SISTEM INFORMASI GEOGRAFI OBYEK WISATA DI KABUPATEN KEBUMEN
Naskah Publikasi
diajukan oleh: Danang Himawan 04.11.0530
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
2
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM OBJECTS TRAVEL IN KEBUMEN DISTRICT
Danang Himawan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Geographic Information System (GIS) is a technology that is at present a tool (tools) which is very helpful in the store, manipulate, analyze and display the return of natural conditions with the help of attribute data and spatial data. Geographic Information System can be present on the real world as computer monitors may be present lemabaran map the real world on paper. Geographic Information System can also provide information on attractions in Kebumen district, can also find out the position where a tourist attraction located on the surface of the earth, and information about information (attribute) attractions that position is known. With this study, objectives to be achieved is to know how to design a geographic information system to determine which roads will pass over the tourists and visualize digital maps using geographic information system technology. In this thesis, the researcher tried to collect data by way of direct observations conducted at research sites, as well as recording documents related to the object of research like the names of attractions, address, systematically and frequently asked questions directly with the relevant authorities in the Regional Tourism Office Kebumen District, to obtain concrete data and complete the analysis of material and then to obtain data from literature books, reference of the Regional Tourism District Kebumen and important records relating to research. With these methods the expected results of these computer-based system can provide search facilities attractions location, a map showing the location of attractions, to update and add information attractions and provide information on attractions in the District Kebumen.
Keyword: Geographic Information Systems, Mapping, Travel
3
1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi terutama dibidang teknologi informasi berkembang begitu pesat dari waktu ke waktu dengan berbagai penemuan-penemuan ilmiah penunjang teknologi informasi, maka semakin meningkat pula kemudahan dan fasilitas sebagai pendukung kehidupan manusia, baik dalam penyelesaian masalah maupun dalam mencari informasi secara cepat dan efektif. Di era sekarang ini komputer bukan barang asing lagi bagi masyarakat, karena penggunaan komputer telah mencakup beberapa segi kehidupan manusia baik segi dunia transportasi, pendidikan, perkantoran, industri, telekomunikasi, bisnis, hiburan, militer, pariwisata dan bahkan sampai penelitian luar angkasa sekalipun. Komputerisasi merupakan salah satu penerapan teknologi informasi yang dapat mengubah suatu sistem menjadi lebih mudah dalam penyelesaian masalah atau keputusan yang harus diambil secara cepat dan tepat. Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah dengan luas wilayah yang cukup besar dan memiliki banyak potensi alam yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Salah satu komoditas atau potensi yang diunggulkan adalah sektor pariwisata. Pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan daerah mempunyai peranan penting dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Kebumen. Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar peta.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan (Havery, 2009).
4
Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien (Manama, 2009). Sistem
adalah
seperangkat
bagian-bagian
yang
dikoordinasikan
untuk
melaksanakan seperangkat tujuan (Churchman, 2009).
2.2 Definisi Informasi Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1990, h.11). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaan dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Murdik, 2009).
2.3 Definisi Sistem Informasi Definisi sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau dengan kata lain sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Leitch, 2009).
2.4 Definisi Sistem Informasi Geografi 1 Sistem informasi geografi sebenarnya adalah akronim dari :
a. Geografi Istilah ini digunakan karena sistem informasi geografi dibangun berdasarkan pada “geografi” atau “spasial”. Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial atau objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. b. Informasi Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam sistem informasi geografi, informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data 1
Denny Charter, “Desain dan Aplikasi GIS”, Jakarta, Gramedia, 2003
5
tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi intelligent. c.
