III. DATA PERANCANGAN
A. Komunikasi Visual Komunikasi
ini
menggunakan
mata
sebagai
alat
penglihatan.
Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif. Berikut istilah-istilah yang berhubungan dengan visual : 1. Visual Language, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi, yakni kegiatan menterjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual. 2. Visualiser, yaitu orang yang pekerjaannya menangani masalah visual atau mewujudkan suatu ide ke dalam bentuk visual dalam sebuah proyek desain. 3. Visual Effect membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu keadaan atau kejadian yang sulit dilakukan manusia. 4. Visual Information adalah informasi melalui penglihatan, misalnya lambaian tangan, senyuman, baju baru, mobil baru, dan lain-lain. Visual Litteracy, yaitu kumpulan atau daftar visual.1 Desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan manusia. Sebab, merupakan representasikan social budaya masyarakat, dan salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud produk dari nilai-nilai dihayati, bukan kebudayaan dalam arti sekumpulan sisa bentuk, warna, dan gerak masa lalu yang kini dikagumi sebagai benda asing yang terlepas dari diri manusia yang mengamatinya. Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan dan kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas 1
Adi Kusrianto. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : C.V Andi Offset. Hal 10
11
gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna, komposisi, dan layout. Semua itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan/atau audio visual kepada target sasaran.2
B. Peranan Komunikasi Visual Pekerjaan seseorang komunikasi visual adalah menggunakan kata (huruf) dan gambar serta elemen – elemen visual lain yang berkomunikasi. Seni mereka merupakan ekspresi verbal visual. Seorang desain komunikasi visual menjembatani antara klien dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual. Seorang desain komunikasi visual atas nama klien memberikan informasi, membujuk, meningkatkan atau menjual3 C. Fungsi Komunikasi Visual 1. Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi Fungsi dasar uang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsernya maupun konsumennya. 2. Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubugan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram,simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepatt, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai 2 3
Sumbo Tinarbuko. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Cetakan 2. 2008. hal 23-24 Arif, Rustam. Teori Seni Rupa dan Desain. Jakarta: Djambatan, 1999
12
sehari-hari seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifsat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. 3.
Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi Tujuan dari desain komunikasi visualsebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang diguakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual produk atau jasa.4
4. Kaitan Komunikasi Visual dengan Promosi Menurut Jim Aitchison dalam bukunya Clueless In Advertising promosi merupakan bagian dari Marketing Communication, dimana suatu perusahaan yang ingin memasarkan produknya memerlukan adanya jasa Advertising untuk mempromosikan produknya. Advertising sendiri menggunakan komunikasi visual untuk mempromosikan produk yang ingin dipasarkan oleh kliennya. Disinilah kaitannya antara komunikasi visual dengan promosi. Menurut Adrian Payne dalam bukunya Strategi Pemasaran, promosi mempunyai kaitan yang erat dengan pemasaran. Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimuli, dan memahami kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber –sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan tersebut5. Menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel dalam bukunya, pemasaran promosi adalah komunikasi orang atau pasar yang menginformasikan dan
4
Cenadi, Christine Suharto. Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Nirmana vol. 1, no. 1, Januari 1999, hlm. 1-11 5 Payne, Adiran. Strategi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1993
13
mangingatkan calon pembeli mengenai sebuah produk untuk mempengaruhi suatu pendapat atau memperoleh suatu respon6. Sedangkan menurut Fred E. Hahn dan Kenneth G. Magun dalam bukunya yang berjudul Do-it-your self Advertising and Promotion, beriklan dan berpromosi sendiri, promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tempat jaringan penjualan, melalui dari bahan – bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di televisi atau iklan surat kabar yang mencoba mengikat pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap apa yang diiklankan7. Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya “Strategi Pemasaran” edisi ke2, promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Hanry Simamora dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemasaran Internasional” promosi adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau pihak – pihak lainnya saluran distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilaku8 D. Prinsip-Prinsip Desain9 Hakekat suatu komposisi yang baik, jika suatu proses penyusunan unsur pendukung karya seni, senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip komposisi: harmoni, kontras, repetisi (irama), dan gradasi.
6
Lamb, W. Charles, Hair, Joseph F. Jr, Mc Daniel, Carl. Pemasaran. Jilid kedua, Penerbit: Salemba Empat (PT Salemba Empat Patria), 2001 7 Hahn, Fred, Magun, Kenneth G. Do-it-your self Advertising and Promoting, Beriklan dan Berpromosi Sendiri. Edisi Kedua. Jakarta: Grasindo, 1999 8 Simamora, Hery, Manajemen Pemasaran Internasional. Jilid II. Penerbit: Salemba Empat (PT Salemba Empat Patria), 2000 9 Ibid
14
1.
