MEMBANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TEMPAT WISATA DI KABUPATEN BOGOR BERBASIS WEBSITE
NASKAH PUBLIKASI
Oleh: Dhimas Van Er Donna 06.12.2031
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM” YOGYAKARTA 2010
2
Building Geographic Information System Of Tourism Place Based On Website in Bogor District
Membangun Sistem Informasi Geografi Tempat Wisata Berbasis Website Di Kabupaten Bogor
Dhimas Van Er Donna
Jurusan Sistem Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Regency Bogor own assorted of object wisata which with quality. But its minim is promotion to wide society cause the tourism of Regency Bogor do not is so recognized so that not yet earned to give the big enough contribution for the Earnings Of Original of Area of Regency Bogor. Regency Bogor own assorted of object wisata which with quality. But its minim is promotion to wide society cause the tourism of Regency Bogor do not is so recognized so that not yet earned to give the big enough contribution for the Earnings Of Original of Area of Regency Bogor. Geographical information system of tourism base on the web represent one of solution for the problems. information system of Geografi base on the website for the mapping of tourism of Regency Bogor represent a[n system used to inform to society, in the form of mapping of object of tourism and its supporter medium completely through visualisation draw the mapping use the SVG, Ianguage of pemrograman PHP and bases of data Mysql. Facility which is is available in system cover the mapping administration, administration situs, profile facility, news and guest book.
Key Word: Giskabbogor, webgis Bogor, map wisata
3
1. PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya teknologi, mobilitas manusia pun semakin meningkat dan tuntutan kerja mereka pun semakin padat. Hal tersebutlah yang menyebabkan seseorang yang hidup di kota besar seperti Jakarta, membutuhkan beragam wisata yang nyaman dan mudah diakses, seperti berwisata ke Bogor karena cepat dan dekat . Masyarakat dari Jakarta hampir setiap akhir pekan selalu berlibur di wilayah kabupaten Bogor dan kota Bogor, tetapi hampir setiap mereka berlibur mereka selalu saja tersesat atau terjebak kemacetan yang parah. Hal tersebut karena mereka hanya mengetahui rute yang sama, padahal sebenarnya banyak rute alternatif yang dapat menghindari mereka dari kemacetan tersebut. Tentu hal ini belum tentu ada di peta biasa, maka alangkah baiknya ada sebuah sistem yang dapat membantu memberikan rute-rute alternatif bagi mereka. Dan kemampuan seperti ini tentu saja dimiliki oleh sebuah sistem yang dikenal dengan nama Sistem Informasi Geografi. Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan) data-data yang berhubungan dengan posisi di permukaan bumi pada sebuah peta yang sesuai dengan penampakan pada permukaan bumi yang sebenarnya
sesuai
dengan
titik
koordinatnya.
SIG
dirancang
untuk
mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis suatu objek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting, dan memerlukan analisis yang kritis. Penanganan dan analisis data berdasarkan lokasi geografis merupakan kunci utama SIG. Sehingga user dapat dengan mudah mengetahui rute terpendek dan tercepat menuju lokasi wisata yang ada di kabupaten Bogor . Atas dasar latar belakang masalah diatas, skripsi ini mengambil judul ”Membangun Sistem Informasi Geografi Tempat Wisata di Kabupaten Bogor Berbasis Website”.
4
2. DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem digunakan untuk mendiskripsikan banyak hal, khususnya untuk aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk pemrosesan data. Ada dua pendekatan yang
digunakan untuk mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedur dan yang menekankan pada komponen. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem seperti berikut: Menurut Jerry Fitz Gerald, Arda F. Fitz Gerald dan Warren D. Stallings, Jr., yang menekankan sistem pada prosedur, maka sistem dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama
untuk
melakukan
suatu
kegiatan
alat
untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen mendefinisikan sistem adalah sebagai berikut :1 1. Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu yang sering disebut dengan tujuan.
2.2 Konsep Dasar Informasi Informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat terentu, kesatuan nyata (fact and entity) berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang
1
Jerry Fitz Gerald, Arda F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., Fundamentals of System Analysis (edisi kedua: New York : John Willey & Sons, 1981) hal.5 dikutip oleh Jogiyanto (1990,1999,2005), hal 1.
5
dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusankeputusan yang akan datang. Pengertian informasi secara umum adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan. George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu: 1) Tujuan Penerima Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya. 2) Ketelitian penyampaian dan pengolahan data penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan. 3) Waktu Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri. 4) Ruang dan tempat Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai. 5) Bentuk Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungankecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen
6
serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya. 6) Semantik Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir. Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.
