APLIKASI KONSEP EKOWISATA DALAM PERENCANAAN ZONA PEMANFAATAN TAMAN NASIONAL UNTUK PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN RUANG (Studi Kasus Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun di Provinsi Kalimantan Barat)
JUNAIDI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona Pemanfaatan Taman Nasional untuk Pariwisata dengan Pendekatan Ruang (Studi Kasus Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun di Provinsi Kalimantan Barat) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Agustus 2008
Junaidi NRP P052050131
ABSTRACT
JUNAIDI. Application of ecotourism concept in the planning of national park use zone for tourism with spatial method ; case study Bungan section Betung Kerihun National Park in West Kalimantan Province). Under direction of ARIS MUNANDAR and SOEHARTINI SEKARTJAKRARINI.
Betung Kerihun National Park had a potencial objects for ecotourism. Existing utilization of Park had to be developed into an ideal productive ecotourism. This research was aimed to
evaluate tourism objects, potencial
activities of local community and tourism in one of existing running tourism activites of the park . The research was planned a use zone and tourism areas of the section. Use zone and tourism areas were delineated and ground true checked based on (1) area defined traditionally by local people, (2) protected area (3) potency to develop adventure tourisms, (4) potency to develop education with interpretation program. It is concluded that there were intensive use areas of 2.136 ha (10,8 %), general outdoor tourism 4.321 ha (21,8 %), natural environment areas 10.027 ha (50,6 %), wilderness tourism areas 3.250 ha (16,4 %), tradisional aktivities areas 88 ha (0,4 %). Keywords : Ecotourism, Betung Kerihun National Park
RINGKASAN
Ekowisata adalah suatu model pengembangan wisata yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau di daerah-daerah yang dikelola secara kaidah alam dimana tujuannya selain untuk menikmati keindahannya, juga melibatkan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat (Depdagri, 2000). Pada perkembangan pengelolaan kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), pendataan potensi wisata dan kegiatan masyarakat setempat di dalam kawasan
baru pada tahap inventarisasi jenis objek dan kegiatan. Sedangkan
pemetaan objek wisata dan kegiatan masyarakat di dalam kawasan belum dilakukan. Guna penataan ruang Wilayah Seksi Bungan yang menjadi lokasi penelitian, maka perlu dilakukan deliniasi yang akurat terhadap potensi wisata dan kegiatan masyarakat di dalam kawasan dengan alat bantu GPS (global positioning System) dan program SIG (sistem informasi geografis) serta peta tematik yaitu peta topografi, peta sungai, peta tutupan lahan dan peta jenis ekosistem dalam bentuk digital. Tujuan Penelitian ini adalah melakukan penilaian objek dan daya tarik wisata alam yang akan di kembangkan di Wilayah Seksi Bungan kawasan TNBK, menganalisis pemanfaatan ruang
di Wilayah Seksi Bungan kawasan
TNBK sebagai bahan perencanaan zona pemanfaatan dan menganalisis pemanfaatan ruang untuk
kegiatan wisata sebagai bahan perencanaan zona
pemanfaatan. Hasil dari Pemerintah
penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat kepada
Daerah
sebagai
bahan
masukan
dalam
perencanaan
dan
pengembangan wilayah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, kepada Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun sebagai bahan masukan dalam perencanaan pengembangan ekowisata Wilayah Seksi Bungan. Kepada para pelaku wisata dan masyarakat sekitar kawasan khususnya yang akan terlibat dengan program
ekowisata kawasan agar lebih memahami kebijakan penataan ruang di dalam Wilayah Seksi Bungan kawasan Taman Nasional Betung Kerihun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekriptif eksplorasi dan analisis spasial. Metode eksplorasi digunakan untuk menilai objek dan daya tarik wisata alam yang ada di wilayah penelitian (Seksi Bungan). Objek wisata yang dinilai adalah objek berbentuk darat, objek berbentuk sungai, objek berbentuk gua dan objek berbentuk jeram. Alat bantu penilaian objek tersebut berupa Standar Kriteria Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam
PHKA Tahun 2002.
