SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERBASIS WEBGIS
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Eko Tri Nugroho 09.11.3005
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERBASIS WEBGIS Eko Tri Nugroho1),Kusnawi2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
2)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract - Gunungkidul tourism is one of the few major sectors of revenue ( PAD ) Gunungkidul.Gunungkidul district's geographical position bordering Central Java province in the north and east , the Indian Ocean in the south , as well as the districts of Bantul and Sleman district in the west to be one of the factors advanced Gunungkidul tourism . To manage and introduce the role of tourism Gunungkidul will require technology that is currently widely used as a medium of information . Media information about tourism managed by the Department of Tourism and Culture Gunungkidul that exist today in the form of official tourism website . It is not yet meet the needs of today's technology developed rapidly .
serta dapat menghimpun data informasi pariwisata dari masyarakat. Media tersebut adalah website, karena website dapat diakses secara flexibel dari beberapa platform yang berbeda dan tanpa perlu instalasi. Website resmi Kabupaten Gunungkidul merupakan media penting yang memberikan informasi secara online saat ini. Pada website tersebut terdapat menu pariwisata namun belum dapat digunakan atau belum ada informasi tentang pariwisata dengan kata lain website tentang pariwisata Kabupaten Gunungkidul belum tersedia. Untuk itu sangat perlu sebagai pendukung website resmi, perlu ditambahkan sebuah web dengan fitur pemetaan yang menyajikan informasi lokasi berbasis digital dan imaging yang dapat diakses dengan mudah.
The official website is static , but effective enough to gather some information that is relatively new and difficult to reach . Tourist maps and brochures are also shaped the image will take time and cost to update some new information in the image . From some of these issues recognizes the need for the addition of other media that will support the official tourism website.
1.1
Landasan Teori
Suatu sistem mempunyai dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.[4]
Keyword: Tourism, Information, Websites, GIS, WebGIS
1. Pendahuluan Mungkin masih banyak warga Indonesia yang belum mengetahui keindahan alam yang ada di Gunungkidul.Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak objek wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan. Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Sehingga lokasi objek wisata tersebut terselubung, perlu banyak penunjuk arah. Untuk mempermudah semua itu perlu dibuat semacam sistem informasi pemetaan untuk mengelolah data informasi lokasi pariwisata dan sarana pendukung pariwisata tersebut sesuai dengan kategorinya agar mempermudah dalam memperoleh informasi.
yang menekankan sistem pada prosedur, maka sistem dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi diatas adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatan. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan-kumpulan dari elemen-elemen atau kelompok-kelompok atau subsistemsubsistem merupakan definisi yang lebih luas. Karena pada kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat
Peremajaan data informasi pariwisata merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas informasi kepada wisatawan. Dalam hal ini diperlukan beberapa narasumber yang memiliki pengetahuan tentang data yang akan diinformasikan baik untuk obyek wisata maupun untuk sarana pendukung pariwisata. Untuk dapat menghemat waktu dan biaya diperlukan media yang dapat diakses oleh semua pengguna
1
berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. 1.2
beberapa perangkat lain yang tergabung dalam arsitektur SIG berbasis Web. Arsitektur SIG berbasis Web.
Sistem Informasi Geografis
Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang mempresentasikan “dunia nyata” dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan.[5] Sejak pertengahan tahun 1970-an, telah dikembangkan sistemsistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografi dalam berbagai cara dan bentu. Masalah-masalah ini mencakup: 1. Pengorganisasian data dan informasi. 2. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu. 3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasiketerhubungan satu sama lainnya, beserta analisa-analisa spasial lainnya. Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalahmasalah di atas adalah SIG, Sistem Informasi Geografis. Dalam beberapa literatur, SIG dipandang sebagai hasil dari perkawinan antara sistem komputer untuk bidang Kartografi (CAC) atau sistem komputer untuk bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basisdata (database). Pada awalnya data geografi hanya disajikan diatas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Elemen-elemen geometri ini dideskripsikan didalam legendanya. Misalnya, garis hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis untuk jalan sekunder dan jalan-jalan yang berikutnya. Selain itu, berbagai data juga dapat di-overlay-kan berdasarkan sistem koordinat yang sama. Akibatnya sebuah peta menjadi media yang efektif baik sebagai alat presentasi maupun sebagai bank tempat penyimpanan data geografis. Tetapi, media peta masih mengandung kelemahan atau keterbatasan. Informasiinformasi yang tersimpan, diproses dan dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu pula. Tidak mudah untuk merubah bentuk presentasi ini. Sebuah peta selalu menyediakan gambar atau simbol unsur geografi dengan bentuk yang tetap atau statik meskipun diperlukan untuk berbagai kebutuhan yang berbeda. Bila dibandingkan dengan peta tersebut, SIG memiliki keunggulan inhern karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan. Dengan demikian, data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk. 2.1.1 Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Web-GIS) merupakan aplikasi SIG yang dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk mempresentasikan. Untuk dapat diimplementasikan ke dalam sebuah teknologi internet aplikasi Web-GIS membutuhkan
Gambar 1. Arsitektur SIG Berbasis Web
Keterangan: a. Client (Browser) merupakan program aplikasi yang digunakan untuk mengakses Web-GIS, seperti Internet Explorer, Opera, FireFox, dan lain-lain. b. Web Server SIG merupakan server web yang memproses file-file Web-GIS agar bisa ditampilkan di browser. Web server juga bertugas menangani komunikasi antara client dengan server, sehingga dalam waktu yang sama memungkinkan paket informasi yang disajikan dapat diakses oleh banyak user. Salah satu web server yang paling popular adalah Apache. c. CGI (Common Gateway Interface) atau PHP merupakan bahasa pemrograman server side yang digunakan untuk memproses request dari client (browser) ke server. d. Search Engine, WWW server, dan GIS Engine merupakan engine yang digunakan untuk memproses data terstruktur (DBMS), data tidak terstruktur (flat file), ataupun data geografis (spatial data) sesuai dengan request dari client. Tidak semua aplikasi dalam implementasinya menggunakan arsitektur di atas. Ada beberapa teknik yang digunakan GIS Engine untuk memproses query dan men-generate peta yang ditampilkan ke browser. Ada yang secara langsung memproses data georafis, seperti Map X-treme, MapServer. Ada pula yang memproses dari DBMS, seperti SVG Viewer dengan bantuan bahasa pemrograman dan lain sebagainya.
