PERANCANGAN IKLAN TV SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Naskah Publikasi
di ajukan oleh
Dedi Dwi Purwono
09.02.7457
Hendra Febrianto
09.02.7462
Hendri Cahyo Purnomo
09.02.7485
Asriadi Darmasandi
09.02.7501
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
TV ADVERTISING DESIGN FOR PROMOTING TOURISM GUNUNGKIDUL PERANCANGAN IKLAN TV SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GUNUNGKIDUL Dedi Dwi Purwono Hendra Febrianto Hendri Cahyo Purnomo Asriadi Darmasandi Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
TV-based information technology is one means that much interest at this time, many people are choosing this tool to inform something, because it is considered more practical, fast and efficient. There is a TV ad to improve the limitations of Radio and print ads in serving human needs, whether it be entertainment, information, and education. The purpose of this research is to study and develop better design in terms of TV advertising. Research methodology is directly using observations, if only indirectly using documentation and literature or literature. The design of this TV ad consists of several elements, namely text, images, audio, video and animation that is processed using Adobe Photoshop CS3 software, edit video using Adobe Premiere Pro CS3, while the animations created with Adobe After Effects CS3. The results of the analysis that the design of the TV Advertising For Media Tourism Promotion Gunungkidul can provide information to tourists who want a vacation and are looking for advice, so hopefully will be able to increase the sector of Tourism in Gunungkidul. Keyword: TV Advertising, Adobe Photoshop, Adobe Premiere Pro, Adobe After Effects
1.
Pendahuluan Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputerisasi membuat terbuka luasnya media sebagai pemberi informasi yang cepat dan akurat. Untuk itulah sangat penting sekali membuat sebuah sarana informasi dengan memberikan layanan audio visual yang berguna sebagai media pengenalan lokasi pariwisata dan informasi lain yang dibutuhkan. Sarana informasi berupa audio visual cukup baik, namun pengembangan di daerah Gunungkidul
tidak merata karena potensi setiap daerah yang berbeda.
Sangat memprihatinkan bagi daerah-daerah yang potensinya kurang. Salah satunya bidang yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah bidang pariwisata. Dinas pariwisata adalah instansi yang bertanggung jawab atas pengembangan objek wisata di daerah Gunungkidul, oleh karena itu harus mempunyai cara dan langkahlangkah yang ampuh untuk mempromosikan dan mengembangkan pariwisata daerahnya. Kabupaten Gunungkidul salah satu daerah yang mempunyai asset berupa objek-objek pariwisata alam berupa pantai, air terjun, dan gua. Dinas pariwisata Kabupaten
Gunungkidul
telah
melakukan
berbagai
upaya
dalam
rangka
mengembangkan potensi pariwisata, diantaranya dengan cara membagikan brosur tentang pariwisata. Tetapi cara tersebut belum cukup untuk menarik perhatian wisatawan. Melalui media visualisasi iklan televisi diharapkan mampu menjadi solusi nya. Strategi perancangan dan pembuatan iklan televisi harus tepat pada sasaran,
efisien dan efektif serta mampu mempengaruhi komunikan untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Gunungkidul. Dari uraian latar belakang masalah diatas maka penulis mengambil judul Perancangan Iklan TV Sebagai Media Promosi Tempat-tempat Pariwisata Kabupaten Gunungkidul.
1.2
Batasan Masalahs Laporan Tugas Akhir ini di buat berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan penelitian, maka penulis membatasi penyusunan laporan ini pada : 1. Variabel penelitian Cara penyampaian kepada masyarakat selama ini hanya menggunakan brosur,dengan adanya pembuatan iklan televisi yang berdurasi 1 menit yang diharapkan mampu menambah kunjungan wisatawan local maupun yang datang dari luar kabupaten Gunungkidul. 2. Software yang digunakan Periklanan televisi di buat dengan beberapa perangkat lunak, antara lain : Adobe After Effect digunakan untuk membuat efek khusus, Adobe Premiere Pro digunakan untuk editing video, Soundbooth digunakan untuk menambahkan efek suara, dan Adobe Photoshop digunakan untuk membuat gambar dan logo.