2.3
Konsep Sistem Informasi Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi penggunanya. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-nya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis. Pengertian informasi dan data berlaku sangat relatif tergantung pada posisinya terhadap lingkup permasalahannya. Informasi didapat dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga processing system atau information processing system atau information generating system. Sistem informasi didefinisikan oleh Rober A. Leitch dan K.Roscoe Davis sebagai berikut: “sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang dibutuhkan”. Menurut pustaka Budihar95, sistem informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Sistem Informasi adalah entity (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik maupun logika. Dari organisasi ke organisasi, sumberdaya –
7
sumberdaya ini disusun atau distrukturkan dengan beberapa cara yang berlainan karena organisasi dan sistem informasi merupakan sumberdaya-sumberdaya yang bersifat dinamis. Dengan demikian, struktur organisasi yang dibuat pada saat ini bisa jadi harus dimodifikasi keesokan harinya. Jadi, kita memerlukan konsep yang secara
logika
dapat
menggambarkan
struktur
sistem
informasi,
yang
direpresentasikan oleh semua sumberdaya fisiknya, untuk berbagai ukuran sistem informasi di dalam bemacam-macam tipe organisasi.
2.4
Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografi merupakan gabungan dari tiga
unsur pokok yaitu sistem, informasi, dan geografi. Sistem informasi geografi merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi geografi”. Sistem informasi geografi (SIG) atau Geographical information system (GIS) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. Proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi membutuhkan data yang mempresentasikan ”dunia nyata” yang dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk–bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. Pemahaman dunia nyata akan semakin baik jika proses-proses manipulasi dan presentasi data direlasikan dengan lokasi–lokasi geografi permukaan bumi. Sejak pertengahan tahun 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup : 1. Pengorganisasian data informasi. 2. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu. 3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi) beserta analisa–analisa spasial lainnya. Sebutan umum untuk sistem yang menangani masalah-masalah di atas adalah SIG, Sistem Informasi Geografis (Prahasta, 2005).
8
2.4.1
Definisi Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. Berikut ini sebagian dari definisi–definisi SIG di berbagai pustaka: 1. Definisi GIS (Rhind, 1988) GIS is a computer system for collecting, checking, integrating and analyzing information related to the surface of the earth. 2. Definisi GIS yang dianggap lebih memadai (Marble & Peuquet, 1983) and (Parker, 1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough, 1986) GIS deals with space-time data and often but not necessarily, employs computer hardware and software. 3. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola, menganalisa, memetakan, informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartografi (http://Cdm.com/sucs/infomgrt/GIS/gis basic.html).
2.4.2
Pengertian Geografi
Geografi adalah studi tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas bumi. Menurut Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Sedangkan menurut Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Bintarto (1977) mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.
9
2.4.3 Komponen Sistem Informasi Geografi Sistem Informasi Geografis terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berinteraksi untuk merealisasikan suatu tujuan yang ingin dicapai. Komponen–komponen tersebut adalah sebagai berikut (Prahasta, 2005): 1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer PC (Personal Computer). Perangkat keras tambahan berupa perangkat untuk pemasukan data (input) seperti scanner, digitizer, pemrosesan data, media penyimpanan data, dan perangkat untuk mencetak data (output) seperti layar monitor, plotter, printer dan sebagainya. 2. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak merupakan komponen untuk pengolahan basis data (database), pemrosesan dan analisa hasil keluaran (output). Saat ini sudah banyak perangkat lunak (software) yang dibuat untuk digunakan dalam proses pengolahan data (spasial dan non-spasial) pada SIG, antara lain: Arc View, Map Info, Arc GIS, SVG, Mysql, dan lain-lain. 3. Intelegensi Manusia (brainware) Brainware
merupakan
kemampuan
manusia
dalam
membangun,
mengelola, dan memanfaatkan SIG secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem. Selain itu diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh cepat, tepat, dan akurat. 4. Data SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan cara meng-importnya dari perangkat lunak SIG, maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel–tabel melalui keyboard. SIG merupakan perangkat analisis
10
keruangan dengan kelebihan dapat mengelola data spasial dan data nonspasial sekaligus. a. Data atribut atau data non-spasial adalah gambaran data yang terdiri atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan dan lain – lain. Data spasial adalah data yang mempunyai referensi lokasi terhadap referensi tertentu. Jenis data spasial antara lain peta, foto udara, citra satelit atau data lain yang mempunyai referensi. Data spasial ini terbagi menjadi dua jenis data, yaitu data raster dan data vektor.
