PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SERIAL ANIMASI KYAI KONDANG Mohamad Ridwan Romdhoni Jl. Soleh No.11 Rt.010/005, Sukabumi Utara, Jakarta Barat, DKI Jakarta(11430), Indonesia, (021)-5324268,
[email protected] Mohamad Ridwan Romdhoni, Tunjung Riyadi, S.Sn., M.Sn , Vicky, S.E
ABSTRAK The lack of knowledge about Islam teachings in Indonesia, and also with so many deviations in Islam teachings which are very distinct from what has been written in Al Quran and Hadist, encourages the writer to produce an animation serial with Islam teachings as the theme. The deviation and the diversion in Islam teachings will be widespreaded if there's no action to prevent it, moreover the TV programs and films in Indonesia just pouring salt to the wounds, creating a morally and mentally defective society, and will directly lead to a deterioration of the youth. Corruption, homicidal, rape and violation, even the Islam deviation and anarchist behaviour conducted by organizations on behalf of Islam news are the daily menus offered by TV, newspaper, and the internet. Those kind of things motivate the writer more and more to make this Moslem Animation Serial as a tool to give information and education about Islam teachings as teached by Prophet Muhammad SAW and also the teachings that have been written in Al Quran and Hadist. Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masih kurang paham terhadap ajaran-ajaran agama Islam dan banyaknya ajaran-ajaran Islam yang menyimpang semakin banyak bermunculan. Hal ini terpengaruh oleh budaya dan gaya hidup yang semakin rusak oleh zaman bisa dilihat dari penayangan televisi dan berkembangnya internet yang oleh sebagian orang disalah gunakan. Hal ini membuat penulis termotivasi untuk menjadikan serial animasi ini sebagai wadah yang dapat sedikit memperbaiki akhlaq masyarakat Indonesia. Serial animasi dimasa sekarang memang menjadi daya tarik tersendiri oleh masyarakat meskipun saat ini animasi di Indonesia masih dipandang sebelah mata, namun penulis mencoba memberikan sebuah ide cerita yang saat ini menurut penulis belum ada pada serial animasi Indonesia. Ide cerita yang penulis buat adalah dengan mengangkat tema tentang agama Islam dengan mengulas halhal kecil yang terkadang kerap dilupakan ataupun diremehkan oleh masyarakat. Dengan ulasan-ulasan tentang hal kecil tersebut bisa diambil sebuah pembelajaran yang dianggap sepele padahal hal ini sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Sebut saja tentang ketidak jujuran yang menjadi salah satu bibit
i
korupsi, tentang kurangnya kepahaman terhadap ajaran yang diajarkan nabi Muhammad SAW dan AlQur'an, perilaku pemuda atau pemudi Indonesia yang saat ini menjadi hal yang sangat memperihatinkan. Jadi dengan mengangkat tema ini bisa mencakup segala aspek tentang pentingnya beragama dan bermasyarakat. Kata Kunci : Agama Islam, mentalitas masyarakat Indonesia, pengajaran, edukasi
ii
PENDAHULUAN Membuat serial animasi sudah menjadi hal yang lumrah dimasa sekarang dan banyak juga yang membuat mata penikmat serial animasi menjadi terpikat, sebut saja serial animasi 2 dimensi seperti Doraemon, Sinchan, Spongebob Squarepants, Scoobydoo dan masih banyak lagi serial animasi yang menghiasi layar kaca Indonesia. Indonesia dengan beragam kebudayaan dan suku bangsa yang ada didalamnya masih belum mampu menunjang untuk melangkah ke arah tersebut. Meskipun saat ini banyak universitas yang membuka jurusan animasi. Semua dikarenakan karya dari anak-anak Indonesia dianggap belum mampu menandingi serial-serial animasi luar negeri. Disini penulis memberanikan diri untuk membuat serial animasi dengan ide cerita sendiri yang mengangkat cerita tentang keadaan masyarakat Indonesia saat ini yang terkadang menyalah pahami dan kurang mendalami tentang ajaran agama Islam, penulis ingin memberikan pengetahuan dan meluruskan ajaran yang salah dengan membuat sebuah karya serial animasi bertemakan Islami dengan latar belakang kehidupan masyarakat dilingkungan penulis. Karena sekarang ini audience atau penonton lebih menginginkan suatu serial animasi yang memiliki local content yang kuat, melihat dari respon pada trailer animasi Lakon yang memberikan local content yang sangat Indonesia. Penulis memberikan sentuhan komedi untuk menjadi daya tarik tersendiri untuk menyampaikan apa yang ingin penulis sampaikan. Misi penulis membuat serial animasi yang mengangkat unsur Islami agar para generasi muda lebih menjadikan Al-Quran dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup dan tidak memiliki tanggapan untuk hidup seenaknya. Karena apabila dilihat dari beberapa aspek yang ada, semua kehidupan memiliki satu keterkaitan dengan yang lain. Sebagai contoh, kejujuran yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia agar saling bisa mempercayai satu sama lain.
