APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK INFORMASI KOS DI KECAMATAN DEPOK, YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Sonya Puspitaratri
11.01.2972
Nurul Rahmawati
11.01.2986
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
i
APPLICATION OF WEB-BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM FOR INFORMATION BOARDING HOUSE IN THE DISTRICT DEPOK,YOGYAKARTA APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK INFORMASI KOS DI KECAMATAN DEPOK, YOGYAKARTA Sonya Puspitaratri Nurul Rahmawati Ali Mustopa Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Yogyakarta is famous as the city of education and students , and therefore many new migrants and students who wish to continue their studies , especially in the District, Depok, Sleman, Yogyakarta, because the District Depok has 23 universities. Because of this many students outside the region of Yogyakarta who need a temporary residence such as boarding house. It takes an information system that can help the settlers and looking for new students in the boarding house in the district of Depok, Yogyakarta.With the Geographic Information System can help the students who need to find a location boarding house are visualized with a map of the location of the boarding facilities are equipped with boarding and boarding prices. The system with web-based geographic information making it easier for users, especially students to access these applications through the internet. The problem the settlers and new students have difficulty in finding boarding , due to lack of information and they do not understand the strategic location and suitable boarding house. Keywords: Route, Boarding House, GIS, MapServer, PostGIS
ii
1.
Pendahuluan
Pada masa ini banyak pelajar dan mahasiswa merantau ke daerah lain untuk melanjutkan studi mereka ke jenjang yang lebih tinggi, di Kecamatan Depok sendiri terdapat beberapa perguruan tinggi diantaranya STMIK AMIKOM Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia dan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. Keberadaan perguruan tinggi tersebut menghadirkan ribuan pelajar, mahasiswa dan pendatang yang berdomisili di Kecamatan Depok. Sebagai penduduk pendatang yang tinggal sementara di Kecamatan Depok, mereka membutuhkan tempat tinggal sementara seperti kos. Tetapi mencari kos yang sesuai terkadang sulit, salah satu faktornya karena kurangnya informasi dan penduduk pendatang belum paham mengenai wilayah di Kecamatan Depok sehingga mereka susah menemukan hunian yang cocok dan nyaman. Banyak mahasiswa pendatang mencari kos dengan berbagai spesifikasi, mulai dari jarak lokasi kos, kelengkapan fasilitas dan harga kos. Pada umumnya mahasiswa pendatang mencari lokasi kos yang dekat dengan kampus agar mereka lebih cepat sampai, kemudian mencari fasilitas dan harga yang sesuai kebutuhan agar merasa nyaman. Maka dari itu diperlukan sistem informasi geografis berbasis internet yang dapat membantu penduduk pendatang dalam mencari kos yang dilengkapi dengan letak, fasilitas dan rincian harga serta membantu pemilik kos dalam mempromosikan kosnya. Dengan berbasis internet dapat memudahkan pengguna dalam mengakses aplikasi dengan cepat,efisien dan efektif. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti tertarik ingin membuat Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Website untuk Informasi Kos di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta sebagai informasi yang valid.
2.
Landasan Teori
2.1
Pengertian Sistem, Informasi Dan Sistem Informasi
2.1.1
Sistem Sistem mempunyai beberapa kelompok pengertian yang menekankan pada
pendekatan yang berbeda. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedurnya dan sistem yang menekankan
1
1
pada komponen atau elemennya .Menurut Jerry Fitz.Gerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D. Stallings, Jr., yang menekankan sistem pada prosedur, maka sistem dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran 2
tertentu .Berbagai pengertian sistem telah dibahas sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Terdapat 3
karakter atau sifat-sifat yang dimiliki sistem yaitu sebagai berikut : 1. Komponen Sistem Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Setiap komponen mempunyai sifat-sifat
dari
sistem
untuk
menjalankan
suatu
fungsi
tertentu
dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan system lainnya. Batas sistem ini memungkinkan bagi suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 3. Lingkungan Luar Sistem Merupakan sesuatu diluar batas suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan dan juga merugikan sistem itu sendiri. 4. Penghubung Sistem Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya, dan juga dapat berintegrasi menjadi satu kesatuan.
