SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KARANGANYAR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
Naskah Publikasi
Disusun oleh Fakar Nur Halim 07.12.2517
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
i
ABSTRACT The progress of information technology to force the holding of a very rapid development in all fields of information systems, including in the tourism information system. Karanganyar District tourism information system that previously only gave a description of a tourist attraction without providing a map that will be passed path and location of tourism itself sometimes less represent the needs of users (tourists and potential tourists). So many tourists who have difficulty in choosing any path that will be passed to go into a tourist attraction. This is due to the lack of information about the route the road or path that must be passed as well as ignorance about the location of the tourist attractions themselves appropriately. So it is unfortunate when there are tourists who failed to take a vacation or a trip to Karanganyar District just because of the lack of information about the path that must be passed to go into a tourist attraction. This study aims to build a tourism information system software Karanganyar District geographic information system based on an interesting, interactive, easy to operate by the user and may provide a description of a tourist attraction complete with a map of the route or lane road that will be passed to get to these attractions with focus sights on the position sought. The end result of this research is to build a tourism information system based Karanganyar District an interactive geographic information system, namely the interaction between users with the system. This means that if a user provides input to the system, the system will provide information based on user feedback. This is intended to facilitate users in finding routes that will be a road or path to get to certain attractions complete with a picture of these attractions.
Keywords : Tourist Attraction, Karanganyar District, Tourism Information System, Geographic Information System.
ii
1.
Pendahuluan Kabupaten Karanganyar termasuk salah satu daerah yang dijadikan tempat
tujuan wisata oleh para wisatawan. Hal ini dikarenakan banyak terdapat obyek wisata, seperti wisata alam yang khas seperti pegunungan, hutan pinus, air terjun dan kebun teh serta sejumlah tempat wisata sejarah seperti candi, prasasti maupun benda peninggalan sejarah lainnya. Sehingga sangat disayangkan apabila ada wisatawan yang gagal berlibur ke Kabupaten Karanganyar hanya karena kurangnya informasi tentang jalur yang harus dilewati untuk menuju ke suatu obyek wisata serta pemetaan lokasi obyek wisata itu sendiri. Dibangunnya Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Karanganyar Berbasis Sistem Informasi Geografi yang menampilkan tentang peta obyek wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar beserta deskripsinya, diharapkan pengguna (wisatawan dan calon wisatawan) dapat dengan mudah menemukan rute jalan atau jalur untuk menuju ke obyek wisata tertentu. Adanya kemudahan yang didapat, maka akan menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karanganyar untuk berwisata sehingga dapat memberikan kontribusi pada maningkatnya pendapatan daerah. Hal tersebut juga dapat meningkatkan
daya
saing
program
pariwisata
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Karanganyar.
2.
Landasan Teori
2.1
Sistem Informasi Pariwisata
Merujuk pada pengertian sistem informasi di atas, yakni sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian (Prahasta, 2009, h. 93) sedangkan pariwisata dapat diartikan sebagai suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke suatu daerah dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan bersenang-senang atau bisnis (Ismiyanti, 2010, h. 4), maka dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi pariwisata adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan data yang berhubungan dengan hasil kebudayaan, tata cara hidup suatu masyarakat serta kekhasan alam yang dimiliki daerah tertentu yang berbeda dengan lingkungan keseharian. 1
2
2.2
Sistem Informasi Geografi Definisi SIG masih selalu berkembang, bertambah, dan sedikit berfariasi. Hal ini
terlihat dari banyaknya definisi tentang SIG yang telah beredar di berbagai pustaka. Berikut adalah beberapa definisi tentang SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka diantaranya (Prahasta, 2009, h. 116 - 117) : 1.
SIG adalah kumpulan yang terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-update, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis (Esri, 1990).
2.
SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak sistem komputer yang memungkinkan penggunanya untuk mengelola (manage), menganalisa, dan memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartografis (Basic, 2000).
3.
SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan,
memeriksa,
mengintegrasi,
memanipulasi,
menganalisis,
dan
menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisinya di permukaan bumi (Rice, 2000).
2.3
Alasan Penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG) Menurut Prahasta (2009, h. 20-21) ada beberapa alasan yang menyebabkan
konsep-konsep SIG dan sistem aplikasi menjadi menarik untuk digunakan di berbagai disiplin ilmu, diantaranya sebagai berikut : 1.
