APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Endah Dharmaputeri (10105565) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) / Geographic Information System (GIS) merupakan suatu teknologi mengenai informasi geografis yang telah sangat berkembang. Pada penulisan ini akan membahas pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis Web, khususnya dalam bidang sarana pelayanan kesehatan Kota Depok, dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh dari Dinas Kesehatan pemerintah Kota Depok dan media internet. Namun, pembahasannya dibatasi pada bagaimana website ini dapat menampilkan data-data tersebut ke dalam bentuk peta/data spasial sehingga dapat lebih mudah didapatkan dan dipahami oleh pengguna. Implementasi website ini dibuat dengan menggunakan aplikasi QuantumGIS, MapServer dan PostgreSQL/PostGIS. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, HTML, Javascript dan CSS. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Kesehatan, Web, QuantumGIS, Map Server, PostgreSQL
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kota Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan Ibukota Negara, yang pada saat ini sedang berusaha untuk berkembang menjadi sebuah kota yang lebih maju dan lebih baik. Banyak hal dan banyak informasi yang mungkin harus kita ketahui dan kita butuhkan dari Kota Depok. Pada era informasi ini, kebutuhan informasi menjadi semakin kompleks dan beragam. Masyarakat memerlukan akses secara cepat dan mudah untuk memperoleh informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, banyak instansi dan masyarakat maju yang telah
memanfaatkan teknologi informasi untuk memperoleh informasi. Salah satu perkembangan teknologi yang telah berkembang dengan pesat, yaitu teknologi Internet termasuk di dalamnya adalah perkembangan website. Dengan menggunakan Internet, kendala ruang dan waktu dapat diminimalisasi. Artinya informasi dapat diakses kapanpun dan dimanapun dalam hitungan detik. Informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat ini, salah satunya adalah kebutuhan informasi geografis. Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) / Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu
teknologi mengenai geografis yang sangat berkembang. SIG memiliki kemampuan yang baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasi bentuk, warna, ukuran, dan symbol. Dengan adanya perkembangan teknologi internet, teknologi SIG dapat dibangun berbasis Web. Web GIS merupakan bentuk dari website yang menggambarkan tentang informasi geografis suatu daerah, seperti halnya Kota Depok. Salah satu visi Kota Depok adalah “Menuju Kota Depok yang melayani dan mensejahterakan”. Dalam hal ini penulis mengambil tema yang berdasarkan visi tersebut, yaitu melayani masyarakat untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang mungkin harus kita ketahui dan kita butuhkan dari Kota Depok salah satunya adalah informasi sarana pelayanan kesehatan, oleh karena itu penulis bermaksud membuat suatu aplikasi Web GIS “Pelayanan Kesehatan Kota Depok”, meliputi informasi sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik serta bagian dari pelayan kesehatan pemerintah Kota Depok yaitu Dinas Kesehatan Kota Depok. Ruang Lingkup Batasan masalah dari aplikasi SIG berbasis web ini adalah memberikan informasi kepada pengguna mengenai gambaran titik lokasi sarana kesehatan yang ada di Kota Depok meliputi puskesmas, rumah sakit, klinik umum dan Dinas Kesehatan Kota Depok beserta informasi terkait seperti alamat, nomor telepon, fasilitas dan pelayanan yang ada pada rumah sakit serta informasi-informasi lainnya dengan
menggunakan QuantumGIS MapServer, PostgreSQL 8.2.x.
0.9.1,
Tujuan Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk membangun aplikasi SIG berbasis web pelayanan kesehatan kota depok, agar dapat membantu masyarakat dalam memberikan informasi dengan cepat dan mudah dimanapun dan kapanpun, mengenai informasi dan data statistic dari sarana kesehatan yang ada di wilayah Kota Depok dalam bentuk peta tematik (WebGIS) yang diharapkan dapat lebih menarik untuk dilihat dan mudah dipahami. Metode Penelitian Studi pustaka tentang SIG, Quantum GIS, MapServer–PostGIS dan pengumpulan data puskesmas, rumah sakit serta klinik di wilayah Kota Depok dari buku, media internet serta Pemerintah Kota Depok Dinas Kesehatan Kota Depok.
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepesentasikan “dunia nyata” dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentukbentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. Sejak pertengahan tahun 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup:
1.