Harmoni Harmoni atau selaras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda
dekat.
Jika
unsur-unsur
estetika
dipadu
secara
berdampingan maka akan timbul kombinasi tertentu dan timbul keserasian (harmony) 2.
Kontras Kontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam. Tanggapan halus, licin, dengan alat raba menimbulkan sensasi yang kontras; pertentangan adalah dinamik dari eksistensi menarik perhatian.
3.
Repetisi (Irama) Repetisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Repetisi atau pengulangan merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang dan waktu, maka sifat paduannya bersifat satu matra yang dapat diukur dengan interval ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama.
4.
Gradasi Gradasi merupakan satu sistem paduan dari laras menuju ke kontras, denganmeningkatkan masa dari unsur yang dihadirkan. Gradasi merupakan paduan dari interval kecil ke interval besar, yang dilakukan dengan penambahan atau pengurangan secara laras dan bertahap.
Hukum Penyusunan (Azas Desain)10 1.
Kesatuan (Unity) Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi.
10
Ibid
15
2.
Keseimbangan (Balance) Keseimbangan dalam penyusunan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual ataupun secara intensitas kekaryaan. Ada dua macam keseimbangan yang diperhatikan dalam penyusunan bentuk, yaitu keseimbangan formal (formal balance) dan keseimbagnan informal(informal balance). 1. Formal Balance (Keseimbangan Formal) Keseimbangan formal adalah keseimbangan pada dua pihak berlawanan dari satu poros. 2. Informal Balance (Keseimbangan Informal) Keseimbangan
informal
adalah
keseimbangan
sebelah
menyebelah dari susunan unsur yang menggunakan prinsip susunan ketidaksamaan atau kontras dan selalu asimetris. 3. Simplicity (Kesederhanaan) Kesederhanaan
dalam
desain,
pada
dasarnya
adalah
kesederhanaan selektif dan kecermatan pengelompokkan unsur-unsur artistik dalam desain. 4. Emphasis (Aksentuasi) Desain yang baik mempunyai titik berat untuk menarik perhatian (center of interest). Ada berbagai cara untuk menarik perhatian kepada titik berat tersebut, yaitu dapat dicapai dengan melalui perulangan ukuran serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif11. E. Komponen Desain Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika, akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif “menarik” atau “indah” bias dinilai dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin).
11
Ibid
16
Desain bias menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur / komponen dalam desain grafis, antara lain : 1. Garis 2. Bentuk (shape) 3. Warna 4. Ilustrasi / gambar 5. Huruf / Tipografi 6. Ruang (space)
F. Garis (line) Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Garis di software grafis computer sering disebut Outline (Coreldraw), Contour atau Stroke (Adobe Photoshop). Setiap garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis / persepsi tersendiri. Misal garis yang membentuk huruf “S”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan dengan garis yang membentuk huruf “Z”, terkesan tegas dan kaku.
17
(Macam-macam Garis)
G. Bentuk (shape) Bentuk dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk ada yang berbentuk dua dimensi (dwimatra) dan tiga dimensi (trimatra). Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Setiap bentuk mempunyai arti tersendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bias melambangkan symbol trinitas (ayah, ibu, anak), tapi di Mesir segitiga melambangkan feminimitas (kewanitaan).
18
(Bentuk) H. Warna Salah satu unsur visual yang dapat menarik perhatian pembaca adalah warna. Apabila pemakaian warna kurang tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan dan bahkan menghilangkan gairah membaca. Jika anda dapat menggunakan warna dengan tepat warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara.
19
( Warna CMYK dan RGB)
Sebagai contoh desain publikasi yang menggunakan warna-warna soft dapat menyampaikan kesan lembut. Tenang dan romantik. Warna-warna kuat dan kontras dapat memberi kesan dinamis cendrung meriah.12
(Psikologi Warna) Warna
dapat
merebut
perhatian,
menarik
menggemaskan bahkan, bisa mempengaruhi emosi. Warna
menolak dapat
menimbulkan kesan pertama pada pengunjung ketika menjelajah sebuah situs website karena warna adalah hal yang pertama dilihat (terutama warna background). Kita juga bisa membuat situs website menampilkan warna terlebih dahulu sementara konten dan unsur lainnya (teks dan image masih
12
Rakhmat supriono, Desain Komunikasi Visual, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:Andi, 2010, hlm.57
20
dalam proses download. Cara ini akan menciptakan kesan pada website tersebut.13 i. Gambar (ilustrasi) Seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan suatu maksud atau tujuan secara visual. Ilustrasi ini pada perkembangan lebih lanjut ternyata tidak hanya sebagai sarana pendukung cerita namun dapat pula mengisi ruang kosong.14 J. Tipografi (huruf) Suatu ilmu memilih dan menata huruf dengan pengaturan dan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.15
(Huruf) Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi: I.