SIG memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap suatu masalah nyata terkait spasial permukaan bumi menyangkut semua entitas (terutama unsur spasial, seperti tipe titik, garis, dan poligon) yang dilibatkan dapat divisualisasikan untuk memberikan informasi baik yang tersirat (implisit) muapun yang tersurat (eksplisit).
2.
SIG dapat digunakan sebagai alat bantu (baik sebagai tools maupun tutorials) utama yang interaktif dan menarik di dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran, dan pendidikan mengenai ide-ide atau konsep-konsep lokasi, keruangan (spasial), kependudukan, dan unsur-unsur geografis yang terdapat di atas permukaan bumi berikut data atribut terkait yang menyertainya.
3.
SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol yang diperlukan untuk mempresentasikan unsur-unsur yang terletak di permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah.
3
4. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk beberapa layer, tematik, atau coverage data spasial. Menggunakan layers ini permukaan bumi dapat direkonstruksi atau dimodelkan kembali ke dalam bentuk nyata (real world tiga demensi).
2.4
Representasi Sistem Informasi Geografi Informasi grafis atau geometri milik suatu obyek spasial dapat menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik (dimensi nol [point] ), garis (satu dimensi[line atau polyline]), dan poligon (dua dimensi [area]) beserta atribut-atributnya. Dalam model data spasial, garis-garis merupakan sekumpulan titik terurut yang dihubungkan, sedangkan luasan atau poligon juga disimpan sebagai sekumpulan list titik-titik (poligon tertutup sempurna). Representasi grafis milik suatu obyek spasial dapat dimasukkan ke dalam beberapa bentuk sebagai berikut : 1.
Entity Titik Entity titik meliputi semua obyek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Selain koordinat-koordinat (x,y) data atau informasi yang diasosiasikan dengan titik tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
2.
Entity Garis Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.
3.
Entity Poligon Struktur data poligon bertujuan untuk mendeskripsikan properties yang bersifat topologi dari suatu area (bentuk, hubungan ketegangan dan hirarki) sedemikian rupa hingga properties yang dimiliki oleh blok-blok bangunan spasial dasar dapat ditampilkan dan dimanipulasi sebagai peta data tematik.
2.5 1.
Perangkat Lunak yang Digunakan ArcView 3.3 ArcView merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Infrmasi geografi yang di keluarkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Intitute). ArcView dapat melakukan pertukaran data, operasi-operasi matematik, menampilkan informasi spasial maupun atribut secara bersamaan, membuat peta tematik, menyediakan bahasa pemograman (script) serta melakukan fungsi-fungsi khusus lainnya dengan bantuan extensions seperti spasial analyst dan image analyst (ESRI).
4
2.
MapServer MapServer adalah applikasi Open Source yang memungkinkan sebuah data peta diakses melalui web. Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih mudah dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa pengguna dapat dengan mudah melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate, dan menampilkan informasi (seperti menampilkan info jalan) dan analisis (seperti menentukan rute perjalanan) pada permukaan geografi.
3.
Apache Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
4.
MySQL MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.
3.
Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan perbaikannya.
yang
diharapkan,
sehingga
dapat
diusulkan
perbaikan-
1
Tahap analisis sistem adalah fondasi dari pengembangan sistem dan merupakan tahapan yang kritis serta sangat penting karena apabila terjadi kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan terjadinya kesalahan di tahap berikutnya dan dapat mempengaruhi keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan.
1
Jogiyanto H.M., “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”, Yogyakarta, Andi Offset, 1995, hal 129.
5
3.1
Analisis Kebutuhan Sistem Sistem
Informasi
Pariwisata
Kabupaten
Karanganyar
diharapkan
dapat
meningkatkan kualitas informasi serta promosi yang dapat mencakup seluruh wilayah dan mudah diakses. Oleh sebab itu, sistem ini dibangun dengan menggunakan teknologi berbasis web, untuk memudahkan akses informasi bagi pengguna agar informasi yang diberikan dapat lebih cepat sampai kepada pengguna (calon wisatawan) yang membutuhkan karena dapat diakses dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun. Selain itu sistem juga dapat melakukan beberapa hal untuk menunjang fungsionalitas sistem itu sendiri antara lain : 1.
Sistem dapat menampilkan informasi (deskripsi) tentang obyek wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar.
2.
Sistem dapat memetakan letak obyek wisata di Kabupaten Karanganyar.
3.