2. 2.1
Pembahasan Implementasi basis data
Tahap implementasi merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan yang dilakukan dengan
menerapkan hasil rancangan pada bagian sebelumnya dengan pembuatan kode sumber (Source code) agar dapat dijalankan oleh komputer. Diagram konteks menggambarkan seluruh elemen sistem secara umum yang pada website aplikasi sistem informasi geografis tempat pariwisata Kabupaten Gunungkidul sebagai bulatan tunggal dengan input dan output yang ditunjukan dengan anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Berikut diagram konteks pada aplikasi ini:
Gambar 4. Halaman Login Admin Tampilan website yang dibuat dari sisi pengunjung sebagai berikut : 2.Halaman Beranda Dihalaman utama ini pengunjung dapat melihat Peta Sistem Informasi Geografis Gunungkidul.
Gambar 2.Diagram Konteks 2.2 2.2.1
Perancangan Antarmuka Rancangan Input
Perancangan antarmuka merupakan rancang bangun percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan ini dapat berupa proses pemasukan data (input) ke sistem yang menampilkan output berupa informasi kepada pemakai sistem (user). Perancangan input bertujuan untuk membuat rancangan form masukan (input) untuk mempermudah pemakai sistem dalam memasukan data. Data yang telah dimasukan akan disimpan ke dalam tabel yang telah disediakan sebelumnya. Berikut perancangan input pada aplikasi ini:
Gambar 5. Halaman Beranda 3.Halaman Olah Data Peta
Gambar6. Halaman Olah Data Peta
Gambar 3. Rancangan Form Pendaftaran Tampilan website dilihat dari sisi admin sebagai berikut: 1.Halaman Login Admin Halaman ini digunakan untuk login admin sebelum masuk kehalaman utama. Username dan password admin divalidasi.
3
3. Kesimpulan Dari uraian, penjelasan dan pembahasan keseluruhan materimateri diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Cara membuat website Sistem informasi geografis yaitu dengan pengumpulan data,perancangan proses,perancangan database dan perancangan user interface (tampilan).setelah itu persiapan hosting dan domain kemudian penerapan webgis dan input data tempat wisata. 1.
Sistem informasi geografis pariwisata kabupaten gunungkidul berbasis WebGis menggunakan google Maps dapat diakses secara online di sistem informasi yang memiliki web browser sebagai media pengoperasian sistem ini. 2. Sistem ini berjalan dengan baik apabila memiliki koneksi internet dengan cepat. 3. Sistem mampu mempublikasikan data pariwisata kabupaten gunungkidul berikut lokasi wisata dan membantu masyarakat untuk menemukan lokasi terdekat wisata. 4. Sistem mampu mempublikasikan daftar wisata dikabupaten gunungkidul sesuai kategori. 5. Sistem ini memberikan info terbaru mengenai pariwisata di Kab.Gunungkidul sehingga pengunjung tahu apa saja informasi pada wisata tersebut tanpa harus datang langsung ke tempat wisata tersebut.
Daftar Pustaka [1]Arief, M Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset. [2]Fathansyah. 1999. Basis Data. Bandung: Informatika. [3]Febrian, Jack. Andayani, Farida. 2002. Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi. Bandung: Informatika. [4]Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. [5]Prahasta, Eddy. Cetakan kedua 2005. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar. Bandung: Informatika. [6]Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi dan Geomatika). Bandung: Informatika. [7]Riyanto. Eka Putra, P. Indelarko, H. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta: Gava Media.
Biodata Penulis
Kusnawi, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2003. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Megister Teknik Informatika Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Eko Tri Nugroho, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2014. Saat ini menjadi Mobile agent Asuransi PT.XL Axiata.