Serif Dengan ciri memiliki sirip / kaki / serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminim.
13
Asep herman suyanto, Web Design Theory and Practice, Yogyakarta:Andi 2007, hlm.25 Mikke Susanto, Diksi Rupa- kumpulan Istilah Seni Rupa, Yogyakarta:Kanisius,2002,hlm.53 15 Surianto Rustan, Huruf Font dan Tipografi, Jakarta:Gramedia,2011, hlm.67 14
21
Times New Roman Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 12345687890 II.
Dekoratif Merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif, mewah, bebas, anggun, tradisional, dan ornamental. Hobo Std Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 12345687890
III.
Sans Serif Dengan ciri tanpa sirip / serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, sederhana, kontemporer dan efisien. Arial Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 12345687890
K.
Definisi Layout Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tataletak elemen-elemen
desain tataetak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses/tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout pekerjaanya. Namun definisi layout 22
dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me-layout itu sama dengan mendesain.16 L.
Elemen Layout Layout memiliki banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang
berbeda-beda dalam membangun keseluruhan layout. Untuk membuat layout yang optimal, desainer perlu mengetahui peran masing-masing elemen tersebut. Dalam suatu surat kabar atau majalah ada judul, isi, foto, nomor halaman, dan obyek-obyek lain dan memiliki tujuan yaitu yang pertama adalah menyampaikan informasi dengan lengkap dan tepat, dan yang kedua kenyamanan dalam membaca termasuk di dalamnya kemudahan mencari informasi yang dibutuhkan, navigasi dan estetika. Elemen layout dibagi menjadi tiga yaitu elemen teks, elemen visual, invisible element pada umumnya, semua karya desain grafis yang berfungsi sebagai media identitas misalnya kartu nama, kertas surat, maupun media promosi/ publikasi seperti brosur, buku, majalah, surat kabar, mengandung sebagian atau seluruh elemen layout.17 M.
Prinsip Layout Prinsip-prinsip layout dapat dianalogikan sebagai suatu formula untuk
membuat suatu layout yang baik. Formula ini akan bekerja dan memberikan hasil yang maksimal bila diterapkan dengan seksama ditambah dengan latihan dan eksplorasi terus menurus. Prinisip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara lain sequence/ urutan, emphasis/ penekanan, balance/ keseimbangan, unity/ kesatuan.
16 17
Surianto RustanLayout, Dasar & Penerapannya (Jakarta: PT Gramedia, 2009), hal.0. ibid
23
a. Sequense Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mario R. Garcia dan Pegie Stark tahun 2007, di wilayah-wilayah pengguna bahasa dan tulisan latin, orang membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. b. Emphasis Salah satu pembentuk emphasis adalah kontras. Kontras tersebut bertujuan untuk membangun sequence. Ada bermacam- macam cara menciptakan kontras, bisa lewat ukuran, posisi, warna, bentuk, konsep yang berlawanan, dan masih selain kontras, emphasis bisa juga diciptakan lewat elemen layout yang mengandung pesan- pesan yang unik, emosional atau kontroversial, efeknya akan lebih kuat dalam menarik orang untuk membacanya. c. Balance Dalam desain grafis ada dua macam balance, yaitu balance simetris dan balance asimetris, Balance/keseimbangan yang dicapai secara simetris adalah dengan pencerminan, keseimbangan yang simetris dapat dibuktikan dengan tepat secara matematis, sedangkan yang simetris keseimbangannya lebih bersifat optis atau: kelihannya seimbang, Keseimbangan yang dicapai lewat simetris sebagai contoh dapat dijumpai pada mahkluk hidup dan benda-benda, contohnhya kupu-kupu dan jam pasir. d. Unity Unity tidak berarti kesatuan dari elemen- elemen yang secara fisik kelihatan, namun juga kesatuan antar yang fisik dan yang non- fisik yaitu pesan/komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut.18
18
ibid
24
