khas kawasan tersebut.
Gambar 5. 6 :Aktifitas Shopping Arcade di Cardiff, Wales Sumber : http://www.urban75.org/photos/wales/images/w018.jpg
Gambar 5. 7 : Fakenham Shopping Arcade Sumber : http://www.tournorfolk.co.uk/fakenham/fakenhamshoppingarcade.jpg
IV. 6. Konsep Vegetasi
Konsep vegetasi untuk terminal pelabuhan ini terbagi menjadi dua
bagian. Yaitu untuk eksterior (landscape) dan interior (inner garden). IV. 6.1. Landscape Perencanaan landscape pada kawasan terminal pelabuhan ditata dengan penyesuaian terhadap letak kawasan di pesisir pantai. Penataan landscape sebagai RTH juga berfungsi sebagai public space. Zona parkir, drop off, serta pintu masuk ke terminal merupakan bagian dari penataan landscape terminal. Site pelabuhan ini sendiri masih cukup gersang dan panas sehingga perlu beberapa tanaman perindang yang cocok ditanam di kawasan pesisir pantai. Seperti tanaman cemara udang, kelapa, pandan dan ketapang. 1. Kelapa Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-‐arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dari permukaan laut, namun seiring dengan meningkatnya ketinggian, ia akan mengalami pelambatan pertumbuhan. Khusus di Bali, tanaman kelapa dijadikan batas sebagai tinggi maksimal sebuah bangunan.
Tinggi bangunan tidak boleh melebihi tinggi dari pohon kelapa itu sendiri. Daun kelapa ini juga digunakan sebagai bahan pembuatan canang, atau bahan untuk sesajen. Kelapa sendiri merupakan tanaman khas pantai dan tanaman khas pulau Bali.
Gambar 5. 8 : Pohon Kelapa
Sumber : http://klikpintar.com/wp-‐content/uploads/2013/06/manfaat-‐pohon-‐kelapa.jpg
Gambar 5. 9 : Pohon kelapa di pinggir pantai Sumber : https://jejakbocahilang.files.wordpress.com/2012/02/tablanusu-‐palm-‐trees.jpg
2. Pandan Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus. Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-‐pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan dengan daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini. Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian. Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter, bahkan di Papua banyak pandan
hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu hijau (hijau abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias.
Gambar 5. 10 : Pohon Pandan Sumber : http://mortumklasifikasitumbuhan.blogspot.com/2013/09/tanaman-‐yang-‐tumbuh-‐di-‐pantai-‐ 1.html
Gambar 5. 11 : Pohon pandan pantai
Sumber : http://static.panoramio.com/photos/large/55985975.jpg
3. Ketapang Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama sejenis pohon
tepi pantai yang rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-‐ tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di taman-‐taman dan tepi jalan. Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang dengan cabang-‐cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-‐ tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Pohon-‐pohon yang tua dan besar acap kali berbanir (akar papan), tingginya bisa hingga 3 m.
Gambar 5. 12 : Pohon ketapang sebagai perindang Sumber : http://www.bimbingan.org/wp-‐content/uploads/2013/09/Kandungan-‐Minyak-‐pada-‐Daun-‐ Ketapang.jpg
Gambar 5. 13 : Pohon ketapang Sumber : http://www.tukangpembuatantaman.com/images/Ketapang%20Kencana%2002.gif
V. 6.2. Inner Garden
Untuk bagian interior, terdapat beberapa jenis tanaman hias yang cocok
untuk di dalam ruangan. Mengambil contoh dari negara Singapura yang memiliki konservasi alam di dalam bandara Changi. Keberadaan dari konservasi alam ini akan menambah nilai lebih dari terminal pelabuhan yang akan dibangun. Tak hanya nyaman, aman dan menyenangkan, para pengunjung juga akan betah berlama-‐lama dan tidak cepat bosan.
Gambar 5. 14 : Devonian Garden
Sumber : http://www.avenuecalgary.com/July-‐2012/Devonian-‐Gardens-‐Reopen-‐in-‐the-‐Core/dsc_0609.jpg
Gambar 5. 15 : Indoor Orchid Garden, Singapore Changi Airport Sumber : https://akhileshblog.files.wordpress.com/2009/05/3397544-‐indoor-‐garden-‐in-‐changi-‐airport-‐ 1.jpg
Gambar 5. 16 : Butterfly Garden, Singapore Changi Airport Sumber : http://farm3.static.flickr.com/2620/3711435041_664ef432bc.jpg
V. 7. Celebration Hall
Celebration Hall dirancang sebagai tempat penyambutan para
pengunjung yang datang. Para wisawatan atau turis yang tiba melalui kapal pesiar akan melalui kawasan hall yang dipakai untuk menyambut turis. Para turis akan disuguhi beberapa tarian adat bali yang merupakan tarian sambutan, dan beberapa tarian lain untuk mengenalkan budaya Bali yang cukup terkenal dengan tariannya. Celebration Hall ini juga tidak hanya digunakan untuk tarian penyambutan saja, tetapi ada beberapa kegiatan yang akan terlaksana di dalamnya.
Gambar 5. 17: Tari Pendet Sumber : http://www.travelmatekamu.com/2014/10/25/3-‐tari-‐bali-‐paling-‐populer/
Tari Pendet merupakan salah satu tari selamat datang yang paling tua di Pulau Bali. Pada awalnya tari ini hanya boleh diperagakan di dalam pura atau tempat ibadah agama hindu yang menjadi agama mayoritas di Bali. Tari ini ditujukan sebagai penyambutan dewa yang turun ke bumi. Tapi sekarang Tari Pendet dijadikan tari penyambutan dan selamat datang.
Gambar 5. 18 : Tari Kecak Sumber : http://www.travelmatekamu.com/2014/10/25/3-‐tari-‐bali-‐paling-‐populer/