PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERMAINAN PAPAN DESA GIGI Angelia Taman Palem Lestari Blok CC 1 No: 92, (021) 55959513,
[email protected]
ABSTRAK
Children from 6-8 years old are in need of basic education about dental care. The purpose of this project was to give them basic knowledge about dental care through board game. This visual project was equipped with supporting items so hopefully this project is going to be fun and interesting. Data and informations that being used as support material for this thesis came from internet, books, interview and also board game references. The result of the interview claimed that children need basic knowledge about dental care and they love to play. The conclusion is the education can be given through the board game (AA) Keywords: board game, teeth, children
ABSTRAK
Anak-anak dengan usia 6-8 tahun sangat memerlukan edukasi dasar mengenai kesehatan gigi. Tujuan perancangan ini untuk memberikan edukasi dasar mengenai kesehatan gigi melalui permainan papan. Perancangan visual yang dilakukan melalui media permainan papan ini dilengkapi dengan barang pendukung sehingga permainan ini menjadi menarik dan menyenangkan. Data dan informasi yang digunakan sebagai bahan pendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber diantaranya melalui internet, buku, wawancara, dan referensi permainan papan. Hasil dari wawancara tersebut menyatakan memang anak-anak membutuhkan edukasi dasar mengenai gigi dan anak-anak senang bermain. Disimpulkan edukasi dapat diberikan melalui permainan papan. (AA) Keywords: Permainan papan, gigi, anak
PENDAHULUAN Kesehatan merupakan salah satu aspek kehidupan kita yang sangat penting yang harus kita jaga. Pengenalan dan berbagai macam pengetahuan akan kesehatan haruslah dipersiapkan sejak usia seseorang masih dini. Secara khusus, kesehatan gigi juga penting untuk dijaga. Kesehatan gigi ini perlu dijaga sejak usia dini. Usia 6-8 tahun adalah masa ketika gigi susu mulai berganti menjadi gigi tetap. Menurut artikel kompas, rata-rata seorang anak mulai kehilangan gigi susu pada usia 6 tahun. Pada masa dimana anak-anak berusia 6-8 tahun, anak-anak masuk ke dalam masa transisi dan belum mengerti bagaimana merawat giginya dengan baik dan benar.
Biasanya, anak-anak masih kurang peduli terhadap kesehatan dirinya sendiri, apalagi mengenai gigi. Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gigi sejak masih kecil dapat membuat penyesalan seseorang di kemudian hari. Kebanyakan anak-anak masih harus dipaksa oleh orang tua untuk menyikat giginya dengan benar dan harus diberi larangan-larangan untuk tidak mengkonsumsi permen,coklat, es krim dan makanan manis lainnya secara berlebihan. Pada usia masa ini, Drg Monica D. Ranggaini, mengatakan anak-anak biasanya memang sangat suka mengkonsumsi permen, coklat dan bermacam-macam makanan mengandung gula yang dapat merusak gigi. Ia juga mengatakan sangat penting bagi anak-anak di usia dini ini untuk mengunyah makanan bertekstur seperti daging agar perkembangan giginya baik. Oleh karena itulah, usia 6-8 tahun adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan berbagai macam ilmu dasar kesehatan gigi.
Menyampaikan ilmu dasar kesehatan gigi kepada anak-anak bukanlah hal yang mudah. Karena belajar merupakan hal yang terdengar kurang menyenangkan bagi sebagian besar anak-anak yang masih sangat suka bermain. Oleh sebab itulah, belajar sambil bermain adalah metode yang baik untuk menyampaikan ilmu dasar kesehatan gigi kepada anak-anak yang berusia 6-8 tahun. Dalam website dunia sehat.net, mengatakan pada usia ini, imajinasi anak adalah bagian yang penting dalam perkembangan dirinya. Ia sudah bisa diajari membaca, kapasitas belajar mulai meluas, aktif bertanya dan memiliki banyak ketertarikan. Orang tua disarankan untuk mengajak anak belajar sambil bermain, salah satunya melalui board game, seperti ular tangga, halma, atau ludo.