Sistem Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang digunakan dalam sistem informasi geografi, dengan lingkungan yang kompleks dan komponen yang terpisah-pisah, sistem digunakan untuk mempermudah pemahaman dan penanganan yang terintegrasi. Teknologi komputer sangat dibutuhkan dalam pendekatan ini jadi hampir semua sistem informasinya berdasarkan pada komputer. Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. Definisi SIG selalu berubah karena SIG merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif masih baru. Dari akronim di atas dapat diambil beberapa definisi dari SIG yakni: a. Sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengitegrasikan
deskripsi-deskripsi
lokasi
dengan
karakteristik-karakteristik
fenomena yang ditemukan disuatu lokasi. b. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi. c.
SIG merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola, memetakan informasi spasial berikut data attributnya dengan akurasi kartografi.
SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG adalah sistem basisdata dengan kemampuan-kemampuan khusus untuk data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi yang mengolah data tersebut.
6
2.5 Kemampuan SIG SIG mempunyai kemampuan-kemampuan sebagai berikut 2 :
1. Memetakan letak Data realita yang ada di permukaan bumi akan dipetakan dalam beberapa layer dengan setiap layernya merupakan representasi kumpulan benda (feature) yang mempunyai kesamaan., contohnya layer jalan, layer bangunan dll. Setiap data pada setiap layer dapat dicari, seperti halnya melakukan query terhadap database, untuk kemudian dilihat letaknya dalam keseluruhan peta. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari dimana letak suatu daerah, benda atau lainnya di permukaan bumi. Fungsi ini dapat digunakan seperti untuk pencarian alamat, rute jalan atau mencari tempat-tempat penting lainya yang ada di peta.
2. Memetakan kuantitas Yaitu sesuatu yang berhubungan dengan jumlah, seperti dimana yang paling banyak atau yang paling sedikit. dengan melihat penyebaran kuantitas tersebut dapat mencari tempat-tempat yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan digunakan untuk pengambilan keputusan, ataupun mencari hubungan dari masing-masing tempat tersebut. Pemetaan ini akan lebih memudahkan pengamatan terhadap data statistik dibanding database biasa.
3. Memetakan kerapatan Sewaktu orang melihat konsentrasi dari penyebaran dari lokasi-lokasi dan feature-feature, di wilayah yang mengandung banyak feature mungkin akan mendapat kesulitan untuk melihat wilayah mana yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi dari wilayah lainya. Peta kerapatan dapat mengubah bentuk konsentrasi ke dalam unit-unit yang lebih mudah untuk dipahami dan seragam, misal membagi dalam kotak-kotak selebar 10 km2, dengan menggunakan perbedaan warna untuk menandai tiap-tiap kelas kerapatan. Pemetaan kerapatan sangat berguna untuk data-data yang berjumlah besar seperti sensus atau data statistika suatu daerah.
4. Memetakan perubahan Dengan memasukan variable waktu, SIG dapat dibuat untuk peta historical. Histori ini dapat digunakan untuk memprediksi keadaan yang akan datang.
2
“Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Tata Guna Lahan”, http://ilmukomputer.com/2006/09/06, Minggu 8 Juni 2008, 19.00 WIB
7
3. ANALISIS
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan SIG ini antara lain mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.. Pada identifikasi masalah dapat diketahui alasan-alasan mengapa sistem dikembangkan, dan pada tahap analisis dapat diketahui hal-hal apa saja yang akan diperlukan dalam mengembangkan sistem ini. 3.1 Analisis Kelemahan Sistem Tujuan utama dari analisis sistem ini adalah untuk mengevaluasi dan menentukan permasalahan yang dihadapi, dalam hal ini Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Kebumen. Hal ini bertujuan agar analisis tersebut dapat mengetahui kelemahan pada sistem yang lama. Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efesiensi dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan
PIECES Analysis (Performance, Information, Economic, Control,
Effeciency, Services).
1. Analisis Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan atau instansi. Masalah kerja dapat terjadi dalam suatu organisasi, ketika tugas-tugas operasional dijalankan terlalu lambat dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Sistem yang digunakan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen dalam menampilkan peta masih kurang efektif. Hal itu dapat dilihat dari proses pencarian yang masih manual, tidak memberikan kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi kepada pengunjung untuk menjelajahi pilihan yang ada.
2. Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan hal yang penting bagi seorang pemakai akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang berkualitas yang dapat mendukung dalam menangani masalah yang ada. Kualitas informasi dapat diukur dari tiga hal, pertama akurat yaitu bebas dari kesalahan-kesalahan, kedua tepat waktu yaitu informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat, ketiga relevan berarti informasi mempunyai manfaat bagi pemakainya. Dinas Pariwisata Kebupaten Kebumen masih membutuhkan peningkatan kualitas informasi khususnya dalam memberikan informasi tentang lokasi-lokasi wisata yang ada di Kebumen. Informasi yang ditampilkan dengan menggunakan sistem lama
8
masih kurang lengkap dan tidak dapat di-update dengan cepat. Sehingga informasi yang ditampilkan masih kurang berkualitas.
3. Analisis Ekonomi (Economic) Pertimbangan ekonomi dilakukan dengan melihat seberapa besar manfaat yang diberikan pada suatu sistem. Pada sistem lama, biaya yang dikeluarkan untuk mengimplementasikan memang tidak terlalu besar, tetapi seiring perkembangan teknologi komputer, manfaat yang diberikan dengan menggunakan sistem lama semakin tidak maksimal.
4. Analisis Pengendalian (Control) Pengendalian atau control dalam sebuah sistem yang sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data atau informasi. Menyajikan informasi dalam bentuk peta kertas rentan terhadap kerusakan seperti peta dapat sobek atau dicoret-coret dan hal itu dapat mengakibatkan informasi tidak tersampaikan dengan baik.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Pada sistem yang sedang berjalan dapat dinilai masih kurang effisien. Karena informasi yang ditampilkan kurang lengkap, pengunjung sering menanyakan kembali kepada petugas tentang lokasi-lokasi wisata, padahal tidak dapat dipungkiri kemampuan manusia untuk mengingat informasi terbatas.
6. Analisis Pelayanan (Service) Analisis pelayanan adalah analisis yang berhubungan dengan peningkatan terhadap pelayanan yang lebih baik yang diberikan oleh sistem. Fokus analisis pelayanan adalah pada tinjauan sejauh mana kemudahan yang diberikan oleh sistem yang diterapkan untuk menyelesaikan pekerjaan yaitu kemudahan untuk memperoleh informasi bagi pengunjung. Peningkatan pelayanan informasi pada Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen merupakan tujuan utama. Pelayanan di segi informasi dirasakan masih kurang karena untuk mendapatkan informasi harus dicari secara manual. Wisatawan lebih senang dengan pelayanan yang cepat dan alat yang mudah digunakan.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem, apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Karena kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu instansi atau perusahaan. Untuk mengembangkan sistem ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
9
3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras Sistem
Informasi
Geografi
ini
membutuhkan
perangkat
keras
untuk
membangun sistem yaitu, sebuah komputer PC dengan spesifikasi: a. Prosessor intel core 2 duo 1,8 Ghz b. Memory 2 GB c. Harddisk 80 GB d. Monitor VGA resolusi 1280 x 800 e. Keyboard f. Mouse Sedangkan perangkat keras yang diperlukan untuk implementasi sistem ini yaitu, sebuah komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: a. Prosessor intel Pentium III b. Memory 64 MB c. Harddisk 103 MB dan 450 MB untuk data, disarankan lebih d. Monitor VGA resolusi 800 x 600 e. Keyboard f. Mouse
3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografi ini membutuhkan perangkat lunak untuk membangun sistem, antara lain: 1. Microsoft Windows XP Profesional 2. MapInfo Profesional 8.0 3. Microsoft visual basic 6.0 Sedangkan perangkat lunak yang diperlukan untuk implementasi sistem ini yaitu: 1. Microsoft Windows XP Profesional 2. MapInfo Profesional 8.0
3.2.3 Kebutuhan Informasi Kebutuhan output/informasi yang perlu disajikan dalam sistem ini adalah berupa data visual yang akan ditampilkan pada layar monitor, data visual ini berupa peta digital obyek wisata di Kabupaten Kebumen.
