PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERMAINAN TRADISIONAL “JAGOAN MAIN”
Priti Syafira T Universitas Bina Nusantara
[email protected] Sari Wulandari, S.Sn., M.Sn Eka Sofyan Rizal, S.Sn
ABSTRAK
The goal is campaigning traditional games to children to introduce and preserve back one part of Indonesian culture is almost gone. All the information obtained from various sources such as the internet in the form of literature review, direct observations of the community, and certainly do an interview to the museum as a resource. Results to be achieved are reviving the children to want to play the traditional game. With the social campaigns of the traditional game, the kids will want to play back a traditional game which is rarely played. Tujuannya adalah mengkampanyekan permainan tradisional kepada anak-anak untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali salah satu bagian dari budaya Indonesia yang hampir hilang. Seluruh data dan informasi diperoleh dari berbagai sumber seperti kajian pustaka berupa internet, hasil pengamatan dari masyarakat langsung, dan pastinya melakukan wawancara kepada pihak museum selaku narasumber. Hasil yang ingin dicapai adalah menyadarkan kembali anak-anak untuk mau memainkan permainan tradisional. Dengan adanya kampanye sosial tentang permainan tradisional, maka anak-anak akan ingin memainkan kembali permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan. Kata Kunci: Permainan, Tradisional, Strategi, Kepemimpinan
PENDAHULUAN Permainan Tradisional sangat populer sebelum teknologi masuk Indonesia. Zaman dulu, anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang seadanya. Namun kini, mereka sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis teknologi yang datang dari luar negeri dan mulai meninggalkan mainan tradisional. Seiring dengan perubahan zaman, permainan tradisional perlahan-lahan mulai terlupakan oleh anakanak Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional.
Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. selain tidak mengeluarkan biaya yang banyak, permainan tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak-anak akan dirangsang kreativitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasan melalui permainan tradisional. Para psikolog menilai bahwa sesungguhnya permainan tradisional mampu membentuk motorik anak, baik kasar maupun halus. Selain itu permainan tradisional juga mampu melatih kemampuan sosial pada pemainnya. Inilah yang membedakan permainan tradisional dengan permainan modern. Pada umumnya, permainan tradisional adalah permainan yang membutuhkan lebih dari satu pemain. Permainan Galasin misalnya, kemampuan sosial para pemainnya sangat dilatih pada permainan ini, mengingat inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak lolos melewati garis ke baris terakhir dengan cara bolak-balik , Untuk meraih kemenangan seluruh anggota kelompok harus secara lengkap melakukan proses maju-mundur dalam area lapangan yang sudah ditentukan.
Pada permainan tradisional kemampuan anak untuk berempati dengan kawan, kejujuran, dan kesabaran sangat dituntut dalam permainan tradisional. Hal ini sangat berbeda dengan pola permainan modern, dimana kemampuan sosial anak tidak terlalu dipentingkan dalam permainan modern ini, malah cenderung diabaikan karena pada umumnya permainan modern berbentuk permainan individual dimana anak dapat bermain sendiri tanpa kehadiran teman-temannya.
METODE PENELITIAN Data diperoleh dari berbagai sumber seperti kajian pustaka berupa internet, hasil pengamatan dari masyarakat langsung, dan pastinya melakukan wawancara kepada pihak museum selaku narasumber.
HASIL DAN BAHASAN 1. Logo Kampanye
Gambar 5.1 Logo Jagoan Main
Logo Jagoan Main di visualisasikan dengan menggunakan font decorative yang cukup tebal dan juga sedikit shadow di belakangnya. Logo ini memakai warna yang cerah dan visual yang cukup ramai agar memberi kesan bermain.
2. Poster
Poster Seri
Permainan tradisional yang ada dalam pikiran anak jaman sekarang adalah tidak seseru permainan modern. Maka visual poster sebagai media yang cukup efektif dilihat oleh target di buat dengan informatif agar mempermudah anak untuk bermain.
Poster Event
Bermacam-macam visual karakter yang sedang memainkan permainan tradisional yang di susun mengitari logo Jagoan Main pada bagian tengahnya, sebagai perkenalan menarik perhatian target.
3. Karakter
Di dalam kampanye ini akan menampilkan 4 Superhero Indonesia yang memiliki kekuatan sesuai karakter pada permainan tradisional, agar anak-anak tertarik.
4. Tas
5. Topi
6. Banner
7. Nametag
Memakain warna yang berbeda agar bisa membedakan peserta dengan panitia.
8. Stiker,Pin dan Gantungan Kunci
9. Kaos
Sebagai media yang bisa di pakai kemana-mana oleh target, kaos merupakan media iklan berjalan yang cukup efektif.
10. Mug
11. Tumbler
12. Handuk Olahraga
13. Booklet
SIMPULAN DAN SARAN
Ada beberapa soulusi yang dapat menjadi jalan keluar dari suatu permasalahan dalam merancang komunikasi visual ini. Pemahaman terhadap perilaku anak-anak sebagai target utama kampanye ini merupakan kunci utama yang wajib di pahami terlebih dahulu sebelum memulai perancangan. Dan sebuah kampanye sosial untuk mengajak anak-anak mengenal dan kembali bermain permainan tradisional dalam upaya pelestarian budaya dan demi tumbuh kembang anak yang lebih baik tentunya perlu dilakukan sedari dini.
Dalam kampanye ini, pendekatan ilustrasi tidak hanya semata untuk estetika, namun lebih untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari kebiasaan bermain yang mereka lakukan untuk kemudian tertarik untuk mencoba bermain dan melestarikan permainan tradisional tersebut.
Pada akhirnya, dari pemahaman permasalahan, pengguna cara komunikasi, pemilihan visual, dan penempatan media, semuanya perlu dilakukan dengan teliti dan terencana. Demi mewujudkan sebuah kampanye sosial yang efektif dalam menginformasikan, menghimbau dan mempengaruhi perilaku target.
Dalam mencari solusi visual, sebaiknya di perdalam dahulu pemahaman tentang target sehingga kita bisa masuk sebagai target yang akan mempermudah kita dalam mengkomunikasikan kampanye sosial ini secara visual dalam media-media yang telah di tetapkan sesuai konsep yang matang.
REFERENSI •
Buku 45 Permainan Tradisional oleh Sri Mulyani, tahun 2013.
•
Buku 100+ Permainan Tradisional oleh Husna tahun 2009.
•
Wawancara dengan pemandu museum laying-layang oleh Bapak Dayat.
RIWAYAT HIDUP Priti Syafira T lahir di Jakarta pada 21 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara jurusan Desain Komunikasi Visual program New Media 2014.