Berdasarkan data yang telah dijabarkan di atas, maka, penulis tertarik untuk memberikan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dengan cara yang menarik untuk anak-anak berusia 6-8 tahun. Dengan memanfaatkan ilustrasi visual yang sesuai untuk anak, penulis yakin, anak-anak akan lebih mengenal pentingnya merawat gigi bagi mereka.
METODE PENELITIAN Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
•
Pencarian bahan melalui artikel dan literatur dari internet mengenai hal yang berhubungan dengan tema yang diangkat.
•
Pencarian bahan melalui literatur buku sebagai materi pendukung: - Buku Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu - Character Design ( Sherm Cohen ) - Foundation of Art+Design ( Alan Pipes ) - Color Design Workbook ( Adams Marioka ) - Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi (Rakhmat Supriyono) - Buku cerita anak mengenai seri gigi
•
Wawancara dengan dokter gigi :Drg. Monica D. Ranggaini. Drg. Monica D. Ranggaini adalah seorang dokter gigi yang lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti pada tahun 2000. Dia bergabung dengan SmileWorks Perawatan Gigi dua tahun setelah lulus pada tahun 2003 sebagai dokter gigi. Sejak tahun 2003, ia aktif bekerja sebagai Sekretaris Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi dan sekretaris The Course Forum di Universitas Trisakti. Dia juga bekerja sebagai Asisten Klinik dan staff pengajar dari Departemen Fisiologi di fakultas kedokteran gigi. Drg. Monica, banyak berpartisipasi dalam seminar khusus di Estetika Gigi dan Endodontik serta menulis makalah mengenai endodontik. Saat ini, setiap hari Rabu, Jumat dan Sabtu, Drg Monica juga bekerja di Suryatenggara Dental Practice yang beralamat di Setia Budi Building 2 lantai 1- suite 102AA, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.62 Kuningan-Jakarta.
Dari hasil wawancara yang didapat, penulis menyimpulkan bahwa memang sangat penting dan banyak hal yang harus disampaikan kepada anak-anak mengenai perawatan gigi yang benar sejak usia dini. Mereka perlu mengetahui dalam sehari mereka harus menyikat gigi sebanyak 2 kali yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Selain itu, anak-anak perlu mengetahui fungsi dari gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Cara menyikat gigi dan memilih sikat gigipun harus diperhatikan dengan baik. Masalah yang paling banyak ditemui pada gigi anak-anak usia dini ini adalah gigi yang berlubang dan karang gigi. Biasanya gigi berlubang karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang bisa merusak gigi seperti permen,coklat, eskrim dan lain-lain. Drg. Monica sangat menyayangkan apabila gigi anak-anak sudah rusak sejak masih kecil dengan lubang dan karang gigi, terutama ketika gigi susu mulai tanggal dan berganti menjadi gigi tetap.
HASIL DAN BAHASAN
Nama Permainan Nama permainan ini adalah Desa Gigi, diangkat dari ide penggolongan gigi yang dibagi menjadi 3 jenis yaitu gigi seri, gigi taring dan gigi geraham. Dari ide tersebut, terbentuklah desa gigi dengan klan gigi taring, klan gigi seri dan klan gigi geraham.
Gambar 1: Logo Permainan
Tipografi: menggunakan jenis huruf yang memang dikhususkan bagi anak-anak yaitu quicksand
Tipografi Font yang digunakan untuk teks secara keseluruhan menggunakan Quicksand. Font ini dirancang khusus untuk anak-anak. Contohnya pada huruf a dan g menggunakan huruf kecil yang dikenal oleh anak-anak di masa sekolahnya dan yang ia pelajari untuk menulis.
Papan permainan Papan permainan ini berukuran A2 yang dapat dilipat menjadi 3. Merupakan media utama.