3.2.4 Kebutuhan Pengguna (user) Teknologi SIG ini tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan. Sama seperti sistem informasi lainnya, pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu, dari tingkatan spesialis teknis yang mendesain dan
10
memelihara sistem sampai ada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaan mereka sehari-hari.
1. Analis Sistem Bertugas mempelajari, menganalisa, dan memberikan penjelasan terhadap suatu masalah untuk diselesaikan dengan komputer.
2. Programmer Bertugas
melakukan
penulisan
kode–kode
program
dan
melakukan
perancangan program sesuai dengan arahan dari analis sistem.
3. Admin Menjalankan aplikasi dengan melakukan penambahan, meng-edit dan menghapus data yang terdapat pada sistem.
4. Pengguna sistem. Menjalankan aplikasi yang telah dibuat berupa melakukan pencarian terhadap lokasi-lokasi yang diinginkan.
3.3 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem baru yang akan diterapkan sebagai pengembangan sistem lama layak dipakai atau tidak. Dalam tahap ini diperlukan pertimbangan ketika menentukan seberapa banyak keuntungan yang didapat dan biaya yang diperlukan dari sistem baru tersebut. Adapun beberapa kelayakan yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut: 3.3.1 Kelayakan Teknologi Dalam masa saat ini penggunaan sistem berbasis teknologi pada sebuah perusahaan, sangat diperlukan terutama untuk bersaing dengan perusahaan lain dan sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, teknologi yang diberikan sudah memenuhi syarat dimana hal ini dibuktikan dengan digunakannya perangkat keras dengan spesifikasi yang semestinya berikut perangkat lunak dengan teknologi pendukung yang memiliki keunggulan sebanding 3.3.2 Kelayakan Hukum Kelayakan hukum pada perancangan sistem ini merupakan kelayakan peraturan penggunaan perangkat lunak pendukung sistem. Tuntutan disini adalah penggunaan sistem baru tidak melanggar hukum. Berdasarkan uraian kebutuhan perangkat lunak sistem dinyatakan layak dari segi hukum karena penggunaan disini menggunakan Windows XP Professional dan MapInfo Profesional asli.
11
3.3.3 Kelayakan Operasi Yang dijadikan penilaian sebagai pertimbangan untuk kelayakan operasi sesuatu sistem adalah kemampuan pengguna yang mampu menjalankan sistem yang diusulkan. Sistem baru didesain sedemikian rupa sehingga cukup mudah untuk dioperasikan, sehingga tidak sulit bagi lembaga/perusahaan untuk menetapkan sistem baru.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tahap Implementasi Sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan. Tahap ini terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut:
4.1 Menerapkan Rencana Implementasi Rencana implementasi merupakan tahap awal dari implementasi sistem yang dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Biaya yang diperlukan dalam tahap implementasi sistem harus dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya yang berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan. Waktu yang diperlukan selama tahap implementasi harus diatur dalam bentuk jadwal waktu yang berfungsi untuk menjadi panduan dalam tahap implementasi. 4.2 Kegiatan Implementasi Kegiatan
implementasi
dilakukan
dengan
dasar
kegiatan
yang
telah
direncanakan dalam implementasi. Kegiatan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan dan Pelatihan Personil. 2. Instalasi Hardware dan Software. 3. Uji coba program. 4. Uji coba Sistem.
4.2.1
Pemilihan dan Pelatihan Personil
4.2.1.1 Pemilihan Personil Personil yang dipilih dapat berasal dari dua sumber yaitu karyawan yang ada dalam perusahaan dan calon karyawan yang berada diluar. Personil yang terlibat dalam sistem informasi ini dapat dikelompokan dalam bagian-bagian sebagai berikut:
12
1.