1.3
Metode Pengumpulan Data
Dalam mengkaji dan menganalisa permasalahan ini, penulis merangkum data dari berbagai sumber. Pengumpulan data yang dilakukan penulis menggunakan empat jenis metode, meliputi : 1. Studi pustaka Studi pustaka merupakan sumber data tertulis yang didapat dari berbagai referensi seperti buku, sumber arsip, majalahdan dokumen-dokumen resmi. 2. Wawancara Proses memperoleh informasi dengan cara melakukan Tanya jawab secara lansung dengan pihak terkait, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. 3. Observasi (Pengamatan Lansung) Observasi yang dilakukan penulis adalah melihat dan mengamati lansung tempat pengambilan gambar video di Kabupaten Gunungkidul. 4. Jelajah jejaring (Browsing Internet) Pengambilan Data berupa title dan image dalam bentuk format html, pdf, dan jpg melalui Browsing (Pencarian) dari situs-situs yang berkaitan lansung dengan penelitian. 2.
Landasan Teori
2.1
Definisi Multimedia Multimedia
adalah
pemanfaatan
komputer
untuk
membuat
dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi. 2.2
Elemen – Elemen Multimedia 1. Text
Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah text (teks). Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa. Kebutuhan teks bergantung pada penggunaan aplikasi multimedia. 2. Image Image (grafik) merupakan hasil sebuah pengambilan citra yang didapat melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, yang hasilnya sering disebut dengan gambar.Gambar bisa brwujud sebuah ikon, foto maupun symbol. 3. Audio Audio (suara) adalah komponen multimedia yang dapat berwujud narasi, musik, efek suara atau penggabungan di antara ketiganya. 4. Video Video merupakan sajian gambar dan suara yang ditangkap oleh sebuah kamera, yang kemudian disusun kedalam urutan frame untuk dibaca dalam satuan detik. 5. Animation Animation (animasi) merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layer.
2.3
Sinematografi Sinematografi (cinematography)berasal dari bahasa yunani yaitu kinema “ gerakan “ dan graphein“merekam” adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide dan mengandung cerita.
2.4
Unsur – Unsur Pembentuk Iklan 1. Pemrakarsa dalam wacana ini adalah produsen, artinya suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki informasi barang atau jasa yang akan ditawarkan atau diinformasikan kepada komunikan. 2. Pesan merupakan informasi yang disampaikan dalam sebuah iklan. 3. Media merupakan tempat dimana iklan akan ditampilkan atau ditayangkan. Ada beberapa media yang digunakan untuk penayangan suatu iklan seperti televisi, internet,dan lain sebagainya. 4. Masyarakat merupakan segmentasi suatu iklan, apakah iklan ini ditujukan untuk remaja, anak-anak, atau orang dewasa.
3.
Tinjauan Umum
3.1
Sejarah dan Perkembangan Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu dari lima Kabupaten di Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta, dengan luas wilayah sekitar 1.485,36 Km atau ± 46,63% dan keseluruhan luas wilayah Yogyakarta. Kabupaten Gunungkidul merupakan dataran tinggi dan bergunung-gunung, dengan topografi keadaan tanahnya secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan (Zona), yaitu: 1. Zona Utara (Zona Batur Agung)
Dengan ketinggian 200 - 700 m di atas permukaan laut. Wilayah ini berpotensi untuk obyek wisata alam perbukitan dan wisata geologi, meliputi Kecamatan Patuk, Nglipar, Ngawen, Semin, Gedangsari Bagian Utara dan Ponjong bagian utara. 2. Zona Tengah (Zona Ledok Wonosari) Dengan ketinggian 150 - 200 m di atas permukaan laut. Wilayah ini berpotensi untuk wisata alam perbukitan, wisata geologi dan ekowisata hutan, meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Semanu Bagian Utara dan Ponjong Bagian Tengah. 3.
Zona Selatan (Zona Pegunungan Seribu) Dengan ketinggian 100 - 300 m di atas permukaan laut. Wilayah ini berpotensi untuk wisata pantai, wisata bahari, wisata geologi dan ekowisata kars, meliputi Kecamatan Tepus, Tanjungsari, Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Girisubo, Rongkop, Semanu Bagian Selatan dan Ponjong Bagian Selatan.