Pengorganisasian data dan informasi 2. Penempatan informasi pada lokasi tertentu 3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan informasi, beserta analisa-analisa spasial lainnya. Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah-masalah tersebut adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). Subsistem SIG Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem, yaitu: 1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format-format yang digunakan oleh SIG. 2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data seperti tabel grafik, peta dan lain-lain. 3. Manajemen Data Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui dan diperbaiki. 4. Analisis dan Manipulasi Data Subsistem ini menentukan informasiinformasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Komponen Sistem Informasi Geografis Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia dan Metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Hardware Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa Hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter dan Scanner. 2. Software Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah: 1. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis 2. Sistem Manajemen Basis Data. 3. Tools yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi.
4. Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi. 3. Data Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental, SIG bekerja dengan 2 tipe model data geografis, yaitu model data vector dan model data raster. Dalam model data vector, informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinatkoordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masingmasing grid memiliki nilai tertenti yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan. 4. Manusia Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan. 5. Metode SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan.
Quantum GIS Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup pemetaan, analisis spasial dan beberapa fitur DesktopGIS lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS komersial namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU, Quantum GIS mendukung format data vektor, raster dan database (PostGIS dan Oracle). Quantum GIS juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tugas yang berbeda atau lebih spesifik. Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan Windows XP. Mapserver Software digunakan dalam perancangan SIG ini adalah MapServer. MS4W (MapServer for Windows) adalah paket instalasi MapServer untuk platform Windows. Dimana MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu) merupakan aplikasi freeware dan Open Source untuk dapat menampilkan SIG di web. MS4W dilengkapi dengan berbagai modul tambahan (optional) yang mempermudah kita membangun dan mengadministrasi sistem WebGIS. Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, MapServer juga dapat diakses sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa pemrograman, seperti PHP, Perl, Python, Java dan lain sebagainya. Akses fungsi-fungsi MapServer melalui skrip akan lebih memudahkan pengembangan aplikasi WebGIS. Untuk menjalankan dan menampilkan peta yang dihasilkan oleh MapServer, diperlukan dua file yaitu Map File dan HTML File. Map File berisikan konfigurasi penyajian peta
yang ditulis dalam bahasa dan sintaks tersendiri. Informasi ini kemudian diolah dan disajikan oleh program MapServer. Sedangkan file HTML digunakan untuk melakukan format penyajian hasil (peta). Gambar 2.12 menyajikan proses penyajian peta. File HTML dapat berupa HTML biasa atau template yang disisipi sintaks MapServer atau file HTML yang disisipi PHP/Mapscript.
telah disediakan sebuah script yang telah jadi sebagai komponen yang dapat di gunakan. Dengan Chameleon seorang yang bukan programmer memungkinkan untuk memasukan komponen pada applikasi WebGis. Gambar 2.13 mengilustrasikan konfigurasinya.
Gambar 2.12 Proses Penyajian Peta oleh MapServer
Sebelum membuat aplikasi WebGIS menggunakan MapServer, hal yang harus diperhatikan adalah arsitektur penyimpanan file MapServer dan data SIG. Secara umum ada tiga kategori data yang dimiliki yaitu: • File MapServer Map file dan PHP/MapScript. • File HTML dan gambar/grafis File web dan gambar yang disertakan. • Data SIG Data vektor dan citra (raster) yang digunakan. Chameleon Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada WebGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan dengan Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial Consortium (OGC). Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun dengan bahasa pemprograman PHP. Chameleon memberikan akses yang sederhana ke beberapa fitur yang hanya bisa diakses dalam MapScript dimana
Gambar 2.13 Konfigurasi Chameleon yang digunakan dengan MapServer
Chameleon terdiri lebih dari 300 script PHP yang memberikan fungsi dan akses “widgets” pada WebGIS. Kita tidak mesti mengetahui bagaimana script ini bekerja karena dibangun dengan PHP MapScript jadi disini kita dapat dengan mudah memberikan HTML Tag. Sebagai contoh penggunaan HTML Tag seperti melakukan desain untuk menambahkan peta, scalebar, legend, query tool, printing tools dan aplikasi-aplikasi lainnya. Pengembang aplikasi yang menggunakan Chameleon dapat melakukannya hanya dengan menambahkan Tag pada halaman HTML. Cara seperti ini disebut dengan CWC2 Tag sebuah konfigurasi untuk komponen client WebGIS. Penggunaan Tag ini memberikan metode yang sederhana dalam menambahankan sebuah halaman pada aplikasi web.