2.5 Sistem Basis Data Sistem basis data (database system) merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file–file (tabel–tabel) tersebut (Nugroho, 2004). Sistem basis data terdiri dari beberapa komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sistem operasi (operating system), basis data (database), dan sistem aplikasi pengelola basis data (Database Management System atau DBMS) dan pemakai (user) (Nugroho, 2004). Database Management System (DBMS) merupakan perangkat lunak (software) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, di ubah dan diambil kembali. DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, keakuratan dan konsistensi data. Perangkat lunak yang termasuk DBMS diantaranya MySQL, Ms-Access, Oracle, dan sebagainya (Nugroho, 2004). 2.5.1
Model Basis Data Relasional
Model data relasional menggambarkan data dalam bentuk tabel–tabel. Model data relasional mengandung komponen inti sebagai berikut (Nugroho, 2004) :
11
a. Struktur data, data–data diorganisasikan dalam bentuk tabel dengan baris– baris dan kolom–kolom. b. Manipulasi data, operasi yang sangat berdaya-guna (menggunakan Structured Query Language) digunakan untuk memanipulasi data–data yang disimpan di relasi–relasi. c. Integritas data, fasilitas–fasilitas untuk menspesifikasi aturan bisnis yang memelihara integritas data saat dimanipulasi.
2.6. Perangkat Lunak Yang Digunakan Dalam pembuatan skripsi ini, digunakan beberapa perangkat lunak atau software pendukung. Yaitu windows XP 3, SVG Viewer, Apache Web Server, Adobe Dream Weaver, dan PHP MySql.
3. ANALISIS 3.1 Analisis Sistem Sistem Informasi Geografi dalam hal ini perlu diperhatikan adalah identifikasi masalah dan analisis kebutuhan sistem. Identifikasi masalah dapat dijabarkan menjadi beberapa alasan, mengapa sistem tersebut perlu dikembangkan dan pada tahap analisis kebutuhan dapat pula diketahui hal-hal yang penting untuk diketahui atau diperlukan dalam membuat sistem ini. 3.2 Identifikasi Masalah Kabupaten Bogor memiliki berbagai macam objek pariwisata yang sudah tertata dengan baik. Tetapi promosi yang dilakukan Dinas Kebudayan dan Pariwisata untuk objek-objek pariwisata tersebut masih minim. Belum adanya situs pariwisata untuk melakukan promosi pada tingkatan yang lebih luas menyebabkan sektor pariwisata belum mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah lebih besar. Pembuatan sistem informasi geografi pariwisata Kabupaten Bogor dibangun pada sistem berbasis web ini, diharapkan akan menjadi sebuah alternatif dalam melakukan promosi pariwisata dan pelayanan informasi
12
pariwisata secara lengkap. Sistem bersifat terbuka, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi secara bebas. Terdapat administrator sebagai pengatur pemberian layanan informasi, yaitu bertugas memperbarui dan mengedit objek pariwisata dan informasinya serta berita-berita yang terkait dengan pariwisata.
3.3 Analisis Waterfall Model proses yang digunakan untuk pengembangan sistem perangkat lunak yang telah lama dikenal secara luas adalah model siklus hidup klasik yang sering disebut sebagai waterfall. Model ini sangat terstruktur dan bersifat linier (Prahasta, 2005). 1. Rekayasa Sistem Pengembangan dimulai dari pengumpulan kebutuhan–kebutuhan elemen– elemen sistem dimana perangkat lunak akan berkomunikasi dengan perangkat keras, data, manusia, dan perangkat lunak lainnya. Tahap ini sangat menekankan pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem
dengan
mendefinisikan
sistem
beserta
yang
interface
menghubungkannya dengan lingkungan sekitarnya. Hasil akhir dari tahap ini adalah spesifikasi sistem. 2. Analisis Mendeskripsikan aplikasi dan identifikasi kebutuhan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh dari aplikasi secara lebih rinci. 3. Perancangan Menterjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan dan mendefinisikan detail aplikasi kemudian dirancang struktur data, arsitektur, procedure dan representasi aplikasi. 4. Implementasi Implementasi diawali dengan penerjemahan rancangan (desain) ke dalam kode mesin (program) pada lingkungan pengembang dengan menggunakan tools
yang
telah
disiapkan.
Kode
program
yang
telah
lengkap
diimplmentasikan pada lingkungan implementasi.