3.2
Objek wisata
3.2.1
Pantai Baron Pantai Baron terletak di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari sekitar 23 KM arah selatan Kota wonosari , merupakan pantai pertama yang ditemui dari rangkaian kawasan Pantai Baron , Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal dan Sundak.
Gambar 3.1 Pantai Baron
3.2.2
Goa Pindul Goa yang terletak di dusun Gelaran I, Desa Bejiharjo, Karangmojo merupakan salah satu goa yang menarik untuk disinggahi. Untuk menuju kawasan ini diperlukan waktu sekitar 25 menit dari pusat kota Wonosari. Untuk menyusuri goa pindul diperlukan waktu sekitar 45-60 menit. Goa pindul sendiri terbagi menjadi tiga zona, yakni, terang, remang, dan gelap abadi. Goa yang memiliki panjang sekitar 400 meter ini dialiri sungai bawah tanah. Aliran sungai yang berada didalam goa ini dimanfaatkan untuk susur goa menggunakan pelampung dari ban mobil bekas. “Di dalam goa, pengunjung akan disuguhi keindahan staklatit dalam Goa, sambil mengapung di dalam air”
Gambar 3.2 Dalam Goa Pindul
3.2.3
Air Terjun Sri Gethuk Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan berbatu. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya dengan menggunakan rakit sederhana yang terbuat dari drum bekas dan papan.
Gambar 3.3 Air Terjun Sri Gethuk
4.
Pembahasan
4.1
Tahapan Proses Produksi
4.1.1
Tahap Pekerjaan Terdapat tiga tahapan dalam memproduksi system multimedia komersial, yaitu meliputi Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Sedangkan Media Placement sebagai wadah untuk mempublikasikan iklan.
Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi
Gambar 4.1. Tahapan Pekerjaan
Media Placement
4.2
Tahap Pra Produksi Tahap praproduksi adalah tahap semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi sebelum multimedia komersial diproduksi secara nyata. Perencanaan secara baik sebelum diproduksi dapat menghemat biaya yang dikeluarkan pemesan multimedia komersial. Adapun kegiatan – kegiatan meliputi : 1. Identifikasi dan Negosiasi Merupakan tahap pemilihan dan penentuan lokasi tempat – tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Gunungkidul yang akan di jadikan obyek serta melakukan negosiasi dengan pihak terkait yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. 2. Hunting lokasi penelitian. Merupakan tahap pengenalan ruang lingkup kegiatan proyek perancangan dan pembuatan iklan televisi tempat Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. Sebagian besar kawasan wisatanya masi alami 3. Pendataan multimedia equipment. Merupakan pencatatan alat dan kebutuhan yang diperlukan. 4. Perancangan anggaran keuangan. Pembuatan anggaran keuangan agar proyek dapat berjalan. 5. Penulisan Naskah iklan televisi (scripting). Merupakan tahapan merancang dan membuat naskah narasi guna pengisian suara/announcer. 6. Pembutan Storyboard iklan televisi. Tahap memvisualisasikan alur cerita dalam gambar dan rancangan lengkap multimedia.
4.3
Produksi Tahap produksi adalah periode selama multimedia diproduksi secara komersial. Pada tahap ini dilakukanya syuting, pewarnaan, penyunting musik, dan mendesain background.
4.3.1
Pengambilan Gambar Syuting merupakan hal yang sangat penting dalam proses produksi. Proses pelaksanaanya didasarkan pada naskah dan storyboard yang telah dirancang pada tahap praproduksi. Contoh hasil syuting : 1. Air terjun dengan sudut pandang (angle) Tilt up
Gambar 4.2 Angle Tilt Up 2. Dalam goa dengan Angle Medium Close Up
Gambar 4.3 Angle medium Close Up
4.3.2
Capturing Proses capturing dari MiniDV ke data digital AVI menggunakan kabel USB atau FireWire dengan bantuan Adobe PremierePro
Gambar 4.4. Kotak Diaolog Capture pada Adobe PremierePro 4.3.3
Penyuntingan Musik Perangkat lunak editing audio yang digunakan adalah Adobe Soundbooth. Musik “ SUNLIGHT “ yang berdurasi 3 menit 56 detik di edit sesuai dengan iklan televisi promosi tempat – tempat pariwisata kabupaten Gunungkidul yang telah direncanakan sehingga music sunlight hanya menjadi 1menit 5 detik.