ANALISA DAN PEMBAHASAN Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pelayanan Kesehatan Kota Depok dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Quantum Gis 0.9.1, MapServer 5, PostgreSQL 8.2.x. Dalam pembuatannya penulis melakukan beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan Langkah Pembuatan SIG
Penentuan Daerah/Wilayah Di dalam Sistem Infomasi Geografis harus terdapat peta suatu daerah / wilayah tertentu ataupun suatu simbol yang menggambarkan objek tertentu dan terdapat indeks warna agar informasi yang ditampilkan dapat terlihat jelas sesuai dengan daerah yang dituju. Dan pada aplikasi ini, wilayah Kota Depok yang akan digunakan untuk pembuatan aplikasi WebGIS pelayanan kesehatan di Kota Depok. Pengumpulan Data Spasial dan Nonspasial Tahap kedua dalam pembuatan aplikasi ini adalah tahap pengumpulan data. Data-data tersebut yang akan dijadikan informasi dan akan
ditampilkan dalam aplikasi WebGIS tersebut. Data-data non-spasial yang ditampilkan didapat dari Dinas Kesehatan Kota Depok serta beberapa berasal dari media internet, sedangkan data spasial diperoleh dari hasil scan peta Kota depok dengan skala 1 : 45000. Digitasi Peta pada Quantum GIS Tahap ketiga adalah data spasial yang diperoleh yaitu peta Kota Depok dijadikan file .shp, sedangkan peta yang didapat masih dalam bentuk format gambar .jpg sehingga memerlukan teknik digitasi pada peta. Teknik digitasi peta pada prinsipnya adalah pembuatan peta melalui proses komputer melalui software QuantumGIS. Penyimpanan file di komputer dari hasil digitasi peta tersebut dikelompokkan berdasarkan pada layer-layer yang sesuai dengan tipe masing-masing objek yang akan digunakan, misalnya layer garis (line) diperuntukkan untuk data digital batas wilayah, layer poligon (polygon) digunakan untuk data digital kawasan prioritas dan penggunaan lahan lain, dan layer titik (point) digunakan untuk memberikan label nama untuk setiap kawasan. Jadi dalam proses pembuatan digitasi peta Kota Depok ini digunakan 3 jenis layer, yaitu tipe polygon (polygon), tipe titik (point) dan tipe garis (line). Pada setiap proses digitasi, ditambahkan sejumlah atribut sesuai kebutuhan masing-masing objek, yang nantinya akan ditampilkan dan dijadikan suatu informasi pada objek tersebut. Dalam pembuatan nama file .shp dan atributnya sebaiknya digunakan tulisan huruf kecil tanpa spasi.
3.5 Tampilan hasil akhir Pendigitasian
Konversi File.shp menjadi Tabel pada PostgreSQL Untuk menampung konversi dari file .shp menjadi tabel-tabel menggunakan database baru dengan nama ddepok, lalu hubungkan file .shp tersebut dari software Quantum GIS melalui PostGIS connection. Setelah koneksi terhubung, setiap file .shp di konversikan kedalam postgresSQL. Pengisian Tabel Pengisian tabel pad pgAdmin III dilakukan untuk mengisi, merubah atau menambah data pada field – field atau atribut suatu tabel yang sebelumnya telah dilakukan pada saat pendigitasian. Pada saat digitasi peta di dalam QuantumGIS, setiap layer memiliki atribut tipe character varying atau pun real. Dalam memanipulasi data yang akan digunakan di dalam admin nanti, tipe data tersebut di ubah menjadi tipe text. Pembuatan Web dan Penggabungan Database Menggunakan PHP Setelah membuat peta dan databasenya, informasi yang ada ditampilkan dalam bentuk Web. Dalam hal ini, Sistem Informasi Geografis Pelayanan Kesehatan Kota Depok akan disajikan dalam bentuk
webGIS dengan menggunakan Chameleon dan Mapserver 5 serta bantuan pemrograman PHP untuk menghubungkan database yang telah dibuat sebelumnya. Untuk mendukung pengembangan WebGIS, dibuat folder yang dapat menampung file-file yang akan digunakan dalam pembuatan WebGIS ini. Folder yang dipakai untuk menyimpan aplikasi adalah folder depok, folder ini berada di dalam “D: \ms4w\apps”. Folder depok terdiri dari subfolder data, etc, htdocs dan map. Subfolder “data” berfungsi untuk menyimpan data lokal (.shp). File .shp tersebut akan digunakan pada proses penampilan objek dalam peta. Subfolder “etc” digunakan untuk menyimpan gambar atau simbol berekstension .png yang akan digunakan sebagai simbol objek pada legenda peta yang melambangkan objek Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan lain-lain serta untuk menyimpan informasi lain yang diperlukan. Subfolder “htdocs” berisi file-file dalam pembuatan tampilan WebGIS Pelayanan Kesehatan Kota Depok. Subfolder “map” berisi file depok.map. File tersebut akan digunakan untuk menghubungkan antara file yang berekstension .shp dan database PostgreSQL dengan Chameleon.