1
Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001, hal 1 2 Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., Fundamentals of Systems Analysis (edisi kedua; New York: John Willey & Sons, 1981) hal 5 3 Denny Charter dan Irma Agtrisari. Desain dan Aplikasi Geographics Information System, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003, hal 2.
2
5. Masukan Sistem Semacam masukan energi ke sistem, yang dapat berupa perawatan atau sinyal. Perawatan energi yang menjadi sistem dapat beroperasi, dan energi tersebut diproses menjadi keluaran. 6. Keluaran Sistem Hasil dari proses pengolahan energi yang diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan dapat pula menjadi masukan untuk subsistem lainnya. 7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Setiap sistem akan mempunyai sasaran, sasaran sistem akan menentukan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang akan dihasilkan. Sasaran dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.
2.1.2
Informasi Informasi begitu penting dalam kehidupan manusia. Informasi sangat erat kaitannya
dengan pengambilan data dan pengolahan data sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna dan dapat dimanfaatkan sebagi landasan dalam mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian 4
dan kesatuan nyata , dan kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Informasi yang berkualitas akan membantu fungsional atau manajemen dalam 5
pengambilan keputusan manajemen. Informasi yang berkualitas mempunyai tiga kriteria , yaitu: 1. Akurat Informasi yang akurat akan mengurangi kesalahan di dalam pengambilan keputusan. 2. Relevan Informasi harus relevan, artinya bahwa informasi harus disesuaikan dengan kebutuhannya dan yang membutuhkannya. 4
Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001,hal 8. 5 Riyanto,dkk. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web,Penerbit Gava Media, Yogyakarta,2009,hal 25
3
3. Tepat pada Waktunya Informasi harus tepat waktu karena keterlambatan menyebabkan perubahan dalam mengambil keputusan di dalam organisasi.
2.1.3
Sistem Informasi Sebuah informasi tidak lepas dari sebuah sistem informasi, karena sistem informasi
dapat dihasilkan dari sistem informasi yang disebut juga processing system atau information processing system. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan startegi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan6
laporan yang diperlukan . John Burch dan Gray Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi 7
terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : 1. Blok Masukan Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi dan input sendiri termasuk metode-metode serta media yang menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berguna memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data yaitu dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan doumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi
6
Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta,2001, hal 11. 7 Riyanto,dkk. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web,Penerbit Gava Media, Yogyakarta,2009,hal 27-28
4
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi sendiri terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan dalam hardware dan digunakan software untuk memanipulasi. 6. Blok Kendali Dirancang dan diterapkan untuk mencegah maupun mengatasi secara langsung kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem. 2.2
Sistem Informasi Geografis (SIG) Definisi sistem informasi geografis selalu berkembang, bertambah dan bervariasi.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya definisi yang telah ada. Selain itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru digunakan oleh banyak bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan pesat. Berikut ini beberapa definisi-definisi Sistem 8
Informasi Geografis : 1. SIG
adalah
(capturing),
sistem
komputer
menyimpan,
yang
memeriksa,
digunakan
untuk
memasukkan
mengintegrasikan,memanipulasi,
menganalisa dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisiposisi di permukaan bumi (Rice20). 2. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak computer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskritif) dengan akurasi kartografi (Basic20). SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi (Esri90).
8
Prahasta Eddy, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika, Bandung, 2002, hal 54
5
Sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai 9
berikut : 1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumbernya. 2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. 3. Data Management Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan diedit. 4. Data Manipulation & Analysis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. 2.2.1.
Sistem Informasi Geografis Berbasis Web SIG berbasis web adalah sebuah aplikasi SIG yang dapat dijalankan dan
diaplikasikan pada suatu web browser. Baik aplikasi tersebut dijalankan dalam suatu jaringan global yaitu internet, maupun dalam suatu jaringan lokal atau jaringan LAN, atau dalam suatu komputer yang memiliki web server.
