1 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustaina...
V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan • Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada sistem Rainwater Harvesting atau pemanfaatan air hujan. Setelah analisa yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perkiraan jumlah air yang didapat dari hujan tidak mampu menutupi tuntutan kebutuhan air hotel kapsul secara keseluruhan sehingga dengan kata lain sistem rainwater harvesting tidak digunakan secara penuh atau mengacu kepada kategori penggunaan sebagian. Prinsip perancangan yang juga diaplikasikan berdasarkan hasil analisa tersebut antara lain: • Penangkap air hujan tidak hanya pada bangunan. Karena terbatasnya area yang terbangun dan tingginya angka kebutuhan air, maka area penangkap air hujan tidak hanya berada pada bangunan melainkan juga pada tapak. Baik itu bersifat drainase run-off ataupun yang bersifat sebagai pavillion atau sculpture pada tapak. • Penggunaan sistem duo flush pada setiap unit toilet. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam penghematan air adalah menggunakan sistem duo flush pada setiap unit toilet sehingga jumlah air yang terbuang untuk buang air besar dan buang air kecil berbeda dan penggunaannya dapat lebih terjaga. • Daur ulang grey water. Limbah cair atau air kotor masih bisa digunakan untuk keperluan non konsumsi. Setelah difiltrasi melalui tangki sedimentasi, air limbah tersebut dapat digunakan untuk menyiram tanaman pada tapak. • Perencanaan Ruang Tabel V.1.1: Perencanaan Ruang
Ruang
Total Luasan
Kamar (kapsul)
800 m2
Kamar Mandi
180 m2
Lobby
58 m2
• Toilet
12 m2
• Resepsionis
16 m2
• Ruang tunggu
30 m2
Restoran dan Cafe
292 m2
• Ruang makan
240 m2
• Ruang penyajian
15 m2
• Dapur
25 m2
• Ruang cuci
4 m2
• Gudang • Kering
4 m2
• Basah
4 m2
Kantor Pengelola
108 m2
• Office
60 m2
• Lounge
30 m2
• Ruang Rapat
18 m2
ATM Center
24 m2
Musholla
75 m2
• Tempat Sholat
45 m2
• Tempat Wudhu
30 m2
Mini Market
74 m2
• Display
70 m2
• Gudang
4 m2
Ruang Loker
200 m2
Retail
35 m2
Open Space
400 m2
Loading Dock
16 m2
Gudang
8 m2
Ruang Utilitas, ME
90 m2
Parkir (rasio 1:7) Mobil
375 m2
Motor
60 m2
2795 m2 Plus Sirkulasi 20% = 3354 m2
• Hubungan Ruang Gambar V.1.1: Skema Organisasi Ruang Secara Umum
Mini Market
Retail
Parkir
ATM Center
Drop off Loading Dock
Open Space Lobby
Restoran
Kantor
Ruang Loker
Musholla Kamar
V.2. Konsep Perencanaan dan Perancangan Tapak •
Zoning Tapak Zoning tapak mengacu kepada hasil kombinasi dari beberapa analisa tapak yang sudah dilakukan. Area publik menngelilingi tapak dimulai dari sisi barat tapak hingga timur mengingat entrance tapak yang berada di barat tapak. Setelah area publik, terdapat area servis yang berfungsi sebagai buffer cahaya matahari barat terhadap area privat yang berada di sebelah timur area servis.
Gambar V.2.1: Kesimpulan Zoning Tapak
•
Pintu Masuk dan Sirkulasi Pintu masuk untuk kendaraan bermotor ditentukan berada di sisi barat tapak diiringi dengan jalur pejalan kaki. Karena fleksibilitas pejalan kaki dan mayoritas pengguna jalan adalah pejalan kaki maka pintu masuk bagi pejalan kaki diperbanyak pada sisi utara dan selatan tapak.
Gambar V.2.2: Titik Potensi Entrance
Pola sirkulasi merupakan respon dari beberapa analisa. Entrance bagi kendaraan bermotor sudah ditentukan yaitu di sisi barat tapak. Sirkulasi mobil membentuk angka delapan dengan area parkir yang berada di timur tapak serta area drop-off yang berada di tengah tapak.