N. Media Promosi Daniel Surya CEO DM-IDHOLLAND mengatakan bahwa Media promosi adalah sarana mengomunikan suatu produk atau jasa atau brand atau perusahaan dan lainnya agar dapat dikenal masyarakat lebih luas. Media promosi yang paling tua adalah dari mulut ke mulut, dilanjutkan dengan media promosi konvensional berupa: brosur, poster, katalog, pamphlet booklet spanduk, billboard, banner, flyer, reklame, kartu nama, iklan TV, radio, media cetak (Koran/majalah) dan sebagainya. Pemilihan saluran komunikasi yang tepat sesuai dengan segmentasi sangat penting agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan secara efektif. Hal ini dikarenakan oleh perbedaan karakteristik dan efek yang dihasilkan oleh masing – masing media tersebut berbeda. Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan tantangan persaingan dan anggaran dana yang tersedia19 Menurut M. Suyanto, dalam bukunya yang berjudul, Aplikasi Desain Grafis untuk periklanan terdapat klasifikasi media yang dibagi menjadi: a. Beberapa Media Atas atau Above The Line antara lain: Media cetak: Surat kabar, majalah, tabloit, media elektronik: Televisi, Radio, Internet, Media luar luang: Billboard, Mobile add. b. Media Lini Bawah atau Bellow The Line. Media ini adalah iklan yang langsung diberikan oleh pengiklan kepada sasarannya tanpa harus membayar kepada media lain. Beberapa media Lini Bawah atau Bellow The Line antara lain: Kaos, Mug, Stiker, Topi, dan lain sebagainya. O. Majalah Majalah adalah lembaran kertas yang berisikan teks dan gambar yang dicetak
menggunakan
kertas
glossy,
biasanya
diterbitkan
secara
berkesinambungan dan paa jeda-jeda waktu tertentu, semisal setiap minggu, 19
Suyanto, Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan Yogyakarta: ANDI, 2004.
25
setiap bulan, dan sebagainya.20 Majalah merupakan bentuk yang paling popular dan paling sering dipakai oleh organisasi, perusahaan, atau komunitas. Berukuran standar A4, sampul dan seluruh halaman isi berwarna atau sbagian hitam putih. Kertas yang biasa digunkanan untuk sampul adalah artcartoon. Sedangkan kertas halaman isi artcartoon, matepaper atau HVS. Tebal antara 32 hingga 100 halaman lebih. Dicetak dengan teknik offset. Dijilid kawat dengan teknik lem panas (perfect binding), jika tebalnya di atas 60 halaman.21
P. Fungsi Majalah Majalah mempunyai fungsi ganda seperti yang dikemukakan oleh Rhenald Kasali “Tekankan pada unsure menghibur dan mendidik”22 Mengacu pada sasaran khalayaknya yang spesifik, maka fungsi utama media berbeda satu dengan yang lainnya. Majalah berita seperti Gatra mungkin lebih berfungsi sebagai media informasi tentang berbagai peristiwa dalam dan luar negeri, dan fungsi berikutnya adalah hiburan. Majalah wanita dewasa Femina, meskipun isinya relative bersifat menghibur. Fungsi informasi dan mendidik mungkin menjadi prioritas berikutnya. Majalah pertanian (Trubus) fungsi utamanya adalah memberi pendidikan mengenai cara bercocok tanam, sedangkan fungsi berikutnya mungkin informasi23. I. Elemen layout 1. Header Header adalah area diantara sisi atas kertas dan margin atas. 2. Judul/ head/haeding/headline
20
Maria regina College, Kamus Istilah Desain Grafis dan Periklanan (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008), hlm. 185. 21 Ima Rike Bewinda dan Hardiman, Inhouse magazine (Jakarta: gagas Ulung, 2008), hlm. 25-26. 22 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya (Jakarta, 1992) 23 Elvinaro Ardinanto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), hlm. 112.
26
Suatu tulisan biasanya diawali oleh sebuah atau beberapa kata singkat yang disebut judul. Judul dibuat ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca dan membedakannya dari elemen layout lainnya. Selain dari ukuran, pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf yang dipilih juga harus menarik, karena segi estetik pada judul lebih diprioritaskan. Misalnya dapat menggunakan huruf-huruf yang bersifat dekoratif dan tidak terlalu formal. 3. Deck/ Blurb/ Standfirst Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan pada isi tulisan (bodytext). Letaknya bervariasi tapi biasanya antara judul dengan isi. Fungsi deck yaitu sebagai pengantar sebelum orang membaca isi tulisan, dengan ciri: ukuran hurufnya lebih kecil dari judul tapi tidak sekecil huruf pada isi, jenis huruf yang digunakan berbeda dengan judul, dapat menggunakan jenis huruf yang sama tetapi warna deck dibedakan dengan judul dan isi tulisan (bodytext) 4. Initial caps Merupakan huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf. Karena lebih bersifat estetis, tidak jarang hanya terdapat satu initial caps di dalam satu naskah. 5. Kotak/ Box/ Bingkai/ Border/ Frame Kotak biasanya berisi tulisan yang bersifat tambahan dari tulisan utama. Bila letaknya dipinggir halaman disebut dengan sidebar. Penggunaan Kain Sintetis dan Kain Tradisional di Indonesia Garis sebagai pembagi area. 6. Artworks Artworks adalah semua jenis karya seni bukan fotografi baik berupa ilustrasi, kartun, atau sketsa. Pada situasi tertentu, artworks atau clip art seringkali menjadi pilihan yang lebih dapat diandalkan dibanding- kan bila memakai teknik fotografi, karena dapat menyajikan informasi menjadi lebih menarik. 7. Footer Footer adalah area diantara sisi bawah kertas dan margin bawah.