i
METODE PENELITIAN Untuk menghasilkan sebuah karya yang baik, maka penulis melakukan perancangan sebagai berikut yang digunakan untuk membuat karya: Pre – Production -
Brainstorming ide Pencarian referensi Penyiapan proposal Penyiapan dan pematangan konsep Pembuatan treatment dan naskah Pembuatan storyboard dan animatik
Production -
Design Character 3D Design Background 3D Proses animasi Merekam suara dan pencarian latar musik Rendering
Post - Production -
Menggabungkan beberapa scene yang telah dibuat menjadi satu Penambahan musik latar belakang dan sound effects. Render final untuk mencapai final output.
iv
HASIL DAN BAHASAN DESAIN TITLE
Gambar 1 Desain title
Untuk desain judul pada serial animasi ini, penulis menggunakan font "Brady Bunch Remastered" yang memiliki visualisai tegas dan memperlihatkan identitas dari serial animasi ini, tetapi tetap memiliki tampilannya yang cukup nyaman menyisipkan warna
dibaca dan di mengerti oleh audiens. Selain itu penulis juga
kuning pada desain judul agar memberikan kesan kehangatan dan menjadikan
para audiens tertarik untuk menyaksikan serial animasi ini.
i
VISUALISASI KARAKTER
Dalam visualisasi karakter, penulis melalui beberapa proses menggambar berdasarkan inspirasi dan referensi berdasarkan realita yang ada sampai akhirnya menjadi desain final. Kyai Kondang Seorang Kyai saat ini khususnya didaerah Jakarta merupakan seorang pemuka agama yang di hormati dan disegani memiliki wibawa dan popularitas yang tinggi dari segi positif. oleh sebab itu penulis membuat karakter kyai ini berkaca pada referensi internet dan referensi disekeliling penulis yang memang masih banyak tokoh-tokoh pemuka agama di daerah penulis. Penampilan dari sang Kyai biasanya memakai penutup kepala memang tidak ada hukum dari Al-Qur'an dan Al-Hadist, namun Rasulullah SAW sering memakai penutup kepala saat shalat, namun apa bila cuaca sangat panas, Rasulullah SAW melepas penutup kepala tersebut dan dijadikan alas untuk bersujud saat shalat. Hal ini yang menjadikan penutup kepala (peci maupun sorban) menjadi populer dikalangan pemuka agama.Untuk bawahan yang dikenakan Kyai Kondang adalah menggunakan sarung dengan mengacu dari data yang ada, Di Indonesia, sarung menjadi salah satu pakaian kehormatan dan menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi. Tak heran jika sebagian masyarakat Indonesia sering mengenakan sarung untuk sholat di masjid. Laki-laki mengenakan atasan baju koko dan bawahan sarung untuk sholat, begitu pula wanita mengenakan atasan mukena dan bawahan sarung untuk sholat.
Gambar 2 Desain karakter Kyai Kondang
vi
Ruslan Anak-anak memang diidentikan dengan bermain maupun permainan. Anak-anak biasanya lebih memilih pakaian yang lebih leluasa saat bermain. Hal ini mengacu pada data yang penulis dapat dari anakanak disekeliling penulis yang biasanya hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek. Juga anakanak biasanya jarang menggunakan sandal saat bermain, dikarenakan agar lebih bebas saat bermain.
Gambar 3 Desain karakter Ruslan
Hakim Tidak jauh beda pada data-data Ruslan. Bedanya hanya karakter Hakim dibuat agar lebih berani dan lebih liar. Maka warna yang dipilih untuk pakaian yang dipakai Hakim adalah warna yang lebih menantang, warna merah menurut penulis cukup membuat karakter Hakim ini menjadi kuat.
Gambar 4 Desain karakter Hakim
i
VISUALISASI ENVIRONMENT Untuk serial animasi Kyai Kondang, penulis membuat environment yang beraneka ragam
dengan
mengkombinasikan cartoon dan realistic, sebuah gang diperkotaan dan juga bukit-bukit kecil disekitarnya.