Tugas input dan output data Personal yang terlibat dalam tugas ini adalah yang menangani pemasukkan
data. Yang termasuk personil ini adalah admin. yang bertanggungjawab untuk mengoperasikan alat memasukkan data yaitu melalui keyboard. 2.
Tugas-tugas Operasi Personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang menangani
jalannya operasi sistem. Yang termasuk personil ini adalah operator yang bertungas membantu pemakai unutk mengoperasikan sistem. Dan ahli teknik reparasi lapangan yang bertugas mereparasi dan merawat peralatan, mengganti atau membetulkan komponen eletronik komputer. 4.2.1.2 Pelatihan Personil Personil-personil yang akan menduduki posisi yang baru perlu dilatih untuk halhal yang mereka belum memahaminya. Pendekatan yang dilakukan untuk melakukan pelatihan pada sistem ini adalah: -
Pelatihan tutorial yaitu pelatihan yang dilakukan secara tatap muka kepada personil. Pendekatan ini dilakukan pada Admin, karena tugas admin merupakan tugas yang vital dan rumit sehingga membutuhkan bimbingan langsung.
-
Latihan langsung di pekerjaan (on the job training) yaitu pendekatan pelatihan yang dilakukan dengan meletakkan personil langsung pada posisi pekerjaannya. Pendekatan pelatihan ini dilakukan pada Operator. Operator dilatih dengan diberi penjelasan-penjelasan dan instruksi-instruksi tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya yang langsung dipraktekkan pada situasi kerja yang sebenarnya.
4.2.2
Instalasi Hardware dan Software Instalasi hardware dan software merupakan tahap awal dari kegiatan
implementasi, kegiatan ini dimaksudkan untuk menyiapkan hardware dan software yang dibutuhkan dalam sistem usulan, termasuk didalamnya perangkat lunak program aplikasi dan juga menyiapkan tempat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sistem yang ada. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan pengamanan terutama terhadap tegangan listrik yang tidak stabil, maka dari pada itu perlu dipasang Stabilizer. Untuk instalasi hardware pada umumnya sudah dilakukkan oleh pihak penjual komputer, sedangkan untuk penginstalan software, maka komputer perlu memiliki CDROM untuk memasukkan software. Untuk instalasi software perlu sistem operasi dengan menggunakan Windows XP yang sudah dilakukkan oleh pihak penjual komputer, untuk selajutnya dilakukkan instalasi software aplikasi yaitu jika master software tersimpan pada hardisk maka langkah awal adalah dengan mencari lokasi dimana master program tersebut disimpan. Jika Software dari CD maka masukkan CD Program aplikasi ke CD
13
ROM kemudian aktifkan Drive CD ROM di H:\Aplikasi kemudian Klik Open. Kemudian ikuti petunjuk Instal Program, Cari di Start \ Program \ Aplikasi. 4.2.3
Uji Coba Program Uji coba program dilakukan agar diketahui apakah program telah bebas dari
kesalahan-kesalahan yang timbul dalam penulisan program yaitu antara lain: -
Kesalahan bahasa atau kesalahan penulisan yaitu kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak sesuai dengan apa yang telah disyaratkan. Kesalahan ini relative lebih mudah ditemukan dan diperbaiki, karena kompiler akan memberitahukan letak dan sebab kesalahan sewaktu program dikompilasi.
-
Kesalahan waktu proses yaitu kesalahan yang terjadi sewaktu executable program dijalankan. Kesalahan ini menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena kompiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi karena tidak dapat dikerjakan.