9
Prahasta Eddy, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika, Bandung, 2002, hal 56
6
2.2.2.
Perbandingan SIG Dekstop dan SIG Web Tabel 2.1 Perbandingan SIG desktop dengan SIG web
SIG Desktop 1.
Untuk
SIG Web menggunakannya
user
1. Untuk memperoleh informasi user hanya
melakukan instalasi pada komputer.
memerlukan web browser dan terkoneksi
2.
Kemampuan SIG desktop lebih bagus.
ke internet.
3.
Pengguna bebas menjalankan query
2. Kemampuan SIG web masih dibawah
dan analisis spasialnya terkait selama
SIG desktop
perangkat lunak yang bersangkutan
3. User
menyediakannya. 4.
sangat
Pengguna berinteraksi langsung dengan
menjalankan bergantung
fungsionalitasnya pada
komponen
mapserver dan aplikasi server. 4. User tidak dapat berhubungannlangsung
user interface dan enginenya.
dengan
engine-nya,
karena
harus
terhubung dengan web server.
2.3
Model Data
2.3.1.
Data Spasial Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi,
obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu sistem dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial dan informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan bumi. 2.3.1.1. Sumber Data Spasial Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya : 1. Citra Satelit Data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut menggunakan sensor
untuk
merekam
kondisi atau
gambaran dari
permukaan bumi. 2. Peta Analog Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. 3. Data GPS (Global Positioning System)
7
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi
SIG.
Keakuratan
pengukuran
GPS
semakin
tinggi
dengan
berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor. 2.3.1.2. Model Data Spasial Terdapat dua model data spasial, yaitu model data raster dan model data vektor.Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda,selain itu dalam pemanfaatannya tergantung dari masukan data dan hasil akhir yang akan dihasilkan. 1. Model Data Raster Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk matriks
atau
piksel
memiliki
nilai
tertentu
dan
meemiliki
atribut
tersendirri,termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel. 2. Model Data Vektor Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (point) dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian yaitu berupa titik (point),garis (line) dan area (polygon).
8
2.3.1.3. Perbandingan Data Vektor dan Raster Kedua model data spasial yang telah disebutkan diatas (raster dan vektor) mempunyai karakteristik yang berbeda dalam mengaplikasikannya. Hal ini sangat bergantung pada tujuan, analisis, dan aplikasi yang akan digunakan. Tabel berikut ini memperlihatkan perbandingan diatara kedua model tersebut. Tabel 2.2 Perbandingan struktur data vektor dan raster Parameter
Vektor
Raster
Akurasi
Akurat dan lebih presisi
Sangat bergantung dengan ukuran grid/sel
Atribut
Relasi
langsung
dengan
DBMS (database)
Grid/sel
merepresentasikan
atribut. Relasi dengan DBMS tidak secara langsung
Output
Kualitas
tinggi
sangat
bergantung plotter/printer Output
Input
Integrasi
spasial
Bergantung terhadap output printer/plotter
dan
Bergantung
dengan
atribut.Kompleksitasnya
algoritma dan mudah untuk
sangat tinggi
dianalisis
Integrasi
spasial
dan
Sangat memungkinkan untuk
atribut.Kompleksitasnya
diaplikasikan
sangat tinggi
konversi
dari
hasil dengan
menggunakan scan
2.3.2.
Data Non Spasial Data non-spasial adalah data yang merepresentasikan aspek deskripsi dari
fenomena yang dimodelkan yang mencakup items dan properti, sehingga informasi yang disampaikan akan semakin beragam. Contoh data non-spasial adalah: Nama Kabupaten, Jumlah penduduk, Jumlah penduduk laki-laki, Jumlah penduduk perempuan, Nama bupati, Alamat kantor pemerintahan, Alamat web site, Nama gunung.
2.4
Konsep Model Sistem
2.4.1.