Gambar 4.5 Wave Display musik “Sunlight” Editing
4.3.4
Desain Logo Dan Tulisan Membuat teks “Kabupaten Gunungkidul” menggunakan jenis huruf Stensil yang berada dalam menu teks di Adobe PhotoShop dengan menambakan Style.
Gambar 4.6 Hasil efek Sun Faded Photo
4.4
Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah periode semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah multimedia diproduksi secara nyata untuk komersial.
4.4.1
Editing Membuat visual scene 12 seperti pada storyboard yaitu menampilkan Logo dan Nama Kabupaten Gunungkidul, dengan visual effect menggunakan Linear Wipe, Drop Sadow, Advanced Lighting, dan Lens Flare.
Gambar 4.7 Play/Ram Preview Effect Advanced Lighting
4.4.2
Membuat efek video Keying merupakan efek yang berguna untuk membuat background dari objek video menghilang atau transparan, dengan catatan background tersebut hanya 1 warna. Biasanya warna yang digunakan adalah hijau mudah atau biru karena warna tersebut jarang terdapat pada objek manusia.
4.4.3
Finishing Seluruh video yang telah di edit dimasukan ke Adobe PremierePro untuk dilakukan transition antar video dan penginputan audio. Sebelum itu Adobe PremierePro di seting dengan Avaliable present DV PAL, karena stasiun televisi di
Indonesia menggunakan system PAL (Phase Alternate Line) untuk Digital Video Broadcasting (DVB).
Gambar 4.8 Tiga pilihan pada tampilan awal Premiere Pro
4.4.5
Rendering Dengan Adobe Premiere Pro CS3 Sebelum melakukan Rendering, pastikan work area bar berakhir pada posisi belakang video.
Gambar 4.9 Proses Rendering.
5.
Kesimpulan Dan Saran
5.1
Kesimpulan Dari hasil laporan “Perancangan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul” penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan strategi perancangan iklan televisi sebagai media informasi persuasif dapat digunakan metode-metode sehingga lebih efektif dan efisien dalam pembuatan iklan televisi tempat-tempat pariwisata Gunungkidul. 2. Strategi yang dituangkan dalam iklan televisi dirancang dengan tepat, sehingga mampu mempengaruhi penonton dan
tertarik ingin berkunjung ke “Tempat-
tempat Pariwisata di kabupaten Gunungkidul”. 3. Ciptakan hal yang “Kreatif” dan “Edukatif” sehingga mampu diterima di benak penonton dengan mudah. 5.2
Saran Dengan laporan tugas akhir ini, diharapkan dapat menjadi referensi, wawancara dan wawasan bagi pembaca maupun peneliti ilmiah yang akan mengambil tema yang sama yaitu multimedia periklanan televisi ataupun seputar ilmu desain komunikasi visual dikemudian hari. Beberapa saran yang ingin penulis sampaikan antara lain: 1. Periklanan televisi yang baru saja selesai dibuat ini masih bisa dikembangkan antara lain pada bagian effectnya sehingga akan menjadi lebih menarik dan mudah diingat oleh penonton.
2. Dapat menjadi batu loncatan dan bahan pertimbangan bagi pengelola Tempattempat pariwisata kabupaten gunung kidul untuk terus mencari metode baru yang lebih baik lagi dalam mengembangkan usahanya, yaitu menarik wisatawan. 3. Bagi para pengembang periklanan selanjutnya, ada baiknya menaruh perhatian lebih pada kualitas iklan itu sendiri selain selalu terfokus pada efektif dan efisiensinya suatu periklanan. Akhir kata, semoga pembuatan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua.
DAFTAR PUSTAKA Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Sofyan, Amir Fatah dan Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia. Yogyakarta: Andi. Suyanto,M.2004.Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Yogyakarta: Andi. Suyanto,M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi. http://gudeg.net/id/directory/60/78/Kabupaten-Gunung-Kidul.html