Tampilan Halaman Peta
PENUTUP Kesimpulan Pada aplikasi WebGIS Pelayanan Kesehatan Kota Depok ini menyajikan peta digital yang di dalamnya terdapat informasi mengenai titik-titik lokasi sarana kesehatan dan Dinas Kesehatan di Kota Depok serta informasiinformasi yang terkait didalamnya. Quantum GIS adalah aplikasi SIG yang bersifat Open Source (software yang didistribusikan secara gratis) dan User Friendly karena memiliki interface (tampilan) yang sangat mudah dipahami pengguna, termasuk penulis. Adapun kesulitan yang dialami adalah saat mendigitasi kelurahan dari Kota Depok. Peta yang terdapat dalam WebGIS ini termasuk peta tematik yang menawarkan kemudahan bagi pengguna, karena memiliki interface yang menarik dengan simbol-simbol (legenda) dan beberapa tools yang membantu pengguna dalam mencari posisi (letak) dan informasi yang terkait didalamnya. Setiap objek yang dibuat di bedakan menjadi layer-layer yang terpisah dan pada setiap layer kecamatan dibuat berbeda warna agar pengguna lebih mudah untuk melihat batasan-batasan wilayah Kota Depok berdasarkan kecamatan yang ada. WebGIS ini juga dilengkapi dengan profil Kota Depok seperti gambaran umum, bentuk, arti, lambang dan visi-misi Kota Depok serta bagi pengguna yang ingin melihat data atau informasi dari setiap sarana Pelayanan Kesehatan dalam bentuk daftar secara menyeluruh, disediakan tampilan dalam bentuk tabel. Saran WebGIS ini hanya menyediakan fasilitas edit data pada tabel dan belum menyediakan fasilitas untuk menambah titik sarana pelayanan kesehatan, maka
diharapkan agar webGIS ini dapat dikembangkan. Sebaiknya pada saat melakukan penambahan atribut atau penyimpanan dari file.shp menggunakan huruf kecil, agar bisa dikonversi menjadi tabel-tabel di dalam database PostgreSQL dan ketika mendigitasi setiap layer harus lebih teliti, karena pada Quantum Gis tidak disediakan fasilitas Undo dan selain itu ketika melakukan pendigitasian terhadap setiap kelurahan, sebaiknya layer diperbesar untuk menghindari atau memperkecil digitasi yang tidak sempurna. DAFTAR PUSTAKA [1] ARSSI, Profil Rumah Sakit Anggota ARSSI, Depok, 2007. [2] Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer, Informatika Bandung, Bandung, 2007. [3] Ruslan Nuryadin, Panduan menggunakan MapServer, Informatika Bandung, Bandung, 2005. [4] URL: http://dynamicdrive.com, 02 Juli 2009. [5] URL: http://id.wikipedia.org/wiki/CSS, 28 maret 2009. [6] URL: http://id.wikipedia.org/wiki/HTML , 28 Maret 2009. [7] URL: http://id.wikipedia.org/wiki/PHP, 28 Maret 2009. [8] URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Javascr ipt, 28 Maret 2009. [9] URL: http://ilmukomputer.org/category/si stem-informasi-geografis, 28 maret 2009.
[10] URL: http://mitrakeluarga.net/depok/inde xp.html, 28 Maret 2009. [11] URL: http://telpon.info/klinik/depok/, 28 Maret 2009. [12] URL: http://www.depok.go.id, 28 Maret 2009. [13] URL: http://www.hatma.info/download/g is/webgis, 28 Maret 2009. [14] URL: http://203.77.237.21/einvest/homep age/3276/umum/0/sarkes.htm, 28 Maret 2009.