Data Flow Diagram (DFD) DFD adalah gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk
simbol yang menggambarkan bagaimana data mengalir dari suatu proses yang saling
9
berkaitan. Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah,yaitu; a. Diagram konteks (level 0) Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antara terminator dan data store. b. Diagram zero (level 1) Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam diagram zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data dan data store. c.
Diagram detail Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam diagram zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Beberapa simbol yang 10
digunakan pada Diagram Arus Data : 1) Kesatuan Luar (External Entity) Setiap sistem mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan 11
suatu sistem dengan lingkungan luarnya . Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar adalah kesatuan (entry) diluar lingkungan luarnya. Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak Kesatuan luar dapat diberi identifikasi 12
dengan huruf kecil di ujung kiri atas sepaerti di bawah ini .
Gambar 2.1 Simbol terminator 2) Arus Data (Data Flow) 10
Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001, hal 700. 11 Ibid 12 Ibid
10
Arus data dalam DFD diberi simbol panah. Arus data menghubungkan antara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar 13
(external entity) . Data yang dibawa oleh arus data dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari suatu proses sistem. Arus data dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Simbol arus data
3) Proses (Process) Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer (kesatuan luar) dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol 14
suatu proses dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 2.3 Simbol proses 4) Simpanan Data (Data Store) Simpanan data merupakan tempat penyimpanan output dari suatu proses 15
yang dapat juga menjadi input bagi proses yang lain . Simpanan data dapat berupa: a. Suatu file atau database di sistem komputer. b. Suatu arsip atau catatan manual. c.
Suatu tabel acuan manual.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
13
Ibid Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001 hal 705. 15 Jogiyanto. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, C.V ANDI Offset (Penerbit ANDI), Yogyakarta, 2001 hal 707. 14
11
2.5
Konsep Basis Data Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek.Adapun basis data dapat 16
didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa perulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Prinsip utama basis data adalah agar kita dapat memperoleh, menemukan kembali data dengan mudah dan cepat. Tujuan basis data adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan dan kemudahan (speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (space) 3. Keakuratan (accuracy) 4. Ketersediaan (availability) 5. Kelengkapan (completeness) 6. Keamanan (security) 7. Kebersamaan pemakaian (sharability) 2.5.1.
SQL SQL merupakan bahasa basis data relasional standard. Terdapat macam-macam
versi SQL. Versi aslinya pertama kali dikembangkan oleh IBM San Jose Research Laboratory.Bahasa SQL mempunyai beberapa bagian yaitu: 1. Data Definition Language (DDL) DDL memberikan perintah untuk mendefinisikan skema relasi, penghapusan relasi, membuat indeks dan modifikasi skema relasi. 2. Intercative Data-Manipulation Lnaguage (DML)
16
Fathansyah, Basis Data, Informatika, Bandung, 1999, hal 2
12
DML merupakan bahasa query yang berdasarkan pada aljabar relasi dan kalkulus.
Termasuk
didalamnya
adalah
perintah
untuk
penyisipan,
penghapusan dan modifikasi. 3. Embedded DML Bentuk embedded SQL biasanya terdapat dalam bahasa pemrograman multi guna seperti PL/I, Cobol, Pascal dan Fortran. 4. View Definition DDL SQL memasukkan perintah untuk mendefinisikan view. 5. Authorization DDL SQL memasukkan perintah untuk memasukkan hak-hak akses ke relasi dan view. 6. Integrity DDL SQL memasukkan perintah untuk menentukan konstrain integritas yang harus dipenuhi oleh data yang tersimpan dalam basis data 7. Transaction control SQL memasukkan perintah-perintah untuk menentukan awal dan akhir transaksi. Beberapa implementasi juga memungkinkan locking data untuk concurrency control. 2.6
Pengertian Peta Peta dapat didefinisikan sebagai suatu alat penyajian secara grafis tentang
penyebaran kenampakan-kenampakan geografis atau fenomena yang ada pada permukaan atau di dalam bumi. Pengertian kata spasial adalah mengacu kepada ruang suatu wilayah geografis tertentu. Informasi spasial juga bisa diartikan sebagai geoinformasi yang bentuk penyajiannya berupa peta. Informasi tentang data spasial dapat berupa informasi sumberdaya lahan (batuan, tanah, hutan, air, mineral), sumberdaya sosial (penduduk), sumberdaya ekonomi, dan lain-lain. Data spasial yang ada dalam peta mengandung informasi tentang daerah yang disajikan, yaitu informasi tentang posisi geografis pada permukaan bumi, hubungan antara berbagai kenampakan, jenis dan nama kenampakan. 2.6.1.