-
Kesalahan Logika (logical error) adalah kesalahan dari logika program yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program tetapi hasilnya salah. Program dapat dites untuk tiap-tiap modulnya dan dilanjutkan dengan
pengetesan untuk semua modulnya yang telah dirangkai. Dengan demikian terdapat dua tingkatan pengetesan yang dilakukan, yaitu sebagai berikut: 1. Pengetesan Modul Pengetesan untuk tiap-tiap modul program disebut dengan stub testing. Pengetesan dilakukan dengan cara mensimulasi modul yang dipanggil yang belum ditulis,hal ini disebut stub. Modul stub dapat juga berupa subprogram yang tidak berisi dengan logika-logika program. Mungkin juga modul stub ini diisi dengan instruksi-instruksi yang akan mencetak parameter yang diterimanya untuk menunjukkan bahwa modul ini sudah dapat dipanggil dengan benar. 2. Pengetesan Program Setelah semua modul program selesai ditulis dan dites secara independent sampai bebas dari kesalahan dan telah dirangkai menjadi satu unit program, maka unit program ini perlu dites. Pengetesan untuk ini disebut unit testing atau program testing yang dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa semua modul telah bekerja terintegrasi tanpa mengalami kesalahan.
14
4.2.4
Uji Coba Sistem Uji coba sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan program. Pengetesan
sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasi.tujuan dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai yang telah diharapkan. Kumpulan dari semua program yang telah diintegrasikan perlu dites kembali untuk melihat apakah suatu program dapat menerima input data dengan baik, dapa memprosesnya dengan baik dan dapat memberikan output kepada program yang lain. 4.3 Manual Program Manual program merupakan petunjuk yang digunakan untuk menjalankan program sehingga program dapat dioperasikan dengan mudah
5. KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah diuraikan dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa untuk merancang suatu sistem informasi geografis untuk mengetahui jalan yang akan dilalui wisatawan dan memvisualisasikannya diatas peta digital dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi geografi, dapat dilakukan dengan cara: 1. Melakukan analisis yaitu, kelemahan sistem, kebutuhan sistem (perangkat keras, perangkat lunak, informasi, pengguna), kelayakan sistem (teknologi, hukum, operasional, ekonomi). 2. Melakukan
perancangan
sistem
yang
meliputi,
perancangan
proses,
perancangan basis data, dan perancangan interface/antarmuka. 3. Melakukan implementasi sistem, sistem yang telah dibuat kita implementasikan pada obyek untuk menggatikan sistem yang lama. Dengan demikian diperoleh keuntungan menggunakan sistem baru yang berbasis komputer, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dibidang informasi kepada pengunjung. Karena sistem yang berbasis komputer mempunyai lebih banyak keuntungan diantaranya: - Dapat menyajikan informasi yang lebih berkualitas. - Dapat mempermudah dan mempercepat dalam pencarian lokasi. - Bentuk tampilan dapat dengan mudah dimengerti oleh pemakai. - Dapat meningkatkan pelayanan kepada pengunjung.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Sistem Informasi Geografi (SIG)”Untuk Tata Guna Lahan”. http://ilmucompoter.com/2006/09.06 diakses hari Minggu, 8 Juni 2008 Pukul 19.00 wib
Churchman, C.W., Ackoff, R.L. dan Arnoff, E.L.2009. Introduction to Operations Research. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Denny, Charter. 2003.”Deasin dan Aplikasi GIS”. Gramaedia. Jakarta
Havery, James L. 2009.
Information Systems : Theory and Practice, Second
Edition,Yourdon Press. Prentice Hall
Jogiyanto. 1990. Konsep Dasar Sistem Informasi dan Database. AndiOffset. Yogyakarta
Leitch, Robert. 2009. Sistem Informasi Managemen. Yogyakarta: Andi Offset.
Manama, Mc John. 2009. Introduction Systems Analysis and Design. Second Edition, Prentice Hall
Murdick, dkk. 2009. Information System For Moderrn Manajement. New Delhi, Prentice Hall Of India Prahasta, Eddy.2005. Sistem Informasi Geografi: “ Konsep-konsep Dasar”. Informatika. Bandung
Purwono, Edi. 2002. Tahap Perancangan Sistem. Andi Offset. Yogyakarta
16