Gambar 5 Visualisasi Environment
5.4 Storyboard Berikut adalah story board dari serial animasi "Kyai Kondang"
Gambar 6 Storyboard 5.5
Item Pendukung Berikut adalah Item pendukung sebagai media promosi yang dapat dihasilkan dari serial
animasi "Kyai Kondang"
viii
5.5.1
Poster film dokumenter "Kyai Kondang"
Gambar 7 Poster
i
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masih kurang paham terhadap ajaran-ajaran agama Islam dan banyaknya ajaran-ajaran Islam yang menyimpang semakin banyak bermunculan. Hal ini terpengaruh oleh budaya dan gaya hidup yang semakin rusak oleh zaman bisa dilihat dari penayangan televisi dan berkembangnya internet yang oleh sebagian orang disalah gunakan. Hal ini membuat penulis termotivasi untuk menjadikan serial animasi ini sebagai wadah yang dapat sedikit memperbaiki akhlaq masyarakat Indonesia. Serial animasi dimasa sekarang memang menjadi daya tarik tersendiri oleh masyarakat meskipun saat ini animasi di Indonesia masih dipandang sebelah mata, namun penulis mencoba memberikan sebuah ide cerita yang saat ini menurut penulis belum ada pada serial animasi Indonesia. Ide cerita yang penulis buat adalah dengan mengangkat tema tentang agama Islam dengan mengulas hal-hal kecil yang terkadang kerap dilupakan ataupun diremehkan oleh masyarakat. Dengan ulasan-ulasan tentang hal kecil tersebut bisa diambil sebuah pembelajaran yang dianggap sepele padahal hal ini sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Sebut saja tentang ketidak jujuran yang menjadi salah satu
bibit korupsi, tentang
kurangnya kepahaman terhadap ajaran yang diajarkan nabi Muhammad SAW dan Al-Qur'an, perilaku pemuda atau pemudi Indonesia yang saat ini menjadi hal yang sangat memperihatinkan. Jadi dengan mengangkat tema ini bisa mencakup segala aspek tentang pentingnya beragama dan bermasyarakat. 6.2 Saran Untuk mengerjakan tugas akhir dibutuhkan sebuah data-data yang lengkap agar dalam membuat ide cerita memilik suatu kesinambungan dan juga harus memikirkan episode-episode selanjutnya dan yang terakhir adalah memiliki ketelitian yang baik. Kendala yang terjadi saat mengerjakan serial animasi ini adalah pada persoalan pengaturan waktu, karena waktu yang diberikan sangat minim maka oleh sebab itu, penulis menyarankan untuk dapat mengatur waktu sebaik mungkin dan permasalahan selanjutnya adalah jika ingin membuat animasi adalah pada pemilihan aset. penulis sendiri sangat lama pada pemilihan aset, karena serial animasi yang di lihat oleh audience adalah pada karakter dan environment yang mudah diingat oleh audience. Beda jika kita memilih short animasi, dokumenter, dan edukasi. Saran dari penulis jika ingin membuat serial animasi pilih cerita yang sangat unik dan cari referensi sebanyak mungkin. Apabila memiliki kendala saat mencari ide, penulis menyarankan untuk sedikit refreshing. seperti jalan-jalan ataupun membaca buku-buku atau novel yang dianggap menarik.
x
REFERENSI DAFTAR PUSTAKA
BUKU
• Almath, Muhammad, (1995). 1100 Hadits Terpilih. Jakarta: Penerbit Gema Insani Press, Jakarta. • Blain Brown, (2011). Cinematography: Theory and Practice: Image Making for Cinematographers and Directors • Dzahabi, Syamsuddin, (1987). 75 Dosa Besar. Surabaya: Penerbit Media Idaman, Surabaya. • Frank thomas dan Ollie Jhontston, (1995). The Illusion of Life. Disney Animation • Hadzami, Sjafi'i, (1971). 100 Masalah Agama. Kudus: Penerbit Menara Kudus, Kudus. • Ibiz Fernandes, (2002). Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide, Hill/Osborn, California. • Junaedi. (2006) Definisi Ulama, Kyai dan Ustad, diakses 1 maret 2014 dari http://www.eramuslim.com • Qutb, Sayyid, (1986). Inilah Islam. Bandung: Penerbit Alma'rif, Bandung. • Rolf G. Kuehni, (2011). Color Space and Its Divisions. A John Wiley & Sons Publication
WEB • Karnadi. (2013). Apresiasi Serial Animasi Indonesia Si Entong. Jurnal Kliping Wawasan, No.12, diakses 25 April 2014 dari http://www.yadi82.com/ • Saifuddin. (2013). Tanda Akhir Zaman (Kajian Hadits Riwayat Al-Bukhari Dari Anas). Jurnal Ilmu Agama, No. 9, diakses 23 April 2014 dari http://saifuddinasm.com/ • Yohanes. (2013). Krisis Moral Agama Melanda Remaja. Jurnal Edukasi, No.30, diakses 25 April 2014 dari http://edukasi.kompasiana.com/
i
xii