Gambar 2 : Papan Permainan
Pion Ada 3 karakter yang dapat digunakan sebagai pion dengan ketebalan 2 cm dan ukuran panjang x lebar 1,8 x 2.7 cm
Gambar 3: Pion
Kartu Wizard Kartu kebiasaan baik dan kebiasaan buruk akan memberi tambahan poin atau sebaliknya pengurangan poin. Berjumlah 31 buah dengan ukuran normal seperti kartu remi
Gambar 4: Set Kartu
Koin Poin Koin poin ini digunakan selama permainan untuk dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Tersedia dengan banyak angka yang berbeda seperti 1 T, 2 T, 5T, 10 T, 20 T, hingga 100T
Gambar 5: Koin
Tas Serut Kecil Tas serut kecil digunakan untuk menyimpan kelengkapan dadu, pion, dan kartu permainan agar rapih
Gambar 6: Tas serut
X-banner Digunakan sebagai media promosi denngan ukuran 60x 160 cm
Gambar 7: X-banner
Brosur Digunakan sebagai media promosi dengan ukuran sebesar A5
Gambar 8: Brosur
Aturan Main Digunakan sebagai media yang digunakan dalam mengetahui aturan bermain
Gambar 9 Aturan Main
Buku digunakan sebagai bonus dalam permainan dan pelengkap informasi mengenai kesehatan gigi
gambar 10: Buku Pembatas Buku digunakan sebagai pembatas buku pada hadiah buku dalam permainan
gambar 11 :pembatas buku
Box Permainan digunakan sebagai kemasan untuk papan permainan yang ada
gambar 12 : box permainan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Kesehatan gigi merupakan ilmu dasar yang penting bagi anak-anak yang berusia 6-8 tahun karena pada usia inilah, masa ketika gigi susu mulai berganti menjadi gigi tetap. Menurut artikel kompas, rata-rata seorang anak mulai kehilangan gigi susu pada usia 6 tahun. Pada masa dimana anak-anak berusia 6-8 tahun, anak-anak masuk ke dalam masa transisi dan belum mengerti bagaimana merawat giginya dengan baik dan benar. Melalui media permainan papan, anak dapat menjadi lebih tertarik untuk belajar mengenai kesehatan gigi. Dengan menyajikan pelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan papan dengan sistem permainan serta visual yang ringan dan menyenangkan bagi anak, diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan dan rasa antusias anak terhadap kesehatan gigi. Dengan menawarkan dalam bentuk permainan, hal ini dapat membantu perkembangan anak sehingga lebih kreatif dan melatih sosialisasinya dengan teman sebaya juga melatih sikap sportif dalam bermain.
Saran Perancangan sebuah permainan papan perlu memperhatikan banyak hal serta komponen yang dimiliki permainan tersebut baik dari tampilan fisik maupun visual hingga kesederhanaan dan cara penyampaian materi sehingga anak dapat mengerti apa yang disampaikan. Selain itu biaya produksi serta efisiensi perlu dipertimbangkan dengan matang dan realistis. Untuk pengembangan ke depannya, diharapkan permainan papan dapat digunakan untuk menyampaikan lebih banyak lagi tema edukasi sehingga anak-anak dapat belajar sambil bermain
REFERENSI Berenstain, Stan. (1981). Visit The Dentist. New York: Random House
Cohen, Sherm. (2010). Character Design. California: Walter Foster
Lowenfeld, Victor. (1985). Drawing Development in Children. diakses 13 April 2015 dari www.learningdesign.com
Morioka, Adams., Stone. Terry. (2008). Color Design Workbook. Massachusetts: Rockport
Prawirohartono, Slamet. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Pipes, Alan. (2004). Foundations of Art and Design. London: Laurence King
Rudko, Che. ( 2008). Ready, Set, Brush. New York: Sesame Street
Supriyono, Rakhmat. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
RIWAYAT PENULIS Angelia lahir di kota Jakarta pada tanggal 5 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada tahun 2015.