Gambar V.2.3: Sirkulasi Dalam Tapak
V.3. Konsep Perencanaan dan Perancangan Bangunan •
Massa Bangunan Pada tahap analisa, bentuk, jumlah, dan orientasi massa bangunan sudah ditentukan. Namun pada perkembangannya, hal-hal yang berkaitan dengan massa bangunan
masih akan berubah sesuai perkembangan
desain.
Adapula
perencanaan massa bangunan sementara sebagai berikut.
Gambar V.3.1: Massa Tunggal Bangunan
Orientasi massa mengadaptasi bentuk tapak yang melintang dari barat ke timur. Bentuk massa berkembang seiring tuntutan akan sirkulasi koridor single loaded yang dapat mengoptimalkan penghawaan dan pencahayaan alami, serta faktor teknis seperti efek puntir. Massa dibagi menjadi dua bagian dengan core di sebelah barat sebagai pusat sirkulasi vertikal sekaligus buffer cahaya matahari sore. Ruang yang tersisa diantara dua massa dimanfaatkan sebagai public space sekaligus area terbuka resapan air hujan yang bersifat sebagai podium bagi bangunan yang mempertegas skala manusia dan bangunan.
Gambar V.3.2: Massa Bangunan Dibagi Dua
•
Zoning Bangunan o Zoning Vertikal Pada dasarnya zoning vertikal dibagi menjadi 3 lapis secara umum. Lapis dasar merupakan lapis penerima, lapis kedua merupakan lapis transisi, dan lapis ketiga adalah lapis hunian.
Gambar V.3.3: Skema Zoning Vertikal
Hunian Penunjang Penunjang
Keberadaan
lapis
transisi
Servis i Servis
tersebut
dapat
menambahkan massa podium pada bangunan.
Gambar V.3.4: Massa Dengan Podium
o Zoning Horizontal
diperjelas
dengan
Gambar V.3.5: Zoning Horizontal
•
Sirkulasi Dalam Bangunan o Vertikal
: Lift dan tangga
o Horizontal
:
Pola sirkulasi yang dipakai sebagai penghubung antar ruang pada bangunan antara lain: Pola sirkulasi linear : koridor unit hotel kapsul Pola sirkulasi radial : pola penyebaran koridor dari core •
Sistem Struktur Tabel V.3.1: Konsep Sistem Struktur
Kategori
Gambar
Keterangan
Upper
Upper structure menggunakan
Structure
sistem core yang diperkuat dengan portal beton bertulang karena pertimbangan mudah, murah, dan efisien.
Sub
Sub structure menggunakan
Structure
sistem
bored
pertimbangan
pile
atas
mobilitas
kendaraan konstruksi kedalam tapak
dan
lingkungan sekitar.
kenyaman
Dilatasi
Dilatasi
dibutuhkan
pada
sambungan
antar
massa
khususnya
massa
utama
dengan podium.
•
Utilitas o Penghawaan Hotel kapsul menggunakan dua jenis penghawaan. Penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami diterapkan pada koridor dan open space. Sedangkan penghawaan buatan diterapkan pada unit hunian dengan AC split. Lalu ruang lobby, restoran, dan ruang publik lainnya menggunakan AC split duct. o Air Air tetap menggunakan suplai dari PAM karena hotel kapsul ini termasuk kedalam sistem penggunaan rainwater harvasting sebagian. Selain menggunakan air dari dua sumber, limbah hasil penggunaan unit kapsul juga diolah kembali agar dapat digunakan untuk kepentingan non-konsumsi. o Pengolahan Limbah Limbah terbagi menjadi dua. Limbah cair dan padat. Seperti yang sudah disebutkan diatas, limbah cair digunakan kembali untuk menyiram tanaman dengan proses filtrasi terlebih dahulu. Sedikit berbeda dengan limbah padat yang diendapkan terlebih dahulu lalu airnya dibuang ke riol kota sehingga tidak mencemari lingkungan. o Sistem Keamanan Kebakaran Ada beberapa cara dalam antisipasi dan keamanan jika terjadi kebakaran yaitu pemadaman api menggunakan hydrant, sprinkler, fire extinguisher, serta tangga kebakaran sebagai akses penyelamatan untuk penghuni.
o Listrik Sumber listrik berasal dari PLN dengan tambahan genset sebagai sumber listrik cadangan.
o Penangkal Petir Penangkal petir menggunakan sistem Thomas yang umum digunakan dan aman bagi bangunan tinggi.