13
5. Pengujian Pengujian kode program, apakah telah sesuai dengan tujuan dibuatnya aplikasi, menemukan kesalahan untuk diperbaiki sehingga sesuai dengan kebutuhan. 6. Operasi dan Pemeliharaan. Penyerahan (delivery) perangkat lunak kepada pengguna yang kemudian dioperasikan oleh pemiliknya. Dalam masa operasional terjadi kesalahan, kegagalan dalam fungsi–fungsinya (error atau bugs), maka tahap pemeliharaan aplikasi dapat membenarkan dan memaintain dari waktu ke waktu agar aplikasi dapat terus beroperasi dengan baik dan benar.
3.4 Analisis Kebutuhan Data Mengacu pada bab dua, telah dibahas data-data yang dibutuhkan oleh SIG yaitu ada dua macam data, antara lain adalah data spasial dan data atribut. Data spasial dapat berupa data mengenai lokasi atau jalan dari objek wisata, sedangkan data atribut merupakan data yang dapat berupa informasi yang menjelaskan isi dari data spasial tertentu. Berikut ini adalah data-data yang diperlukan oleh sistem ini : 1. Data Spasial Data spasial merupakan data yang berupa jalan yang berada di daerah Kabupaten Bogor yang dibuat menggunakan model vektor yang terdiri dari tipe data point, polygon, dan line. Peta merupakan data utama pada SIG yang menggambarkan peta jalan serta lokasi objek wisata yang terdapat di Kabupaten Bogor.
Adapun data spasial yang dimaksud adalah sebagai
berikut : a. Objek wisata yang berbentuk titik (point). b. Batas luar kota yang berbentuk titik (point). c. Daerah yang berbentuk polygon. d. Jalan yang berbentuk garis (polygon). 2. Data Atribut
14
Data atribut diperlukan dalam sistem SIG ini, karena akan berisikan informasi mengenai data spasial diatas yaitu : a. Objek wisata berisi tentang : id_objek_wisata, nama_objek_wisata, alamat_objek_wisata,
no_telpon_pengelola,
koordinat_x,
dan
koordinat_y. b. Batas kabupaten tentang : id_batas_lk, nama_wilayah, koordinat_x, dan koordinat_y. c. Daerah berisi tentang : id_kecamatan, nama_kecamatan. d. Jalan berisi tentang : id_jalan, nama_unsur, lenght.
3.4.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Pengimplementasian program SIG memerlukan beberapa perangkat keras yang digunakan untuk membuat
dan mengupdate
datanya, spesifikasi
hardware yang dibutuhkan antara lain : Tabel 3.1 Pengadaan Perangkat keras No
Keterangan
1
Laptop Acer 5920G
2
Hardisk 160 GB
3
Memory 2GB
4
Intel Core 2 Duo T7300
5
GPS mapping
3.4.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak merupakan perangkat yang berfungsi untuk melakukan pembuatan program atau data processing system untuk mendukung bekerjanya sistem-sistem komputer beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan sistem ini adalah : Tabel 3.2 Pengadaan Perangkat Lunak No 1 2 3 4 5
Keterangan XP sp. 3 Arch View 3.3 SVG Web Server AppServer Database My SQL
15
3.4.3 Analisis Kebutuhan Manusia (Brainware) Sistem Informasi Geografi ini membutuhkan sumber daya manusia untuk merancang, membangun, mengelola, dan memanfaatkan sistemnya. Layaknya sistem informasi lainnya, pengguna SIG juga mempunyai tingkatan tertentu, dari tingkatan spesialis sistem yang mendesain dan memelihara sistem sampai dengan pengguna yang menggunakan SIG untuk keperluannya. 1. Analis Sistem Tugas dari seorang analis desain adalah mempelajari, menganalisa, dan memberikan penjelasan terhadap suatu masalah untuk diselesaikan dengan komputer. 2. Programmer Programmer bertugas melakukan penulisan kode-kode program dan melakukan perancangan program sesuai dengan arahan dari analis sistem. 3. Administrator Administrator
bertugas
mengelola
sistem
tersebut,
dari
mulai
mengoperasikan sistem, input dan update data, dan merawat sistem. 4. Pengguna sistem (End User) End user, merupakan orang-orang yang hanya dapat menjalankan aplikasi SIG sesuai dengan kebutuhan pencarian informasi saja dari SIG berbasis website.