27
8. Kicker/Eyebrows Kicker atau eyebrows adalah sebuah tulisan yang menunjukkan bab atau topik yang sedang dibaca. 9. Callouts Callouts merupakan keterangan yang menyertai elemen visual, biasanya ditulis dalam suatu bidang atau memiliki garis-garis yang menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen visualnya. 10. Byline/ Credit Line/ Writer’s credit Byline atau Credit Line adalah nama seseorang yang menjadi penulis atau pengarang yang mengisi bagian isi atau bodytext. 11. Caption Caption adalah keterangan yang menyertai elemen visual. Biasanya dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan gaya atau jenis hurufnya dengan bodytext dan elemen teks lainnya. 12. Foto Foto merupakan elemen penting karena dapat menjelaskan isi pesan pada tulisan yang dibuat. Foto mempunyai kekuatan untuk memberi kesan sebagai "dapat dipercaya". 13. Sidebar Sidebar merupakan nama situs yang dapat dikunjungi oleh pembaca untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang isi dari tulisan tersebut. 14. Point Bullets Point merupakan suatu daftar atau list yang mempunyai beberapa baris berurutan kebawah, biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda berupa angka (numbering) atau simbol (digbats). 15. Informational/ graphics/ infographics Informational graphic atau infographic merupakan fakta-fakta dan data-data statistik dari hasil survey dan penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik (chart), diagram, tabel, dan peta. 16. Signature/ Mandatories
28
17. Nomor halaman/ page number number page bertujuan untuk mengingatkan pembaca dalam mengingat halaman mana saja yang sudah dibaca. 18. Indent Indent adalah baris pertama paragraf yang menjorok masuk ke dalam, sedangkan hanging indent adalah kebalikannya, yaitu baris pertama tetap pada posisi dan baris-baris di bawahnya menjorok masuk ke dalam. 19. Subjudul/ subhead/ crosshead Subjudul adalah sebuah sebuah judul kecil yang berada dalam isi atau bodytext. Tulisannya harus dapat menarik perhatian pembaca, biasanya tulisannya diberi warna lain dan di pertebal. 20. Pull quotes/ Liftouts Pull quotes atau Lifttouts, merupakan elemen layout yang menerangkan Bodyext atau garis besar dari isi. 21. Isi/Bodytext/ Bodycopy/ Copy/ Cpytext Isi atau bodytext tulisan, merupakan elemen layout yang paling banyak memberikan informasi terhadap topik bahasan. Keberhasilan suatu bodytext ditentukan oleh judul dan deck yang menarik, sehingga pembaca meneruskan keingintahuan akan informasi yang lengkap, serta gaya penulisan yang menarik dari bahasan tersebut. 22. Running head/ Running headline/ running title/ running feet/ runners Running head merupakan judul buku, bab atau topik yang sedang dibaca, nama pengarang atau informasi lainnya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah. Running head bisa ditempatkan di header atau footer.
29
Q. Objek Referensi & Inspirasi Dalam sebuah perancangan desain tentunya ada refrensi yang menjadi inspirasi dalam perancangan. Penulis memberikan beberapa contoh majalah yang menjadi inspirasi desain perancangan ini, yaitu Titik Dua magazine
(Desain cover)
(desain layout) Majalah ini sangan menginspirasi penulis karna desain layout yang diterapkan bias dibilang berani dalam memaikan tata letak tulisan,
30
gambar illustrasi, foto dan warna. Juga dalam ukuran, majalah ini memiliki ukuran dan bentuk yang tidak seperti majalah-majalah pada umumnya. Penulis akan membuat sebuah rancangan desain cover dan layout yang tidak biasa dengan dukungan foto, gambar illustrasi dan warna yang menarik tetapi tetap tidak melupakan fungsinya maka penulis akan tetap membuat majalah ini tetap nyaman untuk dibaca oleh pembacanya.
31