Sistem dapat menunjukkan jalur untuk menuju ke suatu obyek wisata.
4.
Sistem dapat melakukan pencarian lokasi obyek wisata.
5.
Sistem dapat menampilkan perubahan warna pada jalur untuk memperjelas posisi obyek wisata yang dipilih.
6.
Sistem dapat menampilkan peta obyek wisata secara umum (seluruh obyek wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar).
7.
Sistem dapat menampilkan peta obyek wisata sesuai dengan kategorinya (Wisata Alam, Wisata Religi, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus).
8.
Sistem dapat menampilkan peta obyek wisata yang berada dalam satu kecamatan.
3.1.1
Kebutuhan Perangkat Lunak Pembuatan sistem baru ini membutuhkan perangkat keras (hardware) yang
mampu mendukung pengoperasian program. Perangkat keras (hardware) yang digunakan pada saat membuat sistem baru ini adalah sebagai berikut : 1.
Processor
: Intel (R) Core (TM) 2 Duo T5670 @ 1.80 GHz
2.
Mainboard
: Gigabite P31 GS3L
3.
Hardisk
: Samsung 160 GB 7200 rpm
4.
Memory
: 2.00 GB DDR II
5.
VGA
: NVidia Gforce 8600 GT 512 Mb
6.
Power Supply
: Asus 640 watt
7.
Optical Drive
: Asus Quic Track DVD RW
8.
Monitor
: LG T730SH 17”
9.
Keyboard
: AntiRSI
10. Mouse
: AntiRSI
6
3.1.2
Kebutuhan Perangkat Lunak Saat implementasi sistem informasi pariwisata yang baru tidak membutuhkan
software khusus, melainkan cukup dengan adanya web browser pada komputer user. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan saat membangun sistem yang baru antara lain : 1.
Sistem Operasi
: Windows XP Profesional With Service Pack 2
2.
Web Server
: Apache
3.
Web Desain
: Adobe Dreamweaver CS3
4.
Database Server
: MySQL
5.
Digitasi
: ArcView 3.3
6.
Uploading
: MapServer
7.
Browser
: Internet Explorer
3.2 1.
Analisis Kelayakan Sistem Analisis Kelayakan Teknologi Teknologi yang digunakan dalam penerapan Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten
Karanganyar ini dapat dikatakan telah mengikuti perkembangan zaman saat ini yang serba digital. Hal ini disebabkan penggunaan teknologi berbasis web yang mudah diakses kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja sehingga informasi tentang pariwisata Kabupaten Karanganyar dapat lebih cepat sampai kepada user yang membutuhkan. Software yang digunakan dalam pembangunan dan yang digunakan untuk mengakses sistem baru ini jelas tersedia di pasaran dan untuk mendapatkannya juga sangatlah mudah dengan harga yang relatif terjangkau. Hardware yang digunakan sebagai penunjang sarana internet pun saat ini mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang terjangkau pula, apalagi sekarang banyak ISP (Internet Service Provaider) yang menyediakan layanan jaringan internet. 2.
Analisis Kelayakan Hukum Apabila dipandang dari segi hukum maka sistem yang akan dibuat dapat dikatakan
layak secara hukum, sebab sistem baru ini tidak melanggar aturan-aturan yang ditetapkan dalam undang-undang ataupun peraturan daerah. Selain itu sistem baru yang ditawarkan hanya berkaitan dengan informasi tentang pariwisata di Kabupaten Karanganyar, sehingga tidak melanggar hukum karena tidak terpaut dengan hal-hal yang melanggar SARA (Suku, Adat, Ras, dan Agama) ataupun pornografi. Peralatan yang digunakan dalam pembangunan sistem juga diperoleh dengan cara yang legal, sehingga tidak ada pelanggaran hukum.
7
3.
Analisis Kelayakan Operasional Sistem ini tidak membutuhkan operator dengan keahlian khusus untuk dapat
mengoperasikannya, hanya saja agar penggunaan sistem dapat lebih optimal maka bagian yang akan menangani atau mengatur sistem (admin) akan diberikan pelatihan untuk menambah kemampuan dasar dalam mengoperasikan sistem. Sistem ini dirancang sedemikian rupa agar mudah dioperasikan oleh user (user friendly), sehingga dapat memudahkan user dalam penggunaan sistem dan mudah pula dalam menyerap informasi yang diberikan oleh sistem. Sistem ini dapat dikatakan layak secara operasinal, sebab proses arus data informasi yang dihasilkan dapat didistribusikan lebih cepat dan akurat kepada user, selain itu tampilan informasi yang dihasilkan oleh sistem juga mudah dicerna oleh user (user friendly) sehingga user dapat merasa nyaman ketika menyerap semua informasi yang dihasilkan oleh sistem.