Jenis-jenis Peta Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Peta umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat dalam
13
suatu daerah, baik kenampakan alam maupun kenampakan sosial budaya. Peta umum dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu: a. Peta topografi Peta yang menggambarkan bentuk tinggi rendahnya permukaan bumi.Dalam peta topografi digunakan garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama b. Peta chorografi Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara 1:250.000
sampai
1:1000.000
atau
lebih.
Peta
chorografi
menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara bahkan dunia. Dalam peta chorografi juga digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah diantaranya gunung, sungai, danau, jalan batas wilayah, kota. Atlas merupakan salah satu kumulan peta chorografi. 2. Peta khusus atau tematik Peta khusus hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan, baik kondisi fisik maupun social budaya. Contoh: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran penduduk dan lain- lain.
2.6.2.
Proyeksi Peta Sebagaimana telah diketahui secara umum, bahwa hasil suatu proses pemetaan
adalah peta itu sendiri. Peta merupakan suatu representasi konvensional (miniatur) dari unsur-unsur (features) fisik dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi di atas media bidang datar dengan skala tertentu. Tetapi, permukaan bumi ini secara keseluruhan merupakan permukaan yang melengkung dan sama sekali tidak memungkinkan untuk dapat dibentangkan sehingga menjadi bidang datar sempurna tanpa mengalami perubahan atau kerusakan. Dengan demikian, hasil pemetaan dari permukaan bumi yang luas dan melengkung di atas tidak dapat dipetakkan pada bidang datar tanpa mengalami distorsi atau perubahan dari bentuk aslinya.
14
2.6.3.
Pengertian Peta Digital Peta digital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan untuk
ditampilkan dan dianalisis oleh komputer digital. Setiap objek pada peta digital disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat. Sebagai contoh, objek berupa lokasi sebuah titik akan disimpan sebagai sebuah koordinat, sedangkan objek berupa wilayah akan disimpan sebagai sekumpulan koordinat. 2.7
ArcView 3.3 ArcView adalah salah satu tools yang populer yang digunakan untuk penyajian
sistem informasi geografis yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental System Research 17
Institute, Inc). ArcView memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut : 1. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak sistem informasi geografis lainnya. a. ArcView dapat membaca data spasial raster yang dituliskan dalam format-format perangkat lunak sistem informasi geografis dan penginderaan jauh, misalnya: JPEG, BMP, TIFF, GeoTIFF dan lainlain. b. ArcView dapat membaca data spasial vektor yang dituliskan dalam format perangkat lunak SIG lainnya (import); misalnya: Arcinfor (coverage), Mapinfo (MIF), AutoCad (DWG dan DXF) dan sebagainya. c. ArcView dapat menuliskan basisdata spasial vektornya (coverage dan shape files) baik ke dalam format shape file sendiri maupun ke dalam perangkat lunak sistem informasi geografis lainnya, contoh Mapinfo 2. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis. 3. Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atributnya a. ArcView dapat menampilkan informasi (basisdata dengan format sendiri)
baik
yang
terdapat
pada
sistem
komputer
yang
bersangkutan maupun yang tersebar di jaringan komputer. b. ArcView dapat mengakses dan menampilkan basis data eksternal
17
Prahasta, Eddy. Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView, C.V Informatika, Bandung, 2002, hal 1.