Analisis spasial menggunakan bantuan alat GPS yang merekam koordinat objekobjek penelitian dan program arc view versi 3.3 untuk pemetaan. Analisis tersebut mengunakan bahan peta tematik yaitu peta topografi, peta sungai, peta tutupan lahan dan peta tipe ekosistem, peta pemanfaatan sumber daya alam oleh Masyarakat dan peta atraksi wisata di Wilayah Seksi Bungan. Seluruh peta tematik tersebut akan di tumpang susun (overlay) untuk mendapatkan rencana zona pemanfaatan dan areal-areal wisata di dalamnya. Hasil penilaian objek wisata dengan Standar Kriteria Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam – PHKA. Objek berbentuk sungai yaitu Sungai Kapuas dengan nilai 1050 dan Sungai Bungan dengan nilai 930 sedangkan nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 1050. Sehingga kedua hasil penilaian objek tersebut masih berkategori sangat baik. Objek berbentuk darat yaitu jalur lintas borneo dengan nilai 1140 sedangkan nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 1440. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa objek yang dinilai masih berkategori sangat baik. Objek berbentuk gua yaitu Diang Kaung dengan nilai 870, Diang Balu dengan nilai 810, Diang Tahapun dengan nilai 900, sedangkan nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 1080. Hasil Penilaian ini menunjukkan objek yang dinilai masih berkategori baik. Objek berbentuk jeram yaitu Sungai Kapuas dengan nilai 1050 sedangkan nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 1080. Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa objek masih berkategori sangat baik. Dari hasil pengecekan lapangan (ground true checked) dan overlay Peta Atraksi Wisata, Peta Aktivitas Masyarakat, Peta Tutupan Lahan dan Peta Jenis
Ekosistem di perolah luas areal wisata di dalam zona pemanfaatan Wilayah Seksi Bungan adalah areal wisata intensif seluas 2.136 ha (10,8 % dari luas zona pemanfaatan) , areal wisata umum seluas 4.321 (21,8 %), areal wisata alami seluas 10.027 ha (50,6 %), areal wisata alami khusus seluas 3.250 ha (16,4 %) dan areal perlindungan masyarakat seluas 88 ha (0,4 %). Harapannya hasil penelitian ini akan menjadi salah satu solusi terhadap potensi konflik keruangan pada rencana zona pemanfaatan Wilayah Seksi Bungan kawasan TNBK.
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
APLIKASI KONSEP EKOWISATA DALAM PERENCANAAN ZONA PEMANFAATAN TAMAN NASIONAL UNTUK PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN RUANG (Studi Kasus Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun di Provinsi Kalimantan Barat)
JUNAIDI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PRAKATA Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga penulisan tesis dengan judul Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona Pemanfaatan Taman Nasional untuk Pariwisata dengan Pendekatan Ruang (Studi Kasus Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun di Provinsi Kalimantan Barat) dapat selesai sesuai dengan keinginan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada : 1. Dr. Ir. Aris Munandar, MS, selaku Ketua Komisi Pembimbing. 2. Dr. Ir. Soehartini Sekartjakrarini, MSc, selaku Anggota Komisi Pembimbing. 3. Dr. Ir. Siti Nuristjah, MSLA selaku penguji luar pada ujian tesis. 4. Departemen Kehutanan yang telah membantu seluruh biaya pendidikan dan penelitian. 5. Rekan-rekan staf Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun yang telah membantu proses penelitian lapangan. 6. Masyarakat Desa Tanjung Lokang dan Nanga Bungan yang telah membantu dalam proses pengambilan data lapangan selama penelitian.
Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan khususnya sebagai bahan masukan bagi pengembangan pengelolaan kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.
Bogor,
Agustus 2008
JUNAIDI