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Basis Data Basis data yang digunakan dalam pembuatan sistem ini diberi nama
karanganyar, yang terdiri dari lima buah tebel yaitu tabel admin, kategori, jalur, kecamatan dan obj_wis. Daftar tabel basis data yang digunakan sebagai berikut : 1.
Tabel Admin Tabel admin ini berfungsi untuk menyimpan data admin.
Gambar 4.1 Tabel Admin
2.
Tabel Kategori Tabel kategori digunakan untuk menyimpan data kategori wisata.
Gambar 4.2 Tabel Kategori Wisata
8
3.
Tabel Jalur Tabel jalur digunakan untuk menyimpan data jalur wisata.
Gambar 4.3 Tabel Jalur Wisata 4.
Tabel Kecamatan Tabel kecamatan digunakan untuk menyimpan data kecamatan.
Gambar 4.4 Tabel Kecamatan 5.
Tabel Obyek Wisata Tabel obj_wis digunakan untuk menyimpan data obyek wisata.
Gambar 4.5 Tabel Obyek Wisata
4.2
Implementasi Program Informasi yang ditampilkan oleh sistem terbagi menjadi empat bagian, yaitu jalur
wisata, kategori wisata, pencarian dan obyek wisata. Apabila pengguna memilih langsung obyek yang diinginkan, maka akan ditampilkan perubahan warna jalur untuk menuju ke obyek wisata yang dipilih, kemudian akan muncul informasi tentang obyek wisata tersebut. Sedangkan apabila pengguna memilih salah satu kategori, maka obyek wisata yang akan ditampilkan adalah hanya obyek wisata yang termasuk dalam kategori tersebut. Adapun tampilan sistem sebagai berikut :
9
1.
Tampilan Peta Obyek Wisata
Gambar 4.6 Halaman Tampilan Peta Halaman tampilan peta berfungsi untuk menampilakan peta wisata, sehingga apabila masuk setelah tampilan awal user, maka akan ditampilkan peta wisata secara umum (semua obyek wisata akan ditampilkan). Ketika dipilih kategori, maka yang akan muncul hanya peta obyek wisata yang masuk dalam kelompok kategori yang dipilih. Pencarian berfungsi untuk mencari obyek wisata tanpa harus memilih kategori ataupun melihat peta secara umum. Pencarian obyek wisata hanya dapat dilakukan sesuai dengan data yang disediakan.
10
2.
Tampilan Informasi Obyek Wisata
Gambar 4.7 Tampilan Informasi Obyek Halaman informasi obyek wisata ini berfungsi untuk menampilkan detail informasi tentang obyek wisata yang dipilih oleh user. 3.
Tampilan Menu Kategori
Gambar 4.8 Tampilan Menu Kategori Halaman kategori digunakan oleh admin untuk mengisi data kategori wisata. Fungsi tombol pada menu kategori adalah sebagai berikut :
11
1. Tombol ubah digunakan untuk menyimpan perubahan data kategori. 2. Tombol hapus digunakan untuk menghapus data kategori. 3. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan input data kategori baru. 4. Tombol batal digunakan untuk membatalkan data kategori yang dipilih. 5. Tombol tambah digunakan untuk masuk ke halaman tambah kategori. 4.
Tampilan Menu Kecamatan
Gambar 4.9 Tampilan Menu Kecamatan Halaman kecamatan digunakan oleh admin untuk mengisi data kecamatan. Fungsi tombol pada menu kecamatan adalah sebagai berikut : 1. Tombol ubah digunakan untuk menyimpan perubahan data kecamatan. 2. Tombol hapus digunakan untuk menghapus data kecamatan. 3. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan input data kecamatan baru. 4. Tombol batal digunakan untuk membatalkan data kecamatan yang dipilih. 5. Tombol tambah digunakan untuk masuk ke halaman tambah kecamatan. 5.