15
c. Menampilkan informasi atau data dalam bentuk View (tampilan untuk dilayar monitor), Layout (tata letak peta format siap cetak), table (tabel data), chart (grafik). 4. Menjawab query spasial maupun atribut a. Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat (disimpan) di dalam basis data atribut. b. Menggunakan SQL sebagai standard untuk melakukan query terhadap basis datanya. 5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG 6. Membuat peta tematik a. Menyediakan pustaka simbol dan warna (features) untuk pembuatan peta tematik. b. Menggunakan simbol dan warna untuk merepresentasikan featuresnya berdasarkan atribut-atributnya (membuat peta-peta tematik turunan). 2.8
MapServer MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu) merupakan aplikasi freeware dan open
source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi pertama kali dikembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah proyek untuk manejemen sumber daya alam) yang disponsori NASA (National Aeronautics and Space Adminisstration). Saat ini,karena sifatnya yang terbuka (open source), pengembangan MapServer dilakukan oleh pengembang dari berbagai negara. 2.8.1.
Arsitektur MapServer MapServer adalah program CGI (Common Gateway Interface)yang terpasang dan
berjalan tapi tidak aktif dalam server (aktif hanya saat dipanggil). Saat permintaan dikirimkan ke MapServer, maka akan digunakan informasi yang dikirimkan lewat URL dan mapfile untuk membuat (generate) peta yang diinginkan. Permintaan ini bisa juga termasuk permintaan untuk membuat legenda, peta refrensi, batang skala dan variabel lain yang dikirimkan ke CGI.
16
Gambar 2.4 Gambar Arsitektur Mapserver
2.9
Web Server Apache Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan
karena Apache bersifat open source dan kemudahan pada hal instalasi dan kofigurasi. Selain itu Apache juga kompatibel dengan database server melalui PHP.
Alasan mengapa menggunakan Apache adalah: 1. Apache termasuk kategori freeware. 2. Proses instalasi yang mudah. 3. Mampu berjalan pada beberapa platform sistem operasi. Antara web server yang satu dengan yang lain, memiliki perbedaan dalam hal fasilitas dan kemudahannya.
17
2.10
PostgreSQL dan PostGIS PostgreSQL
merupakan
Object
Relational
Database
Management
System
(ORDBMS) yang bersifat open source yang mendukung Standard Query Language (SQL) 18
dengan kemampuan anatara lain transactions, subqueries, triggers dan lain-lain .PostGIS adalah salah satu ekstensi yang ada di dalam PostgreSQL, yang mengizinkan objek SIG untuk disimpan di dalam database. PostGIS mendukung fungsi dan analisis untuk 19
memproses objek geografis . PostGIS dikembangkan oleh Refractions Research sebagai suatu proyek open source teknologi basis data spatial. Refractions merupakan perusahaan konsultan GIS dan database di Victoria, Columbia, Inggris dan Canada. PostGIS digunakan untuk mengkonversi data dari ESRI Shapefile yang berformat *.shp, lalu disimpan dalam geo-database di PostgreSQL dan PostGIS. DAFTAR PUSTAKA
Charter Denny dan Irma Agtrisari, 2003, Desain dan Aplikasi Geographics Information System, Elex Media Komputindo, Jakarta Fathansyah, 1999, Basis data, Informatika, Bandung Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fitz Gerald, Warren D. Stallings, Jr.,1981, Fundamental Of System Analysis Jhon Willey &Sons, NewYork Jogiyanto H.M, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta Prahasta, Eddy, 2002, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung Prahasta, Eddy, 2006, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer, Informatika, Bandung Ramsey
Paul,
25
Maret
2014,
PostGIS
Manual
for
version
1.3.2
http://postgis.refractions.net Riyanto, 2009, Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web, Gava Media, Yogyakarta.
18 19
Yusran, Fajar. Koneksi PHP-PostgreSQL. Kuliah Umum IlmuKomputer.com Ramsey, Paul. PostGIS Manual For version 1.5.1, http://postgis.refractions.net.
18