3.4.4 Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sama artinya dengan layanan yang harus disediakan, dan bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada situasi tertentu.Berikut ini adalah kebutuhan sistem yang dilihat dari sudut pandang pengguna : 1. Sistem yang dibuat ini diharapkan dapat membantu para penggunanya yaitu, pengelola objek pariwisata agar dapat mengupdate info seputar objek wisatanya, dan para wisatawan agar lebih mudah mencari menuju objek wisata
16
2. Sistem Informasi Geografi juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja manajemen
pengelolaan
sumberdayanya,
dikarenakan
memiliki
kemampuan untuk menggabungkan komputer dan akses internetnya, dengan perangkat data secara bersamaan berdasarkan geografi.
4.PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan meliputi beberapa segi, diantaranya yaitu : 1.
Kelayakan Hukum Kelayakan hukum pada pembuatan sistem informasi merupakan kelayakan peraturan penggunaan perangkat lunak pendukung sistem. Tuntutannya adalah pengguna perangkat lunak yang asli atau original. Pada sistem yang dibuat ini menggunakan perangkat lunak yang original dan juga menggunakan perangkat lunak yang bersifat open source. Sehingga berdasarkan hukum perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan sistem tersebut adalah legal, maka secara kelayakan hukum dinyatakan layak secara hukum untuk tetap dikembangkan.
2.
Kelayakan Teknologi Berdasarkan dari penyampaian perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada pembangunan sistem tersebut telah memenuhi syarat, dimana hal ini dibuktikan dengan digunakannya perangkat keras dengan spesifikasi yang semestinya, serta perangkat lunak yang mempunyai keunggulan sebanding. Pembangunan sistem ini dinyatakan layak secara teknologi, karena penggunaan teknologinya sudah sesuai antara perangkat keras dengan perangkat lunaknya.
3.
Kelayakan Ekonomi Berdasar dari segi kelayakan ekonomi, sistem yang baru ini akan memberikan kontribusi yang cukup besar baik bagi pihak pengelola kawasan pariwisata. Oleh karena itu diharapkan pengunaan sistem yang baru ini akan memberikan pelayanan yang baik kepada para user, dalam
17
hal ini adalah para wisatawan yang hendak berwisata ke kawasan wisata yang berada di kawasan kabupaten Bogor. Dengan manfaat yang nantinya akan dirasakan dan dinikmati oleh usernya, maka sistem ini dapat dinyatakan layak secara ekonomi. 4.
Kelayakan Operasional Penggunaan Sistem ini membantu dalam pendayagunaan waktu dan memudahkan pihak pengelola kawasan pariwisata yang ada di Kabupaten Bogor, untuk memberikan pelayanan berupa informasi geografis kepada para wisatawan yang hendak berwisata di sekitar kawasan wisata Kabupaten Bogor. Sistem baru ini dapat dipakai oleh pihak pengelola kawasan wisata Kabupaten Bogor karena layak secara operasional.
5. KESIMPULAN Dari laporan penulisan tugas akhir ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Sistem Informasi Geografi Web Pemetaan Pariwisata Kabupaten Bogor diterapkan menggunakan SVG, bahasa pemrograman PHP, Basis Data MySql. 2. Sistem Informasi Geografi Web Pemetaan Pariwisata Kabupaten dibuat untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Bogor secara lengkap dengan fasilitas pendukung berupa profil dan berita yang terkait tentang Kabupaten Bogor.
18
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, 2003, Hiper Text Markup Language, Informatika, Bandung Athar, 2003, www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 20 juni 2010 MADCOM, 2003, PHP & MySQL Untuk Membuat Website Interaktif, Andi, Yogyakarta. Nugroho, A., 2004, Pengembangan Basis data, Informatika, Bandung. Prahasta, E., 2005, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung. Prahasta, E., 2005, Sistem Informasi Geografis Tutorial ArcView, Informatika, Bandung. Prasetyo, D.D, 2003, Administrasi Database Server, P.T. Elex Media Komputer, Bandung. ,
G.I.S, http://Cdm.com/sucs/infomgrt/GIS/gis basic.htm. diakses pada
tanggal 20 juni 2010. , G.I.S, http://riceInfo.rice.edu/Fondren/GCD/gislink.shtml. diakses pada tanggal 20 juni 2010. , Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, www.wisatakabupatenbogor.com diakses pada tanggal 20 juni 2010. , Pemerintah Kabupaten Bogor, www.bogorkab.go.id diakses pada tanggal 20 juni 2010. , Tutorial Open SVG Map Server, email: redjo @miningwatch.org dan website: http://www.gnu.org diakses pada tanggal 20 juni 2010.
19