Tampilan Menu Obyek Wisata
Gambar 4.10 Tampilan Menu Obyek Wisata Halaman obyek wisata digunakan oleh admin untuk mengisi data obyek wisata. Fungsi tombol pada menu obyek wisata adalah sebagai berikut :
12
1. Tombol ubah digunakan untuk menyimpan perubahan data obyek wisata. 2. Tombol hapus digunakan untuk menghapus data obyek wisata. 3. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan input data obyek baru. 4. Tombol batal digunakan untuk membatalkan data obyek yang dipilih.
5. Tombol tambah digunakan untuk masuk ke halaman tambah obyek wisata. 4.3 1.
Pembahasan Fungsi Zoom Fungsi zoom digunakan untuk memberikan kemudahan kepada user saat ingin melihat obyek dalam peta dengan lebih jelas (diperbesar). Script yang digunakan untuk melakukan fungsi zoom adalah sebagai berikut : if ($aVars["CMD"] == "ZOOM_IN") { $GLOBALS["goMap"]>zoompoint(2, $oPixelPos, $fW, $fH, $oGeoExt);} else if ($aVars["CMD"] == "ZOOM_OUT") {$GLOBALS["goMap"]>zoompoint(-2, $oPixelPos, $fW, $fH, $oGeoExt);} else if ($aVars["CMD"] == "RECENTER") {$GLOBALS["goMap"]>zoompoint(1, $oPixelPos, $fW, $fH, $oGeoExt);} else if ($aVars["CMD"] == "ZOOM_ALL") {$GLOBALS["goMap"]>setextent($GLOBALS["gfMinX"], $GLOBALS["gfMinY"], $GLOBALS["gfMaxX"], $GLOBALS["gfMaxY"]);
2.
Fungsi Pencarian Fungsi ini memudahkan pengguna pada saat ingin mencari suatu obyek wisata tanpa harus memilih obyek melalui kategori wisata akan tetapi hanya dengan mengetikkan nama obyek wisata yang dicari. Adapun script yang digunakan untuk melakukan pencarian adalah sebagai berikut : if ($_GET["button"]=="Cari") {
$nilai=$_GET["txtSearch"];
$strs="/".$nilai."/"; @$gpoMap->getLayer(5)> querybyAttributes("nama_oby",$strs,MS_MULTIPLE); $goMap>getLayer($w)->setfilter($exp); $GLOBALS["gShowSQLResult"]=true;}
13
5.
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Perangkat lunak Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Karanganyar Berbasis Sistem Informasi Geografi sudah berhasil berjalan dengan baik. Perangkat lunak ini dapat memberikan informasi tentang letak persebaran obyek wisata dan rute jalan untuk menuju ke suatu obyek lengkap dengan deskripsi tentang obyek wisata yang dipilih kepada pengguna.
2.
Perangkat lunak Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Karanganyar Berbasis Sistem Informasi Geografi ini bersifat interaktif, yaitu adanya interaksi antara pengguna dengan sistem. Artinya jika pengguna memberikan masukan pada sistem (saat pencarian ataupun memilih obyek wisata) maka sistem akan memberikan informasi sesuai dengan masukan dari pengguna.
3.
Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Karanganyar Berbasis Sistem Informasi Geografi dapat memberikan informasi kepada pengguna dengan lebih cepat dan tepat sesuai kebutuhan dari pada media konvensional (brosur, buku panduan wisata) terutama dalam hal pemetaan obyek wisata. Selain itu sistem informasi wisata ini juga lebih mudah apabila dilakukan pembaharuan atau perbaikan informasi karena menggunakan teknologi berbasis web.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Amsyah, Zulkifli. 2001. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Budiyanto, Eko. 2010. Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Kusrini & Andi Koniyo. 2007. Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Andi. Lini. 2005. Sistem Informasi Geografi Jalur Bus Kota (Di Kotamadya Yogyakarta). Yogyakarta : Universitas Atmajaya Yogyakarta. McLeod, Raymond & George P. Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Mudjihartono, Paulus. 1998. Sistem Informasi : teori, metodologi, dan tool. Yogyakarta : Penerbitan Universitas Atmajaya Yogyakarta. Nuryadin, Ruslan. 2005. Panduan Menggunakan MapServer. Bandung : Informatika Bandung. Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografi : Konsep-Konsep Dasar (Prespektif Geodesi & Geomatika). Bandung : Informatika Bandung. Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografi : Toturial ArcView. Bandung : Informatika Bandung. Riyanto, Prinali Eka Putra, Hendi Indarko. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografi Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta : Gava Media. Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek. http://www.karanganyar.go.id